PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
1
Sekapur Sirih Intro
Petrosea mempertahankan pertumbuhan usaha berkesinambungan melalui diversifikasi bisnis yang sehat dan inisiatif-inisiatif yang telah dijalankan sejak tahun 2014. Fokus terhadap strategi yang telah ditentukan dan keberlanjutan implementasinya menjadi kunci ketahanan usaha di tengah tantangan industri pada tahun 2015.
Petrosea maintains sustainable business growth through robust business diversification and initiatives that commenced since 2014. Strong focus on the identified strategies and the continuation of their implementation are keys to our business resiliency amidst industry challenges in 2015.
Komitmen dan strategi bisnis ini akan terus diperkuat, dipertajam serta dibangun dengan dukungan seluruh lini usaha Perusahaan, yang meliputi sumber daya manusia berkompeten, jasa berkualitas, serta struktur kapital yang kuat – bersama mencatat kinerja berkelanjutan dengan sinergi solid dari Indika Energy Group.
The commitment and business strategy will be continually reaffirmed, sharpened, and built with the support from the organization as a whole, which includes competent human resources, superior services, and strong capital structure - together in pursuit of lasting performance, furthered by solid synergy with Indika Energy Group.
Mempertahankan Keberlanjutan Melalui Ketepatan Diversifikasi Usaha Maintaining Sustainability through Sound Business Diversification
2
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
3
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Daftar Isi Table of Contents
1
2
4
6
SEKAPUR SIRIH INTRO DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS PERJALANAN KAMI MILESTONES IKHTISAR UTAMA HIGHLIGHTS
8
Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights
11
Ikhtisar Saham / Share Highlights
13
Peristiwa Penting 2015 / 2015 Event Highlights
18
Sertifikasi & Penghargaan / Certifications & Awards
22
61
Nilai-nilai Utama / Core Values
131
Manajemen Aset / Asset Management
196
Sekretaris Perusahaan / Corporate Secretary
62
Profil Dewan Komisaris / Profile of the Board of Commissioners
134
Manajemen Mutu / Quality Management
200
Internal Audit / Internal Audit
65
Profil Direksi / Profile of the Board of Directors
206
Auditor Eksternal (Akuntan Publik) / External Auditor (Public Accountant)
69
Jumlah Karyawan & Pengembangan Kompetensi / Total Employees & Competency Enhancement
136 LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT
207
Sistem Pengendalian Internal / Internal Control System
207
Perkara Penting / Litigation
207
Akses Informasi & Data Perusahaan / Information Access & Company Data
214
Kode Etik / Code of Conduct
221
Sistem Whistleblowing / Whistleblowing System
Komposisi Pemegang Saham / Shareholders Composition
139
Prinsip Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Principles
74
Entitas Anak & Asosiasi / Subsidiaries & Associates
140
Struktur, Pedoman & Kebijakan Tata Kelola / Governance Structure, Manual & Policy
76
Struktur Grup Perusahaan / Corporate Group Structure
142
77
Kronologis Pencatatan Saham / Share Listing Chronology
Penilaian Penerapan Tata Kelola Perusahaan / Assessment of Corporate Governance Implementation
146
Kronologis Pencatatan Efek Lainnya / Other Share Listing Chronology
Rapat Umum Pemegang Saham / General Meeting of Shareholders
155
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
158
Direksi / Board of Directors
162
Penilaian Terhadap Dewan Komisaris & Direksi / Assessment of the Board of Commissioners & Directors
163
Kebijakan Remunerasi Bagi Dewan Komisaris & Direksi / Remuneration Policy for the Board of Commissioners & Board of Directors
165
Frekuensi dan Kehadiran Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi, dan Rapat Gabungan / Meeting Frequency and Attendance of the Board of Commissioners, Board of Directors and Joint Meeting
167
Pemegang Saham Utama dan Pengendali, Langsung Maupun Tidak Langsung, Sampai Pemilik Individu / Majority and Controlling Shareholders, Directly or Indirectly, up to the Individual Ownerships
77 78
Lembaga Penunjang Pasar Modal / Capital Market Supporting Institutions
79
Alamat Kantor Pusat, Perwakilan, Anak Perusahaan & Perusahaan Asosiasi / Address of Head Office, Representative, Subsidiaries & Associate Company
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORTS Laporan Dewan Komisaris / Report From The Board of Commissioners
80
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS
32
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
82
Tinjauan Umum / General Overview
34
Laporan Direksi / Report From The Board of Directors
83
Tinjauan Segmen Bisnis / Business Segment Review
42
Direksi / Board of Directors
84
Kontrak Pertambangan / Contract Mining
44
Pernyataan Tanggung Jawab Laporan Tahunan 2015 oleh Dewan Komisaris dan Direksi / Statement of Responsibility of 2015 Annual Report by the Board of Commissioners and Board of Directors
87
Jasa Minyak & Gas Bumi / Oil & Gas Services
89
Rekayasa & Manajemen Proyek / Engineering & Project Management
46
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
92
Tinjauan Kinerja Keuangan / Financial Performance Review
48
Identitas Perusahaan / Company Identity
50
Sekilas PETROSEA / PETROSEA at a Glance
102 TINJAUAN OPERASIONAL PENDUKUNG SUPPORTING OPERATIONAL REVIEW
53
Bidang Usaha / Core Business
58 60
Struktur Organisasi / Organization Structure Visi & Misi / Vision & Mission
Pendahuluan / Overview
71
24
56
138
104
Peta Operasional / Operational Map
106
Manajemen Risiko / Risk Management
109
Sumber Daya Manusia / Human Capital
121
Teknologi Informasi & Komunikasi/ Information & Communication Technology
127
Kesehatan Keselamatan Kerja & Lingkungan / Health Safety & Environment
Budaya Perusahaan / Corporate Culture
168
Hubungan Afiliasi Antara Anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali / Affiliated Relations Between Members of Board of Directors, Board of Commissioners, and Majority and/or Controlling Shareholders
169
Komite Audit / Audit Committee
175
Komite Human Capital / Human Capital Committee
186
Komite GCG / GCG Committee
192
Komite Risiko & Investasi Manajemen / Risk & Investment Management Committee
222 TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 224
Pembuka / Overview
226
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan / Responsibility Towards the Environment
229
Tanggung Jawab Ketenagakerjaan, Kesehatan & Keselamatan Kerja / Responsibility Towards Occupational, Health & Work Safety
234
Tanggung Jawab Terhadap Pengembangan Sosial & Kemasyarakatan / Responsibility Towards Social & Community Development
245
Tanggung Jawab Terhadap Konsumen / Responsibility Towards Customers
246 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 2015 CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 2015 326 REFERENSI OTORITAS JASA KEUANGAN CROSS REFERENCE TO INDONESIA’S FINANCIAL SERVICES AUTHORITY
4
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
5
Perjalanan Kami Our Journey
1972
Perusahaan didirikan di Jakarta, Indonesia dengan nama PT Petrosea International Indonesia.
2012
Incorporated in Jakarta, Indonesia as PT Petrosea International Indonesia.
1984
1990
Perusahaan diakuisisi oleh Clough Limited. Acquired by Clough Limited.
2009
In February, to comply with Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) regulations (previously known as Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/”Bapepam-LK”) regarding a public company take over, PT Indika Energy Tbk. re-floated 28.75% of its shares to the public. At the end of the year PT Indika Energy Tbk. holds 69.80% share ownership in the Company.
Saham Perusahaan dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia) dengan kode perdagangan PTRO, dan nama Perusahaan diganti menjadi PT Petrosea Tbk. Listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges (now Indonesia Stock Exchange) as PTRO, with the Company name changed to PT Petrosea Tbk.
Perusahaan diakuisisi oleh PT Indika Energy Tbk. dan pada akhir tahun ini saham Indika Energy di Perusahaan mencapai 98,55%. PT Indika Energy Tbk. acquired Company and owned 98.55% of Company’s shares by year end.
Pada bulan Februari, untuk mematuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) (sebelumnya dikenal sebagai Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/”Bapepam-LK”) mengenai Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, PT Indika Energy Tbk. menjual kembali sahamnya sebesar 28,75% kepada masyarakat. Sehingga pada akhir tahun ini kepemilikan saham PT Indika Energy Tbk. pada Perusahaan adalah sebesar 69,80%.
2015
Pada bulan Agustus, Perusahaan melalui salah satu anak perusahaannya PT POSB Infrastructure Kalimantan mengakuisisi 51,25% saham PT Mahaka Industri Perdana. In August, the Company through one of its subsidiaries PT POSB Infrastructure Kalimantan acquired 51.25% stake in PT Mahaka Industri Perdana.
6
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
7
8
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
2015
Keterangan / Description
9
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Unit
Keterangan / Description
2013
2014
% Change
Unit
2013
2014
2015
% Change
Rasio-rasio / Ratios
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian / Consolidated Statements of Financial Position Kas dan Setara Kas / Cash and Cash Equivalents
Jt US$/Mn US$
57,13
65,37
53,57
(18,05)
Piutang Usaha / Trade Account Receivables
Jt US$/Mn US$
92,60
76,95
49,61
(35,53)
Persediaan Bersih / Inventories
Jt US$/Mn US$
4,75
5,01
4,42
(11,78)
Aset Lancar / Current Assets
Jt US$/Mn US$
188,59
175,50
141,19
(19,55)
Aset Tidak Lancar / Noncurrent Assets
Jt US$/Mn US$
320,65
292,23
284,18
(2,75)
Aset Tetap / Property, Plant & Equipments
Jt US$/Mn US$
303,48
279,32
269,47
(3,53)
Jumlah Aset / Total Assets
Jt US$/Mn US$
509,24
467,73
425,37
(9,06)
Utang Bank / Bank Loans
Jt US$/Mn US$
12,50
22,78
32,11
40,96
Utang Usaha / Trade Account Payables
Jt US$/Mn US$
46,63
39,64
29,85
(24,70)
Marjin Laba Kotor / Gross Profit Margin
%
25,36
19,16
14,09
(26,46)
Marjin Laba Operasi / Operating Profit Margin
%
17,50
11,56
4,70
(59,34)
Rasio Lancar / Current Ratio
Rasio/Ratio
1,55
1,63
1,55
(4,91)
Rasio Pinjaman Terhadap Ekuitas / Debt To Equity Ratio
Rasio/Ratio
1,16
0,99
0,99
0,00
Rasio Perputaran Aset Tetap / Fixed Assets Turnover Ratio
Rasio/Ratio
1,19
1,25
0,77
(38,40)
Rasio Perputaran Aset / Assets Turnover Ratio
Rasio/Ratio
0,71
0,74
0,49
(33,78)
Aset
Pendapatan
Assets
Jt US$/Mn US$
Revenues
Jt US$/Mn US$
Liabilitas Jangka Pendek / Current Liabilities
Jt US$/Mn US$
121,31
107,51
90,94
(15,41)
Liabilitas Jangka Panjang / Noncurrent Liabilities
Jt US$/Mn US$
190,77
167,97
156,15
(7,04)
Jumlah Liabilitas / Total Liabilities
Jt US$/Mn US$
312,07
275,49
247,09
(10,31)
2013
509,24
2013
360,10
Jumlah Ekuitas / Total Equity
Jt US$/Mn US$
197,17
192,24
178,28
(7,26)
2014
467,73
2014
347,97
2015
425,37
2015
206,83
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian / Consolidated Statements of Comprehensive Income Pendapatan / Revenues
Jt US$/Mn US$
360,10
347,97
206,83
(40,56)
Laba kotor / Gross Profit
Jt US$/Mn US$
91,31
66,68
29,14
(56,30)
Laba Operasi / Operating Income
Jt US$/Mn US$
63,02
40,22
9,73
(75,81)
Liabilitas
(Rugi) Laba Sebelum Pajak / (Loss) Profit Before Tax
Jt US$/Mn US$
26,99
21,03
(9,58)
(145,55)
Liabilities
(Rugi) Laba Bersih Tahun Berjalan / (Loss) Profit For The Year
Jt US$/Mn US$
17,84
2,36
(12,69)
(637,71)
(Rugi) Laba yang Dapat Diatribusikan kepada: (Loss) Profit Attributable to: Pemilik Entitas Induk / Owners of The Company
Jt US$/Mn US$
17,84
2,36
(12,72)
(638,98)
Kepentingan Non-Pengendali / Non-Controlling Interest
Jt US$/Mn US$
0
0
0,028
0,00
Jt US$/Mn US$
17,42
2,07
(12,47)
(702,42)
Kepentingan Non-Pengendali / Non-Controlling Interest Jt US$/Mn US$
0
0
0,028
0,00
1.008,61
1.008,61
1.008,61
0,00
0,0177
0,0023
(0,0126)
(647,83)
Laba Kotor Jt US$/Mn US$
Gross Profit
2013
312,07
2013
91,31
2014
275,49
2014
66,68
2015
247,09
2015
29,14
Jt US$/Mn US$
Jumlah (Rugi) Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada: Total Comprehensive Income Attributable to: Pemilik Entitas Induk / Owners of The Company
Jumlah Saham Yang Ditempatkan dan Disetor Penuh / Number of Share Issued and Paid Up (Rugi) Laba per Saham Dasar / Basic (Loss) Earnings per Share
Jt/Mn US$
Pembayaran Dividen / Dividend Paid
Jt US$/Mn US$
7
7
1,62
(76,86)
Pembelanjaan Modal / Capital Expenditure
Jt US$/Mn US$
38,83
42,92
40,85
(4,82)
Penyusutan / Depreciation
Jt US$/Mn US$
62,22
67,02
50,63
(24,46)
Laba Operasi
Ekuitas Equity
Jt US$/Mn US$
Operating Income
2013
197,17
2013
63,02
2014
192,24
2014
40,22
2015
178,28
2015
9,73
Jt US$/Mn US$
10
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
11
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Ikhtisar Saham Shares Highlights
Harga Saham & Volume Perdagangan Saham
Pendapatan Usaha per Lini Bisnis
Share Price & Share Trade Volume
Operating Revenue per Business Line
Deskripsi / Description
5 Year Average
2011
2012
2013
2014
2015 % Portion
268,51
233,02
356,76
312,24
294,19
146,35
70,76
Jasa Minyak & Gas Bumi / Oil & Gas Services
29,21
17,92
26,47
33,12
35,62
32,94
15,93
Rekayasa & Manajemen Proyek / Engineering & Project Management
14,94
12,83
2,27
14,74
18,15
26,73
12,92
Kontrak Pertambangan / Contract Mining
Dalam Rupiah In Rupiah
Share Price 2014
1.800
Harga Saham 2015
Dalam Rupiah In Rupiah
Share Price 2015
1.000 945 1.540
0,82
Yang Lain / Others Jumlah / Total
Harga Saham 2014
312,83
263,77
385,49
360,10
347,97
0,82 206,83
Keterangan / Information - Dalam juta dollar / in million US$
0,39
1.475
1.400
1.395
100,00
1.260
1.000
800
1.315
1.275
1.150
1.200
1.210
1.200
925
760
600
905
600
Pendapatan Usaha per Lini Bisnis Tahun 2015
795
785
456
443
400
443
351
Operating Revenue per Business Line For 2015
200
200 Q1
Close
Q2
Q3
Q4
Low
High
Close
Kapitalisasi Saham / Market Capitalization Rp 1.015.329.033.333
Volume Perdagangan Saham 2014
Q3
Q4
Low
High
Kapitalisasi Saham / Market Capitalization Rp 304.934.911.667
Volume Perdagangan Saham 2015
27.297.900
25.350.200
Lembar Saham Shares
27.897.300
Share Trade Volume 2015
28.856.000
Lembar Saham Shares
18.844.300
Yang Lain Others
271
19.317.600
Rekayasa & Manajemen Proyek Engineering & Project Management
287
34.567.600
Jasa Minyak & Gas Bumi Oil & Gas Services
Q2
290
59.321.300
Share Trade Volume 2014
Kontrak Pertambangan Contract Mining
Q1
290
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
12
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
13
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Peristiwa Penting 2015 2015 Event Highlights Perkembangan Harga Saham Share Price Performance
Tahun / Year
Harga Saham / Share Price Tertinggi / Terendah / Penutupan / Highest Lowest Closing
Jumlah Lembar Saham / Total Share
Peredaran Saham di Pasar Reguler / Transaction in Regular Market Frekuensi (Kali) / Volume Transaksi (Lembar) / Transaction Frequency (Times) Volume (Share)
Nilai (Rp) / Value (IDR)
Kapitalisai Pasar (Rp) / Market Capitalization (IDR)
Proyek ABN -15 Juta Jam Kerja LTI Free
1.008.605.000
2014 Q1
1.540
1.150
1.395
1.008.605.000
59.321.300
Q2
1.475
1.260
1.275
1.008.605.000
34.567.600
12.145
79.181.646.500
9.674
46.451.082.000
Pada 31 Januari 2015, Proyek Adimitra Baratama
on 31st January 2015, the Adimitra Baratama Nusantara
1.420.452.041.667
Nusantara (ABN) mencapai 15 Juta Jam Kerja Tanpa
(ABN) Project successfully achieved the safety milestone
1.333.039.608.333
Mengalami Kecelakaan Yang Mengakibatkan Hari Kerja
of 15 Million Man Hours Lost Time Injury (LTI) Free.
Q3
1.315
1.200
1.200
1.008.605.000
19.317.600
9.070
24.390.610.000
1.245.627.175.000
Q4
1.210
905
925
1.008.605.000
18.844.300
11.800
19.254.901.000
1.015.329.033.333
1.008.605.00
2015
Januari
Hilang (LTI Free).
Proyek KJA - 5 Juta Jam Kerja LTI Free Pada 28 Januari 2015, Proyek Kideco Jaya Agung (KJA)
On 28th January 2015, the Kideco Jaya Agung (KJA)
Q1
945
760
785
1.008.605.000
28.856.000
8.952
8.131.421.333
855.633.241.667
mencapai 5 Juta Jam Kerja Tanpa Mengalami Kecelakaan
Project successfully achieved the safety milestone of 5
Q2
795
443
443
1.008.605.000
27.897.300
11.914
6.069.689.900
601.128.580.000
Yang Mengakibatkan Hari Kerja Hilang
Million Man Hours Lost Time Injury (LTI) Free.
Q3
456
290
290
1.008.605.000
27.297.900
Q4
351
271
290
1.008.605.000
25.350.200
7.007
3.191.332.133
355.365.161.667
4.727
2.678.459.700
304.934.911.667
(LTI Free).
POSB - 4 Juta Jam Kerja LTI Free Pada 23 Januari 2015, POSB telah berhasil mencapai
On 23rd January 2015, POSB successfully achieved the
4 Juta Jam Kerja Tanpa Mengalami Kecelakaan Yang
safety milestone of 4 Million Man Hours Lost Time Injury
Mengakibatkan Hari Kerja Hilang (LTI Free).
(LTI) Free.
Februari Proyek ABN, GBP & KJA Terima Penghargaan HSE Proyek ABN, GBP dan KJA menerima penghargaan
The ABN, GBP and KJA projects received awards from
dari Gubernur Kalimantan Timur atas pencapaian
the Governor of East Kalimatan for their achievement of
“Nihil Kecelakaan Kerja” dan
“Zero Accidents” and “Prevention and Control of HIV-
“Pencegahan dan
Penanggulangan HIV-AIDS di Tempat Kerja”.
AIDS at the Workplace”.
14
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Maret
15
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Juni
Tim Tanggap Darurat POSB Meraih Penghargaan BFRC 2015
Proyek Levee Stockpile
POSB mewakili Petrosea mengikuti Balikpapan Fire
POSB recently represented Petrosea in the 2015
Rescue Challenge (BFRC) tahun 2015. Acara ini
Balikpapan Fire Rescue Challenge (BFRC). This event
merupakan bagian dari perayaan tahunan Bulan K3
was part of the annual National Health & Safety
Nasional yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah
Month celebration, organized by the Balikpapan local
Balikpapan.
government.
Pada 30 Juni 2015, Petrosea mendapatkan pekerjaan jasa konstruksi untuk pembangunan tanggul di area tambang PT Freeport Indonesia (PTFI) di Papua.
On 30th June 2015, Petrosea signed a services agreement for the construction of a levee at PT Freeport Indonesia (PTFI) mine site in Papua.
April Proyek Lampunut Pada 30 April 2015, Petrosea menandatangani kontrak
On 30th April 2015, Petrosea and PT Maruwai Coal
kerjasama dengan PT Maruwai Coal (BHP Billiton)
(BHP Billiton) signed a contract for the development of
untuk pembangunan infrastruktur dan konstruksi di
infrastructure and construction at Lampunut, Central
Lampunut, Kalimantan Tengah.
Kalimantan.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan & Luar Biasa serta Paparan Publik
The Annual & Extraordinary General Meeting of Shareholders and Public Expose
Pada tanggal 20 April 2015, Petrosea mengadakan
On 20th April 2015 Petrosea held its Annual &
Peresmian Kantor Pusat di Bintaro
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan & Luar Biasa
Extraordinary General Meeting of Shareholders and
Pada 29 Juni 2015, Petrosea meresmikan kantor pusat
serta Paparan Publik.
Public Expose.
baru yang berlokasi di Indy Bintaro Office Park.
Proyek ABN & KJA -16 Juta & 6 Juta Jam Kerja LTI Free Proyek ABN dan KJA telah mencapai 16 Juta Jam Kerja dan 6 Juta Jam Kerja Tanpa Mengalami Kecelakaan Yang Mengakibatkan Hari Kerja Hilang (LTI Free).
The ABN and KJA Projects have both achieved the safety milestones of 16 Million Man Hours and 6 Million Man Hours Lost Time Injury (LTI) Free.
On 29th June 2015, Petrosea inaugurated its new head office located at Indy Bintaro Office Park.
16
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Perpindahan Kantor Balikpapan
Proyek IAC
Pada 22 Juni 2015, kantor Petrosea di Balikpapan resmi dipindahkan dari Grha Bintang ke Petrosea Support Facility (PSF) di Tanjung Batu.
On 22nd June 2015, Petrosea’s Balikpapan office was officially moved from Grha Bintang to Petrosea Support Facility (PSF) in Tanjung Batu.
Pada 5 Juni 2015, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur kembali memberikan penghargaan PROPERDA HIJAU yang ketiga kalinya secara berturut-turut kepada POSB.
On 5th June 2015, the Provincial Government of East Kalimantan presented the third successive GREEN PROPERDA Award to POSB.
September
Pada 27 September 2015, proyek KJA berhasil mencapai
On 27th September 2015, the KJA Project successfully
7 Juta Jam Kerja Tanpa Mengalami Kecelakaan Yang
achieved the safety milestone of 7 Million Man Hours
Mengakibatkan Hari Kerja Hilang (LTI Free).
Lost Time Injury (LTI) Free.
Penghargaan HSE dari Menaker & Dirjen Minerba – ESDM September
penghargaan
Nihil
On 16th October 2015, Petrosea signed a working
kontrak kerja dengan PT Indoasia Cemerlang (IAC)
contract with PT Indoasia Cemerlang (IAC) for overburden
untuk melakukan pemindahan lapisan tanah penutup di
removal in the Kintap area, South Kalimantan.
POSB - 5 Juta Jam Kerja LTI Free Pada 9 October 2015, POSB berhasil mencapai
On 9th October 2015, POSB successfully achieved the
5 Juta Jam Kerja Tanpa Mengalami Kecelakaan Yang
safety milestone of 5 Million Man Hours Lost Time Injury
Mengakibatkan Hari Kerja Hilang (LTI Free).
(LTI) Free.
November
Proyek KJA - 7 Juta Jam Kerja LTI Free
10
Pada 16 Oktober 2015, Petrosea menandatangani
daerah Kintap, Kalimantan Selatan.
POSB Kembali Meraih PROPERDA HIJAU
Pada
17
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
2015,
Petrosea
Kecelakaan
dan
menerima
On 10th September 2015, Petrosea received awards for
Pengelolaan
Zero Accident and Management of HIV/AIDS Prevention
Program Pencegahan Penanggulangan HIV/AIDS dari
& Countermeasure Programs (P2 HIV/AIDS) from the
Menaker serta penghargaan Pengelolaan Keselamatan
Ministry of Labor and on the 17th September 2015
Pertambangan dari Dirjen Minerba - ESDM pada 17
received an award for Mining Safety Management from
September 2015.
the Director General of Minerals & Coal, Ministry of
Penandatanganan Perjanjian Fasilitas Kredit Pada 13 November 2015, Petrosea menandatangani perjanjian fasilitas kredit untuk sewa pembiayaan dengan PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia dengan total fasilitas sebesar US$15 Juta.
On 13th November 2015, PT Petrosea Tbk. signed a Financial Lease Facility agreement with PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia for total facility of US$15 Million.
ESDM.
Oktober Petrosea Mencapai 30 Jam Kerja LTI Free Pada 31 October 2015, Petrosea berhasil mengukir
On 31st October 2015, Petrosea achieved the incredible
prestasi yang luar biasa, yaitu secara keseluruhan
overall safety milestone of 30 Million Man Hours Lost
mencapai safety milestone 30 Juta Jam Kerja Tanpa
Time Injury (LTI) Free.
December
Mengalami Kecelakaan Yang Mengakibatkan Hari Kerja Hilang (LTI Free).
Perpanjangan Fasilitas Kredit Modal Kerja & Bank Garansi Pada 2 Desember 2015, Petrosea mendapatkan perpanjangan fasilitas kredit modal kerja sebesar US$12,5 Juta dan fasilitas bank garansi sebesar US$10 Juta dari PT Bank ANZ Indonesia.
On 2nd December 2015, Petrosea received a US$12.5 million working capital facility extension and a US$10 million bank guarantee facility from PT Bank ANZ Indonesia.
18
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
19
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Sertifikasi & Penghargaan Certifications & Awards
ISO 14001:2004 Certification Sertifikasi Standar Internasional Manajemen Lingkungan.
OHSAS 18001:2007 Certification untuk
Sistem
Sertifikasi Standar Internasional untuk Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja.
Sistem
Penghargaan PROPERDA Peringkat Hijau POSB
Penghargaan Kinerja K3L - POSB
Penghargaan Properda peringkat Hijau untuk POSB atas kinerjanya dalam pengelolaan lingkungan dari Gubernur Kalimantan Timur pada 5 Juni 2015.
Penghargaan untuk kinerja K3L 2014 tanpa kecelakaan dari Mubadala Petroleum Indonesia untuk POSB pada 27 April 2015.
PROPERDA (Green rating) award for POSB for its performance in environmental management from the governor of East Kalimantan on 5th June 2015.
HSE Achievement award in recognition of POSB’s HSE performance in 2014 with no recordable accident from Mubadala Petroluem Indonesia on 27th Apr 2015.
Berlaku sejak 20 Mei 2015 - 20 Mei 2018.
Berlaku sejak 25 Januari 2013 - 25 Januari 2016.
International Standard Certification for Enviromental Management System.
International Standard Certification for Health & Safety Management System.
Valid from 20th May 2015 - 20th May 2018.
Valid from 25th January 2013 - 25th January 2016.
ISO 9001:2008 Certification
Penghargaan Kecelakaan Nihil
Penghargaan Program P2-HIV & AIDS - POSB
Penghargaan Program P2-HIV & AIDS - ABN
Penghargaan Kecelakaan Nihil dari Kementerian Ketenagakerjaan untuk proyek ABN (14.424.722 Jam Kerja), KJA (4.681.453 Jam Kerja), POSB (3.922.250 Jam Kerja) dan GPB (2.876.958 Jam Kerja). Terhitung sejak 1 Januari 2009 sampai dengan 11 Januari 2015.
Penghargaan untuk program Pencegahan dan Penanggulangan HIV & AIDS dari Kementerian Ketenagakerjaan dengan kategori Platinum untuk POSB pada 10 September 2015.
Penghargaan untuk program Pencegahan dan Penanggulangan HIV & AIDS dari Kementerian Ketenagakerjaan dengan kategori Emas untuk proyek ABN pada 10 September 2015.
Platinum award for POSB’s precaution and prevention program of HIV & AIDS from the Ministry of Manpower on 10th September 2015.
Gold award for ABN project’s precaution and prevention program of HIV & AIDS from the Ministry of Manpower on 10th September 2015.
Sertifikasi Standar Manajemen Mutu.
Internasional
untuk
Sistem
Berlaku sejak 26 Maret 2015 - 25 Maret 2018. International Standard Management System.
Certification
for
Valid from 26th March 2015 - 25th March 2018.
Quality Zero Accident award from the Ministry of Manpower for the ABN project (14,424,722 Man Hours), KJA (4,681,453 Man Hours), POSB (3,922,250 Man Hours) and GPB (2,876,958 Man Hours). For the period of 1st January 2009 until 11th January 2015.
20
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
21
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Penghargaan Program P2-HIV & AIDS Proyek KJA
Penghargaan Utama - Proyek KJA
Piagam Penghargaan Kecelakaan Nihil Proyek GBP
Penghargaan Program P2-HIV & AIDS Proyek ABN
Penghargaan untuk program pencegahan dan penanggulangan HIV & AIDS dari Kementerian Ketenagakerjaan dengan kategori Perak untuk proyek KJA pada 10 September 2015.
Penghargaan Utama kategori Pengelolaan Keselamatan Pertambangan Kelompok Perusahaan Jasa Pertambangan untuk proyek KJA dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM pada 17 September 2015.
Penghargaan Kecelakaan Nihil atas pencapaian 2.876.958 Jam Kerja LTI Free untuk proyek GBP dari Gubernur Kalimantan Timur pada 5 Februari 2015.
Penghargaan untuk program pencegahan dan penanggulangan HIV & AIDS dari Gubernur Kalimantan Timur dengan kategori Emas untuk proyek ABN pada 5 Februari 2015.
Silver award for KJA project’s precaution and prevention program of HIV & AIDS from the Ministry of Manpower on 10th September 2015.
Utama award for the category of Mining Safety Management for Mining Service Companies for the KJA project from the Directorate General of Minerals and Coals, Ministry of ESDM on 17th September 2015.
Piagam Penghargaan Kecelakaan Nihil Proyek ABN
Piagam Penghargaan Kecelakaan Nihil Proyek KJA
Penghargaan Program P2-HIV & AIDS Proyek KJA
Penghargaan Prestasi Kinerja Mutu & K3L Proyek KJA
Penghargaan Kecelakaan Nihil atas pencapaian 14.424.722 Jam Kerja LTI Free untuk proyek ABN dari Gubernur Kalimantan Timur pada 5 Februari 2015.
Penghargaan Kecelakaan Nihil atas pencapaian 4.230.969 Jam Kerja LTI Free untuk proyek KJA dari Gubernur Kalimantan Timur pada 5 Februari 2015.
Penghargaan untuk program pencegahan dan penanggulangan HIV & AIDS dari Gubernur Kalimantan Timur dengan kategori Emas untuk proyek KJA pada 5 Februari 2015.
Penghargaan prestasi Kinerja Mutu & K3L tahun 2014 dengan predikat Emas untuk proyek KJA dari PT Kideco Jaya Agung pada 12 Februari 2015.
Zero Accident award for 14,424,722 Man Hours LTI Free for the ABN project from the Governor of East Kalimantan on 5th February 2015.
Zero Accident award for 4,230,969 Man Hours LTI Free for the KJA project from the Governor of East Kalimantan on 5th February 2015.
Zero Accident award for 2,876,958 Man Hours LTI Free for the GBP project from the Governor of East Kalimantan on 5th February 2015.
Gold award for KJA project’s precaution and prevention program of HIV & AIDS from the Governor of East Kalimantan on 5th Februari 2015.
Gold award for ABN project’s precaution and prevention program of HIV & AIDS from the Governor of East Kalimantan on 5th Februari 2015.
Gold award for Quality & HSE Performance for the KJA project from PT Kideco Jaya Agung on 12th February 2015.
22
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
23
24
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
25
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Laporan Dewan Komisaris Report From The Board of Commissioners
Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Esteemed Shareholders,
Pada tahun 2015, industri migas dan pertambangan mengalami sejumlah tantangan dan dinamika. Harga komoditas di sektor energi dan pertambangan terus menurun akibat pasokan yang berlebih, sementara permintaan melemah. Penurunan ini disebabkan oleh pertumbuhan perekonomian secara global yang belum menguat, serta pergeseran preferensi yang mengarah ke sumber energi yang lain.
Reflecting upon 2015, there were a variety of challenges and dynamics in the industry. Prices in the energy and mining sectors continued to fall as the supply surplus persisted while demand weakened. Driving the decline in demand was slower economic growth globally, coupled with a shift toward alternative sources of energy. This certainly affected petroleum and mining business players, who had to strategize to keep their operations efficient.
Secara domestik, pertumbuhan Indonesia sendiri menurun ke 4,76% dari 5,02% di tahun 2014. Namun demikian, sumber daya alam masih memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia. Sektor energi dan pertambangan masih menjadi penyumbang terbesar terhadap penerimaan negara bukan pajak. Sektor migas dan pertambangan memberikan kontribusi sebesar Rp 78,4 triliun dan Rp18,8 triliun terhadap penerimaan negara bukan pajak. Secara total, kedua sektor tersebut menyumbang hampir separuh dari total penerimaan bukan pajak sebesar Rp253,7 triliun.
At the country level, Indonesia’s growth slowed to 4.76% from 5.02% in 2014. In spite of that, as natural resources still played a dominant role in Indonesia’s economy, the energy and mining sectors remained the country’s largest contributors to state revenues generated from non-tax payments. The petroleum and mining sectors contributed IDR78,4 trillion and IDR18.8 trillion to non-tax revenues, respectively. Combined, these sectors accounted for almost half of all total nontax revenues amounting to IDR253.7 trillion.
Namun begitu, banyak tantangan yang terdapat di balik indikator di atas. Hasil produksi minyak dan batubara lebih rendah dari perkiraan, sementara harga minyak mentah dan harga batubara terus turun. Permasalahan tata kelola dan regulasi, yang menyentuh semua bidang usaha dan industri, turut mempengaruhi kinerja kedua sektor ini.
Behind these indicators, however, there were many challenges. Oil lifting and coal production were lower than expected and this was on top of lower crude oil and coal prices. Issues related to governance and regulations which affected all businesses and industries also affected these two sectors.
Kinerja Direksi
Board of Directors Performance
Sejumlah tantangan di atas cukup berat untuk dilalui. Beberapa di antaranya merupakan tantangan yang tak terhindarkan. Akan tetapi, Petrosea terus berusaha untuk melewati seluruh tantangan ini dan memberikan layanan terbaik di semua lini usahanya.
A number of the above challenges posed considerable difficulties, with some of them being unavoidable. Petrosea nonetheless continued to move forward to try to overcome those challenges and deliver the best services across its business lines.
Merespon tantangan yang ada, Dewan Komisaris melihat bahwa Direksi Petrosea telah mengambil langkah-langkah yang tepat demi menjaga kelancaran operasional Perusahaan, menimbang iklim bisnis yang kurang kondusif. Secara total, pendapatan Petrosea terkoreksi menjadi US$206,83 juta. Pendapatan dari Kontrak Pertambangan, yang selama ini menjadi andalan utama Perusahaan, tercatat sebesar US$146,35 juta.
Responding to these challenges at hand, the Board of Commissioners observed that Petrosea’s Board of Directors took all necessary measures to maintain the Company’s smooth operations given the situation as Petrosea’s total revenues corrected to US$206.83 million. Revenues from mining contracting, Petrosea’s main vehicle of growth, contracted to US$146.35 million.
M. Arsjad Rasjid P. M. Presiden Komisaris President Commissioner
Menanggapi dinamika yang terjadi di sektor energi sepanjang tahun 2015, Petrosea terus memperkuat upayanya untuk mengatasi segenap tantangan yang timbul. Sebagai pemain terdepan di bidangnya, Petrosea mampu bertahan dan tetap berfokus pada tujuan-tujuan Perusahaan. Petrosea strengthened its efforts to overcome the challenges of 2015 with respect to the dynamics in the energy sector. As a leading Company in the business, Petrosea strove to withstand the challenges and remained focused on its goals.
26
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Kinerja Petrosea Logistic & Support Services (PLSS), nama baru untuk jasa migas Petrosea, juga mencerminkan situasi bisnis tersebut dengan pendapatan sebesar US$32,94 juta pada tahun 2015. Namun, Rekayasa & Manajemen Proyek berhasil mencatat pertumbuhan yang memuaskan, yaitu sebesar 47,27% dan mencatat pendapatan sebesar US$26,73 juta.
The performance of Petrosea Logistics & Support Services (PLSS), a new name for the Company’s oil & gas services, also reflected the challenging business climate, recording US$32.94 million in the year 2015. Engineering & Project Management, however, managed to deliver satisfying growth of 47.27 % to yield US$26.73 million in revenues.
Berkurangnya pendapatan dari penurunan pekerjaan pengupasan lapisan tanah sebagai dampak langsung dari pelemahan pasar, diimbangi sebagian oleh biaya langsung yang lebih efisien sebesar 36,83%. Inisiatif efisiensi yang terus dijalankan juga berhasil menurunkan pengeluaran administrasi & biaya tidak langsung, sehingga membantu kinerja Perusahaan. Pada akhirnya Perusahaan mencatat kerugian bersih sebesar US$12,69 juta.
However, the decline in overburden removal revenue as a direct effect of the market slump was partially offset by a 36.83% decline in total direct costs. Continuous efficiency programs also resulted in lower administration costs & greater overhead efficiency. In summary, the Company recorded a net loss of US$12.69 million.
Di samping itu, Petrosea terus mencari peluang baru. Upaya ini telah berhasil dan dapat kami laporkan bahwa sejumlah kontrak baru telah ditandatangani di kuartal ketiga 2015. Dalam pandangan Dewan Komisaris, proyeksi dan strategi yang telah dirancang Direksi telah sesuai dengan kondisi maupun potensi lingkungan industri.
Petrosea continued to look for new opportunities and we are pleased to report that the Company successfully signed new contracts in the third quarter of 2015. In the view of the Board of Commissioners, the Company projection and strategy defined by the Board of Directors were fitting to respond to the industry environment and potential.
Kami juga melihat konsistensi Petrosea dalam mempertahankan keberlanjutan usaha. Hal ini dicapai antara lain melalui diversifikasi bisnis yang didasarkan pada pertimbangan matang serta komitmen kuat terhadap tujuan yang ingin dicapainya. Kami percaya bahwa inilah kunci dari ketahanan usaha Petrosea.
We also recognize Petrosea’s consistency in maintaining business sustainability. This was achieved, at least partly, through sound business diversification and continued strong business commitment to the Company’s goals. We believe that this, along with competent human capital and excellent services, constitute the key to Petrosea’s continuity.
Selain kinerja finansial, Dewan Komisaris juga mengapresiasi pencapaian Direksi di bidang keselamatan. Menimbang kegiatan usaha Petrosea, faktor keselamatan selalu menjadi prioritas utama. Langkah-langkah yang diambil Perusahaan di bidang kesehatan, keselamatan, dan lingkungan telah diakui secara luas. Pada tanggal 18 Oktober 2015, Petrosea mencapai 30 Juta Jam Kerja Tanpa Kecelakaan Yang Menyebabkan Hari Kerja Hilang (LTI Free). Petrosea juga telah memperbarui sertifikasi ISO 14001 untuk Sistem Manajemen Lingkungan. Dewan Komisaris berharap bahwa pencapaian baik ini dapat terus berlanjut.
Other than the financial outcome, the Board of Commissioners also commends the Board of Directors’ achievement in safety. Given the nature of Petrosea’s business, safety is always our utmost priority. Our health, safety and environmental measures were widely recognized, and on 18th October 2015 Petrosea reached 30 million Man Hours LTI Free. We have also extended our ISO 14001 certification of Environmental Management System. The Board of Commissioners fervently hopes that this good work will continue in the future.
27
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Kegiatan operasional Petrosea tidak dapat dipisahkan dari tata kelola perusahaan, yang menempatkan semua sistem, prosedur, dan mekanisme yang dibutuhkan Petrosea untuk beroperasi.
Petrosea’s operations is embedded in corporate governance, an element that puts all operational systems, procedures and mechanisms in place.
Sejalan dengan praktik terbaik tata kelola perusahaan, Dewan Komisaris dibantu oleh empat fungsi yaitu Komite Audit, Komite Tata Kelola Perusahaan, Komite Risiko & Investasi Manajemen, dan Komite Human Capital. Pada tahun 2015, seluruh komite di bawah Dewan Komisaris telah melaksanakan tugasnya dengan baik dan telah membantu Dewan Komisaris menjalankan fungsi pengawasannya. Komite-komite di bawah Dewan Komisaris juga bertanggung jawab secara penuh terhadap kinerjanya, dan seluruh kegiatan komite tersebut tercakup dalam laporan tahunan ini.
In line with the corporate governance practices, the Board of Commissioners is assisted by four functions, which are the Audit Committee, Good Corporate Governance Committee, Risk & Investment Management Committee, and Human Capital Committee. In 2015, the committees performed their duties well and assisted the Board of Commissioners carry out its supervisory duties. The committees under the Board of Commissioners were fully accountable for their performance and the output of their activities are included in this annual report.
Sehubungan dengan susunan Dewan Komisaris, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 20 April 2015 memberhentikan Eddy Junaedy Danu sebagai Presiden Komisaris dan Albert Steven Budisusetija sebagai Komisaris dengan hormat disertai apresiasi setinggi-tingginya atas jasa mereka. RUPST selanjutnya menyetujui penunjukan saya sebagai Presiden Komisaris, Retina Rosabai dan Maringan Purba Sibarani serta penunjukkan kembali Richard M. Harjani dan Simon F. Sembiring sebagai anggota Dewan Komisaris. Penunjukan ini berlaku efektif sejak ditutupnya RUPST dan akan berlaku selama dua tahun ke depan.
With regards to the composition of the Board of Commissioners, the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) held on 20th April 2015 honorably discharged Eddy Junaedy Danu as President Commissioner and Albert Steven Budisusetija as a Commissioner with the highest appreciation for their years of service. The AGMS subsequently approved my appointment as President Commissioner, the appointment of Retina Rosabai, Maringan Purba Sibarani and reappointments of Richard M. Harjani and Simon F. Sembiring as members of the Board of Commissioners. Our appointment was effective as of the conclusion of the Meeting and effective for the next two years.
