Sembilan resor yang berjarak dari sentra turisme, menyepi di sudut terpencil, dan dikepung keindahan alam. artwork oleh jippy rinaldi
The Menjangan MesaStila Jeeva Beloam Beach Camp Isle East Indies Cubadak Paradiso Village Nihiwatu Komodo Resort Amanwana Kura Kura Resort 72 — destinasian.co.id — november/desember 2014
november/desember 2014 — destinasian.co.id — 73
The Menjangan Jl. Raya Gilimanuk, Singaraja KM17, Desa Pajarakan, Bali; 0362/94700; themenjangan.com; mulai dari $254.
Jika ada penghargaan untuk resor paling menyepi di Bali, The Menjangan adalah salah satu kandidat terkuatnya. Properti ini berlokasi di sisi barat laut Pulau Dewata, persisnya di tepi kawasan Taman Nasional Bali Barat yang membentang seluas 19 ribu hektare. Butuh empat jam untuk menjangkaunya dari bandara. Perjalanan panjang yang sepadan dengan hasilnya:
74 — destinasian.co.id — november/desember 2014
Di Bali, ada banyak penginapan yang mengusung konsep wellness resort. Tapi di Jawa, hanya satu Desa Losari, Grabag, Magelang, nama yang layak dipertimJawa Tengah; T. 0298/596-333; bangkan: MesaStila. mesahotelsandresorts.com; vila satu kamar mulai dari Rp1.600.000. Dalam bahasa yang sederhana, wellness resort adalah panti terapi bagi jiwa, kepala, dan raga. MesaStila menjabarkannya ke dalam 42 opsi kegiatan per pekan, mulai dari kelas yoga hingga tur sepeda. Di luar itu, tersedia paket-paket rejuvenasi komplet yang diterapkan dengan disiplin ketat dan ditujukan untuk mengatasi beragam masalah, mulai dari insomnia hingga kecanduan mariyuana. Partisipan akan diajak bermeditasi, menikmati spa di hammam, hingga menenggak jus khusus di jam-jam yang dijadwalkan saksama dan penuh perhitungan. Tapi MesaStila tak cuma menjanjikan pikiran segar dan tubuh bugar. Kompleks seluas 22 hektare ini juga menawarkan
MesaStila
Foto: Muhammad Fadli.
semayam di Pantai Sentigi. Untuk segmen keluarga, properti anggota Lifestyle Retreats ini menawarkan The Residence, vila seluas 1.000 meter persegi yang bertengger di bibir tebing dan dihuni tiga kamar dengan beranda pribadi. Berinteraksi dengan alam adalah aktivitas utama. Tamu bisa trekking, bersepeda, melacak burung, berkuda menembus hutan, atau yang paling menarik, menyelam di Bajul Bay dan Pulau Menjangan yang berjarak 15 menit menggunakan perahu. Diversitas bawah laut tempat ini memukau: 110 spesies karang, 120 jenis ikan, dan sembilan moluska. Satu lagi kelebihannya: kita tak perlu berjubel dengan banyak penyelam. Berbeda dari situs-situs populer semacam Tulamben dan Nusa Penida, perairan TN Bali Barat relatif minim manusia. The Menjangan memayungi dua restoran. Bali Tower menawarkan area makan dalam menara setinggi 28 meter yang sekaligus beroperasi sebagai dek observasi. Sedangkan Pantai Restaurant berlokasi di tepi pantai dengan suguhan aneka menu laut yang menggiurkan.—RI
Foto: Putu Sayoga.
