Makalah Seminar Kerja Praktek SYSTEM KERJA MESIN PEMINDAH BOTOL KE DALAM KRAT (CRATER) PADA PT.SINAR SOSRO UNGARAN Ditya Satriya Nugroho Hadi (L2F008113) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia
Abstrak Dalam usaha meningkatkan produktifitas, efisiensi, dan efektifitas dari sumber daya yang dimiliki, suatu perusahaan harus terus melakukan inovasi-inovasi dalam proses produksinya. Pada era modern sekarang ini inovasiinovasi yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi harus didukung oleh suatu teknologi yang memiliki kecepatan, akurasi dan keandalan yang tinggi serta kemudahan dalam pengoperasiannya. Di bidang industri, berbagai sensor telah dipergunakan untuk mengontrol mesin-mesin produksi dengan ketepatan tinggi (misalnya mesin crater, sebuah mesin pemindah botol) seperti yang ada pada PT.sinar sosro ungaran. Mesin Crater merupakan salah satu mesin yang digunakan oleh PT. Sinar sosro Ungaran. Mesin ini digunakan untuk proses pengepakan yaitu proses pemindahan botol hasil prosduksi ke dalam krat.Dalam proses pengoperasiannya,gerakan tool dikontrol oleh cam switch dan photosensor serta dibantu beberapa komponen lainnya seperti panel listrik, panel control,pneumatik,solenoid valve, dan lainnya. Kata kunci: mesin crater, kontrol, komponen,sensor
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini telah memberi nuansa baru bagi kelangsungan hidup manusia. Gambaran manusia yang tersebar dalam suatu area yang luas dan jauh, sekarang dirasa semakin dekat. Apalagi didukung dengan sifat kependudukan yang produktif dan terus berkembang. Dari berbagai pertimbangan fenomena tersebut muncul suatu inisiatif untuk menciptakan suatu piranti pembantu untuk mempermudah pekerjaan manusia. Dengan adanya penemuan-penemuan mutakhir dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti dari ditemukannya energi listrik sampai radio, telegraf, telepon, televisi, dan sebagainya, telah membuka gerbang dunia modern serba canggih, praktis, cepat, handal dan fleksibel dalam segala kehidupan. Dan salah satunya adalah kebutuhan akan teknologi automatisasi. Perkembangan teknologi ini tidak lagi dalam hitungan tahun namun setiap hari, bahkan tiap detik pun teknologi terus berganti. Oleh karena itu di abad ke-21, Indonesia perlu menyiapkan sumber daya manusia yang mampu bersaing dalam percaturan perdagangan
global. Dengan memanfaatkan segala potensi yang telah tersedia secara optimal, sehingga tidak selalu menjadi korban teknologi, dalam artian kita siap dalam setiap perubahan dan bukan hanya menjadi penonton dan pengguna saja. Proses pengefektifan sumber daya manusia melalui pendidikan nasional yang berdayaguna dan berhasil perlu didukung oleh seluruh lapisan masyarakat, baik itu dari instansi pemerintah maupun swasta. Yang mempunyai tujuan membentuk manusia Indonesia seutuhnya. Salah satunya usaha PT. Sinar Sosro Ungaran melalui penerimaan mahasiswa praktek/magang sebagai wujud sumbangsih dalam rangka memasyarakatkan teknologi industri di Indonesia. Sebagai salah satu perusahaan Teh terbesar di Indonesia, PT. Sinar Sosro Ungaran setiap tahunnya memproduksi puluhan juta Produk teh kemasan dan memperkerjakan banyak karyawan. Untuk meningkatkan hasil produksi dan efisiensi kerja, perawatan dan pemeliharaan pada proses produksi.,maka PT. Sinar Sosro Ungaran banyak menggunakan mesin-mesin yang bersifat otomatis dalam produksi.Salah satu diantaranya adalah mesin yang akan dibahas dalam laporan ini yaitu pada mesin Crater (mesin memasukkan botol).
