SIKAP PENCEGAHAN ABORSI DITINJAU DARI PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA DAN RESIKO KESEHATAN Muhammad Ali Sodik Dosen STIKes Surya Mitra Husada Kediri Abortion is termination accidental pregnancy (abortion provocateurs), is, pregnancy which provoked a variety of ways resulting in miscarriage. The purpose of this study was to determine the correlation between knowledge of girl about abortion with attitude in the prevention of abortion. This research design was an observational study with cross sectional approach. 138 respondents. The independent variables studied were the level of knowledge and the dependent variable is the prevention of abortion attitudes. The results were analyzed using contingency coefficient. The results showed that the majority of respondents in average categories of knowledge level of the 100 respondents (72.46%) and the majority of respondents in the category of preventive was positive attitude that 101 respondents (73.19%). Based on the results of statistical tests are known with a p value = 0,036 < = 0,05 so H0 is rejected which means that there is correlation between knowledge of girl about abortion with attitude in the prevention of abortion. Knowledge would give a description about the danger that would be face up on abortion; this condition would have impact on the development of positive attitude to prevent the abortion.
Keywords: Knowledge, Attitude, Abortion
PENDAHULUAN
kehamilan yang disengaja (abortus provocatus), yaitu, kahamilan yang diprovokasi dengan berbagai macam cara sehingga terjadi keguguran. Menurut Herianto (2011), kasus aborsi ilegal masih banyak dilakukan di negara ini, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh litbang Kompas, selama tahun 2011 terdapat 5 tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter dan bidan yang ditangkap karena melaksanakan praktek aborsi ilegal.
Aborsi adalah Menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah “abortus” yang berarti pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma) sebelum janin dapat hidup di luar kandungan (Wikipedia, 2009,Agustinus, 2012). Sama halnya dengan yang diungkapkan oleh Hawari (2006), bahwa aborsi merupakan pengguguran kandungan atau terminasi (penghentian)
Kasus aborsi yang berujung kematian terjadi Kediri. Novila
1
Sutiana (21), warga Dusun Gegeran, Desa/Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur, tewas setelah berusaha menggugurkan janin yang dikandungnya. Ironisnya, korban tewas setelah disuntik obat perangang oleh bidan puskesmas. Peristiwa nahas ini bermula ketika Novila diketahui mengandung seorang bayi hasil hubungannya dengan Santoso (38), warga Desa Tempurejo, Kecamatan Wates, Kediri. Sayangnya, janin yang dikandung tersebut bukan buah perkawinan yang sah, namun hasil hubungan gelap yang dilakukan Novila dan Santoso (Wasono, 2008)
dalam lingkungan pranikah dan 12,5 persen adalah pelajar. Penelitian yang dilakukan oleh BKKBN pada tahun 2002 menyebutkan bahwa 70% remaja mendapat pengetahuan tentang aborsi dari teman dan media massa, sedangkan 30% lainnya mendiskusikan masalah aborsi dengan orang tua atau pi-hak-pihak yang tidak berkompetensi (http//: www.bkkbn.go.id). Penelitian Safitri (2012) terhadap 237 responden usia 18 sampai 22 tahun di Palembang menunjukkan 67% remaja tidak memiliki pengalaman tentang aborsi, 78% dari remaja yang tidak mengetahui tentang aborsi tersebut memilih akan melakukan aborsi jika terjadi kehamilan remaja.
Angka kejadian aborsi di Indonesia berkisar 2-2,6 juta kasus pertahun, atau 43 aborsi untuk setiap 100 kehamilan (Prawirohardjo, 2006). Angka kejadian aborsi ilegal selama tahun 2011 mencapai 2,1 juta kasus (Herianto, 2012). Sedangkan menurut Dinas Kesehatan Jawa Timur angka kejadia aborsi ilegal di Propinsi Jawa Timur (2011), pada tahun 2011 yang terungkap adalah 36 ribu kasus. Sedangkan data aborsi di Kota Kediri pada tahun 2011 diperkirakan mencapai 767 kasus.
