Rancangan Khotbah Ibadah Anak dan Remaja Dalam Rangka Hari Doa Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia 2016
”Setia Melayani dengan Mengembangkan Karunia Tuhan” (1 Ptr. 4:10, BIMK)
Lembaga Alkitab Indonesia Jakarta Hari Doa Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia 2016
1
2
Rancangan Khotbah Ibadah Anak dan Remaja
Penerjemahan Perjanjian Lama
Bahasa Ekari/Mee (Papua)
S
uku Ekari/Mee adalah satu dari lima suku (Damal, Dani, Moni, Nduga & Mee) yang mendiami wilayah Pegunungan Tengah Papua. Populasi suku Mee yang besarnya 100.000 jiwa, mendiami wilayah Pegunungan Tengah Papua bagian Barat. Ciri khas wilayah suku Mee adalah di sekitar Danau Paniai, Danau Tage, Danau Tigi, Lembah Kamu (sekarang Dogiyai) dan Pegunungan Mapiha/Mapisa. Namun, kini secara administrasi pemerintahan suku Ekari/Mee berada di sepuluh distrik dari Kabupa ten Paniai dan empat distrik dari Kabupaten Nabire. Mata pencaharian suku Ekari/Mee dikenal sebagai petani ubi jalar, talas, sayur-mayur, tebu, dan buah-buahan, serta beternak babi. Mereka mengelola lahan pertaniannya dengan sangat sederhana dan belum Hari Doa Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia 2016
3
mengenal teknologi pertanian modern, sehingga hasil panennya hanya untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
Suku Ekari/Mee hanya mengenal budaya lisan saja, mereka tidak mengenal budaya tulis-menulis, walaupun dalam kesehariannya secara lisan mereka mengenal kata ugai (menulis), ebatai (membaca), dan kapoge (surat atau buku). Suku Ekari/Mee mengenal 4 dialek, yakni dialek Mapiya-Kegata, Mee, Simori, dan Yabi (Jabi). Nilai-nilai dan norma selalu diwariskan melalui perkataan dan pengajaran yang nyata dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tidak ada dokumen secara tertulis.
Masyarakat suku Ekari/Mee, khususnya yang bermukim di wilayah Deiyai (Tigi) menerima Yesus sejak tahun 1932, yang diperkenalkan oleh Pater Tillemans. Buah dari penginjilan tersebut saat ini ada sekitar 10.000 jiwa suku Ekari/Mee yang sudah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Pada tahun 1989, suku Ekari/Mee sudah memiliki terjemahan Perjanjian Baru dan beberapa kitab Perjanjian Lama. Setelah hampir 25 tahun Firman Tuhan diterjemahkan ke dalam bahasa ibu mereka, kini mereka rindu untuk memiliki Alkitab Lengkap dalam bahasa Ekari/Mee.
Biaya yang dibutuhkan: Penerjemah Rp. 362.474.000,Pengetik Rp. 48.360.000,Perjalanan/Checking Rp. 392.000.000,Administrasi/Peralatan Rp. 41.300.000,Sosialisasi Rp. 84.413.400,Total Biaya Rp. 928.547.400,-
4
Rancangan Khotbah Ibadah Anak dan Remaja
“Setia Melayani dengan Mengembangkan Karunia Tuhan” (1 Petrus 4:10, BIMK)
Bacaan: 1 Petrus 4:7-11 Persiapan untuk Pelayan A.
Selayang pandang Surat 1 Petrus Surat 1 Petrus merupakan sebuah nasihat menghadapi pemartir an. Hidup orang-orang Kristen seperti “anak domba di tengahtengah serigala” (Lih. Luk. 10:3). Orang-orang Kristen di Asia Kecil yang hidup sebagai pendatang (1 Ptr. 1:1) di tengah tetangga mereka yang kafir. Di posisi inilah orang-orang Kristen diajak untuk sungguh-sungguh menghidupi pertobatannya. Jemaat Kristen yang tersebar di wilayah Asia Kecil, Pontus, Galatia, Kapadokia, dan Britinia adalah orang-orang yang telah dipilih sesuai dengan rencana Allah dan yang sudah dikuduskan oleh Roh, diajak untuk hidup taat kepada Kristus sekalipun harus menanggung penderitaan karena iman mereka (1 Ptr. 2:19-21, 3:13-15, 4:1-2, 12-19, 5:9-11). Namun, seharusnya penderitaan itu tidak mengalahkan mereka karena Yesus telah menderita sengsara dan wafat untuk mengampuni dosa mereka, dan karena Allah sudah membangkitkan Yesus dari kematian. Harap an orang Kristen atau Jemaat diarahkan pada kebangkitan dan hidup baru yang dimulai sejak baptisan. Tema-tema penting dalam 1 Petrus adalah: 1. Dalam diri Yesus Kristus, Allah berkarya untuk membentuk umat yang baru bagi-Nya (1:3-25, 3:4-12).
2. Sebagai umat Allah yang baru, jemaat dipilih untuk hidup suci dan menjadi bangsa yang kudus (1:13―2:17, 3:17, 4:111, 5:1-11). Hari Doa Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia 2016
5
3. Umat Allah yang baru harus mentaati hukum dan pemerin tah Roma (2:13-17). Namun, mereka harus menghormati Kristus dan mentaati Allah lebih dari segala sesuatu (3:1517), bahkan jika itu mengakibatkan mereka mengalami penderitaan dan kehilangan sahabat-sahabat (4:1-4). 4. Orang-orang yang dibaptis akan diselamatkan dan menga lami kehidupan yang baru bersama Kristus (3:21-22).