Crater merupakan mesin otomatis yang dimiliki PT. Sinar Sosro Ungaran yang berguna untuk memasukkan teh botol hasil produksi kedalam cratnya.Mesin Crater ini dikonrol oleh cam switch sebagai otak mesin dan photo sensor yang diperlakukan sebagai saklar induksi. 1.2 Tujuan Kerja Praktek Adapun tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah : 1. Sebagai wujud pengaktualisasi dan studi perbandingan antara ilmu yang bersifat teori dengan ilmu aplikasi teknologi. 2. Mengetahui secara umum prinsip kerja Mesin Crater (alat memasukkan botol) pada proses produksi PT. Sinar Sosro Ungaran. 3. Memperoleh pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan industri yang ada pada PT. Sinar Sosro Ungaran seperti ketenagakerjaan, sistem perawatan dan perbaikan peralatan keteknologian dan sebagainya, terutama di bidang sistem kontrol. 1.3 Batasan Masalah Dalam penulisan Laporan Kerja Praktek ini Pembahasan ditekankan pada: 1. Pembahasan cara kerja Mesin Crater(alat memasukkan botol) pada proses produksi PT. Sinar Sosro Ungaran. 2. Hanya membahas Pengontrolan menggunakan cam switch dan Photo sensor sebagai saklar induksi. 2. Proses Produksi PT.Sinar Sosro Ungaran Proses pembuatan Teh botol Sosro pada intinya terdiri dari tiga tahapan proses 2.1 Penanganan Air (Water Treatment) PT.Sinar Sosro mempunyai tiga buah sumur sebagai sumber mata air,dua diantaranya digunakan untuk keperluan dalam proses produksi,sedangkan 1 buah digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar pabrik.Penanganan air sebagai bahan utama yang akan digunakan dalam pembuatan teh botol adalah dengan menampung air bawah tanah yang telah dipompa menggunakan deep well pump didalam tabung kerucut bersekat.Air yang ditampung tersebut diberi tambahan kaporit dan PAC(Poly Alumunium Cloride).Penambahan Kaporit Juga bertujuan membunuh kuman - kuman dalam air.
2.2 Proses Pembuatan Teh Cair Manis 2.2.1 Pemasakan sirup gula Air dari tangki softerner 2 dilewatkan pada Plate Heat Exchager (PHE),air ini kemudian ditampung dalam tangki pelarut gula.Gula pasir dimasukkan kedalam Hopper,air dari tangki pelarut gula dialirkan ke Hopper untuk dicampurkan dengan gula.Untuk mempermudah proses pelarutan dilakukan proses sirkulasi.Sirup gula ini kemudian diambil sempel untuk diperiksa kadar gula ,kesadahan,suhu,dan aroma.Apabila telah memenuhi standart,proses dilanjutkan dengan mengalirkan sirup menuju niagara filter. 2.2.2 Pemasakan Teh Pemasakan teh diawali dengan memasukan teh kering ke tangki penyeduhan teh.Tangki yang digunakan berjumlah dua buah,teh dimasukkan dalam tangki I dan diisi dengan air buffer panas.Setelah pengekstrakan,teh cair pahit pekat dalam tangki penyeduhan teh I dialirkan ke tangki penyeduhan teh II.Teh pada tangki I diberi campuran air buffer lagi.Setelah proses Pengekstrakan ,Kemudian TCP pekat ini diambil sampel kadar tanin ,warna dan suhu cairan. 2.2.3 Proses Pasteurisasi Di dalam proses paseurisasi Teh Cair Panas yang keluar dari Mix tank akan masuk kedalam Pasteurizer.Pasteurizer berfungsi membunuh mikrobia dengan cara mempertahankan suhu panas.Teh Cair Panas hasil Pasteurisasi masuk kedalam Bag Filter dan selanjutnya akan menuju mesin Filler. 2.3 Pembotolan ( Bottling Line ) Bottling Line merupakan Alur penanganan botol mulai dari botol kosong hingga menjadi botol isi yang disimpan untuk kemudian dipasarkan. Pallet ,krat,dan botol kosong dibawa menggunakan Forklift Depalletizer : Proses ini adalah proses melepas crat yang masih berisikan botolbotol kosong dari pallet dan menjalankannya di conveyor. Decrater : Proses melepas atau memisahkan botl dari cratnya menuju jalur conveyor yang berbeda. Pembersih Crat : Proses membersihkan crat setelah dipisahkan dengan botol.
