PT. EVERGREEN INVESCO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM a. Pendirian Perusahaan PT. Evergreen Invesco selanjutnya disebut Perusahaan didirikan berdasarkan akta No. 47 tanggal 18 September 2003 dari Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., notaris di Jakarta dengan nama PT. Artha Perkasa Invesco, yang kemudian dengan akta No. 106 tanggal 26 Mei 2009 dari Eliwaty Tjitra, S.H., notaris di Jakarta yang diubah namanya menjadi PT. Evergreen Invesco. Akta pendirian telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-10285 HT.01.01.TH.2004 tanggal 27 April 2004 telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 1 Oktober 2004, Tambahan Berita Negara No. 9847 dan akta tersebut juga telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU23615.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 28 Mei 2009. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain dengan akta No. 163 tanggal 29 Januari 2010 dari Robert Purba, S.H., notaris di Jakarta mengenai persetujuan pengangkatan direktur tidak terafiliasi, komisaris independen, pembentukan komite audit, corporate secretary dan penawaran umum saham kepada masyarakat. Perubahan anggaran dasar Perusahaan tersebut telah diberitahukan kepada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH-01.10-04069 Tahun 2010 tanggal 17 Pebruari 2010. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang perdagangan besar. Perusahaan berkedudukan di Jakarta Selatan. Jumlah karyawan Perusahaan dan anak perusahaan rata-rata 515 karyawan dan 488 karyawan masing-masing untuk periode 30 Juni 2010 dan 2009.
b. Penawaran umum saham Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 29 Januari 2010, yang diaktakan dengan akta Notaris Robert Purba, S.H., dengan No. 163 dan No. 164, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat dan telah memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM melalui Surat Keputusannya No. S-5950/BL/2010 tanggal 30 Juni 2010, jumlah lembar saham yang ditawarkan kepada maryarakat sebanyak 2.000.000.000 (dua milyar) lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per lembar saham dan harga penawaran Rp 105 (Rupiah penuh) per lembar saham yang disertai dengan penerbitan Waran Seri I sebanyak 900.000.000 (sembilan ratus juta) yang dikeluarkan dalam rangka penawaran umum.
-6-
PT. EVERGREEN INVESCO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham yang bernilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 105 (Rupiah penuh) yang dapat dilaksanakan selama periode pelaksanaan Waran selama 3 tahun yaitu sejak tanggal 10 Januari 2011 sampai dengan 12 Juli 2013 dimana setiap pemegang 1 (satu) waran berhak untuk membeli 1 (satu) saham Perusahaan. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham, termasuk deviden selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Bila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis periode pelaksanaannya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai, tidak berlaku dan tidak dapat diperpanjang lagi. Saham hasil penawaran umum dan hasil pelaksanaan Waran Seri I yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Saham ini seluruhnya merupakan saham yang dikeluarkan dari Portepel Perusahaan dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
c. Komisaris dan Direktur. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2010 Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen Komisaris Direktur Utama Direktur merangkap Direktur Tidak Terafiliasi
: Franklin William Kayhatu : Imawam Kantawidjaja : Johanes Wahyudi Edward : Johan Suwandy 30 Juni 2009
Komisaris Utama Komisaris Direktur Utama Direktur
: : : :
Franklin William Kayhatu Rizqi Zulkarnain Johanes Wahyudi Edward Hannie Kwartanti
Jumlah gaji dan tunjangan Direksi adalah sebesar Rp 172.974.025 dan Rp 110.825.288 masing-masing pada periode 30 Juni 2010 dan 2009. Jumlah gaji dan tunjangan Komisaris adalah sebesar Rp 144.463.350 dan Rp 21.067.050 masing-masing pada periode 30 Juni 2010 dan 2009.
