1
PREVALENSI CEMAS PADA MAHASISWA KEDOKTERAN YANG MENGIKUTI UJI KOMPETENSI MAHASISWA PROGRAM PROFESI DOKTER DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Clareza Arief Wardhana1, I Wayan Westa2 1 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2 Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ABSTRAK Pada akhir masa studinya, para mahasiswa kedokteran harus mengikuti UKMPPD (Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter) agar bisa dinyatakan lulus dan mendapatkan gelar profesi dokter. Ujian merupakan salah satu stressor yang paling sering dialami oleh mahasiwa kedokteran dan tubuh akan merespon stressor tersebut dalam bentuk perasaan cemas. Kecemasan itu sendiri akan mempengaruhi performa mahasiswa ketika ujian. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti prevalensi cemas pada mahasiswa kedokteran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi prevalensi cemas pada mahasiswa kedokteran yang mengikuti UKMPPD di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif cross sectional, dilakukan pada tanggal tanggal 8-12 Maret 2015 di Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana. Sampel adalah semua populasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, berjumlah 133 responden. Data diperoleh dengan menggunakan kuisoner Hamilton Anxiety Rating Scale (HRS-A). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan mayoritas responden mengalami kecemasan ringan yaitu sebesar 58.7%. Pada umumnya responden yang mengalami kecemasan ringan ditemukan pada responden yang berjenis kelamin laki-laki (60.2%), berumur 23 tahun (57.5%), beragama Hindu (56.2%), baru pertama kali mengikuti UKMPPD (59.1%) dan mengikuti bimbingan belajar UKMPPD diluar kampus (64.2%). Berdasarkan hasil tersebut diharapkan institusi pendidikan dokter untuk lebih proaktif dalam membantu mahasiswanya dalam menghadapi UKMPPD. Dengan harapan agar mahasiswa kedokteran siap dapat memberikan performa yang maksimal ketika menghadapi UKMPPD ini. Kata Kunci: cemas, mahasiswa kedokteran, kuisioner HRS-A
2
PREVALENCE OF ANXIETY AMONG MEDICAL STUDENTS THAT PARTICIPATE UKMPPD IN FACULTY OF MEDICINE, UDAYANA UNIVERSITY ABSTRACT At the end of the study, every medical student must participate UKMPPD (Test of Professional Doctor Student Competence) to be passed and earned their medical profession. Exam is one of the stressors that are often experienced by the medical students and the body responds to stressors in the form of anxiety. Anxiety itself will affect the performance of the students when the exam. Based on this, researchers interested in studying the prevalence of anxiety in medical students. The aim of this study was to determine the prevalence of the prevalence of anxiety in medical students who participated UKMPPD in Udayana University. This research was quantitative descriptive cross sectional design. The research was conducted on 8-12 March 2015 at the Faculty of Medicine, University of Udayana. The sample population was all students of the Faculty of Medicine, University of Udayana, who met the inclusion and exclusion criteria, totaling 133 respondents. The data were obtained by using Hamilton Anxiety Rating Scale (HRS-A) questionnaire. Based on the results, the majority of respondents experienced mild anxiety that is equal to 58.7% . In general, respondents who experienced mild anxiety found in respondents male sex (60.2%), aged 23 years (57.5%), Hindus (56.2%) , for the first time following the UKMPPD (59.1%) and follow tutoring UKMPPD off campus (64.2%). Based on these results expected medical education institutions to be more proactive in helping students to the face UKMPPD. With hope that medical students are ready to perform well when facing the UKMPPD. Keywords: anxiety, medical students, HRS-A questionnaire Mahasiswa Program Profesi Dokter) agar
PENDAHULUAN Menurut
pendidikan
dapat dinyatakan lulus dan mendapatkan
profesi dokter, tahapan pendidikan pada
gelar profesi dokter. UKMPPD terdiri
program studi pendidikan dokter terdiri
atas dua jenis ujian yaitu ujian tulis
atas dua tahap, yaitu tahap sarjana
berupa Multiple Choice Question (MCQ)
kedokteran (tahap preklinik) dan tahap
dan ujian keterampilan berupa Objective
profesi
Structured Clinical Examination (OSCE).
