SEMINAR LAPORAN HIBAH PENGAJARAN PROGRAM HIBAH KOMPETISI BERBASIS INSTITUSI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2010
METODE PEMBELAJARAN INOVATIF BERBASIS COOPERATIVE LEARNING, E-LEARNING, DAN SOFT SKILL
Oleh :
Drs. Nurcahyo Tri Arianto, M.Hum
PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI DEPARTEMEN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA, Mei 2011 i
DAFTAR ISI Halaman
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Latar Belakang Permasalahan ......................................................................................................... Rumusan Permasalahan........................................................................................................................ Tujuan ............................................................................................................................................................ Manfaat ........................................................................................................................................................ Metode .......................................................................................................................................................... Pelaksanaan Kegiatan ........................................................................................................................... Hasil Pelaksanaan Kegiatan (Output) ........................................................................................... Hambatan Pelaksanaan dan dan Rencana Perbaikan ........................................................... Daftar Pustaka ........................................................................................................................................... Lampiran ..................................................................................................................................................... 10.1. Contoh Bahan Ajar Etnografi Indonesia ............................................................ (lihat: http://web.unair.ac.id/admin/file/f_34835_EI-Bab1-Pendahuluan.pdf) 10.2. Kontrak Pembelajaran ....................................................................................... (lihat:http://web.unair.ac.id/admin/file/f_34835_KontrakEtnografiIndonesia2012290712.pdf) 10.3. Contoh SAP ........................................................................................................ 10.4. Contoh Evaluasi Soft Skill ................................................................................... 10.5. Hasil Evaluasi Soft Skill ....................................................................................... 10.6. Hasil Nilai Akhir ..................................................................................................
1 5 6 6 7 7 9 9 10 11
14 15 18 19
ii
1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN : Masalah pembelajaran sangat erat kaitannya dengan tujuan pendidikan. Undangundang nomor 20/2003 tentang Sisdiknas (pasal 1) menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab. Asumsi dasar dari Hibah Pengajaran ini adalah bahwa untuk dapat tercapainya tujuan pendidikan perlu adanya kurikulum yang berbasis kompetensi, perangkat kurikulum (GBPP, Kontrak Pembelajaran, SAP, Bahan Ajar), serta metode pembelajaran yang inovatif. Pembelajaran inovatif merupakan pembelajaran yang dirancang oleh pengajar (dosen) yang sifatnya baru dan bertujuan untuk memfasilitasi mahasiswa dalam membangun pengetahuan sendiri dalang rangka proses perubahan perilaku ke arah yang lebih baik, sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki oleh mahasiswa (Santyasa 2006: 3; Suharmanto 2008:20). Pembelajaran inovatif ini nampaknya serupa atau berkaitan erat dengan pembelajaran interaktif, yaitu proses pembelajaran yang memungkinkan para pembelajar aktif melibatkan diri dalam seluruh proses pembelajaran, baik secara fisik mapun mental. Karakteristik pembelajaran interaktif ini adalah: (1) ada variasi kegiatan (klasikal, kelompok, individu), (2) tingginya keterlibatan mental (pikiran dan perasaan) mahasiswa, (3) dosen lebih berperan sebagai fasilitator/narasumber/manajer kelas, (4) pola komunikasi banyak arah, (5) suasana kelas yang fleksibel, demokratis, dan menantang, (6) potensial dampak instruksional dan dampak pengiring yang lebih efektif, dan (7) dapat digunakan di dalam dan/atau di luar kelas (Suparman 1997:xi). Dampak atau tujuan pengiring ini berada dalam ranah afektif, seperti: disiplin, berpikir/bersikap kritis, menghargai karya orang lain, atau bangga pada hasil pekerjaan sendiri (cf. Gulo 2005: 157). Metode pembelajaran inovatif berfungsi mengintegrasikan model-model pembelajaran dengan ketiga ranah pembelajaran, yaitu ranah kognitif (kemampuan berpikir), ranah afektif (sikap, minat, konsep diri, nilai, dan moral), dan ranah psikomotor (ketrampilan/perilaku). Ketiga ranah tersebut merupakan karakteristik manusia sebagai hasil belajar dalam bidang pendidikan. Hasil belajar, menurut Bloom (Sudrajat 2008:2), mencakup prestasi belajar, kecepatan belajar, dan hasil afektif. Senada dengan Bloom, Andersen mengemukakan bahwa karakteristik manusia meliputi cara yang tipikal dari berpikir, berbuat, dan perasaan. Pembelajaran selama ini, khususnya mata ajaran Etnografi Indonesia ini, kurang memperhatikan ranah perasaan (afektif), karena itu dalam kegiatan Hibah Pengajaran ini ranah afektif juga mendapat perhatian khusus. 3