-7-
PT. EVERGREEN INVESCO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Penyajian Laporan keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang telah diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. VIII.G.7 (Revisi 2000) tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah. Laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. b. Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara. Anak perusahaan dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian telah secara efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak dikonsolidasi sejak tanggal pelepasan. Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aset non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Sisa selisih lebih setelah penurunan nilai wajar aset dan kewajiban non moneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif. Selisih lebih yang tidak dapat diidentifikasikan antara biaya perolehan investasi dengan proporsi pemilikan atas nilai wajar aset bersih (dan / atau) sebaliknya anak perusahaan, diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berkisar 15 (lima belas) tahun adalah wajar mengingat prospek masa mendatang yang baik dari anak perusahaan yang diakuisisi. Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aset bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan. Seluruh transaksi dan saldo signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. -8-
PT. EVERGREEN INVESCO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi periode bersangkutan. Berikut ini adalah kurs mata uang asing yang digunakan untuk penjabaran pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 : 30 Juni 2010 Dollar Amerika Serikat Yen Jepang
9.083 102,58
30 Juni 2009 10.225 106,59
d. Kas dan Bank Kas dan bank terdiri dari kas dan bank yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya e. Piutang Piutang dinyatakan sebesar nilai nominal jumlah tagihan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang pada akhir periode. Piutang yang tidak dapat ditagih dihapuskan. f. Persediaan Sebelum tanggal 1 Januari 2009, persediaan dicatat berdasarkan PSAK No. 14 yang dikeluarkan pada tahun 1994. Efektif tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008), “Persediaan”. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap Laporan Keuangan. Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode masuk pertama keluar pertama (first in first out method). g. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
-9-
PT. EVERGREEN INVESCO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) h. Penyertaan Saham Penyertaan saham dengan persentase pemilikan perusahaan dibawah 20% disajikan sebesar biaya perolehan (cost method). Investasi saham pada perusahaan yang hak suaranya dimiliki Perusahaan antara 20% dan 50% dan atasnya Perusahaan memiliki pengaruh signifikan, tetapi tidak dapat mengendalikan, diakui dengan metode ekuitas. Dengan metode ini, investasi dinyatakan sebesar biaya perolehannya dan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan, dikurangi dividen yang diterima. Selisih antara biaya perolehan investasi dan porsi pemilikan Perusahaan atas nilai wajar aset bersih perusahaan asosiasi pada tanggal perolehan. Goodwill diamortisasi dengan metode garis lurus. i. Aset Tetap Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan). Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aset Tetap dan Aset Lain-lain dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PASK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih metode biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris kantor
20 16 8 4
Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Perbaikan yang menambah masa manfaat atau meningkatkan manfaat ekonomis aset tetap dikapitalisasi ke harga perolehan aset terkait dan disusutkan dengan tingkat penyusutan aset yang bersangkutan. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi periode berjalan.
- 10 -
PT. EVERGREEN INVESCO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) j. Goodwill Bagian laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi disesuaikan dengan amortisasi selisih antara biaya perolehan penyertaan dengan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset bersih pada saat perolehan (goodwill) yang dihitung dengan metode garis lurus selama 15 (lima belas) tahun. k. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan diakui pada saat barang dan jasa diserahkan dan kepemilikan telah berpindah kepada pelanggan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada periode yang bersangkutan (accrual basis). l. Imbalan Kerja Perusahaan mengakui kewajiban imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undang-Undang”) dan PSAK No. 24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja”. Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”, beban imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-Undang dihitung dengan menggunakan metode penilaian aktuaris Projected Unit Credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui dari masing-masing program pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui secara merata selama rata-rata taksiran sisa masa kerja dari para Pekerja. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak (vested), dan sebaliknya akan diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan. m. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa akan datang.
- 11 -
PT. EVERGREEN INVESCO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini. n. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”, yang dimaksud dengan mempunyai hubungan istimewa adalah: (1) perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); (2) perusahaan asosiasi; (3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut; yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor; (4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan (5) perusahaan, bilamana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam penjelasan (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan yang bersangkutan. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor. Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik ataupun tidak dilaksanakan berdasarkan harga dan kondisi normal seperti halnya transaksi dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. o. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi.
- 12 -
PT. EVERGREEN INVESCO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) p. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk dan jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki resiko dan imbalan yang berbeda dengan resiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki resiko dan imbalan yang berbeda dengan resiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut. 3.
AKUISISI ANAK PERUSAHAAN Perusahaan memiliki baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham anak perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010 adalah sebagai berikut:
Anak Perusahaan 1
PT. Tristate Indonesia
2
PT Pacific Multi Industri
Tempat Kedudukan
Mulai Berpoerasi komersial
Pandaan
1974
Jakarta Selatan
-
Kegiatan usaha
Persentase Pemilikan Efektif 30 Juni 2010
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi 30 Juni 2010
Industri Pemintalan Benang
99,00%
330.914.885.584
Perdagangan Besar
99,80%
12.500.000.000
Akuisisi PT. Tristate Indonesia (TI) Perusahaan mengakuisisi TI sebanyak 3.400.000 saham atau sebesar 34% dengan cara jual beli saham TI yang dimiliki oleh The Nicholas sebagaimana yang tercantum dalam akta notaris Erly Soehandjojo, S.H., notaris di Jakarta, No. 30 pada tanggal 11 Juli 2006. Selanjutnya, Perusahaan kembali mengakuisisi TI sebanyak 6.500.000 saham atau sebesar 65% melalui pembelian saham TI yang dimiliki oleh Winaryo (sebanyak 2.225.000 saham), Willy Brata (sebanyak 337.500 saham) dan Liliana Gani (sebanyak 3.937.500 saham) sebagaimana yang tercantum dalam akta notaris Erly Soehandjojo, S.H., notaris di Jakarta, No. 31 pada tanggal 12 Juli 2006 dan 36 pada tanggal 14 Juli 2006. Sehingga persentase kepemilikan Perusahaan dalam TI menjadi 99%.