Susunan Dewan Komisaris untuk periode 2015-2017 adalah sebagai berikut:
The composition of the Board of Commissioners for the period 2015-2017 is as follows:
t t t t t
M. Arsjad Rasjid P.M. , Presiden Komisaris Retina Rosabai, Komisaris Richard M. Harjani, Komisaris Simon F. Sembiring, Komisaris Independen Maringan Purba Sibarani, Komisaris Independen
Dewan Komisaris melaksanakan tugas dengan sebaikbaiknya, dengan memperhatikan tata kelola perusahaan sebagai unsur penting bagi Petrosea.
t t t t t
."STKBE3BTKJE1. 1SFTJEFOU$PNNJTTJPOFS 3FUJOB3PTBCBJ $PNNJTTJPOFS 3JDIBSE.)BSKBOJ $PNNJTTJPOFS 4JNPO'4FNCJSJOH *OEFQFOEFOU$PNNJTTJPOFS .BSJOHBO1VSCB4JCBSBOJ *OEFQFOEFOU Commissioner
The Board of Commissioners will perform its tasks to the best of our abilities, noting that good corporate governance is important for Petrosea.
28
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Tata kelola Perusahaan adalah elemen yang memberikan koridor operasional yang jelas, serta kualitas yang membedakan Petrosea di pasar sebagai Perusahaan yang dihormati dan bertanggung jawab. Kini, dengan semakin banyak perusahaan, nasional maupun global, yang menyadari pentingnya memiliki tata kelola perusahaan yang baik, komponen ini menjadi instrumen yang lebih penting lagi untuk membangun kepercayaan pasar dan masyarakat. Oleh sebab itu, Petrosea terus memastikan kepatuhannya terhadap peraturan yang berlaku dan terus berkomitmen untuk meningkatkan praktik-praktik tata kelolanya.
It gives the Company a clear corridor to operate and acts as an element that distinguishes Petrosea in the market as a respectable and responsible business enterprise. As more and more companies nationally and globally realize the importance of robust corporate governance, this component has become an even more important tool for a company to build market trust and beyond that, the trust of society. Therefore, the Company ensures that it always complies with the prevailing regulations and is committed to continually enhancing its corporate governance practices.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Sebagai Perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi dan eksploitasi, Petrosea sadar bahwa aktifitas usahanya berdampak terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, Perusahaan berkomitmen penuh untuk memitigasi seluruh dampak tersebut untuk memastikan bahwa masyarakat setempat menerima manfaatnya serta lingkungannya tetap terjaga. Untuk memastikan hal tersebut, Petrosea telah menciptakan pendekatan pengembangan masyarakat yang terintegrasi dengan fokus terhadap pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi dan lingkungan sebagai aspek utama dalam membangun masyarakat yang produktif dengan standar hidup yang baik. Seluruh aspek ini juga menghasilkan pertumbuhan yang positif bagi yang lainnya.
As a business that engages in exploration and exploitation, Petrosea realizes that its business activities impact surrounding communities and the environment. The Company is therefore staunchly committed to mitigate any impacts and ensure that local communities enjoy benefits, while preserving the environment. In order to do so, Petrosea has created an integrated community development approach that focuses on education, health, economic development and environment as the key aspects to building a productive society with a good standard of living. Each of these aspects also reinforces the others, for a cycle of positive growth.
Di tahun 2015, Petrosea telah memberikan manfaat bagi pemangku kepentingan pada empat bidang tersebut. Di bidang pendidikan, Petrosea memberikan pelatihan kepada guru dan memperbaiki fasilitas sekolah, serta memberikan pelatihan TI dan ketrampilan kepada siswa dan masyarakat setempat. Di bidang kesehatan, Petrosea menyediakan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis, merevitalisasi klinik Posyandu serta mengadakan kampanye kebersihan dan gaya hidup sehat. Selain itu, program pengembangan masyarakat sukses membantu KUBE Jaya Murni untuk menerima pendapatan dan menjadi swasembada.
In 2015, Petrosea successfully delivered benefits to stakeholders in each of these four areas. In terms of education, Petrosea trained school teachers and improved local school facilities, as well as providing IT and skills training for both children and local residents. With regard to health, Petrosea provided free medical examination and treatment, revitalized Posyando community clinics and campaigned to socialize good hygiene and healthy living. Finally, the Petrosea Livelihood Program successfully helped the Jaya Murni KUBE Joint Cooperative to earn revenue and become self-sustaining.
Melalui usaha yang berkelanjutan ini, Petrosea berharap dapat menciptakan perubahan yang berkelanjutan juga bagi masyarakat sekitar, serta memperkuat hubungan antara Perusahaan dan masyarakat sekitar demi pertumbuhan bersama.
Through these continuous efforts, Petrosea hopes to make a sustainable difference in the lives of those around it and strengthen harmonious relationships between the Company and local communities towards mutual growth.
29
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Pandangan ke Depan
Outlook
Memasuki 2016, pengamat telah memperkirakan bahwa tantangan di tahun 2015 akan berlanjut. Namun, ini bukan alasan untuk pesismis. Berpalingnya masyarakat global dari energi konvensional membuka peluang baru untuk pengembangan energi baru dan terbarukan, yang dimiliki Indonesia dalam jumlah besar. Potensi cadangan panas bumi Indonesia, misalnya, diperkirakan sebagai cadangan terbesar dunia, di samping sumbersumber alternatif energi lainnya seperti angin, air, surya, dan biomassa yang dapat dikatakan belum tergarap sampai pada saat ini.
Going into 2016, experts forecast that the challenges of 2015 will continue next year. However, there are reasons to stay optimistic. Global societies may have started to move away from conventional energy, but this means there are new opportunities in the horizon for new and renewable energy, which Indonesia has in abundance. Indonesia’s geothermal potential, for example, has been recognized as the biggest in the world. This is not to mention other alternative energy sources, such as wind, hydro, solar and biomass that remain largely untapped at the moment.
Pemerintah Indonesia saat ini bertekad menarik investasi ke dalam negeri untuk memacu proyekproyek pengembangan infrastruktur dan mengerahkan segenap kemampuannya untuk tujuan ini, melalui paket-paket kebijakan yang memberikan ruang lebih luas untuk berinvestasi. Rencana membangun Pusat Logistik Berikat tengah berjalan dan konsumsi batubara untuk pembangkit listrik diprediksi meningkat dengan adanya proyek 35.000 megawatt (MW) untuk Indonesia.
At government level, the current administration is determined to bring more investment into the country to spur infrastructure development and is doing everything in its power to that end, including providing regulatory leeway by launching policy packages. Plans to establish Bonded Logistical Centers are in motion and consumption of coal by power plants is expected to increase with the 35.000 megawatt (MW) project.
Fokus pembangunan telah bergeser dari bagian barat Indonesia ke bagian timur. Akan ada lebih banyak kegiatan yang berlangsung di wilayah ini, dimana sektor migas dan pertambangan akan memainkan peran penting. Kami berharap Petrosea mampu memanfaatkan kesempatan dan meraih peluang sebaik mungkin. Negosiasi kontrak baru sedang dilaksanakan, dan diharapkan bisa menjadi landasan bagi kinerja yang lebih baik di tahun yang akan datang.
The focus of development has also shifted from west to east. More energy sector activities are expected to take place in the east, with petroleum and mining will certainly playing a part. We expect Petrosea to have the agility to capture these opportunities and make the best use of every possibility. New contract negotiations are ongoing, and will hopefully yield successful outcomes next year.
Untuk mengoptimalkan seluruh peluang ini, Petrosea terus menajamkan fokusnya pada masing-masing lini usahanya, yaitu Kontrak Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Proyek (EPM) dan Petrosea Logistic & Support Services (PLSS). Dengan demikian, kami berkeyakinan dapat lebih beradaptasi dan mengelola perubahan di pasar serta memperkuat kapabilitas kita di setiap area usaha Perusahaan.
In order to optimize these opportunies, Petrosea continues to sharpen its focus in each of its three lines of business beneath the Petrosea umbrella, namely Contract Mining, Engineering & Project Management (EPM), and Petrosea Logistic & Support Services (PLSS). By doing so, we believe we can more actively adapt and manage changes in the market as well as honing our capabilities in each different area of business.
30
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan akan kembali ke level 5%, kami berharap dapat mengawali 2016 dengan semangat dan harapan baru. Kami yakin Petrosea mampu memperkuat strategi bisnis, terus memperbaiki kualitas dari seluruh aspek organisasi termasuk struktur keuangan, dan memanfaatkan sinergi yang sudah terbangun dengan Indika Energy Group.
With economic growth projected to rebound to around 5%, we all hope that we can start 2016 with renewed spirit and hope. We believe that Petrosea can strengthen its business strategy, continually improve all aspects of the organization including capital structure and harness the solid synergy with Indika Energy Group.
Apresiasi
Appreciation
Akhir kata, lepas dari segala tantangan yang ada, Dewan Komisaris yakin bahwa Petrosea akan tetap menjadi pemain terdepan, didukung oleh pengalaman dan keahlian yang telah dibangun selama ini. Atas nama Dewan Komisaris, perkenankan saya untuk mengucapkan terima kasih kepada Direksi, jajaran manajemen, dan semua karyawan Petrosea atas kerja keras dan dedikasi yang diberikan. Saya juga ingin berterima kasih kepada para pemegang saham, klien, mitra kerja dan seluruh pemangku kepentingan atas dukungan yang diberikan sepanjang tahun ini.
In conclusion, in spite of challenges, the Board of Commissioners believes that Petrosea will remain a leading player in the business on the back of its years of experience and expertise, as well as its ability to embrace new opportunities. On behalf of the Board of Commissioners, allow me to thank the Board of Directors, the management and all Petrosea staff for their hard work and dedication. I also thank our shareholders, clients, business partners and stakeholders at large for staying with us throughout the year.
Jakarta, 23 Maret 2016 Atas Nama Dewan Komisaris On Behalf of the Board of Commissioners
M. Arsjad Rasjid P. M. Presiden Komisaris President Commissioner
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
31
32
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
33
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Dewan Komisaris Boards of Commissioners
M. Arsjad Rasjid P. M. Presiden Komisaris President Commissioner
Retina Rosabai Komisaris Commissioner
Richard M. Harjani Komisaris Commissioner
Maringan Purba Sibarani Komisaris Independen Independent Commissioner
Simon F. Sembiring
Komisaris Independen Independent Commissioner
34
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
35
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Laporan Direksi Report From The Board of Directors
Richard Bruce Ness Presiden Direktur President Director
Kami berhasil melalui tahun yang menantang dan menutupnya dengan sejumlah pencapaian yang menjanjikan. Selain itu, beberapa kontrak baru telah ditandangani, dan proyek-proyek kami berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Kinerja ini mencerminkan posisi Petrosea sebagai Perusahaan jasa yang andal dan terpercaya. We weathered a challenging period and ended the year with a number of encouraging results. Further, new contracts were signed and we kept our project completion within schedule, reflecting our position as a reliable and leading service company.
Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Valued Shareholders,
Sepanjang tahun 2015, Petrosea menghadapi kondisi usaha yang penuh tantangan. Namun, Petrosea tak kehilangan optimisme dan fokus pada masa depan untuk memastikan posisi Perusahaan ketika kondisi pulih dan harga-harga komoditas membaik. Selama tahun 2015, Petrosea konsisten mempertahankan pertumbuhan usaha berkesinambungan melalui diversifikasi bisnis yang sehat dan melakukan penarikan peralatan serta pengurangan tenaga kerja pada beberapa proyek yang sudah tidak layak secara ekonomi. Kami terus mempertajam dan membangun strategi guna memberikan hasil yang lebih baik. Segala upaya perubahan ini didukung seluruh fungsi organisasi Perusahaan, termasuk sumber daya manusia berkompeten, jasa berkualitas, serta struktur kapital yang kuat.
The business environment in which Petrosea operated in 2015 remained fraught with challenges. Nevertheless, Petrosea maintained its optimism and focused on the future to ensure the Company is positioned for the upturn when commodity prices rebound. During 2015, Petrosea consistently aimed to maintain a sustainable business growth through sound business diversification while standing down equipment, and a reduction in work force on projects that are no longer economically viable. We continue to sharpen and enhance our strategy to strengthen results. All these efforts to manage change were supported by the Company’s functional elements, including competent human resources, quality services, as well as strong capital structure.
Pada tatanan global, perekonomian China yang melemah menjadi faktor utama penurunan harga-harga komoditas secara dramatis, termasuk Indonesia.
Globally, a major influence underlying the dramatic decline in commodity prices came from China, which experienced an economic downturn, with the ripples felt by its trade partners including Indonesia.
Khususnya pada sektor energi, tantangan masih terasa dan penurunan harga terus terjadi, yang dapat terlihat dari penurunan harga batubara. Menurut Harga Batubara Acuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI, harga turun menjadi US$53,51 per ton pada Desember 2015 dari US$63,84 per ton pada awal tahun 2015. Secara global, keputusan OPEC pada akhir tahun 2014 untuk terus berproduksi, sehingga terdapat kelebihan pasokan, menggoncang harga minyak mentah. Oleh karenanya stagnansi harga minyak akan berlanjut di masa mendatang. Selain itu, dampak juga berasal dari China yang menurunkan impor batubara, minyak & gas, seiring dengan keputusan untuk beralih ke energi baru dan terbarukan.
The energy sector in particular remained under pressure and prices continued to fall, as could be seen from coal prices, which according to price reference from Indonesia Ministry of Mineral and Energy Resources dropped to US$53,51 per ton as of December 2015 from US$63.84 per ton at the beginning of the year. Globally, crude prices slumped after OPEC at the end of 2014 announced that its members would not hold down production, meaning the output surplus would continue. This signaled that crude price stagnancy was to be expected in the near future. Again, China contributed to global decline in demand as it cut coal, oil & gas imports and made the shift toward new and renewable energy.
Kinerja 2015
2015 Performance
Pendapatan Perusahaan terkoreksi 40,56% dari US$347,97 juta menjadi US$206,83 juta di 2015. Belanja modal tercatat sebesar US$40,85 juta, yang utamanya digunakan unutk penggantian peralatan dan komponen.
The Company’s revenues contracted 40.56% from US$347.97 million in 2014 to US$206.83 million in 2015. We spent US$40.85 million on capital expenditure, mainly on equipment and component replacement.
36
Koreksi nilai pendapatan juga tercermin dari perolehan laba kotor, yang terkoreksi dari US$66,68 juta pada tahun 2014 menjadi US$29,14 juta pada tahun 2015. Inisiatif efisiensi mencatat 26,64% penghematan biaya administratif year-on-year (yoy), dan dengan penurunan liabilitas ke US$247,09 juta, kami berhasil memangkas biaya bunga dan finansial sebesar 21,28%.
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
The contraction of revenues was also reflected on our gross profit, which was corrected from US$66.68 million in the year 2014 to US$29.14 million in the year 2015. Our efficiency initiative yielded a 26.64% drop in administration expenses year-on-year (yoy), and with lower liabilities of US$247.09 million, we were able to cut interest expenses and financial charges by 21.28%.
Berdasarkan segmen, kinerja lini Rekayasa & Manajemen Proyek (EPM) dan Jasa Minyak & Gas Bumi, Petrosea Logistic & Support Services (PLSS) naik 10,97% yoy menjadi US$59,67 juta. Secara terinci, PLSS menghasilkan US$32,94 juta pada tahun 2015, sementara EPM mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 47,27% menjadi US$26,73 juta. Sementara itu, dipengaruhi kondisi sektor batubara di tahun 2015, pendapatan dari segmen Kontrak Pertambangan mencapai US$146,35 juta pada tahun 2015. Volume pengupasan lahan turun 49,72% dari tahun sebelumnya sebesar 131,19 juta bank cubic metre (BCM) menjadi 65,95 juta BCM. Kami melihat dua hal utama yang menyebabkan penurunan ini, yakni penghentian kontrak lebih awal oleh Gunung Bayan Pratama Coal dan Adimitra Baratama Nusantara, serta keputusan menunda kegiatan di lokasi tambang batubara Santan sejak Maret 2014 dalam rangka menjaga nilai cadangan batubara.
By segment, revenues from combined Engineering & Project Management (EPM) and Oil & Gas Services, Petrosea Logistic & Support Services (PLSS) increased 10.97% yoy to US$59.67 million. In detail, PLSS generated US$32.94 million in the year 2015, while EPM registered 47.27% growth to US$26.73 million. Meanwhile, as a result of the coal industry situation in 2015, our revenues from Contract Mining amounted to US$146.35 million in 2015. Total overburden removal declined 49.72% year-on-year from 131.19 million bank cubic meters (BCM) to 65.95 million BCM following early contract termination with Gunung Bayan Pratama Coal and Adimitra Baratama Nusantara, while removal activities at the Santan coal site have been on hold since March 2014 preserving the value of the coal deposit in Santan.
Sejumlah proyek kami menunjukkan kemajuan besar, terutama di segmen EPM. Kami berhasil menyelesaikan pembangunan jalan tambang di proyek Tabang Coal, menyelesaikan mobilisasi peralatan dan memulai pengerjaan kontrak empat tahun untuk konstruksi sipil di Freeport, Papua dan memulai tahap 1 pembangunan jalan Lampunut North Road (LNR) sesuai jadwal dan memperbaiki serta menyelesaikan pembangunan conveyor pemuatan batubara untuk Indonesia Bulk Terminal (IBT) pada akhir 2015, atau satu bulan lebih awal dari yang dijadwalkan.
We made significant progress in a number of our operations, especially in EPM. We completed the Tabang Coal haul road project, completed initial mobilization and commencement for a new four years contract for civil works at Freeport in Papua, commenced stage 1 of BHP’s Lampunut North Road (LNR) construction as scheduled, and commenced and completed Indonesia Bulk Terminal (IBT) wharf and coal in-loading sea conveyor repair works by the end of 2015 which was approximately one month ahead of schedule.
Petrosea juga menandatangani sejumlah kontrak baru. Pada bulan Juni, EPM menandatangani kontrak dengan Freeport Indonesia senilai US$158 juta untuk jasa konstruksi pembangunan tanggul di area tambang. Pada bulan Juli, PLSS menandatangani kontrak 36 bulan senilai US$10,5 juta untuk mendukung pengembangan blok Muara Bakau. Pada bulan Agustus, kontrak senilai US$33,9 juta ditandatangani dengan Talisman.
Petrosea also signed a number of new contracts. In June, EPM signed a US$158 million contract with Freeport Indonesia for the construction of levees. In July, PLSS signed a 36-month US$10.5 million contract to support development at the Muara Bakau Block. Another contract was signed in August with Talisman for US$33.9 million, while a contract and a letter of agreement were signed in September with SAKA and
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
37
Pada bulan September, Petrosea menandatangani kontrak dan surat perjanjian dengan SAKA dan TEPI. Pada bulan Oktober, segmen Kontrak Pertambangan menandatangani kontrak senilai Rp313 juta untuk pengupasan lapisan tanah dengan PT Indoasia Cemerlang (IAC).
TEPI, respectively. In October, our Contract Mining business signed a total of IDR313 billion of overburden removal contract with PT Indoasia Cemerlang (IAC).
Keberhasilan dalam penyelesaian beberapa proyek eksisting dan penandatanganan kontrak merupakan kemajuan penting. Kami percaya bahwa Petrosea akan mampu untuk terus mempertahankan posisinya di industri. Kami terus mengidentifikasikan bisnisbisnis baru, menyelaraskan tren pasar dan rencana pembangunan nasional pemerintah Indonesia yang hendak mendorong investasi serta proyek infrastruktur berskala besar.
The successful completion of existing projects and signing of new contracts were encouraging progress and gave us hope that Petrosea would continue to maintain its position in the market place. We continue to identify new business avenues, track market trends and the government’s national development plan, which seeks to boost investment as well as large-scale infrastructure projects.
Strategi jangka panjang kami untuk terus memberikan pelayanan yang berkualitas tetap menjadi kekuatan utama kami dalam menghadapi pelemahan ekonomi dunia. Ditengah penurunan pasar, pendekatan praktis ini akan terus memberikan nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan memastikan posisi kami untuk mengambil keuntungan dari aset berkualitas kami ketika kondisi ekonomi pulih.
Our long standing imperative of providing quality services to our customers remains our core strength in the current downturn of the world economy. Despite market declines, this practical approach will continue to deliver long term shareholders’ value and ensure we are well positioned to take advantage of our top quality assets when the economy rebounds.
Di samping kinerja operasional dan keuangan, kami dengan bangga melaporkan bahwa Petrosea mampu mempertahankan kinerja keunggulannya di bidang keselamatan. Kami berhasil mencapai 31.609.059 Jam Kerja Tanpa Kecelakaan Yang Mengakibatkan Hari Kerja Hilang (LTI Free). Di tingkat proyek, proyek KJA mencapai 7.833.113,71 Jam Kerja LTI Free pada Desember 2015, sementara Petrosea Offshore Supply Base (POSB) mencapai 5.392.309,18 Jam Kerja LTI Free per Desember 2015. Kami menerima penghargaan “Zero Accident” dari Kementerian Tenaga Kerja dan peringkat Perak dari Kementerian Sumber Daya Energi dan Mineral pada bulan September 2015. Pada bulan Juni, kami menerima penghargaan pemerintah provinsi PROPERDA “HIJAU” untuk yang ketiga kalinya. Sertifikasi ISO 14001 juga telah diperbarui, yang berarti Petrosea senantiasa memiliki Sistem Manajemen Lingkungan yang telah disertifikasi. Hal-hal ini menunjukkan komitmen besar kami terhadap bidang keselamatan, kesehatan, dan lingkungan, di samping dedikasi memberikan yang terbaik di semua kegiatan usaha Petrosea.
Aside from our operational and financial performance, we are proud to report that Petrosea was able to maintain its record of safety excellence. We achieved 31,609,059 Man Hours Lost Time Injury (LTI) Free. At project level, the KJA project achieved 7,833,113.71 Man Hours LTI Free as of December 2015, and Petrosea Offshore Supply Base (POSB) achieved 5,392,309.18 Man Hours LTI Free as of December 2015. We received a Zero Accident award from the Ministry of Manpower, and Silver recognition from the Ministry of Energy and Mineral Resources in September 2015, and in June we were conferred with our third provincial Green PROPERDA award. Our ISO 140001 certification was also updated, which meant that Petrosea had certified Environment Management Systems in place at all times. This showed our commitment to areas of safety, health, and the enviroment, as we have always aimed to deliver the best operations in any project where Petrosea is involved.
38
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
39
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Kegiatan usaha Petrosea dan praktik tata kelola tidak dapat dipisahkan. Tata kelola yang diterapkan Petrosea memberikan struktur dan sistem pengawasan internal yang kuat untuk Perusahaan. Struktur inilah yang menjadi fondasi bagi Petrosea, memastikan konsisten kepatuhan Perusahaan terhadap semua peryaratan terkait peraturan dan kebijakan. Kami menaati semua peraturan perundangan yang berlaku dan kami menjaga komunikasi yang baik dengan semua pihak terkait secara berkesinambungan.
Our operations and corporate governance practices are mutually reliant. The implementation of Petrosea corporate governance has given the Company a solid structure and a strong internal system of controls. It keeps us on the right path and ensures that Petrosea consistently meets regulatory and policy requirements. We comply with all prevailing laws and regulations, and we maintain continuous communications with all relevant parties.
Kami menyadari bahwa sumbangsih pada masyarakat amat penting bagi keberlanjutan Perusahaan. Program dan kegiatan Tanggung Jawab Sosial (CSR) Perusahaan dirancang untuk membantu masyarakat membangun kehidupan dan masa depan lebih baik. Komitmen CSR kami telah diformalkan menjadi Kebijakan CSR Perusahaan yang senantiasa ditaati. Kami hendak memastikan bahwa kebijakan ini dilaksanakan di semua aspek operasional Petrosea.
We realize that giving back to the community is vital to the sustainability of the Company. Our Corporate Social Responsibility (CSR) programs and activities are designed to help communities build better lives and, therefore, better future. Our CSR commitment has been taken further and formalized through the Company’s CSR policy. We seek to ensure that the policy is implemented throughout Petrosea’s operations.
Untuk melaksanakan komitmen kami terhadap GCG, di tahun 2015 kami juga melakukan perubahan terhadap Anggaran Dasar Perusahaan agar selaras dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Direksi serta Dewan Komisaris. Perubahan ini disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar biasa yang dilaksanakan pada tanggal 20 April 2015.
In realizing our GCG commitment, we made changes to the Company’s Articles of Association in 2015 to comply with the Financial Services Authority regulations concerning the Annual General Meeting of Shareholders, Board of Commissioners and Board of Directors. The Extraordinary General Meeting of Shareholders held on 20th April 2015 approved the changes.
Berfokus pada empat bidang, yakni pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, dan lingkungan, kami terus berupaya memberikan manfaat pada segenap pemangku kepentingan. Tahun lalu, untuk program Pendidikan, kami mengembangkan perpustakaan di dua sekolah dasar Balikpapan Barat, melakukan pelatihan unit kesehatan sekolah dan pertolongan pertama di Batu Sopang, mengadakan pelatihan Pramuka di sekolah dasar Batu Kajang, serta membantu menyediakan komputer untuk siswa-siswi sekolah menengah pertama.
Focusing on four areas, namely education, health, economic empowerment, and environment, we consistently strive to bring benefits to all of our stakeholders. Last year, under our Education program, we developed libraries in two elementary schools in West Balikpapan, organized trainings for a school’s health unit and first aid in Batu Sopang, held training for the scout associations in elementary schools in Batu Kajang, as well as assisted to provide computers for junior secondary school students.
Pada hari yang sama, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan menyetujui perubahan susunan Direksi. RUPST secara resmi menerima pengunduran diri Sudirman Said sebagai Wakil Presiden Direktur. Kami mengucapkan terima kasih atas sumbangsih yang beliau berikan semasa menjabat, dan kami mengharapkan kesuksesan beliau di masa mendatang. Selanjutnya, Direksi menyambut bergabungnya Ilda Harmyn, David Edward Adams, dan Rusdiawan.
On the same day, the Annual General Meeting of Shareholders also approved changes in the structure of the Board of Directors. The meeting formally accepted the resignation of Sudirman Said as Vice President Director. We thank him for his contribution to the Company during his tenure and we wish him continued success in his future endeavors. The Board of Directors also welcomed Ilda Harmyn, David Edward Adams, and Rusdiawan.
Melalui program Kesehatan, kami merevitalisasi Posyandu, mengadakan kampanye pemberian ASI eksklusif, mendorong cara hidup bersih dan sehat, serta menyelenggarakan kegiatan pemeriksaan dan perawatan kesehatan tanpa biaya.
Under health programs, we revitalized integrated services units (Posyandu), carried out exclusive breastfeeding campaign, promoted clean and healthy lifestyle, as well as conducted free medical check-up and treatment activities.
Maka, efektif sejak ditutupnya RUPST, susunan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
Therefore, effective as of the conclusion of the Meeting, the composition of the Board of Directors is as follows:
Selain itu, kami meneruskan dukungan terhadap KUBE (Kelompok Usaha Bersama), yang terdiri dari beberapa pengusaha kecil untuk membantu mengembangkan usaha mereka. Di luar itu, kami melanjutkan donasi untuk berbagai kebutuhan, antara lain perayaan agama, acara olah raga, dan kegiatan-kegiatan kebudayaan.
Further, we continued supporting a KUBE, a business group consisting of several small enterpreneurs to help them grow their businesses. Other than that, we also helped with donations for various needs, including religious festivities, sports, and cultural celebrations.
Kami yakin atas ikatan erat yang kami miliki dengan para pemangku kepentingan akan berkontribusi terhadap keberhasilan mendatang.
We believe the strong bond that we have with our stakeholders will contribute to our future success.
-
Richard Bruce Ness, Presiden Direktur Ilda Harmyn, Wakil Presiden Direktur David Edward Adams, Direktur Mochamad Kurnia Ariawan, Direktur Johanes Ispurnawan, Direktur Independen Rusdiawan, Direktur
-
Richard Bruce Ness, President Director Ilda Harmyn, Vice President Director David Edward Adams, Director Mochamad Kurnia Ariawan, Director Johanes Ispurnawan, Independent Director Rusdiawan, Director
40
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Human Capital
Human Capital
Tentunya, komitmen kami juga menyentuh sumber daya manusia sebagai komponen terpenting dari perusahaan manapun. Per 31 Desember 2015, Perusahaan memiliki 2.537 karyawan. Kami mempertahankan kebijakan untuk mengutamakan potensi lokal, dan sekitar 60% dari total karyawan Petrosea mewakili berbagai daerah tempat Perusahaan beroperasi. Untuk membangun kemampuan mereka, kami merancang dan melaksanakan program pelatihan. Pada tahun 2015, kami melaksanakan 84.803 jam pelatihan.
Certainly, our commitment also encompasses human capital as the backbone of any company. As of 31st December 2015, we recorded 2,537 employees. Our policy is to continue hiring local talents and around 60% of our total workforce represented local areas. To advance their skills, we continuously design and implement training programs. In 2015, we delivered a total of 84,803 training hours to our employees.
Dalam hal pengelolaan sumber daya manusia, kami menyiapkan sistem rekrutmen untuk mendapatkan insan terbaik. Karyawan unggulan dipertahankan dengan menawarkan skema remunerasi serta jalur karir yang menjanjikan. Kami memiliki hubungan yang erat dengan semua pekerja. Komunikasi berjalan melalui LKS Bipartit, sebuah forum yang efektif dalam menjaga hubungan industrial yang sehat dan positif.
In terms of human capital management, we set up recruitment system to acquire capable individuals and manage our best talents through competitive remuneration packages as well as promising career paths. We have a solid relationship with our workers and communication has been maintained through the LKS Bipartite. The forum has been effective in keeping positive industrial relations.
Bergerak Menyambut 2016
Moving Forward to 2016
Ke depannya, kami akan terus memanfaatkan pengetahuan dan keahlian untuk mengakuisisi proyekproyek stategis dan menumbuhkan basis pendapatan. Kami tengah menjalani proses negosiasi kontrak baru dan sedang mengembangkan fasilitas baru di Kalimantan untuk mendukung basis POSB.
Going forward, we will continue applying our knowledge and expertise to capture strategic projects and grow our revenue base. We are also in the middle of new contract negotiations and are developing a new facility in Kalimantan to support our current offshore supply base.
Menimbang posisi Petrosea di sektor migas dan pertambangan, kami percaya bahwa kedua sektor ini tetap kaya akan peluang. Pemerintah Indonesia sebagai pemilik sektor minyak dan gas, terus berusaha mengoptimalkan produksi komoditas migas. Komitmen ini dapat terlihat antara lain dari rencana pemerintah membangun Pusat Logistik Berikat (PLB) yang menawarkan berbagai kemudahan, termasuk insentif pajak dan bea masuk. Untuk sektor migas, PLB direncanakan berfungsi sebagai tempat penyimpanan alat berat, komponen peralatan, mesin, dan kelengkapan lain yang dibutuhkan oleh pemain migas. Di sektor batubara, proyek 35.000 MW yang dicanangkan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia diperkirakan akan memacu konsumsi batubara. Tak hanya itu, pemerintah juga menargetkan
In terms of our position in the petroleum and coal sector, we believe that the opportunities in these areas are still significant. The Indonesian government, as the ultimate owner of oil and gas fields, continues to endeavor to optimize the production of petroleum commodities. The government’s commitment can be seen from, among other, the plan to establish Bonded Logistical Centers (PLB) and the resultant incentives, such as tax and import duty discounts. For the oil and gas business, PLBs will be the repository center for heavy equipment, spare parts, machinery and other goods needed by oil and gas players. In coal, the government’s 35.000 MW project to boost the electrification ratio in the country will also spur coal consumption, as will the plan for coal to contribute 30% to the national energy mix by 2025. In the long run, new opportunities will spring from
41
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
batubara menyumbang 30% bauran energi pada tahun 2025. Dalam jangka panjang, kami melihat peluang baru akan muncul dari sektor energi baru dan terbarukan. Tren ini tak terelakkan mengingat sifat tidak terbarukan dari sumber-sumber energi konvensional. Kami akan memastikan bahwa Petrosea siap menjalani masa transisi pasar dan meraih kemungkinan-kemungkinan baru. Kami yakin bahwa peluang yang tersedia ini dapat dimanfaatkan oleh Petrosea untuk mengembangkan dan mendiversifkasi usahanya.
new and renewable energy, an inevitable trajectory considering the non-renewable nature of conventional resources. Petrosea will ensure that it is ready to sail through the transition and stay prepared to take on the new possibilities. We believe that we can use these opportunities to develop and diversify our business.
Petrosea akan terus menguatkan operasional Perusahaan, memperbaiki layanan, dan melaksanakan strategi finansial yang baik guna meningkatkan kinerja di tahun mendatang. Kami akan memperdalam strategi dan komitmen bisnis, serta melanjutkan inisiatif perbaikan di semua aspek, termasuk sumber daya manusia. Didukung oleh sinergi yang solid dengan Indika Energy Group, kami yakin Petrosea dapat mencapai kinerja baik yang berkelanjutan.
Petrosea will also continue strengthening its operations and improving services at the same time as implementing robust financial strategies to boost our performance. Our business strategy and commitment will be intensified and we shall continue with our improvement efforts across all aspects including human capital. Along with solid synergy with the Indika Energy Group, we believe Petrosea will be able to deliver sustainable performance.
Apresiasi
Appreciation
Atas nama Direksi, saya mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris atas arahan yang telah diberikan, serta kepada manajemen dan semua karyawan Petrosea atas dedikasi yang diberikan. Saya juga memberikan apresiasi kepada pemegang saham, mitra kerja, dan semua pemangku kepentingan Petrosea atas dukungan yang terus diperlihatkan.
On behalf of the Board of Directors, I would like to thank the Board of Commissioners for the guidance and to the management and all employees for their dedication. I also extend my appreciation to the shareholders, Petrosea’s business partners, and all stakeholders for the continued support.
Jakarta, 23 Maret 2016 Atas Nama Direksi On Behalf of the Board of Directors
Richard Bruce Ness Presiden Direktur President Director
42
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
43
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Direksi Boards of Directors
Richard Bruce Ness Presiden Direktur President Director
Mochamad Kurnia Ariawan Direktur Director
Ilda Harmyn
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
David Edward Adams Direktur Director
Johanes Ispurnawan Direktur Independen Independent Director
Rusdiawan Direktur Director
44
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
45
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Pernyataan Tanggung Jawab Laporan Tahunan 2015 Oleh Dewan Komisaris & Direksi Statement of Responsibility of 2015 Annual Report by the Board of Commissioners and Board of Directors
Laporan Tahunan ini disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT Petrosea Tbk. pada tanggal 23 Maret 2016.
This Annual Report is approved by all members of the Board of Commissioners and Board of Directors of PT Petrosea Tbk. on March 23rd, 2016.
Dewan Komisaris / The Board of Commissioners
M. Arsjad Rasjid P. M. Presiden Komisaris President Commissioner
Richard M. Harjani Komisaris Commissioner
Maringan Purba Sibarani Komisaris Independen Independent Commissioner
Direksi / The Board of Directors
Retina Rosabai Komisaris Commissioner
Simon F. Sembiring
Komisaris Independen Independent Commissioner
Richard Bruce Ness
Ilda Harmyn
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Rusdiawan
Presiden Direktur President Director
David Edward Adams
Mochamad Kurnia Ariawan
Johanes Ispurnawan
Direktur Director
Direktur Director
Direktur Director
Direktur Independen Independent Director
46
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
47
48
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
49
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Identitas Perusahaan Company Identity
Deed of Establishment No. 75 dated 21st February 1972 drawn up before Djojo Nama / Name
PT Petrosea Tbk.
Muljadi S.H., Notary in Jakarta which had been approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia through its decree No. Y.A.5/51/17 dated 30th November 1972, registered on the Companies Registration of Jakarta
Bidang Usaha /
Menyediakan multi disiplin rekayasa, jasa konstruksi, contracting, jasa
District Court No. 3236 dated 7th December 1972, and was published in the
Type of Business
pertambangan, penyediaan perbekalan (logistic) dan peralatan untuk
State Gazette of The Republic of Indonesia No. 12 dated 9th February 1973,
mendukung kegiatan / operasi industri minyak & gas bumi, pertambangan
Supplement of the State Gazette of The Republic of Indonesia No. 96. The
dan pengembangan infrastruktur di dalam maupun diluar wilayah
Company’s Articles of Association have been amended from time to time. The
Indonesia.
most recent amendment of the Articles of Association is stipulated in Deed
To provide multi-disciplinary engineering, construction services, contracting,
No. 28 dated 18th May 2015, made by Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notary in
mining services, logistics and equipment to support the activities / operations
Jakarta.
in oil & gas, mining, and infrastructure development industries inside and outside the territory of Indonesia.
Kepemilikan / Ownership
PT Indika Energy Tbk. (69,80%) Drs. Lo Kheng Hong (10,60%) Publik (19,60%) PT Indika Energy Tbk. (69.80%)
Modal Dasar /
4.034.420.000 saham biasa, dengan nilai nominal Rp 50 per saham.
Authorized Capital
4,034,420,000 ordinary shares, with a nominal value of IDR 50 per share.
Modal Ditempatkan dan
1.008.605.000 saham
Disetor Penuh / Issued and
1,008,605,000 shares
Fully Paid Capital
Drs. Lo Kheng Hong (10.60%) Public (19.60%)
Tanggal Pendirian /
21 Februari 1972
Date of Establishment
21st February 1972
Pencatatan di Bursa /
Perusahaan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Jakarta dan Bursa
Stock Exchange Listings
Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 21 Mei 1990 dengan kode perdagangan saham PTRO. The Company was listed and first traded its shares on the Jakarta Stock Exchange and the Surabaya Stock Exchange (now the Indonesia Stock Exchange) on 21st May 1990, with trading code PTRO.
Dasar Hukum / Legal Basis
Akta Perusahaan Terbatas No. 75 tanggal 21 Februari 1972 yang dibuat dihadapan Djojo Muljadi S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. Y.A.5/51/17 tanggal 30 November 1972, telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Pengadilan Negeri Jakarta No. 3236 tanggal 7 Desember 1972 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 12 tanggal 9 Februari 1973, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 96. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan terakhir Anggaran Dasar dinyatakan dalam Akta No. 28 tanggal 18 Mei 2015, yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta.
Alamat Kantor / Office
PT Petrosea Tbk.
Address
Kantor Pusat / Head Office Indy Bintaro Office Park, Building B Jl. Boulevard Bintaro Jaya Blok B7/A6 Sektor VII, CBD Bintaro Jaya Tangerang Selatan – 15224 Indonesia Phone : +62 2977-0999 Fax.
: +62 2977-0988
Website: www.petrosea.com
50
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
51
Sekilas PETROSEA PETROSEA at a Glance
Memulai perjalanan usaha pada tahun 1972 Started its journey in 1972
Petrosea memiliki keunggulan dalam menyediakan jasa pertambangan terpadu pit-to-port maupun life-of-mine services Petrosea is unique in offering integrated pit-to-port and life-of-mine services
Berdiri dengan nama PT Petrosea International Indonesia, sesuai akta pendirian no. 75 tanggal 21 Februari 1972, yang dibuat di hadapan Djojo Muljadi S.H., notaris di Jakarta Established under the name of PT Petrosea International Indonesia, based on deed of establishment No. 75 dated 21st February 1972, made in front of Djojo Muljadi S.H., notary in Jakarta
Berubah nama menjadi PT Petrosea sesuai akta No. 74 tanggal 15 Maret 1990, yang dibuat di hadapan Amrul Partomuan Pohan S.H., L.I.M., notaris di Jakarta Changed its name to PT Petrosea based on deed No. 74 dated 15th March 1990, made in front of Amrul Partomuan Pohan S.H., L.I.M., notary in Jakarta
43 tahun Tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 21 Mei 1990 dengan kode perdagangan PTRO Listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) on 21st May 1990 with the trading code of PTRO
ZER
Rekam jejak selama 43 tahun dalam bidang Keselamatan & rekayasa yang andal 43 years of proven track-record in safety & engineering excellence
Menerima Penghargaan Kecelakaan Nihil dari Kementerian Tenaga Kerja pada pertengahan tahun 2015 Received a Zero Accident award from the Ministry of Manpower in mid 2015
Didukung prestasi perjalanan sejarah dan kehadiran yang solid, PT Petrosea Tbk. (“Petrosea” atau “Perusahaan”) merupakan satu-satunya Perusahaan nasional terkemuka yang menyediakan jasa pertambangan komprehensif termasuk solusi jasa pendukung di sektor industri batubara, minyak & gas bumi di Indonesia. Petrosea memiliki keunggulan dalam menyediakan jasa pertambangan terpadu pit-to-port maupun life-of-mine services.
Established with decades of history and solid presence, PT Petrosea Tbk. (“Petrosea” or “Company”) is distinguished by its status as the sole national Company in Indonesia serving the coal, oil & natural gas sectors with comprehensive services in mining and support solutions. Petrosea are unique in offering integrated pitto-port and life-of mine services.
Memulai perjalanan usaha pada tahun 1972, di bawah bendera nama PT Petrosea International Indonesia, lalu berganti nama menjadi PT Petrosea Tbk. menyusul Initial Public Offering pada tahun 1990. Petrosea menjadi Perusahaan rekayasa, konstruksi dan pertambangan pertama yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2009 PT Indika Energy Tbk. mengakuisisi dan mengambil alih 98,55% kepemilikan saham Perusahaan. Pada Februari 2012, untuk mematuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK” – d/h ”Bapepam-LK”) mengenai pengambilalihan Perusahaan Terbuka, PT Indika Energy Tbk. menjual 28,75% dari total saham yang dikeluarkan kepada masyarakat. Saat ini PT Indika Energy Tbk. merupakan pemegang saham pengendali, dengan 69,80% kepemilikan saham di Perusahaan. Petrosea menawarkan solusi pertambangan yang komprehensif, dengan dukungan layanan bidang rekayasa dan manajemen proyek, termasuk logistik. Petrosea merupakan salah satu kontraktor jasa pertambangan terkemuka serta pemilik Perusahaan tambang batubara di Indonesia.
