Serial E-book Jariyah1
Seri 4
Edisi Bulan Oktober 2015
Sapa Kami… Assalamu’alaikum Wr Wb, ,Sahabat E-Book Jariyah tercinta.. E-Book ini adalah E-Book Jariyah keempat yang kami terbitkan. Masih sama seperti edisi sebelumnya, tim penyusun buku ini adalah para volunteer yang bersedia secara sukarela menulis, mengedit, membuat ilustrasi untuk berbagai jenis tema e-book yang akan diterbitkan secara berkala. Para kontributor penulis, telah menulis sepenuh hati, pun demikian dengan tim editor dan penyusun lay out. Kami berharap e-book gratis ini bermanfaat untuk setiap pembacanya daaan masih selalu terbuka pintu untuk ikut bergabung sebagai volunteer penyusunan e-book ini, menyumbang ide, tulisan, tenaga untuk mengedit, menyusun lay out, membantu menyebarkan, mempublikasikan agar manfaat buku ini dapat dirasakan seluas-luasnya. Maka seperti namanya yaitu Jariyah, kami berharap penyusunan e-book gratis untuk umum tanpa pamrih dan dilakukan terus-menerus ini membawa keberkahan bagi setiap pihak yang berkontribusi di dalamnya. Selamat menikmati cerita dari para penulis mengenai catatan mimpi dan cerita tentang Muharram. Untuk itu kami persembahkan E-Book bertema Merajut mimpi, Munajat pada Ilahi. Salam hangat Jariyah, Tim E-Book Jariyah Edisi Keempat “Merajut mimpi, Munajat pada Ilahi” Saran dan Informasi lebih lanjut hubungi
[email protected]
“ Vision Board di keluarga kami adalah lembaran kertas yang berisi mimpi – mimpi dari masing – masing anggota keluarga”
Umm.. rasanya ini pernah saya bahas ditulisan saya yang sebelumnya dari kertas warna – warni itu kami membuat “Vision Board” yang di tempel di kamar yang paling sering dipakai untuk Sholat berjamaah.
Ah…Terbayang dengan indahnya Cita – cita... Semua orang pasti punya cita – cita, punya mimpi, punya permohonan dan harapan, begitu juga dengan keluarga kecil kami. Keluarga kami beranggotakan 4 orang: Suami, Saya, Mbak Icha, dan Adek Ibra dan masing – masing dari kami mempunyai mimpi – mimpi yang penuh warna. Dan kami menuangkannya ke dalam bentuk tulisan di secarik kertas warna – warni sesuai warna kesukaan kami. e book jariyah seri 4
Ok, saya ulangi penjelasan mengenai Vision Board di keluarga kami. Vision Board di keluarga kami adalah lembaran kertas yang berisi mimpi – mimpi dari masing – masing anggota keluarga.
3
``di saat semua anggota keluarga lengkap, dalam keadaan yang santai dan atau bahkan membuatnya di saat kegiatan yang menjadi favorit keluarga kami yaitu Kegiatan “Ngruntel” bersama di Kamar ^_^. Masing – masing dari kami mengambil kertas lipat dengan warna sesuai keinginan hati dan menulis mimpi kami selama 6 bulan ke depan.
Diantara mimpi – mimpi itu, di tengah ada yang di sebut Mimpi Besar atau Impian semua anggota Keluarga. Mimpi kecil adalah impian masing – masing individu, biasanya jangka waktunya relatif pendek, dan masing – masing anggota berusaha mencapai mimpi itu secepat mungkin. Sedangkan Mimpi Besar biasanya jangka Waktu nya cukup panjang karena dalam pencapaiannya butuh perencanaan yang sangat matang. e book jariyah seri 4
4
Papa : 1.Sekolah S2 2.Beli Gitar Baru…Dst
Mama : 1.Beli Freezer besar untuk jualan nugget
Mama : 2.Istiqomah menabungn keuntungan jualan utk tabungan Haji. 3.Dst..
