Shuttle Run Test.... (Andika) 1
SHUTTLE RUN TEST UNTUK SELEKSI PENERIMAAN ANGGOTA
POLRI BERBASIS ATMEGA16 TERPANTAU VIA PC SHUTTLE RUN TEST FOR SELECTION AN ACCEPTANCE OF MEMBERS OF THE INDONESIAN NATIONAL POLICE BASED ON ATMEGA16 OBSERVED VIA PC Oleh: Andika Setyo Wicaksono, Universitas Negeri Yogyakarta,
[email protected]
Abstrak Tujuan proyek akhir ini adalah : (1) Menghasilkan produk berupa alat ukur waktu pada Shuttle run test, (2) Memahami dan mengetahui unjuk kerja dari alat ukur waktu pada Shuttle Run Test. Metode perancangan alat ukur waktu otomatis pada shuttle run test untuk seleksi penerimaan anggota POLRI berbasis ATMega16 terpantau via PC ini menggunakan metode rancang bangun yang terdiri dari : (1) Identifikasi kebutuhan, (2) Analisis kebutuhan, (3) Perancangan alat, (4) Pembuatan alat dan (5) Pengujian. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, diketahui bahwa unjuk kerja shuttle run test untuk seleksi penerimaan anggota POLRI berbasis ATMega16 terpantau via PC secara keseluruhan sudah berhasil. Unjuk kerja alat ini secara keseluruhan telah sesuai dengan fungsi yang telah ditetapkan, yaitu menjalankan program dengan membaca sinar laser oleh sensor photodioda kemudian diolah, diperoleh keadaan dan dijalankanlah sesuai dengan rule yang sudah dibuat.
Kata kunci: Shuttle run test, ATMega16, sensor photodioda, LCD, Serial RS232, PC Abstract The aims of the research are (1) to devise a timer in Shuttle run test (2) to discover and understand the performance of timer in Shuttle run test. The method to devise the timer is A Design Method that consist of (1) Requirements Identification, (2) Requirements analysis, (3) Devise the instrument, (4) Production of the instrument, (5) examination. Based on the result of the examination, the instrument already work in appropriate circumstances. The performance of the instrument is appropriate with the main function, which run the program when the laser ray get on to the photodiode censor, and the datas goes to appropriate rule have made before. Keywords: Shuttle run test, ATMega16, sensor photodioda, LCD, Serial RS232, PC
pekerjaan. Dengan teknologi di bidang
PENDAHULUAN
elektronika dan komputer
yang telah
bidang mendorong suatu sistem yang dapat
berkembang,
yang
memudahkan dan meningkatkan efektivitas
dilakukan dengan cepat dan tepat untuk
serta
memenuhi berbagai kebutuhan manusia.
Kebutuhan masyarakat di berbagai
efisiensi
waktu
dalam
berbagai
banyak
hal
dapat
2
Shuttle Run Test.... (Andika)
Perkembangan ilmu pengetahuan
tangan
manusia.
Hal
tersebut
dapat
dan teknologi yang sedemikian pesat telah
mengakibatkan timbulnya kecurangan atau
membawa dampak yang cukup besar
kelalaian
terhadap
dan
stopwatch yang dilakukan oleh panitia di
elektronika. Efektifitas dan efisiensi selalu
antara setiap peserta seleksi pada saat
menjadi acuan agar setiap langkah dalam
Shuttle
penggunaan dan pemanfaatan teknologi
pelaksanaan Shuttle run test hanya satu
diharapkan dapat mencapai hasil yang
peserta
optimal
Padahal untuk peserta Shuttle run test dapat
teknologi
baik
komputer
dalam
kualitas
maupun
dalam
run
pengoperasian
test.
untuk
Karena
setiap
timer
pada
saat
pelaksanaannya.