Secara garis besar tema-tema itu berisi tentang Dipilih, Dilin dungi dan Diselamatkan (1 Ptr. 1:1-12). Dalam tema ini umat Allah sedang menghadapi penganiayaan. Karena itu, surat ini dimulai dengan mengingatkan jemaat bahwa Allah telah memilih mereka (1:2) dan akan melindungi mereka sampai pada hari penghakiman ketika Yesus Kristus kembali (1:7). Jemaat akan mengalami keselamatan sesuai dengan rencana Allah (1:5). Dengan kebangkitan Yesus, Allah menganugerahi umatNya hidup baru dan pengharapan sehingga mereka mampu bertahan menghadapi berbagai macam pencobaan; Hidup sebagai Umat Allah yang Kudus (1 Ptr. 1:13―3:22). Allah memilih suatu umat yang baru untuk hidup kudus dan hidup sebagai bangsa imam-imam yang akan bekerja sebagai hamba-hamba Allah.
Sebagai pengikut Kristus, jemaat mungkin akan mengalami penderi taan, sebagaimana Kristus juga menderita bagi mereka. Penulis menasihati jemaat tentang bagaimana memperlakukan sesamanya, juga bagaimana bersikap terhadap masyarakat di sekitar mereka yang sering tidak menerima cara hidup mereka yang baru. Dan terakhir mengenai Melayani dan Menanggung Penderitaan Sampai Akhir (1 Ptr. 4:1―5:14). Beriman kepada Kristus berarti menggunakan karunia Allah untuk melayani sesama (4:10-11). Jemaat harus bersukacita karena boleh menanggung penderitaan seperti yang dialami Kristus, karena itu berarti mereka taat pada kehendak Allah. Para pemimpin jemaat hendaknya menjadi gembala
6
Rancangan Khotbah Ibadah Anak dan Remaja
yang menjaga kawanan dombanya, sampai saat kedatangan Kristus, Sang Gembala Agung.
B.
Penjelasan 1 Petrus 4:7-11 dan Tema
Bagian ini merupakan kelanjutan peraturan dalam jemaat yang didekati dari kehidupan sebuah rumah tangga pada pasal 3. Nasehat diawali dengan sebuah latar belakang bahwa kesudahan dari segala sesuatu sudah dekat (ay. 7). Setiap orang pada kesudahan segala sesuatu akan dihakimi atau diminta pertanggungjawaban imannya (lih. 4:5 dan 1:5). Dalam menghadapi hari akhir ini, umat diajak untuk menunjukkan keutamaan-keutamaan sebagai orang yang telah dirahmati oleh Allah (1:3). Keutamaan yang paling ditekankan adalah kasih (ay. 8, 1:13). Kasih sebagai keutamaan diwujudkan dalam penguasaan diri, agar umat dapat tenang dan menghayati relasinya dengan Kristus dalam doa (ay. 7).
Petrus memperhatikan dan mencurigai adanya hidup umat yang tercemar atau tidak dapat mengendalikan dirinya dari pengaruh kehidupan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Seperti hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala dsb. (4:2-4). Umat harus menunjukkan hidup yang berbeda dari masyarakat disekitarnya. Halhal yang harus dilakukan adalah mempererat persekutuan di antara jemaat, saling mengasihi seorang akan yang lain (ay. 8). Memberi tumpangan seorang akan yang lain. Dengan kata lain hidup menunjukkan keramah-tamahan kepada orang lain. Orang lain di sini adalah masyarakat, khususnya mereka yang mengalami kekurangan dalam hidup perekonomian mereka karena pertobatannya (ay. 9). Petrus mengingatkan bahwa Allah telah memberi kasih karunia-Nya dalam hidup pertobatan mereka. Kasih karunia ini berkaitan de ngan karunia-karunia (baca: talenta-talenta) yang ada dalam jemaat, seperti berfirman, melayani, mengurus jemaat dan lain sebagainya Hari Doa Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia 2016
7
(ay. 10, 11 bdk. Roma 12:3-8; I Kor. 12:4-31). Pelayanan-pelayanan yang didorong dengan kasih diwujudkan secara nyata melalui saling membantu dengan karunia-karunia (baca: talenta-talenta) dan de ngan keiklasan dan kesetiaan menjadi ciri dari hidup jemaat. Dengan penjelasan singkat di atas, maka penting bagi umat yang hidup di tengah-tengah bangsa yang tidak mengenal Tuhan untuk mewujudkan hidupnya yang khas sebagai orang-orang yang telah menerima kasih Karunia Allah. Mengenali karunia-karunia (baca: ta lenta-talenta) yang ada agar menumbuhkan pengharapan umat dan masyarakat sekitar kepada Allah. Oleh sebab itu materi pengajaran bagi anak Sekolah Minggu dalam rangka Program Hari Doa Alkitab LAI 2016 adalah Setia Melayani dengan Mengembangkan Karunia Tuhan.
C. Renungan untuk Pelayan Elizabeth Citra Utami Tedja, seorang peserta Program ‘Indonesia Mengajar’ angkatan ke-8 anggota jemaat GKI Taman Cibunut. Untuk memutuskan “Ya saya ikut Indonesia mengajar” tidaklah mudah ba ginya. Namun makin hari keinginannya itu semakin besar. Seperti ada suara yang tak henti-hentinya bersuara dalam hatinya. Apakah ini suara Roh Kudus katanya. Akhirnya ia bawa hal ini dalam doa, semakin hari semakin sungguh didoakan. Akhirnya ia memutuskan “Ya.” Setelah mengikuti tes yang panjang, akhirnya ia diterima dalam Program Indonesia Mengajar. Kejutan ia rasakan, saat ia mendengar kabar bahwa ia diterima di Rote. Hah, menjadi Guru SD di Pulau Rote? Di mana itu? Bahasa apa yang dipakai? Ia pun berdoa lagi. Sampai ia meyakini “Bila Tuhan sudah memanggil kita dalam suatu misi, Dia pasti menyediakan kekuat an untuk menyelesaikannya. Bila di tengah jalan mengalami kesulit an dan semua kelihatan buntu pun, ia yakin semua itu terjadi bukan tanpa sebab, di balik semua itu Tuhan pasti mempunyai rancangan
8
Rancangan Khotbah Ibadah Anak dan Remaja
yang indah dalam membentuk pribadi dan karakter hambanya.” Setahun akhirnya ia alami masa menjadi Guru SD di Rote, tidak dibayar, tidak bisa akses internet, dan tidak ada listrik. Awalnya ada perasaan takut dan ragu, tapi semua berakhir bahagia.
