2
Kinerja Riset
Sekapur Sirih
Buku ini menjelaskan tentang profil kinerja riset di Universitas Gadjah Mada (UGM) selama 3 (tiga) tahun, yaitu pada masa UGM mulai melaksanakan perubahannya menjadi Perguruan Tinggi dengan Badan Hukum Milik Negara (PTBHMN) yang juga sekaligus berkomitmen menjadi Universitas Riset bertaraf internasional. Secara ringkas di dalam buku ini dijelaskan tentang tentang alasanalasan munculnya kebijakankebijakan baru di bidang riset yang mendukung terwujudnya atmosfer riset. Pada bagian berikutnya kinerja riset UGM ditunjukkan mulai dari kerangka regulasi kelembagaan, pembiayaan serta hasil penyusunan data base riset.
dari
Bagian ke empat dan ke lima memberikan kontribusi UGM dalam berbagai penyelesaian permasalahan bangsa serta agenda-agenda riset UGM. Di bagian akhir buku diberikan gambaran tentang struktur kelembagaan bidang riset di UGM beserta penanggung jawabnya.
Universitas Gadjah Mada
3
Sambutan Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada
Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, Pembaca yang terhormat, Ketetapan Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi Perguruan Tinggi ber-Badan Hukum Milik Negara (PTBHMN) melalui PP 153 tahun 2000; serta komitmen UGM menjadi Universitas Riset pada tahun 2002 menuntut terjadinya perubahan yang mendasar pada kinerja riset di UGM. Sehingga pada saat itu UGM perlu menetapkan adanya Wakil rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (WRPPkM); dan ini menjadikan UGM sebagai satu-satunya universitas di Indonesia yang mempunyai WRPPkM, meskipun kemudian diikuti oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) pada awal tahun 2005. Dengan perubahan UGM menjadi PT-BHMN yang sekaligus juga Universitas Riset maka harus terjadi beberapa perubahan mendasar, yaitu: a. Pergeseran paradigma pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi: Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian berubah menjadi Pendidikan dan Pengabdian berbasis Riset (Research based Education and Community Services), b. Peningkatan kemampuan entrepreneurship pada setiap kegiatan riset dengan tanpa mengurangi mutu ilmiahnya. Adapun inti dari kedua perubahan di atas adalah pengembangan kultur riset (research culture) atau peningkatan atmosfer riset (research atmosphere) untuk menunjang pembelajaran, pengabdian dan kemandirian universitas. Dengan melihat peta kegiatan dan kelembagaan riset yang ada di UGM pada waktu itu (tahun 2002), maka ada beberapa lengkah yang perlu dilakukan oleh UGM untuk mempercepat terwujudnya Universitas Riset yang mandiri; yaitu antara lain:
4
Kinerja Riset
1. Mengembangkan kultur riset yang sehat melalui: a. Pemberian penghargaan kompetitif tahunan kepada para peneliti UGM yang unggul dalam 4 (empat) kategori, yaitu: publikasi ilmiah internasional, riset aplikatif-kolaboratif, riset inovatif-inventif (paten atau layak paten) dan riset pengabdian kepada masyarakat, b. Peningkatan fasilitas riset, baik pembinaan periset muda/junior maupun pemberian dana bantuan untuk publikasi internasional, pendaftaran paten, pelaksanaan seminar internasional bagi para peneliti senior, c. Peningkatan kinerja (baik kuantitas maupun kualitas) riset dengan pendekatan multidisipliner. 2. Meningkatkan efektivitas, efisiensi dan mutu kelembagaan dibidang riset; antara lain peleburan 5 (lima) Laboratorium Pusat menjadi Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) yang terakreditasi; penggabungan LP dan LPM menjadi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM); serta mengembangkan bidang layanan Kebun Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Pertanian (KP4) dengan layanan lahan untuk pendidikan, penelitian dan pengembangan hewan ternak. 3. Menata dan mengkoordinasi kinerja Pusat Studi (PS) dengan antara lain melalui: fit and proper test bagi calon kepala PS, perumusan ART setiap PS, dan penetapan SK Rektor tentang Penyelenggaraan Pusat Studi. 4. Merumuskan Standard Mutu Riset UGM yang berlandaskan Kebijakan Akademik UGM, dilanjutkan dengan penyiapan Manual Mutu Riset UGM sebagai pedoman pelaksanaannya. 5. Meningkatkan relevansi kinerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa melalui penyusunan Naskah Akademik KKN Tematik Kontekstual.