liburan kontemplatif yang terpisah dari dentuman musik di Legian dan gemuruh pesta di Seminyak. The Menjangan meringkuk dalam kepungan alam rindang, jauh dari jalan utama. Teronggok dalam area konservasi, resor ini menerapkan regulasi ketat dalam banyak aspek. Contoh: akses jalannya dibiarkan telanjang. Aspal diharamkan karena akan menodai keutuhan ekologi. Kendaraan pun mesti meniti jalan tanah berbatu, menembus koridor natural yang dipagari pohon talok, cendana, dan trembesi. Demi menjaga alam pula, akomodasinya mengadopsi konsep rumah panggung kayu. “Jadi bangunan di sini mudah di bongkar, sekalian menjaga daerah resapan air di sekitar unit,” ujar Gelgel Aryawan, Guest Relations Manager. Kala malam membalut, tamu bisa menjumpai dua hingga tiga ekor rusa yang kerap lalu-lalang di sekitar properti. The Menjangan menaungi dua jenis hunian. Tipe kamar ditempatkan di tengah rimba, masing-masingnya dengan akses mudah menuju kolam renang komunal. Tipe kedua, favorit di kalangan honeymooner, hadir dalam bentuk vila joglo yang ber-
eksplorasi sejarah yang memikat. Kisah resor ini dimulai 14 tahun silam saat pasangan asal Italia membeli sebuah perkebunan kopi warisan Belanda, lalu menyulapnya menjadi akomodasi premium nan eksotik bernama Losari Coffee Plantation. Di bawah pemilik baru, Grup Mesa, nama resor diubah pada 2011. Kepingan-kepingan dari masa silamnya masih berserakan. Rumah orisinal pemilik kebun yang berarsitektur kolonial masih terawat. Vila-vilanya yang bertaburan di lahan hijau dirangkai dari potongan rumah Jawa kuno. Pohon-pohon kopi warisan penjajah juga masih berbuah. Di salah satu sudut kebun kopi terdapat sebuah kedai sederhana di mana biji-biji kopi diolah menjadi bubuk siap seduh. MesaStila terletak di perbatasan antara Magelang dan Temanggung, teronggok di lahan subur yang dikepung lembah rindang dan sawah terasering. Gunung-gunung perkasa menancap di sekitarnya. Sebagian bisa dilihat langsung dari teras vila. Dan tak cuma dilihat. Tahun ini, MesaStila mengajak publik mendaki empat gunung di sekitarnya lewat ajang maraton.—CR november/desember 2014 — destinasian.co.id — 75
Jl. Pantai Beloam, Tanjung Ringgit, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat; 0370/693-035; jeevabeloam.com; mulai dari $345, full-board.
76 — destinasian.co.id — november/desember 2014
berubah cokelat dan kuning layaknya sabana. Alam Lombok memang bercorak “transisional.” Pulau ini berada di tepi Garis Wallace, demarkasi geobiologis yang membelah Nusantara menjadi dua karakter: Asia dan Australia. Jeeva Beloam menyendiri tanpa tetangga, tanpa pesaing, tanpa keramaian. Tak ada properti lain di sekitarnya. Resor besutan pengusaha Amerika ini menjadikan isolasi sebagai magnet pemikat tamu. “Resor ini sengaja dibuat menyepi. Kami ingin tamu punya waktu santai tanpa gangguan,” ujar Fanshur Haikal, Camp Manager. Properti yang dirancang oleh NXST Architects ini terdiri dari 11 pondokan yang berbaris
Foto: Putu Sayoga.
Jeeva Beloam Beach Camp
Kehadiran bandara baru di jantung Lombok telah membuka pintu bagi surga-surga liburan baru, terutama di sisi timur pulau, kawasan menawan yang selama ini terabaikan. Di sinilah Jeeva Beloam bersarang sebagai kuil suci bagi pemuja privasi dan intimasi. Anggota Secret Retreats ini bermukim di cekungan yang menghadap Selat Alas, pemisah antara Lombok dan Sumbawa. Diapit dua bukit, lanskapnya menyerupai sebuah oasis di bibir pantai yang berombak deras. Jaraknya sekitar dua jam dari bandara, melalui jalur beraspal, kemudian jalan tanah dan batu. Sepanjang Mei, kawasan ini dibungkus warna hijau. Di Agustus, rona alam
