GERAKAN BURUH DI AMERIKA SERIKAT
Diterbitkan dan dicetak oleh : Lembah Manah, Bantul, DIY bekerja sama dengan Lembaga Penelitian Universitas Jember, 2010
Lay out : Allusia Paradipta Chrysty Design Cover : Alfa Riki Dosan
Perpustakaan Nasional RI – Katalog Dalam Terbitan …. KRISNADI, IG. Gerakan Buruh di Amerika Serikat/IG. Krisnadi –Ed. 1, Cet. 1……DIY, Penerbit Lembah Manah, Bantul, DIY bekerja sama dengan Lembaga Penelitian Universitas Jember, 2010 Xi, …hlm: xi; … cm. Bibliografi: hlm. ….. ISBN : 1. Amerika Serikat – Gerakan Buruh 2. Judul.
Hak cipta pada pengarang dilindungi oleh undang-undang Kutipan Pasal 44: Sanksi Pelanggaran Undang-Undang Hak Cipta 1987 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau member izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lambat 7 (tujuh) tahun dan/ atau denda paling banyak RP. 100.000.000,00,- (seratus juta rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,00,- (lima puluh juta rupiah).
Pengantar Penulis Gerakan kaum buruh di Amerika Serikat untuk menghadapi kaum pengusaha dalam perjuangan perbaikan kondisi sosial-ekonominya mempunyai sejarah yang panjang di Amerika Serikat. Bahkan sebelum proklamasi kemerdekaan dikumandangkan (4 Juli 1776), para tukang dalam pekerjaan tangan dan kerajinan rumah bergabung dalam perkumpulan-perkumpulan sukarela dengan tujuan untuk menolong para anggota serta keluarga mereka dalam soal keuangan, memberikan bantuan sosial secara sukarela kepada pihak keluarga yang sedang tertimpa musibah seperti sakit atau bahkan meninggal dunia. Walaupun perkumpulanperkumpulan (serikat sekerja) tersebut masih memiliki sedikit sifat serikat buruh dewasa ini, namun serikat sekerja- serikat sekerja tersebut telah mempertemukan para pekerja untuk membahas persoalan-persoalan yang menyangkut kepentingan bersama seperti:
penyediaan
bahan baku, pemasaran, pelatihan kerja, pemberian santunan sosial. Pada awal gerakan kaum buruh di Amerika Serikat ditandai kondisi-sosial ekonominya sangat memprihatinkan, karena tereksploitasi kaum pengusaha berupa penetapan upah rendah, jam kerja panjang, kondisi pekerjaan tidak sehat dan membahayakan. Mereka berusaha memperbaiki kondisi sosial-ekonominya dengan bersatu membentuk serikat buruh, sehingga pada tahun 1791 telah muncul serikat-serikat sekerja di Philaderphia, New York maupun Bonton yang meliputi: serikat sekerja pembuat sepatu, percetakan dan penjahit pakaian. Serikat-serikat sekerja tersebut memiliki gerakan yang bersifat lokal yang hanya terbatas pada daerah-daerah setempat, dan gerakannya masih lemah, karena kesadaran untuk berorganisasi yang rendah, menyebabkan keanggotaan mereka belum mencakup semua pekerja dari berbagai vak dan hanya terbatas dari kaum buruh terampil dalam satu jenis pekerjaan yang sama, sehingga sebagian besar serikat-serikat sekerja tersebut berumur pendek. Seiring dengan perjalanan waktu, pertumbuhan serikat buruh di Amerika Serikat bagian Utara sampai tahun 1835 telah muncul lebih dari 50 serikat buruh yang terdapat di New York, Philadelphia, Newark, Boston, Cincinnati, Pittsburgh, Louisville, bahkan pada tahun 1836 mereka telah berhasil membentuk National Trade Union (Serikat Buruh Nasional) di kota New York. Serikat Buruh Nasional yang
keanggotaannya tidak terbatas di kalangan buruh terampil yang bekerja dalam satu vak, melainkan mereka terdiri dari para pekerja dari berbagai vak yang tersebar di berbagai kota di tiap-tiap negara bagian di Amerika Serikat dan memiliki gerakan yang bersifat nasional. Organisasi ini berhasil memperjuangkan tuntutan 10 jam kerja sehari dan berbagai tuntutan lainnya, serta menggunakan aksi pemogokan dalam perjuangan memperbaiki kondisi sosialekonominya. Bahkan melalui gerakan yang tidak kenal menyerah, Serikat Buruh Nasional berhasil mengubah citra buruk terhadap keberadaan kaum buruh yang semula dianggap pemerintah di negara-negara bagian Amerika Serikat sebagai organisasi persekongkolan para pengacau keamanan dan keberadaan mereka dianggap illegal, namun pada tahun 1842 Mahkamah Agung Massachusetts menetapkan bahwa keberadaan serikat buruh diakui secara legal-formal dan mendapat jaminan perlindungan hukum, kebijakan tersebut kemudian diikuti oleh lembaga-lembaga pengadilan di tiap-tiap negara bagian. Sejak kelahiran Serikat Buruh Nasional (1836), bermunculan berbagai organisasi buruh berskala nasional yang anggotanya terdiri dari para pekerja dari berbagai vak di kota-kota yang tersebar di setiap negara bagian Amerika Serikat. Misal National Labor Union (Persatuan Buruh Nasional) di kota Baltimore pada tahun 1866, Knights of Labor (Para Ksatria Buruh) di Philadelphia pada tahun 1869, Federasi Serikat Buruh Industri dan Kerajinan Amerika Serikat dan Canada (1881) di Pittsburgh, American Federation of Labor (Federasi Buruh Amerika) pada tahun 1886 di Columbus, Ohio. Tuntutan yang diajukan organisasi-organisasi buruh tersebut meliputi penetapan 8 jam kerja sehari, kenaikan upah buruh dan berbagai tuntutan perbaikan nasib kaum buruh. Strategi dan taktik yang digunakan kaum buruh Amerika Serikat dalam menghadapi kaum pengusaha dalam perselisihan perburuhan tampak pada strategi dan taktik Federasi Buruh Amerika dalam menghadapi perselesihan perburuhan dengan kaum pengusaha. Strategi Federasi Buruh Amerika dalam menghadapi kaum pengusaha dengan menerima kaum pengusaha untuk diajak bekerjasama untuk membicarakan masalah perjanjian kerja. Federasi Buruh Amerika berharap kaum pengusaha memberikan jaminan hak-hak buruh yang diwujudkan dalam perjanjian kerja, sehingga kaum buruh di Amerika Serikat dapat diperlakukan sebagai warga negara penuh di dalam masyarakat kapitalis. Selain itu Federasi Buruh Amerika menggelar strategi menolak gerakan buruh radikal yang mempercayai kebenaran teori perjuangan kelas seperti yang ditunjukkan kaum Marxis maupun kaum anarkis. Gerakan tersebut dianggap sebagai jenis ideology impor dari luar negeri dan tidak cocok dengan sendi-sendi dasar kebudayaan
Amerika Serikat. Ideologi radikalisme (Marxisme dan Anarkisme) akan merintangi dan menodai gerakan serikat buruh di Amerika Serikat, bahkan ideologi radikalisme hanya akan mengkonsentrasikan seluruh elemen masyarakat untuk melawan gerakan serikat buruh, sehingga akan melenyapkan keberadaan kaum buruh di Amerika Serikat. Berbagai taktik di dalam gerakan buruh meliputi: gerakan pengorganisasian, boikot, sabotase, slowdown (menghambat pekerjaan), aksi
pemogokan.
Namun
Federasi
Buruh
Amerika
lebih
memilih
taktik
gerakan
pengorganisasian dan merasa tidak cocok dengan taktik boikot, sabotase maupun slowdown. Senjata kaum pengusaha Amerika Serikat dalam menghadapi gerakan kaum buruh dengan melakukan langkah kooperatif terhadap kaum buruhnya yang diyakini sebagai langkah efektif dalam menyelesaikan perselisihan perburuhan. Pihak pengusaha meyakinkan kepada para pekerjanya bahwa persahabatan maupun kerjasama yang baik di masa lalu akan sama-sama lebih menguntungkan. Pihak pengusaha meyakinkan kepada para pekerjanya bahwa kedua belah pihak sama-sama tidak senang dengan kedairan pihak luar yang akan mengeruhkan suasana. Kebijakan semacam ini termanifestasikan dalam kerjasama kaum buruh dengan kaum pengusaha di Amerika Serikat dalam mendirikan National Civic Federation (Federasi Warga Negara Nasional) pada tahun 1901 dengan Marcus A. Hanna dari pihak pengusaha ditetapkan sebagai presiden, dan Samuel Gompers dari pihak buruh ditetapkan sebagai wakil presiden organisasi tersebut. Buku yang berjudul Gerakan Buruh di Amerika Serikat yang berisi tentang segala hal yang berhubungan dengan gerakan buruh di Amerika Serikat bagian Utara sejak tahun 1886 sampai tahun 1892, semula merupakan skripsi tingkat strata satu (S1) yang berjudul Pergerakan Serikat Buruh di Amerika Serikat Bagian Utara Pada Tahun 1886 – 1892. Untuk memperoleh gelar kesarjanaan di bidang ilmu sejarah, skripsi ini pada 5 Mei 1988 berhasil dipertahankan di depan dewan penguji skripsi dengan hasil sangat memuaskan. Penulisan untuk skripsi sedikit berbeda dengan yang disajikan dalam buku ini. Tidak dapat disangkal, seiring waktu berjalan (1988-2010), pemerolehan ilmu pun bertambah, ikut memperkaya dan mewarnai penulisan buku ini. Mengingat kondisi naskah asli buku ini adalah skripsi yang tertulis menggunakan mesin ketik, dan dalam keadaan tidak jelas (kabur), karena dimakan oleh waktu, sehingga tujuan penulisan buku ini selain untuk keperluan penyebaran khasanah ilmu terkait dengan segala hal berkenaan dengan gerakan buruh di Amerika Serikat, juga memiliki tujuan untuk menyelamatkan dokumen (skripsi) tersebut dari kerusakan. Mengingat referensi berkaitan dengan segala hal yang berhubungan dengan gerakan buruh di Amerika Serikat sangat langka,
dan jika ada itu pun sebagian besar referensi yang tersedia berbahasa Inggris, sehingga dengan kehadiran buku yang berjudul Gerakan Buruh di Amerika Serikat dapat membantu pihak-pihak yang berminat mempelajari atau mengkaji sejarah sosial khususnya yang menyangkut dengan gerakan buruh di Amerika Serikat. Buku ini hanya mungkin terbit berkat bantuan, nasihat, dukungan dan bimbingan intelektual dari berbagai pihak. Pertama yang perlu disebut adalah Bapak Drs. M.H. Sundoro dan Drs. Sudiro, SU selaku pembimbing skripsi satu dan dua yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan akademik. Mereka berdua dengan tulus-ikhlas dan kesabarannya telah meluangkan banyak waktu untuk memberikan bimbingan dan wawasan ilmiah, sehingga skripsi tersebut dapat terselesaikan tepat waktu. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Dewan Penguji Skripsi yang terdiri dari Drs. Soedardi (Almarhum), Drs. M.H. Sundoro (Penguji 1), Drs. Sudiro, S.U, Drs. Kamidjan SH, M.Hum, Dra. Siti Sumardiati (Sekretaris) yang telah banyak memberikan kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi penyempurnaan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pegawai koleksi buku jursan di Fakulktas Sastra Universitas Jember, perpustakaan pusat Universitas Jember, perpustakaan Pasca-sarjana UGM, perpustakaan IKIP Sanatadharma, perpustakaan pusat Universitas Indonesia, perpustakaan LIPI, maupun pegawai perpustakaan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta yang banyak menyediakan buku-buku referensi. Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada penerbit PT Lembah Manah, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang bersedia menerbitkan buku ini. Betapa berat beban yang harus ditanggung oleh mereka yang ada di sekeliling penulis dan sungguh besar bantuan, nasihat, dukungan serta bimbingan intelektual terhadap penerbitan buku ini. Namun penulis hanya dapat memberikan imbalan yang sungguh tidak pantas untuk diterima kepada mereka semuanya, karena memang begitu kecil nilainya, yaitu sekedar ucapan terima kasih. Walaupun demikian, Tuhan Yang Mahaesa senantiasa memberikan balasan yang setimpal untuk mereka dengan kelimpahan berkat dan hidayah-Nya yang senantiasa mengalir untuk mereka. Selama penyusunan buku ini sangat menyita banyak waktu, sehingga tidak jarang penulis banyak menghabiskan waktunya di dalam kamar hanya sekedar untuk menyelesaikan buku ini. Bahkan tidak jarang pekerjaan sehari-hari penulis sebagai kepala keluarga terbengkelaikan. Namun istriku tercinta, Dwi Sunaryati, dan anak-anakku tersayang Mita, Allusia, Kresna dan Ester serta cucuku Dewa Arjuna sudah terbiasa mengalami masa-masa
seperti ini. Hanya kesabaran dan pengertian serta dorongan merekalah yang membuat stabilitas keluarga tidak terganggu dan proses penulisan buku pun menjadi lebih lancar. Sungguh pantas kiranya buku ini kupersembahkan untuk mereka.
Jember, 2010
IG. Krisnadi.
Pengantar Drs. Nawiyanto, MA, PhD.1 Rasa senang mengiringi kehadiran buku Gerakan Buruh di Amerika Serikat karya IG. Krisnadi. Saya mengenal penulis buku ini, selain sebagai kolega di Jurusan Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas Jember, juga melalui keterlibatan dalam kegiatan penelitian, pengabdian kepada masyarakat
maupun dalam berbagai kegiatan lainnya.
Ia telah membuktikan diri
sebagai tenaga pengajar yang produktif dalam berkarya, serta dedikatif terhadap ilmu sejarah yang digelutinya. Ia memiliki tipologi selain dikenal sebagai pekerja keras, disiplin, ulet, tangguh dan berani dalam berkarya. Karya-karya ilmiah yang pernah dihasilkannya menunjukkan pembelaan
terhadap orang-orang lemah yang tertindas, dibuktikan dengan
bukunya yang berjudul Tahanan Politik Pulau Buru (1969-1979) yang diterbitkan LP3ES (April, 2001), dikembangkan dari tesis S2 yang ditulis ketika Orde Baru masih berdiri kokoh. Keberpihakannya terhadap orang-orang lemah dan termarginalkan juga tampak dalam karya Gerakan Buruh di Amerika Serikat. Melalui karya-karyanya ini IG Krisnadi bisa diposisikan sebagai bagian dari apa yang dianjurkan sejarawan Kanada H. Zinn sebagai penulisan sejarah terlibat (enganged history). IG. Krisnadi dalam karyanya yang berjudul Gerakan Buruh di Amerika Serikat memotret sebagian dari sejarah sosial Amerika Serikat khususnya yang terkait dengan gerakan buruh di Amerika Serikat bagian Utara dalam perjuangan menghadapi kaum pengusaha dalam perselisihan perburuhan. Karya ini merupakan pendalaman dan perluasan dari karya ilmiah yang pertama kali ditulisnya 19 tahun yang lalu dalam rangka mendapatkan gelar sarjana sejarah. Dalam kurun waktu yang panjang naskah tersebut terus disempurnakan dan diperbaiki sehingga menambah bobot ilmiahnya baik dari segi analisis maupun bahan rujukan. Materi pokok karya IG. Krisnadi yang berjudul Gerakan Buruh di Amerika Serikat terbagi dalam lima bab. Bab 1 berisi pengertian gerakan buruh di Amerika Serikat bagian Utara, kerangka teori, serta metode penelitian yang digunakan dalam mengkaji gerakan buruh di Amerika Serikat bagian Utara dalam kurun waktu 1886-1892. Bab 2 membahas latar belakang 1
Staf pengajar Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Jember.
sosial-ekonomi kaum buruh hingga tahun 1886. Bab 3 membicarakan peranan Federasi Buruh Amerika dalam gerakan buruh di Amerika Serikat bagian Utara. Bab 4 memaparkan reaksi serikat buruh radikal. Bab 5 sebagai penutup berisi kesimpulan pembahasan. Masing-masing bab dirinci secara detail di dalam subbab-subbab disertai dengan penjelasan di dalam catatan kaki, sehingga memudahkan para pembaca di dalam mengikuti uraian keseluruhan buku ini. Berdasarkan pengamatan saya, referensi sejarah sosial Amerika Serikat khususnya yang terkait dengan gerakan buruh di Amerika Serikat bagian Utara yang ditulis dalam bahasa Indonesia bisa dikatakan langka. Oleh karena itu, buku ini merupakan sumbangan penting dalam menunjang kegiatan belajar-mengajar khususnya untuk mata kuliah Sejarah Amerika Serikat maupun Sejarah Perindustrian. Buku ini dapat digunakan sebagai pegangan dan rujukan bagi mahasiswa, dosen dan peminat sejarah gerakan buruh. Tentu saja apa yang ditulis di sini baru sepenggal dan belum mencerminkan kompleksitas gerakan buruh di Amerika Serikat bagian Utara. Akan tetapi penulisan sejarah memang tidak akan pernah tuntas ditulis sehingga selalu terbuka peluang baru untuk menuliskannya kembali. Karya ini merupakan inspirasi berharga untuk menulis gerakan buruh di Amerika Serikat Abad ke-20, serta membuka peluangpeluang untuk melakukan komparasi sejarah buruh dengan kawasan lain termasuk Indonesia bisa dari penulis yang sama maupun penulis-penulis lain yang meminati. Seiring dengan proses industrialisasi, isu-isu perburuhan akan terus tumbuh aktualitasnya dan dalam konteks demikian kajiah-kajian historis mengenai perburuhan, termasuk yang telah disumbangkan penulis ini, akan memberikan kontribusi berharga kearah pemahaman yang lebih utuh mengenai dinamika sejarah dan pemecahan masalah-masalah perburuhan. Oleh karena itu, terbitnya buku karya IG. Krisnadi ini, sudah sepantasnya disambut dengan pikiran dan tangan terbuka.
Jember, 2010
Drs. Nawiyanto, MA, PhD.
DAFTAR ISI Prakata Penerbit…………………………………………………………………………..
i
Pengantar Penulis………………………………………………………………………… iii Pengantar (Drs. Nawiyanto, MA, PhD).…………………………………………………. viii Daftar Isi…………………………………………………………………………………. ix Daftar Gambar…………………………………………………………………………… xi Daftar Peta……………………………………………………………………………….. xii Daftar Tabel……………………………………………………………………………… xiii BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………….
1
BAB 2 KONDISI SOSIAL-EKONOMI KAUM BURUH SAMPAI TAHUN 1886…. 2.1 Pertumbuhan Kapitalisme…………………………………………………… 17 2.2 Pertumbuhan Serikat Buruh ………………………………………………… 32 2.3 Kehidupan Sosial-ekonomi Kaum Buruh …………………………………… 42 BAB 3 PERANAN FEDERASI BURUH AMERIKA DALAM GERAKAN BURUH… 48 3.1 Keorganisasian Federasi Buruh Amerika……………………………………... 48 3.2 Strategi dan Taktik Federasi Buruh Amerika…………………………………. 59 3.3 Senjata Pengusaha dalam Perselisihan Perburuhan…………………………… 83 BAB 4 SERIKAT BURUH RADIKAL…………………………………………………. 95 4.1 Serikat Buruh Internasional……………………………………………………. 96 4.2 Keresahan-keresahan Sosial…………………………………………………… 115 4.2.1 Pemogokan di Perusahaan Mesin Pengetam Tahun 1886…………………… 117 4.2.2 Pemogokan di Perusahaan Besi dan Baja, Homestead Tahun 1892………… 127
BAB 7 KESIMPULAN…………………………………………………………………… 137 Lampiran ………………………………………………………………………………….. 141
1. Anggota Federasi Buruh Amerika Sampai tahun 1940……………………….. 141 2. Jumlah Anggota Serikat Buruh di Amerika Serikat Sampai Tahun 1940…….. 146 Daftar Singkatan…………………………………………………………………………… 147 Glosarium…………………………………………………………………………………... 149 Daftar Pustaka……………………………………………………………………………… 151 Indeks………………………………………………………………………………………. 152
DAFTAR GAMBAR 1. Menkeu Alexander Hamilton…………………………………………………
9
2. Menlu Thomas Jefferson……………………………………………………...
11
3. Patung Liberty……………………………………………………………….
25
4. Presiden FBA, Samuel Gompers …………………………………………….
49
5. Para Pejabat Eksekutif Federasi Buruh Amerika……………………………..
54
6. Karl Marx …………………………………………………………………….
96
7. Robert Owen………………………………………………………………….
99
8. William Lovett ……………………………………………………………….
105
9. Flora Tristan…………………………………………………………………..
105
10. Mazzini ……………………………………………………………………….
107
11. Louis Blanq …………………………………………………………………...
108
12. Michael Bakunin ………………………………………………………………
109
13. Proudhon ………………………………………………………………………
109
14. Frederick Adolf Sorge …………………………………………………………
113
15. Agust Spies …………………………………………………………………….
122
16. Henry Clay Frick ……………………………………………………………….
130
17. Alexander Berkman …………………………………………………………….
132
DAFTAR PETA 1. Peta Negara Amerika Serikat ……………………………………………….
8
2. Posisi Koloni Spanyol, Prancis dan Inggris di Benua Amerika………………..
.
21
3. Jalur Kereta Api di Amerika Serikat Sampai Tahun 1892……………………...
.
29
DAFTAR TABEL 1. Perkembangan Barang Produksi Pabrik (Setiap Juta Dolar)…………………………….
31
2. Pertumbuhan Anggota Serikat Buruh Amerika Serikat…………………………
56
3. Anggota Federasi Buruh Amerika Sampai Tahun 1940 ………………………..
141
4. Jumlah Anggota Buruh Di Amerika Serikat Sampai Tahun 1940………………
148
BAB 1 PENDAHULUAN Istilah buruh yang dalam bahasa Inggris labor diartikan sebagai
seseorang yang melakukan
pekerjaan tertentu untuk mendapatkan upah. Namun buruh juga diartikan sebagai prestasi seseorang maupun kelompok yang harus dikaitkan dengan industri modern, produksi, organisasi, tenaga kerja serta tergantung pada keberhasilan perusahaan modern2. Pada mulanya kaum buruh di Amerika Serikat bagian Utara mengadakan perjanjian kerja antara pihak pengusaha dengan pihak buruh yang belum berorganisasi, sehingga sistem semacam ini bersifat berat sebelah dan lebih menguntungkan kaum pengusaha. Perjanjian kerja semacam ini biasanya ditetapkan oleh pihak pengusaha dengan melalui upah rendah, jam kerja panjang, kondisi pekerjaan tidak sehat dan membahayakan, sehingga kaum buruh di Amerika Serikat bagian Utara hidupnya sangat memprihatinkan, karena tereksploitasi oleh kaum pengusaha, sehingga mereka mempersatukan diri membentuk serikat buruh untuk memperjuangkan perbaikan kondisi sosial ekonominya. Kaum buruh Amerika Serikat bagian Utara dengan rasa berat hati menerima perjanjian kerja secara perseorangan, karena mendapat tekanan dari kebutuhan keluarga3. Berkaitan dengan berbagai tingkatan perkembangan teknologi di dalam industrialisasi, maka kaum buruh di Amerika Serikat bagian Utara dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok yang meliputi: (1) Skilled labor; merupakan buruh yang mempunyai keahlian khusus dalam suatu pekerjaan. Kelompok ini terdiri dari buruh terampil dan buruh berspesialisasi. (2) Semi-skilled labor atau sebagai buruh setengah terampil. Yang termasuk kelompok ini adalah buruh magang yang mendapatkan pendidikan, pelatihan dan langsung mempraktekkannya. Buruh magang biasanya terdiri dari buruh usia anak-anak dan remaja. (3) Unskilled labor, merupakan buruh tidak terampil, dan biasanya mereka bekerja sebagai buruh kasar. (4) Buruh sebagai tenaga administrasi dan tenaga pemasaran4. Kesadaran kaum buruh Amerika Serikat bagian Utara membentuk serikat buruh, pada mulanya berasal dari buruh terampil di beberapa kota seperti: Philadelphia, New York, Boston sejak akhir abad 2
The Encyclopedia Americana Volume 16 (New York: Americana Corporation, 1977), hlm. 571-572.
3
Comton's, Pictured. Encyclopedia And-Fact-Index (Chicago: F.E. Comton’s & Company, 1960), volume 8, hlm. 84-85.
4
S.R. Parker, Industri dan Pendidikan, dalam G. Kartasapoetra (penyadur), Sosiologi Industri (Jakarta: Dina Aksara, 1985), hlm. 42-56.
XVIII yang terdiri dari: para tukang kayu, tukang sepatu, tukang cetak, dan para penjahit pakaian. Mereka sebagai pelopor kaum buruh untuk membentuk serikat buruh di,Amerika Serikat bagian Utara, karena keadaan sosial ekonomi mereka lebih baik apabika dibandingkan dengan kelompok buruh lainnya seperti pada kelompok semi-skilled labor maupun unskilled labor. Mereka juga mempunyai penghasilan dan pola berpikir lebih baik, sehingga mampu untuk membantu iuran para anggotanya. Pada awal pertumbuhan serikat buruh di Amerika Serikat bagian Utara masih dalam bentuk serikat sekerja yang anggota-anggotanya terdiri dari orang-orang yang melakukan jenis pekerjaan yang sama, dan biasanya para anggotanya terdiri dari buruh terampil.5 Misal: serikat sekerja para tukang pembuat sepatu, tukang cetak, tukang penjahit pakaian yang sudah terdapat di Boston, Philadelphia dan New York sejak tahun 1790-an, dan serikat sekerja ini masih bersifat lokal. Pada awal pertumbuhan serikat buruh di Amerika Serikat bagian Utara mendapat rintangan dari kaum pengusaha yaitu dengan lebih cenderung memperkerjakan para buruh yang tidak masuk ke dalam keanggotaan serikat buruh. Cara lain yang ditempuh kaum pengusaha untuk merintangi pertumbuhan serikat buruh di Amerika Serikat bagian Utara dengan berkolusi kepada kalangan dewan legislatif (para senator), hakim maupun pihak kepolisian agar berpihak kepada kaum pengusaha dan diharapkan tidak memberikan jaminan perlindungan hukum maupun keamanan kepada kaum buruh baik yang tergabung di dalam serikat-serikat buruh maupun secara perseorangan. Pergerakan serikat buruh Amerika Serikat bagian Utara merupakan aksi kaum buruh yang dilakukan melalui serikat-serikat buruh untuk menuju ke arah perbaikan hidup. Mereka hidup miskin karena tereksploitasi kaum pengusaha melalui penetapan jam kerja panjang, upah buruh rendah, kondisi pekerjaan tidak sehat dan membahayakan, hukuman penjara bagi buruh yang bersalah dalam melakukan pekerjaan maupun tidak dapat membayar hutang, bentuk sistem perjanjian kerja secara perseorangan, dan pemberian upah berupa barang yang tidak sebanding dengan prestasi kerja buruh. Sebelum tahun 1830 sebagian besar kaum buruh di Amerika Serikat bagian Utara telah bekerja sebanyak 12 jam sehari, walaupun kaum buruh di kota New York telah memperoleh 10 jam sehari, karena di kota tersebut kekurangan tenaga buruh terampil.6 Sampai pada tahun 1890 kaum buruh di kota Norwich dan Connecticut masih menerima upah berupa barang produksi, dan hal ini merugikan kaum buruh.7 Periode tahun 1886-1892 bagi pergerakan serikat buruh di Amerika Serikat masih dalam usia muda, walaupun sejak tahun 1790 telah muncul serikat-serikat buruh dalam bentuk serikat sekerja, tetapi 5
A. Madjid Siregar, Perkembangan Serikat Buruh Di beberapa Negara (Djakarta: Pustaka Rakyat, 1953), hlm.9.
6
Adrian A. Paradis, Labor in Action; The Story The American Labor Movement (New York: The New American Library, 1966), hlm. 17.
7
Leon Litwack, The American Labor Movement (Prentice-Hall Inc; 1962), hlm. 18.
itupun lenyap kembali pada masa depresi ekonomi tahun 1837. Pada tahun 1860-an perkembangan serikat buruh di Amerika Serikat mulai tumbuh lagi, terbukti pada tahun 1863 telah muncul 80 serikat buruh lokal, dan satu tahun berikutnya telah terdapat 300 serikat buruh lokal di Amerika Serikat8. Kemudian pada tahun 1869 telah lahir Knights of Labor (K of L) di Philadelphia. K of L (Para Ksatria Buruh) sebagai perintis pergerakan serikat buruh di Amerika Serikat bersifat modern, karena organisasi ini telah memiliki struktur keorganisasian yang teratur, dan merupakan serikat buruh nasional berbentuk general labour union, maksudnya anggota-anggotanya terdiri dari segala kelompok kaum buruh dengan tidak memperhatikan jenis pekerjaannya, sehingga anggotanya tidak terbatas pada kalangan buruh terampil saja, melainkan juga buruh setengah terampil, buruh tidak terampil, buruh tenaga administrasi dan pemasaran. Para Ksatria Buruh berhasil mengontrol berbagai serikat buruh di distrik-distrik, pada setiap distrik minimal mengontrol 1-5 serikat buruh lokal, dan pada setiap serikat buruh lokal biasanya terdiri dari serikat sekerja dan serikat buruh dalam ikatan perusahaan yang anggotanya terdiri dari buruh terampil, setengah terampil, tidak terampil, tenaga administrasi dan pemasaran di dalam suatu perusahaan. Para Ksatria Buruh telah memiliki program kerja mantap yakni: menuntut 8 jam bekerja untuk setiap hari, mendapatkan upah yang layak, menghapuskan hukuman penjara bagi buruh yang bersalah di dalam melakukan pekerjaan maupun tidak dapat membayar hutang, menetapkan batas usia minimal buruh anak-anak, menyelenggarakan perjanjian kerja secara kolektif, dan berusaha menempatkan anggotanya duduk di dalam Kongres.9 Pergerakan serikat buruh di Amerika Serikat di bawah pimpinan Para Ksatria Buruh dan American Federation of Labor (AFL) tidak memiliki "kesadaran golongan buruh" atau tidak memiliki gerakan yang didasarkan atas pertentangan kelas10 seperti biasanya pada pergerakan serikat buruh di Rusia maupun di Republik Rakyat Cina. Walaupun demikian kaum buruh di Amerika Serikat bersifat militan untuk mempertahankan kedudukannya dan jaminan bagi seorang warga negara penuh di dalam masyarakat kapitalis. Pada pertengahan abad XIX sosialisme mulai masuk ke Amerika Serikat dibawakan oleh kaum imigran dari berbagai negara di Eropa. Pada mulanya sosialisme yang masuk ke Amerika Serikat masih berbentuk sosialisme utopia, dan ajaran ini pertama kali masuk ke Amerika Serikat berkat jasa Robert Owen. Perkembangan sosialisme di Amerika Serikat menjadi lebih mantap, karena mendapat pengaruh
8
Maurice J. Tobin, op. cit., hlm. 11.
9
Ibid.
10
Yang dimaksud pertentangan kelas disini yaitu pertentangan antara kelas kapitalis sebagai pemilik alat-alat produksi melawan kelas buruh yang hanya memiliki kemampuan untuk bekerja saja. Keduanya saling konflik, karena kelas kapitalis selalu menghisap kelas buruh, maka kelas kapitalis harus dilenyapkan, kemudian kaum buruh berkuasa untuk kepentingan bersama.
perpindahan markas besar Internasional I dari London ke New York tahun 1872. Studi tentang pergerakan serikat Buruh di Amerika Serikat bagian Utara pada tahun 1886-1892 menjadi kajian yang urgent dengan pertimbangan sebagai berikut: (1) masih sedikit referensi yang mengupas secara terinci mengenai masalah pergerakan serikat buruh di Amerika Serikat bagian Utara. Andaikan ada itu pun masih berupa buku-buku berbahasa Inggris; (2) masalah tersebut masih sedikit dibahas dalam suatu karya tulis ilmiah, sehingga kajian ini dapat dimanfaatkan untuk menambah atau memperkaya referensi mata kuliah Sejarah Amerika Serikat; (3) periode tahun 1886-1892 bagi pergerakan serikat buruh di Amerika Serikat telah menunjukkan sifat gerakan yang modern dengan memiliki bentuk organisasi yang teratur dalam wadah Federasi Buruh Amerika. Pada tahun 1886 Federasi Buruh Amerika beranggotakan 138.000 orang, kemudian berkembang pesat, dan pada tahun 1894 anggotanya mencapai 275.000 orang, atau mencapai 73 % dari seluruh anggota serikat buruh di Amerika Serikat; (4) penulis ingin mengetahui seberapa jauh hasil yang diperoleh pergerakan Serikat buruh di Amerika Serikat bagian Utara dalam usahanya untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi kaum buruh. Pergerakan serikat buruh di Amerika Serikat bagian Utara merupakan masalah yang komplek, karena proses pergerakan serikat buruh tersebut bersifat kontinuitas, dan memiliki ruang lingkup yang luas, sehingga obyek yang menjadi pembahasan dalam kajian tersebut harus dibatasi baik dalam aspek temporal maupun spasialnya. Dalam aspek spasial akan dibatasi pada pergerakan serikat buruh yang telah berafiliasi ke dalam Federasi Buruh Amerika khususnya di Amerika Serikat bagian Utara. Mengapa hanya dibatasi pada kaum buruh yang berafiliasi ke dalam Federasi Buruh Amerika saja, karena organisasi ini mempunyai peranan penting dalam sejarah pergerakan serikat buruh di Amerika Serikat bagian Utara. Demikian juga akan dibahas keresahan-keresahan sosial yang terdapat pada: aksi pemogokan di Perusahaan Mesin Pengetam Chicago tahun 1886, aksi kerusuhan di Haymarket Square tahun 1886, aksi pemogokan pada Perusahaan Besi dan Baja di Homestead tahun 1892. Apa yang dimaksud Amerika Serikat?, Amerika Serikat bagian Utara itu wilayahnya meliputi negara bagian mana saja?, apakah ada batasan secara tegas antara Amerika Serikat bagian Utara dengan Amerika Serikat bagian Selatan?, dan mengapa yang menjadi obyek pembahasan di dalam kajian ini hanya membatasi diri pada pergerakan serikat buruh yang ada di Amerika Serikat bagian Utara saja? Untuk menjawab pertanyaan pengertian tentang Amerika Serikat, terlebih dahulu akan dibahas tentang asal-usul istilah Amerika. Untuk mengetahui asal-usul istilah Amerika dapat dikaitkan dengan nama Amerigo Vespucci. Ia adalah sahabat dekat Christoporus Columbus yang keduanya berasal dari Genoa (Italia). Christoporus Columbus ketika menerima tawaran Raja Spanyol, Ferdinan untuk berlayar mengarungi samodera guna mencari India sebagai tempat asal-usul rempah-rempah, mendapat support dari Amerigo Vespucci. Ia mencatat segala hal yang dilihat, dijumpai, dirasakan dan dialami selama mengarungi samodera bersama rombongan ekspedisi Christoporus Columbus hingga ekspedisi tersebut
berhasil menemukan benua Amerika. Segala hal yang dicatat oleh Amerigo Vespucci ternyata menjadi dokumen penting terkait dengan dengan penemuan benua Amerika. Dokumen tersebut dipelajari oleh Prof. Martin Waldseemuller, namun nama Amerika tidak diketemukan di dalam dokumen tersebut. Untuk mengenang jasa Amerigo Vespucci, maka Prof Martin Waldseemuller memberi nama benua baru tersebut dengan nama Amerika sebagai suatu istilah yang diambil dari nama Amerigo Vespucci.11 Istilah Amerika Serikat berasal dari bahasa Inggris United States of America (USA). Istilah ini untuk menyebut
suatu negara yang berbentuk republik federal yang berada di belahan benua Amerika
bagian Utara.12
Negeri ini pada mulanya daerah jajahan Inggris, namun pada 4 Juli 1776 ke-13 koloni13
yang berada di sepanjang pantai Samodera Atlantik tersebut berhasil memerdekan diri dari pemerintah kolonial Inggris. Negara Amerika Serikat ketika baru merdeka hanya terdiri dari tiga belas negara bagian, namun hingga kini negeri ini
terdiri dari 50 negara bagian yang meliputi: New Hamshire (Maine),
Massachusetts, Rhose Island, Connecticut, New York, New Jersey, Pennsylvania, Delaware, Maryland, Virginia, North Carolina, South Carolina; Georgia, Florida,
Alabama, Alaska, Arizona, Arkansas,
California, Colorado, Idaho, Hawai, Illinois, Indiana, Iowa, Kansas, Kentucky, Lousiana, Maine, Michigan, Minnesota, Mississippi, Missouri, Montana, Nebraska, Nevada, New Mexico,
Ohio,
Oklahoma, Oregon, Tennessee, North Dakota, South Dakota, Texas, Utah, Vermonth, Washington D.C, West Virginia, Wisconsin, Wyoming.14 Untuk lebih jelasnya ke-50 negara bagian yang bergabung ke dalam Amerika Serikat dapat dilihat dalam peta berikut ini.
Peta 1, Negara Amerika Serikat15
11
D.K. Kolit, Sejarah Amerika Latin. Terjemahan. (Kupang, tanpa badan penerbit, 1972), hlm. 9.
12
Robert Sobel, Basic Facts of United State of America Publishing Company, 1963), hlm. i.
History (New York: The Crowell-Collier
13
Ke-13 koloni yang pada 4 Juli 1776 mendirikan suatu negara yang bernama United Stated of America tersebut meliputi: New Hampshire, Massachusetts, Rhose Island, Connecticut, New York, New Jersey, Pennsylvania, Delaware, Maryland, Virginia, North Carolina, South Carolina; Georgia 14
John W. Caughey, Ernest R. May,A history of the United States (Chicago: Rand McNally & Company,
1958. 15
http://www.google.co.id/PetaNegaraAmerikaSerikat.html
Amerika Serikat memiliki dua sistem kepartaian, yaitu Partai Republik dan Partai Demokrat. Pada mulanya Partai Republik bernama Partai Federal yang didirikan
oleh George
Washington sebagai Presiders I Amerika Serikat, kemudian berubah menjadi Partai Republik ketika diseponsori oleh John Quincy Adam dan Henry Clay. Partai Republik mendapat dukungan dari kaum industrialis yang berada di Amerika Serikat bagian Utara, sedangkan Partai Demokrat mendapat dukungan dari para tuan tanah yang berada di negara-negara bagian di wilayah Amerika Serikat bagian Selatan. Semasa pemerintahan George Washington (1789-1797), terjadi pertikaian politik antara kaum federalis yang
para pendukungnya adalah kaum pengusaha di bagian Utara dengan dipelopori oleh
Alexander Hamilton sebagai Menteri Keuangan berhadapan dengan kaum demokrat yang didukung kaum tuan tanah di bagian Selatan dengan dipelopori oleh Menteri Luar Negeri, Thomas Jefferson. Alexander Hamilton mempercayai bahwa kekayaan dan kesejahteraan bangsa Amerika Serikat ditentukan oleh pertumbuhan secara baik barang-barang produksi pabrik, sehingga ia lebih menandaskan bahwa Amerika Serikat harus mendapatkan kepercayaan atas perkembangan industri dan kegiatan perdagangan.16 Berkenaan dengan itu, Alexander Hamilton berusaha melindungi industri dalam negeri Amerika Serikat dengan melaksanakan kebijakan politik proteksi,17 dengan cara menetapkan bea masuk bagi barang-barang luar negeri yang setinggi-tingginya. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi dan merangsang pertumbuhan industri dalam negeri. Pemerintah Amerika Serikat juga diharapkan memberikan subsidi kepada
16
Alexander Hamilton mempercayai terciptanya kekayaan dan kesejahteraan Amerika Serikat, tergantung pada pertumbuhan produksi pabrik secara baik. Lihat; Hugh A. Bone, American Po1ities and Party System (New York: McGraw-Hill Book Company, 1965), hal. 72. Ia juga mempercayai pembangunan Amerika Serikat tergantung pada pertumbuhan perdagangan secara baik. Lihat; The United States Information Service, Garis Besar Sejarah Amerika (Jakarta: USICA, tanpa tahun terbit), hlm. 62-65.
17
Politik proteksi merupakan politik yang dijalankan pemerintah Amerika Serikat dengan menetapkan bea masuk bagi barangbarang luar negeri (impor) setinggi-tingginya, maksudnya untuk melindungi dan merangsang pertumbuhan industri dalam negeri. Pemerintah juga diharapkan memberikan subsidi kepada para pengusaha yang hendak mendirikan industri baru.
para pengusaha yang hendak mendirikan industri baru.18 Ia juga menginginkan perluasan kekuasaan pemerintah pusat dengan mendirikan sistem bank nasional yang menanggung hutang-hutang uni serta hutang-hutang dari berbagai negara bagian, juga menetapkan berbagai pajak federal, dan menghendaki penghapusan perbudakan19. Gambar 1, Menkeu Alexander Hamilton.20
Kaum demokrat yang dipelopori oleh Menteri Luar Negeri yang pertama Thomas Jefferson, menentang pembentukan negara federal yang diusulkan Menteri Keuangan Alexander Hamilton beserta kaum industrialis (Kaum Pengusaha) sebagai
pendukungnya dari wilayah Utara
yang dianggapnya
cenderung
mengekang kemerdekaan perseorangan dari stiap warga negara Amerika Serikat dalam melakukan berbagai aktivitas kegiatannya termasuk dalam berkegiatan bisnis. Untuk itu Thomas Jefferson lebih cenderung menghendaki pembentukan suatu negara konfederasi yang memberikan jaminan kemerdekaan perseorangan yang lebih luas. Selain itu ia menginginkan adanya perluasan sistem pertanian di Amerika Serikat ke
arah daerah-daerah pedalaman
di bagian barat yang masih berupa hutan belantara dengan mempertahankan sistem perbudakan yang digunakan sebagai tenaga inti pertanian (perkebunan kapas). Thomas Jefferson juga menyarankan agar Amerika Serikat dapat menjadi negara besar yang maju dalam sector perekonomian, maka negeri ini wajib untuk melaksanakan politik perdagangan bebas dengan tidak adanya campur tangan pemerintah pusat (Pemerintah Federal) dalam soal perdagangan, tidak menyetujui pajak federal, dan menghendaki politik perdamaian, maksudnya apabila damai maka keadaan aman untuk melaksanakan perdagangan bebas.21 Selain itu ia juga menghendaki terbentuknya negara konfederasi Amerika Serikat yang terdiri dari gabungan beberapa negara yang berdiri sendiri, tetapi dipimpin oleh pemerintah pusat. Kedaulatan keluar sepenuhnya dipimpin oleh pemerintah pusat, tetapi kedaulatan ke dalam sepenuhnya dipegang oleh pemerintah negara bagian masing-masing. Ia juga menyarankan politik perdagangan bebas, artinya pemerintah tidak boleh campur tangan dalam masalah perdagangan, dan kebebasan berusaha harus dihormati. Ia menentang politik proteksi, karena adanya penetapan bea impor yang tinggi, sehingga akan menyulitkan penyelenggaraan perdagangan secara ektensif.22 Untuk mengetahui seorang tokoh dari Selatan sebagai
sang pejuang terbentuknya negara konfederasi di Amerika Serikat yaitu Thomas
Jefferson, dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
18
19
Ibid.
Hugh A. Bone, lock. cit. 20
21
http://www.google.co.id/AlexanderHamilton.html Charles R. Adrian, The American Political Process (New York: McGraw Hill Book Company, 1965), hal. 122. 22
Ibid.
Gambar 2, Menlu Thomas Jefferson23
Amerika Serikat bagian Utara wilayahnya meliputi: negara-negara bagian yang berpusat di sebelah timur laut, dan negara-negara bagian yang berpusat di sebelah utara. Dalam kajian ini, akan dibatasi pada negaranegara bagian yang berada di sebelah timur laut yang terletak pada batas-batas yang meliputi: (1) sebelah selatan; yaitu pada garis Mason dan Dison terletak pada390-360 garis lintang utara. Garis tersebut berada diantara Maryland dan Pensylvania; (2) sebelah barat dibatasi oleh Minnesota, Iowa dan Missouri; (3) sebelah utara dibatasi oleh Canada; (4) sebelah timur dibatasi oleh Samodera Atlantik.24 Pada tahun 1892 negara-negara bagian yang berada di sebelah timur laut tersebut terdiri dari: 16 negara bagian yakni: Maine, New Hampshire, Vermont, Masaachusetts, Rhode Island, Connecticut, New York, Ohio, Pennsylvania, New Jersey, Delaware, Maryland, Michigan, Indiana, Wisconsin dan Illinois25 Pembatasan scope temporal dalam kajian pergerakan serikat buruh di Amerika Serikat bagian Utara adalah tahun 1886-1892 dengan pertimbangan sebagai berikut: pada tahun 1886 digunakan sebagai batas awal kajian dengan pertimbangan pada tahun 1886 adalah tahun berdirinya Federasi Buruh Amerika. Sedangkan penentuan tahun 1892 sebagai batas akhir kajian berdasarkan pada peristiwa aksi pemogokan pada Perusahaan Besi dan Baja di Homestead tahun 1892. Kedua peristiwa aksi pemogokan buruh tersebut menjadi awal kejatuhan atau awal merosotnya pergerakan serikat buruh di Amerika Serikat di bawah pimpinan Federasi Buruh Amerika. Setiap permasalahan yang muncul dalam kajian pergerakan serikat buruh di Amerika Serikat bagian Utara pada tahun 1886-1892 dicoba didekati dengan menggunakan ilmu bantu sosiologi industri. Menurut M.A. Smith, sosiologi industi merupakan salah satu disiplin ilmu sempalan (cabang) dari disiplin ilmu sosiologi yang membahas karakter dan arti dunia kerja, serta kehidupan manusia yang terlibat di dalamnya26. Ilmu bantu ini (sosiologi industri) diharapkan mampu memecahkan setiap permasalahan yang muncul terkait dengan masalah perselisihan perburuhan di Amerika Serikat bagian Utara pada tahun 1886-1892.