Sortir Manual I : Menyortir botol kotor yang tidak bisa dibersihkan Bootle Washer. Bottle Washer :Membersihkan botol menggunakan mesin E.B.I : merupakan pendeteksi benda asing menggunakan sensor optic Sortir manual II : Sortir antisipasi jika ada yang terlewat dari E.B.I Filler dan Crowner :ini merupakan proses pengisian teh dan memberi tutup pada botol Kinerja produksi : mengitung jumlah teh botol yang telah diproduksi dan memberi label kadaluarsa Sortir Manual III : Meyortir ,kalau saja ada benda asing yang ikut masuk kedalam botol serta telah diberi label kadaluarsa atau belum Crater : Menggabungkan kembali botol yang telah terisi dengan crat yang sudah dibersihkan. Pallettizer : memasukan krat yang sudah terisi botol dengan Pallet. 3. Dasar Teori 3.1 Photo Sensor Omron Sensor Cahaya atau Photo sensor atau ada juga yang menyebutnya Photo switch, semuanya sama yaitu suatu alat yang bekerja berdasarkan cahaya yang dipantulkan oleh alat itu sendiri dengan intensitas tertentu, sensor ini dapat mendeteksi benda dengan jarak yang bervariasi itu tergantung dari type dan jenisnya, ada berbagai jenis dan type alat ini, pada prakteknya, sensor ini ada yang menggunakan reflector dan ada juga yang tanpa reflector. Reflector adalah suatu alat terbuat dari plastic yang permukaan bagian dalamnya berbentuk prisma atau segi enam berfungsi untuk memantulkan cahaya yang dikirim oleh Photo sensor, kemudian ada juga photo sensor yang tanpa menggunakan reflector, tapi umumnya sensor jenis ini memiliki dua buah atau berpasangan artinya ada pengirim dan ada penerima. 3.2 Cam Switch Cam Switch telah dirancang untuk melakukan serangkain kontrol yang berurutan yang tergantung pada pengemudian rotasi poros dari mesin dan untuk menjamin kontrol keamanan yang tidak hanya dari mesin tetapi juga ketahanan daya tahan,kecepatan rotasi tinggi,tahan guncangan dan
abrasi.Camswith biasa digunakan untuk mesin bebagai industri khususnya mesin pres dan mesin otomatisaisi pabrik secara keseluruhan. 3.3 Proxymity Switch Proximity switch atau disingkat TL atau ada juga yang menyebutnya PR,lain-lain memang tapi intinya sama. Benda-benda yang terdapat pada mesin umumnya adalah logam besi sangat sedikit yang berbahan plastic atau lainnya, karena material atau perangkat mesin kebanyakan dari logam maka harus ada sensor yang mendeteksi logam ketika mesin sedang berproses, maka digunakanlah sensor Proximity switch atau TL sebagai perangkatnya. Secara bahasa Proximity switch berarti, proximity artinya jarak ataukedekatan, sedangkan switch artinya saklar jadi definisinya adalah sensor atau saklar otomatis yang mendeteksi logam berdasarkan jarak yang diperolehnya, artinya sejauhmana kedekatan object yang dideteksinya dengan sensor, sebab karakter dari sensor ini, mendeteksi object yang cukup dekat dengan satuan mili meter, umumnya sensor ini mempunyai jarak deteksi yang bermacam-macam seperti 5,7,10,12, dan 20 mm tergantung dari type sensor yang digunakan, semakin besar angka yang tercantum pada typenya,maka semakin besar pula jarak deteksinya, selain itu sensor ini mempunyai tegangan kerja antara 10-30 Vdc atau ada juga yang menggunakan tegangan AC 100-200Vac. Proximity sensor mencakup semua sensor yang melakukan penginderaan/deteksi secara non-kontak, dibandingkan dengan sensor, seperti limit switch, yang mendeteksi objek dengan fisik menghubunginya.Proximity Sensor mengubah informasi tentang gerakan atau kehadiran obyek menjadi sinyal listrik. Ada tiga jenis sistem deteksi yang melakukan konversi ini: sistem yang menggunakan arus eddy yang dihasilkan di obyek penginderaan logam dengan induksi elektromagnetik, sistem yang mendeteksi perubahan dalam kapasitas listrik ketika mendekati objek penginderaan, dan sistem yang menggunakan magnet dan reed switch . 3.4 Solenoid Valve Katup Listrik / Solenoid valve atau sv adalah katup yang digerakan oleh energi listrik, mempunyai koil sebagai penggeraknya yang
berfungsi untuk menggerakan piston yang dapat digerakan oleh arus AC maupun DC, sv mempunyai lubang keluaran, lubang masukan dan lubang exhaust, lubang masukan diberi kode P, berfungsi sebagai terminal / tempat udara masuk atau supply, lalu lubang keluaran, diberi kode A dan B, berfungsi sebagai terminal atau tempat udara keluar yang dihubungkan ke beban, sedangkan lubang exhaust diberi kode R, berfungsi sebagai saluran untuk mengeluarkan udara terjebak saat piston bergerak atau pindah posisi ketika sv ditenagai atau bekerja.
