Seminar Tugas Akhir
Juni 2017
“Luxmeter Berbasis Arduino Dilengkapi dengan Pengukur Jarak” Herlia Agni Agria Marasyta, Hj. Andjar Pudji, Priyambada Cahya Nugraha ABSTRAK
Luxmeter dilengkapi dengan pengukur jarak merupakan alat kalibrasi lampu operasi yang digunakan untuk menjamin hasil pengukuran intensitas cahaya pada lampu operasi sesuai standart yang dilengkapi dengan pengukur jarak sebagai alat bantu pengukuran jarak dari sensor cahaya terhadap sumber cahaya lampu operas yakni kurang lebih 1 meter sesuai dengan SOP kalibrasi lampu operasi menurut BPFK. Pengukuran intensitas cahaya pada meja operasi sangat diperlukan karena dengan membangkitkan cahaya intensif dengan rentang 10.000 hingga 20.000 lux sehingga kondisi patologis bisa dikenal yang disinarkan ke luka pemotongan tanpa permukaan pemotongan menjadi silau dan harus memberikan kontras terhadap kedalaman dan hubungan struktur anatomis. Pada alat ini menggunakan Ambient Light Sensor BH1750FVI tipe GY-302 untuk sensor cahaya dan sensor PING))) Parallax untuk sensor jarak. Dimana kedua sensor ini outputnya merupakan sinyal digital dimana sinyal data dalam bentuk pulsa 0 dan 1. Berdasarkan dari hasil pengujian dan pengukuran sebanyak 5 kali dengan pembanding luxmeter pembanding dan alat ukur panjang didapatkan nilai rata-rata yang tidak jauh berbeda dengan pembanding, yaitu dengan rata-rata error sebesar 0,79% untuk cahaya dan error untuk jarak sebesar 0,7%. Kata Kunci : Luxmeter, intensitas cahay, sensor BH1750FVI, sensor PING))) PENDAHULUAN Latar Belakang Kalibrasi merupakan kegiatan penerapan untuk menentukan kebenaran nilai penunjukan alat ukur dan data bahan ukur (PERMENKES RI No. 54 tahun 2015). Tujuan kalibrasi yaitu untuk menjamin hasil pengukuran sesuai dengan standar nasional maupun internasional. Salah satu alat medis yang perlu dilakukan kalibrasi adalah Lampu Operasi mengunakan alat yang disebut Luxmeter. Luxmeter bekerja untuk mengukur intensitas cahaya penerangan yang dipancarkan lampu operasi. [1] Pencahayaan sangat dibutuhkan pada semua bidang termasuk bidang kedokteran dan kesehatan. Besarnya intensitas cahaya penerangan ini perlu untuk diketahui karena pada dasarnya manusia juga memerlukan penerangan yang cukup agar kegiatan yang sedang dilakukan di suatu ruangan dapat berjalan dengan baik. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004 mengenai Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit dijelaskan bahwa indeks pencahayaan
pada meja operasi yaitu 10.000 hingga 20.000 lux. Dalam Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit Ruang Operasi oleh Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan tahun 2012 pada bab 3.4 Instalasi Elektrikal tentang sistem pencahayaan meja operasi atau bedah disebutkan bahwa cahaya atau penyinaran dengan membangkitkan cahaya intensif dengan rentang 10.000 hingga 20.000 lux sehingga kondisi patologis bisa dikenal yang disinarkan ke luka pemotongan tanpa permukaan pemotongan menjadi silau dan harus memberikan kontras terhadap kedalaman dan hubungan struktur anatomis. Cara pengkalibrasian lampu operasi menurut Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) adalah dengan mengetahui intensitas cahaya sebuah lampu operasi menggunakan alat luxmeter diletakkan dengan jarak kurang lebih 1 meter dari sumber cahaya lampu operasi. Sebelumnya pernah dibuat alat luxmeter yang berjudul Luxmeter berbasis Mikrokontroler oleh Ainul Fitroh Istiadzah tahun 2015 dan Adib Maulana Ahmad Tornado tahun 2015 yang menurut penulis masih memiliki kelemahan yaitu sensor cahaya TEMT6000 yang tidak linier sehingga
Seminar Tugas Akhir
pengukuran memiliki nilai error yang tinggi, range intensitas cahaya hanya sampai 10.000 sehinga tidak bisa digunakan untuk pengkalibrasian lampu operasi[10], menggunakan pemilihan range sehingga memperlambat pembacaan. Dengan adanya berbagai keputusan, pedoman dan kenyataan, diharapkan adanya alat kalibrasi lampu operasi yang dilengkapi dengan sensor jarak yang berfungsi sebagai pengganti alat ukur jarak agar proses berjalannya kalibrasi dapat dilakukan sesuai standart operating procedure yang benar. Dengan memandang kronologis diatas maka dengan ini penulis membuat alat yang berhubungan dengan masalah tersebut yaitu Luxmeter Berbasis Arduino Dilengkapi dengan Pengukur Jarak.
