pEnEbare-news Nomor 8, September - 2005
Redaksi: Edi Cahyono, Maxim Napitupulu, Maulana Mahendra, Muhammad H.T., Hemasari Dharmabumi
Serikat Buruh* Anton Pannekoek
Sarana dan taktik apa yang harus digunakan
untuk mengalahkan kapitalis? Pertanyaan ini sering terlintas di pikiran para buruh. Tidak ada teori yang menyediakan jawaban untuk pertanyaan itu, tapi lambat-laun, dengan merasakan dan memperhatikan pengalamanDiterbitkan oleh: pengalaman sesama buruh, mereka mendapat Yayasan Penebar gambaran tentang cara-cara perjuangan yang bisa dilakukan. Mereka melihat bahwa secara individual buruh tidak mempunyai kekuatan di hadapan kapitalis. Mereka menyadari perlunya menggabungkan diri ke dalam satu organisasi. Terbentuklah serikat buruh sebagai organisasi untuk menghadapi kapitalis secara bersamasama.
pEnEbar
e-news terbit
Serikat buruh muncul pertama kali di Inggris,
sebagai media pertukaran dan negeri tempat kemunculan sistem kapitalis perdebatan soal-soal industrial. Kemudian serikat-serikat buruh perburuhan dan globalisasi. muncul di negeri-negeri lain di mana sistem Kami mendukung gerak antiglobalisasi masyarakat kapitalis industrial juga diadakan, seperti Indonesia. Globalisasi dan Jerman, Prancis, dan Amerika. Namun perdagangan bebas kemunculan serikat buruh di Amerika terjadi merupakan jebakan negerinegeri imperialis untuk dalam situasi yang berbeda. Di negeri itu serikat menjadikan negeri-negeri buruh muncul pertama kalinya ketika kapitalis miskin terus menjadi koloni industrial sedang mengalami kekurangan buruh. dan dihisap oleh negeri-negeri maju. Kami menerima Hal itu membuat daya tawar-menawar serikat tulisan-tulisan yang sejalan * dengan misi kami untuk Naskah asli: Anton Pannekoek, Trade Unionism, dari situs dimasukkan dan diedarkan internet: http://www.marxist.org/archive/pannekoek/ melalui e-news ini. index.htm. Alih bahasa oleh Maxim Napitupulu. Yayasan Penebar ~ Jl. Makmur, no. 15, Rt. 009/Rw.02, Kelurahan Susukan, Jakarta 13750, Indonesia • Tel./Facs. ~ (+ 62 21) 841 2546 • email ~
[email protected] • website ~ http://www.geocities.com/ypenebar/
cukup kuat. Buruh industrial di Amerika dengan mudah mendapat upah yang lebih tinggi dan kondisi kerja yang lebih bagus ketimbang buruh industrial di negeri-negeri Eropa saat itu. Dalam situasi yang menyenangkan seperti itu tidak terlintas keinginan para buruh di Amerika untuk bertengkar dengan kapitalis, apalagi sampai membongkar sistem kapitalis. Di tengah kehidupan yang sejahtera, sistem kapitalis tampak cukup baik untuk mereka. Yang tumbuh bukan keinginan untuk membongkar, tapi justru keinginan untuk memelihara dan mengembangkan sistem kapitalis yang ada. Serikat buruh menjadi wadah bersama para buruh untuk mendukung kapitalis pemilik perusahaan tempat mereka bekerja.
o. 8, september 2005
Serikat seperti itu tujuan jangka panjangnya bukan mengganti sistem kapitalis dengan sistem sosialis, tapi mempertahankan kehidupan yang dirasa sudah cukup enak dalam sistem kapitalis. Serikat buruh seperti itu tidak bersikap revolusioner, tapi konservatif. Sikap konservatif itu membentuk kesenjangan antara perjuangan serikat buruh dan perjuangan klas buruh. Perjuangan klas ingin melampaui, ingin melanggar batas-batas sistem kapitalis, sementara perjuangan serikat ingin bertahan dalam batas-batas sistem itu. Perjuangan serikat yang berkaitan dengan upah dan kondisi kerja pada akhirnya hanya memuat sebagian aspek dari perjuangan klas buruh. Bagaimanapun kepentingan kapitalis pada dasarnya bertentangan dengan kepentingan buruh. Kapitalis menginginkan peningkatan nilai lebih melalui penurunan upah dan peningkatan intensitas kerja. Sementara buruh menginginkan peningkatan upah dan penurunan intensitas kerja. Serikat buruh yang konservatif pun menyadari hal itu, walau tidak mau mengatakannya secara terbuka. Perkembangan serikat buruh sejalan dengan perkembangan industri yang terkait. Jika suatu sektor industri berkembang -2-
Penebar e-newS
no. 8, september 2005
pesat, serikat di sektor itu juga akan berkembang pesat, anggotanya bertambah dan daerah cakupannya makin luas. Para pemimpin serikat menjadi orang-orang terhormat dan sama diseganinya dengan kapitalis pemimpin perusahaan.