Started its journey in 1972, under the umbrella name of PT Petrosea International Indonesia, then changed its name to PT Petrosea Tbk. following the Initial Public Offering in 1990. Petrosea was the first engineering, construction and mining Company listed on the Indonesia Stock Exchange. In 2009 PT Indika Energy Tbk. acquired and owned 98.55% of the Company’s shares. In February 2012, in compliance with Otoritas Jasa Keuangan (“OJK” - formerly “Bapepam-LK”) concerning the company’s take over requirements, PT Indika Energy Tbk. refloated 28.75% of the total Company’s issued shares to the public. Curently, PT Indika Energy Tbk. is a controlling shareholder holding a total of 69.80% of the Company’s shares. Petrosea offers integrated mining solutions, engineering and project management, including logistics support. Petrosea is primarily positioned as a leading contractor, and mining operator in Indonesia’s coal sector.
Petrosea memiliki rekam jejak yang sangat baik di bidang keselamatan kerja dan rekayasa, yang didukung keahlian dari dalam maupun luar negeri. Pencapaian ini memposisikan Perusahaan untuk memanfaatkan rencana investasi di bidang infrastruktur di Indonesia dan pembangunan energi jangka menengah berbasis bahan bakar fosil. Perusahaan memperoleh akreditasi sesuai standar yang ditetapkan termasuk Sertifikasi ISO 9001 untuk Sistem Manajemen Mutu, OHSAS 18001:2007 untuk Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja dan ISO 14001:2004 untuk Manajemen Lingkungan.
Petrosea has a track record of excellence in safety and engineering, built on considerable local and international expertise. This qualifies and positions the Company to capitalise on Indonesia’s extensive investment plans for infrastructure and the medium term development of fossil fuel based energy. The Company holds the accreditation in respected standards including the ISO 9001 Quality Management System, OHSAS 18001:2007 for Health and Safety Management and ISO 14001:2004 for Environmental Management.
52
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
53
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Bidang Usaha Core Business
Faktor penunjang integral bagi kesuksesan Petrosea adalah kemampuan dalam memberikan pelayanan kepada industri minyak & gas bumi di Indonesia dengan standar internasional melalui Petrosea Offshore Supply Base (POSB) yang berlokasi di Tanjung Batu, Balikpapan, Kalimantan Timur. Perusahaan juga memiliki keahlian dalam menyediakan berbagai jasa layanan kontrak logistik dan solusi manajemen pelabuhan berkualitas tinggi untuk sektor energi, sumber daya alam dan industri di Indonesia.
Integral to our success has been our ability to offer international standard services to the oil & gas industry in Indonesia through Petrosea Offshore Supply Base (POSB), located in Tanjung Batu, Balikpapan, East Kalimantan. The Company also specializes in providing a wide range of high quality logistics contract services and port management solutions for the energy, natural resources and industrial sectors in Indonesia.
Kegiatan Usaha Berdasarkan Anggaran Dasar Terakhir
Business Activity Based on the Articles of Association
Kegiatan usaha Perusahaan adalah menyediakan multi disiplin rekayasa, jasa konstruksi, contracting, jasa pertambangan, penyediaan perbekalan (logistics) dan peralatan untuk mendukung kegiatan / operasi industri minyak, gas bumi, sektor pertambangan dan pengembangan infrastruktur di dalam wilayah Indonesia maupun di luar wilayah Indonesia.
Petrosea business activities are covering multidisciplinary engineering, construction service, contracting, mining, logistics and equipment to support the activity / operations of oil and gas industry, mining sector and infrastructure development, which encompasses the regions of Indonesia and outside of Indonesia.
Petrosea memiliki karyawan dengan berbagai latar belakang ilmu dan keterampilan yang unggul, sehingga menjadikan Petrosea sebagai Perusahaan nasional dengan kemampuan internasional. Melalui perpaduan antara sumber daya manusia, mitra dan para pemangku kepentingan yang terpercaya, serta teknologi aplikasi dan proses terkini, Petrosea memiliki kemampuan untuk memberikan hasil terbaik bagi pelanggan dengan menawarkan solusi dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan setiap pelanggan.
Petrosea are pleased of its depth and breadth in key disciplines and skills. Our people help us stand out as a national company with international capabilities. Through a combination of human capital, reliable partners and stakeholders, as well as the latest applicable technology and processes, Petrosea has the ability to generate measurable results for our valued customers, offering customized solutions and services for each and every customer.
Jasa
Services
Kontrak Pertambangan Dengan pengalaman lebih dari 43 tahun, Petrosea memiliki pengetahuan mendalam mengenai evolusi industri pertambangan di Indonesia, mengaplikasikan teknologi baru, memiliki profesional teknis dan teknik yang kuat dengan ketrampilan yang dapat diperkaya bagi generasi selanjutnya, serta mampu memenuhi dan melebihi kebutuhan pelanggan.
Contract Mining With over 43 years of experience in Indonesia, Petrosea has in-depth knowledge of the evolution of Indonesian mining industry, embracing new technologies, having strong technical and engineering professionals with transferrable skill set, and able to meet and exceed the customers’ requirements.
Petrosea terus mempertahankan layanan dengan standar dan kualitas tinggi melalui penerapan standar keselamatan kerja dan JOEVTUSZCFTUQSBDUJDFT di setiap kegiatan usaha.
Petrosea continuously maintains high standard and quality services by applying safety operating standards and industry best practices throughout all of our activities.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Tangerang Selatan, dengan kantor perwakilan di Balikpapan dan Tanjung Batu, Kalimantan Timur.
The Company’s Head Office is located in South Tangerang with the representative offices in Balikpapan and Tanjung Batu, East Kalimantan.
Petrosea menyediakan jasa kontrak pertambangan yang berbeda dari kompetitor, yaitu melalui penyediaan solusi pertambangan yang dapat disesuaikan dengan keperluan setiap proyek serta dilengkapi dengan layanan jasa rekayasa dan konstruksi yang komprehensif. Petrosea menyediakan jasa proyek pertambangan dari pit to port, meliputi:
Petrosea differentiates its contract mining services from its competitors by offering an integrated mining solution tailored to the requirements of each project, supported with a wide range of complementary engineering and construction services. Petrosea offers a wide range of project services from pit to port, including:
Pada tanggal 6 Agustus 2015, Perusahaan melalui salah satu anak perusahaannya PT POSB Infrastructure Kalimantan, telah menandatangani Akta Jual Beli Saham (AJB) dimana Perusahaan membeli kepemilikan saham PT Mahaka Industri Perdana sebanyak 4.100 saham atau sebesar 51,25% saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dari para pemegang saham PT Mahaka Industri Perdana dengan total harga pengalihan saham sebesar US$1.078.947.
On 6th August 2015, the Company through one of its subsidiary, PT POSB Infrastructure Kalimantan, has signed the Deed of Sale and Purchase of Shares, whereby the Company took the ownership of 4,100 shares of PT Mahaka Industri Perdana or 51.25% shares that has been issued and fully paid by the shareholders of PT Mahaka Industri Perdana, with a total shares transfer of US$1,078,947.
t t t t
Open pit contract mining services )BSESPDLNJOJOH $JWJM JOGSBTUSVDUVSF DPOTUSVDUJPO JODMVEJOH SPBET UBJMJOHEBNTTJUFVUJMJUJFT 5FDIOJDBM TFSWJDFT NJOF QMBOOJOH NJOF optimization
Rekayasa & Manajemen Proyek Petrosea menerapkan metodologi proyek yang mengacu pada standar internasional guna mewujudkan pencapaian yang memuaskan bagi pelanggan. Petrosea menyediakan solusi komprehensif mulai dari konsep awal, rekayasa, dan dukungan bagi investor pelanggan sampai pelaksanaan proyek. Petrosea memanfaatkan teknologi terbaru dengan tenaga profesional JOIPVTF guna memberikan solusi terbaik sebagai nilai tambah.
t t t t
0QFOQJUDPOUSBDUNJOJOHTFSWJDFT )BSESPDLNJOJOH $JWJM JOGSBTUSVDUVSF DPOTUSVDUJPO JODMVEJOH roads, tailing dams & site utilities 5FDIOJDBM TFSWJDFT NJOF QMBOOJOH NJOF optimization
Engineering & Project Management Petrosea delivers international standard methodology in our project execution to achieve an outstanding project outcome for our customers. Petrosea provides comprehensive solutions from initial concept, engineering, and support to the customers’ investors up to the execution of the project. Petrosea utilizes the latest applicable technologies supported by our in-house professionals to provide the best value-added solutions.
54
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Petrosea memiliki pengalaman yang luas di seluruh Indonesia dan hubungan yang kuat dengan konsultan kunci, masyarakat dan pemerintah guna mendukung kinerja pelanggan dalam memenuhi tujuan bisnis. Petrosea mengelola specialist engineering center yang meliputi desain dan jasa estimasi. Untuk industri mineral dan infrastruktur, Petrosea menyediakan jasa engineering, QSPDVSFNFOU, konstruksi dan jasa operasional, termasuk: t t t t t t t t t t
,POTFQVOUVLTUVEJLFMBZBLBO *OGSBTUSVLUVSQFSUBNCBOHBO 1SPTFTQFOHPMBIBO.JOFSBM *OGSBTUSVLUVSLFMBVUBO 1FOBOHBOBOTJTUFNCBIBONBTBM %FTBJOUFLOJL 1FOHBEBBOEBOMPHJTUJL .BOBKFNFOQSPZFLEBOLPOTUSVLTJ 'BCSJLBTJ *OTUBMBTJEBOQFNFMJIBSBBO
Feasibility Studies
Mine Design & Planning
Engineering & Construction
Petrosea has extensive experience throughout Indonesia and strong relationships with key consultants, community and government, to assist our customers in meeting their business goals. Petrosea operates a specialist-engineering center with dedicated design and estimating services. For the minerals and infrastructure industry, Petrosea provides the full range of engineering, procurement, construction and operations services, including: t t t t t t t t t t
Equipment Selection & Sourcing
Jasa Minyak & Gas Bumi Petrosea Offshore Supply Base (POSB) saat ini beroperasi di Kariangau, Tanjung Batu, Kalimantan Timur. POSB melakukan pendekatan NVMUJVTFS, dan NVMUJGVODUJPOBM yang terintegrasi dengan kegiatan operasional bisnis TVQQMZ CBTF, dan telah menjalin hubungan dengan perusahaan minyak & gas serta perusahaan pertambangan yang merupakan bukti kemampuan Petrosea dalam menawarkan berbagai layanan, cost effective dan tepat waktu. Fasilitas dermaga dapat menangani jetty dengan 195 meter dan 9 meter ESBGU ditambah dengan craneage luas dan kapasitas penanganan material. Fasilitas ini mampu menerima pengiriman perorangan yang besar, serta pengiriman volume besar. Luas wilayah penyimpanan (lebih dari 100.000 m2) serta area penyimpanan beratap memberikan solusi biaya yang efektif bagi pelanggan untuk penyimpanan aset dan peralatan mereka.
$PODFQUVBMUPGVMMCBOLBCMFGFBTJCJMJUZTUVEJFT .JOJOH*OGSBTUSVDUVSF .JOFSBMTQSPDFTTJOHJOGSBTUSVDUVSF .BSJOFJOGSBTUSVDUVSF #VMLNBUFSJBMTIBOEMJOHTZTUFNT &OHJOFFSJOHEFTJHO 1SPDVSFNFOUBOEMPHJTUJDT 1SPKFDUBOEDPOTUSVDUJPONBOBHFNFOU 'BCSJDBUJPO *OTUBMMBUJPOBOENBJOUFOBODF
Overburden Removal
Fleet Management
Production & Loading at port
POSB telah melaksanakan sertifikasi bagi seluruh staf operasional berdasarkan standar Australia yang relevan pada tahun 2007, dan memiliki fasilitas kontingensi tumpahan minyak yang didedikasikan untuk memastikan kualitas kepada pelanggan dipenuhi dan dipelihara.
POSB has undertaken to have its entire operational staff certified to relevant Australian standards in 2007, and has a dedicated oil spill contingency facility to ensure the object of delivering quality to the customers is met and maintained.
POSB secara spesifik di desain untuk menyediakan solusi bagi perusahaan minyak & gas dengan fasilitas sebagai berikut:
POSB is specifically designed to provide solutions for the off shore oil & gas majors with:
t
t t t t t
Site Rehabilitation
55
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
5JHB EFSNBHB EFFQ XBUFS dan dermaga pendaratan RORO, yang dioperasikan dengan sistem kontrol lalu lintas elektronik berkualitas tinggi (VEBOHQFOZJNQBOBO0QFO:BSET, 6OEFSDPWFS, dan fasilitas penyimpanan cairan yang spesifik Marshalling area dan FRVJQNFOUIBOEMJOH yang baik 'BTJMJUBT QFSBXBUBO EBO QFOHPOUSPM QPMVTJ dengan standar internasional -PLBLBSZBEBOQFSBMBUBO 'BTJMJUBTQFOEVLVOHZBOHTBOHBUCBJLUFSNBTVL kantor, akomodasi, kantin, klinik, IFMJQBE, TQFFE boat dan sistem keamanan yang berkualitas tinggi
t
5ISFF RVBZT XJUI EFFQ XBUFS GBDJMJUJFT BOE RORO landing berth, operated with high quality electronic traffic control system
t
4UPSBHFT0QFOZBSET 6OEFSDPWFS 4QFDJåDýVJET storage facility &YDFMMFOU NBSTIBMJOH BSFB BOE FRVJQNFOU handling 5SFBUNFOUGBDJMJUJFTBOEQPMMVUJPODPOUSPMGBDJMJUJFT to International standards 8PSLTIPQTBOEUPPMTVQQPSUT &YDFMMFOU TVQQPSU GBDJMJUJFT JODMVEJOH PGåDF accommodation, canteen, clinics, helipads, speed boats and high security
t t t t
Oil & Gas Services Petrosea Offshore Supply Base (POSB) currently operates at Kariangau, Tanjung Batu, East Kalimantan. POSB takes a multi-user, multi-functional and integrated approach to the operation of the supply base business and has established relationships with large oil & gas and mining companies, which are a testament to our abilities in offering a range of services, cost effectively and on-time.
Santan Batubara PT Santan Batubara (SBB) adalah perusahaan milik bersama antara PT Petrosea Tbk. (PTRO) dan PT Harum Energy (HRUM) dengan kepemilikan FRVBM. SBB memiliki izin pertambangan sampai dengan tahun 2038 di bawah $PBM$POUSBDUPG8PSL (CCOW) generasi ketiga, pada area konsesi seluas 24,930 hektar di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Indonesia. SBB telah memulai produksi batubara sejak bulan April 2009.
Santan Batubara PT Santan Batubara (SBB) is an equally joint venture mining concession between PT Petrosea Tbk. and PT Harum Energy Tbk. (HRUM). SBB holds coal mining rights until 2038 under its third generation Coal Contract of Work (CCOW) at its 24.930 hectare concession area in Kutai Kartanegara, East Kalimantan, Indonesia. SBB commenced its commercial coal production in April 2009.
The dock facility can accommodate a 195 metre and a 9 meter draft jetty, coupled with extensive craneage and materials handling capacity. This facility is able to receive large individual shipments, as well as large volume bulk materials deliveries. Extensive hardstand storage areas (over 100,000 square meters) as well as undercover storage areas allow our customers to have cost-effective storage solutions for their assets and equipment.
Pada tanggal 1 Januari 2011, SBB memiliki cadangan batubara sebanyak 17,3 juta ton dan kekayaan batubara sebanyak 61,5 juta ton. SBB memproduksi batubara bituminous dengan kadar abu rendah, sehingga mengurangi biaya pembuangan dan menjadi sumber energi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan batubara peringkat rendah atau TVCCJUVNJOPVT. Kadar IZESPHFO dan oxygen rendah dari batubara SBB, sesuai dengan target pelanggan internasional terhadap batubara DMFBOFSCVSOJOH, utamanya untuk pembangkit listrik.
As of 1 January 2011, SBB has a reserve of 17.3 Million tons and resource of 61.5 Million tons. SBB produces bituminous coal and has relatively low ash content, thereby reducing disposal costs and providing a more environmentally friendly energy source than low rank or sub-bituminous coal. The low hydrogen and oxygen content of Santan Batubara’s coal appeals to international customers seeking a cleaner burning coal, principally for power generation.
56
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Struktur Organisasi Organization Structure
President Director / CEO Richard Bruce Ness Vice President Director / Deputy CEO Ilda Harmyn
Corporate Secretary
Internal Audit & Quality Assurance
Anto Broto
Haryanto Ginting
Corporate Health Safety & Environment Wismo Budi Karyawan
Engineering & Project Management Director / COO*
Infrastructure & Logistic Services Director / COO
Business Development & Corporate Affairs Director
Finance Director / Chief Financial Officer
Human Capital & General Affairs Director
David Richard Gilbert
David Edward Adams
Johanes Ispurnawan
Mochamad Kurnia Ariawan
Rusdiawan
Engineering & Project Management
Petrosea Logistic & Support Services / POSB
Strategic Business Development
Daniel Indra Mulyawan
Mining & Mine Services
Finance Operations
Human Capital Operations
Edra Emilza
Firzani
Yudi Arwin
Corporate Planning
Employee Industrial Relations / GA
Alif Sasetyo
Other Infrastructure & Logistics
Supply Chain Management
Asset Management
Bima Budihardjo
Barita Andi Siregar
Sreecharan N.V.
M Agus Lubdin Cosmo
External Affairs/ CSR Agus Budi Nurwiyoto
Corporate Legal Meinar Kusumastuti
Corporate Security
Planning & Technical Services
Ruddy Santoso
Kripson C. Sihombing
Tax
Talent Acquisition & Placement I Wayan Linas
Masruhan H Fadhilah
Technical Training Fahry R. Noor
Financial Control / Treasury Novan Indrawan
Corporate Communications Marzuki Asikin
Investor Relations Anto Broto
Organization Development & Learning
Business Process Improvement Sudarto Unsurlany Risk, Commercial & Insurance Note * Non-Akta
Lambertus Allard
ICT
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
57
58
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Visi & Misi Vision & Mission
Visi / Vision Menjadi Salah Satu Perusahaan Terkemuka Yang Menyediakan Jasa Di Sektor Pertambangan, Minyak & Gas Serta Infrastruktur Di Asia Tenggara. To Be A Leading Service Provider In Mining, Oil & Gas And Infrastructure In South East Asia.
Misi / Mission Menyediakan Solusi Yang Inovatif Di Sektor Pertambangan, Minyak & Gas Serta Infrastruktur Untuk Menciptakan Kepuasan Bagi Seluruh Klien Dan Pemangku Kepentingan. To Deliver Innovative Solutions For Mining, Oil & Gas And Infrastructure To The Satisfaction Of All Clients And Stakeholders.
59
60
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Budaya Perusahaan
Nilai-nilai Utama
Corporate Culture
Core Values
O N E Prinsip-prinsip utama dari One Petrosea adalah:
Tanggung Jawab Pribadi Kami bertanggung jawab atas perilaku pribadi kami. Akuntabilitas Kami bertanggung jawab atas perilaku orang yang kami bawahi dan hasil yang dicapai. Manajemen Risiko Kami mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan mengelola hasil akhirnya. Budaya Belajar Kami mengembangkan pengetahuan kami melalui pendidikan, pelatihan dan pengalaman.
The key principles of One Petrosea are:
Personal Responsibility We accept responsibility for our own actions. Accountability We are accountable for the actions of the people we manage and the results we achieve. Risk Management We identify the hazards, assess the risk, and manage the outcomes.
Learning Culture We expand our knowledge through education, training and experience.
Satu Pendekatan Konsisten
One Consistent Approach
Kami memiliki pendekatan yang sama dalam menjalankan usaha dalam Grup.
We have a unified approach to conducting our business that is seamless throughout the Group.
61
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan
Health, Safety & Environment
Di Petrosea, kami memastikan bahwa seluruh karyawan, klien, WFOEPS dan kontraktor kami berkomitmen untuk melaksanakan proses perencanaan dan persiapan untuk mengidentifikasi serta mengurangi risiko yang dapat mempengaruhi karyawan, kontraktor, tamu, operasional, aset, lingkungan dan masyarakat demi mencapai target “;FSP)BSNUP1FPQMF $PNNVOJUZ Environment”.
At Petrosea, we ensure that our employees, clients, vendors and contractors are committed to the process of planning and preparing to identify and mitigate risks that could affect all employees, contractors, operations, assets, the environment and community in order to achieve our ultimate goal of “Zero Harm to People, Community and Environment”.
Manajemen Mutu
Quality Management
Prioritas utama dari manajemen mutu adalah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan membangun hubungan yang kuat untuk menambahkan nilai nyata pada kegiatan operasi mereka. Kami fokus dalam memberikan nilai tambah kepada semua pelanggan kami dengan melaksanakan 1FUSPTFB 2VBMJUZ Management System (PQMS).
Quality Management’s main priority is to fulfill our client’s needs and build strong relationship to add real value to their operations. We focus on delivering value to all of our clients by implementing our Petrosea Quality Management System (PQMS).
Sumber Daya Manusia
People
Di Petrosea kami fokus dalam menarik dan mempertahankan orang-orang terbaik dengan tujuan menjadi “perusahaan pilihan” dalam industri kami. Petrosea mempekerjakan orang-orang yang menunjukkan kompetensi (keahlian, pengetahuan, perilaku dan atribusi) untuk memenuhi tujuan Perusahaan.
Petrosea focuses on attracting and retaining the best people with the aim of becoming the “employer of choice” within our industry. Petrosea employs people who demonstrate the competencies (skill, knowledge, attitudes and attributes) required to meet the Company’s business goals.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Petrosea memiliki komitmen tinggi pada pelaksanaan kegiatan Tanggung Jawab Sosial (CSR) Perusahaan yang berhubungan dengan karyawan, publik dan lingkungan. Petrosea memiliki fokus terhadap empat area dalam melakukan kegiatan CSR-nya, yaitu Pendidikan, Pemberdayaan Ekonomi, Kesehatan dan Lingkungan.
Petrosea retains a high level of commitment towards the implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) programs and activities that focus in four areas, which are Education, Health, Economic Empowerment and Enviroment.
62
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
63
Profil Dewan Komisaris Profile of the Board of Commissioners
Warga negara Indonesia, 46 tahun, diangkat menjadi Komisaris Utama pada tanggal 20 April 2015. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Komisaris sejak bulan Mei 2013. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Wakil Direktur Utama di PT Indika Energy Tbk., dan sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama dan Group Co-CEO pada 20052013. Beliau juga merupakan Komisaris Utama PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. sejak 2010, Komisaris PT Tripatra Engineers & Contractors dan PT Tripatra Engineering pada 2007-2015, Direktur PT Kideco Jaya Agung sejak 2005, dan di beberapa perusahaan lainnya. Di luar Indika Energy Group, beliau adalah Komisaris Utama PT Asuransi Cakrawala Proteksi sejak 2013 dan Komisaris PT Rukun Raharja Tbk. sejak 2014.
M. Arsjad Rasjid P. M. Presiden Komisaris President Commissioner
Beliau adalah World Economic Forum’s Young Global Leader 2011 dan Asiamoney’s Best Executive in Indonesia 2010. Di luar pekerjaan sehari-hari, beliau juga aktif di Yayasan Indonesia Initiative sebagai Founder dan Board of Advisory, di Yayasan Cinta Anak Bangsa sebagai International Treasurer, dan Indorelawan sebagai Advisor. Beliau mengenyam pendidikan Computer Engineering di University of Southern California, Amerika Serikat, pada 1990 dan lulus dari Pepperdine University, Amerika Serikat, dengan gelar Bachelor of Science in Business Administration pada 1993. Pada 2012-2014, beliau menyelesaikan pendidikan eksekutif di bidang Kepemimpinan dan Kebijakan Publik di Harvard Kennedy School, Politik dan Kebijakan Publik di Lee Kuan Yew School of Public Policy, Impact Investing di Said Business School, University of Oxford, serta Kepemimpinan dan Pengambilan Keputusan di Yale University.
Warga negara Indonesia, 44 tahun, diangkat menjadi Komisaris pada tanggal 30 April 2014. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Advisor to the Board di PT Indika Energy Tbk., dimana sebelumnya pernah bergabung dengan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. sejak tahun 2013 hingga 2014 sebagai Business Development Director. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris pada PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk. sejak tahun 2009 hingga tahun 2013, dan menjabat sebagai Komisaris sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2009. Beliau juga Komisaris pada PT Truba Jaya Engineering sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2013. Pengalaman lain beliau adalah menjabat sebagai Direktur pada PT Rimo Catur Lestari Tbk. sejak tahun 1994 sampai dengan tahun 2006 dan Direktur pada PT Sulawesi Argo Utama pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2007. Beliau lulus di bidang Bisnis dari Madison University di Wisconsin pada tahun 1994.
Richard M. Harjani Komisaris Commissioner
Indonesian citizen, 46 years old, was appointed President Commissioner on 20th April 2015. Previously, he was Commissioner of Petrosea
Warga negara Indonesia, 48 tahun, diangkat menjadi Komisaris pada tanggal 20 April 2015. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Deputy Director dan Head of Investor Relations & Corporate Finance di PT Indika Energy Tbk. Setelah memperoleh gelar Bachelor of Science dari Duquesne University, Pittsburgh, Amerika Serikat, beliau memulai karirnya sebagai akuntan di Amerika Serikat dan auditor di KPMG. Beliau pernah memegang beberapa jabatan finance, sebagai investment analyst di UBS Securities dan Sun Hung Kai Securities, dan sebagai Vice President Corporate Finance di PT Holdiko Perkasa (Salim Group).
since May 2013. He currently serves as Vice President Director of PT Indika Energy Tbk., after previously serving as President Director and Group Co-CEO in 2005-2013. He is President Commissioner of PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. since 2010, Commissioner of PT Tripatra Engineers & Contractors and PT Tripatra Engineering in 20072015, Director of PT Kideco Jaya Agung since 2005, and many others companies. Outside Indika Energy Group, he is President Commissioner of PT Asuransi Cakrawala Proteksi since 2013 and Commissioner of PT Rukun Raharja Tbk. since 2014. He is the World Economic Forum’s Young Global Leader 2011 and Asiamoney’s Best Executive in Indonesia 2010. In addition to his daily job, he also active in Yayasan Indonesia Initiative as Founder and Board of Advisory, in Yayasan Cinta Anak Bangsa as International Treasurer, and Indorelawan as Advisor. He studied at University of Southern California, United States, in Computer Engineering in 1990 and graduated from Pepperdine University, United States with Bachelor of Science in Business Administration in 1993. In the period of 20122014, he completed executive educations on Leadership and Public Policy at Harvard Kennedy School, Politics and Public Policy at Lee Kuan Yew School of Public Policy, Impact Investing at Said Business School, University of Oxford, and Leadership and Decision Making at Yale University.
Indonesian citizen, 44 years old, was appointed Commissioner on 30th April 2014. He currently serves as an Advisor to the Board of PT Indika Energy Tbk. and previously at PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. from 2013 to 2014 as Business Development Director. He was the President Commissioner of PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk. from 2009 to 2013 and previously Commissioner of the company from 2008 to 2009. He was also a Commissioner of PT Truba Jaya Engineering from 2008 to 2013. Previous positions include Director of PT Rimo Catur Lestari Tbk. from 1994 to 2006 and Director of PT Argo Main Sulawesi from 2006 to 2007. He studied Business in Madison University, Wisconsin in 1994.
Indonesian citizen, 48 years old, was appointed Commissioner on 20th April 2015. Currently she serves as Deputy Director and Head of Investor Relations & Corporate Finance at PT Indika Energy Tbk. After completing her Bachelor of Science degree from the University of Duquesne, Pittsburgh, USA, she started her career as an accountant in the USA and auditor at KPMG. She held several positions in finance, as investment analyst for UBS Securities and Sun Hung Kai Securities, and as VP Corporate Finance in PT Holdiko Perkasa (Salim Group).
Retina Rosabai Komisaris Commissioner
64
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
65
Profil Direksi Profile of the Board of Directors
Warga Negara Amerika, 66 tahun, diangkat menjadi Presiden Direktur pada tanggal 30 April 2014. Beliau telah bergabung dengan posisi yang sama yaitu Presiden Direktur pada Juli 2009 dan kemudian menjabat sebagai Presiden Komisaris Petrosea pada Oktober 2010. Beliau menjabat sebagai Direktur PT Indika Energy Tbk. sejak bulan Mei 2009 dan memiliki pengalaman selama lebih dari 38 tahun di sektor energi, sumber daya dan pertambangan. Jabatan yang dipegang oleh beliau sebelumnya termasuk Presiden Direktur di sejumlah anak perusahaan Newmont, konsultan pertambangan pada PT Clinton Indonesia dan Wakil Presiden PT Freeport Indonesia. Saat ini juga menjabat sebagai Mining Chairman di American Chamber of Commerce, Indonesia.
Warga negara Indonesia, 67 tahun, diangkat menjadi Komisaris Independen pada tanggal 4 Maret 2009. Beliau bergabung dengan Direktorat Jenderal Pertambangan Umum (Departemen Pertambangan dan Energi) sebagai Kepala Seksi Pengembangan Penanaman Modal Asing pada tahun 1991, dan diangkat sebagai Direktur Pengembangan Industri Pertambangan pada tahun 1998, serta pada tahun 2001 diangkat menjadi Kepala Badan Litbang Energi dan Sumber Daya Mineral. Pada tahun 2003, beliau diangkat menjadi Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral, dan menjadi Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi pada tahun 2005. Beliau menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Ekonomi dan Keuangan, dan pensiun sebagai birokrat pada bulan Februari 2009. Beliau aktif sebagai Penasihat Senior untuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sampai Oktober 2009. Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Pertambangan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Indonesia pada tahun 1976 dan gelar Ph.D di bidang Ekonomi Mineral dari Universitas New South Wales, Australia pada tahun 1991
Simon F. Sembiring
Komisaris Independen Independent Commissioner
Indonesian citizen, 67 years old, was appointed Independent Commissioner on 4th March 2009. He joined the Directorate General of Mines and Energy (Department of Mines and Energy) as Head of Section for Foreign Investment Development in 1991, was promoted to Director of Mining Industry Development in 1998 and as Head of Research and Development Agency in 2001 at the Department of Energy and Mineral Resources. In 2003, he was appointed as Director General of Geology and Mineral Resources and became Director General of Mineral, Coal and Geothermal in 2005. He was appointed as Deputy to the Minister of Energy and Mineral Resources for Economic and Finance, until his retirement in February 2009. He remained active as Senior Adviser to Minister of Energy and Mineral Resources until October 2009. He completed a degree in Mining Engineering from the Bandung Institute of Technology (ITB), Indonesia in 1976 and a Ph.D in Mineral Economics from the University of New South Wales, Australia in 1991.
Warga negara Indonesia, 73 tahun, diangkat menjadi Komisaris pada tanggal 20 April 2015. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk. dan sebagai Akuntan Publik di Kantor Akuntan Publik Prasetio Utomo (member of Arthur Andersen). Selain itu juga pernah menjabat sebagai Kepala Departemen Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti dan sampai sekarang menjadi Pengajar Program Pendidikan Akuntan Universitas Trisakti dan Parahyangan. Dalam beberapa tahun terakhir, beliau memimpin Komite Audit di PT Indika Energy Tbk. Beliau merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia jurusan Akunting.
Maringan Purba Sibarani Komisaris Independen Independent Commissioner
Indonesian citizen, 73 years old, was appointed Independent Commissioner on 20th April 2015. He served as Director of PT Indofood Sukses Makmur Tbk. and as a Public Accountant at Prasetio Utomo Public Accounting Office (member of Arthur Andersen). He served as Head of the Department of Accounting of the Faculty of Economics at Trisakti University and until now, he is a Lecturer for the Accounting Programs at Trisakti University and Parahyangan University. In the past few years, he headed the Audit Committee of PT Indika Energy Tbk. He graduated from the Faculty of Economics at the University of Indonesia with a major in Accountancy.
Beliau lulus dari Moorhead Technical Institute, Minnesota, Amerika Serikat pada tahun 1969 dengan gelar di bidang Mechanics dan dari Moorhead State University, Minnesota, Amerika Serikat untuk tambahan pendidikan pasca pendidikan menengah. Beliau menyelesaikan professional management program di Harvard Business School, Massachusetts, Amerika Serikat, pada tahun 1992.
Richard Bruce Ness Presiden Direktur President Director
United States Citizen, 66 years old, was appointed President Director on 30th April 2014. He has worked for Petrosea since July 2009 as President Director and subsequently as President Commissioner of Petrosea in October 2010. He has served as a Director of PT Indika Energy Tbk. since May 2009. He has been involved in the energy, resources and mining sectors for over 38 years. His previous positions include President Director of various Newmont entities, mining consultant at PT Clinton Indonesia and Vice President of PT Freeport Indonesia. He also currently holds the position of Mining Chairman at the American Chamber of Commerce, Indonesia. He graduated from Moorhead Technical Institute, Minnesota, United States of America (USA) in 1969 with a degree in Mechanics and later attended Moorhead State University, Minnesota, USA for additional studies in post-secondary education. He completed a program in professional management at Harvard Business School, Massachusetts, USA, in 1992.
66
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Warga negara Indonesia, 51 tahun, diangkat menjadi Wakil Presiden Direktur pada tanggal 20 April 2015. Beliau bergabung di PT Petrosea Tbk. sebagai Chief Operating Officer untuk bisnis Kontrak Pertambangan pada tahun 2014. Memiliki lebih dari 25 tahun karir profesional di industri pertambangan. Beliau memiliki pengalaman yang luas pada bidang perencanaan tambang, pengoperasian tambang, manajemen kontrak pertambangan, pengembangan inisiatif dan metodologi dari operasi tambang skala besar serta eksplorasi dan pengembangan tambang green field. Pengalamannya mencakup seluruh mata rantai industri pertambangan, mulai dari eksplorasi sampai pemasaran dengan memegang berbagai posisi. Beliau memulai karirnya sebagai Engineer Trainee (Rio Tinto), kemudian sebagai General Manager Mining (Bumi Resources), Direktur Eksekutif (Northstar Pacific Capital), Komisaris (PT Delta Dunia Makmur Tbk.), Chief Executive Officer dan Presiden Direktur (PT Langit Timur Energy dan PT Fajar Bumi Sakti sebagai bagian dari Bakrie Global Ventura). Beliau lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai Insinyur Pertambangan pada tahun 1989.
Ilda Harmyn
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Indonesian citizen, 51 years old, was appointed Vice President Director on 20th April 2015. He joined PT Petrosea Tbk as the Chief Operating Officer for its Mining Contracting business in 2014. He has more than 25 years of professional carrier in mining industry, he has a wide range of experience in mine planning, mine operations, contract mining management, improvement initiatives and methodology of a large scale mining operation as well as exploration and development of green field mines. His experience covers the whole mining industry value chain from exploration to marketing by holding various roles. He started his career as an Engineer Trainee (Rio Tinto), then into General Manager Mining (Bumi Resources), Executive Director (Northstar Pacific Capital), Commissioner (PT Delta Dunia Makmur Tbk.), Chief Executive Officer and President Director (PT Langit Timur Energy and PT Fajar Bumi Sakti as part of Bakrie Global Ventura). He graduated from the Bandung Institute of Technology (ITB) as a Mining Engineer in 1989.
Warga negara Indonesia, 45 tahun, diangkat menjadi Direktur pada tanggal 6 Mei 2013. Beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri sejak bulan Oktober 2011 sampai dengan Maret 2014. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Senior Financial Controller dan Financial Controller di PT Petrosea Tbk., masing-masing dari tahun 2012 hingga tahun 2013 dan dari tahun 2010 hingga tahun 2012, Financial Controller di PT Astra Zeneca Indonesia dari tahun 2008 hingga tahun 2010, serta menduduki berbagai jabatan manajerial di PT Shell Indonesia dan Shell Oil Company di Amerika Serikat dari tahun 1999 hingga tahun 2008. Beliau mengawali kariernya sebagai Assistant Manager Audit di Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf & Aryanto dari tahun 1994 hingga tahun 1997 dan Senior Auditor di PriceWaterhouseCoopers dari tahun 1997 hingga tahun 1999. Beliau memperoleh gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1996, memperoleh gelar Master dari IPMI International Business School Jakarta pada tahun 2008, dan Certified Management Accountant, AICMA Australia pada tahun 2010. Sejak tahun 19952004, beliau juga menjadi dosen pada fakultas ekonomi di Universitas Indonesia.
Mochamad Kurnia Ariawan Direktur Director
Warga negara Australia, 50 tahun, diangkat menjadi Direktur pada tanggal 20 April 2015. Beliau memiliki lebih dari 25 tahun pengalaman di bisnis pertambangan dan kontraktor. Beliau memulai karirnya di Australia, bekerja di berbagai tambang, dan telah bergabung dengan PT Petrosea Tbk. sejak tahun 2000. Beliau sukses membangun dan menjalankan bisnis Petrosea Offshore Supply Base (POSB) sebagai General Manager dan membawahi bisnis jasa minyak & gas bumi PT Petrosea Tbk. sebagai Direktur sejak tahun 2014.
Direktur Director
Indonesian citizen, 45 years old, was appointed Director on 6th May 2013. He also served as Director of PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri since October 2011 to March 2014. Previously, he was Senior Financial Controller of Petrosea from 2012 to 2013, Financial Controller of Petrosea from 2010 to 2012, Financial Controller of PT AstraZeneca Indonesia from 2008 to 2010 and served various managerial positions in PT Shell Indonesia and Shell Oil Company in USA from 1999 to 2008. He started his career as Assistant Audit Manager in Public Accountant Company Amir Abadi Jusuf & Aryanto from 1994 to 1997 and Senior Auditor of PricewaterhouseCoopers from 1997 to 1999. He earned a Bachelor’s Degree in Accountancy from University of Indonesia in 1996, a Master’s Degree from IPMI International Business School Jakarta in 2008 and a Certified Management Accountant, AICMA Australia, in 2010. He was a Senior Lecturer at Economy Faculty of University of Indonesia from 1995-2004.
Warga negara Indonesia, 44 tahun, diangkat menjadi Direktur pada tanggal 21 Oktober 2010. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Head of Human Capital dan General Services di PT Indika Energy Tbk. dari tahun 2006 sampai dengan 2010. Selama 20 tahun berkarier, beliau telah menduduki berbagai jabatan di bidang manajemen sumber daya manusia. Beliau memperoleh gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Atmajaya Yogyakarta pada tahun 1995 dan memperoleh gelar Master di bidang Human Resources Management dari Universitas Atmajaya Jakarta pada tahun 2008.
Australian citizen, 50 years old, was appointed Director on 20th April 2015. He has more than 25 years of experience in the mining and contracting business. He started his career in Australia working in various mines. He has been a long standing member of PT Petrosea Tbk. since year 2000. He has successfully set up and run the Petrosea Offshore Base (POSB) business as a General Manager and since 2014 oversaw the oil & gas business of PT Petrosea Tbk. as a Director.
David Edward Adams
67
Johanes Ispurnawan Direktur Independen Independent Director
Indonesian citizen, 44 years old, was appointed Director on 21st October 2010. Previously he served as Head of Human Capital and General Services at PT Indika Energy Tbk. from 2006 until 2010. In a career spanning 20 years, he has held management positions in human resources. He earned a Bachelor’s Degree in Accountancy from Atmajaya University Yogyakarta in 1995 and a Master’s Degree in Human Resources Management from Atmajaya University Jakarta in 2008.
68
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
69
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Jumlah Karyawan & Pengembangan Kompetensi Total Employees & Competency Development Warga negara Indonesia, 47 tahun, diangkat menjadi Direktur pada tanggal 20 April 2015. Beliau telah menjabat berbagai posisi puncak )VNBO 3FTPVSDFT di beberapa perusahaan, seperti Kraft Foods Indonesia, Sari Husada / Danone, Sanofi-Aventis Indonesia, INCO (Vale Indonesia) dan Telkomsel, sebelum bergabung di PT Petrosea Tbk. tahun 2011. Beliau memperoleh gelar Sarjana Sastra Perancis dari Universitas Indonesia dan gelar S2 dalam bidang Manajemen Strategi – Manajemen Internasional dari Prasetiya Mulya. Indonesian citizen, 47 years old, was appointed Director on 20th April 2015. He has served in various top positions in the Human Resources in several companies, namely Kraft Foods Indonesia, Sari Husada / Danone, Sanofi-Aventis Indonesia, INCO (Vale Indonesia) and Telkomsel, before joining PT Petrosea Tbk in 2011. He graduated from the University of Indonesia where he earned a Bachelor’s Degree in French Literature and a postgraduate degree in Strategic Management – International Management from Prasetiya Mulya.
Rusdiawan Direktur Director
Jumlah Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Number of Employees Based on Education Level
2014
2015 41
43 78 160 596
281
Pasca Sarjana (S2) / Master Degree
367 516
Sarjana (S1) / Bachelor Degree
32
3.189
Diploma (D3) / Diploma Degree
170
2.537
190
Karyawan Employees
161
Karyawan Employees
Sekolah Menengah Atas (SMA) / Senior High School Sekolah Menengah Pertama (SMP) Junior High School Sekolah Dasar (SD) / Elementary School
1.841
1.250
Lainnya / Others
Jumlah Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian Number of Employees Based on Employment Status
2014
2015
339 686
3.189 Karyawan Employees
Karyawan Tetap / Permanent Employee Karyawan Tidak Tetap / Temporary Employee
2.537 Karyawan Employees
1.851 2.850
Pengembangan Kompetensi Karyawan
Employee Competency Development
Berbagai pelatihan dan program diberikan oleh Perusahaan untuk meningkatkan kompetensi karyawan dan melatih kepemimpinan karyawan Perusahaan, termasuk di antaranya program pengembangan bagi para talenta muda berbakat Perusahaan. Dilakukan juga kerjasama dengan pihak eksternal untuk memberikan pelatihan dan sertifikasi keahlian tertentu.
The Company provides various trainings and programs to develop employee competency and leadership, including the development of promising young talents within the Company. Cooperation with external parties is also done for certain training and certification expertise.
70
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
71
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition
Sepanjang tahun 2015 Perusahaan membukukan 84.803 jam pelatihan, hal ini dilakukan dalam rangka mendukung keberlangsungan dan kemajuan Perusahaan. Petrosea menyelenggarakan berbagai program, untuk memberikan perhatian penuh kepada proses kaderisasi dan pengembangan pimpinan Perusahaan, melalui:
During 2015 the Company recorded a total of 84,803 training hours, which were conducted to support the continuity and progress of the Company’s business. Petrosea held several programs to strongly emphasize on leadership regeneration and development. The programs are as follows:
1.