Batasan Masalah 1) Menggunakan baterai powerbank sebagai catu daya 2) Menggunakan IC Mikrokontroler Atmega328 dan bahasa pemrograman Arduino untuk pengolahan data
3)
4)
5)
Menggunakan sensor BH1750FVI untuk mengukur intensitas cahaya hingga 26000 lux Menggunakan sensor jarak ultrasonic PING untuk mengukur jarak dari 80 - 100 cm
Juni 2017
Tujuan Khusus 1) Membuat rangkaian Minimum sistem Mikrokontroler ATmega328 2) Membuat rangkaian sensor intensitas
cahaya untuk mengukur intensitas cahaya lampu operasi hingga 26000 lux 3)Membuat rangkaian sensor jarak untuk mengukur jarak 80- 100 cm antara modul dengan sumber cahaya lampu operasi 4) Membuat rangkaian display LCD 2x16 untuk menampilkan hasil pengukuran sensor cahaya dan sensor jarak. 5) Membuat program untuk menampilkan hasil pengukuran intensitas cahaya dan jarak 6) Merancang box alat Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Menambah pengetahuan dan wawasan di bidang teknik elektromedik, khususnya di bidang peralatan kalibrasi.
Manfaat Praktis Dengan dibuatnya alat Luxmeter Berbasis Arduino dilengkapi dengan Pengukur Jarak diharapkan dapat membantu operator dalam proses kalibrasi lampu operasi dan bagi user lampu operasi diharapkan dapat menggunakan alat yang laik setelah dikalibrasi. METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok
Menggunakan display LCD karakter 2x16 untuk menampilkan hasil pengukuran sensor cahaya dan sensor jarak.
Rumusan Masalah “Dapatkah dibuat alat Luxmeter Berbasis Arduino Dilengkapi dengan Pengukur Jarak ? “
Tujuan Penelitian Tujuan Umum Dibuatnya alat Luxmeter Berbasis Arduino Dilengkapi dengan Pengukur Jarak dan display LCD 2x16.
Gambar 3.1 Diagram blok system Cara Kerja Diagram Blok Diagram IC mikrokontroler ATMega328 sebagai pusat pengendali data input dan output.
Seminar Tugas Akhir
IC ini akan bekerja berdasarkan kode program yang di masukkan kedalam IC mikrokontroler ini. Kode program tersebut dimasukkan melalui pin miso, mosi dan sck. Data input yang masuk pada IC AT Mega328 yaitu sensor cahaya BH1750, sensor jarak ultrasonik PING, dan tombol START, STOP, HOLD. Tomboltombol ini digunakan untuk mengatur operasional alat. Sensor jarak dan cahaya akan mengirim data digital ke IC ATMega328 untuk diolah menjadi nilai dalam satuan cm dan lux. Setelah melakukan pembacaan IC tersebut akan menampilkan pembacaan data ke display LCD.
Juni 2017
Diagram Mekanis Sistem
Gambar 3.3 Diagram Mekanis sistem Diagram Alir Proses/Program
Gambar 3.2 Diagram Alir Program Cara Kerja Diagram Alir Proses/Program Saat modul dinyalakan, mikrokontroler akan melakukan inisialisasi LCD. Kemudian pembacaan data dari sensor jarak tampil pada LCD. Jika jarak sudah sesuai setting tombol START dapat ditekan dan dilanjutkan ke proses pembacaan data dari sensor cahaya yang ditampilkan pada LCD. Pengambilan data dapat dimulai ketika tombol HOLD ditekan.