Karena sering mengadakan rapat membicarakan berbagai masalah perusahaan, para pemimpin serikat menjadi akrab dengan kapitalis. Mungkin lebih sering berdiskusi dengan kapitalis ketimbang dengan para anggota serikat. Para pemimpin serikat tidak lagi bekerja langsung dalam pelaksanaan produksi di dekat mesin-mesin bising atau di dalam ruangan pengap, dan mereka tidak mudah dipecat oleh kapitalis. Dalam situasi yang lebih aman penilaian para pemimpin terhadap kapitalis agak berbeda dengan penilaian para anggota. Untuk mereka kapitalis tidak sekejam yang digambarkan oleh para anggota serikat. Para pemimpin serikat adalah orang-orang yang pernah bekerja sebagai buruh dalam suatu perusahaan. Mereka pernah merasakan beratnya bekerja di bawah tekanan kapitalis. Namun suasana kehidupan yang baru, setelah mereka menjadi pemimpin serikat, berangsur-angsur mengubah perasaan mereka. Mereka kerap duduk dalam satu ruangan dengan kapitalis mendiskusikan berbagai hal tentang kegiatan perusahaan. Mereka diajak memahami kepentingankepentingan kapitalis dan masalah-masalah yang dihadapinya. Mereka memahami posisi buruh dan kapitalis dalam proses produksi dan mencoba menjadi penengah ketika terjadi konflik antara dua pihak itu. Tindakan menengahi itu kadang menimbulkan ketegangan antara para pemimpin dan para anggota serikat. Pemimpin-pemimpin serikat buruh di negeri kapitalis maju menjadi cukup kuat untuk membentuk kelompok dengan kepentingan sendiri, yang ditempatkan di tengah antara kepentingan buruh dan kepentingan kapitalis. Sebagai penengah, para pemimpin serikat berusaha meredakan -3-
Penebar e-newS
pertikaian antara buruh dan kapitalis, mendamaikan konflik klas, dan menjaga kedamaian industrial. Karena terbiasa mengukur keberhasilan serikat dalam batas-batas sistem kapitalis, para pemimpin serikat tidak mau melihat kemungkinan-kemungkinan lebih jauh, tidak mau melampaui batas-batas yang ditetapkan oleh kapitalis. Para pemimpin serikat adalah orang-orang yang paling gigih mempertahankan keberadaan serikat. Hal itu karena serikat adalah sumber pendapatan (nafkah) dan sumber wewenang mereka. Jika serikat bubar, para pemimpin tidak hanya kehilangan pendapatan, tapi juga wewenang untuk berbicara atas nama para buruh. Mereka mempunyai peran besar selama ada serikat yang menjadi organisasi kekuatan kolektif para buruh. Tanpa organisasi itu mereka tidak punya peran apa pun.