Melakukan identifikasi karyawan yang siap dan dapat dikembangkan lebih lanjut
1.
Menerapkan performance management yang konsisten untuk mengidentifikasi karyawan yang secara konsisten menunjukkan kinerja yang baik dari tahun ke tahun
2.
Mempromosikan karyawan internal untuk mengisi posisi yang lowong
3.
2.
3.
Struktur Pemegang Saham per 31 Desember 2015 Shareholders Structure as of 31st December 2015
Identifying talents that are ready for further development
PT Indika Mitra Energi
Publik
63,47%*
36,53%
Drs. Lo Kheng Hong
PT Indika Energy Tbk.
Publik
10,60%
69,80%
19,60%
Implementing consistent performance management to identify employees with consistent good performances from year to year
PT Petrosea Tbk. Promoting internal employees to fill the available positions
Investasi Pengembangan Kompetensi Karyawan
Investment in Employees Competency Enhancement
Penetapan keikutsertaan karyawan dalam program pengembangan kompetensi terus dilakukan di masingmasing level organisasi. Untuk itu, Petrosea telah mengeluarkan investasi sebesar Rp1.108.274.619 di tahun 2015.
Employee participation in the competency development program must be continuously ensured at each level of the organization. To this end, Petrosea has allocated a total investment of IDR1,108,274,619 in 2015.
*) Dikendalikan oleh Bapak Wiwoho Basuki Tjokronegoro dan keluarga sebesar 40,5% dan Bapak Agus Lasmono sebesar 59,5%
Komposisi 20 Pemegang Saham Terbesar per 31 Desember 2015 20 Largest Shareholders as of 31st December 2015
Nama / Name
No.
Saham / Share
Persentase / Percentage
1
PT INDIKA ENERGY Tbk.
704.014.200
69,80
2
DRS.LO KHENG HONG
106.916.200
10,60
3
HAIYANTO
18.034.400
1,79
4
UBS AG SINGAPORE NON-TREATY OMNIBUS ACCOUNT - 2091144090
8.576.770
0,85
5
JPMCB RE STICHTING SHELL PENSIOENFONDS - 2157804025
4.909.400
0,49
6
NT TST CO S/A LSV EMERGING MARKETS SMALL CAP EQUITY FUND, LP
4.198.100
0,42
7
REKSA DANA CIPTA DINAMIKA
3.764.400
0,37
8
JPMCB-SHELL PENSIONS TRUST LTD ATO SHELL CONTRIBUTORY PEN FUND - 2157804578
3.622.300
0,36
9
SSB SD4N S/A GOVERNMENT OF THE PROVINCE OF ALBERTA-2144612349
3.415.400
0,34
10
CREDIT SUISSE AG SINGAPORE TRUST A/C CLIENTS- 2023904000
3.413.500
0,34
11
DARWIN SUTANTO
3.329.000
0,33
12
JPMORGAN CHASE BANK NA RE NON-TREATY CLIENTS - 2157804006
3.136.100
0,31
13
JPMCB-PUBLIC EMPLOYEES RETIREMENT SYSTEM OF OHIO 2157805371
2.928.300
0,29
14
REKSA DANA CIPTA SYARIAH EQUITY -825944000
2.692.000
0,27
15
DANNY WIJAYA CHOI
2.612.100
0,26
16
KARDINATA ALIWARGA
2.300.000
0,23
17
BNYM S/A ENSIGN PEAK ADV, INC.-2039925380
2.134.000
0,21
18
CIPTADANA CAPITAL, PT
1.994.000
0,20
19
DJAMIN ASNAWI
1.990.000
0,20
20
REKSA DANA RENCANA CERDAS 91017.40.00
1.909.800
0,19
885.889.970
87,83
Total 20 Pemegang Saham Terbesar
72
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Komposisi Pemagang Saham per 31 Desember 2015
Pemegang Saham yang Memiliki 5% atau Lebih Kepemilikan Saham per 31 Desember 2015
Shareholders Composition as of 31st December 2015
Pemegang Saham / Shareholder
73
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Shareholders with 5% or More Shares of Ownership as per 31st December 2015
Jumlah Saham / Amount of Shares
Persentase / Percentage
PT Indika Energy Tbk.
704.014.200
69,80%
Masyarakat / Publik
304.590.800
30,20%
1.008.605.000
100,00%
Total
Pemegang Saham / Shareholder
Jumlah Saham / Amount of Shares
Persentase / Percentage
PT Indika Energy Tbk.
704.014.200
69,801%
Drs. Lo Kheng Hong
106.916.200
10,600%
Publik / Public
197.674.600
19,599%
1.008.605.000
100,000%
Total
Kepemilikan Saham Oleh Anggota Dewan Komisaris dan Direksi per 31 Desember 2015
Share Ownership by Members of The Board of Commissioners and Directors as of 31st December 2015
Nama / Name
Jabatan / Position
Jumlah Saham / Total Shares
Pemegang Saham dengan Kepemilikan Saham Masing-Masing Kurang Dari 5% Persentase / Percentage
Dewan Komisaris / The Board of Commissioners M. Arsjad Rasjid P.M.
Presiden Komisaris / President Commissioner
-
-
Retina Rosabai
Komisaris / Commissioner
-
-
Richard M. Harjani
Komisaris / Commissioner
-
-
Simon F. Sembiring
Komisaris Independen / Independent Commissioner
-
-
Maringan Purba Sibarani
Komisaris Independen / Independent Commissioner
-
-
Direksi / The Board of Directors Richard Bruce Ness
Presiden Direktur / President Director
-
-
Ilda Harmyn
Wakil Presiden Direktur / Vice President Director
-
-
David Edward Adams
Direktur / Director
-
-
Mochamad Kurnia Ariawan
Direktur / Director
-
-
Johanes Ispurnawan
Direktur Independen / Independent Director
-
-
Rusdiawan
Direktur / Director
-
-
Shareholders With Less Than 5% Shares of Ownership
Pemegang Saham / Shareholder
Jumlah Saham / Amount of Shares
Persentase / Percentage
Perorangan Domestik / Domestic Individual
663
0,00007%
Karyawan / Employee
0
0,00000%
Yayasan / Foundation
0
0,00000%
Dana Pensiun / Pension Funds
0
0,00000%
Asuransi / Insurance
0
0,00000%
Bank / Bank
0
0,00000%
112
0,00001%
Reksadana / Mutual Funds
0
0,00000%
Perorangan – Asing / Individual - Foreign
0
0,00000%
Badan Usaha Asing / Foreign Business Entity
38
0,00000%
Total
813
0,00008%
Perseroan Terbatas / Limited Liability Companies
74
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
75
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Entitas Anak & Asosiasi Subsidiaries & Associates
Perusahaan / Company PT Santan Batubara
Tahun Pendirian / Year of Establishment 1998
Kegiatan Usaha / Business Activities
Kepemilikan / Ownership
Status Operasional / Operational Status
Alamat / Address
PT POSB Infrastructure
2010
Kalimantan
Maksud dan tujuan adalah
PT Petrosea Tbk.
Pemegang
Jl. Tanjung Batu
pengelolaan pelabuhan khusus
99,80%
SIUPBM
RT.09 Kariangau,
Akta pendirian No. 83
dengan melaksanakan kegiatan
tanggal 13 Agustus
pengelolaan pelabuhan khusus,
Santos Ibrahim Noor
mengelola pelabuhan untuk
0,20%
Berusaha dalam bidang
PT Petrosea Tbk.
Pemegang
Deutsche Bank
2010 dibuat dihadapan
pertambangan batubara di
50%
PKP2B
Building 10th Floor
Hangky Wibowo SH.,
kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan meliputi
Akta Pendirian No. 18
wilayah Kalimantan Timur
tanggal 13 Februari
dengan kegiatan mengusahakan
1998, dibuat dihadapan
eksplorasi, eksploitasi,
Poerbaningsih Adi
pengembangan, penyimpanan,
Suite #1002
Notaris di Balikpapan,
PT Harum Energy Tbk.
Jl. Imam Bonjol
telah memperoleh
jasa kegiatan lalu lintas kapal
50%
No. 80
pengesahan Menteri
yang terdiri dari pelayanan jasa
Jakarta 10310
Hukum dan HAM RI No.
dermaga untuk tambat, jasa pelayanan pengisian bahan
Warsito, SH., Notaris
pengangkutan, pemesanan,
AHU-42762.AH.01.01.
di Jakarta, Keputusan
penjualan dan pengeksporan
Tahun 2010 tanggal 30
bakar dan pelayanan air bersih,
MenKeh Republik
batubara, mengimpor semua
Agustus 2010
juga kegiatan bongkar muat
Indonesia No. C2-976
yang diperlukan untuk kegiatan
barang, yang tidak terbatas pada
HT.01.01.Th.98 tanggal
tersebut dan menjalankan setiap
bahan baku, hasil produksi dan
18 Februari 1998
tindakan atau kegiatan yang sah
peralatan penunjang produksi
yang dimaksud dalam kegiatan
tidak terbatas pada kegiatan
pertambangan batubara.
bongkar muat barang, peti
Balikpapan Barat, Balikpapan 76134
kemas, penimbunan barang, alat bongkar muat dan peralatan pelabuhan; serta jasa-jasa lainnya PT Petrosea
2010
Kalimantan
Maksud dan tujuan adalah
PT Petrosea Tbk.
Graha Bintang,
yang mendukung di bidang
Pembangunan, Perdagangan,
99,80%
Jl. Jend. Sudirman
pengoperasian dan pengelolaan
No. 423, Damai,
kepelabuhan.
Akta pendirian No. 84
Jasa dalam melaksanakan
tanggal 13 Agustus
kegiatan usaha dibidang
Santos Ibrahim Noor
Balikpapan Kota,
2010 dibuat dihadapan
pembangunan, pembangunan
0,20%
Balikpapan,
Hangky Wibowo, SH.,
konstruksi gedung, jembatan,
Notaris di Balikpapan,
jalan, bandara-dermaga,
telah memperoleh
pemborongan bidang
pengesahan Menteri
pertambangan batubara,
Hukum dan HAM
pemborongan bidang
RI No. AHU-45382.
pertambangan minyak, gas
AH.01.0.Tahun 2010
dan panas bumi, pemborongan
tanggal 24 September
bidang pertambangan umum,
2010
pemborongan pada umumnya (General Contractor), serta distributor, agen dan sebagai perwakilan dari badanbadan perusahaan, ekspor dan impor,ekspor dan impor perdagangan bahan bakar padat/batubara, perdagangan besar lokal, grosir, supplier, leveransir dan commission house, juga bidang jasa konstruksi pertambangan, jasa penunjang kegiatan pertambagan, konsultasi bidang pertambangan, sarana penunjang perusahaan pertambangan.
Kalimantan Timur PT Mahaka Industri
1994
Perdana
Maksud dan tujuan Perusahaan
PT Teladan Resources
Izin Usaha
Gedung Plaza
adalah berusaha dalam
2.000 saham (25,00%)
Pertambangan
Abda/Plaza Asia
– Dinas
Lantai 26, Jalan
Akta Pendirian No. 14
bidang perdagangan,
tanggal 4 Juni 1994,
pembangunan, perindustrian,
Wishnu Wardhana
Pertambangan
Jend. Sudirman Kav.
Notaris Jimmy, SH. /
percetakan, pertanian, jasa dan
1.900 saham (23,75%)
dan Energi
59, Kebayoran Baru,
Jakarta. Keputusan dari
pengangkutan.
Kabupaten
Jakarta Selatan
Menteri Hukum Dan Hak
PT POSB Infrastructure
Mimika
(Berdasarkan NPWP
Asasi Manusia, atas Akta
Kalimantan
No. 540/292/
terakhir)
tersebut No. C2-11133.
4.100 saham (51,25%)
DPE-MML/
HT.01.01.01.TH.94 tanggal
IUJP/2013
19 Juli 1994
tanggal 22 November 2013
2015 Bidang Usaha: Diakuisisi oleh PT POSB
Jasa Pengolahan
Infrastructure Kalimantan.
Batu Gamping (Lime Hydrate)
Akta Pernyataan
Hanya berlaku
Keputusan Pemegang
di wilayah
Saham No. 17 tanggal
kontrak karya
6 Agustus 2015, Notaris
PT Freeport
Aryanti Artisari SH., MKn.
Indonesia
di Jakarta. Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perusahaan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia atas Akta tersebut No. AHUAH.01.03-0962141 tanggal 4 September 2015.
76
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
77
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Struktur Perusahaan
Kronologis Pencatatan Saham
Corporate Structure
Share Listing Chronology
PT Indika Mitra Energi
Publik
63,47%
36,53%
Tanggal / Date
21 Mei 1990
PT Indika Energy Tbk.
Nominal per Saham (Rp) /
Tambahan Modal Disetor /
Nominal per Share
Additional Paid-In Capital
(IDR)
Pencatatan saham Perusahaan pertama kali di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia) dengan jumlah saham sebanyak 4.500.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham (IDX: PTRO).
1.000
Jumlah Saham Beredar / Number of Outstanding Shares
4.500.000
First listed on the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange) with a total of 4,500,000 shares offered at IDR 1,000 issue price per share (IDX: PTRO).
Publik
69,80%
Tindakan Korporasi / Corporate Action
30,20% 28 November 1994
Perusahaan melakukan aksi korporasi saham bonus dengan rasio 1:1 sehingga jumlah saham beredar naik menjadi 18.000.000 saham.
18.000.000
The Company’s corporate action of bonus shares with a 1:1 ratio was issued, increasing the number of outstanding shares to 18,000,000 shares. 4 Mei 1998
Perusahaan melakukan aksi korporasi pemecahan nilai saham dan diikuti dengan melakukan saham bonus pada tanggal 27 Mei 1998 dengan rasio 9:10 sehingga menaikkan jumlah saham yang ditempatkan menjadi 102.600.000 saham.
102.600.000
The Company undertook a stock split, followed with a bonus shares with the ratio of 9:10 on 27th May 1998, thus increasing the number of total shares issued to 102,600,000 shares. 2010
PT Petrosea Tbk.
PT Santan Batubara
PT Petrosea Kalimantan
50,00%
99,80%
500
50.430.250.000
100.860.500
The Company deducted its issued capital/paid-up capital from buyback in accordance to the result from the General Meeting of Shareholders on 25th January 2006 and Capital Market Supervisory Board and Financial Institution (“Bapepam-LK”) regulation No. XI.B.2 and law of Republic of Indonesia No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company. The issued capital/paid-up capital after deducted with treasury stock with the amount of 1,739,500 shares is 100,860,500 shares or equivalent to IDR 50,430,250,000.
PT POSB Infrastructure Kalimantan
99,80%
Perusahaan melakukan aksi korporasi pengurangan modal ditempatkan/modal disetor dari hasil buyback yang telah disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 25 Januari 2006 dengan mengikuti peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (”Bapepam- LK”) No. XI.B.2 dan UU No. 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas. Sehingga modal ditempatkan/modal disetor Perusahaan setelah dikurangi dengan saham beredar yang diperoleh kembali (Treasury Stock) sejumlah 1.739.500 saham menjadi 100.860.500 saham atau sama dengan Rp 50.430.250.000.
Februari 2012
Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal saham dari semula sebesar Rp 500 menjadi sebesar Rp 50 per saham, sehingga jumlah modal ditempatkan dan disetor meningkat dari 100.860.500 lembar saham menjadi 1.008.605.000 lembar saham.
50
1.008.605.000
The Company changed the par value from IDR 500 to IDR 50 per share, thus increasing the number of issued and paid up capital from 100,860,500 shares to 1,008,605,000 shares.
PT Mahaka Industri Perdana
51,25%
Tidak ada aksi korporasi yang dilakukan setelah Maret 2012 sampai dengan akhir 2015.
No further corporate actions were conducted from March 2012 until end of 2015.
Kronologis Pencatatan Efek Lainnya
Other Share Listing Chronology
Selama tahun 2015 Petrosea pencatatan efek lainnya.
tidak
melakukan
There were no other shares listing by Petrosea during 2015.
78
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Lembaga Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Alamat Kantor Pusat, Perwakilan, Anak Perusahaan & Perusahaan Asosiasi Address of Head Office, Representative, Subsidiaries & Associate Company
Bursa Efek Stock Exchange
PT Petrosea Tbk.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Indonesia Stock Exchange Building, Tower 1, 4th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 Telp : +62 21 515 0515 Fax : +62 61 5150330
[email protected] www.idx.co.id
Indy Bintaro Office Park, Gedung B Jl. Boulevard Bintaro Jaya, Blok B7/A6 Sektor VII, CBD Bintaro Jaya Tangerang Selatan, 15224 Telp : +62 2977 0999 Fax. : +62 2977 0988 Email:
[email protected] Website: www.petrosea.com
Biro Administrasi Efek Securities Administration Bureau
Petrosea Support Facility Jl. Sultan Hasanuddin RT 01, Kariangau, Balikpapan Barat Kalimantan Timur, 76134 - Indonesia Telp : +62 542 762 299 Fax. : +62 542 760 660
PT Datindo Entrycom Puri Datindo – Wisma Sudirman Jl. Jenderal Sudirman Kav. 34-35 Jakarta 10220, Indonesia Telp : +62 21 570 9009 Fax : +62 21 570 9026
[email protected] www.datindo.com
Akuntan Publik Public Accountant Osman Bing Satrio & Eny (Member of Deloitte Touche Tohmatsu) The Plaza Office Tower 32nd Floor Jl. M.H. Thamrin Kav 28-30, Jakarta 10350, Indonesia Telp : +62 21 2992 3100 Fax : +62 21 2992 8200, 8300
[email protected] www.deloitte.com/id
Kantor Pusat / Head Office
Kantor Balikpapan / Balikpapan Office
Kantor Timika / Timika Office Jl. Cendrawasih SP 2 No. 20 Timika, Kab. Mimika, Kota Timika, Papua 99910
Petrosea Offshore Supply Base (POSB) Tanjung Batu, Balikpapan Barat, Kalimantan Timur 76134, Indonesia PO BOX 115, Balikpapan 76101 Telp : +62 542 766 007 Fax. : +62 542 763 951 Anak Perusahaan / Subsidiary Companies
PT POSB Infrastructure Kalimantan Jl. Tanjung Batu RT 009, Kariangau, Balikpapan Barat Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia
PT Petrosea Kalimantan Grha Bintang Jl. Jend. Sudirman No. 423, Damai, Balikpapan Kota, Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia
PT Mahaka Industri Perdana Indy Bintaro Office Park, Gedung B Jl. Boulevard Bintaro Jaya, Blok B7/A6 Sektor VII, CBD Bintaro Jaya Tangerang Selatan, 15224 Perusahaan Asosiasi / Associate Company
PT Santan Batubara Deutsche Bank Building, 10th Floor - Suite #1002 Jl. Imam Bonjol No. 80, Jakarta Pusat 10310, Indonesia Telp : +62 21 390 3708 Fax. : +62 21 390 6203
79
80
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
81
82
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
83
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Tinjauan Umum
Tinjauan Segmen Bisnis
General Overview
Business Segment Review
Perekonomian Indonesia menghadapi tantangan yang masih cukup berat pada tahun 2015. Indonesia’s economy in 2015 was still facing tough challenges.
Perekonomian Indonesia menghadapi tantangan yang masih cukup berat pada tahun 2015. Tantangan itu terutama berasal dari dinamika perekonomian dunia yang sedikit banyak menekan pertumbuhan dan stabilitas ekonomi nasional.
Indonesia’s economy in 2015 was still facing tough challenges that mainly came from global economy dynamics, which adversely affected growth and stability of national economy.
Kedinamikaan perekonomian dunia antara lain perlambatan pertumbuhan ekonomi global, ketidakpastian normalisasi The Fed, perubahan konstelasi kebijakan ekonomi di negara maju, berlanjutnya ketegangan geopolitik, dan pelemahan harga komoditas dunia.
There were a number of factors that globally took part, including global economy slowdown, uncertainty of the Fed’s interest rate move, shifts of economic policies in developed countries, strained and persisted geopolitical situation, and the globally widespread low commodity prices.
Situasi tersebut tentu berakibat negatif pada sektor pertambangan dan minyak & gas (migas) Indonesia yang memiliki bisnis inti batubara dan migas. Dan tentunya berimbas pula pada sektor usaha yang terkait erat dengan sektor pertambangan dan migas. PT Petrosea Tbk (Petrosea) merupakan satu diantara penyedia jasa di sektor pertambangan dan migas yang tak luput mengalami konsekuensinya.
These situations had negative impacts on Indonesia’s mining and oil and gas sector, which relied on coal, petroleum and gas production as their core business. By extension, adverse impacts were also felt by other business sectors closely associated with mining and oil and gas. PT Petrosea Tbk (Petrosea) as one of the company in mining and oil and gas industry was inevitably affected.
Kendati demikian, Petrosea memiliki pandangan positif bahwa keadaan ini akan kembali pulih ke-depannya. Oleh karena itu, Petrosea juga telah mengambil langkah-langkah strategis agar tetap bisa menyediakan solusi inovatif di sektor pertambangan, migas serta infrastruktur untuk menciptakan kepuasan bagi seluruh klien dan pemangku kepentingan.
Nevertheless, Petrosea reserved the confidence that this situation would reach a turning point in the future. In view of that, Petrosea has taken strategic measures to continue providing innovative solutions and infrastructure needs of the mining and oil and gas sectors to ensure the satisfaction of all clients and stakeholders.
In anticipation of continued unfavorable business climate in the mining sector, Petrosea consolidated its business activities. For the year 2015, Petrosea’s total segment revenues were corrected by 40.56% to US$206.83 million compared to 2014 position at US$347.97 million. This was mainly due to contracted revenue generated by Contract Mining, Petrosea’s main business pillar. For the year 2015, Contract Mining accounted to 70.76% of total segment revenues, compared to 84.54% in 2014. Oil and Gas Services and Engineering & Project Management contributed to the other Petrosea’s revenue portfolio.
Mengantisipasi iklim usaha sektor pertambangan yang kurang kondusif di beberapa waktu terakhir, Petrosea melakukan konsolidasi terhadap aktivitas bisnis Perusahaan. Sampai dengan tahun 2015, total pendapatan usaha Petrosea mengalami koreksi 40,56% menjadi US$206,83 juta dibanding 2014 yang tercapai US$347,97 juta. Hal ini terutama disebabkan pendapatan dari aktivitas bisnis Kontrak Pertambangan yang menjadi pilar utama bisnis Petrosea selama ini mengalami penurunan. Sehingga porsinya terhadap total pendapatan usaha pada tahun 2015 menjadi 70,76%, atau turun dibanding porsi pada tahun 2014 yang mencapai 84,54%. Selebihnya pendapatan Petrosea berasal dari jasa Minyak & Gas Bumi serta jasa Rekayasa dan Manajemen Proyek.
Pendapatan Usaha per Lini Bisnis
Revenue Mix
2014
2015 12,92%
0,39%
5%
Kontrak Pertambangan / Mining Contract
15,93% 10%
US$ 347,97 Juta
US$ 206,83 Juta 85%
Jasa Minyak & Gas Bumi / Oil & Gas Services
70,76%
Rekayasa & Manajemen Proyek / Engineering & Project Management Yang lain / Others
84
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
85
Kontrak Pertambangan Contract Mining
Hingga tahun 2015, pertumbuhan volume Kontrak Pertambangan Pemindahan Lapisan Tanah Penutup mengalami koreksi 49,72% menjadi 65,95 juta BCM, dari sebelumnya 131,19 juta BCM pada tahun 2014. For the year 2015, the volume growth of Overburden Removal Contract was corrected by 49.72% to 65.95 million BCM from 131.19 million BCM in 2014.
Kinerja Kontrak Pertambangan
Contract Mining Performance
Hingga tahun 2015, pertumbuhan volume Kontrak Pertambangan Pemindahan Lapisan Tanah Penutup mengalami koreksi 49,72% menjadi 65,95 juta BCM, dari sebelumnya 131,19 juta BCM pada tahun 2014. Sehingga kontribusi pendapatan dari aktivitas bisnis Kontrak Pertambangan menurun menjadi US$146,35 juta dibandingkan tahun 2014 sebesar US$294,19 juta.
For the year 2015, the volume growth of Overburden Removal Contract was corrected by 49.72% to 65.95 million BCM from 131.19 million BCM in 2014. Revenue contribution from Contract Mining business activities decreased to US$146.35 million compared to US$294.19 million in 2014
Walaupun kondisi industri pertambangan secara komprehensif mengalami tantangan yang cukup berat, Petrosea berhasil memperoleh kontrak tambang baru, dengan menandatangani perjanjian pemindahan lapisan tanah penutup dengan PT Indoasia Cemerlang di area tambang Kintap di Kalimantan Selatan, pada pertengahan Oktober 2015. Perjanjian berlaku selama setahun dengan perkiraan perolehan pendapatan senilai Rp313 milyar.
Despite challenges experienced by the mining industry in general, Petrosea was able to enter into a new mining contract by signing an overburden removal agreement with PT Indoasia Cemerlang for the Kintap mining area in South Kalimantan in-mid October 2015. The agreement is valid for one year and is estimated to generate IDR313 billion in revenue.
Untuk mengantisipasi dampak lebih jauh dari harga batubara yang tengah melemah, setidaknya ada tiga strategi yang diterapkan Petrosea. Satu, mengembangkan harga yang kompetitif melalui peningkatan efisiensi terus menerus dan senantiasa berinisiatif melakukan penghematan biaya. Dua, berupaya mendapatkan proyek pertambangan baru dan mempertahankan klien atau pasar yang ada. Kalau pun ada penambahan kapasitas pemindahan lapisan tanah penutup akan dipertimbangkan dari sisi nilai ekonomis dan mitigasi risiko investasi belanja modalnya. Tiga, menggunakan mitra strategis atau subkontraktor dalam melakukan penawaran proyek pertambangan yang membutuhkan armada dengan ukuran yang berbeda.
To counter the further impacts of declining coal price, Petrosea implemented the following three strategies. One, enabled competitive pricing through continuous efficiency initiatives and cost-saving efforts. Two, acquiring new mining projects and retaining existing clients or market. Expansion of overburden removal capacity would require thorough economic assessment and capital investment risk mitigation. The third strategy was to engage strategic partners or subcontractors in mining projects bidding that require different size fleets.
Pencapaian volume Kontrak Pertambangan Pemindahan Lapisan Tanah Penutup sebesar 65,95 juta BCM antara lain diperoleh dari proyek tambang Kideco yang volumenya tercapai 41,95 juta BCM, dan proyek tambang Tabang sebesar 6,21 juta BCM.
Overburden Removal contract volume of 65.95 million BCM was generated by, among others, Kideco contract that reached 41.95 million BCM and Tabang mine contract that reached 6.21 million BCM.
Berikut kinerja proyek Petrosea yang sedang berjalan di bawah Segmen Kontrak Pertambangan:
The following section details Petrosea’s projects under Contract Mining business segment:
Proyek Tambang Kideco Data kinerjanya yaitu jumlah pencapaian produksi batubara menurun 10,78% menjadi hanya 7,58 juta ton dan volume pengupasan lapisan tanah penutup menurun 6,78% menjadi 41,95 juta BCM. Pada tahun 2015 telah dipasang FMS (Fleet Management System) untuk meningkatkan efisiensi fleet terutama OB dump truck. Proyek PT Kideco Jaya Agung dengan Petrosea ini telah memasuki tahun ke-lima di tahun 2015 dan kontrak berakhir sampai tanggal 31 Desember 2018.
Kideco Mine Project In terms of performance coal production slowed by 10.78% to 7.58 million tons and overburden removal volume decreased by 6.78% to 41.95 million BCM. In 2015, FMS (Fleet Management System) was installed to improve efficiency of fleets, especially for OB dump truck. The contract between PT Kideco Jaya Agung and Petrosea entered its fifth year in 2015 and contract valid until 31st December 2018.
Proyek Tambang Tabang Sejak mulai beroperasi dan melakukan pengupasan tanah penutup pada tahun 2014, proyek PT Indonesia Pratama dengan Petrosea yang berlokasi di Tabang, Kutai Kartanegara – Kutai Timur, Kalimantan Timur ini mulai berproduksi batubara pada Januari 2015. Total produksi batubara tahun ini sebesar 5,25 juta ton. Sedangkan pengupasan tanah penutup sebesar 6,21 juta BCM. Dengan diterapkannya metode kerja yang produktif dan efisien, kinerja proyek Tabang menunjukkan peningkatan dari yang ditargetkan. Baik itu dari segi produksi maupun produktivitas dan biaya. Proyek ini hingga tahun 2021.
Tabang Mine Project Following the operations and overburden removal process commenced in December 2014, the project of PT Indonesia Pratama and Petrosea located in Tabang, Kutai Kertanegara in East Kutai of East Kalimantan Province. Tabang Mining Project produced 6.21 million BCM overvburden and 5.25 million tonne coal in the year 2015. Further, implemented productive and efficient work methods, Tabang project performance has improved and exceeded production, productivity, and cost targets. The contract for this project is valid until 2021.
86
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
87
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Jasa Minyak & Gas Bumi Oil & Gas Services
Tinjauan Tahun 2016
2016 Outlook
Hingga laporan tahunan ini dibuat, Petrosea sedang melakukan pengembangan bisnis dengan sejumlah perusahaan tambang yang diharapkan bisa terwujud pada tahun 2016 mendatang.
During the writing of this report, Petrosea is developing businesses with a number of mining companies that are expected to be realized in 2016.
Pada tanggal 11 Januari 2016, Perusahaan dan PT Anzawara Satria mengadakan perjanjian Pemindahan Lapisan Tanah Penutup di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan senilai Rp622 milyar. Lingkup perjanjian mencakup pemindahan tanah penutup dan sewa alat berat di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
On 11th January 2016, The Company and PT Anzawara Satria entered into overburden removal in Tanah Bumbu, South Kalimantan amounting to IDR622 billion. The scope encompasses overburden removal and plant hire in Tanah Bumbu, South Kalimantan.
Adanya penambahan-penambahan kegiatan operasional ini tentunya akan berdampak positif pada Petrosea untuk kedepannya. Terutama dari sisi pendapatan Petrosea, proyeksi keuangan, serta terhadap kelangsungan usaha Petrosea.
New operational activities will be contributing positively for Petrosea’s performance going forward, especially in terms of revenue, financial projection, and business continuity.
Segmen bisnis Jasa Minyak & Gas Bumi Petrosea memberikan kontribusi pendapatan pada Perusahaan sebesar US$32,94 juta tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 sebesar US$35,62 atau menurun 7,53% dari akhir tahun 2014. Petrosea’s Oil & Gas Services business segment contributed US$32.94 million of revenue in 2015 compared to US$35.62 million in 2014 or decreased by 7.53%.
Kinerja Jasa Minyak & Gas Bumi
Oil & Gas Services Performance
Segmen bisnis Jasa Minyak & Gas Bumi Petrosea memberikan kontribusi pendapatan pada Perusahaan sebesar US$32,94 juta tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 sebesar US$35,62 atau menurun 7,53% dari akhir tahun 2014. Hal ini terutama dikarenakan penurunan tajam pada harga minyak dunia beberapa waktu terakhir.
Petrosea’s Oil & Gas Services business segment contributed US$32.94 million of revenue in 2015 compared to US$35.62 million in 2014 or decreased by 7.53%. This was mainly due to the continued sharp fall of global oil prices.
Segmen ini bertransformasi nama menjadi Petrosea Logistic and Support Services (PLSS) dan tetap akan mempertahankan fokus pada sektor Minyak dan Gas Bumi melalui Petrosea Offshore Supply Base (POSB) di Balikpapan, Kalimantan Timur. Selain itu, PLSS juga terus berekspansi guna memperluas basis pelanggan.
The Oil & Gas Services has been transformed into Petrosea Logistics and Support Services (PLSS). The focus on Oil & Gas sector is maintained through Petrosea Offshore Supply Base (POSB) in Balikpapan, East Kalimantan. In addition, PLSS continues to expand its reach to vast customer base.
Fokus Petrosea terhadap perbaikan terus menerus bisa mempertahankan reputasi POSB sebagai rekan bisnis yang aman, efektif dan dapat diandalkan untuk perusahaan minyak nasional dan internasional.
Petrosea’s focus on continuous improvement successfully maintains the reputation of POSB as a secure, effective, and reliable business partner for oil and gas companies both national and international.
88
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
89
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Rekayasa & Manajemen Proyek Engineering & Project Management
Di tahun ke-10 beroperasi, POSB berhasil mengamankan sejumlah perpanjangan kontrak.
In its 10th year of operations, POSB was able to secure a number of contract extensions.
Selama tahun 2015, Segmen PLSS berhasil mendapatkan kontrak baru, sebagai berikut:
The following are new contracts secured by PLSS business segment in 2015:
t
,POUSBL 4FXB (VEBOH EBO +BTB+BTB 0QFSBTJ Shorebase dengan Eni Muara Bakau B.V. Kontrak untuk mendukung Eni Muara Bakau B.V. sebagai Operator dari Production Sharing Contract Blok Muara Bakau dengan SKK Migas. Berlaku efektif selama tiga tahun sampai tahun 2018.
t
4UPSBHF3FOUBMBOE4IPSFCBTF4FSWJDFT$POUSBDU with Eni Muara Bakau B.V. The contract is to support Eni Muara Bakau B.V. as an operator of Production Sharing Contract of Muara Bakau Block with SKK Migas. The contract is effective for three years until 2018.
t
1FUSPTFB CFSIBTJM NFOEBQBU LPOUSBL CBSV EBSJ Eni East Sepinggan Limited, yaitu Kontrak Penyediaan Jasa-Jasa Shorebase untuk mendukung Eni East Sepinggan Limited sebagai Operator dari Production Sharing Contract Blok East Sepinggan dengan SKK Migas yang berlaku efektif selama tiga tahun sampai dengan tahun 2018.
t
1FUSPTFBFOUFSFEJOUPBOFXDPOUSBDUXJUI&OJ&BTU Sepinggan Limited on the Provision of Shorebase Services, to support Eni East Sepinggan Limited as the Operator of Production Sharing Contract of East Sepinggan Block with SKK Migas, this contract is effective for three years until 2018.
t
1FUSPTFB NFOEBQBU LPOUSBL CBSV VOUVL pengadaan jasa logistik dengan PT Talisman Energy Indonesia.
t
1FUSPTFB FOUFSFE JOUP B OFX DPOUSBDU GPS UIF provision of logistics services with PT Talisman Energy Indonesia.
t
1FUSPTFB UFMBI NFOBOEBUBOHBOJ OPUB kesepakatan dengan PT Pertamina Trans Kontinental pada Juli 2015 untuk pengoperasian kepelabuhanan, logistik dan pengoperasian fasilitas untuk kegiatan pengeboran pada industri migas maupun industri lainnya
t
*O+VMZ 1FUSPTFBTJHOFEBNFNPSBOEVNPG agreement with PT Pertamina Trans Kontinental for port, logistics, and facility operations in oil and gas drilling projects and in other industries in Indonesia.
Selain berhasil memperoleh sejumlah kontrak PLSS baru pada bulan Maret 2016, Petrosea Offshore Supply Base (POSB) yang berlokasi di Tanjung Batu, Balikpapan telah diresmikan menjadi operator Pusat Logistik Berikat (PLB) yang pertama di Indonesia, serta sekaligus menjadi program percontohan.
Apart from acquiring new PLSS contracts, Petrosea Offshore Supply Base (POSB) located at Tanjung Batu, Balikpapan has appointed as the operator in Bonded Logistics Center (PLB) in March 2016. This will be the first PLB in Indonesia and will be the pilot project.
Hingga akhir tahun 2015, PLSS tengah menjajaki kontrak baru pula dengan sejumlah perusahaan minyak besar lainnya yang diharapkan akan terwujud pada tahun 2016.
As of the end of 2015, PLSS was also discussing new contracts with a number of major oil and gas players. The ongoing discussion is expected to be realized in 2016.
Bisnis Rekayasa & Manajemen Proyek Petrosea menunjukkan kinerja yang positif selama tahun 2015. Kontribusi pendapatan Segmen ini mencapai hingga 12,92% atau meningkat menjadi US$26,73 juta tahun 2015. Engineering & Project Management business segment posted positive results in 2015. This segment contributed 12.92% to total revenue, or US$26.73 million in 2015.
Kinerja Rekayasa & Manajemen Proyek
Engineering & Project Management Performance
Bisnis Rekayasa & Manajemen Proyek Petrosea menunjukkan kinerja yang positif selama tahun 2015. Kontribusi pendapatan Segmen ini mencapai hingga 12,92% atau meningkat menjadi US$26,73 juta tahun 2015. Terjadinya peningkatan segmen bisnis ini karena Petrosea memperoleh sejumlah kontrak baru pada tahun 2015. Divisi Rekayasa & Manajemen Proyek Petrosea juga telah mencatat lebih dari 12 Juta Jam Kerja Tanpa Kecelakaan Yang Mengakibatkan Jam Kerja Hilang dari Desember 2005 hingga Desember 2015.
Engineering & Project Management business segment posted positive results in 2015. This segment contributed 12.92% to total revenue, or US$26.73 million in 2015. This improvement was driven by new contracts successfully acquired in 2015. The Engineering and Project Management division of Petrosea also recorded 12 Million Man Hours Lost Time Injury Free from December 2005 to December 2015.
90
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Kinerja positif Bisnis Rekayasa & Manajemen Proyek Petrosea tak lepas dari kejelian Petrosea dalam menentukan langkah strategis di tengah melemahnya sektor pertambangan beberapa tahun terakhir. Salah satunya adalah dalam hal diversifikasi ke layanan komoditas mineral lain, infrastruktur, dan sektor migas, Petrosea senantiasa melakukan penetrasi pasar ke klien baru dan klien yang telah bekerja sama dengan cara dicatatakan sebagai satu diantara calon kontraktor para klien saat tahap pra kualifikasi. Selain itu, untuk meningkatkan proses secara berkelanjutan, divisi Rekayasa & Manajemen Proyek Petrosea juga telah menambahkan perangkat lunak manajemen proyek berbasis SAP yang disebut Noveco. Sehingga dalam hal peramalan dan kontrol proyek menjadi lebih baik.
The satisfactory performance of Petrosea’s Engineering & Project Management was indivisible from Petrosea’s astuteness in identifying strategic measures to mitigate the slowdown that has been characterizing Coal mining sector for the past several years. One of these strategic decisions was to diversify EPM services to other mineral commodity sectors, infrastructure, and oil and gas sector. To penetrate the market and reach new clients, and to maintain existing clients, Petrosea ensures that it always passes clients’ contractor nominations during pre-qualification. In addition, to continuously improve business process, Engineering & Project Management division has also added SAP-based project management software, Noveco, which allows the division to produce better forecast and perform better project control.
Kontrak Rekayasa dan Manajemen Proyek Petrosea yang berjalan pada tahun 2015 antara lain dengan PT Indonesia Pratama. Kontrak yang bernilai US$26,89 juta ini merupakan pekerjaan konstruksi jalan pertambangan sepanjang 69 KM dari Pelabuhan Senyiur ke tambang batubara Tabang, Kalimantan Timur. Proyek ini telah mencapai 100% pada tahun 2015.
In 2015, Petrosea’s Engineering & Project Management had a number of ongoing contracts including with PT Indonesia Pratama. The US$26.89 million contract was for the construction of 69 km haul road from Senyiur Port to Tabang coal mine, East Kalimantan. The project was completed 100% in 2015.
Kontrak baru yang berhasil diperoleh Petrosea di sepanjang tahun 2015 diantaranya dengan PT Maruwai Coal (anak perusahaan BHP Billiton), PT Indonesia Bulk Terminal (IBT), dan PT Freeport Indonesia. Dengan rincian sebagai berikut:
New contracts acquired by Petrosea in 2015 were, among others, PT Maruwai Coal (subsidiary of BHP Biliton), PT Indonesia Bulk Terminal, and with PT Freeport Indonesia. The details are as follows:
t
,POUSBL 1FUSPTFB EFOHBO 15 .BSVXBJ Coal ditandatangani pada akhir April 2015 merupakan kontrak untuk konstruksi atas akses jalan ke Proyek Batubara Lampunut, Kalimantan Tengah. Nilai kontrak sebesar US$21,5 juta untuk jangka waktu satu tahun. Hingga tahun 2015, perkembangan pelaksanaan konstruksi sesuai jadwal.
t
1FUSPTFBBOE15.BSVXBJ$PBMTJHOFEBDPOUSBDU in late April 2015. The contract was for the construction of access road to Lampunut Coal Project in Central Kalimantan. The US$21.5 million contract is effective for one year and the construction has commenced as scheduled.
91
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
t
,POUSBL 1FUSPTFB EFOHBO 15 *OEPOFTJB #VML Terminal merupakan pekerjaan perbaikan dan konstruksi atas konveyor bongkar muat batubara di IBT Terminal Pulau Laut Kalimantan. Kontrak ditandatangani pada tanggal 22 Juni 2015 dan berdurasi selama sembilan bulan dengan nilai kontrak sebesar US$7,8 juta. Perkembangan pekerjaan telah berjalan dengan baik dan telah diselesaikan satu bulan lebih cepat selesai dari jadwal yang telah ditetapkan.
t
1FUSPTFBBOE15*OEPOFTJB#VML5FSNJOBMFOUFSFE into a contract for repair and construction of coal loading conveyor in IBT Terminal Pulau Laut Kalimantan. The contract was signed on 22nd June 2015 and is effective for nine months with the contract value of US$7.8 million. The project progressed seamlessly and is completed one month ahead of schedule.
t
,POUSBL1FUSPTFBEFOHBO15'SFFQPSU*OEPOFTJB yaitu proyek jasa konstruksi untuk pembangunan tanggul sebelah timur area tambang PT Freeport Indonesia di Papua. Kontrak bernilai US$158 juta, ditandatangani pada tanggal 30 Juni 2015. Tahap pertama pekerjaan yang akan dilaksanakan bernilai US$109 juta.
t
1FUSPTFB BOE 15 'SFFQPSU *OEPOFTJB FOUFSFE into a contract for levee construction service in the east mining area of PT Freeport Indonesia in Papua. The contract was signed on 30 June 2015 with a value of US$158 million. The value of the project’s first phase to commence is US$109 million.