Pembaca yang terhormat, Ada dua langkah pokok yang perlu diberikan penjelasan mengapa kedua hal tersebut diperlukan; yaitu pengembangan riset multidisipliner dan pelaksanaan KKN Tematik Kontekstual. Melalui riset multidisiplin penyelesaian permasalahan lebih komprehensif, dan para peneliti bertindak lebih profesional dibidang ilmunya masing-masing, serta mereka bersifat kooperatif dan saling menghargai bidang ilmu peneliti mitranya. Dengan riset multidisipliner banyak masalah besar dan kompleks dapat diselesaikan, dan tentu saja dengan dana riset yang lebih besar.
Adapun mengapa KKN Tematik Kontekstual perlu dilaksanakan, karena melalui KKN tersebut diharapkan terjadi perubahan paradigma pelaksanaan KKN dari paradigma “Development” (personal, institutional and community developments) menjadi paradigma “Empowerment” (personal, institutional and community empowerments). Selain itu sebagai Universitas Riset, kegiatan KKN mahasiswa juga perlu berbasis riset yang mengembangkan dan menerapkan secara multidipliner teknologi/metoda hasil riset UGM. Bekerjasama dengan DP3M-Dikti, UGM menyusun Naskah Akademik KKN Tematik Kontekstual dengan Naskah Operasionalnya. Para pembaca yang budiman,
UGM yang mempunyai 18 (delapan belas) fakultas dan 70an (tujuh puluhan) Program Studi merupakan modal dasar yang kuat untuk menghasilkan riset-riset multidisipliner dibandingkan perguruan tinggi negeri unggul lain di Indonesia. Oleh sebab itu dalam rangka meningkatkan kinerja riset multidisipliner tersebut UGM perlu membentuk sebuah forum komunikasi bagi para peneliti dari berbagai bidang ilmu, yang fungsional tetapi nonstruktural, yaitu 4 (empat) Klaster Riset: SosialHumaniora (Sos-Hum), Agro, Sains-Teknik (Sain-Tek) dan Kesehatan-Kedokteran (Kes-Ked). Keempat Klaster Riset tersebut secara rutin bertemu dan berdiskusi. Perlu dijelaskan bahwa Klaster Riset ini bukanlah klaster bidang ilmu mengingat setiap peneliti dengan kompetensi bidang ilmu tertentu dapat menjadi peserta disemua Klaster Riset, asalkan penelitiannya terkait.
Dengan kelima langkah kebijakan pokok tersebut di atas beserta ketentuan-ketentuan penjabaran untuk pelaksanaannya, diharapkan UGM dapat mempercepat perubahannya menjadi Universitas Riset bertaraf internasional sesuai dengan harapan UGM seperti yang tertuang di dalam Kebijakan Akademik UGM. Meskipun harapan tersebut belum terpenuhi, akan tetapi dalam tahun 2005 ini dana pelaksanaan riset tahunan telah melampaui dana tahunan pelaksanaan pendidikan (SPP, BOP dan SPMA), dan bahkan selama 3 tahun terakhir mengalami peningkatan sebesar 5 kali lipat lebih dari base-line (tahun 2002). Semoga peningkatan ini terus berlanjut hingga Universitas Riset UGM benar-benar terwujud. Semoga Allah SWT membimbing dan memberkati kita semua.
Masing-masing Klaster Riset tersebut telah menentukan riset unggulannya, yang kemudian menjadi Riset Unggulan UGM, yaitu: Social Welfare System (Klaster Sos-Hum), Food Safety and Security (Klaster Agro), Smart Materials (Klaster Sain-Tek) dan Cancer Studies (Klaster Kes-Ked).
Wassalamu’alaikum wa rahmatulLahi wa barakatuh.
Sekian, terima kasih.