Aborsi dapat membawa dampak negatif yang cukup signifikan baik secara fisik dan psikologis. Terdapat dua macam resiko kesehatan wanita yang melakukan aborsi yaitu resiko kesehatan dan keselamatan secara fisik yaitu sebagaimana oleh Edmundson (2009) yang meyatakan bahwa aborsi memiliki dampak yang potensial yaitu memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan maupun keselamatan seorang wanita. Ada beberapa resiko yang akan dihadapi oleh seorang wanita, antara lain kematian mendadak karena pendarahan yang hebat, Kematian karena pembiusan yang gagal, infeksi serius disekitar kandungan, rahim yang sobek (uterine peoration), kerusakan leher rahim (cervical lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya, kanker payudara, kanker indung telur, kanker leher rahim (cervical cancer), kanker hati, kelainan placenta, kemandulan, infeksi panggul, infeksi rongga dan infeksi pada lapisan rahim
Jumlah kasus pengguguran kandungan (aborsi) di Indonesia setiap tahunnya mencapai 2,3 juta, dan 30 persen di antaranya dilakukan oleh remaja. "Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) pada remaja menunjukkan kecenderungan meningkat berkisar 150.000 hingga 200.000 kasus setiap tahunnya," Kata Luh Putu Ikha Widani dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kita Sayang Remaja (Kisara) Bali di Denpasar Senin. Ia mengatakan, servei yang pernah dilakukan pada sembilan kota besar di Indonesia menunjukkan KTD mencapai 37.000 kasus, 27 persen di antaranya terjadi
2
(endometris). Selain dampak fisik, wanita yang melakukan aborsi juga akan mengalami resiko berupa gejala psikologis yang dikenal sebagai “Post-Abotion Syndrome” (PAS) yang dikarakteristikkan dengan perasaan bersalah yang mendalam dan dalam jangka waktu yang lama, depresi, dan mengakibatkan ketidakberfungsian secara sosial dan seksual (Coleman, Rue & Spenser, 2007. Edmundson, S. 2009).
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengetahuan tentang aborsi, sikap pencegahan aborsi dan menganalisis hubungan pengetahuan remaja putri tentang aborsi dengan sikap pencegahan aborsi
METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik observasional yaitu peneliti berupaya mencari hubungan antara variabel dan menganalisa atau menguji hipotesis yang dirumuskan (Sugiyono, 2008).
Kurangnya pengetahuan tentang resiko hubungan seks pra nikah serta permasalahan yang dihadapi setelah pelaksanaan aborsi mendorong remaja tetap melaksanakan hubungan seksual pra nikah dan cenderung untuk melaksanakan aborsi saat mengalami permasalahan kehamilan di luar lembaga pernikahan (Azhari, 2007).
Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional, yaitu melakukan pengukuran variabel dependent dan independent hanya satu kali tanpa melakukan follow up (Notoatmodjo, 2005. Muhammas, 2006. Ali&Asrori 2009).
Menurut Azwar (2005) bahwa faktor pendidikan juga ikut memengaruhi pembentukan sikap seseorang. Mereka yang berpendidikan tinggi seperti mahasiswa memiliki wawasan pengetahuan yang komprehensif, besar kemungkinan akan dapat menilai aborsi dari sudut pandang yang lebih luas, me-reka yang berpandangan positif akan menilai aborsi sebagai pilihan perempuan, mereka dapat lebih bertoleransi dengan keputusan perempuan untuk melakukan aborsi bahkan ada yang akan mendukung atau mensupport teman yang aborsi (Fitri, Zakiyatul. 2009).
Partisipan penelitian ini adalah sebagian dari remaja yang ada di kota Kediri. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (Darwis, 2003. Nursalam, 2003. Arikunto. 2006. Arikunto, 2008). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang menggunakan skala Likert.
Pada peneliti ini ingin mengetahui kontribusi pengetahuan remaja tentang aborsi dengan sikap pencegahan aborsi.
Analisa data yang digunakan untuk menguji hubungan dua variabel menggunakan uji Koefisien kontingensi yaitu menguji hubungan beberapa variabel secara bersamaan
TUJUAN PENELITIAN
3
HASIL DAN ANALISIS
pengetahuan remaja putri tentang aborsi dengan sikap pencegahan aborsi adalah sebagai berikut.
Hasil uji statistik hubungan
Tabel. 1 Hasil uji statistik hubungan pengetahuan tentang aborsi dengan sikap pencegahan aborsi Pengetahuan * Sikap Crosstabulation Sikap Positif Pengetahuan Kurang Frekuen si
0
5
3.6%
.0%
3.6%
19
14
33
13.8%
10.1%
23.9%
77
23
100
55.8%
16.7%
72.5%
101
37
138
% 73.2% Symmetric Measures
26.8%
100.0%
Frekuen si %
Baik
Frekuen si %
Total
Frekuen si
Value Nominal by Nominal N of Valid Cases
Total
5
% Cukup
Negatif
Contingency Coefficient
.215
Approx. Sig. .036
138 Pengetahuan remaja tentang aborsi akan menjadi benteng bagi remaja tentang kerugian melakukan aborsi, hal ini disebabkan karena pengetahuan akan memberikan gambaran kepada remaja tentang bahaya yang harus dihadapinya jika melakukan hubungan seksual sebelum menikah dan resiko psikis dan fisik karena melakukan aborsi.
Berdasarkan hasil uji statistik diketahui nila p = 0,036 ˂ = 0,05 yang berarti ada hubungan pengetahuan remaja putri tentang aborsi dengan sikap pencegahan aborsi. PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap dalam melaksanakan aborsi.
4
KESIMPULAN
Azwar, Saefuddin, 2005. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Pengetahuan Tentang Aborsi diketahui bahwa sebagian besar responden tingkat pengetahuan dalam kategori baik yaitu 100 responden (72,46%).