Hingga akhir tahun 2015, divisi Rekayasa & Manajemen Proyek Petrosea sedang menjajaki kontrak baru dengan sejumlah perusahaan yang diharapkan akan terwujud pada tahun 2016.
Until the end of 2015, Petrosea’s Engineering & Project Management division was discussing new contracts with several companies. The potential contracts are expected to be realized in 2016.
92
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
93
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Review
Pembahasan atas tinjauan kinerja keuangan berikut ini mengacu pada data keuangan dan operasional serta laporan keuangan konsolidasian PT Petrosea Tbk dan anak perusahaan yang terlampir dalam laporan tahunan ini. Laporan keuangan konsolidasian PT Petrosea Tbk dan anak perusahaan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 telah diaudit oleh kantor akuntan publik Osman Bing Satrio & Eny.
The discussion of the following financial performance refers to the financial and operational data and consolidated financial statements of PT Petrosea Tbk and subsidiaries attached to this annual report. The consolidated financial statements of PT Petrosea Tbk and subsidiaries for the years ended 31st December 2014 and 2015 have been audited by public accounting firm Osman Bing Satrio & Eny.
Laporan Laba Rugi Konsolidasian
Consolidated Statements of Profit or Loss
Uraian / Description
2013
2014
2015
Pendapatan / Revenues
360,10
347,97
206,83
(268,78)
(281,29)
(177,69)
Laba Kotor / Gross Profit
91,31
66,68
29,14
(Rugi) Laba Sebelum Pajak / (Loss) Profit Before Tax
26,99
21,03
(9,58)
(Rugi) Laba Bersih Tahun Berjalan / Net (Loss) Profit For The Year
17,84
2,36
(12,69)
Beban Usaha Langsung / Direct Costs
Keterangan / Information Dalam jutaan US$, kecuali dinyatakan lain / In US$ million, unless otherwise stated.
Pendapatan Usaha Pada Desember 2015, total pendapatan usaha Petrosea menurun 40,56% menjadi US$206,83 juta dibanding pada Desember 2014 yang mencapai US$347,97 juta. Menurunnya pendapatan usaha Petrosea pada tahun 2015 terutama disebabkan terjadinya penurunan volume pengupasan tanah penutup sekitar 49,72% dibandingkan tahun sebelumnya sejalan dengan harga komoditas yang cenderung turun.
Revenues As of December 2015, Petrosea total revenues decreased by 40.56% to US$206.83 million compared to US$347.97 million in December 2014. The decrease in revenues in 2015 was mainly due to lower volume of overburden removal by around 49.72% compared to the previous year which in line with the commodities prices decreased.
Beban Usaha Langsung Pada tahun 2015, Petrosea berhasil menekan beban usaha langsung hingga 36,83%, atau menjadi US$177,69 juta dari sebelumnya US$281,29 juta per Desember 2014. Penurunan tersebut disebabkan karena biaya pengoperasian alat berat dapat ditekan hingga 49,44% menjadi US$52,38 juta. Hal ini sejalan dengan berkurangnya volume pengupasan lapisan tanah penutup.
Direct Costs In 2015 year, Petrosea was able to lower direct cost by 36.83% or to US$177.69 million from US$281.29 million in December 2014. The decrease was due to efficiency in heavy equipment cost of operations by 49.44% to US$52.38 million. This was in line with the decline in overburden removal volume.
Laba Kotor Laba kotor Petrosea per Desember 2015 juga mengalami koreksi sebagaimana halnya pendapatan usaha. Laba
Gross Profit Similar to revenues, Petrosea Gross profit as of December 2015 was corrected to 56.30%, or to US$29.14 million
kotor tercatat menurun hingga 56,30% atau menjadi US$29,14 juta per Desember 2015 dari sebelumnya US$66,68 juta pada Desember 2014.
in December 2015 from US$66.68 million in December 2014.
Beban Administrasi Beban administrasi mengalami penurunan sebesar 26,64% menjadi US$19,41 juta pada tahun 2015 dibanding tahun 2014 yang tercatat sebesar US$26,46 juta. Penurunan ini merupakan hasil dari efisiensi yang dilakukan oleh Petrosea sepanjang tahun 2015. Diantaranya penghematan dari beban pegawai, sewa, perjalanan dinas dan biaya konsultan.
Administration Expense Administration expense was decreased 26.64% to US$19.41 million in 2015 from US$26.46 million in 2014. The decrease was due to efficiency efforts carried out in 2015, among others efficiency in employee expenses, leases, business trips, and consultant fees.
Laba Bersih Sebelum Pajak Dibanding tahun 2014, laba bersih sebelum pajak berkurang menjadi rugi US$9,58 juta. Hal ini diantaranya disebabkan oleh volume pengupasan tanah penutup yang lebih rendah.
Profit Before Tax Compared to 2014, profit before tax decreased to a loss of US$9.58 million. This was mainly due to lower volume of overburden removal.
Jumlah Laba Komprehensif Jumlah laba komprehensif tahun 2015 turun menjadi rugi US$12,45 juta atau setara US$ -0,0126 per lembar saham.
Total Comprehensive Income Total comprehensive income in 2015 was decreased to a loss of US$12,45 million or equal to US$ -0.0126 per share.
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Consolidated Statements of Financial Position
Uraian / Description
2013
2014
2015
Aset Lancar / Current Assets
188,59
175,50
141,19
Aset Tidak Lancar / Noncurrent Assets
320,65
292,23
284,18
Total Aset / Total Assets
509,24
467,73
425,37
Liabilitas Jangka Pendek / Current Liabilities
121,31
107,51
90,94
Liabilitas Jangka Panjang / Noncurrent Liabilities
190,77
167,97
156,15
Total Liabilitas / Total Liabilities
312,07
275,49
247,09
Ekuitas / Equity
197,17
192,24
178,28
Keterangan / Information Dalam jutaan US$, kecuali dinyatakan lain / In US$ million, unless otherwise stated.
Aset Lancar Aset lancar Petrosea per Desember 2015 tercatat sebesar US$141,19 juta, turun sebesar 19,55% dibandingkan posisi Desember 2014. Manajemen Petrosea berpendapat bahwa pencadangan kerugian penurunan nilai atas piutang pihak ketiga dan pihak berelasi sudah memadai.
Current Assets Current assets of Petrosea as of December 2015 were posted at US$141.19 million, decreased by 19.55% compared to December 2014 position. In the view of Petrosea’s management, the allowance for impairment losses of trade receivables for third party and related parties are adequate.
94
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Aset Tidak Lancar Aset tidak lancar mengalami penurunan dari US$292,23 juta pada tahun 2014 menjadi US$284,18 juta pada tahun 2015. Hal ini disebabkan terutama oleh akumulasi penyusutan alat berat untuk tahun 2015.
Noncurrent Assets Noncurrent assets declined from US$292.23 million in 2014 to US$284.18 million in 2015. This was mainly due to accumulated depreciation of property, plant & equipment for the year 2015.
Total Aset Total aset Petrosea per Desember 2015 mengalami sedikit penurunan sebesar 9,06% menjadi US$425,37 juta, dari sebelumnya sebesar US$467,73 juta pada bulan Desember 2014.
Total Assets Petrosea total assets as of December 2015 decreased by 9.06% to US$425.37 million from US$467.73 million in December 2014.
Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas jangka pendek Petrosea per Desember 2015 turun menjadi US$90,94 juta dari posisi Desember 2014 sebesar US$107,51 juta. Hal ini terutama disebabkan pembayaran liabilitas sewa pembiayaan.
Current Liabilities Petrosea Current Liabilities in December 2015 decreased to US$90.94 million from December 2014 position of US$107.51 million. This was due to settlement of leased liabilities.
Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas jangka panjang Petrosea per Desember 2015, tercatat menurun sebesar 7,04% menjadi US$156,15 juta dari posisi akhir Desember 2014. Berkurangnya liabilitas tidak lancar ini antara lain dikarenakan penyelesaian dari liabilitas sewa pembiayaan.
Noncurrent Liabilities Noncurrent liabilities of Petrosea as of December 2015 was decreased by 7.04% to US$156.15 million from December 2014 position. The decline in noncurrent liabilities was due to the settlement of lease liabilities.
Total Liabilitas Seiring dengan penurunan pada liabilitas jangka pendek dan panjang, total Liabilitas Petrosea per Desember 2015 tentu turut mengalami hal yang serupa. Dari sebelumnya mencapai US$275,49 juta per Desember 2014 turun menjadi US$247,09 juta per Desember 2015. Petrosea selalu membayar hutang pembiayaan yang jatuh tempo sesuai jadwal.
Total Liabilities In line with the decrease in current and noncurrent liabilities, Petrosea total liabilities as of December 2015 also decreased from US$275.49 million in December 2014 to US$247.09 million in December 2015. Petrosea paid matured finance lease liabilities on schedule.
Ekuitas
Equity
Ekuitas Petrosea per tahun 2015 turun 7,26% atau sebesar US$13,96 juta, dari tahun sebelumnya sebesar US$192,24 juta menjadi US$178,28 juta.
Petrosea equity in the year 2015 decreased by 7.26% or by US$13.96 million, from US$192.24 million to US$178.28 million.
Informasi Arus Kas
Cash Flows
Saldo kas pada akhir tahun 2015 adalah US$53,57 juta, Perusahaan melalui kas manajemen yang efektif berhasil mempertahankan posisi kas yang cukup kuat pada akhir tahun 2015. Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi Petrosea mengalami koreksi hingga 49,41%
Balance of cash at the end of 2015 was US$53.57 million, the Company with effective cash management continued to hold a strong cash position at the end of the year 2015. Petrosea net cash flows from operating activities were corrected by 49.41% for the year 2015
95
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
untuk tahun 2015 dibandingkan tahun 2014, sehingga turun menjadi US$45,99 juta. Hal ini sejalan dengan penurunan produksi Perusahaan.
compared to year 2014 at US$45.99 million. This is in line with a decrease in the Company’s production volume.
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi Petrosea tercatat US$41,06 juta ditahun 2015 dibandingkan tahun 2014 sebesar US$38,68 juta. Hal ini disebabkan pembelian komponen alat berat dan pengembangan fasilitas migas.
Petrosea posted net cash flows used for investing activities amounted to US$41.06 million for the year 2015, compared to US$38.68 million in 2014. This was mainly due to purchase of capital component for heavy equipment and development of oil & gas facilities.
Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan Petrosea juga mengalami penyesuaian sebesar US$27,25 juta di tahun 2015. Dari sebelumnya US$43,98 juta pada tahun 2014 berkurang menjadi US$16,73 juta. Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan yang berkurang nilainya menjadi faktor penyebabnya. Selain itu, penerimaan utang bank juga tercatat turun.
Net cash flows used for Petrosea financing activities also experienced correction by US$27.25 million in the year 2015, from US$43.98 million in year 2014 to US$16.73 million. This was driven by decrease in lease liabilities payment. In addition, proceeds from bank loan also decreased.
Kemampuan Membayar Hutang
Solvability
Utang pembiayaan secara total turun menjadi US$176,11 juta per Desember 2015 dari US$190,60 juta pada tahun 2014. Utang pembiayaan ini meliputi US$32,11 juta merupakan fasilitas modal kerja jangka pendek dari PT Bank ANZ Indonesia dan Citibank Indonesia, US$115,36 juta merupakan pinjaman jangka panjang dari PT Indika Energy Tbk, dan liabilitas sewa pembiayaan untuk pembelian alat berat sebesar US$28,64 juta. Neraca Perusahaan tetap kuat, dengan arus kas yang konservatif dan semua utang dan liabilitas dapat diselesaikan dengan baik. Rasio utang pembiayaan terhadap ekuitas pada tahun 2015 menjadi 0,99.
Financing debts as of December 2015 decreased to US$176.11 million from US$190.60 million in 2014. Financing debts consisted of US$32.11 million shortterm working capital loan from PT Bank ANZ Indonesia and Citibank Indonesia, long-term loan amounting to US$115.36 million from PT Indika Energy Tbk, and lease liabilities for heavy equipment acquisition amounted to US$28.64 million. The Company’s balance sheet remained strong with conservative cash flows and ability to meet all debts and liabilities. Debt to equity ratio in 2015 was at 0.99.
Likuiditas Liquidity
2013
2014
2015
Aset Lancar / Current Assets
188,59
175,50
141,19
Liabilitas Jangka Pendek / Current Liabilities
121,31
107,51
90,94
1,55
1,63
1,55
Uraian / Description
Rasio Lancar / Current Ratio Keterangan / Information Dalam jutaan US$, kecuali dinyatakan lain / In US$ million, unless otherwise stated.
96
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Dividen & Kebijakan Dividen
Dividend & Dividend Policy
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 20 April 2015, pemegang saham Petrosea memberikan persetujuan untuk membagikan dividen tunai untuk tahun 2014 sejumlah US$1,62 juta atau US$0,00161 per lembar saham. Dividen dibayarkan pada tanggal 29 Mei 2015. Pembagian dividen selama tiga tahun terakhir adalah sebagai berikut:
In General Meeting of Shareholders (GMS) held on 20th April 2015, Petrosea’s shareholders approved cash dividend payout for 2014 amounted to US$1.62 million or US$0.00161 per share. Dividend was paid on 29th May 2015. Data of dividend payout for the last three years are as follows:
Tanggal Dibayarkan/ Date Paid
Dividen Tunai per Lembar Saham (IDR)/ Cash Dividend per Share (IDR)
Jumlah Lembar Saham Ditempatkan & Disetor Penuh/ Number of Subsribed & Paid-up Shares
2014
29 Mei 2015 / 29th May 2015
19,28 (Final)
1.008.605.000 lembar/shares
2013
14 Juli 2014 / 14th July 2014
81,88 (Final)
1.008.605.000 lembar/shares
2012
30 Agustus 2013 / 30th August 2013
72,53 (Final)
1.008.605.000 lembar/shares
Tahun Buku/ Financial Year
Struktur Modal & Kebijakan Modal
Capital Structure & Capital Policy
Arah kebijakan struktur permodalan Petrosea senantiasa beradaptasi dengan kondisi perekonomian terkini guna memaksimalkan nilai perusahaan. Dimana kondisinya saat ini kurang kondusif khususnya bagi sektor migas dan minerba. Menyikapi hal ini, Petrosea tentunya menyikapi dengan cermat dalam menata komposisi dari struktur permodalan dan menjaga level gearing ratio agar optimal.
In order to maximize the company value, Petrosea’s capital structure policy is continually adjusted with the latest development in the economic landscape. Currently, economic situation is challenging and volatile, especially for the oil and gas and mining sectors. Responding to this, Petrosea will thoroughly and meticulously identify the composition of its capital structure and maintain gearing ratio at an optimum level.
Investasi Barang Modal
Capital Expenditure
Petrosea membukukan investasi barang modal atau belanja modal sebesar US$40,85 juta pada tahun 2015 turun dibanding tahun 2014 yang sebesar US$42,92 juta. Belanja modal terutama digunakan untuk peremajaan peralatan yang digunakan dalam usaha jasa pertambangan dan pengembangan fasilitas jasa migas.
Petrosea recorded capital goods investment or capital expenditure amounted to US$40.85 million in 2015, or decreased from US$42.92 million in 2014. Capital expenditure was mainly used to revitalize equipment used in mining services and development of oil & gas facilities.
Informasi & Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan
Subsequent Events Following The Reporting Period
Informasi dan Fakta Material baru bisa diketahui setelah ada Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2015 dari Akuntan atau Auditor Independen.
Material information and fact will be identified following the release of Consolidated Financial Statements 31st December 2015 from Accountant or Independent Auditor.
97
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
a. Pada tanggal 11 Januari 2016, Perusahaan dan PT Anzawara Satria mengadakan perjanjian Pemindahan Lapisan Tanah Penutup di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan senilai Rp622 milyar dan berlaku efektif selama tiga tahun sampai dengan tahun 2019. Lingkup perjanjian mencakup pemindahan tanah penutup, sewa peralatan bergerak dan personel, dan pengangkutan batubara di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
a. On 11th January 2016, the Company and PT Anzawara Satria entered into overburden removal agreement in Tanah Bumbu, South Kalimantan amounting to IDR622 billion and effective for three years until year 2019. The scope encompasses overburden removal, hire of mobile plant and personnel and coal hauling in Tanah Bumbu, South Kalimantan.
b. Pada tanggal 8 Maret 2016, pemerintah menetapkan Petrosea Offshore Supply Base (POSB) yang berlokasi di Tanjung Batu, Balikpapan menjadi operator Pusat Logistik Berikat PLB yang pertama di Indonesia, serta sekaligus menjadi program percontohan.
b. On 8th March 2016, the government has officially inaugurated Petrosea Offshore Supply Base (POSB) located at Tanjung Batu, Balikpapan as the operator in Bonded Logistics Center (PLB). This will be the first PLB in Indonesia and is the pilot project.
Prospek Usaha
Business Prospects
Perkembangan perekonomian dunia praktis bisa dikatakan masih belum pulih sepanjang tahun 2015. Di sisi lain, harga komoditas terutama batubara cenderung melemah dikarenakan minimnya permintaan global akan batubara. Sehingga walaupun produsen batubara mengurangi produksinya, tidak serta merta akan meningkatkan permintaan yang memang sedang tidak di-absorb pelaku pasar. Kondisi ini tentu berimbas pada operasional Petrosea dan para pemangku kepentingan.
The recovery of the world’s economy has not taken place in 2015. On the other hand, prices of commodities in particular coal was slowing down due to less global demands for coal. The decision to reduce coal volume by coal producers will not necessarily boost demands since the market absorption is currently low. This condition will affect Petrosea’s operations as well as its stakeholders.
Penanganan kondisi tersebut tentu berada diluar kendali Petrosea. Sehingga tidak mudah untuk menebak arah ke depan dan akan bagaimana eksesnya pada kinerja Petrosea. Namun, satu hal yang pasti dan berada dalam kendali Petrosea adalah bahwa Petrosea memiliki fundamental yang sehat, kuat, dan efisien untuk terus tumbuh berkelanjutan.
Most of the external condition is beyond Petrosea’s control. How the subsequent year will unravel and what impacts it will bring to the Company’s performance remains a question, however, one factor that is certainly under Petrosea’s influence is the Company’s sound, robust, and efficient foundation to realize sustainable growth.
Selain itu, terlihat kondisi positif terhadap permintaan dunia akan batubara ke-depannya. Menurut IEA dalam pemaparannya di World Energy Outlook 2015, India diharapkan akan menjadi motor penggerak pada industri batubara dunia di masa mendatang. Kondisi tersebut diantaranya terlihat dari adanya kebutuhan infrastruktur baru dan berkembangnya kelas menengah yang diprediksi akan ada 600 juta konsumen listrik baru di India. Hal ini berarti akan ada kenaikan besar dalam energi yang dibutuhkan untuk bahan bakar pembangunan di India.
In addition, the trend of global coal demands is expected to pick up in the future. IEA, in its explanation in the World Energy Outlook 2015, states that India is projected to rise as the engine of global coal industry in the future. This is indicated by a number of things, including needs of new infrastructure and growth of the middle class. It is predicted that India will be home to 600 million new electricity consumers, which represents a potentially huge push in the energy and development sectors in India.
98
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Petrosea juga meyakini bahwa masih ada potensi untuk pengembangan dan menumbuhkan bisnisnya antara lain dengan melakukan strategi diversifikasi usaha dan restrukturisasi perusahaan menjadi entitas bisnis operasi terpisah. Namun dalam melakukan restrukturisasi tentu harus melalui sejumlah tahapan. Dimana tiap tahapnya tergantung pada kondisi pasar, persyaratan peraturan dan kemampuan pendanaan.
Petrosea also believes that opportunity remains to explore for business development and growth, among others by diversifying business activities and restructuring the Company into separate business entities. However, the company restructuring will have to go through a number of phases – each one depends on market situation, regulatory requirements, and financial capabilities.
Kini Petrosea telah mendapatkan sejumlah proyek baru baik itu pada segmen bisnis Kontrak Pertambangan, jasa Minyak & Gas Bumi maupun segmen jasa Rekayasa & Manajemen Proyek.
Today, Petrosea has acquired a number of new projects across its business segments, namely Mining Contracting, Oil & Gas Services, and Engineering & Project Management.
Dan kedepannya, segmen jasa Rekayasa & Manajemen Proyek diharapkan akan akan menjadi motor utama berikutnya bisnis Petrosea seperti halnya segmen Kontrak Pertambangan selama ini. Selain itu, Petrosea juga sudah memiliki sejumlah entitas anak yang akan lebih memperkuat lini bisnisnya.
Going forward, the Engineering & Project Management segment is expected to be the next Petrosea engine of growth as Mining Contracting had done over the years. Moreover, Petrosea is also supported by several subsidiaries that will strengthen their respective business lines.
Aspek Pemasaran
Marketing Aspects
Petrosea merupakan perusahaan multi-disiplin dengan ruang lingkup kegiatan di bidang pertambangan, migas, dan infrastruktur yang telah berpengalaman luas di Indonesia sejak tahun 1972. Keunggulan Petrosea adalah pada kemampuan untuk menyediakan jasa pertambangan terpadu, yang didukung oleh kemampuan rekayasa, konstruksi dan jasa logistik yang terintegrasi, serta berkomitmen penuh terhadap penerapan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan, manajemen mutu dan integritas bisnis.
Petrosea is a multi-disciplinary company engaged in the business of mining, oil and gas, and infrastructure with extensive experience in Indonesia since 1972. Petrosea’s excellence lies in its ability to provide integrated mining services supported by a wide range of capabilities in engineering, construction, and integrated logistics services and the Company’s full commitment to health, safety, and environment as well as quality management and business integrity.
Untuk mendukung dan memperluas usaha pemasarannya, Petrosea didukung oleh beberapa anak perusahaan yang juga bergerak dalam bidang pertambangan dan energi diantaranya PTP Investments Pte. Ltd, PT Petrosea Kalimantan dan PT POSB Infrastructure Kalimantan yang secara konsisten memberikan pelayanan berstandar internasional dan cost effective untuk seluruh kliennya.
To support and expand its marketing activities, Petrosea is backed by several subsidiaries in mining and energy sectors, including PTP Investments Pte. Ltd, PT Petrosea Kalimantan, and PT POSB Infrastructure Kalimantan. These subsidiaries consistently provide cost-effective, international standard services for all clients.
99
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
ESOP & MSOP
ESOP & MSOP
Selama tahun 2015, Petrosea tidak melakukan program kepemilikan saham bagi karyawan (ESOP) dan manajemen (MSOP).
In 2015, Petrosea did not exercise employee (ESOP) and management (MSOP) stock option program.
Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi atau Restrukturisasi Hutang / Modal
Material Information On Investments, Expansion, Divestment, Acquisition, or Debt / Capital Restructuring
Petrosea senantiasa fokus dan konsisten pada perencanaan stratregis yang telah dicanangkan, baik dalam hal perencanaan investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi atau restrukturisasi, maupun penyelarasan hutang dan/atau modal.
Petrosea is always focused and consistently follows its strategic plan in investment, expansion, divestment, acquisition or restructuring – debt and/or capital.
Pada tahun 2015, Petrosea melalui entitas anak, PT POSB Infrastruktur Kalimantan, juga telah mengakuisisi 51,25% saham dari PT Mahaka Industri Perdana (MIP). Akuisisi dilakukan untuk memperkuat lini bisnis Petrosea. (PPEXJMM yang timbul dari transaksi akuisisi ini senilai US$781 ribu. Sementara pendapatan dan laba bersih MIP dari tanggal akuisisi yaitu 6 Agustus 2015 hingga tanggal 31 Desember 2015 masingmasingnya mencapai US$820 ribu dan US$85 ribu.
In 2015, through the subsidiary of PT POSB Infrastruktur Kalimantan, Petrosea acquired 51.25% shares of PT Mahaka Industri Perdana (MIP). The purpose of acquisition was to strengthen Petrosea’s business line. Goodwill resulted from the transaction was US$781 thousand. Meanwhile, MIP revenue and net income from the date of acquisition at 6th August 2015 until 31st December 2015 were US$820 thousand and US$85 thousand, respectively.
Informasi Transaksi Material Yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/ atau Transaksi Dengan Pihak Afiliasi
Material Transactions With Conflict Of Interests and/or Transaction With Affiliated Parties
Pada tahun 2015, Petrosea tidak memiliki transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan atau transaksi afiliasi. Transaksi Petrosea dengan pihak berelasi pada akun Pendapatan selama 2015 sebesar US$82,66 juta yang terdiri dari segmen Kontrak Pertambangan dengan PT Kideco Jaya Agung senilai US$82,33 juta atau 39,80% dari total pendapatan, dan transaksi segmen Rekayasa dan Konstruksi dengan PT Tripatra Engineers & Constructors sejumlah US$336 ribu.
Throughout 2015, Petrosea did not engage in material transaction with conflict of interests or transaction with affiliated parties. Petrosea booked transactions with related parties in 2015, recognized under Revenue account, amounted to US$82.66 million consisting of Contract Mining with PT Kideco Jaya Agung amounting to US$82.33 million or 39.80% of total revenue, and transaction in Engineering & Construction segment with PT Tripatra Engineers & Consctructors in the amount of US$336 thousand.
100
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Transaksi Pendapatan Dengan Pihak Afiliasi
Terdapat dua perubahan utama terhadap kebijakan akuntansi Petrosea dan entitas anak atas penerapan dari PSAK 24 (revisi 2013):
Transactions with Affiliated Parties
Uraian / Description
2014
2015
t
,FVOUVOHBO BUBV LFSVHJBO BDUVBSJBM EJBLVJ segera melalui penghasilan komprehensif lain dan tidak melalui pendekatan koridor. Dimana akumulasi keuntungan atau kerugian actuarial yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut.
t
"DUVBSJBM HBJOT BOE MPTTFT BSF JNNFEJBUFMZ recognized through other comprehensive income rather than applying corridor approach, where accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the defined benefit obligations is recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees.
t
1FOHBLVBOCJBZBKBTBMBMVEJQFSDFQBU EBOUJEBL diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested untuk jasa unvested.
t
3FDPHOJUJPO PG QBTU TFSWJDF DPTU JT BDDFMFSBUFE rather than being amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested or unvested benefits.
Kontrak Pertambangan / Contract Mining 87,39
82,33
(5,79)
3,90
-
(100,00)
Jumlah / Total
91,30
82,33
(9,82)
Persentase terhadap jumlah pendapatan / Percent to total revenue
26,23
39,80
15,JEFDP+BZB"HVOH
t
154BOUBO#BUVCBSB
There are two key changes to the accounting policies of Petrosea and subsidiaries with respect to the adoption of PSAK 24 (revised 2013):
(%) Change
Pendapatan - Pihak berelasi / Revenue – Related parties
t
101
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Rekayasa & Manajemen Proyek / Engineering & Project Management t
155SJQBUSB&OHJOFFST$POTUSVDUPST
0,04
0,34
750,00
t
15.VMUJ5BNCBOHKBZB6UBNB
0,02
-
(100,00)
Jumlah / Total
0,06
0,34
466,67
Persentase terhadap jumlah pendapatan / Percent to total revenue
0,00
0,16
Jumlah pendapatan dari pihak berelasi / Total revenue from related parties
91,36
82,67
Persentase pendapatan dari pihak berelasi terhadap jumlah pendapatan / Percent of revenue from related parties to total revenue
26,26
39,97
(9,51)
Keterangan / Information Dalam jutaan US$, kecuali dinyatakan lain / In US$ million, unless otherwise stated.
Perubahan Peraturan Perundang-Undangan
Regulatory Amendments
Pada tahun 2015 tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap kegiatan operasi maupun laporan keuangan konsolidasi Petrosea.
There were no regulatory amendments that had significant impact to the Company’s operational activities and consolidated financial statements.
Perubahan Kebijakan Akuntansi & Dampaknya Terhadap Laporan Keuangan
Accounting Policy Amendments & Its Impacts On The Financial Statements
Dalam periode berjalan, Petrosea dan entitas anak telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntansi Indonesia yang relevan dengan operasinya. Periode akuntansi efektif dimulai pada tanggal 1 Januari 2015.
During the period, Petrosea and subsidiaries have adopted all new and revised standards as well as interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of Association of Indonesian Chartered Accountants that are relevant to the Company’s operations. The accounting period is effective on 1st January 2015.
Selain PSAK 24, Perusahaan juga telah menerapkan standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia, diantaranya : t t t t t t t t t t t t t
14", SFWJTJ
1FOZBKJBO -BQPSBO Keuangan. 14", SFWJTJ
-BQPSBO ,FVBOHBO Tersendiri 14", SFWJTJ
*OWFTUBTJ QBEB &OUJUBT Asosiasi dan Ventura Bersama 14", SFWJTJ
1BKBL1FOHIBTJMBO 14", SFWJTJ
1FOVSVOBOOJMBJ"TFU 14", SFWJTJ
*OTUSVNFO ,FVBOHBO Penyajian 14", SFWJTJ
*OTUSVNFO ,FVBOHBO Pengakuan dan Pengukuran 14", SFWJTJ
*OTUSVNFO ,FVBOHBO Pengungkapan 14", -BQPSBO,FVBOHBO,POTPMJEBTJBO 14", 1FOHBUVSBO#FSTBNB 14", 1FOHVOHLBQBO ,FQFOUJOHBO EBMBN Entitas Lain 14", 1FOHVLVSBO/JMBJ8BKBS *4", 1FOJMBJBO,FNCBMJ%FSJWBUJG.FMFLBU
In addition to PSAK 24, the Company has adopted the following new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants, including : t
t t t
14", SFWJTFE
1SFTFOUBUJPOPG'JOBODJBM Statements. 14", SFWJTFE
4FQBSBUF 'JOBODJBM Statements 14", SFWJTFE
*OWFTUNFOUT JO Associates and Joint Ventures. 14", SFWJTFE
*ODPNF5BYFT 14", SFWJTFE
*NQBJSNFOUPG"TTFUT 14", SFWJTFE
'JOBODJBM *OTUSVNFOUT Presentation 14", SFWJTFE
'JOBODJBM *OTUSVNFOUT Recognition and Measurement 14", SFWJTFE
'JOBODJBM *OTUSVNFOUT Disclosures 14", $POTPMJEBUFE'JOBODJBM4UBUFNFOUT 14", +PJOU"SSBOHFNFOUT 14", %JTDMPTVSFTPG*OUFSFTUTJO0UIFS&OUJUJFT
t t
14", 'BJS7BMVF.FBTVSFNFOUT *4", 3FBTTFTTNFOUPG&NCFEEFE%FSJWBUJWFT
t t t t t t t
102
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
103
104
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
105
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Peta Area Operasional Operational Area Map
Head Office Balikpapan Office Petrosea Offshore Supply Base Timika Support Operational Office
Current Major Projects *
Client
Location
Year
Kontrak Pertambangan / Contract Mining
Past Major Projects (For The Last 5 Years)
Client
Location
Year
a
GBP Overburden Removal
PT Gunung Bayan Pratama Coal
South Kalimantan
2014
b
Crane Replacement & Wharf Works
PT Indonesia Bulk Terminal
East Kalimantan
2014
c
Orica PMC
Orica KNI
East Kalimantan
2014
1 IAC Overburden Removal
PT Indoasia Cemerlang
South Kalimantan
2015 - 2016
2 Tabang Coal & Overburden Removal
PT Indonesia Pratama
East Kalimantan
2014 - 2021
3 Kideco Waste Removal & Coal Production
PT Kideco Jaya Agung
East Kalimantan
2011 - 2018
d
ABN Workshop Facilities Extension
PT Adimitra Baratama Nusantara
East Kalimantan
2013
4 ABN Overburden Removal
PT Adimitra Baratama Nusantara
East Kalimantan
2009 - 2015
e
Central Kalimantan
2013
PT Santan Batubara
East Kalimantan
2009 - 2016
MUTU Mine Infrastructure Development (Engineering Services)
PT Multi Tambangjaya Utama
5 SBB Overburden Removal **
f
GBP Power House Repair & Genset Replacement
PT Gunung Bayan Pratama Coal
East Kalimantan
2012
g
Kideco Camp & Workshop Construction
PT Kideco Jaya Agung
East Kalimantan
2012
h
MEA Sangkulirang - DFS Mine Infrastructure
PT Mitra Energi Agung
East Kalimantan
2012
i
Newmont GMD Project Phase III Engineering Services
PT Newmont Nusa Tenggara
West Nusa Tenggara
2011
j
GMD Replacement Project Phase IV Services
PT ABB Sakti Industri
West Nusa Tenggara
2011
k
Bontang Coal Terminal Expansion (Phase 1 & 2)
PT Indominco Mandiri
East Kalimantan
2010
l
PFS Solway Aquila Nickel Development
Vector Engineering, Inc.
North Maluku
2010
Rekayasa & Manajemen Proyek / Engineering & Project Management 6 IBT Sea Conveyor Repair & Reconstruction
PT Indonesia Bulk Terminal
South Kalimantan
2015 - 2016
7 Lampunut North Road Stage 1 Construction
BHP Billiton Indonesia
Central Kalimantan
2015 - 2016
8 Freeport Levee Stockpile
PT Freeport Indonesia
Papua
2015 - 2019
9 Construction of Coal Haul Road 69 Km & Bridges Work
PT Indonesia Pratama (Bayan Group)
East Kalimantan
2013 - 2015
Jasa Minyak & Gas Bumi / Oil & Gas Services 10 Petrosea Offshore Supply Base (POSB)
Total, ENI, Chevron, Niko Resources, Halliburton, Miswaco & others
East Kalimantan
2009 - On going
* as per 31st December 2015 ** Currently under suspension
106
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
107
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Manajemen Risiko Risk Management
Risiko-risiko yang teridentifikasi melalui proses manajemen risiko diberikan prioritas dan dimitigasi sesuai dengan probabilitas serta tingkat keparahan risiko. Petrosea mengaplikasikan beberapa strategi mitigasi, melalui pendelegasian wewenang, proses standardisasi dan kajian rencana strategis, serta kajian operasional dan asuransi. Risks identified through our risk management processes are prioritized and depending on the probability and severity the risks are escalated for actions. Petrosea applies a wide variety of risk mitigation strategies, including delegation of authorities, standardized processes and strategic planning reviews, operating reviews and insurance. Petrosea memiliki komitmen untuk memastikan bahwa proses manajemen risiko yang sehat merupakan bagian integral dari pengelolaan, serta tertanam dalam budaya dan praktek dan disesuaikan dengan proses bisnis organisasi. Perusahaan melakukan pengawasan manajemen risiko dan fokus pada risiko signifikan yang mempengaruhi Perusahaan yang mencakup risiko strategis, operasional, hukum & kepatuhan. Kami yakin melalui pemahaman dan pengelolaan risiko dapat memberikan kepastian yang sangat luas bagi para pemegang saham, karyawan, pengguna jasa kami serta para pemasok, termasuk masyarakat dimana kami beroperasi.
Petrosea is committed to ensuring that a sound risk management process is an integral part of management and be embedded in culture and practices and tailored to the business processes of the organization. The management has an oversight for risk management and focus on the significant risk that affects the Company to include strategic, operational, legal & compliance risks. We believe understanding and management of risk allow us to provide greater certainty for our shareholders, employees, our customers and suppliers, and the communities in which we operate.
Dewan Komisaris telah mendelegasikan tanggung jawab pengawasan risiko kepada “Komite Risiko & Investasi Manajemen”. Risiko dan rencana mitigasi disampaikan dan didiskusikan dengan Direksi bersama Komite Risiko & Investasi Manajemen secara rutin.
The Board of Commissioners has delegated the responsibility of overseeing risks to the Risk & Investment Management Committee. The risk and mitigation plans are presented and discussed by the Board of Directors with the Risk & Investment Management Committee on a quarterly basis.
Secara internal, tim manajemen risiko bersama para manajer fungsi serta unit bisnis secara rutin melakukan identifikasi risiko yang berpotensi memiliki dampak pada bisnis. Semua risiko diklasifikasikan berdasarkan probabilitas dan dampaknya terhadap organisasi, dan oleh karena itu matriks risiko dibuat untuk memudahkan pemahaman dan mengkomunikasikan risiko-risiko
Internally, the risk management team engages with the business and functional leaders on a regular basis in identifying the risks that could potentially have impact on the business. The risks are classified based on its probability and impact to the organization and thereby a risk matrix is developed for easy understanding and communication of risks. The identified risks are analyzed
tersebut. Selanjutnya, analisa terhadap risiko-risiko yang telah diidentifikasi dilakukan atas faktor penyebab risiko yang terjadi dan tindak lanjut melalui tindakan terencana untuk mitigasi yang diperlukan dan memadai.
for the contributing factors and thereby follow the planned action or contingencies to mitigate as deemed necessary and appropriate.
Dalam proses pengelolaan risiko, tiga faktor risiko utama yang dipertimbangkan mencakup:
In the process of risk management the three major risk factors considered are as follows:
Risiko Strategis
Strategic Risks
Risiko strategis berhubungan dengan rencana usaha dan strategi Perusahaan, termasuk risiko-risiko yang berhubungan dengan kondisi makro ekonomi global dimana kami beroperasi dan termasuk aktivitas restrukturisasi, ancaman persaingan dan kebijakan eksternal.
Strategic risk relates to the Company’s future business plans and strategies, including the risks associated with the global macro-environment in which we operate and to include restructuring activity, competitive threats and public policy.
Risiko Operasional
Operational Risks
Risiko operasional berhubungan dengan risiko-risiko yang timbul dari sistem, proses, karyawan, dan peristiwa eksternal yang mempengaruhi operasional dari bisnis Perusahaan.
Operational risks relates to risks arising from systems, processes, people and external events that affect the operations of our businesses.
Risiko Hukum & Kepatuhan
Legal & Compliance Risks
Risiko hukum dan kepatuhan berhubungan dengan risiko-risiko yang timbul dari proses hukum dan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur integritas, termasuk yang berhubungan dengan pelaporan keuangan, lingkungan kesehatan dan keselamatan, serta pemerintah dan peraturan.
Legal and compliance risks relate to risks arising from legal proceedings and compliance with integrity policies and procedures, including those relating to financial reporting, environmental health and safety and the government and regulatory actions.
Selanjutnya, seluruh risiko akan dievaluasi dan dikelola dalam kerangka kerja seperti yang digambarkan pada diagram di halaman selanjutnya. Dalam pelaksanaan manajemen risiko, para manajer memiliki peran yang sangat signifikan. Manajer tersebut memimpin masingmasing departemen untuk melaksanakan proses manajemen risiko, yang tidak terbatas hanya pada evaluasi risiko, namun juga termasuk rencana tindakan mitigasi risiko.
Further, all risks will be assessed and managed within the framework shown in the diagram in the next page. In implementing risk managements, managers takes very significant role. They will lead their department to implement the risk management process, which is not limited only to risk assessment, but also actions plans to mitigate the risk.
108
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
109
Sumber Daya Manusia Human Capital
Proses manajemen risiko tersebut dapat dilihat di bawah ini:
The risk management process followed is as shown below:
Establishing Context
Risk Identification
Communication & Consultation
Risk Analysis
Monitoring & Review
Risk Evaluation
Risk Treatment
Mitigasi Risiko
Risk Mitigation
Risiko-risiko yang teridentifikasi melalui proses manajemen risiko diberikan prioritas dan dimitigasi sesuai dengan probabilitas serta tingkat seriusnya risiko. Seluruh risiko ini didiskusikan dan tanggung jawab ditugaskan kepada manajer bisnis dan fungsional yang meliputi pelaksanaan kajian secara rutin setiap triwulan. Dengan menyesuaikan pada sifat risiko yang terjadi dan pengaruhnya pada bisnis atau fungsi Perusahaan, Petrosea mengaplikasikan beberapa strategi mitigasi, melalui pendelegasian wewenang, proses standardisasi dan kajian rencana strategis, serta kajian operasional dan asuransi.
Risks identified through our risk management processes are prioritized and depending on the probability and severity the risks are escalated for actions. These risks are discussed and responsibilities are assigned to business or functional leaders with quarterly reviews. Depending on the nature of the risk involved and the particular business or function affected, Petrosea applies a wide variety of risk mitigation strategies, including delegation of authorities, standardized processes and strategic planning reviews, operating reviews and insurance.
Efektivitas Manajemen Risiko
Risk Management Effectiveness
Hal penting dalam penilaian tentang efektivitas pengawasan adalah untuk memastikan terdapat pengaturan evaluasi yang memadai dari perencanaan keberlangsungan usaha dan perencanaan pemulihan bencana. Langkah-langkah perbaikan harus diindentifikasi secara selektif, dengan penekanan pada risiko-risiko yang tinggi yang tidak memiliki kecukupan pengawasan. Langkah perbaikan harus dijelaskan dengan rencana tindakan.
An important part of evaluating the effectiveness of existing controls is to ensure that there is adequate evaluation of the business continuity planning and disaster recovery planning arrangements in place. Improvements should be selectively identified, with emphasis on high risks with inadequate controls. Improvements should be described with an action plan.
Divisi Internal Audit juga melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan regular untuk melakukan penilaian atas efektivitas sistem Manajemen Risiko secara luas di Perusahaan. Pemeriksaan terhadap prosedur mengenai Quality Assurance juga dilakukan untuk memastikan pencatatan risiko yang relevan telah dilaksanakan pada seluruh proyek, dan kajian-kajian dilakukan secara rutin.
The Internal Audit division also performs regular oversight and audits to assess the effectiveness of Company-wide Risk Management systems. Quality Assurance procedures also check to ensure relevant risk registers are in place for all projects, and that regular updating / reviews are carried out.
Sebagai Perusahaan jasa pertambangan terpadu, bagi Petrosea, dukungan karyawan yang berkompeten adalah mutlak. Sifat bisnis Perusahaan memerlukan karyawan dengan kemampuan dan pengetahuan multi-disiplin yang handal di bidang pertambangan, infrastruktur, transportasi serta minyak & gas bumi. For Petrosea, as an integrated mining services company, the support of competent employees is imperative. The nature of the Company’s business requires employees with reliable multidisciplinary abilities and knowledge in the fields of mining, infrastructure, transportation and oil & gas.
Keberlanjutan usaha Petrosea bukan tergantung pada kualitas material produk, namun pada pemenuhan kepuasan pelanggan. Untuk itu, pengelolaan sumber daya manusia di Petrosea difokuskan pada peningkatan kompetensi yang berorientasi pada kualitas pelayanan jasa pertambangan.