Prof. Dr. Retno S. Sudibyo, M.Sc., Apt. Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada
Universitas Gadjah Mada
5
Gerbang Utama Universitas Gadjah Mada
Daftar Isi Sekapur Sirih 3 Sambutan Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 4 Daftar Isi 6 Universitas Gadjah Mada Sebagai Universitas Riset Posisi Riset UGM di Tingkat Regional dan Internasional 8 Komitmen UGM sebagai Universitas Riset 9 Penjaminan Mutu Akademik sebagai Langkah Menuju Penjaminan Mutu Riset 11 Penyelenggaraan dan Pembiayaan Riset di Universitas Gadjah Mada Kerangka Regulasi Riset di Universitas Gadjah Mada 12 Kerangka Kelembagaan 14 Program Penelitian dan Pembiayaan 15 Infrastruktur Riset Universitas 18
Kinerja Riset Perkembangan Kegiatan Riset Sistem Penjaminan Mutu Riset Perlindungan dan Pengembangan Hak Kekayaan Intelektual Networking dan pendanaan riset kerjasama
24 26 30 32
Riset UGM untuk Pembangunan Nasional Bekerja Bersama dengan Pemerintah Daerah dan Masyarakat 34 Penelitian Multi Disiplin pada Pusat Studi di UGM 36 Pemanfaatan hasil riset UGM dalam mengatasi permasalahan bangsa 37 Riset Unggulan UGM 2005 – 2006 Latar Belakang Smart Materials Cancer Studies Social Welfare System Food Safety and Security
42 44 45 46 47
Langkah ke Depan: Nurturing New Breeds of Researchers Membangun Budaya Riset di UGM 49 Mendorong Peneliti Muda 49
Daftar Lampiran LPPM Komisi Pertimbangan Penelitian LPPT KP4
6
Kinerja Riset
50 51 52 55
Universitas Gadjah Mada
7
Universitas Gadjah Mada Sebagai Universitas Riset
Posisi Riset UGM di Tingkat Regional dan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM) merupakan perguruan tinggi terkemuka di Indonesia yang didirikan sejak 19 Desember 1949. Dengan tenaga dosen sebanyak 2.283 yang memiliki kualifikasi S3 (28,82%), dan S2 (52,08%) serta didukung oleh para Gurubesar (8,63%), UGM memiliki visi sebagai universitas penelitian bertaraf internasional yang unggul dan terkemuka, beorientasi pada kepentingan bangsa dan berdasarkan
Asia. On-line review dari ERASMUS menyatakan bahwa belajar di UGM adalah highly recommended. Salah
satu
yang
mendorong
kemajuan riset UGM adalah karena UGM memiliki mahasiswa dan dosendosen terbaik di Indonesia. Ulasan Asiaweek di tahun 2000 misalnya menunjukkan bahwa UGM memiliki keuntungan yang besar dalam bidang penelitian karena memperoleh rasio input siswa terbaik di Indonesia
Pelaksanaan kegiatan penelitian baik
dengan tingkat penerimaan 5,3% (UI misalnya memiliki tingkat penerimaan
pada 18 Fakultas, 27 Pusat Studi serta sejumlah Laboratorium,
18,8%) dan persentase staf yang bergelar doktor sebesar 23% (dibandingkan UI dengan 16%).
kegiatan penelitian dilaksanakan dari tahun ke tahun dalam atmosfer riset
Perolehan paten internasional oleh para peneliti UGM di bidang
yang terus-menerus dikembangkan.
kesehatan telah membawa daya saing universitas dalam tingkat
Harian The Times (21 Oktober 2005) menyatakan bahwa UGM menduduki peringkat 56 dari 2.375 perguruan tinggi seluruh dunia yang disurvei untuk bidang art and humanities. Peringkat tersebut sangat relevan dengan kemajuan penelitian di UGM mengingat indikator yang digunakan diantaranya adalah review oleh kelompok bidang ilmu dan indeks sitasi yang keduanya adalah ukuran
Kinerja Riset
lain, Asiaweek di tahun 2000 mendudukkan UGM di urutan ke 68
Pancasila.