- 13 -
PT. EVERGREEN INVESCO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Akuisisi PT. Pacific Multi Industri (PMI) Perusahaan mengakuisisi PMI sebanyak 6.225 saham atau sebesar 49,8% yang dibeli dari Halim S. (6.125 saham) dan Heru H. (100 saham) sebagaimana yang tercantum dalam akta notaris Humberg Lie S.H. No. 99 pada tanggal 30 April 2009. Selanjutnya, Perusahaan kembali mengakuisisi PMI sebanyak 6.250 saham atau sebesar 50% melalui pembelian saham TI yang dimiliki oleh Halim S. sebagaimana yang tercantum dalam akta notaris Humberg Lie S.H. No. 100 pada tanggal 30 April 2009. Sehingga persentase kepemilikan Perusahaan dalam TI berubah dari semula 49,8% menjadi 99,8% atau sebesar Rp 12.475.000.000. 4.
KAS DAN BANK
Kas Bank Rekening Rupiah Bank Internasional Indonesia Bank Panin Bank Mega Bank CIMB Niaga Bank Central Asia Bank Capital Indonesia Bank Victoria Jumlah Rekening Dollar Amerika Serikat Bank Internasional Indonesia Bank Capital Indonesia Bank Panin Bank CIMB Niaga Bank Lippo Jumlah Jumlah
30 Juni 2010
30 Juni 2009
621.000.385
777.748.251
380.917.890 17.787.966 2.444.579 3.354.943 425.101.769 2.895.338.587 3.870.234
46.307.682 4.616.413 2.000.178 91.530.156 212.116.536 1.530.000
3.728.815.968
358.100.965
904.695.230 27.691.251 2.283.346 331.322.589 -
78.103.356 25.092.150 176.812.745 16.735.462
1.265.992.416
296.743.713
5.615.808.769
1.432.592.929
Tingkat suku bunga setahun untuk kas di bank berkisar 1,50% - 4,00% pada periode 30 Juni 2010 dan 2009.
- 14 -
PT. EVERGREEN INVESCO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA Rincian piutang usaha kepada pihak ketiga berdasarkan pelanggan sebagai berikut : 30 Juni 2010 Pihak ketiga PT Polaris Indonesia PT Panasia Indosyntex PT Sinar Makin Mulya Alex Hartono PT Danliris Mulyati Wen Yung Dandy Ko Atu PT Asiatex Sinar Indopratama PT Istana Baladewa Rudy Peng Peng Fajar PT Kurios Utama PT Rajawali Pratama Indra Gunawan Mulyono PT Anugerah Lestari < Rp 500.000.000 Jumlah
30 Juni 2009
26.978.634.002 9.815.677.847 1.751.724.990 1.416.125.250 1.358.130.900 1.220.065.000 1.197.375.000 795.512.000 777.000.000 776.147.452 718.661.307 663.510.000 571.400.000 526.250.000 521.000.000 4.110.302.550
59.750.000 261.375.000 136.716.091 357.750.000 357.500.000 202.000.000 152.445.454 854.458.928 398.500.000 281.000.000 730.800.000 690.200.000 589.250.000 580.790.000 10.946.312.349
53.197.516.298
16.598.847.822
Rincian piutang usaha kepada pihak ketiga berdasarkan mata uang asing sebagai berikut : 30 Juni 2010 Pihak ketiga Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah
30 Juni 2009
14.629.264.140 38.568.252.158
15.271.141.865 1.327.705.957
53.197.516.298
16.598.847.822
Rincian piutang usaha kepada pihak ketiga berdasarkan umur piutang sebagai berikut : 30 Juni 2010
30 Juni 2009
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1-30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari
45.518.451.875
6.555.268.169
5.707.811.530 1.682.967.893 168.750.000 119.535.000
5.960.484.728 3.770.444.925 187.250.000 125.400.000
Jumlah
53.197.516.298
16.598.847.822
Pada tanggal 31 Desember 2009, piutang usaha kepada pihak ketiga dijadikan jaminan atas fasilitas hutang bank (Catatan 11). - 15 -
PT. EVERGREEN INVESCO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Berdasarkan hasil penelahaan keadaan akun piutang usaha kepada pihak ketiga masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih sehingga tidak diadakan penyisihan piutang raguragu. 6.