23
http://www.google.co.id/ThomasJefferson.html
24
The United States Information Service, U.S.A: its Geography and Growth (Washington D.C; USICA, tanpa tahun terbit) , hal. 27.
25
Sedangkan negara-negara bagian yang berpusat di sebelah utara terdiri dari: Minnesota, North Dakota, South Dakota, Montana, Iowa, Nebraska, Wyoming. Ibid., hal. 25.
26
M.A. Smith, Sosiologi Industri; Perpektif dan Model, dalam G. Kartasapoetra, (penyadur) , op. cit., hal. 1-26.
Yang dijadikan sebagai pisau analisis untuk membahas secara ilmiah setiap permasalahan yang muncul terkait dengan pergerakan serikat buruh di Amerika Serikat bagian Utara pada tahun 1886-1892 dengan menggunakan teori konflik27 menurut konsep Lewis A. Coser. Menurut Lewis A. Coser, konflik adalah pertentangan yang terjadi antara dua belah pihak atau lebih yang disebabkan karena kekecewaan maupun perbedaan kepentingan. Ia lebih lanjut mengatakan bahwa konflik tidak selalu bersifat merusak struktur sosial melainkan dapat juga sebagai katub penyelamat terhadap struktur sosial yang ada. Bentuk konflik yang bagaimana yang dapat merusak struktur sosial? dan bentuk konflik yang bagaimana yang justru bermanfaat sebagai katup penyelamat struktur sosial (memperkuat struktur sosial)? Untuk menjawab dua pertanyaan tersebut, Lewis A. Coser menjawab secara tegas bahwa konflik yang merusak struktur sosial adalah jika konflik tersebut terjadi di wilayah inti konflik. Misal sepasang suami-istri di dalam suatu rumah tangga yang sudah puluhan tahun hidup dalam suasana bahagia, tiba-tiba dikejutkan berita perselingkuhan suaminya dengan WIL (Wanita Idaman Lain) atau sebaliknya yakni ketika suami menerima
berita
perselingkuhan istri dengan PIL (Pria Idaman Lain). Konflik semacam ini terjadi dalam wilayah inti konflik yang dapat meruntuhkan “struktur rumah tangga” yang dibangun oleh sepasang suami-istri atas dasar rasa saling percaya, oleh suatu “pengkianatan.” Konflik yang terjadi di wilayah pinggiran dapat dimanfaatkan sebagai instrument pembentukan, penyatuan, dan memelihara struktur sosial. Ia lebih lanjut mengatakan bahwa konflik dapat juga dimanfaatkan
sebagai katup-penyelamat, maksudnya dengan
membiarkan luapan permusuhan tersalur tanpa menghancurkan seluruh struktur yang ada, sehingga konflik justru dapat berfungsi untuk membersihkan suasana. Misalnya ketika sepasang suami-istri seringkali bertengkar terkait dengan uang belanja harian, atau perbedaan dalam penentuan warna cat rumah, dan sebagainya. Dalam membahas berbagai situasi konflik, maka Lewis A. Cooser membedakan konflik ke dalam dua jenis, yakni konflik realistic dan non-realistic. Konflik realistic berasal dari kekecewaan terhadap tuntutan-tuntutan khusus yang terjadi di dalam hubungan sosial. Misal adanya kekecewaan kaum buruh yang tidak dikabulkan tuntutan perbaikan nasib berupa pengurangan jam kerja dan kenaikan upah, sehingga mereka melakukan aksi pemogokan terhadap majikannya. Konflik non-realistic berasal dari kekecewaan terhadap tuntutan dan kerugian yang tidak terungkapkan. Misal ketika ada salah seorang pekerja yang di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) oleh majikannya, ia kecewa dan melakukan balas dendam lewat ilmu gaip (menyantet) dengan meminta bantuan kepada pihak ketiga (dukun santet). Teori konflik dari Lewis Coser tersebut diharapkan dapat digunakan untuk mengamati secara tajam berbagai masalah sosial ekonomi berdasarkan pada proses konflik yang merupakan gejala sosial, dan 27
Lewis A. Coser dalam teori konfliknya telah mengemukakan secara mendalam tentang strukturalisme konflik yang membahas fungsi konflik. Ia Lihat Margaret M. Poloma, Sosiologi, Kontemporer (Jakarta: Rajawali, 1984), hal. 106128.
selalu melekat di setiap masyarakat28. Teori ini dapat digunakan untuk menjelaskan permasalahan secara tajam dan ilmiah dalam kaitannya dengan pergerakan serikat buruh di Amerika Serikat bagian Utara pada tahun 1886-1892 secara jelas. Data yang digunakan dalam kajian ini sebagian besar dalam bentuk sumber-sumber sekunder berupa buku-buku referensi berbahasa Inggris, karena jika menginginkan sumber primer di dalam kajian ini, maka akan terbentur pada masalah biaya, (transportasi maupun akomodasi) karena terkait letak obyek kajian (Amerika Serikat) yang sangat jauh dengan tempat tinggal pengkaji. Berkenaan dengan itu pengkaji menginginkan pencarian data sekunder dengan mengunjungi berbagai perpustakaan yang ada di Kajian Sejarah Amerika di Jakarta, koleksi buku jurusan di Fakultas Sastra dan Budaya UGM, perpustakaan Pasca-sarjana UGM, perpustakaan IKIP Sanata Dharma (Sekarang berubah menjadi Universitas Sanata Dharma), koleksi buku jurusan di Fakultas Sastra Universitas Jember, Perpustakaan Pusat Universitas Jember. Meskipun data yang berhasil dihimpun dalam bentuk data sekunder, namun data yang digunakan di dalam kajian ini dapat memberikan kebenaran yang mendekati obyektif setelah melalui proses pentahapan kegiatan penelitian sejarah seperti yang telah “diatur” dalam metode sejarah29 dengan cara memberikan penilaian terhadap sumber yang telah ada dengan memberi kritik cermat dan tidak berat sebelah, selanjutnya diinterpratasikan berdasarkan analisis ilmiah dengan mempersoalkan permasalahan yang menyangkut pertanyaan yang mencakup lima W + 1 H (what, when, who, where, why + how). Setelah itu dituangkan ke dalam tulisan dengan menggunakan ragam bahasa ilmah, sehingga akan diperoleh penulisan sejarah yang diskriptif-analitis.30
Penulisan tesis ini diharapkan dapat memperdalam masalah pergerakan serikat buruh, khususnya mengenai pergerakan serikat buruh di Amerika Serikat bagian Utara, dan juga diharapkan untuk melengkapi perbendaharaan Sejarah Sosial di Fakultas Sastra, Universitas Jember. Bagi para peminat untuk mempelajari Sejarah Sosial Amerika Serikat khususnya masalah perburuhan, maka tesis ini diharapkan dapat membantu memberikan petunjuk mengenai sumber-sumbernya. Isi buku ini mencakup pembahasan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, bab ini mencakup 28
Nasikun, Sebuah Pendekatan Untuk.Mempelajari Sistim Sosial Indonesia (Yogyakarta: Fakultas Sosial Politik Universitas Gajah Mada, 1974), hal. 106-128.
29
Metode penelitian sejarah mencakup pentahapan kegiatan sebagai berikut: heuristic (pengumpulan data), kritik sumber sejarah), interpretasi, historiografi (penulisan sejarah). Sartono Kartodirdjo, Pendektan Ilmu Sosial dalam Sejarah (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993). Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah (Terjemahan Nugroho Notosusanto), (Jakarta: Yayasan Penerbit Universitas Indonesia,1975).
30
Penulisan sejarah diskriptif-analitis menjelaskan kausalitas dari segala peristiwa yang terjadi dengan mempersoalkan permasalahan yang menyangkut apa, kapan, dimana, bagaimana, dan mengapa" Lihat Sartono Kartodirdjo, Pemikiran Dan Perkembangan Historiografi Indonesia (Jakarta: Gramedia, 1982), hlm. 113-122.
pembahasan pentingnya kajian, latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat kajian, ruang lingkup pembahasan yang meliputi pembatasan spasial dan temporal, penggunaan ilmu bantu, kerangka teori, metode penelitian, pengorganisasian tulisan. Bab II akan dikemukakan tentang Kondisi Sosial Ekonomi Kaum Buruh Di Amerika Serikat Bagian Utara Sebelum Sampai Tahun 1886. Bab ini akan membahas pertumbuhan kapitalisme Amerika Serikat sampai tahun 1892, mencakup masa merkantilisme yang menuju masa kapitalisme Amerika Serikat. Pada masa merkantilisme dimulai sejak masa penjajahan Inggris, Prancis, dan Spanyol, kemudian masa ini berakhir setelah para koloni berhasil mendirikan suatu Amerika Serikat pada
4 Juli
negara yang bernama
1776, dan sejak itu menginjak masa kapitalisme Amerika
Serikat. Dalam Bab II ini juga akan dikemukakan tentang pertumbuhan serikat buruh di Amerika Serikat bagian Utara sampai tahun 1886. Pada awal pertumbuhan serikat buruh di Amerika Serikat bagian Utara berbentuk serikat sekerja lokal yang sejak tahun 1791 telah terdapat di Philadelphia, New York. Pada tahun 1836 telah lahir National Trade Union di kota New York, tahun 1866 lahir National Labor Union (NLU) di Baltimore. Pada Bab II ini juga akan dikemukakan tentang kehidupan sosial ekonomi kaum buruh di Amerika Serikat bagian Utara sebelum tahun 1886 yang masih memprihatinkan sebagai akibat dari ekploitasi kaum pengusaha dalam usahanya untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Ekploitasi tersebut dapat berbentuk: jam kerja panjang, upah buruh rendah, kondisi pekerjaan tidak sehat, dan sebagainya. Pada Bab III akan dikemukakan tentang Peranan AFL (Federasi Buruh Amerika) dalam Gerakan Buruh di Amerika Serikat. Dalam Bab ini akan membahas keanggotaan, strategi dan taktik Federasi Buruh Amerika untuk menghadapi kaum pengusaha dalam memperjuangkan perbaikan nasib para anggotanya. Pada ini juga akan dibahas tentang berbagai senjata kaum pengusaha untuk menghancurkan pergerakan Serikat buruh, seperti: penggunaan tenaga detektif, blacklist, kampanye propaganda anti serikat buruh, penggunaan kekuatan lembaga negara seperti pengadilan, kepolisian, dan sebagainya. Pada Bab IV akan dikemukakan tentang Serikat Buruh Radikal. Bab ini akan dikemukakan pertumbuhan pergerakan serikat buruh internasional yang tergabung di dalam gerakan Internasional I. Pada bab ini juga akan dibahas tentang aksi pemogokan pada Perusahaan Mesin Pengetam Chicago pada tahun 1886, peristiwa peledakan bom di kantor kepolisian di Haymarket Square tahun 1886, dan aksi pemogokan buruh Perusahaan Besi dan Baja di Homestead pada tahun 1892. Bab V sebagai penutup yang memuat tentang kesimpulan pembahasan kajian tentang “Pergerakan Serikat Buruh di Amerika Serikat bagian utara pada tahun 1886-1892.”
BAB 2 KONDISI SOSIAL-EKONOMI KAUM BURUH SAMPAI TAHUN 1886
Dalam membicarakan proses pergerakan serikat buruh di Amerika Serikat bagian Utara pada tahun 1886-1892, terlebih dahulu akan dikemukakan kondisi sosial -ekonomi kaum buruh di Amerika Serikat bagian Utara sampai
tahun 1886. Pertumbuhan masyarakat kapitalisme31 di Amerika Serikat
sebelum tahun 1886 telah menimbulkan rasa tidak pusas kaum buruh terhadap kondisi sosial-ekonominya sebagai akibat eksploitasi kaum pengusaha. Dalam menjelaskan permasalahan ini, akan dibahas secara terinci kondisi sosial-ekonomi kaum buruh di Amerika Serikat bagian Utara sampai tahun 1886 yang meliputi pertumbuhan kapitalisme, perkembangan serikat buruh, dan kehidupan kaum buruh di Amerika Serikat bagian Utara sampai tahun 1886.
2.1. Pertumbuhan Kapitalisme Amerika Serikat sebelum berhasil memproklamasikan diri pada 4 Juli 1776, pernah menjadi daerah koloni di berbagai negara di belahan Eropa barat, misal: Prancis, Spanyol, Inggris. Istilah koloni pada mulanya berasal dari bahasa latin "colonia" yang berarti tanah, tanah pemukiman atau jajahan. Menurut catatan sejarah, sistem koloni sudah muncul sejak zaman Yunani Kuno. Di dalam sejarah perkembangan koloni, politik kolonial modern mulai tumbuh semarak sejak abad ke-16. Cikal bakal politik kolonial modern adalah berbagai penemuan besar yang dilakukan oleh para pedagang bangsa Barat (Eropa) yang haus dengan nama besar (Tiga-G) yakni, Gold (Kekayaan), Glory (Kejayaan), Gospel (Kristenisasi). Ketiga-G tersebut merupakan semboyan dari imperialisme kuno. Bangsa-bangsa yang dapat disebut sebagai kolonisator yang pertama adalah bangsa Portugis dan Spanyol yang menyelenggarakan koloni sejak abad XVI . Pada abad ke-17 muncul bangsa Inggris, Prancis dan Belanda
31
Kapitalisme merupakan bentuk perekonomian yang ditandai adanya hak milik perseorangan, modal bebas digunakan untuk memperoleh keuntungan. Dalam masyarakat kapitalisme faktor-faktor produksi (physical capital dan financial) berada di tangan swasta, dan motifasi terpenting di dalam berproduksi semata-mata untuk memperoleh keuntungan sebesarbesarnya. The Encyclopedia Americana (New York: Americana Corporation, 1976), Volume 5, hlm. 599-601.
yang menguasai sebagian Amerika Utara, Hindia Barat, Hindia Muka, (Daerah Asia Selatan) dan Hindia Timur atau Hindia Belakang (Asia Tenggara). Beberapa negara di belahan Eropa barat yang melakukan kolonisasi ke benua Amerika berupaya untuk memperoleh kekayaan sebesar-besarnya dengan memerintahkan para koloni untuk menyediakan berbagai barang komodite yang diperlukan di pasaran Eropa, kemudian ditukar dengan barang-barang produksi dari "negeri-induk". Para koloni menjual barang-barang hasil produksinya ke “negeri-induk” dan tidak diizinkan untuk menjual ke negara lain. Demikian juga untuk semua barang yang masuk ke “negeriinduk" dikenakan bea cukai yang dirasa sangat memberatkan para kolonis. Para koloni yang berada di sebelah Selatan telah mengeksploitasi kekayaan alam dari daerah tersebut dengan menambang emas maupun perak, bercocok tanam kapas, tembakau, dan berburu berbagai jenis hewan atau unggas yang berbulu. Sedangkan para koloni yang berada di wilayah Utara telah menanam gandum, berbagai jenis sayur-mayur, beternak berbagai jenis binatang yang digunakan sebagai tenaga pertanian maupun untuk diambil dagingnya, menangkap ikan, berburu berbagai jenis binatang atau unggas yang berbulu dan menambang emas, perak maupun besi32. Pemerintah Spanyol di daerah kolonisasi di benua Amerika untuk memperoleh kekayaan yang sebesar-besarnya dengan menambang emas dan perak, budidaya tanaman
perkebunan seperti
tembakau, kapas, gandum dan merambah hutan untuk mendapatkan berbagai jenis kayu dan berburu berbagai binatang atau unggas yang berbulu. Barang-barang tersebut sebagai komoditas yang kemudian ditukar dengan produk barang-barang industri yang ada di Spanyol seperti kain tenun, senjata, anggur dan barang-barang keperluan makanan dan rumah tangga. Sementara itu para koloni Inggris mengekploitasi kekayaan alam di benua Amerika dengan budidaya tanaman tembakau, gandum, menangkap ikan, merambah hutan untuk mendapapatkan kayu, berbagai binatang atau unggas yang berbulu. Barang-barang tersebut merupakan barang komoditas yang kemudian ditukar dengan produk barang-barang industri yang ada di Inggris seperti tekstil, alat-alat rumah tangga, senjata, minuman keras. Sedangkan para koloni Prancis yang ada di benua Amerika mengeksploitasi kekayaan alam di benua tersebut dengan melakukan budidaya tanaman gandum, menangkap ikan, merambah hutan untuk mendapatkan kayu, berbagai jenis binatang atau unggas yang berbulu. Barang-barang tersebut kemudian ditukarnya dengan produksi barangbarang industrialisasi di Prancis seperti alat-alat rumah tangga (gelas, piring), juga barang-barang tekstil, senjata maupun minuman beralkohol. Para koloni Spanyol, Inggris maupun Prancis yang ada di belahan benua Amerika dalam beraktivitas ekonomi selalu mengabdikan diri kepada kepentingan perekonomian merkantilisme "negeri-induk.” Yang dimaksud “negeri-induk” adalah berbagai negara yang ada di
32
Louis M. Hacker, The Triumph of American Capitalism (New York: McGraw-Hill Book Company, 71974), hlm. 145147.
Eropa yaitu: Prancis, Inggris, Spanyol, yang mengadakan kolonisasi ke benua Amerika. Berbagai “negeriinduk” ini menjalankan politik merkantilisme ke berbagai daerah koloni di Amerika, maksudnya pemerintah “negeri-induk” menyelenggarakan atau mengatur sistem perekonomian antara daerah-daerah koloni dengan “negeri-induk,” hal ini diharapkan daerah-daerah koloni mampu memberikan kemakmuran perekonomian “negeri-induk.” Pada awal
abad XVII
Kanada, Missisippi, Lousiana merupakan daerah koloni Prancis,
Florida sebagai daerah koloni Spanyol. Sedangkan Inggris menyelenggarakan kolonisasi di benua Amerika tepatnya di sepanjang pantai Samodera Atlantik dari awal abad XVII hingga pada akhir abad XVIII. Koloni-koloni yang didirikan pemerintah Inggris tersebut meliputi sebagai berikut: Virginia (1607), New Hamshire (Maine) tahun 16290, Massachusetts (1629), Maryland (1632), Delaware (1632), Connecticut (1662), Rhode Island (1663), New York (1664), New Jersey (1664), Pensylvania (1681), North Carolina (1729), Georgia (1732).33 Koloni yang pertama kali didirikan pemerintah Inggris di benua Amerika adalah Jamestown (Virginia 1607). Koloni ini
terkenal dengan produk pertanian dan perkebunan tembakau. Tiap-tiap
koloni menyusun peraturan sendiri untuk kepentingan mereka, juga memilih para pemimpin dan para wakil-wakilnya (dewan-dewan rakyat). Dengan demikian asas-asas kebebasan, kemerdekaan dan persamaan sebagai sendi-sendi dasar demokrasi berkembang dengan subur di benua Amerika Utara. Kaum koloni di Amerika Utara sangat memperhatikan pendidikan, Lembaga pendidikan yang telah tua adalah Harvard Collage dan Yale Collage. Setelah daerah koloni di Amerika Utara berkembang, Raja Inggris menghendaki agar hubungan antara “negeri induk” dengan para koloni jangan sampai terputus, untuk itu Raja Inggris mengangkat dan menempatkan seorang gubernur di tiap-tiap koloni. Para gubernr tersebut sebagai kepanjangan tangan Raja Inggris di tanah koloni, sehingga gubernur di daerah koloni mulai membuat peraturan-peraturan untuk kepentingan Kerajaan Inggris. Perusahan dagang besar Inggris (EIC) mulai menguasai seluruh daerah koloni Inggris di Indian, sedangkan Hudson by Company menguasai daerah koloni di Kanada dan Amerika Utara. Jika dibandingkan dengan koloni Spanyol dan Kanada, para koloni Inggris di benua Amerika mempunyai posisi yang kurang menguntungkan, dan mereka mulai sadar bahwa di segala penjuru mendapat rintangan. Di sebelah utara para koloni Inggris mendapat rintangan dari para koloni Prancis yang telah menduduki Kanada, sedangkan di sebelah barat, mereka juga terhalangi oleh para koloni Prancis yang telah menduduki Mississippi, Lousiana dan yang sedang meluaskan daerah koloninya ke sepanjang lembah Ohio. Para koloni Inggris jika berkeinginan meluaskan daerah koloninya ke arah selatan, maka akan terhalangi oleh para koloni Spanyol yang telah menduduki Florida maupun di New Meksiko. 33
The United States Information Service, Garis Besar Sejarah Amerika (Jakarta: USICA, tanpa tahun terbit), hlm. 3.
Untuk lebih jelasnya, posisi koloni Spanyol, Inggris dan Prancis di benua Amerika dapat dilihat pada peta berikut ini. Peta 2, Posisi Koloni Spanyol, Prancis dan Inggris di Benua Amerika34
Setelah ditimbang-timbang mengenai
untung-ruginya, kaum koloni Inggris akhirnya
memutuskan untuk meluaskan koloninya ke arah sebelah barat dengan pertimbangan di sebelah barat membentang tanah luas yang memiliki prospek yang sangat baik untuk dijadikan sebagai tempat kolonisasi, sekalipun harus menghadapi para koloni Prancis yang telebih dahulu ada di Mississippi, Lousiana dan Lembah Ohio. Benturan kepentingan antara para koloni Prancis dengan Inggris tidak terhindarkan lagi, sehingga terjadilah perebutan koloni di Amerika antara Inggris dengan Prancis selama 7 tahun yang dikenal di dalam lembaran sejarah sebagai Perang Tujuh Tahun (1756-1763). Di dalam peperangan tersebut
berakhir untuk kemenangan Inggris, sehingga Prancis harus menyerahkan seluruh daerah
koloninya di benua Amerika kepada Inggris. Kemenangan Inggris terhadap Prancis dalam memperebutkan daerah koloni di Amerika, menyebabkan hutang Inggris menjadi besar jumlahnya yaitu 130.000.000,- pounstarling dengan bunga untuk setiap tahunnya sebesar 4.000.000 pounstarling. Pemerintah Inggris (“Negeri induk”) berusaha melunasi
hutang tersebut dengan
melaksanakan Undang-undang Perdagangan untuk para koloni
Amerika. Misalnya dengan menetapkan Undang-Undang Gula tahun 1764, Undang-Undang Meterai tahun 1765 yang semuanya ini wajib dibebankan kepada kaum koloni di Amerika. Undang-undang 34
hlm. 44
Wood Gray, Richard Hofstadter, Garis Besar Sejarah Amerika (New York: USIS, tanpa tahun terbit),
Perdagangan ini mengakibatkan neraca perdagangan kaum koloni Inggris di Amerika menjadi buruk. Hal ini terbukti antara tahun 1700 - 1773 neraca perdagangan yang buruk meningkat sampai melebihi 20.000.000 pounstarling.35 Para koloni Inggris di benua Amerika dibebani berbagai macam pajak oleh pemerintah Inggris, tetapi mereka tidak mempunyai perwakilan dalam parlemen Inggris sehingga mereka merasa diperlakukan sebagai tempat jajahan. Para koloni itu protes bahwa mereka tidak akan membayar pajak apabila mereka tidak mempunyai wakil dalam parlemen. Adapun beban-beban tersebut sebagai berikut: (1) Undang-undang Gula tahun 1764. Para koloni dikenakan beban pajak gula yang tinggi yang diimpor dari Kuba, Puerto Rico dan Bahama; (2) Undang-undang Materai tahun 1765. Melalui Undang-undang Meterai, rakyat koloni dibebani membayar pajak suratkabar, almanak, dokumen; (3) Undang-undang Keuangan tahun 1751. Undang-undang ini melarang mencetak dan mengeluarkan mata uang sendiri; (4) Undang-undang Perumahan Militer tahun 1765. Undang-undang ini membebani daerah-daerah koloni harus menyiapkan tempat tinggal bagi pasukan Kerajaan Inggris. Akibat dari beban ini, seluruh lapisan penduduk yang meliputi 13 koloni menentang segala bentuk undang-undang, dan pada tahun 1772 Samuel Adams di kota Boston berhasil membentuk komite yang bertujuan untuk menggelorakan dan menyatukan perjuangan koloni-koloni di Amerika dalam menghadapi pemerintah Inggris. Pada suatu malam bulan Desember tahun 1773, sekelompok pejuang menyamar sebagai pekerja-pekerja suku Indian, kemudian mereka memasuki ketiga buah kapal Inggris yang sedang berlabuh di Boston dan membuang karung-karung teh muatan kapal itu kedalam laut dan sebagiannya di bakar dan memusnahkannya. Peristiwa ini menimbulkan kemarahan yang hebat bagi pemerintah dan parlemen Kerajaan Inggris dan segera mengeluarkan Undang-undang Parlemen yang berisi: (1) Menutup pelabuhan Boston dan melarang adanyarapat; (2) Menangkap Samuel Adams sebagai pemimpin patriotik. Ketika pasukan Inggris datang ke Kota Boston tahun 1775, terjadilah peristiwa berdarah antara Pasukan Inggris dan Pasukan Milisi (pasukan sukarelawan kota Boston) dan inilah yang membakar dan mengobarkan perlawanan bersenjata diseluruh Koloni di Amerika. Sementara itu sebagai realisasi terhadap undang-undang paksaan, wakil-wakil daerah koalisi menyelenggarakan Kongres Kontinental I di kota Philadelpia yang menentang undang-undang paksaan tersebut. Pada tahun 1775 diadakan Kongres Kontinental ke II di Philadelpia yang dihadiri oleh Samuel Adams, Thomas Jefferson, BenyaminFranklin, Thomas Paine, GeorgeWashington. Hasil keputusan kongres tersebut sebagai berikut; (1) Koloni-koloni akan mengangkat senjata melawan pemerintahInggris; (2) Mengangkat George Washington menjadi panglima besar pasukan Milisi. (3) Pada Juli tahun 1776 wakil-wakil koloni dari ke-13 koloni di Amerika menandatangani Piagam Deklarasi Kemerdekaan Amerika, lepas dari segala ikatan kekuasaan kolonial Kerajaan Inggris. Pada tanggal 4 Juli 1776 merupakan puncak gerakan politik Revolusi Amerika untuk 35
Richard. B. Morris, Revolusi Amerika. terjemahan oleh Tasrif S, (Djakarta: Pustaka Rakyat, 1960). hlm. 22-27.
merebut kemerdekaan dan melepaskan diri dari belenggu kolonial, penindasan dan penghisapan Inggris terhadap daerah-daerah kolonial di Amerika Utara. dan pada tanggal ini pulalah di Deklarasikan Kemerdekaan Amerika Serikat yang terkenal dengan sebutan "Declaration of Independence" yang disusun oleh Thomas Jefferson. Isi dari deklarasi adalah "Kita memegang kebenaran ini menjadi terang sendiri bahwa semua orang diciptakan setara bahwa mereka dikaruniai oleh penciptanya dengan hak tertentu yang tidak dapat diambil, diantaranya adalah kehidupan, kebebasan, danpencariankebahagiaan." Revolusi Amerika melahirkan kekuatan baru yaitu kekuatan demokrasi dan azas persamaan derajat yang secara mendalam telah merubah dan membentuk cara hidup baru di Amerika. Revolusi Amerika melahirkan sebuah konstitusi (UUD) dengan menjunjung tinggi hak-hak azasi manusia. Pada tahun 1787, Konstitusi Amerika Serikat disahkan diseluruh negeri. Sejak pernyataan kemerdekaan 4 Juli 1776, peperangan semakin meluas hampir di seluruh daerah koloni yang meliputi 13 negera bagian. George Washington berhasil mematahkan pasukan kolonial Inggris, sementara itu Benyamin Franklin meminta dukungan kepada negara-negara Eropa terhadap perjuangan kemerdekaan Amerika Serikat. Pada 19 Oktober 1781 satu brigade tentara Inggris sebanyak 8000 orang yang dipimpin oleh Jenderal Cornwallis menyerah kepada pasukan koloni di bawah pimpinan George Washington di Yorktown. Berita kemenangan ini tersiar ke Eropa dan akhirnya parlemen Kerajaan Inggris memutuskan untuk menghentikan peperangan. Pada tahun 1783 pemerintah Kerajaan Inggris akhirnya mengakui kemerdekaan Amerika Serikat yang meliputi 13 daerah koloni. Dengan selesainya masa revolusi bersenjata tahun 1776-1783 maka negara baru Amerika mulai menyusun Konstitusi dan Pemerintahan Nasional Amerika yang merdeka dan berdaulat. Pada tahun 1876 Prancis memberikan sebuah Patung Kebebasan kepada Amerika Serikat yang diberi nama Patung Liberty. Patung ini didesain oleh pemahat Prancis yaitu Frederic-Auguste Bartholdi. Patung Dewi Kemerdekaan tersebut dipersembahkan oleh rakyat Prancis kepada rakyat Amerika, sebagai hadiah ulang tahun kemerdekaan Amerika yang ke-100. Bagian dalam patung ini diisi oleh rangka baja, sementara bagian luarnya dibuat dari plat tembaga. Rangka baja patung Liberty, dibuat dan dirancang oleh Gustave Eiffel, orang yang juga merancang dan membangun Menara Eiffel. Untuk lebih jelasnya mengenai Patung Liberty yang didesain Frederic-Auguste Bartholi dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 3, Patung Liberty36 Amerika Serikat ketika berhasil memproklamasikan diri (4 Juli 1776), pada umumnya hanyalah daerah-daerah yang berada di sepanjang pantai Samudera Atlantik yang telah didiami oleh bangsa kulit putih (Para koloni Inggris di benua Amerika). Sementara itu kondisi tanah yang membentang sangat luas di sebelah barat, tanahnya bergunung-gunung, berhutan lebat, dan sebagian besar masih dihuni oleh bangsa Indian
sebagai penduduk asli benua Amerika. Hal ini menyebabkan upaya
perluasan koloni ke arah sebelah barat berkembang secara perlahan-lahan, dan juga menyebabkan kaum pembuka tanah di sebelah barat (Kaum frontier) mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan masyarakat yang memiliki pemukiman di sebelah timur. Perkembangan hasil kekayaan alam di bagian barat belum mempengaruhi terciptanya pasar, hal ini karena tidak tersedia sarana dan prasarana transportasi yang memadai. Proses perluasan wilayah ke arah barat melalui beberapa kali perpindahan orang dari daerah sebelah timur ke barat. Pada mulanya kaum pemburu melakukan perambahan hutan untuk berburu binatang atau unggas berbulu untuk keperluan pembuatan mantel yang berlaku di pasaran Eropa. Selanjutnya secara berturut-turut diikuti oleh kaum pengusaha peternakan, kaum pembuka tanah, dan akhirnya kaum petani menetap. Pada. mulanya tanah direbut dari orang-orang Indian, dan pada tahun 1862 Kongres Amerika Serikat menetapkan Homestead Act yang menentukan bahwa setiap petani diizinkan membuka tanah seluas 160 meter persegi secara cuma-cuma, dan selanjutnya boleh dimiliki setelah mereka mengolah tanah tersebut selama lima tahun37. Presiden Amerika Serikat, Thomas Jefferson (1800-1808) berusaha mengadakan pembangunan dalam negeri dan perluasan wilayah Amerika Serikat, maka pada tahun 1808 ia menyetujui anggaran pembangunan sistem transportasi yang diusulkan oleh Sekretaris Menteri Keuangan Gallatin sebesar $20.000.000;-. Pembangunan sistem transportasi tersebut meliputi: (1) pembuatan jalan terusan di berbagai semenanjung yang ada di sepanjang pantai Samodera Atlantik, maksudnya untuk memperluas rangkaian hubungan daerah-daerah yang ada di sepanjang pantai Samudera Atlentik, dan juga mengurangi jarak serta bahaya pelayaran kapal-kapal perdagangan maupun kapal-kapal imigran; (2) pembangunan jalan darat, juga termasuk pembangunan jembatan-jembatan pada sepanjang pantai Samudera Atlantik yaitu dari Maine sampai Georgia; (3) pembangunan sistem transportasi sungai di sepanjang pantai Samodera Atlantik.38 Gallatin juga mengusulkan kepada pemerintah federal untuk membangun jalan darat dari Cumberland, Maryland, Vandalic, dan Illinois. Pembangunan jalan tersebut 36
37
38
http://www.google.co.id/PatungLiberty.html
Jean Canu, Sedjarah Amerika Serikat, terjemahan oleh Nany Suwondo, (Djakarta Pustaka, Rakyat,, 1958), hlm.. 68. Donald L. Kemmerer, Economic History of The United States (New Jersey: Littlefield, Adam & Co, 1959), hml. 46-47.
dimulai sejak tahun 1811, dan berakhir pada tahun 1838 dengan biaya sebesar $ 7.000.000,-. Pembangunan route ini mempunyai peranan sangat penting, karena dapat menghubungkan daerah-daerah di sebelah timur dengan yang ada di sebelah barat menjadi lebih lancar,39 sehingga proses mobilitas penduduk semakin dipercepat. Pembangunan sistem transportasi air meliputi pembuatan jalan terusan, penggunaan steambood sebagai pelayaran di berbagai danau maupun sungai. Hal ini dapat memberikan sistem pelayaran yang meluas di berbagai daerah di Amerika Serikat yang dapat dijangkau dengan sistem transportasi air. Penggunaan steambood sebagai sistem transportasi air merupakan sistem transportasi yang murah dan cepat, sehingga bermanfaat untuk pengiriman produksi pertanian ke tempat pasar yang jauh, dan menimbulkan perluasan pasar. Biaya transportasi murah dan cepat, maka dapat mempengaruhi harga produksi lebih murah, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan kehidupan bangsa. Usaha pembangunan pembuatan jalan terusan di Amerika Serikat sampai tahun 1840 telah mencapai 3.326 mil, dan pada tahun 1848 meningkat menjadi 3.698 mil.40 Penggunaan steambood sebagai sistem transportasi air, telah digunakan pada tahun 1816 di beberapa danau seperti di Danau Erie, Michigan dan Ontario. Pada permulaan abad XIX, Amerika Serikat mulai mengupayakan pembangunan sistem transportasi kereta api di beberapa kota yang berada di sebelah timur seperti di New York, Chicago dan Boston. Sistem transportasi kereta api dibangun oleh pihak swasta yang mendapatkan bantuan dan perlindungan dari pemerintah, misalnya dengan memberikan sumbangan tanah maupun memberikan pinjaman uang kepada usaha pembukaan jalan kereta api. Pada tahun 1820 pemerintah telah memberikan pinjaman uang sebsar $ 13.000.000,- kemudian sampai tahun 1840 jumlah pinjaman uang keseluruhan mencapai sebesar $ 200.000.000,-41. Pada tahun 1859 pembangunan jalan kereta api di Amerika Serikat telah mencapai sepanjang 26.000.000 mill42, dan dua tahun berikutnya pembangunan sistem transportasi kereta api di Amerika Serikat telah mencapai sepanjang 30.635.000 mil jalan kereta api, 100.000 gerbong muatan barang dan gerbong muatan penumpang, serta terdiri dari 1000 lokomotip43. Perusahaan-perusahaan transportasi kereta api yang besar di Amerika Serikat sampai pada akhir abad 39
Ibid, hlm. 47.
40
John A. Hawgood, America's Western Frontiers; The Exploration and Settlement of The Trans-Mississippi West (New York: Alfred: A. Knopt, 1969), hlm. 238.
41
Honald L. Kemmerer, Loc. cit., hlm. 51.
42
Ross. M. Roberton (ed.), Reading United States Economic and Business History (Boston: Houghton Mifflin.Company,, 1966, hlm. 282-285.
43
Ralp Volney Harlow, The United States; From Wilderness to World Power (New York: Holt Rinehart and Winstone, 1961) hlm. 424-427.
XIX, misalnya: perusahaan kereta api Pacific milik Jay Gould, perusahaan kereta api New York Central System milik Vanderbilt, perusahaan kereta api Daniel Drew of The Erie milik Daniel Drew. Amerika Serikat sampai pada tahun 1890 telah terdapat jalur utama kereta api, meliputi: (1) Northern Pacific, merupakan jalur Pacific, yang beroperasi di sebelah utara, jalur ini menghubungkan New York yang berada di pantai sebelah timur sampai ke Portland yang berada di pantai sebelah barat; (2) Central Pacific dan Union Pacific: merupakan jalur Pacific tengah, jalur ini menghubungkan New York menuju ke Philadelphia, kemudian dilanjutkan ke San Fransisco yang berada di pantai sebelah barat; (3) Atchison, Topeka dan Santa Fe, jalur ini menghubungkan ke San Fransisco; (4) Southern Pacific merupakan jalur Pacific selatan yang menghubungkan New York menuju ke Philadelphia, selanjutnya ke Baltimore, New Orleans, dan menuju ke Los Angles. Selain itu ada lagi jalur kereta api berjarak pendek yang menghubungkan kota-kota di Amerika Serikat, misal: jalur Kansas Pacific; menghubungkan kota Kansas menuju Danver yang kemudian dilanjutkan ke Cheyenne.44 Untuk lebih jelas, perkembangan jalur kereta api tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini. Peta 3, Jalur Kereta Api di Amerika Serikat Sampai Tahun 189245
Pembangunan sistem transportasi kereta api menyebabkan proses pemindahan orang sangat dipermudah dan dipercepat, sehingga berbagai daerah yang belum dihuni karena letaknya terlalu jauh dengan sungai, dan setelah dipergunakan sistem transportasi kereta api maka daerah tersebut dapat dipergunakan untuk kolonisasi. Para petani di sebelah barat dapat menjual produksi pertanian semakin meluas ke daerah-daerah yang berada di sebelah timur, dan daerah-daerah pedalaman semakin lama semakin penting sebagai pasar kerajinan maupun pasar produksi pertanian. Pembanguan jalan kereta api dapat menggiatkan kolonisasi karena maskapai-maskapai swasta yang mengusahakan jalan-jalan kereta api mendapat bantuan dari pemerintah berupa tanah di tepi jalur kereta api. Tanah tersebut dijual kepada para 44
John A. Hawgood, op. cit; hlm. 260-264. 45
Harvey Wasserman’s, History of The United States (Tanpa kota terbit, Erennial Library & Rew, Publisher, 1963), hlm. 20-21.
petani, dan di tempat yang tidak ada penduduknya didirikan setasiun kereta api, sehingga lama-kelamaan daerah tersebut menjadi desa, kemudian maskapai-maskapai tersebut menyediakan alat-alat pertanian, mendirikan bangunan sekolah, gereja dan sebagainya di sekitar setasiun, maka daerah tersebut berkembang menjadi sebuah kota.46 Pada tahun 1840 Amerika Serikat telah menggunakan percobaan pembangunan telegrap sebagai sarana sistem komunikasi yang dirintis oleh S.F.B. Morse dengan menggunakan magnetic telegraph. Pada tahun 1860 pembangunan sistem komunikasi telegrap sudah mencapai sepanjang 50.000 mil yang menghubungkan seluruh kota-kota penting di Amerika Serikat.47 Thomas Alva Edison pada tahun 1870-an berhasil mengadakan penemuan-penemuan baru di bidang listrik yakni: pada tahun 1876 berhasil menemukan dinamo dan memgembangkan sistem komunikasi telegrap (telah diketemukan oleh S.F.B. Morse) dengan menggunakan tenaga listrik. Pada tahun 1876 Thomas Alva Edison bersama Alexander Graham Bell berhasil menemukan pesawat telepon dengan menggunakan tenaga listrik. Pada tahun 1878 Thomas Alva Edison telah berhasil mendirikan perusahaan untuk mengadakan penelitian dibidang listrik, sehingga pada tahun 1879 ia berhasil menemukan lampu pijar, dan pada tahun 1882 telah berhasil membangun central listrik pertama di New York untuk penerangan umum48. Perkembangan sistem transportasi dan komunikasi yang didukung oleh berbagai penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan tersedinya sumber kekayaan alam yang melimpah-ruah, dijalankannya politik proteksi terhadap industri dalam negeri, serta bertumbuh subur liberalisme di Amerika Serikat sehingga mempengaruhi perkembangan Revolusi Industri yang lebih cepat. Pertumbuhan industrialisasi di Amerika Serikat sampai akhir abad XIX telah tersebar di berbagai daerah dengan ditandai berdirinya perusahaan-perusahaan yang memproduksi industri ringan (tekstil, sepatu, barang pecah belah, dan sebagainya) maupun jenis industri berat (mesin, alat-alat pertanian, kereta api dan sebagainya) dengan menggunakan tenaga mesin. Pertumbuhan Industrialisasi di Amerika Serikat tahun 18501880 dapat dilihat adanya peningkatan barang-barang produksi pabrik pada tiap-tiap tahunnya yang dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel: 1
46
Perkembangan Barang Produksi Pabrik (Setiap Juta Dolar)49
W.H.A. Wesselink, K. Yff, Sedjarah Ekonomi, diterjemahkan oleh Sumitro, Djojohadikusumo, (Djakarta: Noordhoff – Kolff N.V; 1956), hal. 134-135.
47
Donald L. Kemmerer, lock.cit.
48
Encyclopaedia Britanica (London: Encyclopaedia Britanica, Inc, 1977), Volume 7, hlm. 978.
49
Louis M. Hacker, op. cit., hlm. 437.
