a
1 Selasa, 09 Desember 2014
Selamat Datang di Kota Pahlawan Selamat datang kepada seluruh peserta Eksibisi PON Remaja dan Kejuaraan Nasional Mahasiswa dan Pelajar tahun 2014 di kota pahlawan Surabaya. Kalian semua mendapat kesempatan yang langka untuk menghadiri dan ikut berpartisipasi pada PON Remaja yang baru pertama kali diselenggarakan. Untuk itu, secara khusus kami ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Ketua Umum KONI Bapak Tono Suratman yang telah memberikan kesempatan kepada cabang olahraga bridge untuk dipertandingkan di PON Remaja sebagai eksibisi. Hal yang sama juga kami sampaikan kepada Panpel PON Remaja. Kesempatan langka ini menjadi lebih bermakna karena pada hari penutupan PON Remaja bertepatan dengan hari lahir Gabungan Bridge Seluruh Indonesia. Untuk diketahui, Gabungan Bridge Seluruh Indonesia berdiri pada tanggal 12 Desember 1953 atau 61 tahun yang lalu di kota Surabaya. Adalah Willy Th. Roring, perwira TNI-AL, beserta rekan-rekannya mendirikan suatu organisasi olahraga Bridge yang dinamakan Gabungan Bridge Seluruh Indonesia, yang disingkat GABSI. Susunan pengurus GABSI waktu itu terdiri dari:
Eksibisi Bridge PON Remaja I – Kejurnas Mahasiswa XVI – Kejurnas Pelajar XI Surabaya, 09 – 16 Desember 2014 W.Th. Roring (alm) selaku Ketua; G.A. Muntu (alm) Wakil Ketua; H.V. Muntu (alm), Sekretaris; Rasyid Doenggio (alm), Bendahara; R. Satrijo (alm) Komisaris; R.Ch. Hardjono (alm) Bagian Teknik/Pemimpin Pertandingan, yang kelak juga menjabat Komda (sekarang Pengda) GABSI Jatim hingga tahun 1961. Selain itu juga terdapat beberapa anggota pengurus lainnya seperti Liem Kiem Lie (alm) bagian Teknik, dan Bintangsah (alm). Salah satu saksi mata peristiwa ini masih hidup saat ini adalah Bapak Pur Byantara yang selama puluhan tahun menjadi Ketua Pengprov Gabsi Jatim. Memanfaatkan momentum di atas, PB GABSI menggelar berbagai kegiatan sekaligus, yakni : Kejurnas Mahasiswa, Kejurnas Pelajar, Turnamen Hari Bridge Nasional, dan Piala Pahlawan yang semuanya dipusatkan di Surabaya serta resepsi peringatan HUT GABSI yang akan diadakan pada tanggal 14 Desember 2014. Untuk memudahkan peserta, setiap hari akan disajikan Buletin Harian. Buletin ini dibuat dengan tema ‚Dari Kita dan Untuk Kita‛, berusaha menyajikan hasil pertandingan dan berbagai hal yang menyangkut pelaksanaan pertandingan serta tentu saja cerita dan permainan menarik di lapangan pertandingan. Karena tenaga editor sangat terbatas, kami sangat gembira jika ada rekanrekan yang bersedia membantu dengan menyampaikan berbagai hal menarik selama mengikuti berbagai event di atas. Tidak perlu bersusah payah menyajikan dalam bentuk artikel, cukup ringkasan saja. Kalau menyangkut permainan di meja, cukup distribusi kartu dan sedikit penjelasan mengenai jalannya permainan. Kemudian editor akan menuliskannya untuk anda.
Selamat Bertanding, Junjung Tinggi Sportivitas.