Ranah afektif (soft skill) sangat menentukan keberhasilan belajar peserta didik (mahasiswa), karena keberhasilan pembelajaran pada ranah kognitif dan psikomotor sangat dipengaruhi oleh kondisi afektif mahasiswa (cf. Sudrajat 2008:2). Atribut soft skill merupakan perilaku personal dan interpersonal dalam mengembangkan dan memaksimalkan kinerja humanis (Soeratri 2010), antara lain meliputi komponen: disiplin, kejujuran, komitmen, kritis, logis, kreatif, partisipatif, motivatif, kepemimpinan, percaya diri/mandiri, komunikatif, kerjasama, dan menghargai orang lain. Metode pembelajaran cooperative learning (belajar bersama), yang diterapkan dalam diskusi kelas, dipilih karena mempunyai kelebihan dibanding diskusi konvensional, yaitu akan menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik, hubungan yang lebih positif, dan penyesuaian psikologis (suasana belajar) yang lebih baik (Lie 2005:7). Oleh karena itu, ada lima unsur metode cooperative learning yang harus diterapkan, yaitu: saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antar anggota kelompok, dan evaluasi proses kelompok (Lie 2005:31). Dalam pelaksanaan metode cooperative learning ini evaluasi melalui instrumen soft skill perlu diterapkan, agar kondisi afektif mahasiswa dapat diamati dan dinilai. Metode pembelajaran cooperative learning dapat juga disebut sebagai pembelajaran berbasis aktivitas, yaitu penonjolan aktivitas dalam kegiatan belajar dalam mencapai tujuan dan hasil belajar yang lebih efektif (menyediakan kesempatan belajar sendiri dan melakukan aktivitas sendiri) (Hamalik 2004: 171-172). Penerapan metode pembelajaran e-learning (belajar secara elektronik) dilakukan dengan memanfaatkan AULA (Airlangga University e-Learning Application), yaitu situs elearning Universitas Airlangga yang dikembangkan untuk menunjang kegiatan belajarmengajar. Aktifitas yang dilakukan di AULA adalah: (1) akses/download materi kuliah/bahan ajar, (2) akses dan upload tugas perkuliahan, (3) chatting (komunikasi dosen-mahasiswa), (4) forum (diskusi), (5) mengerjakan online tes atau kuis, dan (6) akses ke sumber belajar (internet) (Tim E-Learning LP3UA 2010d). Mengutip pendapat Darin E. Hartley, Tim E-Learning LP3UA (2010a) mengemukakan bahwa e-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke mahasiswa dengan menggunakan media internet, intranet, atau media jaringan komputer lain. E-learning merupakan sumber belajar dalam format electronik/digital baik berupa website, data, orang, dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta pembelajaran e-learning dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta pembelajaran e-learning dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu (Tim E-Learning LP3UA 2010b). Dipilihnya e-learning dalam usulan Hibah ini antara lain karena e-learning mempunyai banyak kelebihan, yang dapat dirasakan bagi mahasiswa maupun dosen. Pertama, kelebihan e-learning bagi mahasiswa adalah: (1) mempersingkat/efisiensi waktu pembelajaran, (2) kemudahan akses pada materi perkuliahan dan sumber belajar (internet, dosen, dan forum belajar antar sesama mahasiswa) setiap saat dan berulang,
4
(3) pengalaman belajar mandiri, sehingga mahasiswa bisa memacu diri sendiri untuk mengumpulkan materi perkuliahan, sumber belajar, dan perangkat yang lebih bervariatif dari sumber yang sangat luas di internet, dan (4) meningkatkan kedisiplinan dalam belajar, mengerjakan tugas dan mengumpulan tugas secara online, karena apabila melewati batas waktu yang telah ditentukan maka aktifitas tersebut tidak bisa dilakukan dan tidak ada toleransi dalam hal ini (Tim E-Learning LP3UA 2010c). Berdasarkan kelebihan e-learning tersebut, mahasiswa akan lebih memantapkan penguasaan materi pembelajaran. Kedua, kelebihan e-learning bagi dosen adalah memudahkan: (1) melakukan pemutakhiran bahan ajar, (2) mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasan dalam pembelajaran, dan (3) memonitor kegiatan belajar mahasiswa. Di samping kelebihan e-learning tersebut, elearning juga mempunyai kekurangan, antara lain: interaksi secara langsung antara dosen dan mahasiswa tidak terjadi serta maraknya plagiarisme. Tidak ada jaminan bahwa tugas, tes, kuis, maupun ujian yang dikumpulkan (di-upload) benar-benar dikerjakan oleh mahasiswa yang bersangkutan. Oleh karena itulah penilaian soft skill sangat diperlukan, terutama pada aspek kedisiplinan, kejujuran, dan kemandirian. Inovasi pembelajaran muncul sebagai akibat perubahan paradigma pembelajaran (cf. Santyasa 2006: 3). Keberhasilan penerapan metode cooperative learning, E-learning, dan instrumen soft skill sangat dipengaruhi oleh pelaksanaan paradigma konstruktivisme dalam proses pembelajaran. Karakteristik paradigma konstruktivisme ini adalah (Purwohandoko 2009; LP3UA 2010c): (1) pengetahuan bersifat subyektif, temporer, dan berubah, (2) belajar sebagai pemberian makna pada pengetahuan, (3) peran mahasiswa lebih dominan (student-centered), (4) pemahaman mahasiswa tidak harus sama dengan dosen, (5) fungsi mengajar: membantu mahasiswa menggali makna pengetahuan, (6) fungsi otak: alat menginterpretasi pengetahuan, (7) sifat pengetahuan yang didapat sesuai/berasal dari realitas, (8) urutan pembelajaran: fleksibel sesuai tingkat pemahaman mahasiswa, (9) aktivitas belajar mengikuti konteks nyata sesuai kebutuhan, (10) orientasi: proses belajar, (11) tuntutan pemecahan masalah dengan hasil jamak, dan (12) proses evaluasi menyatu dengan proses belajar. Paradigma konstruktivistik mendasarakan diri pada model pembelajaran kognitif, yang bersifat transfer of learning, learn how to learn, dan reflection in action (LP3UA 2010c). Khusus mengenai karakteristik nomor 1, 2, 3, 7, 8, dan 9, akan sangat mempengaruhi kemungkinan diubahnya atau disesuaikannya GBPP dan SAP selama proses pembelajaran. Pemilihan judul usulan Hibah ini juga didasarkan atas permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran Etnografi Indonesia. Berkaitan dengan program/rencana dan kegiatan pembelajaran Etnografi Indonesia, khususnya selama tiga tahun belakangan ini (2008-2010), perlu dikemukakan analisis SWOT Etnografi Indonesia, pada Tabel 1.