Urutan Kegiatan Dalam penelitian dan pembuatan modul ini penulis terlebih dahulu membuat urutan kegiatan yang meliputi dibawah ini : 1. Mempelajari teori tentang kalibrasi lampu operasi menggunakan luxmeter berikut dengan dasar teori kalibrasi, aturan dan pedoman penerangan pada meja operasi dan standart operational procedure kalibrasi lampu operasi. 2. Berkonsultasi kepada dosen-dosen yang bersangkutan mengenai permasalahan yang akan dibuat tugas akhir. 3. Mengumpulkan referensi mengenai segala faktor tentang kalibrasi lampu operasi menggunakan luxmter. 4. Membuat dan menyusun proposal. 5. Mempelajari karakteristik tentang sensor yang akan digunakan 6. Merancang rangkaian elektronik dan rangkaian mekanik dalam bentuk alat 7. Mempelajari dan membuat software Arduino untuk mengendalikan kinerja mikrokontroler 8. Melakukan uji coba alat dengan melakukan pengukuran dan pengambilan data 9. Membandingkan dengan gold standart 10. Mendekatkan hasil ukur modul dengan gold standart 11. Membuat analisis data pengukuran 12. Membuat pembahasan dan menarik kesimpulan 13. Penyusunan KTI
Seminar Tugas Akhir
HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS Teknik Pengujian dan Pengukuran Jenis penelitian dalam pembuatan modul ini menggunakan metode pre eksperimental dengan jenis penlitian after only design. Pada rancangan ini peneliti hanya melihat hasil tanpa mengukur keadaan sebelumnya. Tetapi disini sudah ada kelompok kontrol, walaupun tidak dilakukan randomisasi. Kelemahan dari rancangan ini adalah tidak tahu keadaan awalnya, sehingga hasil yang didapat sulit disimpulkan. Desain dapat digambarkan sabagai berikut : X O Non Random -------------------------(-) O X = Treatmen/perlakuan yg diberikan (variabel Independen) 0 = Observasi (variabel dependen) (-) = Kelompok control
Hasil Pengukuran • Hasil Pengukuran Sensor Cahaya
Juni 2017
Hasil Pengukuran pada saat intensitas cahaya sebesar 10352 lux
Gambar 4.2 output sensor cahaya Output sensor cahaya diatas dapat dihitung menggunakan rumus yang terdapat di datasheet yang menghasilkan jumlah 10347,5 lux sedangkan di tampilan modul sebesar 10352 lux. Hasil Pengukuran pada saat intensitas cahaya sebesar 10352 lux
Hasil Pengukuran Sinyal Keluaran Sensor dengan Osciloscope Hasil Pengukuran pada saat intensitas cahaya sebesar 5012 lux
Gambar 4.3 output sensor cahaya Output sensor cahaya diatas dapat dihitung menggunakan rumus yang terdapat di datasheet yang menghasilkan jumlah 10347,5 lux sedangkan di tampilan modul sebesar 10352 lux. Gambar 4.1 output sensor cahaya Output sensor cahaya diatas dapat dihitung menggunakan rumus yang terdapat di datasheet yang menghasilkan jumlah 5010 lux sedangkan di tampilan modul sebesar 5012 lux.
