SEWAGE DISPOSAL. AIR BUANGAN: Metcalf & Eddy: kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman , perdagangan , perkantoran dan industri , bersama dengan air tanah , air permukaan , dan air hujan yang mungkin ada Ehlers & Steel:
The liquid conveyed by sewer.
(cairan yang dibawa oleh saluran air buangan )
Sumber Air Buangan : 1. Air buangan rumah tangga (domestic wastes water) - air bekas cucian dapur + kamar mandi + cucian pakaian 2. Air buangan Kotapraja (Municipal Wastes Water) - daerah perkantoran - daerah perdagangan - tempat ibadah - hotel, restauran 3. Air buangan industri (industrial wastes water) Mengandung : mineral, logam berat, zat warna, nitrogen, zat toksis, dll
Hal
2
yg merugikan bila tidak diolah :
Akibat terhadap lingkungan 1. Kontaminasi air permukaan / badan 2 air 2. Menggangu kehidupan dalam air ( O2 dipakai untuk dekomposisi aerobik dari zat organik dalam air ) 3. Menimbulkan bau 4. Pendangkalan sungai oleh karena endapan lumpur dan endapan kotoran lain, sehingga menimbulkan banjir
Akibat terhadap kesehatan masyarakat Air buangan menjadi media perkembangbiakan bibit penyakit patogen, larva nyamuk dll; dan sebagai media transmisi penyakit (water borne disease) Akibat terhadap sosial-ekonomi Lingkungan yang buruk akan mempengaruhi kesehatan mental dan sosial (menimbulkan perasaan tidak nyaman dan tidak menyenangkan)
KARAKTERISTIK AIR BUANGAN Karakteristik Fisik : - 99,9% air - 0,1% zat padat - air limbah rumah tangga (sullage) biasanya berbau sabun atau minyak, berwarna suram Karakteristik kimiawi : - 30 % organik Mengandung Nitrogen: urea, asam amino - 70 % anorganik Tdk mengandung Nitrogen : lemak, sabun, CH
Karakteristik bakteriologik: - bakteri patogen - bakteri coli
SYARAT PEMBUANGAN AIR LIMBAH DAN TINJA 1. Tak mengkontaminasi sumber air minum 2. Tak mengkontaminasi permukaan tanah 3. Tak mengkontaminasi air utk mandi, perikanan, sungai, tempat 2 rekreasi 4. Tak dihinggapi serangga dan tikus 5. Tidak terbuka jika tak diolah & tidak terjangkau oleh anak2 6. Tidak mengganggu karena bau
BEBERAPA PARAMETER UNTUK MENGUKUR KEPEKATAN AIR LIMBAH A. Kandungan zat padat: - suspended solids ( ss ) - dissolved solids - total solids B. Kandungan zat organik: * B.O.D (Biochemical Oxygen Demand) adalah jumlah O2 yang dibutuhkan oleh bakteri untukmelakukan dekomposisi aerobik bahan 2 organik dalam air dibawah kondisi waktu dan suhu tertentu ( 5 hari,20 * D.O (Dissolved Oxygen) : Jumlah O2 dalam air
C. Kandungan zat anorganik logam berat D. Kandungan gas O2, N2, CO2, H2S, NH3, CH4 D.O. (Dissolved Oxygen) E. Kandungan bakteri MPN gol. Coliform MPN gol. Coliform tinja F. P.H G. SUHU
CARA PEMBUANGAN AIR LIMBAH
I. Tanpa pengolahan lebih dulu 1. dengan pengenceran (dilution) 2. Irigasi luas (Broad Irrigation) 3. Kolam oksidasi (Oxidation Ponds=
waste Stabilization Pond) = LAGOON
II. Dengan pengolahan
1. Primary Treatment 2. Secondary Treatment 3. Tertiary Treatment
Pengenceran (dilution) air buangan diencerkan terlebih dahulu sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah, kemudian baru dibuang ke badan air. Kerugian : 1. Bila air buangan terlalu banyak dibutuhkan air banyak utk pengeceran 2. Bahaya kontaminasi badan air 3. O2 dlm badan air dipakai utk dekomposisi menganggu organisme air dan bau 4. Pendangkalan sungai akan menimbulkan banjir