Perkembangan industri jenis kain wool (lihat tabel 1) antara tahun 1860-1870 meningkat pesat mencapai 117 % yakni dari 73,5 juta dolar menjadi 159,7 juta dolar, hal ini juga karena keberhasilan perkembangan Revolusi Industri di Amerika Serikat dengan ditandai proses industrialisasi melalui tenaga mesin khususnya penggunaan mesin pemintal maupun mesin pemotong bulu biri-biri yang didatangkan dari benua Eropa maupun dibuat di Amerika Serikat. Beberapa daerah peternakan di Amerika Serikat yang mendukung industri kain wool yakni di New Hamshire, Maine, Masaachusetts, Rhode Island maupun di Connecticut. Industri jenis besi kasar maupun industri mesin antara tahun 1860-1870 mengalami peningkatan pesat yakni industri besi kasar dari 20,9 juta dolar menjadi 55,7 juta dolar, jadi naik mencapai 166,9 %, dan industri mesin yakni dari 51,9 juta dolar menjadi 110,8 juta dolar, hal ini berarti naik mencapai 113,6 %. Peningkatan industri besi kasar dan industri mesin terkait dengan diketemukan berbagai tambang misalnya: tambang besi dan baja terdapat di Michigan, Minnesota, Marquette, Masabi, Alabama, dan batubara diketemukan di berbagai daerah seperti di Pittsburgh, Alabama, Great Basin. Peningkatan industri besi kasar dan industri mesin juga disebabkan meningkatnya kebutuhan kontruksi jalan kereta api. Pertumbuhan industri kain kapas antara tahun 1860-1870 mengalami penurunan apabila dibandingkan dangan pertumbuhan industri kain kapas antara tahun 1850-1860 (lihat tabel: 1), hal ini sebagai akibat kekalahan pihak Amerika Serikat bagian Selatan melawan pihak Amerika Serikat bagian Utara di dalam perang saudara yang lebih dikenal dengan The Civil War (1861-1865), sehingga mengakibatkan dihapuskannya sistem perbudakan di wilayah Amerika Serikat bagian Selatan.50 50
Yang dimaksud The Civil War merupakan perang saudara antara Amerika Serikat bagian Utara melawan Amerika Serikat bagian Selatan yang berlangsung dari tahun 1861-1865. Peperangan ini berakhir untuk kemenangan pihak Amerika Serikat bagian Utara, dan pada tahun 1866 oleh Abraham Lincoln orangorang negero diberi Civil Right Bill dengan diakuinya persamaan kewarganegaraan orang-orang negro di Amerika Serikat, dangan demikian
2.2 Pertumbuhan Serikat Buruh Pada awal pertumbuhan kaum buruh di Amerika Serikat bagian Utara, kondisi sosialekonomi kaum buruh masih sangat memprihatinkan, karena adanya eksploitasi dari pihak kaum pengusaha yang berbentuk jam kerja panjang, upah buruh rendah, maupun kondisi pekerjaan tidak sehat dan membahayakan. Kaum buruh berupaya memperbaiki kondisinya dengan bersatu membentuk serikat buruh, sehingga pada tahun 1791 telah muncul beberapa serikat buruh di Philadelphia, New York, dan Boston yang meliputi serikat buruh pembuat sepatu, percetakan, dan penjahit pakaian. Pada awal pertumbuhan serikat buruh di Amerika Serikat bagian Utara masih berbentuk serikat sekerja lokal yang anggotanya terdiri dari kaum buruh terampil yang melakukan jenis pekerjaan yang sama. Pertumbuhan serikat buruh di Amerika Serikat bagian Utara sampai pada tahun 1835 telah muncul lebih dari 50 serikat buruh yang terdapat di kota New York, Philadelphia. Demikian juga di beberapa kota lainnya telah muncul beberapa serikat buruh, misal di Newark, Boston, Cincinnati, Pittsburgh dan Louisville. Serikat-serikat buruh tersebut masih dalam bentuk serikat sekerja lokal, sehingga hal yang demikian ini masih belum menunjukkan posisinya yang kuat untuk menghadapi pihak pengusaha dalam melakukan bargaining kerja. Kondisi yang demikian ini menjadikan kaum buruh sebagai obyek eksploitasi kaum pengusaha dalam bentuk penetapan jam kerja panjang, upah buruh yang rendah, kondisi pekerjaan yang tidak sehat, tidak diberikannya jaminan sosial dan kesehatan selama buruh bekerja. Hal ini terjadi sebagai keberhasilan kaum pengusaha dalam memaksakan perjanjian kerja dengan kaum buruh secara perseorangan, karena belum adanya rasa persatuan di antara kaum buruh atau serikat buruh yang satu dengan serikat buruh yang lainnya, dan sebagian besar kaum buruh di Amerika Serikat belum memiliki kesedaran berorganisasi. Permulaan gerakan serikat buruh di Amerika Serikat dimulai pada bagian akhir abad XVIII. Pada tahun 1786 terjadi pemogokan buruh yang pertama kali di Amerika Serikat yang dilakukan oleh kaum buruh percetakan di Philadelphia. Kesadaran berorganisasi kaum buruh di Amerika Serikat bagian Utara membentuk serikat buruh yang kokoh untuk menghadapi eksploitasi kaum pengusaha terhadap kaum buruh pertama kali muncul antara tahun 1792-1794 yang dirintis oleh berbagai serikat buruh yang terdapat di 7 kota yakni: New York, Philadelphia, Boston, Cincinnati, Pittsburgh, Newark dan Louisville yang meliputi: serikat buruh percetakan, tukang kayu, pembuat sisir, tukang tenun. Berkat perjuangan yang gigih, mereka akhirnya berhasil membentuk National Trade Union (Serikat Buruh Nasional) pada awal
dihapuskannya sistem perbudakan di Amerika Serikat bagian Selatan. Dihapuskannya sistem perbudakan itu, maka mengakibatkan penurunan produksi pertanian, karena sistem perbudakan di Amerika Serikat bagian Selatan digunakan sebagai tenaga pertanian yang produktif.
tahun 1836 di kota New York.51 Serikat buruh yang lainnya segera bermunculan di kota-kota lain pada setiap negara bagian, dan mereka menggunakan aksi pemogokan sebagai senjata untuk memperjuangkan perbaikan nasib kaum buruh. Demikian juga segera muncul pula pada industri-industri yang lainnya berbagai asosiasi master (pemilik bengkel kerja) untuk memerangi gerakan serikat buruh melalui lembaga-lembaga pengadilan, kepolisian dengan menggunakan tuduhan persekongkolan. Sifat serikat buruh di Amerika Serikat pada masa permulaannya mencerminkan keadaan sistem industri pada waktu itu. Produksi berada pada tahap pra-pabrik dengan dikerjakan di bengkel kerja atau di rumah-rumah. Organisasi-organisasi buruh yang pertama adalah berbentuk asosiasi-asosiasi buruh untuk menghadapi pemilik bengkel atau master. Serikat sekerja diorganisasi secara lokal sebagaimana halnya dengan produksi pada saat itu. Dari segi apapun serikat sekerja tahap awal ini bukanlah merupakan gerakan buruh yang terorganisasi. Akhirnya serikat buruh semacam ini akhirnya menghilang bersamaan dengan melesunya kehidupan bisnis menjelang Perang tahun 1812.52 Pasca-Perang 1812, Amerika Serikat memasuki jangka waktu yang didominasi oleh kapitalisme merkantilis. Pertumbuhan produksi dalam negeri mengalami sedikit peningkatan, di samping produksi bengkel atau rumah, muncul pula beberapa pabrik. Sewaktu angkatan kerja bertambah dalam jumlah dan kekuatannya, untuk pertama kali di Amerika Serikat mucul gerakan buruh yang sebenarnya. Serikat buruh dibentuk atau terbentuk lagi dalam banyak bengkel kerja (pertukangan) dan setelah tahun 1820 terjadi aksi pemogokan buruh di dalam pertukangan maupun di dalam beberapa pabrik. Pada tahun 1827 di Philadelphia terbentuk organisasi serikat buruh seluruh kota yang pertama yakni Mechanics Union of Trade Associations. Organisasi menetapkan tujuannya yakni pencapaian kesejahteraan hidup bagi para anggotanya.53 Perkembangan serikat buruh pada saat itu (pasca Perang tahun 1812) merupakan respons terhadap dua kondisi. Di satu pihak karena semakin meningkatnya persaingan, para majikan (merkantilis) berusaha mengurangi biaya dengan menurunkan upah buruh, memperpanjang jam kerja, merombak hubungan master-buruh yang lama, dan menggunakan tenaga wanita dan anak-anak dalam industri. Di lain pihak, Dmakrasi Jacksonian menimbulkan suasana panas, menciptakan perang terhadap “kaum ningrat” (aristokrat) dan mengagungkan rakyat jelata. Dalam suasana seperti ini, para buruh mengorganisir diri dan mengangkat suara mereka untuk melawan “bankir” dan aristokrat lainnya. Di samping itu mereka menutut supaya diakhirinya diskriminasi social, supaya dihentikan penggunaan tenaga kerja anak-anak di pabrik-
51
Maurice J. Tobin, Brief History of The American Labor Movement (Washington: United States Department of Labor,1950), hlm. 5. 52
Eugene V. Schneider, Sosiologi Industri. Terjemahan J.L. Ginting. (Jakarta: Aksara Persada, 1986), hlm. 255-256. 53
Ibid., hlm. 256.
pabrik New England. “Pemerataan kesempatan” menjadi slogan dan menurut pendapat mereka, kunci untuk mendapatkan kesempatan adalah sistem pendidikan yang bebas bagi semua orang.54 Memasuki tahun 1830-an gerakan buruh di Amerika Serikat mencoba bergerak ke arah politik. Di berbagai kota dibentuk partai buruh dalam beberapa kasus mereka beroperasi seluas satu negara bagian. Tujuan partai buruh tersebut bukan untuk menggulingkan pemerintahan yang ada, emlainkan untuk mendapatkan wakil buruh dalam badan legislative, agar tuntutan-tuntutan kaum buruh bisa tercapai. Dalam waktu yang sangat singkat partai-partai buruh tersebut lenyap dan kaum buruh menggabungkan tujuantujuan politiknya dengan gerakan Jacksonian. Jadi, bahkan pada tahap permulaan ini pun kaum buruh Amerika Serikat tidak mempunyai tujuan-tujuan revolusioner seperti suatu kelas, tetapi kaum buruh menginginkan status yang lebih baik dalam struktur kelas yang ada. Ini merupakan tema yang konstan sepanjang sejarah kelas pekerja di Amerika Serikat.55 Walaupun partai-partai buruh lenyap, namun gerakan serikat buruh di Amerika Serikat maju terus, hal ini terbukti antara tahun 1833-1837 serikat buruh semakin banyak bermunculan di dalam berbagai industri, bahkan pada tahun 1836 telah berhasil dibentuk National Trade Union (NTU) di kota New York. Setelah terbentuknya NTU (Serikat Buruh Nasional), maka diharapkan kaum buruh dapat meminta bantuan kepada organisasi tersebut untuk membela dan mewakilinya dalam menghadapi pihak kaum pengusaha apabila ada perselisihan perburuhan. Demikian juga diharapkan kaum buruh mempunyai wadah untuk mengadu, meminta bantuan, dan tempat membina kehidupan kaum buruh. Serikat Buruh Nasional memperjuangkan tuntutan jam kerja selama 10 jam sehari di kalangan para anggotanya. Tuntutan tersebut dikabulkannya, walaupun ketika Serikat Buruh Nasional bubar, tuntutan tersebut tidak berlaku lagi. Serikat Buruh Nasional juga menggunakan aksi pemogokan dalam memperjuangkan tuntutan 10 jam kerja se-hari dan berbagai tuntutan lainnya. Kadang-kadang tuntutan tersebut berhasil, sekalipun kadang kandas oleh kekuatan perekonomian kaum pengusaha serta sikap permusuhan lembaga pengadilan maupun kepolisian terhadap gerakan serikat buruh. Akan tetapi pada tahun 1842 perkara serikat buruh Amerika Serikat banyak dibantu ketika sebuah keputusan Mahkamah Agung Massachusetts menetapkan serikat buruh bukanlah persekongkolan. Akhirnya sikap tersebut diikuti oleh lembaga-lembaga pengadilan lainnya.56 Sebelum depresi ekonomi tahun 1837, program pergerakan serikat buruh di Amerika Serikat bagian Utara meliputi: tuntutan 10 jam, kerja setiap hari, pembatasan minimal udia buruh anak-anak, upah yang layak, penghapusan tindakan pihak perusahaan untuk menyita barang-barang yang ada pada buruh karena tidak dapat membayar hutang, dan menciptakan undang-undang yang melarang penahanan buruh di
54
Ibid.
55
Ibid., hlm. 257.
56
Ibid.
dalam penjara57. Pada tahun 1838 serikat buruh di kota New York berhasil memperoleh 10 jam kerja setiap hari, karena di kota tersebut masih kekurangan tenaga buruh terampil, sedangkan di berbagai kota di negara-negara bagian yang lainnya rata-rata buruh bekerja sebanyak 12 jam setiap hari, dan programnya meliputi: menempatkan orang-orangnya duduk di dalam Kongres, menuntut pada Pengadilan Federal Amerika Serikat untuk mendapatkan perlindungan hukum.58 Pada pertengahan abad XIX pertumbuhan sistem industrialisasi di Amerika Serikat bagian Utara telah mulai meninggalkan sistem industri rumah tangga yang menuju
sistem pabrik dengan
menggunakan tenaga mesin, dan sebagai konsekuensinya maka terjadilah transformasi pekerjaan. Masa yang demikian ini yang dikenal sebagai periode kapitalisme industri. Sebelum digunakan tenaga mesin di dalam industrialisasi (masa industri rumah tangga), dahulu pekerjaan dilakukan oleh para buruh terampil dalam segala seluk-beluk proses produksi. Tetapi setelah digunakan tenaga mesin di dalam sistem pabrik, maka pekerjaan dilakukan oleh para buruh berspesialisasi yang melayani mesin di dalam suatu pabrik, dan hanya menjalankan pekerjaan tertentu terhadap material orang telah siap59. Sejak diterapkan sistem pabrik di dalam industrialisasi di Amerika Serikat bagian Utara, hal ini berarti membuka lapangan pekerjaan baru, maka sejak saat itu banyak kaum buruh mulai bekerja di pabrik-pabrik, sehingga pergerakan serikat buruh yang lesu sejak masa depresi tahun 1837, kini mulai tumbuh kembali. Pada tahun 1864 telah terdapat 300 serikat buruh lokal di Amerika Serikat, dan pada tahun 1866 telah lahir Persatuan Buruh Nasional di Baltimore di bawah pimpinan William H. Sylvis. Persatuan Buruh Nasional terdiri dari serikat buruh nasional, majelis serikat buruh kota, serikat buruh lokal dan gerakan reformis (Pembaharu). Pada awal pertumbuhan Persatuan Buruh Nasional telah beranggotakan 90.000 buruh dari 77 serikat buruh yang terdapat pada 30 negara bagian.60 Persatuan Buruh Nasional meliputi : menuntut pada pengadilan federal supaya serikat buruh memperoleh jaminan perlindungan hukum, tuntutan 8 jam kerja setiap hari, tuntutan upah buruh yang layak, menempatkan orang-orangnya duduk di dalam Kongres, dan menuntut berbagai jaminan sosial lainnya. Pada tahun 1868 Kongres telah menetapkan jam kerja buruh sebanyak 8 jam setiap hari. Pada tahun 1884 Persatuan Buruh Nasional telah diakui oleh pemerintah Amerika Serikat sebagai lembaga yang berbadan hukum, dan pada tahun itu juga pemerintah Amerika Serikat telah mendirikan United States
57
Maurice J. Tobin, op. cit., hlm. 4-5.
58
Adrian A. Paradis, Labor In Action: The Story of The American Labor Movement (New York: The New American U-raFy, 1966), hal. 18-20.
59
60
J.B.AF. Mayor Polak, Pengantar Sosiologi Industri dan Perusahaan (Jakarta: Bhratara Karya Aksara, l984), hlm. 9-14. Adrian A. Paradis, op. cit., hlm. 24.
Bureau of Labor61. Sejak saat itu seluruh serikat buruh di Amerika Serikat telah mendapat perlindungan hukum. Pada tahun 1866 Persatuan Buruh Nasional telah mengubah diri menjadi partai buruh independen. Dalam pemilihan umum tahun 1872, Persatuan Buruh Nasional menyatakan diri sebagai partai politik dan mulai menominasikan daftar presiden. Akan tetapi,
karena calon presiden yang dicalonkannya
mengundurkan diri, demikian juga beberapa srikat buruh nasional yang berafiliasi ke dalam organisasi tersebut juga mengundurkan diri, akhirnya Persatuan Buruh Nasional bubar tahun 1872.62 Pada tanggal 28 Desember tahun 1869 sekelompok bangsawan penjahit pakaian di kota Philadelphia mengadakan pertemuan, di dalam pertemuan itu James L. Wright telah mengusulkan agar perkumpulan ini diberi nama Para Ksatria Buruh, dan usul ini telah disetujui serta dalam pertemuan itu telah berhasil menetapkan Uriah S. Stephensens sebagai presidennya yang pertama. Pada mulanya Para Ksatria Buruh merupakan organisasi rahasia yang diselimuti ritual keagamaan yang merupakan tradisinya buruh terampil. Memasuki tahun1878 ketika organisasi itu dipaksa menunjukkan diri karena masyarakat Amerika Serikat pada saat itu tidak mempercayai organisasi rahasia, dan ketika organisasi tersebut berada di bawah Presiden Powderly mulai membuka diri dan menjadi organisasi buruh yang reformis. Para Ksatria Buruh pada mulanya pada mulanya berbentuk serikat sekerja yang anggotanya hanya terdiri dari kaum bangsawan penjahit pakaian di Philadelphia, kemudian berkat kesadaran para anggotanya maupun para pemimpinnya, maka organisasi ini kemudian bersedia menerima anggotanya dari berbagai kaum buruh terampil, setengah terampil, tidak terampil tanpa memperhatikan jenis pekerjaannya. Para Ksatria Buruh dilahirkan untuk mengkonsolidasikan kaum buruh di Amerika Serikat yang masih cerai-berai, karena sebelum organisasi ini terbentuk, pergerakan serikat buruh di Amerika Serikat belum memiliki kesadaran persatuan kaum buruh, dan gerakannya hanya terbatas pada kalangan buruh terampil saja, serta belum memperhatikan nasib kaum buruh setengah terampil maupun buruh tidak terampil. Kehadiran Para Ksatria Buruh diharapkan dapat memecahkan segala kesulitan kaum buruh sebagai akibat bentuk eksploitasi kaum pengusaha, sehingga mampu memperbaiki kehidupan social-ekonomi kaum buruh di Amerika Serikat. Struktur keorganisasia Para Ksatria Buruh terdiri dari: Dewan Pimpinan Pusat yang membawahi serikat-serikat buruh di berbagai distrik. Pada tiap-tiap distrik minimal mengontrol 5 serikat buruh lokal, dan pada tiap-tiap serikat buruh lokal terdiri dari serikat sekerja dan buruh dalam ikatan perusahaan. Hal yang demikian ini sehingga Para Buruh Ksatria dapat dikatakan sebagai perintis pergerakan serikat buruh di Amerika Serikat yang bersifat modern. Para Ksatria Buruh merupakan serikat buruh nasional berbentuk general labour union yang anggotanya terdiri dari berbagai kaum buruh tanpa memperhatikan jenis pekerjaan, dan organisasi ini
61
Maurice J. Tobin, op. cit., hal. 9. 62
Eugene V. Schneide, op. cit., hlm. 258.
menolak gerakan serikat buruh sosialisme yang bersifat radikal. Hal ini terbukti seperti apa yang telah diungkapkan oleh Presiden Para Ksatria Buruh yang bernama Uriah S. Stephensens berikut ini. You must not allow the Socialist to get control of your Assembly. They are simply disturbers, and only gain entrance to labor Societies that they may be in a better position to break them up .... If the Socialists ever get control they will kill the work of years.63 Pernyataan tersebut di atas bukannya berarti sosialisme tidak dapat masuk ke dalam tubuh Para Ksatria Buruh, tetapi jelas bahwa selama pertumbuhan Para Buruh Ksatria, sosialisme belum berhasil menduduki tempat-tempat penting di dalam tubuh keorganisasiannya. Keanggotaan Para Ksatria Buruh pada awal pertumbuhannya telah mencapai 10.000 jiwa, pada tahun 1879 menjadi 20.151, dan menjadi 51.914 untuk tahun 1883.64 Namun ketika depresi ekonomi mulai berkurang, keanggotaan organisasi ini menjadi bertambah pesat yaitu sebanyak 700..000 jiwa untuk tahun 1886.65 Orang berbondong-bondong masuk ke dalam Para Ksatria Buruh; buruh trampil dan tidak trampil, wanita, orang-orang negro, bahkan petani, pelayan toko dan majikan-majikan “kecil” masuk menjadi anggota Para Ksatria Buruh. Dalam periode antara 1 Juli 1885 – 30 Juni 1886, jumlah majelis lokal naik dari 1.610 menjadi 5.892, jumlah keanggotaan organisasi ini naik pesat dari 100.000 jiwa menjadi 700.000 jiwa. Pernah organisasi ini harus menutup penerimaan anggota, karena terlalu banyak yang ingin masuk. Berkenaan dengan itu, cukup mudah untuk dipahami jika seorang professor buruh Amerika Serikat bernama Selig Perlman menyebut zaman ini sebagai periode “pergolakan akbar Knights of Labor.”66 Hal ini karena Para Ksatria Buruh merupakan suatu organisasi yang reformis, dan bukan suatu organisasi yang revolusioner. Ia mendukung pembentukan serikat buruh untuk mengurangi kekuasaan kapitalis, mendukung jenis perundangan reformis tertentu, misalnya penghapusan pemenjaraan buruh dan larangan penggunaan buruh anak-anak. Barangkali tuntutannya yang paling radikal adalah agar perusahaan kereta api dan telegraf dimiliki pemerintah dan agar pajak pendapatan dibuat bertingkat-tingkat. Di bidang ekonomi, tuntutan utamanya adalah tuntutan 8 jam kerja per hari. Tetapi sekurang-kurangnya menurut pendapat Presiden Para Ksatria Buruh, Powderly adalah bahwa organisasi ini paling tertarik kepada koperasi produsen dan semua tujuan yang lain dianggap tujuan tambahan saja. Sejauh menyangkut taktik gerakan buruh, Para Ksatria Buruh secara resmi mendukung aksi boikot terhadap pemogokan sebagai senjata melawan kaum pengusaha. Sebenarnya banyak dari para pemimpin Para Ksatria Buruh yang menyesalkan penggunaan aksi pemogokan dan lebih mendambakan pengadilan untuk menyelesaikan 63
Philip Taft, Organized Labor In American History (New York: Harper & Row, Publishers, 1959 , hlm. 86. 64
Eugne V. Scheneider, op. cit., hlm. 261.
65
Philip Taft, op. cit., hlm. 114.
66
Eugne V. Scheneider, op. cit., hlm. 262.
perselisihan perburuhan, sementara itu buruh mencapai jalan sendiri dalam mencapai tujuannya.67 Yang menjadi unit dasar di dalam struktur keorganisasian Para Ksatria Buruh adalah “majelis” yang diorganisir dalam sebuah buruh kerajinan (pertukangan). Apa bila tidak dapat diorganisir majelis yang efektif pada barisan kerajinan, maka para buruh diterima tanpa pandang bulu ke dalam majelis-majelis yang ada. Buruh seperti ini disebut “buruh pemampir” atau sojourners, dan majelis mereka disebut majelis sojourners atau “majelis campuran.” Dengan sistem ini, buruh tambang, buruh pabrik baja, buruh perusahaan kereta api dan lain-lainnya bergabung ke dalam Para Ksatria Buruh. Demikian besarnya gelombang buruh produksi missal, sehingga akhirnya majelis campuran melebihi jumlah majelis murni. Majelis-majelis lokal entah yang campuran atau murni diorganisir entah menjadi majeli distrik atau menjadi serikat distrik yang terdiri dari serikat-serikat buruh dari satu perusahaan kerajinan dalam suatu wilayah. Di atas majelis-majelis ini, adalah majelis umum (General Assembly) dengan sebuah dewan eksekutif yang menjadi pimpinan organisasi. Jadi, jika Para Ksatria Buruh dimasukkan ke dalam serikat buruh industri, hal itu terutama bukan dari segi organisasi, tetapi hanya sejauh karena ia menerima buruh trampil dari berbagai industri ke dalam “majelis campurannya.”68 Memasuki tahun 1890 anggota Para Ksatria Buruh mengalami penurunan drastis. Dalam dua tahun terakhir, organisasi ini telah kehilangan 200.000 anggotanya, dan pada tahun 1893 anggotanya tinggal 75.000 jiwa.69 Mengapa bisa terjadi demikian? Ada banyak jawaban yang berbeda. Sebagian ada yang beranggapan bahwa kesalahan ini pantas ditimpakan kepada kepemimpinan Powderly yang tidak pada tempatnya dengan perhatian yang besar kepada cita-cita utopis dan ketidaksenangan terhadap aksi pemogokan. Sebagian kesalahan harus ditimpakan kepada gegabahan buruh yang bergabung dengan organisasi
itu untuk mengadakan pemogokan. Tetapi semua pemogokan berakhir dengan malapetaka.
Buruh menjadi berkecil hati kemudian keluar dari keanggotaan Para Ksatria Buruh. Mereka salah karena menganggap kekuatan mereka terlalu besar, meremehkan kekuatan serta tekat kaum pengusaha. Barang kali juga materi kelas buruh Amerika Serikat pada waktu itu tidak cocok untuk gerakan buruh tingkat nasional. Di kalangan kaum buruh di Amerika Serikat kurang memiliki kesadaran solideritas kaum buruh, karena kelas buruh di Amerika Serikat terpecah di antara kelompok-kelompok ras, nasional dan agama dan beberapa diantaranya malah saling bermusuhan. Kondisi yang demikian ini sangat menguntungkan kaum pengusaha untuk mengeksploitasi kaum buruh. Kemunduran Para Ksatria Buruh juga disebabkan adanya persaingan dengan American Federation of Labor (Federasi Buruh Amerika) yang telah berdiri sejak tahun 1886. Selain itu Para Ksatria Buruh yang para anggotanya tidak menyukai sifat gerakan militansi terhadap kaum pengusaha, malahan organisasi ini semakin terlibat dalam konflik dengan kaum pengusaha 67
Ibid., hlm. 260.
68
Ibid., hlm. 261.
69
Ibid., hlm. 262.
di mana para pemogok selalu mengalami kekalahan. Salah satu penyebab kekalahan aksi pemogokan tersebut terkait dengan pengurus Para Ksatria Buruh untuk komisi pemogokan yang menyabot dana aksi pemogokan untuk kepentingan pribadi.70
2.3 Kehidupan Sosial-ekonomi Kaum Buruh Pada mulanya kaum buruh di Amerika Serikat bagian Utara mengadakan perjanjian kerja dengan pihak kaum pengusaha secara perseorangan. Sistem perjanjian kerja semacam ini sifatnya berat sebelah, dan menguntungkan pihak kaum pengusaha. Perjanjian semacam ini biasanya ditetapkan oleh pihak pengusaha melalui upah yang rendah, jam kerja panjang, dan tanpa memperhatikan kondisi pekerjaan buruh. Sebenarnya sistem perjanjian kerja semacam ini, oleh kaum pengusaha hanyalah untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya di dalam perusahaan dan ini merupakan suatu bentuk eksploitasi kaum pengusaha terhadap kaum buruh, sehingga mengakibatkan hidup kaum buruh sangat menyedihkan. Hal demikian ini terjadi karena kaum buruh mendapat tekanan kebutuhan keluarga, dan belum memiliki rasa kesadaran kaum buruh untuk mengorganisasikan diri membentuk serikat buruh. Pada tahun 1790-an, rasa kesadaran mengorganisasikan diri untuk membentuk serikat buruh muncul dari kalangan skilled labour di New York, Boston, Philadelphia, maupun di Pennsylvania yang terdiri dari para penjahit pakaian, tukang sepatu, tukang kayu maupun tukang cetak. Merekalah yang mempelopori diri untuk membentuk serikat buruh, karena keadaan mereka lebih baik jika dibandingkan dengan keadaan kaum buruh yang lainnya (buruh tidak terampil maupun setengah terampil). Buruh terampil lebih cerdas, penghasilan lebih banyak, maka mereka lebih sadar terhadap keadaan dirinya. Para buruh terampil yaitu para penjahit pakaian yang tergabung dalam Para Ksatria Buruh pada tahun 1869 mulai mengadakan propaganda untuk mempengaruhi seluruh kaum buruh di Amerika Serikat yang terdiri dari buruh tidak terampil, setengah terampil, terampil, buruh administrasi dan pemasaran tanpa memperhatikan jenis pekerjaannya untuk bersatu ke dalam wadah Para Ksatria Buruh untuk memperjuangkan perbaikan nasib para anggotanya. Sistem perjanjian kerja secara perseorangan dipraktekkan kaum pengusaha kepada kaum buruh di Amerika Serikat bagian Utara, mengakibatkan kondisi sosial ekonomi kaum buruh sangat memprihatinkan, dan mereka merasa tidak puas dengan kondisinya. Pada tahun 1741 kaum buruh yang bekerja di perusahaan roti di kota New York mengadakan reaksi protes untuk memperbaiki nasibnya. Pada tahun 1786 kaum buruh yang bekerja pada percetakan di Philadelphia mengadakan aksi protes dengan cara berhenti bekerja, bermaksud untuk menuntut perbaikan kondisinya.71 Berbagai aksi yang dilakukan kaum
70 71
Philip Taft, op. cit., hlm. 115. Aksi kaum buruh pada perusahaan roti di kota. Few York tahun 1741 dan aksi kaum buruh percetakan di Philadelphia
buruh untuk menuntut perbaikan nasibnya (belum secara ter-organisasi) tidak mencapai hasil yang memuaskan, dan dengan mudah dapat dipatahkan oleh kaum pengusaha dangan cara mengeluarkan kaum buruh yang mengadakan aksi protes, kemudian digantikan buruh lain. Pada tahun 1791 kaum buruh di Amerika Serikat bagian Utara telah menyadari bahwa kondisinya lemah dan berusaha memperbaikinya dengan bersatu untuk membentuk serikat buruh, sehingga di beberapa daerah seperti di New York, Philadelphia, Boston telah muncul serikat buruh pembuat sepatu, penjahit pakaian dan percetakan. Pada tahun 1799 kaum buruh yang tergabung dalam serikat buruh sepatu dan percetakan di Philadelphia mengadakan aksi pemogokan untuk memperbaiki nasibnya, dan juga aksi pemogokan dilakukan oleh serikat buruh sepatu pada tahun 1805 di kota New York yang bertujuan juga untuk memperbaiki nasibnya. Pada awal pertumbuhan serikat buruh di Amerika Serikat bagian Utara, posisi mereka lemah karena belum adanya jaminan perlindungan hukum bagi pertumbuhan serikat buruh, dan mereka belum memiliki kesadaran berorganisasi, sehingga untuk melemahkan gerakan serikat buruh, maka kaum pengusaha lebih cenderung memperkerjakan buruh secara perseorangan bukan melalui perjanjian kerja secara kolektif. Di dalam upaya untuk mematahkan pergerakan serikat buruh, pihak kaum pengusaha mempunyai senjata lebih efektif yaitu dengan mengadakan blacklist. Buruh yang termasuk di dalam blacklist yaitu mereka yang mengadakan aksi pemogokan, sedangkan kaum buruh yang dicurigai biasanya aktif dalam kegiatan serikat buruh. Buruh yang masuk blacklist biasanya sulit untuk mendapatkan pekerjaan, karena pihak kaum pengusaha akan menolaknya.72 Latar belakang kehidupan kaum buruh di Amerika Serikat bagian Utara sangat memprihatinkan, adanya kebijaksanaan pihak kaum pengusaha dalam menetapkan sistem upah seca ra store-order system maksudnya sistem upah yang diberikan oleh kaum pengusaha kepada kaum buruh bukan berupa uang melainkan berupa barang yang meliputi: kebutuhan makanan, pakaian, dan kebutuhan hidup lainnya. Kaum pengusaha lebih cenderung menetapkan store-order system kepada pekerjanya dengan nilai barang yang diberikan sebagai pengganti upah kerja sangat rendah yakni berada di bawah penetapan standar upah minimal. Selain itu melalui sistem yang demikian ini, kaum pengusaha dapat menjual barang-barang kebutuhan hidup kepada pekerjanya sebagai pengganti upah kerja dengan harga yang lebih mahal yakni mencapai 25-40 %
melebihi harga di tempat lain,73 sehingga sistem upah semacam ini cenderung
mengeksplotasi kaum buruh. Berkenaan dengan itu, Samuel Gompers sebagai Presiden I Federasi Buruh tahun 1786 belum terorganisasi, ini merupakan bentuk awal pergerakan buruh sebelum terbentuknya serikat buruh. Maurice J. Tobin, op. cit., hlm. 3. 72
David A. Shannon, Twentieth Century America: The United States Since The 18901 Chicago: Ran M. Nally & Company, 1968), hlm. 80. 73 Arthur, J. Goldberg, Growth of Labor Law in The United States (U.S.A Department of Labor, 1962), hlm. 89-93.
Amerika di dalam laporannya ketika melakukan kunjungan kerja ke daerah-daerah pada awal tahun 1890-an yakni di daerah Norwich dan Connicticut, ia menemukan kaum buruh di kedua daerah tersebut masih menerima store order system dan mereka tidak dapat bergerak untuk memperjuangkan kondisi ekonominya karena sebagian besar kaum buruh belum terorganisir.74 Pada tahun 1820-an kaum buruh di Amerika Serikat bagian Utara masih memperoleh jam kerja panjang dan upah yang diterima rendah, rata-rata mereka bekerja sebanyak 12 jam kerja setiap hari, dan kalau pada musim panas dapat mencapai 14 jam setiap hari, serta mereka rata-rata menerima upah antara $ 1 - $ 1,50 setiap hari.75 Pada tahun 1860-an rata-rata kaum buruh terampil dan buruh mesin yang ada di kota menerima upah antara $ 1,50 - $ 2,00 setiap hari, sedangkan kaum buruh biasa (unskilled labour) yang bekerja pada pertambangan maupun pada perusahaan kereta api rata-rata menerima upah antara $ 1 - $ 1,25 setiap hari.76 Mereka hidupnya sangat miskin, penghasilan yang mereka terima dari kaum pengusaha tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap harinya, dan jumlah penghasilan mereka itu berada jauh di bawah pendapatan perkapita perseorangan pada waktu itu yakni $ 8,93 setiap hari atau $ 267,680 setiap bulan.77 Kondisi kaum buruh di berbagai pertambangan pada pertengahan abad XIX sangat memprihatinkan, mereka bekerja dengan menggali tambang dan mengangkut barang-barang tambang dari dalam terowongan-terowongan tanah. Jenis pekerjaan semacam ini sangat membosankan. Mereka biasanya
bekerja dengan jam kerja panjang, upah rendah, kondisi pekerjaan tidak sehat, dan juga
dikerjakan oleh buruh wanita dan anak-anak, sehingga banyak buruh di pertambangan mengeluh, hal ini dibenarkan oleh Ibu Mary Jones yaitu salah seorang buruh wanita yang bekerja pada pertambangan perak di Coeur d'Alene yang mengatakan sebagai berikut: “It cause paralyzes arms and legs, the teeth to fall off. Weird-looking men worked in the mines: gaunt, their faces sunken in, their eyelashes and eyebrows off, a green aspect to their skin.”78 74
Ibid., hlm. 93.
75
Maurice J. Tobin, op. cit., hal. 6-7.
76
Ibid., hlm. 7.
77
Penetapan pendapatan perkapita perseorangan sebanyak 8,93 setiap hari atau. $ 267,680 setiap bulan, ini didasarkan pada pt:rhitungan sebagai berikut: pendapatan perkapita nasional tahun 1860 sebesar $ 101.000.000 dibagi 31.443.000 (seluruh jumlah penduduk tahun 1860)= 3.212.161,b89,- kemudian dibagi 12 %jumlah bulan) = 267,680,- : 30 (jumlah hari) = $ 8,93,-. Data pendapatan perkapita nasional S 101.000.000,- Lihat pada Thomas C. Cochran (ed), View American Economic Growth The Agricultural Era (New York: McGraw Hill Book Company, 1966, I), hlm.. 125. Data jumlah penduduk tahun 1860 sebanyak 31.443.000 terdapat pada Richard B. Morris, Encyclopedia of Americana History (New York: Columbia University, 1953), hlm. 46O.
78
Harvey Wasserman's, History of The United States (Erennial Library & Rew, Publisher, 797-27), hlm. 129.
Pada tahun 1870-an kondisi sosial-ekonomi kaum buruh kereta api di Baltimore, Martinsburg dan Pittsburg juga sangat memprihatinkan, rata-rata mereka juga masih menerima upah rendah dan bekerja dengan jam kerja yang panjang. Demikian juga kaum pengusaha kadang-kadang melakukan korupsi dengan memotong sebagian upah para pekerjanya. Pada tahun 1877 salah seorang manajer dari Pennsylvania Railroad bernama Tom Scott telah melakukan korupsi dengan memotong upah pekerjanya sebanyak 10 %, sehingga mengakibatkan kaum buruh kereta api yang bekerja pada perusahaan Pennsylvania Railroad berusaha memprotes pemotongan upah melalui aksi pemogokan kerja.79
79
Ibid, hlm. 115-117.
BAB 3 PERANAN FEDERASI BURUH AMERIKA DALAM GERAKAN BURUH Dalam membicarakan pergerakan serikat buruh di Amerika Serikat bagian Utara, akan dikemukakan peranan Federasi Buruh Amerika dalam pergerakan serikat buruh di Amerika Serikat bagian Utara tahun 1886-1892. Federasi Buruh Amerika lahir di kota Columbus pada negara bagian Ohio tahun 1886, organisasi ini merupakan wadah kaum buruh sebagai tempat mengadu, dan merupakan perwakilan kaum buruh untuk memperjuangkan hidupnya, sehingga Federasi Buruh Amerika mempunyai peranan penting dalam pergerakan serikat buruh di Amerika Serikat bagian Utara. Dalam memperje1as permasalahan ini, akan dibahas secara terinci peranan Federasi Buruh Amerika dalam pergerakan serikat buruh di Amerika Serikat bagian Utara yang meliputi: organisasi, strategi, dan taktik Federasi Buruh Amerika, serta senjata kaum pengusaha dalam perselisihan perburuhan.
3.1 Keorganisasian Federasi Buruh Amerika Pada akhir tahun 1880-an baik upaya untuk mengorganisir massa besar buruh pabrik maupun upaya untuk mengubah gerakan kaum buruh ke jalan radikal telah mengalami kegagalan. Hal ini memberi kesempatan kepada serikat buruh kerajinan untuk mengadakan kegiatan-kegiatan, sehingga serikat buruh kerajinan mendominasi gerakan kaum buruh hingga memasuki pertengahan tahun 1930-an. Anehnya gerakan serikat buruh kerajinan merupakan cabang buruh radikal. Internasional I sebagai suatu organisasi kelompok-kelompok buruh yang didominasi kaum Marxis telah menyatakan suatu program serikat buruh yang berlawanan dengan suatu gerakan politik secara murni. Orang-orang seperti Samuel Gompers dan Adolph Strasser sangat terpengaruh oleh ucapan ini dan mulai membentuk sebuah serikat buruh yang kuat di kalangan buruh pembuat cerutu. Serikat buruh ini segera menekankan perhatiannya kepada upah dan jam kerja, faktor-faktor yang menguntungkan seperti asuransi pengangguran, disiplin dan organisasi, penggalangan suatu dana sentral sebagai cadangan finansial. Serikat buruh ini melakukan beberapa perjuangan secara gigih melawan para pengusaha dalam bidangnya, akhirnya berhasil memenangkan perjuangannya.
Gambar 4 Presiden FBA, Samuel Gompers80
Di dalam perjuangan serikat buruh pembuat cerutu di bawah pimpinan Samuel Gompers melawan kaum pengusaha dan di dalam menghadapi persoalan keorganisasian, disiplin kerja, kekuatan moril dan
pikiran
untuk pimpinan serikat buruh cerutu menjadi berubah. Samuel Gompers yang lahir di Inggris, dan semasa mudanya ia telah berimigrasi ke Amerika Serikat. Pada mulanya di Amerika Serikat ia tertarik kepada pemikiran
Marxis,
namun
dalam
perjalanan
waktu
ia
segera
meninggalkan pemikiran Marxis yang dianggapnya sebagai cita-cita sosialisme yang utopia-revolusioner, dan menyibukkan dirinya dengan organisasi pekerja dalam industri kerajinan. Walaupun secara resmi dirinya tidak pernah meninggalkan minatnya pada organisasi massa buruh yang tidak trampil dengan berpegang pada prinsip-prinsip organisasi kerajinan yaitu organisasi yang berkenaan dengan satu jenis pekerjaan atau ketrampilan. Samuel Gompers mengimpikan adanya suatu peningkatan semua kaum buruh di Amerika Serikat kepada suatu tingkat “buruh trampil.” Belakangan tiadanya minat pada radikalisme diubah menjadi oposisi terbuka. Ia menjadi lawan kuat bagi sosialisme, karena menurut pandangannya bahwa sosialisme tidak sehat secara ekonomi, salah secara sosial dan tidak mungkin secara industrial. Di dalam oposisinya terhadap radikalisme dan serikat buruh industri, dalam tekanannya kepada kenetralan politik buruh, dalam perhatiannya kepada tujuan-tujuan jangka pendek, Samuel Gompers melambangkan serikat buruh konservatif di Amerika Serikat.81 Walaupun para pimpinan serikat buruh kerajinan dapat menjauhkan diri dari buruh trampil, kekuatan-kekuatan tertentu mendorong buruh terampil ke dalam federasi buruh nasional. Memasuki tahun 1880-an pertumbuhan industrialisasi di Amerika Serikat sudah tersebar di daerah-daerah, dan ditandai dengan munculnya kekuatan-kekuatan organisasi industri pada tingkat nasional, pembentukan asosiasi pengusaha nasional, bertumbuhnya kekuatan manajemen yang tidak dapat diimbangi oleh serikat buruh trampil lokal. Lagi pula serikat buruh kerajinan memasuki federasi buruh nasional karena takut kepada buruh tidak trampil yang dengan penggunaan mesin-mesin akan mengancam pekerjaan buruh pengrajin.82 Akibatnya pada tahun 1881 sejumlah 6 serikat sekerja yang terdiri atas: para pekerja percetakan, tukang kayu, pembuat cerutu, para pekerja besi dan baja, para penuang besi, pembuat gelas, mengadakan pertemuan di Pittsburgh dan berhasil membentuk Federation of Organized Trades and Labor Unions of 80
8181
http://www.google.co.id/SamuelGompers.html
Eugene V. Schneider, Sosiologi Industri. Terjemahan J.L. Ginting. (Jakarta: Aksara Persada, 1986), hlm. 265. 82
Munculnya kekuatan organisasi ndustri tingkat nasional maupun bertumbuhnya kekuatan menejemen di Amerika Serikat tahun 1880-an, ditandai munculnya berbagai trust, misal: Standar Oil Company milik John Rockefeller, United States Steel Corporation milik J.P. Morgan. Trust tersebut dapat memonopoli pemasaran.
The United States and Canada (Federasi Serikat Buruh Industri dan Kerajinan Amerika Serikat dan Kanada).83 Federasi Serikat Buruh Industri dan Kerajinan Amerika Serikat dan Kanada merupakan suatu aliansi dari serikat buruh kerajinan dan kelompok-kelompok yang tidak setuju dari dalam Para Ksatria Buruh. Setelah suatu perjuangan, buruh tidak trampil diterima ke dalam serikat buruh itu, tetapi prinsipprinsip pembaharuan sosial yang meluas ditolak untuk mendukung sebuah program pembaharuan ekonomi; undang-undang perburuhan anak-anak, undang-undang pengendalian imigrasi, penghapusan pemenjaraan buruh dan lain-lainnya yang menyangkut segala perbaikan nasib kaum buruh. Model untuk konstitusi organisasi ini adalah British Trade Union Congress.84
Namun Federasi Serikat Buruh Industri dan
Kerajinan Amerika Serikat dan Kanada pada awal pertumbuhannya mendapat berbagai rintangan dalam memperjuangkan perbaikan nasib para anggotanya, antara lain: kekurangan sumber dana, dan kurang berhasil memikat berbagai serikat buruh menjadi anggota. Pertumbuhan organisasi tersebut nampak labil, terbukti banyaknya anggota organisasi ini sampai tahun 1886 tercatat 45.000 orang, sedangkan pendapatan organisasi itu pada konperensi tahunan kedua yaitu tahun 1882 mencapai $ 700.85 Pada mulanya Federasi Serikat Buruh Industri dan Kerajinan Amerika Serikat dan Kanada mengadakan persekutuan dengan Para Ksatria Buruh, karena para pemimpin organisasi tersebut ada juga yang termasuk anggota Para Ksatria Buru, dan mempunyai rasa saling simpati antara kedua organisasi itu. Peristiwa aksi pemogokan pada Perusahaan Mesin Pengetam di Chicago dan peristiwa kerusuhan di Haymarket tahun 1886,86 menjadikan kedua organisasi ini mengalami perpecahan. Federasi Serikat Buruh Industri dan Kerajinan Amerika Serikat dan Kanada melibatkan diri ke dalam perjuangan tadi, dengan demikian mereka menempatkan diri sebagai pimpinan perjuangan yang pada hakekatnya merupakan kebangkitan rakyat jelata. Powderly sebagai Presiden Para Ksatria Buruh sangat menentang pemogokan tersebut karena ia merasakan kekhawatirannya apabila terjadi konflik besar antara Para Ksatria Buruh dengan pihak kekuatan perusahaan maupun pemerintah yang akan merugikan Para Ksatria Buruh.87
83
Setelah berdiri Internasional I di London tahun 1864, maka bertumbuh gerakan serikat buruh bersifat internasional, misal: Inggris, Canada, Jerman, Amerika Serikat dan sebagainya. Philip Taft, Organized Labor In American Histor (New York: Harper, & Row, Publishers, 1959), hlm. 95.
84
Eugene V. Schneider, op. cit., hlm. 266.
85
Philip Taft, op. cit., hlm. 96.
86
87
Peristiwa aksi pemogokan pada Perusahaan Mesin Pengetam di Chicago dan kerusuhan di Haymarket tahun 1886, ini semuanya berakhir dengan suatu malapetaka yaitu adanya korban pembunuhan maupun mengalami luka-luka. Lebih jelasnya, permasalahan ini nanti akan dibahas dalam sub, bab. IV tentang keresahan-keresahan sosial. Eugene V. Schneider, op. cit., hlm. 260-267.
Pada konferensi tahunan Federasi Serikat Buruh Industri dan Kerajinan Amerika Serikat dan Kanada pada Desember 1886 di kota Columbus di negara bagian Ohio,88 telah membahas masalah perselisihan antara Federasi Serikat Buruh Industri dan Kerajinan Amerika Serikat dan Kanada dengan Para Ksatria Buruh dalam kaitannya dengan kegagalan aksi pemogokan pada Perusahaan Mesin Pengetam di Chicago dan kerusuhan di Haymarket tahun 1886. Pada konferensi yang dihadiri delegasi dari 25 serikat sekerja menganggap bahwa Federasi Serikat Buruh Industri dan Kerajinan Amerika Serikat dan Kanada telah lemah dan terlalu bertele-tele untuk melaksanakan program kaum buruh, sehingga organisasi ini dianggap gagal dalam memikat para anggotanya. Di dalam konperensi itu, Samuel Gompers mengkritik Federasi Serikat Buruh Industri dan Kerajinan Amerika Serikat dan Kanada yang mempunyai sifat gerakan radikal dan mempercayai pada perjuangan kelas, dan gerakan semacam ini tidak sesuai dengan kondisi lapisan kelas buruh di Amerika Serikat yang tidak mempunyai kesadaran golongan buruh, dan lebih mengutamakan kesadaran pekerjaan. Hal ini, karena lapisan kelas buruh di Amerika Serikat terpecah-pecah di antara kelompok ras, agama, bahasa, budaya, sehingga kaum buruh di Amerika Serikat lebih mengutamakan kesadaran pekerjaan, seperti: perbaikan upah, pengurangan jam kerja, perbaikan kondisi pekerjaan daripada kesadaran kelas buruh.89 Kegagalan aksi pemogokan pada Perusahaan Mesin Pengetam di Chicago dan kerusuhan di Haymarket tahun 1886 di bawah pimpinan Federasi Serikat Buruh Industri dan Kerajinan Amerika Serikat dan Kanada yang berakhir dengan malapetaka, sehingga mengakibatkan kaum buruh menjadi berkecil hati, dan tidak berminat masuk ke dalam Federasi Serikat Buruh Industri dan Kerajinan Amerika Serikat dan Kanada. Samuel Gompers mengusulkan untuk membentuk suatu organisasi buruh sebagai wadah kaum buruh Amerika, dan gerakannya disesuaikan dengan lapisan kelas buruh Amerika. Usul tersebut mendapatkan dukungan dari sebagian besar pimpinan Federasi Serikat Buruh Industri dan Kerajinan Amerika Serikat dan Kanada.90 Pada konferensi ini, para pemimpin Federasi Serikat Buruh Industri dan Kerajinan Amerika Serikat dan Kanada telah menyadari, bahwa gerakan organisasi tersebut tidak sesuai dengan lapisan kelas buruh di Amerika, dan mereka bersepakat untuk membentuk gabungan serikat buruh di Amerika yang gerakannya disesuaikan pada lapisan kelas buruh Amerika. Konperensi tersebut berhasil membentuk Federasi Buruh Amerika pada 8 Desember 1886, dan berhasil memilih Samuel Gompers sebagai presiden yang pertama. Federasi Serikat Buruh Industri dan Kerajinan Amerika 88
Penetapan konperensi tahunan Federasi Serikat Buruh Industri dan Kerajinan Amerika Serikat dan Canada di kota Columbus, Ohio pada tahun 1886, ini ditetapkan berdasarkan pada konperensi tahunan sebelumnya di kota New York. Foster Rhea Dulles, Labor In America (New York: Thomas Y. Crowell Company: 1973), hlm.161.