rapi menghadap hamparan pasir seputih dan sehalus bedak. Sosoknya merupakan terjemahan kreatif atas desain berugak lokal. Tiap pondokan dibagi menjadi dua area utama: ruang tidur yang dipercantik ornamen kayu, serta kamar mandi lapang yang menatap hutan rimbun. Jeeva Beloam juga berkiblat pada konsep ramah lingkungan. Tiap unitnya memaksimalkan penggunaan materi kayu dan bambu daur ulang. Untuk sesi meditasi terbaik, pilih pondokan bernama Solas. Posisinya paling ujung, tepat di kaki bukit. Dari berandanya, tamu bisa menyaksikan ritual matahari terbit. Periode ideal untuk berkunjung adalah April hingga Juli, saat alam lebih berwarna dan ombak relatif jinak. Jeeva Beloam tak cuma menawarkan lokasi yang terpencil, tapi juga mengajak tamunya mengucilkan diri dari dunia. Sinyal
telepon kerap raib. Listrik mengalir hanya dari pukul 18 hingga enam. Tapi isolasi bukan berarti lumpuh dan membatu. Ada beragam aktivitas menarik yang bisa dicicipi, sebut saja snorkeling di Pantai Segui di belakang resor atau tur ke pulau-pulau mungil menaiki perahu nelayan. Tamu juga bisa mendaki bukit yang menyuguhkan panorama Sumbawa dari kejauhan. Kendati terpisah dari kantong-kantong wisata, Jeeva Beloam perlahan mulai mengorbit dalam radar turis dunia. Belum lama, lumbung-lumbungnya disewa oleh Miss Universe 2004, Jennifer Hawkins. Wanita tercantik sejagat asal Australia itu datang guna menggelar sesi pemotretan untuk sebuah merek pakaian renang. Sebenarnya di Lombok tak banyak kawasan yang ramah terhadap bikini, tapi Jeeva Beloam tampaknya memang dunia yang sepenuhnya terpisah.—RI november/desember 2014 — destinasian.co.id — 77
Selama berabad-abad sejak masa kolonial, Sumba dicatat dengan tinta hitam. Di pulau tempat para kesatria Sumba Barat, Sumba, Nusa menumpahkan darah tiap tahuntenggara Timur; 0361/757nya inilah Nihiwatu berdiri 149; nihiwatu.com; mulai dari sebagai resor yang tersembu$900 per orang per malam, full-board. nyi dari gejolak turisme yang ramai. Resor yang dibangun oleh Claude Graves ini beroperasi sejak 1998. Tamunya rata-rata kalangan peselancar dan bangsawan Eropa. Mengadopsi arsitektur rumah adat Sumba, Nihiwatu memadukan elemen kayu dan batu. Sisi interior vila dihiasi batu alam, pahatan kayu, patung-patung ajaran lama, susunan batok kelapa, juga kain tenun. Semua khazanah budaya itu dikombinasikan dengan fitur modern semacam AC, shower dengan air panas, dan koneksi internet. Karyawannya warga lokal yang mengenakan tenun, sebagian menyelipkan parang di pinggang. Tiap vila dihubungkan oleh jalan setapak yang disusun dari batu. Kedua sisinya ditumbuhi pohon asam dan beringin yang uratnya saling menjuntai. Di pepohonan tersebut, burung endemis yang disebut cenderawasih Sumba berkicau saban pagi. Bulunya putih, ekornya panjang dan warna-warni. Di sisi lain resor ada area penetasan telur penyu. Nihiwatu berada di lahan keramat 234 hektare tempat peletakan batu mistis manyawutu sekaligus wadah pergelaran ritual Iyagh dalam kepercayaan Marapu. Vila-vilanya yang beratap ilalang melayani para luxury traveler penggila budaya dan ombak. Beragam kegiatan ditawarkan, mulai dari berkuda (layaknya orang Sumba) di pantai yang bersisian dengan makam batu, memancing di Sungai Wanokaka, serta berselancar. Dua tahun silam, Nihiwatu diambil alih oleh pemilik baru. Restoran dan barnya dirombak. Koki Bernard Prim yang sebelumnya bekerja di Grup Aman, telah bergabung untuk memimpin tim dapur. Vilanya juga telah ditambah; awalnya hanya selusin, kini menjadi 21 unit. Antrean calon tamu di buku reservasi Nihiwatu sepertinya bakal kian pendek.—Fatris MF
Nihiwatu