5
Tabel 1. Analisis SWOT Etnografi Indonesia SWOT
MASALAH
S (strength) =
1. keragaman budaya suku bangsa di Indonesia (sekitar 600 suku bangsa/ kelompok sosial), sehingga banyak pilihan untuk mempelajarinya, 2. banyaknya buku, jurnal, dan tulisan (cetak maupun elektronik) etnografi Indonesia, khususnya dalam bahasa Indonesia, sehingga sangat membantu mahasiswa sebagai referensi dalam belajar dan menulis makalah,
-
1. data etnografi suku bangsa yang tersedia, khususnya di buku dan tulisan cetak, kebanyakan merupakan hasil penelitian yang sudah lama (antara tahun 19601980), sehingga kurang sesuai dengan keadaan sekarang, 2. mahasiswa cenderung malas dan sulit dalam mempelajari data etnografi suku bangsa yang sangat banyak, sehingga hasil belajar/nilai tidak maksimal, khususnya nilai tugas dan diskusi (lihat Lampiran SAP nomor 13, PTK, dan Daftar Nilai), 3. diskusi kelas dengan model presentasi (satu arah), dirasakan mahasiswa peserta sebagai kegiatan yang membosankan dan kurang partisipatif, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai (lihat Lampiran SAP nomor 5 dan 8 dan PTK)
1. mahasiswa perlu mengakses data/informasi etnografi dari internet, WEB Learning, dan jurnal penelitian etnografi yang lebih baru,
1. keragaman maupun keseragaman budaya suku bangsa Indonesia akan memberikan peluang mata ajaran Etnografi Indonesia dalam mengembangkan nilai-nilai budaya Indonesia, sehingga akan tercapai tujuan pembelajaran, yaitu peningkatan wawasan budaya Indonesia melalui pemetaan dan komparasi nilai-nilai budaya Indonesia,
-
2. mata ajaran ini wajib diikuti oleh mahasiswa PS Antropologi dan pilihan untuk PS Sosiologi, Politik, Administrasi Negara, dan Hubungan Internasional, sehingga ada kesempatan mengembangkan wawasan budaya pada banyak PS di FISIP.
-
Teknologi komputer, disamping berfungsi positif, juga bisa negatif, yaitu digunakan mahasiswa untuk berbuat tidak jujur (mengcopy-paste tugas-tugas dari temannya atau plagiarisme) (lihat PTK).
1. perlu ketelitian dalam koreksi tugas-tugas mahasiswa, 2. mengintensifkan penilaian di ranah afektif melalui instrumen soft skill.
Kekuatan/Potensi
W (weakness) = Kelemahan
O (oportunity) = Peluang/Kesempatan
T (threat) = Ancaman
SOLUSI
-
2. perlu perubahan metode belajar, yaitu: (1) belajar bersama (cooperative learning), (2) e-learning untuk akses bahan ajar, tugas, dan kuis secara cepat dan kapan saja, (3) evaluasi soft skill (afektif). 3. a. diskusi kelas perlu diganti dengan yang inovatif/variatif, yaitu metode cooperative learning) yang lebih partisipatif/aktif, komunikatif, efektif, dan efisien, a. ranah afektif (soft skill) perlu diterapkan dalam diskusi, praktek, dan seminar dengan instrumen evaluasi/penilaian (lihat Lampiran Evaluasi Soft skill dan PTK)
6
Dari Analisis SWOT tersebut dapat diketahui bahwa yang menjadi masalah (kelemahan dan ancaman) mata ajaran Etnografi Indonesia ini ada tiga hal. Pertama, ketersediaan data etnografi yang terbatas (lama), sehingga perlu updating data melalui internet, WEB Learning, dan jurnal penelitian etnografi yang lebih baru. Kedua, kebosanan dan kurangnya partisipasi mahasiswa dalam kegiatan diskusi kelas, sehingga perlu perubahan metode diskusi kelas yang lebih partisipatif/aktif, komunikatif, dan efisien (dengan metode cooperative learning) serta evaluasi soft skill untuk meningkatkan kualitas pembelajaran (dengan mengedepankan penilaian: disiplin, jujur, mandiri, partisipatif, dan kritis). Ketiga, teknologi komputer telah disalahgunakan mahasiswa untuk mengerjakan tugas yang mengarah pada plagiarisme, sehingga perlu penerapan evaluasi soft skill, khususnya yang berkaitan dengan kedisiplinan, kejujuran, kemandirian, dan menghargai karya orang lain. Metode cooperative learning, ELearning, dan soft skill inilah yang menjadi kegiatan utama dalam Hibah Pengajaran ini. 2. RUMUSAN MASALAH : Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, dapat dikemukakan masalah usulan Hibah Pengajaran ini adalah bagaimana penerapan metode pembelajaran inovatif berbasis Cooperative Learning, E-Learning, dan Soft SkilI dalam proses pembelajaran Etnografi Indonesia? Untuk menjawab permasalahan ini perlu dikemukakan beberapa strategi dalam menunjang proses pembelajaran Etnografi Indonesia berikut ini: 1. menerapkan metode cooperative learning dalam diskusi kelas, yang meliputi pengelolaan kelas, teknik pembelajaran, dan evaluasinya; 2. menerapkan metode E- Learning melalui situs e-learning Universitas Airlangga (AULA), yang dapat menunjang kegiatan belajar-mengajar secara online melalui media teknologi informasi (intranet dan internet), yang meliputi: (1) akses/download materi kuliah/ bahan ajar, (2) akses dan upload tugas perkuliahan, (3) chatting (komunikasi dosen-mahasiswa), (4) forum (diskusi), (5) mengerjakan online tes atau kuis, dan (6) akses ke sumber belajar (internet); 3. menerapkan penilaian pada ranah afektif, dengan menggunakan instrumen evaluasi soft skill. Penerapan ketiga metode pembelajaran inovatif ke dalam proses pembelajaran Etnografi Indonesia sangat erat kaitannya dengan paradigma konstruktivisme. Hal ini merupakan suatu konsekuensi logis bahwa inovasi pembelajaran muncul sebagai akibat dari perubahan paradigma pembelajaran. Karakteristik paradigma konstruktivisme ini akan terlihat dalam kegiatan penyusunan perangkat/kelengkapan kurikulum (GBPP, Kontrak Pembelajaran, PTK, SAP, Bahan Ajar, instrumen evaluasi soft skill, dan umpan balik). Umpan balik dalam bentuk kuesioner, yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran, berfungsi untuk mengevaluasi proses pembelajaran (tujuan, materi, metode, dan media) serta mengetahui tingkat kepuasan dan manfaat yang dirasakan mahasiswa selama proses pembelajaran.
