PENGANTAR Sebagai salah satu bentuk penghargaan atas kontribusi yang luar biasa sekaligus untuk mendorong partisipasi dan kreativitas, serta membangun sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya mewujudkan kedaulatan, kemandirian, dan ketahanan pangan, pemerintah melalui Dewan Ketahanan Pangan (DKP) menganugerahkan setiap tahunnya ”Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN)”. Penghargaan APN memiliki nilai dan prestise tinggi, sehingga diperlukan mekanisme untuk dapat menjaring calon penerima penghargaan yang benar-benar layak. Dengan demikian, penerima penghargaan dapat dijadikan contoh bagi masyarakat, aparatur pemerintah, dan pejabat pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Penjaringan calon penerima Penghargaan APN telah diperluas, sehingga bisa menjaring lebih banyak masukan dari kementerian/lembaga anggota DKP. Begitu pula di tingkat daerah, DKP mendorong pelaksanaan penjaringan penerima Penghargaan APN di tingkat kabupaten/kota dan provinsi, sehingga diharapkan seluruh daerah dapat mengajukan calon-calon terbaik yang ada. Sebagai acuan operasional dalam penyelenggaraan Penghargaan APN bagi Dewan Ketahanan Pangan tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, dan masyarakat serta pihak-pihak terkait, maka disusun Petunjuk Pelaksanaan (Juklak), yang dijabarkan dari Pedoman Umum Pemberian Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kami sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan masukan, saran dan kritik dalam penyusunan Juklak ini. Jakarta, 29 Juli 2016 Kepala Badan Ketahanan Pangan/ Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan,
Dr. Ir. Gardjita Budi, M.St.Agr. NIP. 195802231987091001 i
DAFTAR ISI
Hal KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR TABEL
i ii iv v
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Sasaran D. Ruang Lingkup E. Pengertian
1 1 2 2 2 3
BAB II
KATEGORI DAN PERSYARATAN CALON PENERIMA PENGHARGAAN A. Kategori B. Persyaratan Calon Penerima C. Kriteria Penilaian
6
BAB III
BAB IV
6 7 12
MEKANISME PENJARINGAN/ PENGUSULAN DAN PENILAIAN A. Mekanisme Penjaringan/ Pengusulan B. Kelengkapan Dokumen Pengusulan C. Mekanisme Penilaian D. Mekanisme Penetapan
39
PENYELENGGARAAN A. Ruang Lingkup Penyelenggaraan B. Waktu dan Tempat Penyelenggaraan C. Pembiayaan
48 48 48
39 41 42 47
49
ii
BAB V
PEMBINAAN DAN EVALUASI A. Pembinaan B. Evaluasi
PENUTUP BAB VI LAMPIRAN
50 50 50 51
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Hal Lampiran 1
Formulir Pengajuan Calon Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara untuk Kategori Pelopor Ketahanan Pangan
52
Lampiran 2
Formulir Pengajuan Calon Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara untuk Kategori Pemangku Ketahanan Pangan
57
Lampiran 3
Formulir Pengajuan Calon Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara untuk Kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan
62
Lampiran 4
Formulir Pengajuan Calon Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara untuk Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan
73
Lampiran 5
Formulir Pengajuan Calon Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara untuk Kategori Pembina Ketahanan Pangan
81
Lampiran 6
Kuesioner
96
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
Jumlah Pangan Kategori
Penerima Penghargaan Adhikarya Nusantara untuk masing-masing
Tabel 2.
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pemberian Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara
v
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN) diselenggarakan oleh Pemerintah sejak tahun 2011. Sebelumnya, pemberian penghargaan dilakukan dalam bentuk lomba intensifikasi pertanian sejak tahun 1979. Pemberian penghargaan ini bertujuan untuk mengapresiasi dan memotivasi kelompok tani nelayan dalam meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, pendapatan petani dan nelayan dalam berusaha tani tanaman pangan, peternakan, perikanan, dan perkebunan. Pemerintah juga telah memberikan penghargaan Tingkat Karya Bimbingan Intensifikasi kepada aparatur Satuan Pembina Bimbingan Masyarakat (Bimas) Provinsi dan Satuan Pelaksana Bimas Kabupaten/Kota yang telah berhasil meningkatkan koordinasi pelayanan intensifikasi. Kedua jenis kegiatan tersebut dinilai telah berhasil memberikan dampak positif, baik dalam rangka dinamisasi dan peningkatan peran serta petani dan kelompok tani, maupun aparat pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan desa dalam upaya meningkatkan kreativitas dan koordinasi. Pengertian ketahanan pangan tidak hanya terfokus pada aspek produksi saja tetapi meliputi aspek-aspek yang lebih luas sebagaimana ditegaskan dalam UndangUndang Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan, sehingga menuntut adanya perubahan, peningkatan, penyempurnaan, dan pengembangan seluruh aspek dalam penyelenggaraan ketahanan pangan. Perubahan tersebut antara lain juga menuntut semakin tingginya upaya yang harus dilakukan untuk mengkoordinasikan, mengapresiasi, serta merepresentasikan aspirasi dan partisipasi masyarakat yang terlibat dalam penyelenggaraan ketahanan pangan. Dalam rangka membangun dan menggerakkan partisipasi serta sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan di 1
wilayah, maka pemberian penghargaan ketahanan pangan perlu diperluas mencakup aspek ketersediaan, keterjangkauan, dan konsumsi pangan. Penghargaan ketahanan pangan merupakan agenda tahunan yang diberikan oleh Presiden RI selaku Ketua Dewan Ketahanan Pangan serta memiliki nilai dan prestise tinggi, maka diperlukan mekanisme untuk dapat menjaring calon penerima penghargaan yang benar-benar layak. Dengan demikian, penerima penghargaan dapat dijadikan inspirasi bagi masyarakat dan aparatur pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional sampai dengan perseorangan. Upaya dan hasil karya yang luar biasa dari masyarakat, perseorangan, kelompok/kelembagaan masyarakat, kelompok/gabungan kelompok yang membentuk usaha pangan skala kecil dan menengah dan aparatur pemerintah, serta pejabat pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan, dan ketahanan pangan, akan diberikan penghargaan yang lebih tinggi berupa Adhikarya Pangan Nusantara (APN) oleh Presiden RI. B. Tujuan Petunjuk Pelaksanaan ini disusun sebagai acuan bagi pelaksana dan pihak-pihak terkait dalam operasional penyelenggaraan pemberian Penghargaan APN tahun 2016. C. Sasaran Pelaksana penyelenggaraan pemberian APN tahun 2016 dan pihak-pihak terkait.
Penghargaan
D. Ruang Lingkup Ruang lingkup Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Penghargaan APN Tahun 2016 meliputi: 1. Kategori dan Persyaratan Calon Penerima Penghargaan; 2. Mekanisme Penjaringan/Pengusulan dan Penilaian; 3. Penyelenggaraan; dan 4. Pembinaan dan Evaluasi. 2
E. Pengertian 1. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman. 2. Kedaulatan pangan adalah hak negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan pangan yang menjamin hak atas pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal. 3. Kemandirian pangan adalah kemampuan negara dan bangsa dalam memproduksi pangan yang beraneka ragam dari dalam negeri yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup sampai di tingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat. 4. Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah, maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau, serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan. 5. Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara yang selanjutnya disebut Penghargaan APN adalah apresiasi yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat dan aparatur pemerintah, baik perseorangan maupun kelompok, yang berprestasi dan berkontribusi dalam mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan, dan ketahanan pangan.
3
6. Penilaian adalah pemberian nilai kepada calon penerima Penghargaan APN, yang terdiri dari masyarakat perseorangan, kelompok/gabungan kelompok masyarakat, kelompok/gabungan kelompok yang membentuk usaha pangan skala kecil dan menengah, serta aparatur pemerintah dan pejabat pemerintah berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. 7. Verifikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencocokkan kebenaran data/laporan hasil penilaian terhadap calon penerima Penghargaan APN. 8. Gabungan Kelompok Tani yang selanjutnya disebut Gapoktan adalah kumpulan beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerja sama untuk meningkatkan skala ekonomi serta efisiensi usahanya. 9. Kelompok/Kelembagaan Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau sebaliknya, dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu yang terdapat dalam kelompok tersebut. 10. Pelaku produksi pangan adalah kelompok/ gabungan kelompok yang bergerak di bidang produksi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, dan perikanan. 11. Pelaku kegiatan pemberdayaan masyarakat adalah kelompok/gabungan kelompok yang mampu memberdayakan anggotanya untuk melakukan kegiatan usaha produktif di bidang pangan (baik on farm, off farm, dan non farm), bidang kesehatan/gizi masyarakat dalam rangka mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan. 12. Pelaku pengembangan industri pangan adalah kelompok/gabungan kelompok yang bergerak di bidang industri pengolahan pangan pada usaha kecil dan menengah. 13. Usaha Pangan Skala Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus 4
juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah). 14. Usaha Pangan Skala Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah). 15. Aparatur Pemerintah adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam pemerintahan khususnya dalam mendukung terwujudnya kedaulatan pangan, kemandirian pangan, dan ketahanan pangan. 16. Pejabat Pemerintah adalah pejabat yang menduduki jabatan tertentu dalam pemerintahan, baik di pusat maupun di daerah. 17. Pemerintah desa adalah kepala desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. 18. Lurah adalah pimpinan dari kelurahan sebagai Perangkat Daerah Kabupaten atau Kota, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat. 19. Prestasi Luar Biasa adalah hasil atau karya yang dicapai dari usaha/kegiatan yang dilakukan dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan lebih dari yang lain/istimewa di luar dari tugas/fungsi dan pekerjaan rutin.
5
II.
KATEGORI DAN PERSYARATAN CALON PENERIMA PENGHARGAAN
Kategori dan persyaratan calon penerima Penghargaan APN sebagai berikut: A. Kategori Penghargaan APN dibagi dalam 5 (lima) kategori sebagai berikut: 1. Kategori Pelopor Ketahanan Pangan Pelopor Ketahanan Pangan yakni perseorangan (bukan tokoh organisasi formal) yang merintis usaha baru (inovasi) dalam pemanfaatan sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya finansial, sumber daya teknologi, dan sumber daya sosial di daerah/wilayahnya untuk mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan, dan ketahanan pangan. 2. Kategori Pemangku Ketahanan Pangan Pemangku Ketahanan Pangan yakni perseorangan yang menjadi tokoh masyarakat setempat/adat (bukan PNS /pejabat pemerintah, bukan isteri/suami pejabat pemerintah), mempunyai pengaruh besar, kharisma, dan berhasil menggerakkan masyarakat untuk melestarikan dan memperbaiki adat dan budaya lokal (local wisdom) dalam melaksanakan pemberdayaan, penguatan ekonomi dan pengelolaan lingkungan guna mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan dan ketahanan Pangan. 3. Kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan yakni kelompok/gabungan Kelompok Masyarakat/ kelembagaan ekonomi Pelaku Usaha Pangan Skala Kecil dan Menengah yang berhasil mengelola kegiatan produksi pangan/pemberdayaan masyarakat/pengembangan industri pangan olahan/perakitan teknologi pangan dalam mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan, dan ketahanan pangan.
6
4. Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan Pelayanan Ketahanan Pangan yakni perseorangan yang berprestasi dan aktif memberikan pengabdian/pelayanan kepada masyarakat dalam mewujudkan kemandirian pangan dan ketahanan pangan di wilayahnya yang melampaui tugas pokoknya dan/atau Prestasi Luar Biasa. Lingkup pengabdian/pelayanan mencakup antara lain penyuluhan, penelitian/pengembangan, pengawasan /pengendalian di bidang pangan, kesehatan hewan dan ikan, serta bentuk pelayanan fungsional lainnya dalam rangka pembangunan Ketahanan Pangan. 5. Kategori Pembina Ketahanan Pangan a. Kepala Desa/Lurah Kepala Desa/Lurah atau yang disebut dengan nama lain yang berhasil menggerakkan perangkatnya dan masyarakat dalam bidang pemberdayaan, kesehatan/gizi, ekonomi, dan peningkatan produksi pangan sesuai potensi daerah untuk mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan dan ketahanan pangan. b. Gubernur, Bupati/Walikota Kepala daerah tingkat provinsi/kabupaten/kota yang berhasil menggerakkan perangkat daerah dan masyarakat dalam meningkatkan produksi pangan sesuai potensi daerah, mempercepat diversifikasi pangan, mengurangi kemiskinan/ kerawanan pangan/gizi buruk dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan dan ketahanan pangan. B. Persyaratan Calon Penerima 1. Persyaratan umum a. Warga Negara Indonesia (WNI); b. Berkelakuan baik untuk kategori Pelopor, Pemangku, Pelaku, Pelayanan, dan Pembina (khusus kepala desa) dibuktikan dengan surat keterangan berkelakuan baik dari kepolisian; 7
c. Berkelakuan baik untuk kategori Pembina (bupati/walikota/gubernur) dibuktikan dengan Pakta Integritas; d. Melaksanakan kegiatan minimal 3 tahun pada saat batas pengajuan ke tingkat pusat dibuktikan dengan riwayat kegiatan/Surat Keputusan/ Pengangkatan/Pelantikan; e. Belum pernah menerima penghargaan APN, kecuali bagi kategori Pembina khusus gubernur/ bupati/walikota. 2. Persyaratan khusus a. Pelopor Ketahanan Pangan: 1) Perseorangan (bukan tokoh organisasi formal). Apabila pelopor berasal dari PNS/TNI/POLRI, kepeloporannya bukan merupakan tugas dan fungsinya; 2) Penemu/perintis usaha baru (inovasi) dalam pemanfaatan sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya finansial, sumber daya teknologi, dan sumber daya sosial di daerah/wilayahnya; 3) Inovasi baru yang dihasilkan berdampak positif dan luar biasa terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan dalam mewujudkan kedaulatan, kemandirian, dan ketahanan pangan di wilayahnya. b. Pemangku Ketahanan Pangan: 1) Perseorangan yang menjadi tokoh masyarakat/tokoh adat (bukan PNS, TNI/POLRI /pejabat pemerintah, bukan isteri/suami pejabat pemerintah); 2) Mempunyai pengaruh besar, kharisma, dan berhasil menggerakkan masyarakat untuk melestarikan dan memperbaiki adat dan budaya lokal (local wisdom) dalam melaksanakan pemberdayaan, penguatan ekonomi dan pengelolaan lingkungan; 8
3) Kegiatan yang dilakukan berdampak positif terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan untuk mewujudkan kedaulatan, kemandirian, dan ketahanan pangan. c. Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan: 1) Kelompok/gabungan kelompok masyarakat/ pelaku usaha pangan. Khusus untuk pelaku usaha pangan bergerak di bidang industri pengolahan pangan yang memiliki skala usaha kecil atau menengah dan bukan merupakan anak perusahaan atau cabang usaha menengah atau usaha besar; 2) Mempunyai kepengurusan yang lengkap dan masih aktif; 3) Berhasil mengelola kegiatan produksi pangan/pemberdayaan masyarakat/ pengembangan industri pangan olahan/ perakitan teknologi pangan dalam mewujudkan kedaulatan, kemandirian dan ketahanan pangan, dengan rincian sebagai berikut: a) Kegiatan pengembangan produksi pangan (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan) yang diusahakan oleh kelompok/gabungan kelompok: i. Meningkatnya produksi/populasi yang signifikan (kuantitas dan kualitas); ii. Meningkatnya pengelolaan dana/alat kelompok; iii. Meningkatnya pendapatan anggota dan berdampak positif terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di sekitarnya; iv. Kegiatan yang diusahakan adalah komoditas pangan atau komoditas tanaman pangan, sayuran, buah-buahan, ternak dan ikan. Khusus untuk kegiatan di bidang perkebunan non pangan dan kehutanan harus terintegrasi dengan
9
komoditas pangan, buah-buahan, ternak dan ikan. b) Kegiatan pemberdayaan masyarakat (pengembangan usaha produktif dan pelayanan yang diusahakan oleh kelompok/gabungan kelompok tani/ kesehatan/gizi masyarakat) : i. Meningkatnya manajemen kelompok/ gabungan kelompok; ii. Meningkatnya dana, aset yang dikelola kelompok/gabungan kelompok; iii. Meningkatnya jaringan kerjasama/ kemitraan; iv. Meningkatnya pendapatan anggota dan berdampak positif terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di sekitarnya. c) Kegiatan pengembangan industri pangan olahan/perakitan teknologi pangan yang diusahakan oleh pelaku usaha pangan skala kecil dan menengah: i. Produk olahan berbahan baku pangan lokal, seperti umbi-umbian, jagung, sagu, shorgum, dan ikan; ii. Meningkatnya dana/aset kelompok; iii. Mempunyai jaringan pemasaran yang luas; iv. Meningkatnya pendapatan anggota dan berdampak positif terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di sekitarnya. 4) Berhasil mengembangkan usahanya secara berkelanjutan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat sekitarnya. d. Pelayanan Ketahanan Pangan: 1) Perseorangan; 2) Aktif memberikan pengabdian/pelayanan dalam meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan 10
berupa penyuluhan, penelitian/ pengembangan, pengawasan/pengendalian di bidang pangan, kesehatan hewan dan ikan, serta bentuk pelayanan fungsional lainnya dalam rangka pembangunan ketahanan pangan yang melampaui tugas pokoknya dan/atau prestasi luar biasa; 3) Telah bekerja secara profesional dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat di wilayahnya untuk mewujudkan kedaulatan, kemandirian dan ketahanan pangan. e. Pembina Ketahanan Pangan Kepala Desa/ Lurah: 1) Berprestasi dalam melaksanakan tugas pokoknya seperti penyelenggaraan urusan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan, untuk mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan dan ketahanan pangan; 2) Berhasil menggerakkan perangkat daerah dan masyarakat dalam mengurangi kemiskinan/ kerawanan pangan/gizi buruk/ gizi kurang, meningkatkan produksi pangan sesuai potensi daerah dan mempercepat diversifikasi pangan. Gubernur, Bupati/Walikota: 1) Berprestasi dalam penyelenggaraan pemerintahan khususnya di bidang pangan dan gizi dalam mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan dan ketahanan pangan; 2) Berhasil menggerakkan perangkat daerah dan masyarakat dalam meningkatkan produksi pangan sesuai potensi daerah dan mempercepat diversifikasi pangan serta mengurangi kemiskinan/kerawanan pangan/gizi buruk dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan, dan ketahanan pangan; 11
3) Bebas atau tidak pernah/terkait dengan kasus tindak pidana korupsi atau tindak pidana lainnya; 4) Memiliki Badan/Kantor Ketahanan Pangan, selaku sekretariat Dewan Ketahanan Pangan. C. Kriteria Penilaian 1. Pelopor Ketahanan Pangan Aspek yang dinilai adalah: a. Efisiensi penggunaan input dalam menghasilkan output (sumber daya alam, manusia, finansial, teknologi, sosial budaya); b. Orisinalitas/keaslian ide/prakarsa: 1) Orisinalitas prakarsa/ide baru; 2) Kreativitas/daya cipta (menghasilkan sesuatu yang baru/berbeda). c. Tingkat kesulitan/masalah/hambatan yang dihadapi: 1) Hambatan dalam penerimaan ide (sosial budaya); 2) Tantangan dalam menerapkan ide (sumber daya alam, manusia, finansial). d. Daya juang/kegigihan dalam mengatasi tingkat kesulitan yang dihadapi; e. Dampak positif bagi masyarakat luas: 1) Tingkat kemanfaatan bagi masyarakat; 2) Cakupan masyarakat penerima manfaat; 3) Inovasi yang dihasilkan dapat diterima/ diaplikasikan; 4) Kontinuitas kegiatan. f. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan (fotocopy bukti dilampirkan); g. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk). 12
2. Pemangku Ketahanan Pangan Aspek yang dinilai adalah: a. Keteladanan/ketokohan/kharisma yang mampu menggerakkan dan memotivasi: 1) Komponen/lapisan/golongan masyarakat yang digerakkan; 2) Perubahan/kemajuan yang dihasilkan. b. Bentuk kearifan lokal (local wisdom) yang berhasil dilestarikan /dikembangkan (kelembagaan, sanksi sosial, pola bercocok tanam, lumbung, perlindungan terhadap lingkungan, dll); c. Cakupan wilayah yang mendapat manfaat; d. Penghargaan/pengakuan dari masyarakat; e. Daya juang (keuletan dan menggerakkan masyarakat;
konsistensi)
untuk
f. Dampak bagi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat; g. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan (fotocopy bukti dilampirkan); h. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk). 3. Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan 3.1. Aspek yang dinilai bagi Pelaku Produksi Pangan adalah: a. Aspek teknis: 1) Produktivitas /populasi berdasarkan kegiatan yang dikelola tahun 2013-2015 (kuantitas dan kualitas); Khusus untuk bidang perkebunan non pangan dan kehutanan harus terintegrasi dengan komoditas pangan, buah-buahan, ternak dan ikan. 13
2) Pemupukan/pemberian pakan/ obatobatan dan vitamin; 3) Penerapan budidaya yang ramah lingkungan (pengolahan dan pemanfaatan bahan organik dan limbah); 4) Penggunaan (bersertifikat);
benih/bibit
unggul
5) Penggunaan sarana-prasarana (disesuaikan dengan kegiatan yang dikelola): i. T a n a m a n pangan/ h o r t i k u l t u r a / perkebunan (sarana alsintan untuk pengolahan lahan, panen, dan pasca panen); ii. Peternakan /perikanan (perbaikan kandang/kolam, alat dan mesin, dan sebagainya). 6) Pengendalian organisme pengganggu tanaman/penyakit ternak/ ikan (disesuaikan dengan kegiatan yang dikelola). b. Aspek ekonomi: 1) Penyusunan rencana usaha; 2) Pengembangan usaha (usaha saprodi/ penangkar benih/bibit/pengolahan hasil); 3) Pemasaran/cara menjual/memasarkan hasil; 4) Peningkatan nilai tambah. c. Aspek sosial: 1) Dinamika kelompok; 2) Koordinasi dalam kelompok; 3) Kemitraan dengan perbankan, BUMN/BUMD, swasta.
koperasi,
d. Aspek administrasi: 1) AD/ART dan atau aturan lain; 2) Organisasi; 3) Pembukuan kegiatan; 4) Kantor/sekretariat. 14
e. Manfaat kegiatan kelompok: 1) Manfaat terhadap kesejahteraan anggota/ masyarakat: (i) Peningkatan pendapatan anggota; (ii) Peningkatan pendidikan keluarga; iii) Peningkatan status gizi; iv) Perbaikan sosial ekonomi masyarakat; 2) Cakupan manfaat kegiatan. f. Aspek permodalan dan peralatan pengolahan: 1) Sumber dana; 2) Pengelolaan dana; 3) Pemanfaatan dan pemeliharaan alat; 4) Akuntabilitas. g. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan (fotocopy bukti dilampirkan); h. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk). 3.2. Aspek yang dinilai bagi pemberdayaan masyarakat adalah: a. Aspek kelembagaan kelompok:
pelaku
kelompok/gabungan
1) Identitas kelompok/gabungan kelompok (usia kelompok/gabungan kelompok, rencana kegiatan tertulis, pembukuan); 2) Pengelolaan kelompok/gabungan kelompok (rapat/pertemuan anggota; AD/ART dan/ atau aturan, dan/atau norma; struktur organisasi). b. Manajemen Kegiatan Kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan usaha produktif/ kesehatan/gizi masyarakat: 1) Program kerja; 2) Pelaksanaan kegiatan: 15
i. Pemupukan modal/dana kelompok/ gabungan kelompok (disesuaikan dengan bidang yang dikelola): - Mendukung pengembangan usaha produktif; - Mendukung pengembangan kegiatan kesehatan/gizi masyarakat. ii. Pengembangan usaha produktif dan pelayanan/pengembangan kesehatan/ gizi masyarakat (disesuaikan dengan bidang yang dikelola): - Kelompok/gabungan kelompok yang mengembangkan usaha produktif; - Kelompok/gabungan kelompok yang mengembangkan kegiatan untuk meningkatkan status kesehatan/ gizi masyarakat (kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi, pencegahan dan penanggulangan diare). iii. Peningkatan kualitas SDM melalui: penyuluhan/pendampingan/ pembinaan kepada anggota secara rutin. 3) Dampak kegiatan: i. Perkembangan pendapatan/ kesehatan/ gizi masyarakat (disesuaikan dengan bidang yang dikelola); ii. Pengembangan partisipasi anggota/ sasaran. 4) Pelaporan kegiatan/keuangan; c. Aspek permodalan dan peralatan: 1) Sumber dana; 2) Pemanfaatan dana; 3) Pengelolaan dana; 4) Pemanfaatan dan pemeliharaan alat.
