SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH BIAYA CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA
DIAN PRATIWI. P.N
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013
i
SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA
Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Disusun dan diajukan oleh : DIAN PRATIWI. P.N A31108849
Kepada
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013
ii
SKRIPSI ANALISIS PENGARUH BIAYA CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA
disusun dan diajukan oleh :
DIAN PRATIWI. P.N A31108849 telah diperiksa dan disetujui untuk diuji
Makassar,
Juli 2013
Pembimbing I
Pembimbing II
DR. Ratna Ayu Damayanti, SE, M.Soc, Sc, Ak. Nip 196703191992032003
Dra. Hj. Haliah, M.Si, Ak. Nip1965073119901032002
Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universutas Hasanuddin
Dr. Hj. Kartini, SE,M.Si,Ak Nip 196503051992032001
iii
PERNYATAAN KEASLIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: DIAN PRATIWI P.N
NIM
: A31108849
Jurusan
: Akuntansi
Program Studi
: Strata Satu S.1
Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul : Analisis Pengaruh Biaya Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia
adalah hasil karya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam nasakah saya di dalam skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka. Apabila di kemudian hari ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).
Makassar,
Juli 2013
Yang membuat pernyataan
MATERAI Rp.6.000 DIAN PRATIWI P N
iv
PRAKATA Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alikum Wr.Wb. Segala puji dan puja kepunyaan Allah SWT, penulis panjatkan karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul : Analisis Pengaruh Biaya Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia dapat selesai. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menempuah ujian Skripsi Ekonomi pada Universitas Hasanuddin Makassar. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini tidak lepas dari keterbatasan dan kemampuan penulis. Untuk itu maka saran dan kritik konstruktif sangat penulis harapkan. Dengan selesainya skripsi ini, maka sewajarnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu DR. Ratna Ayu Damayanti, SE, M.Soc, Sc, Ak dan Ibu Dra. Hj. Haliah, M.Si, Ak selaku pembimbing I dan pembimbing II penulis, yang dengan senang hati telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. Terwujudnya skripsi ini adalah berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, dan pada kesempatan ini tak lupa penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
v
1. Kedua orang tuaku yang tercinta Ayah Drs.Nasir Maddu dan ibu Dra.Hj.Nurliah.B.M,si yang selama ini dengan penuh kasih sayang memelihara dan mendidikku. 2. Ibu Dr.Hj.Kartini,SE,M.Si,Ak selaku ketua Jurusan Universitas Hasanuddin Makassar. 3. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar yang selama ini mendidik dan membimbing penulis di bangku kuliah. 4. Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar yang selama ini membantu dalam pengurusan berkas. 5. PT. Bursa Efek Indonesia atas pemberian izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian 6. Rekan-rekanku Cecenk, Nirarisman, kakak DIMAN,kakak CHICHI, teman seperjuangan Maria stefani, Putri Marlian,Riska wardha , CITYZEN dan yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu yang telah memberikan bantuan dan dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini. Di atas semua itu, penulis panjatkan do’a semoga Allah SWT, senantiasa melimpahkan rahmat dan berkah-Nya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta dorongan kepada penulis. Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca terutama bagi penulis sendiri. Wassalamu Alaikum Wr. Wb Makassar, Agustus 2013 Penulis
vi
ABSTRAK Dian Pratiwi PN. 2014. analisis pengaruh biaya Corporate Social Responsibility terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (di bimbing oleh DR. Ratna Ayu Damayanti, SE, M.Soc, Sc, Ak dan DR. Dra. Hj. Haliah, M.Si, Ak.) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.
kata kunci : Corporate Social Responsibility (Csr), Responsibility (Csr) Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh biaya corporate social responsibility pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Untuk mengetahui berapa besar kontribusi pengaruh corporate social responsibility (CSR) terhadap profitabilitas (ROI) pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI secara konsisten tahun 2009 – 2011 yaitu sebanyak 33 perusahaan. Penelitian ini menggunakan periode penelitian tahun 2009 – 2011 yang diperoleh di website www. Idx.co.id, metode yang digunakan adalah analisis regresi sederhana Berdasarkan hasil analisis mengenai biaya tanggung jawab sosial dengan profitabilitas (ROI) untuk 3 tahun terakhir yang menunjukkan bahwa antara biaya CSR dengan profitabilitas perusahaan berpengaruh secara positif dan signifikan dengan ROI, di mana semakin tinggi biaya CSR (corporate social responsibility) yang dikeluarkan oleh perusahaan maka akan memengaruhi kenaikan profitabilitas (ROI). Secara parsial yang menunjukkan bahwa antara biaya CSR dengan profitabilitas (ROI) berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas (ROI).
vii
ABSTRACT Dian Pratiwi PN . , 2014. analysis of the influence of corporate social responsibility costs on the profitability of the manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange ( guided by DR . Ratna Ayu Damayanti , SE , M.Soc , Sc , Ak and DR . Dra . Hj . Haliah , M.Si , Ak . ) Department of Accounting Faculty of Economics, University of Hasanuddin .
Key words : Corporate Social Responsibility ( Csr ) , Responsibility ( Csr )
This study aimed to examine the effect of corporate social responsibility on the cost of manufacturing companies listed on the Stock Exchange Indonesia.Untuk know how much contribution the influence of corporate social responsibility ( CSR ) to profitability ( ROI ) in manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange . The sample in this study are all companies listed on the Stock Exchange consistently year 2009 - 2011 as many as 33 companies . This study uses a study period of 2009 - 2011 are obtained at the website www . Idx.co.id , the method used is a simple regression analysis Based on the analysis of the costs of social responsibility with profitability ( ROI ) for the last 3 years which shows that the cost of CSR with corporate profitability is positively and significantly affect the ROI , where the higher cost of CSR ( corporate social responsibility) issued by the company will affect the increase in profitability ( ROI ) . Partially, which shows that the cost of CSR to profitability ( ROI ) significantly influence profitability ( ROI ) .
viii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL ......................................................................................
i
HALAMAN JUDUL .........................................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN ..........................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................
iv
PRAKATA.......................................................................................................
v
ABSTRAK ......................................................................................................
vii
ABSTRACT .................................................................................................... viii DAFTAR ISI ...................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii BAB I
BAB II
PENDAHULUAN .............................................................................
1
1.1. Latar Belakang ........................................................................
1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................
4
1.3. Tujuan Penelitian ....................................................................
5
1.4. Manfaat Penelitian ..................................................................
6
1.5. Sistematika Penulisan ............................................................
7
TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................
8
2.1. Tinjauan Teori dan Kerangka Konsep......................................
8
2.1.1 Stakehoders Theory ......................................................
8
2.1.2 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) ........
10
2.1.3 Tujuan Corporate Social Responsibility ..........................
14
2.1.4 Jenis-Jenis Corporate Social Responsibility....................
15
2.1.5 Manfaat CSR .................................................................
16
2.1.6 Prinsip-Prinsip CSR ........................................................
24
2.1.7 Komponen Utama CSR .................................................
25
2.1.8 Pengertian Profitabilitas .................................................
27
2.2. Penelitian Empirik ....................................................................
30
2.3. Kerangka Pikir .........................................................................
31
ix
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................
33
3.1. Rancangan Penelitian .............................................................
33
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................
33
3.3. Populasi dan Sampel ..............................................................
33
3.4. Jenis dan Sumber Data ...........................................................
35
3.5. Teknik Pengumpulan Data .....................................................
35
3.6. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ..........................
35
3.7. Analisis Data ..........................................................................
37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................
38
4.1. Hasil Peneiltian ........................................................................
38
4.2. Hasil Analisis ..........................................................................
38
4.3. Pembahasan ..........................................................................
39
BAB V PENUTUP ........................................................................................
55
5.1. Kesimpulan .............................................................................
55
5.2. Saran .......................................................................................
55
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
56
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL Tabel
4.1
Halaman
Data Biaya Corporate Social Responsibility pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 s/d tahun 2011 (Dalam Jutaan Rp.)...................................................
40
4.2
Hasil Perhitungan Return on Investment pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 s/d tahun 2011.................................................................................................. 44
4.3
Perusahaan Manufaktur Yang Memiliki Nilai Corporate Social Responsibility Berada Pada Posisi Tertinggi .....................................
46
4.4
Perusahaan Manufaktur Yang Memiliki Nilai Corporate Social Responsibility Berada Pada Posisi Terendah...................................... 47
4.5
Perusahaan Manufaktur Yang Memiliki Nilai Return On Investment Berada Pada Posisi Tertinggi ............................................................
48
Perusahaan Manufaktur Yang Memiliki Nilai Return On Investment Berada Pada Posisi Terendah ..........................................................
49
4.6
4.7
Hasil Olahan Data Korelasi antara CSR dengan Profitabilitas dengan Menggunakan Program SPSS Release 17 ....................................... 51
xi
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1
Halaman Kerangka Pikir ................................................................................ 31
xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Beberapa tahun terakhir, perhatian pelaku bisnis di tanah air terhadap isu-isu sosial dan lingkungan kian meningkat. Itu tercemin dari kian banyaknya perusahaan yang melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan atau sering disebut CSR (corporate social responsibility). Tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) dapat diartikan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan, atau dengan kata lain tanggung jawab sosial perusahaan merupakan
bentuk
tanggung
jawab
perusahaan
dalam
memperbaiki
kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan yang terjadi akibat aktivitas operasional perusahaan. Undang-Undang (UU) No. 40 tahun 2007 pasal 74 tentang perseroan terbatas menyatakan: 1) perseroan yang menjalankan usahanya dibidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan, 2) tanggung jawab sosial merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya, 3) perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban CSR akan dikenai sanksi sesuai peraturan perundang-undangan. Corporate social responsibility (tanggung jawab sosial perusahaan) sering dianggap inti dari etika bisnis, yang berarti bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomi dan legal (artinya kepada pemegang saham atau shareholder) tetapi juga kewajiban-kewajiban terhadap pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholder) yang jangkauannya melebihi kewajibankewajiban di atas (ekonomi dan legal). Tanggung jawab sosial dari perusahaan (corporate social responsibility) merujuk pada semua hubungan yang terjadi
1
antara sebuah perusahaan dengan semua stakeholder, termasuk didalamnya adalah pelanggan atau customers, pegawai, komunitas, pemilik atau investor, pemerintah, supplier bahkan juga kompetitor.Global Compact Initiative (2002) menyebut pemahaman ini dengan 3P (profit, people, planet), yaitu tujuan bisnis tidak hanya mencari laba (profit), tetapi juga menyejahterakan orang (people), dan menjamin keberlanjutan hidup planet ini (Nugroho, 2007 dalamDahli dan Siregar, 2008). Saat ini dalam beberapa tahun terakhir banyak pebisnis juga mulai proaktif terhadap isu-isu sosial dan lingkungan. Sejumlah besar korporasi bahkan mulai menjadikan isu-isu CSR sebagai “core values” dalam srategi bisnisnya. Sasarannya, untuk membangun bisnis yang tumbuh secara berkelanjutan karena ditopang oleh pilar sosial dan lingkungan yang kuat dan berkesinambungan (Dahli dan Siregar, 2008). Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dapat diketahui pentingnya melaksanakan apa yang dikenal sebagai corporate social responsibility (CSR). Pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) akan berpengaruh terhadap peningkatan laba yang ditetapkan oleh laba yang diperoleh dari pengelolaan unit usaha. Hal ini sesuai dengan pendapat Watt dan Zimmerman (1986) yang menyatakan bahwa biaya sosial yang dikeluarkan oleh perusahaan memiliki kemanfaatan di mata masyarakat, dapat meningkatkan laba perusahaan dan dapat mengurangi munculnya negative externalities. Negative externalities, menurut Watt dan Zimmerman (1986) adalah pengaruh yang diterima oleh beberapa pihak akibat kegiatan yang dilakukan oleh pihak lain yang mengakibatkan penurunan kesejahteraan dan hilangnya kesejahteraan tersebut tidak dikompensasi. Dengan uraian tersebut di atas maka dapat dikatakan bahwa biaya
sosial
yang
dikeluarkan
oleh perusahaan
berpengaruh terhadap
peningkatan laba.Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Hadi (2011:57) bahwa
2
dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) mengisyaratkan bahwa terjadi konektisitas secara integral antara kepedulian
masyarakat,
menjaga
keseimbangan
lingkungan
dan
upaya
mencapai laba perusahaan. Pentingnya pertanggungjawaban sosial bagi perusahaan (corporate social responsibility), maka perusahaan perlu melakukan aktivitas CSR.Namun dalam pelaksanaan CSR, perusahaan perlu menggunakan biaya corporate social responsibility. Hasil penelitian Hadi (2011:65) menyatakan bahwa biaya sosial yang dikeluarkan oleh perusahaan memiliki manfaat meningkatkan kinerja sosial yaitu meningkatkan legitimasi dan mengurangi komplain stakeholder. Disamping itu biaya sosial (biaya keberpihakan perusahaan terhadap stakeholder) juga dapat meningkatkan image baik dipasar komoditas maupun pasar modal, kemudian Memed dalam Hadi (2011) menyatakan bahwa biaya sosial meningkatkan kinerja ekonomi perusahaan. Biaya-biaya sosial pada akhirnya akan menjadi beban yang mengurangi pendapatan sehingga tingkat profit perusahaan akan turun. Akan tetapi dengan melaksanakan CSR, citra perusahaan akan semakin baik sehingga loyalitas konsumen makin tinggi. Seiring meningkatnya loyalitas konsumen dalam waktu yang lama, maka penjualan perusahaan akan semakin membaik, dan pada akhirnya dengan pelaksanaan CSR diharapkan tingkat profitabilitas perusahaan juga meningkat (Satyo, 2005 dalam Sutopoyudo, 2009). Oleh karena itu, CSR berperan
penting
dalam
meningkatkan
profitabilitas
sebagai
hasil
dari
peningkatan penjualan perusahaan dengan cara melakukan berbagai aktivitas sosial di lingkungan sekitarnya. Tevi (2010) yang meneliti pengaruh pengeluaran biaya corporate social responsibility terhadap profitabilitas. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengeluaran biaya corporate social responsibility terhadap profitabilitas
3
(ROA). Hal ini dapat diartikan bahwa semakin besar pengeluaran biaya CSR yang dikeluarkan PT. Unilever Indonesia, Tbk akan memunyai pengaruh tehadap peningkatan profitabilitas perusahaan. Penelitian lainnya yaitu Edward (2011) dengan judul penelitian pengaruh biaya corporate social responsibility (CSR) terhadap profitabilitas perusahaan, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara biaya CSR dan ROA dalam industri pertambangan, umum dan agriculture. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Tevi (2010) dan Edward (2011) maka penelitian yang dilakukan peneliti adalah melakukan pengujian antara biaya CSR dengan profitabilitas. Perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian sebelumnya adalah Tevi (2010) melakukan penelitian disektor perbankan selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Edward (2011) adalah disektor pertambangan. Sedangkan, penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Permasalahan yang terjadi saat ini bahwa biaya CSR yang dikeluarkan oleh perusahaan relatif tinggi, mengakibatkan laba yang diperoleh oleh perusahaan mengalami penurunan. Sehingga perlunya dilakukan penelitian mengenai biaya CSR dengan profitabilitas. Hal ini yang melatar belakangi sehingga dilakukan penelitian berjudul: “Analisis Pengaruh Biaya Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia ”. 1.2 RUMUSAN MASALAH Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan suatu bentuk tanggung jawab yang dilakukan perusahaan di dalam memerbaiki kesenjangan sosial dan kerusakan-kerusakan lingkungan yang terjadi sebagai akibat dari aktivitas operasional
yang
dilakukan
perusahaan.