Siapa Citra? Seorang gurukah? Bukan! Ia seorang yang merasa terpanggil oleh Tuhan. Ia orang yang merasa dipersiapkan oleh Tuhan. Ia seorang yang merasa diutus oleh Tuhan untuk sebuah misi dalam hidupnya. Ia merasa dirinya adalah anak Tuhan. Ia bukan siapa-siapa dalam kesaksiannya, artinya memiliki keahlian tertentu namun saat ia menyerahkan dirinya dipimpin Tuhan, maka seluruh kemampuannya, seluruh talentanya, karunia Allah dalam dirinya bersinar. Jadi kesaksian di Rote, jadi kesaksian di Gereja, jadi kesaksian dimana pun ia berada.
Sosok Citra adalah sosok yang aneh. Di tengah arus hidup, di mana orang berlomba-lomba meraih kesuksesan dalam hidupnya, ia justru memberikan hidupnya bagi kesuksesan anak-anak di Rote. Dengan kisah Citra kita diyakinkan bahwa komunitas orang percaya, gereja adalah komunitas orang-orang yang penuh karunia Allah. Hanya perlu dorongan dari pimpinan Gereja seperti para Gembala dalam Jemaat di Asia Kecil yang menerima Surat Petrus. Umat butuh disadarkan bahwa dalam dirinya penuh karunia Allah yang dapat menerangi kehidupan dunia yang penuh kedengkian, rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala dsb. (4:2-4). Banyak orang menghancurkan dirinya dan kehidupan disekitarnya. Namun kita semua diajak Tuhan memunculkan ciri khas hidup kekristenan untuk membuat hidup lebih hidup sehingga orang menemukan harapan hidup nya kepada Tuhan. Tentu dengan segala karunia yang ada pada orang percaya.
Hari Doa Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia 2016
9
BALITA A.
Materi Pelajaran Tema: “Setia Melayani dengan Mengembangkan Karunia Tuhan” (1 Petrus 4:10)
Tujuan:
1. Anak-anak dapat menyadari karunia-karunia yang Allah berikan dalam dirinya.
2. Anak-anak tersemangati wujudkan karunia dalam hidup nya untuk melayani orang lain.
Judul pelajaran : Aku Punya Karunia Nilai kristiani
B.
: Melayani
Metode Pembelajaran secara aktif, partisipatif, bermain, dan cerita.
C.
10
Pemberitaan Firman 1. Ajaklah anak-anak duduk melingkar dan berdekatan sambil menyanyi lagu “Kalau Kau Senang Hati Tepuk Tangan” (Tepuk Tangan bisa diganti Tersenyumlah, Tertawalah, Menarilah, Semuanya: Tepuk Tangan, Tersenyum, Tertawa, Menari). Kemudian nyanyian “Kalau Kau Senang Hati Cemberutlah” (Cemberut bisa diganti Teriaklah, Cubit Teman, dan lainnya semua yang negatif). Saat anak-anak asik Rancangan Khotbah Ibadah Anak dan Remaja
cubit temannya, Pemberita Firman bisa menghentikan lagunya. Lalu bertanya, “Siapa yang suka cubit temannya dengan senang hati?”, “Siapa yang suka cemberut dengan senang hati?” ... Pemberita Firman menjelaskan, bahwa hati yang senang itu seharusnya menghadirkan kasih. Dengan cara apa kita menunjukkan kasih? Lalu Pemberita Firman mengajak anak-anak untuk menunjukkan wajah tersenyum pada teman-temannya. Menunjukkan tarian pada temantemannya. Pemberita Firman menegaskan bahwa Tuhan Yesus Kristus telah memberikan kasih-Nya pada manusia, senyum-Nya, Kebaikan-Nya: menyembuhkan orang sakit, buat yang sedih jadi senang. Sebagai anak-anak Tuhan, anak-anak juga harus seperti Yesus menunjukkan kasih pada sesamanya. Karena kasih adalah karunia yang Tuhan berikan pada anak-anak Tuhan.
2. Setelah itu, Pemberita Firman membacakan 1 Petrus 4:10, “Layanilah seorang akan yang lain ... sesuai dengan kasih karunia Allah.” Dengan gaya monolog, Pemberita Firman berdiri dengan memakai jubah paduan suara atau kain dilibatkan ke badan dengan diikat tali pramuka, dan berkata (seolah-olah Pemberita Firman adalah Rasul Petrus) Rasul Petrus menasehati teman-temannya, “Hayo sebagai anak-anak Tuhan kita jangan suka bertengkar, jangan suka berkelahi, jangan saling memusuhi.” Pemberita Firman menjelaskan yang dimaksud bertengkar dengan peragaan. Dua orang anak diminta maju ke depan dan diajak saling berebutan roti. Satu anak berkata: “Ini rotiku!” Anak yang lain berkata: “Tidak, ini rotiku.” Lalu Pembawa Firman ber alih kepada rekannya memperebutkan roti dengan adegan yang sama, “Ini rotiku!” dan pura-pura berkelahi dengan rekannya. Lalu seorang dengan yang lain (pemberita firman dan rekannya) berkata: “Monyet luh...”. Di sini Pemberita Firman bertanya pada adik-adik, baik tidak tindakan Hari Doa Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia 2016
11
pertengkaran dan saling mengatai “monyet?” Lalu setelah mendengar jawaban anak-anak, Pemberita Firman berkata: “Nah sama, Rasul Petrus berkata, hai jangan berkelahi dan bertengkar. Kamu anak-anak Tuhan harusnya saling me ngasihi. Itulah karuniamu.”