PERSEDIAAN 30 Juni 2010
30 Juni 2009
Bahan baku Barang jadi Suku Cadang Barang dalam proses Bahan penolong
22.955.431.977 2.594.779.706 2.668.314.676 1.547.441.899 1.993.602.625
19.837.813.677 3.220.360.768 2.881.532.446 1.212.607.444 1.900.121.543
Jumlah
31.759.570.883
29.052.435.878
Berdasarkan hasil pengkajian ulang keadaan fisik persediaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, manajeman anak perusahaan berpendapat bahwa nilai tercatat persediaan dapat terpulihkan seluruhnya sehingga tidak diperlukan dilakukan penyisihan untuk persediaan usang pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009. Persediaan barang jadi diasuransikan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) – pihak ketiga dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 30.000.000.000 pada tanggal 30 Juni 2010 dan Rp 10.000.000.000 pada tanggal 30 Juni 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan. 7.
UANG MUKA PEMBELIAN Akun ini merupakan uang muka pembelian bahan baku pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 5.154.813.327 dan Rp. 5.681.162.680.
- 16 -
PT. EVERGREEN INVESCO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
ASET TETAP 1 Januari 2010
Penambahan
Pengurangan
30 Juni 2010
Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris kantor
79.825.000.000 126.473.803.190 159.659.122.032 1.197.650.384 513.045.123
188.368.000 -
-
79.825.000.000 126.473.803.190 159.847.490.032 1.197.650.384 513.045.123
Jumlah
367.668.620.730
188.368.000
-
367.856.988.730
Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris kantor
22.935.145.815 35.193.099.237 454.900.383 415.996.881
3.132.793.334 4.770.260.427 61.062.424 21.032.732
-
26.067.939.149 39.963.359.664 515.962.807 437.029.613
Jumlah
58.999.142.316
7.985.148.917
-
66.984.291.233
Jumlah Tercatat
308.669.478.414 1 Januari 2009
Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris kantor Aset dalam penyelesaian Mesin dan peralatan Jumlah
79.825.000.000 125.094.583.190 49.211.522.233 1.306.729.055 457.614.023 109.841.250.000
300.872.697.497 Penambahan / Reklasifikasi
Pengurangan / Reklasifikasi
498.330.000 109.947.680.800 308.000.000 42.340.000 -
552.078.671 109.841.250.000
30 Juni 2009 79.825.000.000 125.592.913.190 159.159.203.033 1.062.650.384 499.954.023 -
365.736.698.501
110.796.350.800
110.393.328.671
366.139.720.630
Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Inventaris kantor
16.715.473.064 25.687.317.996 942.627.538 372.435.140
3.099.526.667 4.745.943.778 55.696.818 20.107.999
552.078.671 -
19.814.999.731 30.433.261.774 446.245.685 392.543.139
Jumlah
43.717.853.738
7.921.275.262
552.078.671
51.087.050.329
Jumlah Tercatat
322.018.844.763
315.052.670.301
Beban penyusutan di alokasikan sebagai berikut (Catatan 16 dan 17) : 30 Juni 2010
30 Juni 2009
Biaya produksi tidak langsung Beban umum dan administrasi
7.902.428.684 82.720.233
7.835.470.445 85.804.817
Jumlah
7.985.148.917
7.921.275.262
PT Tristate Indonesia, anak perusahaan memiliki tanah yang terletak di Pandaan, Surabaya dengan Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Perusahaan yang berakhir pada tanggal 3 Desember 2028.
- 17 -
PT. EVERGREEN INVESCO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT Pacific Multi Industri, anak perusahaan memiliki tanah yang terletak di Desa Pondok, Sukoharjo dengan Hak Guna Bangunan (HGB) yang berakhir pada tanggal 17 April 2024. Seluruh aset tetap, kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) – pihak ketiga pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 60.000.000.000 dan Rp 80.000.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Tidak ada aset tetap yang dijaminkan oleh Perusahaan. 9.