16
d. Aspek kemitraan (disesuaikan dengan bidang yang dikelola); 1) Bidang pengembangan usaha produktif: i. Jumlah kemitraan dengan: perbankan/koperasi/BUMN/BUMD/ swasta dan/atau kelompok lain; ii. Lama bermitra (tahun); iii. Perjanjian kemitraan. 2) Bidang pengembangan kesehatan/gizi masyarakat: i. Bermitra dengan puskesmas/rumah sakit setempat, swasta, dan/atau kelompok lain; ii. Lama bermitra (tahun); iii. Kegiatan/pelayanan yang dilakukan dengan mitra. e. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan (fotocopy bukti dilampirkan); f. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/ flashdisk). 3.3. Aspek yang dinilai bagi pelaku bidang industri pangan/perakit teknologi pangan (pilih salah satu, disesuaikan dengan bidang yang dikelola) 3.3.1. Bidang Pengembangan Industri Pangan Olahan a. Aspek teknis: 1) Penggunaan pangan lokal sebagai bahan baku; 2) Ketersediaan bahan baku (jumlah dan waktu); 3) Pemeliharaan alat pengolahan; 17
4) Hasil pengolahan pangan: i. Jenis produk yang dihasilkan (tepung, mie, berasan, dsb); ii. Peningkatan produksi; iii. Keamanan produk yang dihasilkan. b. Aspek ekonomi: 1) Cakupan wilayah pemasaran; 2) Peningkatan nilai tambah; 3) Peningkatan pendapatan masyarakat. c. Aspek sosial: 1) Koordinasi dalam kelompok; 2) Kemitraan dengan perbankan, koperasi, BUMN/BUMD, swasta. d. Aspek administrasi: 1) Memiliki aturan dan/atau norma; 2) Struktur organisasi; 3) Kantor/sekretariat; 4) Rencana usaha. e. Aspek Permodalan: 1) Sumber dana; 2) Pengelolaan dana/aset (disesuaikan): i. Pengelolaan dana bantuan; ii. Pemanfaatan aset bantuan; iii. Dana dan aset bantuan. f. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan (f otocopy bukti dilampirkan); g. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/ flashdisk).
18
3.3.2. Bidang Perakitan Teknologi Pangan a. Aspek teknis: 1) Ketersediaan suku cadang untuk unit perakitan; 2) Operasional penggunaan hasil perakitan teknologi pangan; 3) Hasil perakitan teknologi pangan. b. Aspek ekonomi: 1) Pemasaran perakitan teknologi pangan; 2) Peningkatan nilai tambah; 3) Peningkatan pendapatan masyarakat. c. Aspek sosial: 1) Koordinasi dalam kelompok; 2) Kemitraan dengan perbankan, koperasi, BUMN/BUMD, swasta. d. Aspek administrasi: 1) Memiliki aturan dan/atau norma; 2) Struktur organisasi; 3) Kantor/sekretariat; 4) Rencana usaha. e. Aspek Permodalan: 1) Sumber dana; 2) Pengelolaan dana/aset (disesuaikan): i. Pengelolaan dana bantuan; ii. Pemanfaatan aset bantuan; iii. Dana dan aset bantuan. f. Prestasi dan penghargaan di bidang ket a h a n a n p a n ga n (f o to c o p y b u k t i dilampirkan); g. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/ CD/ flashdisk). 19
4. Pelayanan Ketahanan Pangan 4.1. Aspek yang dinilai pendamping adalah:
bagi
penyuluh/
a. Data diri: 1) Masa kerja; 2) Pelatihan yang diikuti terkait tugas periode 2013 - 2015 (bersertifikat). b. Cakupan wilayah kerja: 1) Efektifitas wilayah kerja penyuluh/ pendamping; 2) Jarak tempuh tempat tinggal dengan wilayah kerja; 3) Jumlah kegiatan/usaha kelompok yang dibina. c. Keberhasilan dalam melaksanakan tugas (dalam satu tahun terakhir): 1) Persiapan Penyuluhan: i. Penyusunan data potensi wilayah kerja (peta wilayah binaan, peta potensi wilayah binaan, data potensi wilayah binaan, Rencana Kegiatan Penyuluhan dalam bentuk jadwal bulanan); ii. Keterlibatan dalam penyusunan programa penyuluhan (penyusunan dan rekapitulasi programa, pemeringkatan masalah, dan sinkronisasi kegiatan penyuluhan); iii. Penyusunan rencana kerja tahunan; iv. Membimbing penyusunan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RUK/RUB, RDK, RDKK dan RDKK pupuk bersubsidi). 2) Pelaksanaan penyuluhan/bimbingan: i. Frekuensi kunjungan/tatap muka (dalam 1 tahun); ii. Pelaksanaan diseminasi/penyebaran materi penyuluhan (dalam 1 tahun); 20
iii. Media penyuluhan/pendampingan yang digunakan (media cetak, elektronik, media sosial, dll); iv. Metode penyuluhan (demplot, pelatihan/ kursus, magang, temu wicara, temu lapang, temu teknis, temu karya, temu usaha); v. Pelatihan/kursus/demonstrasi frekuensi pelatihan kepada masingmasing kelompok binaan, dan sasaran pelatihan); vi. Fasilitasi pelaksanaan forum penyuluhan (magang, widyawisata, widyakarya, pameran) selama setahun; vii. Pelaksanaan pertemuan yang dihadiri oleh seluruh anggota kelompok binaan (temu wicara, temu lapang, temu karya, temu usaha/kegiatan, temu tugas) selama setahun; viii. Fasilitasi penumbuhan dan pengembangan ekonomi petani/ sasaran: berbentuk kelompok usaha bersama, kelembagaan ekonomi mikro, koperasi, usaha dagang. d. Dampak terhadap masyarakat:
kelompok
binaan
dan
1) Peningkatan kapasitas petani/sasaran dalam mengembangkan usahatani (akses terhadap informasi pasar, teknologi, sarana prasarana, pembiayaan, membangun kemitraan, dll); 2) Peningkatan produksi komoditas unggulan kelompok binaan; 3) Keberlanjutan kegiatan/usaha kelompok binaan; 4) Fasilitasi kemitraan kelompok binaan; 5) Prestasi kelompok binaan;
21
6) Manfaat terhadap kesejahteraan kelompok binaan: (i) Peningkatan pendapatan anggota; (ii) Peningkatan pendidikan keluarga; iii) Perbaikan sosial ekonomi masyarakat. e. Dukungan pendanaan untuk kegiatan penyuluhan/ pendampingan; f. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan (fotocopy bukti dilampirkan); g. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/ flashdisk). 4.2. Aspek yang dinilai bagi pengawas/ pengendali/organisme pengganggu tumbuhan/ medik veteriner/penyidik di bidang pangan adalah: a. Data diri: 1) Pendidikan; 2) Masa kerja; 3) Pelatihan yang diikuti terkait tugas periode 2013 – 2015; 4) Jarak tempat tinggal pengawas/ pengendali/penyidik dengan wilayah kerja. b. Persiapan: 1) Melakukan pemetaan masalah/kasus; 2) Menyusun rencana kerja/program. c. Pelaksanaan: 1) Aktivitas pelayanan; 2) Bimbingan dan pendampingan dalam pengendalian/pengawasan; 3) Kunjungan ke sasaran; 4) Sistem peringatan dini (early warning system); 5) Rekomendasi hasil pengamatan/ pemeriksaan/pengendalian; 22
6) Memberikan pelayanan informasi dalam bentuk pedoman, media cetak, elektronik; 7) Tindakan yang dilakukan (promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif); 8) Efektivitas pengendalian resiko; 9) Pelaporan. d. Dampak pengawasan/pengendalian: 1) Penyelesaian kasus/permasalahan; 2) Dampak terhadap kemajuan wilayah kerja: (i) peningkatan pendapatan masyarakat, (ii) peningkatan produktivitas dan mutu pangan, dan (iii) peningkatan keamanan pangan masyarakat. e. Dukungan pendanaan; f. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan (fotocopy bukti dilampirkan); g. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk). 4.3. Aspek yang dinilai bagi peneliti adalah: a. Data diri: 1) Pendidikan; 2) Jabatan peneliti; 3) Pendidikan/pelatihan fungsional di bidang penelitian dan/atau pengembangan serta memperoleh STTPP (Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan)* Keterangan: * tidak termasuk lamanya < 30 Jam Pembelajaran
diklat
yang
b. Keberhasilan menjalankan tugas: 1) Penerbitan karya tulis ilmiah; 2) Penciptaan prototype, desain, pilot project, alat, dan produk; 23
3) Penemuan teori dan konsep IPTEK yang dimanfaatkan untuk ketahanan pangan; 4) Perolehan paten IPTEK; 5) Diseminasi pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi; 6) Pembinaan kader peneliti (memimpin kelompok penelitian, membimbing/ konsultasi teknis, atau mengajar); 7) Bimbingan / konsultasi ilmiah / teknis kepada peneliti yang lebih muda. c. Cakupan dampak penelitian; d. Dukungan pendanaan; e. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan (fotocopy bukti dilampirkan); f. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk). 5. Pembina Ketahanan Pangan 5.1. Aspek yang dinilai bagi Gubernur adalah: a. Kelembagaan/Organisasi Pangan:
Ketahanan
1) Pembentukan Kelembagaan Provinsi; 2) Dewan Ketahanan Pangan: i. Peran ketua DKP Provinsi memimpin rapat koordinasi selama 3 tahun/ 20132015 (laporan dilampirkan); ii. Komitmen terhadap hasil Konferensi DKP; iii. Kegiatan yang dikoordinasikan oleh DKP terkait pangan dan gizi (penanganan rawan pangan, pasokan pangan, stabilisasi harga pangan, sistem data dan informasi pangan dan gizi, dll);
24
iv. Penyediaan dana untuk membiayai operasional kegiatan sekretariat DKP. b. Pembangunan Sistem Ketahanan Pangan: 1) Situasi ketahanan pangan dan gizi selama tahun 2013-2015 (didukung dengan data, informasi, analisis, dan sumber data): i. Ketersediaan pangan (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pangan lokal lainnya): - Perkembangan produksi pangan (ratarata tren tahun 2013-2015) berdasarkan potensi wilayah (data pendukung dan analisis dilampirkan); - Ketersediaan pangan berdasarkan NBM selama Tahun 2013-2015 (Energi dan Protein: ketersediaan energi, ketersediaan protein, dan PPH ketersediaan; serta perkembangan ketersediaan energi dan protein selama tahun 2013-2015); - Rata-rata penyediaan cadangan pangan pemerintah provinsi per tahun (periode tahun 2013-2015). ii. Perkembangan harga komoditas pangan selama tahun 2013-2015: Fluktuasi harga pangan diantaranya gabah, beras, daging sapi, daging ayam, telur, minyak goreng, gula pasir, dan lain-lain (Coefficient of Variation < 10); iii. Konsumsi pangan selama tahun 20132015: - Tingkat konsumsi energi (anjuran 2000 kkal/kap/hari) selama 3 tahun berturut-turut; - Tingkat konsumsi protein (anjuran 52 gr/kap/hari) selama 3 tahun berturutturut; - Skor Pola Pangan Harapan rata-rata tiga tahun (cenderung meningkat). 25
iv. Keamanan Pangan: - Upaya penanganan keamanan pangan periode tahun 2013-2015 (data pendukung dilampirkan); - Kasus terkait ketidakamanan pangan pada periode tahun 2013-2015 (bersumber dari Dinkes, Disperindag, BKP, dll). v. Kemiskinan periode tahun 2013-2015 (sumber data BPS): - Penurunan persentase penduduk miskin selama 3 tahun terakhir (dibuktikan dengan data); - Persentase penduduk dengan konsumsi energi < 70%. vi. Status gizi penduduk (rata-rata selama tahun 2013-2015): - Perkembangan jumlah balita gizi buruk; - Perkembangan angka kematian bayi; - Perkembangan angka kematian ibu melahirkan. 2) Pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan ketahanan pangan selama tahun 2013-2015: i. Pengembangan komoditas pangan unggulan/kegiatan prioritas daerah (dukungan program untuk pengembangan produksi dan produktivitas): a) Pembangunan infrastruktur: - program pembangunan/ rehabilitasi prasarana : irigasi teknis/non teknis/jalan usahatani/pasar/ cold storage/ RPH/RPA/TPI; - sumber dana.
26
b) Penyediaan/bantuan sarana produksi: - program penyediaan sarana produksi tanaman pangan/ hortikultura/peternakan/perikanan/ perkebunan (benih/bibit, alat tangkap ikan, pupuk, pestisida, dll); - sumber dana. c) Perluasan lahan tanaman pangan/ hortikultura/perkebunan (kelapa/ gula/kelapa sawit/kakao/sagu)/ lahan penggembalaan/areal Hijauan Makanan Ternak (HMT)/ perluasan lahan budidaya perikanan (program dan sumber dana); d) Pengendalian OPT/pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak/ pengawasan dan pengendalian perikanan (program dan sumber dana); e) Penyediaan/bantuan alat mekanisasi tanaman pangan/hortikultura/ peternakan/perikanan/perkebunan (program dan sumber dana); f) Dukungan program/kegiatan penyuluhan tanaman pangan/ hortikultura/ perkebunan/peternakan/ perikanan (program dan sumber dana). ii. Penanganan kerawanan pangan: a) Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG): - Tim SKPG; - Hasil rekomendasi tim SKPG; - Sumber dana. b) Pemberian bantuan pangan (program dan sumber dana); c) Pengembangan cadangan pangan masyarakat rata-rata selama tahun 2013 - 2015 (perkembangan cadangan 27
pangan masyarakat pada akhir tahun dan sumber dana); d) Dukungan terhadap usaha produktif kelompok (pertanian tanaman pangan/ hortikultura/perkebunan/ peternakan/perikanan) meliputi program dan sumber dana; e) Pembangunan/rehabilitasi pasar tradisional (program dan sumber dana); f) Dukungan sarana dan prasarana transportasi (jenis dukungan sarana dan prasarana, serta sumber dana). iii. Peningkatan diversifikasi pangan: a) Keberlanjutan program optimalisasi pemanfaatan lahan; b) Pengembangan pengolahan pangan pokok lokal; c) Sumber dana; d) Dukungan peraturan/kebijakan. iv. Penanganan kemiskinan: a) Penyediaan lapangan pekerjaan (upaya dan sumber dana); b) Pemberian bantuan modal usaha (upaya dan sumber dana); c) Program pemberian beasiswa bagi siswa kurang mampu (non APBN) pada berbagai jenjang pendidikan; d) Jaminan kesehatan masyarakat miskin (upaya pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan sumber dana); e) Pengadaan pasar murah/subsidi pangan (program dan sumber dana). v. Perbaikan gizi dan kesehatan: a) Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan (posyandu, puskesmas,
28
poskesdes, dll) meliputi program dan sumber dana; b) Upaya perbaikan gizi masyarakat (pemberian MP-ASI, kapsul vitamin A, tablet Besi, Taburia, konseling gizi, dan lain-lain), serta sumber dana. 3) Dukungan Swasta/Dunia Usaha terhadap Pembangunan Ketahanan Pangan dan Gizi: i. Pemberian kemudahan untuk menarik minat investor di bidang Ketahanan Pangan: a) Program pemberian kemudahan untuk menarik minat investor (pemberian izin/regulasi/ penghapusan retribusi/ pelayanan terpadu); b) Pertumbuhan investasi rata-rata selama periode tahun 2013-2015. ii. Jumlah proyek/kegiatan usaha: Misalnya di bidang: pertanian (a.l. pengolahan dan perdagangan beras, pengolahan tapioka); peternakan (a.l. perdagangan ternak, pabrik pakan ternak, pengolahan daging); perikanan (a.l. cold storage, industri pengolahan ikan, industri pakan ikan, perdagangan ikan); perkebunan (terkait dengan pangan). c. Prestasi dan penghargaan 1) Prestasi dan penghargaan di bidang pangan dan gizi; 2) Prestasi dan penghargaan non-pangan. d. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/ atau softcopy (video/CD/flashdisk).
29
5.2. Aspek yang adalah:
dinilai
bagi
Bupati/Walikota
a. Kelembagaan/organisasi Ketahanan Pangan: 1) Pembentukan Kelembagaan Kabupaten/ Kota; 2) Dewan Ketahanan Pangan (periode tahun 2013 - 2015): a) Peran ketua DKP Kabupaten/Kota memimpin rapat koordinasi selama 3 tahun terakhir (laporan dilampirkan); b) Keikutsertaan Bupati/Walikota dalam Sidang Regional DKP dalam 3 tahun terakhir (2013-2015); c) Komitmen terhadap hasil Sidang Regional DKP (tahun 2013 – 2015); d) Kegiatan yang dikoordinasikan oleh DKP terkait pangan dan gizi (penanganan rawan pangan, pasokan pangan, stabilisasi harga pangan, sistem data dan informasi pangan dan gizi, dll). b. Pembangunan Sistem Ketahanan Pangan: 1) Situasi ketahanan pangan dan gizi selama tahun 2013-2015 (didukung dengan data, informasi dan sumber data): a) Ketersediaan pangan (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pangan lokal lainnya): i. Perkembangan produksi pangan (ratarata tren tahun 2013-2015) berdasarkan potensi wilayah (data pendukung dan analisis dilampirkan), disesuaikan dengan kondisi wilayah (pilih salah satu): - Wilayah Tanaman Pangan, Hortikultura, Peternakan, Perkebunan, dan Perikanan;
30
- Wilayah Tanaman Pangan, Hortikultura, Peternakan, dan Perikanan; - Wilayah Perkebunan, Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perikanan; - Wilayah Perikanan, Peternakan, Hortikultura, dan Perkebunan. ii. Ketersediaan pangan berdasarkan Neraca Bahan Makanan (NBM) ratarata selama tahun 2013-2015 (ketersediaan energi, protein, dan PPH ketersediaan); iii. Rata-rata penyediaan cadangan pangan pemerintah kabupaten/kota per tahun (periode tahun 2013-2015). b) Perkembangan harga komoditas pangan selama tahun 2013-2015: (Fluktuasi harga pangan diantaranya gabah, beras, daging sapi, daging ayam, telur, minyak goreng, gula pasir, dan lainlain (Coefficient of Variation <10); c) Konsumsi pangan selama tahun 20132015: i. Tingkat konsumsi energi (anjuran 2000 Kkal/kap/hari) selama 3 tahun berturut-turut; ii. Tingkat konsumsi protein (anjuran 52 gr/kap/hari) selama 3 tahun berturutturut; iii. Skor Pola Pangan Harapan rata-rata tiga tahun (cenderung meningkat). d) Keamanan Pangan: i. Upaya penanganan keamanan pangan periode tahun 2013-2015; ii. Kasus terkait ketidakamanan pangan pada periode tahun 2013- 2015 (bersumber dari Dinkes, Disperindag, BKP, dll). 31
e) Kemiskinan (tahun 2013-2015) (sumber data BPS): i. Persentase penduduk miskin rata-rata selama 3 tahun terakhir (dibuktikan dengan data); ii. Persentase penduduk dengan konsumsi energi < 70%. f) Status gizi penduduk (rata-rata selama tahun 2013 – 2015): i. Perkembangan jumlah balita gizi buruk; ii. Perkembangan angka kematian bayi; iii. Perkembangan angka kematian ibu melahirkan. 2) Pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan ketahanan pangan selama Tahun 2013-2015: a) Pengembangan komoditas pangan unggulan/kegiatan prioritas daerah (dukungan program untuk pengembangan produksi dan produktivitas): i. Pembangunan infrastruktur (program dan sumber dana): - Untuk Kabupaten: program pembangunan/rehabilitasi prasarana (irigasi teknis/non teknis/jalan usahatani/jembatan/angkutan/ pasar/cold storage/ RPH/RPA/TPI); - Untuk Kota: program pembangunan/rehabilitasi prasarana perdagangan dan jasa (jalan/ jembatan/ angkutan/ transportasi, gudang/tempat penyimpanan, pasar/ RPH/RPA). ii. Penyediaan/bantuan sarana produksi (program dan sumber dana): - Untuk Kabupaten: Penyediaan sarana produksi tanaman pangan/ hortikultura/peternakan/perikanan/ 32
perkebunan (benih/bibit, alat tangkap ikan, pupuk, pestisida, dll); - Untuk Kota: Fasilitasi dukungan sarana produksi, perdagangan, industri dan jasa (perikanan, hortikultura, peraturan, perizinan, pasar/toko, dll). iii. Pengembangan/perluasan usaha (program dan sumber dana): - Untuk Kabupaten: Program perluasan lahan tanaman pangan/hortikultura/ perkebunan (kelapa/gula/kelapa sawit/kakao/ sagu)/lahan penggembalaan/areal Hijauan Makanan Ternak (HMT)/ perluasan lahan budidaya perikanan; - Untuk Kota: Program pengembangan/fasilitasi usaha kecil menengah bidang pangan (pembinaan usaha, fasilitasi tempat usaha, fasilitasi jejaring mitra usaha, dll). iv. Pengawasan dan Pengendalian usaha budidaya/produksi pangan (pelaksanaan pengawasan dan pengendalian, serta sumber dana): - Untuk Kabupaten: Pengendalian /pencegahan dan penanggulangan penyakit pada tanaman pangan/hortikultura/ perkebunan/ peternakan/ perikanan; - Untuk Kota: Pembinaan dan pengawasan usaha produksi pangan (regulasi, promosi/ sosialisasi, keamanan pangan, dll).