Editor
: Bert Toar Polii
Layout
: Kukuh Indrayana
Desain Cover
: Daniel Wibowo
Buletin 1
2
09 Desember 2014
Eksibisi Bridge PON Remaja I – Kejurnas Mahasiswa XVI – Kejurnas Pelajar XI Surabaya, 09 – 16 Desember 2014
DAFTAR PESERTA Mahasiswa
PON Remaja
1 UNIVERSITAS GADJAH MADA - BULAKSUMUR 2 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER - VICI 3 UNIVERSITAS GADJAH MADA - GRAFIKA 4 UNIVERSITAS BUNG HATTA 5 UNIVERSITAS AIRLANGGA - KUNING 6 UNIVERSITAS TANJUNGPURA - FTBC I 7 UNIVERSITAS GADJAH MADA - SEKIP 8 UNIVERSITAS TANJUNG PURA - FTBC III 9 UNIVERSITAS NEGERI MALANG 10 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 11 STIE DEWANTARA JOMBANG 12 UNIVERSITAS KEDIRI 13 UNIVERSITAS AIRLANGGA - BIRU 14 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER - TOK 15 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER - SPEC 16 UNIVERSITAS BRAWIJAYA - YOUNG 17 UNIVERSITAS BRAWIJAYA - UNO 18 UNIVERSITAS GUNADARMA 19 UNIVERSITAS AIRLANGGA - MUDA 20 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER - GOULASH 21 UNIVERSITAS TANJUNGPURA - FTBC II 22 UNIVERSITAS RIAU 23 STKIP PGRI JOMBANG 24 UNIVERSITAS PADJADJARAN 1 25 UNIVERSITAS MUHAMADIYAH GRESIK 26 UNIVERSITAS PADJADJARAN 2 27 UNIVERSITAS SURABAYA 2 28 UNIVERSITAS KOMBINASI SEMARANG 29 UNIVERSITAS SURABAYA 1 30 STIKES PEMKAB JOMBANG
A1 A2 A3 A4 A5 A6 B1 B2 B3 B4 B5 B6
KALIMANTAN TIMUR JAWA TIMUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA JAWA TENGAH SULAWESI UTARA BENGKULU NUSA TENGGARA BARAT KEPULAUAN RIAU NUSA TENGGARA TIMUR BANTEN DKI JAKARTA SUMATERA UTARA
Mahasiswi 1 UGM - Humaniora 2 UGM - Agro 3 UNIVERSITAS BRAWIJAYA 4 STT PLN JAKARTA 5 UNIVERSITAS NEGERI JEMBER 6 UNIVERSITAS NEGERI PADANG 7 UNIVERSITAS TANJUNGPURA 8 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 9 TELKOM UNIVERSITY 10 UNIVERSITAS AIRLANGGA 11 ITS 12 UNIVERSITAS GABRISUMA
Dilarang merokok di area pertandingan
Telepon genggam wajib dimatikan
Buletin 1
3
09 Desember 2014
Eksibisi Bridge PON Remaja I – Kejurnas Mahasiswa XVI – Kejurnas Pelajar XI Surabaya, 09 – 16 Desember 2014
JADWAL HARI INI 09 D ESEMBER 2014
PON Remaja (Patkawan) 09.00 – 10.20 10.40 – 12.00 13.00 – 14.20 14.40 – 16.00 16.20 – 17.40
Mahasiswa & Mahasiswi (Patkawan)
Penysihan Sesi 1 Penysihan Sesi 2 Penysihan Sesi 3 Penysihan Sesi 4 Penyisihan Sesi 5
09.00 – 10.20 10.40 – 12.00 13.00 – 14.20 14.40 – 16.00 16.20 – 17.40 18.40 – 20.00
Skema PON Remaja
Match 1 1 x 6 5 x 1 1 x 4 3 x 1 1 x 2
SKEMA Match 2 2 x 3 4 x 2 2 x 6 5 x 2 3 x 4
Match 3 4 x 5 6 x 3 3 x 5 6 x 4 5 x 6
Rd 1 2 3 4 5
Match 1 1 x 6 5 x 1 1 x 4 3 x 1 1 x 2
SKEMA Match 2 2 x 3 4 x 2 2 x 6 5 x 2 3 x 4
Match 3 4 x 5 6 x 3 3 x 5 6 x 4 5 x 6
Rd 1 2 3 4 5
Match 1 1 x 6 5 x 1 1 x 4 3 x 1 1 x 2