Semakin
banyaknya
bentuk
4
pertanggung jawaban yang dilakukan perusahaan terhadap lingkungannya, maka image perusahaan menurut pandangan masyarakat menjadi meningkat atau citra perusahaan menjadi baik. Investor lebih berminat pada perusahaan yang memiliki citra yang baik di masyarakat karena semakin baiknya citra perusahaan, maka loyalitas konsumen semakin tinggi. Seiring meningkatnya loyalitas konsumen dalam waktu lama maka penjualan perusahaan akan membaik dan pada akhirnya diharapkan tingkat profitabilitas perusahaan juga meningkat (Satyo, 2005 dalam Sutopoyudo, 2009). Berdasarkan uraian tersebut diatas, permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah biaya corporate social responsibility berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia ? 2. Berapa besar kontribusi pengaruh biaya corporate social responsibility terhadap profitabilitas (return on investment)? 1.3 TUJUAN PENELITIAN 1. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh biaya corporate social responsibility pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk mengetahui berapa besar kontribusi pengaruh corporate social responsibility terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
5
1.4 MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat/kegunaan antara lain : 1. Manfaat Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam pengembangan ilmu ekonomi, khususnya pada bidang ilmu akuntansi. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan perbandingan untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan biaya tanggung jawab sosial perusahaan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi investor dan calon investor Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang laporan keuangan tahunan sehingga dijadikan sebagai acuan untuk pembuatan keputusan investasi. Penelitian ini diharapkan akan memberikan wacana baru dalam memertimbangkan aspek-aspek yang perlu diperhitungkan dalam investasi yang tidak terpaku pada ukuran-ukuran moneter. b. Bagi masyarakat Memberikan
stimulus
sebagai
pengontrol
atas
perilaku-perilaku
perusahaan. Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan hak-hak yang harus diperoleh.
6
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika Penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I
:PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini, penelitian terdahulu, dan kerangka pemikiran. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan rancangan penelitian, metodepengumpulan data, jenis dan sumber data, analisis data. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan tentang deskripsi variabel penelitian, serta analisis data dan pembahasan. BAB V : PENUTUP Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran.
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori dan Kerangka Konsep 2.1.1 Stakeholders Theory Perusahaan tidak hanya sekedar bertanggung jawab terhadap para pemilik (shareholder) sebagaimana terjadi selama ini, namun bergeser menjadi lebih luas yaitu pada ranah sosial kemasyarakatan (stakeholder), selanjutnya disebut tanggung jawab sosial (social responsibility). Fenomena seperti ini terjadi,
karena
adanya
tuntutan
dari
masyarakat
akibat
negative
externalities`yang timbul serta ketimpangan sosial yang terjadi (Harahap, 2002 dalam buku Hadi 2011:93). Untuk itu, tanggung jawab perusahaan yang semula hanya diukur sebatas pada indikator ekonomi (economic focussed) dalam laporan keuangan, kini harus bergeser dengan memerhitungkan faktor-faktor sosial (social dimentions) terhadap stakeholder, baik internal maupun eksternal. Stakeholder adalah semua pihak baik internal maupun external yang memiliki hubungan baik bersifat memengaruhi maupun dipengaruhi, bersifat langsung
maupun
tidak
langsung
oleh
perusahaan.
Dengan
demikian,stakeholder merupakan pihak internal maupun eksternal, seperti: pemerintah, perusahaan pesaing, masyarakat sekitar, lingkungan internasional, lembaga diluar perusahaan (LSM dan sejenisnya), lembaga pemerhati lingkungan, para pekerja perusahaan, kaum minoritas dan lain sebagainya yang keberadaannya sangat memengaruhi dan dipengaruhi perusahaan. Rheinald (2007) dalam bukunya Hadi (2011:104) membagi stakeholder enjadi 5 bagian yaitu :
8
1. Stakeholder internal dan stakeholder eksternal. Stakeholder internal adalah stakeholder yang berada di dalam lingkungan organisasi, misalnya karyawan, manajer dan pemegang saham (shareholder). Sedangkan, stakeholder eksternal adalah stakeholder yang berada di luar lingkungan organisasi, seperti penyalur atau pemasok, konsumen atau pelanggan, masyarakat, pemerintah, pers, kelompok investor, licening partner, dan lainnya. 2. Stakeholder
primer,
stakeholder
sekunder
dan
stakeholder
marjinal.
Stakeholder primer merupakan stakeholder yang harus diperhatikan oleh perusahaan, dan stakeholder marjinal merupakan stakeholder yang sering diabaikan oleh perusahaan. 3. Stakeholder tradisional dan stakeholder masa depan. Karyawan dan konsumen merupakan stakeholder tradisional, karena saat ini sudah berhubungan dengan organisasi. Sedangkan, stakeholder masa depan adalah stakeholder pada masa yang akan datang diperkirakan akan memberikan pengaruh pada organisasi, seperti: peneliti, konsumen potensial, calon investor dan lainnya. 4. Prononents, opponents dan uncommitted. Stakeholder prononents merupakan stakeholder yang berpihak kepada perusahaan, stakeholder opponents yang tak memihak perusahaan, sedangkan stakeholder uncommitted adalah stakeholder yang tak peduli lagi terhadap perusahaan. 5. Silent majority dan vocal minority. Aktivitas stakeholder dalam melakukan complaint atau mendukungnya secara vocal (aktif), namun ada pula yang menyatakan secara silent (pasif). Rahmatullah dan Kurniati (2011:11) mengemukakan definisi stakeholder sebagai berikut: “stakeholder adalah kelompok-kelompok yang memengaruhi dan dipengaruhi oleh organisasi tersebut sebagai dampak dari aktivitas-
9
aktivitas”. Pemetaan stakeholder dalam entitas perusahaan terbagi ke dalam 7 (tujuh) jenis, diantaranya, pelanggan, masyarakat, karyawan, pemegang saham, lingkungan, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan pemerintah. Kiroyan
(2006:48)
mengemukakan
bahwa:
“stakeholder
adalah
kelompok-kelompok yang tanpa dukungannya berakibat organisasi tidak dapat melanjutkan
keberadaannya”.
Rindjin
(2004:79)
mengatakan
bahwa:
“stakeholder adalah setiap individu atau kelompok yang dapat memengaruhi atau dipengaruhi oleh tindakan, keputusan, kebijakan, praktek atau tujuan organisasi”. Dari beberapa definisi yang dikemukakan diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa stakeholder merupakan setiap individu atau kelompok yang memunyai kepentingan atau andil/peran terhadap keberlanjutan organisasi di masa mendatang. Oleh karena itulah, salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan guna CSR dapat sampai kepada masyarakat adalah memerkenalkan bentukbentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat mengetahui pentingnya CSR. 2.1.2 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan tidak hanya memunyai kewajiban-kewajiban ekonomis dan legal (artinya kepada pemegang saham atau shareholder) tapi juga kewajibankewajiban terhadap pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholders) yang jangkauannya
melebihi
kewajiban-kewajiban
di
atas
(Darwin,
2006:48). Beberapa hal yang termasuk dalam CSR ini antara lain adalah tatalaksana perusahaan (corporate governance) yang sekarang sedang marak di Indonesia, kesadaran perusahaan akan lingkungan, kondisi tempat kerja dan standar bagi karyawan, hubungan perusahan-masyarakat, investasi sosial perusahaan (corporate philantrophy). Berdasarkan uraian di atas, penulis akan membahas tentang CSR (corporate social responsibility) dan bagaimana
10
manfaat-manfaat bagi masyarakat dan keuntungan bagi perusahaan dan contoh perusahaan yang telah menerapkan CSR. CSR secara garis besar dilihat sebagai program berdampak positif yang berlandaskan
meningkatkan
kesejahteraan
karyawan
beserta
keluarga
perusahaan itu.Selain itu, CSR secara tidak langsung merupakan pertanggung jawaban perusahaan terhadap dampak lingkungan yang mereka hasilkan. Selama perusahaan itu berproduksi baik jasa maupun barang, pastilah mereka ikut memberikan dampak terhadap lingkungan. Tidak hanya kesadaran tentang menyisihkan persenan laba yang mereka dapat, tapi juga pada pentingnya penekanan
yang
signifikan
diberikan
pada
kepentingan
stakeholders
perusahaan. Perusahaan diharuskan memerhatikan kepentingan stakeholders perusahaan, menciptakan nilai tambah (value added) dari produk dan jasa bagistakeholders perusahaan, dan memelihara kesinambungan nilai tambah yang diciptakannya (Darwin, 2006:45). Tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines disini bottom lines lainnya, selain finansial adalah lingkungan dan sosial. Kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan (sustainable). Keberlanjutan perusahaan hanya akan terjamin apabila perusahaan memerhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup (Darwin, 2006:45). CSR (corporate social responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Contoh bentuk tanggung jawab itu bermacammacam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak tidak
11
mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada. Corporate social responsibility(CSR) merupakan fenomena strategi perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSR timbul sejak era dimana kesadaran akansustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting dari pada sekedar profitability. Berikut ini pengertian CSR sebagaimana dikemukakan oleh Hadi (2011:48) sebagai berikut : Corporate social responsibility merupakan suatu bentuk tindakan yang berangkat dari pertimbangan etis perusahaan yang diarahkan untuk meningkatkan ekonomi, yang dibarengi dengan peningkatan kualitas hidup bagi karyawan berikut keluarganya, serta sekaligus peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar dan masyarakat secara lebih luas. Definisi CSR sebagaimana dikemukakan Rahmatullah dan Kurniati (2011:4) yaitu: Corporate social responsibility merupakan suatu pendekatan bisnis yang menciptakan nilai pemangku kepentingan dengan merangkum semua risiko yang dihasilkan dari kegiatan pembangunan ekonomi, lingkungan dan social. Pengertian yang sama dikemukakan oleh Ardianto dan Machfudz (2011:34) mengatakan bahwa : Corporate social responsibility (CSR) adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memerhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan. Corporate social responsibility (CSR) menjadi tuntutan tak terelakkan seiring dengan bermunculannya tuntutan komunitas terhadap perusahaan. Perusahaan sadar bahwa keberhasilannya dalam mencapai tuntutan bukan hanya dipengaruhi oleh faktor internal melainkan juga oleh faktor komunitas yang
12
berada di sekelilingnya. Ini artinya telah terjadi pergeseran hubungan antara perusahaan
dan
komunitas,
yang
semulanya
perusahaan
memosisikan
komunitas sebagai mitra yang turut andil dalam kelangsungan eksistensi perusahaan (Rahman, 2009:1). Darwin (2006:48) mengemukakan bahwa: “CSR pada hakekatnya merupakan suatu mekanisme pengintegrasian isu sosial dan isu lingkungan ke dalam operasi perusahaan dan kemudian mengkomunikasikannya dengan para stakeholder”. Corporate social responsibility dalam pemaknaannya tidak dapat dipisahkan dari maknanya secara filosofis, yang terdiri dari ethics, power, recognition
dan
governance
yang
terkait
terhadap
aspek
social,
ecology/environment, actor and economic. Makna filosofis ini harus dipandang sebagai satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan, baik dari aspek konsep maupun dari aspek pelaksanaannya. Lako (2011:212) “CSR adalah tanggung jawab dari suatu korporasi untuk menghasilkan membahayakan, melindungi atau meningkatkan aset-aset sosial (societal assets)”. Sebuah definisi yang lebih luas oleh World Bussines Council for Sustainable Development (WBCSD) yaitu suatu asosiasi global yang terdiri dari
sekitar
200
perusahaan
yang
secara
khusus
bergerak
dibidang
“pembangunan bekelanjutan” (sustainable development) menyatakan bahwa “CSR adalah merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontrubusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarganya”.
