SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA PSPD FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
Dr I.G.A SRI DARMAYANI SpOG
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar 2015
1
DAFTAR ISI
1.
Latar belakang
3
2.
Tujuan
6
3.
Mekanisme Pelaksanaan
6
4.
Target Keluaran/Indikator Keberhasilan
7
5.
Rincian Jadwal Kegiatan
7
6.
Hasil Kegiatan
7
7.
Saran
8
8.
Daftar Pustaka
9
2
SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA PSPD FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
1. Latar Belakang Pembelajaran mandiri adalah sebuah proses pembelajaran tentang perencanaan dan penentuan aspek dari pembelajaran oleh siswa yang diasumsikan sebagai peranan primer. Belajar mandiri memerlukan inisiatif, dengan atau tanpa bantuan
orang
lain,
untuk
mendiagnosis
keinginan
belajar
mereka,
memformulasikan tujuan pembelajaran, mengidentifikasi orang atau bahan sebagai sumber untuk
pembelajaran, memilih
dan
mengimplementasikan
strategi
pembelajaran yang sesuai, dan mengevaluasi hasil dari pembelajaran tersebut. Kegiatan ini terdiri dari faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal ialah proses instruksional yang selalu berperan sebagai fasilitator pada proses pembelajaran sedangkan faktor internal mencakup aspek perorangan seperti hasrat dari siswa untuk belajar atau tanggung jawab siswa untuk belajar (Brockett and Hiemstra, 2012). Pembelajaran mandiri adalah salah satu prinsip pembelajaran dalam proses pembelajaran problem-based learning (PBL) berdasarkan konstruktif, kolaboratif, dan pembelajaran konstektual (Dolmans et al., 2010). Dalam sesi pembelajaran PBL, mahasiswa dibantu pengarahan dari tutor atau fasilitator bekerja secara kolaboratif dalam sebuah grup kecil untuk menganalisa sebuah kasus atau skenario, untuk membuat penjelasan yang memungkinkan, dan untuk menciptakan pembelajaran yang obyektif sebagai proses pembelajaran selanjutnya. Setelah sesi tersebut, para siswa akan belajar secara mandiri tentang obyek pembelajaran tersebut sebelum akhirnya kembali ke grup diskusinya untuk mendiskusikan dan mengevaluasi pengetahuan mereka (Wood, 2013; Yew & Schmidt, 2009). Beberapa fakultas kedokteran di seluruh dunia telah mengimplementasikan pembelajaran dengan cara PBL (Dolmans et al, 2010), termasuk beberapa fakultas kedokteran di Indonesia. Kebanyakan fakultas kedokteran di Indonesia telah mengimplementasikan sebuah kurikulum baru yaitu kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang menggunakan metode SPICES pada strategi pembelajaran mereka. Di dalam implementasinya, beberapa fakultas kedokteran di Indonesia menggunakan 3
metode 7 jumps (Wood, 2013) yang mana beberapa siswa belajar secara kolaboratif di dalam sebuah grup kecil yang terdiri dari 8-10 siswa. Tujuan dari kurikulum ini adalah untuk menghasilkan lulusan dokter yang mampu bekerja secara professional (sesuai dengan kompetensinya), bekerja secara kolaboratif dengan para professional lainnya, dan belajar sepanjang hayatnya (long life learning) (IMC, 2006). Pada awalnya, banyak para pengajar terutama para pengajar senior menentang metode ini. Mereka khawatir akan terjadi penurunan kapasitas dan kemampuan anak didiknya nantinya, saat mereka lulus dan bekerja di dalam masyarakat. Berdasarkan sebuah penelitian, beberapa dari mereka beranggapan prinsip pembelajaran PBL tidak sesuai dengan kultur di Indonesia, dan mereka takut para siswa tidak mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan pemeriksaan secara utuh dan menyeluruh. Mereka mengasumsikan bahwa mahasiswa kedokteran di Indonesia harus tetap belajar secara pasif karena metode pembelajaran di tingkat sekolah dasar dan sekolah lanjutan masih tetap menggunakan prinsip pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher-centered). Para pengajar ini percaya bahwa pengajaran dengan cara pengajar berdiri di depan kelas untuk mentransferkan pengetahuan yang mereka miliki kepada mahasiswanya masih tetap diperlukan. Meskipun demikian, seiring berjalannya waktu konfrontasi tersebut mulai berkurang. Ketakutan ini mulai terbukti dari beberapa penelitian. Amin & Eng (2013) dalam buku mereka menyebutkan beberapa problem dalam implementasi PBL di beberapa fakultas kedokteran di Asia. Problem tersebut disebabkan karena buruknya penyampaian diskusi. Selain hal tersebut, terkadang beberapa siswa tidak memiliki kepercayaan diri untuk secara mandiri mencari informasi. Para siswa ini berpikir bahwa mencari informasi untuk proses pembelajaran bagi dirinya menghabiskan banyak
waktu.