dokter
standar
(tahap
kepaniteraan
1
klinik). Di akhir masa studinya, para
MCQ
mahasiswa kedokteran di Indonesia harus
pengetahuan medis (teori) mahasiswa dan
mengikuti UKMPPD (Uji Kompetensi
bertujuan
untuk
menguji
3
ujian ini terdiri dari dua ratus pertanyaan
menghambat
fungsi
kognitif
pilihan berganda dengan durasi waktu
berpengaruh pada performa ketika ujian. 3
satu menit untuk satu soal. Sedangkan
Tingkat kecemasan yang dialami
OSCE merupakan ujian praktik berupa
masing-masing
simulasi tindakan medis sesuai dengan
menghadapi ujian adalah berbeda-beda.
skenario pada tiap stasiunnya
Oleh
yang
karena
individu
yang
itu,
ketika
dibutuhkan
suatu
bertujuan untuk menilai keterampilan
indikator untuk mengukur kecemasan
klinis mahasiswa.2
yang dialami seseorang.
Menurut kamus besar Bahasa
Salah satu
indikator
tervalidasi
Indonesia definisi ujian adalah sesuatu
digunakan
yaitu
yang
Anxiety Rating Scale (HRS-A). Pada
dipakai
untuk
menguji
mutu
ini,
yang
kuisioner tingkat
dapat Hamilton
sesuatu. Ujian merupakan salah satu
HRS-A
kecemasan
stressor yang sering dialami oleh peserta
dikelompokkan menjadi lima tingkatan,
didik, dalam hal ini adalah mahasiwa
yaitu tidak ada kecemasan, kecemasan
kedokteran. Tubuh merespon stressor
ringan, kecemasan sedang, kecemasan
tersebut dalam bentuk perasaan cemas.
berat, dan kecemasan berat sekali.3
Menurut Kaplan HI, Sadock BJ, dan
Kecemasan yang timbul ketika
Greeb JA (2008), kecemasan merupakan
menghadapi ujian menurut Mary RA,
suatu
Rahim AFA, Baba AA, Ismail SB, Pa
penyerta
pertumbuhan,
yang
perubahan,
normal
dari
pengalaman
MNM,
dan
Esa
AR
(2014)
akan
dari sesuatu yang baru dan belum pernah
mempengaruhi performa mahasiswa yaitu
dicoba, dan dari penemuan identitas
mereka dengan tingkat kecemasan yang
sendiri serta arti hidup. Di dalam bukunya
lebih rendah memberikan performa yang
yang berjudul Sinopsis Psikiatri mereka
lebih
menyebutkan
kecemasan
mengalami kecemasan sedang dan tinggi.
berpengaruh pada organ viseral dan
Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
motorik, selain itu juga mempengaruhi
peneliti tertarik untuk meneliti seberapa
pikiran,
pembelajaran.
besar prevalensi cemas pada mahasiswa
Dengan demikian, keadaan cemas dapat
kedokteran yang mengikuti UKMPPD di
bahwa
persepsi,
dan
baik
dibanding
Universitas Udayana.4
mereka
yang
4
Saat ini masih jarang sekali
Universitas Udayana, yang memenuhi
penelitian yang menilai prevalensi cemas
kriteria
pada
penelitian ini. Kriteria inklusi antara lain
mahasiswa
kedokteran
yang
inklusi
dan
eksklusi
mengikuti UKMPPD, sehingga penelitian
mahasiswa
ini diharapkan dapat digunakan sebagai
Udayana
data dasar untuk penelitian lebih lanjut.
periode Februari 2015 dan bersedia
Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan
berpartisipasi dalam penelitian. Kriteria
dapat menjadi sumber informasi bagi
ekslusi antara lain mahasiswa kedokteran
mahasiswa
Universitas
yang
UKMPPD
agar
persiapannya
akan lebih
ketika
mengikuti mematangkan
akan
mengikuti
kedokteran
dari
yang
Universitas
mengikuti
Udayana
UKMPPD
yang
tidak
mengikuti UKMPPD periode Februari 2015
dan
mahasiswa
kedokteran
UKMPPD, tidak hanya persiapan ilmu
Universitas Udayana yang tidak bersedia
tapi
berpartisipasi dalam penelitian ini.
juga
mental
memaksimalkan
agar
dapat
performanya
ketika
menghadapi UKMPPD.