SKEMA Match 2 2 x 3 4 x 2 2 x 6 5 x 2 3 x 4
Match 3 4 x 5 6 x 3 3 x 5 6 x 4 5 x 6
Rd 1 2 3 4 5
Buletin 1
Penysihan Sesi 1 Penysihan Sesi 2 Penysihan Sesi 3 Penysihan Sesi 4 Penysihan Sesi 5 Penysihan Sesi 6 Skema Mahasiswi
Rd. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
4
Meja 1 1 x 2 1 x 3 1 x 4 1 x 5 1 x 6 1 x 7 1 x 8 1 x 9 1 x 10 1 x 11 1 x 12
SKEMA PERTANDINGAN 12 REGU Meja 2 Meja 3 Meja 4 Meja 5 3 x 4 5 x 6 7 x 8 9 x 10 5 x 2 7 x 4 9 x 6 11 x 8 2 x 6 3 x 8 5 x 10 7 x 12 7 x 3 9 x 2 11 x 4 12 x 6 4 x 8 2 x 10 3 x 12 5 x 11 9 x 5 11 x 3 12 x 2 10 x 4 6 x 10 4 x 12 2 x 11 3 x 9 11 x 7 12 x 5 10 x 3 8 x 2 8 x 12 6 x 11 4 x 9 2 x 7 12 x 9 10 x 7 8 x 5 6 x 3 10 x 11 8 x 9 6 x 7 4 x 5
Meja 6 11 x 12 12 x 10 9 x 11 10 x 8 7 x 9 8 x 6 5 x 7 6 x 4 3 x 5 4 x 2 2 x 3
09 Desember 2014
Eksibisi Bridge PON Remaja I – Kejurnas Mahasiswa XVI – Kejurnas Pelajar XI Surabaya, 09 – 16 Desember 2014
ETIKA DALAM PERMAINAN BRIDGE A. Dasar-dasar Umum 1. Kewajiban umum para peserta hendaklah mentaati peraturan dan etika seketat-ketatnya. Tidak sepantasnya menghindarkan hukuman bagi pelanggaran yang dilakukan oleh lawan, meskipun hal itu menurut perasaannya tidak akan mengganggu suasana dan jalannya pertandingan. 2. Seseorang pemain hendaknya jangan berusaha menyembunyikan pelanggaran (walaupun tak sengaja dilakukan). Beritahulah segera Pemimpin Pertandingan. 3. Hanya Pemimpin Pertandingan yang berhak memberikan hukuman terhadap suatu pelanggaran. 4. Para pemain tidak dibenarkan memberikan hukuman kepada lawannya atau memberikan maaf terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh lawan. B. Sikap Sopan Santun 1.
Ramah terhadap partner dan lawan. Seorang pemain hendaklah selalu bersikap ramah tamah terhadap partnernya, maupun lawannya.
2.
Etika dalam pembicaraan dan tindakan. Seorang pemain hendaklah dengan hati-hati menghindarkan diri dari memberikan komentar atau tindakan yang akan dapat mengakibatkan kejengkelan atau kemarahan atau memberi malu kepada pemain lainnya atau mengganggu kenikmatan bermain.
3.
Mengikuti prosedur. Setiap pemain haruslah mengikuti prosedur yang benar secara seragam dalam menawar dan main, karena setiap penyimpangan dari ketentuan, dapat mengganggu lancarnya pertandingan.
C. Etika Para pemain hendaknya menghindarkan diri terhadap tingkah laku sebagai berikut. 1. Kurang perhatian. Tidak begitu menaruh perhatian akan permainan (jika seorang pemain memegang kartu yang tak menarik di tangannya atau minta mengulang-ulang jalannya penawaran).. 2. Memberikan keterangan yang tak perlu, sewaktu bermain mengenai penawaran dan kontrak. 3. Menarik-narik kartu sebelum waktunya. Menarik-narik / melepaskan selembar kartu dari tangannya sebelum gilirannya untuk lead atau bermain.