e book jariyah seri 4
Adek Ibra : 1.Stop pakai diapers kalau malam
5
Tugasnya adalah memantau target – terget apa saja yang sudah tercapai dan dia sudah punya Spidol khusus untuk mencentang target yang sudah tercapai ^_^
Setelah kami selesai menulis Mimpi Besar dan Mimpi Kecil, kami menyusunnya di sebuah karton dan di tempel di dinding kamar yang sering kami gunakan untuk Sholat Berjamaah. Tujuannya adalah agar kami selalu fokus pada mimpi – mimpi kami dan menyebutnya di setiap doa kami. Disini Mbak Icha punya peran lebih dalam pelaksanaan Vision Board.
e book jariyah seri 4
Dengan demikian menambah semangatnya untuk bisa meraih mimpinya dan dia akan menyemangati kami bila banyak target kami yang belum menampakkan hasil.
6
Manusia boleh berencana dan bermimpi tapi Allah lah yang menentukan semuanya. Allah tidak selalu mengabulkan apa yang menjadi keinginan kita karena belum tentu yang kita inginkan adalah yang terbaik untuk kita. Dan tugas kita adalah berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Tiap bulan suami mengevaluasi tentang target yang sudah dan belum tercapai. Beliau selalu mengapresiasi apabila kami bisa mencapai target yang kami buat sendiri. Apabila ada target yang belum tercapai bisa dilanjutkan ke Vision Board selanjutnya. Dan tidak semua yang kami rencanakan pasti akan terwujud karena mungkin ada beberapa kendala dalam pelaksanaannya atau mungkin tidak relevan untuk Allah yang mementukan segala kebaikan.
e book jariyah seri 4
7
“Keluarga harusnya adalah sebuah TEAM, tim yg sgt solid malah, karena di sinilah pondasi masyarakat itu berada.”
Karena ini webinar pertama saya, Sblm masuk kamar dan konsentrasi dengerin webinarnya Pak Dodik Mariyanto (suami Ibu Septi Peni, founder Institut Ibu Profesional) saya pamitan dulu sama anak-anak dan juga nitip anak-anak ke suami, Bunda mau sekolah dulu ya.. Kaka Faza yang tentunya kepo, bunda kok sekolah di kamar, gurunya siapa? Jadilah saya tunjukkan proses webinar, antara ngerti dan gak, dia cuma ngangguk2. “Nanti klo uda ada gurunya panggil aku yah bunda, aku mau kenalan.” :D
Walau baru bisa berdiskusi dengan suami, alhamdulillah 2 tahun ini, kami mulai rutin mendiskusikan pencapaian keluarga tahun sebelumnya juga target dan project keluarga untuk tahun ke depan. Modal awal kami saat menyusun strategic plan bagi keluarga adalah catatan webinar yang saya ikuti 6 Okt 2013, yaitu 1 bulan menjelang tahun baru hijriyah 1435 H, semoga bermanfaat yaaahh..
e book jariyah seri 4
9
Segera disambut oleh Pak Dodik biasanya yang menjawab mix tidak memahami makna keduanya, jlebb.. hihi.. Ternyata perencanaan yg setengah2 seperti yg saya lakukan memang sangat jauh dr sempurna dan sulit utk diwujudkan menjadi hasil yg kereen nantinya. Paling setiap 1 muharram saya membuat list target, kdg sempet dievaluasi kdg ga, dan ketemu 1 muharam lagi hrs mengulang byk to do list di tahu sblmnya yg blm terealisasi, uhuk.. seddihh..
Daan, inilah slide pertama dari kuliah semalam.. Pak Dodik menanyakan kepada seluruh peserta, kami termasuk tipikal yang mana? Dalam hati saya menjawab, mix kayaknya.. e book jariyah seri 4
10
dicapai dengan cara individu masing-masing, tanpa ada kerjasama yang terorganisir sehingga terlihat kacau walaupun pada akhirnya msh memungkinkan beberapa tujuan individu tercapai beberapa lainnya tidak. Keluarga harusnya adalah sebuah TEAM, tim yang sangat solid malah, karena di sinilah pondasi masyarakat itu berada. Tujuan keluarga yang terencana dengan baik akan memudahkan menyusun tim dan strategi ke depannya.