3. Pemberitaan Firman diakhiri dengan nyanyian: “Hatiku Penuh Nyanyian.” Pemberita firman menegaskan bahwa sebagai anak-anak Tuhan hati ini penuh karunia cinta kasih, senang, penuh nyanyian, dan kebaikan. Kemudian dilanjutkan dengan bernyanyi “Senyum dan Bermuka Gembira.”
Perlengkapan yang dibutuhkan:
1. Gitar atau alat musik (jika ada)
2. Jubah Paduan Suara atau jubah drama atau kain lebar dipakai seperti jubah 3. Tali pramuka 4. Roti 2 buah
Aktivitas Kegiatan
1. Sebelum masuk pada kegiatan aktivitas, pelayan anak menceritakan bahwa hari ini adalah Hari Doa Alkitab. Kita bersyukur bahwa Alkitab sudah banyak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa agar tiap daerah dapat membaca Alkitab dalam bahasa daerah nya masing-masing. Proses ini akan terus berlanjut sampai semua daerah dapat membaca Alkitab dalam bahasa daerahnya. Saat ini, LAI sedang menerjemahkan Perjanjian Lama ke dalam bahasa Ekari/Mee di Papua.
Proses ini tentu membutuhkan dana dan semangat. Dengan semangat melayani dan dengan karunia yang ada, anak-anak dapat mengirimkan semangat berupa rekaman nyanyian seperti
12
Rancangan Khotbah Ibadah Anak dan Remaja
menyanyi “Pujilah Nama Tuhan”, “Kerja Buat Tuhan Selalu Ma nise”, Pembacaan Puisi, dan lain-lain. Rekaman tersebut dikirimkan ke LAI untuk disebarluaskan. Tujuannya agar anak-anak memiliki pengalaman melayani dengan berbagi semangat pada teman-teman yang dilayani LAI. Selain dari itu, mereka juga dapat memberi persembahan HDA untuk membantu LAI dalam mela yani penerjemahan Perjanjian Lama dalam bahasa Mee.
2. Aktivitas: Pentas Seni. Ajaklah anak-anak berkumpul sesuai dengan minat mereka. Pelayan-pelayan dapat meminta bantuan orang tua untuk mengkoordinir anak-anak. Kelompok satu, adalah kelompok MENYANYI. Kelompok dua adalah kelompok BACA PUISI. Kelompok tiga adalah Kelompok MENARI. Kelompok empat adalah kelompok PEMUSIK. Pentas Seni ini temanya “Pujilah Nama Tuhan.” Anak-anak yang kumpul di kelompok satu dilatih oleh pelayan menyanyi lagu, “Pujilah Nama Tuhan” targetnya adalah hafal lagu dan dapat menyanyikannya.
Kelompok dua, pelayan mengajarkan anak baca puisi, “Aku Punya Karunia” (puisi tersedia) dan targetnya anak-anak dapat menghapal puisi. Misalkan seorang anak menghafalkan satu baris atau dibaca bersama-sama dengan sedikit puitis. Kelompok tiga, pelayan mengajarkan anak menari (gerakan mengikuti lagu) dan lagunya adalah “Pujilah Nama Tuhan”. Targetnya, anak-anak dapat menunjukkan gerak sesuai dengan lagu sesuai bimbingan pelayan. Keempat kelompok Pemusik, pelayan menyiapkan anakanak dapat memperagakan orang yang bermain musik, Gitar, Piano, Drum, dll. (bisa dikembangkan). Lagunya “Pujilah Nama Tuhan.” Contoh suara gitar: jreng jreng jreng. Contoh suara Drum: dung cek dung cek dung. Contoh suara piano: ting ting ting. Waktu yang disediakan sepuluh menit untuk pelayan melatih tiap kelompok. Setelah itu pentas dimulai. Kelompok satu menyanyi “Pujilah Nama Tuhan”, kelompok tiga menari (membuat gerakan) saat kelompok satu menyanyi, kelompok keempat memainkan musik dengan Gitar bersuara jreng-jreng-jreng, Drum bersuara dung cek Hari Doa Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia 2016
13
dung cek, Piano bersuara, ting ting ting, sesuai dengan irama nyanyian kelompok satu.
Setelah semua selesai kelompok empat membaca puisi. Puisi menekankan pokok ajaran, tentang “Aku Punya Karunia” dan me layani. Semua tepuk tangan bersama-sama. Sekali lagi bernyanyi “Pujilah Nama Tuhan”.
Bahan yang diperlukan:
1. Spanduk bertuliskan: “Pentas Seni: Aku Punya Karunia” (bisa kain atau karton) bisa juga dilengkapi aksesoris lainnya seperti balon atau hiasan dari kertas krep.
2. Double tape dan karton agak tebal yang dibentuk PIN de ngan tulisan: “Aku Punya Karunia” (1 Petrus 4:10).
ANAK KECIL A.
Materi Pelajaran Tema : “Setia Melayani dengan Mengembangkan Karunia Tuhan” (1 Petrus 4:10)
Tujuan :
1. Anak-anak dapat menyadari karunia-karunia yang Allah berikan dalam dirinya.
2. Anak-anak tersemangati wujudkan karunia dalam hidup nya untuk melayani orang lain.
Judul pelajaran : Aku Punya Karunia Nilai kristiani
14
: Melayani
Rancangan Khotbah Ibadah Anak dan Remaja
B.
Metode Pembelajaran secara aktif, partisipatif, bermain, dan cerita.
C.