Irigasi - melalui parit 2 terbuka dialirkan ke sebidang tanah yang luas di luar kota. Air akan merembes masuk ke dalam tanah Syarat : - perlu tanah luas - tak ada sumber untuk air minum - untuk pengairan ladang, pertanian, perkebunan, sekaligus berfungsi utk pemupukan . Biasanya untuk membuang air buangan yg berasal dari perusahaan susu sapi, rumah potong hewan ( mengandung zat 2 organik dan protein cukup tinggi untuk pupuk )
Oxydation Pond - merupakan cara yang dianjurkan utk daerah pedesaan dan untuk masyarakat kecil - berbentuk kolam dangkal yang luas dengan kedalaman 1-1,5m - proses pengolahan secara alamiah dengan melibatkan : - ganggang hijau ( algae ) - bakteri - sinar matahari - O2 - dinding dasar kolam tak perlu diberi lapisan - luas kolam tergantung jumlah air buangan yang diolah 1 acre (4072m 2 ) utk 100 org - lokasi kolam : minimal 500 m dari pemukiman - ditempatkan di daerah terbuka
KOLAM OKSIDASI
JENIS PENGOLAHAN AIR LIMBAH meliputi : a. Pengolahan primer (primary treatment)
b. Pengolahan sekunder (secondary treatment) c. Pengolahan tersier (tertiary treatment)
BANGUNAN PENGOLAHAN PRIMER (PRIMARY TRETMENT PLANT) terdiri dari: * Pengolahan pendahuluan (Preliminary Treatment Plant) ( 1 ) Screen (saringan kasar 2,5 cm terbuat dari besi) ( 2 ) Ruang pengendap pasir, kerikil, bahan 2 organik
(grit chamber)
( 3 ) Tanki sedimentasi pertama - Suspended Solid mengendap dengan bantuan koagulan (Flokulasi ) Endapan di dasar disebut SLUDGE Hasil : Viral/ Bakteri Removal 50 - 90% dalam 3-6 jam SS 60 - 65% B.O.D 30 - 35% Telur Cacing 35 - 98%
BANGUNAN PENGOLAHAN SEKUNDER ( SECONDARY TREATMENT PLANT ) Ada 2 macam:
- Activated Sludge - Trickling Filter
Activated sludge (6 - 12 jam )
( Pengolahan dengan menggunakan lumpur aktif ) ( 4 ) Tangki aerasi : - air limbah hasil pengolahan primer dialirkan ke dalam tangki aerasi dicampur dengan lumpur aktif yaitu lumpur yang telah diberi O2 sehingga bakteri aerobik lebih aktif - bakteri aerob akan menghancurkan bahan 2 organik sehingga SS menggumpal (yang baik jumlah endapan ± 20% vol campuran
( 5 ) Final Sedimentation tank - Campuran air limbah + lumpur aktif diendapkan dalam tanki ini - Bagian atas yang jernih dialirkan ke badan air. 25% ke tanki aerasi untuk seending (perbenihan) - Lumpur dimasukkan ke tanki pelumat lumpur
Lumpur pelumat. Hasilnya adalah lumpur gas (sludge gas) yang menghasilkan gas methane. Gas ini menjadi bahan bakar yang menghasilkan energi untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi, misalnya menjalankan mesin.
Hasil pengolahan sekunder dengan Activated Sludge: Virus Removal Bacteri Removal Coliform Pathogen Telur Cacing
90 % 99 % 99 % 60 - 99 % 80 - 100 %
PENGOLAHAN TERSIER ( TERTIARY TREATMENT ) Tujuan : meningkatkan kualitas fisik, kimiawi dari efluen yang dihasilkan oleh pengolahan air limbah konvensional Cara : * Saringan pasir cepat * Saringan pasir lambat
CHLORINASI EFLUEN Tujuan : mengurangi kandungan mikro organisme patogen efluen yg dihasilkan oleh pengolahan konvensional Chlorinasi efluen kurang efektif , alasan : - diperlukan dosis chlorine yg cukup besar - regrowth dari coliform dan E. coli - merugikan ekologi perairan serta menghalangi proses oksidasi alamiah - Bila terbentuk chlorinated organic compound, bahan tersebut bersifat racun dan kurang dapat dibiodegradasi
PENGOLAHAN AIR LIMBAH