33
v. Program penyediaan/ bantuan alat mekanisasi/peralatan industri pangan yang bersumber dari APBD Kabupaten/Kota (program dan sumber dana): - Untuk Kabupaten: Program penyediaan/bantuan alat mekanisasi tanaman pangan/ hortikultura/peternakan/perikanan /perkebunan; - Untuk Kota: Program penyediaan/ bantuan peralatan industri pangan (mesin pencetak makanan, mesin pengering, mesin perajang, pengemasan, dll). vi. Dukungan program/kegiatan penyuluhan budidaya (tanaman pangan/hortikultura/perkebunan/ peternakan/perikanan), atau penyuluhan di bidang pengolahan pangan (higienis, kemasan, daya simpan, dll), meliputi program dan sumber dana: - Untuk Kabupaten: Program penyuluhan budidaya/pengolahan hasil tanaman pangan/ hortikultura/perkebunan/ peternakan/ perikanan; - Untuk Kota: Program/kegiatan penyuluhan di bidang pengolahan pangan (higienis, kemasan, daya simpan, dll). b) Program Penanganan kerawanan pangan: i. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG): - Hasil analisis situasi pangan dan gizi; - Tindak lanjut rekomendasi tim SKPG; - Sumber dana. 34
ii. Pemberian bantuan pangan daerah (program dan sumber dana); iii. Pengembangan cadangan pangan masyarakat rata-rata selama tahun 2013 – 2015: - manfaat cadangan pangan masyarakat (bantuan rawan pangan, simpan pinjam, sosial, dan lain-lain); - sumber dana untuk pengembangan cadangan pangan masyarakat. iv. Dukungan pengembangan usaha bagi masyarakat miskin/rawan pangan (pembinaan usaha mikro, kemitraan usaha, perlindungan dan jaminan sosial, dll), meliputi program dan sumber dana; c) Peningkatan keterjangkauan pangan: i. Upaya untuk meningkatkan keterjangkauan pangan (penyediaan pangan murah, peningkatan daya beli, efisiensi distribusi); ii. Sumber dana. d) Peningkatan diversifikasi pangan: i. Keberlanjutan program optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan minimal 2 tahun; ii. Pengembangan pengolahan pangan pokok lokal; iii. Sumber dana; iv. Dukungan peraturan/kebijakan. e) Penanganan kemiskinan: i. Penyediaan lapangan pekerjaan (upaya dan sumber dana); ii. Program pemberian kemudahan untuk menarik minat investor (pemberian izin/ regulasi/ penghapusan retribusi/ pelayanan terpadu); 35
iii. Pemberian bantuan modal usaha (upaya dan sumber dana); iv. Program Pemberian beasiswa bagi siswa kurang mampu (non APBN) pada jenjang pendidikan; v. Jaminan kesehatan masyarakat miskin: - Upaya pelayanan kesehatan masyarakat miskin (pelayanan kesehatan dasar, perawatan kesehatan ibu hamil dan balita, jaminan kesehatan untuk rawat inap, dll); - Sumber dana; f) Perbaikan gizi dan kesehatan: i. Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan (program dan sumber dana); ii. Upaya perbaikan gizi masyarakat (upaya dan sumber dana). c. Prestasi dan penghargaan: 1) Prestasi dan penghargaan di bidang pangan dan gizi; 2) Prestasi dan penghargaan non-pangan. d. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/ flashdisk). 5.3. Aspek yang dinilai bagi Kepala Desa/Lurah adalah: a. Kelembagaan pangan di desa/kelurahan (Kelompok Lumbung Pangan/Kelompok Tani/ Gapoktan/Dasawisma/Koperasi Tani/ kelembagaan lainnya); b. Pembangunan Sistem Ketahanan Pangan: Pelaksanaan Pembangunan
program Ketahanan
dan kegiatan Pangan selama 36
tahun 2013–2015 (data pendukung dilampirkan): 1) Produksi pangan unggulan (tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perikanan, perkebunan): a) Perkembangan produksi (rata-rata tren tahun 2013 - 2015); b) Upaya peningkatan produksi/penyediaan pangan (peningkatan sarana prasarana produksi, penanggulangan hama penyakit, jalan, transportasi, gudang/ penyimpanan pangan, pasar, dll); c) Sumber dana. 2) Cadangan/lumbung pangan: a) Perkembangan jumlah kelembagaan cadangan/lumbung pangan; b) Sumber dana pengadaan isi cadangan/ lumbung pangan. 3) Peningkatan diversifikasi pangan: a) Program pemanfaatan lahan pekarangan untuk sumber pangan keluarga (data dan foto dilampirkan); b) Banyaknya pelaku usaha industri pengolahan pangan lokal; c) Sumber dana peningkatan diversifikasi pangan. 4) Penanganan rawan pangan/miskin: a) Pemberian bantuan pangan dari desa/kelurahan (bukan program raskin); b) Upaya pemerintah desa/kelurahan dalam mengembangkan usaha produktif kelompok untuk penanganan rawan pangan/miskin (pelatihan keterampilan, pelatihan manajemen usaha, bantuan modal, dll).
37
5) Perbaikan gizi dan peningkatan kesehatan: a) Upaya peningkatan pelayanan kesehatan (posyandu, poskesdes, posbindu, warung obat desa, pos persalinan terpadu, dll); b) Penanganan Balita Gizi Buruk; c) Sumber dana. c. Prestasi dan dilampirkan):
penghargaan
(fotocopy
bukti
1) Prestasi dan penghargaan di bidang pangan dan gizi; 2) Prestasi dan penghargaan non-pangan. d. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk).
38
III.
MEKANISME PENJARINGAN/PENGUSULAN DAN PENILAIAN
A. Mekanisme Penjaringan/Pengusulan Penjaringan/pengusulan calon penerima Penghargaan APN dikoordinasikan oleh Sekretariat DKP dengan melibatkan anggota DKP di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota dan dilakukan secara berjenjang dan/atau langsung, yaitu: 1. Pengusulan secara berjenjang Penjaringan dimulai dari kabupaten/kota, provinsi, hingga ke pusat yang dikoordinasikan oleh Sekretariat DKP bersama-sama dengan anggota DKP pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Proses penjaringan pada setiap tingkatan sebagai berikut: a) Kabupaten/Kota Usulan calon penerima penghargaan dari setiap kabupaten/kota maksimal 10 (sepuluh) calon, terdiri dari: - Kategori Pelopor Ketahanan Pangan 1 (satu) calon. - Kategori Pemangku Ketahanan Pangan 1 (satu) calon. - Kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan 3 (tiga) calon, masing-masing mewakili kelompok produksi pangan, pemberdayaan masyarakat, pengembangan industri pangan olahan atau perakitan teknologi pangan. - Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan 3 (tiga) calon, masing-masing mewakili penyuluh, peneliti/pengembang dan pengawas/pengendali di bidang pangan, kesehatan hewan dan ikan, serta bentuk pelayanan fungsional lainnya dalam rangka pembangunan Ketahanan Pangan. - Kategori Pembina Ketahanan Pangan 2 (dua) calon, masing-masing 1 (satu) calon untuk 39
bupati/walikota dan 1 (satu) calon untuk kepala desa/lurah. b) Provinsi Usulan calon penerima dari tingkat kabupaten/kota diseleksi kembali di tingkat provinsi, kemudian 11 (sebelas) calon terbaik diusulkan ke tingkat pusat terdiri dari: - Kategori Pelopor Ketahanan Pangan 1 (satu) calon. - Kategori Pemangku Ketahanan Pangan 1 (satu) calon. - Kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan 3 (tiga) calon, masing-masing mewakili kelompok produksi pangan, pemberdayaan masyarakat, pengembangan industri pangan olahan atau perakitan teknologi pangan. - Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan 3 (tiga) calon, masing-masing mewakili penyuluh, peneliti/pengembang dan pengawas/ pengendali di bidang pangan, kesehatan hewan dan ikan, serta bentuk pelayanan fungsional lainnya dalam rangka pembangunan Ketahanan Pangan. - Kategori Pembina Ketahanan Pangan 3 (tiga) calon, masing-masing 1 (satu) calon untuk gubernur, 1 (satu) calon untuk bupati/walikota, dan 1 (satu) calon untuk kepala desa/lurah. 2. Penjaringan secara langsung Dilakukan oleh : a. Kelompok Masyarakat dan/atau organisasi kemasyarakatan khusus untuk kategori Pelopor dan Pemangku, pengusulannya disertai rekomendasi dari instansi terkait ke sekretariat DKP pusat. b. Kementerian/Lembaga anggota DKP termasuk eselon I lingkup Kementerian Pertanian untuk kategori Pelopor, Pelayanan, Pelaku dan Pemangku. Pengusulan oleh eselon I 40
Kementerian/Lembaga anggota DKP ditujukan langsung ke sekretariat DKP Pusat dan ditembuskan kepada Sekretaris Jenderal/ Sekretaris Utama dari Kementerian/Lembaga yang bersangkutan. Masing-masing Kelompok Masyarakat dan/atau organisasi kemasyarakatan, serta eselon I Kementerian/Lembaga anggota DKP, dapat mengusulkan calon penerima maksimal 1 (satu) calon untuk setiap kategori. Sedangkan masing-masing eselon I lingkup Kementerian Pertanian, dapat mengusulkan calon penerima ke Sekretariat DKP maksimal 3 (tiga) calon untuk setiap kategori. B. Kelengkapan Dokumen Pengusulan Pengusulan calon penerima ke Sekretariat DKP Pusat dilakukan dengan melengkapi dokumen sebagai berikut: a. Formulir pengajuan dan profil keberhasilan disusun maksimal 20 halaman, hanya menyampaikan usaha/kegiatan, keberhasilan yang telah dicapai, dan dampak kegiatan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. b. Khusus bagi calon dari Kategori Pelopor dan Pemangku yang diusulkan secara langsung oleh kelompok masyarakat/organisasi kemasyarakatan harus disertai dengan rekomendasi dari instansi terkait di kabupaten/ kota dan ditembuskan kepada Sekretaris DKP provinsi. c. Data pendukung seperti artikel, karya ilmiah, rencana anggaran desa, foto calon penerima, foto kegiatan, contoh produk, audio visual disampaikan dalam bentuk softcopy bersamaan dengan penyampaian ringkasan profil. d. Kelengkapan dokumen pendukung dapat disampaikan melalui alamat email :
[email protected] e. Batas waktu pengiriman usulan calon penerima penghargaan APN 2016 adalah sebagai berikut: 41
- Dari Sekretariat DKP Kabupaten/Kota ke Sekretariat DKP Provinsi paling lambat tanggal 8 Agustus 2016 (stempel pos). - Dari Sekretariat DKP Provinsi atau pengusulan yang dilakukan secara langsung, dikirimkan ke Sekretariat DKP di tingkat Pusat paling lambat tanggal 9 September 2016 (stempel pos). C. Mekanisme Penilaian Penilaian calon penerima penghargaan APN secara umum dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut : 1) Seleksi Seleksi dilakukan terhadap pemenuhan persyaratan umum dan kelengkapan formulir pengajuan. 2) Seleksi Dokumen Seleksi dokumen dilakukan melalui penilaian terhadap profil calon penerima dan data pendukungnya dengan menggunakan kuesioner (Lampiran 1 s.d 6). Rekapitulasi hasil seleksi (administrasi dan dokumen pendukung penerima penghargaan) dilakukan oleh Sekretariat DKP Kabupaten/Kota/Provinsi dan Pusat. 3) Hasil seleksi dari Sekretariat DKP selanjutnya disampaikan kepada Tim Penilai untuk diteliti dan dinilai. Hasil tersebut akan dijadikan sebagai dasar untuk menentukan daftar nominasi yang selanjutnya akan dilakukan wawancara dan verifikasi lapangan. 4) Verifikasi lapangan dimaksudkan untuk melihat kesesuaian data/informasi yang disampaikan dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan dengan menggunakan kuesioner (Lampiran 6). 5) Penetapan Peringkat Nominasi Hasil verifikasi lapangan di tingkat pusat akan digunakan sebagai dasar untuk penetapan peringkat nominasi yang akan disampaikan kepada Sekretaris DKP/Kepala BKP. 42
Adapun mekanisme penilaian secara rinci pada masingmasing kategori adalah sebagai berikut : a. Kategori Pelopor dan Pemangku Ketahanan Pangan 1) Tingkat Kabupaten/Kota Usulan calon penerima yang masuk ke Sekretariat DKP Kabupaten/Kota akan dilakukan seleksi persyaratan/penilaian dokumen/verifikasi lapangan oleh tim di tingkat kabupaten/kota. Berdasarkan penilaian tersebut ditetapkan 1 (satu) calon terbaik untuk Kategori Pelopor Ketahanan Pangan dan 1 (satu) calon terbaik untuk Kategori Pemangku Ketahanan Pangan yang selanjutnya akan diusulkan ke Sekretariat DKP Provinsi. 2) Tingkat Provinsi Usulan calon penerima dari kabupaten/kota yang masuk ke Sekretariat DKP Provinsi akan dilakukan seleksi persyaratan/ penilaian dokumen/verifikasi lapangan oleh tim seleksi di tingkat provinsi. Hasil penilaian tersebut akan dijadikan sebagai dasar untuk menetapkan 1 (satu) calon terbaik untuk Kategori Pelopor Ketahanan Pangan dan 1 (satu) calon terbaik untuk Kategori Pemangku Ketahanan Pangan yang selanjutnya akan diusulkan ke Sekretariat DKP. 3) Tingkat Nasional Usulan calon penerima dari provinsi yang masuk ke Sekretariat DKP di tingkat pusat akan dilakukan seleksi persyaratan/penilaian dokumen/verifikasi lapangan oleh tim tingkat nasional. Hasil penilaian tersebut akan dijadikan sebagai dasar untuk menetapkan 5 (lima) calon terbaik untuk Kategori Pelopor Ketahanan Pangan dan 3 (tiga) calon terbaik untuk Kategori Pemangku Ketahanan Pangan. 43
b. Kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan
dan
Pelayanan
Penilaian calon yang diusulkan melalui DKP : 1) Tingkat Kabupaten/Kota Usulan calon penerima yang masuk ke Sekretariat DKP Kabupaten/Kota akan dilakukan seleksi persyaratan/penilaian dokumen/verifikasi lapangan oleh tim seleksi di tingkat kabupaten/ kota. Berdasarkan penilaian tersebut ditetapkan 3 (tiga) calon terbaik untuk Kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan yang masing-masing mewakili kelompok pengembangan produksi/ pemberdayaan masyarakat/ pengembangan industri pangan olahan/perakitan teknologi pangan. Disamping itu, ditetapkan juga 3 (tiga) calon terbaik untuk Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan yang masing-masing mewakili penyuluh/ pendamping, pengawas/pengendali organisme pengganggu tumbuhan/medik veteriner/ penyidik, dan peneliti. Keenam calon terbaik dari dua kategori tersebut dapat diusulkan ke Sekretariat DKP Provinsi. 2) Tingkat Provinsi Usulan calon penerima dari kabupaten/kota yang masuk ke Sekretariat DKP Provinsi akan dilakukan seleksi persyaratan/ penilaian dokumen/verifikasi lapangan oleh tim seleksi di tingkat provinsi. Berdasarkan penilaian tersebut ditetapkan 3 (tiga) calon terbaik untuk Kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan yang masing-masing mewakili kelompok : (i) produksi pangan, (ii) pemberdayaan masyarakat, dan (iii) pengembangan industri pangan olahan atau perakitan teknologi pangan. Disamping itu, ditetapkan juga 3 (tiga) calon terbaik untuk Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan yang masing-masing mewakili: (i) penyuluh, (ii) peneliti/ pengembang, dan (iii) 44
pengawas/pengendali di bidang pangan, kesehatan hewan dan ikan, serta bentuk pelayanan fungsional lainnya dalam rangka pembangunan Ketahanan Pangan. Keenam calon terbaik dari dua kategori tersebut dapat diusulkan ke Sekretariat DKP. 3) Tingkat Nasional Usulan calon penerima dari provinsi yang masuk ke Sekretariat DKP akan dilakukan seleksi persyaratan/ penilaian doku men/verifikasi lapangan oleh tim verifikasi tingkat nasional. Hasil penilaian tersebut akan dijadikan sebagai dasar untuk menetapkan 38 (tiga puluh delapan) calon terbaik untuk Kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan dan 12 (dua belas) calon terbaik untuk Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan. c. Kategori Pembina Ketahanan Pangan 1) Tingkat Kabupaten/Kota Usulan calon penerima yang masuk ke Sekretariat DKP Kabupaten/Kota akan dilakukan seleksi persyaratan/penilaian dokumen/verifikasi lapangan oleh tim seleksi di tingkat kabupaten/kota. Berdasarkan penilaian tersebut ditetapkan 2 (dua) calon terbaik untuk Kategori Pembina Ketahanan Pangan yang masing-masing mewakili bupati/walikota dan kepala desa/lurah. Kedua calon terbaik dari kategori tersebut dapat diusulkan ke Sekretariat DKP Provinsi. 2) Tingkat Provinsi Usulan calon penerima dari kabupaten/kota yang masuk ke Sekretariat DKP Provinsi akan dilakukan seleksi persyaratan/penilaian dokumen/verifikasi lapangan oleh di tingkat provinsi.
45
Berdasarkan penilaian tersebut ditetapkan 3 (tiga) calon terbaik untuk Kategori Pembina Ketahanan Pangan yang mewakili gubernur, bupati/walikota, dan kepala desa/lurah. Ketiga calon terbaik dari kategori tersebut dapat diusulkan ke Sekretariat DKP. 3) Tingkat Nasional Usulan calon penerima dari provinsi yang masuk ke Sekretariat DKP akan dilakukan seleksi persyaratan/ penilaian dokumen/verifikasi lapangan oleh tim verifikasi tingkat nasional. Hasil penilaian tersebut akan dijadikan sebagai dasar untuk menetapkan 17 (tujuh belas) calon terbaik untuk Kategori Pembina Ketahanan Pangan.
46
Tabel 1. Jumlah Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara untuk masing-masing Kategori No.
Kategori
1 2 3
Pelopor Ketahanan Pangan Pemangku Ketahanan Pangan Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan (kegiatan produksi pangan, pemberdayaan masyarakat, pengembangan industri pangan olahan, atau perakitan teknologi pangan) Pelayanan Ketahanan Pangan (penyuluhan, penelitian/ pengembangan, pengawasan/ pengendalian) Pembina Ketahanan Pangan Gubernur Bupati/Walikota Kepala Desa/Lurah atau sebutan lain Jumlah
4 5
Jumlah Penerima *) 5 3 38
12 17 2 5 10 75
Keterangan : *) Komposisi penerima dapat berubah sesuai dengan jumlah calon yang masuk dan hasil seleksi calon, namun demikian tidak merubah jumlah total penerima Penghargaan APN.
D. Mekanisme Penetapan Tim Verifikasi dan Penilaian Tingkat Nasional membuat rekomendasi calon penerima Penghargaan APN dan mengusulkan kepada Kepala Badan Ketahanan Pangan selaku Sekretaris DKP sebanyak 75 calon penerima yang selanjutnya disampaikan kepada Menteri Pertanian selaku Ketua Harian DKP untuk ditetapkan sebagai penerima Penghargaan APN Tahun 2016.
47
IV.
PENYELENGGARAAN
A. Ruang Lingkup Penyelenggaraan Dalam proses penyelenggaraan pemberian Penghargaan APN perlu dilakukan persiapan pelaksanaan, sosialisasi, penjaringan dan seleksi calon yang dilakukan oleh daerah dan pusat. Sosialisasi pemberian Penghargaan APN kepada masyarakat dan instansi pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah dapat dilakukan melalui pertemuan dan publikasi di berbagai media cetak maupun elektronik. Di tingkat nasional akan dilakukan upacara penyerahan penghargaan oleh Presiden selaku Ketua DKP. B. Waktu dan Tempat Penyelenggaraan Pemberian Penghargaan APN Tahun 2016 direncanakan akan dilaksanakan pada Bulan November 2016 di Istana Negara. Waktu penyelenggaraan dapat berubah sesuai dengan kesediaan waktu Presiden Republik Indonesia. Jadwal tentatif pelaksanaan penyelenggaraan pemberian Penghargaan APN Tahun 2016 adalah sebagaimana pada Tabel 2.
48
Tabel 2. Jadwal Tentatif Pelaksanaan Penyelenggaraan Pemberian Penghargaan APN Tahun 2016 No.
1.
2.
Kegiatan
Persiapan: - Penetapan Panitia Penyelenggara - Penyusunan Pedoman Umum - Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Sosialisasi kegiatan APN: - Pusat- Provinsi - Provinsi – Daerah
3.
Penjaringan dan Seleksi Calon
4.
Verifikasi dan Penilaian
5.
Penetapan Calon Penerima APN
6.
Penyerahan Penghargaan
Keterangan:
Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X X
X X
jadwal Penyerahan Penghargaan dengan agenda kenegaraan Presiden
X X
X X X
disesuaikan
C. Pembiayaan Penyelenggaraan pemberian Penghargaan APN Tahun 2016 dibiayai dari anggaran APBN Tahun 2016 Kementerian Pertanian dan kementerian lainnya, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.
49
V. PEMBINAAN DAN EVALUASI
A. Pembinaan Masing-masing penerima penghargaan diharapkan dapat mempertahankan prestasi/kinerja yang telah diperolehnya. Untuk itu, Pemerintah dan Pemerintah Daerah mempunyai tanggung jawab untuk melakukan pembinaan sehingga dampak pemberian penghargaan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat. B. Evaluasi Sekretariat DKP Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota dapat melakukan evaluasi terhadap penerima penghargaan untuk melihat perkembangan pasca pemberian penghargaan, sehingga dapat diketahui permasalahan yang dihadapi dan dicarikan pemecahannya. Evaluasi dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam 5 (lima) tahun yang mencakup: 1. Keadaan ketika ditetapkan sebagai penerima penghargaan; 2. Keadaan setelah ditetapkan sebagai penerima penghargaan; 3. Permasalahan yang dihadapi; 4. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah; dan 5. Perkembangan dan keberlanjutan dari keberhasilan yang telah dicapai.
50
VI.
PENUTUP
Petunjuk Pelaksanaan ini digunakan sebagai acuan operasional bagi aparat pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota yang akan menyelenggarakan pemberian penghargaan APN sehingga memberikan hasil yang bermanfaat dan dapat dipertanggungjawabkan. Apabila diperlukan, pemerintah provinsi dan kabupaten/ kota dapat menyusun petunjuk pelaksanaan teknis yang lebih rinci.
51
LAMPIRAN 1 Formulir Pengajuan Calon Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016 Kategori :
PELOPOR KETAHANAN PANGAN
52
Pas foto berwarna ukuran (4 x 6) cm
FORMULIR PENGAJUAN * CALON PENERIMA PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016
UNTUK KATEGORI PELOPOR KETAHANAN PANGAN PROVINSI ……………………… Yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama
: .....................................................
2. Alamat lengkap
: ..................................................... Telp................................................
Dengan ini mengusulkan 1. Nama/Ketua Kelompok : ............................................ 2. Prestasi di bidang ketahanan pangan : a.
............................................................................
b.
............................................................................
c.
............................................................................
3. Alamat :..................................................................... sebagai calon penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016 untuk kategori Pelopor Ketahanan Pangan. Untuk bahan pertimbangan dalam penilaian terlampir disampaikan profil calon penerima penghargaan. Mengetahui Kepala Badan/Dinas/Kantor/ Pejabat yang menangani Ketahanan Pangan (........................)
..........................2016 Yang mengusulkan,
(........................) 53
Keterangan: *
Formulir dikirimkan kepada Kepala Badan Ketahanan Pangan selaku Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Gedung E Lt. 4, Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan paling lambat 9 September 2016 (stempel pos).
54
Lampiran Surat Pengusulan OUTLINE PROFIL
KATEGORI PELOPOR KETAHANAN PANGAN
PROFIL CALON PENERIMA A. Nama B. Pendidikan C. Riwayat Keberhasilan I.
II.
: : :
EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT DALAM MENGHASILKAN OUTPUT (SUMBER DAYA ALAM, MANUSIA, FINANSIAL, TEKNOLOGI, SOSIAL BUDAYA) ORISINALITAS/KEASLIAN IDE ATAU PRAKARSA A. Orisinalitas prakarsa/ide baru B. Kreativitas/daya cipta (menghasilkan sesuatu yang baru/berbeda)
III.
