PENGARUH KEBISINGAN DI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PEKERJA DI AREA RING FRAME UNIT SPINNING 5 PT. APAC INTI CORPORA BAWEN KABUPATEN SEMARANG Dian Pratiwi*), Ir. Irawan Wisnu Wardhana, MS dan Sri Sumiyati, ST, MSi. **)
Noise intensity exceeds the threshold value is a problem that needs to be prevented because it canbe bad for health and work safety. The previous research that has been done showed that one of the effects of noise on health is an increase inblood pressure. This study was an observational analytic study, using cross sectional approach with a sample of 15 employees Ring Frame unit PT. APAC INTI CORPORA. Sampling was done using purposive sampling method. Noise intensity was measured by Sound Level Meter (SLM) and blood pressure was measured by digital tension meter, this measurement was conducted for 7 days in order to get the accurate result. Processing techniques and data analysis was done with statistic Paired Sample T-Test.The results showed that the intensity of noise is 95.09 dB which exceeds the noise limit value. Statistical test Paired Sample TTest showed the results of t value for systolic blood pressure was -22,284 and the diastolic pressure was -38,055, where both of these were out of the range of t table ± 1,761. It stated there was a change on blood pressure of the workers after getting the noise exposed, so there is a correlation between noise and blood pressure of workers in Ring Frame Unit PT. APAC INTI CORPORA Bawen, Semarang. Keywords :Noise, Blood Pressure
LATAR BELAKANG
dikehendaki yang bersumber dari
Kebisingan merupakan salah
alat- alat proses produksi dan atau
satu faktor bahaya fisik yang sering
alat-alat kerja yang pada tingkat
dijumpai di tempat kerja. Kebisingan
tertentu
adalah semua suara yang tidak
gangguan kesehatan.
dapat
menimbulkan
Kebisingan di tempat kerja
PT. APAC INTI CORPORA
seringkali menjadi masalah tersendiri
adalah perusahaan swasta nasional
bagi tenaga kerja. Umumnya berasal
yang bergerak dalam bidang tekstil
dari
serta
yang merupakan salah satu produsen
berbagai peralatan yang bergerak dan
benang tenun dan tekstil terbesar di
kontak dengan logam, kompresor
Indonesia.
dan sebagainya. Sayangnya, banyak
merupakan
tenaga kerja yang telah terbiasa
pemintalan di PT. APAC INTI
dengan
tersebut,
CORPORA dimana terjadi proses
meskipun tidak mengeluh tetapi
pembuatan benang dari serat kapas,
gangguan kesehatan tetap terjadi,
unit ini merupakan salah satu unit
sedangkan
kebisingan
dengan kebisingan yang cukup besar
tergantung pada besarnya tingkat
dan dapat berdampak buruk untuk
kebisingan.
Selain
gangguan
pekerjanya. Efek atau gangguan
pendengaran,
dampak
kebisingan
kebisingan yaitu gangguan fisiologis
terhadap kesehatan yang terjadi pada
seperti peningkatan tekanan darah
tenaga kerja bisa berupa gangguan
dan
fisiologis seperti naiknya tekanan
2008:20)
mesin
kerja,
genset
kebisingan
dampak
Unit
Spinning
salah
penyakit
satu
jantung.
5 unit
(Ratna,
darah, pusing, dan mual. Pada
penelitian
yang
METODE PENELITIAN
dilakukan oleh Novi (2013), Novi
Penelitian
ini
merupakan
analitik
dengan
menyatakan bahwa kebisingan dapat
penelitian
mengakibatkan perubahan tekanan
pendekatan cross sectional yaitu
darah manusia yang berada disekitar
penelitian yang dilakukan dengan
sumber bising tersebut sebesar ± 10
tujuan
mmHg. Salah satu tempat yang
hubungan sebab-akibat antara faktor
memiliki intensitas bising cukup
resiko dengan timbulnya atau untuk
tingi
dapat
mencari adanya hubungan antara
manusia
pajanan terhadap faktor resiko dan
dan
mengganggu
dikhawatirkan kesehatan
adalah perusahaan tekstil.
untuk
mencari
adanya
timbulnya penyakit sebagai akibat
pajanan
tersebut
(Eko
Budiarto,
2003).
univariat
dan
univariat Penelitian
ini
bivariat.