13
2.1.3 Tujuan Corporate Social Responsibility Bisnis apapun, diharapkan adalah keberlanjutan dan kestabilan usaha, karena keberlanjutan akan mendatangkan keuntungan sebesar-besarnya bagi perusahaan. Setidaknya terdapat tiga alasan penting mengapa kalangan dunia usaha harus merespon CSR agar sejalan dengan jaminan keberlanjutan operasional perusahaan, sebagaimana dikemukakan oleh Wibisono (2007) dalam bukunya Rahmatullah dan Kurniati (2011:7). Pertama, perusahaan adalah bagian dari masyarakat dan oleh karenanya wajar bila perusahaan memerhatikan kepentingan masyarakat. Perusahaan mesti menyadari bahwa mereka beroperasi dalam satu tatanan lingkungan masyarakat. Kegiatan sosial ini berfungsi sebagai kompensasi atau upaya imbal balik atau penguasaan sumber daya alam atau sumber daya ekonomi oleh perusahaan yang kadang bersifat ekspansif dan eksploratif, di samping sebagai kompensasi
sosial
karena
timbul
ketidaknyamanan
(discomfort)
pada
masyarakat. Kedua, kalangan bisnis dan masyarakat sebaiknya memiliki hubungan yang bersifat simbiosis mutualisme untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat. Wajar bila perusahaan dituntut untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, sehingga bisa tercipta harmonisasi hubungan bahkan pendongkrakan citra dan performa perusahaan. Ketiga, kegiatan CSR merupakan salah satu cara untuk meredam atau bahkan menghindarkan konflik sosial. Potensi konflik itu bisa berasal akibat dari dampak operasional perusahaan atau akibat kesenjangan struktural dan ekonomis yang timbul antara masyarakat dengan komponen perusahaan.
14
2.1.4 Jenis-Jenis Corporate Social Responsibility Kotler dan Lee (2005) menyebutkan enam kategori kegiatan CSR, yaitu: cause promotions, cause related marketing, corporate social marketing, corporate philanthropy, community volunteering, dan socially responsibly bisnis practice (Kartini,2009:63). 1. Cause promotion (promosi kegiatan sosial) adalah perusahaan menyediakan dana
atau
sumber
daya
lainnya
yang
dimiliki
perusahaan
untuk
meningkatkan perusahaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kegiatan sosial atau untuk mendukung pengumpulan dana, partisipasi dari masyarakat atau perekrutan tenaga sukarela untuk suatu kegiatan tertentu. 2. Cause related marketing (pemasaran terkait dengan kegiatan sosial). Dalam kegiatan ini,
perusahaan memiliki komitmen untuk
menyumbangkan
persentase tertentu dari penghasilannya untuk suatu kegiatan sosial berdasarkan besarnya penjualan produk. Kegiatan ini biasanya didasarkan kepada penjualan tertentu, untuk jangka waktu tertentu. 3. Corporate social marketing, (pemasaran kemasyarakatan perusahaan). Dalam kegiatan ini, perusahaan mengembangkan dan melaksanakan kampanye
untuk
mengubah
perilaku
masyarakat
dengan
tujuan
meningkatkan kesehatan dan keselamatan publik, menjaga kelestarian lingkungan hidup serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 4. Corporate philanthropy (kegiatan filantropi perusahaan) dalam kegiatan ini perusahaan
memberikan
sumbangan
langsung
untuk
kelangsungan
masyarakat tertentu. Sumbangan tersebut biasanya berbentuk pemberian
15
uang secara tunai, bingkisan atau paket bantuan atau pelayanan secara cuma-cuma. 5. Community volunteering (pekerja sosial kemasyarakatan secara sukarela). Dalam kegiatan ini, perusahaan mendukung dan mendorong karyawan, rekan pedagang eceran atau para pemegang franchise agar menyisihkan waktu mereka secara sukarela guna membantu organisasi-organisasi masyarakat lokal maupun masyarakat yang menjadi sasaran program. 6. Socially responsible business practice (praktek bisnis yang memiliki tanggung jawab sosial), dalam kegiatan ini perusahaan melaksanakan kegiatan bisnis melampaui aktivitas bisnis yang diwajibkan oleh hukum serta melaksanakan investasi,
mendukung
kegiatan
sosial
dengan
tujuan
meningkatkan
kesejahteraan kumunitas dan memelihara lingkungan hidup, yang dimaksud komunitas dalam hal ini mencakup karyawan perusahaan, pemasok, distributor,
organisasi
nirlaba
yang
menjadi
mitra
perusahan
serta
masyarakat secara umum. Sedangkan yang dimaksud dengan kesejahteraan mencakup di dalamnya aspek-aspek kesehatan, keselamatan, kebutuhan, pemenuhan kebutuhan psikologis dan emosional (Kartini, 2009:63-73).
2.1.5 Manfaat CSR Anggraini (2003) manfaat CSR dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Memertahankan
dan
perusahaan.Perbuatan
mendongkrak destruktif
pasti
reputasi akan
dan
brand
menurunkan
image reputasi
perusahaan. Begitupun sebaliknya, kontribusi positif pasti juga akan mendongkrak reputasi dan image positif perusahaan. Inilah yang menjadi modal perusahaan, sementara bagi stakeholdernya menjadi nilai tambah bagi perusahaan untuk dapat tumbuh secara berkelanjutan.
16
2. Layak mendapatkan social license to operatemasyarakat sekitar perusahaan merupakan komunitas utama perusahaan. Ketika mereka mendapatkan benefit dari keberadaan perusahaan maka pasti dengan sendirinya mereka ikut merasa memiliki perusahaan sehingga imbalan diberikan ke perusahaan paling tidak adalah keleluasaan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya di wilayah tersebut. Jadi diharapkan CSR sebagai asuransi sosial yang akan menghasilkan harmonisasi dan persepsi positif dari masyarakat terhadap eksistensi perusahaan. 3. Mereduksi
resiko
bisnis
perusahaan
mengelola
resiko
di
tengah
kompleksnya permasalahan perusahaan merupakan hal yang esensial untuk suksesnya usaha. Perusahaan harus menyadari bahwa kegagalan untuk memenuhi ekspektasi stakeholders pasti akan menjadi bom waktu yang dapat memicu resiko yang tidak diharapkan, misalnya disharmoni dengan stakeholder hingga pembatalan atau penghentian operasi yang ujungnya akan merusak dan menurunkan reputasi bahkan kinerja perusahaan. 4. Melebarkan akses sumber daya. Pengelolaan yang baik CSR merupakan keunggulan bersaing bagi perusahaan yang dapat membantu memuluskan jalan menuju sumber daya yang diperlukan perusahaan. 5. Membentangkan akses menuju pasar. Investasi yang ditanamkan untuk program CSR ini dapat menjadi jalan bagi perusahaan menuju peluang besar yang terbuka lebar. Termasuk di dalamnya akanmemupuk realitas konsumen dan menembus pangsa pasar baru. 6. Mengurangi biaya. Keuntungan yang didapat dari melaksanakan program CSR diantaranya pengurangan limbah industri melalui proses daur ulang kedalam proses produksi.
17
7. Memperbaiki
hubungan
dengan
stakeholders.
Hubungan
ini
dapat
membentuk kepercayaan terhadap perusahaan. CSR akan menambah frekuensi komunikasi dengan pelaksanaan stakeholders. 8. Memperbaiki hubungan dengan regulator. Perusahaan yang melakukan program CSR pada dasarnya membantu meringankan beban pemerintah sebagai regulator. Sebab pemerintah yang akan menjadi penanggung jawab utama untuk menyejahterakan masyarakat dan melestarikan lingkungan. Tanpa bantuan dari perusahaan, umumnya terlalu berat bagi pemerintah untuk menanggung beban tersebut. 9. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan. Kesejahteraan yang diberikan para pelaku CSR umumnya sudah jauh melebihi standar normatif kewajiban yang dibebankan kepada perusahaan. oleh karena itu, wajar bila karyawan terpacu untuk meningkatkan kinerjanya. Disamping itu reputasi, perusahaan yang baik dimata stakeholders juga merupakan vitamin tersendiri bagi karyawan untuk meningkatkan motivasi dalam berkarya. 10. Peluang mendapatkan penghargaan. Banyak reward ditawarkan bagi penggiat CSR, sehingga kesempatan untuk mendapatkan penghargaan mempunyai peluang yang cukup tinggi. Menurut Kotler (2005), ada enam hal yang menguntungkan untuk sebuah perusahaan yang menerapkan CSR, yaitu: 1. Increase sales and market share Kesadaran dan perhatian akan lingkungan hidup dan masalah-masalah sosial telah mengubah pola perilaku pembelian konsumen saat ini. Faktorfaktor non-product seperti kepedulian social perusahaan telah memicu masyarakat pembeli untuk lebih memilih merek yang perusahaannya berkomitmen dalam kegiatan sosial.
18
2. Strengthened brand positioning Perusahaan ataupun merek yang mengaitkan kegiatan operasinya dengan kegiatan sosial atau kegiatan amal dapat membentuk citra tersendiri, dan mempertimbangkan aspek kegunaan praktis produk yang rasional dapat mempertimbangkan aspek emosional dan psikologis dari sebuah brand personality
and
image.
Selain
itu,
praktik
pemasaran
yang
mengintegrasikan social content memiliki dampak yang lebih positif terhadap pemilihan merek dalam proses pembelian oleh konsumen, yang dimaksud dengan social content adalah praktik pemasaran yang memiliki program untuk meningkatkan kesejahteraan umum dan kepedulian sosial. 3. Enhanced corporate image Perusahaan yang mengutamakan etika bisnis yang baik, kepedulian sosial dan lingkungan yang tinggi dan memfokuskan pada perkembangan masyarakat (community development) dalam setiap aktivitas perusahaan melebihi apa yang diharuskan secara legal dapat menciptakan citra perusahaan yang baik. 4. Increase ability to attract, motivate, and retain employees Cone/Roper. melakukan penelitian yang membuktikan bahwa partisipasi perusahaan dalam kegiatan sosial memberi dampak positif terhadap karyawan, dan juga jajaran eksekutif. 5. Decreased operating cost Beberapa pengurangan biaya dan peningkatan pendapatan dengan melakukan corporate social initiatives. Secara sederhana, pengurangan biaya operasional memungkinkan untuk dilakukan oleh perusahaan apabila menerapkan 3R, yaitu reduce waste, reuse materials, dan recycle, penghematan air dan listrik.