TINGKAT KESULITAN/MASALAH/HAMBATAN YANG DIHADAPI A. Hambatan dalam penerimaan ide (sosial budaya) B. Tantangan dalam menerapkan ide (sumber daya alam, manusia, finansial)
IV. V.
DAYA JUANG/KEGIGIHAN DALAM MENGATASI TINGKAT KESULITAN YANG DIHADAPI DAMPAK POSITIF BAGI MASYARAKAT LUAS A. B. C.
Tingkat kemanfaatan bagi masyarakat Cakupan masyarakat penerima manfaat Inovasi yang dihasilkan dapat diterima/ diaplikasikan D. Kontinuitas kegiatan
VI.
PRESTASI DAN PENGHARGAAN DI BIDANG KETAHANAN PANGAN (fotocopy bukti dilampirkan) 55
VII.
DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk). ………............... 2016
Mengetahui, Kepala Badan/Dinas/Kantor/ Pejabat yang menangani Ketahanan Pangan
Yang mengusulkan,
(................................)
(............................)
Keterangan : 1. Outline merupakan panduan dalam menyusun Profil Pengajuan ke Tingkat Nasional. 2. Usulan Profil Pengajuan disampaikan dalam bentuk Narasi (kualitatif) dan Data Keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan (kuantitatif). 3. Usulan Profil Pengajuan wajib disertai dengan ringkasan profil (executive summary) sepanjang ± 2 halaman.
56
LAMPIRAN 2 Formulir Pengajuan Calon Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016 Kategori :
PEMANGKU KETAHANAN PANGAN
57
FORMULIR PENGAJUAN *
Pas foto berwarna ukuran (4 x 6) cm
CALON PENERIMA PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016
UNTUK KATEGORI PEMANGKU KETAHANAN PANGAN PROVINSI ……………………… Yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama
: .....................................................
2. Alamat lengkap
: ..................................................... Telp................................................
Dengan ini mengusulkan 1. Nama
: ....................................................
2. Prestasi di bidang ketahanan pangan : a. .............................................................................. b. .............................................................................. c. .............................................................................. 3. Alamat :..................................................................... sebagai calon penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016 untuk kategori Pemangku Ketahanan Pangan. Untuk bahan pertimbangan dalam penilaian terlampir disampaikan profil calon penerima penghargaan. Mengetahui Kepala Badan/Dinas/Kantor/ Pejabat yang menangani Ketahanan Pangan (........................)
..........................2016 Yang mengusulkan,
(........................) 58
Keterangan: *
Formulir dikirimkan kepada Kepala Badan Ketahanan Pangan selaku Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Gedung E Lt. 4, Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan paling lambat 9 September 2016 (stempel pos).
59
Lampiran Surat Pengusulan
OUTLINE PROFIL
KATEGORI PEMANGKU KETAHANAN PANGAN PROFIL CALON PENERIMA A. Nama : B. Pendidikan : C. Riwayat Keberhasilan : I.
KETELADANAN / KETOKOHAN / KHARISMANYA MAMPU MENGGERAKKAN/MEMOTIVASI A. Komponen/lapisan/golongan masyarakat digerakkan B. Perubahan/kemajuan yang dihasilkan
II.
yang
BENTUK KEARIFAN LOKAL (LOCAL WISDOM) YANG BERHASIL DILESTARIKAN/DIKEMBANGKAN (KELEMBAGAAN, SANKSI SOSIAL, POLA BERCOCOK TANAM, LUMBUNG, PERLINDUNGAN TERHADAP LINGKUNGAN, dll)
III.
CAKUPAN WILAYAH YANG MENDAPAT MANFAAT
IV.
PENGHARGAAN/PENGAKUAN DARI MASYARAKAT
V. VI. VII.
DAYA JUANG (KEULETAN DAN KONSISTENSI) UNTUK MENGGERAKKAN MASYARAKAT DAMPAK BAGI MASYARAKAT MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
DALAM
PRESTASI DAN PENGHARGAAN DI BIDANG KETAHANAN PANGAN (fotocopy bukti dilampirkan)
60
VIII.
DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk).
Mengetahui Kepala Badan/Dinas/Kantor/ Pejabat yang menangani Ketahanan Pangan
(........................)
………….............2016 Yang mengusulkan,
(........................)
Keterangan : 1. Outline merupakan panduan dalam menyusun Profil Pengajuan ke Tingkat Nasional. 2. Usulan Profil Pengajuan disampaikan dalam bentuk Narasi (kualitatif) dan Data Keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan (kuantitatif). 3. Usulan Profil Pengajuan wajib disertai dengan ringkasan profil (executive summary) sepanjang ± 2 halaman.
61
LAMPIRAN 3 Formulir Pengajuan Calon Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016 Kategori :
PELAKU PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN
62
Pas foto berwarna ukuran 4 x 6 FORMULIR PENGAJUAN * CALON PENERIMA PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016
UNTUK KATEGORI PELAKU PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI ……………………… Yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama 2. Jabatan
: ...................................................... : K epala Ba da n/Ka ntor / D i n a s /Pejabat yang menangani ketahanan pangan provinsi selaku Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan Provinsi
3. Alamat lengkap : ...................................................... Telp................................................ dengan ini mengusulkan 1. Nama 2. Kelompok/Gabungan
:............................................. :.............................................
Kelompok/Pelaku Usaha Pangan 3. Jabatan
: …………………………………...
sebagai calon penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016 untuk kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan. Untuk bahan pertimbangan dalam penilaian terlampir disampaikan profil calon penerima penghargaan. ...........................2016 Yang mengusulkan
(........................) 63
Keterangan : *
Formulir dikirimkan kepada Kepala Badan Ketahanan Pangan selaku Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Gedung E Lt. 4, Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan paling lambat 9 September 2016 (stempel pos).
64
Lampiran Surat Pengusulan OUTLINE PROFIL
KATEGORI PELAKU PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROFIL CALON PENERIMA A. Nama Kelompok/Gabungan Kelompok Masyarakat/ Pelaku Usaha Pangan Skala Kecil dan Menengah B. Riwayat Pembentukan Organisasi (bukti pembentukan terlampir) C. Struktur Organisasi D. Jumlah Anggota/Kelompok Binaan D. Administrasi/Pembukuan Terkait dengan Dana yang Diterima dari Pemerintah Maupun Sumber Lain (Bukti terlampir) A. KELOMPOK/GAB UNGAN KELOMPOK YANG MENGELOLA KEGIATAN PRODUKSI PANGAN (TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA, PERKEBUNAN, PETERNAKAN, PERIKANAN) I.
ASPEK TEKNIS A. Produktivitas/populasi berdasarkan kegiatan yang dikelola tahun 2013 – 2015 (kuantitas dan kualitas). Khusus untuk bidang perkebunan non pangan dan kehutanan harus terintegrasi dengan komoditas pangan, buah-buahan, ternak dan ikan. B . Pemupu kan / pem ber ia n pa ka n/ oba t obatan dan vi tamin C. Penerapan budidaya yang ramah lingkungan (pengolahan dan pemanfaatan bahan organik dan limbah) D. Penggunaan benih/bibit unggul (bersertifikat)
65
E. Penggunaan sarana-prasarana (disesuaikan dengan kegiatan yang dikelola) 1. Tanaman Pangan/Hortikultura/ Perkebunan (sarana alsintan untuk pengolahan lahan, panen, dan pasca panen) 2. Peternakan/perikanan (perbaikan kandang/kolam, alat dan mesin, dan sebagainya) F. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman/Penyakit Ternak/Ikan (disesuaikan dengan kegiatan yang dikelola) 1. Tanaman Pangan/Hortikultura/Perkebunan 2. Peternakan/Perikanan II.
ASPEK EKONOMI A. Penyusunan rencana usaha B. Pengembangan usaha (usaha saprodi/penangkar benih/bibit/pengolahan hasil, dsb) C. Pemasaran/cara menjual/memasarkan hasil D. Peningkatan nilai tambah
III.
ASPEK SOSIAL A. Dinamika kelompok B. Koordinasi dalam kelompok C. Kemitraan dengan perbankan, koperasi, BUMN/ BUMD, swasta
IV.
ASPEK ADMINISTRASI A. B. C. D.
V.
AD/ART dan atau aturan lain Organisasi Pembukuan kegiatan Kantor/sekretariat
MANFAAT KEGIATAN KELOMPOK A. Manfaat terhadap kesejahteraan anggota/ masyarakat: (i) Peningkatan pendapatan anggota; (ii) Peningkatan pendidikan keluarga; (iii) Peningkatan status gizi; dan (iv) Perbaikan sosial ekonomi masyarakat. B. Cakupan manfaat kegiatan 66
VI.
ASPEK PERMODALAN PENGOLAHAN A. B. C. D.
DAN
PERALATAN
Sumber dana Pengelolaan dana Pemanfaatan dan Pemeliharaan Alat Akuntabilitas
VII.
PRESTASI DAN PENGHARGAAN DI BIDANG KETAHANAN PANGAN (fotocopy bukti dilampirkan)
VIII.
DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk)
B. KELOMPOK/GAB UNGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT I.
ASPEK KELEMBAGAAN KELOMPOK
KELOMPOK
KELOMPOK/GABUNGAN
A. Identitas kelompok/gabungan kelompok 1. Usia kelompok/gabungan kelompok dalam melaksanakan usaha sejenis pada saat penilaian (lampirkan SK) 2. Rencana kegiatan tertulis 3. Pembukuan (meliputi: keuangan, notulen rapat, buku tamu, daftar anggota) B. Pengelolaan kelompok/gabungan kelompok 1. Rapat/pertemuan anggota 2. Memiliki AD/ART, dan/atau aturan, dan/atau norma 3. Struktur organisasi II.
MANAJEMEN KEGIATAN Kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan usaha produktif/kesehatan/gizi masyarakat (disesuaikan dengan bidang yang dikelola) 1. Program kerja 2. Pelaksanaan kegiatan
67
a. Pemupukan modal/dana kelompok/ gabungan kelompok (disesuaikan dengan bidang yang dikelola) 1. Mendukung pengembangan usaha produktif 2. Mendukung pengembangan kegiatan kesehatan/gizi masyarakat b. Pengembangan usaha produktif dan pelayanan/pengembangan kesehatan/gizi masyarakat 1. Kelompok/gabungan kelompok yang mengembangkan usaha produktif 2. Kelompok/gabungan kelompok yang mengembangkan kegiatan untuk meningkatkan status kesehatan/gizi masyarakat (kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi, pencegahan dan penanggulangan diare) c. Peningkatan kualitas SDM melalui: penyuluhan/pendampingan/pembinaan kepada anggota secara rutin 3. Dampak kegiatan a. Perkembangan pendapatan/kesehatan/gizi masyarakat (disesuaikan dengan bidang yang dikelola) 1) Bidang pengembangan usaha produktif - Persentase anggota yang mengalami peningkatan pendapatan - Proporsi pemanfaatan pendapatan untuk pangan 2) Bidang pengembangan kesehatan/gizi masyarakat - Persentase sasaran yang mengalami perbaikan kesehatan/gizi b. Pengembangan partisipasi anggota/sasaran 4. Pelaporan Kegiatan/Keuangan
68
III.
ASPEK PERMODALAN DAN PERALATAN A. B. C. D.
IV.
Sumber dana Pemanfaatan dana Pengelolaan dana Pemanfaatan dan Pemeliharaan Alat
ASPEK KEMITRAAN usaha yang dikelola)
(disesuaikan
dengan
bidang
A. Bidang pengembangaan usaha produktif 1. Jumlah kemitraan dengan: perbankan/ koperasi/BUMN/BUMD/swasta dan/ atau kelompok lain 2. Lama bermitra 3. Perjanjian kemitraan B. Bidang pengembangan kesehatan/gizi masyarakat 1. Bermitra dengan: puskesmas/rumah sakit setempat, swasta, dan/atau kelompok lain 2. Lama bermitra 3. Kegiatan/pelayanan yang dilakukan dengan mitra V.
PRESTASI DAN PENGHARGAAN DI BIDANG KETAHANAN PANGAN (fotocopy bukti dilampirkan)
VI.
DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk))
69
C. KELOMPOK/GABUNGAN KELOMPOK MASYARAKAT/ PELAKU USAHA PANGAN SKAL A KECIL DAN MENENGAH DI BIDANG INDU STRI PANGAN OLAHAN ATAU PERAKIT TEKNOLOGI PANGAN ( d isesu ai k an den gan bida ng ya ng dike lola ) C. 1. PENGEMBANGAN O LA HA N I.
PANGAN
ASPEK TEKNIS A. B. C. D.
II.
INDUSTRI
Penggunaan pangan lokal sebagai bahan baku Ketersediaan bahan baku (jumlah dan waktu) Pemeliharaan alat pengolahan Hasil pengolahan pangan 1. Jenis produk yang dihasilkan (misalnya tepung, mie, berasan, dsb) 2. Peningkatan produksi 3. Keamanan produk yang dihasilkan
ASPEK EKONOMI A. Cakupan wilayah pemasaran B. Peningkatan nilai tambah C. Peningkatan pendapatan masyarakat
III.
ASPEK SOSIAL A. Koordinasi dalam kelompok B. Kemitraan dengan perbankan, koperasi, BUMN/ BUMD, swasta
IV.
ASPEK ADMINISTRASI A. B. C. D.
V.
Memiliki aturan dan/atau norma Struktur organisasi Kantor/Sekretariat Rencana usaha
ASPEK PERMODALAN A. Sumber dana B. Pengelolaan dana/aset (disesuaikan) 1. Pengelolaan dana bantuan 2. Pemanfaatan aset bantuan 3. Dana dan aset bantuan 70
VI.
PRESTASI DAN PENGHARGAAN DI BIDANG KETAHANAN PANGAN (fotocopy bukti dilampirkan)
VII.
DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk)) C . 2.
I.
P E R AK ITAN TEKNOLOGI PANGAN
ASPEK TEKNIS A. Ketersediaan suku cadang untuk unit perakitan B. Operasional penggunaan hasil perakitan teknologi pangan C. Hasil perakitan teknologi pangan
II.
ASPEK EKONOMI A. Pemasaran hasil perakitan teknologi pangan B. Peningkatan nilai tambah C. Peningkatan pendapatan masyarakat
III.
ASPEK SOSIAL A. Koordinasi dalam kelompok B. Kemitraan dengan perbankan, BUMN/BUMD, swasta
IV.
ASPEK ADMINISTRASI A. B. C. D.
V.
koperasi,
Memiliki aturan dan/atau norma Struktur organisasi Kantor/Sekretariat Rencana usaha
ASPEK PERMODALAN A. Sumber dana B. Pengelolaan dana/aset (disesuaikan) 1. Pengelolaan dana bantuan 2. Pemanfaatan aset bantuan 3. Dana dan aset bantuan 71
VIII.
PRESTASI DAN PENGHARGAAN DI BIDANG KETAHANAN PANGAN (fotocopy bukti dilampirkan)
VI.
DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk) .....................2016 Yang mengusulkan
(........................)
Keterangan : 1. Outline merupakan panduan dalam menyusun Profil Pengajuan ke Tingkat Nasional. 2. Usulan Profil Pengajuan disampaikan dalam bentuk Narasi (kualitatif) dan Data Keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan (kuantitatif). 3. Usulan Profil Pengajuan wajib disertai dengan ringkasan profil (executive summary) sepanjang ± 2 halaman.
72
LAMPIRAN 4 Formulir Pengajuan Calon Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016 Kategori :
PELAYANAN KETAHANAN PANGAN
73
Pas foto berwarna ukuran 4 x 6 FORMULIR PENGAJUAN * CALON PENERIMA PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016
UNTUK KATEGORI PELAYANAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI ………………………
Yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama
: ......................................................
2. Jabatan
: K epa la Ba da n/Ka ntor / D i na s/Pejabat yang menangani ketahanan pangan provinsi selaku Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan Provinsi
3. Alamat lengkap
: ...................................................... Telp................................................
dengan ini mengusulkan: 1. Nama
: ..............................................................
2. Jabatan
: …………………………………......................
sebagai calon penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016 untuk kategori Pelayanan Ketahanan Pangan. Untuk bahan pertimbangan dalam penilaian terlampir disampaikan profil calon penerima penghargaan. …….....................2016 Yang mengusulkan
(........................) 74
Keterangan : *
Formulir dikirimkan kepada Kepala Badan Ketahanan Pangan selaku Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Gedung E Lt. 4, Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan paling lambat diterima 9 September 2016 (stempel pos).
75
Lampiran Surat Pengusulan OUTLINE PROFIL
KATEGORI PELAYANAN KETAHANAN PANGAN (PENYULUH/PENDAMPING/PENGAWAS/PENGENDALI OPT/MEDIK VETERINER/PENYIDIK/PENELITI/dll)
PROFIL CALON PENERIMA A. B. C. D. E.
Nama Instansi Pendidikan Riwayat Jabatan Riwayat Organisasi
: : : : :
………………………………................ …………………………………............ ………………………………............... ………………………………................ …………………………………............
A. PETUGAS PENYULUH/PENDAMPING I.
DATA DIRI A. Masa kerja B. Pelatihan yang diikuti terkait tugas periode 2013 – 2015 (fotocopy sertifikat dilampirkan)
II. CAKUPAN WILAYAH KERJA A. Efektifitas wilayah kerja penyuluh/pendamping B. Jarak tempuh tempat tinggal dengan wilayah kerja C. Jumlah kegiatan/usaha kelompok yang dibina III. KEBERHASILAN DALAM MELAKSANAKAN TUGAS (dalam satu tahun terakhir) A. Persiapan Penyuluhan: 1. Penyusunan data potensi wilayah kerja (peta wilayah binaan, peta potensi wilayah binaan, data potensi wilayah binaan, Rencana Kegiatan Penyuluhan dalam bentuk jadwal bulanan) 76
2. Keterlibatan dalam penyusunan programa penyuluhan (penyusunan dan rekapitulasi programa, pemeringkatan masalah, dan sinkronisasi kegiatan penyuluhan) 3. Penyusunan rencana kerja tahunan 4. Bimbingan penyusunan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RUK/RUB, RDK, RDKK dan RDKK pupuk bersubsidi) B. Pelaksanaan penyuluhan/bimbingan 1. Frekuensi kunjungan/tatap muka (dalam 1 tahun) 2. Melaksanakan diseminasi/penyebaran materi penyuluhan (dalam 1 tahun) 3. Media penyuluhan/pendampingan yang digunakan (media cetak, elektronik, media sosial, dll) 4. Metode penyuluhan (demplot, pelatihan/kursus, magang, temu wicara, temu lapang, temu teknis, temu karya, temu usaha, dll) 5. Pelatihan/kursus/demonstrasi - Frekuensi pelatihan kepada masing-masing kelompok binaan (selama sebulan) - Sasaran pelatihan 6. Fasilitasi pelaksanaan forum penyuluhan (magang, widyawisata, widyakarya, pameran) selama setahun 7. Pelaksanaan pertemuan yang dihadiri oleh seluruh anggota kelompok binaan (temu wicara, temu lapang, temu karya, temu usaha/kegiatan, temu tugas) selama setahun 8. Fasilitasi penumbuhan dan pengembangan ekonomi petani/sasaran: (berbentuk kelompok usaha bersama, kelembagaan ekonomi mikro, koperasi, usaha dagang) IV. DAMPAK TERHADAP MASYARAKAT
KELOMPOK
BINAAN
DAN
A. Peningkatan kapasitas petani/sasaran dalam mengembangkan usahatani: (akses terhadap informasi pasar, teknologi, sarana prasarana, pembiayaan, membangun kemitraan, dll) 77
B. Peningkatan produksi komoditas unggulan kelompok binaan C. Keberlanjutan kegiatan/usaha kelompok binaan D. Fasilitasi kemitraan kelompok binaan E. Prestasi kelompok binaan F. Manfaat terhadap kesejahteraan kelompok binaan : (i) Peningkatan pendapatan anggota; (ii) Peningkatan pendidikan keluarga; iii) Perbaikan sosial ekonomi masyarakat. V. DUKUNGAN PENDANAAN UNTUK PENYULUHAN/PENDAMPINGAN
KEGIATAN
VI. PRESTASI DAN PENGHARGAAN DI BIDANG KETAHANAN PANGAN (fotocopy bukti dilampirkan) VII. DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk)) B. PENGAWAS/PENGENDALI ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN/MEDIK VETERINER/PENYIDIK I.
DATA DIRI A. Pendidikan B. Masa kerja C. Pelatihan yang diikuti terkait tugas periode 2013 – 2015 D. Jarak tempat tinggal pengawas/pengendali/ penyidik dengan wilayah kerja
II.
PERSIAPAN A. Melakukan pemetaan masalah/kasus B. Menyusun rencana kerja/program
III.
PELAKSANAAN A. Aktivitas pelayanan B. B i mbi n g an dan penda m pinga n pengendalian/pengawasan
da la m 78
C. Kunjungan ke sasaran D. Sistem peringatan dini (early warning system) E. Rekomendasi hasil pengamatan/pemeriksaan/ pengendalian F. Memberikan pelayanan informasi dalam bentuk pedoman, media cetak, elektronik G. Tindakan yang dilakukan (promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif) H. Efektivitas pengendalian resiko I. Pelaporan IV. DAMPAK PENGAWASAN/PENGENDALIAN A. Penyelesaian kasus/permasalahan B. Dampak terhadap kemajuan wilayah kerja : (i) Peningkatan pendapatan masyarakat, (ii) peningkatan produktivitas dan mutu pangan, dan (iii) Peningkatan keamanan pangan masyarakat V.
DUKUNGAN PENDANAAN
VI. PRESTASI DAN PENGHARGAAAN DI BIDANG KETAHANAN PANGAN (fotocopy bukti dilampirkan) VII. DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk) C. PENELITI I.
DATA DIRI A. Pendidikan B. Jabatan peneliti C. Pendidikan/pelatihan fungsional di penelitian dan/atau pengembangan memperoleh STTPP (Surat Tanda Pendidikan dan Pelatihan)
II.
bidang serta Tamat
KEBERHASILAN MENJALANKAN TUGAS A. Penerbitan karya tulis ilmiah
79
B. Penciptaan prototype, desain, pilot project, alat dan produk C. Penemuan teori dan konsep IPTEK yang dimanfaatkan untuk ketahanan pangan D. Perolehan paten IPTEK E. Diseminasi pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi F. Pembinaan kader peneliti (memimpin kelompok penelitian, membimbing/ konsultasi teknis, atau mengajar) G. Bimbingan/konsultasi ilmiah/teknis kepada peneliti yang lebih muda III.
CAKUPAN DAMPAK PENELITIAN
IV. DUKUNGAN PENDANAAN V.
PRESTASI DAN PENGHARGAAN DI BIDANG KETAHANAN PANGAN (fotocopy bukti dilampirkan)
VI. DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk))
....................2016 Yang mengusulkan
(........................) Keterangan : 1. Outline merupakan panduan dalam menyusun Profil Pengajuan ke Tingkat Nasional. 2. Usulan Profil Pengajuan disampaikan dalam bentuk Narasi (kualitatif) dan Data Keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan (kuantitatif). 3. Usulan Profil Pengajuan wajib disertai dengan ringkasan profil (executive summary) sepanjang ± 2 halaman.