Ajisuksmo & Vermunt
(1999)
kemudian
beranggapan bahwa latar belakang kultur pembelajaran di Indonesia merupakan penyebab terpengaruhnya sistem pembelajaran di Indonesia. Sistem tersebut masih menganut orientasi pada guru (teacher oriented). Para siswa percaya bahwa guru mereka mengetahui segalanya dan siswa tidak mengetahui apapun. Hal ini membuat siswa mendengarkan apapun yang dikatakan oleh guru mereka. Siswa tidak boleh mendebat, tidak boleh untuk mengkritik, dan tidak boleh mencari informasi dari beberapa buku ataupun sumber bacaan lainnya. Hal tersebut masih
4
dianggap tabu jika siswa mendebat apa yang guru mereka katakan. Para pengajar memiliki faktor kekuasaan dan tanggung jawab di dalam proses pembelajaran. Meskipun beberapa para pengajar menentang implementasi pembelajaran dengan cara PBL di beberapa fakultas kedokteran masih aktif mengajar, mereka tidak dapat melakukan hal apapun. Di dalam KBK, di mana PBL di implementasikan, proses ini tidak dapat dihentikan pelaksanaannya karena telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. Permasalahannya adalah pemerintah kita dan para pemimpin di fakultas kedokteran di Indonesia tidak dapat menjawab pertanyaan para pengajar senior dan kekhawatiran mereka tentang tidak adanya pembuktian bagaimana PBL dijalankan di Indonesia, bagaimana mereka akan yakin PBL dapat dilaksanakan di Indonesia, dan bagaimana para lulusan fakultas kedokteran di Indonesia dapat memenuhi harapan masyarakat untuk memecahkan problem kesehatan dalam masyarakat. Oleh karena itu sangatlah penting untuk mengidentifikasi proses pembelajaran secara mandiri dalam KBK, sebuah kurikulum baru di fakultas kedokteran di Indonesia, dan untuk menemukan faktor penghambat sistem tersebut. Dalam penelitian ini akan memberikan beberapa deskripsi mengenai proses pembelajaran mandiri oleh siswa di Indonesia dan beberapa rekomendasi mengapa prinsip pembelajaran ini sangatlah penting untuk dilatih dan diimplementasikan di sekolah-sekolah (Boekaerts, 2012). Bagaimana situasi saat ini tentang self-directed learning/pembelajaran mandiri oleh mahasiswa di Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana?
Bagaimana tingkatan pembelajaran mandiri/self-directed learning readiness mahasiswa?
Apa faktor-faktor penghambat pembelajaran mandiri/self-directed learning mahasiswa?