89
Philip Taft, op. cit., hlm. 121. Ibid.
90
Serikat dan Kanada, kemudian dibubarkan. Federasi Buruh Amerika adalah suatu organisasi buruh yang bersifat desentralisasi dalam menjalankan kekuasaannya, berarti sebagai organisasi buruh berbentuk federasi dari berbagai serikat sekerja merdeka yang berdasarkan pada prinsip: pemberian otonomi sendiri pada tiap-tiap serikat buruh di daerahdaerah, dan tidak mencampuri masalah intern para anggotanya selama mereka tidak melanggar serikat buruh lainnya yang telah berafiliasi ke dalam Federasi Buruh Amerika.91 Federasi Buruh Amerika sebagai wadah kaum buruh untuk memperjuangkan perbaikan hidup para anggotanya dengan melalui peraturan-peraturan serikat buruh. Struktur organisasi Federasi Buruh Amerika berkisar pada pengakuan terhadap tiap-tiap serikat buruh yang menjadi anggota, dan tiap-tiap serikat buruh nasional yang telah berafiliasi ke dalam Federasi Buruh Amerika mempunyai kekuasaan penuh atas para anggotanya, dan kekuasaan penuh dalam berurusan dengan kaum pengusaha untuk mengadakan perjanjian kerja.92 Tulang punggung Federasi Buruh Amerika adalah serikat buruh nasional, walaupun federasi buruh negara bagian juga diterima ke dalam organisasi ini. Serikat buruh dijamin dalam bidang-bidang hukum tertentu dan diadakan mekanisme untuk menyelesaikan perselisihan hukum. Fungsi eksekutif organisasi berada pada sebuah dewan yang terdiri dari seorang presiden, dua wakil presiden, seorang sekretaris dan seorang bendahara. Pada konperensi di kota Columbus tanggal 8-12-1886, berhasil menetapkan Dewan Eksekutip Federasi Buruh Amerika yang terdiri: Samuel Gompers sebagai presiden, Peter J. Mc. Guire sebagai sekretaris, Gabriel Edmonston sebagai bendahara, George Harris dan J.W. Smith sebagai wakil presiden.93 Beberapa diantara mereka itu tampak dalam gambar berikut ini. Gambar 5. Para Pejabat Eksekutif Federasi Buruh Amerika
Samuel Gompers94 91 92
Peter J. Mc. Guire95
Gabriel Edmonston96
J.W. Smith97
Florence Peterson, American Labor Unions (New York: Harper & Brothers Publishers, 1952), hlm. 48. Eugene V. Scheider, op. cit., hlm. 267.
93
Philip Taft, op. cit., hlm. 115.
94
http://www.google.co.id/SamuelGompers.html
95
http://www.google.co.id/PeterJ.Mc.Guire.html
Dewan ini mempunyai kuasa untuk membuat anggaran dasar, mengambil keputusan dalam persoalan antara serikat buruh, menyusun program legislatif, memberikan bantuan finansial kepada serikat buruh yang mengadakan aksi pemogokan atau boikot. Dewan Eksekutif Federasi Buruh Amerika berkewajiban untuk memajukan organisasinya, dan mempunyai kekuasaan untuk menyusun program kerja, mengambil keputusan dalam persoalan antara serikat buruh, menyusun program legialatif, memberikan bantuan keuangan kepada serikat buruh yang mengadakan aksi pemogokan maupun untuk menarik pajak para anggotanya yang digunakan untuk membiayai seluruh program Federasi Buruh Amerika. Seluruh program kerja Federasi Buruh Amerika dibiayai oleh pajak kecil yang dipungut dari setiap anggotanya. Akan tetapi kekuasaan dewan eksekutif untuk memungut pajak, mengeluarkan instruksi kepada serikat buruh, menyusun program legislatif sengaja dibuat lemah. Solideritas apapun yang ingin dicapai Federasi Buruh Amerika tentu berdasarkan sentiment, pendidikan dan keyakinan moral. Dewan Eksekutif Federasi Buruh Amerika menyelenggarakan konperensi tahunan yang dihadiri oleh berbagai delegasi sebagai perwakilan dari serikat-serikat buruh yang telah berafiliasi ke dalam Federasi Buruh Amerika. Konperensi ini bermaksud untuk membahas berbagai masalah kegiatan Federasi Buruh Amerika. Konperensi tahunan ini biasanya diselenggarakan pada setiap minggu ketiga, bulan September, dan biasanya bertempat pada kota-kota yang telah ditentukan pada konperensi sebelumnya, serta berlangsung selama dua minggu.98 Tiap-tiap serikat buruh nasional yang telah berafiliasi kedalam Federasi Buruh Amerika, berhak mengirimkan delegasinya pada konperensi tahunan dengan ketentuan sebagai berikut: (1) satu delegasi untuk kurang dari 4000 anggota, (2) dua delegasi untuk 4000 anggota atau lebih, (3) tiga delegasi untuk 8000 anggota atau lebih, (4) empat delegasi untuk 16.000 anggota atau lebih, dan seterusnya. Serikat-serikat buruh lokal yang bukan serikat buruh nasional berhak atas satu delegasi.99 Kekuatan Federasi Buruh Amerika pada awal pertumbuhannya, terutama terletak pada serikat buruh nasional yang terdiri dari serikat buruh pembuat cerutu, tukang kayu, para pekerja percetakan, para pekerja besi dan baja, para penuang besi. Pada tahun 1886 Federasi Buruh Amerika telah beranggotakan 138.000 orang. Pertumbuhan seluruh buruh Amerika Serikat yang telah berafiliasi ke dalam Federasi Buruh Amerika sejak tahun 1886 sampai tahun 1894 dapat dilihat dalam tabel b erikut ini:
96
http://www.google.co.id/GabrielEdmonston.html
97
http://www.google.co.id/J.W.Smith.html Florence Peterson, lock. cit.
98
99
Ibid.
Tabel: 2 Pertumbuhan Anggota Serikat Buruh Amerika Serikat.100
Pada tahun 1886 merupakan masa berdirinya Federasi Buruh Amerika. Pada tahun ini organisasi tersebut berhasil menarik anggotanya sebanyak 138.000 orang atau sebanyak 16 % dari seluruh anggota serikat buruh di Amerika Serikat yaitu 888.000 kaum buruh. Tahun 1886 merupakan masa puncak pertumbuhan Para Ksatria Buruh dengan jumlah anggotanya sebanyak 79 % dari seluruh anggota serikat buruh di Amerika Serikat. Pertumbuhan Federasi Buruh Amerika antara tahun 1886 sampai tahun 1894, anggotanya mengalami pertambahan pesat, yakni: pada tahun 1886 anggotanya sebanyak 138.000, kemudi an tahun 1890 anggotanya sebanyak 225.000, dan pada tahun 1894 anggotanya sertambah lagi menjadi 375.000, atau sebanyak 73 persen dari seluruh anggota serikat buruh di Amerika Serikat. Faktor yang mempengaruhi pertambahan pesat anggota Federasi Buruh Amerika yaitu semakin menurunnya pertumbuhan Para Ksatria Buruh sebagai saingan utama Federasi Buruh Amerika. Menurunnya jumlah anggota Para Ksatria Buruh
terbukti pada tahun 1886 anggotanya tercatat sebanyak 700.000,
kemudian pada tahun 1890 anggotanya berkurang menjadi 100.000, pada tahun 1894 anggotanya tinggal 75.000, dan pada tahun 1917 Para Ksatria Buruh dibubarkan.101 Keruntuhan. Para Ksatria Buruh disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut: mendapat persaingan dari Federasi Buruh Amerika yang gerakannya telah disesuaikan dengan lapisan kelas buruh Amerika Serikat. Kegagalan-kegagalan aksi pemogokan yang berakhir dengan malapetaka, misalnya: keterlibatan Para Ksatriia Buruh cabang Chicago pada aksi pemogokan di Perusahaan Mesin Pengetam Chicago tahun
100
101
Tabel 2 ini diolah berdasarkan pada data-data yang terdapat dalam: Carroll R. Daughert'y, Labor in American Industry (New York: Houghton Mifflin in Company, 1966), hlm. 405, meliputi: jumlah keseluruhan anggota serikat buruh di Amerika Serikat, dan jumlah kaum buruh yang berafiliasi ke dalam Federasi Buruh Amerika tahun 1886, 1890, 1894, terdapat pada Maurice J. Tobin, Brief History of The American Labor Movement (Washington: Unitet States Department of Labor, 1950), hlm. 11-13. Ibid., hlm. 13.
1886 maupun pada peristiwa kerusuhan di Haymarket tahun 1886. Keruntuhan Para Ksatria Buruh juga disebabkan oleh para pengurusnya terutama pada komisi aksi pemogokan banyak yang mengalami korupsi dengan cara menggelapkan dana aksi pemogokan yang digunakan untuk kepentingan pribadi.102 Pada tahun 1870-an sampai tahun 1890-an, ditandai dengan semakin meningkatnya kaum buruh Amerika Serikat mengadakan berbagai aksi pemogokan yang seringkali diakhiri de ngan malapetaka, misal: aksi pemogokan pada Perusahaan Mesin Pengetam di Chicago maupun kerusuhan di Haymarket tahun 1886, aksi pemogokan pada Perusahaan Besi dan Baja di Homestead, aksi pemogokan pada Satasiun Kereta Api di Chicago tahun 1892. Semuanya ini dibayar dengan banyaknya korban yang meninggal maupun mengalami luka-luka dari pihak buruh maupun polisi, sehingga mengakibatkan banyaknya kaum buruh menjadi berkecil hati, kemudian banyak yang keluar dari keanggotaan serikat buruh Amerika Serikat. Hal ini terbukti pada tahun 1886 jumlah anggota seluruh serikat buruh di Amerika Serikat tercatat 888.000 kaum buruh, kemudian pada tahun 1890 jumlahnya berkurang menjadi 375.000, demikian juga untuk tahun 1894 hanya berjumlah 375.000 kaum buruh. Sumber dana yang diperoleh Federasi Buruh Amerika untuk melaksanakan program kerjanya, yakni mengadakan penarikan uang iuran anggota, dan pada tahun 1887 Federasi Buruh Amerika telah menetapkan besarnya jumlah iuran anggota yaitu satu seperempat persen setiap bulan dari gajinya. Penghasilan Federasi Buruh Amerika pada awal pertumbuhannya yaitu pada tahun 1886 telah mencapai lebih dari $ 197.000, dan pada tahun 1887 penghasilan Federasi Buruh Amerika telah mencapai $ 267345,90. 103 Program kerja Federasi Buruh Amerika adalah berusaha merealisasikan hasil yang telah ditetapkan dalam konperensi tahunan di kota Columbus tanggal 8-12-1886. Beberapa hasil yang telah ditetapkan dalam konperensi itu adalah: (1) melindungi usaha pembentukan serikat-serikat buruh, dan memberikan semangat pada pergerakan serikat buruh di Amerika, (2) menetapkan Dewan Perwakilan Perburuhan untuk mempengaruhi pembuatan undang-undang demi kepentingan seluruh kaum buruh, (3) menetapkan serikat buruh nasional berdasarkan pada pengakuan otonomi yang tepat pada masing-masing pekerja, (4) menetapkan Federasi Buruh Amerika, atau suatu aliansi berbagai serikat buruh nasional, daerah, lokal, untuk melindungi dan membantu masing-masing anggotanya, (5) menetapkan pembuatan undang-undang kesejahteraan nasional khususnya untuk kepentingan kaum buruh, dan mempengaruhi public opinion ntuk menciptakan perdamaian, (6) melindungi kaum buruh dari suatu pemerasan.104
102
Philip Taft, op. cit., hlm. 114-115.
103
Ibid., hlm. 117,119.
104
Ibid, hlm. 113.
3.2 Strategi dan Taktik Federasi Buruh Amerika Istilah strategi, apabila ditinjau secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu stratus berarti pasukan, dan agein berarti memimpin. Strategi berarti suatu hal memimpin pasukan, sedangkan yang dimaksud ilmu strategi yaitu ilmu tentang memimpin pasukan, ilmu peperangan, ilmunya para jendral. Dalam perkembangannya, pengertian dan ruang lingkup istilah strategi telah berkembang sesuai dengan kebutuhannya. Strategi berarti hal-hal yang berkenaan dengan cara, dan usaha untuk menguasai serta mendayagunakan segala sumber daya masyarakat untuk mencapai suatu tujuan.105 Istilah politik, strategi dan taktik, merupakan suatu konsep yang mempunyai., arti sendiri-sendiri dan mempunyai relasi yang sangat erat sekali. Relasi tersebut dapat diterangkan sebagai berikut: politik adalah serangkaian asas, prinsip, keadaan, cara dan alat yang digunakan oleh suatu kelompok atau individu untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan strategi merupakan suatu perhitungan mengenai rangkaian kebijaksanaan dan langkah-langkah dalam pelaksanaan untuk mencapai suatu tujuan. Pemilihan' secara prioritas dari langkah-langkah yang telah disusun dan dipersiapkan, disebut taktik.106 Federasi Buruh Amerika merupakan suatu organisasi buruh yang berbentuk Federasi, dan merupakan wadah kaum buruh sebagai tempat mengadu serta merupakan perwakilan kaum buruh untuk memperjuangkan hidupnya, sehingga organisasi ini dibebani tugas dan tanggung jawab untuk memperjuangkan perbaikan nasib para anggotanya. Perjuangan ini agar supaya dapat memperoleh hasil yang diharapkan, maka perlu menyusun strategi dan taktik yang tepat untuk menghadapi kaum pengusaha maupun pihak pemerintah. Keberhasilan pergerakan serikat buruh di Amerika Serikat di bawah pimpinan Federasi Buruh Amerika merupakan hasil dari sumbangan pemikiran Samuel Gompers dan beberapa tokoh Federasi Buruh Amerika lainnya, seperti: Adolph Strasser, P.J. Mc. Guire dalam penyusunan strategi dan taktik yang tepat untuk menghadapi kaum pengusaha maupun pemerintah. Dalam membahas strategi Federasi Buruh Amerika, maka yang perlu mendapat perhatian lebih dahulu yaitu mencari informasi secara lengkap tentang identitas Samuel Gompers dan bagaimana pandangan hidupnya terhadap pergerakan serikat buruh di Amerika Serikat, karena ia sebagai peletak dasar strategi Federasi Buruh Amerika. Samuel Gompers lahir di kota London pada tanggal 27 Januari tahun 1850. Ia masih keturunan bangsa Yahudi dan berasal dari keluarga miskin. Ayahnya bernama Solomon Gompers berasal dari Jerman dan bekerja sebagai buruh pembuat cerutu. Kondisi sosial ekonomi orang tua yang miskin, membuat ia berhenti dari sekolah, sebab tidak ada biaya. Selama di London, ia pernah bekerja sebagai buruh tukang sepatu, dan karena tidak puas dengan pekerjaan itu, selanjutnya bekerja sebagai buruh tukang kayu. Pada tahun 1863 tepat ia berumur 13 tahun bersama keluarganya 105
106
Ali Moertopo, Strategi Kebudayaan (Jakarta: Centre for Strategic and International Studies, 1978), hlm. 7. Major Nawawi, Pikiran Hidup dari Clausewitz (Palembang: Tanga Badan Penerbit, 1958), hlm. 19-24, 129-133.
berimigrasi ke Amerika Serikat pada negara bagian New York, adapun tujuannya adalah untuk mengambil bagian dalam mencari kekayaan di dunia baru107. Pekerjaan awal di daerah baru itu adalah buruh pembuat cerutu. Pada tahun 1864 Samuel Gompers mulai bergabung dalam keanggotaan serikat buruh pembuat cerutu lokal di kota New York. Bakatnya sebagai seorang pemimpin dengan ditopang kecerdasan berpikir dan keahlian berpidato, serta ketekunannya untuk memperjuangkan perbaikan nasib kaum buruh di Amerika Serikat, membuat prestasinya sangat baik dalam berbagai aktifitas organisasi buruh di Amerika Serikat. Samuel Gompers pada tahun 1876-1881 dipercaya menjabat sebagai presiden lokal No. 144 Serikat Buruh Pembuat Cerutu di kota New York yang berafiliasi ke dalam Serikat Buruh Pembuat Cerutu Internasional Amerika. Sewaktu menjabat sebagai presiden lokal No. 144 Serikat Buruh Pembuat Cerutu, Samuel Gompers berkenalan dengan tokoh-tokoh sosialisme dari Serikat Buruh Pembuat Cerutu Internasional Amerika, seperti: Adolph Strasser, Edward Grosse, P.J. Mc. Guire, dan pernah belajar sosialisme ke Jerman.108 Pada tahun 1881-1886 Samuel Gompers duduk dalam komisi legialatif dari Federasi Serikat Buruh Industri dan Kerajinan Amerika Serikat dan Canada, kemudian pada tahun 1886-1894 terpilih sebagai presiden Federasi Buruh Amerika, namun pada tahun 1896-1924 ia terpilih kembali sebagai presiden Federasi Buruh Amerika. Pada tanggal 12 Desember tahun 1924 ia meninggal dunia, dan di makamkan di San Antonio, Texas.109 Pergerakan serikat buruh radikal di Amerika Serikat bertekat memberikan keyakinan kepada kelas buruh Amerika Serikat agar mampu menghancurkan kelas kapitalis dengan cara melakukan kampanye propaganda melalui perkataan maupun aksi kekerasan, misalnya dengan aksi-aksi pemogokan yang mengarah pada kegaduhan-kegaduhan, sehingga mengakibatkan banyak korban dari pihak buruh maupun polisi.110 Hal demikian ini mengakibatkan sebagian besar kaum buruh merasa berkecil hati dan membenci terhadap gerakan serikat buruh radikal, kemudian banyak kaum buruh keluar dari keanggotaan serikat buruh. Pergerakan serikat buruh radikal yang mempercayai perjuangan kelas tidak cocok dengan lapisan kelas buruh Amerika Serikat yang tidak mempunyai kesadaran kelas buruh, dan lebih mengutamakan kesadaran pekerjaan seperti: perbaikan upah, pengurangan jam kerja, perbaikan kondisi pekerjaan, karena kelas buruh di Amerika Serikat terpecah-pecah di antara kelompok ras, agama, bahasa, budaya. Kegagalan-kegagalan pergerakan serikat buruh radikal di Amerika Serikat, misalnya kegagalan aksi pemogokan pada Perusahaan Mesin Pengetam di Chicago maupun pada kerusuhan di Haymarket tahun 107
Concise Dictionary of Americana Biograpy (New York:Sribners Sons, tanpa tahun terbit), hlm. 350.
108
Aleine Austin, The Labor Story (New York: Conard, Mc.Cann, Inc, 1973), hlm. 110.
109
Philip Taft, op . cit., hlm. 116.
110
Eugene V. Scheider, op cit., hlml. 263.
1886, ini semuanya dijadikan dasar pemikiran para pemimpin Federasi Buruh Amerika untuk menentukan strategi Federasi Buruh Amerika. Para pemimpin Federasi Buruh Amerika mempunyai beban tugas dan tanggung jawab untuk memperjuangkan perbaikan nasib para anggotanya, sehingga mereka telah bersepakat untuk menentukan strategi Federasi Buruh Amerika yaitu menentang sosialisme atau gerakan serikat buruh radikal masuk ke dalam tubuh Federasi Buruh Amerika. Para pemimpin Federasi Buruh Amerika menolak sosialisme masuk kedalam organisasi tersebut dengan alasan bahwa sosialisme merupakan jenis ideologi impor dari luar negeri dan tidak cocok apabila dipraktekkan di Amerika Serikat, karena dipengaruhi oleh kondisinya yang berbeda, bahkan jenis ideologi sosialisme akan merintangi dan menodai pergerakan serikat buruh di Amerika.111 Federasi Buruh Amerika setelah menolak sosialisme, maka organisasi ini memilih kebijaksanaan yang lain yaitu menerima kelas kapitalis Amerika Serikat untuk dijadikan sebagai strategi perjuangan. Penerimaan kelas kapitalis ini, diharapkan untuk dapat diajak bekerja sama dalam membicarakan masalah perjanjian kerja. Federasi Buruh Amerika memohon kepada kelas kapitalis agar wajib memberikan jaminan hak-hak buruh yang diwujudkan dalam perjanjian kerja, sehingga kaum buruh di Amerika Serikat dapat diperlakukan sebagai warga negara penuh dalam masyarakat kapitalis. Federasi Buruh Amerika dalam usahanya menghadapi kaum pengusaha untuk memperjuangkan perbaikan kondisi sosial ekonomi para anggotanya, berdasarkan pada pandangan konservatif yang menolak pergerakan serikat buruh bersifat radikal, karena para pemimpin organisasi tersebut beranggapan bahwa radikalisme telah mengkonsentrasikan seluruh tenaga masyarakat untuk melawan pergerakan serikat buruh, sehingga akan melenyapkan pergerakan serikat buruh itu sendiri.112 Samuel Gompers dalam memperjuangkan perbaikan nasib para anggotanya yang berafiliasi ke dalam Federasi Buruh Amerika lebih cenderung untuk bekerja sama secara timbal balik dengan kaum kapitalis maupun pihak pemerintah Amerika Serikat melalui sistem upah yang didasarkan atas keyakinan Samuel Gompers seperti yang dikatakan dalam kutipan berikut ini: We are living under the wage system, and so long as that lasts, it is our purpose to secure a continually larger share for labor .... It is our duty to live our lives as workers in the society in which we live, and not to work for the downfall or the destruction or the overthrow of that society, but for its fuller development and evolution.113
111
Aleine Austin, op. cit., hlm. 111.
112
Harvey Wasserman's, History of The United States, (Erennial Library & Rew, Publisher, 1972), hlm. 122.
113
Ibid.
Strategi lainnya dari Federasi Buruh Amerika yaitu dengan memberikan otonomi penuh kepada setiap serikat buruh di daerah-daerah yang telah berafiliasi ke dalamnya. Kebijaksanaan ini disesuaikan dengan lapisan kelas buruh di Amerika Serikat yang lebih menonjolkan sikap individualisme dalam bidang ekonomi, sehingga tujuan pokok organisasi ini adalah pada lapangan sosial ekonomis. Sedangkan kegiatan Federasi Buruh Amerika dalam lapangan politik hanya pada batas-batas konstitusi Amerika Serikat. Ia menggunakan aksi politik hanya untuk menghindarkan adanya campur tangan dari badan-badan pengadilan dalam perjuangan ekonomi, misal: masalah pembuatan undang-undang anti perburuhan. Dasar strategi Federasi Buruh Amerika untuk menghadapi kaum pengusaha maupun pemerintah, meliputi: (1) dalam bidang ekonomi dengan slogan "dapatkan lebih banyak", maksudnya Federasi Buruh Amerika untuk menghadapi kaum pengusaha dalam mengadakan perjanjian kerja, kaum buruh diharapkan dapat memperoleh bagian yang lebih banyak dalam hal kenaikan upah, perbaikan jam kerja, perbaikan kondisi pekerjaan dan berbagai jaminan sosial lainnya, (2) dalam bidang politik dengan slogan "beri imbalan sahabatmu dan hukum musuhmu", maksudnya untuk merintangi pemerintah apabila tidak bersikap bersahabat kepada kaum buruh, dan dalam waktu tertentu kaum buruh bersedia bekerja sama atau mendukung pemerintah apabila pemerintah bersahabat kepada kaum buruh114. Taktik yang digunakan Federasi Buruh Amerika untuk menghadapi kaum pengusaha yaitu dalam bentuk gerakan pengorganisasian. Cara yang demikian ini dianggab sebagai taktik serikat buruh, karena: (1) ancaman penggunaannya saja sudah cukup untuk membuat manajemen menyerah, (2) suatu gerakan berhasil, juga dapat membuat manajemen menyerah, (3) suatu gerakan pengorganisasian dapat merupakan bagian dari suatu kampanye yang besar untuk menentang kebijaksanaan manajemen yang dianggap merugikan kaum buruh.115 Federasi Buruh Amerika menggunakan taktik gerakan pengorganisasian, dimaksudkan untuk mengajak kepada seluruh kaum buruh yang belum terorganisasi maupun sudah terorganisasi untuk berafiliasi ke dalam Federasi Buruh Amerika. Walaupun gerakan serikat buruh secara keseluruhan tidak meluas, namun gerakan pengorganisasian tetap merupakan salah satu bagian penting dari persenjataan serikat buruh. Gerakan pengorganisasian telah dilakukan dengan berhasil di kalangan buruh kantoran, pada industri-industri baru, di pabrik-pabrik tekstil di Amerika Serikat bagian Selatan dan di kalangan buruh pendatang. Memang salah satu ketegangan yang dihadapi konfederasi buruh timbul dari perasaan dalam kelompok-kelompok buruh tertentu bahwa konfederasi itu tidak melakukan cukup pengorganisasian. Akan tetapi, perluasan 114
David A. Shannon, Twentieth Century America; The United States since The 1890's (Chicago: Ran, M. Nally & Company, 1968), hlm-77-77.
115
Eugene Schneider, op. cit., hlm. 333.
besar-besaran terakhir serikat buruh terjadi memang pada tahun 1930-an dan 1940-an. Sejarah organisasi suatu pabrik atau industri selalu unik. Sebagian pabrik diorganisasi dengan tindakan spontan para buruhnya sebagian dengan “serangan” sebuah serikat buruh perusahaan lain dan sebagian lagi hanya dengan usaha orang tenar. Namun bisa dikatakan tahap pertama dalam setiap gerakan pengorganisasian yang berhasil selalu sama yakni mencari sekumpulan buruh yang merasa frustasi, marah, terbuang dan terasing.116 Organisator di dalam serikat buruh berperan penting dalam banyak gerakan pengorganisasian, tetapi ia bekerja hanya berdasarkan adanya rasa tidak puas buruh yang selalu ada sampai tingkat tertentu. Organisator itu biasanya seorang anggota staf serikat buruh nasional. Akan tetapi konfederasi di beberapa negara bagian, bahkan juga beberapa serikat buruh lokal mempunyai organisator. Organisator itu biasanya orang berpengalaman luas di bidang itu. Ia adalah orang yang pekerja keras, banyak akal dan seorang pembicara yang baik; ia cukup paham tentang psikologi buruh Amerika Serikat. Sering kali organisator dipilih untuk mengorganisasi industry atau distrik tertentu karena pengetahuannya tentang idang-bidang khusus atau karena latar belakang ras, suku atau agamanya. Kemampuan si organisator berbahasa asing, atau mengacu kepada keturunan dan agama bersama, sangat penting bagi keberhasilan gerakan pengorganisasian. Jika organisator itu dipanggil setelah terjadi suatu pemogokan yang spontan atau setelah terbentuk suatu organisasi, maka pekerjaannya hanyalah membantu serikat buruh lokal yang baru itu untuk mendapatkan anggaran dasar, menjelaskan kepada para buruh itu tentang dasar-dasar prosedur serikat buruh dan mengusahakan supaya serikat buruh lokal itu mendapatkan pengakuan manajemen. Dalam banyak kasus, organisator itu datang sebelum terjadi suatu pemogokan, atau bahkan sebelum terbentuk suatu organisasi yang spontan. Dalam hal ini, organisator itu akan mulai dengan mempelajari kotanya dan memperkirakan sejauh mana pengaruh manajemen dalam komunitas itu. Ia akan berusaha menemukan para simpatisan dalam komunitas itu. Setelah pekerjaan pendahuluan itu selesai, organisator itu kemudian berupaya menemukan para buruh yang tidak puas di dalam pabrik yang hendak diorganisir untuk aksi pemogokan. Ia berusaha memperkirakan pengaruh orang-orang yang tidak sepakat tersebut di dalam pabrik dan berusaha memperkirakan jumlah dan kekuatan buruh yang loyal dengan manajemen. Jika ada peluang untuk melakukan aksi pemogokan, maka ia segera mengadakan rapat secara rahasia dengan orang-orang yang tidak puas. Suatu kampanye propaganda umum dimulai untuk menggerakkan lebih banyak lagi buruh, untuk mengatasi rasa takut dan mengisolasikan serta mendiskreditkan buruhburuh yang berorientasi kepada manajemen.117 Pelaksanaan taktik dalam bentuk gerakan pengorganisasian melalui kampanye propaganda dalam bentuk peyebaran-penyebaran pamplet, penyelenggaraan berbagai rapat maupun dengan mengadakan 116 117
Ibid. Ibid., hlm. 334.
pidato-pidato. Pesan kampanye propaganda ini ditujukan kepada beberapa sikap atau keyakinan yang biasanya dijumpai pada kalangan buruh. Yang pertama adalah masalah ekonomis yang menyangkut janjijanji berbentuk penerimaan upah lebih besar, jam kerja lebih singkat, perbaikan kondisi pekerjaan. Yang kedua pesan kampanye propaganda ini juga ditujukan untuk memberi penjelasan-penjelasan kepada kaum buruh tentang kondisi sosial ekonomi kaum buruh yang buruk sebagai akibat eksploitasi kaum pengusaha. Yang ketiga, kampanye itu bertujuan untuk membina keyakinan para buruh; kampanye itu meminimalkan
resiko dan menekankan pentingnya kekuasaan buruh. Cerita tentang pertempuran-
pertempuran buruh yang berhasil disebarluaskan; pertempuran buruh dihubungkan dengan gerakangerakan bersejarah, misalnya pertempuran demi demokrasi atau perjuangan melawan totalitarianisme. Yang ke-empat, para buruh diusahakan dirangkul berdasarkan loyalitasnya kepada rekan-rekannya sesama buruh. Imbauan khusus dapat ditujukan kepada para pemimpin kelompok informal yang dimungkinkan bisa mempengaruhi seluruh kelompoknya. Akhirnya propagandis serikat buruh akan berusaha yang biasanya melalui pidato untuk member wadah kepada segala rasa permusuhan dan agresi terhadap manajemen. Organisator itu misalnya berusaha membangkitkan kemarahan buruh terhadap disiplin pabrik, terhadap tiadanya kekuasaan buruh, atau terhadap rendahnya status buruh. Kondisi kehidupan pabrik modern memberikan banyak kesematan kepada buruh untuk menjadi bosan, frustasi, benci dan bersikap bermusuhan. Organisator tersebut berusaha untuk menyalurkan kebencian ini terhadap citra “boss yang serakah dan sewenang-wenang,” terhadap “perusahaan yang tidak berperasaan.”118 Dalam hal tertentu serikat buruh akan berusaha untuk melakukan “penerobosan” yakni mempercepat arus massa untuk bergabung dengan serikat buruh. Saat yang menentukan dapat dicapai selama rapat serikat buruh yang diikuti suasana emosional. Kadang-kadang peristiwa yang mempercepat itu adalah tindakan manajemen seperti pemecatan terhadap seorang buruh, undang-undang yang telah diabaikan pada masamasa “normal”. Begitu arus massa telah dimulai, makia serikat buruh itu mengorganisir mayoritas buruh dalam suatu pabrik dalam waktu yang sangat singkat (mungkin dalam beberapa hari saja).119 Begitu suatu mayoritas telah dirangkul atau hampir dirangkul, organisator bersama pengurus serikat buruh mendatangi manajemen dengan tuntutan agar mengakui tuntutannya. Menurut Undang-undang Taft-Hartley maupun Undang-undang Wagner, pemilihan harus diadakan untuk menentukan hak serikat buruh untuk mewakili para buruh dalam pabrik. Tetapi jika manajemen menggugat validitas serikat buruh bahwa ia telah merangkul mayoritas buruh, maka suatu perjuangan yang lama dan sengit mungkin diperlukan sebelum pengakuan itu dicapai. Menurut Undang-undang Taft-Hartley, manajemen berhak diadakan pemilihan. Jadi manajemen dapat menyelenggarakan pemilihan sewaktu-waktu apabila ia merasa bisa menang, 118
Ibid., hlm. 335.
119
Ibid.
barang kali sebelum gerakan buruh mendapatkan momentum. 120 Gerakan pengorganisasian merupakan senjata serikat buruh yang kuat. Imbauan tentang kepentingan ekonomi, solideritas kelas, sentimensentimen yang berakar dalam yang berlangsung lama setelah gerakan organisasi itu sendiri berakhir dan serikat buruh itu menjadi bagian yang rutin dari kehidupan pabrik. Taktik gerakan pengorganisasian tersebut ternyata berhasil dilaksanakan secara baik oleh Federasi Buruh Amerika, sehingga taktik ini dapat meruntuhkan kekuatan Para Ksatria Buruh yang merupakan saingan utama Federasi Buruh Amerika. Hal ini terbukti pada tahun 1886 merupakan puncak pertumbuhan Para Ksatria Buruh yang beranggotakan 700.000 orang, kemudian tahun 1894 anggotanya tinggal 75.000 orang, dan tahun 1917 Para Ksatria Buruh telah lenyap. Tahun 1886 merupakan masa kelahiran Federasi Buruh Amerika yang beranggotakan 138.006 orang, tahun 1890 anggotanya bertambah menjadi 225.000 jiwa, dan pada tahun 1894 anggotanya bertambah menjadi 275.000. Federasi Buruh Amerika dalam menghadapi kaum pengusaha untuk memperjuangkan perbaikan sosial ekonomi anggotanya dengan menggunakan taktik boikot. Ada tiga jenis aksi boikot. Yang pertama dikenal sebagai aksi boikot utama. Taktik boikot jenis ini merupakan suatu kesepakatan bersama kaum buruh pada salah satu perusahaan atau meliputi berbagai perusahaan, dan bahkan meliputi masyarakat umum dalam mengadakan aksi dengan tidak membeli barang-barang yang mereka produksi. Tentu saja aksi ini cukup efektif apabila para buruh atau bahkan masyarakat umum telah mengkonsumsikan barangbarang tersebut dalam jumlah yang cukup besar.121 Taktik aksi boikot yang kedua dikenal sebagai aksi boikot umum. Aksi jenis boikot umum bukan saja meliputi para buruh suatu perusahaan, tetapi juga buruh perusahaan lain, serikat buruh lain atau bahkan masyarakat umum. Kebijakan “ label serikat buruh” dari Federasi Buruh Amerika (kebijakan untuk mendesak para anggota serikat buruh atau bahkan masyarakat umum untuk membeli barang-barang yang hanya diberi label serikat buruh) adalah bentuk boikot jenis yang kedua. Jenis boikot yang ketiga adalah para buruh tidak mau mengerjakan barang-barang yang dibuat dalam bengkel yang “tidak wajar” atau apabila di situ ada pemogokan. Bentuk boikot ini dalam beberapa segi mirip dengan aksi pemogokan. 122 Aksi boikot muncul karena kaum buruh merasa tidak puas dengan kondisi sosial ekonominya sebagai akibat eksploitasi kaum pengusaha dalam bentuk: upah rendah, jam kerja panjang, kondisi pekerjaan tidak sehat. Bentuk taktik semacam ini diharapkan dapat memaksa kaum pengusaha untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi kaum buruh. Pada tahun-tahun awal (1880-an) Federasi Buruh Amerika menghimnbau para anggotanya untuk menggunakan senjata boikot. Namun sejak tahun 1900 organisasi ini mulai tidak menggunakan aksi bokot untuk melawan kaum pengusaha. Berkurangnya intensitas penggunaan aksi boikot disebagian 120 121
122
Ibid., hlm. 336. Ibid., hlm. 336. Ibid.
disebabkan oleh sulitnya mempersatukan tindakan konsumen dalam jumlah yang besar yang sama sekali bukan anggota serikat buruh atau yang bersimpati kepada serikat buruh, oleh banyaknya undang-undang negara bagian yang melarangnya daan ketetapan-ketetapan negara bagian dan pengadilan federal yang tidak mendukung. Menurut Undang-undang Taft-Hartley, surat keputusan tentang melarang boikot bisa diberikan. Akan tetapi, para anggota serikat buruh dan orang yang bersimpati dengan gerakan buruh bisa mengadakan aksi boikot informal terhadap perusahaan yang mempunyai kebijakan anti-buruh.123 Taktik sabotase juga digunakan senjata kaum buruh untuk menghadapi kekuatan manajemen. Sabotase meliputi penghancuran mesin-mesin atau barang-barang. Sabotase juga dapat dilakukan kaum buruh melalui cara mengerjakan tugas secara sembarangan, membuat barang-barang yang tidak cocok dengan modenya. Suatu contoh sabotase dari jenis ini adalah membuat lubang kancing baju yang tidak sesuai besarnya. Sulit memperkirakan sejauh mana sekarang ini dilakukan sabotase; dalam kenyataannya sulit menentukan apakah kerusakan mesin-mesin atau barang-barang sebagai akibat tindakan sabotase. Sabotase yang digunakan di masa lalu kadang kala sebagai ungkapan rasa tidak puas kelompok orang-orang tertentu, kadang kala digunakan sebagai kampanye bersama. Sabotase sering menyertai aksi pemogokan dan digunakan sebagai senjata tambahan. Kadang-kadang para anggota serikat buruh mengambil-alih pekerjaan sebagai pengganti para pemogok dengan maksud untuk melakukan sabotase. Namun demikian, sabotase mempunyai beberapa kelemahan sebagai taktik. Ia jarang bisa digunakan secara kolektif yang dalam analisa terakhir memenangkan perselisihan manajemen buruh. Pihak manajemen merusak naluri kecakapan kerja para buruh. Masyarakat umum mencela sabotase, khususnya apabila membahayakan keselamatan umum.124 Kaum buruh Amerika Serikat menggunakan slowdown (Menghambat Kerja) sebagai senjata untuk melawan kekuatan manajemen . Dalam slowdown pekerjaan tetap berjalan tetapi seperti kecepatan siput. Efek taktik ini sama saja dengan efek pemogokan duduk. Memperkirakan keefektifan slowdown juga sulit. Taktik seperti ini tidak bisa dimasukkan ke dalam statistik. Para buruh yang tidak diorganisirpun dapat melakukan slowdown kecil-kecilan melalui kelompok informal, ada dugaan bahwa slowdown banyak dilakukan. Suatu yang menarik dari taktik semacam ini walaupun termasuk yang jarang digunakan di Amerika Srikat, adalah mematuhi peraturan secara kaku. Misalnya memperlambat pengoperasian kereta api dengan mematuhi secara kaku sejumlah peraturan yang mengatur pengoperasian dalam bidang ini. Bagaimanapun juga taktik slowdown paling-paling dapat diukur separuh saja dan keefektifannya tidak dapat dibandingkan dengan taktik yang lain.125 Taktik selanjutnya yang digunakan Federasi Buruh Amerika untuk menghadapi kaum pengusaha 123
Ibid., hlm. 336-337.
124
Ibid., hlm. 337.
125
Ibid., hlm. 337-338.
yaitu berbentuk aksi pemogokan. Pemogokan yaitu kesepakatan bersama dari kaum buruh untuk menghentikan pekerjaan secara bersama dan bersifat sementara, dan dirancang untuk menekan kaum pengusaha agar bersedia diajak berunding dengan harapan dapat memperbaiki kondisi sosial ekonomi kaum buruh. Aksi pemogokan bukanlah merupakan tujuan dari pergerakan serikat buruh, tetapi merupakan suatu taktik kaum buruh untuk mencapai tujuannya, yaitu perbaikan kondisi sosial ekonomi kaum buruh melalui perjanjian kerja.126 Menurut Eugene V. Schenider,127 terdapat 7 jenis aksi pemogokan sebagai berikut: Yang pertama adalah jenis pemogokan pengorganisasian. Aksi pemogokan jenis ini untuk mendapatkan pengakuan, dan jenis ini paling dramatis dari semua jenis pemogokan. Dalam banyak kasus, aksi pemogokan ini ditandai oleh konflik yang seru dan sangat menimbulkan potensi kekerasan yang mengarah brutal. Dalam jenis pemogokan ini, suatu serikat buruh yang hingga saat ini belum diuji dengan pegangan yang tidak dapat ditentukan kepada para anggotanya, berusaha membuat manajemen menyerah yang sampai sejauh itu berhasil melawan gerakan serikat buruh. Dalam banyak kasus, manajemen bisa mendapat bantuan dari banyak kekuatan komunitas. Faktor-faktor ini saja sudah cukup untuk memastikan bahwa manajemen akan mengadakan perlawanan sengit terhadap pemogokan pengorganisasian. Selanjutnya pembentukan serikat buruh menjadi pukulan berat bagi hak-hak istimewa serta kekuasaan manajemen dan merupakan perubahan serius dalam struktur sosial industry. Pemogokan pengorganisasian merupakan semacam revolusi kecil-kecilan, mengadu kelas lawan kelas dalam pabrik. Sebelum suatu pemogokan pengorganisasian berakhir, ia mungkin telah membuat perubahan serius dalam struktur sosial pabrik, juga bila mempertajam perbedaan kelas, ia menyusun kembali struktur politik. Yang kedua, pemogokan “ekonomi” dengan tuntutan upah yang lebih baik, jam kerja yang lebih pendek dan berbagai tuntutan perbaikan hidup kaum buruh. Jenis pemogokan ini yang paling umum. Kadang-kadang jenis pemogokan ini bertujuan untuk mendapatkan “kondisi kerja yang lebih baik,” hal ini bisa berarti apa saja, mulai dari pengadaan WC yang lebih bersih sampai penghentikan tindakan mandor yang kasar. Serunya jenis pemogokan ini berbeda-beda dari industry yang satu ke industry yang lain dan dari waktu ke waktu. Pemogokan “ekonomi” telah diperangi dengan tidak kalah serunya dengan pemogokan pengorganisasian yang mana juga pemogokan Homestead adalah sebuah contoh yang terkenal, walaupun masalah-masalah lain juga penting. Pada zaman sekarang ini dalam suasana kuatnya gerakan serikat buruh dan di mana suatu tradisi yang kuat dalam hal perundingan kolektif, pemogokan berlangsung dalam suasana yang sangat tenang. Jenis yang ketiga adalah pemogokan demonstrasi. Dalam hal ini terjadi penghentian kerja dalam
126
St. Tanah, Masalah Perburuhan (Djakarta: Usaha Penerbitan Gapura N.V., 1951), hlm. 15.
