VOL II | No : 006 | Th : 2015 | ISSN: 2337-652x
PENERAPAN METODE DISKUSI KELAS DENGAN MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF BELAJAR MAHASISWA SEMESTER V PADA MATA KULIAH ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDKAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU
SepitaFerazona Universitas Islam Riau, FakultasPendidikanBiologi *Contact Person: E-mail:
[email protected] (085222272131)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa prodi pendidikan biologi semester V matakuliah anatomi fisiologi manusia pada materi system sirkulasi dan system respirasi setelah diterapkannya metode diskusi kelas dengan menggunakan handout. Instrumen pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar mahasiswa yaitu soal quis di akhir pembelajaran. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang telah dilaksanakan pada bulan September 2015 sampai dengan Oktober 2015. Berdasarkan hasil data yang telah dianalisis secara diskriptif dapat dilihat bahwa pada siklus 1 rata-rata nilai daya serap sebesar 77,47%. Hasil belajar siswa pada siklus 2 rata-rata daya serapnya sebesar 83,72% meningkat sebesar 6,25% dari rata-rata nilai daya serap pada siklus 1.
Kata Kunci: Metode Diskusi Kelas, Handout dan Hasil Belajar
PENDAHULUAN Insan Indonesia yang cerdas kompetitif merupakan visi pendidikan Indonesia 2025 yang dipopulerkan sejak tahun 2005 oleh Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Diharapkan visi tersebut tercapai secara bertahap melalui empat periode pembangunan lima tahunan. Untuk mewujudkan itu semua, provinsi yang ada di Indonesia mempunyai komitmen yang besar terhadap pendidikan itu sendiri, termasuk salah satunya provinsi Riau. Komitmen provinsi Riau terhadap
195
VOL II | No : 006 | Th : 2015 | ISSN: 2337-652x
peningkatan pendidikan dapat disimak melalui visi Riau 2020. Merujuk kepada visi Riau 2020, melalui dinas pendidikan provinsi Riau sebagai leading sektor kemajuan pendidikan di daerah telah merumuskan visi sebagai berikut “Terwujudnya lembaga pendidikan di provinsi Riau yang mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, beriman dan bertaqwa, berbudaya melayu serta memiliki daya saing tahun 2020”. Seiring dengan itu, maka di bidang pendidikan perlu diadakan berbagai usaha perbaikan yang senantiasa mengacu pada tercapainya tujuan pendidikan nasional(Firdaus, 2008). Menurut Muchith (2008) pendidikan adalah sektor yang sangat menentukan kualitas hidup suatu bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa, keberhasilan pendidikan juga otomatis membawa keberhasilan sebuah bangsa. Selanjutnya Firdaus (2008) menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan. Pendidikan di negara kita diselenggarakan melalui suatu sistem pendidikan nasional yang di atur dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003. Meliputi seluruh komponen pendidikan yang terkait secara padu serta berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehiduan bangsa. Tujuan hakikinya adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Menurut Riyanto (2009) belajar adalah suatu proses untuk mengubah performansi yang tidak terbatas pada keterampilan, tetapi juga meliputi fungsi-fungsi, seperti skill, persepsi, emosi, proses berpikir, sehingga dapat menghasilkan perbaikan performansi. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu proses belajar mengajar adalah strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru itu sendiri.
METODE Penelitian ini telah dilaksanakan diprodi pendidikan biologi fakultas keguruan dan ilmu kependidikan universitas islam riau Tahun Ajaran 2015/2016. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember2015. Materi system sirkulasi dan respirasi. Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto (2009) PTK adalah suatu pencermatan
196
VOL II | No : 006 | Th : 2015 | ISSN: 2337-652x
terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi di dalam sebuah kelas secara bersama.
HASIL 1. Analisis Data Hasil Penelitian Sebelum PTK Hasil belajar mahasiswa sebelum PTK dapat dilihat dari daya serap, ketuntasan belajar mahasiswa yang terdiri dari ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal. Pengambilan data nilai pemahaman dan penerapan konsep mahasiswa sebelum PTK diambil dari nilai mahasiswa sebelum PTK melalui quismengenaimateri yang bersangkutan. Nilai diambil untuk melihat kemampuan mahasiswa sebelum diberikan tindakan.