Data yang didapat adalah data primer dari hasil pengisian kuisoner karakteristik responden dan kuisioner HRS-A oleh responden. Pengolahan data
METODE Penelitian
ini
merupakan
kemudian
dilakukan
kuantitatif dengan rancangan deskriptif
menggunakan
perangkat
cross
komputer dan data disajikan dalam
sectional.
penelitian
Penelitian
mencari
prevalensi cemas pada subjek penelitian yang dilakukan pada satu waktu dengan
dengan lunak
di
bentuk tabel. Kuisioner
Hamilton
Anxiety
menggunakan kuisoner Hamilton Anxiety
Rating Scale (HRS-A) digunakan oleh
Rating Scale (HRS-A).
peneliti untuk mengukur kecemasan pada
Penelitian
ini
dilakukan
pada
responden. Pada tes ini terdapat 14 gejala
tanggal 8-12 Maret 2015 di Fakultas
yang diobservasi oleh peneliti. Setiap
Kedokteran,
Udayana.
item tersebut diberi skor antara 0 sampai
Sampel yang dijadikan responden dalam
dengan 4 berdasarkan berat ringannya
penelitian ini adalah semua populasi
gejala yang dirasakan oleh responden.
mahasiswa
Cara penilaian kecemasan adalah dengan
Universitas
Fakultas
Kedokteran
5
memberikan
nilai
dengan
kategori
berjenis
kelamin
perempuan.
Umur
sebagai berikut ini:
responden yang mengikuti penelitian ini
0 = Tidak ada gejala atau keluhan
bevariasi mulai dari 21 tahun sebagai
1 = Gejala ringan
responden yang termuda dan 25 tahun
2 = Gejala sedang
sebagai responden yang tertua. Proporsi
3 = Gejala berat
terbanyak didapatkan pada responden
4 = Gejala berat sekali
dengan umur 23 tahun sebesar 60.2%,
Penentuan
derajat
kecemasan
kemudian umur 24 tahun sebesar 31,6%,
dengan cara menjumlah nilai skor dan
umur 22 tahun 6.0%, umur 21 tahun
item 1-14 dengan hasil:
1.5%, dan umur 25 tahun 0.8%. Nilai
a. Skor kurang dari 14 = tidak ada
rerata
kecemasan.
penelitian
ini
b. Skor 14 – 20 = kecemasan ringan.
Mayoritas
responden
penelitian
c. Skor 21 – 27 = kecemasan sedang.
didapatkan
beragama
Hindu
d. Skor 28 – 41 = kecemasan berat.
kemudian yang beragama Islam 9.0%,
e. skor 42 – 56 = kecemasan berat sekali
Katholik
Prosedur penelitian ini dimulai dengan pengisian informed identitas
responden,
kemudian
6.8%,
responden
adalah
dalam
23,24
Kristen
tahun. ini
78.9%,
3.0%,
dan
Pada umumnya para responden yang
mengikuti
penelitian
ini
baru
Anxiety
pertama kali mengikuti UKMPPD (first
Rating Scale (HRS-A) untuk mengetahui
taker) yaitu sebesar 99.2%. Responden
skor gangguan cemas pada responden
yang
penelitian ini.
sebelumnya (retaker) hanya didapatkan 1
mengisi
kuisioner
Hamilton
umur
Buddha 2.3%.
consent,
dan
dari
pernah
mengikuti
UKMPPD
orang (0.8%). Dalam persiapan mengikuti HASIL
UKMPPD itu sendiri sebagian besar
Karakteristik Responden
responden telah mengikuti bimbingan
Berdasarkan hasil analisis data yang
belajar sebelumnya, didapatkan
diperoleh
didapatkan
responden mengikuti bimbingan belajar
berjenis
khusus untuk UKMPPD di luar kampus.
kelamin laki-laki dan 54.9% responden
Hanya 18% dari responden yang tidak
sebesar
oleh 45.1%
peneliti, responden
82%
6
mengikuti bimbingan belajar di luar
Anxiety Rating Scale (HRS-A) dan setiap
kampus.
skala pertanyaan tersebut diberikan skor oleh
Tabel 1. Karakteristik Responden Karakteristik
Frekuensi
peneliti.