127
Eugene V. Scheneider, op. cit., hlm. 339-342.
waktu singkat yang dirancang untuk memberi kesan kepada manajemen tentang perlunya memenui beberapa tuntutan buruh. Pemogokan demonstrasi bisa juga sebagai alat penganggu berkekuatan besar, jika cukup sering diulangi. Tentu saja di belakang pemogokan demonstrasi berdiri ancaman pemogokan berskala besar. Yang ke-empat adalah jenis pemogokan simpatik . Pemogokan jenis ini sekelompok buruh menghentikan pekerjaannya dengan maksud untuk mendemonstrasikan rasa simpati mereka kepada suatu pemogokan yang lain. Jika pemogokan simpatik itu diadakan dalam sebuah industry yang mempunyai hubungan langsung dengan industri yang dimogoki tersebut, maka siasat ini bisa sangat efektif. Pemogokan simpatik sering kali mencerminkan moralitas serikat buruh yakni rasa solideritas buruh. Kadang-kadang ada unsur balas jasa dalam pemogokan simpatik yakni saling bertukar dukungan. Hal ini terjadi khususnya dalam industri bangunan. Menurut Undang-undang Taft-Hartley, pemogokan simpatik harus mendapat surat keputusan. Pemogokan yurisdiksional sebagai jenis pemogokan yang ke-5. Jenis pemogokan ini dinyatakan tidak sah oleh Undang-undang Taft-Hartley. Pemogokan yurisdiksional adalah suatu maneuver dengan nama suatu serikat buruh mengeluarkan serikat buruh yang lain dalam suatu bidang. Pemogokan jenis ini bertujuan untuk memaksa manajemen untuk mencabut dukungannya suatu serikat buruh saingan, atau juga bertujuan untuk mengubah kesetiaan para buruh. Namun jenis pemogokan ini jarang terjadi. Pemogokan liar sebagai jenis pemogokan yang ke-6. Jenis pemogokan ini terjadi tanpa persetujuan serikat buruh, dalam kenyataannya kadang-kadang berlawanan dengan keinginan serikat buruh. Pemogokan liar mempunyai tujuan “ekonomis” tertentu, tetapi nampaknya sering timbul dari rasa tidak puas buruh setempat terhadap kondisi kerja; sering kali terbatas hanya pada satu departemen saja dalam satu pabrik. Pemogokan liar menunjukkan rasa tidak puas bukan hanya terhadap manajemen tetapi juga terhadap serikat buruh. Para “pemogok liar” merasa bahwa serikat buruh itu gagal dalam suatu hal yang penting. Jadi pemogokan liar menggambarkan ancaman baik terhadap manajemen maupun pengendalian serikat buruh, dan biasanya dikutuk oleh kedua kelompok tersebut; dikutuk oleh manajemen karena merupakan pelanggaran kontrak dan terhentinya pproduksi, dan oleh serikat buruh karena menjadi ancaman bagi struktur dan kekuasaan serikat buruh. Pemogokan liar menimbulkan masalah serius bagi serikat buruh dalam segi lain. Serikat buruh tidak mau dianggap sebagai suatu alat disiplin bagi manajemen. Selanjutnya sentiment buruh sering kali amat kuat di belakang suatu pemogokan liar yang biasanya berdasarkan keluhan-keluhan dan kebencian yang sudah berlangsung lama. Pemogokan seperti ini selalu merupakan peringatan bagi pimpinan serikat buruh tentang kemungkinan terjadinya peralihan kesetiaan buruh pada pimpinan lain yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi buruh. Jenis yang ke-7 adalah pemogokan umum. Jenis ini yang paling jarang terjadi di Amerika Serikat. Pemogokan umum adalah usaha bersama oleh semua atau sebagian besar buruh yang
terorganisasi untuk membuat para majikan menyerah dengan menghentikan kegiatan hakiki masyarakat. Dalam suatu pemogokan umum yang sempurna, pabrik-pabrik berhenti beroperasi; trem,kereta api dan bis berhenti beroperasi; anggota pemadam kebakaran tidak mau bekerja, polisi tidak melindungi nyawa dan harta milik. Pemogokan umum di Amerika Serikat belum lebih dari 6 kali dilaksanakan, dan yang sudah dilaksanakan pun juga belum pernah berhasil menghentikaan kegiatan esensial kecuali sebagian saja. Selanjutnya tidak satu pun pemogokan umum mencakup lebih dari satu kota. Pemogokan umum terakhir di Amerika Serikat terjadi pada tahun 1934 di San Francisco dan itu pun mengalami kegagalan. Perlunya penggunaan aksi pemogokan, karena tidak ada taktik lain yang dapat membuat kerugian besar pada kaum pengusaha dalam waktu begitu cepat. Pemogokan langsung menghentikan produksi, menghentikan penciptaan laba yang menjadi tujuan utama kaum pengusaha. Aksi pemogokan dapat memutuskan kaum pengusaha dari pasarnya, dan hal ini selalu ada bahaya bahwa ia bisa kehilangan pasarnya selama mengatasi pemogokan tersebut. Aksi pemogokan juga dapat memutuskan kaum pengusaha dari sumber bahan mentah. Hal ini bukan persoalan kecil pada masa-masa makmur atau kekurangan. Dalam beberapa industri bahan mentah bisa merosot selama waktu pemogokan. Biaya-biaya seperti bunga, pajak dan gaji pegawa harus dibayar selama jangka waktu tertentu bilamana produksi dihentikan. Akhirnya karena suatu pemogokan yang berlangsung lama acap kali mengurangi secara drastis besarnya deviden, maka ia mempengaruhi kemampuan suatu perusahaan dalam meningkatkan modal. Pemogokan dapat mengancam eksistensi suatu perusahaan.128 Aksi pemogokan merupakan masalah serius bagi kaum buruh, dan bagi para pemimpin serikat buruh yang bijaksana dan tanggung jawab, maka kaum buruh tidak tergesa-gesa dan seenaknya saja mempergunakan taktik ini, tetapi berusaha mencari lebih dahulu berbagai cara untuk mendekati kaum pengusaha agar bersedia memberikan perbaikan nasib anggotanya melalui perjanjian kerja. Tetapi apabila berbagai usaha telah sia-sia maka aksi pemogokan merupakan senjata terakhir yang dapat digunakan untuk memukul kaum pengusaha, apabila semua jalan telah buntu, dan taktik semacam ini dapat menjadi senjata bumerang bagi kaum buruh apabila aksi pemogokan itu gagal.129
Pemilihan waktu yang tidak tepat dalam penggunaan taktik pemogokan, yaitu apabila banyak kaum buruh tidak bekerja atau pada waktu harga turun dengan rendahnya, jika dibandingkan pada waktu seba.gian besar kaum buruh bekerja atau harga sedang naik dengan pesatnya. Aksi pemogokan hanyalah bermanfaat bagi kaum buruh jika pemogokan itu dapat merugikan kaum pengusaha, tetapi jika kaum
128
Eugene V. Schneider, op. cit., hlm. 338.
129
St. Tanah, lock. cit.
pengusaha tidak rugi oleh pemogokan itu, sebaiknya tidak perlu mengadakan aksi pemogokan130. Para pemimpin serikat buruh dalam menggunakan aksi pemogokan juga perlu mempertimbangkan beberapa hal yang meliputi: memperkirakan kekuatan lawan, seperti kondisi keuangan, tekat dan daya tahan mereka, dan juga perlu mempertimbangkan kekuatan finansial sendiri, tekat, moral para anggotanya, dan penentuan waktu yang tepat untuk melaksanakan aksi pemogokan. Para pemimpin Federasi Buruh Amerika sangat berhati-hati untuk menggunakan aksi pemogokan, karena mereka percaya bahwa penggunaan taktik ini apabila gagal malahan dapat menjadi senjata bumerang bagi kaum buruh, sehingga menggkibatkan semakin sulit kehidupan kaum buruh. Federasi Buruh Amerika dalam menghadapi kaum pengusaha untuk memperjuangkan perbaikan nasib anggotanya lebih cenderung bekerja sama secara timbal-balik dengan kaum pengusaha, dan berusaha menjauhi penggunaan aksi pemogokan. Aksi pemogokan pada dasarnya adalah pengujian kekuatan, dan jika berhasil menimbulkan kerugian pihak manajemen, itu bisa terjadi hanya dengan mengorbankan para buruh. Selanjutnya pemogokan adalah suatu senjata yang mudah digagalkan dan memang sering kali mengalami kegagalan berakibat para pemogok menjadi jatuh miskin karena telah kehilangan pekerjaan. Peraturan untuk mengadakan pemogokan menunjukkan betapa seriusnya pengambilan langkah itu. Kebanyakan srikat buruh menuntut dua pertiga suara dari jumlah anggota yang terlibat dalam pemogokan itu ditambah persetujuan dari presiden atau dewan eksekutif serikat buruh nasional, sebelum suatu pemogokan dapat dilaksanakan; dalam serikat buruh suara yang dituntut adalah tiga perempat dari jumlah anggota. Biasanya hanya dalam situasi krisis saja misal jika eksisten serikat buruh terancam, dan presiden atau dewan eksekutif serikat buruh diberi kuasa untuk mengadakan pemogokan tanpa pemungutan suara para anggotanya. Kecuali jika serikat buruh didesak para anggotanya untuk mengadakan pemogokan, maka pimpinan akanm menentukan waktu, bentuk dan luasnya pemogokan sesuai dengan pertimbanganpertimbangan strategis. Yang pertama serikat buruh berusaha memperkirakan kekuatan lawan, tekad mereka, posisi keuangan dan daya tahan mereka. Yang kedua serikat buruh perlu untuk memperhitungkan kekuatan finansialnya sendiri, tekat dan moril para anggotanya. Pertimbangan strategis ketiga yaitu penentuan waktu pemogokan yang tepat jika kondisi majikan paling rentan terhadap suatu pemogokan, seperti pada permulaan musim sibuk, pada masa-masa makmur, setelah menerima order besar atau pada waktu persaingan menjadi ancaman. Pertimbangan yang ke-4 bilamana serikat buruh harus memutuskan apakah hendak dicapai lebih banyak dengan mengadakan pemogokan pada sebuah indsutri atau cukup menundukkan satu atau dua majikan, sehingga mengancam mereka dengan kehilangan besar. Akhirnya pimpinan serikat buruh harus mengukur iklim politik dan suasana pendapat umum sebelum melakukan pemogokan.131 130
Asmara Hadi, Serikat Buruh; Membangunnya dan Tugasnya (Djakarta: Penerbit Djambatan, 1952), hlm. 96-97. 131 Eugene V. Schneider, op. cit., hlm. 342-343.
Aksi pemogokan bisa dimulai pada hari yang telah diumumkan kepada masyarakat atau bisa secara tiba-tiba “meloncat” di hadapan manajemen, biasanya pada suatu waktu yang diperhitungkan akan menimbulkan kerugian terbesar. Suatu pemogokan bisa mulai dengan semua orang meninggalkan pekerjaan pada suatu pabrik atau produksi dihentikan secara bertahap. Dalam pemogokan pengorganisasian, dimulai dengan banyak imbauan yang dramatis atau bahkan secara kekerasan, tetapi dalam kondisi di mana serikat buruh tetap pendiriannya jarang terjadi bahwa ada yang meninggalkan pabrik secara dramatis; hari pemogokan itu diumumkan sebelumnya dan pemogokan pun tidak melaporkan diri pada hari itu. Begitu suatu pemogokan dimulai, maka tujuan utama para pemogok menjaga agar pabrik tetap tutup, sehingga dapat menekan manajemen secara terus-menerus. Semua taktik pemogokan diarahkan kepada tujuan yang satu ini yang sekarang menggantikan semua tujuan yang lain. Jika serikat buruh kuat, membuat pabrik itu tetap ditutup merupakan masalah yang sama sederhananya dengan mengeluarkan perintah kepada para buruh untuk tidak melaporkan diri, dalam kasus-kasus semacam ini manajemen tidak berusaha untuk membuka pabrik. Memang dalam beberapa kasus belakangan ini, amnajemen secara bijaksana memberikan tempat berteduh dan kopi panas kepada petugas pengawas pemogokan. Tetapi bila serikat buruh tidak kuat dan manajemen bertekad untuk melawan, mempertahankan pabrik tetap tutup merupakan masalah yang benar-benar sangat menyedihkan.132 Alat yang paling efektif untuk mempertahankan sebuah pabrik tetap tutup, kecuali serikat buruh universal adalah penggunaan taktik pemogokan duduk. Taktik ini digunakan dengan hasil yang amat memuaskan selama gerakan pengorganisasian pada tahun 1930-an. Dalam pemogokan duduk, para buruh tidak meninggalkan pabrik, tetapi mereka menduduki pabrik itu. Para buruh berada dalam posisi yang sangat kuat, “mengerami” mesin-mesin yang mahal, dalam posisi yan sangat baik untuk memukul mundur kelompok-kelompok penyerbu yang tidaak tunduk kepada kekerasan barisan penjaga pemogokan. Manajemen berhati-hati dalam menggunakan kekerasan untuk mengusir para pemogok duduk, karena pertempuran mungkin akan terjadi di dalam pabrik, di mana para buruh yang marah itu dapat membuat kerusakan berat terhadap pabrik dan mesin-mesin. Pemogokan duduk hampir tidak terkenal, kecuali dalam pemogokan liar yang tidak mencapai titik pemogokan yang sebenarnya. Taktik yang efektif ini tidak dipakai lagi karena tidak legal dan barang kali yang lebih penting lagi karena masyarakat tidak senang melakukan maneuver yang merusakkan harta benda. Suatu serikat buruh yang dilindungi secara hukum tentu saja tidak perlu mengadakan pemogokan duduk.133
132
Ibid., hlm. 343.
133
Ibid., hlm. 434-344.
Takktik pemogokan yang paling banyak digunakan adalah picketing. Taktik ini melakukan pencegahan orang yang ingin menjalankan tugas sewaktu diadakan pemogokan. Ada dua jenis pemogokan picketing yaitu Token Picketing dan Mass Picketing. Token Picketing melibatkan hanya sejumlah kecil buruh yang befungsi untuk memperlihatkan fakta bahwa pabrik itu sedang dimogoki. Taktik seperti ini bisa digunakan bila serikat buruh kuat. Namun jika serikat buruhnya tidak kuat, Token Picketing dirancang untuk membujuk para buruh agar jangan memasuki pabrik agar para pelanggan jangan membeli produk pabrik yang sedang dimogoki atau bisa juga dirancang untuk meyakinkan masyarakat tentang kebenaran alasan buruh. Jangan terjadi kekerasan sehubungan dengan Token Picketing dan loyalitasnya pun diakui secara luas.134 Taktik Mass Picketing melibatkan ribuan buruh yang sambil berbaris membentuk suatu rintangan di sekitar atau di depan pabrik yang dimogoki. Fungsi taktik ini amat berbeda dengan Token Picketing . Barisan Mass Picketing untuk menghalangi supaya pemberantas pemogokan jangan memasuki pabrik baik dengan persuasi moral maupun dengan kekerasan jika dirasa perlu. Untuk melaksanakan hal ini peserta piket membentuk barisan yang ketat, tangan saling bergandengan. Fungsi kedua Mass Picketing ialah untuk mendisiplinkan para pemogok. Barisan piket yang diorganiser secara ketat di bawah para kapten piket dengan masing-masing pemogok diberi giliran tugas, mengubah gerombolan orang banyak itu menjadi kelompok yang teratur, terkendali dan patuh. Fungsi ketiga barisan piket itu adalah untuk meningkatkan moril para pemogok; barisan picketing massal berperan sebagai symbol kesatuan dan kekuatan para buruh. Sementara itu nyanyian, sorak-sorai dan kegembiraan barisan piket membesarkan hati para buruh. Hampir semua pemogokan pengorganisasian menggunakan taktik Mass Picketing . Taktik ini ada kalanya digunakan juga dalam jenis pemogokan yang lain.135 Barisan Mass Picketing berpotensi kekerasan. Sebagian kekerasan muncul dari cara-cara barisan Mass Picketing itu berfungsi. Penggunaan persuasi moral acap kali menimbulkan rasa enggan pada mereka yang sedang “disuntik” secara moral itu atau menambah kemarahan para pemogok dan akibatnya kekerasan pun gampang terjadi. Menghalangi secara fisik orang lain masuk pabrik hampir selalu disertai kekerasan. Namun demikian, ada alasan-alasan yang lebih mendalam terhadap timbulnya kekerasan pada barisan piket. Fakta bahwa barisan piket missal telah dibentuk dalam satu segi merupakan pengakuan terhadap adanya kelemahan inheren di pihak para pemogok; dan kekerasan hampir selalu terjadi bila satu pihak dalam pemogokan itu jauh lebih kuat dari pihak yang lain. Jadi, bila manajemen kuat dan mendapat dukungan dari kekuatan-kekuatan komunitas dan pendapat umum, maka godaan untuk menghancurkan barisan piket itu amat kuat. Dalam kenyataannya, menghancurkan barisan piket itu bukanlah pekerjaan
134
135
Ibid., hlm. 344. Ibid., hlm. 344-345.
sulit dalam hal ini. Oleh sebab itu, tidak benar jika dikatakan bahwa barisan piket itu menimbulkan kekerasan baik picketing maupun kekerasan adalah akibat dari berlebihannya kekuatan di pihak manajemen.136 Hambatan kuat bagi taktik Mass Picketing adalah banyaknya undang-undang negara bagian dan keputusan-keputusan pengadilan federal serta negara bagian yang berusaha membatasi taktik semacam ini atau menjamin pelaksanaannya secara damai, acap kali dengan proses sedemikian rupa sehingga merusak keefektifannya. Pada masa lalu usaha untuk memaksakan peraturan lokal seringkali menimbulkan kekerasan dengan pertempuran berat sebelah antara polisi atau tentara di satu pihak dan para pemogok di lain pihak. Sebenarnya jenis kekerasan sekarang ini jarang sekali terjadi di Amerika Serikat bagian Utara, walaupun bukan sama sekali tidak ada. Tetapi di wilayah yang tidak begitu banyak industrinya sepert di wilayah Amerika Serikat bagian Selatan, dan sekarang ini barisan piket sering kali diserang oleh para petugas penegak hukum. Akan tetapi masyarakat cenderung semakin mendukung barisan piket sebagai senjata buruh dan banyak undang-undang anti-picketing yang tidak lagi “mempunyai gigi.”137 Pemogokan itu bisa memutuskan dengan cepat apakah pihak manajemen atau pihak buruh yang lebih kuat. Bahkan keberhasilan atau kegagalan serikat buruh dalam mengadakan barisan piket menunjukkan dengan jelas jalan mana yang harus ditempuh pemogokan itu dan akibatnya pemogokan itu bisa segera diselesaikan atau ditinggalkan. Di lain pihak pemogokan itu bisa berubah mnjadi adu kekuatan, adu daya tahan antara sumber keuangan para peogok dan kesehatan keuangan perusahaan. Dalam suasana seperti ini moril para pemogok menjadi sesuatu hal yang menentukan; nasib pemogokan itu tergantung pada kesediaan buruh untuk berkorban sementara manajemen tidak menderita kerugian pribadi. Untuk memelihara para anggotanya, serikat buruh itu berusaha melaksanakan sebagian atau semua dari yang berikut ini: dibentuk pimpinan pemogokan dan dibuat markas besar pemogokan. Markas besar pemogokan sewaktu-waktu bisa berfungsi sebagai pusat strategi, barak, toko sandang pangan, rumah sakit dan aula. Jika pemogokan itu berlangsung lama, harus membuat rencana untuk memberikan pertolongan kepada para pemogok. Kadang-kala serikat buruh member makanan secara gratis atau karcis kredit yang dapat ditukar pada toko-toko setempat. Kemampuan serikat buruh membuat para anggotanya tetap bertahan tentu saja bergantung pada cadangan keuangannya. Kebanyakan serikat buruh mempunyai dana pemogokan yang dikumpulkan dari iuran atau dari pungutan khusus. Tetapi suatu pemogokan berskala besar memakan biaya demikian besar sehingga sering kali harus dicari sumber dana yang lain. Kadang-kadang suatu serikat buruh yang sedang mengadakan pemogokan meminta bantuan dana kepada suatu organisasi buruh kota. Dalam pemogokan-pemogokan yang penting sekali, serikat buruh yang kaya dan kuat member
136
Ibid., hlm.345.
137
Ibid.
sumbangan dalam jumlah besar kepada serikat buruh yang sedang mogok. Kadang kala kepada masyarakat dimintai dana, makanan, pakaian bahkan tempat tinggal bagi keluarga para pemogok.138 Cara mempertahankan moril para pemogok misal melalui tindakan mengadakan barisan picketing massal, berfungsi untuk memperlihatkan kekuatan para buruh dan memberikan dukungan moril. Disiplin pemogokan berfungsi untuk menaikkan semangat dan mempertahankan moril pemogok. Para pemogok diwajibkan melapor kepada markas besar dan melaksanakan giliran tugas barisan picket. Mereka yang tidak melaksanakan kewajibannya didenda. Selain itu moril para pemogok dapat dipertahankan dengan propaganda dan nasehat. Rapat missal sering diadakan di mana mereka diyakinkan bahwa mereka akan diperlakukan adil dalam perkara mereka, dan mereka diminta supaya tetap bangga dan loyal kepada serikat buruh dan rekan sesama buruh. Rapat massal dilengkapi dengan parade, tarian-tarian dan bertamasya. Kegiatan tambahan ini berfungsi untuk menghilangkan rasa bosan karena picketing yang berkepanjangan. Serikat buruh itu membuat imbauan khusus kepada para isteri dan sanak keluarga dan berusaha untuk mendapatkan dukungan mereka untuk pemogokan. Jika media massa itu bersikap bermusuhan, maka para buruh itu akan dijangkau melalui pamphlet, selebaran atau stensilan. Dalam tulisan-tulisan, para pemogok diyakinkan bahwa mereka akan menang, bahwa desas-desus dapat diatasi, tuntutan manajemen dibuktikan tidak benar ada berita tentang sepak terjang pemogokan. Sarana untuk mempertahankan moril tergantung pada isdustri, umur, jenis kelamin, latar belakang ras dan suku para buruh, pengalaman mereka dengan gerakan serikat buruh dan karakter kolektif pemogok.139 Dalam suatu pemogokan yang berlarut-larut dan juga dalam pemogokan singkat, serikat buruh harus berusaha mempengaruhi masyarakat umum agar memihak buruh atau sekurang-kurangnya netral. Masyarakat umum agar memihak buruh atau sekurang-kurangnya netral. Masyarakat umum bisa ikut terlibat dalam aksi pemogokan dengan beberapa cara. Kadang-kadang masyarakat dibuat susah seperti dalam suatu pemogokan buruh pengangkutan umum; kadang-kadang masyarakat menjadi terlibat karena satu pihak berusaha aga pendapat umum memihak kepada dan menentang pihak yang lain. Intervensi masyarakat dalam suatu pemogokan sangat menentukan dalam beberapa hal. Misalnya jika masyarakat bersimpati kepada para pemogok, akan sulit sekali bagi manajemen menggunakan posili setempat untuk menghentikan pemogokan atau melindungi burfuh yang tidak mogok. Pendapat umum juga cukup kuat untuk membuat suatu pemogokan menjadi persoalan politik. Misalnya masyarakat meminta kepada para politisi agar menghentikan suatu pemogokan yang dianggap mengganggu kepentingan umum.140 Dalam setiap menciptakan opini publik, pihak manajemen berada dalam posisi yang lebih kuat
138 139
140
Ibid., hlm. 346. Ibid., hlm. 347. Ibid.
daripada buruh. Manajemen mempunyai sumber keuangan yang besar untuk mendukung kampanye propaganda. Media massa umumnya bersimpati kepada posisi manajemen. Selanjutnya prasangka banyak orang Amerika, khususnya masyarakat kelas menengah lebih menyetujui doktrin individualistis manajemen daripada doktrin kolektif buruh. Dalam suasana seperti ini, buruh membuat himbauan kepada masyarakat. Media massa digunakan apabila bisa membentuk opini public, dan apabila tidak dapat digunakan untuk membentuk opini publik maka kaum buruh menggunakan “propaganda buatan.” Jadi buruh menekankan penderitaan barisan picket, di mana kaum buruh diadu melawan kekuatan besar manajemen. Jika kaum buruh perempuan atau anak-anak terlibat dalam pemogokan, maka berdasarkan hal tersebut dibuat himbauan yang sentimental kepada masyarakat. Tindakan kekerasan terhadap picket dapat digunakan sebagai alasan untuk mencela manajemen dan sekutunya dalam komunitas. Himbauan-himbaun khusus dibuat kepada berbagai kelompok dalam masyarakat. Kelas menengah bisa ditarik berkenaan dengan keuntungan ekonomis yang diperoleh dari kenaikan upah buruh atau berkenaan dengan masalah anti monopoli, di mana buruh digambarkan sebagai mampu bertempur melawan perusahaan. Kaum professional bisa ditarik berkenaan dengan masalah keadilan perkara buruh. Para politisi bisa ditarik berkenaan dengan masalah jumlah suara dalam pemilihan umum (legislatif atau eksekutif) yang lebih realistis. Cara yang demikian inilah yang dilakukan kaum buruh untuk mengatasi kekuatan manajemen.141 Kerjasama secara timbal-balik antara kelas kapitalis dengan kelas buruh Amerika Serikat terbukti dengan didirikannya National Civic Federation pada tahun 1901, sebagai presidennya yaitu Marcus A. Hanna dari kaum pengusaha, sedangkan sebagai wakil presiden yaitu Samuel Gompers dari kaum buruh. Organisasi ini merupakan aliansi kaum pengusaha dengan kaum buruh di Amerika Serikat, yang bertujuan untuk memperbaiki hubungan antara kaum pengusaha dengan kaum buruh dalam suatu perusahaan. Samuel Gompers dengan sukarela menerima kedudukan sebagai Wakil Prediden National Civic Federation dengan maksud sebagai perantara kaum buruh untuk mengadakan perjanjian kerja dengan kaum pengusaha yang diharapkan dapat memperbaiki nasib kaum buruh.142
3.3 Senjata Pengusaha dalam Perselisihan Perburuhan Di dalam suatu perusahaan, kaum buruh berusaha menyatukan diri ke dalam serikat buruh, dengan tujuan untuk menghadapi kaum pengusaha dalam memperjuangkan perbaikan nasibnya melalui perjanjian kerja, hal ini berarti akan mengurangi atau menggoyahkan posisi kaum pengusaha untuk mendapatkan laba yang sebanyak-banyaknya sebagai tujuan utama. Kehadiran serikat buruh ini tidak disenangi oleh kaum pengusaha, karena mengurangi keuntungan yang akan diperoleh kaum pengusaha 141 142
Ibid., hlm. 348. David A. Shannon, op. cit., hlm. 79.
dalam suatu perusahaan, sehingga kaum pengusaha berusaha dengan segala cara untuk menghancurkan atau mengurangi kekuatan serikat buruh. Di dalam perselisihan perburuhan, kaum pengusaha berusaha memperjuangkan nasibnya supaya jangan mengalami kerugian secara finansial, karena harus membayar upah besar kepada kaum buruh, jam kerja singkat, dan berjuang supaya jangan kehilangan kontrol terhadap para buruhnya serta kehilangan kuasa untuk mendisiplinkan mereka.143 Pihak pengusaha (Manajemen) mencoba mengembangkan taktik-taktik khusus dalam perselisihannya dengan kaum buruh. Seperti halnya dengan taktik-taktik buruh, taktik yang digunakan manajemen pun bergantung kepada tujuan yang ingin dicapai. Secara umum tujuan manajemen adalah untuk membuat tindakan kolektif buruh menjadi tidak efektif atau sekurang-kurangnya membatasi kefektifannya. Jika tujuan tersebut tidak tercapai maka manajemen memperjuangkan supaya jangan sampai kehilangan kontrol atas para buruhnya dan kehilangan kuasa untuk mendisiplinkan mereka. Inilah tujuan umum manajemen; tujuan-tujuan khusus dalam suatu perselisihan tergantung pada situasinya, khususnya kekuatan serikat buruh. Jadi dalam suatu perselisihan dengan buruh, tujuan-tujuan manajemen berkisar dari menghancurkan serikat buruh sampai mengalahkannya dalam satu persoalan saja. Dalam kasus yang terakhir ini pihak manajemen juga berusaha mengurangi keefektifan serta militansi serikat buruh secara menyeluruh. Pihak manajemen berusaha meyakinkan kaum buruhnya supaya mereka memihak manajemen. Dalam suatu pabrik kecil hal ini dapat dilakukan manajemen sama gampangnya seperti pihak manajemen mengingatkan kaum buruhnya tentang perlunya jalinan persahabatan pada masa lalu, tentang kebaikan hatinya di masa lalu, tentang asal-usul yang sama atau tentang ketidaksukaan bersama terhadap pihak luar yang mengeruhkan suasana. Bahkan di dalam pabrik yang ada serikat buruhnya pun, loyalitas banyak buruh terhadap majikan mereka entah secara rasional maupun tidak rasional memiliki arti penting untuk militansi dan keefektifan serikat buruh. Juga berbagai jenis sistem pembagian keuntungan misalnya pemilikan saham oleh para karyawan merupakan alat yang cenderung membuat buruh merasa ikut bertanggungjawab atas kesehatan keuangan pabrik dan menyebabkan berpihak kepada manajemen. Program pensiunan atau dana hari tua secara teoritis berfungsi sama yakni mengikat buruh kepada perusahaan dengan loyal kepada manajemen dan memperhatikan kepentingan ekonomi perusahaan.144 Pihak manajemen menggunakan taktik-taktik Machiavelli yaitu menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Taktik semacam ini digunakan manajemen untuk menghentikan suatu gerakan pengorganisasian buruh. Jika manajemen mampu menemukan para pemimpin serikat buruh di pabrik, mereka segera dipecat. Dengan demikian dengan satu pukulan saja gerakan serikat buruh telah kehilangan
143 144
Eugene Schneider, op,. cit., hlm. 343-344. Ibid., hlm. 349.
pimpinannya dan buruh lainnya menjadi takut. Pihak manajemen untuk menghancurkan kekuatan serikat buruh melakukan propaganda anti serikat buruh. Melalui kontak pribadi, melalui pidato-pidato, melalui surat khabar pabrik atau melalui media massa, para buruh terus disuguhi propaganda anti serikat buruh. Kepada mereka dikatakan bahwa para pimpinan serikat buruh itu adalah “orang asing”, “pemeras” yang berusaha untuk menipu buruh, bahwa serikat buruh pasti gagal, bahwa gerakan serikat buruh itu “bukan kebudayaan Amerika.”145 Kadang-kadang pihak manajemen dengan mata-mata (informan) untuk menemukan biang keladi serikat buruh dengan menggaji agen mata-mata dari agen detektif. Pihak manajemen memanfaatkan agen detektif untuk menyebar desas-desus yang merugikan serikat buruh dengan tujuan-tujuannya, prospeknya dan moralnya. Kepada para buruh dikatakan bahwa keluhan mereka sebenarnya tidak beralasan. Berdasarkan data-data yang ada, keadaan mereka jauh lebih baik daripada keadaan buruh-buruh yang lain. Sewaktu serikat buruh masuk, mereka diberitahukan bahwa pilihan mereka hanya dua yaitu tetap mempunyai pekerjaan yang sekarang atau tidak mempunyai pekerjaan sama sekali.146 Taktik semacam ini sering digunakan manajemen sebelum atau selama aksi pemogokan pengorganisasian. Untuk memenangkan suatu pemogokan yang diselenggarakan oleh serikat buruh yang telah mapan, manajemen tentu harus menggunakan taktik yang berbeda. Tujuan pemogokan adalah untuk menghentikan produksi dan mencegah jangan dimulai aksi pemogokan. Pihak manajemen dapat bereaksi terhadap manufer ini dengan dua acara. Manajemen dapat menerima tantangan serikat buruh dan menunggu para pemogok di luar pabrik, bahkan “melarang masuk” semua buruh termasuk yang tidak mogok dengan maksud untuk member tekanan ekonomi secara maksimal pada para buruhnya. Jenis kebijakan ini sangat menguntungkan bagi manajemen. Banyak industri yang mempunyai sumber keuangan yang cukup besar untuk bekal Selama industri tidak berproduksi dalam jangka waktu yang lama. Personalia manajemen jarang sekali atau tidak pernah mengalami kerugian pribadi, sebaliknya buruh akan segera menjadi melarat dalam suatu pemogokan. Sentralisasi industry modern memungkinkan para majikan untuk berkomunikasi satu sama lain, mengkoordinasi kegiatan mereka dan saling memberi dukungan financial dan moril.147 Pada akhir abad XIX di Amerika Serikat telah terdapat dua perkumpulan detektif yaitu: Pinkerton Detective Agency,dan Burn Detective Agency. 148 Kaum pengusaha menggunakan perkumpulan ini untuk memata-matai kaum buruh yang terlibat di dalam berbagai kegiatan yang dianggap
145
Ibid., hlm. 349-350.
146
Ibid.
147
Ibid.
148
David A. Shannon, op. cit., hlm. 80.
membahayakan posisi kaum pengusaha berupa: kampanye propaganda, mogok, boikot, pidato, rapat buruh. Para detektif itu melaksanakan tugasnya sebagai mata-mata kaum buruh dengan bergabung ke dalam anggota serikat buruh yang militant, dengan demikian para detektif dapat menemukan para buruh yang mendukung atau cenderung kepada gerakan serikat buruh yang membahayakan posisi kaum pengusaha. Para detektif kadang-kadang menduduki jabatan tinggi dalam herarki serikat buruh, bermaksud untuk mengkianati serikat buruh dengan mengadakan pemogokan yang gegabah.149 Para detektif setelah berhasil menemukan para buruh yang membahayakan posisi kaum pengusaha, kemudian mereka mencatat nana-nama para buruh tersebut, dan diserahkan kepada kaum pengusaha sebagai blacklist. Pihak pengusaha kemudian menyodorkan blacklist
itu kepada seluruh pengusaha yang tergabung ke dalam
persatuan kaum pengusaha di Amerika Serikat, misal: pada National Association of Manufactures, yang berdiri sejak tahun 1890. Para buruh yang tercatat sebagai blacklist kemudian dipecat dari pekerjaannya, sehingga mereka sulit untuk mendapatkan pekerjaan150. Para detektif selain ditugaskan sebagai mata-mata kaum buruh, mereka juga digunakan tenaganya oleh kaum pengusaha untuk membubarkan aksi pemogokan dengan cara kekerasan, misal: Henry Clay Frick sebagai menejer Perusahaan Besi dan Baja di Homestead, yang menggunakan para detektif dari Pinkerton Detective Agency untuk membubarkan aksi pemogokan pada perusahaan tersebut.151 Usaha lainnya yang ditempuh kaum pengusaha untuk menghancurkan kekuatan pergerakan serikat buruh Amerika Serikat, dengan menggunakan kekuatan lembaga negara. Kaum pengusaha dengan modalnya dapat mempengaruhi dewan legialatif untuk memberikan perlindungan hukum kepada lembaga kepolisian maupun militer untuk memukul serikat buruh di Amerika Serikat, Pada tahun 1865 di setiap jawatan kereta api di Amerika Serikat, telah diijinkan untuk memperkerjakan polisi yang bertugas menjaga keamanan pada jawatan kereta api, dan polisi ini dikenal sebagai Railway Police. Demikian juga di berbagai pertambangan batubara maupun dipertambangan besi, kaum pengusaha telah diijinkan untuk memperkerjakan polisi, yang bertugas menjaga keamanan di pertambangan152. Kaum pengusaha dengan modalnya dapat mempengaruhi dewan legialatif untuk menciptakan berbagai peraturan anti pergerakan serikat buruh, yang dapat digunakan untuk memukul serikat buruh dalam perselisihsai perburuhan. Tahun 1806-1814 di Philadelphia, New York, dan Pittsburgh, telah
149
Ibid.
150
David A. Shannon, op. cit. hlm. 80-81.
151
Ibid., hlm. 80.
152
Philip Taft, op. cit., hlm. 105-106.
berlaku undang-undang anti serikat buruh, misal: undang-undang larangan pemogokan dan boikot153. Kaum pengusaha menghancurkan atau mengurangi kekuatan pergerakan serikat buruh di Amerika Serikat dengan mengadakan kampanye-kampanye propaganda anti serikat buruh, dengan melalui: kontak nribadi, pidato-pidato, surat kabar, atau buletin perusahaan, dan bentuk media masaa lainnya. Materi kampanye propaganda tersebut, meliputi: bahwa para pemimpin serikat buruh itu adalah "orang asing" dan "pemeras", yang berusaha untuk menipu atau menjerumuskan kaum buruh, gerakan serikat buruh tidak akan berhasil, gerakan serikat buruh itu "bukan kebudayaan Amerika154. Kaum pengusaha memperjuangkan suatu kemenangan dalam suatu pemogokan, maka biasanya mereka menerima tantangan serikat buruh dengan membiarkan pemogokan dan melarang kaum buruh yang tidak-mogok untuk bekerja, bermaksud untuk memberikan tekanan ekonomi secara maksimal pada para buruh. Jenis kebijaksanaan ini sangat menguntungkan bagi kaum pengusaha, karena mereka mempunyai sumber keuangan yang cukup besar untuk bekal selama perusahaan tidak dapat berproduksi dalam jangka waktu yang lama, sebaliknya kaum buruh segera akan menjadi miskin dalam suatu pemogokan155. Kaum pengusaha beriktiar memenangkan suatu pemogokan, maka mereka mempengaruhi pengadilan, untuk memukul kaum buruh dengan keras menangkap berbagai pimpinan pemogokan, kemudian mereka di masukkan ke dalam penjara, dengan tuduhan melakukan tindakan kejahatan, karena membuat kegaduhankegaduhan di masyarakat, mengganggu kestabilan keamanan maupun perekonomian negara. Hal ini misalnya pada peristiwa aksi pemogokan di Perusahaan Mesin Pengetam Chicago tahun 1886, aksi pemogokan di Perusahaan Besi dan Baja Homestead tahun 1892.156 Pihak manajemen berusaha membatasi aksi pemogokan dalam jangka waktu tertentu. Dari sudut pandang manajemen pada saat yang menguntungkan untuk suatu pemogokan adalah sewaktu bisnis lesu, sewaktu tidak banyak stok barang-barang yang lekas busuk, atau sewaktu ada banyak stok barang-barang jadi yang dapat dilempar ke pasar. Satu lagi pada saat menguntungkan untuk pemogokan, dari sudut pandang manajemen adalah selama masa pengangguran, sewaktu para buruh merasa tidak aman dan sulit mendapatkan pekerjaan di tempat lain. Pemogokan diperangi sampai kalah dengan cara ini masih sangat umum. Reaksi manajemen yang lain terhadap suatu pemogokan adalah berusaha “menghentikannya” dan memulai lagi produksi. Pemogokan yang larut-larut sangat merugikan bagi manajemen, melarang buruh bekerja malah lebih merugikan lagi. Pada masa yang belum begitu lama 153
Maurice J. Tobin, op cit., hlm. 3.
154
Eugene Schneider, op. cit., hlm. 349.
155
Ibid., hlm. 350.
156
Peristiwa aksi pemogokan pada Perusahaan Mesin Pengetam Chicago tahun 1886 maupun pada Perusahaan Besi dan Baja di Homestead tahun 1892, nanti akan dijelaskan pada Sub. Bab. IV, mengenai keresahan-keresahan sosial.
berselang, cara penyelesaian ini sangat menarik bagi banyak majikan. Penghentian pemogokan tidak begitu berarti lagi sebagai senjata manajemen, karena dengan bertambahnya kekuasaan serikat buruh, sangat sulit menghentikan pemogokan. Akan tetapi taktik ini digunakan juga belakangan ini bahkan sekarang pun masih digunakan secara terbatas dalam bidang tertentu. Ada dua jenis menghentikan pemogokan. Yang pertama dengan menggantikan buruh mogok dengan tenaga baru (pengganti) dan yang kedua dengan membujuk atau memaksa buruh yang mogok untuk kembali bekerja. Penghentian dengan cara mengganti buruh dengan tenaga baru telah mengurangi persediaan potensial “buruh pengkianat.” Kelas pekerja yang lebih menghayati nilai-nilai serikat buruh termasuk larangan terhadap “pengkhianatan”. Merekrut dan mendidik sejumlah besar tenaga pengganti serikat buruh seringkali memakan biaya besar dan menghabiskan banyak biaya. Kuatnya tenaga banyak serikat buruh modern tentu saja membuat pelaksanaan mencari tenaga pengganti tidak mungkin. Cara terpenting untuk menghentikan pemogokan adalah dengan membujuk atau memaksa buruh kembali kepada pekerjaannya. Untuk melaksanakannya maka pihak manajemen berusaha untuk memukul sumber moril pemogok yang menyangkut keyakinan keberhasilan pemogok, rasa persatuan di kalangan buruh dan kepercayaan terhadap pimpinan buruh. Misalnya manajemen berusaha memulai lagi produksi berapa pun biayanya. Jika produksi dapat dimulai lagi walaupun secara terbatas, maka tujuan utama pemogokan telah digagalkan atau mendapat pukulan berat dan rasa putus asa pun segera menyebar di kalangan para pemogok. Jika sumber utama moril pemogok adalah barisan picket maka hal ini harus menjadi titik fokus serangan manajemen. Di masa lalu dan bahkan masa sekarang lebih dari yang disadari secara umum, para majikan menggunakan suatu perintah dari pengadilan yang melarang seseorang atau suatu kelompok untuk mengadakan aksi yang bisa merugikan orang atau kelompok lain. Pengadilan bukan hanya mengeluarkan perintah tersebut, tetapi juga menentukan apakah perintah itu ditaati, menjatuhkan hukuman dengan alasan telah melanggar tata tertib pengadilan jika pengadilan mendapati bahwa surat perintahnya itu tidak diindahkan dan menentukan syarat-syarat hukuman. Di masa lalu pihak pengadilan acap kali berpihak kepada manajemen, misal banyak surat perintah yang dikeluarkan untuk melawan picketing
secara keseluruhan atau terhadap perbuatan-perbuatan khusus. Misalnya seperti
menghina tenaga kerja pengganti. Memang benar bahwa penggunaan surat perintah dibatasi secara drastik oleh Undang-Undang Norris-La Guardia, tetapi diperhatikan dua hal. Yang pertama, undangundang ini berlaku hanya pada pengadilan federal dan tidak semua negara bagian merasa layak untuk mengendalikan peradilan mereka. , undang-undang ini berlaku hanya pada pengadilan federal dan tidak semua negara bagian merasa layak untuk mengendalikan peradilan mereka. Yang kedua, Undang-Undang Taft-Hartley menghidupkan lagi penggunbaan surat perintah pengadilan masih tetap sangat penting sebagai senjata manajemen.
Manajemen berusaha merusak moril para pemogok dengan cara yang lain lagi. Manajemen mungkin menghancurkan persatuan buruh, misalnya dengan member kelonggaran kepada kelompok buruh tertentu dengan syarat bahwa mereka segera kembali bekerja dengan mengadu domba kelompok ras, agama atau suku yang satu dengan suku yang lain dengan menyebarkan cerita-cerita kemurtadan dari pihak pemogok. Manajemen berusaha menghancurkan kepercayaan para pemogok kepada kekuatan serikat buruh dan kepada integritas para pimpinannya; desas-desus dan propaganda digunakan untuk menyebarkan cerita-cerita tentang kebejadan para pemimpin serikat buruh tentang keputusasaan mereka dan tentang hubungan mereka dengan “komunis”. Kadang-kala para pimpinan serikat buruh disuap dengan cara sedemikian rupa sehingga masyarakat mengetahui penyuapan itu; kadang-kadang mata-mata yang memegang jabatan tinggi pada herarki serikat buruh itu mengkianati serikat buruh itu pada suatu saat yang kritis. Buruh diingatkan tentang kelemahan ekonominya dengan dikatakan bahwa para pemogok akan dimasukkan ke dalam blacklist (daftar hitam) dan bahwa perusahaan akan meninggalkan komunitas . Diusahakan mempertanyakan dasar moral mereka melakukan aksi pemogokan. Pihak manajemen memngatakan kepada pihak pemogok bahwa aksi mogok bukan kebudayaan Amerika, mogok bukanlah tindakan seorang Amerika yang mempunyai rasa percaya diri yang mempunyai harapan akan “meningkatnya” kelas pekerja, tetapi itu tindakan seorang buruh yang berkecil hati yang “telah kena pengaruh Eropa.”157 Di masa lalu beberapa cabang manajemen ekstremis siap menghancurkan aksi pemogokan dengan menggunakan angkatan bersenjata. Pasukan federal atau negara bagian kadang-kadang digunakan untuk tujuan menghancurkan aksi pemogokan. Polisi swasta atau kesatuan keamanan dibentuk oleh beberapa pabrik seperti Komite La Follette sebagai barisan keamanan serta polisi ini kadang-kadang dipersenjatai dengan bom, air mata, senapan mesin dan senjata maut lainnya. Metode penghancuran terhadap kaum buruh yang mogok dengan memobilisasi kekuatankekuatan komunitas tertentu untuk melawan serikat buruh. Metode ini mengalami perkembangan paling baik selama tahun 1930-an dan disebut “Mohak Valley formula” atau yang dikenal dengan Rumusan Lembah Mohawk. Menurut formula ini, untuk mengurangi kekuatan pemogok diperlukan langkahlangkah sebagai berikut: (1) Para pemimpin serikat buruh disebut sebagai penghasut”. Pemungutan suara yang dibuat-buat diadakan dengan maksud untuk mengetahui dengan pasti kekuatan serikat buruh dan untuk membuat klaim bahwa para pemogok hanyalah sekelompok yang sangat kecil dari para buruh. Persoalan pemogokan itu diputarbalikkan dengan menuduh para pemogok hanyalah sekelompok yang sangat kecil dari para buruh. Persoalan pemogokan itu diputarbalikkan dengan menuduh para pemogok membuat tuntutan sewenang-wenang. Dibuat ancaman untuk memindahkan pabrik dengan bermaksud untuk membuat anggota-anggota yang berpengaruh dalam komunitas itu bersekutu dengan manajemen. 157
Ibid., hlm. 352.