Ini adalah ilustrasi pertama dari Pak Dodik yang menggambarkan betapa keteraturan terutama dalam keluarga sangat perlu diinternalisasikan. Jangan sampai hanya menjadi kerumunan, yg terdiri dari banyak orang, banyak tujuan, dicapai dengan cara individu e book jariyah seri 4
11
Di poin kedua jika orang tua masih lengkap dimiliki oleh seorang anak tentunya peran tsb dipegang oleh seorang ayah. Beberapa peserta menanyakan bagaimana jika suami bekerja di luar kota? Ternyata peran suami sebagai kepala sekolah seperti yang pernah saya tulis di sini tetap tak bisa diabaikan. Bagaimanapun suami adalah nakhoda dan tentu saja harus dipahami oleh istri bahwa tidak boleh ada dua nakhoda dlm 1 kapal, jika ada perselisihan ya harus diselesaikan baik2 dengan komunikasi tentunyaa..:)
Tentang bagaimana bentuk tim yang efektif seperti tampak pada slide di atas pastinya teman-teman sudah sering lihat di buku berbau manajemen, organizational behavior dll, namun kitanya sendiri yang sering lupaaa mengaplikasikan di kehidupan riil sehari-hari kita. e book jariyah seri 4
12
Seperti memutar video kehidupan, saya jadi teringat awal pernikahan kami memang pernah menuliskan bersama visi misi keluarga dan pembagian peran masing-masing. Saya akan bekerja di kampus yang memang juga dekat dengan tempat tinggal kami sehingga bisa seimbang bertemu dan mendidik anak-anak. Sementara suami yang bekerja di perusahaan swasta yang notabene akan sangat ketat jadwalnya namun saat di rumah kami berusaha seimbang mendidik anak-anak bersama. Alhamdulillah, tinggal lanjut ke rencana yang lbh spesifik dan pemantapan visi misi niiiyy :D
Seperti bisa menebak pertanyaan dlm hati saya yang bertanya, oke.. sekarang kita harus mulai drmn ya? Slide Pak Dodik selanjutnya seperti yang tampak diatas, semua dimulai dari kontrak sosial suami dan istri saat menikah atau bahkan sebelum menikah. e book jariyah seri 4
13
Ini adalah keinginan Pak Dodik dan Bu Peni yang menjadi penyatu mereka berdua walaupun setiap hari menjalani aktifitas yang sangat berbeda. Saya pribadi sehati banget si dengan common enemy di atas, paling ditambah kami bs memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitar kami nantinyaah, dan itu sdh tercapai kayaknya untuk Pak Dodik dan Bu Peni *mupeng.com
Slide di atas disebut “common enemy”.
. e book jariyah seri 4
14
Nah, di bawah ini adalah aturan utama bagi Pak Dodik dan Bu Peni.. Keren banget yaak?
Dan kami mendapat pe-er untuk membuat kontrak sosial dengan pasangan, common enemy dan golden rules di keluarga kami.
Dan berikut ini slide terakhir yaitu Menyusun skenario. Setelah itu panjang sekali sesi kami bertanya jawab di chat box, hingga waktu webinar berakhir. e book jariyah seri 4
Satu hal yang saya ingat: Rencana yang baik adalah bagian dr do’a 15
“Apapun itu, tidak masalah untuk memulai dari mimpi yang sederhana. Asal konsisten dan jelas langkah-langkah yang dilakukan”
Alhamdulillah kita telah mulai memasuki tahun baru 1417 H. Bagi beberapa keluarga saatnya untuk mereview kembali rencana tahunan yang telah dibuat. Perencaan keluarga yang telah dibuat setahun sebelumnya. Bagaimana dengan kita? Pastinya kita ingin menjadi manusia yang makin baik tiap tahunnya. Tapi menyusun target itu jauh lebih mudah daripada mewujudkannya.
Jadi mungkin kita bisa mulai dengan membuat mimpi yang sederhana terlebih dahulu. Lalu buat beberapa langkah nyata dalam mewujudkan mimpi kita itu, dalam target-target kecil 3 bulanan. Dengan harapan, apabila kita konsisten melakukan langkahlangkah itu selama 3 bulan, akan menjadi kebiasaan dan bisa dilanjutkan dengan target kecil untuk 3 bulan selanjutnya, dengan tetap melakukan kebiasaan yang sudah berhasil dilakukan 3 bulan sebelumnya.