kuantitasnya. Beberapa pekerjaan yang
mencapai
puluhan
bahkan
ratusan,
sampai akhir-akhir ini
sehingga
kelelahan
maupun
kelalalian
masih
banyak
dikerjakan secara manual dengan banyak
panitia
campur
pada
timer stopwatch dapat terjadi dan hasil data
umumnya memakan waktu yang relatif
yang diambil dengan timer stopwatch
lama serta hasil yang kurang akurat. Agar
kurang akurat. Sedangkan untuk jalur
dapat mewujudkan hal tersebut, maka
lintasannya, tidak cukup hanya dengan
dibutuhkan sebuah alat, komponen atau
seorang
sistem yang dapat memproses suatu data
melibatkan beberapa orang panitia lagi
dengan cepat dan akurat.
untuk mengamati apakah peserta berlari
tangan
tenaga
manusia
Salah satu proses pengambilan data yang memerlukan akurasi tinggi adalah
yang
bertugas
panitia
saja,
mengoperasikan
tentunya
akan
pada jalurnya ataukah berbuat curang dengan melewati jalan yang salah.
seleksi penerimaan anggota POLRI. Dari
Shuttle run test adalah kemampuan
data bidang penyediaan personil POLRI,
seseorang untuk dapat mengubah arah
peminat
POLRI
dengan cepat dan tepat pada waktu
mengalami peningkatan setiap tahunnya.
bergerak tanpa kehilangan keseimbangan.
Dengan jumlah peserta penerimaan anggota
Kelincahan
POLRI yang besar maka memerlukan
kelentukan. Tanpa kelentukan yang baik
proses pengambilan data dengan jumlah
seseorang tidak dapat bergerak dengan
yang banyak. Sedangkan saat ini proses
lincah. Selain itu, faktor keseimbangan
tersebut masih dilakukan secara manual.
sangat berpengaruh terhadap kemampuan
Salah
kelincahan
pendaftar
satu
contoh
anggota
tes
pada
proses
penerimaan anngota POLRI adalah Shuttle run test.
Dimana timer start dan finish
dioperasikan secara manual oleh campur
berkaitan
seseorang.
dengan
tingkat
(Manusia
dan
dilakukan
saat
Olahraga,2002:69) Gerakan
yang
melakukan Shuttle run test yaitu apabila
Shuttle Run Test.... (Andika) 3
peserta
memulai
dari
kanan
Berdasarkan latar belakang di atas
tonggak ke 1 maka peserta berlari ke
dapat diidentifikasi beberapa permasalahan
sebelah kiri tonggak ke 2, kemudian
sebagai berikut: (1)
berbalik
berdasarkan
memutar
sebelah
melewati
tonggak
Pemberian
kategori
umur
nilai dan
jenis
menuju ke sebelah kanan tonggak ke 1
kelamin peserta Shuttle run test masih
sehingga membentuk angka 8. Demikian
secara manual. (2) Pihak penyelenggara
pula
yang
seleksi penerimaan anggota POLRI masih
memulai dari sebelah kiri tonggak ke 1.
menggunakan timer manual untuk proses
Gerakan dilakukan sebanyak 3 kali putaran
berlangsungnya Shuttle run test .(3) Belum
bolak-balik atau 6 kali dari tonggak ke
adanya alat yang secara otomatis memulai
tonggak. Pada putaran ke 3 ketika peserta
dan menghentikan timer stopwatch serta
tes berada di sebelah kanan tonggak ke 2
menampilkan hasil Shuttle run test baik
maka peserta harus berlari lurus menuju
berupa
tonggak ke 1 seperti posisi saat awal
dilaksanakan
memulai. Peserta memulai setelah aba-aba
untuk peserta tes. Tujuan proyek akhir ini
“ya” dari panitia dan panjang lintasan yang
adalah (1) Menghasilkan produk berupa
ditempuh berjarak 10m diukur dari jarak
alat ukur waktu pada Shuttle run test (2)
tonggak 1 ke tonggak 2. (Pedoman
Memahami dan mengetahui unjuk kerja
Administrasi Ujian Kesamaptaan Jasmani
dari alat ukur waktu pada Shuttle Run Test.