Seminar Tugas Akhir
Juni 2017
Hasil Pengukuran terhadap Alat Pembanding •
Tabel 4.4 Tabel Pengukuran Intensitas Cahaya terhadap Alat Pembanding pada Lampu Tindakan di Dental Unit DATA AKURASI PENGUKURAN (lux)
1. Lampu Operasi Pengukuran pada jarak 100 cm
ALAT
Tabel 4.1 Tabel Pengukuran Intensitas Cahaya terhadap Alat Pembanding
X1
X2
X3
X4
X5
Pembanding
3878
3842
3812
3858
3873
Modul TA Luxmeter
3848
3853
3834
3838
3829
X6 3870 3852
DATA AKURASI PENGUKURAN (lux)
4.1.2 Hasil Pengukuran terhadap Alat Kalibrator Pengukuran modul menggunakan alat Luxmeter sebagai kalibrator untuk menentukan nilai kebenaran dari modul TA Luxmeter. Pengambilan data dibawah dilakukan pada ruangan gelap dengan mengabaikan jarak sensor cahaya terhadap sumber cahaya. Spesifikasi Kalibrator : 1. Merk : Lutron 2. Type : LX-112 3. SN : Q 263 824 (tertulusur ke Delta
ALAT X1
X2
X3
X4
X5
Pembanding
5000
5000
5000
5000
5000
Modul TA Luxmeter
5038
5040
5039
5039
5040
•
X6 5000
5041
Pengukuran pada jarak 50 cm
Tabel 4.2 Tabel Pengukuran Intensitas Cahaya terhadap Alat Pembanding 2. Lampu Tindakan Pengambilan data pada Lampu Tindakan dilakukan di Ruang Laboraturium Keperawatan Poltekkes Kemenkes Surabaya. Merk : Surgime Type : Surgery Lamp Halogen SN :Jarak : 41 cm Tabel 4.3 Tabel Pengukuran Intensitas Cahaya terhadap Alat Pembanding pada Lampu Tindakan DATA AKURASI PENGUKURAN (lux) ALAT
Pembanding Modul TA Luxmeter
X1
X2
X3
X4
X5
1763
1768
1753
1748
1746
1759
1760
1758
1759
1757
X6 1761 1759
3. Lampu Tindakan pada Dental Unit Pengambilan data Lampu Tindakan pada Dental Unit dilakukan di Ruang Poli Gigi Spesialis Rumah Sakit Siti Khodijah Sidoarjo. Merk : Computer Controlled Integral Dental Unit Type :SN :Jarak : 27 cm
DATA AKURASI PENGUKURAN (lux) ALAT Pembanding Modul TA Luxmeter
X6
X1
X2
X3
X4
X5
10000
10100
10000
10100
10100
10034
10038
10038
10039
10032
10100 10038
Instrumentasi) : Luxmeter Digital Pengukuran terhadap Alat Kalibrator dilakukan pada Lampu dengan merek OSRAM dengan tipe 64747 CP/71. Tabel 4.5 Tabel Pengukuran Intensitas Cahaya terhadap Alat Kalibrator 4. Jenis
N o
Para mete r
Rentang Standar
1 2 3 4 5
Illu min ance
Pembacaa n Standar (Lux)
Terukur rata-rata alat (Lux)
Kesalahan (Lux)
Ketidakpas tian Pengukura n (%)
202 403
216 534
14,1 131,0
± 10.4 ± 10.2
604
803
199,0
± 10.2
803
1020
216,8
± 10.2
1004
1253
249,6
± 10.5
2000
Seminar Tugas Akhir
.2 Hasil Pengukuran Sensor Jarak 4.2.1 Hasil Pengukuran Sinyal Keluaran Sensor dengan Osciloscope 1. Jarak 10 cm
Juni 2017
4. Jarak 40 cm
Gambar 4.6 output sensor ultrasonic untuk jarak 40 cm Gambar 4.3 output sensor ultrasonic untuk jarak 10 cm
5. Jarak 50 cm
2. Jarak 20 cm
Gambar 4.7 output sensor ultrasonic untuk jarak 50 cm
Gambar 4.4 output sensor ultrasonic untuk jarak 20 cm
6. Jarak 75 cm
3. Jarak 30 cm
Gambar 4.5 output sensor ultrasonic untuk jarak 30 cm
Gambar 4.8 output sensor ultrasonic untuk jarak 75 cm
Seminar Tugas Akhir
7. Jarak 100 cm