Skor
total
kemudian
dikonversikan menjadi derajat kecemasan
Persentase
oleh peneliti. Setelah itu hasil penelitian
(%)
dianalisis menggunakan perangkat lunak
Responden Jenis Kelamin
di komputer dan dari hasil analisis
Laki-laki
60
45.1
Perempuan
73
54.9
21
2
1.5
(58.7%). Ada pula responden yang tidak
22
8
6.0
23
80
60.2
mengalami kecemasan sama sekali yaitu
24
42
31.6
25
1
0,8
Hindu
105
78.9
responden yang mengalami kecemasan
Islam
12
9.0
Katholik
9
6.8
sangat berat.
Kristen
4
3.0
Buddha
3
2.3
Umur
Agama
Kali keikutsertaan dalam UKMPPD First taker Retaker
132
99.2
1
0.8
tersebut
didapatkan
sebagian
besar
responden mengalami kecemasan ringan
sebesar 27.1%, kecemasan sedang sebesar 11.3%, kecemasan berat sebesar 3.0%, dan dalam penelitian ini tidak ada
Tabel 2. Prevalensi Tingkat Kecemasan pada Peserta UKMPPD di Universitas Udayana Tingkat Kecemasan
Frekuensi
Persentase
Keikutsertaan dalam bimbingan belajar UKMPPD di luar kampus Ikut 109 82.0
Tidak ada kecemasan
36
27.1
Tidak ikut
Kecemasan Ringan
78
58.6
Kecemasan Sedang
15
11.3
Kecemasan Berat
4
3.0
Kecemasan Sangat Berat
0
0
133
100
24
18.0
Prevalensi Tingkat Kecemasan pada Peserta
UKMPPD
di
Universitas
Udayana Prevalensi tingkat kecemasan responden diukur menggunakan kuisioner Hamilton
(%)
Total
7
Kecemasan
kecemasan sedang ini berjenis kelamin
Berdasarkan Karakteristik Responden
laki-laki (15.1%), berumur 23 tahun
Berdasarkan hasil tabel silang antara
(10.0%), responden tersebut beragama
tingkat kecemasan yang dikategorikan
Hindu (12.4%), responden baru pertama
berdasarkan
kali mengikuti UKMPPD atau first taker
Prevalensi
Tingkat
menggunakan
kuisioner
Hamilton Anxiety Rating Scale dan
(10.6%)
karakteristik responden dapat diketahui
bimbingan belajar untuk UKMPPD diluar
bahwa responden yang tidak mengalami
kampus (10.1%).
kecemasan
sebagian
besar
berjenis
dan
responden
mengikuti
Pada penelitian ini juga ditemukan
kelamin perempuan (33.3%), berumur 24
responden
yang
memiliki
tahun (30%), beragama Hindu (29.5%),
kecemasan
berat.
Responden
yang
responden baru pertama kali mengikuti
memilikir
derajat
kecemasan
berat
UKMPPD atau first taker (27.3%) dan
tersebut memiliki jumlah yang sama
mengikuti bimbingan belajar UKMPPD
antara kelompok jenis kelamin laki-laki
diluar kampus (22.9%).
maupun
Responden yang memiliki derajat kecemasan umumnya
ringan,
diketahui
berjenis
berjenis
kelamin
perempuan, berumur antara 23-24 tahun,
pada
serta sama juga jumlahnya antara yang
laki-laki
beragama Hindu maupun Islam. Pada
(57.5%),
umumnya
kelamin
(60.2%), berumur 23 tahun
yang
derajat
responden
memiliki
berat
tersebut
beragama Hindu (56.2%), responden baru
derajat
pertama kali mengikuti UKMPPD atau
merupakan responden yang baru pertama
first
kali mengikuti UKMPPD atau first taker
taker
bimbingan
(59.1%) belajar
dan
mengikuti
UKMPPD
diluar
kampus (64.2%). pula
dan
bimbingan
Berdasarkan diketahui
(3.0%)
kecemasan
yang
tabel terdapat
penelitian
yang
kecemasan
sedang.
responden
yang
memiliki Pada memiliki
3
dapat
umumnya derajat
belajar
mengikuti
UKMPPD
diluar
kampus (2.7%).
responden derajat
responden
Dalam didapatkan
penelitian
adanya
ini
tidak
responden
yang
memiliki derajat kecemasan sangat berat (0%).