5
2. Tujuan a. Tujuan Umum i. Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran dalam hal mendukung mahasiswa dalam menerapkan self-directed learning.
b. Tujuan Khusus: i. Mengidentifikasi self-directed learning readines mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi ii. Mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dihadapi oleh mahasiswa dalam menerapkan self-directed learning dalam kurikulum berbasis kompetensi
3. Mekanisme Pelaksanaan a. Diawali dengan rapat untuk menentukan hal yang perlu dievaluasi dari proses pembelajaran terutama dalam hal mendukung penerapan selfdirected learning mahasiswa. b. Dilakukan penentuan instrumen yang sesuai untuk melakukan kegiatan evaluasi c. Perumusan item-item yang perlu dicantumkan dalam kuisioner serta metode penyebarannya. d. Setelah kuisioner disetujui oleh tim, maka kuisioner diperbanyak untuk disebarkan ke mahasiswa secara random untuk mahasiswa semester II, IV, dan VI. e. Tabulasi hasil pengisian kuisioner f. Pembuatan laporan dan rekomendasi untuk pengembangan kurikulum maupun pemilihan aktifitas pembelajaran
6
4. Target Keluaran/Indikator Keberhasilan Melalui kegiatan monitoring dan evaluasi ini, diharapkan mendapatkan masukan dari mahasiswa dalam mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran, sehingga mahasiswa benar-benar disiapkan bisa belajar sepanjang hayat dengan menitikberatkan pada keterampilan belajar mandiri. 5. Rincian Jadwal Kegiatan
Kegiatan
Bulan 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rapat persiapan pengembangan instrumen monev Pengembangan Kuisioner Review kuisioner Finalisasi kuisioner Penyebaran kuisioner Tabulasi kuisioner Penulisan laporan dan rekomendasi
6. Hasil Kegiatan Subyek dari penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2012, 2013, dan 2014 yang dipilih secara random sederhana dari kelas regular yang merupakan mahasiswa yang berasal dari Indonesia. Mahasiswa kelas inggris tidak dijadikan sampel karena perbedaan latar belakang pendidikan di jenjang menengah. Dari 150 kuisioner yang disebarkan, jumlah kuisioner yang kembali adalah sebanyak 124 kuisioner, dengan demikian response ratenya adalah sebesar 82,67% yang berarti response ratenya cukup bagus. Tingkat self-directed learning readiness mahasiswa dikelompokkan kedalam 2 kelompok, tingkat rendah dan tinggi (low and high level). Hasil dari analisis kuisioner tersebut dapat dilihat pada tabel 1.
7
11
12
Tabel 1. Tingkat SDLR mahasiswa FK Unud Variabel
SDLR Rendah
Tinggi
N=41
% (33 )
N=83
% (67)
2012 2013 2014
13 10 18
25 40 38
39 15 29
75 60 62
Laki Perempuan
20 21
29 38
48 35
71 63
<3 3-3,7 >3,7
5 32 4
45 32 33
6 69 8
55 68 67
Negeri Swasta
41 0
34 0
79 4
66 100
39 2
33 40
80 3
67 60
37 4
35 21
68 15
65 79
6 35
18 39
28 55
82 61
33 8
31 42
72 11
69 58
8 28 5
21 37 50
30 48 5
79 63 50
Angkatan
Jenis Kelamin
IPK
Jenis SMA
Asal Propinsi Bali Luar Bali Asal Kabupaten Denpasar Luar Denpasar Jalur Masuk SMPTN PMDK Motivasi Masuk FK Internal Eksternal Tempat Tinggal Ortu Kost Saudara
7.
Simpulan a. Mahasiswa fakultas kedokteran memiliki tingkat SDL yang tinggi, ini berarti bahwa mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana mampu mengikuti sistem pembelajaran yang saat ini bersifat student-centred learning.
8.
Saran a. Perlu dilakukan penelitian lanjut mengenai tingkat SDL mahasiswa untuk melihat pengaruh waktu terhadap tingkat SDL mahasiswa, dengan mengukur SDL pada saat mereka baru masuk sebagai mahasiswa dan 8
membandingkannya dengan tingkat SDL setelah mengikuti pembelajaran di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. b. Perlu dilakukan pendalaman mengenai factor-faktor yang mempengaruhi tingkat self-directed learning dari mahaiswa secara kualitatif, ini bias dilakukan dengan melakukan wawancara secara mendalam ataupun dengan focus group discussion.