7
3. TUJUAN : Berkaitan dengan Latar belakang masalah dan Rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan Hibah Pengajaran ini dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. melakukan inovasi pembelajaran berdasarkan paradigma konstruktivisme serta keseimbangan pembelajaran antara hard skill (kognitif dan psikomotor) dengan soft skill (afektif), 2. menciptakan proses belajar yang lebih terbuka, aktif, dan menyenangkan, sehingga akan mendorong minat dan hasil belajar yang maksimal, 3. mendapatkan pola pembelajaran yang efektif, efisien, dan membentuk kepribadian yang positif. Pembelajaran yang berparadigma konstruktivisme menekankan pada studentcentered learning strategies, yang menuntut mahasiswa belajar secara aktif, mandiri, bertanggung-jawab, kooperatif, dan kolaboratif. Dosen lebih banyak berperan sebagai motivator, fasilitator, monitor, evaluator, pembimbing, konsultan, dan kawan belajar terhadap kegiatan belajar mahasiswa. Disisi lain, inovasi pembelajaran dapat tercapai bila terdapat keseimbangan pembelajaran antara hard skill dan soft skill, yang diimplementasikan dalam metode pembelajaran inovatif (cooperative learning dan elearning) yang dikontrol oleh metode penilaian afektif berdasarkan instrumen soft skill. 4. MANFAAT : Berdasarkan Latar belakang masalah, Rumusan masalah, dan Tujuan tersebut di atas, maka manfaat Hibah Pengajaran ini dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. metode pembelajaran inovatif model cooperative learning bermanfaat dalam: (1) mengatasi rasa kebosanan/kejenuhan dari kegiatan diskusi model konvensional serta meningkatkan semangat, partisipasi, kerjasama, dan mutu diskusi, dan (2) menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik, hubungan yang lebih positif, dan penyesuaian psikologis (suasana belajar) yang lebih baik; 2. metode pembelajaran inovatif model e-learning, yang mempunyai banyak kelebihan, bagi mahasiswa sangat bermanfaat dalam memantapkan penguasaan materi pembelajaran; sedangkan bagi dosen e-learning sangat bermanfaat dalam melakukan pemutakhiran bahan ajar, pengelolaan tugas/kuis/tes, dan memonitor kegiatan belajar; 3. evaluasi ranah afektif, dengan menggunakan instrumen soft skill, sangat bermanfaat dalam memonitor dan mengevaluasi proses pembelajaran secara komprehensif dan seimbang (antara hard skill dan soft skill), sehingga tujuan atau kompetensi pembelajaran akan tercapai. Kebermanfaatan dan kemungkinan keberhasilan penerapan metode dan evaluasi pembelajaran inovatif, yang disesuaikan dengan karakteristik mata ajaran Etnografi Indonesia ini, diharapkan akan dapat diterapkan juga untuk mata ajaran lain.
8
5. METODE : Dalam Hibah Pengajaran ini, yang dimasud metode adalah cara dan langkahlangkah yang dipakai pengajar dalam proses belajar-mengajar, agar tujuan/kompetensi belajar tercapai secara efektif dan efisien. Berdasarkan Latar belakang masalah, Rumusan masalah, Tujuan, dan Manfaat tersebut di atas serta Rincian aktivitas, maka metode pelaksanaan Hibah Pengajaran ini dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. membuat rincian aktivitas/kegiatan, yang berkaitan dengan persiapan/perencanaan pembelajaran, kegiatan/pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran; 2. persiapan/perencanaan pembelajaran, meliputi: (1) merumuskan tujuan pembelajaran (TIU dan TIK), (2) pemilihan dan pengorganisasian materi ajar (analisis instruksional dan organisasi materi), yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, sistematika, dan alokasi waktu, (3) menentukan sumber belajar atau media pembelajaran, yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan karakteristik mahasiswa (asal Program studi), (4) metode pembelajaran, yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan karakteristik mahasiswa, dan alokasi waktu, dan (5) penilaian hasil belajar, yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, prosedur penilaian, dan kelengkapan instrumen penilaian (soal, kunci jawaban/pedoman penskroran); 3. kegiatan/pelaksanaan pembelajaran, meliputi: (1) kesiapan materi pembelajaran (GBPP, Kontrak Pembelajaran, Bahan ajar); (2) pendekatan dan strategi pembelajaran, berkaitan dengan: tujuan/kompetensi yang akan dicapai, analisis instruksional, penguasaan kelas, kontektual, memotivasi kebiasaan positif (disiplin, jujur, kritis, mandiri, tanggung jawab), alokasi waktu; (3) pemanfaatan sumber/media pembelajaran, berkaitan dengan: keterampilan menggunakan, menarik minat belajar, keterlibatan mahasiswa; (4) pembelajaran yang menarik keterlibatan mahasiswa, berkaitan dengan: interaksi dosen-mahasiswa dan mahasiswa-mahasiswa, respon positif partisipasi mahasiswa, sikap terbuka, hubungan interpersonal yang kondusif, suasana belajar yang terbuka, menyenangkan, efektif, dan efisien; (5) penilaian proses dan hasil belajar, berkaitan dengan: kemajuan belajar, penilaian akhir sesuai tujuan/kompetensi. Secara teknis, metode dan komposisi yang dipakai dalam pembelajaran ini adalah: (1) ceramah (20%), (2) diskusi dan tanya jawab, dengan cooperative learning dan elearning (60%), dan (3) tugas belajar (20%). 6. Pelaksanaan Kegiatan: Kegiatan Hibah Pengajaran ini dimulai pada awal bulan September 2010 dan berakhir pada akhir bulan Desember 2010. Pelaksanaan kegiatan Hibah Pengajaran ini dapat dilihat pada Tabel 2.