The Company’s business sustainability depends not on the quality of materials and products, but on customer or client satisfaction. As such, Petrosea’s human capital management is focused on enhancing competency oriented towards mining services.
Dengan kemampuan dan pengalaman luas yang dimiliki, Petrosea menyadari bahwa diversifikasi akan terus dilaksanakan dan berubah sesuai dengan kondisi terkini. Untuk itu sumber daya manusia Petrosea dikelola untuk menjadi salah satu ujung tombak kinerja Perusahaan, yang mampu beradaptasi secara kompetensi sesuai dengan kebutuhan. Bagi Petrosea, sumber daya manusia adalah fundamental utama untuk melaju menuju pencapaian yang lebih tinggi serta mengokohkan keberlanjutan usaha.
Supported by extensive abilities and experience, Petrosea is aware that diversification will continuously be conducted and transformed in line with current conditions. As such, Petrosea’s human capital is managed to spearhead the Company’s performance, able to adapt competencies as required. For Petrosea, human capital is a core fundamental to achieve better performance and ensuring robust business sustainability.
110
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Kebijakan & Strategi Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Human Capital Management Policy & Strategy
Pelaksanaan pengelolaan sumber daya didasarkan pada kebijakan sebagai berikut:
Human capital management implementation is based on the following policies:
t
t
t
manusia
Pengelolaan karyawan yang tepat Yaitu memastikan karyawan memiliki kompetensi dan keterampilan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas melalui penetapan standar Kompetensi Utama ($PSF $PNQFUFODZ) dan Kompetensi Fungsional ('VODUJPOBM$PNQFUFODZ) untuk unit kerja yang ada di lingkungan kerja Perusahaan, termasuk menempatkan karyawan pada posisi yang tepat.
t
Pembentukan budaya belajar dan lingkungan kerja yang kondusif Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang dapat mendorong karyawan mengembangkan keahlian dan pengetahuannya untuk mencapai tujuan Perusahaan.
t
Penyusunan program retensi yang efektif
t
Proper employee management Ensures that employees have the required skills and competencies needed to carry out their tasks by determining their Core Competency and Functional Competency for each work unit within the Company, including placing employees in their correct positions.
Secara berkesinambungan melakukan upayaupaya yang efektif agar karyawan, khususnya karyawan yang cakap dapat terus berkarya bersama Perusahaan.
Development of effective retention programs Continuously conduct effective efforts to ensure that the best employees stay and support the Company.
Strategi pengelolaan sumber daya manusia dilakukan untuk memastikan ketersediaan karyawan yang handal, pemberdayaan yang sesuai, pengembangan yang optimal dan peningkatkan kinerja karyawan Perusahaan. Petrosea memandang pengelolaan sumber daya manusia sebagai sebuah investasi jangka panjang yang akan memberikan dampak nyata bagi peningkatan kinerja Perusahaan di masa mendatang.
The human capital management strategy aims to ensure the provision of reliable employees, proper empowerment, optimal development and improvements to the employee’s performance. Petrosea views human capital management as a long term investment that will have a real impact on the Company’s future performance.
Strategi pengelolaan sumber daya manusia diwujudkan melalui:
The human capital management strategy is implemented through the following:
t t t t
Seleksi & Penempatan Karyawan Yang Tepat
Proper Employee Selection & Placement
Pemenuhan kebutuhan karyawan di Petrosea dilakukan melalui proses seleksi dan penempatan secara efektif dan efisien untuk memastikan ketersediaan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Perusahaan.
At Petrosea’, the fulfillment of employee requirements are conducted through an efficient and effective selection and placement process to ensure the provision of human capital meets the Company’s business requirements.
Perusahaan menerapkan standar dan kriteria baik secara kompetensi maupun secara perilaku untuk menyaring dan mendapatkan karyawan yang berkualitas. Standar dan kriteria tersebut dirangkum di dalam position description, meliputi:
The Company implements various standards and criteria based on competencies and attitude to filter and obtain high quality employees. The various standards and criteria are included in the position description, including:
t Creating a learning culture and conducive working environment Creating work environment and atmosphere that will drive employees to develop their skills and knowledge in order to achieve the Company’s goals.
4FMFLTJEBOQFOFNQBUBOLBSZBXBOTFDBSBUFQBU 1FOHFNCBOHBO LPNQFUFOTJ LBSZBXBO ZBOH sejalan dengan strategi bisnis Perusahaan 1FOJMBJBOLJOFSKBZBOHPCZFLUJGEBOLPOTJTUFO
t t
3FNVOFSBTJ ZBOH LPNQFUJUJG EJTFMBSBTLBO dengan kondisi Perusahaan, industri terkait serta kinerja karyawan yang bersangkutan
t
t
1SPQFSFNQMPZFFTFMFDUJPOBOEQMBDFNFOU %FWFMPQNFOUPGFNQMPZFFDPNQFUFODJFTJOMJOF with the Company’s business strategy 1FSGPSNBODFNBOBHFNFOUUIBUJTPCKFDUJWFBOE consistent $PNQFUJUJWF SFNVOFSBUJPO UIBU GPMMPXT DVSSFOU conditions of the Company, related industries and employee performance
111
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
t t
,VBMJåLBTJ MBUBS CFMBLBOH QFOEJEJLBO keterampilan, sertifikasi dan pengalaman kerja. %FTLSJQTJQFLFSKBBO CBJLTFDBSBVNVNNBVQVO rinci. ,PNQFUFOTJ ZBOH EJCVUVILBO CBJL VNVN maupun teknikal.
t t t
&EVDBUJPO CBDLHSPVOE RVBMJåDBUJPO TLJMMT certification and experience +PCEFTDSJQUJPO CPUIJOHFOFSBMBOEEFUBJM 3FRVJSFE DPNQFUFODJFT CPUI JO HFOFSBM BOE technical
Proses rekrutmen dilakukan baik melalui seleksi kandidat internal maupun eksternal. Untuk itu, Petrosea telah menerapkan dan mengembangkan UBMFOU EBUBCBTF, melakukan reorganisasi fungsi rekrutmen serta memperluas jaringan dengan industri atau lembaga pendidikan guna memudahkan dan mempercepat proses perekrutan.
The recruitment process is conducted through a selection of internal and external candidates. Therefore, Petrosea has implemented and developed a talent database, conducted a reorganization of the recruitment function, and expanded its network in the industry or education institutions in order to expedite the requirement process.
Selama tahun 2015, Petrosea telah merekrut 111 orang karyawan level staff dan 876 orang karyawan di level non-staff yang terdiri dari operator, mekanik dan tenaga pendukung operasional lainnya.
During 2015, Petrosea recruited 111 staff level employees and 876 non-staff employees, consisting of operators, mechanics and other operational support personnel.
Petrosea juga melakukan proses pemenuhan sumber daya manusia melalui jalur lain seperti (SBEVBUF %FWFMPQNFOU 1SPHSBN (GDP), yaitu program pengembangan komprehensif yang diperuntukan bagi para lulusan perguruan tinggi terbaik. Salah satu tujuannya adalah untuk mempersiapkan calon pemimpin masa depan Petrosea yang tangguh.
Petrosea also fulfilled its human capital requirements through its Graduate Development Program (GDP), which is a comprehensive development program for the best university graduates. One of the objectives is to prepare the future leaders of Petrosea.
Petrosea merekrut lulusan baru perguruan tinggi dengan berbagai latar belakang pendidikan yang diselaraskan dengan kebutuhan operasional Perusahaan, seperti Teknik atau Operasi Pertambangan, Pemeliharaan Aset, Teknik Sipil-Konstruksi dan Infrastruktur, Rantai Pasokan, Sumber Daya Manusia, Keuangan dan Administrasi.
Petrosea recruited university fresh graduates from various educational backgrounds in line with the Company’s operational requirements, such as Mining Operations and Engineering, Asset Maintenance, Civil Construction and Infrastructure Engineering, Supply Chain, HR, Finance and Administration.
112
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
113
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Selama tahun 2015, sebanyak 32 peserta GDP telah ditempatkan di fungsi-fungsi kerja di dalam Perusahaan.
In 2015, 32 GDP participants were successfully placed at various working units within the Company.
Program Pengembangan Karyawan Secara Internal
Internal Employee Development Program
Pelatihan & Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Capital Training & Development
Operasional usaha sehari-hari didukung oleh kinerja individu secara keseluruhan guna menjalankan strategi Perusahaan. Untuk itu, strategi pengembangan kompetensi karyawan difokuskan guna memastikan ketersediaan sumber daya manusia yang handal dan sesuai baik dari sisi jumlah maupun waktu. Salah satu media pengembangan kompetensi karyawan adalah melalui program pendidikan dan pelatihan. Selain itu Perusahaan juga menerapkan pengelolaan kinerja yang obyektif dan konsisten untuk memastikan keselarasan antara hasil kinerja individu dengan Perusahaan.
Day-to-day operations are managed with a focus on individual performance to comprehensively support the Company’s business strategy. Therefore, employee competency development is aimed to ensure the availability of reliable human capital in terms of numbers and in a timely manner. One of the medias used to develop employee competency is through education and training programs. The Company also implements an objective and consistent performance management to ensure harmony between the individual and Company performance results.
Selain pengembangan karyawan melalui badan sertifikasi dan pelatihan eksternal, Petrosea juga mulai melakukan pengembangan kompetensi karyawan secara internal dengan menggunakan sumber daya internal baik dari sisi fasilitator maupun materi.
Aside from developing employees through external certification and training institutions, Petrosea also started to conduct an internal employee competency development program using internal resources, both from the facilitator and material aspects.
Oleh karena itu, sejak akhir tahun 2014 Perusahaan membentuk 1FUSPTFB 5SBJOFST $MVC (PTC) untuk mendukung hal tersebut di atas dan diterapkan sepenuhnya pada tahun 2015.
Therefore, to support this, the Company formed Petrosea Trainers Club (PTC) at the end of 2014, and was fully implemented in 2015.
Perusahaan senantiasa berupaya menyediakan kesempatan seluas-luasnya bagi karyawan untuk mengembangkan karir melalui program peningkatan kompetensi, kepemimpinan, dan lainnya.
The Company always strives to provide opportunities for employees to develop their careers through competency and leadership enhancement programs, and others.
Tujuan dibentuknya PTC adalah untuk menumbuhkan budaya belajar mengajar, mendukung efisiensi, serta mendorong karyawan khususnya para fasilitator untuk terus membagi ilmu dan pengetahuan yang telah diperoleh. Berikut adalah beberapa materi pelatihan internal yang sudah dilaksanakan sepanjang tahun 2015:
The purpose of forming PTC was to build a learning culture, support efficiency, and encourage employees specifically those who are facilitators, to continuously share the knowledge that they possess. Several internal training materials were delivered during 2015, as follows:
Sepanjang tahun 2015, Perusahaan telah menyelenggarakan berbagai program pendidikan dan pelatihan sesuai dengan unit kerja maupun kebutuhan bisnis Perusahaan, sebagai berikut:
During 2015, the Company conducted various educational and training programs based on with business unit and Company requirements as follows:
Statistik Pelatihan & Pengembangan Training & Development Statistics
Data Statistik Pelatihan & Pengembangan / Training & Development Statistics Data
Realisasi 2015 / 2015 Realization
Topik / Topic
Jumlah Peserta / Total Participants Plan
Jumlah Jam / Total Hours
Actual
%
Plan
Actual
%
Minex Optimization
6
7
117%
144
168
117%
Mine Planning & Minescape Basic
9
8
89%
360
320
89%
Excel Intermediate
10
10
100%
40
40
100%
Minex Foundation & Scheduling
3
5
167%
120
200
167%
Conveyor MHS
20
12
60%
40
24
60%
Basic Tax for Mining Contractors
20
26
130%
40
47
118%
Jumlah Workshop Pelatihan & Pengembangan / Number of Training & Development Workshops
366 program
Xpac Advance
6
4
67%
144
96
67%
Jumlah Peserta / Number of Participants
2.238 peserta
Basic Accounting for Non Accountants
20
23
115%
160
148
93%
Mining for Non Miners
20
16
80%
80
64
80%
Basic Contract & Commercial
20
15
75%
40
30
75%
Oil & Gas Basic Knowledge
20
22
110%
60
66
110%
Proper Packaging for Shipping
20
21
105%
60
63
105%
Healthy Lifestyle
20
13
65%
80
52
65%
Oil & Gas Basic Knowledge
20
15
75%
80
48
60%
Heavy Equipment Rate
20
15
75%
80
60
75%
Procure to Pay (SAP)
20
14
70%
80
53
66%
Excel Intermediate - Batch 2
10
10
100%
40
40
100%
Total
264
234
89%
1.728
1.584
92%
Jumlah Jam Pelatihan / Total Training Hours Jumlah Rata-rata Jam Pelatihan per karyawan / Average Training Hours per Employee
84.803 jam 38 jam per karyawan
114
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Talent Management
Talent Management
Perusahaan menerapkan program talent management yang bertujuan untuk memfasilitasi karyawan yang teridentifikasi memiliki potensi dan mampu dikembangkan lebih lanjut untuk mendukung kemajuan usaha Perusahaan. Talent management juga ditujukan untuk mendukung perencanaan kaderisasi pimpinan di dalam Perusahaan.
The Company has implemented a talent management program that aims to facilitate employees who have potential and can be developed further to support the Company’s business performance. Talent management also supports the Company’s leadership succession plan.
Program talent management diwujudkan melalui:
The talent management program is implemented through the following:
1.
1.
2.
3.
Identifikasi karyawan yang siap dan dapat dikembangkan lebih lanjut. Penerapan penilaian kinerja yang konsisten untuk memastikan karyawan dengan kinerja terbaik dari tahun ke tahun. Penetapan prioritas bagi karyawan internal untuk mengisi posisi yang lowong.
2.
3.
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
115
Identifying talents that are ready for further development. Setting consistent performance assessments to identify employees with the best performances from year to year. Prioritize internal employees to fill vacant positions.
Penilaian Kinerja
Performance Management
Perusahaan melakukan penilaian kinerja berkala dalam rangka membangun budaya untuk mendefinisikan, mengukur dan mengembangkan kinerja setiap karyawan yang pada akhirnya mendukung Perusahaan dalam pencapaian target.
The Company conducts performance management in order to build a culture of defining, evaluating and developing employee performance which will support the Company to reach its targets.
Proses penilaian kinerja ini dilakukan dengan cara komunikasi dua arah yang dilakukan di awal tahun untuk perencanaan, di tengah tahun untuk review pertama dan akhir tahun untuk review akhir menggunakan Key 1FSGPSNBODF *OEJDBUPST (KPI) yang telah ditetapkan di awal tahun.
Performance management was conducted using a twoway communication process in the beginning of the year for planning, in the middle of the year for the first review, and at the end of the year for the final review using Key Performance Indicators (KPI) that were stated at the beginning of the year.
Hubungan Industrial
Industrial Relations
Sebagai industri dengan sifat bisnis yang melibatkan banyak pihak, Petrosea senantiasa memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan ketentuan pemerintah, serta kebijakan yang berlaku baik secara internal maupun eksternal. Dengan lokasi operasional yang terletak di berbagai wilayah dengan berbagai macam latar belakang masyarakat, Perusahaan mengutamakan hubungan dan komunikasi yang baik dengan seluruh pihak terkait, termasuk dengan penduduk lokal, karyawan lokal dan pemerintah lokal daerah setempat.
As an industry with business characteristics that involve many parties, Petrosea continually strives to ensure the Company’s compliance towards government regulations and stipulations, as well as internal and external policies. With operations located in various areas and a wide range of community backgrounds, the Company prioritizes good relations and communications with all parties, including local communities, local employees and local authorities.
Petrosea saat ini memiliki Peraturan Perusahaan yang berlaku di seluruh wilayah kerja yang mengatur mengenai hubungan kerja antara Perusahaan dengan karyawan yang terdaftar di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Selain memiliki peraturan sebagai payung hubungan kerja, Petrosea juga percaya bahwa hubungan industrial yang harmonis harus didukung dengan komunikasi yang efektif dan berkesinambungan antara Perusahaan dengan karyawan.
Petrosea has in place Company Regulations which are applied at all working areas that regulate relations between the Company and its employees, registered with the Ministry of Manpower and Transmigration. In addition to its main regulations, Petrosea also believes in the importance of creating harmonious industrial relations supported by good communication between management and employees.
Komunikasi tersebut diperkuat melalui forum Lembaga Kerjasama (LKS) Bipartit yang merupakan forum komunikasi dan konsultasi seputar ketenagakerjaan yang melibatkan perwakilan manajemen dan karyawan. LKS Bipartit berperan besar dalam mewujudkan hubungan industrial yang harmonis, untuk mendukung kelangsungan kegiatan bisnis demi kebaikan Perusahaan dan karyawan.
This communication is strengthened through the LKS Bipartite forum, which is a communication and consulting forum comprising of representatives from management and employees. LKS Bipartite plays a major role in ensuring harmonious industrial relations to support business continuity for the good of the Company and all employees.
Melalui forum ini, Perusahaan dapat melakukan pengawasan secara langsung guna memastikan bahwa hubungan industrial terpelihara dengan baik. Selain itu, Perusahaan juga melakukan beberapa upaya lainnya agar proses komunikasi antara Perusahaan dan karyawan terjalin dengan baik, diantaranya melalui townhall, Safari Ramadhan dan employee engagement TVSWFZ.
Through this forum, the Company can conduct direct supervision to ensure that industrial relations are maintained properly. Furthermore, the Company also conducts other efforts to ensure that good communication exists, such as townhalls, Safari Ramadhan and the employee engagement survey.
116
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
117
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Employee Engagement Survey
Employee Engagement Survey
Profil Sumber Daya Manusia
Human Capital Profile
Perusahaan melaksanakan survei secara berkala dengan tujuan mengukur tingkat engagement karyawan terhadap Perusahaan. Selain itu survei ini juga digunakan sebagai indikator utama bagi Perusahaan untuk melakukan langkah-langkah perbaikan demi peningkatan engagement karyawan. Peningkatan engagement karyawan akan memberikan kontribusi besar terhadap keberlanjutan kinerja Perusahaan.
The Company conducts a survey periodically to measure the employee engagement level towards the Company. This survey is also used as a main indicator for the Company to implement various improvements to increase the level of employee engagement. Increasing employee engagement will contribute greatly towards the Company’s performance sustainability.
Salah satu kekuatan Petrosea adalah sumber daya manusia yang memiliki latar belakang pendidikan dan kemampuan yang beragam yang secara berantai dan bersinergi mendukung pencapaian Perusahaan.
One of Petrosea’s strengths is the diversity of its human capital educational backgrounds and abilities, which in sequence and synergistically supports the Company’s achievements.
Berikut profil sumber daya manusia Petrosea tahun 2015.
Petrosea’s human capital profile for 2015 is as follows:
The survey was conducted using an online and offline questionnaire. The participants of this survey were focused at the staff level, at the head office and operational locations.
Terdapat peningkatan dari indeks hasil survei di tahun 2015 ini dibandingkan hasil survei sebelumnya di tahun 2013. Di tahun 2013 indeks yang diperoleh adalah 3,2 dari skala 5, sedangkan di tahun 2015 indeks yang diperoleh adalah 3,65 dari skala 5. Hal ini memperlihatkan bahwa upaya-upaya perbaikan yang dilakukan oleh Perusahaan sejak tahun 2013 menunjukkan hasil yang positif.
There was an increase in the survey index results in 2015 compared to the previous survey results in 2013. In 2013, the index achieved was 3.2 from a scale of 5, and in 2015 the index achieved was 3.65 from a scale of 5. This means that various improvement efforts conducted by the Company since 2013 showed positive results.
Profil Sumber Daya Manusia Berdasarkan Tingkat Pendidikan Jumlah karyawan Petrosea berdasarkan tingkat pendidikan sebagian besar adalah lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), yang bekerja sebagai operator dan teknisi mesin. Sedang urutan kedua terbanyak berlatar belakang pendidikan lulusan Sarjana, dengan jumlah 516 karyawan atau 20,34%.
Human Capital Profile Based on Education
Survei ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner baik secara online maupun offline. Peserta survei ini difokuskan untuk karyawan level staff, baik di kantor pusat maupun operasional.
Dana Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Capital Development Funding
Jumlah Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Number of Employees Based on Education Level
2014
Selama 2015, Petrosea telah mengalokasikan dana sebesar Rp1.108.274.619 untuk program pelatihan dan pengembangan karyawan.
During 2015, Petrosea allocated funds of IDR1,108,274,619 for employee training and development programs.
Terjadi penurunan biaya yang signifikan dari tahun sebelumnya tanpa mengurangi kualitas dan jumlah program yang dilaksanakan pada tahun 2015. Hal ini dapat dicapai dengan dimulainya upaya pengembangan karyawan secara internal, melalui program pelatihan internal intensif selama 52 minggu dan memaksimalkan peran 1FUSPTFB5SBJOFST$MVC (PTC).
There was a significant decrease in cost from the previous year without sacrificing the quality and quantity of the programs in 2015. This was achieved due to the efforts to develop employees internally, through the intensive 52 week training program and to maximize the role of Petrosea Trainers Club (PTC).
The majority of Petrosea’s employees are Senior High School (SMA) graduates, and work as operators or machine technicians. The second-largest group by educational background is University graduates, with a total of 516 employees or 20.34%.
78
2015
160 43
281
41
367
596 32
3.189 Karyawan Employees
170 190
Pasca Sarjana (S2) / Master Degree
516
Sarjana (S1) / Bachelor Degree Diploma (D3) / Diploma Degree
2.537 Karyawan Employees
161
Sekolah Menengah Atas (SMA) / Senior High School Sekolah Menengah Pertama (SMP) Junior High School Sekolah Dasar (SD) / Elementary School
1.841
1.250
Lainnya / Others
118
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Profil Sumber Daya Manusia Berdasarkan Usia
Human Capital Profile Based on Age
Pada tahun 2015, mayoritas karyawan Petrosea berusia 31 hingga 40 tahun. Sedang urutan kedua dan ketiga terbanyak adalah kelompok berusia 20 sampai dengan 30 tahun dan kelompok berusia 41 hingga 50 tahun. Sementara kelompok yang berusia 51 sampai dengan 55 tahun ada di urutan keempat.
In 2015, the majority of Petrosea employees were aged between 31 and 40 years old. The second-largest group by age was between 20 and 30 as well as 41 and 50 years old. The group between 51 and 55 years old were the fourth-largest group.
2014
2015
339 686
Karyawan Tetap / Permanent Employee Karyawan Tidak Tetap / Temporary Employee
2.537 Karyawan Employees
1.851 2.850
27 19 105 681
> 55 tahun / > 55 years
669
600
2.537 Karyawan Employees
51 - 55 tahun / 51 - 55 years 41 - 50 tahun / 41 - 50 years 31 - 40 tahun / 31 - 40 years 20 - 30 tahun / < 20 years < 20 tahun / < 20 years
1.381
2014
2015
16 23 119
Karyawan Employees
Number of Employees Based on Employment Status
Karyawan Employees
Number of Employees Based on Age
3.189
Jumlah Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian
3.189
Jumlah Karyawan Berdasarkan Usia
969
119
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
1.117
Profil Sumber Daya Manusia Berdasarkan Status Kepegawaian
Human Capital Profile Based on Employment Status
Dari jumlah karyawan Petrosea berdasarkan status kepegawaian sebagian besar merupakan karyawan tetap. Namun, dengan kondisi perekonomian yang kurang kondusif beberapa waktu terakhir serta berimbas pada kelangsungan bisnis Perusahaan, Petrosea harus mengambil kebijakan penyesuaian pada jumlah karyawan tetapnya. Sedangkan perkembangan jumlah karyawan tidak tetap Petrosea menunjukkan peningkatan pada tahun 2015.
The largest numbers of Petrosea employees are permanent employees. However, in light of the continued economic downturn, and in order to ensure the Company’s business continuity, Petrosea had to adjust the number of their permanent employees. Meanwhile, the number of non-permanent employees increased in 2015.
Profil Sumber Daya Manusia Berdasarkan Jenis Kelamin
Human Capital Profile Based on Gender
Perusahaan senantiasa berkomitmen memberikan kesempatan yang setara kepada calon karyawan untuk diterima bekerja tanpa membedakan jenis kelamin. Dari sisi jumlah karyawan berdasarkan jenis kelamin, sebagian besar karyawan Petrosea didominasi oleh Pria. Pada tahun 2015, Perusahaan menerima karyawan wanita sebanyak 26 orang dan dengan total jumlah karyawan wanita sekitar 8,85% dari total karyawan Petrosea. Adapun porsi karyawan pria dan wanita di Petrosea masing-masingnya menjadi sebanyak 92,43% dan 7,57%.
The Company is committed to providing equal opportunities to potential employees regardless of gender. In terms of total gender, the Company’s workforce is dominated by male employees. In 2015, the Company recruited 26 female employees, bringing the proportion of female employees in the workforce to 8.85%. The male and female employee proportion at Petrosea is 92.43% and 7.57%.
Jumlah Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin Number of Employees Based on Gender
2014 257
2015 192 Pria / Male
3.189 Karyawan Employees
2.932
2.537 Karyawan Employees
2.345
Wanita / Female
120
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
121
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Teknologi Informasi & Komunikasi Information & Communication Technology
Profil Sumber Daya Manusia Berdasarkan Daerah Asal
Human Capital Profile Based on Origin
Penerimaan karyawan dari lingkungan sekitar tetap menjadi kebijakan sumber daya manusia Petrosea. Pada tahun 2015, Perusahaan mempekerjakan karyawan lokal sebanyak 1.561 orang atau sekitar 61,53% dari keseluruhan karyawan Petrosea. Sedangkan 38,47% lainnya merupakan karyawan non-lokal atau sebanyak 976 orang.
The recruitment of employees from surrounding areas remains a mainstay of Petrosea’s human capital policy. In 2015, Petrosea employed 1,561 local people, or 61.53% of the total workforce. Meanwhile, 38.47% of the workforce was non-local or 976 employees.
In 2015, Petrosea successfully integrated SAP into the system of one of the Company’s largest spare parts suppliers – Caterpillar (CAT). This development resulted in significant efficiency savings in the process of spare parts purchases from CAT, both in terms of time and money.
Jumlah Karyawan Berdasarkan Daerah Asal (Lokal & Non-Lokal) Number of Employees Based on Origin (Local & Non-Local)
2014
2015
Karyawan Lokal / Local Employee
976 1.358
3.189
2.537
Karyawan Employees
Karyawan Non-Lokal / Non-Local Employee
Karyawan Employees
1.831
Di tahun 2015 Petrosea berhasil mengintegrasikan SAP dengan sistem dari salah satu pemasok suku cadang terbesar Perusahaan, yakni Caterpillar (CAT). Pengembangan menghasilkan efisiensi yang sangat signifikan dari sisi waktu maupun biaya dalam proses pembelian suku cadang ke CAT.
1.561
Teknologi Informasi & Komunikasi (ICT) memegang peranan sebagai salah satu CVTJOFTT FOBCMFS penting yang memastikan proses dan mekanisme usaha dan operasional berjalan. Pengelolaan ICT berfokus pada perbaikan proses-proses informasi bisnis dalam pengambilan keputusan dan peningkatan efisiensi. Peran ICT dalam memanfaatkan teknologi lintas WBMVF chain adalah untuk menghasilkan sinergi dalam aplikasi dan infrastruktur, agar dapat mencapai keunggulan dalam kinerja bisnis pada saat tim manajemen menerapkan inisiatif kebijakan.
Information & Communication Technology (ICT) plays a role as an important business enabler in ensuring the correct functioning of operational and business processes and mechanisms. ICT management is focused on improving business information processes in decisionmaking and efficiency enhancement. The role of ICT in taking advantage of technology in the value chain is to create synergy in applications and infrastructure, allowing business performance excellence when management teams implement policy initiatives.
Fungsi ICT di Petrosea dijalankan sebagai 4IBSFE Service Organization (SSO) di dalam Indika Energy Group. Sebagai penyedia jasa internal, ICT memberikan berbagai layanan yang mencakup analisis, desain, persiapan, pelaksanaan, dukungan dan pemeliharaan yang diperlukan sesuai dengan Service Level Agreement (SLA) yang telah disepakati. ICT juga mengadakan kajian rutin terhadap efisiensi dan efektivitas layanannya.
ICT functions at Petrosea are carried out as a Shared Service Organization (SSO) within Indika Energy Group. As an internal service provider, ICT provides services including analysis, design, implementation, support and maintenance in line with a previously set Service Level Agreement (SLA). ICT also routinely carries out testing of its service efficiency and effectiveness.
122
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Kerangka kerja ICT digambarkan dengan jelas dalam “Rumah ICT”.
The ICT work framework is clearly elaborated in “Rumah ICT”, or “ICT House”.
Dashboard & Portals Enterprise Resources Planning - Human Resources Management System Corporate Wide Initiative
Resources
Services
Infrastructure
Mineral
Contract Mining Solutions
Logistic Solutions
Resources
EPC Solutions
Power & Gas Solutions
Solutions
O&M Solutions
Business Initiatives Technology - Infrastructure and System Standardization Data Center Centralization - Asset and Licensse Management
Infrastructure & Services Atap
Roof
Menggambarkan berbagai hal yang diperlukan manajemen untuk mengambil keputusan. Hal ini mencakup EBTICPBSE BOE QPSUBM pada bagian atas struktur, dan sejalan dengan &OUFSQSJTF 3FTPVSDFT 1MBOOJOH (ERP).
Illustrates the aspects needed by management to make decisions, covering the dashboard and portal at the top of the structure, in line with Enterprise Resources Planning (ERP).
Pilar
Pillars
Menggambarkan bisnis pilar Indika Energy Group yaitu sumber daya energi, jasa energi, dan infrastuktur energi, yang memiliki spesialisasi dan keanekaragaman sistem aplikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik masing-masing unit bisnis.
Illustrates the Indika Energy Group’s business pillars, which are energy resources, energy services and energy infrastructure, each with its own application system in line with the specific needs of each business unit.
Fondasi
Foundation
Menggambarkan infrastruktur ICT yang tangguh dan memungkinkan berjalannya bagian pilar dan atap dengan baik. Bagian ini juga mencerminkan visi ICT untuk menciptakan sarana komunikasi dan kolaborasi yang handal.
Illustrates the sufficient ICT infrastructure that allows the pillars and roof to function properly. This section also reflects the ICT vision of creating a reliable means of collaboration and communication.
123
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Tata Kelola ICT
ICT Governance
Tata kelola ICT dilaksanakan oleh 4UFFSJOH $PNNJUUFF ICT yang bertugas memberikan pengarahan, strategi yang telah disepakati dan pengawasan tingkat tinggi terhadap efisiensi dan efektivitas ICT sebagai SSO, serta kepatuhan kebijakan yang terkait dengan sasaran dan tujuan Perusahaan. 4UFFSJOH $PNNJUUFF ICT memiliki wewenang terhadap penyusunan dan pelaksanaan strategi, pengaturan prinsip dan persetujuan kebijakan, prioritas dan investasi proyek ICT dalam grup, guna memastikan kepatuhan unit-unit bisnis terhadap prinsip, kebijakan dan model operasional ICT.
ICT governance is carried out by the ICT Steering Committee, which is tasked with guiding previously set strategy and monitoring the efficiency and effectiveness of ICT as an SSO, as well as ensuring compliance with policy and the Company’s goals. The ICT Steering Committee has the authority to formulate and implement strategy and regulate policy principles and provisions including ICT project investment and priorities within the group. This is conducted in order to ensure that each business unit acts in line with ICT operational principles, policies and models.
Di tahun 2015, ICT melakukan beberapa inisiatif perbaikan yang meliputi aspek strategi TI, optimalisasi operasional, juga aspek yang berkaitan dengan kebijakan dan tata kelola TI.
In 2015, ICT carried out a number of improvements to its IT strategy, operational optimization and also aspects related to IT governance policy.
Pada awal tahun 2015 ICT melakukan evaluasi strategi TI melalui proyek OCTOPUS (PQUJNJ[BUJPO PG DPTU PQFSBUJPOT QFPQMF BOE TUSBUFHZ). Lingkup dari proyek ini mencakup perencanaan beberapa tahun ke depan sehubungan dengan aspek aplikasi bisnis, pengembangan infrastruktur serta optimalisasi sumber daya agar mampu mengikuti perubahan, tantangan dan arahan dari startegi bisnis Perusahaan.
Early in 2015, ICT evaluated IT strategy through the OCTOPUS (optimization of cost, operations, people and strategy) project. This project covered plans for future years in connection to business applications, infrastructure development and resource optimization, in order to be able to sustain changes and challenges and carry out the Company’s business strategy.
Pada tahun ini juga terdapat beberapa penyesuaian terhadap kebijakan TI yang berkaitan dengan pengamanan data dan informasi Perusahaan melalui pengaturan penggunaan perangkat TI antara lain pengaturan hak akses, transfer data, dan penggunaan akun pengguna.
IT policy was, furthermore, brought into line with the Company policy regarding information and data security through regulations on the application of IT equipment, covering access, data transfer and account usage.
Sebagai bagian dari perbaikan yang berkesinambungan, secara periodik ICT menyelenggarakan survei kepuasan pengguna. Tahun ini, survei diadakan pada bulan November dan diikuti oleh lebih dari 50% pengguna yang ada di berbagai lokasi geografis Group di Indonesia.
As part of continues improvement, ICT periodically carries out user satisfaction surveys. In 2015, the survey was carried out in November, participated by more than 50% of users in various areas across Indonesia where the Group operates.
124
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Pengembangan Sistem ICT
ICT System Development
Di tahun 2015, Petrosea memiliki 24 program pengembangan untuk sistem TI. Ke-24 program tersebut meliputi pengembangan untuk membantu dan meningkatkan efisiensi pekerjaan di beberapa departemen dalam Petrosea yaitu:
In 2015, Petrosea had 24 IT system development programs in place. These programs aimed to assist the enhancement of work efficiency in several Petrosea’s departments, namely:
t t t t t t t
Dari 24 program ini, empat merupakan program utama yang memiliki dampak paling besar terhadap operasional Petrosea, yakni: 1
2.
3.
4.
t t t t t t t
"TTFU.BOBHFNFOU #VTJOFTT%FWFMPQNFOU &OHJOFFSJOH1SPKFDU.BOBHFNFOU )VNBO$BQJUBM(FOFSBM"GGBJST )FBMUI4BGFUZ&OWJSPONFOU $POUSBDU.JOJOH 1FUSPTFB-PHJTUJDT4VQQPSU4FSWJDFT
"TTFU.BOBHFNFOU #VTJOFTT%FWFMPQNFOU &OHJOFFSJOH1SPKFDU.BOBHFNFOU )VNBO$BQJUBM(FOFSBM"GGBJST )FBMUI4BGFUZ&OWJSPONFOU $POUSBDU.JOJOH 1FUSPTFB-PHJTUJDT4VQQPSU4FSWJDFT
Of these 24 programs, four constituted main programs with the largest impact on Petrosea’s operations, which are:
Implementasi sistem AMT (Asset Management Tool), yang memainkan peranan yang sangat penting bagi departemen Asset Management dalam mengelola investasi alat berat di Petrosea.
1.
Pengembangan sistem HSE yang sudah beroperasi di Petrosea, yang dilakukan tahun 2015 untuk sistem HSE berkaitan dengan input dari hasil audit berkala mengenai OPODPOGPSNBODF SJTL assessment dan legal register.
2.
Pengembangan Fleet Management System (FMS) yang terus dikembangkan dari sisi EBTICPBSE dan reporting untuk mendukung SFBMUJNF EFDJTJPO NBLJOH dari manajemen operasional di lokasi proyek.
3.
Pengembangan 1FUSPTFB#BTF.BOBHFNFOU4ZTUFN (PBMS), yang merupakan aplikasi B2B (#VTJOFTTUP #VTJOFTT) dimana seluruh klien POSB melakukan permintaan material maupun jasa melalui aplikasi ini. Pengembangan besar dilakukan di tahun 2015 untuk mengakomodasi waste management service.
4.
Implementation of the Asset Management Tool (AMT) system. This application plays an important role in the Asset Management department to manage Petrosea’s heavy equipment investments. Development of the HSE system already in place within Petrosea. This development was carried out in 2015 for the HSE system in connection with input from regular audit results relating to nonconformance, risk assessment and legal register. Development of the Fleet Management System (FMS). Since FMS was used at Petrosea’s mining sites, this system has been continually developed in terms of its dashboard and reporting elements in order to support real-time decision-making by the site’s operational management. Development of Petrosea Base Management System (PBMS). This B2B (Business to Business) application allows POSB clients to request materials and services through this application. A major development was carried out in 2015 to accommodate the Company’s waste management service.
125
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Selain pengembangan di sisi sistem TI, pada tahun 2015, Petrosea juga melakukan beberapa program pengembangan di sisi infrastruktur, di antaranya yang utama adalah:
In addition to the development of IT systems, Petrosea also oversaw several infrastructure development programs in 2015, including the following major developments:
a.
4FUVQ SFEVOEBOU MJOL untuk semua lokasi proyek, yang dilakukan untuk menjamin keberlangsungan pekerjaan di lokasi proyek dan komunikasi dengan kantor pusat jika terjadi gangguan di salah satu QSPWJEFS.
a.
Establishment of redundant links at all sites. This was done to guarantee the continuity of operations at sites and communication with the head office in case of network problems.
b.
Implementasi WJEFP WPJDF DPOGFSFODF yang dilakukan untuk mencari solusi yang lebih cost efficient untuk WJEFP WPJDF DPOGFSFODF antara kantor pusat dengan lokasi proyek.
b.
Implementation of video / voice conference. This project aimed to obtain a more cost efficient solution in carrying out video / voice conferences between all Company project sites and offices.
c.
Pemindahan beberapa server di lokasi proyek ke data center di kantor pusat, yang dilakukan untuk konsolidasi investasi infrastruktur yang lebih efisien dan untuk meningkatkan tingkat ketersediaan layanan infrastruktur di Petrosea.
c.
Moving of several servers from sites to the data center. This process aimed to consolidate infrastructure investment in a more efficient way in order to enhance Petrosea’s infrastructure service level.
Implementasi SAP
SAP Implementation
Petrosea mengimplementasikan SAP sebagai sistem &OUFSQSJTF 3FTPVSDF 1MBOOJOH (ERP) yang mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis operasional Perusahaan. Sistem SAP di Petrosea terus dikembangkan untuk mendukung dinamika usaha Perusahaan.
Petrosea has implemented SAP as its Enterprise Resources Planning (ERP) system which integrates all operational business functions within the Company. Petrosea’s SAP system is continuously developed to support the Company’s business dynamics.
Sepanjang tahun 2015, terdapat 45 program pengembangan yang berkaitan dengan SAP. Pengembangan paling banyak dilakukan di area:
Throughout 2015, 45 programs were developed in connection with SAP. The areas with the most developments were:
a.
4VQQMZ $IBJO .BOBHFNFOU (MM Module), yang meliputi pembuatan beberapa laporan untuk monitoring inventory dan FYQFEJUJOH QSPDFTT, pembuatan VQMPBE UPPMT untuk mempercepat proses data input dalam jumlah besar, pengembangan bagian service progress dan setup konfigurasi untuk pembukaan lokasi proyek baru.
a.
Supply Chain Management (MM Module), which covered the formulation of reports for monitoring inventory and expediting process, creation of upload tools to speed up input of large amounts of data, developments in service progress and establishment of configuration for the opening of new sites.
126
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
127
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Kesehatan Keselamatan Kerja & Lingkungan Health Safety & Environment
b.
Asset Management (1. .PEVMF), yang mengembangkan EBUB FYDIBOHF antara sistem AMT dengan SAP untuk keperluan CVEHFUJOH, forecasting dan analisa FRVJQNFOU DPTU MJGF cycle. Pengembangan beberapa laporan untuk memonitor utilisasi alat berat, ketersediaan alat, perawatan berkala, material forcasting untuk suku cadang dan proses warranty claim yang memiliki dampak besar terhadap cost efficiency.
b
Asset Management (PM Module), which developed data exchange between the AMT system and SAP for budgeting, forecasting and equipment cost life cycle analysis. The development of several reports to monitor heavy equipment use, mechanical availability, regular maintenance, material forecasting for spare parts and warranty claims processes with a major impact on cost efficiency.
c.
Finance & Accounting ('* $0 14 .PEVMF), yang berhasil mengintergrasikan fungsi pembayaran dengan DPSQPSBUFFCBOLJOH dari HSBC, pembuatan laporan untuk keperluan analisa biaya yang berkaitan dengan BTTFUSFGVSCJTINFOUdan moving average price.
c.
Finance & Accounting (FI, CO, PS Module), which was able to integrate payment functions with corporate e-banking from HSBC, formulating reports on cost analysis requirements relating to asset refurbishment and moving average price.
Kesuksesan pengembangan SAP paling besar di tahun 2015 adalah dengan berhasil mengintegrasikan SAP dengan sistem dari salah satu pemasok suku cadang terbesar Petrosea yakni Caterpillar (CAT). Pengembangan menghasilkan efisiensi yang sangat signifikan dari sisi waktu maupun biaya dalam proses pembelian suku cadang ke CAT.
The excellent achievement in SAP development in 2015 was the integration of SAP Petrosea into the system of one of the Company’s largest spare parts suppliers, namely Caterpillar (CAT). This development resulted in significant efficiency savings in the process of spare part purchases from CAT, both in terms of time and money.
Petrosea melaksanakan K3L melalui program pencegahan kecelakaan kerja, manajemen risiko yang bijaksana, pemenuhan terhadap peraturan perundangundangan, kepemimpinan dan peningkatan yang berkelanjutan, perlindungan lingkungan, dan fokus pada program pemenuhan sistem pengelolaan K3L. Petrosea’s HSE is implemented through occupational accident prevention, prudent risk management, compliance with laws and regulations, sustainable leadership and enhancement, protection of the environment, and focusing on HSE management system program.
Kebijakan
Policy
Bagi Petrosea yang bergerak di industri berbasis eksplorasi menggunakan mesin besar dan peralatan berat, Keselamatan, Kesehatan Kerja & Lingkungan (K3L) merupakan prioritas tertinggi dan tidak dapat dikompromi. Perusahaan terus berupaya menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari kecelakaan kerja, memastikan keselamatan karyawan terutama di wilayah operasional serta memastikan fungsi dan kelengkapan peralatan kerja yang baik dan aman. Kebijakan K3L Petrosea juga memastikan penggunaan mesin dan alat berat tidak akan membahayakan atau merusak lingkungan sekitar.