8
Tabel 3. Prevalensi Tingkat Kecemasan Berdasarkan Karakteristik Responden Karakteristik Responden Jenis Kelamin
Perempuan Laki-Laki 21 22
Umur
23 24 25 Hindu Islam
Agama
Katholik Kristen Buddha
Kali Keikutsertaan dalam UKMPPD
First taker
Keikutsertaan Bimbingan Belajar UKMPPD
Ikut
Retaker
Tidak Ikut
Tidak ada 20 (33.3%) 16 (21.9%) 1 (50.0%) 2 (25.0%) 24 (30.0%) 9 (21.4%) 0 (0%) 31 (29.5%) 1 (8.3%) 4 (44.4%) 0 (0%) 0 (0%) 36 (27.3%) 0 (0%) 25 (22.9%) 11 (45.8%)
Tingkat Kecemasan Ringan
Sedang
Berat
34 (51.7%) 44 (60.2%) 1 (50.0%) 3 (37.5%) 46 (57.5%) 27 (64.3%) 1 (100%) 59 (56.2%) 7 (58.3%) 5 (55.6%) 4 (100%) 3 (100%) 78 (59.1%) 0 (0%) 70 (64.2%) 8 (33.3%)
4 (6.7%) 11 (15.1%) 0 (0%) 3 (37.5%) 8 (10.0%) 4 (9.5%) 0 (0%) 13 (12.4%) 2 (16.7%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 14 (10.6%) 1 (100%) 11 (10.1%) 4 (16.7%)
2 (3.3%) 2 (2.7%) 0 (0%) 0 (0%) 2 (2.5%) 2 (4.8%) 0 (0%) 2 (1.9%) 2 (16.7%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 4 (3.0%) 0 (0%) 3 (2.7%) 1 (4.2%)
Sangat Berat 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%)
Total 60 (100%) 73 (100%) 2 (100%) 8 (100%) 80 (100%) 42 (100%) 1 (100%) 105 (100%) 12 (100%) 9 (100%) 4 (100%) 3 (100%) 132 (100%) 1 (100%) 109 (100%) 24 (100%)
PEMBAHASAN
dalam penelitian ini adalah jenis kelamin,
Berdasarkan hasil penelitian yang didapat
usia, agama, kali keikutsertaan dalam
oleh peneliti, pada umumnya mahasiswa
UKMPPD
yang mengikuti UKMPPD di Universitas
bimbingan belajar UKMPPD di luar
Udayana mengalami kecemasan ringan
kampus.
dan
keikutsertaan
dalam
(58,6%). Keadaan ini bisa disebabkan
Pada penelitian yang sebelumnya
oleh beberapa faktor, diantaranya faktor-
dilakukan oleh Mary RA, Rahim AFA,
faktor yang cukup berperan yang diteliti
Baba AA, Ismail SB, Pa MNM, dan Esa
9
AR (2014) diketahui bahwa kecemasan
diketahui bahwa mahasiswa perempuan
yang timbul ketika menghadapi ujian
lebih rentan mengalami gejala cemas
akan
performa
dibandingkan laki-laki.6 Penelitian lain
mahasiswa, yaitu mereka dengan tingkat
yang dilakukan oleh Rooney DM (2012)
kecemasan yang ringan, performanya
juga menyebutkan bahwa mahasiswa
akan lebih baik dibanding mereka yang
yang berjenis kelamin perempuan lebih
mengalami kecemasan sedang dan tinggi.