19
6. Increased appeal to investors and financial analysts Perusahaan yang berkomitmen dalam CSR lebih diminati oleh investor, mereka juga memperoleh lembaga-lembaga keuangan. Serupa dengan yang dinyatakan oleh Kotler (2005), Wibisono(2007) mengungkapkan sepuluh manfaat penerapan CSR, yakni: 1. Memertahankan atau mendongkrak reputasi dan citra perusahaan. 2. Layak mendapatkan social license to operate. 3. Mereduksi risiko bisnis perusahaan. 4. Melebarkan akses sumber daya. 5. Membentangkan akses menuju market. 6. Mereduksi biaya. 7. Memerbaiki hubungan dengan stakeholders. 8. Memerbaiki hubungan dengan regulator. 9. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan. 10. Peluang mendapatkan penghargaan. Selanjutnya akan dikemukakan manfaat CSR bagi perusahaan dan bagi masyarakat dapat dilihat melalui uraian berikut ini: A. Manfaat CSR bagi perusahaan adalah: 1. Meningkatkan citra perusahaan Dengan melakukan kegiatan CSR, konsumen dapat lebih mengenal perusahaan sebagai perusahaan yang selalu melakukan kegiatan yang baik bagi masyarakat. 2. Memerkuat “brand” perusahaan Kegiatan memberikan product knowledge kepada konsumen dengan cara membagikan produk secara gratis, dapat menimbulkan kesadaran
20
konsumen
akan
keberadaan
produk
perusahaan
sehingga
dapat
meningkatkan posisi brand perusahaan. 3. Mengembangkan kerja sama dengan para pemangku kepentingan Perusahaan tentunya tidak mampu mengerjakan sendiri, jadi harus dibantu dengan
para
pemangku
kepentingan,
seperti
pemerintah
daerah,
masyarakat, dan universitas lokal dalam melaksanakan kegiatan CSR. Maka perusahaan dapat membuka relasi yang baik dengan para pemangku kepentingan tersebut. 4. Membedakan perusahaan dengan pesaingnya Perusahaan
mempunyai
kesempatan
menonjolkan
keunggulan
komparatifnya jika CSR dilakukan sendiri oleh perusahaan, sehingga dapat membedakannya dengan pesaing yang menawarkan produk atau jasa yang sama. 5. Menghasilkan inovasi dan pembelajaran untuk meningkatkan pengaruh perusahaan. Kegiatan
CSR
yang
sesuai
dengan
kegiatan
utama
perusahaan
memerlukan kreativitas. Merencanakan CSR secara konsisten dan berkala dapat memicu inovasi dalam perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan peran dan posisi perusahaan dalam bisnis global. 6. Membuka akses untuk investasi dan pembiayaan bagi perusahaan. Para investor saat ini sudah mempunyai kesadaran akan pentingnya berinvestasi pada perusahaan yang telah melakukan CSR. Demikian juga penyedia dana, seperti perbankan yang lebih memprioritaskan pemberian bantuan dana pada perusahaan yang melakukan CSR. 7. Meningkatkan harga saham
21
Pada akhirnya jika perusahaan rutin melakukan CSR yang sesuai dengan bisnis
utamanya
dan
melakukannya
dengan
konsisten
dan rutin,
masyarakat bisnis (investor, kreditur,dll), pemerintah, akademisi, maupun konsumen akan makin mengenal perusahaan. Perusahaan yang dikenal dengan image yang baik secara tidak langsung permintaan terhadap saham perusahaan akan naik dan otomatis harga saham perusahaan juga akan meningkat. B. Manfaat CSR bagi masyarakat: 1) Mempercepat
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat
di
sekitar
perusahaan. 2) Membuka ruang kerja dan kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. 3) Turut membantu program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan. 4) Penyelesaian masalah lingkungan. 5) Akan lebih menguatkan dan memberdayakan kehidupan masyarakat baik secara ekonomi, kelembagaan sosial,dan memperkecil terjadinya konflik sosial. Corporate social responsibility (CSR) akan lebih berdampak positif bagi masyarakat, ini akan sangat tergantung dari orientasi dan kapasitas lembaga dan organisasi
lain,
menunjukkan,
terutama peran
pemerintah.
pemerintah
yang
Studi
Bank
terkait
Dunia
dengan
(Fox, CSR
2002) meliputi
pengembangan kebijakan yang menyehatkan pasar, keikutsertaan sumber daya, dukungan politik bagi pelaku CSR, menciptakan insentif dan peningkatan kemampuan organisasi. Untuk Indonesia, bisa dibayangkan, pelaksanaan CSR membutuhkan dukungan pemerintah daerah, kepastian hukum, dan jaminan ketertiban sosial.
22
Pemerintah dapat mengambil peran penting tanpa harus melakukan regulasi di tengah situasi hukum dan politik saat ini. Di tengah persoalan kemiskinan dan keterbelakangan yang dialami Indonesia, pemerintah harus berperan sebagai koordinator penanganan krisis melalui CSR (corporate social responsibilty). Pemerintah bisa menetapkan bidang-bidang penanganan yang menjadi fokus, dengan masukan pihak yang kompeten. Setelah itu, pemerintah memfasilitasi, mendukung, dan memberi penghargaan pada kalangan bisnis yang mau terlibat dalam upaya besar ini. Pemerintah juga dapat mengawasi proses interaksi antara pelaku bisnis dan kelompok-kelompok lain agar terjadi proses interaksi yang lebih adil dan menghindarkan proses manipulasi atau pengancaman satu pihak terhadap yang lain. Dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya, perusahaan memfokuskan perhatiannya kepada tiga hal yaitu laba (profit), masyarakat (people), dan lingkungan (planet). Perusahaan harus memiliki tingkat profitabilitas yang memadai sebab laba merupakan fondasi bagi perusahaan untuk dapat berkembang dan mempertahankan eksistensinya. Perolehan laba yang memadai tersebut maka perusahaan dapat membagi deviden kepada pemegang saham, memberi imbalan yang layak kepada karyawan, mengalokasikan sebagian laba yang diperoleh untuk pertumbuhan dan pengembangan usaha di masa depan, membayar pajak kepada pemerintah, dan memberikan multiplier effect yang diharapkan kepada masyarakat. Berkaitan denganhal tersebut, perusahaan dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat. Perhatian terhadap masyarakat dapat dilakukan dengan cara perusahaan melakukan aktivitas-aktivitas serta pembuatan kebijakan-kebijakan yang dapat meningkatkan kesejahteraan, kualitas hidup dan kompetensi masyarakat di
23
berbagai bidang. Perusahaan dapat ikut berpartisipasi dalam usaha pelestarian lingkungan demi terpeliharanya kualitas hidup umat manusia dalam jangka panjang.
Keterlibatan
perusahaan
dalam
pemeliharaan
dan
pelestarian
lingkungan berarti perusahaan berpartisipasi dalam usaha mencegah terjadinya bencana serta meminimalkan dampak bencana yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan.
Perusahaan
dalam
menjalankan
tanggung
jawab
sosialnya
diharapkan tidak hanya mengejar laba jangka pendek, tetapi juga ikut berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan (terutama lingkungan sekitar) dalam jangka panjang.
2.1.4 Prinsip-prinsip CSR Hadi (2011:59), tanggung jawab sosial (social responsibility) mengandung dimensi yang sangat luas dan kompleks. Di samping itu, tanggung jawab (social responsibility) juga mengandung interpretasi yang sangat berbeda, terutama dikaitkan dengan kepentingan pemangku kepentingan (stakeholder). Untuk itu, dalam rangka memudahkan pemahaman dan penyederhanaan, banyak ahli mencoba menggarisbawahi prinsip dasar yang terkandung dalam tanggung jawab sosial (social responsibility). David (2008) dalam bukunya Hadi (2011:59) membagi prinsip-prinsip tanggung jawab sosial (socialresponsibility) menjadi tiga, yaitu: 1.
Sustainability Berkaitan tentang bagaimana perusahaan melakukan aktifitas dengan mempertimbagkan
keberlanjutan
sumber
daya
dimasa
depan.Memanfaatkan sumber daya agar tetap memerhatikan masa depan.
24
2.
Accountability Upaya perusahaan untuk tetap terbuka dan bertanggungjawab atas aktivitas yang dilakukan.Akuntabilitas dibutuhkan ketika perusahaan memengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan eksternal.
3.
Transparency Merupakan aspek penting dalam bagi pihak luar perusahaan. Transparansi berkaitan dengan laporan aktifitas perusahaan dan dampaknya bagi pihak eksternal perusahaan.
2.1.5 Komponen Utama CSR Wibisono (2007:134) bependapat bahwa, CSR terdiri dari beberapa komponenutama yaitu: a. Perlindungan lingkungan sebagai residu dari proses produksi harus terlebih dahulu di netralisir sebelum akhirnya dibuang. b. Perlindungan dan jaminan karyawan Tanpa
karyawan
perusahaan
sudah
dapat
dipastikan
tidak
mampu
menjalankan kegiatannya. Kesejahteraan karyawan merupakan hal mutlak yang menjadi tolak ukur bagi perusahaan dalam menghargai karyawannya. Pada saat karyawan merasa bahwa dirinya bersinergi dengan perusahaan hal ini akan berdampak positif bagi perusahaan. Perusahaan memberikan imbalan yang sesuaimaka karyawan akan memberikan kontribusi yang positif, dan bekerja keras demiperusahaan yang telah berjasa baginya. Contohnya: pelatihan. c. Interaksi dan keterlibatan perusahaan dengan masyarakat Peran masyarakat dalam menentukan kebijakan perusahaan.Perusahaan dengan masyarakat sekitarnya harus menjaga harmonisasi agar bersinergi. Pada saat masyarakat lokal memboikot keberadaan perusahaan ini
25
merupakan masalah yang serius bagi keberlanjutan usaha. Contoh kegiatan yang dapat mengakomodasi faktor ini adalah memperkerjakan native atau penduduk lokal. d. Kepemimpinan dan pemegang saham Pemegang saham merupakan pihak yang paling memiliki kepentingan terhadap pencapaian keuntungan yang diperoleh perusahaan. Hal ini disebabkan mereka telah berinvestasi dan mengharapkan hasil investasi yang paling maksimal dari saham yang mereka miliki. Contohnya: semua informasi tentang program yang dilakukan perusahaan dapat melibatkan pemegang saham dalam hal-hal yang bersifat non finansial. e. Penanganan produk dan pelanggan Pelanggan adalah raja merupakan pepatah yang benar adanya. Pada saat pelanggan merasa puas dengan produk yang dihasilkan maka mereka akan repeat order. Hal ini yang membuat bisnis dapat terus bergulir dan keuntungan dapatdinikmati. Pada saat hal-hal yang mendetail mengenai pelanggan dia baikan mereka akan melakukan brandswitching. Hal ini yang akan membuat perusahaan mengalami kerugian. Contoh menanggapi keluhan pelanggan dengan menyediakan customer service yang mudah diakses. f. Pemasok (supplier) Pemasok merupakan pihak yang menguasai jaringan distribusi.Hubungan yang baik dengan pemasok menguntungkan akan perusahaan, karena pemasok telah mengetahui keinginan perusahaan dan memenuhinya. g. Komunikasi dan laporan. Keterbukaan terhadap komunikasi dan pelaporan yang tercermin melalui sistem informasi akan membantu dalam pengambilan keputusan, diperlukan keterbukaan informasi material dan relevan bagi stakeholder. Contohnya: mencantumkan pengungkapan kontribusi sosial ke dalam laporan tahunan.
26
2.1.6 Pengertian Profitabilitas Profitabilitas merupakan hal yang paling penting dalam usaha. Kita menginginkan keuntungan yang lebih baik dengan usaha kita sendiri daripada meminjam dari bank atau dari kesempatan yang diperoleh melalui pembayaran bunga berisiko rendah. Ini merupakan metode yang paling umum digunakan untuk mengevaluasi baik atau tidaknya anda dalam menjalankan bisnis. Sebagai contoh apabila tabungan atau pasar uang menghasilkan keuntungan yang lebih besar dari pada uang yang ditanamkan di perusahaan, mungkin anda akan mempertimbangkan untuk lebih baik menjual investasi usaha anda dengan beberapa cara. Rasio ini akan mengukur keuntungan dari penjualan (return on sales), keuntungan dari aktiva (return on asset) dan keuntungan dari investasi (return on invesment). Profitabilitas, yang terkandung disebut pula pendapatan, diperoleh dari perubahan harga atau volume atau keduanya. Oleh karenanya perubahan pada rasio yang berlangsung setiap waktu akan terjadi dengan usaha yang dilakukan, yang memengaruhi perubahan di dalam harga dan/atau volume. Hal ini terjadi oleh
peningkatan
pengiklanan
yang
biaya,
seperti
berlangsung
penambahan setiap
waktu
tenaga
penjualan.