Penyampaian Firman 1. Hadirkan beberapa orang (minimal 4 orang) yang memiliki keahlian yang berbeda. Misalkan seorang Dokter, Perawat, Pemusik, Penyanyi, Montir, Guru, Juru Masak, dll. yang ada dalam Jemaat/Gereja atau di sekitarnya. Mintalah para ahli itu menceritakan masing-masing lima menit tentang spe sialisasinya. Misalkan dokter menemukan jenis sakit seseorang supaya bisa diobati, perawat melakukan perawat an seperti mengukur tekanan darah, montir memperbaiki mesin motor yang rusak, guru mengajarkan ilmu, juru masak mengolah makanan, penyanyi berlatih dan bernyanyi untuk menghibur, dll. Setelah para ahli menceritakan spesialisasi pekerjaannya, Pemberita Firman menekankan bahwa pekerjaan-pekerjaan para ahli itu memulihkan, memperbaiki, menjadikan suara yang rusak menjadi baik, yang sakit jadi sehat kem bali, yang sedih menjadi terhibur. Misalnya dokter me nyembuhkan orang sakit. Juru masak dari makanan mentah menjadi matang. Semua keahlian itu namanya karunia atau keahlian atau talenta. Dan karunia itu harus digunakan untuk menolong atau melayani orang lain, baik di keluarga, di gereja juga di masyarakat. Dengan karunia-karunia itu kita adalah orang-orang yang istimewa di hadapan Tuhan.
2. Anak-anak diajak menyanyikan lagu “Ku Istimewa”.
3. Setelah itu, Pemberita Firman membacakan 1 Petrus 4:10, 11: “Layanilah seorang akan yang lain ... sesuai dengan kasih karunia Allah. Jika ada orang yang berbicara, baiklah Hari Doa Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia 2016
15
ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani; baiklah ia melakukan nya dengan kekuatan yang dianugrahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus.”
Pemberita Firman menekankan bahwa setiap orang diberi karunia oleh Tuhan, seperti para ahli tadi. Ada orang yang punya karunia menyembuhkan seperti dokter. Ada orang yang punya karunia mengajar seperti guru, dll. (Jika para ahli masih ada, Pemberita Firman dapat menunjuk mereka atau menyebutkan saja). Dengan semua karunia itu seperti dalam kitab I Petrus, karunia untuk berbicara memberitakan firman dan karunia melayani, hendaklah karunia itu dipakai dengan sungguh-sungguh sampai memuliakan Allah. Artinya memuliakan Tuhan dengan sepenuh hati sekalipun tanpa diberi imbalan.
Pemberita Firman dapat bertanya kepada dokter, “jika ada orang sakit, tapi tidak punya uang apakah dokter akan menolong?” (dokter menjawab). Pemberita Firman: “Jika ada Juru masak melihat orang lapar tidak punya uang minta dimasakin makanan, dimasakin gak?” Pada Montir, “Jika ada orang minta motornya dibetulin/diservis tapi tidak punya uang, gimana?” dll. Pelayan Firman juga menekankan bahwa karunia itu meliputi kasih yang paling dasar dari penebusan Kristus. Karunia juga bisa main musik, bernyanyi, membaca puisi, berdoa, serta profesi atau keahlian.
16
1. Mintalah anak-anak mencari di koran atau majalah tentang sebuah profesi yang saat ini menjadi favorit mereka, lalu digunting, dan ditempel pada sebuah karton yang ditulisi “Aku .... (nama anak) Ingin Melayani Sebagai... (Dokter, Juru Masak, Montir, dll.)”. Di karton itu sedikit diceritakan me ngapa anak-anak ingin menjadi dokter, perawat, juru masak, dll. Rancangan Khotbah Ibadah Anak dan Remaja
2. Sebelum masuk pada kegiatan aktivitas, pelayan anak menceritakan bahwa hari ini adalah Hari Doa Alkitab. Kita bersyukur bahwa Alkitab sudah banyak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa agar tiap daerah dapat membaca Alkitab dalam bahasa daerahnya masing-masing. Proses ini akan terus berlanjut sampai semua daerah dapat membaca Alkitab dalam bahasa daerahnya.
3. Saat ini, LAI sedang menerjemahkan Perjanjian Lama ke dalam bahasa Ekari/Mee di Papua. Proses ini tentu membutuhkan dana dan semangat. Dengan semangat melayani dan dengan karunia yang ada, anak-anak dapat menyisih kan dan menabung uang jajan mereka untuk membantu LAI melayani penerjemahan Alkitab. Aktivitas akhir, anak-anak membuat buku “AKU PUNYA KARUNIA”. Pelayan anak meminta anak-anak mengumpulkan klipingnya. Lalu, pelayan mengajak anak-anak menempelkan karton tersebut dalam buku yang disiapkan pelayan dengan petunjuk dari pelayan. Buku itu bisa buku tulis yang halamannya disesuaikan jumlah anak yang dilayani.
Bahan yang diperlukan: 1. Koran atau Majalah 2. Kertas karton 3. Buku Tulis
4. Lem atau double tape
5. Gunting
6. Alat rekam atau kamera
Hari Doa Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia 2016
17
PRA REMAJA A.
Materi Pelajaran Tema: “Setia Melayani dengan Mengembangkan Karunia Tuhan” (1 Petrus 4:10)
Tujuan:
1. Anak-anak dapat menyadari karunia-karunia yang Allah berikan dalam dirinya.
2. Anak-anak tersemangati wujudkan karunia dalam hidupnya untuk melayani orang lain. Judul pelajaran : Aku Punya Karunia Nilai kristiani
: Melayani
B. Metode Pembelajaran secara aktif, partisipatif, bermain, dan cerita. C. Penyampaian Firman 1. Hadirkanlah seorang yang ada di sekitar Saudara yang mengabdikan hidupnya dengan segala karunia yang dimilikinya kepada orang lain. Jika tidak ada, maka Pemberita Firman dapat meminta seorang pelayan memerankan sosok Citra dalam kisahnya seperti ini: “Elizabeth Citra Utami Tedja, seorang peserta Program ‘Indonesia Mengajar’ angkatan ke-8 anggota jemaat GKI Taman Cibunut. Untuk memutuskan “Ya, saya ikut Indonesia mengajar” tidaklah mudah baginya. Namun makin
18
Rancangan Khotbah Ibadah Anak dan Remaja
hari keinginannya itu semakin besar. Seperti ada suara yang tak henti-hentinya bersuara dalam hatinya. “Apakah ini suara Roh Kudus?” katanya. Akhirnya ia bawa hal ini dalam doa, semakin hari semakin sungguh didoakan. Akhirnya ia memutuskan “Ya!”