Tabel 1. Daya Serap pada Nilai PPK Siswa Sebelum PTK No 1 2 3 4 5
Skor (%)
Kategori
90 – 100 78 – 89 70 – 77 55 – 69 < 55 Jumlah
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Kurang Sekali
Daya Serap Sebelum PTK JumlahSiswa Persentase (%) 0 0 0 0 3 11,54 3 11,54 20 76,92 26 100%
Berdasarkan Tabel 1 di atas, dapat dijelaskan bahwa daya serap siswa pada penilaian PPK sebelum PTK dikelompokan menjadi tiga kategori yaitu kategori cukup sebanyak 3 orang dengan persentase 11,54%, kategori kurang sebanyak 3 orang dengan persentase 11,54%, dankategori kurangsekali sebanyak 20 orang dengan persentase 76,92%. Hal ini menunjukkan perlu adanya perlakuan terhadap pembajaran di kelas.
Tabel 2. Nilai mahasiswa sebelum PTK No. 1 2 3 4 5 6 7
Nama Anton suryo Dewi lestari ningsih Dewi musfita Elmayana fradila Fatmawati Fifi rahmiyanti Jumawarni
NPM 136510304 136510049 136510024 136510072 136510334 136510703 136510023
Nilai 53.33 66.66 20 53.33 13.33 33.33 46.66
197
VOL II | No : 006 | Th : 2015 | ISSN: 2337-652x
No. 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Nama Lia audia putri Meri siswinda Nurhasanah harahap Nurhikmawati Nurmelia Rachman sugara Rahmawati oktarita Ranti aprina Resti hendraweni Ririn andela herinda Ririn efrianti Riska afrianita Safarillah Shintia mutiarani Sovia heleni Sukatmiyati Wati aprizah Windi safitri Zandri Rata-rata
NPM 136510133 136510327 136510301 136510380 136510389 136510463 136510028 136510189 136510333 136510646 136510058 136510696 136510185 136510314 136511474 136510723 136510149 136510166 136510608
Nilai 73.33 33.33 46.66 53.33 73.33 80 20 46.66 53.33 46.66 33.33 46.66 66.66 46.66 26.66 46.66 13.33 40 66.66 46.15
Berdasarkan table nilai mahasiswa sebelum PTK di atas, dapat dilihat nilai individu setiap mahasiswa, nilai yang diperoleh mahasiswa sangat beragam dari katagori cukup sampai katagori kurang sekali. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan setiap mahasiswa berbeda. Sehingga diharapkan setelah PTK dapat meningkatkan nilai siswa, .
Tabel 3. Daya Serap pada Nilai PPK Mahasiswa pada Siklus 1 No 1 2 3 4 5
Skor (%)
Kategori
90 – 100 78 – 89 70 – 77 55 – 69 < 55 Jumlah
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Kurang Sekali
Daya Serap Sebelum PTK JumlahSiswa Persentase (%) 2 7,7 15 57,7 3 11,55 1 3,8 5 19,25 26 100%
Berdasarkan Tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa daya serap siswa pada penilaian PPK setelah PTK siklus 1 materi sistemsirkulasi dikelompokan menjadi lima kategori yaitu kategori sangat baik sebanyak 2 orang siswa dengan persentase 7,7%, kategori baik sebanyak 15 orang dengan
198
VOL II | No : 006 | Th : 2015 | ISSN: 2337-652x
persentase 57,7%, kategori cukup sebanyak 3 orang dengan persentase 11,55%, kategori kurang sebanyak 1 orang dengan persentase 3,8%, kategori kurangsekali sebanyak 5 orang dengan persentase 19,25%. Hal ini menunjukkan bahwa daya serap meningkat setelah diberiperlakuan dengan metode diskusi kelas dan menggunakan handout.