sehingga
Atau
memperkecil
(menyusutkan) aktiva atau menambah yang lain, atau terjadi peminjaman. Apabila anda menaikkan atau menurunkan harga, perubahan biasanya akan ditunjukkan pada perubahan dalam rasio anda. Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, di samping itu hal-hal lainnya. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan, serta
27
meningkatkan mutu produk dan melakukan investasi baru. Oleh karena itu, manajemen perusahaan dalam prakteknya dituntut harus mampu untuk memenuhi target yang telah ditetapkan. Artinya besarnya keuntungan harus dicapai sesuai dengan yang diharapkan dan bukan berarti asal untung. Untuk mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan, digunakan rasio keuntungan atau rasio profitabilitas yang dikenal juga dengan nama rasio rentabilitas. Kasmir (2008:196) bahwa: “rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat aktivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditujukan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan “. Prihadi (2009:66) mengemukakan bahwa: “rasio profitabilitas merupakan tolak ukur utama keberhasilan perusahaan untuk memeroleh laba (profit)“. Dari definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa para investor dan kreditor sangat berkepentingan dalam mengevaluasi kemampuan perusahaan menghasilkan laba saat ini maupun di masa mendatang. Rasio profitabilitas terdiri dari rasio marjin laba atas penjualan, rasio pengembalian atas total aktiva yang dikenal dengan return on asset ratio, rasio pengembalian atas ekuitas saham biasa atau dikenal dengan return on equity ratio. Rahardjaputra (2009:205) mengemukakan definisi rasio profitabilitas sebagai berikut: ”rasio profitabilitas yaitu rasio yang mengukur kemampuan para eksekutif perusahaan dalam menciptakan tingkat keuntungan baik dalam bentuk laba perusahaan maupun nilai ekonomis atas penjualan, aset bersih perusahaan maupun modal sendiri (shareholders equity)”. Rasio ini lebih diminati oleh para pemegang saham dan manajemen perusahaan sebagai salah satu alat
28
keputusan investasi bisnis ini akan dikembangkan, dipertahankan, dan sebagainya. Analisis yang selama ini dibahas berbicara tentang cara perusahaan beroperasi. Analisis profitabilitas memberikan jawaban akhir tentang efektif tidaknya perusahaan. Profitabilitas dapat diukur melalui kemampuan perusahaan memertahankan kebijakan deviden yang stabil sementara pada saat yang sama dapat memertahankan kenaikan kekayaan pemilik (pemegang saham) dalam perusahaan. Pada
umumnya
analisis
profitabilitas
menggunakan
angka-angka
indikator sebagai berikut : 1. Laba persaham (earning per share). 2. Margin laba atas penjualan (profit margin on sales). 3. Pengembalian modal (return on capital). 4. Pengembalian investasi (return on investment). 5. Nilai buku persaham biasa (book value per share of common stock). 6. Rasio harga saham laba (price earning rasio). 7. Tingkat laba terhadap harga saham (rate of earning on the market price). 8. Hasil deviden per saham (deviden yield on common stock). Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Dalam analisis ini diperlukan suatu ukuran perbandingan untuk menentukan performance perusahaan. Cara yang lazim digunakan adalah membandingkan rasio-rasio tersebut dengan rasio yang sama dari perusahaan yang sejenis. Alternatif lainnya adalah dengan membandingkan rasio tersebut dengan rata-rata rasio perusahaan pada tahun-tahun yang lampau.
29
2.2 Penelitian Empirik Berikut ini dikemukakan penelitian empirik sebagaimana dikemukakan oleh Kusumadilaga (2010), pengaruh corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel moderating. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas sebagai variabel moderating tidak dapat memengaruhi hubungan pengungkapan CSR dan nilai perusahaan. Terdapat perbedaan luas pengungkapan CSR periode sebelum dan sesudah berlakunya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Septyanti (2008), “pengaruh biaya sosial terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Jakarta (BEJ)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CSR melalui tanggung jawab sosial terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuanganpengaruh kinerja lingkungan dan karakteristikperusahaan terhadap corporate social responsibility. Raharja (2011),“CSR disclosure
(studi
empiris
pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja lingkungan, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan profilberpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR. Sementara itu, ukuran komisaris dewan dan leveragetidak berdampak signifikan terhadap pengungkapan CSR. Sitorus (2008), “analisis terhadap hubungan antara program corporate social responsibility dengan profitabilitas”. Hasil penelitian menunjukkan program CSR dan profitabilitas perusahaan tidak berhubungan secara nyata. Kesimpulan yang dapat di peroleh dari teori yang ada bahwa pengaruh program CSR menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap setiap variable yang mengikatnya.CSR juga merupakan suatu mekanisme pengintegrasian
30
dalam artian sebagai kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan baik dari segi aspek maupun pelaksanaanya. 2.3 KERANGKA PENELITIAN Tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) adalah bagian yang terpenting yang harus dilakukan oleh perusahaan. Selanjutnya dalam pelaksanaan CSR maka perusahaan perlu mengelola biaya CSR, dimana dengan biaya CSR akan memengaruhi peningkatan profitabilitas perusahaan. Hal ini sesuai degan penelitian yang dilakukan oleh Tevi (2010) yang meneliti
pengaruh
biaya
CSR
terhadap
profitabilitas.
Hasil
penelitian
menunjukkan bahwa biaya CSR berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Dengan adanya pengaruh antara CSR dengan profitabilitas maka penelitian
ini
dilakukan pada beberapa perusahaan
manufaktur yang tercatat di BEI. Tujuan yang ingin dicapai dilakukan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh biaya CSR dengan profitabilitas perusahaan. Dalam hubungannya dengan uraian tersebut diatas, akan disajikan gambar kerangka pikir yang dapat dilihat sebagai berikut : Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penerapan Corporate Social Responcibility (CSR)
Biaya Sosial
Profitabilitas
Kesimpulan
31
Keterangan: Berdasarkan skema kerangka pikir tersebut di atas, di mana perusahaan yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang bertugas melaksanakansegala aktivitas usaha yang saat ini dijalankan, maka salah satu program yang dilakukan adalah dengan menerapkan corporate social responsibility. Namun dalam pelaksanaan CSRperusahaan harus mengeluarkan biaya CSR yang dimaksudkan untuk meningkatkan fitabilitas perusahaan.
2.4
HIPOTESIS Berdasarkan kerangka penelitian tersebut, maka hipotesis dari penelitian
ini adalah: H0:
Terdapat pengaruh biaya Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
H1:
Tidak terdapat pengaruh biaya Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap
Return on Investmen
(ROI) pada perusahaan manufaktur
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 RANCANGAN PENELITIAN Rancangan
atau
desain
penelitian
merupakan
tata
cara
untuk
melaksanakan penelitian dalam rangka memeroleh data yang dibutuhkan. Berdasarkan variabel tersebut di atas maka desain penelitian yang akan digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif yaitu suatu bentuk pengumpulan data yang bertujuan menggambarkan, menekankan analisisnya pada data-data numeric (angka), memaparkan suatu keadaan atau suatu masalah dimana data yang diambil dianalisis kebenarannya.
3.2 TEMPAT DAN WAKTU Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia bertempat di PIPM (Pusat Informasi Pasar Modal), berlokasi di Jalan A. Pangeran Pettarani, Makassar. Alasan peneliti memilih objek penelitian pada perusahaan-perusahaan manufaktur karena perusahaan manufaktur lebih banyak memunyai pengaruh/dampak terhadap lingkungan di sekitarnya sebagai akibat dari aktivitas yang dilakukan perusahaan.
3.3 POPULASI DAN SAMPEL 3.3.1 Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI secara konsisten tahun 2009 – 2011 yaitu sebanyak 131 perusahaan. Penelitian ini menggunakan periode penelitian tahun 2009 –2011.
33
Data Pemilihan Sampel Berdasar Kriteria NO
KRITERIA
AKUMULASI
1 Seluruh Perusahaan manufaktur yang ada di
131
BEI pada tahun 2009-2011 2
Perusahaan
manufaktur
mempunyai
laporan
auditor
yang
tidak
(15)
independen
selama tahun 2009-2011 3
Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki
(5)
data lengkap 4
Perusahaan manufaktur yang Laba bersih sebelum
pajaknya
tidak
(78)
mengalami
kerugianselama tahun 2009-2011 Jumlah sampel penelitian
33
Tahun penelitian (tahun)
3
Sumber : Hasil Pengolahan Data 3.3.2 Sampel Penelitian Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Menurut Sugiyono (2010:218) purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu, dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria sampel yang akan digunakan, yaitu : 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI untuk tahun 2009 - 2011. 2. Menyediakan laporan tahunan lengkap selama tahun 2009 - 2011. 3. Memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Berdasarkan kriteria purposive sampling yang telah ditentukan, maka diperoleh subjek penelitian sebanyak 33 perusahaan manufaktur.
34
3.4 JENIS DAN SUMBER DATA Agar penelitian ini berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan maka diperlukan jenis dan sumber data sebagai berikut:
3.4.1. Jenis data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis data kuantitatif yang meliputi laba bersih setelah pajak, total aktiva, dan corporate social responsibility.
3.4.2. Sumber data Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari laporan tahunan perusahaan di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 - 2011 melalui situs Bursa Efek Indonesia dan Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) perwakilan Makassar.
3.5. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi dokumentasi, dengan mendapatkan data berupa laporan tahunan yang telah dikeluarkan oleh perusahaan pada periode 2009 - 2011. Data tersebut diperoleh melalui situs yang dimiliki BEI, yakni www.idx.co.id. Studi pustaka atau literatur melalui buku teks, jurnal ilmiah, artikel dan majalah, serta sumber tertulis lainnya yang berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan, juga dijadikan sumber pengumpulan data.
35
3.6 VARIABEL PENELITIAN DAN DEFENISI OPERASIONAL 3.6.1 Variabel Penelitian Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah yang termuat dalam operasional variabel penelitian. Secara rinci, operasionalisasi variabel penelitian adalah sebagai berikut: a. CSR (corporate social responsibility) diukur dengan tanggung jawab sosial kepada masyarakat, karyawan dan lingkungan perusahaan (Hadi, 2011:57). CSR diukur dengan sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam melakukan CSR, seperti: biaya pemberian bantuan sembako kepada fakir miskin, pemberian bantuan sarana ibadah, pemberian bantuan perlengkapan sekolah daerah terpencil, dan pembagian sembako kepada Yayasan Yatim Piatu. b. Profitabilitas merupakan tolok ukur utama keberhasilan perusahaan untuk memeroleh laba (profit), dengan variabel return on assetyang diukur dengan ROI
yang
didapatkan
dari
laporan keuangan
tahunan
perusahaan
manufaktur, selama periode penelitian.
3.6.2 Definisi Operasional CSR (corporate social responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur (sesuai kemampuan perusahaan tersebut)
sebagai
bentuk
tanggung
jawab
perusahaan
terhadap
sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Sedangkan, definisi operasional praktek pengungkapan sosial yang diterapkan dalam penelitian ini
36
adalah banyaknya item-item biaya pengungkapan sosial yang diungkapkan dalam laporan tahunan yang dikeluarkan oleh perusahaan. Rasio
profitabilitas
merupakan
rasio
untuk
menilai
kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan, karena semakin tinggi tingkat profitabilitas yang dicapai perusahaan maka semakin kuat pula hubungan pengungkapan sosial (Priadi, 2009 : 66).
3.7.
INSTRUMEN PENELITIAN Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan untuk
mengukur variabel yaitu dengan analisis regresi linear. Regresi linear adalah alat statistik yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antar satu variabel dan terhadap variabel lainnya atau beberapa variabel. Variabel yang mempengaruhi sering disebut variabel bebas, variabel independen atau variabel penjelas. Variabel yang dipengaruhi sering disebut dengan variabel terikat atau variabel dependen. Regresi linear terdiri dari dua yaitu ; regresi linear sederhana yaitu dengan satu variabel bebas dan satu variabel terikat, dan regresi linear berganda dengan beberapa variabel bebas dan satu variabel terikat.
3.8.
Analisis Data Tehnik analisis yang digunakan dalam penelitian ini dapat diuraikan
sebagai berikut :
37
3.8.1
Analisis deskriptif Analisis deskriptif mengenai program CSR yaitu suatu analisis untuk memberikan gambaran mengenai program CSR yang
selama ini
dilaksanakan oleh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 3.8.2
Analisis regresi linear sederhana Analisis regresi linear sederhana adalah suatu analisis yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variable independent corporate social responsibility(CSR) terhadap variable dependent profitabilitas, dengan menggunakan rumus. Sarjono dan Julianita (2011 : 91) sebagai berikut :
Y = α + βx+ε Dimana: Y = Return on Investment (ROI) X = Biaya corporate social responsibility(CSR) α = Konsta nta ε = Standar eror (5%)
3.8.3
Analisis profitabilitas Analisis
profitabilitas
adalah
suatu
analisis
untuk
mengetahui
kemampuan perusahaan dalam memeroleh laba, Riyanto (2001 : 259) dengan rumus yaitu:
Laba bersih setelah pajak (EAT) ROI = ------------------------------------------------- x100 % Jumlah aktiva
38
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. DESKRIPTIF PENELITIAN Perusahaan yang menjadi objek penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009 sampai 2011. Sektor manufaktur dipilih karena sektor ini memiliki jumlah perusahaan yang listing paling banyak dibandingkan dengan sektor usaha lain. Selain itu, sektor ini merupakan sektor yang memiliki cakupan stakeholder paling luas yang meliputi investor, kreditor, pemerintah, dan lingkungan sosial sehingga perlu melakukan pengungkapan informasi sosial. Penelitian ini berfokus pada sektor manufaktur dikarenakan untuk menghindari adanya industrial effect yaitu risiko industri yang berbeda antara suatu sektor industri yang satu dengan yang lain. Dalam penelitian ini objek penelitian dipilih dengan metode purposive sampling dengan menggunakan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Objek penelitian dipilih bagi perusahaan yang mengungkapkan tanggungjawab sosialnya selama tiga tahunyang diperoleh dari situs www.idx.co.id .informasi lain dalam pengambilan sampel diperoleh dari Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) perwakilan Makassar.