Setelah mengikuti tes yang panjang, akhirnya ia diterima dalam Program Indonesia Mengajar. Kejutan ia rasakan saat ia mendengar kabar bahwa ia diterima di Rote. Hah, menjadi Guru SD di Pulau Rote? Di mana itu? Bahasa apa yang dipakai? Ia pun berdoa lagi. Sampai ia meyakini “Bila Tuhan sudah memanggil kita dalam suatu misi, Dia pasti menyediakan kekuat an untuk menyelesaikannya. Bila di tengah jalan mengalami kesulitan dan semua kelihatan buntu pun, ia yakin semua itu terjadi bukan tanpa sebab, di balik semua itu Tuhan pasti mempunyai rancangan yang indah dalam membentuk pribadi dan karakter hambanya.” Setahun, akhirnya ia alami masa menjadi Guru SD di Rote, tidak dibayar, tidak bisa akses internet (tidak bisa WA, BBM, Line, Main Game On Line, dll.) dan tidak ada listrik. Awalnya ada perasaan takut dan ragu, tapi semua berakhir bahagia. (Pelayan dapat mengembangkan kreatifitasnya. Bisa dipe rankan monolog, atau dibuat drama yang menghadirkan sosok ibu atau ayah atau saudara atau sahabat yang menguatkan atau yang menentang niat Citra). Waktu bagian ini adalah sepuluh menit. Pelayan Firman menekankan. Siapa Citra? Seorang gurukah? Bukan! Ia seorang yang merasa terpanggil oleh Tuhan. Ia orang yang merasa dipersiapkan oleh Tuhan. Ia seorang yang merasa diutus oleh Tuhan untuk sebuah misi dalam hidupnya. Ia merasa dirinya adalah anak Tuhan. Ia bukan siapa-siapa dalam kesaksiannya, artinya memiliki keahlian tertentu namun saat ia menyerahkan dirinya dipimpin Tuhan, maka Hari Doa Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia 2016
19
seluruh kemampuannya, seluruh talentanya, karunia Allah dalam dirinya bersinar. Jadi kesaksian di Rote, jadi kesaksian di Gereja, jadi kesaksian dimana pun ia berada. Sosok Citra adalah sosok yang aneh. Di tengah arus hidup dimana orang berlomba-lomba meraih kesuksesan dalam hidupnya, ia justru memberikan hidupnya bagi kesuksesan anak-anak di Rote.
2. Setelah itu, Pemberita Firman membacakan 1 Petrus 4:10, 11: “Layanilah seorang akan yang lain ... sesuai dengan kasih karunia Allah. Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani; baiklah ia melakukannya dengan kekuat an yang dianugrahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus.” Pemberita Firman, menekankan bahwa setiap orang diberi karunia oleh Tuhan. Kita harus menemukan karunia kita. Karunia yang mendasar adalah kasih. Karunia yang lain adalah mengajar, melayani orang lain seperti Citra, sebetulnya masih banyak lagi seperti dokter, perawat, petani, dll. Setiap anak Tuhan diminta untuk mela yani orang lain dengan karunia yang ada padanya. Tidak harus jadi guru di Rote seperti Citra. Namun setiap orang pasti punya karunia yang Tuhan berikan kepadanya. 3. Mintalah anak-anak berkelompok. Kemudian berilah setiap kelompok menemukan sosok atau tokoh yang menggunakan talentanya untuk melayani orang lain (koran yang biasa memuat tokoh atau sosok inspiratif adalah Kompas. Pelayan Firman juga dapat memilih dan memilah koran atau majalah yang ada pemberitaan tentang sosok atau tokoh yang memberikan hidupnya untuk orang lain dengan karunianya. Jadi koran yang diberikan pada tiap-tiap kelompok sudah pasti ada tokoh atau sosoknya, namun Pemberita Firman tidak memberitahukan hal ini. Biar anak-anak mencari dan menemukan. Waktunya lima belas menit. Setelah menemukan, setiap kelompok menunjuk seorang dari mereka untuk mempresentasikan siapa
20
Rancangan Khotbah Ibadah Anak dan Remaja
tokoh atau sosok itu dan apa karunianya dan apa yang dilakukan bagi orang lain. Tiap kelompok presentasi dua menit. Setelah semua presentasi itu, Pemberita Firman menekankan bahwa tidak semua orang yang dipresentasikan itu beragama Kristen. Hal itu tidak menjadi soal, karena yang terpenting adalah bagaimana seseorang yang diberi karunia itu mewujudkan karunia itu untuk kebaikan orang lain. Termasuk orang-orang Kristen harus lebih peka atau menyadari bahwa karunia-karunia yang ada padanya adalah untuk melayani orang lain.
4. Sebelum masuk pada kegiatan Aktivitas, pelayan anak menceritakan bahwa hari ini adalah Hari Doa Alkitab. Kita bersyukur bahwa Alkitab sudah banyak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa agar tiap daerah dapat membaca Alkitab dalam bahasa daerahnya masing-masing. Proses ini akan te rus berlanjut sampai semua daerah dapat membaca Alkitab dalam bahasa daerahnya. Saat ini, LAI sedang menerjemahkan Perjanjian Lama ke dalam bahasa Ekari/Mee di Papua. Proses ini tentu membutuhkan dana dan semangat. Anak-anak diajak untuk mendukung karunia LAI menerjemahkan Alkitab agar kabar baik dapat dibaca oleh semakin banyak rakyat Indonesia. Mereka diajak untuk menyisihkan uang jajan mereka selama satu bulan, guna mendukung biaya penerjemahan Perjanjian Lama dalam bahasa Mee. 5. Aktivitas: Ajaklah anak-anak perkelompok merencanakan sebuah komitmen persembahan kepada LAI melalui sebuah Amplop yang dikreasi oleh anak-anak sendiri. Selama seminggu anak-anak diminta berkomitmen menyisihkan uang jajannya untuk dimasukkan ke amplop tersebut. Amplop dikumpulkan minggu depannya dan pelayan meneruskannya pada LAI. Komitmen kedua, ajaklah anak-anak merencanakan kunjungan berkelompok ke anak atau orang tua yang sakit, mereka Hari Doa Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia 2016
21
diminta mendoakan dan menyanyikan sebuah lagu (ditentukan oleh Pelayan) dengan didampingi pelayan saat pelaksanaan yang sudah ditentukan bersama. Kegiatan ditutup dengan menyanyikan lagu ‘Kita Kerja Sama-Sama’.