Tabel 4. Nilai mahasiswa pada siklus 1. No. Nama 1 Anton suryo 2 Dewi lestari ningsih 3 Dewi musfita 4 Elmayana fradila 5 Fatmawati 6 Fifi rahmiyanti 7 Jumawarni 8 Lia audia putri 9 Meri siswinda 10 Nurhasanah harahap 11 Nurhikmawati 12 Nurmelia 13 Rachman sugara 14 Rahmawati oktarita 15 Rantiaprina 16 Resti hendraweni 17 Ririn andela herinda 18 Ririn efrianti 19 Riska afrianita 20 Safarillah 21 Shintia mutiarani 22 Sovia heleni 23 Sukatmiyati 24 Wati aprizah 25 Windi safitri 26 Zandri Rata-rata
NPM 136510304 136510049 136510024 136510072 136510334 136510703 136510023 136510133 136510327 136510301 136510380 136510389 136510463 136510028 136510189 136510333 136510646 136510058 136510696 136510185 136510314 136511474 136510723 136510149 136510166 136510608
Nilai 70 82.42 82.42 89.57 46.71 53.85 53.85 89.59 53.85 89.57 75.28 82.42 82.42 82.42 89.57 82.42 80 46.71 93.85 88.57 82.42 82.42 86.71 75.28 82.42 89.57 77.47
Berdasarkan table nilai mahasiswa setelah diberiperlakuan pada siklus 1, dapat dilihat nilai individu setiap mahasiswa, nilai yang diperoleh mahasiswa sangat beragam dari katagori sangat baik sampai katagori kurang sekali. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan setiap mahasiswa berbeda. Sehingga diharapkan pada siklus 2 dapat meningkatkan nilai mahasiswa, karena nilai mahasiswa pada
199
VOL II | No : 006 | Th : 2015 | ISSN: 2337-652x
siklus1 masih tergolong cukup baik.
Tabel5. Daya Serap pada Nilai PPK Siswa padaSiklus 2 No 1 2 3 4 5
Skor (%)
Kategori
90 – 100 78 – 89 70 – 77 55 – 69 < 55 Jumlah
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Kurang Sekali
Daya Serap Sebelum PTK Jumlah Siswa Persentase (%) 9 34,64 10 38,49 5 19,27 1 3,8 1 3,8 26 100%
Berdasarkan Tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa daya serap mahasiswa pada penilaian PPK setelah PTK siklus 2 materi sistemrespirasi dikelompokan menjadi lima kategori yaitu kategori sangat baik sebanyak 9 orang siswa dengan persentase 34,64%, kategori baik sebanyak 10 orang dengan persentase 38,49%, kategori cukup sebanyak 5 orang dengan persentase 19,27%, kategori kurang sebanyak 1 orang dengan persentase 3,8%, kategori kurang sekali sebanyak 1 orang dengan persentase 3,8%. Hal ini menunjukkan bahwa daya serap meningkat pada siklus 2 setelah diberi perlakuan dengan metode diskusi kelas dan menggunakan handout.
Tabel 6. Nilai mahasiswa pada siklus 2 No. Nama 1 Anton suryo 2 Dewi lestari ningsih 3 Dewi musfita 4 Elmayana fradila 5 Fatmawati 6 Fifi rahmiyanti 7 Jumawarni 8 Lia audiaputri 9 Meri siswinda 10 Nurhasanah harahap 11 Nurhikmawati 12 Nurmelia 13 Rachman sugara 14 Rahmawati oktarita 15 Ranti aprina 16 Resti hendraweni 17 Ririn andela herinda 18 Ririn efrianti
NPM 136510304 136510049 136510024 136510072 136510334 136510703 136510023 136510133 136510327 136510301 136510380 136510389 136510463 136510028 136510189 136510333 136510646 136510058
Nilai 83.33 90 93.33 100 50 76.67 80 93.33 73.33 100 100 93.33 83.33 70 80 73.33 60 86.66
200
VOL II | No : 006 | Th : 2015 | ISSN: 2337-652x
No. 19 20 21 22 23 24 25 26
Nama Riska afrianita Safarillah Shintia mutiarani Sovia heleni Sukatmiyati Wati aprizah Windi safitri Zandri Rata-rata
NPM 136510696 136510185 136510314 136511474 136510723 136510149 136510166 136510608
Nilai 86.66 83.33 80 73.33 100 100 86.67 80 83,72
Berdasarkan table nilai mahasiswa setelah diberi perlakuan pada siklus 2, dapat dilihat nilai individu setiap mahasiswa, nilai yang diperoleh mahasiswa sangat beragam dari katagori sangat baik sampai katagori kurang sekali. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan setiap mahasiswa berbeda. Namun pada siklus 2 rata-rata nilai mahasiwa berada pada 83,72%, menunjukka bahwa nilai mahasiswa sudah pada katagori baik. Rata-rata presentase keseluruhan dari sebelum diberi perlakuan sampai siklus 2 dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Rata-rata nilai mahasiswa sebelum dan setelah PTK Berdasarkan gambar 1 di atas, dapat diterangkan bahwa nilai rata-ratamahasiswasebelum PTK 46,51 dansetelahdiberiperlakuanpadasiklus 1 nilai rata-rata mahasiswa sebesar 77,47 dan siklus adalah 2 83,72. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan setelah diberi perlakuan diskusi kelas dengan menggunakan handout.