“Komite warga dan para pengusaha real-este yakni mereka yang akan paling banyak rugi jika pabrik itu harus pindah; (2) Dibuat klaim bahwa “hukum dan peraturan” dilanggar oleh para pemogok, dengan demikian “menyebabkan komunitas itu mengumpulkan senjata hukum dan polisi melawan para pemogok; (3) diadakan rapat besar-besaran komite warga kota dengan mmaksud untuk menekan para politisi lokal agar menentang pemogokan dan agar menyusun taktik “anggota panitia siap siaga;” (4) lebih ditingkatkan tuntutan untuk membentuk suatu angkatan kepolisian khusus yang terdiri dari polisi setempat, polisi atau pasukan negara bagian yang jika mungkin dan wakil-wakil khusus; (5) majikan secara rahasia mengorganisir gerakan “kembali ke tempat kerja” “bagi para karyawan yang loyal.” Gerakan ini dirancang untuk merusak moril para pemogok, meyakinkan masyarakat bahwa para pemogok itu banyak sekelompok minoritas, memberikan alasan untuk menghantam barisan picket dan membuka jalan untuk pemasukan tenaga kerja pengganti; (6) pada hari yang telah diumumkan kepada masyarakat, pabrik dibuka dengan gerakan “kembali ke tempat kerja” yang menyediakan buruh; (7) pembukakan itu disertai dengan barisan polisi untuk mengintimidasi para pemogok disertai dengan pidato-pidato, penaikan bendera, sanjungan terhadap warga setempat yang telah memungkinkan semua ini bisa terlaksana; (8) jika perlu diteruskaan unjuk kekuatan dan diusahakan memberlakukan undang-undang keadaan perang atau diumumkan keadaan darurat; (9) propaganda ini ditutup dengan suatu pernyataan bahwa hanya sejumlah kecil saja buruh masih di luar.158 Pemogokan dapat diperangi pada banyak front dengan berbagai jenis taktik dan kadang-kadang dengan banyak kegetiran serta kekerasan. Namun pemogokan yang paling lama pun pada suatu waktu pasti berakhir, produksi dimulai lagi dan kehidupan komunitas harus dilanjutkan. Lantas bagaimana cara mengakhiri pemogokan? Pada umumnya pemogokan dapat berakhir dengan kemenangan pada pihak yang satu atau pihak yang lain dengan kompromi atau dengan melalui penundaan. Kemenangan atau kompromi yang menguntungkan salah satu pihak terjadi apabila pihak majikan atau serikat buruh tidak mampu lagi menanggung biaya suatu pemogokan (Jika majikan terancam kehilangan bisnisnya, pemogokan terancam kemelaratan). Suatu pemogokan bisa juga berahir apabila suasana pendapat umum berubah dengan jelas sekali menjadi menentang salah satu kelompok sehingga dengan demikian jelas sia-sia saja meneruskan pemogokan itu atau apabila salah satu pihak berhasil mendemonstrasikan keunggulkan kekuatannya. Penundaan seringkali merupakan kekalahan tersembunyi bagi para pemogok, karena biasanya itu berarti kembali ke tempat kerja, sementara itu masalah pemogokan itu masih terkatung-katung. Kekalahan dalam pemogokan mempunyai arti yang berbeda bagi majikan maupun bagi buruh. Kekalahan bagi majikan dalam suatu pemogokan berarti pihak majikan kehilangan kekuasaan, kerugian finansial, dan bisa juga kehancuran bagi pabrik. Sedangkan kegagalan pemogokan berarti kekalahan kaum buruh, dan mereka
158
Ibid. hlm. 353-354.
kehilangan lapangan pekerjaan dan sulit mencari pekerjaan yang baru karena masuk di dalam blacklist dan mereka hidup miskin bahkan terancam kelaparan.
BAB 4 SERIKAT BURUH RADIKAL Istilah sosialisme mengandung arti universal yang telah ada sejak zaman kuna atau sejak manusia ada di bumi hingga sekarang ini. Sosialisme sebagai cita-cita untuk menciptakan tata ekonomi dan sosial yang berusaha menghapuskan kepincangan-kepincangan di dalam masyarakat. Kepincangan tersebut yaitu apabila di dalam masyarakat itu terdapat jurang pemisah antara golongan yang dapat hidup dengan enak (kaum kaya) dengan golongan yang hidupnya selalu ditimpa kemiskinan bahkan kelaparan. Sosialisme dalam pengertian praktis merupakan gejala-gejala yang bersifat nasional, artinya setiap bangsa dan negara mempunyai gagasan dan cara-cara sendiri dalam melaksanakan sosialismenya, sehingga setiap bangsa maupun negara mempunyai bentuk sosialisme yang bermacam-macam. Pada mulanya kaum sosialis dalam memperjuangkan perbaikan nasib manusia hanya terbatas pada lingkungan bangsa dan negara, tetapi sejak ajaran Karl Marx berpengaruh di dalam masyarakat, maka gerakan sosialisme bersifat internasional. Pada tahun 1845 Karl Marx berusaha menggalang gerakan kaum buruh bersifat internasional dengan semboyannya yang terkenal "Workers of all lands, unite" (Bersatulah kaum pekerja di seluruh dunia), dan pada tahun 1864 kaum sosialis berhasil mendirikan Internasional I di kota London.159 Gambar 6, Karl Marx160 Setelah berdiri Internasional I (1864), maka pergerakan kaum buruh sosialis gerakannya bukan lagi dibatasi oleh gunung-gunung, laut atau sungai sebagai tapal batas teritorial suatu negara maupun bangsa, sehingga gerakannya hanya bersifat lokal maupun nasional, melainkan gerakannya bersifat internasional yang meliputi
seluruh
bangsa dan
negara
seperti: Inggris, Prancis, Jerman, Amerika Serikat dan sebagainya. Pada kesempatan ini akan dibahas secara terinci mengenai
pertumbuhan
pergerakan serikat buruh internasional, keresahan-keresahan sosial berupa aksi pemogokan pada Perusahaan Mesin Pengetam Chicago tahun 1886, dan pada Perusahaan Besi dan Baja di Homestead tahun 1892.
159
G,D.H. Cole, A History of Socialist Thought; Socialist Thought Marxism and Anarchism 1850-1890, Volume 2 (New York: St. Martins Press, 1957), hlm. 88.
160
http://www.google.co.id/KarlMarx.html
4.1. Serikat Buruh Internasional Timbulnya Revolusi Industri di Inggris sejak pertengahan abad XVIII, sebagai perubahan yang mendasar tentang cara-cara menghasilkan barang-barang produksi yang pada mulanya dikerjakan secara manual dengan menggunakan tenaga tangan yang dikerjakan di dalam rumah-rumah maupun bengkel kerja (Home Industry), kemudian diganti dengan tenaga mesin di dalam pabrik-pabrik (Industri modern). Revolusi Industri juga berpengaruh terhadap perubahan mendasar di bidang industri, perdagangan, politik, dan kehidupan sosial pada masyarakat Eropa.161 Munculnya Revolusi Industri ditandai dengan perkembangan secara pesat perdagangan melalui laut, penemuan-penemuan baru yang berkaitan dengan industri, pemusatan industri di dalam sistem pabrik, meningkatnya kaum buruh di kota dan bertambah banyak produksi industri.162 Keadaan kaum buruh gilda di Eropa pada Abad Pertengahan (abad V-XV Masehi) belum menyedihkan, karena selain mereka mendapat perlindungan dari pemerintah yang melarang setiap orang untuk mempraktekkan suatu pekerjaan tertentu apabila bukan anggota gilda, kaum buruh gilda (journeyman) bekerja melayani seorang master di dalam suatu gilda yang berdasarkan pada hubungan kerja secara kekeluargaan. Para journeyman bekerja untuk melayani seorang master hanya dalam waktu sementara saja yaitu dalam waktu 1 atau 2 tahun saja mereka dapat juga diangkat menjadi seorang master. Setelah menjadi master maka mereka mempunyai kekuasaan untuk mendirikan gilda dan mengangkat journeyman yang melayani mereka. Para journeyman bekerja berdasarkan atas pesanan, dan pekerjaan mereka diatur menurut persamaan standar, hal ini untuk menjaga terjadinya persaingan maupun mutu rendah.163 Setelah mulai digunakan tenaga mesin di dalam sistem pabrik, maka keadaan kaum buruh (journeyman), lama-kelamaan menjadi semakin menyedihkan. Penggunaan tenaga mesin di dalam sistem pabrik tidak membutuhkan tenaga yang kuat, maka kaum pengusaha lebih cenderung memperkerjakan tenaga kerja wanita dan anak-anak yang dapat diperoleh dengan ongkos murah. Kaum pengusaha berusaha memperoleh keuntungan sebesar-besarnya, sehingga mereka berusaha mengeksploitasi kaum buruh yang 161
Henry W. Littlefield, History of Europe 1500-1848 (New York: Barney & Noble Inc., tanpa tahun terbit), hlm. 123.
162
R.W. Harris, A Short History of Eighteenth-Century England (New York: Published The New American Library, tanpa tahun terbit), hlm. 26.
163
Gilda merupakan suatu kelompok pengrajin pada masyarakat Eropa pada Abad Pertengahan, mereka telah menggabungkan secara bersama-sama untuk Baling melindungi dan mengontrol pasar setempat. Di dalam gilda dipimpin oleh seorang master yang dibantu beberapa journeyman untuk memproduksi suatu jenis produksi tertentu, sehingga di Eropa Abad Pertengahan telah terdspat berbagai jenis gilda, misalnya gil da yang memproduksi sepatu, slat-slat rumah tangga, dan sebagainya. Lebih jelasnya lihat: Stewart C. Easton, The Western Heritage (London: Holt, Rinehart and Winston, Inc, 1966), hlm. 214-215.
dapat berupa jam kerja panjang, upah rendah, kondisi pekerjaan tidak sehat dan membahayakan, mempekerjakan buruh anak-anak maupun perempuan dengan upah rendah maupun bekerja di lokasi kerja yang tidak sehat dan membahayakan. Kondisi yang demikian ini benar-benar merusak suasana keluarga, disamping itu kaum laki-laki banyak yang menganggur, dan kebutuhan hidup tidak dapat terjamin, sehingga kejahatan semakin merajalela. Revolusi Industri yang muncul di Inggris selain dapat mengantarkan Inggris menjadi suatu negara industri yang kaya, tetapi
juga menyebabkan keadaan masyarakat Inggris menjadi sangat
menyedihkan. Keadaan demikian ini akhirnya menjadi pusat perhatian seorang tokoh sosialis Inggris bernama Robert Owen. Robert Owen lahir pada 14 Mei 1771 di Newtown, Montgomery, Wales Utara. Ia berasal dari keluarga miskin, dan pekerjaan orang tuanya sebagai seorang pembuat pelana dan tukang besi. Kondiai sosialnya yang demikian ini membuat Robert Owen sejak masa kanak-kanak tidak dapat mengenyam pendidikan, dan menerjunkan dirinya dalam lapangan kerja, sehingga ia tidak dapat mengenyam masa kanak-kanak dengan sewajarnya. Pada usia 9 tahun ia telah mulai bekerja sebagai pembantu toko di tempat kediamannya. Ia ketika berumur 10 tahun (1781) telah meninggalkan rumahnya menuju kota Stanford, dan tidak lama kemudian berhasil mendapatkan pekerjaan pada perusahaan tekstil. Pada tempat kediamannya yang baru, dalam waktu senggang Robert Owen mulai membaca bukubuku, karena kebetulan di tempat pekerjaannya terdapat sebuah perpustakaan, sehingga dapat banyak belajar tentang seluk-beluk perusahaan.164 Gambar 7. Robert Owen165 Pada waktu sedang mengadakan perjalanan untuk kepentingan perusahaannya, Robert Owen berjumpa dengan seorang wanita cantik bernama Dale. Keduanya saling berkenalan, dan kemudian Robert Owen dianjurkan Dale untuk mengunjungi perusahaan katun milik ayahnya yang terdapat di New Lanark, Skotlandia. Ia kemudian ini, bahkan
menerima anjuran
juga bermaksud untuk mengawini nona Dale yang cantik.
Robert Owen akhirnya bersama kawan-kawannya berhasil membeli perusahaan itu, dan sejak permulaan tahun 1800 ia bersama kawankawannya pindah ke tempat pekerjaannya yang baru. Di tempat inilah ia mulai memainkan peranannya sebagai seorang philantropia (seorang dermawan) maupun sebagai seorang sosialis166.
164
Alexander Gray, The Socialist Tradition Moses to Lenin (London: Longmans, Green and Co, 1948), hlm, 198.
165
http://www.google.co.id/RobertOwens.html
166
Frederic Austin, OGG, Economic Development of Modern Europe (New York: The Macmillan Company, 1979), h1m. 477.
Pada perusahaan yang baru saja dibeli bersama kawan-kawannya, Robert Owen menempati jabatan sebagai pengawas umum. Pada waktu ia memulai pekerjaannya, di New Lanark terdapat antara 1300-1400 keluarga yang sebagian besar dari mereka itu adalah miskin, dan bertempat tinggal pada rumah-rumah yang bobrok serta tidak sehat. Kaum wanita dan anak-anak bekerja dengan jam kerja panjang, upah rendah, kondisi pekerjaan tidak sehat dan membahayakan serta kaum laki-laki banyak yang menganggur. Kondisi demikian ini berarti merusak suasana keluarga, anak-anak tidak sempat mengenyam pendidikan sekolah, semakin meluasnya kejahatan-kejahatan maupun kebiasaankebiasaan tidak baik seperti: mencuri, berjudi, pelacuran, minum-minuman keras. Kondisi yang demikian ini mengakibatkan hati Robert Owen tergerak untuk memperbaiki kondisi masyarakat di New Lanark dengan mendasarkan pada ajaran sosialismenya. Ajaran sosialisme Robert Owen dengan menekankan pada pembentukan karakter manusia yang merupakan titik tolak untuk menciptakan kesejahteraan dan keadilan sosial di dalam masyarakat. Ia mengkritik suatu pandangan yang ada di tengah-tengah masyarakat bahwa watak kepribadian manusia hanya dibentuk oleh faktor pembawaan keturunan dan kemauan saja, melainkan masih ada faktor lain yang membentuk watak kepribadian manusia yaitu keadaan lingkungan sosial sebagai faktor dominan di dalam proses pembentukan watak kepribadian manusia. Di dalam usaha pembentukan watak kepribadian manusia, langkah pertama yang harus ditempuh adalah memperbaiki lebih dahulu keadaan lingkungan sosial manusia. Robert Owen kemudian berusaha menciptakan suatu lingkungan sosial yang baik bagi kaum buruhnya dengan berdasarkan pada anggapan bahwa kaum buruh itu akan berwatak baik dan mampu bekerja keras apabila lingkungan sosialnya baik, sebaliknya kaum buruh akan berwatak buruk dan bekerja buruk apabila lingkungan sosialnya dalam keadaan buruk.167 Berbagai langkah yang ditempuh Robert Owen dalam upaya menciptakan lingkungan sosial yang baik bagi kaum buruhnya di New Lanark yaitu dengan menutup tempat-tempat pemabukan, perjudian, pelacuran dan menutup tempat-tempat lain bersifat demoral di sekitar perusahaannya. Ia menekankan peraturanperaturan kesehatan kepada kaum buruh, mendirikan rumah-rumah sehat bagi para buruhnya, menghentikan pengambilan pekerja anak-anak dari rumah-panti asuhan,,anak-anak miskin untuk
dikerjakan pada
perusahaan, dan melarang kerja bagi anakanak berumur kurang dari 12 tahun.168 Ia juga membangun gedung di sekitar perusahaan untuk keperluan pendidikan sekolah, khususnya untuk keperluan
167
G.D.H. Gole, A History of Socialist Thought; Socialist Thought The Foreruners 1789-187 Volume I, (New York: St. Martin Press, 1959), hlm. 3-4.
168
Menurut Robert Owen, hendaknya anak-anak yang belum berumur 12 tahun jangan dikerjakan lebih dahulu di dalam pabrik-pabrik, sebab anak-anak harus diberi kesempatan untuk mengenyam pendidikan sekolah lebih dahulu guna membentuk karakter anak yang baik. Alexander Gray, op., cit., hlm. 206.
anak-anak kaum buruhnya, menyediakan tempat-tempat rekreasi bagi kaum buruh, dan mendirikan koperasi konsumsi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bagi kaum buruh dengan harga yang lebih murah. Ajaran-ajaran Robert Owen ini apabila dilaksanakan dengan semestinya, maka akan tercapailah tujuan akhir dari masyarakat, yaitu kebahagiaan pada seluruh anggotanya. Ia berusaha mewujudkan ajaranajaran tersebut dengan membuka sebuah organisasi yang bernama 169
Character yang terbentuk pada 1 Januari 1816.
Institution for the Formation of
Organisasi ini merupakan pusat kehidupan komunal
yang terdiri dari "desa-desa koperasi”. Pembentukan desa-desa koperasi itu ditentukan berdasarkan pada lahan tanah berbentuk bujur sangkar atau persegi panjang seluas antara 1000 sampai 1500 acre yang dihuni sekitar 500 sampai 2000 orang, dan harus hidup bersama secara kekeluargaan serta diikat oleh pekerjaan bersama yang terdiri dari pekerjaan pertanian dan industri. Mereka itu tinggal pada gedung-gedung besar yang terletak di tengah-tengah desa dengan dilengkapi kamar tidur, kamar makan, ruangan sekolah, perpustakaan, tempat bermain bagi anak-anak, kebun-kebun yang indah, tempat 6lencuci, dan pabrikpabrik maupun bangunan-bangunan untuk keperluan pertanian yang didirikan di luar halaman kebun. Tiap-tiap keluarga menempati kamar sendiri-sendiri, sedangkan anak-anak tinggal bersama orang tua hanya sampai usia 3 tahun, sesudah itu anak-anak dipisahkan dengan orang tuanya untuk mendapatkan pendidikan sekolah bersama-sama dengan anak-anak yang lain. Semua orang dewasa harus bekerja, dan mengenai pengawasan pada tiap-tiap desa diserahkan kepada ahli teknik agar segala pekerjaan yang dikerjakan para penghuni desa itu dapat teratur secara baik. Gagasan ini hendak dipraktekkan di New Lanark, kemudian diharapkan dapat ditiru di berbagai tempat di seluruh dunia. Jika hal ini dapat dilaksanakan maka di dunia ini tidak ada kemiskinan maupun berbagai bentuk eksploitasi, sehingga tercapailah tujuan masyarakat yaitu kebahagiaan seluruh anagotanya. Usaha yang dilakukan untuk mencukupi biaya percobaan ini, maka Robert Owen pada tahun 1819 pergi ke London untuk menerbitkan sebuah buku yang berjudul "Address to the Working Classes".170 Buku tersebut membahas tentang emansipasi kaum buruh, ia menekankan bahwa untuk mencapai emansipasi kaum buruh maka harus menjauhkan diri dari kekerasan dan rasa benci dengan golongan atasan. Ia berpendapat bahwa golongan ka- ya, miskin, pegawai pemerintah maupun orang-orang kebanyakan, pada hakekatnya sama saja. Persamaan tersebut adalah mereka menghendaki kebahagiaan, jika semua golongan telah menyadarinya, maka setiap golongan itu akan menganggap sama terhadap golongan lain, demikian pula sebaliknya. 169
170
Ibid., hlm. 200. Ibid., hlm. 211.
Robert Owen merasa cukup untuk memperoleh modalnya, maka pada tahun 1820 ia mulai mempraktekkan eksperimennya di New Lanark. Pelaksanaan percobaan di New Lanark ternyata membawa hasil baik, karena dapat menciptakan masyarakat New Lanark menjadi masyarakat terpelajar, teratur, bersih, dapat meningkatkan kehidupan para buruhnya.171 Keberhasilan Robert Owen dalam eksperimen di New Lanark, menyebabkan banyak orang tertarik untuk melihat New Lanark, misal pada tahun 1824 ia mendapat kunjungan seorang tuan tanah dari Amerika Serikat bernama Richard Flower yang merasa tertarik atas usaha ini. Richard Flower kemudian menawarkan sebidang tanah seluas 30.000 acre di Harmony, Indiana kepada Robert Owen, dan dapat dibelinya dengan harga 30.000 pounstarling. Pembelian tanah ini dimaksudkan untuk dijadikan tempat eksperimen lebih lanjut di benua Amerika, kemudian eksperimen ini diharapkan dapat ditiru di seluruh dunia.
Robert Owen di tempat yang baru hanyalah untuk irelaksanakan percobaan lagi, yaitu dengan mempraktekkan masyarakat desa koperasi seperti yang pernah dilaksanakan di New Lanark. Ia kemudian menamakan tempat eksperimen yang baru itu New Harmony, dan ia sendiri pada waktu datang di tempat yang baru telah mengatakan: "I am come to this country, to introduce an intire new state of society; to change it from an ignorant, selfish sistem to an enligtened social sistem which shall gradually unite all interest into one, and remove all causes for contest between individuals."172 Pada mulanya eksperimen di New Harmony berjalan baik, dan membawa penuh kepercayaan baginya untuk mengembangkan ajaran sosialisme secara meluas pada masyarakat Amerika Serikat. Robert Owen hendak maju selangkah lagi dalam eksperimennya dengan menginginkan terciptanya suatu masyarakat berdasarkan pada persamaan dalam segala hak milik perseorangan.173 Hal ini menyebabkan pemerintah Amerika Serikat mencurigainya, dan menuduh Robert Owen ikut melepaskan ajaran komunisme di Amerika Serikat, maka gagallah sudah upaya Robert Owen untuk mengembangkan
171
Robert Owen merasa optimis terhadap eksperimennya yang berdasarkan pada prinsip bahwa kerja manusialah yang harus dijadikan standar nilai. Setiap pekerja yang telah melakukan pekerjaan, maka berhak atas nilai kerja itu yang dapat•ditukar dengan barang-barang kebutuhan hidup seharga dengan nilai kerjanya. Ia kemudian menandaskan pada seluruh anggota masyarakat desa-desa koperasi yang membutuhkan barang-barang kebutuhan hidup maka harus bekerja. Hal inilah yang mendorong keberhasilan eksperimennya di New Lanark.
172
Harry W. Laidler, Social-Economic Movement, dikutip oleh Roeslan Abdulgani dalam Sosialisme Indonesia (Djakarta: Prapanca, Djanuari, 1964), hlm. 143.
173
Robert Owen berpendapat bahwa hak milik perseorangan itu sebagai segala tindakan manusia yang menyeleweng dari tats susila, menyebabkan adanya sumber kejahatan. Hak milik perseorangan menyebabkan seseorang memandang kepada sesame sebagai musuhnya, dan selalu merasa curiga terhadap teman-temannya.
ajaran sosialismenya di Amerika Serikat. Pada permulaan abad XIX organisasi buruh yang bersifat internasional belum terbentuk. Serikatserikat buruh di berbagai negara seperti di Inggris, Belgia, Prancis, Amerika Serikat sering kali mengeluarkan uang dan modal untuk memperjuangkan perbaikan nasib kaum buruhnya, dan belum adanya persatuan gerakan diantara negara-negara itu. Kondisi gerakan serikat buruh yang demikian ini menyebabkan gerakan serikat buruh mudah untuk dihancurkan oleh kekuatan manajemen.
Kedudukan kaum buruh di dalam dunia industrialiaasi sangat terancam, karena satu-satunya jalan bagi mereka untuk mendapatkan mata pencaharian hanyalah dengan menjual tenaganya kepada kaum pengusaha, itupun masih dengan syarat yaitu apabila tenaga tersebut harus dapat memberikan keuntungan bagi kaum pengusaha. Hal ini menyebabkan kaum buruh sadar terhadap kelasnya yang tertindas, sehingga mereka berusaha mengadakan perjuangan untuk memperbaiki nasibnya secara reformistis maupun prinsipil.174 Langkah yang ditempuh kaum buruh untuk merealiaasi usaha ini, maka diperlukan suatu wadah yang dapat menyatukan kaum buruh yang tidak terbatas pada suatu bangsa maupun negara tertentu, melainkan meliputi seluruh dunia. Berbagai usaha yang ditempuh kaum buruh untuk membentuk suatu wadah yang dapat menyatukan kaum buruh di seluruh dunia, hal ini telah dirintis sejak tahun 1834 oleh Serikat Buruh Nantes yang menulis surat kepada Serikat Buruh London yang berisi sebagai berikut: "Brothers and Friend! Do not let our Union be stopped by the seas or rivers that mark the boundaries of States. Let us put into communication ... all the great centers of industry in the world.175 Pada tahun 1838, Sekretaris Serikat Buruh London bernama William Lovett menanggapi surat tersebut dengan menerbitkan sebuah buku yang berjudul "Address to the Work Classes of Europe". Di dalam buku itu ia menekankan kepada kaum buruh di seluruh dunia untuk bersatu ke dalam sebuah wadah yaitu organisasi buruh internasional, karena William Lovett percaya bahwa:
"Seeing that our oppressors are united ... why should not we unite in holy zeal to 174
Perjuangan kaum buruh untuk memperbaiki nasibnya bersifat reformistis, hanya mencakup pada perjuangan perbaikan nasib buruh dalam kehidupan sehari-hari, seperti: tuntutan upah layak, jam kerja singkat, kondisi pekerjaan sehat. Perjuangan bersifat prinsipil atau radikal maksudnya perjuangan yang bertujuan merobah susunan masyarakat sampai keakar-akarnya yaitu dari masyarakat kapitalis diganti dengan masyarakat sosialis dengan ditandai usaha perampasan segala alat-alat produksi dari kelas kapitalis untuk dijadikan milik bersama. Lihat S.K. Trimurti, Perdjuangan Buruh (Djakarta: Widjaja, 1951),.hlm. 7-11.
175
Florence Peterson, American Labor Union (New York: Harper & Brothers Publishers, 1952, hlm. 190.
show the injustice of war, the cruelty of despotism, and the misery it entails upon our species?”176 Gambar 8, William Lovett177 Gagasan-gagasan tentang pembentukan suatu wadah yang dapat menyatukan kaum buruh di seluruh dunia ini juga nampak pada sebuah buku yang ditulis oleh seorang sosialis Prancis bernama Flora Tristan dengan bukunya yang berjudul "L'Union Ouvriere" yang terbit pada tahun 1843. Ia di dalam buku itu menegaskan arti pentingnya persatuan seluruh kaum buruh di dunia untuk mendapatkan suatu keadilan
di
bidang
politik maupun kekuatan-kekuatnn di bidang
ekonomi. Buku itu terus terbit sampai edisi ke-3, dan telah beredar lebih dari 20.000 copies.178 Gambar 9, Flora Tristan179 Negara Inggris sebagai tempat kelahiran Revolusi Industri, sehingga negeri ini sering dikenal sebagai anak sulung industrialiaasi di Eropa. Keberhasilan Revolusi Industri di Inggris menyebabkan negara ini menjadi kaya, sehingga pada tahun 1860-an telah menjadi pusat perdagangan dunia, serta sebagai tempat yang pertumbuhan
liberaliame.
subur
bagi
Kondisi yang demikian ini mampu
menciptakan kemantapan dalam pertumbuhan pergerakan serikat buruh di Inggris.180 Kemantapan telah dimiliki pergerakan serikat buruh di Inggris sejak tahun 1860-an, sehingga tampil ke muka Dewan Buruh London yang terbentuk pada tahun 1860 dengan mendapat dukungan dari para pelarian politik di London yang berhasil memprakarsai terbentuknya Serikat Buruh Internasional (Internasional I) pada 28 September 1864 di kota London. 176
Lewis L. Lorrain, The International Labor Movement (New York: Harper & Brothers Publiahers, 1953, hlm. 4. 177
178
Ibid., hlm. 5. 179
180
http://www.google.co.id/WilliamLovett.html
http://www.google.co.id/FloraTristan.html
Tahun 1832 kaum buruh bekerja sama dengan Partai Whig, kaum industrialis, kaum intelektual berhasil menuntut Raja William IV untuk mengesahkan Reform-Bill. Tahun 1833 kaum buruh berhasil menuntut pemerintah untuk mengesahkan Undang-Undang Buruh Anak-anak. Tahun 1834, kaum buruh berhasil menuntut pemerintah untuk mengesahkan Undang-undang Kemiskinan. Pergerakan serikat buruh di negara-negara Eropa lainnya sampai tahun 1860-an belum mantap, karena gerakannya ditekan oleh pemerintah setempat, dan pemerintah setempat sedang sibuk dalam urusan persatuan negaranya.
Internasional I sebagai wadah kaum buruh untuk membina persatuan kaum buruh di seluruh dunia, dan memelihara para anggotanya dengan memberikan informasi mengenai: penetapan jam kerja buruh, jumlah upah yang layak. Internasional I juga berusaha mengadakan penyelidikan kondiai sosial ekonomi kaum buruh di berbagai negara, serta memberikan pemecahan masalah dalam perselisihan bagi para anggotanya, membantu mencarikan pekerjaan bagi anggotanya, meningkatkan konsolidasi nasional kaum buruh pada tiap-tiap negara. Internasional I bermarkas besar di kota London, organisasi ini dalam melaksanakan tugas diserahkan kepada Majelis Umum yang anggotanya berasal dari tiap-tiap negara yang telah berafliasi ke dalam Internasional I.181 Keanggotaan yang terdapat di dalam Internasional I terdiri dari berbagai macam faham dengan pendirian yang berbeda-beda, dan semuanya ini menganggap dirinya sebagai sosialis. Serikat buruh di Italia di bawah pimpinan. Mazzini memandang bahwa gerakan Internasional I merupakan benih-benih masyarakat baru untuk mengembangkan republikanisme di Eropa. Gambar 10, Mazzini182 Serikat buruh di Inggris di bawah pimpinan Odger menghendaki gerakan Internasional I itu sebagai suatu gerakan yang berdasarkan pada perluasan liberal iame di Eropa, da n me nyandarkan
gerakannya
pada
penerimaan
sebagai d asar s osi al , i n i b er ar t i me r e ka
industrial iaasi
ber sedi a be ker j a
s a ma den gan kaum kapitalis. 183 Odger juga menekankan agar Internasional I menjauhi gerakan yang bersifat revolusioner maupun berbagai a k s i k e k e r a s a n d i d a l a m i n d u s t r i a l i s a s i s e p e r t i : a k s i p e m o gokan, pemboikotan, dan sebagainya, ka rena hanya akan merugikan dan menambah kemiskinan kaum buruh serta masyarakat pada umumnya. S e r i ka t bu r u h d i J e r ma n ya n g t e l a h b er af i l i l n si ke d a lam Internasional I menamakan dirinya sebagai kaum Marxis. Mereka menganggap gerakan Internasional I sebagai langkah per t ama menuj u per sat uan Ser i kat bur uh di se l uruh duni a yang berniaksud untuk mencintakan pembaharuan masyarakat. Kaum Marxis beranggapan bahwa gerakan Internasional I sebagai organisasi politik yang gerakannya berdasarkan pada revolusioner p r ol et a r i at 181
G.D.H. Cole, A Short Hiatory of The British Working-Class Movement 1789-1947 (London: George Allen & Unwin LTD, 1963), hlm. 194.
182
http://www.google.co.id/Mazzini.html
183
L e wi s L . L o r wi n , o p . c i t . , h l m . 1 1 .
d e n ga n d i t a n d ai r u n t u h n ya s i st e m ka p i t a l i s me , ke mudi an di gant i kan den gan si st em pemer i nt ahan di kt at or kelas buruh, yang berdasarkan pada penghapusan pemilikan pribadi atas sarana produksi, dan digantikan dengan pemilikan bersama terhadap sarana produksi.184 Serikat buruh di Prancis di bawah pimpinan Louis Blanq menghendaki gerakan Internasional I sebagai usaha untuk mengembangkan kerja sama diantara kaum buruh di seluruh dunia yang berdasarkan pada emansipasi kaum buruh, sehingga akan tercipta suatu keadilan sosial di dalam masyarakat. Ia beranggapan bahwa penyebab utama segala kemiskinan dan penderitaan kaum buruh yaitu persaingan bebas yang terdapat di dalam masyarakat kapitalis. Persaingan yang dilakukan kaum pengusaha yang satu dengan yang lainnya secara bebas hanya akan menimbulkan penurunan upah pada tingkat rendah, karena di dalam persaingan itu seorang pengusaha berusaha memperoleh produksi secara besar dengan beaya produksi serendah-rendahnya. Penurunan upah yang demikian ini akan menyengsarakan kehidupan kaum buruh. Louis Blanq menganjurkan perbaikan nasib kaum buruh dengan menghendaki adanya emansipasi pekerja. Emansipasi itu dapat terwujud sama sekali tidak memerlukan perjuangan kelas, melainkan negaralah yang akan melaksanakannya. Negara sertanggung jawab atas tercanainya emansipasi pekerja dengan cara memberikan alat-alat produksi yang diperlukan oleh kaum buruh dengan harapan dapat menaikkan tarap kehidupan kaum buruh. Bantuan tersebut, sangat dibutuhkan oleh kaum buruh, maka negara akan merupakan bankir golongan miskin.185 Gambar 11, Louis Blanq186 Michael Bakunin adalah seorang pelarian politik dari Rusia yang menetap di kota London sejak tahun 1861, ia sebagai anggota Majelis Umum Internasional I. Selain itu ia bersama Proudhon menghendaki gerakan Internasional I untuk mengembangkan anarkisme187 secara internasional. Michael
Bakunin
beranggapan
bahwa
adanya
kemiskinan
dan
kesengsaraan yang menimpa golongan lapiaan masyarakat bawah, sebagai akibat tindakan-tindakan dari kaum kapitalis. Ia berusaha menghapuskan penderitaan itu dengan 184
V. Podesetnik, A Glance at Historical Materialiam (Moscow: Progress Publiahers, tanpa tahun terbit), hlm. 79-80.
185
Alexander Gray, op. cit., hlm. 220. 186
187
http://www.google.co.id/LouisBlanq.html
Anarkisme, suatu paham yang mempercayai pada penghapusan seluruh lembaga pemerintah, peraturan-peraturan pemerintah dan seluruh lembaga industri yang selalu mengekploitasi kaum buruh sepaqi sumber ketidakadilan di dalam' masyarakat. Gerakan anarki berusaha menciptakan keadilan masyarakat dengan jalan memberikan kemerdekaan sepenuhnya kepada setiap orang untuk berbuat sekehendaknya dengan berdasarkan pada perjanjian sukarela diantara individu maupun kelompok. Encyclopaedia Britanica (London: Encyclopaedia Britanica, Inc, 1977), Volume I, hlm. 861.
menganjurkan untuk menghancurkan kekuasaan yang terdapat pada masyarakat kapitalisme maupun kaum penguasa yang selalu bersifat mengatur. Hanya dengan jalan itulah maka akan tercipta suatu masyarakat anarkis yang mampu memberikan jaminan kemerdekaan, persamaan maupun keadilan sepenuhnya bagi seluruh anggota masyarakat. Gambar 12, Michael Bakunin188
Gambar 13, Proudhon189
Pada bulan September tahun 1866, Internasional I berhasil menyelenggarakan konggres yang pertama di Geneva. Pada konggres itu telah berhasil mengangkat resolusi: tuntutan jam kerja buruh sebanyak 8 jam setiap hari, undang-undang larangan buruh wanita dan anak-anak bekerja pada malam hari, dan undang-undang perlindungan lainnya seperti: larangan buruh wanita dan anak-anak bekerja pada tempat pekerjaan yang berbahaya.190 Di dalam tubuh Internasional I terdapat perbedaan fa ham yang meruncing, terutama antara pengikut Proudhon dan Michael Bakunin yang menamakan dirinya sebagai kaum anarkis, yang berhadapan dengan para pengikut Karl Marx yang menamakan dirinya sebagai kaum Marxis. Proudhon dan Michael Bakunin mengkritik ajaran Karl Marx sebagai suatu organisasi politik yang berdasarkan pada kediktatoran kelas buruh sebagai kekuasaan otoriter komunis yang hanya mengakibatkan perbudakan suatu bangsa. Karl Marx secara tajam mengkritik berbagai faham sosialis yang terdapat di dalam keanggotaan Internasional I, seperti: di bawah pimpinan Mazzini, Louis Blanq, Proudhon, Michael Bakunin, dan sebagainya. Semua paham itu oleh Karl Marx dianggap sebagai faham sosialis yang belum
188
http://www.google.co.id/.MichaelBakunin.html
189
http://www.google.co.id/Proudhon.html
190
Florence Peterson., op. cit., hlm. 191.
ilmiah,191 dan masih bersifat utopia, sehingga gerakan mereka dengan mudah dapat dipatahkan oleh kaum kapitalis maupun pemerintah. Pertentangan di dalam tubuh Internasional I mencapai puncaknya ketika meletus pembrontakan Paris Commune pada bulan Maret tahun 1871.192 Michael Bakunin dan Louia Blanq berusaha memerintahkan Internasional I untuk, mendukung Paris Commune, bahkan merekalah yang langsung memimpin kaum buruh dalam pembrontakan itu, hal ini ternyata mendapat dukungan sebagian besar kaum buruh di Eropa. Serikat buruh di Inggris di bawah pimpinan Odger mengecam keras Paris Commune, karena hanya akan menambah penderitaan dan memperlemah gerakan buruh, sehingga ia menganjurkan kepada serikat buruh di Inggris keluar dari keanggotaan Internasional I. Karl Marx tidak menganjurkan Internasional I untuk mendukung Paris Commune, karena ia beranggapan bahwa di dalam tubuh Internasional I belum memiliki rasa persatuan diantara anggotanya dan masih dalam keadaan lemah, sehingga Internasional I belum mampu untuk menjalankan gerakan yang berdasarkan revolusioner proletariat. Hal demikian ini apabila Internasional I mendukung Paris Commune berarti hanyalah menambah kesulitan kondisi kaum buruh dan justru melemahkan gerakan organisasi itu. Mazzini adalah salah seorang anggota Majelis Umum Internasional I dan salah seorang tokoh nasionalis Italia yang menentang Paris Commune, Ia menganjurkan Internasional I untuk mendukung republik yang baru diproklamasikan yaitu Republik Prancis III. Paris Commune ternyata dengan mudah dapat dipatahkan oleh pemerintah Prancis, dan peristiwa ini memakan korban lebih dari 20.000 jiwa. Kekalahan kaum buruh di dalam pembrontakan Paris Commune, dan adanya pertentangan-pertentangan yang terdapat diantara anggota Internasional I hanyalah melemahkan gerakan organisasi itu. Internasional I pada September 1872 berhasil menyelenggarakan konggres di Den Haag. Pada konggres tersebut para anggotanya saling tuduh terkait dengan kegagalan pembrontakan Paris Commune, dan akhirnya Internasional I berhasil memutuskan untuk menutup pintu
191
Yang dimaksud sosialisme ilmiah oleh Karl Marx adalah ajaran sosialisme berdasarkan pada ilmu, atau sosialisme yang berdasarkan pada dua penemuan baru dibidang hukum perkembangan masyarakat yang meliputi: (1) pengakuan perkembangan sejarah menurut konsepsi materialisme historia; (2) pengakuan adanya "nilai lebih" sebagai dasar produksi kapitalisme. Friedrich Engels, Socialism Utopian and Scientific, dikutip oleh Roeslan Abdulgani, op. cit., hlm. 173.
192
Timbulnya Paris Commune, karena rakyat Prancis berjuang mati-matian dalam peperangan Prancis melawan Jerman (1870-1871) tidak mendapat perhatian selayaknya dari pemerintah, dan akibat kekalahan perang itu, rakyat Prancis dibiarkan dalam nasib yang sertambah buruk. Setelah peperangan berakhir, -maka gaji yang biasa diterima rakyat Prancis sebagai laskar rakyat pada masa perang, kemudian gaji itu dihapuskan. Pajak sewa rumah semasa perang tidak dibayar, setelah peperangan berakhir maka rakyat harus membayarnya. Masyarak at Paria merasa kecewa karena pembentukan Dewan Nasional di Bordeux (1871) tidak pindah ke Paris melainkan ke Versailles, ini dianggap rakyat Paris tidak bersedia mengakui lagi Paris sebagai ibukota Prancis.
bagi Michael Bakunin dan para pengikutnya masuk ke dalam Internasional I.193 Karl Marx sebagai salah seorang anggota Majelis Umum Internasional I yang duduk dalam komisi pengembangan organisasi merasa bertanggung jawab atas semakin melemahnya gerakan Internadional I. Ia kemudian berusaha membangun kembali gerakan Internasional I, tetapi Karl Marx merasa putus asa terhadap keberhasilan gerakan Internasional I di Eropa, sehingga ia berusaha mengajak para anggota Majelis Umum Internasional I untuk memindahkan markas besarnya dari London ke New York dengan harapan mampu mengembangkan gerakan Internasional I ke benua Amerika. Gagasan ini disetujui oleh Majelis Umum, dan dapat dilaksanakan pada tahun 1872. Sejak pertengahan abad XIX salah seorang koresponden Karl Marx di Amerika Serikat bernama Joseph Weydemeyer menjadi orang yang pertama kali aktif di dalam menyebarkan ajaran Marxisme di Amerika Serikat. Ia pada tahun 1853 berhasil menetapkan American Workers Alliance di Yew York dengan sebagian besar pengikutnya berasal dari kaum imigran Jerman. Ia menentang sistem perbudakan pada negara-negara bagian di Amerika Serikat bagian Selatan, sehingga ia mendukung penghapusan sistem perbudakan di Amerika Serikat bagian Selatan, dan berjuang dengan memihak negara-negara bagian di Amerika Serikat bagian Utara di dalam Perang Saudara tahun 1861 – 1865.194 National Labor Union yang berdiri pada tahun 1866 di Baltimore, sejak tahun 1969 organisasi itu telah menyatakan diri untuk bekerja sama dengan gerakan Internasional I. Kerja sama tersebut bagi National Labour Union adalah dengan mengharapkan Internasional I dapat memperjuangkan dalam tuntutan pengurangan jam kerja buruh, perbaikan upah, kondisi pekerjaan dan peraturan perbatasan imigran ke Amerika Serikat. Masuknya kaum imigran ke Amerika Serikat hanya akan menyebabkan surplus tenaga kerja, sehingga banyak menimbulkan pengangguran. Internasional I menganggap kerja sama tersebut dengan harapan National Labor Union dapat menyebarkan gerakan Internasional I ke seluruh Amerika Serikat.195 Tokoh penyebaran sosialisme ke Amerika Serikat lainnya yaitu Frederick Adolf Sorge. Ia adalah seorang imigran Jerman dan sebagai pengikut Marxisme, yang masuk ke Amerika Serikat pada tahun 1852. Pada tahun 1867 ia berhasil membentuk General Working Men's Association di New York. Organisasi tersebut merupakan serikat buruh umum yang berusaha menyebarkan pengaruh Marxisme ke Amerika Serikat, ini terbukti ketika pada tahun 1869 General, Working Men's Association mulai bekerja-bama
193
G.D.H. Cole, A Short History of The British Working- Class Movement, 1789-1947, Volume I (London: George Allen & Unwin LTD, 1959), hlm. 196.
194
G.D.H. Cole, A Hiatory of Socialiat Thought: Socialist Thought Marxism and Anarchism 1850-1890. (New York: St. Martin’s Press, 1959), hlm. 367.
195
Florence Peterson.,op. cit., hlm. 192.
dengan gerakan Internasional I. Gambar 14, Frederick Adolf Sorge196 Setelah markas besar Internasional I berada di New York sejak tahun 1872, membawa pengaruh baik terhadap pertumbuhan sosialisme di Amerika Serikat. Padabtahun 1877 gerakan Internasional I berhasil membentuk Partai Buruh Sosialis di bawah pimpinan Frederick Adolf Sorge197. Ketika Partai Buruh Sosialis berada di bawah pimpinan Daniel De Leon yaitu sejak tahun
1890, ia
berusaha
menyebarkan
pengaruh sosialisme dengan mengadakan infiltrasi ke dalam tubuh Para Ksatria Buruh maupun ke dalam tubuh Federasi Buruh Amerika, yaitu dengan jalan menempatkan orang-orangnya duduk dalam jabatan-jabatan penting pada dua buah organisasi tersebut. Pada tahun 1893 Partai Buruh Sosialis berhasil menempatkan James Sovereign duduk sebagai pimpinan Para Ksatria Buruh untuk Distrik Perkumpulan No. 49, New York, sehingga Partai Buruh Sosialis berhasil mempengaruhi organisasi tersebut.
Powderly sebagai
presiden Para Ksatria Buruh segera mengetahuinya, maka pada tahun 1893 ia dengan tegas memecat organisasi tersebut ke luar dari keanggotaan Para Ksatria Buruh.198 Partai Buruh Sosialis Amerika Serikat pada tahun 1890 berhasil menempatkan Lucien Saniel duduk sebagai pimpinan New York Central Labor Federation, organisasi tersebut telah berafiliasi ke dalam Federasi Buruh Amerika sejak tahun 1889. Lucien Saniel telah mendapat kepercayaan sebagai delegasi New York Central Labor Federation untuk menghadiri konperensi Federasi Buruh Amerika pada tahun 1890 di kota New York. Di dalam konperensi itu Samuel Gompers sebagai presiden Federasi Buruh Amerika telah menolak kehadiran New York Central Labor Federation di dalam konperensi itu, karena Samuel Gompers mengetahui bahwa organisasi tersebut telah mendapat pengaruh sosialisme yang memiliki karakter gerakan radikal, dan pada saat itu organisasi tersebut dikeluarkan dari keanggotaan Federasi Buruh Amerika.199 Pada tahun 1882 seorang anarkis bernama John Joseph Most datang ke Amerika Serikat untuk menyebarkan anarkisme. Ia adalah seorang pelarian politik dari Jerman yang meninggalkan negaranya 196
http://www.google.co.id/FrederickAdolfSorge.html
197
Philip Taft, Organized Labor in American History (New York: Harper & Row, Publiahers, 1959), hlm. 128-129.
198
Ibid., hlm. 280.