GOODWILL Akun ini merupakan selisih antara biaya akuisisi perusahaan dan anak perusahaan dengan nilai wajar yang diperoleh dengan rincian sebagai berikut: 30 Juni 2010 Harga Perolehan Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir
30 Juni 2009
12.254.628.348 -
12.254.628.348 -
12.254.628.348
12.254.628.348
Akumulasi amortisasi Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir
2.859.413.281 408.487.612 3.267.900.893
2.042.438.058 408.487.612 2.450.925.670
Bersih
8.986.727.455
9.803.702.678
10. HUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA Rincian hutang usaha kepada pihak ketiga berdasarkan pemasok sebagai berikut : 30 Juni 2010 Pihak ketiga PT Indorama Synthetics PT Graha Indo Puri PT Tiga Bintang Manunggal PT Panasia Indosyntec PT Polysindo Eka Perkasa < Rp 500.000.000 Jumlah
- 18 -
30 Juni 2009
910.642.301 524.939.940 958.567.683
5.093.471.074 634.972.500 1.521.548.421 865.040.272 863.835.923 936.966.712
2.394.149.924
9.915.834.902
PT. EVERGREEN INVESCO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Rincian hutang usaha kepada pihak ketiga berdasarkan mata uang asing sebagai berikut : 30 Juni 2010
30 Juni 2009
Pihak ketiga Rupiah Dollar Amerika Serikat Yen Jepang
360.691.070 1.963.616.247 69.842.607
2.042.093.983 7.830.961.998 42.778.921
Jumlah
2.394.149.924
9.915.834.902
Tidak ada jaminan yang diberikan Perusahaan atas hutang usaha kepada pihak ketiga tersebut. 11. HUTANG BANK Akun ini merupakan hutang Perusahaan kepada Bank Capital dengan rincian sebagai berikut :
30 Juni 2010
30 Juni 2009
Pinjaman Rekening Koran Pinjaman Berulang 1
35.000.000.000 32.360.767.819
35.000.000.000 -
Jumlah
67.360.767.819
35.000.000.000
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman aksep kepada Bank Capital Indonesia untuk modal kerja maksimum sebesar Rp 35.000.000.000. Masa pinjaman sampai dengan tanggal 22 Juni 2011 dengan tingkat bunga 14,5% dan 19% pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009. Fasilitas pinjaman ini dijaminkan dengan tagihan piutang usaha dan Personal Guarantee. Pada bulan Mei 2010, Perusahaan mendapatkan penambahan fasilitas pinjaman berulang 1 untuk modal kerja sebesar USD 5.000.000, tingkat bunga pada tanggal 30 Juni 2010 sebesar 9%. Masa pinjaman sampai dengan tanggal 22 Juni 2011, tingkat bunga 9%. Fasilitas pinjaman ini dijaminkan dengan tagihan piutang usaha dan Personal Guarantee. Perusahaan telah memenuhi persyaratan dan pembatasan sesuai dengan perjanjian bank dan pada tanggal 14 April 2010, Perusahaan telah mendapatkan surat atas persetujuan rencana penawaran umum saham Perusahaan dari Bank.
- 19 -
PT. EVERGREEN INVESCO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. HUTANG PAJAK Rincian hutang pajak adalah sebagai berikut: 30 Juni 2010
30 Juni 2009
Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pajak pertambahan nilai
3.604.889 666.736 1.196.563.350 268.330.529
3.331.352 640.640 48.854.335 25.007.445
Jumlah
1.469.165.504
77.833.772
13. HUTANG KEPADA PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Akun ini terutama merupakan hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang terdiri dari pinjaman dan transaksi keuangan lainnya dengan menggunakan kebijakan dan syarat transaksi yang sama dengan pihak ketiga, tanpa jaminan, bunga dan jangka waktu pengembalian yang pasti. a. Sifat hubungan dan transaksi Rincian dari sifat hubungan dan transaksi pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah Perusahaan berada di bawah pengendalian yang sama b. Ikhtisar Saldo kewajiban transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa kepada Penzoil Enterprises Limited sebesar Rp 70.000.000.000 pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009. Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa terutama merupakan pinjaman yang diberikan kepada Perusahaan sehubungan dengan penyertaan saham kepada anak perusahaan. Seluruh hutang ini dilakukan tanpa bunga, jaminan dan jangka waktu pengembalian yang pasti. Persentase hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap total kewajiban konsolidasi periode 30 Juni 2010 adalah sebesar 48,29%. 14. MODAL SAHAM Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Nama pemegang saham
Jumlah saham
30 Juni 2010 dan 2009 Persentase kepemilikan %
Jumlah modal disetor Rp
Natural Crystal Holding INC PT Neo Invesco
2.600.000.000 5.000.000
99,81 0,19
260.000.000.000 500.000.000
Jumlah
2.605.000.000
100,00
260.500.000.000
- 20 -