rentan mengalami perubahan emosional
Dengan adanya kecemasan yang ringan
karena memiliki perbedaan hormonal,
mahasiswa akan lebih terdorong untuk
rendahnya tingkat percaya diri, dan
mempersiapkan diri menghadapi ujian.
tingginya ekspektasi/harapan akan hasil
Namun sebaliknya, pada mahasiswa yang
ujiannya dibandingkan dengan mahasiswa
mengalami kecemasan yang berlebihan
yang berjenis kelamin laki-laki.7
mempengaruhi
memiliki kecenderungan performa yang lebih buruk ketika ujian.4,5
Berdasarkan penelitian ini juga diketahui rentang usia responden adalaha
Responden dengan jenis kelamin
21 tahun sampai dengan 25 tahun dengan
laki-laki menunjukkan peningkatan gejala
prosentase terbanyak responden yang
kecemasan ringan
yang lebih besar
berusia 23 tahun (60.2%) dan rerata usia
(60.2%), daripada responden perempuan
responden adalah 23,24 tahun. Penelitian
(51.7%). Sedangkan pada kelompok yang
mengenai kecemasan yang dilakukan oleh
tidak mengalami kecemasan, responden
Yusoff MSB, Rahim AFA, Baba AA,
perempuan memiliki prosentase yang
Ismail SB, Pa MNM, dan Esa AR (2012)
lebih
menunjukan bahwa pada usia dewasa
besar
dengan
(33.3%),
responden
dibandingkan (21.9%).
muda, faktor yang paling berpengaruh
Akan tetapi, hal ini tidak sesuai dengan
dalam menimbulkan kecemasan pada
penelitian yang sebelumnya dilakukan
mahasiswa kedokteran adalah masalah
oleh
pendidikan di fakultas kedokteran. 8
Farooqi
YN,
laki-laki
Ghani
R,
dan
Spielberger CD (2012) tentang perbedaan antara
jenis
kelamin
Responden pada penelitian ini
mahasiswa
pada umumnya baru sekali mengikuti
kedokteran dalam mengadapi kecemasan
UKMPPD (first taker), hanya didapatkan
saat ujian. Berdasarkan penelitian tersebut
satu responden yang sudah mengikuti
10
UKMPPD sebelumnya harus
mengulang
(retaker) dan Pada
besar tidak memiliki kecemasan (45.8%).
responden yang first taker, sebagian besar
Berdasarkan wawancara yang dilakukan
mahasiswa mengalami kecemasan ringan
oleh peneliti diketahui bahwa pada
(59.1%). Sedangkan pada satu-satunya
umumnya responden yang mengikuti
responden yang retaker pada penelitian
bimbingan
ini
kecemasan
merasa kemampuannya masih kurang dan
sedang. Berdasarkan wawancara yang
tidak percaya diri untuk menghadapi
dilakukan oleh peneliti diketahui bahwa
UKMPPD
kecemasan yang timbul pada responden
bimbingan
first taker karena merasa belum siap
memfasilitasi
untuk menghadapi UKMPPD, sedangkan
responden. Pada kelompok responden
pada responden yang retaker karena
yang tidak mengikuti bimbingan belajar
responden takut mengulang kegagalan
pada umumnya merasa sudah cukup siap
yang sudah pernah terjadi sebelumnya.
dengan persiapan yang dilakukan oleh
Penelitian yang dilakukan oleh Yusoof
dirinya
MSB, , Rahim AFA, Baba AA, Ismail
membentuk kelompok belajar sendiri
SB, Pa MNM, dan Esa AR (2012) juga
untuk menghadapi UKMPPD.
diketahui
kembali.