Pesisir Selatan diperlakukan tidak adil. Kabupaten di tubir barat Sumatera itu kerap cuma dilewati saat para turis berlayar ke Mentawai. Pulau Cubadak, Kabupaten Padahal di sini tersaji Pesisir Selatan, Sumatera Barat; panorama yang karis0812-6603-766; cubadakmatik: pulau-pulau paradisovillage.com; mulai dari $120 per orang, full-board. hijau yang terapung di air tenang, pantai pasir putih, serta laut yang didiami kawanan penyu. Agaknya itulah yang mendorong Nanni Casalegno, pria asal Italia, mendirikan Cubadak Paradiso Village— “desa surgawi di Pulau Cubadak.” Resor ini menaungi 13 bungalo yang berkapasitas dua hingga enam orang. Salah satunya diletakkan menjorok ke laut dan didedikasikan bagi pasangan bulan madu. Desainnya mengutamakan kesederhanaan: rumah-rumah panggung bertubuh kayu dan beratapkan ilalang. Di belakang resor menjulang bukit hijau. Di halamannya membentang pantai seputih terigu. Lanskapnya memang menyihir, tapi ada satu lagi alasan mengapa banyak turis betah menginap berlama-lama di Cubadak Paradiso: restoran berkualitas prima. Menunya sedap dan direvisi secara ajek, kemudian disajikan dalam konsep prasmanan. Tamu menikmatinya bersama-sama layaknya sebuah keluarga besar. Untuk menjangkaunya, Anda cukup terbang ke Padang, lalu menaiki kendaraan selama dua jam, kemudian meluncur ke Pulau Cubadak menaiki speedboat (disediakan pihak resor) selama 15 menit. Berbeda dari trip ke Mentawai, tamu tak perlu menembus ombak ganas selama berjam-jam di atas feri. Benih yang ditanam Nanni sepertinya mulai berbuah. Selain turis dari Eropa dan Australia, propertinya mulai memikat sejumlah klien elite, mulai dari koresponden majalah Time hingga sosialita Jakarta. Berkat resornya pula, Kabupaten Pesisir Selatan bukan lagi tempat yang hanya layak dilewati, tapi juga disinggahi.—CR
Pulau Kaliage Kecil, Kepulauan Seribu, Jakarta; 0812-39290199/0819-99050188; isleeastindies. com; mulai dari $1.950 per pulau per malam, inklusif transfer, half-day tour dengan perahu Raden Mas, serta makan tiga kali per hari untuk delapan orang.
78 — destinasian.co.id — november/desember 2014
Tiap bangunan menjanjikan sensasi berbeda. Di Malay Guest House misalnya, kamar tidur dikelilingi pintu-pintu yang bisa dibuka hingga membuat sisi interior dan eksterior seolah melebur. Di Lumbung, tamu bisa menikmati salah satu “kamar mandi” paling seksi di Jakarta: pintu berukir, shower, dinding batu setengah lingkaran, tanpa atap, dikepung pepohonan. Isle East Indies berkapasitas hanya delapan tamu. Daya tampungnya bisa ditambah menjadi 15 orang saat yacht milik resor, Raden Mas, sedang berlabuh. Perahu layar yang dilengkapi kamar tidur ini diproduksi di Cowes, Inggris, atas pesanan seorang bangsawan. Menaikinya, tamu juga bisa menyatroni pulau-pulau lain di Kepulauan Seribu, kecuali di periode Januari hingga Maret saat resor umumnya cuti sementara akibat musim ombak besar. Lewat Isle East Indies, David tak cuma menaikkan standar penginapan di Kepulauan Seribu, tapi juga menjadikan Jakarta destinasi liburan pantai. Tak banyak ibu kota yang memiliki kemewahan semacam itu.—CR
Foto: Cubadak Paradiso Village, nihiwatu.
Isle East Indies
Ke mana warga Jakarta pergi untuk menikmati island holiday? Gili Trawangan, Wakatobi, atau barangkali Raja Ampat. Sejak 2012, David Salman menawarkan opsi yang lebih dekat: Isle East Indies. Kisahnya dimulai 12 tahun silam saat David membeli Pulau Kaliage Kecil di Kepulauan Seribu, lalu mengisinya dengan penginapan premium. Di atas pulau seluas satu hektare, pria berdarah campuran Sulawesi-Sumba itu mengerek kompleks akomodasi yang mengombinasikan gaya antik Hotel Tugu Malang dengan sentuhan natural Four Seasons Sayan. Ada tiga bangunan utama di sini. Pertama, Main Joglo, yakni rumah tradisional Jawa yang dilengkapi gebyok penuh ukiran asal Demak. Di belakangnya ada Malay Guest House yang memancarkan gaya peranakan. Agak terpencil di samping, ada Lumbung yang berarsitektur berugak. Banyak barang antik disebar di interior bangunan, sebut saja wastafel berusia hampir seabad, kulkas bertubuh kayu, serta engine order telegraph dengan inskripsi ejaan lama.
Foto: Dwianto Wibowo.
Cubadak Paradiso Village
november/desember 2014 — destinasian.co.id — 79
Komodo Resort
Foto: Putu Sayoga.
Pulau Sebayur, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur; 0385/420-95; komodoresort. com; bungalo mulai dari Rp870.000 per orang per malam, full-board, minimum tiga malam.