4.2. HASIL ANALISIS 4.2.1 Analisis Biaya Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility) Dewasa ini faktor yang memengaruhi perusahaan dalam peningkatan kinerja adalah laba (profit), dimana dengan adanya laba (profit) yang
39
diperoleh perusahaan maka diharapkan akan dapat meningkatkan kontinuitas dari usaha yang dikelola, oleh karena itulah maka perlunya perusahaan mengelola aktivitas dari usaha yang dijalankan secara efisien dan efektif. Dalam menunjang pengelolaan usaha secara efisien dan efektif maka perlu adanya biaya, dimana dengan adanya biaya maka akan dapat menunjang kelancaran aktivitas usaha yang dikelola, sehingga yang dijadikan titik pokok dalam penelitian ini adalah biaya tanggung jawab sosial (corporate social responsibility). Biaya sosial (corporate social responsibility) yaitu biaya yang berkaitan dengan pelaporan tanggung jawab sosial, sehingga biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat berupa kemudahan melakukan pelaksanaan kegiatan sosial yang mengindikasikan tanggung jawab kepedulian sosial perusahaan terhadap lingkungan sosial. Dalam hubungannya dengan uraian tersebut di atas maka perusahaan yang dijadikan sampel penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, dimana perusahaan manufaktur ditetapkan 33 perusahaan manufaktur, alasan pemilihan 33 perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia karena ke 33 perusahaan manufaktur mengeluarkan biaya CSR selama 3 tahun berturut-turut (tahun 2009 s/d tahun 2011). Berikut ini akan disajikan data biaya tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) untuk tahun 2009 s/d tahun 2011 yang dapat dilihat pada tabel 4.1 yaitu sebagai berikut:
40
Tabel 4.1 Data Biaya Corporate Social Responsibility pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 s/d 2011 (dalam jutaan Rp.)
TAHUN NO
NAMA PERUSAHAAN 2009
2010
2011
1.
PT.AkashaWira International.Tbk
124.44
329.40
270.84
2.
PT. Fast Food Indonesia. Tbk
225.99
234.36
376.65
3.
PT. Kalbe Farma. Tbk
238.56
289.68
323.76
4.
PT. Fajar Surya Wisesa.Tbk
157.32
169.74
86.94
74.67
125.76
192.57
5.
PT. Bentoel International Investma. Tbk
6.
PT. Gudang Garam. Tbk
215.04
268.06
284.16
7.
PT. Ham Sampoerna. Tbk
147.06
135.54
104.49
8.
PT.Mandom Indonesia.Tbk
220.11
258.06
280.83
9.
PT. Unilever Indonesia.Tbk
471.09
275.76
402.15
10.
PT. Aneka Kemasindo Utama.Tbk
274.23
232.68
290.85
11.
PT. Langgeng Makmur.Tbk
104.40
86.40
169.20
12.
PT. Sekawan Inti Pratama.Tbk
106.56
113.22
79.92
13.
PT.Kiman Kimia Nusantara Tbk
156.60
134.85
100.05
14.
PT. Semen Gresik. Tbk
290.16
318.24
327.60
15.
PT. Smart Tbk.
239.04
246.51
261.45
16.
PT Astra Otoparts. Tbk
199.41
338.13
329.46
41
17.
PT. Colorpak Indonesia.Tbk
290.85
257.61
282.54
18.
PT. Beton Jaya Manunggal. Tbk
229.68
221.76
340.56
19.
PT. Mustika Ratu. Tbk
127.80
136.32
161.88
20.
PT. Ultra Jaya. Tbk
263.25
331.5
380.25
21.
PT. Sumi Indo Kabel.Tbk
245.28
40.32
50.4
22.
PT.Tempo Scan Pasifik. Tbk
209.79
248.64
318.57
23.
PT.DaryaVaria Laboratoria.Tbk
166.32
219.24
294.84
257.88
313.14
349.98
24.
PT. Indo Coment Tunggal Prakasa.Tbk
25.
PT . Reseource Alam Indonesia Tbk.
147.15
264.87
568.98
26.
PT.Multi Bintang Indonesia.Tbk.
264.24
297.54
379.62
27.
PT.Goodyear Indonesia. Tbk
219.42
111.78
41.40
28.
PT. Fajar Surya Wisesa. Tbk
158.40
166.32
71.28
29.
PT. Indo Kardsa Tbk
107.25
223.08
98.67
30.
PT. Atpk Reseource Tbk
382.53
289.23
261.24
31.
PT. Darya Varia Laboratoria. Tbk
163.68
215.76
290.16
32.
PT. Keramika Indonesia AsosiasiTbk
221.19
36.36
45.45
33.
PT. Jaya Pari Steel. Tbk
70.20
144.30
175.50
Sumber : Data diperoleh dari PIPM di Makassar
Berdasarkan tabel 4.1 yakni data biaya corporate social responsibility yang dikeluarkan oleh perusahaan manufaktur yang tercatat di bursa efek Indonesia selama 3 tahun terakhir, yakni dari tahun 2009 s/d tahun 2011, yang menunjukkan bahwa untuk 3 tahun terakhir terlihat bahwa biaya CSR yang dikeluarkan mengalami fluktuasi. Kemudian perlu ditambahkan bahwa faktor yang memengaruhi terjadinya fluktuasi adalah pelaksanaan tanggung jawab sosial yang bervariasi pada perusahaan manufaktur, yang dijadikan sampel penelitian ini lebih tertuju pada aktivitas tanggung jawab sosial kepada
42
masyarakat dan lingkungan, dimana aktivitas sosial masyarakat lebih banyak ditujukan pada pemberian bantuan bencana alam, amal sosial dan pelestarian lingkungan. Selanjutnya data biaya sosial yang dilakukan dapat memengaruhi profitabilitas perusahaan, dalam mengukur profitabilitas perusahaan, diukur dengan return on investment (ROI), dimana ROI dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Laba bersih setelah pajak (EAT) ROI = ------------------------------------------------- x100 % Jumlah aktiva
Berdasarkan rumus tersebut di atas maka ROI untuk PT. Akasha Wira International, Tbk. dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Tahun 2009 Besarnya hasil perhitungan return on investment (ROI) pada perusahaan PT. Akasha Wira International, Tbk untuk tahun 2009 dapat dihitung sebagai berikut : 16,321 ROI 2009 = --------------- x 100% 178.287
= 9.15%
2. Tahun 2010
43
Besarnya hasil perhitungan return on investment (ROI) pada perusahaan PT. Akasha Wira International, Tbk untuk tahun 2010 dapat dihitung sebagai berikut : 31.659 ROI 2010
= --------------- x 100% 324,493 = 9,76%
3. Tahun 2011 Besarnya hasil perhitungan return on investment (ROI) pada perusahaan PT. Akasha Wira International, Tbk untuk tahun 2011 dapat dihitung sebagai berikut : 25.868 ROI 2011
= --------------x 100% 316.048 = 8,18%
Untuk lebih jelasnya hasil perhitungan mengenai return on invesment (ROI) pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama 3 tahun pengamatan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 yang dapat diihat pada tabel berikut ini :
44
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Return on Investment pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 s/d tahun 2011 TAHUN NO.
NAMA PERUSAHAAN
2009
2010
2011
1.
PT.Akasha Wira International.Tbk
9.15
8.18
9.76
2.
PT. Fast Food Indonesia. Tbk
17.48
16.15
14.80
3.
PT. Kalbe Farma. Tbk
14.33
18.29
18.61
4.
PT. Fajar Surya Wisesa.Tbk
7.54
6.30
2.68
5.
PT. Bentoel International Investma. Tbk
3.02
4.46
8.90
6.
PT. Gudang Garam. Tbk
12.69
13.49
12.52
7.
PT. Ham Sampoerna. Tbk
2.94
2.35
2.47
8.
PT.Mandom Indonesia.Tbk
12.53
12.55
12.38
9.
PT. Unilever Indonesia.Tbk
59.77
38.93
39.72
10.
PT. Aneka Kemasindo Utama.Tbk
17.43
16.50
15.13
11.
PT. Langgeng Makmur.Tbk
3.31
2.56
3.41
12.
PT. Sekawan Inti Pratama.Tbk
3.07
3.32
0.75
13.
PT. Kiman Kimia Nusantara.Tbk
8.54
6.98
3.87
14.
PT. Semen Gresik. Tbk
25.66
23.35
19.96
15.
PT. Smart. Tbk
7.33
10.11
12.12
16.
PT Astra Otoparts. Tbk
16.54
20.43
14.46
17.
PT. Colorpak Indonesia.Tbk
20.79
14.27
11.91
45
18.
PT. Beton Jaya Manunggal.Tbk
13.45
9.49
17.26
19.
PT. Mustika Ratu.Tbk
5.75
6.32
6.60
20.
PT. Ultra Jaya. Tbk
24.35
29.51
28.71
21.
PT. Sumi Indo Kabel.Tbk
5.11
0.77
-0.89
22.
PT.Tempo Scan Pasific.Tbk
11.03
23.
PT. Darya Varia Laboratoria.Tbk
9.86
12.98
13.03
24.
PT.Indo Coment Tunggal Prakasa.Tbk
20.69
21.02
19.82
25.
PT . Reseorce Alam Indonesia.Tbk
11.73
31.49
46.04
26.
PT.Multi Bintang Indonesia Tbk
34.27
38.95
41.56
27.
PT.Goodyear Indonesia. Tbk
10.05
5.81
1.65
28.
PT.Fajar Surya Wisesa.Tbk
7.54
6.30
2.68
29.
PT. Indo Kardsa. Tbk
5.34
8.95
4.07
30.
PT. Atpk Reseource.Tbk
31.95
17.46
14.42
31.
PT. Darya Varia Laboratoria.Tbk
9.222
12.98
13.03
32.
PT. Keramika Indonesia Asosiasi.Tbk
2.12
1.26
0.99
33.
PT. Jaya Pari Steel. Tbk
0.54
6.92
8.61
13.62
13.32
Sumber : Data sekunder yang telah diolah
Berdasarkan tabel 4.2 tersebut di atas yakni hasil perhitungan return on investment (ROI) terlihat bahwa ROI yang dicapai oleh perusahaan manufaktur Indonesia selama 3 tahun terakhir, yakni dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011, yang dijadikan sampel penelitian terlihat mengalami fluktuasi
46
sebab ROI dan CSR yang dicapai dalam 3 tahun terakhir (tahun 2009 sampai dengan tahun 2011) oleh perusahaan mengalami fluktuasi.
Tabel 4.3 Nama Perusahaan Manufaktur Yang Memiliki Nilai Corporate Social Responsibility (CSR) Berada Pada Posisi Tertinggi. No.
Nama perusahaan
2009
2010
2011
1.
PT. Multi Bintang Indonesia.Tbk
264.24
297.54
379.62
2.
PT. Unilever Indonesia.Tbk
471.09
275.76
402.15
3.
PT. Reseourcesss Alam Indonesia.Tbk
147.15
264.87
568.98
Sumber: Data Sekunder Yang Telah Di Olah.
Berdasarkan tabel 4.3 tersebut terlihat bahwa perusahaan manufaktur yang memiliki nilai Corporate Social Responsibility paling tinggi yang dicapai oleh perusahaan manufaktur Indonesia selama 3 tahun terakhir, yakni dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 yaitu: •
PT.Multi Bintang Indonesia.Tbk. MBI menjadi anak perusahaan Asia Pacific Breweries Limited (APB ) dari Singapura ketika APB mengakuisisi saham mayoritas di MBI pada tahun 2010. MBI sinonim dengan bir Bintang, merek bir unggulan Indonesia. Selain menawarkan portofolio merek bir dan minuman ringan, MBI juga memproduksi dan memasarkan Heineken, Bintang Zero dan Green Sands di Indonesia.
•
PT Unilever Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) terkemuka di Indonesia. Rangkaian produk Perseroan mencakup produk Home & Personal Care serta Foods & Refreshment ditandai dengan brand-brand terpercaya dan ternama di
47
dunia, antara lain Wall’s, Lifebuoy, Vaseline, Pepsodent, Lux, Pond’s, Sunlight, Rinso, Blue Band, Royco, Dove, Rexona, Clear, dan lain-lain. •
PT Resource Alam Indonesia Tbk. didirikan pada tahun 1981, dengan nama PT Kurnia Kapuas Utama Glue Industries (KKGI) yang bergerak di bidang produksi adesif kayu. Pada tahun 1991, KKGI go public dan melakukan pencatatan di Bursa Efek Jakarta. Pada tahun 2003, Perseroan berganti nama menjadi PT Resource Alam Indonesia Tbk dan mulai melakukan diversifikasi usaha, dimana Perseroan mulai memasuki industri batubara.
Tabel 4.4 Nama Perusahaan Manufaktur Yang Memiliki Nilai Corporate Social Responsibility (CSR) Berada Pada Posisi Terendah. No. Nama perusahaan 2009 2010 2011 1.