9. Daftar Pustaka Ajisuksmo, C. R. P. & Vermunt, J. D. (1999).Learning styles and self-regulation of learning at university: an Indonesian study. Asia Pacific Journal of Education, 19(2), 45-59 Amin, Z. & Eng, K. H. (2013). Making lecture effective. In:Basics in Medical Education. World Scientific Publishing, 245-246. Boekaerts, M. (2012). Self-regulated learning: A new concept embraced by researchers, policy makers, educators, teachers, and students. Learning and Instruction, 7(2), 161-186 Brockett and Hiemstra. (2012). A conceptual framework for understanding selfdirection in adult learning. Infed. http://www.infed.org/archives/etexts/hiemstra_self_direction.htm. Retrieved at April 14, 2006. Dart, B. (1998). Adult learners’ metacognitive behaviour in higher education (Ch.3). In Sutherland, P (Ed). Adult learning: a reader. UK: Kogan Page Dolmans, D. H. J. M, De Grave, W, Wolfhagen, H. I. A. P, & Van der Vleuten, C. P. M. (2010). Problem-based learning: future challenges for educational practice and research.Medical Education, 39(7), 732-41 Ertmer, P.A. & Newby, T.J. (1996). The expert learner: Strategic, self-regulated, and reflective. Instructional Science, 24, 1-24. Fisher, M. Jenrifer, K. & Tague, G. (2001). Development of a self-directed learning readiness scale for nursing education. Nurse Education Today, 21, 516-526 Harden, R. M., Sowden, S., Dunn, W. R. (1984). Educational strategies in curriculum development: SPICES model. Med. Educ., 1, 184-97 IMC. (2006). Standar Kompetensi Dokter. [Competence standard of Indonesian Medical Doctor]. The Indonesian Medical Council. Jakarta 9
Plack, M. M., Greenberg, L. (2005). The reflective practitioner: reaching for excellence in practice. Pediatrics, 116(6), 1546-1552. Wood, D. F. (2013). ABC of learning and teaching in medicine. Problem based learning. BMJ. 326:328-30 Yew, E. H. J. & Schmidt, H. G. (2009). Evidence for constructive, self-regulatory, and collaborative processes in problem-based learning. Adv in Health Science Education, 14, 251-273 Gwee, M. C. E. (2009). Problem-based learning: A strategic learning system design for the education of health care professionals in the 21st century. Kaohsiung J. Med. Sci., 25(5), 231-9 Khoo, H. I. (2003). Implementation of problem-based learning in Asian medical schools and students’ perceptions of their experience. Medical Education, 37, 401-409 Miflin, Campbell, Price, & Miflin, B. (2000). A conceptual framework to guide the development of self-directed, life long learning in problem-based medical curricula. Medical Education, 34(4), 299-306 Pintrich, P.A. (1999). The role of motivation in promoting and sustaining selfregulated learning. International Journal of Educational Research, 31, 459470. Quyen, D. T. N. (2009). Contact hours in Dutch and Vietnamese higher education: a comparison. Higher Education, 57, 757-767 Yalcin, B. M., Karahan, T. F., Karadenizli, D., Sahim, E. M. (2006). Short-term effects of problem-based learning curriculum on students’ self directed skills development. Croat. Med. J., 47, 491-8 Zimmerman, B. J. (2002). Becoming a self-regulated learner: An overview. Theory into practice, 41(2), 64-70 Zimmerman, B. J. & Martinezpons, M. (1988). Construct-validation of a strategy model of students self-regulated learning. Journal of Educational Psychology, 80(3), 284-290
10
Kuisioner Self Directed Learning Readiness Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana Instruksi: Kuisioner ini bertujuan untuk mengevaluasi self directed learning readiness mahasiswa dalam kurikulum berbasis kompetensi. Bacalah setiap item pernyataan secara seksama dan pilihlah sesuai dengan keadaan anda dengan memberi tanda rumput (V) pada kolom yang sesuai.