201
VOL II | No : 006 | Th : 2015 | ISSN: 2337-652x
PEMBAHASAN Berdasarkan data yang telah dianalisis secara deskriptif terlihat bahwa hasil belajar siswa pada setiap siklus berbeda-beda setelah diterapkan metode diskusi kelas dengan menggunakan handout. Perbedaan ini dapat kita lihat dari daya serap dan ketuntasan belajar sebelum PTK, dimana persentase daya serap PPK siswa sebelum PTK dikelompokan menjadi tiga kategori yaitu kategori cukup sebanyak 3 orang dengan persentase 11,54%, kategori kurang sebanyak 3 orang dengan persentase 11,54%, dankategori kurangsekali sebanyak 20 orang dengan persentase 76,92%. Presentasesiklus 1 padamateri sistemsirkulasi dikelompokan menjadi lima kategori yaitu kategori sangat baik sebanyak 2 orang siswa dengan persentase 7,7%, kategori baik sebanyak 15 orang dengan persentase 57,7%, kategori cukup sebanyak 3 orang dengan persentase 11,55%, kategorikurang sebanyak 1 orang dengan persentase 3,8%, kategori kurangsekali sebanyak 5 orang dengan persentase 19,25%.Sedangkandaya serap mahasiswa pada penilaian PPK setelah PTK siklus 2 materi sistemrespirasi dikelompokan menjadi lima kategori yaitu kategori sangat baik sebanyak 9 orang siswa dengan persentase 34,64%, kategori baik sebanyak 10 orang dengan persentase 38,49%, kategori cukup sebanyak 5 orang dengan persentase 19,27%, kategori kurang sebanyak 1 orang dengan persentase 3,8%, kategori kurangsekalisebanyak 1 orang dengan persentase 3,8%.
Handout apabila dikolaborasikan dengan metode diskusi kelas dapat mempermudah dosen menjelaskan materi ajar sehingga mampu meningkatkan hasil belajar mahasiswa, kemudian dengan metodepembelajaran ini mahasiswa mampu bekerja sama dan saling membantu dalam menyelesaikan masalah. Handout untuk menarik perhatian mahasiswa serta memperjelas sajian ide dan mengilustrsikan fakta yang mungkin cepat terlupakan. Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan (Dharma, 2008). Selanjutnya Suryosubroto (2002) menyatakan bahwa metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah. Hal senada juga diungkapkan oleh Trianto (2010), motode pembelajaran diskusi kelas yaitu interaksi antara siswa dan siswa atau siswa dengan guru untuk
202
VOL II | No : 006 | Th : 2015 | ISSN: 2337-652x
menganalisis, memecahkan masalah, menggali atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu.
Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru dan dilengkapi dengan gambar-gambar yang sesuai dan bermakna untuk memperkaya pengetahuan peserta didik.Handout biasanya diambil dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan/kompetensi dasar dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik (Elfis, 2010d). KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa metode diskusi kelas dengan menggunakan handout dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada materi Sistem sirkulasi dan system respirasi. Peneliti selanjutnya agar dapat mengkombinasikan metode diskusi kelas dengan menggunakan media pembelajaran lain agar dapat membantu mahasiswa dalam meningkatkan hasil belajar. DAFTAR PUSTAKA Dharma, S. 2008. Strategi Pembelajaran danPemilihannya. Direktur Tenaga KependidikanDitjen PMPTK: Jakarta. Elfis,
2010(e). Pembelajaran Biologi (Online)http://elfisuir.blogspot.com/2010_01_01_archive.html. Diakses Tanggal 20 Juni 2015.
Firdaus. 2008. Pendidikan Riau dalam Pusaran Arus Globalisasi. Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Riau: Pekanbaru. Muchith, S. 2008. Pembelajaran Kontekstual. Rasial Media Group: Semarang. Purwanto, N. M. 2008. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. Riyanto, Y. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Prenada Media Group: Jakarta. Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. PT Rineka Cipta; Jakarta Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kencana Pranada Media Goup: Jakarta.
203