Analisis
dilakukan
untuk
dilakukan
menggambarkan tiap variabel dari
dengan mengukur tingkat kebisingan
hasil penelitian dengan menghasilkan
di bagian Ring Frame unit Spinning
distribusi frekuensi dan persentase
5 PT. APAC INTI CORPORA
dari
Bawen, Semarang berdasarkan SNI
Analisis bivariat menggunakan uji
7231:2009 dan mengukur tekanan
statistik
darah pekerja sebelum dan sesudah
dengan bantuan SPSS for windows
bekerja di unit tersebut selama 7 hari
version 16.
masing-masing
Paired
variabel.
Sample
T
Test
berturut-turut agar didapatkan data yang lebih bervariasi. Populasi dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian ini adalah pekerja pada
Penelitian ini dilaksanakan
bagian Ring Frame di unit Spinning
dengan dua tahap pengukuran yaitu
5 PT. APAC INTI CORPORA
pengukuran intensitas kebisingan dan
dengan jumlah total 47 pekerja,
pengukuran tekanan darah pekerja
kemudian sampel diambil sebanyak
selama 7 hari pengukuran pada 15
15
tersebut
orang responden yaitu pada tanggal
diambil dari beberapa lokasi unit
27 Juni – 3 Juli 2013, pengukuran
kerja di area Ring Frame dengan
tekanan darah ini dibantu oleh tenaga
pemilihan lokasi berdasarkan lajur
ahli yaitu perawat dari Poliklinik PT.
yang ada di area Ring Frame ini
APAC INTI CORPORA. Pemilihan
yaitu sebanyak tiga lajur mesin
responden
dimana setiap lajur diwakili oleh
hasil kuisioner seperti masa kerja,
masing-masing 5 responden.
umur,
pekerja.
yang
Responden
diseleksi
jenis
berdasarkan
kelamin,
kejadian
Teknik pengumpulan data
hipertensi, riwayat hipertensi dalam
akan
keluarga
dilakukan
dalam
dan
riwayat
merokok,
penelitian yaitu dengan wawancara
variabel-variabel
dengan
observasi
dikendalikan agar hasil penelitian
lapangan. Data yang didapatkan
hanya dipengaruhi oleh intensitas
kemudian dianalisis dengan analisis
kebisingan saja dan tidak ada faktor
kuesioner
dan
tersebut
yang
menyebabkan
perubahan
lainnya. Intensitas kebisingan sudah
tekanan darah selain kebisingan itu
melebihi
sendiri. Selain itu penelitian ini lebih
diperbolehkan
ditekankan pada besarnya perubahan
berdasarkan
tekanan
tahun 1999 yaitu sebesar 85 dBA.
darah
karena
dampak
kebisingan yang terjadi di area Ring
baku
mutu
yang
pemerintah Kepmenaker
Dari
hasil
no
51
pengukuran
Frame Unit Spinning 5 PT. APAC
tekanan darah diperoleh perbedaan
INTI
bukan
tekanan
yang
diastolik
CORPORA
perubahan
dan
tekanan
mengakibatkan
darah
pekerja
menjadi
menderita hipertensi (darah tinggi). Dari intensitas
hasil
kebisingan
intensitas
kebisingan
sistolik
pekerja
maupun
sebelum
dan
sesudah bekerja yang cukup besar yaitu
peningkatan
sebesar
7,77
perhitungan
mmHg untuk tekanan darah sistolik
didapatkan
dan sebesar 6,21 mmHg untuk
terendah
tekanan darah diastolik.
sebesar 90,2 dBA yaitu di mesin Ring Frame 19,
darah
Perubahan
tekanan
darah
tertinggi sebesar
sistolik responden pada lajur ketiga
98,6 dBA yaitu di mesin Ring Frame
merupakan perubahan tekanan darah
71 dan rata-rata kebisingan sebesar
yang paling besar
95,09 dBA. Kebisingan tertinggi
responden di lajur pertama maupun
terjadi di area Ring Frame yang
kedua yaitu rata-rata sebesar 131
memproduksi
berkualitas
mmHg, dimana besarnya rata-rata
khusus, dimana diruangan tersebut
tekanan darah sistolik setelah bekerja
diberi sekat berupa plastik fiber agar
untuk
bahan tambahan khusus pada benang
130,28
tersebut
perubahan tekanan darah diastolik
menempel
benang
tidak pada
beterbangan
dan
benang
yang
semua
dibandingkan
responden
mmHg.