Gambar 4.9 output sensor ultrasonic untuk jarak 100 cm 8. Jarak 125 cm
Gambar 4.10 output sensor ultrasonic untuk jarak 125 cm 9. Jarak 150 cm
Gambar 4.11 output sensor ultrasonic untuk jarak 150 cm
Juni 2017
10. Jarak 200 cm
Gambar 4.12 output sensor ultrasonic untuk jarak 200 cm
Seminar Tugas Akhir
Juni 2017
Hasil Pengukuran terhadap Alat Pembanding Pengukuran sensor jarak menggunakan alat ukur panjang (penggaris / meteran) di kampus Teknik Elektromedik sebagai pembanding untuk menentukan nilai kebenaran dari modul TA luxmeter. Respon den 1 2 3 4 5 6
Hasil Analisis Hasil Analisis Sensor Cahaya
GRAFIK PERBANDINGAN CAHAYA
Pengukuran Tinggi Alat Pembanding
X 1 10
X 2 10
X 3 10
X 4 10
X 5 10
Modul
10
10
10
10
10
Pembanding
20
20
20
20
20
Modul
20
20
20
20
20
Pembanding
30
30
30
30
30
Modul
30
30
30
30
30
Pembanding
40
40
40
40
40
Modul
40
40
40
40
40
Pembanding
50
50
50
50
50
Modul
50
50
50
50
50
Pembanding
75
75
75
75
75
Modul
75 10 0 10 0 12 5 12 5 15 0 15 0 20 0 19 9
75 10 0 10 0 12 5 12 5 15 0 14 9 20 0 19 8
75 10 0 10 0 12 5 12 5 15 0 14 9 20 0 19 9
75 10 0 10 0 12 5 12 5 15 0 15 0 20 0 19 8
75 10 0 10 0 12 5 12 5 15 0 15 0 20 0 19 9
Pembanding 7 Modul Pembanding 8 Modul Pembanding 9 Modul Pembanding 10 Modul
11000 8000 5000 2000 -1000
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X1 X2 X3 X4 X5 X6 DATA PADA JARAK 100 DATA PADA JARAK 50 CM CM Alat Pembanding
Modul TA
Gambar diatas merupakan gambar grafik perbandingan hasil data dari modul dengan alat pembanding. Berdasarkan grafik diatas dimana pengambilan data sebanyak 6 kali terhadap modul dan pembanding pada settingan jarak adalah 100 cm menghasilkan intensitas cahaya pada lampu operasi dengan rata-rata sebesar 5039,5 lux pada modul TA dan 5000 lux pada alat pembanding menghasilkan error sebesar 0,79%. Sedangkan pada settingan jarak 50 cm menghasilkan intensitas cahaya pada lampu operasi dengan rata-rata sebesar 10036,5 lux pada modul TA dan 10066,67 lux pada alat pembanding menghasilkan error sebesar 0,29%. Hasil Analisis Sensor Jarak
GRAFIK PERBANDINGAN JARAK 400 200 0 10 20 30 40 50 75 100 125 150 200 MODUL PEMBANDING HASIL PERHITUNGAN
Gambar diatas merupakan gambar grafik perbandingan hasil data dari modul, pembanding, dan perhitungan sesuai dengan rumus yang ada. Berdasarkan grafik diatas dimana pengambilan data sebanyak 5 kali terhadap modul pada settingan jarak pada
Seminar Tugas Akhir
Juni 2017
pembanding adalah 10 cm menghasilkan jarak dengan rata-rata yaitu 10 cm pada modul. Pada settingan jarak selanjutnya 20-125 cm pada pembanding menghasilkan jarak pada modul dengan rata-rata yang stabil sesuai dengan settingan jarak pada pembanding. Sedangkan pada setting jarak pada pembanding 150 cm menghasilkan jarak pada modul dengan rata-rata 149,6 cm dengan nilai error yang didapat adalah 0,2667% dan settingan jarak 200 cm menghasilkan jarak pada modul dengan rata-rata 198,6 cm dengan nilai error yang didapat adalah 0,7%.