Buletin 1
5
09 Desember 2014
Eksibisi Bridge PON Remaja I – Kejurnas Mahasiswa XVI – Kejurnas Pelajar XI Surabaya, 09 – 16 Desember 2014 4. Tidak mengatur kartu yang telah dimainkan. Pengaturan kartu yang telah dimainkan dalam keadaan tak tersusun baik atau mencampur-adukkan kartu sebelum hasil permainan papan tersebut disetujui. 5. Curiga terhadap tuntutan dan konsesi. Melakukan tuntutan dan konsesi atas suatu trik yang diragukan. 6. Memperlambat permainan (yang sebenarnya tak perlu) dengan maksud mengacaukan pemain lainnya. 7. Tidak hormat dalam pemanggilan Pemimpin Pertandingan. Pemanggilan Pemimpin Pertandingan sebagai kebiasaan untuk menunjukkan ketidakramahan terhadapnya atau peserta lainnya. D. Pelanggaran Etika Tindakan melanggar Etika: 1. Mengadakan variasi dalam penawaran. Mempergunakan cara yang berbeda untuk tawaran yang sama. 2. Menunjukkan reaksi terhadap penawaran dan permainan. Menunjukkan rasa setuju atau tidak setuju terhadap tawaran atau permainan. 3. Menyatakan harapan akan hasil suatu trik. Menunjukkan harapan untuk memenangkan atau kalah dalam suatu trik sebelum trik tersebut dilengkapi. 4. Mengadakan komentar atau tindakan. Memberi komentar atau melakukan tindakan selama penawaran dan permainan yang sedang berlangsung., untuk menunjukkan perhatian atas kejadian tertentu atau kedudukan skor atau jumlah trik masih diperlukan. 5. Memberikan keterangan secara sukarela. Memberikan keterangan sukarela hendaknya hanya diberikan dalam menjawab pertanyaan. 6. Menatap pemain lain selama penawaran atau permainan berlangsung atau tangan pemain lainnya dengan maksud mengamati kartunya atau dari tempat mana ditarik suatu kartunya (akan tetapi tidak termasuk melanggar etika, jika memperoleh informasi karena secara tak sengaja melihat kartu lawannya). 7. Membuat variasi tempo dengan sengaja. Mengadakan variasi dalam tempo penawaran dan permainan dengan maksud mengacaukan pemain lainnya. 8. Meninggalkan meja pertandingan tanpa alasan yang kuat sebelum suatu ronde selesai.
Buletin 1
6
09 Desember 2014
Eksibisi Bridge PON Remaja I – Kejurnas Mahasiswa XVI – Kejurnas Pelajar XI Surabaya, 09 – 16 Desember 2014
THE LAW OF TOTAL TRICK OLEH : BERT TOAR POLII Dalam permainan bridge modern terutama dalam pertandingan tingkat atas, sudah sangat jarang kita mendapatkan lawan yang dengan mudahnya memberi kita ruang gerak yang leluasa. Lebih banyak jalannya penawaran akan diwarnai dengan tawaran yang mengggangu termasuk tawaran preemptive. Dalam mengambil keputusan untuk menentukan kontrak akhir pada situasi ini tentu saja akan menjadi jauh lebih sulit. Jelas akan jauh lebih enak menentukan kontrak terbaik apabila lawan tidak ikut bidding, karena sebelum menentukan kontrak akhir telah terjadi pertukaran informasi. Prinsip yang dianut sekarang, ganggulah lawan sebanyak dan setinggi mungkin pada kesempatan pertama. Untuk mengatasi ini tentu saja kita harus memiliki senjata. Salah satu senjata yang sekarang menjadi sangat populer diperkenalkan oleh Larry Cohen, seorang pakar asal Amerika Serikat dalam bukunya To Bid or Not To Bid : The Law of Total Tricks. Apa itu The Law of Total Tricks? Ide awal muncul dari tulisan Jean Rene Vernes di Bridge World Magazine dengan judul ‚The Law of Total Tricks‛ yang merupakan suatu ide brilian dalam lingkup competitive bidding yang intinya Trump adalah segalanya. Selanjutnya Larry Cohen menguraikan secara lebih terperinci berdasarkan pengalaman ia dan pasangannya Marty Bergen. Pasangan Marty Bergen-Larry Cohen memanfatkan secara khusus the law of total tricks dalam mengatasi competitive bidding. Secara sederhana Law of Total trick dapat didefinisikan sebagai berikut:
Jumlah Trik yang akan didapat sama dengan jumlah trump di kedua tangan. Jadi kalau ada fit 4-4 ada 8 trik, fit 5-4 ada 9 trik. Demikian juga akan terjadi di pihak yang lain. Jika di arah US ada 9 kartu fit dan di TB ada 9 kartu fit maka jumlah trik akan menjadi 18 trik. 18 trik ini tidak harus terbagi 9-9 tapi bisa juga 10-8, 11-7 yang penting tetap 18. Mari kita coba dalam permainan : Sebagai selatan anda pegang ] KQJ1062 [ KQ5 } 43 { 82
Buletin 1
7
09 Desember 2014
Eksibisi Bridge PON Remaja I – Kejurnas Mahasiswa XVI – Kejurnas Pelajar XI Surabaya, 09 – 16 Desember 2014 Penawaran berlangsung (tidak ada bahaya): Barat
Utara
Timur
Selatan 1]
2}
2]
3}
?