yang merupakan riset saintifik maupun riset kerjasama dilaksanakan
8
keberhasilan penelitian universitas. Sebelumnya dengan kriteria yang
internasional. Adopsi oleh WHO tentang protokol penanganan anak diare di Rumah Sakit yang diajukan dosen Fakultas Kedokteran UGM; serta adopsi oleh UNDP tentang metoda penanganan konflik sosial menunjukkan bahwa kemampuan riset dosen UGM diakui oleh dunia. Debat internasional dalam kasus Liang Bua menunjukkan bahwa UGM
Dok. Retno S. Sudibyo
memiliki para peneliti yang memiliki daya ungkit internasional (interna-
Landasan filosofis kegiatan penelitian mengandung sejumlah elemen
Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) yang terakreditasi;
tional leverage). Keberhasilan staf pengajar UGM yang berpartisipasi
tatanilai (values) sebagai berikut:
penggabungan LP dan LPM menjadi Lembaga Penelitian dan Pengabdian
dalam teknologi kloning hewan di Korea memberikan gambaran kemampuan dan daya saing peneliti UGM pada tingkat internasional.
Komitmen UGM sebagai Universitas Riset
1. Nilai luhur UGM yang tercakup dalam Pancasila; 2. Moral dan etika yang bersumber dari ajaran agama dan budaya masyarakat; 3. Kerakyatan yang bermakna keberpihakan dan kesediaan membela kepada yang lemah; 4. Kebebasan akademik (academic
Masyarakat (LPPM); serta mengembangkan bidang layanan Kebun Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Pertanian (KP4) dengan layanan lahan untuk pendidikan, penelitian dan pengembangan hewan ternak diharapkan dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi dan mutu kelembagaan di bidang riset.
Peningkatan atmosfer penelitian merupakan kunci bagi upaya UGM
freedom) sebagai kebebasan untuk mencapai kenyataan dan
untuk mewujudkan Universitas Riset. Mendorong atmosfer riset berarti
kebenaran yang dilaksanakan dengan hikmat dan
Dalam rangka meningkatkan kinerja riset multidisipliner, UGM telah
upaya Universitas tidak saja diarahkan pada keluaran riset tetapi
bertanggungjawab; 5. Keunggulan akademik (academic
membentuk empat forum komunikasi, yaitu 4 (empat) Klaster Riset: Sosial-
juga seluruh tahapan dalam kegiatan riset. Komitmen universitas dalam
excellence) sebagai tolok ukur prestasi yang harus diwujudkan
Humaniora, Agro, Sains-Teknik dan Kesehatan-Kedokteran. Keempat
peningkatan atmosfer riset dinyatakan dalam berbagai dokumen kebijakan
dalam setiap kegiatan akademik; 6. Sikap bijak (wisdom) yang harus
Klaster Riset tersebut secara rutin bertemu dan berdiskusi. Empat riset
riset, diantaranya Kebijakan Akademik UGM 2005 – 2010. Saat ini
diwujudkan dalam setiap proses pengambilan keputusan.
unggulan UGM telah ditetapkan oleh keempat Klaster Riset tersebut, yaitu
rancangan Kebijakan tentang Universitas Penelitian sedang disusun oleh
Tradisi tahunan pemberian penghargaan kompetitif kepada empat
riset di bidang: Social Welfare System (Klaster Sos-Hum), Food Safety
Senat Akademik UGM. Rumusan kebijakan tentang universitas
kategori (publikasi ilmiah internasional, riset aplikatif-kolaboratif, riset paten
and Security (Klaster Agro), Smart Materials (Klaster Sain-Tek) dan Can-
penelitian ini memuat landasan filosofis, makna dan ciri, serta garis
atau layak paten) peneliti unggul UGM dan pemberian dana penelitian
cer Studies (Klaster Kes-Ked).
besar prinsip penyelenggaraan universitas penelitian. Rumusan
inovatif-inventif unggul merupakan cara meningkatkan kultur riset secara
kebijakan ini dapat dijadikan sebagai salah satu dasar bagi penyem-
sehat.
menetapkan beberapa ketentuan, antara lain fit and proper test bagi
purnaan kebijakan akademik UGM sebagai universitas penelitian.