9
Tabel 2. Pelaksanaan Kegiatan Hibah Pengajaran 2010 No. 1.
Kegiatan
Agt
Sept
Bulan Okt Nov
Des
Jan
2010
2010
2010
2010
2011
2010
Persiapan pembelajaran : Redisain GBBP telah selesai tepat waktu
1. Penyusunan GBPP, dilaksanakan pada waktu kuliah berjalan 2. Penyusunan Kontrak Pembelajaran, dilaksanakan pada waktu kuliah berjalan 3. Pembuatan bahan ajar (tulis, video, poster, peta), dilaksanakan pada waktu kuliah berjalan
Redisain Kontrak P. telah selesai tepat waktu 1. Bahan ajar tulis 2.Bahan ajar video 3.Bahan ajar poster 4.Bahan ajar peta Untuk evaluasi afektif
4. Pembuatan instrumen soft skill, dilaksanakan pada waktu kuliah berjalan (penilaian: mingguan) 5. Pembuatan kuesioner umpan balik, dilaksanakan pada waktu kuliah berjalan (2 kali, sesudah UTS dan sebelum UAS)
2.
Untuk evaluasi pembelajaran: baru pertama dilaksanakan setelah UTS, yang kedua pada minggu terakhir kuliah.
Kegiatan pembelajaran : 13x pertemuan kelas (dg penggantian hari libur dan PKL) 13x pertemuan kelas
1. Perkuliahan
2. Penyusunan SAP (redisain), sesuai acara perkuliahan 3. Metode Cooperative learning
10x pertemuan kelas
4. Metode E-learning (bahan ajar, tugas, kuis)
K
K
Akses ke AULA setiap hari: baru bisa dilaksanakan bulan Desember. Tugas dan kuis yang diambil dari waktu tugas terstruktur : baru bisa dilaksanakan bulan Desember Komparasi nilai-nilai budaya
5. Seminar, dilaksnakan dalam bentuk Cooperative learning dalam acara diskusi mingguan.
3.
Keterangan
Evaluasi/umpan balik pembelajaran : 1. Evaluasi soft skill 2. Evaluasi tugas (T) dan kuis (K) 3. Ujian Tengah Semester (UTS) 4. Ujian Akhir Semester (UAS) 5. Umpan balik mahasiswa
Instrumen penilaian
T
T
T
T K
T
T
T K
Melalui e-learning: Aula Unair Tulis: etnografi suku bangsa Take home & lisan: peta etnografi Kuesioner: UTS dan UAS
10
7. Hasil dan Evaluasi Pelaksanaan: Hasil dan evaluasi pelaksanaan Hibah Pengajaran berkaitan dengan indikator kinerja dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil dan Evaluasi Pelaksanaan Hibah Pengajaran No.
1.
Indikator Kinerja
3. 4. 5. 6. 7. 8.
Jumlah pembuatan bahan ajar tulis Jumlah pembuatan bahan ajar video Jumlah pembuatan bahan ajar poster Jumlah pembuatan bahan ajar peta Jumlah pembuatan instrumen soft skill Jumlah pembuatan kuesioner umpan balik
1 1 2 0 0 0 0 0
Pencapaian Kegiatan Jumlah
Persen
1 (redisain) 1 (redisain) 12 4 25 10 2 2
1 1 12 4 25 10 2 1
100 100 100 100 100 100 100 100
13 1 0 0
13 1 10 10
13 1 10 8
100 100 100 80
0
2
1
50
0 4 0 1 1 0
1 6 2 1 1 2
1 6 1 1 1 2
100 100 50 100 100 100
Kegiatan pembelajaran : 1. 2. 3. 4.
Jumlah tatap muka perkuliahan Jumlah pembuatan SAP Jumlah kegiatan Cooperative learning Jumlah kegiatan E-learning (bahan ajar, tugas, kuis) 5. Jumlah kegiatan seminar
3.
Setelah Kegiatan (Target/output)
Persiapan pembelajaran : 1. Jumlah pembuatan GBPP 2. Jumlah pembuatan Kontrak Pembelajaran
2.
Sebelum Kegiatan (Kondisi/input)
Evaluasi/umpan balik pembelajaran : 1. 2. 3. 4. 5.