Berikut ini Flowcart Prinsip kerja dari mesin Crater ini : Start
Conveyor ON
tidak Sensor penghalang ya
Penghalang ON
tidak 3 crat
ya
3.4 Pneumatik Pneumatik berasal dari kata Yunani: pneuma = udara. Jadi pneumatik adalah ilmu yang berkaitan dengan gerakan maupun kondisi yang berkaitan dengan udara. Perangkat pneumatik bekerja dengan memanfaatkan udara yang dimampatkan (compressed air). Dalam hal ini udara yang dimampatkan akan didistribusikan kepada sistem yang ada sehingga kapasitas sistem terpenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan udara yang dimampatkan kita memerlukan Compressor (pembangkit udara bertekanan). Debit yang diukur adalah m3/menit.Dalam kaitannya dengan bidang kontrol, pemakaian sistem pneumatik sampai saat ini dapat dijumpai pada berbagai industri: pertambangan, perkeretaapian, konstruksi, Manufacturing, robot dll. 4. Mesin Crater 4.1 Proses Kerja Mesin Crater Alat ini berfungsi untuk memasukkan hasil produk dari PT.Sinar Sosro yang kemasannya berupa botol.Mesin ini dikedalikan secara manual dan semi otomatis.Garis besar pengontrolan dalam mesin ini adalah pada pendalian photosensor sebagai saklar induksi dan pada Cam swith yang menjadi otak mesin ini.
Gambar 1 Mesin Crater
Crater On
Tidak ada botol jatuh
tidak Crater off
ya
Crater mengambil
Tombol On ditekan
tidak Crat kosong
Crater On
ya
Crater mengambil
Crater memasukkan
Tidak
Ya
Sudah dimasukkan
tidak
ya
Penghalang off
Gambar 2 flowcart kerja mesin crater
4.2 Desain Mesin Spesifikasi mesin crater adalah : Merk : Siets Enzinger Type : E-4 Tahun : 1983 (Hamburg german) Kapasitas mesin: 30 crate / menit (43200 btl) Power : 2,2 KW (main drive) Mesin crater PT.Sinar Sosro Ungaran di desain dapat memasukan 60 botol setiap kali loopingnya,selain itu mesin crater ini juga di desain untuk mampu mendeteksi berbagai kejanggalan dalam
proses memindahkan botol kedalam crat,kemampuan itu diantara lain : 1. Mampu medeteksi apakah ada botol yang jatuh saat hendak dipindahkan atau tidak. 2. Mampu medeteksi apakah crat yang akan diisi produk telah teriisi produk atau belum 3. Memililki system keamanan dimana mesin crater akn berhenti bekerja bila ada seseorang memasuki area operasi mesin crater. Dibawah ini gambar skematik dari mesin crater beserta bagian -bagiannya:
4.3 Desain Pengontrolan Garis besar pengontrolan dalam mesin ini adalah pada pendalian photosensor sebagai saklar induksi dan pada Cam swith yang menjadi otak mesin ini.