o. 8, september 2005
Serikat-serikat besar di negeri-negeri kapitalis maju menjadi lemah karena sikap para pemimpinnya yang lembek terhadap kapitalis. Kadang ada situasi ketika para anggota hendak melakukan pemogokan untuk menekan kapitalis, tapi para pemimpin menghalanginya. Para pemimpin kuatir pemogokan itu akan merusak hubungan mereka dengan kapitalis. Mereka mengajak para anggota untuk bersabar dan membatalkan pemogokan yang sudah direncanakan. Dalam situasi itu para pemimpin melakukan tindakan yang lebih menguntungkan kapitalis ketimbang para anggota. Para pemimpin seolah-olah berperan sebagai juru bicara kapitalis yang dikirim untuk mencegah pemogokan. Kapitalis benci melihat perjuangan serikat untuk mendapat kondisi kerja yang lebih bagus, tapi tidak mempunyai alasan untuk melakukan kekerasan terhadapnya. Lain halnya jika serikat berjuang untuk membubarkan sistem kapitalis. Jika itu terjadi, kapitalis yang satu akan bekerjasama dengan kapitalis-kapitalis lain untuk melakukan kekerasan lewat tangan aparat negara. Sebaliknya jika serikat bersikap patuh -4-
Penebar e-newS
no. 8, september 2005
dan mau menahan diri dalam batas-batas sistem kapitalis, kapitalis akan bersikap ramah dan memperlakukan serikat buruh sebagai suatu lembaga yang berharga, yang harus dilestarikan demi keberlanjutan sistem kapitalis.
Sistem kapitalis berkembang makin kuat dan kemudian menuju keruntuhan. Sistem kapitalis harus dilawan sebagai suatu mahluk hidup yang berada dalam bentuk peralihan. Selain berjuang untuk mendapat upah dan kondisi kerja yang lebih bagus, para buruh juga harus mengembangkan dan mempopulerkan gagasan-gagasan sosialis di tengah masyarakat kapitalis. Berkaitan dengan itu serikat harus dikembangkan menjadi lembaga perjuangan klas yang turut menyiapkan pembentuk sistem sosialis setelah keruntuhan sistem kapitalis. Di negeri-negeri kapitalis maju hal itu tidak terjadi karena serikat-serikat di sana bersandar pada sistem kapitalis. Ketika industri menguat, serikat juga menguat. Ketika industri melemah dalam masa resesi ekonomi, serikat juga melemah, bahkan banyak yang bubar terkait dengan kebangkrutan perusahaan. Untuk buruh sebagai suatu klas, kemakmuran sistem kapitalis tidak penting. Ketika sistem kapitalis lemah, klas buruh justru mendapat kesempatan bagus untuk merombaknya melalui revolusi. Hal itu tidak terjadi di negeri-negeri kapitalis maju, karena klas buruh terkungkung dalam lingkungan serikat yang konservatif dan bersandar pada sistem kapitalis.
Para kapitalis di negeri-negeri kapitalis maju meluaskan wilayah kekuasaannya hingga ke negeri-negeri jauh. Mereka merampok kekayaan alam di negeri-negeri itu dan setengah memperbudak penduduknya. Klas buruh di negeri-negeri kapitalis maju mengecam kolonisasi (penjajahan), tapi para pemimpin serikat mendukungnya, karena mereka berharap kolonisasi itu akan memperbaiki sistem kapitalis yang sedang mengalami resesi. Para kapitalis di negeri-negeri Eropa menggunakan negara masing-masing dalam menjalankan -5-
Penebar e-newS
kolonisasi. Hal itu memunculkan persaingan sengit antara negara-negara pro kapitalis dalam penguasaan negeri-negeri koloni sebagai daerah penyedia bahan mentah dan sekaligus daerah pemasaran. Persaingan itu diwarnai perang di berbagai tempat yang dikenal sebagai perang dunia. Untuk klas buruh di Eropa perang dunia tidak hanya merusak persahabatan internasional mereka, tapi juga meningkatkan eksploitasi terhadap klas mereka. Klas buruh di negeri-negeri Eropa dipaksa menanggung beban perang. Klas buruh tidak hanya dipaksa mencurahkan tenaga mereka, tapi juga mengorbankan kesehatan dan kehidupan mereka untuk keperluan perang. Dalam Perang Dunia Pertama serikat-serikat di Eropa mendampingi negara pro kapitalis di negeri masing-masing. Serikat-serikat turut menyebarluaskan kebanggaan nasional dan kebencian terhadap negara-negara lain. Hal itu memudahkan negara pro kapitalis dalam usahanya menarik orang-orang muda dari keluarga buruh untuk dijadikan tentara dan juga memudahkannya dalam membungkam kelompok-kelompok penentang perang.