Jumlah evaluasi soft skill Jumlah evaluasi tugas Jumlah evaluasi kuis Jumlah Ujian Tengah Semester (UTS) Jumlah Ujian Akhir Semester (UAS)
6. Jumlah umpan balik mahasiswa
Dari tabel pelaksanaan Hibah Pengajaran Etnografi Indonesia tersebut, dapat dilihat pencapaian kegiatan yang telah mencapai 100 pesen adalah: GBPP, Kontrak Pembelajaran, Bahan Ajar (tulis, video, poster, peta), instrumen soft skill, dan UTS. Pelaksanaan kegiatan yang belum selesai adalah: tatap muka perkuliahan, SAP, cooperative learning, e-learning, seminar, evaluasi soft skill, evaluasi tugas, evaluasi kuis, UAS, dan umpan balik. Laporan awal Hibah Pengajaran ini diserahkan pada waktu pelaksanaan kegiatan yang belum selesai, yang disebabkan oleh kegiatan perkuliahan yang belum selesai. Kegiatan perkuliahan baru selesai pada 31 Desember 2010, sedangkan penyerahan laporan kegiatan ini harus selesai pada tanggal 15 Desember 2010, sehingga masih kurang tiga kegiatan perkuliahan lagi. 8. Hambatan Pelaksanaan dan Rencana Perbaikan: Hambatan pelaksanaan kegiatan ini adalah dalam kegiatan e-learning. Tidak semua mahasiswa mempunyai laptop untuk kegiatan di kelas, sementara lab internet kapasitasnya tidak mencukupi. Dalam pelaksanaan perkuliahan, hambatannya adalah
11
adanya hari libur nasional dan kegiatan Praktek Kuliah Lapangan (PKL) mahasiswa, sehingga harus mengganti kelas yang libur/kosong. Hambatan lain adalah masih belum selessainya kegiatan perkuliahan, sehingga masih ada beberapa kegiatan yang belum selesai. 9. DAFTAR PUSTAKA : Gulo, W. 2002
Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: Grasindo.
Hamalik, Oemar 2004 Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Lie, Anita 2005
Cooperative Learning: Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Cetakan keempat. Jakarta: Grasindo.
LP3UA 2010a Dosen dan Pemberian Tugas. Materi disampaikan dalam Lokakarya AA di LP3UA. 2010b GBPP Ber-Soft Skill. Materi disampaikan dalam Lokakarya AA di LP3UA. 2010c Konstruktivisme Dalam Pembelajaran. Materi disampaikan dalam Lokakarya AA di LP3UA. 2010d Prinsip Dasar Evaluasi. Materi disampaikan dalam Lokakarya AA di LP3UA. Purwohandoko 2009 Pembelajaran Inovatif: Behavioristik vs Konstruktivistik. Bahan Power Point disampaikan pada Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Unesa di Jombang. Santyasa, I Wayan 2006 Pembelajaran Inovatif: Model Kolaboratif, Basis Proyek, dan Orientasi NOS. Makalah disajikan dalam Seminar di SMA Negeri 2 Semarapura, tanggal 27 Desember 2006. http://www.freewebs.com/santyasa/PDF_Files/COLLABORATIVE_ MODEL_PROJECT_BASED_DAN_ORIENTASI_NOS.pdf
Soeratri, Widji 2010 Pengembangan Soft Skill. Materi disampaikan dalam Lokakarya AA di LP3UA. Sudrajat, Ahmad 2008 Pengembangan
Perangkat
Penilaian
Afektif.
http://akhmadsudrajat.files.
wordpress.com/2008/08/penilaian-afektif.pdf
Suharmanto, Agus 2008 Buku Ajar Perencanaan dan Pembelajaran Inovatif. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. http://ocw.unnes.ac.id/ocw/teknikmesin/pendidikan-teknik-mesin-s1/ptm336-perencanaan-dan-pembelajaran-inovatif/ Buku Ajar-PTM336Perencanaan-Pembelajaran Inovatif.pdf
Suparman, Atwi 1997 Model-model Pembelajaran Interaktif. Jakarta: STIE-LAN Press. Tim E-Learning LP3UA 2010a E-Leraning dan Blended Learning. 2010b Mengelola Sumber Belajar dan Bahan Ajar e-Learning di Website e-Learning Aula. 2010c Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Pembelajaran. 2010d Pengenalan AULA: Airlangga University e-Learning Application. 2010e Pengelolaan Kelas e-Learning.
12
LAMPIRAN 10. Lampiran ................................................................................................................ 10.1. Contoh Bahan Ajar Etnografi Indonesia ....................................................... (lihat: http://web.unair.ac.id/admin/file/f_34835_EI-Bab1-Pendahuluan.pdf) 10.2. Kontrak Pembelajaran .................................................................................. (lihat:http://web.unair.ac.id/admin/file/f_34835_KontrakEtnografiIndonesia2012290712.pdf) 10.3. Contoh SAP ................................................................................................... 10.4. Contoh Evaluasi Soft Skill .............................................................................. 10.5. Hasil Evaluasi Soft Skill .................................................................................. 10.6. Hasil Nilai Akhir .............................................................................................
11
14 15 18 19
13
10.3. Contoh Satuan Acara Pembelajaran (SAP)
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN ( S A P ) 1 Mataajaran Kode Mataajaran SKS Semester Tahun Ajaran Jurusan/Prodi Waktu Pertemuan Pertemuan ke Pengajar A. Tujuan Instruksional 1. TIU
2.
TIK
: : : : : : : : : : :
:
Pada akhir mataajaran ini, mahasiswa semester III Antropologi FISIP-UNAIR akan dapat menjelaskan dengan peta mengenai etnografi suku-suku bangsa di Indonesia, minimal 15 suku bangsa, dengan benar. Pada akhir pertemuan ke 1 ini, mahasiswa semester III Antropologi FISIP-UNAIR akan dapat menjelaskan latar studi, konsep, dan kategori Etnografi Indonesia, dengan benar. Latar studi, konsep, kategori Etnografi Indonesia, lingkup studi, dan strategi diskusi.
B.
Pokok Bahasan
C.
Sub Pokok Bahasan : Latar studi Konsep etnografi, etno-grafi Indonesia, suku bangsa, keb. daerah/lokal, kebudayaan nasional Kategori etnografi suku bangsa Lingkup studi etnografi Indonesia Strategi diskusi etnografi Kegiatan Belajar Mengajar :
D.
