SIDa – F 24 “KAJIAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PERAIRAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT SECARA BERKELANJUTAN DI KABUPATEN MALUKU TENGGARA” Dr. Ir. Suhendar I Sachoemar, MSi Ir. Nenie Yustiningsih, MSc Wisnu Sujatmiko, APi, MS Dra. Jeni Hariyanti Drs. Dedy Roesmajadi, MM
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2012
LATAR BELAKANG Kabupaten Maluku Tenggara merupakan daerah kepulauan dengan panjang pantai 651,32 km dan terdiri dari 68 pulau . Memiliki potensi yang sangat besar di bidang kelautan dan perikanan dengan komoditas unggulan rumput laut yang dapat dikembangkan menjadi sektor andalan untuk meningkatkan PAD. Untuk mendukung pengembangan dan pengelolaan budidaya rumput laut perlu adanya suatu kajian daya dukung lingkungan perairannya agar kesinambungan usaha budidaya rumput laut dapat lebih optimal dan kondisi ekosistem perairannya dapat lebih terjamin. Konsep daya dukung perairan dikembangkan seiring dengan meningkatnya pemahaman akan pentingnya pengelolaan lingkungan budidaya untuk menunjang kontinuitas produksi. Dalam perencanaan atau desain suatu sistem produksi budidaya perikanan termasuk rumput laut, nilai daya dukung merupakan faktor penting dalam menjamin kesinambungan siklus produksi dalam jangka panjang. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
METODOLOGI Ruang Lingkup Kegiatan Pengumpulan data primer dan data sekunder tentang kondisi biofisikokimia perairan Kawasan Budidaya Rumput Laut (temperatur, salinitas, pH, kekeruhan, kecerahan, DO, nitrat, nitrit, ammonia, fosfat, kecepatan dan arah arus) di Kawasan Budidaya Rumput Lauta Desa Sathean, Kabupaten Maluku Tenggara. Analisa dan interpretasi data primer dan skunder baik berupa data spasial maupun data atribut tentang kondisi biofisikokimia Perairan Kawasan Budidaya Rumput Laut di Desa Sathean, Kabupaten Maluku Tenggara secara terintegrasi dan terpadu untuk mendapatkan informasi secara optimal. Pemetaan hasil-hasil analisa dan interpretasi data secara spasial untuk mendapatkan informasi secara geografis tentang karakteristik perairan yang dapat dimanfaatkan untuk membantu kemudahan dalam pendeteksian, pengendalian dan pengelolaan ekosistem perairan. Menentukan daya dukung lingkungan dan menduga kapasitas produksi optimum rumput laut di kawasan budidaya.
Fokus Kegiatan Kegiatan difokuskan pada penentuan daya dukung lingkungan perairan kawasan budidaya rumput laut berdasarkan kondisi biofisika-kimia perairan setempat dan penerapan model matematis. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI Desain Penelitian dan Tahapan – Metode Pelaksanaan Kegiatan
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
METODOLOGI Perkembangan dan Hasil Kegiatan Kondisi Biofisika-Kimia Perairan
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4
SINERGI KOORDINASI Lingkup dan Bentuk Koordinasi yang dilakukan dan Nama Lembaga Koordinasi Sinergi Koordinasi Kelembagaan antara BPPT dengan mitra Bappeda dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara dilakukan melalui pembagian tugas dimana BPPT menyediakan dana penelitian dan Sumberdaya Manusia (SDM) dan mitra penyediakan lokasi penelitian dan dukungan Sumberdaya Manusia (SDM) dilapangan kalau pendanaan kegiatan intern tidak ada. Strategi pelaksanaan koordinasi Dalam pelaksanaan kegiatan, koordinasi dilakukan secara intense untuk memenuhi target capaian kegiatan sesuai yang diharapkan kedua belah pihak. Dengan kerangka sinergi seperti ini, diharapkan target kegiatan dapat dicapai sesuai dengan jadwal dan tahapan kegiatan yang telah direncanakan. Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan Signifikansi capaian koordinasi adalah telah terjalinnya komunikasi dan sinergi yang baik dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal dan target capaian yang diinginkan. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
5
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan Rekomendasi hasil kajian akan dimanfaatkan melalui mekanisme difusi dan sosialisasi kepada masyarakat pembudidaya, penyuluh dan aparatur pemerintah daerah setempat untuk diaplikasikan dalam kegiatan pengembangan dan pengelolaan budidaya rumput laut di Kabupaten Maluku Tenggara. Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan Indikator Keberhasilan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa adalah diterapkannya hasil kajian secara konsisten dan stabilnya kontinuitas produksi rumput laut yang berkualitas tinggi dari lingkungan perairan yang ekosistemnya stabil dan berwawasan lingkungan. Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan Perkembangan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa sampai dengan saat ini baru tahap pengenalan, diharapkan pada taham selanjutnya sudah bisa diaplikasikan dan dikembangkan ketempat lain metodologinya baik ditingkat lokal Kabupaten, Regional Provinsi maupun Nasional. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
6
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Rancangan Pengembangan ke depan Potensi Pengembangan ke Depan cukup baik, mengingat permasalahan jaminan kontinuitas produksi baik kuantitas maupun kualitas dari produk rumput laut sangat ditentukan oleh kemampuan daya dukung perairan dan kapasitas produksi optimum dari suatu kawasan budidaya. Untuk pengembangan kedepan, hasil kegiatan diharapkan dapat di diseminasikan dan dilanjutkan penerapan dan penelitiannya di kawasan budidaya rumput laut yang lain mengingat kondisi alamnya yang berbeda secara biofisika-kimia, juga jenis rumput laut yang dibudidayakannya. Dengan demikian akan diperoleh data base daya dukung lingkungan dan kapasitas produksi optimal dari rumput laut baik ditingkat lokal, regional maupun nasional. Strategi dan Tahapan Pengembangan ke depan Pemanfaatan hasil akan dilakukan melalui kegiatan diseminasi dan sosialisasi kepada masyarakat petani/pembudidaya rumput laut, penyuluh dan aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara, khususnya aparat Dinas Perikanan dan Kelautan serta Bappeda agar dalam pelaksanaan kegiatan budidaya rumput laut, pengembangannya memperhatikan masalah daya dukung lingkungan perairan. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
7
FOTO KEGIATAN
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
8
TERIMA KASIH Dr. Ir. Suhendar I Sachoemar, MSi Ir. Nenie Yustiningsih, MSc Wisnu Sujatmiko, APi, MS Dra. Jeni Hariyanti Drs. Dedy Roesmajadi, MM