80 — destinasian.co.id — november/desember 2014
Bisnis hotel menggeliat di Labuan Bajo, gerbang Taman Nasional Komodo. Selain properti senior semacam Jayakarta dan Bajo Ecolodge, kini hadir Plataran, Luwansa, serta Laprima. Tren positif tersebut setidaknya dipicu oleh dua peristiwa monumental: terpilihnya TN Komodo sebagai anggota New7Wonders of Nature, serta ajang Sail Komodo 2013. Uniknya, kendati pulau-pulau di barat Flores dibalut lanskap yang memukau, penginapan berkonsep “island resort” terbilang minim. Di segmen premium, pendatang terbarunya adalah Komodo Resort, pesaing utama bagi Angel Island Resort yang telah lama bercokol di Pulau Bidadari. Komodo Resort mulai beroperasi pada 2012 di Pulau Sebayur, sisi utara taman nasional. Penginapan ini menawarkan 16 bungalo yang berbaris rapi di tepian pantai pasir putih sepanjang tiga lapangan sepak bola. Laut turkuois di hadapannya menawarkan area snorkeling yang impresif. Karang merekah subur. Ikan aneka warna berlimpah.
Bungalonya mengusung arsitektur berugak dan beratapkan ilalang. Semuanya dilengkapi kasur berbalut kelambu, shower dengan air panas, AC dan kipas angin, serta teras yang dilengkapi beanbag. Listrik mengalir 24 jam, tapi televisi tidak tersedia. Sementara koneksi internet tersedia di restoran berstruktur bambu. Di seberang tiap bungalo juga tersedia sepasang sunbed dan payung putih. Pemiliknya pengusaha Italia; karyawannya mayoritas warga Indonesia. Menu di restoran resor mencerminkan kedua profil tersebut: nasi goreng dan pasta; pisang goreng dan panna cotta. Tamunya didominasi turis Italia yang umumnya datang untuk menyelam dan, tentu saja, melihat kadal-kadal terbesar sejagat di Pulau Komodo dan Rinca. Komodo Resort mengoleksi sembilan perahu; dua di antaranya berukuran tambun dan rutin digunakan guna mengangkut para penyelam. Sejumlah aktivitas alternatif dan gratis juga tersedia bagi tamu non-diver, sebut saja kayaking dan hiking ke bukit berbatu di belakang resor guna menonton ritual terbenam dan terbitnya matahari. Menguping gosip dari warga setempat, sebuah resor lain bakal berdiri di Pulau Sebayur dan Pulau Klepor yang berlokasi persis di seberang Komodo Resort. Kawasan ini sepertinya bakal kian ramai. Bagi mereka yang mendambakan keheningan, sekarang adalah momen terbaik untuk datang.—CR november/desember 2014 — destinasian.co.id — 81
Kura Kura Resort
Amanwana
82 — destinasian.co.id — november/desember 2014
Sumbawa dalam posisi diagonal. Di belakangnya, bukit-bukit saling merangkul bahu. Di halamannya, laut pirus menyuguhkan karang dan ikan aneka warna. Memasuki jantung Moyo, cagar alam terhampar. Kegiatan safari di alam tropis inilah yang ditawarkan oleh Amanwana kepada tamu-tamunya. Di samping itu, ada tur menyelam, spa di alam terbuka, serta wisata pesiar menuju Pulau Satonda dan Taman Nasional Komodo menaiki kapal kayu mewah. Andaikan stamina cukup prima, tamu bisa mendaki Gunung Tambora di tepian Teluk Saleh. Namun jika relaksasi yang dicari, Amanwana memiliki sebuah bar yang menghadap Gunung Rinjani di pulau seberang. Moyo tidak dilengkapi bandara. Tamu bisa terbang dulu ke Sumbawa, lalu menaiki perahu. Opsi lainnya: menaiki pesawat amfibi, lalu mendarat langsung di pelataran pulau. Usai perjalanan yang panjang, tamu akan diinapkan di tenda yang dihuni matras empuk dan kamar mandi dengan air panas. Ada 20 tenda di Amanwana. Kata staf resor, Putri Diana dulu menginap di tenda nomor 20. Jejaknya sudah tak tersisa, tapi auranya masih terasa.—CR
Foto: Muhammad Fadli.