adalah
Sedangkan
yang paling besar
terjadi
pada
berkualitas biasa, pemberian sekat
responden
kedua
yaitu
tersebut terbukti membuat intensitas
sebesar
kebisingan di area mesin Ring Frame
besarnya rata-rata tekanan darah
63 sampai 77 menjadi lebih tinggi
diastolik
daripada mesin Ring Frame
yang
dilajur
83,772
mmHg,
dimana
setelah bekerja untuk
semua
responden
adalah
82,87
mmHg.
darah pekerja di area Ring Frame Unit Spinning 5 PT APAC INTI
Uji statistik Paired Sample
CORPORA Bawen, Semarang masih
T-Test juga menunjukan hasil t
dalam kisaran tekanan darah normal
hitung untuk tekanan darah sistolik
yaitu sistolik sebesar 130,28 mmHg
adalah sebesar -22,284 dan diastolik
dan diastolik sebesar 82,97 mmHg
adalah
dimana
sebesar
-38,055,
dimana
tekanan
darah
normal
keduanya berada diluar rentang t
idealnya adalah 120/80 mmHg..
tabel yaitu ± 1,761, selain itu nilai
Sehingga pekerja di area Ring Frame
signifikansi atau sig.(2 tailed) untuk
Unit Spinning 5 PT APAC INTI
tekanan darah sistolik dan diastolik
CORPORA
adalah sebesar 0,000 dimana 0,000 <
perubahan tekanan darah saja dan
1% hal ini menyatakan bahwa rata-
tidak mengalami kejadian hipertensi.
rata perubahan tekanan darah pekerja
Hasil penelitian ini sejalan
sebelum
dan
sesudah
terpapar
dengan
hanya
hasil
mengalami
penelitian
yang
kebisingan di unit Ring Frame
dilakukan oleh Jennie Babba (2007)
Spinning
pada Karyawan PT Semen Tonasa di
5
PT
APAC
INTI
CORPORA adalah berbeda, atau
Kabupaten
dapat dikatakan terdapat perubahan
Selatan
tekanan
didapatkan
darah
pekerja
setelelah
Pangkep
dengan
hasil
rata-rata
Sulawesi penelitian peningkatan
terpapar kebisingan sehingga ada
tekanan darah sistolik sebelum dan
hubungan kebisingan dengan tekanan
sesudah kerja adalah 19,2. mmHg.
darah pada karyawan unit Ring
Sedangkan
Frame PT. APAC INTI CORPORA.
tekanan darah diastolik, sebelum dan
Berdasarkan
rata-rata
peningkatan
hasil
sesudah kerja adalah 6,8 mmHg.
serta
Selain itu penelitain ini juga sejalan
pembacaan dalam tabel kategori
dengan penelitian yang dilakukan
tekanan darah manusia berdasarkan
oleh Dinar Hartanto (2011) pada
usia serta klasifikasi tekanan darah
karyawan Unit Compressor PT. Indo
menurut WHO tahun 2013 maka
Acidatama.
Tbk.
Kemiri,
dapat disimpulkan bahwa tekanan
Kebakramat
Karanganyar
dengan
pengukuran
tekanan
darah
hasil penelitian didapatkan rata-rata
2.
Pengukuran perubahan tekanan
perubahan tekanan darah setelah
darah
bekerja adalah sebesar 137,6 untuk
responden
tekanan darah sistolik dan 83,15
pengukuran
dan
dari
untuk
pengukuran
tersebut
didapat
tekanan
darah
diastolik.
dilakukan
pada
15
7
hari
selama
Perbedaan penelitian ini dengan
bahwa
penelitian sebelumnya adalah waktu
mengalami perubahan tekanan
yang digunakan dalam pengukuran
darah
tekanan darah lebih dari satu hari
meningkat, dengan peningkatan
pengukuran yaitu selama 7 hari
sebesar
7,77
berturut-turut
yang
tekanan
darah
dihasilkan lebih valid dan dapat
sebesar
6,21
diketahui perbandingannya.
tekanan darah diastolik.
agar
data
3.