sebaliknya
untuk
peserta
lama
waktu maupun
tempuh
yang
pemberian
nilai
dan Beladiri POLRI Bagi Pegawai Negeri Pada POLRI,2005:15) Berdasarkan
penjelasan
diatas,
RANCANGAN ALAT
DAN
PEMBUATAN
penulis mendapat ide untuk merancang dan
Identifikasi Kebutuhan
membuat suatu alat dengan memanfaatkan
(1) Dibutuhkan sistem timer otomatis
teknologi
dan
menggunakan sensor photodioda dan laser
komputer. Dimana alat tersebut cukup
untuk menghidupkan dan mematikan timer.
dioperasikan oleh seseorang saja karena
Sensor diletakkan pada empat titik jalur
dilengkapi dengan beberapa sensor sebagai
yang telah ditentukan. (2) Dibutuhkan
pemantau serta sebagai inputan data yang
peringatan berupa suara apabila peserta
kemudian
sistem
melewati jalur yang salah oleh komponen
mikrokontroller dan menampilkan hasil
buzzer. (3) Selain itu diperlukan peringatan
nilai peserta Shuttle run test pada layar
secara visual yang ditampilkan pada LCD
perangkat komputer.
16x2.
di
bidang
akan
elektronika
diproses
oleh
(4)
Dibutuhkan
Mikrokontroler
ATMega16 sebagai kontrol peringatan
4
Shuttle Run Test.... (Andika)
apabila terjadi pelanggaran dan data untuk
2.
Buzzer
ditampilkan di PC. (5) Dibutuhkan bahasa
Buzzer
pemrograman
elektronika
yang
berfungsi
CodeVision AVR untuk membuat program
mengubah
getaran
listrik
pada
Dibutuhkan
getaran suara. Pada dasarnya prinsip
rangkaian USB Serial Max232 untuk
kerja buzzer hampir sama dengan loud
mengirim data dati mikrokontroller ke PC.
speaker.
C
dengan
mikrokontroller.
(6)
software
(7) Dibutuhkan Trafo step down CT 2A dengan
IC
7805
digunakan
3.
adalah
sebuah
menjadi 5V dan disearahkan melalui dioda
menggunakan
bridge sebagai sumber tegangan sensor,
penampil
mikrokontroller, USB serial MAX232. (8)
karakter dan 2 baris.
server
dengan
menjadi
LCD (Liquid Crystal Display) adalah
untuk
suatu
database
untuk
LCD 16x2
menurunkan tegangan dari PLN 220 V
Dibutuhkan
komponen
4.
jenis
media
tampil
kristal
cair
utama.
Terdiri
yang sebagai
dari
16
Mikrokontroller ATMega16
MySQL untuk menampung data yang
Mikrokontroler
dikirim
(9)
(Integrated Circuit) dengan kepadatan
Dibutuhkan software user interface yang
yang sangat tinggi, dimana semua
dapat menampilkan nilai akhir Shuttle run
bagian yang diperlukan untuk suatu
test. Untuk merancang user interface
kontroler sudah dikemas dalam sebuah
menggunakan software Microsoft Visual
chip, biasanya terdiri dari CPU, RAM,
Basic 6.0. (10) Dibutuhkan koneksi antara
Memori EPROM/PROM/ROM, I/O,
database
Timer dan lain sebagainya.
oleh
mikrokontroller.
dengan
user
interface 5.
menggunakan perangkat ODBC.
1.
merupakan
Sensor Photodioda
maka bekerja seperti dioda umumnya, tetapi jika tidak mendapat cahaya maka akan
berperan
seperti
resistor dengan nilai tahanan yang besar sehingga arus listrik tidak dapat mengalir.
IC
AVR
pada
dasarnya
perangkat
lunak
pemrograman mikrokontroler keluarga
Sensor photodioda terkena cahaya
Photodioda
suatu
CodeVision AVR CodeVision
Kajian Teori
adalah
AVR berbasis bahasa C. 6.