:
Etnografi Indonesia SOA211 3 III/Gasal 2009/2010 Antropologi 3 x 50 menit 1 NTA
Tahap PENDAHULUAN
PENYAJIAN
PENUTUP
Kegiatan Pengajar
Membahas Kontrak Pembelajaran Mengundang komentar/pertanyaan/sumbang saran
1. a. Menanyakan pengertian mhs. ttg. etnografi b. Menjelaskan latar studi Etnografi Indonesia c. Menjelaskan konsep etnografi, sistem nilai budaya, suku bangsa, keb. daerah/lokal, kebudayaan nasional 2. a. Menanyakan pengertian mhs. ttg. kategori etnografi b. Menjelaskan kategori etnografi suku bangsa 3. Menjelaskan lingkup studi etnografi Indonesia 4. Menjelaskan strategi diskusi etnografi Menutup pertemuan a. Menugaskan mhs. mencatat hasil sumbang saran b. Mengundang komentar atau pertanyaan mhs. ttg. materi yg. belum jelas c. Memberikan penjelasan ttg. tugas diskusi/presentasi individual untuk minggu-minggu berikutnya sesuai dengan topik/bacaan yang ditetapkan berdasarkan undian.
Kegiatan Mahasiswa Memperhatikan/mencatat
Memperhatikan/mencatat Memberikan sumbang saran
Mencatat hasil sumbang saran Memberikan komentar/ pertanyaan Mencatat topik diskusi
Media & Alat LCD Papan tulis LCD Papan tulis
LCD Papan tulis
E. Evaluasi : Pada pertemuan 1 ini mahasiswa kelihatan antusias dalam membahas Kontrak Pembelajaran, khususnya untuk kegiatan diskusi dan pemutaran video etnografi. F. Daftar Pustaka : 3: 1-18; 5: I (1-10), XV (249-259); 7: 11-62; 11: 3-17; 14:
14
10.4. Contoh Evaluasi Soft Skill EVALUASI SOFT SKILL DENGAN SKALA PENILAIAN Mata Ajaran: ETNOGRAFI INDONESIA (SOA252) (Nilai Soft skilI: 10% dari Nilai Akhir) Nama Mahasiswa/NIM: KEGIATAN
ATRIBUT
Disiplin
ASPEK YANG DINILAI
Taat tata tertib/peraturan
Tepat waktu
SKALA PENILAIAN
SKOR
Taat
3
Kurang taat
2
Tidak taat
0
Tepat
2
Kurang/Tidak tepat
0
1
Kemampuan berpendapat/ Partisipasi
Berpendapat
DISKUSI (Cooperative Learning) Menjawab pertanyaan
Baik
3
Sedang
2
Kurang
1
Baik
3
Sedang
2
Kurang
1
Baik
3
Sedang
2
Kurang
1
Berpikir kritis
Pemecahan masalah
Skor Total BERPIKIR KRITIS
Skor Total DISKUSI (maksimal 20)
3
3
2
8
Skor Total KEMAMPUAN BERPENDAPAT/PARTISIPASI
Fokus masalah
2
5
Skor Total DISIPLIN
Bertanya
3
Fokus
3
Kurang fokus
2
Tidak fokus
1
Logis
3
Kurang logis
2
Tidak logis
1
3
3
6
19
15
KEGIATAN
ATRIBUT
ASPEK YANG DINILAI
Bekerja sendiri Kemandirian
Penguasaan materi
SKALA PENILAIAN
SKOR
Mampu
5
Kurang mampu
3
Tidak mampu
1
Menguasai
5
Kurang menguasai
3
Tidak menguasai
1
Kemampuan berpendapat/ partisipasi
Berpendapat
2
Menjawab pertanyaan
PRAKTEK (E-Learning)
Baik
3
Sedang
2
Kurang
1
Baik
5
Sedang
3
Kurang
1
Baik
5
Sedang
3
Kurang
1
Kejujuran
Taat asas penulisan ilmiah
Orisinal
5
Kurang orisinal
3
Tidak orisinal
1
Taat
5
Kurang taat
3
Tidak taat
1
Skor Total JUJUR Plagiatisme Menghargai karya orang lain
Tanggung jawab ilmiah
5
3
3
3
6 Tidak plagiat
5
Setengahnya plagiat
3
Seluruhnya plagiat
0
Tanggung jawab
3
Kurang tanggung jawab
2
Tidak tanggung jawab
0
Skor Total MENGHARGAI KARYA ORANG LAIN
Skor Total PRAKTEK (maksimal 40)
3
11
Skor Total KEMAMPUAN BERPENDAPAT/PARTISIPASI
Orisinalitas
3
8
Skor Total MANDIRI
Bertanya
5
5
3
8
33
16
KEGIATAN
ATRIBUT
ASPEK YANG DINILAI Plagiatisme
Menghargai karya orang lain
Tanggung jawab ilmiah
SKALA PENILAIAN
SKOR
Tidak plagiat
5
Setengahnya plagiat
2
Seluruhnya plagiat
0
Tanggung jawab
3
Kurang tanggung jawab
2
Tidak tanggung jawab
0
Kemampuan berpendapat/ 3
Partisipasi
Berpendapat
SEMINAR (Makalah) Menjawab pertanyaan
Baik