199
Ibid., hlm. 231.
setelah adanya penetapan undang-undang anti- sosialisme oleh Bismarck pada tahun 1878. Ia pada tahun 1882 berhasil mendirikan surat kabar mingguan berbahasa Jerman yang berhaluan radikal dengan nama Die Freiheit di kota New York. Kekuatan gerakan sosialis-anarkisme di Amerika Serikat tahun 1880-an terletak pada berbagai penerbitan surat kabar yang berhaluan radikal seperti: Die Freiheit yang terdapat di New York, Arbeiter Zeitung di kota Chicago, Varbote di kota Pittsburgh, dan Fackel di kota Boston. Gerakan sosialisanarkisme di Amerika Serikat sampai pada tahun 1885 berhasil memikat anggotanya sebanyak 8.000 orang.200 Gerakan sosialis-anarkis di Amerika Serikat pada tahun 1880-an ikut mendukung gerakann serikat buruh dengan tuntutan 8 jam kerja setiap hari, dan terlibat untuk mendukung aksi pemogokan di berbagai negara bagian di Amerika Serikat, misal: aksi pemogokan pada Perusahaan Mesin Pengetam Chicago tahun 1886, aksi pemogokan pada Perusahaan Besi dan Baja di Homestead tahun 1892.
4.2. Keresahan-keresahan Sosial Menurut anggapan kaum Marxis, kedudukan kaum buruh di dalam dunia industrialiaasi pada masyarakat kapitalis, menunjukkan suatu kelas pemilik modal yang selalu mengeksploitasi kaum buruh dapat berupa penetapan jam kerja panjang, upah buruh rendah, kondisi pekerjaan yang membahayakan dan tidak sehat serta jaminan kesehatan dan kesejahteraan yang tidak memadai. Kondisi yang demikian ini menyebabkan kaum buruh sebagai golongan masyarakat yang lemah dan tertindas. Di dalam proses produksi pada masyarakat kapitalis, kaum buruh berusaha memperjuangkan hidupnya dengan terpaksa menjual tenaga kepada pihak majikan, kalau tidak berarti kaum buruh akan mati kelaparan. Kaum buruh dalam menjual tenaga itu terikat oleh beberapa syarat yang tidak dapat dielakkan di dalam proses produksi, karena kaum buruh tidak dapat menjual tenaganya kepada kelas mereka sendiri, dan kaum kapitalis tidak bersedia membeli tenaga buruh apabila tidak akan memberi keuntungan baginya. Lain halnya dengan kaum kapitalis yang tidak akan mati apabila tidak membeli tenaga yang ditawarkan itu, maka kaum buruh selalu terancam oleh bahaya kelaparan apabila mereka tidakdapat menjual tenaganya dari hari kehari. Keadaan ini menjukkan bahwa kaum buruh hidupnya tergantung kepada kaum kapitalis, sedangkan kaum kapitalis tidak terikat hidupnya, kepada kaum buruh, karena mereka masih dapat berproduksi, masih dapat dengan bermacam-macam jalan untuk mencari keuntungan, miaalnya dengan menggunakan tenaga buruh yang lain. Di dalam proses produksi pada masyarakat kapitalis bertujuan untuk mengadakan akumulasi 200
Bessie Louis Pierce, A History of Chicago; The Rise of A Modern City 1871 - 1893, dikutip dalam Encyclopaedia-Britanica, Volume I, (London: Encyclopaedia Britanica, Inc, 1977), hlm. 488.
kapital yang sebanyak-banyaknya, dan ini hanya untuk kemakmuran kaum kapitalis saja. Akumulasi kapital itu diperoleh tidak secara damai, melainkan secara penipuan, kekerasan, perampasan dan pembunuhan terhadap kaum buruh, sehingga akumulasi kapital itu hanyalah mengakibatkan akumulasi kemiskinan, penderitaan kaum buruh di dalam proses produksi pada masyarakat kapitalis.201 Kondisi yang demikian ini menyebabkan kaum buruh sebagai golongan yang paling berkentingan untuk menghadapi kelas kapitalis, dan berusaha merampas segala alat-alat produksi dari tangan mereka untuk dijadikan milik bersama bagi seluruh anggota masyarakat dengan melalui perjuangan kelas. Di dalam perjuangan kelas itu akhirnya kemenangan berada di pihak kaum proletariat, dan mengakibatkan berdirinya pemerintahan diktatur proletariat. Pemerintahan diktatur proletariat yaitu suatu pemerintahan yang mengatur segala aktivitas sosial, ekonomi, politik dan budaya di bawah pengawasan sebuah partai tunggal yang bersifat otoriter, dan bertindak sebagai pimpinan bagi kaum proletar di setiap negara untuk membawa mereka kepada tujuan akhir seluruh anggota masyarakat, yaitu terciptanya suatu masyarakat tanpa kelas.202 Pada akhir abad XIX pergerakan serikat buruh di Amerika Serikat bagian Utara berusaha untuk memperbaiki kondisi sosial ekonominya yang sering kali ditandai dengan berbagai aksi pemogokan yang selanjutnya mengarah kepada kegaduhan-kegaduhan di dalam masyarakat. Aksi pemogokan itu misalnya: aksi pemogokan pada Perusahaan Mesin Pengetam Chicago tahun 1886, aksi pemogokan pada Perusahaan Besi dan Baja di Homestead tahun 1892.
4.2.1 Pemogokan di Perusahaan Mesin Pengetam Tahun 1886 Amerika Serikat antara tahun 1883 - 1885 telah menunjukkan pertumbuhan kaum imigran yang besar jumlahnya. Seluruh kaum imigran yang masuk ke Amerika Serikat pada tahun 1883 tercatat sebanyak 603.322 jiwa, pada tahun 1884 sebanyak 518.592 jiwa, dan pada tahun 1885 sejumlah 395.346 jiwa.203 Jumlah kaum imigran yang masuk ke Amerika Serikat antara tahun 1883 - 1885 sebanyak 1.517.260 jiwa, sedangkan rata-rata setiap tahun kaum imigran yang masuk ke Amerika Serikat antara tahun 1883 - 1885 tercatat sebanyak 505.753 jiwa. Pertumbuhan pesat kaum imigran Amerika Serikat antara tahun 1883 - 1885 dengan rata-rata setiap tahunnya sebanyak 505.753-33 jiwa, hal ini karena mendapat pengaruh dari kondisi sosial-ekonomi maupun sosial-politik masyarakat di negara-negara Eropa sebagai tempat asal jumlah terbesar imigran
201
David Fidlon, Historical Materialism (Moscow: Progress Publiahers, 1968), hlm. 70-76.
202
Rodger Swearingen, The World of Communism, diterjemahkan oleh Adeng Soedarsa (Bandung: tanpa badan penerbit, 1966), hlm. 18.
203
Richard B. Morris, Encyclopedia of American History (New York: Colombia University, 1953), hlm. 467.
yang datang ke Amerika Serikat apabila dibandingkan dengan kaum imigran yang berasal dari daratan Asia. Revolusi Industri dapat mengakibatkan negara-negara industri di Eropa menjadi kaya, tetapi sebaliknya Revolusi Industri juga mengakibatkan kondisi sosial-ekonomi masyarakat di negara-negara di belahan benua Eropa menjadi semakin miskin, karena adanya eksploitasi kaum pengusaha. Keberhasilan Revolusi Industri di Eropa pada tahun 1880-an juga merupakan keberhasilan kaum kapitalis di dalam usahanya mengadakan akumulasi kapital. Akumulasi kapital itu dapat diperoleh kaum pengusaha dengan cara mengekploitasi kaum buruh yang dapat berbentuk: penetapan jam kerja panjang, upah buruh rendah, penggunaan tenaga kerja wanita maupun anak-anak pada tempat-tempat membahayakan, kondisi pekerjaan tidak sehat dan sebagainya. Faktor lain yang menyebabkan pertumbuhan pesat kaum imigran ke Amerika Serikat pada tahun 1880-an, karena juga terpengaruh oleh kondisi sosial-ekonomi yang memprihatinkan pada masyarakat di negara-negara belahan benua Eropa yang disebabkan oleh persediaan kekayaan alam yang terbatas. Sumber daya alam di Irlandia tidak mempunyai tambang batu tiara, sehingga sampai pada tahun 1880-an di Irlandia tidak terdapat industri-industri besar,204 sementara itu kondisi sosial-ekonomi para petani di negeri ini sangat memprihatinkan, karena kegagalan panen kentang dan sebagian besar diantara mereka hanyalah sebagai petani penyewa, serta jumlah penduduk yang sangat padat semakin menambah berat beban hidup sebagian besar rakyat Irlandia pada saat itu. Kondisi yang demikian ini yng menyebabkan para petani Irlandia banyak meninggalkan tanah airnya menuju ke Amerika Serikat untuk mengadu nasib, dengan harapan mereka di tanah yang baru itu dapat memperbaiki kondisi sosial ekonominya. Perkembangan sistem transportasi yang baik, sehingga dapat mempengaruhi beaya transportasi murah dan dapat memudahkan penyeberangan pelayaran dari Eropa menuju benua Amerika (Amerika Serikat) dengan menyeberangi Samodera Atlantik, dan berita diketemukan tambang emas di berbagai daerah di Amerika Serikat seperti: di California, Colorado, Nevada dan Dakota dapat menarik perhatian kaum imigran dari negara-negara di Eropa menuju ke Amerika Serikat.205 Kondiai sosial-ekonomi masyarakat di berbagai negara di belahan benua Eropa sangat memprihatinkan, sebagai akibat eksploitasi kaum pengusaha maupun persediaan kekayaan alam yang terbatas, perkembangan sistem transportasi yang baik, berita penemuan tambang emas di berbagai negara bagian Amerika Serikat, hal ini menyebabkan berbagai bangsa di Eropa maupun Asia meninggalkan tanah airnya untuk mengadu nasib di Amerika Serikat. An tara tahun 1840 - 1890 jumlah kaum
204
W.H,,A. Wesselnk;,'.K. Yff, Beknopt Leerboek der Fconomische Geschiedenia; diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Sumitro Djojohadikusumo (Djakarta: Noordhoff-Kolff N.V., 1 9 5 6 ) , h l m . 1 0 0 .
205
Donald L. Kemmerer, Economic History of The United States (New Jersey: Littlefikld, Adams & Co, 715-97-, hlm. 63.
imigran Jerman yang telah masuk ke Amerika Serikat sebanyak 4.000.000 jiwa, sedangkan kaum imigran Irlandia sebanyak 3.900-000 jiwa.206 Motif utama kedatangan kaum imigran tersebut adalah untuk mencari pekerjaan, sehingga dengan masuknya kaum imigran ke Amerika Serikat tahun 1883 - 1885 sebanyak 1.517.260 jiwa dengan rata-rata setiap tahunnya yang masuk ke Amerika Serikat sebanyak 505.753 jiwa. Ini berarti akan menimbulkan surplus tenaga kerja, dan juga sebagai ancaman kaum buruh di persaingan kerja di Amerika Serikat. Pertumbuhan industrialiaasi di Amerika Serikat tahun 1880-an telah menunjukkan kedudukan kuat dengan ditandai munculnya berbagai trust207 yang saling berkompetisi untuk memperoleh monopoli pemasaran. Trust dapat bertumbuh subur di Amerika Serikat karena pemerintah federal mempertahankan suatu prinsip laisser-faire" maksudnya pemerintah menjamin kebebasan seluruh rakyat Amerika Serikat untuk “memilih jalan sendiri." Prinsip ini beranggapan bahwa orang-orang kecuali para penjahat, akan mampu menyelesaikan urusan sendiri secara baik jika mereka dibiarkan untuk menuruti kepentingan mereka sendiri. Mereka akan bekerja sama, saling berkompetisi atau menentang lawan-lawannya sesuai dengan pandangan mereka sendiri. Prinsip "laisser-faire" juga beranggapan bahwa bangkrutnya suatu perusahaan yang merupakan satu-satunya sumber penghasilan di dalam masyarakat, maka ini adalah pekerjaan sebenarnya dari hukum ekonomi atau merupakan resiko di dalam hukum ekonomi. Apabila suatu negara mengalami kriaia ekonomi, maka hal ini sebagai hasil hukum ekonomi.208
Berdasarkan prinsip "laisser-faire" maka sistem perekonomian di Amerika Serikat ditandai dengan adanya suatu bentuk persaingan bebas diantara kaum kapitalis dalam usaha mendapatkan akumulasi kapital yang sebesar-besarnya, sehingga muncullah berbagai trust di Amerika Serikat. Para pemilik trust di Amerika Serikat berusaha memperoleh akumulasi kapital yang sebesar-besarnya dengan mengadakan penggabunganpenggabungan secara "vertikal" yang menyatukan berbagai taraf produksi di bawah satu pimpinan, atau dengan penggabungan-penggabungan secara "horisontal" yang menyatukan semua atau banyak perusahaan yang same ke dalam suatu monopoli. Munculnya berbagai trust di Amerika Serikat pada tahun 1880-an seperti Standar Oil Company, United States Steel Corporation yang mampu memonopoli
206
Harvey Wasserman's, Hiatory of The United States (Erannial Library Harper & Row, Publiahers, 1972), hlm. 113.
207
Trust merupakan kombinasi-beberapa badan usaha yang bertujuan untuk memperoleh akumulasi kapital yang sebesarbesarnya. Tujuan itu dapat tercapai dengan melaksanakan penggabungan-penggabungan secara "vertikal" yang menyatukan berbagai taraf produksi di bawah satu pimpinan, atau penggabungan secara "horisontal" yang menyatukan semua atau banyak perusahaan-perusahaan yang sama ke dalam suatu monopoli.
208
David.Cushman Coyle The United States Political System, diterjemahkan oleh Aditiaman (Djakarta: Tanpa badan penerbit, 1957), hlm. 125-126.
pemasaran, sehingga mengakibatkan depresi ekonomi tahun 1884 - 1887 karena perekonomian hanya dikuasai oleh kaum kapitalis, sedangkan tingkat daya beli masyarakat tidak dapat menjangkau harga pasar. Para pengusaha di Amerika Serikat dengan modalnya dapat mempengaruhi berbagai lembaga pemerintah seperti: pengadilan, kepolisian, dapat digunakan untuk mematahkan pergerakan serikat buruh. Kondisi yang demikian ini menyebabkan rasa tidak puas kaum buruh di berbagai kota besar seperti di Chicago, Pittsburgh, Homestead, sehingga mereka menuntut perbaikan kondiai sosial-ekonomi dengan mengadakan berbagai aksi pemogokan yang kemudian menjurus kepada kegaduhan-kegaduhan di dalam masyarakat. Pertumbuhan pesat imigran ke Amerika Serikat, depresi ekonomi tahun 1884 tahun 1887, eksploitasi kaum buruh yang dipraktekkan kaum kapitalis Amerika Serikat, ini membawa pengaruh serius terhadap kondisi sosial-ekonomi kaum buruh Perusahaan Mesin Pengetam Chicago, Kondisi kaum buruh tersebut memprihatinkan, karena mereka sebagai sasaran obyek eksploitasi pemilik perusahaan yaitu Mc. Cornick. Kaum buruh pada perusahaan itu masih bekerja dengan jam kerja panjang, yaitu sebanyak 10 jam setiap hari, merima upah antara $ 2 -$ 2,5 setiap hari.209 Penghasilan yang mereka terima itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap hari, karena depresi ekonomi tahun 1884 - 1887 dengan ditandai meningkatnya, kenaikan berbagai barang kebutuhan hidup maupun barang produksi lainnya, ini sebagai akibat munculnya berbagai trust yang mampu memonopoli pemasaran. Kondiai kaum buruh Perusahaan Mesin Pengetam Chicago sangat memprihatinkan, karena mereka bekerja dalam kondisi pekerjaan tidak sehat dan membahayakan, dan adanya kecenderungan bagi pihak pengusaha untuk memperkerjakan, buruh wanita, maupun anak-anak karena dapat diperoleh dengan ongkos yang murah. Hal ini berarti merusak suasana keluarga kaum buruh, demikian juga anak-anak tidak sempat mengenyam pendidikan sekolah secara wajar, dan dengan digunakan tenaga wanita maupun anakanak sehingga menyebabkan kaum laki-laki banyak yang menganggur. Serikat buruh Industri dan Kerajinan Amerika Serikat dan Kanada berdiri sejak tahun 1881 di bawah Presiden Adolph Strasser. Serikat buruh itu berusaha menanamkan pengaruhnya kepada kaum buruh Perusahaan Mesin Pengetam Chicago dengan menanamkan jasa untuk memperjuangkan perbaikan nasibnya. Adolph Strasser berusaha memperjuangkan perbaikan kond iai sosial ekonomi kaum buruh pada Perusahaan Mesin Pengetam Chicago dengan mengajukan tuntutan-tuntutan kepada Mc. Cornick sebagai pemilik perusahaan tersebut berupa: tuntutan 8 jam setiap hari, perbaikan upah, larangan memperkerjakan buruh wanita dan anak-anak pada malam hari, larangan memperkerjakan buruh anak-
209
Adrian A. Paradia, Labor in Action; The Story of The American Labor Movement (New York: The New American Literary, 1966), hlm. 27.
anak di bawah usia 10 tahun.210 Tuntutan tersebut tidak diterima oleh Mc. Cornick dengan alasan bahwa semua tuntutan itu hanyalah akan merugikan perusahaan, dan ia telah beranggapan bahwa gaji yang diterima para pekerjanya sudah cukup layak, sedangkan pengurangan jam kerja menjadi 8 jam kerja setiap hari hanya akan merugikan perusahaan, sehingga tuntutan tersebut harus ditolak. Penolakan tuntutan perbaikan nasib kaum buruh Perusahaan Mesin Pengetam Chicago yang telah diajukan oleh Serikat Buruh Industri dan Kerajinan Amerika Serikat dan Canada, hal ini berarti menambah kekecewaan kaum buruh, kemudian Serikat Buruh Industri dan Kerajinan Amerika Serikat dan Canada berhasil mengajak sebanyak 1400 kaum buruh pada Perusahaan Mesin Pengetam Chicago untuk mengadakan aksi pemogokan.211 Aksi pemogokan itu dikoordinasi oleh Serikat Buruh Industri dan Kerajinan Amerika Serikat dan Canada dengan mempercayakan kepada Agust Spies untuk memimpin aksi pemogokan tersebut. Pelaksanaan aksi pemogokan itu dirancang oleh Agust Spies dengan berhasil mengajak sebanyak 1400 kaum buruh pada Perusahaan Mesin Pengetam Chicago yang secara bersamasama menghentikan pekerjaan sementara waktu, ini bermaksud untuk members tekanan kepada pihak pengusaha agar bersedia diajak berunding dengan harapan dapat memperbaiki kondiai sosial ekonomi kaum buruhnya. Gambar 15, Agust Spies212 Mc. Cornick sebagai pemilik perusahaan itu berusaha mematahkan aksi pemogokan
yang
dilakukan
para
pekerjanya
dengan
menutup
perusahaannya. Penutupan perusahaan itu berarti mengakibatkan seluruh kaum buruh Perusahaan Mesin Pengetam Chicago
kehilangan
pekerjaannya, dan ini-memang diaengaja oleh Mc. Cornick dengan harapan mampu memberikan tekanan ekonomi para buruhnya, Ia melaksanakan penutupan perusahaan karena mempunyai kekayaan yang cukup banyak untuk bekal selama perusahaannya tidak dapat berproduksi, sedangkan para buruhnya menjadi semakin miskin, sehingga ia berkeyakinan bahwa aksi pemogokan segera akan berakhir. Tindakan penutupan perusahaan yang dilakukan oleh Mc. Cornick dengan harapan segera dapat mengakhiri aksi pemogokan, ternyata dugaan ini meleset karena para pemogok menjawab tindakan penutupan perusahaan itu dengan mengadakan aksi pembakaran pada perusahaan itu, sehingga terjadilah 210
Harvey Wasserman's, op. cit., hlm. 125.
211
Ibid.
212
http://www.google.co.id/AgustSpies.html
kegaduhan-kegaduhan di dalam Perusahaan Mesin Pengetam Chicago. Beberapa faktor yang menyebabkan kaum buruh Perusahaan Mesin Pengetam Chicago memiliki sifat gerakan radikal dengan ditandai aksi pembakaran pada perusahaan itu yang kemudian mengarah kepada kegaduhan-kegaduhan di dalam masyarakat. Aksi pemogokan tersebut telah dikoordinasi oleh Serikat Buruh Industri dan Kerajinan Amerika Serikat dan kanada. Organisasi ini berdiri sejak tahun 1881 di Pittsburgh dengan presiders Pertama adalah Adolph Strasser yang memiliki sifat gerakan radikal,
213
karena kaum anarkis di Pittsburgh telah berhasil menyusup ke dalamnya dengan berhasil menempatkan orang-orangnya duduk dalam keanggotaan Serikat Buruh Industri dan Kerajinan Amerika Serikat dan Kanada: Adolph Strasser, Agust Spies, James Block.214 Aksi pemogokan pada Perusahaan Mesin Pengetam Chicago yang kemudian dilanjutkan dengan aksi pembakaran pada pabrik itu, juga mendapat dukungan dari kaum anarkis Chicago, kaum anarkis Chicago mendukung aksi pemogokan tersebut karena mereka hendak menanamkanan pengaruhnya kepada kaum buruh Perusahaan Mesin Pengetam Chicago yang saling bekerja sama dengan kaum anarkis yang telah berhasil menyusup ke dalam tubuh Serikat Buruh Industri dan Kerajinan Amerika Serikat dan Canada. Mc. Cornick berusaha mematahkan kaum pemogok yang mengadakan aksi pembakaran pada pabriknya dengan memohon bantuan kepada pihak kepolisian Chicago. Ia dengan kekayaannya dapat secara mudah mempengaruhi pihak kepolisian Chicago untuk mematahkan aksi pembakaran itu, dan kemudian ia berhasil menemui komandan kepolisian.Chicago bernama John Ebershold.215 John Ebershold segera mengirimkan pasukan polisi ke tempat kegaduhan untuk memaksa pihak pemogokan segera mengakiri tindakannya, maka pertikaian tidak dapat dihindarkan lagi yaitu antara pihak pemogok melawan pihak kepolisian Chicago. Pihak pemogok di dalam pertikaian tersebut dengan menggunakan senjata tongkat untuk pemukul, pisau, berbagai jenia benda tajam dan benda untuk pemukul, serta beberapa senjata api216 yang dimiliki para pemimpin aksi pemogokan untuk berjuang secara gigih
213
Sifat gerakan radikal Serikat Buruh Industri dan Kerajinan Amerika Serikat dan Canada, keterlibatannya di dalam aksi pemogokan pada Perusahaan Mesin Pengetam Chicago maupun kerusuhan di Haymarket Square tahun 1886 yang kesemuanya berakhir dengan kegagalan-kegagalan di pihak kaum buruh. Ini semua menyebabkan perpecahan di dalam organisasi itu yang berkisar pada pro dan kontra tentang gerakan radikaliame, sehingga menyebabkan kehancuran organisasi itu. Untuk lebih jelasnya lihat pada Bab III, sub. A; tentang keorganisasian Federasi Buruh Amerika.
214
Philip Taft, op. cit., hlm. 115.
215
Harvey Wasserman's, op. cit., hlm. 126.
216
Pemilikan senjata api di Amerika Serikat telah di atur di dalam Amendemen II Konstitusi Amerika Serikat yang telah ditetapkan pemerintah sejak tahun 1791. Di dalam amendemen II mengatur tentang "Hak Untuk Mambawa senjata", sedangkan isi dari Amendemen II sebagai berikut: "suatu tentara milisi diatur dengan baik, yang perlu menjaga untuk keamanan suatu negara bagian yang merdeka. Hak rakyat untuk mempunyai dan memakai senjata tidak akan dihalang-halangi. Samuel Smith The Constitutional of United States (New York: Baruers
melawan pihak kepolisian Chicago yang semuanya menggunakan senjata api. Pasukan polisi Chicago di bawah pimpinan John Ebershold akhirnya dapat membubarkan aksi pemogokan pada Perusahaan Mesin Pengetam Chicago akhir bulan pebruari tahun 1886.217 Aksi pemogokan kaum buruh Perusahaan Mesin Pengetam Chicago yang dimulai sejak awal bulan pebruari tahun 1886 dan berakhir pada akhir bulan Pebruari tahun 1886, telah memakan korban sebanyak 4 kaum pemogok terbunuh dan beberapa dari pihak pemogok maupun pihak-polisi telah mengalami menderita luka-luka.218 Kegagalan aksi pemogokan pada Perusahaan Mesin Pengetam Chicago bulan Pebruari tahun 1886, hal ini mengakibatkan Agust Spies dan kaum anarkis di Chicago merasa dendam terhadap pihak kepolisian Chicago, sehingga mereka semakin berusaha meningkatkan gerakannya. Pada 4 Mei 1886 Agust Spies berhasil mengumpulkan masyarakat di Haymarket Square yang berada di sebelah barat kota Chicago sebanyak 1200 orang yang terdiri: kaum buruh, kaum petani dan beberapa militer yang telah berhasil dipengaruhinya.219 Ia di depan massa sebanyak 1200 orang di Haymarket Square mengadakan propaganda tentang perlunya gerakan anarkisme. Materi propaganda berkisar tentang berbagai kepincangan di dalam masyarakat yang disebabkan oleh berbagai peraturanperaturan kekerasan dan memaksa yang diciptakan kaum pengusaha di berbagai perusahaan maupun seluruh lembaga pemerintah dan segenap peraturan yang diciptakannya hanyalah menyengsarakan dan menindas masyarskat. Ia selanjutnya menyarankan perlunya gerakan anarkisme yang bertujuan untuk menghancurkan berbagai lembaga yang dianggap merintangi keadilan dan kemajuan di dalam masyarakat. Agust Spies pada saat mengadakan aksi propaganda gerakan anarkisme pada masyarakat Haymarket Square, tiba-tiba datang sebanyak 180 pasukan polisi Chicago untuk membubarkan massa, kemudian pertemuan itu dapat dibubarkan.220 Aksi pembubaran massa pada masyarakat Haymarket Square oleh kepolisian Chicago, menyebabkan kaum anarkis semakin merasa sakit hati terhadap kepolisian Chicago. Kegagalan aksi pemogokan pada Perusahaan Mesin Pengetam, Chicago (Pebruari
1886),
pembubaran aksi propaganda pada 4 Mei 1886, hanyalah menambah rasa dendam kaum anarkis Chicago kepada pihak kepolisian Chicago, sehingga mereka secara diam-diam menyusun kekuatan untuk memba& Noble' 1966), hlm. 49. 217
Adrian A. Paradis, op. cit., hlm. 27.
218
Harvey Wasserman's, op. cit., hlm. 125.
219
Ibid.
220
Adrian A. Paradis, op. cit., hlm. 26.
las dendam. Pada pertengahan Mei 1886 mereka mengadakan aksi pelemparan bom ke arah kantor kepolisian Chicago. Peledakan tersebut berhasil membunuh seorang polisi, melukai 17 polisi, dan 6 diantaranya mengalami luka-luka berat yang diperkirakan akan mati.221 John Ebershold sebagai komandan polisi Chicago merasa heran dan cemas terhadap peristiwa peledakan bom pada kantor kepolisian Chicago pada pertengahan Mei 1886. Ia kemudian berusaha hendak mengadakan penyelidikan terhadap peristiwa peledakan bom tersebut sampai tuntas. Berdasarkan hasil penyelidikan, maka John Ebershold berhasil menangkap 8 kaum anarkis Chicago dan mencurigai salah seorang anak buahnya yang bernama Kapten J. Schaak yang tertuduh telah terlibat di dalam aksi peledakan bom di kantor kepolisian Chicago, karena Kapten J. Schaak telah berhasil dipengaruhi oleh gerakan anarkis Chicago.222 Delapan kaum anarkis yang tertangkap itu kemudian diadili dan ternyata terlibat di dalam peristiwa peledakan bom pada kantor kepolisian Chicago, maka 5 diantara 8 kaum anarkis yang tertangkap itu menerima hukuman mati, sedangkan sisanya melakukan bunuh diri di dalam penjara sebelum mereka diadili.223 Kapten J. Schaak yang telah tertangkap itu juga tidak lepas dari proses pengadilan, ia dinyatakan terlibat di dalam peristiwa aksi peledakan bom pada kantor kepolisian Chicago, sehingga ia dijebloskan di dalam penjara. Komandan kepolisian Chicago (John Ebershold) merasa heran dan cemas setelah mengetahui bahwa anak buahnya (Kapten J. Shack) terlibat di dalam aksi peledakan bom pada kantor kepolisian Chicago. Ia kemudian mengatakan: "I have wondered whether (Schaak's) delusions resulted from a kind of self-hypnotiam of from mere mania; but certainly he saw more anarchiat than vast hell could hold. Boms, dynamite, daggers, and pistols seemed ever before him.224
4.2.2 Pemogokan di Perusahaan Besi dan Baja, Homestead Tahun 1892 Kondisi sosial-ekonomi kaum buruh di Amerika Serikat pada awal tahun 1890-an sangat ditentukan oleh jumlah buruh yang tersedia dan siklus perekonomian di Amerika Serikat pada waktu itu. Jumlah kaum buruh di Amerika Serikat pada awal tahun 1890-an telah menunjukkan jumlah pertumbuhan
221
Harvey Wasserman's, op. cit., hlm. 125.
222
Kaum anarkis Chicago berusaha menanamkan pengaruhnya dengan propaganda melalui surat kabar berhaluan radikal di kota Chicago bernama Arbeiter Zeitung, maupun dengan cara mendukung berbagai aksi pemogokan. Propaganda demikian ini ternyata mampu mempengaruhi berbagai masyarakat Chicago seperti pada kaum buruh Perusahaan Mesin Pengetam Chicago, kaum buruh dan kaum petani di Haymarket Square serta berhasil mempengaruhi Kapten J. Schaak dari kepolisian Chicago.
223
Harvey Wasserman's., op. cit., hlm. 127.
224
Ibid., hlm. 126.
yang besar, hal ini karena pertumbuhan kaum imigran yang masuk ke Amerika Serikat yang besar jumlahnya. Pada tahun 1890 jumlah kaum imigran yang masuk ke Amerika Serikat sebanyak 455.302 jiwa, pada tahun 1891 tercatat sebanyak 560.319 jiwa, dan pada tahun 1892 tercatat sebanyak 579.663 jiwa.225 Kaum imigran Amerika Serikat antara tahun 1890 -
1892 tumbuh secara pesat, karena
terpengaruh oleh perkembangan Revolusi Industri di Eropa yang mampu menambah penderitaan kaum buruh di berbagai negara di Eropa sebagai akibat ekploitasi dari kaum pengusaha. Keberhasilan Revolusi Industri dapat membawa negara-negara industri di Eropa menjadi kaya rays, hal ini juga disebabkan oleh keberhasilan kaum pemilik modal di dalam usahanya memperoleh akumulasi kapital. Keberhasilan kaum pengusaha di dalam mendapatkan akumulasi kapital dapat diperoleh dengan secara mengek ploitasi kaum buruh yang dapat berupa: penetapan jam kerja panjang, upah buruh rendah, kondiai pekerjaan tidak sehat dan membahayakan, penggunaan tenaga buruh anak-anak di bawah umur dan sebagainya. Berita penemuan tambang emas di berbagai daerah di Amerika Serikat seperti: California, Colorado, Nevada, dan perkembangan sistem transportasi yang baik, juga sebagai faktor yang menyebabkan kedatangan kaum imigran dari berbagai negara di Eropa maupun Asia ke Amerika Serikat antara tahun 1890 sampai tahun 1892. Kedatangan kaum imigran ke Amerika Serikat adalah bermotif ekonomi, yaitu untuk mendapatkan pekerjaan, sehingga dengan bertambah banyak kaum imigran yang masuk ke Amerika Serikat antara tahun 1890 sampai tahun 1892 yang berjumlah 1.595.284 jiwa dengan rata-rata setiap tahun kaum imigran yang masuk ke Amerika Serikat sebanyak 531.761 jiwa. Penambahan kaum imigran dalam jumlah yang besar selama tiga tahun yaitu antara tahun 1890 sampai tahun 1892 sebanyak 1.595.284 jiwa, ini berarti akan menimbulkan surplus tenaga kerja maupun sebagai ancaman persaingan bagi kaum buruh karena dengan surplus tenaga kerja berarti akan mempengaruhi turunnya tingkat upah dan meningkatnya jumlah pengangguran. Perekonomian Amerika Serikat pada tahun 1892 mengalami masa depresi ekonomi dengan ditandai munculnya berbagai trust yang saling berkompetisi untuk memperoleh monopoli pemasaran, Terjadinya depresi ekonomi di Amerika Serikat antara tahun 1884 sampai tahun 1887 disebabkan oleh munculnya berbagai trust yang saling berkompetisi untuk berusaha mendapatkan akumulasi kapital yang sebanyak-banyaknya, sehingga trust-trust tersebut dapat memonopoli pemasaran. Pemerintah Amerika Serikat berusaha mengatasi depresi ekonomi tahun 1884 - tahun 1887 dengan menekan berbagai monopoli yang dipraktekkan kaum pemilik modal, miaal: dikeluarkan Interstate Commerce, Act pada tahun 1887.226 Undang-undang tersebut melarang pooling, rabat, diskriminasi ongkos, dan membentuk Komisi 225 226
Richard B. Morris., lock. cit. Donald L. Kemmerer, op. cit., hlm. 94.
Perdagangan Antar-Negara Bagian untuk menjaga agar undang-undang itu tidak dilanggar, dan untuk mengatur ongkos serta praktek perkeretaapian.227 Pemerintah Amerika Serikat selain menetapkan Interstate Commerce Act di dalam usahanya mengatasi depresi ekonomi tahun 1884 tahun 1887, juga berhasil menetapkan Sherman Anti-Trust Act tahun 1890. Undang-undang tersebut melarang segala kombinasi yang mengekang perdagangan antar negara bagian dan perdagangan dengan luar negeri.228 Penetapan Interstate Commerce Act tahun 1887 dan Sherman Anti-Trust Act tahun 1890 diharapkan dapat menyehatkan kembali kondiai perekonomian Amerika Serikat yang sedang dilanda depresi ekonomi tahun 1884 - tahun 1887. Pada mulanya pemerintah melaksanakan, Interstate Commerce Act dan Sherman Anti-Trust Act secara tegas, sehingga mampu menekan berbagai monopoli di dalam kegiatan dunia usaha, dan mampu menyehatkan kembali kondiai perekonomian Amerika Serikat dari masa depresi ekonomi tahun 1884 - tahun 1887. Para pengusaha di Amerika Serikat dengan modal yang dimilikinya, kemudian berhasil mempengaruhi Pengadilan Federal, sehingga lembaga ini akhirnya tidak mampu lags melaksanakan secara tegas Interstate Commerce Act maupun Sherman Anti-Trust Act, maka bertambah subur kembali berbagai monopoli di dalam dunia usaha, dan ini mengakibatkan kembali timbulnya depresi ekonomi tahun 1892. Perkembangan pesat kaum imigran ke Amerika Serikat, depresi ekonomi tahun 1892, ekploitasi kaum buruh yang dipraktekkan kaum pengusaha Amerika Serikat, ini membawa pengaruh serius terhadap kondiai sosial ekonomi kaum buruh pada Perusahaan Besi dan Baja di Homestead, Pensylvania. Kondiai sosial ekonomi kaum buruh pada Perusahaan Besi dan Baja di Homestead mpmprihatinkan, karena mereka selalu menjadi sasaran obyek ekploitasi pemilik perusahaan itu, yaitu Andrew Charnegie. Mereka masih bekerja sebanyak 10 jam setiap hari, dan menerima upah sebanyak $ 2,5 - $ 3 setiap hari.229 Depresi ekonomi tahun 1892 ditandai munculnya berbagai trust yang Baling berkompetisi untuk memperoleh akumulasi kapital sebanyak-banyaknya, dan trust-trust itu kemudian dapat memonopoli pemasaran. Para pemilik trust dapat memonopoli pemasaran, maka mereka dapat menentukan harga dengan sekehendak hati, sehingga meningkatlah berbagai harga barang kebutuhan hidup maupun barang produksi lainnya. Peningkatan berbagai harga produksi itu mengakibatkan penghasilan yang diterima
227
Para pemilik trust dalam dunia usaha kereta api seperti Harriman yang mampu memonopoli pada jalur kereta api Northern Pacific. Ia sering kali menetapkan diakriminasi harga, menawarkan ongkos yang lebih murah kepada para pengirim dalam jumlah besar dengan cara members rabat atas sebagian beaya, ini berarti akan merugikan kaum pengirim -cli -dalam jumlah yang kecil. The United Information Service, Garis Besar Sejarah Amerika (Jakarta: USICA, tanpa tahun terbit), hlm. 127.
228
E'.T..Weiler, The ' American Economic Sistem (New York: The Macmillan Company, 1968), hlm. 470.
229
Foster Rhea Dulles, Labor In American A History (New York: Thomas Y. Crowell, 1973), hlm. 167.
kaum buruh Perusahaan Besi dan Baja di Homestead tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap hari. Kondiai sosial-ekonomi kaum. buruh Perusahaan Besi dan Baja di Homestead memprihatinkan, dan ditambah dengan kebijaksanaan menejr perusahaan (Henry Clay Frick) tentang penurunan upah buruh sebanyak 25 persen. Kebijaksanaan tersebut hanya menambah penderitaan kaum. buruh Perusahaan Besi dan Baja di Homestead, sehingga kaum buruh pada perusahaan itu pada awal bulan Juli tahun 1892 mengadakan aksi pemogokan untuk menuntut penghapusan penurunan upah.230 Gambar 16, Henry Clay Frick231 Beberapa pertimbangan Henry Clay Frick mengeluarkan kebijaksanaan penurunan upah meliputi: (1) Andrew Charnegie adalah pemilik Perusahaan Besi dan Baja di Homestead yang memperkerjakan Henry Clay
Frick
sebagai
menejer
perusahaan
itu
dengan
harapan
perusahaannya dapat memperoleh laba yang sebesar-besarnya.232 Henry Clay Frick berusaha memperoleh
keuntungan yang sebesar-besarnya
dalam, perusahaan itu dengan berdasarkan pada prinsip: menekan beaya produksi yang sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil produksi yang sebesar-besarnya, dan ia berusaha mewujudkannya dengan cara mengekploitasi kaum buruh dapat berbentuk: penetapan upah rendah, jam kerja panjang dan sebagainya; (2) pada tahun 1890-an perkembangan kaum imigran ke Amerika Serikat bertambah pesat, miaal kaum imigran masuk ke Amerika Serikat antara tahun 1890 sampai tahun 1892 tercatat sebanyak 579.663 jiwa. Motif utama kedatangan kaum imigran tersebut adalah untuk mencari pekerjaan, sehingga dengan masuknya kaum imigran sebanyak 579.663 jiwa itu berarti menimbulkan surplus tenaga kerja dan merupakan ancaman persaingan kaum buruh di Amerika Serikat. Timbulnya surplus tenaga kerja yang disebabkan oleh jumlah imigran yang besar, ini berarti adanya ketidak seimbangan antara jumlah tenaga kerja dengan jumlah pekerjaan atau jumlah tenaga kerja lebih besar daripada jumlah lapangan pekerjaan, dan ini akan menimbulkan banyak pengangguran. Kondisi yang demikian ini menimbulkan tingkat upah turun. Berdasarkan kondisi yang demikian ini, maka Henry Clay Frick mengambil kebijaksanaan untuk menurunkan
upah buruhnya, apabila para pekerja merasa keberatan atas kebijaksanaan itu, sehingga
mereka banyak yang meninggalkan pekerjaannya, maka Henry Clay Frick tidak perlu merasa khawatir karena dapat mengganti dengan pekerja yang lain. Kebijaksanaan penurunan upah dari Henry Clay Frick, 230
Foster Rhea Dulles, op. cit., hlm. 166.
231
http://www.google.co.id/HenryClayFrick.html
232
Harvey Wasserman's, op. cit., hlm. 128.
dijawab oleh kaum buruhnya dengan mengadakan aksi pemogokan pada permulaan bulan Juli tahun 1892 untuk menuntut pembatalan penurunan upah.233 Pelaksanaan aksi pemogokan kaum buruh Perusahaan Besi dan Baja di Homestead itu secara mass picketing dengan mendapatkan dukungan sebanyak 4000 kaum buruh. Aksi pemogokan secara mass picketing maksudnya aksi pemogokan yang melibatkan ribuan kaum buruh sambil berbaris membentuk suatu rintangan di sekitar pabrik. Aksi pemogokan tersebut telah mendapat dukungan dari kaum anarkis Pittsburgh dengan mempercayakan Alexander Berkman untuk mengkoordinasi aksi pemogokan. Gambar 17, Alexander Berkman234 Kaum buruh Perusahaan Besi dan Baja di Homestead mengadakan aksi pemogokan secara mass picketing dengan harapan: (1) untuk menghalangi apabila ada usaha pembrantasan aksi pemogokan yang dilaksanakan secara persuasi moral maupun secara kekerasan tidak dapat memasuki perusahaan itu; (2) untuk mendiaiplinkan para pemogok, maksudnya: bariaan piket yang diorganisasi secara ketat di bawah pimpinan kapten piket, mempunyai tugas untuk mengatur para pemogok supaya menjadi kelompok yang teratur, terkendali dan pat uh; (3) untuk meningkatkan moral para pemogok, karena bariaan piket masaal yang telah terorganisasi secara teratur dapat berperanan sebagai simbul kesatuan dan kekuatan kaum buruh, sedangkan nyanyian, sorak-sorai dan kegembiraan bariaan piket masaal itu dapat membesarkan hats para buruh.235 Aksi pemogokan secara mass picketing pada Perusahaan Besi dan Baja di Homestead, ini berarti kaum pemogok berhasil menduduki pabrik tersebut. Pendudukan pabrik oleh kaum pemogok berarti Henry Clay Frick sewaktu-waktu dapat terancam kerugian besar berupa kehilangan mesin-mesin pabrik yang sangat mahal harganya, karena kaum pemogok dapat menghancurkan mesin-mesin itu apabila tuntutan mereka tidak segera terkabulkan. Henry Clay Frick merasa cemas terhadap aksi pemogokan para buruhnya, kemudian ia dengan modal yang dimiliki berhasil mempengaruhi rasukan Detektif Pinkerton untuk segera dapat membubarkan aksi pemogokan itu dan sekaligus dapat merebut kembali pabriknya dari tangan para pemogok tan-pa mengalami banyak kerusakan. Ia menyadari bahwa rasukan Detektip Pinkerton tidak dapat dibawa masuk melalui bariaan mass picketing, yang diausun kaum buruh secara teratur di sekitar pabrik, maka Henry Clay Frick menyuruh kepada Pasukan Detektip Pinkerton untuk 233
Adrian A. Paradis, op. cit., hlm. 35.
234
http://www.google.co.id/AlexanderBerkman.html
235
Eugene V. Schneider, Industrial Sociology, diterjemahkan oleh J.L. Ginting (Jakarta:, Aksara, Persada, 1982) hlm. 344-345.
menggunakan perahu dari hilir sungai Monongahela menuju Perusahaan Besi dan Baja di Homestead yang berada di tepi sungai itu. Gerakan Pasukan Detektif Pinkerton dengan menyusuri sungai Monongahela agar tidak dapat diketahui oleh kaum pemogok, Henry Clay Frick memerintahkan pasukan tersebut agar dapat memasuki pabriknya pada saat matahari belum terbit. Pada tanggal 6 Juli tahun 1892 Pada jam 4.00 pagi (waktu setempat), maka berangkatlah Pasukan Detektip Pinkerton sebanyak 300 orang dengan menggunakan dua perahu menyusuri sungai Monongahela menuju pabrik tersebut.236 Kedua perahu itu sampai di sekitar pabrik tersebut pada jam 6.00 pagi (waktu setempat), mereka selanjutnya bergerak mendekati pagar di pinggir pabrik, tetapi para pemogok mengetahui manuverr itu, maka mereka segera mengadakan aksi pembakaran mesinmesin dan bersiap-siap untuk menghadapi Pasukan Detektip Pinkerton yang telah berhasil menjebol pagar dan selanjutnya memasuki pabrik, dan segera terjadilah pertempuran antara kedua belch pihak. Di dalam pertempuran itu, Pasukan Detektip Pinkerton berkekuatan 300 orang dengan menggunakan senjata api, sedangkan kaum pemogok mempunyai kekuatan lebih besar daripada Pasukan Detektip Pinkerton. Kaum pemogok mempunyai kekuatan sebanyak 4000 orang dengan menggunakan senjata seperti: piaau, tongkat untuk pemukul, berbagai jenia benda tumpul sebagai slat pemukul maupun berbagai benda tajam, dan sebagian besar para pemimpin pemogokan itu menggunakan senjata api.237 Di dalam pertempuran itu berlangsung satu hart yaitu dari pagi sampai sore, dan karena kekuatannya tidak seimbang maka kaum pemogok di bawah pimpinan Alexander Berkman berhasil mendesak Pasukan Detektip Pinkerton dan pasukan tersebut kemudian menyerah pada sore harinya. Di dalam periatiwa itu telah memakan korban sebanyak 7 orang kaum pemogok terbunuh, 3 orang dari Pasukan Detektip Pinkerton terbunuh, dan kedua belch pihak banyak yang mengalami luka-luka.238 Kekalahan Pasukan Detektif Pinkerton hanyalah menambah kerugian besar bagi Henry Clay Frick karena ia telah kehilangan semua mesin-mesin pabrik, thank-bairang produksi'yang semuanya telah dibakar kaum pemogok. Di dalam keadaan yang demikian ini ia terpaksa berjanji hendak mengabulkan tuntutan pembatalan penurunan upah buruhnya dengan syarat apabila para pemogok segera mengakhiri aksi pemogokan dan segera bekerja kembali. Sebenarnya ia hendak mengabulkan tuntutan 236
Harvey Wasserman's, lock. cit.
