Siklus Batuan
Magma di dalam bumi dan magma yang mencapai permukaan bumi mengalami penurunan temperatur (crystallization) dan memadat membentuk batuan beku. Batuan beku mengalami pelapukan akibat hujan, angin, ombak, dan lain-lain sehingga mengalami pengankutan dan kemudian mengendap menjadi sedimen. Lama kelamaan sedimen tersebut megalami proses pembatuan (lithifikasi) yaitu compaction dan cementation membentuk batuan sedimen. Batuan sedimen mengalami peningkatan suhu dan tekanan tidak sampai meleleh membentuk batuan metamorf dan yang meleleh (melting) karena pengaruh tekanan dan suhu yang lebih tinggi lagi membentuk magma kembali.
Bowen’s Reaction Series
Seri reaksi Bowen menunjukkan proses kristalisasi mineral dari magma dengan sistematik, melalui proses kristalisasi fraksional, satu jenis magma dapat menghasilkan beberapa macam batuan beku. Bowen menunjukkan urutan penghambluran (pembentukan mineral) dalam proses
pendinginan dan penghambluran lelehan silikat. Mineral-mineral yang mempunyai berat jenis tinggi karena kandunga Fe dan Mg seperti olivine dan biotit. Di sebelah kanannya kelompok mineral feldspar, akibatnya pada suatu keadaan tertentu, kita akan mendapatkan suatu bentuk dimana hablur-hablur padat dikelilingi oleh lelehan. Derajat kecepatan pendinginan, susunan mineralogy dari magma serta kadar gas yang dikandungnya turut menentukan proses penghamblurannya. Dengan magma dalam aspek-aspek tersebut sangat berbeda, maka batuan beku yang terbentuk juga sangat beragam dalam susunan mineralogy dan kenampakan fisiknya.
Perbadaan dan Persamaan antara : Granit dengan riolit
Granit adalah batuan beku dalam karena terbntuk di dalam perut bumi dengan proses pembekuan yang sangat lambat sehingga kristal yang terbentuk sempurna (euhedral). Umumnya granit mempunyai tekstur holokristalin, faneritik, dan equigranular. Struktur batu granit adalah massive (kompak). Mineral-mineral yang membentuk batu granit adalah kuarsa, sanidin, plagioklas, mika, dan amfibol. Karena mineral yang terkandung di dalamnya dominan salic mineral maka batu granit termasuk ke dalam batuan beku asam.
Rhyolite adalah batuan beku luar karena terbentuk di luar atau dekat dengan permukaan bumi dengan proses pembekuan yang cepat sehingga kristal yang terbentuk sangat kecil (afanitik). Umumnya rhyolite mempunyai tekstur hypohyalin, afanitik, dan equigranular. Struktur batu rhyolite adalah massive (kompak). Mineral-mineral yang membentuk batu rhyolite adalah kuarsa, sanidin, plagioklas, mika, dan amfibol. Karena mineral yang terkandung di dalamnya dominan salic mineral maka batu granit termasuk ke dalam batuan beku asam.
Jadi persamaannya antara granit dan rhyolite adalah sama-sama batuan beku asam, mempunyai struktur massive, dan menmpunyai keseragaman kristal (equigranular). Dan perbedaan antara granit dan rhyolite adalah tempat terbentuknya batuan (granit Batuan beku luar), derajat kristalisasinya (granit ukuran kristalnya (granit
faneritik, rhyolite
batuan beku dalam, rhyolite
holokristalin, rhyolite
hypohyalin) dan
afanitik).
Diorite dengan andesit
Diorite adalah batuan beku dalam karena terbntuk di dalam perut bumi dengan proses pembekuan yang sangat lambat sehingga kristal yang terbentuk sempurna (euhedral). Umumnya diorite mempunyai tekstur holokristalin, faneritik, dan equigranular. Struktur batu diorite adalah massive (kompak). Mineral-mineral yang membentuk batu diorite adalah plagioklas, amfibol, sanidin, volden, piroksen, mika dan olivin. Karena mineral yang terkandung di dalamnya terdiri dari salic mineral dan mafic mineral yang hampir sama maka batu diorite termasuk ke dalam batuan beku intermediate.
Andesite adalah batuan beku luar karena terbentuk di luar atau dekat dengan permukaan bumi dengan proses pembekuan yang cepat sehingga kristal yang terbentuk sangat kecil (afanitik). Umumnya andesite mempunyai tekstur hypohyalin, afanitik, dan equigranular. Struktur batu andesite adalah massive (kompak). Mineral-mineral yang membentuk batu andesite adalah plagioklas, amfibol, sanidin, volden, piroksen, mika dan olivin. Karena mineral yang terkandung di dalamnya terdiri dari salic mineral dan mafic mineral yang hampir sama maka batu andesite termasuk ke dalam batuan beku intermediate.
Jadi persamaannya antara diorite dan andesite adalah sama-sama batuan beku intermediate, mempunyai struktur massive, dan menmpunyai keseragaman kristal (equigranular). Dan perbedaan antara diorite dan andesite adalah tempat terbentuknya batuan (diorite dalam, andesite
batuan beku luar), derajat kristalisasinya (diorite
hypohyalin) dan ukuran kristalnya (diorite
Syienit dengan gabro
faneritik, andesite
batuan beku
holokristalin, andesite
afanitik).
Please download full document at www.DOCFOC.com Thanks