Moyo. Kata yang asing di telinga. Ruang yang luput dari sudut mata. Namun tidak bagi Pulau Moyo, Sumbawa, Nusa Tenggara selebriti dunia. Seorang Barat; 0371/222-33; amanresorts.com; madam dari kerajaan tenda mulai dari $945, full-board. Inggris, pangeran asal Belanda, bintang film Mandarin, serta diva asal Amerika, pernah datang untuk berlibur di sini. Di pulau seukuran Grenada inilah Adrian Zecha, pengusaha blasteran Indonesia dan Ceko, mendirikan sebuah resor premium. Isinya tenda-tenda putih yang berbaris di tepi pantai, di kaki pepohonan rindang, di antara kawanan rusa yang kerap berkeliaran saban sore. Amanwana memang bersarang di salah satu sudut yang paling memikat di negeri ini. Sudut yang jauh dan terpencil, tapi mungkin itu sebabnya hendak digapai, setidaknya oleh kaum glamor yang mendambakan privasi tanpa paparazzi. Pulau Moyo terapung di mulut Teluk Saleh, perairan luas yang menyayat
Foto: Putu Sayoga.
Pulau Menyawakan, Karimunjawa, Jawa Tengah; 024/7663-2510; kurakuraresort.com; doubles mulai dari $240.
Kepulauan Karimunjawa dikenal sebagai destinasi budget traveler, tapi sebuah properti di sini berhasil merevisi persepsi tersebut: Kura Kura Resort. Kura Kura Resort bersarang di Pulau Menyawakan. Luas pulau ini hanya 22 hektare, bisa dikelilingi dengan berjalan kaki selama sejam. Di sini tidak ada kura-kura, kecuali puluhan tukik yang berenang di kolam penangkaran. Kata sang pemilik, nama Kura Kura terinspirasi oleh bentuk pulau saat dilihat dari udara. Mayoritas tamunya berasal dari Eropa. Mereka umumnya datang untuk menyelam. Sebuah survei yang digelar Wildlife Conservation Society mencatat, Karimunjawa dihuni sekitar 250 spesies ikan karang dan 100 spesies koral. Kata staf resor, whale shark bermigrasi melewati kepulauan ini tiap akhir tahun. Guna melindungi kekayaan hayati itu, 22 dari total 27 pulau di Karimunjawa telah ditetapkan sebagai taman nasional. Waktu menyelam ideal adalah April-Juni dan September-Oktober. Dari November hingga Maret, saat Laut Jawa berada di puncak emosinya, Kura Kura Resort cuti dan melakoni sesi hibernasi.
Dari 27 pulau di Karimunjawa, hanya lima yang berpenghuni. Tentu saja, island hopping merupakan aktivitas yang menarik di sini. (Ajang anual Sail Indonesia bahkan selalu mencantumkan Karimunjawa dalam rute pelayarannya.) Guna melayani kebutuhan island hopping, Kura Kura Resort mengoleksi sembilan perahu. Kegiatan lainnya yang menantang ditawarkan dalam paket Cast Away: menyeberang ke Pulau Krakal Kecil, menetap di rumah tanpa listrik, lalu bertahan hidup layaknya Tom Hanks dan Wilson si bola voli. Kura Kura Resort menawarkan dive centre, restoran yang menatap laut, kolam renang, dan 15 pondok mungil beratapkan sirap atau jerami. Dindingnya dicat putih, seputih pasir tempatnya berpijak. Listriknya beroperasi 24 jam, tak seperti listrik PLN yang menyala hanya di malam hari di seantero Karimunjawa. Opsi akomodasi yang lebih mewah adalah tipe vila. Resor ini menaungi 19 pool villa, termasuk dua family villa, yang letaknya sedikit berjarak dari kompleks pondokan. Kura Kura Resort kini dikelola oleh Pietro Tura, hotelier asal Italia. Pendiri sebenarnya adalah Sorenlax, pria asal Swedia. Properti ini dilansir pada 1999, momen ekonomi yang buruk sebenarnya untuk merintis bisnis. Tapi ikhtiar nekat itu sepertinya moncer. Karimunjawa kini telah termaktub dalam sirkuit turis internasional. Media sekaliber The New York Times bahkan sempat mengulasnya, lalu menjulukinya “Maladewa tanpa pariwisata.” Memang, di sini, ada lebih banyak pohon kelapa ketimbang kendaraan, ada lebih banyak ikan ketimbang telepon genggam. Karimunjawa berjarak sekitar 120 kilometer di utara Jawa Tengah. Kita bisa menjangkaunya menggunakan kapal cepat yang bertolak dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Opsi lainnya adalah menaiki pesawat carter Asco Nusa Air menuju Bandara Dewadaru. Pemesanan tiket bisa dilakukan melalui Kura Kura Resort.—CR november/desember 2014 — destinasian.co.id — 83