no. 8, september 2005
Pemimpin-pemimpin serikat di Eropa saat itu tidak menyukai gagasan revolusi dan sistem sosialis. Revolusi membongkar hubungan produksi antara buruh dan kapitalis. Dalam masa revolusi buruh memberontak terhadap kapitalis. Dalam pemberontakan itu kemahiran negosiasi yang dimiliki para pemimpin serikat tidak akan berguna, para pemimpin tidak bisa lagi berperan sebagai penengah dalam konflik antara buruh dan kapitalis. Gagasan tentang sistem sosialis tidak disukai karena dalam sistem itu tidak ada kapitalis. Produksi dalam sistem sosialis direncanakan dan dijalankan oleh para buruh sendiri. Dengan tidak adanya kapitalis, tidak ada alasan untuk mempertahankan keberadaan serikat buruh. Sistem sosialis tidak disukai para pemimpin serikat karena sistem itu akan menghapus serikat buruh, tempat para pemimpin -6-
Penebar e-newS
no. 8, september 2005
berpijak dan mendapat nafkah serta status terhormat.
Penentangan para pemimpin serikat terhadap gagasan revolusi menghambat kemajuan perjuangan buruh sebagai klas yang dieksploitasi dalam sistem kapitalis. Terbitan-terbitan berkala yang dipunyai serikat bisa digunakan para pemimpin sebagai alat untuk melemahkan minat para anggota yang menyuarakan kepentingan klas mereka, yang hanya bisa dimenangkan melalui revolusi.
Keberhasilan-keberhasilan serikat tidak bisa bertahan lama sepanjang sistem kapitalis masih berjalan. Perjuangan serikat dalam hal upah dan kondisi kerja tidak akan menghentikan eksploitasi apalagi meruntuhkan sistem kapitalis. Dengan banyak cara para kapitalis akan membuat buruh tetap miskin, walau upah dan kondisi kerja ditingkatkan berkali-kali. Dalam jangka pendek para kapitalis mungkin terdesak ke belakang dan memberi kelonggaran-kelonggaran ke para buruh, tapi dalam jangka panjang para kapitalis akan lebih kuat daripada para buruh dan bisa melanjutkan eksploitasi mereka.
Pemogokan-pemogokan yang terisolasi, sebatas satu perusahaan atau satu tempat kerja, tanpa kerjasama dengan serikat-serikat lain, hanya menyerang satu atau beberapa kapitalis. Beberapa kapitalis itu mungkin terpukul oleh pemogokan, tapi mayoritas klas kapitalis tidak terusik oleh pemogokan itu. Lain halnya dengan pemogokan umum yang berlangsung serentak di berbagai perusahaan dan berbagai sektor dalam satu negeri. Pemogokan umum akan memukul mayoritas klas kapitalis dalam satu negeri. Negara pro kapitalis tidak akan sanggup menghentikan pemogokan umum, karena jumlah buruh yang harus dihadapi terlalu besar dan daerah yang harus diawasi terlalu luas. Pemogokan seperti itu mungkin untuk dilakukan, tapi sangat sulit untuk menyiapkannya. Tidak cukup hanya para anggota -7-
Penebar e-newS
serikat, para buruh yang tidak tergabung dalam serikat pun harus ambil bagian dalam pemogokan umum. Pemogokan umum bukan tindakan serikat buruh, tapi tindakan klas buruh. Pandangan sempit perjuangan serikat perlu diluaskan menjadi pandangan perjuangan klas. Perhatian dan kepedulian para buruh perlu diperluas wilayahnya, mulai dari lingkup tempat kerja ke lingkup masyarakat. Tidak hanya berhadapan dengan kapitalis, tapi juga negara pro kapitalis. Tidak hanya berbicara tentang ekonomi, tapi juga politik. Tidak hanya peningkatan upah dan kondisi kerja, tapi juga penggantian sistem.
no. 8, september 2005
>><<
Yayasan Penebar adalah institusi nir-laba independen. Kami berharap saudara/i (individu) maupun organisasi bersedia mendukung aktivitas kami. Kami menerima donasi, hibah dan dukungan tak mengikat dalam bentuk apapun. Bila saudara/i bermaksud mendukung kami dengan mendonasikan uang, rekening bank kami adalah: BCA (Cabang Cimanggis), rekening Tahapan BCA, nomor account: 166 1746276. -8-
Penebar e-newS