17
e book jariyah seri 4
Contoh berikut mungkin bisa membantu:
Target tahun ini: anak lebih mandiri dan sehat Target kecil 3 bulan pertama: Merapikan mainan sendiri Beberapa cara yang bisa digunakan untuk melatih anak merapikan mainan sendiri, antara lain dengan merapikan bersama, menjadikan merapikan mainan menjadi sebuah permainan, bisa menjadi kegiatan menyenangkan untuk merapikan. Misalnya dengan melakukan lomba memasukkan mainan ke dalam lemari mainan sebanyakbanyaknya. Atau bisa juga dengan menggunakan cara ‘pembiaran’. Cukup dengan mengingatkan bahwa mainan setelah selesai digunakan harus dirapikan, supaya tidak hilang, misalnya. Jadi kalau akhirnya anak tidak merapikan dan dia tidak berhasil menemukan mainannya saat akan dipakai lagi, kita bisa mengtakan “adik simpan dimana mainannya? Karena Ibu tidak merapikannya. Kalau adik simpan pasti adik bisa menemukan dengan mudah”. Dengan belajar mengetahui risiko bahwa “mainan akan sulit ditemukan kalau tidak disimpan”, maka anak belajar dan dengan kesadaran sendiri akan mudah merapikan mainannya sendiri karena dia tidak mau lagi kehilangan mainannya. 18
e book jariyah seri 4
Target kecil 3 bulan kedua: Anak mau makan sayur Melihat anak sehat yang suka makan sayur dan buah pasti menjadi harapan banyak Ibu. jadi mungkin bagi kita yang ingin membuat anak mau makan sayur dan buah, mugkin bisa dimasukkan dalam target tahun ini. Kunci dari melatih anak makan sayur dan buah adalah harus kreatif dan sabar. Kreatif dalam mengolah menu dan cara mengajak anak. Sekarang berbagai menu olahan sayur dan buah yang mudah dibuat sendiri, sudah banyak beredar di berbagai medsos maupun blog. Coba manapun menu itu yang akhirnya bisa masuk ke anak. Mulai dari yang paling umum, nugget sayur dan es krim buah. Setelah itu bisa bertahap masuk ke menu-menu lain sehungga pelan- pelan anak mulai terbiasa untuk makan sayur dan buah. Jangan lupa juga untuk selalu ‘ngiklan’ bahwa makan sayur dan buah itu untuk diri mereka sendiri, karena yang jadi sehat itu ya mereka sendiri. Dengan penanaman mindset ini, harapannya anak akan tumbuh sendiri kesadaran untuk makan sayur dan buah demi kesehaan mereka sendiri. Awalnya pasti sulit. Tapi dengan konsistensi dan kesabaran, Insya Allah bisa berhasil.
19
e book jariyah seri 4
Target kecil 3 bulan ketiga: Anak mulai tidur sendiri Salah satu bentuk kemandirian anak adalah dengan berani tidur sendiri. Cara-cara yang bisa dilakukan antara lain dengan menunjukkan bahwa dengan tidur sendiri itu menyenangkan, bahwa itu tanda dia sudah mulai dewasa, membelikan sprei dengan warna atau gambar kesukaan anak. Dalam proses bisa juga dilakukan secara bertahap, misalnya dalam seminggu 3 hari tidur bersama Ibu, 4 hari tidur sendiri. Nantinya bisa makin ditambah jumlah hari untuk tidur sendiri. Sebelum tidur, ajak anak melakukan aktivitas yang menyenangkan bersama Ibu di kamar. Misalnya membaca buku bersama atau sekedar bercerita tetntang kegiatan hari itu. Lakukan selama waktu yang sudah disepakati, kemudian tinggalkan kamar anak agar dia bisa mulai tidur. Dengan selalu konsisten setiap hari,
20
e book jariyah seri 4
Target kecil 3 bulan keempat: Mengurangi aktivitas gadget Aktivitas gadget yang berlebihan bisa berdampak pada kesehatan fisik dan mental anak. Ajak anak untuk mulai mengurangi aktivitas gadget dan memperbanyak aktivitas bermain selain gadget. Tunjukkan bahwa aktivitas selain gadget itu menyenangkan, apalagi bila dilakukan bersama Ayah dan Ibu. bisa juga dengan menunjukkan komitmen bersama, bahwa bukan hanya anak saja yang akan mengurangi aktivitas gadget, tapi ayah dan ibu pun dmeikian. Buat kesepakatan bersama, kapan boleh ber-gadget ria dan kapan harus berhenti. Bisa juga menggunakan aktivitas gadget sebagai reward atas perbuatan anak yang baik atau hadiah dalam penggunaan star board
21
e book jariyah seri 4
Target 3 bulan kedua Anak mau makan sayur dan buah • Kreatif mengolah dan mencoba berbagai menu • Menumbuhkan kesadaran anak bahwa makan sayur buah itu sehat • Konsisten dan sabar • Berikan pujian
e book jariyah 22 seri 4
Poin-poin tsb hanya salah satu contoh saja. Dengan cara yang sama bisa juga dilakukan untuk target pribadi atau target bersama pasangan. Apapun itu, tidak masalah untuk memulai dari mimpi yang sederhana. Asal konsisten dan jelas langkah-langkah yang dilakukan, Insya Allah bukan hal yang tidak mungkin untuk mewujudkannya.