237
Di dalam. Amendemen II Konstitusi Amerika Serikat telah memberikan kebebasan kepada rakyat Amerika Serikat untuk memiliki dan menggunakan senjata api. Para pemimpin aksi pemogokan pada Perusahaan Besi dan Baja di Homestead adalah kaum anarkis, mereka biasanya menggunakan senjata api, bahan peledak dan sebagainya untuk aksi radikal. Ini seperti pernah diperlihatkan salah seorang pemimpin aksi pemogokan pada perusahaan tersebut bernama Alexander Berkman berusaha menembak Henry Clay Frick sebagai pemilik perusahaan itu pada saat terjadi kegaduhan di dalam pabrik, tetapi ia berhasil menyelematkan diri. Ibid., hlm. 129.
238
Eugene V. Schneider, op. cit., hlm. 269.
para pemogok itu hanyalah among kosong belaka dannhanya sebagai taktik Henry Clay Frick untuk mengurangi kebrutalan para pemogok mengadakan aksi kerusakan-kerusakan di pabrik tersebut. Henry Clay Frick dengan kekayaan yang dimiliki selanjutnya berhasil mempengaruhi Kongres Amerika Serikat, kemudian Kongres mengirimkan sebanyak 8.000 pasukan tentara federal untuk membubarkan aksi pemogokan pada Perusahaan Besi dan Baja di Homestead.239 Kongres Amerika Serikat berusaha membubarkan aksi pemogokan pada Perusahaan Besi dan Baja di Homestead dengan mengirimkan pasukan tentara federal, hal ini dengan tuduhan para pemogok telah melakukan perbuatan pidana karena mereka telah menciptakan kegaduhan di dalam masyarakat dapat berbentuk: pembunuhan, penganiayaan, dan tindakan kejahatan lainnya.-Perbuatan semacam ini hanyalah mengganggu kestabilan keamanan maupun perekonomian negara, maka segera harus ditindak. Kongres selanjutnya meletakkan undang-undang bahaya perang di Homestead.240 Henry Clay Frick selanjutnya berusaha menghantam aksi pemogokan dengan melalui berbagai masa media yang mengiklankan bahwa perusahaan berada di pihak yang benar, sedangkan para pemimpin aksi pemogokan pada Perusahaan Besi dan Baja di Homestead seperti: Alexander Berkman, Emma Goldman adalah kaum anarkis yang merupakan "orang asing" dan sebagai "pemeras", mereka selalu berusaha untuk menipu atau menjerumuskan kaum buruh. Aksi pemogokan semacam itu tidak akan berhasil karena pihak pemerintah maupun pihak masyarakat tidak akanm mendukung, bahkan sebaliknya hendak menumpas aksi pemogokan tersebut. Aksi pemogokan pada Perusahaan Besi dan Baja di Homestead hanyalah merugikan kaum buruh sendiri, karena mereka akan kehilangan mate pencahariannya, dan hal ini berarti kaum buruh terancam oleh bahaya kelaparan. Berbagai mass media juga segera menyarankan agar kaum buruh pada Perusahaan Besi dan Baja di Hemestead segera mengakhiri aksi pemogokannya dan segera bersedia mulai bekerja kembali pada perusahaan tersebut.241 Usaha Henry Clay Frick untuk menghancurkan aksi pemogokan buruhnya dengan memohon bantuan pada lembaga pemerintah yaitu Kongres maupun kepada berbagai masa media, ternyata berhasil melemahkan moral para pemogok, lagi pula selama aksi pemogokan itu mereka tidak didukung olehn dana pemogokan yang memadai, sehingga hal ini memperlemah daya tahan para pemogok. Pasukan tentara federal akhirnya berhasil menangkap pimpinan pemogokan tersebut yaitu Alexander Berkman dan Emma 239
Kongres Amerika SeriIrat' mengirimkan pasukan tentara federal untuk membubarkan aksi pemogokan pada Perusahaan Besi dan Baja di Homestead, kebijaksanaan ini berdasarkan pada Pa-sal 8 Konstitusi Amerika Serikat mengenai "Kekuasaan yang diberikan kepada Kongres", khususnya pada ayad 15 yang berbunyi: "Mengatur memanggil miliai untuk menjalankan Undang-undang Uni, menindas pembrontakan, dan menahan-penyerbuan". Lihat Samuel Smith, op. cit., hlm. 41.
240
Adrian A. Paradis, op. cit., hlm. 35.
241
Eugene V. Schneider, op. cit., hlm. 269-270.
Goldman, maka aksi pemogokan semakin bertambah lemah, dan pada Nopember 1892 aksi pemogokan telah dapat diamankan kembali.242 Pada saat terjadi aksi pemogokan pada Perusahaan Besi dan Baja di Homestead,
Andrew
Charnegie sebagai pemilik perusahaan tersebut sedang berada di Italia untuk menikmati masa liburan. Setelah berada di Amerika Serikat, maka ia menyalahkan tindakan Henry Clay Frick menggunakan Pasukan Detektif Pinkerton untuk mematahkan aksi pemogokan tersebut, karena hanyalah menimbulkan kegaduhan, kerusakan dan kerugian yang besar di pihak perusahaannya.243 Andrew Charnegie memerintahkan kepada Henry Clay Frick untuk segera memperbaiki kembali berbagai kerusakan di pabriknya, dan setelah usaha perbaikan tersebut selasai, maka Andrew Charnegie pada Nopember 1892 mulai memerintahkan kepada Henry Clay Frick untuk membuka perusahaannya kembali. Andrew Charnegie telah memperkerjakan kembali kaum buruhnya yang telah mengakui kesalahan atas keterlibatannya di dalam aksi pemogokan tersebut dan memecat sebanyak 800 kaum buruh yang terlibat di dalam aksi pembakaran pabrik.244
242
Adrian A. Paradis, op. cit., hlm. 36.
243
Ibid., hlm. 35.
244
Ibid.
BAB 5 KESIMPULAN Kemenangan Inggris terhadap Prancis di dalam perang memperebutkan daerah koloni di Amerika ( 1756 - 1763 ) menyebabkan hutang Inggris bertambah banyak, kemudian hutang itu dibebankan kepada kaum koloni di Amerika, namun mereka menolak, sehingga timbullah konflik antara negeri-induk dengan para koloni. Konflik itu pada mulanya berkisar tentang penolakan hutang negeri-induk yang dibebankan kepada kaum koloni di Amerika, kemudian berkembang melawan "struktur" yang telah ada, yaitu dalam bentuk perjuangan kaum koloni untuk melepaskan diri dari cengkeraman negeri-induk (Inggris), dan perjuangan itu di bawah pimpinan George Washington berhasil memproklamasikan kemerdekaan pada 4 Juli 1776. Setelah kaum koloni berhasil memproklamasikan kemerdekaan Amerika, membawa perubahan pada perkembangan sistem kapitalisme di Amerika Serikat. Pada mulanya para koloni di Amerika Serikat sebagai obyek politik merkantilisme negeri-induk. Setelah berhasil memerdekakan diri, kemudian mereka menyelenggarakan sistem perekonomian secara liberal berdasarkan pada prinsip "laisser-faire." Di dalam sistem perekonomian demikian liberal menjamin kebebasan bagi seluruh rakyat Amerika Serikat untuk saling berkompetisi dalam usaha memperoleh akumulasi kapital sebanyak-banyaknya. Di dalam dunia industrialisasi di Amerika Serikat terdapat dua golongan besar yang saling konflik, yaitu antara kaum kapitalis yang berhadapan dengan kaum buruh, karena keduanya saling memiliki kepentingan yang berbeda. Kaum kapitalis sebagai pemilik alat-alat produksi berusaha memperoleh akumulasi kapital sebesar-besarnya dengan cara menekan beaya produksi yang sekecilkecilnya, sedangkan kaum buruh berusaha memperoleh kondisi pekerjaan yang sebaik-baiknya. Kaum kapitalis Amerika Serikat berusaha memperoleh akumulasi kapital yang cenderung mengeskploitasi kaum buruh dalam bentuk: penetapan perjanjian kerja perseorangan, jam kerja panjang, upah rendah, kondisi pekerjaan tidak sehat, dan sebagainya. Kaum buruh berusaha melindungi diri dari eksploitasi kaum kapitalis dangan membentuk serikat buruh, maka lahirlah berbagai serikat buruh di Amerika Serikat seperti: Para Ksatria Buruh tahun 1869, Federasi Buruh Amerika pada tahun 1869. Federasi Buruh Amerika merupakan wadah kaum buruh sebagai tempat mengadu, meminta bantuan,
membina kehidupan anggotanya, membela dan mewakili mereka untuk menghadapi kaum
pengusaha di dalam perselisihan perburuhan. Di dalam usaha memperbaiki kondisi sosial-ekonomi para anggotanya, maka Federasi Buruh Amerika mengadakan kerja sama secara timbal balik dengan kaum kapitalis, dan menolak gerakan radikalisme yang bertujuan untuk menghancurkan struktur kelas kapitalis
di Amerika Serikat untuk digantikan dengan bentuk masyarakat yang sosialistis. Hal ini. berarti Federasi Buruh Amerika berfungsi sebagai "katub penyelamat" yang mampu memberikan jalan keluar untuk meredakan konflik antara kaum pengusaha (kaum kapitalis) dengan kaum buruh melalui sistem tawarmenawar di dalam perjanjian kerja. Sebab-sebab meletusnya aksi pemogokan pada Perusahaan Mesin Pengetam Chicago tahun 1886, maupun pada Perusahaan Besi dan Baja di Homestead tahun 1892, dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (1) semakin sertambah pesat kaum imigran yang masuk ke Amerika Serikat pada tahun 1880-an maupun pada permulaan tahun 1890-an, hal ini menyebabkan surplus tenaga kerja dan sekaligus merupakan ancaman persaingan bagi kaum buruh di Amerika Serikat di dalam usahanya untuk mendapatkan pekerjaan; (2) timbulnya kompetisi pare pengusaha di Amerika Serikat di dalam usaha untuk memperoleh akumulasi kapital sebesar-besarnya dengan ditandai munculnya berbagai trust yang saling berkompetisi untuk mendapatkan monopoli pemasaran, sehingga timbullah depresi ekonomi, misalnya antara tahun 1884 sampai tahun 1887, dan tahun 1892. Hal ini karena perekonomian hanya dikuasai kaum pemilik modal, sedangkan tingkat daya beli masyarakat tidak dapat menjangkau harga pasar; (3) tuntutan yang tidak terkabulkan, yaitu kaum buruh pada Perusahaan Mesin Pengetam Chicago berusaha memperbaiki nasibnya dengan mengajukan tuntutan meliputi: 8 jam kerja setiap hari, perbaikan upah, larangan buruh anakanak dan wanita bekerja pada malam hari, larangan memperkerjakan buruh anak-anak di bawah usia. 10 tahun. Kaum buruh pada Perusahaan Besi dan Baja di Homestead mengajukan tuntutan pembatalan penurunan upah sebanyak 25 persen yang telah ditetapkan oleh Henry Clay Frick sebagai menejer perusahaan itu; (4) dukungan dari gerakan anarkisme di Amerika Serikat, yaitu aksi pemogokan pada Perusahaan Mesin Pengetam Chicago tahun 1886 mendapat dukungan dari kaum anarkis di Pittsburgh yang telah berhasil menyusup ke dalam Serikat Buruh Industri'dan Kerajinan Amerika, Serikat dan Canada, dan juga mendapat dukungan dari kaum anarkis di Chicago. Aksi pemogokan pada Perusahaan Nesi dan Baja di Homestead tahun 1892 mendapat dukungan dari kaum anarkis di Pittsburgh. Sebab-sebab kegagalan aksi pemogokan pada Perusahaan Mesin Pengetam Chicago tahun 1886 dan pada Perusahaan Besi dan Baja di Homestead tahun 1892, dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (1) Mc. Cornick sebagai pemilik Perusahaan Mesin Pengetam Chicago, dan Henry Clay Frick sebagai menejer Perusahaan Besi dan Baja di Homestead dengan modalnya dapat mempengaruhi berbagai
lembaga
pemerintah
untuk
me mukul aksi pemogokan. Mc. Cornick berhasil
membubarkan aksi pemogokan pada perusahaannya dangan menggunakan tenaga kepolisian Chicago, sedangkan Henry Clay Frick dapat membubarkan aksi pemogokan pada perusahaannya dengan menggunakan tenaga pasukan militer Pittsburgh; (2) kaum buruh yang mengadakan aksi pemogokan pada Perusahaan Mesin Pengetam Chicago tahun 1886 maupun pada. Perusahaan Besi dan Baja di Homestead tahun 1892 tidak didukung oleh dana pemogokan yang memadai, moral para. pemogok semakin melemah
akibat tekanan dari berbagai masa media yang mempropagandakan bahwa perusahaan berada, di pihak yang benar, dan pelaksanaan pemogokan tersebut hanya menyulitkan kehidupan kaum buruh; (3) pemilihan waktu aksi pemogokan pada Perusahaan Mesin Pengetam Chicago tahun 1886 maupun pada Perusahaan Besi dan Baja di Homestead tahun 1892 kurang tepat, karena dilaksanakan pada saat masyarakat di dua daerah tersebut banyak yang tidak bekerja. Seharusnya aksi pemogokan tersebut dilaksanakan pada saat masyarakat di dua daerah itu banyak yang bekerja, dan harga sedang mengalami kenaikan pesat.
------0-------
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku, Ensiklopedi, Austine Aleine. The Labour Story 1786 - 1949. New York: Coward Mc. Cainn, 1973. Austine Frederic OGG; Economic Development of Modern Europe. New York: The Macmillan Company, 1959.
Adrian Charles, R; The American Political Process. New York: Mc. Graw-Hill Book Company, 1965.
Alexis de Tocqueville. Masalah Demokrasi. Diterjemahkan oleh, Richard D. Heffner. Djakarta: Jajasan Penerbitan Franklin, 1955.
Asmara Hadi, HR; Sarikat Buruh Membangunnya dan Tugasnya,. Djakarta: Djambatan, 1952.
Ali Moertopo. Strategi Kebudayaan. Jakarta Centre for Strategic and International, StAdies, 1978.
Americana Corporation. The Encyclopedia Americana. New York: Americana Corporation, 1976.
Beard Charles A; New Basic History of The United States. (New York: Doubledgy & Company,1960.
Bone Hugh A; American Politics and The Party System. New York Mc. Graw-Hill Book Company 1965.
Bridgwater William and Seymour Kurtz (ed), The Columbia Encyclopedia. New York: Columbia University Press, 1977.
Britanica Corporation. The Encyclopedia Britanica,. London: Encyclopedia Britanica, Inc, 1977.
Canu Jean. Sedjarah Amerika, diterjemahkan oleh Nany Suwondo. Djakarta: Pustaka Rakjat, 1958.
Carr Robert K; American Democracy in Theory and Practice. New York: Holt-Rinehart and Winston. l974.
Cochran Thomas C; View American Economic GrowthThe Agricultural Era. New York: Me. Grave Hill Book Company, 1966 .
Cole, G.D.H; A History of Socialist Thought Socialist Thought Foreruners 1789 - 1850. Volume I. New York: St. Martin's Press, 1959. ___________; A History, of, Socialist Thought: Socialist Thought Marxism and Anarchism 1850 – 1890. Volume II. New York: St. Martin’s Press, 1957.
___________; A Short History, of, The British Working Class Movement 1789-1947. Volume I. London: George Allen & Unwin LTD, 1959.
Canu Jean. Sedjarah Amerika, diterjemahkan oleh Nany Suwondo. Djakarta: Pustaka Rakjat, 1958.
Comton's. Pictured Encyclopedia and Fact-Index.. Chicago: F.E. Comton's & Company, 1960.
Coyle Cushman David, The United States Political System, diterjemahkan oleh Aditiaman. Tanpa kota dan badan penerbit, 1957.
Daugert y Carroll R; Labor Problem in America Industry. New Y o r k : H o u g h t o n Mifflin Company, 1968.
Dulles Rhea Foster , Labor i n Ameri can A Hi story. New Yor k: Thomas Y. Crowell, 1973.
E ast on St e w ar t C; T he West ern Heri t age . Lo nd on: H ol t , Ri n e hart and Winston, Inc, 1966.
F i d l o n D a vi d . H i s t o r i c a l M a t e r i a l i s m . M o s c o w : P r o gr e s s P u b l i sh er s , 1 96 8.
G r a y A l e x a nd e r . Th e S o ci a l i st Tr a d i t i o n M o s es t o Le n i n . London: Longmans, Green and Co, 1948.
Goldber g Arthur J; Growth of Labor Law in The United States,. U . S . D e p a r t m e n t o f Labor,1962.
Harri s R.W; A Short Hi story of Ei ghteent h Century England. New York: Publishers The New American Library, tanpa t a h u n t er bi t .
Harlow Volney Ralph, The United States From Wilderness to World Power. New York: Holt-Rinehart and Winston, 1963.
Hawgood John A; America's Western
Frontiers; The
Exploration a n d S e t t l e m e n t o f
T r a n s - M i s s i s s i p p i W e s t . N e w Y o r k : A ifred A. Knopt, 1969.
Hacker Louis M; The Triumph of American ,Capitalism. New York: Mc Graw-Hill Book Company, 1965.
Kamarudin, Ensiklopedia Menejemen. Bandung: Penerbit Alumni IKPI, 1979.
Kemmerer Donald L;
Economic History of The United States.
New
Jersey:
Littlefield Adams & Co, l959.
Lorwin Lewis L; The International Labor Movement. New York; Harper & Brothers Publishers, 1953.
Litwack Leon, The American Labor Movement. Printice -Hall Inc, t anpa t ahun t er bi t .
Li t t l ef i el d Henr y W; Hi st ory, of Eur ope 1500 - 1848. New Yor k: B ar ne y & No bl e In c, t a npa t a hu n t er bi t .
Morris Richard B; Revolusi
Amerika, diter j emahkan oleh Tasrif Svc, Djakarta: Pustaka
Rakyat, 1960.
Mayor Nawawi, Pikiran Hidup dari Clausewitz. Palembang: tanpa badan penerbit,1960.
M a yo r P o l a k, J . B . A F; P e n g a nt a r S os i ol o gi I n d us t ri d a n P er usahaan. Jakarta: Bhratara Karya Aksara, 1984.
Madjid A. Siregar, Perkembangan Serikat Buruh di beberapa Negara. Djakarta: Pustaka Rakjat, 1953.
Morris Richard B; Encyclopedia of Americana History. New York: Columbia University, 1953.
Nasikun. Sebuah pendekatan Untuk Mempelajari Sistem Sosial Indonesia. Jogjakarta: Fakultas Sosial dan Politik Universitas Gajah Mada, 1974.
Poloma Margaret M; Sosiologi Kontemporer, diterjemahkan oleh tim YASOGAMA. Jakarta: Rajawali, 1984.
Petersom Florence. American Labor Union. New York Harpers & Brothers Publisher, 1952.
Paradis Adrian A; Labor In Action. New York: The New American Library, 1966. Perlman Selig, Teori Gerakan Buruh, diterjemahkan oleh Imam Sujono. Djakarta: penerbit “L.M.”, 1956.
Parker S.R; Sosiologi Industri. disadur oleh G. Kartosapoetra, Jakarta: Bina Aksara, 1985.
Parker Henry Bamford, The United States Of America A History. New York: Alfred A Knopt, 1985.
Podesetnik V; A Glance at Historical Materialism. Moscow: Progress Publishers, tanpa tahun penerbit.
Roeslan Abdulgani. Sosialisme Indonesia. Djakarta: Prapanca Djanuari, 1964.
Sohneider Eugene V; Sosiologi Industri, diterjemahkan oleh J.L. Ginting. Jakarta: Aksara Persada, 1982.
Swearigen Rodger, The World of Comunism, diterjemahkan oleh Adeng Soedarsa. Bandung: tanpa badan penerbit, 1966.
Smith Samuel, The Constitutional of the United States. New York: Barners & Noble, 1966.
ST. Tanah. Masalah Perburuhan. Djakarta: Usaha Penerbitan Gapura N.V; 1951.
SK. Trimurti. Perdjuangan Buruh. Djakarta: Widjaja, 1951.
Soedjono Hardjosoediro, Ichtisar Hukum Tatanegara Uni Amerika Serikat. Djakarta: Jajasan pembangunan, 1953.
Shannon David A; Twentieth Century America: The United States Since The 1890’s. Chicago: Ran, M. Nally & Company,1978.
Tobin Maurice J; Brief History of The American Labor Movement. Washington: United States Department of Labor, 1950.
United States Information Service, USA: Its Geography and Growth. Washington: USICA, tanpa tahun penerbit.
____________; Garis Besar Sejarah Amerika, diterjemahken oleh USIS. Jakarta: USICA, tanpa tahun penerbit.
Wasserman's Harvey. History of The United States. Erennial Library & Rev. Publisher, 1963.
Wesselink W.H.A; & K.Yff; Sedjarah Ekonomi, terjemahan Sumitro Djojohadikusumo. Djakarta: Noordhoff-Kolff N.V; 1956.
Weiler E.T; The American, Economic System. New York: The Mac. Million Company, tanpa tahun terbit.
B. Sumber Internet
http://www.google.co.id/PetaNegaraAmerikaSerikat.html http://www.google.co.id/AlexanderHamilton.html http://www.google.co.id/ThomasJefferson.html http://www.google.co.id/PatungLiberty.html http://www.google.co.id/SamuelGompers.html
http://www.google.co.id/PeterJ.Mc.Guire.html http://www.google.co.id/GabrielEdmonston.html http://www.google.co.id/J.W.Smith.html http://www.google.co.id/KarlMarx.html http://www.google.co.id/RobertOwens.html http://www.google.co.id/WilliamLovett.html http://www.google.co.id/FloraTristan.html
http://www.google.co.id/Mazzini.html http://www.google.co.id/LouisBlanq.html http://www.google.co.id/.MichaelBakunin.html http://www.google.co.id/Proudhon.html http://www.google.co.id/FrederickAdolfSorge.html http://www.google.co.id/AgustSpies.html http://www.google.co.id/HenryClayFrick.html http://www.google.co.id/AlexanderBerkman.html
Lampiran: 1
Tabel 3, ANGGOTA FEDERASI BURUH AMERIKA SAMPAI TAHUN 1940 Industri & Perserikatan
B erafiliasi
B entuk
3 5.600
A. Industri Bahan Mentah 1. Perserikatan Pemotong Bulu Domba Amerika Utara
1
2. Perserikatan Buruh Tambang Amerika
1
I
932
1. 352.700 4 90.000 7 6.800
B. Industri Manufaktur 1. Barang Berat dan Tahan Lama a. Produksi tanah liat, gelas dan batu
2.Para Pekerja Produksi Ser.rien, Kapur dan Batu Kapur 3. Perserikatan Pembuat Gelas Amerika 4. Asosiasi Pekerja Produksi Barang Kaca Amerika Serikat dan Kanada 5.Persaudaraan Pekerja Pembuat Periuk Nasional 6. Liga Pekerja Pemotong Kaca Jendela Amerika
1 1
I
939 1 878
A .C
1
I
890 1 890
A .C
1
C
917
3 93.300
1. Perserikatan Internasional Pekerja Mobil
1 935
2.Persaudaraan Pandai Besi Internasional 3.Persaudaraan Internasional Pembuat Ketel Uap, Pembuat Perahu Amerika 4.Persaudaraan Masinis Kereta Api Amerika 5.Persaudaraan Internasional Barisan Pemadan Kebakaran 6.Perserikatan Internasional Tukang, Pelana Amerika Amerika Serikat dan Kanada 7.Asosiasi Internasional Masinis 8. Perserikatan internasional Pergukir Logam 9. Perserikatan internasional Tukang Gosok Logam 10. Perserikatan Internasionsl Penuang Amerika 11. Liga Pembuat Pola Amerika 12. Perserikatan Internnsional Pembuat Kompor'Api Amerika Utara
10. 000 13. 000 18. 600 20. 00 14. 00 1.2 00
I
894
b. Besi dan Baja,Logam dan Berbagai Mesin Amerika
60 0 35. 000
C
913
1.Pekerja Produksi Tanah liat dan Batubata
Anggota tercatat Tahun 1940
A .C
1 889
A .C
1 880
A .C
1 891
A .C
1 898
A .C
1
C
874 1 888
A .C
1 920
A .C
1 896
A .C
1 859 1 887 1 892
A .C C C
19. 000 5.0 00 33. 000 65. 000 31. 000 20 0 19 0.000 30 0 7.0 00 30. 000 7.5 00 5.0 00
13. Asosiasi Pekerja Produksi Kabel Listrik.
1
1 9.900
c. Produksi Kayu Papan dan Berbagai Produksi Kayu 1. Perserikatan Internasional Pembuat Kotak Amerika Utara 2. Perserikatan internasional Pembuat Piano, Organ dan Alat Musik lainnya 3. Perserikatan internasional pekerja Penghias Kursi, Carpet, Linoleum Mechanics Amerika Utara 4. Asosiasi Internasional Pembuat Alat-alat Musik yang di Tiup 2.
1 890
b.
Produksi Bahan Kimia dan Hal yang berkaitan dengan bahan Kimia. 1. Perserikatan Pekerja Pembuat Bahan-bahan Peledak Amerika
A
1 892
A
2. Serikat Buruh Tembakau Internasional c.
1
d.
8 62.700
3. Perserikatan Internasional Pembuat Pakaian Wanita 4. Perserikatan Tukang Jahit Amerika e.
1
2 5.000 1
2. Perserikatan Internasional Pekerja Penghias Intan
7.0 00 18. 000
I
864 1
I
895
1 94.000 1 886
A
81. 000 42. 000 71. 000
.C 1
I
896 1 897
A .C 3 17.600
1 891
A
40. 000 1.6 00 27 0.000 6.0 00
.C 1
902
A .C
1
I
900 1
C
883
3 2.000 1
32. 000
I
896
4. 800
Produksi Intan-Permata 1. Perserikatan. Pemelihara Intan Amerika
10 0
I
901
Produksi Topi 1. Perserikatan Internasional Pekera Pembuat Topi
f.
1 00
Industri Pakaian 1. Perserikatan, Pekerja Pembuat Pakaian Amerika 2. Perserikatan Internasional Pembuat Sarung Tangan Amerika.
30 0
C
883
Produksi Bahan. Makanan dan Yang Sejenis 1. Perserikatan Internasional Pembuat Roti dan Kembang Gula Amerika 2. Perserikatan Pekerja Pembuat Minuman Bir dan Minuman tidak Berakohol 3. Perserikatan Pekerja Pemotongan Daging Amerika Utara
15. 000
.C
Produksi Tembakau dan Cerutu 1. Serikat Buruh Pembuat Cerutu Internasional
4.0 00 60 0
.C
Barang Yang Tidak Tahan Lama a.
30 0
C
882
1 902
A .C
1 916
A .C
30 0 4.5 00
g.
1.
Perserikatan pekerja Pembuat Sepatu dan Satiwel Perserikatan Internasional Pekerja Pembuat Tas, Dompet dan Berbagai Janis Yang Lain. Untuk Keperluan Wanita Perserikatan Internasional Pekerja Produksj. Kulit
2.
3. h.
Persaudaraan Internasional Pekerja. Pembuat Kertas
2.
Persaudaraan Pekerja Kertas
3.
Persatuan Tukang Pembuat Kertas Amerika Utara
i.
A
31. 000
A
10. 000
A
2.5 00
.C 1
937
.C 1
917
.C 6 7.000 1
893
A
Persaudaraan Intarnasional Pekerja Penjilidan Buku
2.
Gabungan Pekerja Percetakan Amerika
3.
Perserikatan Internasional Pemotret Amerika Utara
4.
Perserikatan Internasional Pembuat Papan Nana Amerika Utara Perserikatan Internasional Pekerja Mesin Cetak Amerika Utara
5. 6.
Asosiasi Internasional Photographer
7.
Perserikatan Internasional Pekerja Pembuat Klise Amerika Utara Perserikatan Internasional Percetakan Amerika Utara
8. j.
1
I
906 1 923
A .C 1 74.400
1 1
C
882 1
C
900 1 892
Perserikatan inter asional Pemintal
2.
Persatuan Pekerja Tekstil Amerika
A .C
1
C
889 1
C
899 1
C
902 1
C
852
4. 000 1
C.
Perserikatan 1nternasional Pekerja Pembuat Sapu
1
I
901
3 00 1 893
A
Perserikatan Internasional Tukang Ratu, Pembuat Batu bara dan Pekerja Dempul Amerika
3. Asosiasi Internasional Pekerja Kontruksi Jembatan
30 0
.C 1. 085.000
Bangunan dan Kontruksi
1. Asosiasi Internasional1 Pekerja Asbes
50 0 3.5 00
C
938
Produksi Jenis Yang Lain 1.
18. 700 12. 400 10. 500 70 0 13. 700 10 0 8.3 00 80. 000
C
892
Industri Tekstil 1.
24. 000 40. 000 3.0 00
.C
Percetakan. dan Pererbitan 1.
2.
1 895
Produksi Kertas 1.
k.
4 3.500
Produksi Manifaktur Kulit
1 904
A .C
1 865
A .C
1 896
A .C
4.0 00 65. 000 41. 000
4. Persaudaraan Tukan, Kayu dan Perdagangan Kayu 5.
Persaudaraan Internasional Pekerja Listrik
6.
Perserikatan Internasional Kontruksi Lift
7.
Perserikatan Internasional Ahli Mesin
8.
Perserikatan Internasional Mesin Pemotong Besi
Perserikatan Internasional Pekerja pengangkat Bahan-bahan Bangunan 10. Pcrserikatan Internasional Penebang Kayu Hutan, Pembuat Kawat, dan Pekerja Produksi Logam. 11. Asosiasi Internasional Penggosok Mamer, Batu, Penyadap Karet, Penggergaji, Pemasang Atap.
1 881 1 891
A .C
1 896
A .C
1 877
C .
1 903
A .C
1 899
A .C
1 901
A .C
1 887 864
14. Asosiasi Tukang.Ledeng dan Tukang Pipa Uap
889
Asosiasi. Pembuat Atap, Tukang, Gosok dan Pemasang Atap 16. Asosiasi. Internasional Pekerja Penuang Logam
A
1
13. Asosiasi lnternasional Tukang Menurap dan Pekerja Pembuat Semen
A .C
1
A .C
1
15.
A .C
1 919
A .C
1 888
17. Asosiasi Tukang Pemahat Batu Amerika
A .C
1 887
A .C 7 80.500 1 78.000
D. Transportasi dan Koununikssi 1.
Kereta Api (Mesin uap) a. Persaudaraan Pekerja Clerk, pengangkat muatan barang, pekerja Stasiun Ekpress
1 898
A
e. 2.
Perserikatan Tukang Langsir Kereta Api Amerika Utara
1 886
A
1
C
936 1
C
894
4 74.000 1 892
A
b. Organisasi Nasional Nahkoda Amerika
80. 000 39 4.000
.C 1
899
A .C. 8 4.000
3. Transportasi Air a. Asosiasi Internasional Pekerja Pelabuhan
65. 000 6.5 00 8.0 00
.C
Transportasi Jalan dan Jalan Raya a. Asosiasi Gabungan Pekerja Jalan Kereta Listrik, Kereta Motor Amerika. b. Persaudaraan Internasional Pengemudi Gerobak, Pengemudi Mobil dan Kuli Gudang Amerika
1.5 00
C
918
d. Persaudaraan Pekerja Penjaga Pintu Kereta Tidur
97. 000
.C 1
b. Pegawai Kondektur Kereta Tidur c. Persaudaraan Pekerja Pemelihara Jalan Kereta Api
30 0.000 21 0.000 18. 000 80. 000 5.0 00 16 2.000 8.0 00 5.0 00 10 0.000 19. 000 40. 000 4.0 00 20. 000 4.0 00
.C
901
9.
12. Persaudaraan Pelukis, Tukang Cat, Poster
A .C
1 892
A .C.
1
A
62. 000 3.0
887 c. Perserikatan Internasional Pelaut Anerika Utara 4.
1 892
00 A 1. 000
1 931
C
b. Perserikatan Telegrap Kereta Api c.
Persaudaraan Internasional Pekerja Telepon, Pekerja Listrik
4 3.000 1 903
C
2.
Aliansi Internasional Pembuat poster Amerika Asosiasi Inetrnasional Pekerja Clerks
1 886
C .
1
5.0 00
916 7 7.000 1 903
A
1 890
A .C. 7 93.900 1 99.300
1. Pelayanan Rekreasi Provesional
b. Perserikatan Pekerja Circus, Karnafal, dan Pertunjukan Keahlian Koboi c. Federasi Perserikatan Perancang, Ahli Tehnik mesin, Arsitek Internasional d. Federasi Pemain Musik Amerika e. Federasi Guru Amerika f. Aliansi Internasional Pemain Teater, Operasi Ahli Mesin Perfilman Amerika Serikat dan Canada
1 919
A
1 939
A .C.
1 918
A .C.
1 896
A .C.
1 916
C .
1 893
A .C. 2 16.100 2 2.200
a. Federal
2. Asosiasi Nasional Nahkohda dan Penatar Angkatan laut serta pekerja Pelabuhan
1 932
A
2. Federasi Nasional Pegawai Clerks Kantor Pos 3. Asosiasi Nasional Pegawai Kantor Pos dan Pegawai Surat Kereta Api
22. 000 20 0
.C. 1
933
A .C. 1 24.900
b. Kantor Pos Amerika Serikat 1. Asosiasi Nasional Pengantar Surat
15. 000 30 0 2.0 00 11 0.000 30. 000 42. 000
.C.
2. Pelayanan Pemeritah
1. Federasi Pegawai Pemerintah Amerika
3.0 00 74. 000
.C.
F. Pelayanan
a. Asosiasi Aktor dan Aktris Amerika
3.5 00 35. 000
.
E. Perdagangan 1.
1.0 00
.
Komunikasi a. Perserikatan Telegrap Komersial Amerika Utara
19. 000
.C.
Transportasi Udara a. Asosiasi Pilot Kapal Terbang
5.
.C.
1 892
C .
1 906
C .
1 938
A .C.
60. 000 40. 000 1.5 00
4. Asosiasi Pengiriman Surat Jawatan Kereta Api 5. Federasi Nasional Pengiriman Surat Di Pedesaan 6. Asosiasi Nasional Pengantar Tilgram
1 898
C
1 903
C .
1 938
C . 6 9.000
c. Negara, Propinsi, Kotapraja 1. Asosiasi Internasional Pemadan Kebakaran
1 918
2. Federasi Pegawai Negeri, Daerah (Propinsi), Kotapraja Amerika
A
39. 000
A
30. 000
.C. 1
937
.C. 3 78.500
3. Pelayanan Perseorangan a. Perserikatan Internasional Tukang Potong Rambut Amerika b. Perserikatan Internasional Pekerja Pelayanan Bangunan c. Asosiasi Internasional Pekerja Pembersihan dan Mengecat Rumah d. Aliansi Internasional Pelayanan Restoran, Hotel dan Liga Internasional Pelayan Rumah Makan Amerika e. Pereserikatan Internasional Pekerja Penatu
22. 000 50 0 90 0
.
1 887
C
1 917
A .C.
1 937
I .
1 890
A
20 3.000
I
40. 000 4.3 74.700
.C. 1
900
49. 000 70. 000 16. 500
.
. Jumlah
4. 374.700
Keterangan : (Daugherty, 1968, hal. 405) 1. C. sebagai kepanjangan dari Craft (craft-union). Craft-union merupakan organisasi dalam ikatan kerja (vak) atau sebagai serikat sekerja; anggota-anggotanya t e r d i r i dari orang yang melakukan pekerjaan yang sama, misalnya: tukang sepatu.tukang kayu dan sebagainya. hentuk organisasi i ni b ersi fat horizontal dan menerobos berbagai perusahaan. Anggotanya biasanya terdiri dari skilled labour yang berpendidikan fak. 2. I. Sebagai kepanjangan dari Industrial (Industrial union). Industrial union merupakan organisasi dalam ikatan industri atau perusahaan. Biasanya anggota-anggotanya terdiri dari pekerja-pekerja di perusahaan yang bersangkutan yang meliputi: skilled labour, unskilled Iabour, semi-skilled labour. Bentuk organisasi ini bersifat vertical. 3. A.C. Sebagai kepanjangan dari Amalgamated Craft (Amalgamated Craft Union). Bentuk organisasi ini, anggotanya terdiri dari skilled abour dengan berbagai jenis pekerjaan (berbagai vak). Be ntuk organisasi ini bersifa t horisontal dan menerobos berba gai perusahaan.
Lampiran: 2 Tabel 4, Jumlah Anggota Buruh Di Amerika Serikat Sampai Tahun 1940 Berafilia Berafilia Tidak si AFL si C.I.O berafiliasi Jumlah T Seluruhnya (Ribuan) R P R P R ahun ibuan ersen ibuan ersen ibuan ersen 1 2 3 4 5 6 1 4 3 6 881 105 0 8 - 5 2 1 1 1 7 886 888 38 6 - 50 4 1 2 6 1 890 375 25 0 - 50 0 1 2 7 1 894 375 75 3 - 00 7 1 2 6 1 897 447 72 1 - 75 9 1 6 7 2 900 869 25 2 - 44 8 1 1 8 3 904 2073 682 1 - 91 9 1 1 7 4 905 2022 598 9 - 24 1 1 1 7 4 906 1907 469 7 - 38 3 1 1 7 5 907 2080 542 4 - 38 6 1 1 7 5 908 2131 625 6 - 06 4 1 1 7 4 909 2006 524 6 - 82 4 1 1 7 5 910 2141 587 4 - 54 6 1 1 7 5 911 2343 787 6 - 56 4 1 1 7 6 912 2452 818 4 - 34 6 1 2 7 6 913 2716 051 5 - 65 5 1 2 7 6 914 2687 061 7 - 26 3 1 1 7 6 915 2583 968 6 - 15 4 1 2 7 6 916 2773 124 7 - 49 3
P 7 6 8 4 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 917
2 3061
457
1 918
3467
825 339
5048
093
4781
967
4027
273
3622
919
3536
853
1 920
1 925
3519
926
3502
927
3547
928
3480
929
770
3393
745
3358
743
3144
497
2973
318
3609
030
1 930
935
3928
936
3575
937
7159
938
8246
939
006
-
87
-
2
71
-
-
73
-
-
48
-
-
15
1 9
-
-
47
-
-
55
1
2
79
2 0 1 9
6
1 8
6
2 1
6
8
2 2
5
5 050 5
7 1
500 4 718 788 700
3
80
6
8 1
8 35
4 5
1
5
4
3
5
75
2
1
5
5
3
4
78
3
1 6
5
3
3
4
8
2
6
4
4
2 2
88
7
0
0
6
8
6
2
6 -
8
1 9
88
7
4 8311
-
-
9
623
-
8
3
1
83
1 9
7
2
861
-
8
2
1
-
-
1
500
03
8
2
1
-
1 9
7
0
300
-
-
1
2
1
54
8
3
1
-
1 7
6
8
2
1 934
-
7
2
1 933
14
1 9
6
8
2
1 932
-
7
2
1 931
-
8
2 3443
55
7
0
809
-
8
2
1
-
1 9
7
1
759
1
86
8
2
9
8
1
715
-
8
2
1
-
8
1
831
42
1
9
3
2
1
-
8
2
0
7
1
2
1 924
-
1
3
1 923
04
8
3
1 922
-
2
6
1
4
1 921
8
3 4125
6
0 2
1 919
8
0 6
05
7
1 940
4 8642
375
5 1
3 624
4 2
6 43
(Daugherty, 1968, hal. 405) Keterangan: 1. AFL., kepanjangan dari American Federation of Labour (Federasi Buruh Amerika) 2. C.I.O, kepanjangan dari Committee for Industrial Organization (panitia organisasi industri). C.I.O berdiri pada tahun 1935 dengan presidennya yang pertama Jhon L. Lewis.
7
DAFTAR SINGKATAN
AC
: Amalgamated Craft
AFL
: American Federation of Labor
C-U
: Craft (Craft-Union)
CIO
: Committee for Industrial Organization
DIY
: Daerah Istimewa Yogyakarta
DRS
: Doktorandus
I-U
: Industrial (Industrial-Union)
IG.
: Ignatius
IKIP
: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
K of L
: Knights of Labor
LIPI
: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Lima W+1H : What, When, Who, Where, Why, How M.H
: Mohamad Hadi
M.Hum
: Master of Humaniora
NLU
: National Labor Union
NTU
: National Trade Union
RI
: Republik Indonesia
SH
: Sarjana Hukum
S.U
: Sarjana Utama
Tiga-G
: Gold, Glory, Gospel
UGM
: Universitas Gadjah Mada
USA
: United States of America
GLOSARIUM
Amalgamated Craft
: Anggotanya terdiri skilled labor di berbagai vak
American Federation of Labor : Federasi Buruh Amerika Anarkisme
: Paham tentang penghapusan seluruh lembaga pemerintah,
Asosiasi master
: Pemilik bengkel kerja
Atchison, Topeka dan Santa Fe: Jalur kereta api Atchison-Topeka-Santa Fe-San Fransisco Blacklist
: Dafar hitam
Boikot
: Tidak membeli barang-barang produksi tertentu
Craft-Union
: Organisasi dalam ikatan kerja (vak) atau serikat sekerja
Central Pacific
: Jalur kereta api Pasific-tengah
Civil War
: Perang Warga Negara, Perang Saudara, Perang Budak,
Gilda
: Industri pengrajin dalam satu bidang pekerjaan
Institution for the Formation of Character
: Pusat kehidupan komunal dalam "desa-desa koperasi”.
Industrial-Union
: organisasi dalam ikatan industri/ perusahaan.
Journeyman
: Buruh gilda
Marxisme
: Paham tentang terciptanya masyarakat tanpa kelas (Karl Marx)
Mohak Valley formula
: Metode penghancuran kekuatan buruh disusun di Lembah Mohak
Mogok
: Secara bersama sepakat menghentikan pekerjaan
Kansas Pacific
: Jalur kereta api Pasific route Kansas-Denver-Cheyenne
Kapitalisme industri
: Sistem industry pabrikan
Knights of Labor
: Para Ksatria Buruh
Komite La Follette
: Polisi swasta dibentuk para pengusaha
Lima W+ satu-H
: Lima pertanyaan kausalistik menuju pengetahuan ilmiah
Laisser-faire
: Persaingan bebas
Northern Pacific
: Jalur kereta api Pacific-utara
Periode Pergolakan Akbar KofL : Masa bombing keanggotaan Knights of Labor
Picketing
: Mencegah orang melakukan pekerjaan selama pemogokan
Revolusi Amerika
: Perang Kemerdekaan Amerika
Sabotase
: Melakukan pekerjaan sembarangan, merusak mesin/pabrik
Semi-skilled Labor
: Buruh Setengah Terampil
Skilled Labor
: Buruh Terampil
Slowdown
: Menghambat pekerjaan
Soujorners
: Buruh “pemampir” (campuran) dalam keanggotaan K of L
Southern Pacific
: Jalur kereta api Pacific-selatan
Store-order system
: Sistem upah berupa barang
Tiga-G
: Semboyan imperialisme kuna (Gold, Glory, Gospel)
Union Pacific
: Jalur kereta api Pacific-tengah
Un-skilled Labor
: Buruh Tidak Terampil
Workers of all lands, unite
: Ajakan Karl Marx untuk persatuan kaum buruh di seluruh dunia
DAFTAR INDEKS A
B
AFL American Federation of Labor Atchison, Topeka dan Santa Fe Asosiasi master Arbeiter Zeitung American Workers Alliance Amalgamated Craft
Blacklist Barang komoditas Bargaining kerja British Trade Union Congress Burn Detective Agency
C
D
Central Pacific Christoporus Columbus Colonia Craft-Union
Die Freiheit Diskriptif-analitis Declaration of Independence Desa-desa koperasi
E
F
Emma Goldman
FBA Federasi Buruh Amerika Frederick Adolf Sorge Frederic-Auguste Bartholdi Flora Tristan Fackel
G
H
Garis Mason dan Dison General Assembly Gilda
Homestead Act Haymarket Square Hudson By Company Henry Clay Frick
I
J
Internasional I Interstate Commerce, Act Industrial-Union
Jacksonian Journeyman James Sovereign
K
L
Kansas Pacific Knights of Labor K of L Kapitalisme industri
Lima W + 1 H L'Union Ouvriere Louis Blanq Lucien Sanial
Laisser-faire
M
N
Magnetic telegraph Martin Wald Seemuller Mohak Valley formula
National Association of Manufactures National Trade Union National Labor Union National Civic Federation Northern Pacific New Harmony
Marxis Mazzini Michael Bakunin Mass picketing
O
P
Odger
Patung Liberty Pennsylvania Railroad Pinkerton Detective Agency Proudhon Partai Buruh Sosialis Pooling
Q
R
Quebec
Railway Police Revolusi Amerika Revolusi Industri Revolusioner Proletariat Rabat
S
T
Sabotase Sherman Anti-Trust Act Serikat buruh internasional Semi-skilled labor Skilled labor Slowdown Southern Pacific Store-order system Standar Oil Company
Tiga-G Totalitarianisme Trust
U
V
Undang-undang Gula Undang-undang Materai Undang-undang Perumahan Militer Un-skilled labor Union Pacific United States Bureau of Labor United States Steel Corporation
Varbote
W
X
Workers of all lands, unite William Lovett
Y
Z
Yorktown
Zaman