PT. EVERGREEN INVESCO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) a. Berdasarkan RUPSLB sebagaimana tercantum dalam akta notaris Eliwaty Tjitra, SH., No. 20 tanggal 6 Mei 2009, pemegang saham antara lain menyetujui untuk perubahan modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan, sehingga susunan pemegang saham menjadi sebagai berikut : Nama pemegang saham
Jumlah saham
Persentase kepemilikan %
Jumlah modal disetor Rp
Halim S. PT Neo Invesco
2.500.000 2.500.000
50,00 50,00
250.000.000 250.000.000
Jumlah
5.000.000
100,00
500.000.000
Perubahan anggaran dasar tersebut di atas telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. b. Berdasarkan RUPSLB sebagaimana tercantum dalam akta notaris Eliwaty Tjitra, SH., No. 106 tanggal 26 Mei 2009, pemegang saham antara lain menyetujui untuk : Meningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp 2.000.000.000 yang terbagi atas 20.000.000 saham menjadi Rp 500.000.000.000 yang terbagi atas 5.000.000.000 saham. Meningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan dari 500.000.000 yang terbagi atas 5.000.000 saham menjadi Rp 260.500.000.000 yang terbagi atas 2.605.000.000 saham, sehingga susunan pemegang saham menjadi sebagai berikut : Nama pemegang saham
Jumlah saham
Persentase kepemilikan %
Jumlah modal disetor Rp
Halim S. PT Neo Invesco Natural Crystal Holding INC
2.500.000 2.500.000 2.600.000.000
0,10 0,10 99,81
250.000.000 250.000.000 260.000.000.000
Jumlah
2.605.000.000
100,00
260.500.000.000
Peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut diatas telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. AHU-23615.AH.01.02 Tahun 2009 tanggal 28 Mei 2009. c. Berdasarkan RUPSLB sebagaimana tercantum dalam akta notaris Eliwaty Tjitra, SH., No. 62 tanggal 6 Juni 2009, pemegang saham antara lain menyetujui untuk : Meningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp 500.000.000.000 yang terbagi atas 5.000.000.000 saham menjadi Rp 1.000.000.000.000 yang terbagi atas 10.000.000.000 saham. Perubahan susanan pemegang saham Perusahaan sehingga susunan pemegang saham menjadi sebagai berikut : Jumlah saham
Nama pemegang saham
Persentase kepemilikan %
Jumlah modal disetor Rp
PT Neo Invesco Natural Crystal Holding Inc
5.000.000 2.600.000.000
0,19 99,81
500.000.000 260.000.000.000
Jumlah
2.605.000.000
100,00
260.500.000.000
- 21 -
PT. EVERGREEN INVESCO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. AHU-27025.AH.01.02 Tahun 2009 tanggal 18 Juni 2009 dan telah dberitahukan kepada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-07848 Tahun 2009 tanggal 12 Juni 2009. 15. PENJUALAN Akun ini merupakan penjualan kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut: 30 Juni 2010 Benang Fiber dan Cotton Lain-lain Jumlah
30 Juni 2009
54.919.618.055 48.619.639.727 525.242.842
35.531.559.842 13.553.252.721 195.067.550
104.064.500.624
49.279.880.113
Rincian penjualan berdasarkan pelanggan pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 sebagai berikut : 30 Juni 2010 PT Polaris Indonesia < 10% Jumlah
30 Juni 2009
24.789.945.211 79.274.555.413
49.279.880.113
104.064.500.624
49.279.880.113
16. BEBAN POKOK PENJUALAN 30 Juni 2010
30 Juni 2009
Bahan baku yang digunakan Upah langsung Biaya produksi tidak langsung
72.613.464.861 2.529.428.600 15.821.828.483
26.573.420.443 2.053.087.155 14.260.506.895
Jumlah biaya produksi
90.964.721.944
42.887.014.493
Persediaan barang dalam produksi Awal tahun Akhir tahun
1.846.367.022 (1.547.441.899)
400.548.214 (1.212.607.444)
Jumlah Biaya Pokok Produksi
91.263.647.067
42.074.955.263
Barang jadi Awal tahun Akhir tahun
4.997.600.383 (2.594.779.706)
3.349.770.464 (3.220.360.768)
Jumlah
93.666.467.744
42.204.364.959
- 22 -
PT. EVERGREEN INVESCO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. BEBAN USAHA 30 Juni 2010
30 Juni 2009
836.768.000 167.155.695
446.215.484 41.934.900
1.003.923.695
488.150.384
833.790.644 478.747.351 268.484.127 173.287.845 85.145.314 82.720.233 81.686.500 55.409.264 50.958.000 39.786.550 21.566.475 14.366.050 4.000.000 367.916.973
750.678.677 391.271.980 192.192.000 78.367.565 114.465.853 85.804.817 48.230.010 57.192.869 21.713.800 98.296.150 11.018.405 13.379.750 18.710.000 336.847.859
Jumlah
2.557.865.326
2.218.169.735
Jumlah Beban Usaha
3.561.789.021
2.706.320.119
Beban penjualan Pengiriman Komisi penjualan Jumlah Beban umum dan administrasi Gaji dan tunjangan Sewa Keamanan Listrik, telepon dan telex Imbalan pasca kerja Penyusutan Beban kantor Pemakaian bahan bakar Perjalanan dinas Pemeliharaan Jamuan Makan dan minum Konsultan Lain-lain