e book jariyah seri 4
22
“Menyambut tahun baru Hijriah, keluarga sebagai tonggak peradaban dapat bermuhasabah dan membuat resolusi bersama.”
Momen Tahun Baru Hijriah (1 Muharram 1437 H) kali ini kami isi dengan muhasabah keluarga. Kami melakukannya dengan diskusi ringan, melakukan evaluasi atas pencapaian tahun lalu dan membuat rencana pencapaian di tahun ini. Didorong dengan rasa penasaran, kami membuka diskusi dengan topik sejarah, menilik awal mula tercetusnya tahun hijriah.
24
e book jariyah seri 4
Sejenak Menilik Sejarah, Saat Tahun Hijriah Bermula Berikut uraian singkat yang kami kutip dari situs konsultasisyariah.com Sistem perhitungan tahun Islam bermula di jaman kekhalifahan Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu. Saat tahun ketiga beliau menjabat sebagai khalifah, beliau mendapat sepucuk surat dari Abu Musa alAsy’ari radhiyallahu ‘anhu, yang saat itu menjabat sebagai gubernur untuk daerah Bashrah.
“Apa yang menjadi titik mula tercetusnya penanggalan hijriah?” Pertanyaan diatas melintas dalam pikiran saat kami mengulas tahun baru hijriah. Pun dapat pula muncul pada celotehan ananda saat tahun baru hijriah dikenalkan padanya. Bukankah dikenal pula tahun Gajah dan tahun Fijar dalam budaya bangsa Arab? Mengapa beralih menjadi tahun dengan bilangan angka? 25
e book jariyah seri 4
Dalam surat mengatakan:
itu,
Abu
Kemudian Umar mengumpulkan para sahabat, beliau berkata kepada mereka: ضعواللناسشيئاًيعرفونه
Musa
و،فالندريعلىأيٍّنعمل،إنهيأتينامنأميرالمؤمنينكتب فالندريأهوالذينحنفيهأما،قدقرأناكتابًامحلهشعبان لماضي
”Tetapkan tahun untuk masyarakat, yang bisa mereka jadikan acuan.”
”Telah datang kepada kami beberapa surat dari Amirul Mukminin, sementara kami tidak tahu kapan kami harus menindaklanjutinya. Kami telah mempelajari satu surat yang ditulis pada bulan Sya’ban. Kami tidak tahu, surat itu Sya’ban tahun ini ataukah tahun kemarin.”
Kemudian disebutkan oleh alHakim dalam al-Mustadrak, dari Said bin al-Musayib, beliau menceritakan Umar bin Khattab mengumpul-kan kaum Muhajirin dan Anshar radhiyallahu ‘anhum dan bertanya,“Mulai kapan kita menulis tahun?” 26
e book jariyah seri 4
Jawabannya disebutkan oleh alHafidz Ibnu Hajar sebagai berikut:
Kemudian Ali bin Abi Thalib mengusulkan : “Kita tetapkan sejak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hijrah, meninggalkan negeri syirik.” Maksud Ali adalah ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hijrah ke Madinah.