PEMBAHASAN Pembahasan Kinerja Sistem Keseluruhan tp v cc baterai
5V
J2 5V
CON2
SW6 SW START
1
1
2 1
1
J5
J4 TP OUTPUT + J3 tp gnd baterai output baterai
5V 5V
R RESET 10K
R5 START 1 2
R2 5v
1
D6 21
J17
2
1
2 1
5v
1k 2
+ C6 10uF / 16V
SW2 SW RESET
LED ON/OFF 220
SW5 SW HOLD 1
J10
R3 HOLD 2 1k
5 4 3 2 1
U7 1
PC6 (RESET)
J8
PROGRAMMER
C4 CAP 22pF Y2 C5
8 7 6 5 4 3 2 1
14 15 16 17 18 19 9 10
PORT B D5 2
23 24 25 26 27 28
CRYSTAL 16 MHz
8/PB0 (ICP) 9/PB1 (OC1A) 10/PB2 (OC1B) 11/PB3 (MOSI) 12/PB4 (MISO) 13/PB5 (SCK) 14/PB6 (XT1) 15/PB7 (XT2)
(RxD) PD0/0 (TxD) PD1/1 (INT0) PD2/2 (INT1) PD3/3 (T0) PD4/4 (T1) PD5/5 (AIN0) PD6/6 (AIN1) PD7/7
2 3 4 5 6 11 12 13
LCD 5V R6 LCD 10K
J15 1 2 3
5v CAP 22pF 5V
5V J12 1 2 3 4 5
16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
R1 220
2
SW1 on / of f 1 2
1
J1
J11
J13
1 2 3 4 5
LED 5 4 3 2 1
R4 12
1 220
A0/PC0 (ADC0) A1/PC1 (ADC1) A2/PC2 (ADC2) A3/PC3 (ADC3) A4/PC4 (SDA) A5/PC5 (SCL) ATMEGA328
+ C2 0,1uF
7 VCC 8 GND 20 AVCC 21 AREF 22 AGND
5V PING J16
5v R6 aref 20k
TEST POINT PING
VCC 5V
5V GND
1 2 3
BH1750 J14 5 4 3 2 1 TEST POINT BH1750
Gambar 3.8 Kinerja Sistem Keseluruhan Cara kerja modul Luxmeter ini yaitu ketika power ON/OFF dalam posisi ON maka seluruh rangkaian akan mendapatkan tegangan dari baterai (power bank) dengan tegangan kerja yang dibutuhkan pada minimum system maksimum 5 VDC. Sensor Ultrasonik PING akan bekerja dengan memancarkan gelombang ultrasonik dan kemudian mendeteksi pantulannya untuk mendeteksi antara sensor jarak dan obyek. Setelah jarak telah tampil pada LCD sesuai dengan settingan tekan tombol START untuk memulai pembacaan hasil data dari sensor cahaya. Modul luxmeter ini memiliki mode HOLD sehingga pembacaan dapat ditentukan
ketika tampilan intensitas cahaya berubahubah. Setelah diadakan pengujian dan pengukuran, maka dilakukan pendataan hasil untuk mengetahui ketepatan dari pembuatan modul yang penulis lakukan atau untuk memastikan apakah masing-masing bagian (komponen) dari rangkaian modul yang dimaksud telah bekerja sesuai dengan fungsinya seperti yang telah direncanakan. Setelah dilakukan pengolahan program untuk menerima data intensitas cahaya dari sensor cahaya BH1750FVI dan berdasarkan data pengukuran yang telah diambil pada bab IV, hasil pengukuran modul luxmeter terhadap alat pembanding dapat membaca intensitas cahaya pada lampu tindakan dengan error 0,123%, pada lampu tindakan pada dental unit dengan error 0,34% dan lampu operasi dengan intensitas cahaya sampai dengan 26.000 lux dengan error modul terhadap pembanding minimal sebesar 0,123% dan maksimal sebesar 0,79%. Sedangkan hasil pengukuran modul luxmeter terhadap alat kalibrator dapat membaca intensitas cahaya pada dengan ketidakpastian pengukuran sebesar 10%. Perbedaan dari dua pengukuran tersebut yaitu pengukuran terhadap alat pembanding dilakukan pada ruangan bercahaya dengan alat pembanding baru yang belum tertulusur sedangkan pengukuran terhadap alat kalibrator dilakukan pada ruangan gelap dengan alat kalibrator yang telah tertulusur. Data jarak dari sensor jarak Ultrasonic PING, modul luxmeter ini dapat membaca jarak dengan rata – rata Error modul terhadap terhadap pembanding pada 10 cm sampai 125 cm yaitu sebesar 0%, pada jarak 150 cm memiliki error sebesar 0,27% dan pada jarak 200 cm memiliki error 0,7%. Kelebihan dari modul ini yaitu sensor yang digunakan mampu mendeteksi intensitas cahaya hingga 20.000 lux dan modul ini juga dilengkapi dengan pengukur jarak sebagai alat bantu ukur jarak antara luxmeter dengan obyek lampu operasi saat melakukan pengkalibrasian lampu operasi karena dengan jarak sesuai saat pengkalibrasian dapat memperakurat data hasil pengukuran / kalibrasi. Selain itu, kelemahan modul luxmeter ini, tidak dapat digunakan untuk pengkalibrasian lampu operasi karena syarat lulus uji kalibrasi lampu operasi yaitu
Seminar Tugas Akhir
intensitasnya minimal sebesar 40000 lux sedangkan modul ini hanya dapat mengukur intensitas cahaya hingga 31562 lux dan modul ini tidak memiliki mode penyimpanan data.