18. BEBAN BUNGA DAN ADMINISTRASI Akun ini merupakan beban bunga dan beban admistrasi bank pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 4.124.608.123 dan Rp 3.692.792.824. 19. IMBALAN PASCA KERJA PT Tristate Indonesia ( anak perusahaan ) telah membentuk penyisihan untuk imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003. Penyisihan imbalan kerja karyawan (terdiri dari biaya jasa kini dan amortisasi biaya jasa lalu) yang dibebankan secara langsung ke beban pokok penjualan dan beban usaha. Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah : 30 Juni 2010
30 Juni 2009
Biaya jasa kini Biaya bunga
123.854.009 216.727.248
129.007.938 214.389.620
Jumlah
340.581.257
343.397.558
- 23 -
PT. EVERGREEN INVESCO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Kewajiban imbalan pasca kerja di neraca adalah sebagai berikut : 30 Juni 2010 Nilai kini kewajiban tidak didanai Keuntungan aktuarial yang belum diakui
30 Juni 2009
5.687.797.216
4.764.446.726
(2.160.586.109)
(1.798.863.483)
3.527.211.107
2.965.583.243
Jumlah
Mutasi kewajiban bersih di neraca adalah sebagai berikut : 30 Juni 2010
30 Juni 2009
Saldo awal Beban tahun berjalan - Beban pokok penjualan - Beban usaha
3.186.629.850
2.622.185.685
255.435.943 85.145.314
228.931.705 114.465.853
Jumlah
3.527.211.107
2.965.583.243
Jumlah penyisihan untuk pesangon, penghargaan masa kerja dan penggantian hak sebagaimana disebutkan di atas diperoleh dari perhitungan aktuaria yang dibuat oleh Manajemen, dengan menggunakan metode ”projected unit credit”. Asumsi utama yang digunakan untuk perhitungan aktuaris tersebut untuk pada tanggal 30 Juni 2010 adalah sebagai berikut : Tingkat mortalita Umur pensiun Tingkat kenaikan gaji tahunan Tingkat diskonto
: Indonesia - II : 55 tahun : 8,0% - 10% : 2% - 6%
20. PAJAK PENGHASILAN Manfaat (beban) pajak adalah sebagai berikut : 30 Juni 2010 Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah
- 24 -
30 Juni 2009
(1.196.563.350) (172.812.896)
(48.854.335) (650.664.577)
(1.369.376.246)
(699.518.912)
PT. EVERGREEN INVESCO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Pajak Kini Rekonsiliasi antara rugi sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan rugi fiskal adalah sebagai berikut : 30 Juni 2010 Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Ditambah Laba anak perusahaan sebelum manfaat (beban) pajak tangguhan Bagian atas laba bersih anak perusahaan Laba (rugi) sebelum beban (manfaat) pajak tangguhan Perusahaan Perbedaan tetap Penghasilan jasa giro Amortisasi goodwill Jumlah Laba (rugi) fiskal
30 Juni 2009
3.186.801.974
790.937.454
(1.369.376.246)
(650.664.577)
(3.603.401.934)
(335.342.043)
(1.785.976.206)
(195.069.166)
(756.230) 408.487.612 407.731.382
(1.393.353) 408.487.612 407.094.259
(1.378.244.824) 30 Juni 2010
212.025.093 30 Juni 2009
Beban Pajak kini Perusahaan Anak perusahaan Jumlah
1.432.047.750 1.432.047.750
48.854.335 48.854.335
Dikurangi Pajak penghasilan dibayar dimuka Pasal 23 Pasal 25 Jumlah Hutang pajak kini
(25.484.400) (210.000.000) (235.484.400) 1.196.563.350
48.854.335
Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan diubah untuk yang keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28,00% untuk tahun fiskal 2009 dan 25,00% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Pajak Tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban.
- 25 -
PT. EVERGREEN INVESCO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Rincian aset pajak tangguhan anak perusahaan adalah sebagai berikut : 1 Januari 2010 Penyusutan Imbalan kerja Aset Pajak Tangguhan
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi
Penyesuain tarif pajak
30 Juni 2010
937.881.375 796.657.463
87.667.582 85.145.314
-
1.025.548.957 881.802.777
1.734.538.838
172.812.896
-
1.907.351.734
1 Januari 2009
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi
Penyesuain tarif pajak
30 Juni 2009
Rugi fiskal Penyusutan Imbalan kerja
702.971.300 1.125.457.650 786.655.705
(444.353.487) 93.686.964 85.849.389
(67.161.883) (187.576.276) (131.109.284)
191.455.930 1.031.568.338 741.395.810
Aset Pajak Tangguhan
2.615.084.655
(264.817.134)
(385.847.443)
1.964.420.078
Manajemen anak perusahaan berpendapat bahwa aset pajak tangguhan dapat terpulihkan seluruhnya terhadap penghasilan kena pajak di masa yang akan datang. 21. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Saldo aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing serta konversinya ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2010 USD / JPY IDR (nilai penuh) (ekuivalen)
30 Juni 2009 USD / JPY IDR (nilai penuh) (ekuivalen)