Gambar 4 photosensor omron
Gambar 5 cam swicth Gambar 3 skematik mesin crater Keterangan bagian dari mesin crater :
1. Kode 12S adalah solenoid valve Solenoid valve ini digunakan untuk untuk menggerakan piston yang kemudian menyuplai udara pada penumatik stoper,pneumatik pengepakan,dan pneumatik botol stoper.
2. Kode 1L adalah Ligh barries Light barrier digunakan untuk menempatkan pohotosensor yang digunakan untuk system keamanan (Emergency Stop),dan untuk system pengecekan botol.
4.3.1 Pengontrolan Menggunakan photosensor Dalam mesin crater ini photosensor digunakan sebagai saklar induksi.Maksud dari saklar induksi adalah photosensor – photosensor yang satu dan yang lain dalam mesin crater ini saling berhubungan dan mempengaruhi kerja mesin crater ini.Berikut ini akan dijelaskan letak photosensor dan fungsinya : 1. Photo sensor yang terletak pada Packing Position
3. Kode 9b adalah packing position Packing position merupakan tempat proses akhir pengepakan botol hasil produksi ke dalam crat.
4. Kode 2b adalah packing head Packing head terdapat dua buah penumatik yang berguna untuk penyesuaian pengambilan botol yang ada di conveyor atas dengan jeda masing crat.
5. Kode k adalah bagian cam switch Cam switch digunakan sebagai otak mesin crater yang mengontrol gerakan mesin,conveyor botol,masukan udara dari solenoid valve,kerja pneumatik,serta menurunkan stoper crat.
Gambar 6 photosensor pada packing position
Photo sensor yang terletak pada packing position digunakan untuk medekteksi kedatangan dari krat- krat kosong yang hendak diisi dengan produk .Photo sensor ini bertugas untuk mengirimkan informasi pada mesin crater,jika crat yang masuk telah terdeteksi oleh photo sensor di packing position telah berjumlah tiga buah maka
mesin akan mengambil botol hasil produksi dan memasukkanya ke dalam crat.Photo sensor yang terletak di packing position ini ada tiga buah jumlahnnya,photo sensor no dua dan tiga berdasarkan metode pengidraannya menggunakan metode diffuse reflective sensor.
yang hendak dipindahkan ke dalam crat .Photo sensor ini bertugas untuk mengirimkan informasi pada mesin crater,jika botol yang masuk ke mesin crater tidak ada yang jatuh maka posisi pengambilan botol oleh lengan mesin crater telah sesuai sehingga lengan crater akan bergerak mengambil botol produksi,tetapi sebaliknya jika ada botol yang jatuh sehingga plat pintu masuk dan plat pembatas menutupi sinar dari photo sensor maka mesin secara otomatis akan berhenti bergerak sampai tombol start ditekan kembali.
Gambar 7 skematik kerja metode diffuse reflective sensor
Metode Diffuse-reflective Sensors digunakan untuk mendeteksi benda yang tidak tembus cahaya.Oleh karena itu digunakan untuk mendeteksi keberadaan crat,photo sensor no dua dan tiga jenis sensor tanpa reflector, memiliki satu unit,di dalam satu tersebut terdapan dua buah bagian.Yang pertama adalah pengirim atau Transmiter bertugas sebagai sumber cahaya untuk dikirimkan langsung ke crat yang dideteksi, yang kedua adalah penerima atau receiver yang bertugas sebagai penerima cahaya yang dikirimkan oleh transmitter yang telah dipantulkan oleh crat yang dideteksi. Sedangkan Photo sensor no satu menggunakan metode retro reflektive sensor,photo sensor ini jenis sensor dengan reflector,memiliki satu unit,di dalam satu tersebut terdapan dua buah bagian.Photo sensor no satu ini dipasang agak miring keatas untuk medeteksi keberadaan botol hasil produksi,hal ini digunakan sebagai sistem keamanan produksi agar tidak terjadi pengisian ganda sehinnga mesin crater tidak dapat mengisi crat yang telah teriisi botol hasil produksi. 2. Photo sensor yang terletak pada conveyor atas
Gambar 7 letak photosensor pada conveyor atas
Photo sensor yang terletak pada conveyor atas digunakan untuk medekteksi kedatangan dari botol – botol produk hasil produksi yang hendak
Gambar 8 plat menutupi sinar photosensor
Photo sensor yang terletak di conveyor atas ini ada dua buah jumlahnnya, berdasarkan metode pengidraannya menggunakan metode Trough Beam Sensor.