As a Company in the exploration-based industry using large vehicles and heavy machinery, Health, Safety & Environment (HSE) is a core and uncompromised priority for Petrosea. The Company constantly strives to create a work environment free from accidents, ensuring employee safety in operational areas and safe and proper functions of machinery and equipment. Petrosea’s HSE policy also ensures that the use of machinery and equipment does not endanger or damage the surrounding environment.
Salah satu landasan utama K3L Petrosea adalah prinsip manajemen mutu, yang meliputi proses bisnis, kebijakan, prosedur, tercakup dalam Sistem Manajemen Mutu Petrosea (PQMS).
One of the bases of Petrosea’s HSE is the principle of quality management, covering business processes, policies and procedures, included in the Petrosea Quality Management System (PQMS).
Selama lebih dari 15 tahun, Petrosea telah mempertahankan sertifikat standar mutu internasional ISO 9001:2008, OHSAS 18001:2007, dan ISO 14001:2004 untuk cakupan usaha:
For more than 15 years, Petrosea has maintained international standard certifications of ISO 9001:2008, OHSAS 18001:2007 and ISO 14001:2004 for the following business aspects:
128
t t t t
t t
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
.BOBKFNFOQSPZFL 0QFSBTJVTBIBUBNCBOH 1FSBODBOHBO LPOTUSVLTJ EBO JOTUBMBTJ QSPZFL jasa rekayasa multidisiplin 1FSBODBOHBO LPOTUSVLTJ EBO JOTUBMBTJ QSPZFL jasa pasokan bagi operasi lepas pantai termasuk penanganan kargo +BTB MPHJTUJL QBEB TFLUPS NJHBT NJOFSBM tambang dan infrastruktur *OEVTUSJNBOVGBLUVS
t t t t
t t
1SPKFDUNBOBHFNFOU .JOJOHPQFSBUJPOT %FTJHO DPOTUSVDUJPO BOE JOTUBMMBUJPO PG multidisciplinary engineering service projects %FTJHO DPOTUSVDUJPO BOE JOTUBMMBUJPO PG TVQQMZ services for offshore operations, including cargo handling -PHJTUJDT TFSWJDFT GPS UIF PJM HBT NJOFSBMT mining and infrastructure sectors .BOVGBDUVSJOH
129
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Tahun 2015, implementasi K3L meliputi:
In 2015, HSE implementation covered:
t
1FSQBOKBOHBO TFSUJåLBU *40 VOUVL Sistem Manajemen Lingkungan pada 20 Mei 2015.
t
&YUFOTJPO PG *40 DFSUJåDBUJPO GPS Environment Management System on 20th May 2015.
t
1FOHVMBTBO UFSIBEBQ ,FCJKBLBO ,- VOUVL memasukan persyaratan dari standar ESDM, SMK3, OHSAS 18001 & ISO 14001, dan Kebijakan K3L Indika Energy.
t
)4&QPMJDZSFWJFXUPJODMVEFSFRVJSFNFOUTGSPN ESDM, SMK3, OHSAS 18001 & ISO 14001 standards and Indika Energy’s HSE Policy.
Strategi K3L
HSE Strategy
t
t
*NQSPWFNFOU PG )4&T SJTL NBOBHFNFOU including the PHASES database enhancement.
Peningkatan dan penerapan K3L di Perusahaan merupakan wujud komitmen manajemen untuk memberikan perlindungan terhadap kepentingan internal dan eksternal, terutama yang berada di wilayah operasional. Implementasi K3L di Petrosea dilaksanakan melalui program berikut ini:
Application and enhancement of HSE within the Company serves as form of the management’s commitment to protect internal and external interests, especially at operational areas. Petrosea’s HSE is implemented through the following programs:
1FSCBJLBO QSPHSBN QFOHFMPMBBO SJTJLP ,- termasuk dengan peningkatan EBUBCBTF PHASES.
t
1FSUFNVBO-FHBM$PNNJUUFFEJMBLTBOBLBOQBEB 9 April dan 17 November 2015.
t
-FHBM $PNNJUUFF NFFUJOHT DPOEVDUFE PO th April and 17th November 2015.
t
1FNCBOHVOBO EBO QFMBLTBOBBO ,- objective, UBSHFUQSPHSBN 2015.
t
%FWFMPQNFOU BOE JNQMFNFOUBUJPO PG )4& objectives, targets & programs in 2015.
t
1FMBLTBOBBO QSPHSBN QFNCJOBBO ,- VOUVL meningkatkan kepemimpinan dan budaya K3L.
t
%FWFMPQNFOUPG)4&QSPHSBNTUPFOIBODF)4& leadership and culture.
t
.FOHFNCBOHLBO NBUSJLT QFMBUJIBO VOUVL EJ implementasi di internal dan eksternal.
t
%FWFMPQNFOU PG USBJOJOH NBUSJY UP CF implemented both internally and externally.
t
#FSCBHBJBLUJåUBT)4&$PNNJUUFF
t
7BSJPVT)4&$PNNJUUFFBDUJWJUJFT
t
3FTUSVLUVSJTBTJEPLVNFO,-
t
)4&EPDVNFOUBUJPOSFTUSVDUVSJOH
t
1FMBLTBOBBOMBUJIBOUBOHHBQEBSVSBUEJTFMVSVI proyek termasuk kantor pusat, pelatihan tim tanggap darurat dan berpartisipasi dalam 3FTDVF $IBMMFOHF
t
&NFSHFODZ SFTQPOTF USBJOJOH GPS BMM QSPKFDUT including the head office, emergency team training and participation in the Rescue Challenge.
t
"VEJU ,- JOUFSOBM EJMBLTBOBLBO TFCBOZBL EVB kali untuk setiap proyek dan audit eksternal oleh SGS untuk OHSAS 18001 dan ISO 14001.
t
*OUFSOBM )4& BVEJU PO UXP PDDBTJPOT GPS FBDI project and external audit by SGS for OHSAS 18001 and ISO 14001.
t
Management review dilakukan setiap bulan di setiap proyek dan lini bisnis.
t
.POUIMZ NBOBHFNFOU SFWJFXT PG FBDI QSPKFDU and business line.
t
t
t t
t t
1SPHSBNQFODFHBIBOLFDFMBLBBOLFSKBo'BUBMJUZ (0), LTIR (0,00), TRIR (0,9), RIR (2,00), MEI (0), SPI (0) .BOBKFNFO SJTJLP o TFNVB CBIBZB IB[BSE) diidentifikasi, ditinjau/dianalisa dan dikontrol sampai level terendah 1FNFOVIBO UFSIBEBQ QFSBUVSBO QFSVOEBOHBO dan ketentuan lainnya ,FQFNJNQJOBO EBO QFOJOHLBUBO ZBOH berkelanjutan – peningkatan kualitas upaya program K3L dan perilaku keselamatan 1FSMJOEVOHBOMJOHLVOHBO 'PLVTQSPHSBNQFNFOVIBOTJTUFNQFOHFMPMBBO keselamatan & kesehatan kerja – 100%
t
t
t t
t t
0DDVQBUJPOBM BDDJEFOU QSFWFOUJPO QSPHSBN o Fatality (0), LTIR (0.00),TRIR (0.9), RIR (2.00), MEI (0), SPI (0) 3JTL NBOBHFNFOU o BMM IB[BSET BSF JEFOUJåFE followed up and mitigated to the lowest possible level $PNQMJBODFXJUIMBXTBOESFHVMBUJPOTBOEPUIFS provisions 4VTUBJOBCMF MFBEFSTIJQ BOE FOIBODFNFOU o quality enhancement through occupational health and safety measures 1SPUFDUJPOPGUIFFOWJSPONFOU 'PDVTPOPDDVQBUJPOBMIFBMUITBGFUZo
Implementasi K3L
HSE Implementation
Petrosea secara berkelanjutan memastikan implementasi standar K3L berjalan di seluruh operasional Perusahaan. Secara konsisten Perusahaan memonitor pelaksanaan implementasi dan hasilnya digunakan sebagai sumber data untuk melakukan perbaikan ataupun perubahan yang dibutuhkan agar K3L berjalan dengan optimal.
Petrosea continually ensures that HSE standards are properly implemented in all Company operations. The Company consistently monitors implementation and the results are used as a source of data to develop necessary improvements or amendments.
Sepanjang tahun 2015, Petrosea berhasil meraih beberapa pencapaian dalam implementasi K3L. Data yang diperoleh menunjukan peningkatan di beberapa aspek sekaligus menunjukan kinerja aspek lain yang masih harus lebih diperhatikan.
Petrosea recorded several HSE achievements during 2015. The data collection indicated improvements in several aspects, though there was room for improvement in other aspects.
130
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Berikut data kegiatan HSE selama tahun 2015: HSE Performance
Below is the 2015 HSE activities data: 2014
Lagging Indicator
External
2015
Limit
Actual
Limit
131
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Actual
1.
Zero Accident, Prevention and Control of HIV-AIDS in the Workplace from Governor of East Kalimantan for ABN, KJA & GBP
5th February 2015
2.
Petrosea achieved “GOLD” predicate for QHSE from PT Kideco Jaya Agung
12th February 2015
Number of Fatalities
0
0
0
0
3.
ABN Project won the ERT competition conducted for all ABN contractors
12th February 2015
Lost Time Injury Rate (LTIR)
0.00
0.00
0.00
0.00
4.
25th-27th February 2015
Total Recordable Injury Rate (TRIR)
0.90
1.92
0.90
0.78
Serious Potential Incident (SPI)
0
0
0
0
POSB participation in the 2015 Balikpapan Fire Rescue Challenge a. The Best Team Performance b. 1st place for Individual Skills c. Runner up for Mass Casualty Rescue d. Runner up for Water Rescue
5.
POSB received an HSE Achievement Award from Mubada Petroleum Indonesia in recognition of its HSE Performance 2014 with no recordable accidents
27th April 2015
6.
Recertification (extended) ISO:14001 Environment Management System
20th May 2015
7.
POSB received PROPERDA GREEN category from the Governor of East Kalimantan
5th June 2015
8.
POSB achieved PLATINUM award from the Ministry of Manpower for the Preventing & Control HIV AIDS in the workplace program
3rd July 2015
9.
Zero Accident Award from the Ministry of Manpower a. 14,424,722 Man Hours LTI Free for ABN Project b. 4,681,453 Man Hours LTI Free for KJA Project c. 3,922,250 Man Hours LTI Free for POSB d. 2,876,958 Man Hours LTI Free for GBP Project
10th September 2015
10.
HSE Award for the Prevention program of HIV/AIDS from the Ministry of Manpower a. POSB - Platinum award b. ABN Project - Gold award c. Kideco Project - Silver award
10th September 2015
11.
Mining Safety Award from the Ministry of Energy and Mineral Resources
17th September 2015
Note / Catatan Rates = Jumlah kejadian setiap 1 juta jam kerja LTI = Cedera berakibat hilangnya hari kerja TRI = Cedera memerlukan penanganan medis, tetapi dapat kembali kerja pada hari yang sama
HSE Performance Leading Indicator Positive Operational Safety Target (POST)
2014
2015
Target
Actual
95%
97.9%
Target
Actual
95%
98.5%
Note / Catatan POST = Upaya pengukuran implementasi/pelaksanaan program K3L (HSE)
Penghargaan K3L
HSE Recognition
Sepanjang tahun 2015, Petrosea berhasil meraih berbagai penghargaan internal dan eksternal sebagai bukti komitmen bisnis Perusahaan. Penghargaan tersebut antara lain:
In 2015, Petrosea received a number of internal and external awards, as recognition of the Company’s business commitment. The awards are as follows:
No.
Awards
Date
Internal 1.
POSB for achieving 4 Million Man Hours LTI Free
23th January 2015
2.
KJA Project for achieving 5 Million Man Hours LTI Free
28th January 2015
3.
ABN Project for achieving 15 Million Man Hours LTI Free
30th January 2015
4.
ABN Project for achieving 16 Million Man Hours LTI Free
24th May 2015
5.
KJA Project for achieving 6 Million Man Hours LTI Free
29th May 2015
6.
Kariangau Project for achieving 1 Million Man Hours LTI Free
29th June 2015
7.
KJA Project for achieving 7 Million Man Hours LTI Free
27th September 2015
8.
POSB for achieving 5 Million Man Hours LTI Free
9th October 2015
Dampak Keuangan
Financial Impacts
Berikut adalah dampak keuangan dari beberapa program K3L Perusahaan selama tahun 2015:
Following are the financial impacts of the Company’s HSE programs throughout 2015:
No.
Alokasi Dana / Funds Allocation
USD
IDR
1
Pelatihan & Seminar / Training & Seminars
50.836,00
701.282.620,00
2
Biaya Alat Preventif Kebakaran / Fire Prevention Equipment
90.513,66
1.248.635.939,70
3
Biaya Alat Pelindung Diri / Safety Equipment
46.732,84
644.679.527,80
4
Biaya Klinik & Medis / Clinic & Medical
371.068,76
5.118.893.544,20
5
Biaya Audit K3L / HSE Audit
10.713,63
147.794.525,85
6
Biaya Lisensi & Permit K3L / HSE Permits & Licenses
96.700,32
1.333.980.914,40
7
Biaya lainnya (donasi acara K3L, konsultasi ahli profesional K3L, analisa air, limbah, dsb) / Other costs (HSE events, HSE professional consultancy, water analysis, waste, others)
28.760,02
396.744.475,90
695.325,23
9.592.011.547,85
Jumlah / Total
Pengalokasian dana pengelolaan K3L tidak berdampak signifikan bagi kinerja keuangan Perusahaan.
HSE funds allocation had no significant impact on the Company’s financial performance.
132
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
133
Manajemen Aset Asset Management
Asset Management Group (AMG) di Petrosea bertugas mengevaluasi dan melaksanakan proses pengelolaan seluruh aset yang memiliki nilai ekonomis, nilai komersial, dan nilai tukar, demi mendukung tercapainya tujuan Perusahaan. The duties of Petrosea’s Asset management Group (AMG) covers asset management evaluation and implementation, for all assets that have economic, commercial, and exchange rate value. The tasks are aimed to achieve the Company’s goals. Pelaksanaan Manajemen Aset
Asset Management Implementation
Kegiatan AMG di Petrosea meliputi pengkajian internal atas sejumlah persoalan dasar monitoring performance secara berkesinambungan, dan sekaligus penerapan standarisasi pemonitoran kerja perawatan alat berat di semua proyek kerja.
The AMG activities in Petrosea cover sustainable internal review on monitoring performance basic issues, and at the same time the implementation of monitoring standardization of heavy equipment work maintenance in all projects.
Pada tahun 2015, AMG melaksanakan berbagai kegiatan yang telah masuk sebagai rencana usaha, termasuk melaksanakan hasil evaluasi dan tahapan pengembangan lanjutan di 2016. Uraiannya adalah sebagai berikut:
In 2015, AMG executed several activities included in the business plan, including the implementation of evaluation results and advanced development stages in 2016. The description is as follows:
Tindak Lanjut Proses Telaah Internal Di tahun 2015 AMG melaksanakan kajian internal atas sejumlah persoalan dasar monitoring performance sekaligus menerapkan standarisasi monitoring kerja perawatan alat berat di semua proyek kerja dengan tujuan menetapkan acuan pembanding dan memudahkan penentuan kinerja. Hal ini sebagai langkah lanjutan untuk penerapan standar ISO – 55001.
Follow Up of Internal Review Process In 2015, AMG conducted internal review on monitoring performance basic issues and at the same time implemented standardization for the monitoring of heavy equipment work maintenance in all projects, with the aim to determine comparison reference and facilitate performance determination. This is done as advanced stages of the ISO – 55001 standard implementation.
Proyek Supply Chain Transformation (SCT) & Standarisasi Sumber Data Untuk menjaga keberlangsungan proyek Transformasi Rantai Pasokan atau 4VQQMZ $IBJO 5SBOTGPSNBUJPO project, di 2015 pelaksanaan koordinasi mingguan terus dilakukan antara seluruh unit kerja terkait di seluruh lokasi kerja, meliputi kantor pusat, kantor Balikpapan dan site. Selain indikator statistik yang membaik, tingkat masalah ketersediaan suku cadang yang menurun menunjukan perencanaan yang terintegrasi menghasilkan manfaat yang dituju.
Supply Chain Transformation (SCT) Project & Data Resources Standardization To maintain the continuity of the Supply Chain Transformation project, weekly coordinations were held in 2015 between all related operating units at all work locations, including the head office, Balikpapan office and project sites. Apart from improved statistics indicators, reduced problems on spare parts availability indicated that the integrated planning has provided the intended results.
Pencapaian lain adalah tersedianya unit kerja pengolah dan penyedia data di kantor pusat, sehingga dapat memastikan satu sumber data dan satu hasil yang dipergunakan di seluruh unit kerja AMG.
Other achievements are the provision of processing operating unit and data provider at the head office, hence can ensure centralized data resources and results, which can be applied in all AMG operating unit.
Kantor & Workshop yang Terintegrasi Sesuai dengan rencana 2014, pada tahun 2015 AMG memastikan integrasi dengan kantor regional di Kariangau, Balikpapan. Dengan demikian, unit kerja pemeliharaan utama alat berat, pusat pelatihan internal, dan seluruh unit kerja penunjang akan bekerja di lokasi yang terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas komunikasi.
Integrated Offices & Workshops In accordance with 2014 plan, in 2015 AMG ensured the integration with regional office of Kariangau, Balikpapan. As such, the operating unit of heavy equipment core maintenance, internal training center, and all supporting units will work in an integrated location so as to improve efficiency and communication effectiveness.
Melalui fasilitas terintegrasi ini, AMG merencanakan akan mengimplementasikan inisiatif-inisiatif pengembangan perawatan alat berat di tahun 2016.
Through this integrated facility, AMG plans to implement the initiatives of heavy equipment maintenance development in 2016.
Kajian Strategi Perawatan & Daur Hidup Aset Pada tahun 2015 ini, AMG melanjutkan upaya evaluasi strategi pemeliharaan dan daur hidup aset, dengan tujuan utama memaksimalkan ketersediaan unit (Mechanical Availability – MA), reliabilitas pada manajemen biaya yang optimum. Selain evaluasi strategi, kerjasama yang erat dengan unit kerja 1SPDVSFNFOU (SCM) juga diteruskan untuk meningkatkan efisiensi biaya pemeliharaan asset dengan tetap memperhatikan standar manufaktur (OEM).
Maintenance Strategy & Assets Life Cycle Review In 2015, AMG continues the evaluation of maintenance strategy and assets life cycle, with the core aims to maximize mechanical availability – MA, and reliability of optimal cost management. In addition to strategy evaluation, close working relationship with Procurement unit (SCM) also continued in order to enhance cost efficiency of assets maintenance by continue taking into account the manufacturing standard (OEM).
Semua upaya tersebut dilaksanakan untuk menjamin aset siap dioperasikan dan memiliki kemampuan daya saing. Hal tersebut penting untuk meningkatkan daya saing operasional Perusahaan di sektor energi dan pertambangan pada era yang penuh tantangan saat ini.
These efforts are implemented to guarantee assets operations readiness and have a competitive ability. This is important in order to improve the Company’s operations competitiveness in energy and mining sector in this current challenging period.
Pengembangan Sistem Sebagai tindak lanjut di tahun 2015, AMG telah mengimplementasikan AMT sebagai sarana penunjang penting untuk memonitor dan melaksanakan estimasi biaya aset yang lebih akurat dan lebih cepat.
System Development As a follow up, in 2015 AMG has implemented AMT as the important support to monitor and implement accurate and faster assets cost estimation.
Efisiensi Biaya Kesadaran efisiensi yang terus ditanamkan ke seluruh unsur Perusahaan telah menunjukan hasil yang baik. Biaya perawatan alat berat yang dikeluarkan berhasil ditekan di bawah anggaran sehingga mendukung kinerja keuangan AMG. Hal ini berkat kerja keras seluruh tim dalam memperbaiki struktur, tepat dalam implementasi strategi, penuh inisiatif dalam melakukan perawatan alat berat, melakukan pengembangan sistem / laporan, pelatihan, dan cermat dalam pengelolaan anggaran.
Cost Efficiency The efficiency awareness that continuously embedded into the Company’s elements has indicated good results. The heavy equipment maintenance cost is managed to be suppressed under budget hence boosting the AMG financial performance. This was due to the hard work of all teams in the effort to improve structure, accurate in strategy implementation, full of initiatives in executing heavy equipment maintenance, system / reporting development, training, and prudent budget management.
134
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
135
Manajemen Mutu Quality Management
Prioritas utama dari Manajemen Mutu adalah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan membangun hubungan yang kuat antara Petrosea, pelanggan dan stakeholders guna menambah nilai nyata pada kegiatan operasi Petrosea. Selama lebih dari 15 tahun Petrosea telah mempertahankan sertifikat standar mutu internasional ISO 9001:2008, untuk cakupan manajemen proyek, operasi usaha tambang, perancangan, konstruksi dan jasa lainnya. Quality Management’s main priority is to fulfill our client’s needs and build strong relationships between Petrosea, clients and stakeholders to add the real value to their operations. In the last 15 years, Petrosea has maintained the international quality standard certificate ISO 9001:2008 for project management, mining operations, design, construction and installation on multidisciplinary engineering project, and other services. Petrosea fokus dalam memberikan nilai tambah kepada semua pelanggan dengan melaksanakan 1FUSPTFB 2VBMJUZ .BOBHFNFOU 4ZTUFN (PQMS). Proses bisnis fundamental terletak di dalam sistem PQMS yang terpadu untuk memenuhi persyaratan dari sisi operasi, kualitas dan Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan (K3L).
Petrosea focuses on delivering value to all of our clients by implementing Petrosea Quality Management System (PQMS). Fundamental business processes reside within this integrated PQMS system to meet the requirements of operations, quality and Health, Safety & Environment (HSE).
Prioritas utama dari Manajemen Mutu adalah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan membangun hubungan yang kuat guna menambah nilai nyata pada kegiatan operasi Petrosea.
Quality Management’s main priority is to fulfill our client’s needs and build strong relationships to add the real value to their operations.
Sistem Manajemen Mutu secara rutin ditelaah dan diperbarui oleh para pemilik proses untuk merefleksikan proses bisnis terkini kebutuhan para pelanggan, serta meningkatkan kinerja bisnis internal.
The process owners periodically reviews and revamps the Quality Management System to reflect updated business process toward client’s needs, as well as improving internal business performance.
Audit mutu internal terhadap Sistem Manajemen Mutu Petrosea dilaksanakan secara rutin di semua unit bisnis dan beberapa fungsi pendukung. Audit tersebut bertujuan untuk membantu memperkuat pengendalian internal, dan untuk memberikan masukan serta rekomendasi pada lingkungan internal untuk kesatuan tujuan dan sasaran Perusahaan.
The internal quality audit on Petrosea Quality Management System is implemented regularly in all business units and several supporting functions. The audit aims to strengthen internal control, and to provide inputs as well as recommendations for internal units to achieve the Company’s objectives and targets.
Selama lebih dari 15 tahun Petrosea telah mempertahankan sertifikat standar mutu internasional ISO 9001:2008 untuk cakupan manajemen proyek, operasi usaha tambang, perancangan, konstruksi dan instalasi terhadap proyek jasa rekayasa multidisiplin dan jasa-jasa pasokan bagi operasi lepas pantai termasuk penanganan kargo dan jasa logistik pada sektor migas, mineral & tambang, infrastruktur serta industri manufaktur. Sertifikat ISO ini dikeluarkan oleh badan sertifikasi independen. Pada tahun 2015, Petrosea telah mendapatkan resertifikasi ISO 9001:2008 dari Lloyd’s Register Indonesia. Sertifikasi ini berlaku sampai dengan 25 Maret 2018. Audit pengawasan dilakukan sebanyak dua (2) kali setahun oleh PT Lloyd’s Register Indonesia. Tidak ada tindakan korektif material yang dikeluarkan oleh PT Lloyd’s Register Indonesia sejak Petrosea menerima sertifikasi ini kembali di tahun 2015.
For more than 15 years, Petrosea has maintained the international quality standard certificate ISO 9001:2008 for project management, mining operations, design, construction and installation on multidisciplinary engineering project, and suppliers services for offshore operations including cargo handling and logistics services of oil & gas sector, as well as minerals & mining, infrastructure and manufacturing industries. The ISO certificate is issued by independent certification agency. In 2015, Petrosea has received recertification of surveillance ISO 9001:2008 from Lloyd’s Register Indonesia. The validity of this certificate is up to 25th March 2018. PT Lloyd’s Register Indonesia conducts audit twice in a year. There were no material corrective actions by PT Lloyd’s Register Indonesia since Petrosea received recertification in 2015.
Petrosea juga melakukan pengukuran dan pemantauan terhadap tingkat kepuasan pelanggan untuk memastikan efektifitas Perusahaan dalam memenuhi kebutuhan klien dan dikembangkan sebagai bagian dari upaya peningkatan kegiatan operasional Perusahaan.
Petrosea also implements evaluation and monitoring of customers satisfaction level to ensure the effectiveness of the Company in fulfilling the client’s needs, and to develop as part of the Company’s operations improvements.
136
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
137
138
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
139
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Laporan Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Report
Bergerak di industri pertambangan yang sarat dengan ketentuan dan peraturan, Petrosea memahami pentingnya tata kelola perusahaan yang baik yang mampu menjamin kepentingan bisnis yang seimbang dengan kepentingan masyarakat sebagai pemangku kepentingan. Engaged in mining business that heavily ruled with regulation and stipulation, Petrosea understand the importance of good corporate governance that is able to secure balance business interest with the interest of the community as the stakeholders.
Pendahuluan
Overview
Bergerak di industri pertambangan yang sarat dengan ketentuan dan peraturan, Petrosea memahami pentingnya tata kelola perusahaan yang baik yang mampu menjamin kepentingan bisnis yang seimbang dengan kepentingan masyarakat sebagai pemangku kepentingan.
Engaged in the mining business that is full of regulations and stipulations, Petrosea understands the importance of good corporate governance, that enables to secure a balanced business interest with the interest of the community as the stakeholders.
Untuk itu Perusahaan memastikan implementasi HPPE corporate governance (GCG) dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, serta dijadikan pedoman pelaksanaan tugas semua elemen Perusahaan.
The Company ensures good corporate governance (GCG) implementation is carried out with due observation to the prevailing laws and regulations. GCG is also defined as the guideline in the duties and tasks of all elements within the Company.
Petrosea mempunyai komitmen untuk melaksanakan prinsip-prinsip GCG dengan berlandaskan pada nilainilai pokok yang tertuang pada budaya kerja Perusahaan. Petrosea menerapkan GCG yang terintegrasi dengan pengelolaan kepatuhan, manajemen risiko dan pengendalian internal. Tujuan dari langkah ini adalah agar seluruh elemen Perusahaan memiliki keselarasan visi dan tujuan dalam mengelola tata kelola, risiko dan kepatuhan dalam mendukung kinerja Perusahaan.
Petrosea is committed to implement the GCG principles based on the core values that are stated in the Company’s corporate culture. At Petrosea, the implementation of GCG is integrated with compliance, risk management dan internal control. The purpose is to align the vision and goals of all elements in the Company in conducting governance, managing risk and compliance, which at the end supports Company performance.
Prinsip Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance Principles
Penerapan GCG di Petrosea bertujuan akhir mendukung pencapaian visi, misi dan tujuan Perusahaan secara efektif dan cepat. Perusahaan percaya, bahwa penerapan GCG dapat meningkatkan kepercayaan para pemegang saham akan pengelolaan Perusahaan dengan baik dan benar dalam rangka mencapai kinerja yang diinginkan, serta meningkatkan nilai Perusahaan di mata pemangku kepentingan. Implementasi praktik GCG di Petrosea harus berlandaskan lima prinsip yaitu:
The implementation of GCG in Petrosea aims to promote the achievement of the Company’s vision, mission and objectives effectively and promptly. The Company believes GCG implementation will increase the trust from the shareholders towards the Company’s governance, in order to achieve the desired performance, as well as to promote the Company’s value towards its stakeholders. The implementation of GCG practices in Petrosea are based on five principles, as follows:
t
Transparansi Pengungkapan informasi yang memadai, jelas, dan akurat kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan. Prinsip transparansi juga diterapkan dalam proses pengambilan keputusan, untuk menjaga obyektifitas dan profesionalisme, serta kepercayaan masyarakat terhadap Perusahaan.
t
Transparency The disclosure of adequate, clear and accurate information to the shareholders and stakeholders. The transparency principle is also implemented in the decision making process to maintain objectivity and profesionalism, as well as to maintain the community’s confidence towards the Company.
t
Akuntabilitas Perusahaan memastikan fungsi, tugas, dan wewenang berbagai elemen di dalam organisasi berjalan dengan tertib, serta sesuai dengan tugas dan kewajiban untuk mengelola sumber daya Perusahaan.
t
Accountability The Company ensures proper management of functions, tasks and authorities of every element in the organization, and according to the roles and responsibilities in managing Company resources.
t
Tanggung Jawab Seluruh organ dan elemen organisasi menjalankan tugas sehari-hari dengan cara yang dapat dipertanggungjawabkan, serta dengan mengacu pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Bentuk tanggung jawab Perusahaan juga tercermin dalam kontribusi terhadap masyarakat dan lingkungan, untuk mencapai keberlanjutan usaha jangka panjang.
t
Responsibility All organization organs and elements conduct daily tasks in a responsible manner, and with due observation to the prevailing laws and regulations. The responsibility principle is also reflected in the contribution towards the community and environment, to achieve long-term sustainability.
t
Independensi Seluruh organ Perusahaan hingga karyawan, menjalankan tugas dan kegiatannya secara independen dan objektif, mengutamakan kepentingan Perusahaan di atas kepentingan pribadi maupun kelompok, menghindari konflik kepentingan, dan bebas dari pengaruh oleh pihak manapun.
t
Independency All Company organs and employees conduct their roles and responsibilities independently and objectively, prioritizing the Company’s upon personal and group interests, avoiding conflict of interest and free of influences from any party.
140
t
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Kewajaran & Kesetaraan Perusahaan berkomitmen memastikan hak serta kepentingan semua pemegang saham, baik mayoritas maupun minoritas, dapat terpenuhi dengan wajar. Perusahaan juga selalu memberikan perlakuan sama dan setara kepada segenap pemangku kepentingannya.
t
Fairness & Equality The Company is commited to ensure that the rights and interests of both the majority and minority shareholders are fullfiled fairly. The Company also always conducts equal treatment to all of its stakeholders.
Struktur, Pedoman & Kebijakan Tata Kelola
Governance Structure, Manual & Policy
Struktur GCG disusun untuk menetapkan mekanisme dan alur pengambilan keputusan, pelaksanaan tugas, pelaporan dan pertanggungjawaban organ-organ Perusahaan dengan mengacu pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Petrosea telah menetapkan struktur GCG Perusahaan sebagai berikut:
The GCG structure was developed to define the mechanism and flow of decision-making, implementation of duties, reporting and responsibilities of the Company’s organs, with due observation to the prevailing laws and regulations. Petrosea’s GCG structure has been determined as follows:
Pemegang Saham
Dewan Komisaris
t,PNJUF"VEJU t,PNJUF3JTJLP Investasi Manajemen t,PNJUF)VNBO$BQJUBM t,PNJUF5BUB,FMPMB Perusahaan
Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur
Corporate Health, Safety & Environment
Corporate Secretary
Struktur tertinggi GCG dipegang oleh pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). RUPS merupakan forum pemegang saham untuk meminta pertanggungjawaban atas pengelolaan Perusahaan, serta melaksanakan pengambilan keputusan akan hal yang berkaitan dengan kepentingan usaha Petrosea dengan memperhatikan Anggaran Dasar serta peraturan perundang-undangan.
Internal Audit & Quality Assurance
The highest level in the GCG structure is the General Meeting of Shareholders (GMS). GMS is a shareholders forum to hold the Company’s management accountable, and to exercise the decision making of related Company business interest materials, with regards to the Articles of Association and regulations.
141
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
RUPS bersama-sama Dewan Komisaris dan Direksi merupakan organ utama GCG, yang dibantu oleh komite di bawah Dewan Komisaris. Organ pendukung lainnya adalah Sekretaris Perusahaan, Internal Audit & Quality Assurance dan Corporate HSE.
The GMS, Board of Commissioners and Board of Directors are the primary organ of GCG, assisted by the committees under the Board of Commissioners. Others supporting organs are Corporate Secretary, Internal Audit & Quality Assurance and Corporate HSE.
Pedoman & Kebijakan Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Manual & Policy
Pedoman GCG yang digunakan Petrosea dalam pelaksanaan tata kelola akan mencakup:
The GCG Manual which will be used by Petrosea to implement good governance, will include:
t t t
"OHHBSBO%BTBS ,FQVUVTBO3614 ,FQVUVTBO%FXBO,PNJTBSJTEBOBUBV%JSFLTJ
t t t
t t t t t t
,PEF&UJL 1FEPNBO,FSKB 1FSBUVSBO1FSVTBIBBO 1FOEFMFHBTJBO8FXFOBOH 4UBOEBS1SPTFEVS0QFSBTJPOBM 1SPTFEVS EBO LFCJKBLBO QFOEVLVOH MBJOOZB seperti Whistleblowing System, Kebijakan Manajemen Risiko, Kebijakan CSR, Kebijakan Mutu dan Kebijakan HSE
t t t t t t
Kelengkapan dan kemutakhiran GCG manual tersebut akan secara berkala dievaluasi dan dikaji ulang untuk melakukan penyesuaian kebijakan sesuai dengan kebutuhan Perusahaan dan peraturan yang berlaku.
"SUJDMFTPG"TTPDJBUJPO %FDJTJPOPGUIF(.4 %FDJTJPOPGUIF#PBSEPG$PNNJTTJPOFSTBOEPS Board of Directors $PEFPG$POEVDU $IBSUFST $PNQBOZ3FHVMBUJPOT %FMFHBUJPOPG"VUIPSJUZ 4UBOEBSE0QFSBUJOH1SPDFEVSFT 0UIFSTVQQPSUJOHQSPDFEVSFTBOEQPMJDJFT TVDI as the Whistleblowing System, Risk Management Policy, CSR Policy, Quality Policy and HSE Policy
The GCG manual will be updated and evaluated periodicaly to apply adjustments to policies according to the Company’s requirements and prevailing regulations.
142
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Bagan Pedoman GCG Petrosea
143
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Tujuan yang ingin dicapai dalam penilaian ini adalah:
The goals of this assessment are:
a.
a.
Petrosea GCG Manual Scheme
Anggaran Dasar
b.
c.
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Pedoman Kerja Komite
Keputusan Dewan Komisaris
Peraturan Perusahaan
Untuk mendapatkan pandangan awal terhadap praktik GCG di Petrosea Untuk meninjau dan menilai kecukupan serta kesesuaian praktik GCG di Petrosea dengan Pedoman Umum GCG Untuk menyusun rekomendasi perbaikan dan peningkatan praktik GCG di Petrosea
Hasil penilaian praktik GCG tahun 2015 di Petrosea yang mencerminkan tingkat kesesuaian dengan Pedoman Umum GCG 2006 diuraikan sebagai berikut:
Pedoman
Standar Prosedur Operasional
c.
The 2015 GCG assessment result has shown conformity level toward the 2006 GCG General References, as described below:
Keputusan DIreksi Area Penilaian Praktik GCG / GCG Assesment Area
Kode Etik & Pendelegasian Wewenang
b.
To obtain the initial outlook of the GCG practices in Petrosea To review and assess the sufficiency and conformity of GCG practices in Petrosea with GCG General References To develop improvement recomendation and better practices of GCG in Petrosea
Surat Edaran Direksi
Pelaksanaan Prinsip GCG Implementation of GCG Principles
t
Prinsip Transparansi: Diwujudkan melalui pengungkapan informasi yang material dan relevan, yang mudah diakses dan didapatkan oleh pemangku kepentingan melalui Website Perusahaan. Transparency Principle: Embodied through the disclosure of material and relevant information that is accessible by the stakeholders through the Company official Website.
t
Prinsip Akuntabilitas: Diimplementasikan dengan penyusunan deskripsi pekerjaan dan tanggung jawab untuk seluruh organ Perusahaan dan karyawan. Accountability Principle: Implemented through set of job description and responsibility for the entire Company’s organs and employees.
Kebijakan
Penilaian Penerapan Tata Kelola Perusahaan
GCG Implementation Assessment
Petrosea berkomitmen untuk meningkatkan kualitas penerapan GCG. Untuk itu Perusahaan melakukan evaluasi dan penilaian terhadap jalannya implementasi untuk mengidentifikasi hambatan atau peluang pengembangan, termasuk solusi perbaikan maupun peningkatan lebih lanjut. Petrosea telah melakukan penilaian implementasi GCG untuk tahun 2015 yang dilakukan dengan metode self-assesment, dan belum menggunakan pihak eksternal.
Petrosea is committed to improve the quality of GCG implementation, by conducting evaluation and asssesment to identify obstacles as well as room for changes, including solutions for further improvement. In 2015, Petrosea conducted a self-assessment method to assess the GCG implementation, and has not yet involved external party assessors.
Penilaian GCG Secara Internal Penilaian internal GCG Petrosea tahun 2015 dilakukan di bulan Mei oleh Internal Audit. Penilaian dilakukan berdasarkan pada Pedoman Umum Good Corporate Governance 2006 dari Komite Nasional Kebijakan Governance. Lingkup kerja penilaian penerapan GCG tahun 2015 mencakup kegiatan, laporan dan dokumentasi untuk seluruh unsur GCG Petrosea.
Internal GCG Assessment Internal Audit conducted an internal assessment of Petrosea’a GCG in May. The assessment was based on the General References of Good Corporate Governance 2006 from the National Committee of Governance Policy. The assessment scopes of 2015 included the activities, reporting and documentation of all Petrosea GCG elements.
t
t
Rekomendasi & Tindak Lanjut / Recommendation & Action
Hasil / Result
Prinsip Responsibilitas: Antara lain diwujudkan melalui Corporate Social Responsibility (CSR), berfokus pada pendidikan, pemberdayaan ekonomi, kesehatan, dan lingkungan. Responsibility Principle: Embodied through Corporate Social Responsibility (CSR), focusing on education, economic empowerment, health and environment. Prinsip independensi dan keadilan: Ditunjukkan dengan mengatur fungsi dan tugas yang jelas untuk masing-masing organ sesuai dengan Anggaran Dasar, serta menjaga perilaku yang adil dan sejajar terhadap masyarakat dan pemangku kepentingan. Independency Principle: Implemented by defining the function and task of each organs according to the Articles of Association, including to maintain fair treatment and equality towards the community and stakeholders.
t
Terdapat peluang untuk perbaikan yaitu peningkatan akuntabilitas Dewan Komisaris dan Komite di bawah Dewan Komisaris, melalui pengembangan indikator kinerja Dewan Komisaris dan Komite di bawah Dewan Komisaris, serta mekanisme selfassessment untuk mengukur pencapaian indikator kinerja tersebut. Room for improvement is available for the Board of Commissioners and Committes under the Board of Commissioners accountability, by improving the performance indicator, and its self-asessment mechanism to measure the achievement of those indicators.
t
Pengembangan indikator tersebut dapat dimasukkan dalam Board Manual sebagai bagian dari mekanisme evaluasi kinerja Dewan Komisaris. The improvement indicators shall be included in the Board Manual as part of the evaluation mechanism of the Board of Commissioners’ performance.
t
Sekretaris Perusahaan agar segera berkoordinasi dengan Indika Energy Group untuk mengembangkan indikator kinerja Dewan Komisaris. Corporate Secretary to promptly coordinate with the Indika Energy Group to improve performance indicators of the Board of Commissioners.
144
Kode Etik dan Perilaku Bisnis Code of Conduct and Business Conduct
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
t
t
Petrosea telah melakukan serangkaian upaya untuk menanamkan integritas sebagai landasan kegiatan operasional, antara lain dengan penetapan Kode Etik, meliputi nilai-nilai Perusahaan dan etika bisnis yang wajib diikuti oleh seluruh karyawan. Petrosea has implemented several initiatives to foster integrity as basic values of all operations, including the establishment of a Code of Conduct covering corporate values and business conducts that must be followed by all employees.
t
t
Dalam rangka mengakomodasi pelaporan pelanggaran etika bisnis, pedoman perilaku, Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan, telah ditetapkan mekanisme Whistleblowing System di dalam Kode Etik dan diungkapkan dalam Laporan Tahunan. In order to accommodate reports of violation on business ethics, Code of Conduct, articles of association and regulations, the Company has established a Whistleblowing System in the Code of Conduct and was disclosed in the Annual Report.
t
Organ Perusahaan Company Organs
t
Petrosea telah melakukan serangkaian upaya untuk memastikan peran dan tanggung jawab yang jelas di setiap organ Perusahaan dalam menerapkan GCG secara efektif. Petrosea has conducted several iniatiatives to ensure a clear roles and responsibilities of every Company organ in implementing GCG effectively.
t
Peran, tanggung jawab dan keterkaitan di antara organ Perusahaan telah dinyatakan dalan Anggaran Dasar dan diungkapkan dalam Laporan Tahunan. The roles, responsibilities and alignment amongst Company organs has been described in the Articles of Assocation and disclosed in the Annual Report.
t
Komite di bawah Dewan Komisaris telah dibentuk untuk menjalankan tugas membantu Dewan Komisaris dalam pelaksanaan fungsi pengawasan. The committees under the Board of Commissioners have been established to assist the Board of Commissioners in supervisory duties.
t
Peran dan fungsi Direksi telah ditetapkan, terutama di area manajemen risiko, pengendalian internal, hubungan masyarakat dan tanggung jawab sosial Perusahaan. Roles and functions of the Board of Directors, especially in risk management, internal control, public relations and corporate social responsibility have been established.