Melalui peleburan 5 Laboratorium Pusat menjadi Laboratorium
calon kepala Pusat Studi, perumusan Pedoman Penyelenggaraan Pusat
Untuk mentertibkan dan mengkoordinasi kinerja Pusat Studi (PS) UGM
Universitas Gadjah Mada
9
Kerjasama riset UGM Dengan keterbatasan anggaran UGM, maka salah satu sumber pembiayaan penelitian adalah melalui kerjasama dengan mitra, baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional. Kecenderungan kerjasama riset akademik dan pengabdian memang belum dapat dipetakan secara jelas, namun demikian apabila dikaitkan dengan kesempatan untuk meningkatkan mutu riset di UGM, besarnya dana ini sangat signifikan. Apalagi pembiayaan riset dari DIKTI dan Kementerian RISTEK sangatlah terbatas, dengan nilai kurang dari Rp. 10 milyar setiap tahunnya. Secara rata-rata, selama 2002 – 2004 dana kerjasama penelitian adalah Rp. 27,02 milyar (data per November 2005). Karena saat ini UGM baru melakukan pengembangan system data penelitian terkonsolidasi, kemungkinan besar angka ini masih di bawah nilai kontrak penelitian akademik dan pengabdian yang sesungguhnya. Angka di atas belum termasuk dana penelitian kerjasama yang ditangani oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat. Sumber: Database penelitian, LP data per 30 November 2005
Studi oleh setiap PS, dan penetapan SK Rektor tentang Penyelenggaraan Pusat Studi.
Akademik KKN Tematik Kontekstual dengan Naskah Operasionalnya. Pembiayaan riset di UGM terutama
Untuk penjaminan mutu riset, UGM melalui beberapa lokakarya
fasilitasi UGM merupakan wujud komitmen langsung dari Universitas
merumuskan Standar Mutu Riset UGM yang berlandaskan Kebijakan
untuk mendorong kebijakan tersebut. Pada tahun 2005, anggaran UGM
Akademik UGM, yang nantinya dilanjutkan dengan penyiapan Manual
yang dikelola oleh unit-unit di bawah WR PPkM adalah berkisar antara 4,5
Mutu Riset UGM sebagai pedoman pelaksanaannya.
– 7% dari RKAT Kantor Pusat UGM (tergantung pada besarnya dana
Sebagai langkah perbaikan citra Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa, UGM bekerjasama dengan DP2MDikti meningkatkan relevansi kinerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa melalui penyusunan Naskah
proyek kerjasama yang dapat dijalin selama periode tersebut). Kebijakan universitas dalam alokasi anggaran tidak terlepas dari konsep riset kolaboratif yang akan didorong. Dengan demikian anggaran Universitas dimanfaatkan untuk memberi
Gambar 1. Pembiayaan riset akademik dan pengabdian (Tahun 2002 – 2004, dalam Rp. Juta)
insentif bagi inisiatif-inisiatif untuk menarik dana riset (lihat Boks), serta memberikan fasilitasi pendampingan dan pelatihan penyusunan proposal serta pengembangan jaringan kerjasama penelitian. Dengan pembiayaan tersebut selama kurun waktu 2002-2004 pembiayaan penelitian UGM berkisar antara Rp. 17,8 milyar – Rp. 32,35 milyar per tahun. Sebagian biaya riset tahun 2005 hingga bulan November tercatat. Rp. 73,35 M. Melalui pembiayaan sebesar itu, jumlah penelitian akademik/pengabdian berkisar antara 0,21 penelitian/dosentahun – 0,286 penelitian/dosen-tahun. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah penelitian akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan Universitas dalam menjalin kemitraan dengan donor. Meskipun demikian, salah satu pekerjaan penting yang masih perlu dikembangkan oleh UGM adalah kemampuan peneliti untuk mentransformasi hasil penelitian menjadi publikasi. Saat ini produktivitas publikasi adalah berkisar 0,2 publikasi/dosen-tahun. Salah satu agenda nasional yang penting adalah upaya penanggulangan kemiskinan, dan peningkatan daya saing nasional pada tingkat regional dan internasional. Bagi sektor industri misalnya selama kurun waktu 2005-2009, sektor
Dok. LP-UGM
10
Kinerja Riset
industri diharapkan tumbuh sebesar
Borang seleksi hibah penelitian pengabdian Dalam pelaksanaan desentralisasi penelitian DIKTI, UGM telah mengembangkan konsep seleksi yang sejalan dengan visi Universitas Riset, termasuk melakukan penyesuaian terhadap kriteria dan bobot dari masing-masing aspek/kriteria dalam penilaian proposal. UGM memberikan nilai maksimum yang tinggi (25 dari 100) pada aspek penelitian yang sesuai dengan tipe penelitiannya. Dalam tipe penelitian pengabdian misalnya, UGM adalah satu-satunya Universitas yang secara eksplisit merujuk pada relevansi penelitian terhadap pencapaian MDG. Sumber: Formulir penilaian usulan HB XIV, LP UGM, 2005
Dok. Heru Sutomo
8,56% per tahun. Sedangkan dalam
riset telah dilaksanakan melalui
bagian dari upaya universitas untuk
kurun waktu tahun 2010 – 2025, sektor industri dapat tumbuh di atas
mekanisme formal dalam bentuk MoU atau Nota Kesepahaman maupun
meningkatkan atmosfir riset.