أنالصحابةالذينأشارواعلىعمروجدواأناألمورال هيمولدهومبعثهوهجرت،تييمكنأنيؤرخبهاأربعة ووجدواأنالمولدوالمبعثاليخلومنالنزا،هووفاته وأعرضواعنالتأريخبوفاته،عفيتعيينسنةحدوثه فلميبقإالال،لمايثيرهمنالحزنواألسىعندالمسلمين هجرة
Kemudian Umar menetapkan tahun peristiwa terjadinya Hijrah itu sebagai tahun pertama (alMustadrak 4287 dan dishahihkan oleh adz-Dzahabi). Mengapa bukan tahun kelahiran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menjadi acuan?
Para sahabat yang diajak musyawarah oleh Umar bin Khattab, mereka menyimpulkan bahwa kejadian yang bisa dijadikan acuan tahun dalam kalender ada empat. 27
e book jariyah seri 4
Abu Zinad mengatakan:
Yaitu tahun kelahiran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tahun ketika diutus sebagai rasul, tahun ketika hijrah, dan tahun ketika beliau wafat. Namun ternyata, pada tahun kelahiran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tahun ketika beliau diutus, tidak lepas dari perdebatan dalam penentuan tahun peristiwa itu. Mereka juga menolak jika tahun kematian sebagai acuannya, karena ini akan menimbulkan kesedihan bagi kaum muslimin. Sehingga yang tersisa adalah tahun hijrah beliau (Fathul Bari, 7:268).
استشارعمرفيالتاريخفأجمعواعلىالهجرة
”Umar bermusyawarah dalam menentukan tahun untuk kalender Islam. Mereka sepakat mengacu pada peristiwa hijrah (Mahdzus Shawab, 1:317, dinukil dari Fashlul Khithab fi Sirati Ibnul Khatthab, Dr. Ali Muhammad ash-Shalabi, 1:150)
“
Karena hitungan tahun dalam kalender Islam mengacu kepada hijrah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, selanjutnya kalender ini dinamakan kalender hijriah.
“
28
e book jariyah seri 4
Antara Tahun Hijriah dan Konsep Hijrah Setelah rasa penasaran akan awal mula tercetusnya tahun Islam terjawab, pertanyaan lanjutan pun melintas kembali dalam pikiran.
Peristiwa hijrah merupakan titik penting, yang sejak saat itu, Islam menjadi suatu badan hukum yang berdaulat, diakui keberadaannya secara hukum internasional, dan hukum Islam dapat ditegakkan.
Mengapa peristiwa hijrah dijadikan sebagai acuan tahun Islam? Apa makna besar di balik peristiwa hijrah Rasulullah? Setelah mencari dari beberapa sumber,kami menggarisbawahi beberapa poin perihal hijrah.
29
e book jariyah seri 4
Islam pun memiliki undang-undang formal, pemerintahan yang resmi dan memiliki jati diri sebagai negara yang berdaulat. Kondisi ini terus berlangsung, melewati masa panjang setelah wafatnya Rasulullah, masa Khulafaur Rasyidin, masa khilafah Bani Umayyah, Bani Abbasiyah, dan masa khilafah Bani Utsmani.
30
Wilayah Islam membentang dari Maroko hingga Merauke, dimana separuh muka bumi menjadi satu kesatuan, Daulah Islamiyah. Hingga berakhir seiring dengan keruntuhan Turki Utsmani pada abad 20 Masehi/abad 14 Hijriah.
e book jariyah seri 4
Jika peristiwa hijrah di masa Rasulullah membawa perubahan besar bagi Islam, maka bagaimana kami sebagai umat Islam memaknai pergantian tahun hijriah? Perubahan apa yang dapat kami lakukan sebagai upaya hijrah diri dan keluarga?