Bahan yang diperlukan: 1. Amplop
2. Pensil warna
3. Kertas warna, glitter, dan hiasan lainnya 4. Gunting 5. Koran
REMAJA A.
Materi Pelajaran Tema : “Setia Melayani Dengan Mengembangkan Karunia Tuhan” (1 Petrus 4:10)
Tujuan : 1. 2.
Anak-anak dapat menyadari karunia-karunia yang Allah berikan dalam dirinya. Anak-anak tersemangati wujudkan karunia dalam hidupnya untuk melayani orang lain.
Judul pelajaran : Aku Punya Karunia
22
Nilai kristiani : Melayani
Rancangan Khotbah Ibadah Anak dan Remaja
B.
Metode 1.
Ajaklah remaja menyanyikan lagu NKB. 211. ’Pakailah Waktu Anugrah Tuhanmu’. Kemudian, bagilah remaja menjadi 3-5 kelompok dan mintalah remaja untuk meng apresiasi syair lagu tersebut serta relevansinya tema “Se tia Melayani dengan Mengembangkan Karunia Tuhan”. Panduan diskusi lagu: (diskusi 10 menit)
Apakah menurutmu pesan yang mau disampaikan lagu ini?
Apa kaitan syair lagu ini dengan tema “Setia Melayani dengan Mengembangkan Karunia Tuhan”?
2.
Kemudian tiap kelompok diminta menyampaikan hasil diskusinya di “kelas”. Waktu penyampaian tiap kelompok dua menit.
Hadirkanlah seorang yang ada di sekitar Saudara yang mengabdikan hidupnya dengan segala karunia yang dimilikinya kepada orang lain. Jika tidak ada maka Pembe rita Firman dapat meminta seorang pelayan memerankan sosok Citra dalam kisahnya seperti ini: “Elizabeth Citra Utami Tedja”, seorang peserta Program ‘Indonesia Mengajar’ angkatan ke-8 anggota Jemaat GKI Taman Cibunut. Untuk memutuskan “Ya, saya ikut Indonesia mengajar” tidaklah mudah baginya. Namun makin hari keinginannya itu semakin besar. Seperti ada suara yang tak hentihentinya bersuara dalam hatinya. Apakah ini suara Roh Kudus katanya. Akhirnya ia bawa hal ini dalam doa, semakin hari semakin sungguh didoakan. Akhirnya ia memutuskan “Ya!” Setelah Hari Doa Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia 2016
23
mengikuti tes yang panjang akhirnya ia diterima dalam Program Indonesia Mengajar. Kejutan ia rasakan saat ia mendengar kabar bahwa ia diterima di Rote. Hah, menjadi Guru SD di Pulau Rote? Di mana itu? Bahasa apa yang dipakai? Ia pun berdoa lagi. Sampai ia meyakini “Bila Tuhan sudah memanggil kita dalam suatu misi, Dia pasti menyediakan kekuatan untuk menyelesaikannya. Bila di tengah jalan mengalami kesulitan dan semua kelihatan buntu pun, ia yakin semua itu terjadi bukan tanpa sebab, di balik semua itu Tuhan pasti mempunyai rancangan yang indah dalam membentuk pribadi dan karakter hambanya.”
24
Setahun akhirnya ia alami masa menjadi Guru SD di Rote, tidak dibayar, tidak bisa akses internet (tidak bisa WA, BBM, Line, Main Game On Line, dll.) dan tidak ada listrik. Awalnya ada perasaan takut dan ragu, tapi semua berakhir bahagia. (Pelayan dapat mengembangkan kreatifitasnya. Bisa diperankan monolog, atau dibuat drama yang menghadirkan sosok ibu atau ayah atau saudara atau sahabat yang menguatkan atau yang menentang niat Citra). Waktu bagian ini adalah sepuluh menit.
Pelayan Firman menekankan. Siapa Citra? Seorang gurukah? Bukan! Ia seorang yang merasa terpanggil oleh Tuhan. Ia orang yang merasa dipersiapkan oleh Tuhan. Ia seorang yang merasa diutus oleh Tuhan untuk sebu ah misi dalam hidupnya. Ia merasa dirinya adalah anak Tuhan. Ia bukan siapa-siapa dalam kesaksiannya, artinya memiliki keahlian tertentu, namun saat ia menyerahkan dirinya dipimpin Tuhan, maka seluruh kemampuannya, seluruh talentanya, karunia Allah dalam dirinya bersinar. Jadi kesaksian di Rote, jadi kesaksian di Gereja, jadi ke saksian dimana pun ia berada. Sosok Citra adalah sosok yang aneh. Di tengah arus hidup di mana orang berlomba-lomba meraih kesuksesan dalam hidupnya, ia justru
Rancangan Khotbah Ibadah Anak dan Remaja
memberikan hidupnya bagi kesuksesan anak-anak di Rote.