80
LAMPIRAN 5 Formulir Pengajuan Calon Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016 Kategori :
PEMBINA KETAHANAN PANGAN
81
Pas foto berwarna ukuran 4 x 6 FORMULIR PENGAJUAN * CALON PENERIMA PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016
UNTUK KATEGORI PEMBINA KETAHANAN PANGAN PROVINSI ……………………… Yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama : ......................................................... 2. Jabatan : Kepala Badan/Kantor/Dinas/Pejabat yang menangani fungsi ketahanan pangan provinsi selaku Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan Provinsi 3. Alamat lengkap: ......................................................... Telp................................................... Dengan ini mengusulkan 1. Nama : ......................................................... 2. Jabatan (Gubernur/Bupati/Walikota/Kepala Desa/ Lurah) : …………………………………................ Sebagai calon penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016 untuk kategori Pembina Ketahanan Pangan. Sebagai bahan pertimbangan dalam penilaian terlampir disampaikan profil calon penerima penghargaan. .................... 2016 Yang mengusulkan
(........................) 82
Keterangan: * Formulir dikirimkan kepada Kepala Badan Ketahanan Pangan selaku Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Gedung E Lt. 4, Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan paling lambat diterima 9 September 2016 (stempel pos).
83
Lampiran Surat Pengusulan
OUTLINE PROFIL
KATEGORI PEMBINA KETAHANAN PANGAN (GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA, KEPALA DESA/LURAH)
PROFIL CALON PENERIMA Nama
: ……………………..........................
Pendidikan
: ……………………..........................
Riwayat Jabatan
: ……………………..........................
Riwayat Organisasi
: ……………………..........................
A. GUBERNUR I.
KELEMBAGAAN/ORGANISASI KETAHANAN PANGAN A. Pembentukan kelembagaan provinsi B. Dewan Ketahanan Pangan 1. Peran Ketua DKP Provinsi memimpin rapat kordinasi selama 3 tahun/2013-2015 (laporan dilampirkan) 2. Komitmen terhadap hasil konferensi DKP 3. Kegiatan yang dikoordinasikan oleh DKP terkait pangan dan gizi (penanganan rawan pangan, pasokan pangan, stabilisasi harga pangan, sistem data dan informasi pangan dan gizi, dll) 4. Penyediaan dana untuk membiayai operasional kegiatan Sekretariat DKP
84
II. PEMBANGUNAN SISTEM KETAHANAN PANGAN A. Situasi ketahanan pangan dan gizi selama tahun 2013-2015 (didukung dengan data, informasi, analisis dan sumber data) 1. Ketersediaan pangan (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, pangan lokal lainnya) a. Perkembangan produksi pangan (rata-rata trend tahun 2013-2015) berdasarkan potensi wilayah (tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan komoditas unggulan, perikanan) b. Ketersediaan pangan berdasarkan Neraca Bahan Makanan (NBM) selama Tahun 2013-2015 1) Energi dan Protein a) Ketersediaan energi b) Ketersediaan protein c) PPH ketersediaan 2) Perkembangan ketersediaan energi dan protein selama Tahun 2013-2015 c. Rata-rata penyediaan cadangan pangan pemerintah provinsi selama tahun 2013 2015 2. Perkembangan harga komoditas pangan selama tahun 2013-2015. Fluktuasi harga pangan diantaranya gabah, beras, daging sapi, daging ayam, telur, minyak goreng, gula pasir, dan lain-lain (Coefficient of Variation < 10) 3. Konsumsi pangan selama tahun 2013-2015 a. Tingkat konsumsi energi (anjuran 2000 kkal/kap/hari) selama 3 tahun berturutturut b. Tingkat konsumsi protein (anjuran 52 gr/kap/hari) selama 3 tahun berturut-turut c. Skor Pola Pangan Harapan rata-rata tiga tahun (cenderung meningkat) 4. Keamanan Pangan a. Upaya penanganan keamanan pangan periode tahun 2013 - 2015 85
b. Kasus terkait ketidakamanan pangan pada periode tahun 2013- 2015 (Bersumber dari Dinkes, Disperindag, BKP, dll); 5. Kemiskinan (tahun 2013 - 2015) a. Persentase penduduk miskin selama 3 tahun b. Persentase penduduk dengan konsumsi energi < 70% AKE 6. Status gizi penduduk (rata-rata selama tahun 2013-2015) a. Perkembangan jumlah balita gizi buruk b. Perkembangan angka kematian bayi c. Perkembangan angka kematian ibu melahirkan B. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan Ketahanan Pangan selama Tahun 2013-2015: 1. Pengembangan komoditas pangan unggulan/ kegiatan prioritas daerah (dukungan program untuk pengembangan produksi dan produktivitas) a. Pembangunan infrastruktur b. Penyediaan/bantuan sarana produksi (program dan sumber dana) c. Perluasan lahan tanaman pangan/ hortikultura/perkebunan (kelapa/gula/ kelapa sawit/ kakao/ sagu)/ lahan penggembalaan/ areal Hijauan Makanan Ternak (HMT)/ perluasan lahan budidaya perikanan (program dan sumber dana) d. Pengendalian OPT/pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak/ pengawasan dan pengendalian perikanan (program dan sumber dana) e. Penyediaan/bantuan alat mekanisasi tanaman pangan/hortikultura/ peternakan/ perikanan/perkebunan (program dan sumber dana) f. Dukungan program/kegiatan penyuluhan tanaman pangan/hortikultura/ perkebunan /peternakan/ perikanan (program dan sumber dana) 86
2. Penanganan kerawanan pangan a. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) b. Pemberian bantuan pangan c. Pengembangan cadangan pangan masyarakat rata-rata selama tahun 20132015 d. Dukungan terhadap usaha produktif kelompok (pertanian tanaman pangan/ hortikultura/perkebunan/ peternakan/ perikanan) e. Pembangunan/rehabilitasi pasar tradisional f. Dukungan sarana dan prasarana transportasi 3. Peningkatan diversifikasi pangan a. Keberlanjutan program optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan minimal 2 tahun b. Pengembangan pengolahan pangan pokok lokal c. Sumber dana d. Dukungan peraturan/kebijakan 4. Penanganan kemiskinan a. Penyediaan lapangan pekerjaan b. Pemberian kemudahan untuk menarik minat investor c. Pemberian bantuan modal usaha d. Program pemberian beasiswa bagi siswa kurang mampu (non-APBN) e. Jaminan kesehatan masyarakat miskin f. Pengadaan pasar murah/subsidi pangan 5. Perbaikan gizi dan kesehatan a. Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan b. Upaya perbaikan gizi masyarakat C. Dukungan Swasta/Dunia Usaha terhadap Pembangunan Ketahanan Pangan dan Gizi 1. Pemberian kemudahan untuk menarik minat investor di bidang Ketahanan Pangan a. Program pemberian kemudahan untuk menarik minat investor (pemberian 87
izin/regulasi/ penghapusan retribusi/ pelayanan terpadu) b. Pertumbuhan investasi rata-rata selama periode tahun 2013-2015 2. Jumlah proyek/kegiatan usaha (di bidang pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, dll) III. PRESTASI DAN PENGHARGAAN A. Prestasi dan penghargaan di bidang pangan dan gizi B. Prestasi dan penghargaan non-pangan IV. DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk))
B. BUPATI/WALIKOTA I.
KELEMBAGAAN/ORGANISASI KETAHANAN PANGAN A. Pembentukan kelembagaan kabupaten/kota B. Dewan Ketahanan Pangan (periode tahun 2013 – 2015) 1. Peran Ketua DKP Kabupaten/Kota memimpin rapat kordinasi selama 3 tahun/2013-2015 (laporan dilampirkan) 2. Keikutsertaan Bupati/Walikota dalam Sidang Regional dalam 3 tahun terakhir (2013-2015) 3. Komitmen terhadap hasil Sidang Regional DKP (tahun 2013-2015) 4. Kegiatan yang dikoordinasikan oleh DKP terkait pangan dan gizi (penanganan rawan pangan, pasokan pangan, stabilisasi harga pangan, sistem data dan informasi pangan dan gizi, dll)
88
II. PEMBANGUNAN SISTEM KETAHANAN PANGAN A. Situasi ketahanan pangan dan gizi selama tahun 2013-2015 (didukung dengan data, informasi, analisis dan sumber data) 1. Ketersediaan pangan (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, pangan lokal lainnya) a. Perkembangan produksi pangan (rata-rata trend Tahun 2013-2015) berdasarkan potensi wilayah b. Ketersediaan pangan berdasarkan Neraca Bahan Makanan (NBM) rata-rata selama Tahun 2013-2015 1) Ketersediaan energi 2) Ketersediaan protein 3) PPH ketersediaan c. Rata-rata penyediaan cadangan pangan pemerintah kabupaten/kota per tahun, diluar CPP (periode 2013 – 2015) 2. Perkembangan harga komoditas pangan selama tahun 2013-2015 Fluktuasi harga pangan diantaranya gabah, beras, cabai, daging sapi, daging ayam, telur, minyak goreng, gula pasir, dan lain-lain (Coefficient of Variation < 10) 3. Konsumsi pangan selama tahun 2013-2015 a. Tingkat konsumsi energi (anjuran 2000 kkal/kap/hari) selama 3 tahun berturutturut b. Tingkat konsumsi protein (anjuran 52 gr/kap/hari) selama 3 tahun berturut-turut c. Skor Pola Pangan Harapan rata-rata tiga tahun (cenderung meningkat). 4. Keamanan Pangan a. Upaya penanganan keamanan pangan periode tahun 2013 - 2015 b. Kasus terkait ketidakamanan pangan pada periode tahun 2013- 2015 (bersumber dari Dinkes, Disperindag, BKP, dll)
89
5. Kemiskinan periode tahun 2013 – 2015 (suber data BPS) a. Persentase penduduk miskin selama 3 tahun b. Persentase penduduk dengan konsumsi energi < 70% 6. Status gizi penduduk (rata-rata selama tahun 2013-2015) a. Perkembangan jumlah balita gizi buruk b. Perkembangan angka kematian bayi c. Perkembangan angka kematian ibu melahirkan B. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan Ketahanan Pangan selama Tahun 2013-2015: 1. Pengembangan komoditas pangan unggulan/ kegiatan prioritas daerah (dukungan program untuk pengembangan produksi dan produktivitas) a. Pembangunan infrastruktur (program dan sumber dana) 1) Untuk Kabupaten : Program pembangunan/ rehabilitasi prasarana : irigasi teknis/non teknis/ jalan usahatani/ jembatan/angkutan/ transportasi/pasar/cold storage/RPH/ RPA/TPI 2) Untuk Kota : Program pembangunan/ rehabilitasi prasarana : perdagangan dan jasa (jalan/ jembatan/ angkutan/ transportasi, gudang/tempat penyimpanan, pasar/RPH/RPA) b. Penyediaan/bantuan sarana produksi 1) Untuk Kabupaten : Penyediaan sarana produksi tanaman pangan/hortikultura/ peternakan/ perikanan/ perkebunan (benih/bibit, alat tangkap ikan, pupuk, pestisida, dll) 2) Untuk Kota : Fasilitasi dukungan sarana produksi, perdagangan, industri dan jasa (perikanan, hortikultura, peraturan, perizinan, pasar/toko, dll) 90
c. Pengembangan/perluasan usaha 1) Untuk Kabupaten : Program perluasan lahan tanaman pangan/hortikultura/ perkebunan (kelapa/gula/kelapa sawit/ kakao/sagu) lahan penggembalaan/areal Hijauan Makanan Ternak (HMT)/ perluasan lahan budidaya perikanan 2) Untuk Kota : Program pengembangan/ fasilitasi usaha kecil menengah bidang pangan (pembinaan usaha, fasilitasi tempat usaha, fasilitasi jejaring mitra usaha, dll) d. Pengawasan dan Pengendalian usaha budidaya /produksi pangan 1) Untuk Kabupaten : Pengendalian/ pencegahan dan penanggulangan penyakit pada tanaman pangan/ hortikultura/ perkebunan/peternakan/ perikanan 2) Untuk Kota : Pembinaan dan pengawasan usaha produksi pangan (regulasi, promosi/sosialisasi, keamanan pangan, dll) e. Penyediaan/bantuan alat mekanisasi/ peralatan industri pangan yang bersumber dari APBD Kabupaten/Kota 1) Untuk Kabupaten : Program penyediaan/bantuan alat mekanisasi tanaman pangan/ hortikultura/ peternakan/perikanan/ perkebunan. 2) Untuk Kota : Program penyediaan/bantuan peralatan industri pangan (mesin pencetak makanan, mesin pengering, mesin perajang, pengemasan, dll) f. Dukungan program/kegiatan penyuluhan budidaya (tanaman pangan/hortikultura/ perkebunan/ peternakan/ perikanan), atau penyuluhan di bidang pengolahan pangan (higienis, kemasan, daya simpan, dll) 1) Untuk kabupaten : Program penyuluhan budidaya/pengolahan hasil tanaman 91
pangan/hortikultura/perkebunan/ peternakan/perikanan 2) Untuk kota : Program/kegiatan penyuluhan di bidang pengolahan pangan (higienis, kemasan, daya simpan, dll) 2. Penanganan kerawanan pangan a. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) b. Pemberian bantuan pangan daerah c. Pengembangan cadangan pangan masyarakat rata-rata selama tahun 20132015 d. Dukungan pengembangan usaha bagi masyarakat miskin/rawan pangan 3. Peningkatan keterjangkauan pangan Upaya meningkatkan keterjangkauan pangan (penyediaan pangan murah, peningkatan daya beli, efisiensi distribusi) dan sumber dana 4. Peningkatan diversifikasi pangan a. Keberlanjutan program optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan minimal 2 tahun b. Pengembangan pengolahan pangan pokok lokal c. Sumber dana d. Dukungan peraturan/kebijakan 5. Penanganan kemiskinan a. Penyediaan lapangan pekerjaan b. Pemberian kemudahan untuk menarik minat investor c. Pemberian bantuan modal usaha d. Program pemberian beasiswa bagi siswa kurang mampu (non-APBN) e. Jaminan kesehatan masyarakat miskin 6. Perbaikan gizi dan kesehatan c. Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan d. Upaya perbaikan gizi masyarakat
92
III.
PRESTASI DAN PENGHARGAAN A. Prestasi dan penghargaan di bidang pangan dan gizi B. Prestasi dan penghargaan non-pangan
IV. DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk)) C. KEPALA DESA/LURAH I. KELEMBAGAAN PANGAN DI DESA/KELURAHAN (KELOMPOK LUMBUNG PANGAN/KELOMPOK TANI/ GAPOKTAN / DASAWISMA / KOPERASI TANI/ KELEMBAGAAN LAINNYA) II. PEMBANGUNAN SISTEM KETAHANAN PANGAN A. Produksi pangan unggulan (tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perikanan, perkebunan) 1. Perkembangan produksi (rata-rata trend tahun 2013 - 2015) 2. Upaya peningkatan produksi/penyediaan pangan (peningkatan sarana prasarana produksi, penanggulangan hama penyakit, jalan, transportasi, gudang/ penyimpanan pangan, pasar, dll) 3. Sumber dana B. Cadangan / lumbung pangan 1. Perkembangan jumlah kelembagaan cadangan/ lumbung pangan 2. Sumber dana pengadaan isi cadangan/lumbung pangan C. Peningkatan diversifikasi pangan 1. Program pemanfaatan lahan pekarangan untuk sumber pangan keluarga 2. Banyaknya pelaku usaha industri pengolahan pangan lokal 3. Sumber dana peningkatan diversifikasi pangan
93
D. Penanganan Rawan Pangan/Miskin 1. Pemberian bantuan pangan dari desa/kelurahan (bukan program raskin) 2. Upaya pemerintah desa/kelurahan dalam mengembangkan usaha produktif kelompok untuk penanganan rawan pangan/miskin (pelatihan keterampilan, pelatihan manajemen usaha, bantuan modal, dll) E. Perbaikan gizi dan peningkatan kesehatan 1. Upaya peningkatan pelayanan kesehatan (posyandu, poskesdes, posbindu, warung obat desa, pos persalinan terpadu, dll) 2. Penanganan Balita Gizi Buruk 3. Sumber dana III.
PRESTASI DAN PENGHARGAAN A. Prestasi dan penghargaan di bidang pangan dan gizi B. Prestasi dan penghargaan non-pangan
IV. DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk)
....................2016 Yang mengusulkan
(........................)
94
Keterangan : 1. Outline merupakan panduan dalam menyusun Profil Pengajuan ke Tingkat Nasional. 2. Usulan Profil Pengajuan disampaikan dalam bentuk Narasi (kualitatif) dan Data Keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan (kuantitatif). 3. Usulan Profil Pengajuan wajib disertai dengan ringkasan profil (executive summary) sepanjang ± 2 halaman.
95
LAMPIRAN 6
KUESIONER
96
Form Penilaian Profil Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016
Kategori Pelopor Ketahanan Pangan Nama Jabatan Alamat
: : :
Indikator Kegiatan I.
II.
(data dukung dilampirkan) Efisiensi penggunaan input dalam menghasilkan output (sumber daya alam, manusia, finansial, teknologi, sosial budaya) 1. Sangat efisien 2. Cukup efisien 3. Kurang efisien Orisinalitas/keaslian ide atau prakarsa A. Orisinalitas prakarsa/ide baru 1. Ide baru 2. Pengembangan dari ide yang sudah ada B. Kreativitas/daya cipta (menghasilkan sesuatu yang baru/berbeda) 1. Luar biasa 2. Biasa
III. Tingkat kesulitan/masalah/hambatan yang dihadapi A. Hambatan dalam penerimaan ide (sosial budaya) 1. Tinggi 2. Sedang 3. Rendah B. Tantangan dalam menerapkan ide (sumber daya alam, manusia, finansial) 1. 2. 3.
Sangat sulit Sulit Mudah
Nilai Maks 100 100 70 20 100 60 60 40 40 40 20 100 50 50 30 10 50 50 30 10
IV. Daya juang/kegigihan dalam mengatasi tingkat kesulitan yang dihadapi
V.
Nilai
100
1. Tinggi 2. Sedang 3. Rendah
100 70 20
Dampak positif bagi masyarakat luas A. Tingkat kemanfaatan bagi masyarakat 1. Sangat penting 2. Cukup Penting 3. Kurang penting B. Cakupan masyarakat penerima manfaat 1. Sangat luas 2. Cukup luas 3. Terbatas C. Inovasi yang dihasilkan dapat diterima/diaplikasikan 1. Sangat mudah 2. Cukup mudah 3. Sulit D. Kontinuitas kegiatan 1. Berkelanjutan 2. Tidak berlanjut
100 40 40 30 10 30 30 20 10 15 15 10 5 15 15 0
VI. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan 1. Tingkat nasional 2. Tingkat provinsi 3. Tingkat kabupaten/kota VII. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk)) 1. Lengkap 2. Tidak lengkap Jumlah
100 100 75 50
50 50 20 650
Bobot
Nilai Akhir
Form Penilaian Profil Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016
Kategori Pemangku Ketahanan Pangan Nama Jabatan Alamat
: : :
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
I.
II.
Keteladanan/ketokohan/kharismanya mampu menggerakkan/memotivasi A. Komponen/lapisan/golongan masyarakat yang digerakkan 1. Seluruh komponen masyarakat 2. Hanya komponen masyarakat tertentu B. Perubahan/kemajuan yang dihasilkan 1. Luar biasa 2. Biasa Bentuk kearifan lokal (local wisdom ) yang berhasil dilestarikan/dikembangkan (kelembagaan, sanksi sosial, pola bercocok tanam, lumbung, perlindungan terhadap lingkungan, dll) 1. > 3 aspek 2. 2-3 aspek 3. 1 aspek
Nilai
Nilai Maks 100 50 50 20 50 50 10
100 100 75 50
III.
Cakupan wilayah yang mendapat manfaat 1. Wilayah nasional/provinsi 2. Wilayah kabupaten/kota 3. Wilayah kecamatan
100 100 50 20
IV.
Penghargaan/pengakuan dari masyarakat 1. Penghargaan/pengakuan tingkat nasional 2. Penghargaan/pengakuan tingkat provinsi 3. Penghargaan/pengakuan tingkat kabupaten/kota
100 100 75 50
V.
Daya juang (keuletan dan konsistensi) untuk menggerakkan masyarakat 1. Tinggi 2. Sedang 3. Rendah
VI.
Dampak bagi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan 1. Tinggi 2. Sedang 3. Rendah
VII. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan 1. Tingkat nasional 2. Tingkat provinsi 3. Tingkat kabupaten/kota VIII. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk)) 1. Lengkap 2. Tidak lengkap Jumlah
100 100 60 20 100 100 60 20 100 100 75 50
50 50 20 750
Bobot
Nilai Akhir
Form Penilaian Profil Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016
Kategori Pelaku Ketahanan Pangan A. Kelompok/Gabungan Kelompok yang Mengelola Kegiatan Produksi Pangan (Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, Peternakan, Perikanan) Nama : Jabatan : Alamat :
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
I.
Aspek teknis A. Produktivitas/populasi berdasarkan kegiatan yang dikelola tahun 2013-2015 (kuantitas dan kualitas) *) 1. Meningkat 2. Tetap 3. Turun
Nilai
Nilai Maks 100 20 20 10 0
*) Khusus untuk bidang perkebunan non pangan dan kehutanan harus terintegrasi dengan komoditas pangan/buah-buahan/ternak/ikan.
B. Pemupukan/pemberian pakan/obat-obatan dan vitamin 1. Sesuai dengan anjuran (dosis, waktu, spesifik lokasi) 2. Tidak sesuai dengan anjuran C. Penerapan budidaya yang ramah lingkungan (pengolahan dan pemanfaatan bahan organik dan limbah) 1. Menerapkan budidaya ramah lingkungan dan tidak menimbulkan kerusakan lingkungan sekitar 2. Mengetahui tetapi belum menerapkan teknologi ramah lingkungan D. Penggunaan benih/bibit unggul (bersertifikat) 1. Ya 2. Tidak E. Penggunaan sarana-prasarana (pilih salah satu) 1. Tanaman Pangan/Hortikultura/Perkebunan (sarana alsintan untuk pengolahan lahan, panen, dan pasca panen) 1. Menggunakan > 2 jenis alsintan 2. Menggunakan 1-2 jenis alsintan 2. Peternakan/perikanan (perbaikan kandang/kolam, alat dan mesin, dan sebagainya) 1. Menggunakan > 2 sarana dan prasarana 2. Menggunakan 1-2 sarana dan prasarana F. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman, Penyakit Ternak/Ikan (pilih salah satu) 1. Tanaman Pangan/Hortikultura/Perkebunan 1. Menerapkan pengendalian hama terpadu (termasuk pola tanam, penggunaan pestisida sesuai anjuran, agensia hayati/musuh alami, dsb) 2. Tidak menerapkan 2. Peternakan/Perikanan 1. Menerapkan pengendalian penyakit/kesehatan hewan/pengendalian lingkungan/pengendalian hama hayati/penerapan biosecurity 2. Tidak menerapkan
15 15 5 15 15 5 15 15 5 15 15 15 7 15 15 7 20 20 20 5 20 20 5
II. Aspek ekonomi A. Penyusunan rencana usaha 1. Disusun dan sesuai panduan/rekomendasi 2. Disusun tetapi tidak sesuai panduan/rekomendasi B. Pengembangan usaha (usaha saprodi/penangkar benih/bibit/ pengolahan hasil, dsb) 1. ≥ 3 usaha 2. 1-2 usaha C. Pemasaran/cara menjual/memasarkan hasil 1. Berkelompok 2. Berkelompok dan perorangan 3. Perorangan D. Peningkatan nilai tambah 1. Ada peningkatan nilai tambah melalui grading /pengemasan/ pengolahan hasil, dll 2. Tidak ada
100 15 15 5
III. Aspek sosial A. Dinamika kelompok 1. Anggota kelompok berperan aktif 2. Anggota kelompok kurang berperan aktif
100 30 30 15
25 25 15 30 30 20 10 30 30 5
Bobot
Nilai Akhir
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
B. Koordinasi dalam kelompok 1. Pertemuan dan pembagian tugas antar anggota berjalan baik 2. Pertemuan berjalan dan pembagian tugas tidak ada C. Kemitraan dengan perbankan, koperasi, BUMN/BUMD, swasta 1. > 3 mitra 2. 1 - 3 mitra
Nilai
Nilai Maks 35 35 15 35 35 20
IV. Aspek administrasi A. AD-ART dan atau aturan lain 1. Ada, tertulis lengkap 2. Tidak ada AD-ART, tapi ada aturan lain yang tertulis 3. Ada aturan tapi tidak tertulis B. Organisasi 1. Kepengurusan lengkap (ketua, sekretaris, bendahara, seksi-seksi) 2. Kepengurusan tidak lengkap C. Pembukuan kegiatan (meliputi: keuangan, notulen rapat, buku tamu, daftar anggota)
100 30 30 10 5 30 30 10
1. Tertib, teratur/rutin, dan lengkap 2. Tidak lengkap D. Kantor/Sekretariat 1. Ada, dilengkapi dengan papan nama dan data dinding 2. Ada, tapi tidak dilengkapi dengan papan nama dan data dinding
30 10 10 10 5
V.