ASET Kas dan bank Piutang usaha
$ $
139.380 4.246.202
1.265.992.416 38.568.252.158
$ $
29.021 129.849
296.743.713 1.327.705.957
Jumlah aset dalam mata uang asing
$
4.385.582
39.834.244.574
$
158.870
1.624.449.670
$ ¥ $
216.186 680.860 3.562.784
1.963.616.247 69.842.607 32.360.767.819
$ 765.864 ¥ 401.341 -
7.830.961.998 42.778.921 -
Jumlah kewajiban dalam mata uang asing
¥ $
680.860 3.778.970
69.842.607 34.324.384.066
¥ 401.341 $ 765.864
42.778.921 7.830.961.998
KEWAJIBAN (ASET) BERSIH
$ ¥
(5.509.860.508) 69.842.607
$ ¥
6.206.512.328 42.778.921
KEWAJIBAN Hutang usaha Hutang bank
(606.612) 680.860
- 26 -
606.994 401.341
PT. EVERGREEN INVESCO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. INFORMASI SEGMEN Segmen Usaha Segmen usaha Perusahaan dan anak perusahaan ditetapkan berdasarkan pertimbangan risiko dan hasil terkait dengan jasa yang diberikan yaitu pemintalan benang dan lainnya. Informasi segmen usaha Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010 adalah sebagai berikut: Benang
30 Juni 2010 Fiber dan Cotton
Lainnya
Jumlah
PENDAPATAN Pendapatan eksternal Pendapatan antar segmen
54.919.618.055 -
48.619.639.727 -
525.242.842 -
104.064.500.624 -
Jumlah pendapatan per laporan laba rugi
54.919.618.055
48.619.639.727
525.242.842
104.064.500.624
Beban pokok pendapatan
93.666.467.744
Beban usaha
3.561.789.021
Penghasilan jasa giro Beban bunga dan administrasi bank Keuntungan kurs mata uang asing Beban pajak penghasilan Amortisasi goodwill Lain-lain - bersih
27.190.998 (4.124.608.123) 533.198.623 (1.369.376.246) (408.487.612) 323.264.229
Laba bersih
1.817.425.728
INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen
409.310.197.495
Jumlah aset
409.310.197.495
KEWAJIBAN Kewajiban segmen
144.960.111.028
Jumlah kewajiban
144.960.111.028
- 27 -
PT. EVERGREEN INVESCO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Informasi segmen usaha Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2009 Benang
Cotton
Lainnya
Jumlah
Pendapatan eksternal Pendapatan antar segmen
35.531.559.842 -
13.553.252.721 -
195.067.550 -
49.279.880.113 -
Jumlah pendapatan per laporan laba rugi
35.531.559.842
13.553.252.721
195.067.550
49.279.880.113
PENDAPATAN
Beban pokok pendapatan
42.204.364.959
Beban usaha
2.706.320.119
Penghasilan jasa giro Beban bunga dan administrasi bank Keuntungan kurs mata uang asing Beban pajak penghasilan Hasil penjualan aset tetap Amortisasi goodwill Lain-lain - bersih
5.703.747 (3.692.792.824) 284.856.760 (699.518.912) 189.000.000 (408.487.612) 43.462.348
Laba bersih
91.418.542
INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen
380.663.813.352
Jumlah aset
380.663.813.352
KEWAJIBAN Kewajiban segmen
118.369.417.797
Jumlah kewajiban
118.369.417.797
Segmen Geografis Perusahaan berdomisili di area geografis utama yaitu Jakarta dan Jawa.
- 28 -
PT. EVERGREEN INVESCO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. STANDAR AKUNTANSI BARU Pada tanggal 30 Desember 2008, DSAK-IAPI telah mengumumkan penundaan berlakunya PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) selama setahun melalui surat No. 1705/DSAK/IAI/12/2008 sehingga PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) akan berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010). DSAK-IAI juga telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 sebagai berikut : PSAK 1 (Revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan, PSAK 2 (Revisi 2009) – Laporan Arus Kas, PSAK 4 (Revisi 2009) – Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri, PSAK 5 (Revisi 2009) – Segmen Operasi, PSAK 12 (Revisi 2009) – Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama, PSAK 15 (Revisi 2009) – Investasi dalam Entitas Asosiasi, PSAK 25 (Revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan, PSAK 48 (Revisi 2009) – Penurunan Nilai Aset, PSAK 57 (Revisi 2009) – Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi PSAK 58 (Revisi 2009) – Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan, ISAK 7 (Revisi 2009) – Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus, ISAK 9 – Perubahan Atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa, ISAK 10 – Program Loyalitas Pelanggan, ISAK 11 – Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik, ISAK 12 – Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer 24. TANGGUNG JAWAB PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Manajemen Perusahaan telah menyetujui untuk menerbitkan laporan keuangan konsolidasi Perusahaan untuk periode 30 Juni 2010 dan 2009.
*******
- 29 -