1.
2.
3.
4.
PENUTUP Kesimpulan Berdasarakan hasil perencanaan, pembuatan modul, penulisan dan analisa data dapat disimpulkan sebagai berikut ini: Intensitas cahaya lampu operasi dapat dideteksi menggunakan sensor BH1750FVI sampai dengan 31562 lux dengan error terbesar mencapai 0,79% dan ketidakpastian terbesar mencapai 10,5%. Jarak dapat dideteksi menggunakan sensor Ultrasonic PING))) Parallax sampai dengan 200 cm dengan error terbesar mencapai 0,7%. Setelah dilakukan pengukuran sebanyak 6 kali terhadap pembanding, didapatkan nilai ketidakpastian pengukuran intensitas cahaya, yaitu minimal sebesar 0,462 dan maksimal sebesar 4,49, sedangkan terhadap kalibrator didapatkan nilai ketidakpastian pengukuran intensitas cahaya terbesar yaitu 10,5%. Setelah dilakukan pengukuran sebanyak 10 kali terhadap pembanding, didapatkan nilai eketidakpastian pengukuran jarak terhadap alat pembanding, yaitu minimal sebesar 0 dan maksimal sebesar 0,2. Saran Pengembangan penelitian ini dapat dilakukan pada: 1) Mengganti sensor cahaya yang dapat melakukan pembacaan intensitas cahaya minimal 40000 lux 2) Penambahan penyimpanan data DAFTAR PUSTAKA
1) Ayidinhari. (2009). Instalasi Penerangan, 1-14. 2) Chalid, R. A. (2016). Alat Ukur Tinggi Badan dan Berat Badan Otomatis Output Suara Berbasis Mikrokontroler ATMega8535. Jurusan Teknik Elektromedik POLTEKKES KEMENKES Surabaya
Juni 2017
3) Djuandi, F (2011), Pengenalan Arduino, Jakarta, Penerbit Elexmedia. 4) ECRI 424-008, (2004). Health Care Product HPCS Compirison System 5) Fhaysal. (2010). Cahaya, 1-5. 6) Kadir, A (2015), From Zero to a Pro Arduino, Yogyakarta, CV Andi Offset 7) Kementerian Kesehatan. (2015). Pedoman Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan No.54, 1-32. 8) Kementerian Kesehatan. (2012). Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit Ruang Operasi, 1-52. 9) Kementerian Kesehatan. (2004). Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004, 1-64. 10) NCSL RP 14:2005, (2005). Guide to Selecting Standarts Laboratory Environtmen 11) Nur,S. (2011). Lampu Operasi. http://ek4sangkar.blogspot.co.id/2011/ 10/lampu-operas.html Diakses pada Kamis, 20 Juli 2017 12) Parallax. (2013). PING ))) Ultrasonic Distance Sensor (# 28015 ). PING ))) Ultrasonic Distance Sensor (# 28015 ), (916), 1–9. 13) ROHM. (2011). Digital 16bit Serial Output Type Ambient Light Sensor IC, (11046). 14) Wanto. (2008). Rancang bangun pengukur intensitas cahaya tampak berbasis mikrokontroler tugas akhir. Rancang Bangun Pengukur Intensitas Cahaya Tampak Berbasis Mikrokontroler, 1–49. 15) Wibowo, A. (2016), Rancang Bangun Alat Ukur Dan Perekam Intensitas Cahaya Berbasis Arduino Untuk Peralatan Kedokteran, 1-9.
Seminar Tugas Akhir
16) Wiendartun, 2012. Cahaya. 1-12. 17) --, Arduino. www.arduino.cc Diakses pada Kamis, 13 September 2016. 18) --, Datasheet ATMega328. http://pdf1.alldatasheet.com/datasheet pdf/view/392243/ATMEL/ATMEGA 328.html 19) Diakses pada Kamis, 1 September 2016.
20) --, Sensor Cahaya BH1750FVI. www.indoware.com Diakses pada Kamis, 20 Juli 2017.
Juni 2017