Setelah itu, Pemberita Firman membacakan 1 Petrus 4:10, 11: “Layanilah seorang akan yang lain... sesuai dengan kasih karunia Allah. Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugrahkan Allah, supa ya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus.” Pemberita Firman menekankan bahwa setiap orang diberi karunia oleh Tuhan. Karunia terbesar adalah kasih, seperti dalam lagu NKB. 211, Pakailah Waktu Anug’rah Tuhanmu. Kasih Allah mendorong dan mengajak siapa pun yang merasakan karunia itu, untuk berkarya bagi orang lain. Pelayan menyanyikan bait: “Janganlah sia-siakan waktumu, Hibur dan tolonglah yang berkeluh. Biarlah lampumu t’rus bercahaya, Muliakanlah Tuhan di hidupmu.”
Setiap anak Tuhan diminta untuk melayani orang lain dengan karunia yang ada padanya. Tidak harus jadi guru di Rote seperti Citra. Namun setiap orang pasti punya karunia yang Tuhan berikan kepadanya. Apa karuniamu yang Tuhan berikan? Dan ajak anak membuat komitmen, apa yang nantinya akan anak-anak lakukan melalui karunia nya itu bagi orang lain. Ajak anak-anak mendiskusikannya melalui kelompok dan hasil diskusi difigura sebagai figura komitmen.
3. Sebelum masuk pada kegiatan aktivitas, pelayan anak men ceritakan bahwa hari ini adalah Hari Doa Alkitab. Kita Hari Doa Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia 2016
25
4.
26
bersyukur bahwa Alkitab sudah banyak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa agar tiap daerah dapat membaca Alkitab dalam bahasa daerahnya masing-masing. Proses ini akan terus berlanjut sampai semua daerah dapat membaca Alkitab dalam bahasa daerahnya. Saat ini, LAI sedang menerjemahkan Perjanjian Lama ke dalam bahasa Ekari/ Mee di Papua. Proses ini tentu membutuhkan dana dan semangat. Anak-anak diajak untuk mendukung karunia LAI menerjemahkan Alkitab agar kabar baik dapat dibaca oleh semakin banyak rakyat Indonesia. Ajak anak ikut memberikan dukungan melalui persembahan uang. Dan mereka juga bisa diajak untuk mengumpulkan buku cerita, yang sudah tidak bisa dibaca dan buku-buku tersebut dapat disalurkan kepada sekolah PAUD di sekitar mereka. Ajaklah remaja bergandengan tangan. Kegiatan ditutup dengan menyanyikan lagu NKB. 211, Pakailah Waktu Anug’rah Tuhanmu.
Rancangan Khotbah Ibadah Anak dan Remaja
Lampiran
Kalau Kau Senang Hati
Kalau kau senang hati tepuk tangan Kalau kau senang hati tepuk tangan
Kalau kau senang hati dan memangnya begitu Kalau kau senang hati tepuk tangan.
Hatiku Penuh Nyanyian Hatiku penuh nyanyian, Hatiku penuh nyanyian,
Hatiku bernyanyi untuk Raja s’gala Raja.
Sembahlah dan pujilah Dia Sembahlah dan pujilah Dia Sembahlah dan pujilah Dia Raja s’gala Raja.
Senyum Dan Bermuka Gembira Senyum dan bermuka gembira Angkat tangan pujilah Dia Berjabat tangan semua Senyum gembira.
Hari Doa Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia 2016
27
Pujilah Nama Tuhan Pujilah nama Tuhan, mainkan dengan musik Pujilah nama Tuhan, mainkan dengan musik
Puji Tuhan, Puji Tuhan, Puji Tuhan dengan musik [bisa diganti dengan Piano, Gitar, dll.] Misalkan: Pujilah nama Tuhan, mainkan dengan musik Pujilah nama Tuhan, mainkan dengan musik
Puji Tuhan, Puji Tuhan, Puji Tuhan dengan PIANO. Nada seperti baris pertama dan kedua: Ting, ting, ting, ting ting, ting, ting... Ting, ting, ting, ting ting, ting, ting...
Puji Tuhan, Puji Tuhan, Puji Tuhan dengan Gitar. Nada seperti baris pertama dan kedua: Jreng, jreng, jreng, jreng, jreng, jreng, jreng... Jreng, jreng, jreng, jreng, jreng, jreng, jreng...
Puji Tuhan, Puji Tuhan, Puji Tuhan dengan Gitar. [dan sebagainya...]
28
Rancangan Khotbah Ibadah Anak dan Remaja
Ku Istimewa Dunia boleh katakan ku tak berarti
Dunia boleh katakan ku bukan siapa-siapa Tapi ku hanya dengar apa kata Yesus Dia katakan kuistimewa
Kuistimewa, kar’na kumilik-Nya
Kuistimewa, berharga dimata-Nya Kuistimewa, Yesus mengasihiku
Dia lahir dalam hatiku dan jadikanku Istimewa.
Kita Kerja Sama-Sama Kita kerja sama-sama, sama-sama buat Tuhan Kita kerja sama-sama, senang di hati
Kerjaku, kerjamu, semuanya buat Tuhan Kita kerja sama-sama, senang di hati.
Kerja Buat Tuhan Selalu Manise Kerja buat Tuhan, selalu manise Ikut pikul salib, selalu manise Ayo kerja buat Tuhan
Sungguh senang senange
Dipanggil Tuhan selalu manise
Serahkan diri ke ladang Tuhan Saudara Serta Tuhan selalu manise.
Hari Doa Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia 2016
29
PUISI “Aku Punya Karunia” Andai aku matahari, aku terangi dunia Andai aku burung, aku putari angkasa Andai aku ikan, aku selami samudra Andai aku bunga, aku hiasi suasana. Aku adalah aku yang punya karunia Aku adalah aku yang dikasih-Nya
Aku adalah aku yang bisa berkarya Aku adalah aku untuk sesama.
30
Rancangan Khotbah Ibadah Anak dan Remaja
Pdt. Samuel Adi Perdana Alamat Pelayanan
: GKI Taman Cibunut, Jl. Van deventer No. 11, Bandung : Pendeta Jemaat GKI Taman Cibunut Bandung
Hari Doa Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia 2016
31