PT. Sekawan Inti Pratama Tbk
106.56
113.22
79.92
2.
PT.Keramika Indonesia Assosiasi.Tbk.
221.19
36.36
45.45
3.
,PT. Sumi Indo Kabel.Tbk
245.28
40.32
50.4
Sumber: Data Sekunder Yang Telah Di Olah.
Berdasarkan tabel 4.4 tersebut terlihat bahwa perusahaan manufaktur yang memiliki nilai Corporate Social Responsibility paling rendah yang dicapai oleh perusahaan manufaktur Indonesia selama 3 tahun terakhir, yakni dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 yaitu: •
PT Sekawan Intipratama Tbk, (SIAP) adalah konverter nonwoven yang terletak di Indonesia. SIAP memulai produksi komersial pada akhir tahun 2003. Sejak 2008, SIAP juga terlibat dalam perdagangan produk nonwoven spunbond. SIAP telah mencatatkan sahamnya di BEI pada 17October2008. SIAP memulai produksi komersial pada tahun 2003,
48
yang memproduksi produk nonwoven. Di sisi lain, pada tahun 2008 SIAP juga bergerak dalam bidang perdagangan produk spunbond nonwoven yang dalam hal lembar yang sudah dicetak dan bukan tenunan •
PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk (KIAS), anggota dari Ongko Group bergerak dalam produksi dan distribusi ubin keramik dan bertindak sebagai agen untuk barang-barang saniter. KIA dan anak perusahaan memproduksi ubin lantai porselen, keramik lantai dan glazured ubin keramik dinding. Kelompok KIAS muncul sebagai salah satu terkemuka produsen keramik di Indonesia, menyediakan beragam ubin dinding, ubin lantai, dan genteng. KIAS didirikan pada 28 November 1968 dalam kerangka kerja dari Penanaman Modal Asing.
•
PT.Sumi
Indo
multinasional
Kabel yang
Tbk (IDX: IKBI)
merupakan perusahaan
memproduksi kabel yang
bermarkas
di Tangerang, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1981. Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam-macam bahan kabel.
Tabel 4.5 Nama Perusahaan Manufaktur Yang Memiliki Nilai (ROI) Berada Pada Posisi Tertinggi. No.
Nama perusahaan
2009
2010
2011
1.
PT. Multi Bintang Indonesia.Tbk
34.27
38.95
41.56
2.
PT. Unilever Indonesia.Tbk
59.77
38.93
39.72
3.
PT. Reseources Alam Indonesia.Tbk
11.73
31.49
46.04
Sumber: Data Sekunder Yang Telah Di Olah.
Berdasarkan tabel 4.5 tersebut terlihat bahwa perusahaan manufaktur yang memiliki nilai Corporate Social Responsibility paling tinggi yang dicapai oleh
49
perusahaan manufaktur Indonesia selama 3 tahun terakhir, yakni dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Tabel 4.6 Nama Perusahaan Manufaktur Yang Memiliki Nilai (ROI) Berada Pada Posisi Terendah. No. Nama perusahaan 2009 2010 2011 1.
PT. Sekawan Inti Pratama Tbk
3.07
3.32
0.75
2.
PT.Keramika Indonesia Assosiasi.Tbk.
2.12
1.26
0.99
3.
PT. Sumi Indo Kabel.Tbk
5.11
0.77
-0.89
Sumber: Data Sekunder Yang Telah Di Olah.
Berdasarkan tabel 4.6 tersebut terlihat bahwa perusahaan manufaktur yang memiliki nilai Corporate Social Responsibility paling rendah yang dicapai oleh perusahaan manufaktur Indonesia selama 3 tahun terakhir, yakni dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Dari tabel 4.1 sampai dengan 4.6 dapat di tarik kesimpulan bahwa hasil perhitungan return on investment (ROI) terlihat bahwa ROI yang dicapai oleh perusahaan manufaktur Indonesia selama 3 tahun terakhir, yakni dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011, yang dijadikan sampel penelitian terlihat mengalami fluktuasi sebab ROI dan CSR yang dicapai dalam 3 tahun terakhir (tahun 2009 sampai dengan tahun 2011) oleh perusahaan mengalami fluktuasi. Kemudian dari hasil perhitungan return on investment (ROI) dan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dicapai oleh perusahaan manufaktur Indonesia selama 3 tahun terakhir, yakni dari tahun 2009 s/d tahun 2011 dapat diketahui 3 perusahaan yang berada pada kategori tertinggi yaitu PT. Multi Bintang Indonesia.Tbk,
PT.
Unilever
Indonesia.Tbk,
PT.
Reseourcesss
Alam
Indonesia.Tbk. Sementara 3 perusahaan yang berada pada kategori terendah yaitu PT. Sekawan Inti Pratama Tbk, PT.Keramika Indonesia Assosiasi.Tbk, PT.
50
Sumi Indo Kabel.Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa segilintir perusahaan memiliki angka yang cukup besar begitupula sebaliknya dan salah satu faktor yang memengaruhi besar kecilnya hasil yang diperoleh adalah biaya CSR yang di keluarkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Eka Tjipta (2006) yang menyatakan bahwa dalam melakukan program CSR yang berkelanjutan akan memberikan dampak positif dan manfaat yang lebih besar baik kepada perusahaan itu sendiri maupun para stakeholder yang terkait.
4.2.3 Pengaruh Biaya Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana, pengaruh biaya corporate
social
responsibility
terhadap
profitabilitas
pada
perusahaan
manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dapat dilihat pada Tabel berikut: Tabel 29. Rekapitulasi Data Hasil Regresi Linear Sederhana Variabel Penelitian
Koef. Reg
Profitabilitas (Y) CSR (X1)
0.112
t hit
R
R²
-4.943
0,896
0,803
11.229
R Square : 0.803
standar error : 0,05
Constanta : -11.798
t Tabel
: 1.308
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2013.
51
Berdasarkan hasil pada tabel. 29 maka dapat dibentuk suatu persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut : Y = -11.798 +0.122 Dari persamaan regresi sederhana diperoleh nilai koefisien regresi yaitu untuk variabel CSR (X) bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa CSR terhadap profitabilitas(return on investment) (Y) terdapat pengaruh yang searah artinya jika terjadi kenaikan variabel CSR akan menyebabkan kenaikan profitabilitas(return on investment). Adapun nilai konstanta sebesar -11.798 menunjukkan bahwa pada saat nilai variabel bebas yaitu, CSR (X) sama sengan nol, maka profitabilitas (Y) akan bernilai -11.798 /(return on investment). Nilai R menunjukkan korelasi berganda, yaitu korelasi antara variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R berkisar antara 0 – 1, jika mendekati 1, maka hubungan semakin erat. Sebaliknya jika mendekati 0, maka hubungannya semakin lemah. Angka R yang didapatkan 0,896, artinya korelasi antara variabel independen CSR(X) terhadap profitabilitas (Y) sebesar 0.896. Hal ini berarti terjadi hubungan yang sangat erat karena mendekati 1. Nilai R menunjukkan koefisien determinasi. Angka ini akan diubah ke bentuk persen, artinya persentase kontribusi pengaruh variabel independen terhadap pendapatan sebesar 89,6%, sedangkan sisanya sebesar 10,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model ini. Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara sendiri-sendiri, maka dilakukan uji t pada uji t dilakukan dengan membandingkan antara nilai t atau α = 0,05, jika t
hitung
hitung
dengan t
tabel
lebih besar dari pada t
pada taraf kepercayaan 0.896
tabel,
maka variabel bebas secara
52
individu berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Adapun hasil pengujian variabel terikat secara individu adalah sebagai berikut:
4.3.3 CSR (Corporate Social Responsibility) (X) Nilai
koefisien
regresi variabel
CSR(X)
sebesar
0.112.
Hal
ini
menunjukkan bahwa apabila biaya CSR bertambah 1%, maka secara statistik akan menyebabkan peningkatan jumlah profitabilitas sebanyak 0.112%. Nilai thitung sebesar 11.229 sementara nilai ttable sebesar 1.308 selanjutnya dibuktikan pula dengan nilai signifikansi (0,000) < (0,05) yang dapat disimpulkan bahwa variabel
CSR
(X)
memunyai
pengaruh
signifikan
(nyata)
terhadap
profitabilitas(return on investment) (Y). Dengan kata lain, bahwa sumbangan variabel CSR terhadap profitabilitas sebesar 11.229 (nilai Thitung). Hal ini sesuai dengan pendapat Eka Tjipta (2006) yang menyatakan bahwa dalam melakukan program CSR yang berkelanjutan akan memberikan dampak positif dan manfaat yang lebih besar baik kepada perusahaan itu sendiri maupun para stakeholder yang terkait.
4.3.4 Pembahasan Pembahasan
dalam
penelitian
ini
ditekankan
pada
perusahaan
manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, dengan periode pengamatan 3 tahun terakhir yakni dari tahun 2009 s/d tahun 2011. Hasil analisis mengenai pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan terlihat bahwa tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel penelitian lebih banyak ditujukan kepada masyarakat dan lingkungan. Hasil analisis mengenai perkembangan biaya tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) selama 3 tahun terakhir (tahun 2009 s/d tahun 2011)
53
menunjukkan bahwa biaya tanggung jawab sosial bagi setiap perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel penelitian mengalami fluktuasi. Hal ini disebabkan karena setiap perusahaan mengeluarkan biaya corporate social responsibility (CSR) setiap tahunnya berbeda dan kebutuhan biaya CSR berbeda. Selanjutnya dilihat dari hasil analisis profitabilitas yang diukur dari ROI terlihat bahwa ROI yang dicapai oleh perusahaan selama 3 tahun terakhir (tahun 2009 s/d tahun 2011) terlihat mengalami fluktuasi. Faktor yang menyebabkan adanya fluktuasi ROI pada masing-masing perusahaan yang dijadikan sampel adalah karena adanya kenaikan atau penurunan jumlah aktiva dalam 3 tahun terakhir. Berdasarkan hasil analisis mengenai biaya tanggung jawab sosial dengan profitabilitas (ROI) untuk 3 tahun terakhir yang menunjukkan bahwa antara biaya CSR dengan profitabilitas perusahaan berpengaruh secara positif dan signifikan dengan ROI, di mana semakin tinggi biaya CSR (corporate social responsibility) yang dikeluarkan oleh perusahaan maka akan memengaruhi kenaikan profitabilitas (ROI). Dalam hubungannya dengan uraian tersebut di atas, maka menurut Edwin
(2012)
dengan judul
penelitian pengaruh
biaya
CSR terhadap
profitabilitas, dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya CSR yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan ROI berpengaruh secara signifikan terhadap ROI pada perusahaan pertambangan, kemudian penelitian lainnya dilakukan oleh Tevi (2010) dengan judul penelitian pengaruh pengeluaran biaya CSR dengan profitabilitas (ROI), dari hasil penelitian diketahui bahwa hubungan antara pengeluaran biaya CSR terhadap profitabilitas adalah sangat erat dan searah, ini berarti pengeluaran biaya CSR memunyai pengaruh terhadap
54
profitabilitas (ROI) yaitu semakin besar pengeluaran biaya CSR maka profitabilitas perusahaan (ROI) akan semakin besar. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa biaya CSR yang dikeluarkan oleh perusahaan memberikan dampak positif terhadap profitabilitas. Hal ini disebabkan pengeluaran biaya CSR yang lebih akan di ikuti dengan kenaikan profitabilitas yang lebih pula, sehingga memberikan kontribusi terhadap
stakeholder
terlebih
perusahaan
itu
sendiri.
55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN
5.1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini, maka disimpulkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biaya Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan berapa konstirbusi pengaruh biaya corporate social responsibility (CSR) terhadap profitabilitas. a. Dalam
penelitian
ini
biaya
CSR
(corporate
social
responsibility)(X)
berpengaruh nyata dan searah terhadap profitabilitas (ROI) pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. yang artinya jika terjadi kenaikan Variabel CSR(X) akan menyebabkan kenaikan profitabilitas(Y), hal ini sesuai dengan pendapat (Satyo, 2005 dalam Sutopoyudo, 2009) yang menyatakan bahwa seiring meningkatnya loyalitas konsumen dalam waktu yang lama, maka penjualan perusahaan akan semakin membaik, dan pada akhirnya
dengan
pelaksanaan
CSR
diharapkan
tingkat
profitabilitas
perusahaan juga meningkat . Oleh karena itu, CSR berperan penting dalam meningkatkan
profitabilitas
sebagai
hasil
dari
peningkatan
penjualan
perusahaan dengan cara melakukan berbagai aktivitas sosial di lingkungan sekitarnya. b. Dalam penelitian ini besarnya kontribusi pengaruh variabel CSR (corporate social responsibility) (X) adalah 89.6% dan sisanya 10.4% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Rindjin (2004:79) mengatakan bahwa: salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan guna CSR dapat sampai kepada masyarakat adalah memerkenalkan bentuk-bentuk
56
tanggung jawab sosial dan lingkungan kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat mengetahui pentingnya CSR.