I. Karakteristik Mahasiswa N 0
Karakteristik Mahasiswa
1 2 3 4
Angkatan masuk FK (Batch) Jenis Kelamin (Gender) IPK (GPA) Asal SMA
5
Cara seleksi masuk
Senior High School Background Admission selection background
6
Dorongan masuk FK
7
Status Tempat Tinggal
Decision to study in medical school Staying place during your study
Kode
......... Laki-laki (Male) Perempuan (Female) ......... * Diisi oleh peneliti: ......................... Negeri (Public School) Swasta (Private school) Prov/Kab/Kotamadya .......................... PMDK/Test Kemampuan Akademik (TKA) (Local selection) SPMB/SNMPTN (National Selection) PBUD (District Selection) Lain-lain (Other) ....................... Keinginan dari diri sendiri (own preference) Keinginan Orang Tua/kerabat/teman (encourage by parents/realtives/friends) Lain-lain (Other)..................... Kost/ asrama (Dormitory) Rumah Orang Tua (Parents’ house) Rumah Kerabat/Keluarga (relative’s house) Lain-lain (Other) .......................
II. Kuisioner 1 Sangat tidak setuju (Strongly disagree)
2 Tidak setuju (Disagree)
3 Ragu-ragu (Unsure)
No 1
Pernyataan Saya mengatur waktu dengan baik
2
Saya tergolong seorang yang disiplin
3
Saya terorganisir
4
Saya mengatur waktu dengan ketat
5
Saya mempunyai kemampuan manajemen yang baik
6
Saya seorang yang menggunakan metode
4 Setuju (Agree)
5 Sangat setuju (Strongly agree)
1
2
3
4
5
Kode
I manage my time well I am self disciplined I am organized
I set strict time frames
I have good management skills I am methodical
11
7
Saya belajar dengan sistematis
8
Saya menyediakan waktu khusus untuk belajar
9
Saya menyelesaikan masalah dengan suatu perencanaan
10
Saya memprioritaskan kerja saya
11
Saya dapat dipercaya untuk belajar mandiri
12
Saya lebih senang merencanakan apa yang akan saya pelajari
No 13
Pernyataan Saya yakin dengan kemampuan saya untuk mendapatkan informasi
I am systematic in my learning
I set specific times for my study I solve problems using a plan I prioritize my work
I can be trusted to pursue my own learning I prefer to plan my own learning
1
2
3
4
5
Kode
I am confident in my ability to search out information 14
Saya ingin mempelajari suatu informasi baru
15
Saya senang mempelajari suatu informasi baru
16
Saya memiliki kebutuhan untuk belajar
17
Saya menyenangi tantangan
18
Saya menyenangi belajar
19
Saya bersifat kritis terhadap ide-ide baru
20
Saya terlebih keputusan
I want to learn new information
I enjoy learning new information I have a need to learn I enjoy a challenge I enjoy studying
I critically evaluate new ideas dahulu
mencari
fakta
sebelum
mengambil
I like to gather the facts before I make a decision 21
Saya suka mengevaluasi apa yang telah saya lakukan
22
Saya bersifat terbuka terhadap ide-ide baru
23
Saya belajar dari kesalahan yang saya lakukan
24
Saya harus tahu ”mengapa”
25
Jika saya mendapat persoalan yang tidak dapat saya selesaikan, saya akan meminta bantuan
I like to evaluate what I do I am open to new ideas
I learn from my mistakes I need to know why
When presented with a problem I cannot resolve, I will ask for assistance 26
Saya lebih senang menetapkan tujuan sendiri
27
Saya senang membuat keputusan untuk diri saya sendiri
28
Saya bertanggung jawab terhadap keputusan yang saya buat
29
Saya selalu berada dalam kontrol hidup saya
30