Membawa Semangat Hijrah dalam Membangun Peradaban Menyambut tahun baru Hijriah, keluarga sebagai tonggak peradaban dapat bermuhasabah dan membuat resolusi bersama. Layaknya sebuah bangunan, masing-masing anggota keluarga memiliki peran untuk saling menguatkan. Berkaca dari resolusi tahun lalu dimana banyak target yang belum tercapai, kami mencoba mengambil pelajaran dan menelusuri akar permasalahan, dengan harapan pencapaian tahun ini dapat lebih baik lagi. 31
e book jariyah seri 4
Tiga langkah perbaikan yang kami terapkan dalam menyusun resolusi keluarga tahun ini :
1. Target Sederhana, Sesuaikan dengan Kapasitas Diri Perlu waktu untuk beristirahat, rehat sejenak, maupun mengkondisikan suasana hati dan pikiran sebelum beranjak ke aktivitas berikutnya. Poin ini membuat saya belajar untuk membuat target sederhana, sesuai kemampuan, tidak terlalu muluk yang ujungnya justru memberatkan pelaksanaannya. Serta melakukannya dengan konsisten.
Saat pembuatan resolusi tahun lalu, saya secara pribadi membuat target yang beragam. Diri ini ingin mengalami kemajuan di segala bidang. Bahkan merincinya hingga target bulanan dan mingguan. Namun saya lupa akan satu hal, mengukur kapasitas diri. Kecepatan kerja saya rupanya belum sebanding dengan estimasi jadwal yang saya tuliskan. e book jariyah seri 4
32
2. Memilih untuk Berdamai dengan Keadaan Kalau anak membutuhkan saya, tentunya saya perlu menghentikan aktivitas saya terlebih dahulu, baik sejenak maupun berkelanjutan. Ini menjadi salah satu penyebab target terbengkalai. Karena itu, penting untuk memiliki slot waktu kosong setiap harinya. Yang akan digunakan sebagai waktu pengganti aktivitas yang tertunda karena ada hal lain di luar rencana tanpa dapat dielakkan.
Ada yang salah dalam pembuatan target saya di tahun lalu. Jadwal aktivitas yang saya buat terlalu beruntun padahal ada bayi mungil yang butuh dituntun. Ya, kami memang sudah sepakat untuk memprioritaskan anak. Tapi saya lupa bahwa skala prioritas itu mengundang konsekuensi.
e book jariyah seri 4
33
2. Mengapresiasi Setiap Pencapaian, Meski Terlihat Kecil Apresiasi dari keluarga juga meningkatkan kepercayaan diri dan semangat untuk bergegasmeraih pencapaian berikutnya.
Target besar yang terpampang dalam Vision Board, membutuhkan banyak langkah kecil untuk mencapainya. Bukankah tangga selalu dilengkapi anak tangga untuk dapat menjangkau atas? Tak perlu menunggu pencapaian besar untuk saling memberikan apresiasi. Berikanlah segera, atas pencapaian sekecil apapun. Dalam keluarga, pemberian apresiasi menunjukkan kehangatan, kekompakan dan kepedulian antar anggota keluarga. e book jariyah seri 4
Meski pencapaian tahun lalu masih di bawah target, namun dari situ justru kami dapat melakukan evaluasi. Langkah perbaikan di atas juga tidak akan ada tanpanya. Harapan kami, resolusi tahun ini dapat kami upayakan dengan optimal, sebagai bentuk hijrah diri dan keluarga dalam rangka beribadah kepadaNya. 34
Sumber Pustaka : 1. Sarwat, Ahmad. SEJARAH TAHUN BARU ISLAM DAN HUKUM MERAYAKANNYA. https://web.facebook.com/permalink.php?id=293650864007847&story _fbid=481226815250250 2. Baits, Ammi Nur. SEJARAH KALENDER HIJRIAH. http://www.konsultasisyariah.com/sejarah-penetapan-kalender-hijriah/
e book jariyah seri 4
35
”Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” Surat Al Insyirah ayat 5-6
akan tetapi kita harus cepat mencari solusi dengan selalu taqorrub kepada Allah agar semua petunjuk dan jalan keluar dari Allah dapat terbaca oleh kita. Allah itu bersama prasangka hambaNya, maka kita sebagai manusia harus optimis dan harus selalu positive thinking, berkhusnudzonlah kepada Allah atas semua musibah yang Allah berikan. Tidak ada satupun di dunia ini yang luput dari pengawasan Allah SWT.”