USB Serial MAX232 RS232 adalah standard komunikasi serial yang digunakan untuk koneksi periperal ke periperal. Biasa juga disebut dengan jalur I/O ( input / output ). adalah IC rangkaian antar
Shuttle Run Test.... (Andika) 5
muka dual RS-232 transmitter/receiver yang memenuhi standar EIA-232-E. 7.
Trafo Step Down Trafo Step Down adalah alat yang digunakan untuk menurunkan tegangan AC sesuai kebutuhan komponen yang digunakan.
8.
MySQL MySQL
Gambar 1. Blok Diagram Konsep adalah
salah
satu
jenis
database server. MySQL menggunakan
9.
Rancangan a. Catu
Daya
Rangkaian
ini
bahasa SQL untuk mengakses database
digunakan
nya.
tegangan keseluruhan sistem ini.
Visual Basics 6.0 Visual
Basic
pemrograman
untuk
mensuplai
b. Blok Input Blok input ini terdiri merupakan
event
drive
bahasa dimana
dari dioda laser dan photodioda. c. Blok
Proses
merupakan
program menunggu sampai adanya
rangkaian yang berguna sebagai
respon dari pemakai yang berupa
pengontrol utama dari sistem alat
kejadian tertentu, misal tombol diklik,
timer
objek mendapatkan fokus, kehilangan
digunakan yaitu menggunakan
fokus dan lain sebagainya.
mikrokontroler ATMega16.
10. ODBC Data Source
otomatis.
Sistem
yang
d. Blok Output Blok output ini
Open Database Connectivity (ODBC)
terdiri
adalah protokol standar yang dapat
Max232, Buzzer dan PC.
dari
LCD,
Konektor
menghubungkan segala jenis database eksternal server atau file eksternal server.
2. Perancangan Perangkat Keras Perancangan
perangkat
keras ini terdiri dari rangkaian catu Pembuatan Alat 1. Blok Diagram
daya, rangkaian sistem minimum mikrokontroler
ATMega16,
photodioda dan rangkaian LCD 16x2 dan Buzzer. 3. Perancangan Perangkat Lunak Perancangan
perangkat
lunak ini terdiri dari flowchart guna
6
Shuttle Run Test.... (Andika)
mempermudah dalam pembuatan program
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian Catu Daya Pengukuran dilakukan pada bagian input dan output catu daya. Hal ini bertujuan
untuk
mengetahui
besarnya
tegangan kerja yang masuk sebelum ke IC ATMega16,
karena
ATMega16
hanya
beroperasi pada tegangan masukan 4,8 – 5,0 volt. Tabel 1. Pengukuran Tegangan Pada Mirokontroler No.
Pengukuran
Vin (V)
1
I
5
2
II
5
Tabel 2. Pengukuran Tegangan Pada Photo dioda
No .
Pengu kuran
1 2
I II
Vin (V )
5 5
Berdasarkan
Vout saat Photo dioda tidak terhalang (V) 4,8 4,8 hasil
Vout saat Photo dioda terhalang (V) 0,4 0,4
pengukuran,
didapatkan output catu daya sebesar 5 Volt sehingga catu daya dapat digunakan untuk mengoperasikan Gambar 2. Flowchart User Interface
ATMega16.
sistem
minimum
Shuttle Run Test.... (Andika) 7
Tabel 3. Hasil Pengujian Sensor Timer Kondi si
Sensor 1 (Volt)
Sensor 2 (Volt)
Sensor 3 (Volt)
Sensor 4 (Volt)
4,8
4,8
4,8
4,8
Tidak Terhal ang Terhal ang
Pengujian Seluruh Sistem Telah dilakukan uji coba alat secara keseluruhan melalui proses Shuttle Run Test yang dilakukan oleh panitia tes yaitu pihak polda DIY. Tes ini dilakukan
0,4
0,4
0,4
0,4
untuk mengukur waktu tempuh peserta Shuttle Run Test sekaligus skor yang didapatkan. Data hasil uji coba yang
Pengujian Rangkaian Serial RS232 Hasil komunikasi HyperTerminal
pengamatan serial
RS232
dengan
dilakukan sebagai berikut.
program
Tabel 5. Hasil Pengujian Waktu
pada
menggunakan
baudrate sebesar 9600 dapat dilihat pada Gambar 3. Sedangkan hasil pengujiannya dapat dilihat pada Tabel 4.