Gambar 9 skematik kerja metode Trough beam sensor Metode Trough-beam sensor digunakan untuk mendeteksi benda yang tembus cahaya. Oleh karena itu digunakan untuk mendeteksi keberadaan botol hasil produksi.Jenis photo sensor ini adalah sensor tanpa reflector, memiliki dua unit, yang pertama adalah pengirim atau transmiter bertugas sebagai sumber cahaya untuk dikirimkannya ke bagian penerima, yang kedua adalah penerima atau receiver bertugas sebagai penerima cahaya yang dikirimkan oleh transmiter, cahaya yang dikirimkan oleh pengirim harus center dengan penerima agar cahaya terkirim benar - benar masuk sehingga sensor dapat bekerja dengan baik. 3. Photo sensor yang terletak di bingkai mesin crater
bertugas sebagai penerima cahaya yang bertugas sebagai penerima cahaya yang dikirimkan oleh transmitter yang telah dipantulkan oleh reflector. 4.3.2 Pengontrolan Menggunakan Cam Switch Pada dasarnya pengontrolan mesin crater adalah Cam swith yang menjadi otaknya.Hal itu dikarenakan hampir semua pergerakan mesin crater ini berdasarkan putaran dari cam switch. Gambar 10 Photo sensor yang terletak di bingkai mesin crater
Photo sensor yang terletak di bingkai mesin crater digunakan untuk system keamanan jiwa operator mesin crater.Photo sensor ini bertugas untuk mengirimkan informasi pada mesin crater,jika oprator mesin crater ini hendak menanggulangi kesalahan proses produksi pada mesin crater misalnya saja hendak memperbaiki posisi botol yang salah maka operator mesin akan masuk ke area mesin crater tanpa harus mematikan mesin menggunakan tombol stop mesin akan mati secara otomatis ini dikarenakan badan operator mesin saat memasuki area mesin crater akan menghalangi sinar dari photo sensor ke reflector. Photo sensor yang terletak di bingkai mesin crater ini ada tiga buah jumlahnnya, berdasarkan metode pengidraannya menggunakan metode retro reflektive sensor.
Gambar 11 skematik kerja photosensor metode retro reflektive sensor
Metode Retro-reflective Sensor digunakan untuk mendeteksi benda yang tembus cahaya,dengan kondisi jika tidak ada operator yang lewat maka sinar dari photo sensor dapat dipatulkan secara sempurna ke receiver photo sensor oleh reflector sehinngga mesin crater akan terus bekerja,sebaliknnya jika ada operator yang masuk ke area mesin crater maka maka reflektor tidak dat memantulkan sinar secara sempurna sehinnga mesin akan berhenti bekerja. Jenis photo sensor ini adalah sensor dengan reflector,memiliki satu unit,di dalam satu unit tersebut terdapan dua buah bagian.Yang pertama adalah pengirim atau Transmiter bertugas sebagai sumber cahaya untuk dikirimkan ke reflector,yang kedua adalah penerima atau receiver
Gambar 12 cam switch tipe approach Mesin crater menggunakan cam switch type approach,cara kerja cam swicth type approach adalah Proximity sensor dipasang satu poros dengan cam set namun tidak bersentuhan, ada jarak kurang lebih 10 mm, ketika gear cam set mulai berputar maka sensor akan bekerja mengikuti irama cam set.Keluaran atau output dari sensor dapat dihubungkan relay, selanjutnya kontak dapat dihubungkan sistem kerja mesin crater. Cam Switch pada mesin crater ini mengendalikan beberapa bagian- bagian mesin antara lain : conveyor botol,posisi gerakan mesin berdasarkan sudut cam set,aliran udara dari solenoid valve,pneumatik, dan stoper crat saat koondisi release.Berikut ini gambar skematik dari cam switch beserta dengan penjelasannya :
Gambar 13 skematik cam switch
Keterangan dari kode- kode dari Cam Switch : 1. Kode 11b3 - K1 : saat cam set mulai berputar proxymity switch 11b3 akan aktif itu berarti
2.