VI.
30
Manfaat kegiatan kelompok A. Manfaat terhadap kesejahteraan anggota/masyarakat: (i) Peningkatan pendapatan anggota; (ii) Peningkatan pendidikan keluarga; iii) Peningkatan status gizi; iv) Perbaikan sosial ekonomi masyarakat, mencakup: 1. ≥ 3 aspek 2. 2 aspek 3. 1 aspek B. Cakupan manfaat kegiatan 1. Anggota kelompok dan masyarakat 2. Anggota kelompok
100
Aspek permodalan dan peralatan/aset A. Sumber dana (jawaban bisa lebih dari satu) 1. Swadana 2. Sumber-sumber lain (CSR /lembaga keuangan) 3. Pemerintah B. Pengelolaan dana 1. Berlanjut dan berkembang 2. Berlanjut C. Pemanfaatan dan pemeliharaan alat/aset 1. Dimanfaatkan dan dirawat 2. Dimanfaatkan dan tidak dirawat D. Akuntabilitas 1. Transparan dan dapat dipertanggungjawabkan 2. Tidak transparan
100 25 15 7 3 35 35 15 20 20 10 20 20 5
VII. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan 1. Tingkat nasional 2. Tingkat provinsi 3. Tingkat kabupaten/kota VIII. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk)) 1. Lengkap 2. Tidak lengkap Jumlah
50 50 35 20 50 50 20
100 100 75 50
50 50 20 750
Bobot
Nilai Akhir
Form Penilaian Profil Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016
Kategori Pelaku Ketahanan Pangan Nama Jabatan Alamat
: : :
B. Kelompok/Gabungan Kelompok Pemberdayaan Masyarakat
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
I.
Aspek kelembagaan kelompok/gabungan kelompok A. Identitas kelompok/gabungan kelompok 1. Usia kelompok/gabungan kelompok dalam melaksanakan usaha sejenis pada saat penilaian (SK dilampirkan) 1. > 5 tahun 2. 3 - 5 tahun 3. < 3 tahun 2. Rencana kegiatan tertulis 1. Disusun sesuai hasil musyawarah anggota 2. Disusun oleh ketua/pengurus saja 3. Pembukuan (meliputi: keuangan, notulen rapat, buku tamu, daftar anggota) 1. Dibuat secara lengkap, tertib dan teratur 2. Dibuat tidak lengkap tetapi tertib dan teratur 3. Dibuat tidak lengkap, tidak tertib dan tidak teratur B. Pengelolaan kelompok/gabungan kelompok 1. Rapat/pertemuan anggota 1. Dilakukan secara rutin lebih dari 10 kali setahun 2. Dilakukan secara rutin 5-10 kali setahun 3. Dilakukan secara rutin kurang dari 5 kali setahun. 2. Memiliki AD/ART, dan/atau aturan, dan/atau norma 1. Tertulis dan lengkap 2. Tertulis dan kurang lengkap 3. Ada tapi tidak tertulis 3. Struktur organisasi 1. Kepengurusan lengkap: ketua, sekretaris, bendahara, seksi-seksi 2. Kepengurusan tidak lengkap: ketua, sekretaris, bendahara
Nilai
Nilai Maks 100 35 10 10 7 3 10 10 5 15 15 10 5 65 20 20 10 5 25 25 10 5 20 20 10
II. Manajemen kegiatan Kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan usaha produktif/kesehatan/gizi masyarakat A. Program kerja 1. Disusun secara periodik dan tertulis 2. Tidak disusun secara periodik B. Pelaksanaan kegiatan 1. Pemupukan modal/dana kelompok/gabungan kelompok (pilih salah satu) a. Mendukung pengembangan usaha produktif 1. Tambahan permodalan diperoleh dari berbagai sumber: iuran anggota, keuntungan hasil usaha, perbankan, koperasi, BUMN/BUMD 2. Tambahan permodalan hanya dari iuran anggota & keuntungan hasil usaha 3. Dana hanya dari bantuan pemerintah b. Mendukung pengembangan kegiatan kesehatan/gizi masyarakat 1. Tambahan dana dari donatur/masyarakat/pemerintah dan iuran anggota 2. Tambahan dana hanya berasal dari iuran anggota 3. Dana hanya dari bantuan pemerintah/donatur 2. Pengembangan usaha produktif dan pelayanan/pengembangan kesehatan/gizi masyarakat (pilih salah satu) a. Kelompok/gabungan kelompok yang mengembangkan usaha produktif 1. Memberikan pelayanan dan pembinaan bagi kebutuhan anggota, di luar anggota, dan di luar wilayahnya 2. Memberikan pelayanan dan pembinaan bagi kebutuhan anggotanya saja b. Kelompok/gabungan kelompok yang mengembangkan kegiatan untuk meningkatkan status kesehatan/gizi masyarakat (kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi, pencegahan dan penanggulangan diare)
100
1. > 3 jenis kegiatan 2. 2-3 jenis kegiatan 3. 1 kegiatan 3. Peningkatan kualitas SDM melalui: penyuluhan/pendampingan/ pembinaan dilakukan kepada anggota secara rutin :
15 10 5
100 10 10 5 45 15 15 15 10 5 15 15 10 5 15 15 15 10
15
15
Bobot
Nilai Akhir
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
1. >10 kali setahun 2. 5-10 kali setahun 3. < 5 kali setahun C. Dampak kegiatan 1. Perkembangan pendapatan/kesehatan/gizi masyarakat (pilih salah satu disesuaikan dengan bidang yang dikelola) a. Bidang pengembangan usaha produktif: 1) Persentase anggota yang mengalami peningkatan pendapatan : 1. > 70 % 2. 40% - 70 % 3. < 40% 2) Proporsi pemanfaatan pendapatan untuk pangan: 1. < 40% 2. 40% - 60 % 3. > 60 % b. Bidang pengembangan kesehatan/gizi masyarakat Persentase sasaran yang mengalami perbaikan kesehatan/gizi: 1. > 70 % 2. 40% - 70 % 3. < 40% 2. Pengembangan partisipasi anggota/sasaran Persentase kehadiran/keaktifan anggota dalam setiap pertemuan: 1. > 80% 2. 50% - 80% 3. < 50% D. Pelaporan kegiatan/keuangan 1. Dibuat secara tertib dan teratur/rutin 2. Dibuat tetapi tidak rutin
Nilai
Nilai Maks 15 10 5 35 20 20 10 10 7 3 10 10 7 3 20 20 10 5 15 15 10 5 10 10 5
III Aspek permodalan dan peralatan/aset A. Sumber dana (jawaban bisa lebih dari satu) 1. Swadana 2. Sumber-sumber lain (CSR /lembaga keuangan) 3. Pemerintah B. Pemanfaatan dana 1. Sesuai dengan tujuan program dan aturan yang berlaku 2. Sesuai dengan tujuan program, tetapi tidak sesuai dengan aturan yang berlaku C. Pengelolaan dana 1. Berlanjut dan berkembang 2. Berlanjut dan tidak berkembang D. Pemanfaatan dan pemeliharaan alat/aset 1. Dimanfaatkan dan dipelihara 2. Dimanfaatkan dan tidak dipelihara
100 25 15 7 3 20 20
IV. Aspek kemitraan (pilih salah satu) A. Bidang pengembangaan usaha produktif 1. Jumlah kemitraan dengan: perbankan/koperasi/BUMN/BUMD/ swasta dan/ atau kelompok lain 1. > 3 mitra 2. 1 - 3 mitra 2. Lama bermitra (tahun) 1. > 3 2. 1 - 3 3. < 1 3. Perjanjian kemitraan 1. Kontrak tertulis 2. Kontrak tidak tertulis B. Bidang pengembangan kesehatan/gizi masyarakat 1. Bermitra dengan: Puskesmas/rumah sakit setempat, swasta, dan/atau kelompok lain
100 100
1. > 3 mitra 2. 1 - 3 mitra 2. Lama bermitra (tahun) 1. > 3 2. 1 - 3 3. < 1 3. Kegiatan/pelayanan yang dilakukan dengan mitra: 1. > 3 kegiatan/pelayanan 2. 2 – 3 kegiatan/pelayanan 3. < 2 kegiatan/pelayanan
5 35 35 15 20 20 10
40 40 25 30 30 25 10 30 30 15 100 40 40 25 30 30 20 10 30 30 20 10
Bobot
Nilai Akhir
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
V.
Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan 1. Tingkat nasional 2. Tingkat provinsi 3. Tingkat kabupaten/kota
VI. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk)) 1. Lengkap 2. Tidak lengkap
Nilai
Nilai Maks 100 100 75 50 50
50 20 Jumlah
550
Bobot
Nilai Akhir
Form Penilaian Profil Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016
Kategori Pelaku Ketahanan Pangan C. Kelompok/Gabungan Kelompok Masyarakat/Pelaku Usaha Pangan Skala Kecil dan Menengah di Bidang Industri Pangan Olahan atau Perakit Teknologi Pangan Nama : Jabatan : Alamat : C. 1. Pengembangan Industri Pangan Olahan
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
I. Aspek teknis A. Penggunaan pangan lokal sebagai bahan baku : 1. > 70 % 2. 50 - 70 % 3. < 50 % B. Ketersediaan bahan baku (jumlah dan waktu) 1. Tersedia sepanjang waktu 2. Musiman 3. Sulit didapat C. Pemeliharaan alat pengolahan 1. Mudah dan biaya murah 2. Mudah tapi biaya mahal 3. Sulit dan biaya mahal D. Hasil pengolahan pangan 1. Jenis produk yang dihasilkan (tepung, mie, berasan, dsb) 1. > 2 jenis 2. 1-2 jenis 2. Peningkatan produksi 1. Meningkat 2. Tetap 3. Keamanan produk yang dihasilkan 1. Dikemas, berlabel dan berizin (IRT, BPOM/dinkes, MUI) 2. Dikemas dan berlabel
Nilai
Nilai Maks 100 20 20 10 5 20 20 10 5 20 20 10 5 40 10 10 5 15 15 5 15 15 5
II. Aspek ekonomi A. Cakupan wilayah pemasaran 1. Tingkat provinsi/nasional 2. Tingkat kabupaten/kota 3. Tingkat desa/kecamatan B. Peningkatan nilai tambah Pengembangan industri pangan olahan (peningkatan daya simpan, cita rasa, nilai gizi, dll) 1. > 2 nilai 2. 1-2 nilai C. Peningkatan pendapatan masyarakat 1. Meningkat 2. Tetap
100 30 30 20 10 30
III. Aspek sosial A. Koordinasi dalam kelompok 1. Pertemuan dan pembagian tugas antar anggota berjalan baik 2. Pertemuan berjalan dan pembagian tugas tidak ada B. Kemitraan dengan perbankan, koperasi, BUMN/BUMD, swasta 1. > 3 mitra 2. 1 - 3 mitra
100 40 40 20 60 60 40
IV. Aspek administrasi A. Memiliki aturan dan/atau norma 1. Tertulis dan lengkap 2. Tertulis dan tidak lengkap 3. Ada tapi tidak tertulis B. Struktur organisasi 1. Kepengurusan lengkap (misal ketua, sekretaris, bendahara, seksi-seksi, dll) 2. Kepengurusan tidak lengkap C. Kantor/sekretariat 1. Ada, dilengkapi dengan papan nama dan data dinding 2. Ada, tapi tidak dilengkapi dengan papan nama dan data dinding D. Rencana usaha 1. Tertulis 2. Tidak tertulis
100 30 30 20 5 30 30 15 10 10 5 30 30 10
V. Aspek permodalan A. Sumber dana (pilih salah satu) 1. Kelompok/Gabungan Kelompok (jawaban bisa lebih dari satu) 1. Swadana 2. Sumber-sumber lain (CSR /lembaga keuangan) 3. Pemerintah
100 40 40 25 10 5
30 20 40 40 10
Bobot
Nilai Akhir
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
2. Pelaku usaha skala kecil dan menengah (jawaban bisa lebih dari satu) 1. Swadana 2. Sumber-sumber lain (CSR /lembaga keuangan) 3. Pemerintah B. Pengelolaan dana/aset (pilih salah satu) 1. Pengelolaan dana bantuan 1. Berlanjut dan berkembang 2. Berlanjut 2. Pemanfaatan aset bantuan 1. Dimanfaatkan dan dipelihara 2. Dimanfaatkan dan tidak dipelihara 3. Dana dan aset bantuan 1. Berkembang dan aset dimanfaatkan 2. Berkembang dan aset tidak dimanfaatkan VI. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan 1. Tingkat nasional 2. Tingkat provinsi 3. Tingkat kabupaten/kota VII. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk)) 1. Lengkap 2. Tidak lengkap Jumlah
Nilai
Nilai Maks 40 25 10 5 60 60 60 25 60 60 25 60 60 25 100 100 75 50
50 50 20 650
Bobot
Nilai Akhir
Form Penilaian Profil Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016
Kategori Pelaku Ketahanan Pangan C. Kelompok/Gabungan Kelompok Masyarakat/Pelaku Usaha Pangan Skala Kecil dan Menengah di Bidang Industri Pangan Olahan atau Perakit Teknologi Pangan Nama : Jabatan : Alamat : C. 2. Perakitan Teknologi Pangan
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
I. Aspek teknis A. Ketersediaan suku cadang untuk unit perakitan 1. Mudah dan biaya murah 2. Mudah tapi biaya mahal 3. Sulit dan biaya mahal B. Operasional penggunaan hasil perakitan teknologi pangan 1. Tepat guna (multi fungsi) 2. Dua fungsi 3. Satu fungsi C. Hasil perakitan teknologi pangan 1. Dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan perawatan mudah 2. Dapat dimanfaatkan oleh masyarakat tetapi perawatan sulit 3. Tidak dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
Nilai
Nilai Maksimum 100 30 30 20 10 30 30 20 10 40 40 20 10
II. Aspek ekonomi A. Pemasaran hasil perakitan teknologi pangan 1. Tingkat provinsi/nasional 2. Tingkat kabupaten/kota 3. Tingkat desa/kecamatan B. Peningkatan nilai tambah 1. > 1 fungsi 2. 1 fungsi C. Peningkatan pendapatan masyarakat 1. Meningkat 2. Tetap
100 30 30 20 10 30 30 10 40 40 10
III. Aspek sosial A. Koordinasi dalam kelompok 1. Pertemuan dan pembagian tugas antar anggota berjalan baik 2. Pertemuan berjalan dan pembagian tugas tidak ada B. Kemitraan dengan perbankan, koperasi, BUMN/BUMD, swasta 1. > 3 mitra 2. 1 - 3 mitra
100 40 40 20 60 60 40
IV. Aspek administrasi A. Memiliki aturan dan/atau norma 1. Tertulis dan lengkap 2. Tertulis dan tidak lengkap 3. Ada tapi tidak tertulis B. Struktur organisasi 1. Kepengurusan lengkap (misal ketua, sekretaris, bendahara, seksi-seksi, dll) 2. Kepengurusan tidak lengkap C. Kantor/sekretariat 1. Ada, dilengkapi dengan papan nama dan data dinding 2. Ada, tapi tidak dilengkapi dengan papan nama dan data dinding D. Rencana usaha 1. Tertulis 2. Tidak tertulis
100 30 30 20 0 30
V. Aspek permodalan A. Sumber dana (pilih salah satu) 1. Kelompok/Gabungan Kelompok (jawaban bisa lebih dari satu) 1. Swadana 2. Sumber-sumber lain (CSR /lembaga keuangan) 3. Pemerintah 2. UKM (jawaban bisa lebih dari satu) 1. Swadana 2. Sumber-sumber lain (CSR /lembaga keuangan) 3. Pemerintah B. Pengelolaan dana/aset (pilih salah satu) 1. Pengelolaan dana bantuan 1. Berlanjut dan berkembang 2. Berlanjut 2. Pemanfaatan aset bantuan 1. Dimanfaatkan dan dipelihara 2. Dimanfaatkan dan tidak dipelihara 3. Dana dan aset bantuan 1. Berkembang dan aset dimanfaatkan 2. Berkembang dan aset tidak dimanfaatkan
100 40 40 25 10 5 40 25 10 5 60 60 60 25 60 60 25 60 60 25
30 15 10 10 0 30 30 10
Bobot
Nilai Akhir
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
VI. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan 1. Tingkat nasional 2. Tingkat provinsi 3. Tingkat kabupaten/kota VII. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk)) 1. Lengkap 2. Tidak lengkap Jumlah
Nilai
Nilai Maksimum 100 100 75 50 50 50 20 650
Bobot
Nilai Akhir
Form Penilaian Profil Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016
Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan A. Petugas Penyuluh/Pendamping Nama Jabatan Alamat
: : :
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
I.
Data diri A. Masa kerja 1. > 10 tahun 2. 5 – 10 tahun 3. < 5 tahun B. Pelatihan yang diikuti terkait tugas, periode 2013-2015 (bersertifikat) 1. > 6 kali 2. 4 – 6 kali 3. < 4 kali
II.
Cakupan wilayah kerja A. Efektifitas wilayah kerja penyuluh/pendamping 1. 1-2 desa 2. 3-4 desa 3. > 4 desa B. Jarak tempuh tempat tinggal dengan wilayah kerja 1. Berada dalam wilayah kerja 2. Di luar wilayah kerja 1-5 km 3. Di luar wilayah kerja > 5 km C. Jumlah kegiatan/usaha kelompok yang dibina 1. > 5 kegiatan/komoditas 2. 3 – 5 kegiatan/komoditas 3. < 3 kegiatan/komoditas
III. Keberhasilan dalam melaksanakan tugas (dalam satu tahun terakhir) Bidang pangan (pertanian, perikanan, kehutanan) A. Persiapan Penyuluhan 1. Penyusunan data potensi wilayah kerja (peta wilayah binaan, peta potensi wilayah binaan, data potensi wilayah binaan, Rencana Kegiatan Penyuluhan dalam bentuk jadwal bulanan) 1. > 3 jenis 2. 1-3 jenis 2. Keterlibatan dalam penyusunan programa penyuluhan (penyusunan dan rekapitulasi programa, pemeringkatan masalah, dan sinkronisasi kegiatan penyuluhan) 1. > 3 kegiatan 2. 1-3 kegiatan 3. Penyusunan rencana kerja tahunan 1. 2 kali setahun 2. 1 kali setahun 4. Membimbing penyusunan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RUK/RUB, RDK, RDKK dan RDKK pupuk bersubsidi) 1. > 3 rencana 2. 1-3 rencana B. Pelaksanaan penyuluhan/bimbingan 1. Frekuensi kunjungan/tatap muka (dalam 1 tahun) 1. > 5 kali sebulan 2. 4 - 5 kali sebulan 3. 2 - 3 kali sebulan 2. Melaksanakan diseminasi/penyebaran materi penyuluhan (dalam 1 tahun) 1. > 12 judul/topik 2. 7-12 judul/topik 3. 3-6 judul/topik 3. Media penyuluhan/pendampingan yang digunakan 1. Media cetak, elektronik, dan media sosial 2. Media cetak/elektronik /media sosial 4. Metode penyuluhan (demplot, pelatihan/kursus, magang, temu wicara, temu lapang, temu teknis, temu karya, temu usaha) 1. > 3 metode 2. 2 - 3 metode 3. 1 metode 5. Pelatihan/kursus/demonstrasi a. Frekuensi pelatihan kepada masing-masing kelompok binaan (selama sebulan) 1. > 2 kali 2. 2 kali 3. < 2 kali
Nilai
Nilai Maks 50 30 30 20 10 20 20 15 10 100 30 30 15 10 30 30 15 10 40 40 20 10 100 30 5 5 3 10 10 5 5 5 3 10 10 5 70 10 10 7 3 10 10 7 3 10 10 5 10 10 7 3 10 5 5 3 1
Bobot
Nilai Akhir
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
Data diri b. Sasaran pelatihan 1. Anggota kelompok dan masyarakat di luar wilayah binaan 2. Anggota kelompok dan masyarakat dalam satu wilayah binaan 3. Anggota kelompok saja 6. Fasilitasi pelaksanaan forum penyuluhan (magang, widyawisata, widyakarya, pameran) selama setahun 1. > 2 kegiatan 2. 1-2 kegiatan 7. Pelaksanaan pertemuan yang dihadiri oleh seluruh anggota kelompok binaan (temu wicara, temu lapang, temu karya, temu usaha/kegiatan, temu tugas) selama setahun 1. > 3 kegiatan 2. 2-3 kegiatan 3. 1 kegiatan 8. Fasilitasi penumbuhan dan pengembangan ekonomi petani/sasaran: (berbentuk kelompok usaha bersama, kelembagaan ekonomi mikro, koperasi, usaha dagang) 1. ≥ 4 usaha 2. 2-3 usaha 3. 1 usaha IV. Dampak terhadap kelompok binaan dan masyarakat A. Peningkatan kapasitas petani/sasaran dalam mengembangkan usahatani: (akses terhadap informasi pasar, teknologi, sarana prasarana, pembiayaan, membangun kemitraan, dll) 1. ≥ 5 aspek 2. 3-4 aspek 3. 2 aspek B. Peningkatan produksi komoditas unggulan kelompok binaan 1. > 5% 2. 4-5 % 3. 2-3 % C. Keberlanjutan kegiatan/usaha kelompok binaan 1. Masih berjalan > 3 tahun 2. Masih berjalan < 3 tahun D. Fasilitasi kemitraan kelompok binaan 1. Adanya kemitraan dengan kontrak tertulis 2. Adanya kemitraan, namun tidak ada kontrak tertulis E. Prestasi kelompok binaan 1. Penghargaan tingkat nasional/provinsi 2. Penghargaan tingkat kabupaten/kota F. Manfaat terhadap kesejahteraan kelompok binaan : (i) Peningkatan pendapatan anggota; (ii) Peningkatan pendidikan keluarga; iii) Perbaikan sosial ekonomi masyarakat, mencakup: 1. ≥ 3 aspek 2. 2 aspek 3. 1 aspek V.