yang tidak ikut sama sekali sebagian
mengalami
belajar
untuk
sehingga belajar
membutuhkan
dari
proses
sendiri
UKMPPD
atau
luar
untuk
belajar
para
pun
sudah
menyatakan bahwa tiga hal dalam dunia pendidikan
kedokteran
yang
paling
SIMPULAN
menyebabkan timbulnya kecemasan pada
Berdasarkan
mahasiswanya antara lain kurikulum
mahasiswa kedokteran yang mengikuti
kedokteran, materi yang terlalu banyak,
UKMPPD
dan waktu yang sangat terbatas untuk
dengan menggunakan Kuisioner HRS-A
mengulang kembali pelajaran.8
dapat disimpulkan bahwa pada umumnya
Pada penelitian ini juga diketahui bahwa
responden
yang
hasil di
penelitian
Universitas
pada
Udayana,
responden mengalami kecemasan ringan
mengikuti
yang banyak ditemukan pada responden
bimbingan belajar untuk UKMPPD di
yang berjenis kelamin laki-laki (60.2%),
luar kampus sebagian besar memiliki
berumur 23 tahun
kecemasan ringan (64.2%) dan responden
Hindu (56.2%), first taker (59.1%) dan
(57.5%), beragama
11
mengikuti bimbingan belajar UKMPPD
dan
juga
agar
mendapatkan
diluar kampus (64.2%).
penelitian yang lebih baik.10
hasil
Berdasarkan hasil tersebut peneliti harapkan untuk
institusi
dapat
pendidikan
lebih
membantu
dokter
proaktif
dalam
mahasiswanya
dalam
menghadapi UKMPPD. Dengan harapan agar mahasiswa kedokteran siap dapat menampilkan performa yang maksimal ketika menghadapi UKMPPD ini. Salah satu mekanisme pembelaan yang dapat diajarkan kepada para mahasiswa untuk menghadapi
kecemasan
dalam
menghadapi UKMPPD ini antara lain cara
relaksasi,
olahraga,
ataupun
meditasi.9 Akan tetapi penelitian ini masih memiliki
banyak
keterbatasan
dan
kekurangan. Salah satunya adalah desain penelitian ini adalah deskriptif crosssectional
yang
hanya
dapat
menggambarkan kondisi pada satu waktu saja. Selain itu sampel penelitian ini juga hanya
terbatas
kedokteran
di
pada
mahasiswa
Fakultas
Kedokteran
Universitas Udayana. Sehingga, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor mana yang paling berperan dalam menimbulkan kecemasan
DAFTAR PUSTAKA 1. Herman RB, Sukarya WS, Rasmin M, Soebono H, Yuniadi Y, Soemitro D, dkk. Standar Pendidikan Profesi Dokter Indonesia. 2012. Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia. 2. Tim Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter. Buku
Pedoman
Kompetensi
Pelaksanaan
Mahasiswa
Uji
Program
Profesi Dokter. 2014. Jakarta: Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter. 3. Kaplan,
Harold
I,
Benjamin,
J
Saddock, Jack A. Grebb. Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis Jilid II Terjemahan. 2010 Jakarta: Binarupa Aksara. 4. Mary RA, Marslin G, Franklin G, Sheeeba CJ. Test Anxiety Level of Board Exam Going Student in Tamil Nadu, India. Hindawi Publishing Corporation. 2014; 9: 1-9. 5. Ans M, Majeed N, Majeed N, Dawood Z. Pattern of Anxiety and Associated Factors among Student of
12
Different
Medical
Pakistan.
Kemcolian
Colleges
in
Its Association with Coping Method
Journal
of
Adopted by Them. IJRRMS. 2013; 3:
Medical Sciences. 2012;1: 1-8.
28-36.
6. Farooqi YN, Ghani R, Spielberger CD. Gender Differences in Test Anxiety and Academic Performances of Medical Students. International Journal
of
Psychology
and
Behavioral Sciences. 2012; 2: 38-48. 7. Rooney Anxiety
DM.
Medical
Toward
the
Student Male
Genitourinary Rectal Examination. University of Illinois Journal. 2012; 1-9. 8. Yusoof MSB, Rahim AFA, Baba AA, Ismail SB, Pa MNM, Esa AR. Prevalence and Associated Factors of Stress,
Anxiety,
and
Depression
Among Prospective Medical Student. Asian Journal of Psychiatry. 2012; 353: 1-6. 9. Solanky P, Desai B, Kavishwar A, Kantharia SL. Study of Psychological Stress
Among
Undergraduate
Medical Students Of Government Medical College, Surat. International Journal of Medical Science and Public Health. 2012; 1: 2-10. 10. Modi K, Kumar D. Anxiety and Depression in Medical Students and