Saya mempunyai standar personal yang tinggi
31
Saya lebih senang menetapkan tujuan belajar sendiri
32
Saya mengevaluasi kinerja saya
I prefer to set my own goals
I like to make decisions for myself
I am responsible for my own decisions/actions I am in control of my life
I have high personal standards
I prefer to set my own learning goals
12
I evaluate my own performance 33
Saya bersifat logis
34
Saya mempunyai tanggung jawab
35
Saya mempunyai harapan-harapan yang tinggi
36
Saya mampu untuk fokus pada satu masalah
37
Saya memahami keterbatasan diri saya
38
Saya dapat mencari informasi yang saya perlukan
39
Saya percaya akan kemampuan sendiri
40
Saya cenderung untuk menetapkan kriteria sendiri untuk menilai kinerja saya
I am logical
I am responsible
I have high personal expectations I am able to focus on a problem
I am aware of my own limitations
I can find out information for myself I have high beliefs in my abilities
I prefer to set my own criteria on which to evaluate my performance Total score Rata-rata Score
13
14
TABULASI DATA NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
ANGKTN
GENDER
IPK
ASAL SMA
PROPINSI
KTMDY/KAB
CARA MASUK
DORONGAN MASUK FK
STATUS TEMPAT TINGGAL
Total Score
Ket
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1
3,06 3,19 3,56 3,56 3,44 3,19 3,75 3,19 3,38 3,56 3,19 2,56 3,19 3,19 3,38 3,63 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1
2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 3 1 1 2 2 1
159 165 143 146 165 167 163 168 164 157 171 156 157 162 169 153 168
Tinggi Tinggi Rendah Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
1
2
3,56
1
1
1
1
1
2
1
1
2,81
1
1
1
1
1
1
1
1
4
2
1
1
2
1
3
1 1 1
2 2 1
2,44 3,44 3,19
1 1 1
1 1 1
1 1 1
2 2 2
2 1 2
2 3 2
KETERANGAN Angkatan
Gender
IPK
Asal SMA
Tinggi Tinggi Rendah Rendah
2011 2010 2009
1 Laki 2 perempuan > =3.7 <3.7 <3
Sangat Baik Baik Sedang 1 Negeri 2 Swasta
Propinsi
1 Bali 2 Luar Bali
Kab
1 Denpasar Luar 2 Denpasar
166 Tinggi 155 Tinggi 151 161 142 131
1 2 3
Cara Masuk
Dorongan
1 SMPTN 2 PMDK 1 Sendiri
15
Masuk 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
1 1
2 1
3,38 3,56
1 1
1 1
2 1
1 1
1 1
1 2
1
1
3,38
1
1
1
2
1
2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2
3 3 2,81 3,38 3,81 3,38 3,56 2,19 3 4 3 2,63 2,81 4 3,38 3 3,19 3,56 3 3 3,19 3,19 3,19
1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1
2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2
1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
2 1 1 2 2 2 1 3 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 3 1 2 1
172 Tinggi 146 Rendah 157 153 162 157 158 138 146 183 149 149 154 156 166 123 162 155 154 154 154 162 156 155 164 140
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Rendah Tinggi Rendah Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Rendah
2 Dari Luar Tempat Tinggal
1 ortu 2 kost 3 saudara
16
50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77
1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1
3,38 3 4 3,61 3,24 3,14 3,12 3,71 3,43 3,43 3,12 3,51 3,3 3,43 3,33 3,29 3,16 3,73 3,06 3,22 3,12 4 3,37 3,33 3,37 3,35 3,61 3,65
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1
3 2 2 2 2 2 1 2 1 1 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
141 151 146 163 159 154 157 156 189 133 143 138 143 153 164 160 113 139 168 127 124 139 135 172 170 156 150 158