Umumnya pemain bid 3] sebagai competitive bukan invitational tapi persoalan disini apakah kita harus competitive 3] atau biarkan lawan bermain 3}. Mari kita coba aplikasikan ‚The Law‛, ada berapa trik yang mungkin didapat kedua belah pihak? Partner kemungkinan pegang 3 lembar spade (kalau pegang 4 lembar ia akan bid 3]). Lawan minimal ada 8 kartu di diamond bisa juga 9, jadi ada 17 atau 18 trik. Mari kita lihat hasil yang akan didapat kalau 17 trik dan 18 trik. 17 Trik
18 Trik
Kontrak 3]
Lawan main 3}
Kontrak 3]
Lawan main 3}
Trik
Skor
Trik
Skor
Trik
Skor
Trik
Skor
10
+170
7
+100
10
+170
8
+50
9
+140
8
+50
9
+140
9
-110
8
-50
9
-110
8
-50
10
-130
7
-100
10
-130
7
-100
11
150
Jelas dari bagan diatas bid 3] akan lebih menguntungkan dibanding membiarkan lawan main 3}.
Buletin 1
8
09 Desember 2014
Eksibisi Bridge PON Remaja I – Kejurnas Mahasiswa XVI – Kejurnas Pelajar XI Surabaya, 09 – 16 Desember 2014 Selanjutnya mari kita lihat contoh dari kejuaraan dunia. 3/TB/T
] AK632 [ 62 } KQ10 { Q97
] 84
] J7
U
[ AKQJ953
T
B
} 52
} J64 S
{ J5
[ 1087
{ AK1043
] Q1095 [4 } A9873 { 862
Barat
Utara
Timur
Selatan
Pittala
Huang
Belladona
Kuo
Pass
Pass
3[
3]
4{
4]
5[
Pass
Pass
5]
Dbl
//
Papan ini muncul dalam pertarungan antara Italia melawan Taiwan pada Kejuaraan Dunia Bermuda Bowl tahun 1979 di Rio De Janeiro, Brazil. Italia meraih 6 Imp karena dimeja lain Italia bermain 4] mati 1 sedangkan kontrak 5] double mati 2 Siapa yang salah pada papan ini, utara atau selatan menurut anda? Setelah mengetahui ‚The Law‛ maka jelas yang salah adalah utara, seharusnya ia double 5[ bukan pass karena selatan telah pernah pass. Terhadap bid 5[ dari barat, pass dari utara pada situasi ini jelas ‚forcing‛.