10 persen per tahun, sehingga peranannya terhadap perekonomian
dalam pelaksanaan kegiatan. Universitas mendorong terselenggaranya
Indonesia dapat mencapai 35 - 40%. Di bidang tenaga kerja, industri
kerjasama dengan pihak di luar UGM, baik pada lingkup regional maupun
diharapkan dapat memberikan kontribusi penyerapan tenaga kerja
internasional.
yang cukup besar yaitu sekitar 2.635.690 orang atau 13,6% secara nasional. Disamping itu, pemerintah telah pula mencanangkan revitalisasi pertanian sehingga produksi pertanian dapat meningkat, baik dari sisi jumlah produksi maupun nilai tambahnya. Universitas Gadjah Mada merespon kebutuhan pembangunan tersebut melalui inisiatif klaster penelitian dalam mendorong riset unggulan. Saat ini UGM memiliki empat riset unggulan yang telah masuk dalam pipe-linenya yaitu perkuatan teknologi melalui Material Cerdas (Smart Materials), pengembangan pengetahuan masalah kanker (Cancer Studies), penggalian konsep sistem kesejahteraan sosial (Social Welfare System) serta mendorong riset untuk keamanan dan ketahanan pangan (Food Safety and Security). Kerjasama UGM dengan berbagai lembaga dalam pelaksanaan kegiatan
Penjaminan Mutu Akademik sebagai Langkah Menuju Penjaminan Mutu Riset
Penjaminan mutu riset dimaksudkan agar penelitian yang dilaksanakan di UGM baik yang merupakan penelitian dasar maupun penelitian terapan memiliki kualitas yang diharapkan dan relevansi yang kuat bagi perkembangan masyarakat lokal dan global yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan sosial, demokrasi dan perdamaian. Riset yang juga diharapkan meningkatkan etos kerja, kejujuran dan tanggung-
Penjaminan mutu akademik UGM
jawab dalam riset.
telah memiliki pengakuan secara regional. Menduduki peringkat pertama
Penjaminan mutu dalam bidang riset
bersama dengan NUS dan UM dalam Quality Assurance pada jaringan
sejauh ini merupakan work-inprogress, dan diharapkan merupakan
AUN-P, menjadikan UGM sebagai trend setter dalam penjaminan mutu.
arus utama dalam pelaksanaan kebijakan riset di UGM. Penjaminan
Saat ini Universitas Gadjah Mada sedang melakukan penyusunan
mutu akan memuat keharusan bagi Universitas dan unit-unit pelaksana
penjaminan mutu riset dan penjaminan mutu pusat studi sebagai
riset dalam melaksanakan kegiatan riset.
Institusi yang terlibat dalam penjaminan mutu penelitian Penjaminan mutu riset didasarkan pada Standar Mutu Riset yang saat ini sedang disusun oleh Lembaga Penelitian melalui konsultasi dengan pemangku kepentingan. Siklus penjaminan mutu penelitian akan melibatkan seluruh komponen institusi universitas termasuk Senat Akademik, Fakultas, Pusat Studi dan unit terkecil pelaksana riset yaitu laboratorium atau studio. Di samping itu, universitas harus memiliki etika riset untuk binatang/hewan coba dan komite yang dapat menjamin atau melindungi kerahasiaan subyek riset, kebijakan tentang hak kekayaan intelektual serta standard keselamatan, kesehatan dan lingkungan. Sumber: Standar mutu riset UGM, Draft, 2005
Universitas Gadjah Mada
11