5
Sedang
3
Kurang
1
Baik
8
Sedang
6
Kurang
4
Baik
8
Sedang
6
Kurang
4
Berpikir kritis
Pemecahan masalah
Fokus
5
Kurang fokus
3
Tidak fokus
1
Logis
6
Cukup logis
4
Tidak logis
2
Skor Total BERPIKIR KRITIS
5
6
6
17
Skor Total KEMAMPUAN BERPENDAPAT/PARTISIPASI
Fokus masalah
3
8
Skor Total DISIPLIN
Bertanya
5
3
4
7
Skor Total SEMINAR (maksimal 40)
32
SKOR TOTAL: DISKUSI + PRAKTEK + SEMINAR (maksimal 100)
84
17
10.5. Hasil Evaluasi Soft Skill REKAP SKOR TOTAL EVALUASI SOFT SKILL Mata Ajaran: ETNOGRAFI INDONESIA (SOA252) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
NIM
Nama
D
Diskusi KB BK
M
Praktek KB J
MK
D
Seminar KB BK
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
8
4
8
9
6
6
8
13
7
5
8
4
8
9
6
6
8
12
7
4
8
4
8
9
6
6
6
11
7
5
6
4
6
9
6
8
8
17
7
5
6
6
5
8
6
8
8
15
7
5
8
4
8
9
6
6
8
13
7
4
8
4
8
9
6
6
6
11
7
5
8
6
8
9
6
6
8
15
7
4
8
4
8
9
6
6
8
12
7
4 4
8 8
4 4
8 8
9 7
6 6
6 6
8 8
11 13
6 5
5
6
6
8
8
6
8
8
14
7
4
8
4
8
9
6
6
8
11
5
5
8
4
8
9
6
6
8
13
7
4
8
4
8
9
6
6
8
11
4
4
8
4
8
9
6
6
8
11
5
5
8
4
8
9
6
6
8
11
6
5
8
4
8
9
6
6
8
12
7
5
8
4
8
9
6
6
8
13
7
4
8
4
8
9
6
6
6
11
5
5
8
4
8
9
6
6
8
13
7
4
8
4
8
9
6
6
8
12
6
5
8
4
8
8
6
6
8
11
5
5
8
4
8
7
6
6
8
11
7
5
6
4
8
9
6
6
8
11
5
5
8
4
8
9
6
6
8
13
5
5
8
4
8
9
6
6
8
13
7
5
8
4
8
9
6
6
6
11
5
5
8
4
8
9
6
6
8
11
5
4
8
4
8
9
6
6
8
11
5
5
8
4
8
9
6
6
8
13
7
4
6
4
6
6
6
6
6
8
5
4
8
4
8
9
6
6
8
11
7
5
8
4
8
7
6
6
6
13
5
5
8
4
8
7
6
6
6
11
5
5 4
8 8
4 4
8 8
9 7
6 6
6 6
8 6
13 11
6 5
5
8
4
8
9
6
6
8
13
7
5
6
4
8
7
6
6
8
11
5
5
8
4
8
9
6
6
8
11
5
5
8
4
8
5
6
6
6
13
5
5
8
4
8
7
6
6
8
11
5
5
8
4
8
7
6
6
6
11
5
5
8
4
8
9
6
6
8
13
7
5
8
4
8
7
6
6
6
11
5
5
6
6
8
8
6
8
8
12
6
5
8
4
8
9
6
6
8
11
5
5
8
4
8
7
6
6
6
11
5
5
8
4
8
7
6
6
6
11
5
5
8
4
8
7
6
6
8
11
5
5
8
4
8
9
6
6
8
13
7
4
8
4
8
6
6
6
6
11
5
4
8
4
6
7
6
6
6
11
5
5
8
4
8
9
6
6
8
13
7
4
8
4
6
7
6
6
6
11
5
5
8
6
8
11
6
8
8
17
7
5
6
6
6
9
6
8
8
17
7
4
8
4
8
9
6
6
8
13
5
SKOR TOTAL 0 74 73 69 76 74 74 69 78 72 70 69 76 69 74 68 69 71 73 74 67 74 71 69 70 68 72 74 68 70 69 74 57 71 68 66 73 65 74 66 70 66 68 66 74 66 73 70 66 66 68 74 64 63 74 63 84 78 71
18
10.6. Hasil Nilai Akhir NILAI AKHIR ETNOGRAFI INDONESIA (SOA252) SEMESTER GASAL 2010/2011
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
NIM
NAMA
Soft Skill 15% 0 74 73 69 76 74 74 69 78 72 70 69 76 69 74 68 69 71 73 74 67 74 71 69 70 68 72 74 68 70 69 74 57 71 68 66 73 65 74 66 70 66 68 66 74 66 73 70 66 66 68 74 64 63 74 63 84 78 71
PRES
UTS
M+UAS
25%
25%
35%
0 70 70 70 70 70 55 68 74 70 70 55 75 68 72 55 68 72 68 70 70 68 68 70 65 70 70 67 55 68 55 72 55 68 67 55 65 75 75 74 70 55 68 68 68 65 72 65 73 68 68 68 55 55 65 73 68 70 68
53 83 78 68 80 85 82 68 80 68 73 68 77 70 68 67 68 70 73 70 67 72 75 72 70 68 70 70 74 71 68 75 0 68 67 67 74 70 69 74 70 70 68 68 70 70 78 70 62 71 74 73 70 67 75 70 82 81 71
0 68 65 60 75 73 72 60 75 50 60 65 70 63 75 50 65 68 68 72 50 73 68 74 68 68 66 68 73 70 70 68 50 65 75 65 72 50 68 63 62 66 68 68 72 60 75 72 50 65 65 72 50 50 73 50 75 75 50
NILAI AKHIR 100% 13 73 70 65 75 75 70 65 76 62 67 64 74 67 72 57 67 70 70 71 61 72 70 72 68 69 69 69 68 70 66 71 39 67 70 63 71 63 71 69 67 64 68 68 71 64 75 70 60 67 68 71 58 57 72 62 76 76 62
E AB AB B A A AB B A BC B BC AB B AB C B AB AB AB BC AB AB AB B B B B B AB B AB E B AB BC AB BC AB B B BC B B AB BC A B BC B B AB C C AB BC A A BC
Surabaya, 4 Februari 2011 PJMK,
Nurcahyo Tri Arianto
19