Rendah Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Rendah Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
17
78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2
3,32 3,37 3,37 3,39 3,68 3,29 3,53 3,13 3,32 3,51 2,85 3,57 3,2 3,07 3,12 3,77 3,18 3,3 3,63 3,3 3,4 3,38 3,39 3,36 3,85 3,57 3,46 3,45
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2
1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2
2 1 1 3 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2
157 156 162 170 151 147 146 134 157 135 133 153 161 163 164 171 157 165 146 161 105 166 152 142 155 144 154 162
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Rendah Rendah Tinggi Rendah Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Tinggi
18
106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1
3,52 3,46 3,58 3,43 3,66 3,49 3,59 3,31 3,45 3,27 3,56 3,37 2,86 3,54 3,59 3,49 2,91 3,82 3,74
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2
2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2
1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2
2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1
143 152 126 168 156 104 149 152 137 141 158 137 150 138 152 170 143 168 162
Rendah Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Rendah Rendah Tinggi Rendah Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Tinggi
19
LAMPIRAN ANALISA STATISTIK Case Processing Summary Cases Valid N
Missing Percent
N
Total
Percent
N
Percent
1=2011, 2=2010, 3=2009 * SDLR
125
100,0%
0
,0%
125
100,0%
1=Laki, 2=Perempuan * SDLR
125
100,0%
0
,0%
125
100,0%
IPK * SDLR
125
100,0%
0
,0%
125
100,0%
1=Negeri, 2=Swasta * SDLR
125
100,0%
0
,0%
125
100,0%
1=Bali, 2=Luar Bali * SDLR
125
100,0%
0
,0%
125
100,0%
1=Denpasar, 2=Luar Denpasar * SDLR
125
100,0%
0
,0%
125
100,0%
1=SMPTN, 2=PMDK * SDLR
125
100,0%
0
,0%
125
100,0%
1=Internal, 2=Eksternal * SDLR
125
100,0%
0
,0%
125
100,0%
1=Ortu, 2=kost, 3=Saudara * SDLR
125
100,0%
0
,0%
125
100,0%
1=2011, 2=2010, 3=2009 * SDLR Crosstabulation Count SDLR Rendah 1=2011, 2=2010, 3=2009
Tinggi
Total
1
0
0
1
1
0
13
39
52
2
0
10
15
25
3
0
18
29
47
20
Total
1
41
83
125
1=Laki, 2=Perempuan * SDLR Crosstabulation Count SDLR Rendah 1=Laki, 2=Perempuan
Tinggi
Total
1
0
0
1
1
0
20
48
68
2
0
21
35
56
1
41
83
125
Total
IPK * SDLR Crosstabulation Count SDLR Rendah IPK
Total
Tinggi
Total
1
0
0
1
<3
0
5
6
11
<3,7
0
32
69
101
>=3,7
0
4
8
12
1
41
83
125
1=Negeri, 2=Swasta * SDLR Crosstabulation Count
21
SDLR Rendah 1=Negeri, 2=Swasta
Tinggi
Total
1
0
0
1
1
0
41
79
120
2
0
0
4
4
1
41
83
125
Total
1=Bali, 2=Luar Bali * SDLR Crosstabulation Count SDLR Rendah 1=Bali, 2=Luar Bali
Tinggi
Total
1
0
0
1
1
0
39
80
119
2
0
2
3
5
1
41
83
125
Total
1=Denpasar, 2=Luar Denpasar * SDLR Crosstabulation Count SDLR Rendah 1=Denpasar, 2=Luar Denpasar Total
Tinggi
Total
1
0
0
1
1
0
37
68
105
2
0
4
15
19
1
41
83
125
22
1=SMPTN, 2=PMDK * SDLR Crosstabulation Count SDLR Rendah 1=SMPTN, 2=PMDK
Tinggi
Total
1
0
0
1
1
0
6
28
34
2
0
35
55
90
1
41
83
125
Total
1=Internal, 2=Eksternal * SDLR Crosstabulation Count SDLR Rendah 1=Internal, 2=Eksternal Total
Tinggi
Total
1
0
0
1
1
0
33
72
105
2
0
8
11
19
1
41
83
125
1=Ortu, 2=kost, 3=Saudara * SDLR Crosstabulation Count SDLR Rendah 1=Ortu,
1
Tinggi 0
Total 0
1
23
2=kost, 3=Saudara Total
1
0
8
30
38
2
0
28
48
76
3
0
5
5
10
1
41
83
125
24