Buletin 1
9
09 Desember 2014
Eksibisi Bridge PON Remaja I – Kejurnas Mahasiswa XVI – Kejurnas Pelajar XI Surabaya, 09 – 16 Desember 2014
SEKILAS PERJALANAN GABSI (BAGIAN 1) GABSI Berdiri Belum tersedia data kepustakaan yang akurat sejak kapan permainan Bridge secara tepatnya masuk ke Indonesia. Namun bisa dipastikan bahwa sekitar pasca tahun1880-an, permainan Bridge mulai terbawa oleh bangsa Eropa, atau tepatnya Belanda yang saat itu menjajah Indonesia. Dengan demikian, usia permainan ini di Indonesia sudah dikenal cukup lama. Walaupun pada awalnya hanya di kalangan yang sangat terbatas, kehadiran Bridge yang merupakan alur budaya internasional, memiliki daya tarik dan pesona tersendiri, terutama bagi mereka yang senang menghadapi tantangan rasio dan olah pikir. Bagaimana seorang pemain harus berangkat dari potensi real kartu yang dipegangnya, plus point kartu partner untuk memperkirakan suatu kontrak dan mengelola trik demi trik, secara sabar, tekun, cermat, disertai konsentrasi dan ketabahan yang berkesinambungan agar kontrak terpenuhi. Prinsip kerja keras, cerdas, cepat dan purna dengan sikap ‚do it now and do it right‛, akan menjadi perilaku keseharian bagi pemain Bridge yang berhasil mengadaptasi olahraga ini dalam praktek keseharian di tengah masyarakat. Pada tanggal 12 Desember 1953, Willy Th. Roring, perwira TNI-AL, beserta rekan-rekannya mendirikan suatu organisasi olahraga Bridge yang dinamakan Gabungan Bridge Seluruh Indonesia, disingkat GABSI. Susunan pengurus GABSI waktu itu terdiri dari: W.Th. Roring (alm) selaku Ketua; G.A. Muntu (alm) Wakil Ketua; H.V. Muntu (alm), Sekretaris; Rasyid Doenggio (alm), Bendahara; R. Satrijo (alm) Komisaris; R.Ch. Hardjono (alm) Bagian Teknik/Pemimpin Pertandingan, yang kelak juga menjabat Komda (sekarang Pengda) GABSI Jatim hingga tahun 1961. Selain itu juga terdapat beberapa anggota pengurus lainnya seperti Liem Kiem Lie (alm) bagian Teknik, dan Bintangsah (alm). Pada waktu berdirinya, GABSI hanya memiliki satu anggota, Gabungan Bridge Surabaya. Kemudian menyusul Ikatan Bridge Malang (sekarang Gabungan Bridge Malang), dan disusul lagi dengan bergabungnya Gabungan-Gabungan Bridge di Jawa Timur, yaitu Jember, Banyuwangi, Kediri, Madiun, dan Jombang. Saat itu GABSI baru dapat menyatukan Gabungan-Gabungan Bridge yang berada di Jawa Timur, karena pada masa itu, sarana komunikasi masih sukar. Antara tahun1954-1956, ketika bapak Willy Roring bertugas di Makasar (sekarang Ujungpandang), beliau menyaksikan bahwa permainan Bridge ternyata cukup populer di sana, sehingga berhasil dihimbau untuk bergabung menjadi anggota GABSI, dengan nama Gabungan Bridge Makasar. Ini merupakan anggota dari luar Jawa yang pertama.
Buletin 1
10
09 Desember 2014
Eksibisi Bridge PON Remaja I – Kejurnas Mahasiswa XVI – Kejurnas Pelajar XI Surabaya, 09 – 16 Desember 2014 Jateng dan Yogyakarta Bila sewaktu GABSI berdiri anggotanya hanya terdiri dari GabunganGabungan Bridge di Jawa Timur, bukan berarti kegiatan atau perkumpulan Bridge di daerah lainnya tidak ada. Di Semarang, Yogya, Solo dan Salatiga terdapat cukup banyak perkumpulan Bridge. Tokoh-tokoh pembina di Semarang antara lain Dr. A.G.F. Andoe (alm), Johny Anwar (alm), Fred Ameln (alm), Tan Tiek Hien (alm), dan Teguh Santoso. Di Salatiga, pembina utamanya Lie Pok Gie. Atas inisiatif Fred Ameln, mereka bersama-sama mendirikan Gabungan Bridge Semarang yang terdiri dari dua perkumpulan. Pada tahun 1956, di Semarang, atas prakarsa Johny Anwar dan Fred Ameln, dua-duanya merupakan periwra Polisi yang sangat keranjingan bermain Bridge, telah diselenggarakan Kejuaraan Bridge se-Jawa. Kegiatan ini sama sekali di luar kegiatan GABSI karena pada waktu G.B. Semarang belum tergabung induk organisasi GABSI. Kejuaraan Bridge s-Jawa tersebut diluar dugaan diikuti oleh Perkumpulan-Perkumpulan Bridge dari Jatim, Yogya, Jateng dan Jabar, termasuk Jakarta. Ini merupakan suatu ‚blessing in disguise‛, karena sejak itu berita tentang berdirinya GABSI tersebar luas di kalangan peserta, dan melahirkan motivasi untuk bersatu dan mendukung adanya GABSI. Di Yogyakarta yang pernah menjadi Ibukota Republik Indonesia, peminat Bridge cukup banyak. Salah seorang tokoh pendiri Gabungan Bridge Yogyakarta adalah Bapak Jenderal TNI Sarbini, yang waktu itu masih berpangkat Kolonel. Di kota gudeg inilah pada tanggal 17 Agustus 1957, untuk pertama kalinya diselenggarakan Kejuaraan Nasional Bridge Pasangan, dengan mengambil tempat di Sasana Hinggil Kesultanan Yogyakarta sebelah selatan. Untuk selanjutnya, diputuskan bahwa Kerjurnas Pasangan diselenggarakan setiap dua tahun sekali, pada tahun ganjil, dan Kejurnas Pasangan II diselenggarakan tahun1959 di Surabaya.