3.
4.
5.
6.
conveyor atas tempat berjalannya botol,mulai bergerak itu menandakan proses packing di mesin crater sedang dimulai. Kode 11b2-K2 : Pada saat Proxymity switch 11b2 aktif itu menandakan lengan mesin crater telah mengisikan botol kedalam crat maka stoper penghalang akan release. Kode 6b1-K3 : Pada saat proxymity switch 6b1 aktif maka posisi lengan mesin crater hendak mengambil botol,sehingga aliran udara dari solenoid valve mengalir ke dua buah pneumatik yang berada di penghalang botol,untuk sesaat penghalang ini akan release sampai botol berhasil diambil.Inilah salah satu contoh kerja cam swicth yang mengatur aliran udara dari solenoid valve dan pneumatik.Penghalang botol ini sendiri agar sesuai posisinya dengan lengan mesin crater. Kode 11b4-k4 : Pada saat Proxymity switch 11b4 aktif maka lengan mesin crater posisinya akan memasukan botol ke dalam crat,maka dari itu aliran udara dari solenoid valve mengalir ke tiga buah pneumatik spriding yang berada di atas lengan mesin crater.Spriding itu sendiri berguna untuk melebarkan penampang lengan robot agar botol dapat masuk ke dalam tiga crat dengan pas. Kode 3b2-k5 : Pada saat proxymity switch 3b2 aktif maka sesaat lengan mesin crater berhenti sejenak,menunggu jumlah crat yang masuk ke area packing mesin crater. Kode 3b3-K6 : Pada saat proxymity switch 3b3 aktif maka sesaat lengan mesin crater berhenti sejenak,menunggu jumlah botol yang masuk ke area packing mesin crater.
5. Penutup 5.1 Kesimpulan 1. Mesin Crater merupakan salah satu peralatan yang dimiliki dan digunakan oleh PT. Sinar Sosro Ungaran sebagai salah satu mesin untuk proses produksi. Mesin ini berfungsi sebagai salah satu mesin pengepakan barang. 2. Pada mesin Crater melakukan proses pengepakan yaitu memindahkan botol hasil produksi dan memasukkannya ke dalam crate. 3. Proses memindahkan botol ke dalam crat ini menggunakan 2 prinsip pengontrolan. Garis
besar pengontrolan dalam mesin ini adalah pada pendalian photosensor sebagai saklar induksi dan pada Cam swith yang menjadi otak mesin ini. 4. Mesin crater ini sangat penting peranannya dalam proses produksi di PT.Sinar Sosro Ungaran karena mesin ini mejadi salah satu faktor penentu kualitas,ketepatan jadwal,dan kuantitas produksi. 5.2 Saran 1. Dalam hal perawatan dan perbaikan mesin Crater perlu adanya perhatian semua pihak agar tidak bertumpu pada karyawan tertentu, yang pastinya akan sangat memberatkan, sehingga perlu adanya regenerasi. 2. Diharapkan kepada dunia pendidikan khususnya Perguruan Tinggi agar kurikulum yang dipakai atau matakuliah yang diajarkan disesuaikan dengan dunia industri agar kesenjangan antara dunia industri dan Perguruan Tinggi tidak terlalu jauh Daftar Pustaka [1] Manual Book crater machine [3] http://www.google.com [4] http://otosensing.blogspot.com Biodata Penulis Ditya Satriya Nugroho Hadi (L2F008113). Penulis lahir di Semarang, 03 Mei 1990. Menempuh pendidikan di SDN 01 03 06, SMP N 1 Ungaran, SMA N 1 Ungaran, dan saat ini menempuh pendidikan jenjang Strata 1 Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro konsentrasi Kontrol angkatan 2008. Semarang, November 2011 Mengetahui Dosen Pembimbing Kerja Praktek
Iwan Setyawan, ST.MT. NIP 197309262000121001