5.2. SARAN-SARAN Adapun saran-saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1.
Disarankan agar perlunya perusahaan meningkatkan pelaksanaan tanggung jawab sosial guna dapat meningkatkan profitabilitas (ROI) di masa yang akan datang.
2.
Disarankan pula agar perusahaan lebih melakukan program CSR yang lebih efektif guna dapat meningkatkan laba dimasa yang akan datang
57
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto Elvinardo dan Dindin M. Machfudz, 2011, Efek Kedermawanan Pebisnis dan CSR, cetakan pertama, Jakarta, Gramedia Darwin, Ali, 2006, Akuntabilitas, Kebutuhan, Pelaporan dan Pengungkapan CSR Bagi Perusahaan di Indonesia, edisi III September–Desember, Economic Business Review, Jakarta Hadi, Nor. 2011. Corporate Social Responsibility, Yogyakarta, Graha Ilmu Kasali, Rhenald. 2007, Tanggung jawab Sosial Manusia Korporasi.Bisnis dan CSR, Vol. 1.No. 1.Oktober 2007. Kartini Dwi, 2009, Corporate Social Responsibility, cetakan pertama, Bandung, Aditama Kiroyan, Noke, 2006, Good Corporate (GCG) dan Corporate Social Responsibility (CSR) Adakah Kaitan di Antara ke Duanya?, edisi III September-Desember, Econimic Business Review Jakarta Kotler Phili dan Nancy Lee, 2005, Corporate Responsibility : Doing The Most Good For Your Cause, New Jersey : John Willey & Sons Inc Lako, Andreas, 2011, Dekonstruksi CSR &Reformasi Paradigma Bisnis & Akuntansi,Jakarta, Erlangga. Prihadi, Toto, 2009, Deteksi Cepat Kondisi Keuangan, Analisis Rasio Keuangan, Cetakan Kedua, Jakarta, PPM Rahman Reza, 2009, Corporate Social Responsibility, Antara Teori dan Kenyataan, Yogyakarta, MedPress Rahmatullah dan Trianita Kurniati, 2011, Panduan Praktis Pengelolaan CSR (Corporate Social Responsibility), cetakan pertama, Jakarta, Samudra Biru Riyanto, Bambang, 2001, Dasar-Dasar edisikeempat, Yogyakarta, BPFE
Pembelanjaan
Perusahaan,
Rindjin, Ketut, 2004, Etika Bisnis dan Implementasinya, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama Sarjono Haryadi, dan Winda Julianita, 2011, SPSS vs Lisrel, Sebuah Pengatar, Aplikasi Untuk Reset, edisi pertama, jilid satu, Jakarta, Salemba Empat Sugiyono, 2000, Metode Penelitian Administrasi, dilengkapi dengan Metode R&D, edisi revisi cetakan ketujuhbelas, Bandung, Alfabeta, Bandung
58
Wibisono, Yusuf, 2007, Membedah Konsep dan Aplikasi CSR, Surabaya, Fascho Publisihing
Jurnal : Anggraini, Fr. Retno. 2006. Pengungkapan Informasi Social dan Factor-Faktor yangMempengaruhi Pengungkapan Informasi Social Dalam Laporan Keuangan Tahunan(Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).Symposium Nasional Akuntansi IX Padang. Ardilla Mahardhika Johan, 2011, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sifat Pengungkapan Sukarela Tanggung Sosial Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Universitas Diponegoro. Chatrine E.Y. Sitorus, 2008, Analisis Terhadap Hubungan Antara Program Corporate Social Responsibility dengan Profitabilitas (Studi Kasus PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Dahli,
L. dan Siregar, V. S. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibilityterhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2005 dan 2006). Simposium Nasional Akuntansi XI. Pontianak.
Edward Yanuar. 2011, Pengaruh Biaya Corporate Social Responsibility (CSR) terhadapprofitabilitas Perusahaan. Hanafita Septyanti, 2008 Pengaruh Biaya Sosial Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Rimba Kusumadilaga, 2010, Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating. Skripsi Universitas Diponegoro Semarang Sutopoyudo. 2009. Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Profitabilitas Perusahaan. Sutopoyudo’s Weblog at http://www.wordpress.com. Diakses tanggal 30 Oktober 2009 Tevi, R. Gilangsantika, 2009, Pengaruh Pengeluaran Biaya Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas. Skripsi Fakultasi Ekonomi Universitas Komputer Indonesia, Jakarta Virgiwan Aditya Permana, Raharja 2011, (CSR) Disclosure (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yangTerdaftar di BEI) Wahidahwati. 2002. Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional pada Kebijakan Utang Perusahaan : Sebuah Perspektif Teori Agensi. JRAI, Volume 5 Nomor 1. Januari : 1-16. www.globalreporting.org
59
LAMPIRAN 1 : DATA RETURN ON INVESTMENT DAN BIAYA TANGGUNG JAWAB SOSIAL (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY)
No
Nama Perusahaan
1.
PT. AKASHA WIRA INTERNATIONAL TBK
2.
PT. FAST FOOD INDONESIA TBK
2009 2010 2011
Laba bersih Setelah Pajak 16,321 31,659 25,868
178,287 324,493 316,048
2009 2010 2011
181,997 199,597 229,054
Tahun
Total
Return on Investment (ROI) 9.15 9.76 8.18 27.10 9.03
Biaya CSR (Jutan Rp) 98.94 261.90 215.34 582.00 194.00
1,041,409 1,236,049 1,547,982
17.48 16.15 14.80 48.42 16.14
255.15 264.60 425.25 945.00 315.00
Aktiva
3.
PT. KALBE FARMA TBK
2009 2010 2011
929,003,740,338 1,286,330,026,012 1,539,721,311,065
6,482,446,870,172 7,032,496,663,288 8,274,554,112,840
14.33 18.29 18.61 51.23 17.08
246.96 299.88 335.16 882.00 294.00
4.
PT. FAJAR SURYA WISESA TBK
2009 2010 2011
276,728,714,277 283,001,824,437 132,338,923,785
3,671,234,906,908 4,495,022,404,702 4,936,093,736,569
7.54 6.30 2.68 16.51 5.50
373.92 403.44 206.64 984.00 328.00
60
5
PT. BENTOEL INTERNATIONAL INVESTAMA TBK
2009 2010 2011
147,943 218,621 343,319
4,894,434 4,902,597 3,859,160
3.02 4.46 8.90 16.38 5.46
176.13 296.64 454.23 927.00 309.00
6.
PT. GUDANG GARAM TBK
2009 2010 2011
3,455,702 4,146,282 4,894,057
27,230,965 30,741,679 39,088,705
12.69 13.49 12.52 38.70 12.90
140.28 175.35 185.37 501.00 167.00
7.
PT. HAM SAMPOERNA TBK
2009 2010 2011
521 482 479
17,716 20,525 19,377
2.94 2.35 2.47 7.76 2.59
192.66 177.45 136.89 507.00 169.00
8
PT. MANDOM INDONESIA TBK
2009 2010 2011
124,612 131,445 140,039
994,620 1,047,238 1,130,865
12.53 12.55 12.38 37.46 12.49
220.11 258.06 280.83 759.00 253.00
9
PT. UNILEVER INDONESIA TBK
2009 2010 2011
4,474 3,387 4,163
7,485 8,701 10,482
59.77 38.93 39.72 138.42 46.14
196.80 115.20 168.00 480.00 160.00 61
10. PT. ANEKA KEMASINDO UTAMA TBK
2009 2010 2011
5,664,064 4,683,276 5,738,834
32,495,689 28,379,813 37,938,784
17.43 16.50 15.13 49.06 16.35
145.53 123.48 154.35 441.00 147.00
11. PT. LANGGENG MAKMUR TBK
2009 2010 2011
17,911 15,578 23,407
540,514 608,920 685,896
3.31 2.56 3.41 9.28 3.09
140.94 116.64 228.42 486.00 162.00
12. PT. SEKAWAN INTI PRATAMA TBK
2009 2010 2011
4,524,012 4,722,358 726,197
147,434,615 142,216,191 96,242,072
3.07 3.32 0.75 7.14 2.38
116.16 123.42 87.12 363.00 121.00
13. PT. KIMAN KIMIA NUSANTARA TBK
2009 2010 2011
28,445 22,809 12,804
333,075 326,554 331,274
8.54 6.98 3.87 19.39 6.46
189.00 162.75 120.75 525.00 175.00
14. PT. SEMEN GRESIK TBK
2009 2010 2011
3,323,479 3,633,220 3,924,442
12,951,305 15,562,999 19,661,609
25.66 23.35 19.96 68.97 22.99
299.46 328.44 338.10 966.00 322.00 62
15.
PT. SMART TBK
2009 2010 2011
748 1,261 1,785
10,211 12,476 14,722
7.33 10.11 12.12 29.56 9.85
312.96 322.74 342.30 978.00 326.00
16. PT ASTRA OTOPARTS TBK
2009 2010 2011
768,265 1,141,179 1,006,716
4,644,939 5,585,852 6,964,227
16.54 20.43 14.46 51.43 17.14
210.45 356.85 347.70 915.00 305.00
17. PT. COLORPAK INDONESIA TBK TBK
2009 2010 2011
45,580 39,294 44,550
219,198 275,390 373,969
20.79 14.27 11.91 46.98 15.66
302.40 267.84 293.76 864.00 288.00
18. PT. BETON JAYA MANUNGGAL.TBK
2009 2010 2011
9,388 8,524 19,105
69,784 89,781 110,710
13.45 9.49 17.26 40.20 13.40
194.88 188.16 288.96 672.00 224.00
19
2009 2010 2011
21,017 24,419 27,868
365,636 386,352 422,493
5.75 6.32 6.60 18.66 6.22
142.20 151.68 180.12 474.00 158.00
PT. MUSTIKA RATU. TBK
63
20
PT. ULTRA JAYA. TBK
2009
421,894
1,732,702
24.35
263.25
2010 2011
592,244 625,707
2,006,595 2,179,182
29.51 28.71 82.58 27.53
331.50 380.25 975.00 325.00
21
PT. SUMI INDO KABEL.TBK
2009 2010 2011
28,719 4,600 -5,033
561,949 600,820 567,511
5.11 0.77 -0.89 4.99 1.66
245.28 40.32 50.40 336.00 112.00
22
PT.TEMPO SCAN PASIFIC.TBK
2009 2010 2011
359,964 488,889 566,048
3,263,103 3,589,596 4,250,734
11.03 13.62 13.32 37.97 12.66
135.27 160.32 205.41 501.00 167.00
23. PT. DARYA VARIA LABORATORIA.TBK
2009 2010 2011
77,272,233 110,880,522 120,915,340
783,613,064 854,109,991 928,290,993
9.86 12.98 13.03 35.87 11.96
104.28 137.46 184.86 474.00 158.00
24. PT. INDO COMENT TUNGGAL PRAKASA.TBK
2009 2010 2011
2,747 3,225 3,597
13,277 15,346 18,151
20.69 21.02 19.82 61.52
266.28 323.34 361.38 951.00 64
20.51
317.00
25. PT . RESEORCE ALAM INDONESIA
2009 2010 2011
32,003 166,027 450,203
272,938 527,245 977,893
11.73 31.49 46.04 89.25 29.75
153.90 277.02 595.08 1026.00 342.00
26. PT.MULTI BINTANG INDONESIA. TBK
2009 2010 2011
340,458 442,916 507,382
993,465 1,137,082 1,220,813
34.27 38.95 41.56 114.78 38.26
267.84 323.64 412.92 1116.00 372.00
27. PT.GOODYEAR INDONESIA. TBK
2009 2010 2011
11,645,100 7,415,858 2,156,464
115,838,794 127,685,085 130,802,310
10.05 5.81 1.65 17.51 5.84
224.19 114.21 42.30 423.00 141.00
28. PT.FAJAR SURYA WISESA.TBK
2009 2010 2012
276,729 283,002 132,339
3,671,235 4,495,022 4,936,094
7.54 6.30 2.68 16.51 5.50
177.60 186.48 79.92 444.00 148.00
29. PT. INDO KORDSA. TBK
2009 2010 2011
72,106 134,160 67,489
1,349,631 1,499,728 1,660,119
5.34 8.95 4.07 18.35
122.25 254.28 112.47 489.00 65
30. PT. ATPK RESOURCES TBK
2009 2010 2012
35,680,714 25,699,366 24,850,134
111,660,087 147,157,866 172,324,895
6.12
163.00
31.95 17.46 14.42 63.84
394.83 298.53 269.64 963.00
21.28
31
32
PT. DARYA VARIA LABORATORIA.TBK
PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI TBK
. 33. PT. JAYA PARI STEEL. TBK
2009 2010 2011
2009 2010 2011
2009 2010 2011
72,272,233 110,880,522 120,915,340
783,613,064 854,109,991 928,290,993
28.042 15.905 (20.240)
1.320.516 1.266.122 2.049.633
1.917 28.446
353.951 411.282
37.685
437.849
321.00
66