Nilai
Nilai Maks 5 5 3 1 5 5 3 5 5 3 1 10 10 7 3 100 15 15 10 5 15 15 10 5 20 20 10 15 15 10 15 15 10 20 20 15 10
Dukungan pendanaan untuk kegiatan penyuluhan/pendampingan (jawaban bisa lebih dari satu) 1. Sumber-sumber lain (CSR/perorangan/lembaga internasional) 2. Swadana 3. Pemerintah kab/kota 4. Pemerintah provinsi 5. Pemerintah pusat
VI. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan 1. Tingkat nasional 2. Tingkat provinsi 3. Tingkat kabupaten/kota VII. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk)) 1. Lengkap 2. Tidak lengkap Jumlah
100 40 30 15 10 5 100 100 75 50
50 50 20 600
Bobot
Nilai Akhir
Form Penilaian Profil Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016
Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan B. Pengawas/Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan/Medik Veteriner/Penyidik Nama : Jabatan : Alamat :
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
I.
Data Diri A. Pendidikan 1. Sarjana/Diploma 4, atau lebih tinggi 2. Diploma (D1 - D3) 3. SPP /SMA/SMK/sederajat B. Masa kerja 1. > 10 tahun 2. 5 – 10 tahun 3. < 5 tahun C. Pelatihan yang diikuti terkait tugas periode 2013-2015 (bersertifikat) 1. > 5 kali 2. 3 – 5 kali 3. 1 – 3 kali D. Jarak tempat tinggal pengawas/pengendali/penyidik dengan wilayah kerja 1. Dalam wilayah kerja 2. Di luar wilayah kerja 5 – 10 km 3. Di luar wilayah kerja > 10 km
Nilai
Nilai Maks 100 25 25 15 10 30 30 20 10 25 25 20 15 20 20 15 10
II. Persiapan A. Melakukan pemetaan masalah/kasus 1. Ada, lengkap 2. Ada, tidak lengkap B. Menyusun rencana kerja/program 1. Setiap tahun 2. Tidak setiap tahun
100 40 40 20 60 60 25
III. Pelaksanaan A. Aktivitas pelayanan 1. > 5 jenis 2. 3 - 5 jenis 3. 1 - 2 jenis B. Bimbingan dan pendampingan dalam pengendalian/pengawasan 1. Rutin 2. Tidak rutin C. Kunjungan ke sasaran 1. Rutin/terjadwal dan insidentil 2. Jarang/tidak rutin D. Sistem peringatan dini (early warning syste m) 1. Ada 2. Tidak ada E. Rekomendasi hasil pengamatan/pemeriksaan/pengendalian 1. Dilakukan 2. Tidak dilakukan F. Memberikan pelayanan informasi dalam bentuk pedoman, media cetak, elektronik 1. ≥ 3 jenis 2. < 3 jenis G. Tindakan yang dilakukan (promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif)
100 15 15 10 5 10 10 5 10 10 5 15 15 0 15 15 0
1. > 3 tindakan 2. 2 - 3 tindakan 3. 1 tindakan H. Efektivitas pengendalian resiko 1. Sesuai target 2. Tidak sesuai target I. Pelaporan 1. Lengkap 2. Tidak lengkap
5 5 3 10 10 7 3 15 15 0 5 5 0
Bobot
Nilai Akhir
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
IV. Dampak pengawasan/pengendalian A. Penyelesaian kasus/permasalahan 1. Signifikan (> 60%) 2. Cukup signifikan (40-60%) 3. Tidak signifikan (< 40%) B. Dampak terhadap kemajuan wilayah kerja: (i) Peningkatan pendapatan masyarakat, (ii) peningkatan produktivitas dan mutu pangan, dan (iii) Peningkatan keamanan pangan masyarakat 1. 3 aspek 2. 2 aspek 3. 1 aspek
Nilai
Nilai Maks 100 50 50 25 10 50 50 25 10
V. Dukungan pendanaan (jawaban bisa lebih dari satu) 1. Sumber-sumber lain (CSR/perorangan/lembaga internasional) 2. Swadana masyarakat 3. APBN 4. APBD Provinsi 5. APBD Kabupaten/Kota
100 40 30 15 10 5
VI. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan 1. Tingkat nasional 2. Tingkat provinsi 3. Tingkat kabupaten/kota
100 100 75 50
VII. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk)) 1. Lengkap 2. Tidak lengkap
50 50 20
Jumlah
650
Bobot
Nilai Akhir
Form Penilaian Profil Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016
Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan Nama Jabatan Alamat
C. Peneliti
: : :
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
I.
II.
Nilai
Nilai Maks Bobot
Data diri A. Pendidikan 1. S-3 2. S-2 3. S-1/Diploma-4 B. Jabatan peneliti 1. Peneliti Utama 2. Peneliti Madya 3. Peneliti Muda 4. Peneliti Pertama C. Pendidikan/pelatihan fungsional di bidang penelitian dan/atau pengembangan serta memperoleh STTPP (Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan)* 1. > 5 kali 2. s 3 – 5 kali 3. < 3 kali
100 25 25 15 10 35 35 25 20 10
Keberhasilan menjalankan tugas A. Penerbitan karya tulis ilmiah (jawaban bisa lebih dari satu) 1. Penerbit atau majalah ilmiah internasional 2. Penerbit atau majalah ilmiah nasional 3. Di institusi/instansi setempat B. Penciptaan prototype , desain, pilot project , alat dan produk 1. Dimanfaatkan masyarakat luas 2. Dimanfaatkan oleh masyarakat secara terbatas 3. Belum dimanfaatkan masyarakat C. Penemuan teori dan konsep IPTEK yang dimanfaatkan untuk ketahanan pangan 1. Pengakuan secara internasional 2. Pengakuan secara nasional 3. Pengakuan secara lokal D. Perolehan paten IPTEK 1. > 3 paten 2. 2 – 3 paten 3. 1 paten E. Diseminasi pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (jawaban bisa lebih dari satu) 1. Penyusunan buku pegangan/tulisan teknis atau buku pelajaran perguruan tinggi 2. Penyusunan buku penyuluhan/tulisan populer atau buku pelajaran sekolah 3. Penyusunan makalah IPTEK dalam rangka memasyarakatkan hasil penelitian dalam buku/majalah ilmiah tidak terakreditasi/majalah semi populer
100 15 15 10 5 15 15 10 5
F. Pembinaan kader peneliti (memimpin kelompok penelitian, membimbing/konsultasi teknis, atau mengajar) 1. > 2 jenis 2. 1-2 jenis 3. Tidak ada G. Bimbingan/konsultasi ilmiah/teknis kepada peneliti yang lebih muda 1. > 10 peneliti 2. 5 – 10 peneliti 3. < 5 peneliti
40 40 30 20
30 30 20 5 10 10 7 5 10 5 3 2 10 10 7 0 10 10 7 5
III. Cakupan dampak penelitian 1. Internasional 2. Nasional 3. Regional/lokal
100 100 70 50
IV. Dukungan pendanaan (jawaban bisa lebih dari satu) 1. Swadana 2. Sumber-sumber lain (CSR/lembaga internasional) 3. Pemerintah
100 40 35 25
Nilai Akhir
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
V.
Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan (jawaban bisa lebih dari satu) 1. Tingkat internasional 2. Tingkat nasional 3. Tingkat regional/lokal
VI. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk)) 1. Lengkap 2. Tidak lengkap Jumlah
Catatan: * = tidak termasuk diklat yang lamanya < 30 Jam Pembelajaran dan Diklat Kepemimpinan
Nilai
Nilai Maks Bobot
100 50 30 20
50 50 20 550
Nilai Akhir
Form Penilaian Profil Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016
Kategori Pembina Ketahanan Pangan A. GUBERNUR Nama Provinsi
: : Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
I.
Nilai Maksimum
Kelembagaan/Organisasi Ketahanan Pangan
200
A. Pembentukan kelembagaan provinsi
100
1. Badan Ketahanan Pangan 2. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan/kelembagaan lain 3. Dinas Pertanian/Subdin/Bidang/Bagian Ketahanan Pangan B. Dewan Ketahanan Pangan 1. Peran Ketua DKP Provinsi memimpin rapat koordinasi selama 3 tahun/2013-2015 (laporan dilampirkan) 1. ≥ 6 kali 2. 3-5 kali
100 80 60 100 20 20 15
3. 1-2 kali
10
2. Komitmen terhadap hasil Konferensi DKP
30
1. > 60% kesepakatan ditindaklanjuti
30
2. 30 - 60 % kesepakatan ditindaklanjuti
20
3. < 30 % kesepakatan ditindaklanjuti
10
3. Kegiatan yang dikoordinasikan oleh DKP terkait pangan dan gizi (penanganan rawan pangan, pasokan pangan, stabilisasi harga pangan, sistem data dan informasi pangan dan gizi, dll)
30
1. ≥ 5 kegiatan
30
2. 2-4 kegiatan
20
3. <2 kegiatan
10
4. Penyediaan dana untuk membiayai operasional kegiatan Sekretariat DKP
II.
Nilai
20
1. Tersedia cukup
20
2. Tersedia, tidak cukup
10
Pembangunan Sistem Ketahanan Pangan A. Situasi ketahanan pangan dan gizi selama tahun 2013-2015 (didukung dengan data, informasi, analisis dan sumber data) 1. Ketersediaan pangan (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, pangan lokal lainnya) a. Perkembangan produksi pangan (rata-rata trend tahun 20132015) berdasarkan potensi wilayah 1) Tanaman Pangan (minimal 4 komoditas) 1. Meningkat 2. Menurun 2) Hortikultura (minimal 4 komoditas) 1. Meningkat 2. Menurun 3) Peternakan (minimal 3 komoditas) 1. Meningkat 2. Menurun 4) Perkebunan komoditas unggulan (kelapa/tebu/ kakao/kelapa sawit/sagu) 1. Meningkat 2. Menurun 5) Perikanan (minimal 3 komoditas) 1. Meningkat 2. Menurun b. Ketersediaan pangan berdasarkan Neraca Bahan Makanan (NBM) selama Tahun 2013-2015 1) Energi dan Protein a) Ketersediaan energi 1. ≥ 2200 kkal/kapita/hari 2. < 2200 kkal/kapita/hari b) Ketersediaan protein
1300 600 100 50 10 10 0 10 10 0 10 10 0 10 10 0 10 10 0 30 15 4 4 2 4
1. ≥ 57 gr/kapita/hari
4
2. < 57 gr/kapita/hari
2
Bobot
Nilai Akhir
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan) c) PPH ketersediaan
Nilai
Nilai Maksimum 7
1. > 85
7
2. 70 - 85
5
3. <70
2
2) Perkembangan ketersediaan energi dan protein rata-rata selama Tahun 2013-2015 a) Energi:
15 8
1. Meningkat
8
2. Menurun
0
b) Protein:
7
1. Meningkat
7
2. Menurun
0
c. Rata-rata penyediaan cadangan pangan pemerintah provinsi per tahun (periode tahun 2013 - 2015) 1. ≥ 20 ton 2. < 20 ton 2. Perkembangan harga komoditas pangan selama tahun 2013-2015
20 20 10 100
Fluktuasi harga pangan diantaranya gabah, beras, daging sapi, daging ayam, telur, minyak goreng, gula pasir, dan lain-lain (Coefficient of Variation < 10) 1. > 6 harga komoditas stabil
100
2. 3 - 6 harga komoditas stabil
60
3. 1 - 2 harga komoditas stabil
20
3. Konsumsi pangan selama tahun 2013-2015 a.
b.
Tingkat konsumsi energi (anjuran 2000 kkal/kap/hari) selama 3 tahun berturut-turut
30
2. < 90% atau > 110% anjuran
10
Tingkat konsumsi protein (anjuran 52 gr/kap/hari) selama 3 tahun berturut-turut 1. 90% - 110% dari anjuran Skor Pola Pangan Harapan rata-rata tiga tahun (cenderung meningkat)
b.
30 10
Upaya penanganan keamanan pangan periode tahun 20132015 ( jawaban bisa lebih dari satu)
50 15
2. Penanganan
20
3. Pengawasan
15
Kasus terkait ketidakamanan pangan pada periode tahun 2013- 2015 (Bersumber dari Dinkes, Disperindag, BKP, dll);
Persentase penduduk miskin selama 3 tahun
50 50 0 100 50
1. menurun rata-rata ≥ 1% per tahun
50
2. menurun rata-rata 0,5% - < 1 % per tahun
30
3. menurun < 0,5% per tahun
10
Persentase penduduk dengan konsumsi energi < 70% AKE
50
1. Menurun
50
2. Tetap
10
6. Status gizi penduduk (rata-rata selama tahun 2013-2015) Perkembangan jumlah balita gizi buruk 1. Menurun 2. Meningkat Perkembangan angka kematian bayi 1. Menurun 2. Meningkat c.
100
1. Kebijakan
3. Meningkat
b.
40
3. Skor < 70
2. Meningkat
a.
10
2. Skor 70 - 80
5. Kemiskinan (tahun 2013-2015) (sumber data BPS)
b.
30
40
1. Menurun
a.
30
1. Skor > 80
4. Keamanan Pangan a.
30
1. 90% - 110% dari anjuran
2. < 90% atau > 110% anjuran c.
100
Perkembangan angka kematian ibu melahirkan 1. Menurun 2. Meningkat
0 100 35 35 0 35 35 0 30 30 0
Bobot
Nilai Akhir
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
Nilai
Nilai Maksimum
B. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan Ketahanan Pangan selama Tahun 2013-2015:
500
1. Pengembangan komoditas pangan unggulan/kegiatan prioritas daerah (dukungan program untuk pengembangan produksi dan produktivitas)
100
a. Pembangunan infrastruktur 1) Program pembangunan/rehabilitasi prasarana : irigasi teknis/non teknis/jalan usahatani/pasar/cold storage /RPH/RPA/TPI 1. ≥ 6 prasarana 2. 3 - 5 prasarana 2) Sumber dana 1. APBD Provinsi
20 10 10 5 10 10
2. APBD Provinsi dan APBN
8
3. APBN
6
b. Penyediaan/bantuan sarana produksi 1) Program penyediaan sarana produksi tanaman pangan/hortikultura/peternakan/perikanan/ perkebunan (benih/bibit, alat tangkap ikan, pupuk, pestisida, dll)
20 20
1. > 4 sarana
10
2. 2 - 4 sarana
10
3. < 2 sarana 2) Sumber dana 1. APBD Provinsi
1 10 10
2. APBD Provinsi dan APBN
8
3. APBN
6
c. Perluasan lahan tanaman pangan/hortikultura/perkebunan (kelapa/gula/kelapa sawit/kakao/sagu)/ lahan penggembalaan/areal Hijauan Makanan Ternak (HMT)/ perluasan lahan budidaya perikanan 1) Program perluasan lahan tanaman pangan/hortikultura/perkebunan (kelapa/gula/kelapa sawit/ kakao/sagu)/lahan penggembalaan/areal Hijauan Makanan Ternak (HMT)/perluasan lahan budidaya perikanan
15
8
1. > 3 subsektor
8
2. 1 - 3 subsektor
5
2) Sumber dana
7
1. APBD Provinsi
7
2. APBD Provinsi dan APBN
5
3. APBN
3
d. Pengendalian OPT/pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak/pengawasan dan pengendalian perikanan 1) Program pengendalian OPT/pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak/pengawasan dan pengendalian perikanan 1. ≥ 3 program 2. 1 - 2 program 2) Sumber dana
15 8 8 5 7
1. APBD Provinsi
7
2. APBD Provinsi dan APBN
5
3. APBN
3
e. Penyediaan/bantuan alat mekanisasi tanaman pangan/hortikultura/peternakan/ perikanan/ perkebunan 1) Program penyediaan/bantuan alsintan/peternakan/perikanan/perkebunan 1. ≥ 3 program 2. 1 - 2 program 2) Sumber dana
15 8 8 5 7
1. APBD Provinsi
7
2. APBD Provinsi dan APBN
5
3. APBN
3
Bobot
Nilai Akhir
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan) f. Dukungan program/kegiatan penyuluhan tanaman pangan/hortikultura/perkebunan/ peternakan/ perikanan 1) Program penyuluhan tanaman pangan/hortikultura/perkebunan/ peternakan/perikanan
Nilai
Nilai Maksimum 15
8
1. ≥ 3 program
8
2. 1 - 2 program
5
2) Sumber dana
7
1. APBD Provinsi
7
2. APBD Provinsi dan APBN
5
3. APBN
3
2. Penanganan kerawanan pangan
100
a. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) 1) Tim Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)
20 5
1. Ada dan aktif
5
2. Ada, tidak aktif
1
2) Hasil rekomendasi tim SKPG 1. Ditindaklanjuti 2. Tidak ditindaklanjuti 3) Sumber dana
10 10 3 5
1. APBD Provinsi
5
2. APBD Provinsi dan APBN
3
3. APBN b. Pemberian bantuan pangan 1) Program pemberian bantuan pangan
1 15 8
1. Ada
8
2. Tidak ada
0
2) Sumber dana
7
1. APBD Provinsi
7
2. APBD Provinsi dan APBN
5
3. APBN
3
c. Pengembangan cadangan pangan masyarakat rata-rata selama tahun 2013-2015 1) Perkembangan cadangan pangan masyarakat pada akhir tahun 1. Tetap/meningkat 2. Menurun 2) Sumber dana untuk pengembangan cadangan pangan masyarakat (jawaban bisa lebih dari satu) 1. Swadana
20 10 10 3 10 5
2. APBD Provinsi
3
3. APBN
2
d. Dukungan terhadap usaha produktif kelompok (pertanian tanaman pangan/ hortikultura/perkebunan/ peternakan/perikanan) 1) Program mendukung usaha produktif kelompok (pertanian tanaman pangan/ hortikultura/ perkebunan/peternakan/perikanan) 1. ≥ 3 program 2. 1 - 2 program 2) Sumber dana
15
8 8 4 7
1. APBD Provinsi
7
2. APBD Provinsi dan APBN
5
3. APBN e. Pembangunan/rehabilitasi pasar tradisional 1) Program pembangunan/rehabilitasi pasar tradisional 1. Ada 2. Tidak ada 2) Sumber dana
3 15 8 8 0 7
1. APBD Provinsi
7
2. APBD Provinsi dan APBN
5
3. APBN
3
Bobot
Nilai Akhir
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan) f. Dukungan sarana dan prasarana transportasi 1) Dukungan sarana (kendaraan/kapal pengangkut komoditas pangan) dan prasarana transportasi darat/laut/udara (jalan/pelabuhan/ terminal/bandara, dsb) 1. > 3 jenis 2. 1 - 2 jenis 2) Sumber dana
Nilai
Nilai Maksimum 15 8 8 4 7
1. APBD Provinsi
7
2. APBD Provinsi dan APBN
5
3. APBN
3
3. Peningkatan diversifikasi pangan a. Keberlanjutan program optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan minimal 2 tahun 1. > 75% dari kelompok sasaran 2. 40 - 75% dari kelompok sasaran 3. < 40% dari kelompok sasaran b. Pengembangan pengolahan pangan pokok lokal
100 30 30 20 5 30
1. > 3 komoditas
30
2. 2 - 3 komoditas
20
3. 1 komoditas c. Sumber dana
5 20
1. Swadana/CSR/sumber lain di luar pendanaan pemerintah
20
2. APBD Provinsi
15
3. APBD Provinsi dan APBN
10
4. APBN d. Dukungan peraturan/kebijakan (jawaban bisa lebih dari satu) 1. Perda
5 20 10
2. Pergub
7
3. Surat edaran
3
4. Penanganan kemiskinan a. Penyediaan lapangan pekerjaan 1) Upaya penyediaan lapangan pekerjaan (pengembangan kewirausahaan, sentra industri potensial, balai pelatihan kerja, dll) 1. > 3 upaya 2. 1 - 3 upaya 2) Sumber dana 1. APBD Provinsi 2. APBD Provinsi dan APBN 3. APBN b. Pemberian bantuan modal usaha 1) Upaya pemberian bantuan modal usaha 1. > 5 upaya
100 25 10 10 5 10 10 8 5 20 10 10
2. 3 - 5 upaya
6
3. 1 - 2 upaya
3
2) Sumber dana 1. APBD Provinsi
10 10
2. APBD Provinsi dan APBN
8
3. APBN
5
c. Program pemberian beasiswa bagi siswa kurang mampu (nonAPBN) pada jenjang pendidikan:
15
1. SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, perguruan tinggi 2. SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA 3. SD/MI, SMP/MTs 4. SD/MI d. Jaminan kesehatan masyarakat miskin
15 10 5 3 25
1) Upaya pelayanan kesehatan masyarakat miskin (pelayanan kesehatan dasar, perawatan kesehatan ibu hamil dan balita, jaminan kesehatan untuk rawat inap, dll) 1. > 3 2. 1-3
7 7 3
Bobot
Nilai Akhir
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan) 2) Sumber dana
Nilai
Nilai Maksimum 8
1. APBD Provinsi
8
2. APBD Provinsi dan APBN
5
3. APBN e. Pengadaan pasar murah/subsidi pangan 1) Program pengadaan pasar murah/subsidi pangan 1. Ada 2. Tidak ada 2) Sumber dana 1. APBD Provinsi 2. APBD Provinsi dan APBN 3. APBN 5. Perbaikan gizi dan kesehatan a. Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan 1) Program peningkatan cakupan sarana pelayanan kesehatan kepada masyarakat (posyandu, puskesmas, poskesdes, dll) 1. > 3 upaya 2. 1 - 3 upaya 2) Sumber dana
3 15 5 5 0 10 10 8 3 100 50 25 25 15 25
1. APBD Provinsi
25
2. APBD Provinsi dan APBN
15
3. APBN b. Upaya perbaikan gizi masyarakat 1) Upaya perbaikan gizi (pemberian MP-ASI, kapsul vitamin A, tablet Besi, Taburia, konseling gizi, dan lain-lain)
5 50 25
1. > 3 upaya
25
2. 1 - 3 upaya
15
2) Sumber dana
25
1. APBD Provinsi
25
2. APBD Provinsi dan APBN
15
3. APBN C. Dukungan Swasta/Dunia Usaha terhadap Pembangunan Ketahanan Pangan dan Gizi 1. Pemberian kemudahan untuk menarik minat investor di bidang Ketahanan Pangan 1) Program pemberian kemudahan untuk menarik minat investor (pemberian izin/regulasi/ penghapusan retribusi/pelayanan terpadu)
5 200 100 60
1. ≥ 5 jenis
60
2. 2 - 4 jenis
30
3. 1 jenis
10
2) Pertumbuhan investasi rata-rata selama periode tahun 20132015
40
1. meningkat
40
2. relatif tetap
30
3. menurun 2. Jumlah proyek/kegiatan usaha
20 100
Misalnya di bidang : pertanian (a.l. pengolahan dan perdagangan beras, pengolahan tapioka); peternakan (a.l. perdagangan ternak, pabrik pakan ternak, pengolahan daging); perikanan (a.l. cold storage, industri pengolahan ikan, industri pakan ikan, perdagangan ikan); perkebunan (terkait dengan pangan) 1. meningkat
100
2. relatif tetap
75
3. menurun
50
III. Prestasi dan Penghargaan A. Prestasi dan penghargaan di bidang pangan dan gizi
100 80
1. > 5 penghargaan
80
2. 3 - 5 penghargaan
60
3. 1 - 2 penghargaan
40
B. Prestasi dan penghargaan non-pangan
20
1. > 5 Penghargaan
20
2. 3 - 5 Penghargaan
10
3. 1 - 2 Penghargaan
5
Bobot
Nilai Akhir
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan) IV. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk)) 1. Lengkap 2. Tidak lengkap Jumlah
Nilai
Nilai Maksimum
50 50 30 1650
Bobot
Nilai Akhir
Form Penilaian Profil Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016
Kategori Pembina Ketahanan Pangan B. BUPATI/WALIKOTA Nama Kabupaten/Kota
: : Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
I.