Coleman, P.K., Rue, V.M., Spenser. M. 2007. Intrapersonal Processes and Post-Abortion Relationship Challenges: A Review and Consolidation of Relevant Literature. [on-line] http://www.ispub.com/ostia/index. php?xmlFilePaAldi=journals/ijmh/ vol4n2/abortion.xml. [diakses tanggal 7 Mei 2013]
Sikap Remaja Dalam Pencegahan Aborsi diketahui bahwa sebagian besar responden sikap pencegahan dalam kategori positif yaitu 101 responden (73,19%). Berdasarkan hasil uji statistik diketahui nilai p = 0,036 ˂ = 0,05 yang berarti ada pengetahuan remaja putri tentang aborsi dengan sikap pencegahan aborsi.
Darwis, S.D. 2003. Metode Penelitian Kebidanan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. Edmundson, S. 2009. Sindrom Paska Aborsi Dari Sudut Pandang Seorang Dokter. [on-line] http://www.aborsi.org/artikel3.htm. [diakses tanggal 7 Mei 2013]
DAFTAR PUSTAKA Fitri, Zakiyatul. 2009. Modul Mata Kuliah Psikologi Perkembangan. Jakarta : Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana.
Agustinus, 2012. Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Aborsi Dengan Perilaku Seks Pra Nikah Pada Mahasiswa IKP Reguler II Di STIKes Surya Mitra Husada. Kediri : Fakultas Ilmu Kesehatan STIKes Surya Mitra Husada.
Gunarso, Singguh G. 2008. Psikologi Perkembangan. Bandung : Dian Publishing.
Ali dan Asrori 2009. Psikologi remaja perkembangan peserta didik,.Jakarta PT . Bumi aksara
Hawari, Dadang. 2006. Aborsi Dimensi Psikoreligi. Jakarta. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Henderson, Christine. (2005). Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC
Arikunto. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Herianto. 2011. Pelajar SMA Buang Bayi Di Closet. [online] JawaPos Natioanl Network. http://berita.plasa.msn.com/nasio nal/jpnn/pelajar-sma-buang-bayidi-closet [diakses tanggal 19 Nopember 2012]
Azhari. 2007. Masalah Abortus dan Kesehatan Reproduksi Perempuan. Palembang : FK UNSRI
Hidayat,
5
A.A.
2003,
Metode
Penelitian Keperawatan dan teknik Analisa Data, Penerbit
Erlangga Prawirohardjo, Sarwono. (2006). Buku Acuan nasional: Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Hurlock, E. 2007. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Penerbit Erlangga. Hurlock, E. B. 2008. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Purwodarminto, dkk. 2010. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Husnaini, U. 2004. Pengantar Statistik. Jakarta: Bumi Aksara
Safitri, D.S. (2012) sikap terhadap aborsi pada mahasiswa universitas esa Unggul. Jurnal Psikologi Volume 10 Nomor 1, Juni 2012
Machfoedz, Ircham dan Eko Suryani. 2008. Pendidikan Kesehatan Sebagai Bagian Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Fitramaya
Sugiyono. 2005. Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Manuaba ,2010. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita . Jakarta: EGC
Walgito, Bimo, 2006. Pengantar Psikologi Umum, Andi, Yogyakarta.
Mar’at. 2007. Sikap Manusia, Perubahan Serta Pengukurannya, Jakarta: Gramedia Widiya Pustaka Utama
Wang Y et al. 2009. Screening antitumor compounds psoralen and isopsoralen from Psoralea coryfolia L. seeds. eCAM Advance Access.
Mubarak, Wahidin Iqbal. 2007. Promosi Kesehatan. Jakarta: Graha Ilmu.
Wasono, H.T., (2008) Remaja Aborsi Tewas Usai Disuntik Bidan. Okezone.com http://news.okezone.com/read/20 08/05/18/1/110398/remaja-aborsitewas-usai-disuntik-bidan
Muhammas, A. 2006. Psikologi Remaja Petunjuk Bagi Guru dan Orang Tua. Bandung: Pustaka Setia
Wikipedia, 2009. Gugur Kandungan. http://id.wikipedia.org/wiki/Gugur_ kandungan [diakses tanggal 12 Desember 2012]
Notoatmodjo, S. 2005 Metode Penelitian Kesehatan. Penerbit: Rineka Cipta, Jakarta. Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Suatu Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian. Jakarta; Salemba Medika
Wiknjosastro, Hanifa. 2011. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirihardjo. William, Kay. 2007. Providence and Moral Reasoning. British Journal of Religious Education
Papalia, D.E. , Old, S.W. , Fieldman, R.D., 2010. Psikologi Perkembangan. Jakarta :
6
www. bkkbn.go.id (diakses pada tanggal 22 maret 2009). Yusuf LN, H. Syamsu. 2006. Psikoogi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Zulkifli. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung: Rosda Karya.
7