Intensitas kebisingan di area Ring Frame Unit Spinning 5 PT. APAC INTI CORPORA Bawen
Kabupaten
responden
yang
cenderung
mmHg
untuk
sistolik mmHg
dan untuk
Besarnya intensitas kebisingan berpengaruh terhadap perubahan
KESIMPULAN 1.
semua
Semarang
rata-rata adalah sebesar 95,09 dB, dengan tingkat kebisingan tertinggi adalah sebesar 98,6 dB pada mesin Ring Frame no 71 dan tingkat kebisingan terendah adalah sebesar 90,2 dB pada mesin Ring Frame no 19. Intensitas kebisingan ini sudah melebihi baku mutu yang diatur oleh Kepmenaker no 51 Tahun 1999 yaitu sebesar 85 dB.
tekanan
darah.
Responden
dilajur ketiga di area Ring Frame Unit Spinning 5 APAC
INTI
PT.
CORPORA
mengalami perubahan tekanan darah terbesar dibanding dua lajur Ring Frame yang lainnya karena dilajur ketiga tersebut memiliki intensitas kebisingan yang tingkat
paling
tinggi
kebisingan
dengan rata-rata
adalah sebesar 97,27 dB dan perubahan sebesar
8,72
tekanan mmHg
darah untuk
tekanan darah sistolik dan 6,34
mmHg untuk tekanan darah
Hartanto, Dinar, 2011. Hubungan
diastolik.
Kebisingan Dengan Tekanan Darah Pada Karyawan Unit
DAFTAR PUSTAKA
Compressor
Anizar, 2012. Teknik Keselamatan
Acidatama.
Tbk.
Dan Kesehatan Kerja Di
Kebakkramat
Industri. Jakarta: Graha Ilmu.
(Skripsi).
Arifiani,
Novi.
2013.
Kebisingan
Pengaruh Terhadap
Kesehatan
Tenaga
Joint
National
Indo Kemiri,
Karanganyar
Commitee
Prevention,
on
Detection,
Kerja.
Evaluation, and Treatment of
Kedokteran
High Pressure, The Sixth
Okupasi Fakultas Kedokteran
Report of the Joint National
Universitas Indonesia.
Committeeon on Prevention,
Subdepartemen
Baba,
PT.
Jennie,
2007.
Hubungan
Detection, Evaluation, and
Antara Intensitas Kebisingan
Treament
di Lingkungan Kerja Dengan
Pressure, National Institutes
Peningkatan Tekanan Darah
of Health, 1997; 98- 4080
(Penelitian Pada Karyawan PT
Semen
Tonasa
of
High
Blood
Keputusan Menteri Tenaga Kerja
di
No.51 Tahun 1999 Tentang
Kabupaten Pangkep Sulawesi
Nilai Ambang Batas Faktor
Selatan).
Fisika di Tempat Kerja.
Program
Pasca
Sarjana Magister Kesehatan Lingkungan
Universitas
Diponegoro Semarang. Buchari, 2007. Kebisingan Industri dan Hearing Conservation
Keputusan
Menteri
Negara
Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun 1996 Tentang Baku Tingkat Kebisingan. Saryawati,
Ratna.
2008.
Faktor
Program, USU Repository,
Resiko Kejadian Hipertensi
2007.
Pada Pekerja Industri Tekstil
Budiarto, Eko. 2003. Metodologi Penelitian Jakarta : EGC.
Kedokteran.
(Penelitian Pada Karyawan PT.
Bitratex
(Tesis).
Semarang)
Sasongko,
Dwi
Kebisingan
P,
dkk.
2004.
Lingkungan.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Siswanto, Susila, dan Suyanto, 2012. Metodologi
Penelitian
Kesehatan Dan Kedokteran. Yogyakarta : Bursa Ilmu.