Buletin 1
11
09 Desember 2014
Eksibisi Bridge PON Remaja I – Kejurnas Mahasiswa XVI – Kejurnas Pelajar XI Surabaya, 09 – 16 Desember 2014
PROFIL Bagi tim PON remaja yang ingin profilnya kami tampilkan, harap menuliskan profil singkat tentang para pemain, seperti nama, tanggal lahir, sekolah, kapan mulai main bridge, hobi lain , kenapa tertarik olahraga bridge dan prestasi yg sdh pernah dicapai atau hal-hal lain yang dianggap perlu. Kirim melalui email ke :
[email protected] atau hubungi kami di ruangan sekretariat/buletin di gedung A2, kamar 118.
TIM PON REMAJA BANTEN 1
M. Sulthan Fasya
Sulthan lahir 2 Juni 1997, belajar bridge sejak 2012 di SMAN 29 Jakarta. ‘Bridge itu olahraga otak, selain menarik bridge juga dapat melatih cara kerja otak agar lebih baik’, kata Sulthan yang berambut kribo ini. Beberapa turnamen tingkat pelajar pernah dia ikuti; terakhir ketika LBS digelar di Jakarta, Sulthan berpasangan dengan Manuel Wilman berhasil menjadi juara di DKI.
2
Manuel, kelahiran 20 Oktober 1997 ini, langsung memilih bridge sebagai kegiatan ekskul di SMAN 29 Jakarta. Alasan Manuel memilih bridge, ‘Menarik dan menantang, banyak manfaat yang saya dapat dari olahraga otak ini’. Di LBS I, berpasangan dengan Sulthan berhasil menjadi juara di DKI. Manuel Wilman 3
Belajar bridge sejak 2012, Ridho yang bersekolah di SMKN 59 ini juga dengan tegas memilih bridge ketimbang sepakbola, olahraga yang digemari ayahnya. ‘Seru, nggak bisa ditemui di lain tempat’ ujar anak kelahiran 23 Oktober 1998 ini.
Ridho Adiyudha Pratama
Buletin 1
12
09 Desember 2014
Eksibisi Bridge PON Remaja I – Kejurnas Mahasiswa XVI – Kejurnas Pelajar XI Surabaya, 09 – 16 Desember 2014 4
Ruth, satu-satunya putri di tim Banten ini, seperti halnya Ridho, sangat didukung oleh orang tuanya. Ruth lahir 18 Februari 1999, bersekolah di SMAN 86 Jakarta dan belajar bridge sejak 2012. ‘Menarik dan menantang’, alasan Ruth memilih bridge sebagai olahraga favoritnya. Ruth Kezi Febrianti 5
Fikar, siswa SMAN I Tangerang ini adalah generasi ke sekian dari ekskul bridge di SMAN I Tangerang. Lahir 4 Juni 1998, Fikar mulai belajar bridge sejak 2012 melalui seniorseniornya. ‘Sama dengan catur, bridge dapat meningkatkan daya ingat dan membangun logika, juga minim biaya’, kilah Fikar. Muhammad Zulfikar 6
Ikbal juga bersekolah di SMAN I Tangerang yang berpasangan dengan Fikar ini tidak jauh berbeda dengan pasangannya. ‘Bridge itu seru, butuh perhitungan matang dan sedikit keberuntungan’, kata anak kelahiran 31 Juli 1997 ini.
Ikbal Arif T
Buletin 1
13
09 Desember 2014