Gambar 3. Pengujian Komunikasi Serial pada Hyper Terminal
Tabel 4. Hasil Pengujian Komunikasi
Nomor Peserta
Data Waktu Dari Alat t (s)
Data Waktu Secara Manual t (s)
1
22:6
22:75
2
22:5
22:80
3
22:5
22:79
4
22:6
22:75
5
22:6
22:75
6
22:5
22:80
7
22:5
22:79
8
22:6
22:75
9
22:6
22:75
10
22:5
22:79
Serial Input dari Mikrokontroller 06 : 5 10 : 3 08 : 9
Output HT 06 : 5 10 : 3 08 : 9
Telah dilakukan pengambilan data waktu untuk 10 peserta Shuttle Run Test. Dimana setiap peserta melakukan satu kali siklus Shuttle Run Test yang dukur waktu tempuhnya dengan dua alat, yaitu timer
8
Shuttle Run Test.... (Andika)
otomatis
dan
dengan
lebih detail melalui software penampil
hasil
data pada komputer. Pada software
pengujian tersebut, diperoleh hasil standar
penampil data pada komputer tersebut
eror data bernilai 0,02. Dari nilai yang
tertera data nomor peserta, waktu
didapatkan maka dapat dinyatakan bahwa
tempuh peserta dan nilai dari peserta
pengukuran yang dilakukan dengan timer
Shuttle Run Test.
stopwatch.
timer
manual
Berdasarkan
data
otomatis pada Shuttle Run Test bernilai akurat.
Saran Pewaktu dan start otomatis pada Shuttle Run Test berbasis mikrokontroler
SIMPULAN DAN SARAN
ATMega16 ini masih jauh dari sempurna.
Simpulan
Oleh karena itu ada beberapa saran untuk
Berdasarkan pada hasil pengujian sistem yang telah dilakukan maka didapat
dikembangkan : 1.
Penyajian data pada software penampil
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
data
1. Pewaktu, start, finish dan penilaian
sehingga belum didapatkan ranking
otomatis pada Shuttle Run Test terdiri
pada proses akhir Shuttle Run Test.
dari
Perlu
rangkaian
elektronika
berupa
tidak
menyertakan
dikembangkan
ranking,
untuk
sistem
sensor photodioda yang diletakkan
perankingan tes ini untuk menunjukkan
pada garis start/finish serta pada tiang
peringkat peserta tes yang memiliki
sensor lintasan, sistem mikrokontroler
nilai terbaik.
ATMega16 sebagai pengendali utama, penampil LCD, tombol reset,
dan
2.
Posisi start pada alat yang dibuat masih terbatas berada pada 1 posisi sehingga tidak memungkinkan proses
software user interface. 2. Unjuk kerja dari alat pewaktu, start,
shuttle run tes dilakukan dengan posisi
finish dan penilaian otomatis pada
start
diluar
dari
ketentuan
alat.
Shuttle Run Test menunjukkan telah
Sehingga perlu dikembangkan untuk
dapat mengendalikan start timer secara
membuat alat sejenis dengan lebih dari
otomatis pada saat start dan dapat
satu posisi start dan posisi finish nya.
mencatat waktu setiap putaran penuh yang dilakukan oleh peserta Shuttle Run Test. tersimpan
Hasil
pewaktuan akan
dalam
memori
mikrokontroler dan dapat dilihat secara
DAFTAR PUSTAKA Adriansyah, Andi, M.Eng. Dr. Ir. 2015. Microprosesor. Surabaya: Pusat Pengembangan Bahan Ajar UMB
Shuttle Run Test.... (Andika) 9