Manusia sebagai mahluk Allah, pasti dalam menjalani hidup ini ada ujian dan cobaan yang melanda. Apabila kita memandang masalah yang diberikan itu sebagai sebuah ujian, tentu kita bisa memahami bahwa masalah itu adalah sarana percepatan peningkatan kualitas diri kita, sehingga kita bisa menikmati setiap tahapan dalam proses penyelesaian masalah. Masalah tidak akan selesai hanya dengan difikirkan,
37
e book jariyah seri 4
Jika kita lihat surat Albaqarah ayat 155-157 :
Sumber : https://alquranmulia.wordpress.com/2015/04/06/tafsir-ibnu-katsir-surat-al-baqarah-ayat-155-157/ (surat al baqarah 155-157)
”Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berilah berita gembira kepada orang-orang yang sabar yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan Innalillahi wa inna ilaihi Roojiun. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan Rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”. 38
e book jariyah seri 4
Jangan mengaku beriman kalau manusia tidak diuji sebagaimana dijelaskan Allah dalam surat Al-ankabut ayat 2.
Sumber : http://ahadees.com/arabic-surah-29-69.html (surat al ankabut ayat 2)
yang artinya ”Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan :”kami telah beriman,” sedang mereka tidak diuji lagi?” Dari ayat tersebut kita bisa mengambil hikmah bahwasannya Allah menguji kita, agar kita meningkat keimanannya, semakin dekat denganNya, dan yakinlah bahwa jika kita diuji, berarti Allah akan meningkatkan derajat kita apabila kita lolos melewati ujian Allah. Ibarat sekolah dari kelas 1 akan naik ke kelas 2 jika lolos ujiannya, begitu juga ujian hidup. 39
e book jariyah seri 4
Maha pengasih dan PenyayangNya Allah tidak akan memberikan ujian yang berlebihan kepada kita sebagaimana surat Al baqarah ayat 286 yang artinya:”Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya……”.
http://www.alquran-indonesia.com/web/quran/listings/details/2/280 (surat al baqarah ayat 286)
Dalam hadist juga disebutkan bahwa “sesungguhnya besarnya pahala tergantung besarnya ujian. Dan sesungguhnya jika Allah menyukai suatu kaum, maka Dia akan menguji mereka. Barangsiapa yang Ridho maka baginya keridhoan dan barangsiapa yang murka maka baginya kemurkaan”(HR.Tirmidzi). Dalam hadist tersebut tentunya ujian juga bisa kita jadikan sarana untuk mendapat pahala dan keridhoan Allah SWT.
40
e book jariyah seri 4
Setelah kita tahu bagaimana mengatasi masalah yaitu dengan hati tenang, ikhlas, dan sabar, maka kita harus yakin bahwa 1 kesulitan itu selalu diapit oleh dua kemudahan, sebagaimana ayat Allah dalam surat Al-Insyirah:5-6 :
http://remajaislami2015.blogspot.sg/2015/05/al-insyirah-5-6.html
”Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”
kemudahan.
Semoga kita semua bisa lolos atas semua ujian Allah dan selalu istiqomah dijalanNya. Aamiin YRA…….
41
e book jariyah seri 4
42
e book jariyah seri 4
Sumber Gambar
www.shutterstock.com
www.phinueisal.wordpress.com
www.depositphotos.com www.wallpaper222.com www.cliparthut.com www.lifestyle.howstuffworks.com
www.princeton.edu.com
44
e book jariyah seri 4
Profil Penulis dan Penyusun Lay out
Mayang Septianing Ayu
Naila M. Tazkiyyah
Firsta Ayu Wardhani
Penulis Vision Board Pelangi
Penulis Catatan Webinar :
Penulis Mimpi yang Sederhana
My Family Strategic Planning
[email protected]
[email protected]
Mayang Septianing Ayu
Naila M Tazkiyyah.
[email protected]
Mesa Dewi Puspita
Yusran Kiyut
Wenny Wahyuningrum
Penulis
Penulis Masalah, apakah musibah atau anugerah?
Penyusun layout dan cover buku
Tahun Baru Hijriah, Momentum Muhasabah Keluarga dewipuspita.mesa @gmail.com
[email protected]
46
wahyuningrum.wenny @gmail.com
e book jariyah seri 4
Akhir Buku