Nilai Maksimum
Kelembagaan/Organisasi Ketahanan Pangan:
200
A. Pembentukan kelembagaan kabupaten/kota:
100
1. Badan Ketahanan Pangan
100
2. Badan/Kantor Ketahanan Pangan dan Unit Kerja Lainnya
80
3. Bagian/Bidang Ketahanan Pangan
60
4. Seksi/Subbidang/Subbagian Ketahanan Pangan B. Dewan Ketahanan Pangan (periode tahun 2013-2015) 1.
Peran Ketua DKP Kabupaten/Kota memimpin rapat koordinasi selama 3 tahun/2013-2015 (laporan dilampirkan)
20 20
2. 3-5 kali
15
3. 1-2 kali
10 25
1. 3 kali
25
2. 2 kali
15
3. 1 kali
5
3. Komitmen terhadap hasil Sidang Regional DKP (tahun 2013-2015)
30
1. > 60% kesepakatan ditindaklanjuti
30
2. 30 - 60 % kesepakatan ditindaklanjuti
20
3. < 30 % kesepakatan ditindaklanjuti
10
4. Kegiatan yang dikoordinasikan oleh DKP terkait pangan dan gizi (penanganan rawan pangan, pasokan pangan, stabilisasi harga pangan, sistem data dan informasi pangan dan gizi, dll)
25
1. ≥ 5 kegiatan
25
2. 2-4 kegiatan
15
3. <2 kegiatan
5
Pembangunan Sistem Ketahanan Pangan A. Situasi ketahanan pangan dan gizi selama tahun 2013-2015 (didukung dengan data, informasi, analisis dan sumber data) 1.
40 100
1. ≥ 6 kali
2. Keikutsertaan Bupati/Walikota dalam Sidang Regional dalam 3 tahun terakhir (2013-2015)
II.
Nilai
Ketersediaan pangan (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, pangan lokal lainnya) a.
Perkembangan produksi pangan (rata-rata trend tahun 2013-2015) berdasarkan potensi wilayah (pilih salah satu) 1). Wilayah Tanaman Pangan, Hortikultura, Peternakan, Perkebunan, dan Perikanan a)
10
1. Meningkat
10 10
1. Meningkat
10 10
1. Meningkat
10 0
Perikanan (minimal 3 komoditas)
10
1. Meningkat
10 0 50
Peternakan (minimal 3 komoditas)
10
1. Meningkat
10 0
Tanaman pangan (minimal 3 komoditas)
15
1. Meningkat
15
2. Menurun
0
Hortikultura (minimal 3 komoditas)
15
1. Meningkat
15
2. Menurun d)
0
Perkebunan (kelapa/gula/kakao/kelapa sawit/sagu)
2. Menurun
c)
0
Peternakan (minimal 3 komoditas)
2. Menurun
b)
0
Hortikultura (minimal 3 komoditas)
2). Wilayah Tanaman Pangan, Hortikultura, Peternakan, dan Perikanan a)
50 10
2. Menurun e)
50
1. Meningkat
2. Menurun d)
100
10
2. Menurun c)
600
Tanaman Pangan (minimal 3 komoditas) 2. Menurun
b)
1200
0
Perikanan (minimal 3 komoditas)
10
1. Meningkat
10
2. Menurun
0
Bobot
Nilai Akhir
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
Nilai
Nilai Maksimum
3). Wilayah Perkebunan, Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perikanan 50 a)
Perkebunan (kelapa/gula/kakao/kelapa sawit/sagu)
15
1. Meningkat
15
2. Menurun b)
15
1. Meningkat
15
2. Menurun c)
10
1. Meningkat
10 10
1. Meningkat
10
4). Wilayah Perikanan, Peternakan, Hortikultura, dan Perkebunan
15
1. Meningkat
15 15
1. Meningkat
15 10
1. Meningkat
10 0
Perkebunan (kelapa/gula/kakao/kelapa sawit/sagu)
10
1. Meningkat
10
2. Menurun b. Ketersediaan pangan berdasarkan Neraca Bahan Makanan (NBM) rata-rata selama Tahun 2013-2015 1) Ketersediaan energi
0 30 10
1. ≥ 2200 kkal/kapita/hari
10
2. < 2200 kkal/kapita/hari
5
2) Ketersediaan protein 1. ≥ 57 gr/kapita/hari 2. < 57 gr/kapita/hari 3) PPH ketersediaan 1. > 85
10 10 5 10 10
2. 70 - 85
5
3. <70
1
c. Rata-rata penyediaan cadangan pangan pemerintah kabupaten/kota per tahun, diluar CPP (periode tahun 2013-2015) 1. ≥ 10 ton 2. < 10 ton 2.
0
Hortikultura (minimal 3 komoditas) 2. Menurun
d)
0
Peternakan (minimal 3 komoditas) 2. Menurun
c)
0 50
Perikanan (minimal 3 komoditas) 2. Menurun
b)
0
Perikanan (minimal 3 komoditas) 2. Menurun
a)
0
Hortikultura (minimal 3 komoditas) 2. Menurun
d)
0
Tanaman Pangan (minimal 3 komoditas)
Perkembangan harga komoditas pangan selama tahun 2013-2015
20 30 10 100
Fluktuasi harga pangan diantaranya gabah, beras, cabai, daging sapi, daging ayam, telur, minyak goreng, gula pasir, dan lain-lain (Coefficient of Variation < 10) 1. > 6 komoditas, harganya stabil 2. 3 - 6 komoditas, harganya stabil 3. < 3 komoditas, harganya stabil 3. Konsumsi pangan selama tahun 2013-2015 a.
b.
Tingkat konsumsi energi (anjuran 2000 Kkal/kap/hari) selama 3 tahun berturut-turut
30 30 10
Tingkat konsumsi protein (anjuran 52 gr/kap/hari) selama 3 tahun berturutturut 1. 90% - 110% dari anjuran Skor Pola Pangan Harapan rata-rata tiga tahun (cenderung meningkat)
30 30 10 40
1. Skor > 80
40
2. Skor 70 - 80
30
4. Keamanan Pangan Upaya penanganan keamanan pangan periode tahun 2013-2015 (jawaban bisa lebih dari satu) 1. Kebijakan
b.
20 100
2. < 90% atau > 110% anjuran
3. Skor < 70 a.
60
1. 90% - 110% dari anjuran
2. < 90% atau > 110% anjuran c.
100
10 100 50 15
2. Penanganan
20
3. Pengawasan
15
Kasus terkait ketidakamanan pangan pada periode tahun 2013- 2015 (bersumber dari Dinkes, Disperindag, BKP, dll); 1 Menurun 2 Meningkat
50 50 0
Bobot
Nilai Akhir
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan) 5. Kemiskinan (tahun 2013-2015) (sumber data BPS) a.
b.
Persentase penduduk miskin rata-rata selama 3 tahun
50 50 30
3. menurun < 0,5% per tahun
10
Persentase penduduk dengan konsumsi energi < 70%
50
1. Menurun
50
2. Tetap
10
Perkembangan jumlah balita gizi buruk 1. Menurun 2. Meningkat Perkembangan angka kematian bayi 1. Menurun 2. Meningkat
c.
100
1. menurun ≥ 1% per tahun
6. Status gizi penduduk (rata-rata selama tahun 2013-2015)
b.
Nilai Maksimum
2. menurun 0,5% - < 1 % per tahun
3. Meningkat a.
Nilai
Perkembangan angka kematian ibu melahirkan 1. Menurun 2. Meningkat
B. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan Ketahanan Pangan selama Tahun 2013-2015: 1. Pengembangan komoditas pangan unggulan/kegiatan prioritas daerah (dukungan program untuk pengembangan produksi dan produktivitas) a. Pembangunan infrastruktur 1)
0 100 35 35 0 35 35 0 30 30 0 600 100 20
Program pembangunan/rehabilitasi prasarana (pilih salah satu) UNTUK KABUPATEN : i. Program pembangunan/rehabilitasi prasarana : irigasi teknis/non teknis/ jalan usahatani/jembatan/ angkutan/transportasi/pasar/cold storage /RPH/ RPA/TPI 1. ≥ 6 prasarana
10 10
2. 3 - 5 prasarana
5
3. Tidak ada
0
UNTUK KOTA : ii. Program pembangunan/rehabilitasi prasarana : perdagangan dan jasa (jalan/jembatan/ angkutan/ transportasi, gudang/tempat penyimpanan, pasar/ RPH/RPA) 1. ≥ 5 prasarana
2)
10
2. 2 - 5 prasarana
5
3. Tidak ada
0
Sumber dana 1. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi 2. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN 3. APBN
b. Penyediaan/bantuan sarana produksi 1)
10
10 10 8 6 20
Sarana produksi (pilih salah satu) UNTUK KABUPATEN : i. Penyediaan sarana produksi tanaman pangan/hortikultura/peternakan/ perikanan/ perkebunan (benih/bibit, alat tangkap ikan, pupuk, pestisida, dll) 1. ≥ 4 sarana
10 10
2. 1 - 3 sarana
5
3. Tidak ada
0
UNTUK KOTA: ii. Fasilitasi dukungan sarana produksi, perdagangan, industri dan jasa (perikanan, hortikultura, peraturan, perizinan, pasar/toko, dll) 1. ≥ 4 sarana 2. 1 - 3 sarana 3. Tidak ada 2) Sumber dana 1. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi
10 10 5 0 10 10
2. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN
8
3. APBN
6
c. Pengembangan/perluasan usaha
15
1) Pelaksanaan program (pilih salah satu) UNTUK KABUPATEN : i.
Program perluasan lahan tanaman pangan/hortikultura/perkebunan (kelapa/gula/kelapa sawit/kakao/sagu)/lahan penggembalaan/areal Hijauan Makanan Ternak (HMT)/perluasan lahan budidaya perikanan
8
1. > 3 subsektor
8
2. 1 - 3 subsektor
4
Bobot
Nilai Akhir
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
Nilai
Nilai Maksimum
UNTUK KOTA: ii. Program pengembangan/fasilitasi usaha kecil menengah bidang pangan (pembinaan usaha, fasilitasi tempat usaha, fasilitasi jejaring mitra usaha, dll) 1. > 3 kegiatan
8
2. 1 - 3 kegiatan
4
2) Sumber dana
7
1. APBD Kabupaten/Kota
7
2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi
5
3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN
4
4. APBN
2
d. Pengawasan dan Pengendalian usaha budidaya /produksi pangan 1) Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian (pilih salah satu) UNTUK KABUPATEN : Pengendalian /pencegahan dan penanggulangan penyakit pada i. tanaman pangan/hortikultura/perkebunan/peternakan /perikanan
15
7
1. > 5 program
7
2. 3 - 5 program
3
3. 1-2 program
0
UNTUK KOTA: Pembinaan dan pengawasan usaha produksi pangan (regulasi, ii. promosi/sosialisasi, keamanan pangan, dll)
8
1. > 3 program
8
2. 2 - 3 program
5
3. 1 program 2) Sumber dana
3 7
1. APBD Kabupaten/Kota
7
2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi
5
3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN
4
4. APBN
2
e. Program penyediaan/bantuan alat mekanisasi/peralatan industri pangan yang bersumber dari APBD Kabupaten/Kota
1)
8
15
Pelaksanaan program: (pilih salah satu) UNTUK KABUPATEN : i. Program penyediaan/bantuan alat mekanisasi tanaman pangan/hortikultura/peternakan/perikanan/ perkebunan.
8
1. ≥ 5 program
8
2. 3-4 program
5
3. 1-2 program
3
UNTUK KOTA: ii. Program penyediaan/bantuan peralatan industri pangan (mesin pencetak makanan, mesin pengering, mesin perajang, pengemasan, dll)
8
1. ≥ 5 program
8
2. 3-4 program
5
3. 1-2 program
3
2) Sumber dana
7
1. APBD Kabupaten/Kota
7
2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi
5 4 2
3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN 4. APBN f. Dukungan program/kegiatan penyuluhan budidaya (tanaman pangan/hortikultura/ perkebunan/ peternakan/ perikanan), atau penyuluhan di bidang pengolahan pangan (higienis, kemasan, daya simpan, dll) 1) Dukungan program/kegiatan (pilih salah satu): UNTUK KABUPATEN : i. Program penyuluhan budidaya/pengolahan hasil tanaman pangan/hortikultura/ perkebunan/peternakan/perikanan
15
8
1. ≥ 3 program/kegiatan
8
2. 1 - 2 program/kegiatan
5
UNTUK KOTA: ii. Program/kegiatan penyuluhan di bidang pengolahan pangan (higienis, kemasan, daya simpan, dll) 1. ≥ 3 program/kegiatan 2. 1 - 2 program/kegiatan 2) Sumber dana
8 5 7
1. APBD Kabupaten/Kota
7
2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi
5
3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN
4
4. APBN 2.
8
Program Penanganan kerawanan pangan
2 100
a. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)
25
1) Hasil analisis situasi pangan dan gizi
5
1. Dilaporkan
5
2. Tidak Dilaporkan
0
Bobot
Nilai Akhir
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan) 2) Tindak lanjut rekomendasi tim SKPG 1. Ditindaklanjuti 2. Tidak ditindaklanjuti 3) Sumber dana 1. APBD Kabupaten/Kota
10 10 0 10 10 8
3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN
5
4. APBN 1) Program pemberian bantuan pangan daerah periode tiga tahun terakhir (cadangan pangan pemerintah daerah, dll)
3 25 15
1. Ada, rutin setiap tahun
15
2. Ada, tidak rutin
10
2) Sumber dana 1. APBD Kabupaten/Kota
10 10
2. APBD Kabupaten/Kota dan APBD Provinsi
7
3. APBD Provinsi
5
c. Pengembangan cadangan pangan masyarakat rata-rata selama tahun 20132015
25
1) Manfaat cadangan pangan masyarakat (bantuan rawan pangan, simpan pinjam, sosial, dll)
15
1. Sangat bermanfaat (dalam dan luar kelompok)
15
2. Cukup bermanfaat (hanya dalam kelompok)
10
3. Kurang bermanfaat 2) Sumber dana untuk pengembangan cadangan pangan masyarakat (jawaban bisa lebih dari satu) 1. APBD Kabupaten/Kota 2. APBD Provinsi 3. APBN d. Dukungan pengembangan usaha bagi masyarakat miskin/rawan pangan 1) Dukungan pengembangan usaha bagi masyarakat miskin/rawan pangan (pembinaan usaha mikro, kemitraan usaha, perlindungan dan jaminan sosial, dll) 1. ≥ 3 program 2. 1 - 2 program 2) Sumber dana 1. APBD Kabupaten/Kota
5 10 10 8 3 25 15
15 8 10 10
2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi
8
3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN
5
4. APBN
3
Peningkatan keterjangkauan pangan a. Upaya meningkatkan keterjangkauan pangan (penyediaan pangan murah, peningkatan daya beli, efisiensi distribusi)
100 60
1. > 3 upaya
60
2. 2 - 3 upaya
40
3. < 2
20
b. Sumber dana
40
1. APBD Kabupaten/Kota
40
2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi
30
3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN
15
4. APBN 4.
Nilai Maksimum
2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi
b. Pemberian bantuan pangan daerah
3.
Nilai
Peningkatan diversifikasi pangan a. Keberlanjutan program optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan minimal 2 tahun
5 100 30
1. > 75% dari kelompok sasaran
30
2. 40 - 75% dari kelompok sasaran
20
3. < 40% dari kelompok sasaran b. Pengembangan pengolahan pangan pokok lokal
10 30
1. > 3 komoditas
30
2. 2 - 3 komoditas
20
3. 1 komoditas c. Sumber dana
10 30
1. Swadana/APBD Kabupaten/Kota
30
2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi
20
3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN
10
4. APBN d. Dukungan peraturan/kebijakan (jawaban bisa lebih dari satu)
5 10
1. Perda
5
2. Perbup/Perwal
3
3. Surat edaran
2
Bobot
Nilai Akhir
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan) 5. Penanganan kemiskinan a. Penyediaan lapangan pekerjaan 1) Upaya penyediaan lapangan pekerjaan (pengembangan kewirausahaan, sentra industri potensial, balai pelatihan kerja, dll) 1. > 3 upaya 2. 1 - 3 upaya 2) Sumber dana 1. APBD Kabupaten/Kota
Nilai
Nilai Maksimum 100 20 10 10 6 10 10
2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi
8
3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN
5
4. APBN
3
b. Program pemberian kemudahan untuk menarik minat investor (pemberian izin/regulasi/ penghapusan retribusi/pelayanan terpadu)
20
1. ≥ 5 jenis
20
2. 2 - 4 jenis
15
3. 1 jenis
10
c. Pemberian bantuan modal usaha 1) Upaya pemberian bantuan modal usaha 1. > 3 upaya 2. 1 - 3 upaya 2) Sumber dana 1. APBD Kabupaten/Kota
20 10 10 6 10 10
2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi
8
3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN
6
4. APBN
4
d. Program pemberian beasiswa bagi siswa kurang mampu (non-APBN) pada jenjang pendidikan
20
1. SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, perguruan tinggi
20
2. SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA
15
3. SD/MI, SMP/MTs
10
4. SD/MI e. Jaminan kesehatan masyarakat miskin 1) Upaya pelayanan kesehatan masyarakat miskin (pelayanan kesehatan dasar, perawatan kesehatan ibu hamil dan balita, jaminan kesehatan untuk rawat inap, dll)
5 20 10
1. > 3
10
2. 1-3
5
2) Sumber dana
10
1. APBD Kabupaten/Kota
10
2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi
8
3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN
5
4. APBN
3
6. Perbaikan gizi dan kesehatan a. Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan 1) Program peningkatan cakupan sarana pelayanan kesehatan kepada masyarakat (posyandu, puskesmas, poskesdes, dll) 1. > 3 upaya 2. 1 - 3 upaya 2) Sumber dana
100 50 25 25 15 25
1. APBD Kabupaten/Kota
25
2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi
20
3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN
15
4. APBN b. Upaya perbaikan gizi masyarakat 1) Upaya perbaikan gizi (pemberian MP-ASI, kapsul vitamin A, tablet Besi, Taburia, konseling gizi, dan lain-lain) 1. > 3 upaya 2. 1 - 3 upaya 2) Sumber dana
10 50 25 25 15 25
1. APBD Kabupaten/Kota
25
2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi
20
3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN
15
4. APBN
10
III. Prestasi dan penghargaan A. Prestasi dan penghargaan di bidang pangan dan gizi
100 80
1. > 5 penghargaan
80
2. 3 - 5 penghargaan
60
3. 1 - 2 penghargaan
40
B. Prestasi dan penghargaan non-pangan
20
1. > 5 Penghargaan
20
2. 3 - 5 Penghargaan
10
3. 1 - 2 Penghargaan
5
Bobot
Nilai Akhir
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan) IV. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk)) 1. Lengkap
Nilai
Nilai Maksimum
50 50
2. Tidak lengkap
30 Jumlah
1550
Bobot
Nilai Akhir
Draft Form Penilaian Profil Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016
Kategori Pembina Ketahanan Pangan KEPALA DESA/LURAH Nama Desa/Kelurahan
: :
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
I.
Kelembagaan pangan di desa/kelurahan (Kelompok Lumbung Pangan/ Kelompok Tani/Gapoktan/Dasawisma/Koperasi Tani/ Kelembagaan Lainnya) 1. Ada dan aktif (minimal 3 kelembagaan) 2. Ada, dan aktif (< 3 kelembagaan) 3. Ada, tidak aktif
II. Pembangunan sistem ketahanan pangan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan Ketahanan Pangan selama Tahun 2013-2015 A. Produksi pangan unggulan (tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perikanan, perkebunan) 1. Perkembangan produksi (rata-rata trend tahun 2013 - 2015) 1. Meningkat 2. Menurun 2. Upaya peningkatan produksi/penyediaan pangan (peningkatan sarana prasarana produksi, penanggulangan hama penyakit, jalan, transportasi, gudang/ penyimpanan pangan, pasar, dll) 1. ≥ 3 upaya 2. 1 - 2 upaya 3. Sumber dana 1. Desa/kelurahan dan/atau swadana 2. Kelurahan/Desa, dan/atau APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi 3. Kelurahan/Desa, dan/atau APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan APBN 4. APBN B. Cadangan/lumbung pangan 1. Perkembangan jumlah kelembagaan cadangan/lumbung pangan 1. Bertambah 2. Tetap 3. Ada, tetapi berkurang 2. Sumber dana pengadaan isi cadangan/lumbung pangan 1. Desa/kelurahan dan/atau swadana 2. Kelurahan/Desa, dan/atau APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi 3. Kelurahan/Desa, dan/atau APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan APBN 4. APBN C. Peningkatan diversifikasi pangan 1. Program pemanfaatan lahan pekarangan untuk sumber pangan keluarga (data dan foto dilampirkan) 1. Ada dan berlanjut (≥ 2 tahun) 2. Ada dan berlanjut (< 2 tahun) 2. Banyaknya pelaku usaha industri pengolahan pangan lokal 1. > 10 pelaku 2. 5 - 10 pelaku 3. 1 - 4 pelaku 3. Sumber dana peningkatan diversifikasi pangan 1. Desa/kelurahan dan/atau swadana 2. Swasta/CSR 3. Kelurahan/Desa, dan/atau APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi 4. Kelurahan/Desa, dan/atau APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan APBN 5. APBN D. Penanganan Rawan Pangan/Miskin 1. Pemberian bantuan pangan dari desa/kelurahan (bukan program raskin) 1. Ada 2. Tidak ada 2. Upaya pemerintah desa/kelurahan dalam mengembangkan usaha produktif kelompok untuk penanganan rawan pangan/miskin (pelatihan keterampilan, pelatihan manajemen usaha, bantuan modal, dll) 1. ≥ 3 upaya 2. 1 - 2 upaya E. Perbaikan gizi dan peningkatan kesehatan 1. Upaya peningkatan pelayanan kesehatan (posyandu, poskesdes, posbindu, warung obat desa, pos persalinan terpadu, dll) 1. > 3 upaya 2. 1 - 3 upaya 2. Penanganan Balita Gizi Buruk 1. Tidak ada balita gizi buruk 2. Ada penanganan dan kasus gizi buruk menurun 3. Ada penanganan tetapi kasus gizi buruk tidak menurun
Nilai
Nilai Maks 100 100 50 0 500
100 30 30 0 40 40 20 30 30 20 10 5 100 50 50 30 10 50 50 30 20 10 100 40 40 20 30 30 10 5 30 30 20 15 10 5 100 50 50 0 50 50 20 100 40 40 20 30 30 20 10
Bobot
Nilai Akhir
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
Kelembagaan 3. Sumberpangan dana di desa/kelurahan (Kelompok Lumbung Pangan/ Kelompok Tani/Gapoktan/Dasawisma/Koperasi Tani/ Kelembagaan Lainnya) 1. Desa/kelurahan dan/atau swadana 2. Kelurahan/Desa, dan/atau APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi 3. Kelurahan/Desa, dan/atau APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan APBN 4. APBN III. Prestasi dan penghargaan A. Prestasi dan penghargaan di bidang pangan dan gizi 1. > 3 penghargaan 2. 2 - 3 penghargaan 3. 1 penghargaan B. Prestasi dan penghargaan non-pangan 1. > 3 penghargaan 2. 2 - 3 penghargaan 3. 1 penghargaan IV. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk)) 1. Lengkap 2. Tidak lengkap Jumlah
Nilai
Nilai Maks 30 30 20 10 5 100 80 80 60 30 20 20 10 5
50 50 30 750
Bobot
Nilai Akhir