Hak dan Peran Pemegang Saham / Rights and Roles of Shareholders
t
Petrosea telah melakukan serangkaian upaya untuk memfasilitasi pelaksanaan peran dan tanggung jawab pemegang saham, berdasarkan prinsip kewajaran dan sesuai dengan peraturan dan perundangundangan yang berlaku, serta Anggaran Dasar Perusahaan. Petrosea has conducted initiatives to facilitate the shareholders to exercise their roles and responsibilities, based on the fairness principle and comformity to prevailing regulations, and the Company’s Articles of Association.
t
Petrosea telah mengimplementasikan hak dan peran pemegang saham sesuai dengan Pedoman Umum Good Corporate Governance 2006 dari Komite Nasional Kebijakan Governance. Petrosea has implemented the rights and roles of the shareholders according to the 2006 General References of GCG from the National Committee of Governance Policy.
Hak dan Peran Pemangku Kepentingan Lainnya / Rights and Roles of Other Stakeholders
t
Petrosea telah melakukan serangkaian upaya untuk membangun hubungan harmonis dengan pemangku kepentingan lainnya, berdasarkan prinsip fairness, dengan mengukur kepuasan pelanggan dan memenuhi tanggung jawab sosial. Petrosea has conducted initiatives to establish harmonious relations with other stakeholders, based on principle of fairness, by measuring the customer satisfaction and fulfiling the social responsibility.
t
Terdapat peluang perbaikan dengan menetapkan Standard Operating Procedure (SOP) dalam mengukur kepuasan pelanggan dan melengkapi survey kepuasan pelanggan yang telah disusun. Room of improvement is available by setting Standard Operating Procedure (SOP) in measuring customer satisfaction and completing satisfaction index survey.
Pernyataan Penerapan GCG / Statement of GCG Implementation
t
Petrosea telah melakukan serangkaian kegiatan untuk mengungkapkan dengan wajar implementasi GCG, di antaranya melalui pengungkapan struktur dan mekanisme kerja dari organ Perusahaan, serta informasi penting lainnya yang relevan terhadap implementasi GCG. Laporan Tahunan 2015 telah menyediakan bab khusus yang mengungkapkan penerapan praktik GCG di Petrosea. Petrosea conducted initiatives to exercise a fair disclosure of GCG implementation, among others by disclosing the Company organ’s structure and jobs mechanism, accompanied by other important information relevant to GCG implementation. The 2015 Annual Report has provided a specific chapter to disclose GCG practices implementation in Petrosea.
t
Terdapat peluang perbaikan yaitu dengan mengungkapkan informasi mengenai tingkat kepatuhan Perusahaan, dalam menerapkan Pedoman Umum GCG yang diadopsi ke dalam GCG Petrosea, dalam hal ini adalah ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS). Informasi ini berguna untuk memberikan gambaran kepada pemangku kepentingan mengenai penerapan GCG dalam Perusahaan. Room for improvement is available by disclosing the Company’s compliance level, in implementing the General References of GCG adopted to Petrosea’s GCG, in which case is ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS). This information was helpful to illustrate the Company’s GCG implementation to the stakeholders.
t
Perlu diungkapkan mekanisme dan kriteria yang digunakan dalam self-assessment untuk menilai kinerja masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Komite di bawah Dewan Komisaris. The mechanism and criteria used in selfassessment to evaluate the performance of each member of the Board of Commissioners and committees under the Board of Commissioners need to be disclosed.
Terdapat peluang perbaikan Whistleblowing System, khususnya pada bagian prosedur pelaporan pelanggaran, penanganan, sosialiasi dan peninjauan mekanismenya secara berkala. Room for improvements are available for the Whistleblowing System, especially in the reporting procedure, report management, socialization and the periodic review of its mechanism. Implementasi pernyataan integritas seluruh organ Perusahaan dapat ditingkatkan dengan membuat pernyataan tahunan yang menyatakan bahwa masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki konflik kepentingan dalam setiap pengambilan keputusan, dan bahwa keputusan tersebut tidak dipengaruhi oleh pemberian apapun yang dapat mempengaruhi integritas mereka. The integrity statement implementation of all Company organs must be improved, by issuing an annual statement, declaring that each member of Board of Commissioners and Directors do not have any conflicts of interest in every decision making process, and the decisions are not affected by any gratification that could affect their integrity. Pernyataan Konflik Kepentingan juga harus ditanda tangani oleh setingkat General Manager. The Conflict of Interest Statement must also be signed by General Manager level.
t
Pernyataan dapat mengacu pada Pendelegasian Wewenang. The statement will refer to the Delegation of Authority (DoA).
t
Sekretaris Perusahaan bersama HCGA (Human Capital & General Affairs) harus mengadakan persiapan pengembangan konsep Whistleblowing System dan dilanjutkan dengan sosialisasi. The Corporate Secretary and Human Capital & General Affairs (HCGA) have to prepare the Whistleblowing System concept, followed by socialization.
t
Area perbaikan ditemukan pada penetapan Board Manual, meliputi pedoman pelaksanaan tugas bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi dalam mencapai visi dan misi Perusahaan. Room for improvement has been found in the Board Manual, regarding the guidelines for the implementation of the duties of the members of the Board of Commissioners and Directors in achieving the Company’s vision and mission.
t
Kebijakan dan Pedoman Kerja (Charter) Komite Human Capital telah dibentuk dan disahkan dalam rangka mendukung akuntabilitas komite tersebut. The Human Capital Committee Charter has been established and validated in order to promote the Committee’s accountabilities.
145
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
146
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
t
Internalisasi Praktik GCG / Internalization of GCG Practices
t
Program internalisasi belum disusun dan ditetapkan. Internalization program has not yet been prepared and established.
t
Dengan belum tersedianya pedoman GCG milik Petrosea dapat mempengaruhi kemampuan Perusahaan dalam menerapkan GCG secara sistematis dan berkelanjutan. The absence of the GCG manual in Petrosea might impact the Company’s capability to implement GCG sistematically and continuously.
Hasil self-assessment dari penerapan GCG tahun 2015 digambarkan dengan grafik berikut ini: Area of GCG Practices
Poor
Proses persiapan dan penyajian Laporan Tahunan akan terus diperbaiki dibawah koordinasi Sekretaris Perusahaan. The preparation and presentation of the Company’s Annual Report will be continously improved, coordinated by the Corporate Secretary.
t
Tingkat kepatuhan akan diungkapkan di Laporan Tahunan apabila diamanatkan oleh KNKG. The level of compliance will be disclosed when it is mandated by KNKG.
t
Petrosea harus menetapkan pedoman GCG milik Perusahaan yang menyediakan panduan praktik dan referensi dalam pelaksanaan GCG, yang dapat membantu internalisasi GCG. Petrosea must establish a GCG manual to provide pratical guidelines and references in implementing GCG, thus also help to internalize GCG.
The self-assessment results of GCG implementation in 2015 is described in the following graphic: Needs Improvement
Good
Good Corporate Governance Principles Business Ethics and Code of Conduct Organs of the Company The Rights and Roles of Shareholders The Rights and Roles of Stakeholders Statement of GCG Implementation General Guidelines on GCG Implementation
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ tertinggi dalam struktur GCG dan merupakan wadah pemegang saham untuk menggunakan hak dan wewenangnya. RUPS memegang wewenang yang tidak dapat didelegasikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi sesuai batasan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan.
The General Meeting of Shareholders (GMS) is the highest organ in the GCG structure, and constitutes as the forum for shareholders to exercise their rights and authority. GMS holds undelegateable authority for both the Board of Commissioners and Directors, in accordance to the stipulations in the Articles of Association and prevailing regulations.
147
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Keputusan penting yang hanya dapat diambil melalui RUPS yaitu:
Substantial resolutions only allowed to be taken in GMS are:
1. 2. 3. 4. 5.
1. 2. 3. 4. 5.
6.
7. 8.
Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan. Pembelian kembali saham dan peralihannya. Penambahan modal. Pengurangan modal. Penentuan rencana kerja harus mendapat persetujuan RUPS setelah ditelaah Dewan Komisaris terlebih dahulu. Persetujuan Laporan Tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan serta laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris. Penggunaan laba bersih termasuk penentuan jumlah penyisihan untuk cadangan. Pengangkatan, penggantian dan pemberhentian anggota Direksi dan Dewan Komisaris termasuk mulai berlakunya, penetapan besarnya gaji, tunjangan untuk anggota Direksi dan gaji atau honorarium serta tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris, kewenangan mewakili Perusahaan bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
9.
Pengalihan kekayaan Perusahaan atau menjadikan jaminan utang kekayaan Perusahaan. 10. Permohonan pailit. 11. Menggabungkan, melebur atau memisahkan Perusahaan. 12. Pembubaran, likuidasi dan berakhirnya status badan hukum Perusahaan.
Changes to the Company’s Articles of Association. Shares buy back and its diversion. Capital injection. Capital reduction. A business plan that requires GMS approval, following the Board of Commissioners review.
6.
Approval on the Annual Report, including the ratification of financial statements, and the Board of Commissioners’ supervisory report. 7. Appropriation of net income, including the determining the amount of general reserve. 8. Appointment, replacement and dismissal of the members of the Board of Commissioners and Directors, including effective dates, determination of salary and allowances for members of the Board of Directors, salary and honorarium and allowance for members of the Board of Commissioners, and authority to represent the Company for members of the Board of Commissioners and Directors. 9. Diversion of Company assets, or to set collateral Company assets. 10. Petition for bankruptcy. 11. Merge or disseminate the Company. 12. Dissolution, liquidation and expiration of the Company’s legal status.
Terdapat dua jenis RUPS yaitu RUPS Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB). RUPST wajib diselenggarakan setidaknya satu tahun sekali, sedangkan RUPSLB diselenggarakan di luar RUPST apabila diperlukan, dengan memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku.
There are two types of GMS, namely the Annual GMS (AGMS) and Extraordinary GMS (EGMS). AGMS is mandatory to be held at least once a year, while EGMS is held when its neccesary other than AGMS by following the prevailing stipulations and conditions.
Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/ POJK.04/2014 Tahun 2014, tahapan dan ketentuan penyelenggaraan RUPS diuraikan sebagai berikut:
In accordance with Regulation from the Financial Services Authority (OJK) No. 32/POJK.04/2014, the stages and stipulation of GMS implementation is as follows:
148
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Tahapan / Stages Pemberitahuan RUPS kepada OJK dan Bursa / Notice of GMS to OJK and IDX
Ketentuan / Clause t
t
t
Pengumuman RUPS / Announcement of GMS
t
t
t
Panggilan RUPS / GMS invitation
t
t
t
Pengumuman Ringkasan Risalah RUPS / The announcement of GMS Summary
t
t
t
Penyampaian Risalah RUPS ke OJK dan Bursa / Submission of GMS results to OJK and IDX
t
1FNCFSJUBIVBO3614EJTBNQBJLBOLFQBEB0+,QBMJOHMBNCBUMJNBIBSJLFSKBTFCFMVNUBOHHBM Pengumuman RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman RUPS. Notice of GMS is submitted to OJK within at least five working days prior the GMS annoucement date, without including the announcement date. 1FNCFSJUBIVBOLFQBEB0+,NFMJQVUJJOGPSNBTJBOUBSBMBJO J UBOHHBMSBQBUEBO JJ NBUBBDBSBSBQBU yang diungkapkan secara jelas dan rinci. Notice to OJK and IDX convey the information among others (i) meeting date and (ii) meeting agenda shall be disclosed in details. "QBCJMBUFSEBQBUQFSVCBIBONBUBBDBSBSBQBU NBLBQFSVCBIBOUFSTFCVUXBKJCEJTBNQBJLBOLF0+, selambat lambatnya di hari yang sama dengan panggilan Rapat. When there is adjustment of meeting agenda, the adjustment shall be tendered to OJK at the latest on the same day of the GMS invitation. 1FOHVNVNBO3614VOUVLQVCMJLEJTJBSLBOQBMJOHMBNCBUIBSJLFSKBTFCFMVNUBOHHBM1BOHHJMBO RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal pemanggilan. GMS Announcement for public is published within at least 14 workdays before the GMS invitation date, without including the announcement and invitation date. 1FOHVNVNBO3614XBKJCEJTBNQBJLBONFMBMVJTBUVTVSBULBCBSIBSJBOCFSQFSFEBSBOOBTJPOBM berbahasa Indonesia, situs web Bursa Efek dan situs web resmi Perusahaan. The GMS announcement is mandatory to be published through one daily newspaper in Bahasa Indonesia circulated nation wide, in IDX website and in the Company official website. 1FOHVNVNBOXBKJCNFODBOUVNLBOJOGPSNBTJBOUBSBMBJO J ,FUFOUVBO1FNFHBOH4BIBNZBOHEBQBU hadir dalam RUPS (ii) ketentuan Pemegang Saham yang berhak mengusulkan mata acara rapat (iii) tanggal penyelenggaraan dan pemanggilan RUPS. The announcement is bound to convey information among others (i) definition of shareholders who may attend the GMS (ii) Definition of shareholders who may propose point of agenda in the GMS (iii) date of GMS invitation and implementation. 1BOHHJMBO3614EJVNVNLBOQBMJOHMBNCBUIBSJLFSKBTFCFMVNUBOHHBMQFMBLTBOBBO3614 EFOHBO tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS. GMS invitation is delivered within at least 21 working days prior to GMS implementation date, without including the announcement and invitation date. 1BOHHJMBO3614XBKJCEJTBNQBJLBONFMBMVJTBUVTVSBULBCBSIBSJBOCFSQFSFEBSBOOBTJPOBM berbahasa Indonesia , situ web Bursa Efek dan situs web resmi Perusahaan. The GMS summons is mandatory to be published through one daily newspaper in Bahasa Indonesia circulated nationwide, in IDX website and in the Company official website. 1BOHHJMBO3614XBKJCNFODBOUVNLBOJOGPSNBTJBOUBSBMBJO J UBOHHBM XBLUVEBOMPLBTJSBQBU (ii) mata acara rapat berikut penjelasannya (iii) pemegang saham yang dapat menghadiri rapat (iv) informasi yang menyatakan bahwa bahan terkait mata acara rapat tersedia bagi pemegang saham sejak dilakukannya pemanggilan rapat melalui permintaan tertulis. The invitation is bound to convey information among others (i) date, time and location of the meeting (ii) GMS agenda with the details (iii) definition of shareholders who may attend the GMS (iv) information on the availability of material of GMS agenda for shareholders since invitation date, by written request. 1FOHVNVNBOSJOHLBTBOIBTJM3614EJTJBSLBOVOUVLQVCMJLNBLTJNBMEVBIBSJLFSKBTFUFMBIUBOHHBM pelaksanaan RUPS. GMS Summary is published for public maximum within two working days after the GMS implementation date. 1FOHVNVNBOSJOHLBTBOIBTJM3614EJTBNQBJLBONFMBMVJTBUVTVSBULBCBSIBSJBOCFSQFSFEBSBO nasional berbahasa Indonesia , situ web Bursa Efek dan situs web resmi Perusahaan. The GMS summary is mandatory to be published through one daily newspaper in Bahasa Indonesia circulated nationwide, in IDX website and in the Company official website. 1FOHVNVNBOSJOHLBTBO3614XBKJCNFODBOUVNLBOJOGPSNBTJBOUBSBMBJO J UBOHHBM XBLUVEBO lokasi rapat (ii) BoD dan BoC yang menghadiri Rapat (iii) korum rapat (iv) tanya jawab (v) mekanisme pengambilan keputusan dan pemungutan suara (vi) hasil rapat dan (vii) mekanisme dividen (apabila ada). The GMS summary is bound to convey information among others (i) date, time and location of the meeting (ii) BoD and BoC who attended GMS (iii) meeting quorum (iv) Q&A (v) mechanism of decision making and voting (vi) GSM results and (vii) dividend mechanism (if any). )BTJM3JTBMBI3614EJTBNQBJLBOLFQBEB0+,NBLTJNBMIBSJLFSKBTFUFMBIUBOHHBMQFMBLTBOBBO RUPS. The result of GMS is submitted to OJK maximum within 30 workdays after GMS implementation.
149
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Terkait penyelenggaraan RUPS, pemegang saham memiliki hak dan wewenang sebagai berikut:
In regard to GMS implementation, the shareholders hold the following rights and authority:
a.
Meminta Direksi atau Dewan Komisaris untuk mengadakan RUPS, dengan memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku.
a.
b.
Mengajukan usulan mata acara untuk dimasukan dalam acara RUPS, dengan memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku. Meminta informasi dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris sepanjang informasi tersebut relevan dengan agenda RUPS. Memperoleh bahan-bahan serta informasi yang berkaitan dengan RUPS. Menghadiri atau dengan kuasa dan memberikan suara di RUPS.
b.
c.
d. e.
c.
d. e.
To require the Board of Directors or Board of Commissioners to organize GMS, with due observation to the prevailing stipulations and conditions. To propose point of agenda to be included in the GMS materials, with due observation to the prevailing stipulations and conditions. To require information from the Board of Directors and/or Board of Commissioners, any relevant information to the GMS agenda. To received materials and information related to GMS. To attend or by proxies and to vote in the GMS.
Pelaksanaan RUPS 2015
2015 GMS Implementation
Di tahun 2015, Petrosea mengadakan satu kali RUPS Luar Biasa dan satu kali RUPS Tahunan, yang diadakan pada tanggal yang sama yaitu, Senin, 20 April 2015. Penyelenggaraan RUPS 2015 telah memenuhi ketentuan tahapan sebagai berikut:
in 2015, Petrosea conducted one EGMS and one AGMS, held on the same date; Monday, 20th April 2015. The 2015 GMS confirmed the following stipulations:
Tahapan / Stages
Pemenuhan / Compliance
Pemberitahuan RUPS kepada OJK dan BEI / GMS Notice to OJK and IDX
t
Pengumuman RUPS / GMS Announcement
t
1FOHVNVNBO3614-VBS#JBTBEBO36145BIVOBOEJVNVNLBOQBEBUBOHHBM.BSFU EJTVSBU kabar berperedaran nasional yaitu Harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily. Pengumuman tersebut juga telah dilaporkan melalui IDX Net dan OJK E-Reporting dan tersedia pada website Petrosea. The AGMS and EGMS announcement was published on 12th March 2015, in daily newspaper circulated national wide: Bisnis Indonesia and Investor Daily. The announcement has been reported through IDX net and OJK e-Reporting, and available in Petrosea website.
t
1FOHVNVNBOUFMBINFOHBOEVOHJOGPSNBTJ1FNFHBOH4BIBNZBOHEBQBUIBEJSEBOZBOHCFSIBL mengusulkan agenda rapat RUPS. The announcement has comprised information of the shareholders who may attend and who may propose point of agenda in the GMS.
t
1BOHHJMBO3614-VBS#JBTBEBO36145BIVOBOEJVNVNLBOQBEBUBOHHBM.BSFU EJTVSBULBCBS berperedaran nasional yaitu Harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily. Panggilan tersebut juga telah dilaporkan melalui IDX Net dan OJK E-Reporting dan tersedia pada website Petrosea. The EGMS and AGMS invitation was delivered in 27th March 2015, daily newspaper circulated national wide: Bisnis Indonesia and Investor Daily. The invitation has been reported through IDX net and OJK e-Reporting, and available in Petrosea website.
t
1FOHVNVNBOUFMBINFOHBOEVOHJOGPSNBTJBOUBSBMBJO J UBOHHBM XBLUVEBOMPLBTJSBQBU JJ BHFOEB rapat berikut penjelasannya (iii) pemegang saham yang dapat menghadiri rapat (iv) Informasi yang menyatakan bahwa bahan terkait mata acara rapat tersedia bagi pemegang saham sejak dilakukannya pemanggilan rapat melalui permintaan tertulis. The invitation had conveyed information among others (i) date, time and location of the meeting (ii) GMS agenda with the details (iii) Definition of Shareholders who may attend the GMS (iv) information on the availability of material of GMS agenda for shareholders since invitation date, by written request.
Panggilan RUPS / GMS Invitation
t t
1FUSPTFBNFOZBNQBJLBOQFNCFSJUBIVBO3614LFQBEB0+,EBO#&* QBEBUBOHHBM.BSFU Petrosea submitted the GMS notice to OJK and IDX on 5th March 2015. 1FNCFSJUBIVBOUFMBIEJMFOHLBQJEFOHBOEBGUBS"HFOEB3614-VBS#JBTBEBO36145BIVOBO The notice has been completed with list of agenda for EGMS and AGMS. 1FNCFSJUBIVBOUFSTFCVUKVHBUFMBIEJMBQPSLBONFMBMVJ*%9/FUEBO0+,&3FQPSUJOHEBOUFSTFEJBQBEB website Petrosea. The notice has also been reported to IDX Net and OJK e-reporting, and availabe in Petrosea website.
150
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Pelaksanaan RUPS / GMS Implementation
t
3614-VBS#JBTBEJMBLTBOBLBOQBEB4FOJO "QSJM QVLVMo8*# CFSUFNQBUEJ4FHBSB Ballroom, Hotel Dharmawangsa, Jl. Brawijaya Raya No.26, Kebayoran Baru, Jakarta 12160. The EGMS was conducted on Monday, 20th April 2015, at 10.20 – 10.50 AM, located in Segara Ballroom, Hotel Dharmawangsa, Jl. Brawijaya Raya No.26, Kebayoran Baru, Jakarta 12160.
Quorum Rapat / Meeting Quorum
t
1FNFHBOHTBIBNZBOHNFOZBUBLBOTFUVKVTFCBOZBLTBIBNBUBVTFCFTBS EBSJ total seluruh saham yang sah yang hadir dalam Rapat. Shareholders with approved vote was 744,902,695 shares or as much as 98.257% from the total legitimate shares present in the meeting. 1FNFHBOHTBIBNZBOHNFOZBUBLBOUJEBLTFUVKVZBJUVTFCBOZBLTBIBNBUBVTFCFTBS dari total seluruh saham yang sah yang hadir dalam Rapat. Shareholders with against vote was 9,792,900 shares or as much as 1.292% from the total legitimate shares present in the meeting. 1FNFHBOHTBIBNZBOHNFOZBUBLBOBCTUBJOZBJUVTFCBOZBLTBIBNBUBVTFCFTBS EBSJ total seluruh saham yang sah hadir dalam Rapat. Shareholders with abstain vote was 3,415,400 shares or as much as 0.456% from the total legitimate shares present in the meeting.
t t
Pengumuman Ringkasan Risalah RUPS / Announcement of GMS Summary
Penyampaian Risalah RUPS ke OJK dan Bursa / Submission of GMS Results to OJK and IDX
t
t
36145BIVOBOEJMBLTBOBLBOQBEB4FOJO "QSJM QVLVMo8*# CFSUFNQBUEJ4FHBSB Ballroom, Hotel Dharmawangsa, Jl. Brawijaya Raya No.26, Kebayoran Baru, Jakarta 12160. The AGMS was conducted on Monday, 20th April 2015, at 10.54 AM – 12.07 PM, located in Segara Ballroom, Hotel Dharmawangsa, Jl. Brawijaya Raya No.26, Kebayoran Baru, Jakarta 12160. 3JOHLBTBO3JTBMBI3614EJQVCMJLBTJLBOQBEB3BCV "QSJM EJTVSBULBCBSCFSQFSFEBSBOOBTJPOBM Investor Daily dan Harian Sinar Harapan. Pengumuman ringkasan risalah RUPS telah dilaporkan melalui IDX Net dan OJK E-Reporting dan tersedia pada website Petrosea. The GMS summary was pubslihed on Wednesday, 22th April 2015, in daily newspaper circulated nationwide: Sinar Harapan and Investor Daily. The summary had also been reported through IDX net and OJK e-Reporting, and available in Petrosea website. 3JTBMBI3614EJTBNQBJLBOLFQBEB0+,EBO#&*QBEB3BCV "QSJM CFSCFOUVL4VSBU,FUFSBOHBO Notaris. Penyampaian risalah RUPS telah dilaporkan melalui IDX Net dan OJK E-Reporting dan tersedia pada website Petrosea. GMS results have been submitted to OJK and IDX on Wednesday, 22th April 2015 in the Letter of Notary. GMS results have also been reported through IDX Net and OJK e-Reporting, and avaliable on Petrosea website.
Agenda & Hasil RUPSLB 2015
2015 EGMS Agenda & Result
RUPSLB 2015 dihadiri oleh Pemegang Saham atau kuasa mereka yang mewakili 758.110.995 saham atau sekitar 75,16% % dari total 1.008.605.000 saham yang diterbitkan oleh Petrosea. Dengan demikian RUPSLB dinyatakan RVPSVN dan sah untuk pengambilan keputusan dan bersifat mengikat.
The 2015 EGMS was attended by the shareholders or its proxies that represents 758,110,995 shares or around 75.16% from the total of 1,008,605,000 shares issued by Petrosea. Thus the EGMS was declared quorum and valid to establish legally binding decision.
t
Agenda & Hasil RUPST 2015
2015 AGMS Agenda & Result
RUPST 2015 dihadiri oleh Pemegang Saham atau kuasa mereka yang mewakili 758.110.995 saham atau sekitar 75,16% dari total 1.008.605.000 saham yang diterbitkan oleh Petrosea. Dengan demikian RUPST dinyatakan sebagai quorum dan sah untuk pengambilan keputusan dan bersifat mengikat.
The 2015 AGMS was attended by shareholders or its proxies that represents 758,110,995 shares or around 75.16% from the total of 1,008,605,000 shares issued by Petrosea. Thus the AGMS was declared quorum and valid to establish legally binding decision.
RUPS tahunan tahun 2015 membahas lima agenda dengan perincian di dalam tabel berikut:
The 2015 Annual GMS carried five agendas to discuss, with the details in below table:
Persetujuan atas laporan tahunan Perusahaan, laporan pertanggungjawaban Direksi Perusahaan dan laporan pengawasan Dewan Komisaris Perusahaan. The approval of the annual report, statement of accountability of Board of Directors and the supervisory of the Board of Commissioners.
Agenda Pertama /
RUPSLB 2015 membahas agenda tunggal yaitu Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan.
First Agenda
Hasil Rapat / GMS Results
Sole Agenda
1.
2.
Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Peraturan Nomor 32/ POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. To approve the amendment of Articles of Association of the Company to be adjusted with the Financial Services Authority Regulation (POJK) No. 32/POJK.04/2014 regarding the planning and implementation of the General Meeting of Shareholders of the Public Company and the Financial Services Authority Regulation (POJK) No. 33 / POJK.04 / 2014 regarding the Board of Directors and Board of Commissioners of Public Listed Company. Memberi Kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk melakukan segala tindakkan yang diperlukan, termasuk menuangkan dalam akta tersendiri sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tersebut diatas. To grant the Company’s Board of Directors the authority to do all necessary act related to the amendment of the Company’s Article of Association to be adjusted with the Financial Services Authority Regulation (POJK) as stated previously include to make statement in front of the Notary.
t
t
Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan / Approval of the Company’s Articles of Association Changes
Agenda Tunggal /
Hasil Rapat / Results
The 2015 EGMS discussed the sole agenda of the Approval on the Changes of the Company’s Articles of Association.
151
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
t
Quorum Rapat / Meeting Quorum
t
t t
.FOFSJNBCBJL-BQPSBO1FOHVSVTBO%JSFLTJEBO1FOHBXBTBO%FXBO,PNJTBSJTNFOHFOBJKBMBOOZB Perusahaan dan tata usaha Perusahaan untuk buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. To accept the management report from the Board of Directors and the supervisory report from the Board of Commissioners regarding activities and administration of the Company for the financial year ended 31st December 2014. .FNCFSJLBOQFNCFCBTBOTFQFOVIOZB acquit et de charge) kepada Dewan Komisaris Perusahaan atas tugas pengawasan dan Direksi Perusahaan atas tugas pengurusan dalam tahun 2014, sepanjang tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan Perusahaan tahun buku 2014. To discharge and release (acquit et de charge) solely to the Board of Commissioners on supervisory duties of the Board of Commissioners and the Board of Directors on their management duties in 2014, so long as the action is reflected in the Financial Statements in 2014. .FOFSJNB-BQPSBO5BIVOBO1FSVTBIBBOVOUVLUBIVOCVLVCFSBLIJSQBEBUBOHHBM%FTFNCFS Accept the Company’s Annual Report for the year ended 31st December 2014. 1FNFHBOHTBIBNZBOHNFOZBUBLBOTFUVKVTFCBOZBLTBIBNBUBVTFCFTBS EBSJ total seluruh saham yang sah yang hadir dalam rapat. Shareholders with approved vote was 757,970,195 shares or as much as 99.981% from the total legitimate shares present in the meeting. 5JEBLBEBQFNFHBOHTBIBNZBOHNFOZBUBLBOUJEBLTFUVKV There are no shareholders with against vote. 1FNFHBOHTBIBNZBOHNFOZBUBLBO abstain yaitu sebanyak 140.800 saham atau sebesar 0,019% dari total seluruh saham yang sah yang hadir dalam rapat. Shareholders with abstain vote was 140,800 shares or as much as 0.019% from the total legitimate shares present in the meeting.
152
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Pengesahan laporan keuangan yang memuat laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi serta penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun buku yang berakhir 31 desember 2014. Ratification of the Company financial statements which include the consolidated statements of financial position and consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income for the year ended 31st December 2014.
Agenda Kedua / Second Agenda
Hasil Rapat / GMS Results
Quorum Rapat / Meeting Quorum
Mengesahkan laporan posisi keuangan dan laporan perhitungan laba rugi komprehensif Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny (Deloitte) dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material sebagaimana diuraikan dalam Laporan No. GA115PTRO HA, tertanggal 5 Maret 2015. To ratify the Company financial statements which include the consolidated statements of financial position and consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income for the year ended 31st December 2014 as audited by Public Accountant Osman Bing Satrio & Eny (Deloitte) with Fair Opinion in all material aspect describe on report no. GA115 0115 PTRO HA, dated 5th March 2015. t
1FNFHBOHTBIBNZBOHNFOZBUBLBOTFUVKVTFCBOZBLTBIBNBUBVTFCFTBS EBSJ total seluruh saham yang sah yang hadir dalam Rapat. Shareholders with approved vote was 757,970,195 shares or as much as 99.981% from the total legitimate shares present in the meeting. 5JEBLBEBQFNFHBOHTBIBNZBOHNFOZBUBLBOUJEBLTFUVKV There are no shareholders with against vote. 1FNFHBOHTBIBNZBOHNFOZBUBLBOBCTUBJOZBJUVTFCBOZBLTBIBNBUBVTFCFTBS EBSJ total seluruh saham yang sah yang hadir dalam Rapat. Shareholders with abstain vote was 140,800 shares or as much as 0.019% from the total legitimate shares present in the meeting.
t t
Agenda Ketiga / Third Agenda
5.
Iklan jadwal dan tata cara pembayaran dividen tahun buku 2014 The Advertisement of schedule and procedure of Dividend payout for the fiscal year of 2014
6.
Penentuan daftar pemegang saham yang berhak atas dividen (recording date) Determination of shareholder register whom entitled for the dividend
Kamis, 30 April 2015 Thursday, 30th April 2015
7.
Pemberitahuan dari Perusahaan kepada KSEI mengenai kurs tengah dan total dividend Information from the Company to KSEI regarding middle rate and total dividend
Kamis, 30 April 2015 Thursday, 30th April 2015
8.
Akhir periode perdagangan yang masih mengandung hak atas Dividen (cum dividend) a. Pasar reguler & negosiasi b. Pasar Tunai End of trading period which still carry the rights of Dividend (cum dividend) a. Reguler and negotiation market b. Cash market
Senin, 27 April 2015 Kamis, 30 April 2015
9.
Persetujuan penggunaan laba bersih Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir 31 desember 2014. Approval of the use of the Company’s profit for the year ended 31st december 2014. 10.
Hasil Rapat / GMS Results
Menyetujui penggunaan laba bersih Perusahaan untuk tahun buku yang terakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebagai berikut : To approve the Company fiscal year net profit for the year ended 31st December 2014 to be used as follows: t
6OUVLEJCBHJLBOTFCBHBJ%JWJEFO'JOBMTFCFTBS64VOUVLTFKVNMBITBIBN yang ditempatkan dan disetor penuh atau sebesar US$0,00168 per lembar saham berdasarkan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal Daftar pemegang Saham yang berhak atas Dividen Final Tahun Buku 2014 (Recording Date). To be distributed as final dividend to the shareholders in the total amount of US$1,689,750, for the total issued and paid up share capital in the amount of 1,008,605,000 or in the amount of US$0.00168 per share based on Bank Indonesia Middle Rate per Shareholders Register whom entitled to the Final Dividend 2014 (Recording Date). 4JTBMBCBCFSTJI1FSVTBIBBO5BIVOBLBOEJCVLVLBOTFCBHBJMBCBEJUBIBOHVOBNFNQFSLVBU permodalan Perusahaan. The remaining net profit of the Company for year 2014 will be used as retained earning to strengthen the capital of the Company. +BEXBMQFNCBHJBOEJWJEFOåOBMUBIVOCVLV Schedules of dividend payout for 2014 fiscal year.
t
t
No. 1.
Kegiatan / Activities Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan & Luar Biasa Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders Pemberitahuan kepada OJK dan BEI perihal hasil keputusan RUPS Tahunan & Luar Biasa serta Pembayaran Dividen Informastion to OJK and IDX regarding AGMS and EGMS results, including the dividend payout
Rabu, 22 April 2015 Wednesday, 22nd April 2015
3.
Pemberitahuan kepada KSEI dan OJK perihal Pemberitahuan pelaksanaan pembayaran dividen final tahun buku 2014 Information to KSEI and OJK, regarding the Notice of Final Dividend Payout for the fiscal year of 2014
Rabu, 22 April 2015 Wednesday, 22nd April 2015
4.
Pengumuman BEI Jadwal Pembayaran Dividen The announcement of iDX regarding schedule of dividend payout
Rabu, 22 April 2015 Wednesday, 22nd April 2015
2.
Quorum Rapat / Meeting Quorum
Hari & Tanggal / Day & Date Senin, 20 April 2015 Monday, 20th April 2015
153
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Agenda Keempat / Fourth Agenda
Hasil Rapat / GMS Results
Mulai periode perdagangan tidak mengandung hak atas dividen (ex dividend) a. Pasar reguler dan negosiasi b. Pasar tunai Beginning of trading period which has no rights of Dividend (ex dividend) a. Reguler and negotiation market b. Cash market Tanggal Pembayaran / Pendistribusian Dividen Tunai Date of Cash Dividend Payout / Distribution
Rabu, 22 April 2015 Wednesday, 22nd April 2015
Monday, 27th April 2015 Thursday, 30th April 2015
Selasa,28 April 2015 Senin, 4 Mei 2015 Tuesday, 28th April 2015 Monday, 4th May 2015
Jumat, 22 Mei 2015 Friday, 22nd May 2015
t
.FNCFSJLBOLVBTBLFQBEB%JSFLTJVOUVLNFOFOUVLBOUBUBDBSBQFNCBHJBOEJWJEFOåOBMTFSUBTFHBMB tindakan yang diperlukan untuk itu. To grant the authority to the Board of Directors to determine the procedures of payment and to conduct all necessary action in relation with the dividend payment.
t
4FIVCVOHBOEFOHBOQFODBQBJBOMBCBCFSTJIUFSTFCVU NFNCFSJLBOLVBTBLFQBEB%FXBO,PNJTBSJT Perusahaan untuk menetapkan manfaat khusus bagi anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perusahaan. Dalam penetapan manfaat khusus ini, Dewan Komisaris akan mempertimbangkan rekomendasi dari Komite Human Capital Perusahaan. With regards to the Net Profit, to grant the authority to the Board of Commissioners of the Company to determine the special benefits for the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company. In the special benefits determination, the Board of Commissioners will consider to the recomendation of the Human Capital Commitee of the Company.
Sebanyak 758.110.995 saham atau sebesar 100% dari total seluruh saham yang sah yang hadir dalam rapat memutuskan menyetujui usulan keputusan Agenda Rapat Ketiga. Shareholders with approved vote was 758,110,995 shares or 100% from the total legitimate shares present in the meeting.
Penunjukan akuntan publik untuk melakukan audit atas laporan keuangan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir 31 desember 2015. Approval of appointment of a certified public accountant for the year ended 31st december 2015. Memberikan kuasa Dewan Komisaris Perusahaan untuk menunjuk kantor akuntan publik Perusahaan untuk memeriksa buku-buku Perusahaan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan memberi wewenang kepada Direksi perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium dan persyaratan lainnya mengenai pengangkatan kantor akuntan publik tersebut. To grant an authority to the Board of Commissioners to appoint the Auditors of the Company to audit for the accounting year ending 31st December 2015 and to authorize the Board of Directors to set their remuneration and any other requirements of this appointment.
154
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Quorum Rapat / Meeting Quorum
1.
2.
3.
Agenda Kelima / Fifth Agenda
Hasil Rapat / GMS Results
Pemegang saham yang menyatakan setuju sebanyak 748.959.995 saham atau sebesar 99,792% dari total seluruh saham yang sah yang hadir dalam Rapat. Shareholders with approved vote was 748,959,995 shares or as much as 99.792% from the total legitimate shares present in the meeting. Pemegang saham yang menyatakan tidak setuju yaitu sebanyak 5.594.800 saham atau sebesar 0,738% dari total seluruh saham yang sah yang hadir dalam rapat. Shareholders with against vote was 5,594,800 shares or as much as 0.738% from the total legitimate shares present in the meeting. Pemegang saham yang menyatakan abstain yaitu sebanyak 3.556.200 saham atau sebesar 0,470% dari total seluruh saham yang sah yang hadir dalam rapat. Shareholders with abstain vote was 3,556,200 shares or as much as 0.470% from the total legitimate shares present in the meeting.
%FXBO,PNJTBSJT]Board of Commissioners t ."STKBE3BTKJE1.TFCBHBJ1SFTJEFO,PNJTBSJT]as President Commissioner t 3FUJOB3PTBCBJTFCBHBJ,PNJTBSJT]as Commissioner t 3JDIBSE.)BSKBOJTFCBHBJ,PNJTBSJT]as Commissioner t 4JNPO'4FNCJSJOHTFCBHBJ,PNJTBSJT*OEFQFOEFO]as Independent Commissioner t .BSJOHBO1VSCB4JCBSBOJTFCBHBJ,PNJTBSJT*OEFQFOEFO] as Independent Commissioner %JSFLTJ]Board of Directors t 3JDIBSE#SVDF/FTTTFCBHBJ1SFTJEFO%JSFLUVS]as President Director t *MEB)BSNZO4FCBHBJ8BLJM1SFTJEFO%JSFLUVS]as Vice President Director t %BWJE&EXBSE"EBNTTFCBHBJ%JSFLUVS]as Director t .PDIBNBE,VSOJB"SJBXBOTFCBHBJ%JSFLUVS]as Director t +PIBOFT*TQVSOBXBOTFCBHBJ%JSFLUVS*OEFQFOEFO]as Independent Director t 3VTEJBXBOTFCBHBJ%JSFLUVS]as Director
Persetujuan perubahan susunan Dewan Komisaris & Direksi Perusahaan Approval of the changes to the Board of Commissioners & Board of Directors of the Company.
t.FOZFUVKVJQFOHVOEVSBOEJSJ]Aprroved the resignation of: a.
b.
t
Albert Steven Budisusetija sebagai Komisaris Independen dan memberikan ucapan terima kasih serta penghargaan setinggi-tingginya atas segala sumbangan tenaga dan pikiran yang telah diberikan selama menjabat sebagai Komisaris Independen Perusahaan. Albert Steven Budisusetija as the Independent Commissioner and give thanks and highest appreciation for all the contribution of labor and thought has been given during his tenure as the Independent Commissioner of the Company.
Quorum Rapat / Meeting Quorum
Sudirman Said sebagai Wakil Presiden Direktur Perusahaan dan memberikan ucapan terima kasih serta penghargaan setinggi-tingginya atas segala sumbangan tenaga dan pikiran yang telah diberikan selama menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Perusahaan. Sudirman Said as the Vice President Director and give thanks and highest appreciation for all the contribution of labor and thought has been given during his tenure as the Vice President Director of the Company. .FOZFUVKVJVOUVLNFOHBOHLBU]Approved to appoint: B ."STKBE3BTKJE1.TFCBHBJ1SFTJEFO,PNJTBSJT]as President Commissioner C 3FUJOB3PTBCBJTFCBHBJ,PNJTBSJT]as Commissioner D 3JDIBSE.)BSKBOJTFCBHBJ,PNJTBSJT]as Commissioner E 4JNPO'4FNCJSJOHTFCBHBJ,PNJTBSJT*OEFQFOEFO] as Independent Commissioner F .BSJOHBO1VSCB4JCBSBOJTFCBHBJ,PNJTBSJT*OEFQFOEFO] as Independent Commissioner G 3JDIBSE#SVDF/FTTTFCBHBJ1SFTJEFO%JSFLUVS]as President Director H *MEB)BSNZO4FCBHBJ8BLJM1SFTJEFO%JSFLUVS]as Vice President Director I %BWJE&EXBSE"EBNTTFCBHBJ%JSFLUVS]as Director J .PDIBNBE,VSOJB"SJBXBOTFCBHBJ%JSFLUVS]as Director K +PIBOFT*TQVSOBXBOTFCBHBJ%JSFLUVS*OEFQFOEFO]as Independent Director L 3VTEJBXBOTFCBHBJ%JSFLUVS]as Director
Untuk masa jabatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan selama dua tahun terhitung efektif sejak tanggal ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ini sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahuan Perusahaan pada tahun 2017, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi sewaktu-waktu. For two years period of the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company effective as of the closing of this Meeting until the closing of Anual General Meeting of Shareholders of the Company in year 2017, without prejudice to the right of the General Meeting to dismiss any of member of the Board of Commissioners and the Board of Directors any time. Sehingga terhitung sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ini sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahun 2017, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Effective as of the closing of this Annual General Meeting of Shareholders until the closing of the Annual General Meeting of Shareholders in 2017, the Board of Commissioners and the Board of Directors composition shall be as follows:
155
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
t
.FNCFSJLBOLVBTBEBOXFXFOBOHLFQBEB%FXBO,PNJTBSJT1FSVTBIBBOVOUVLNFOFOUVLBO pembagian tugas dan wewenang masing-masing anggota Direksi Perusahaan. To authorize the Board of Directors to determine the duties and authority of each member of the Board of Directors.
a.
Pemegang saham yang menyatakan setuju sebanyak 714.670.195 saham atau sebesar 94,270% dari total seluruh saham yang sah yang hadir dalam Rapat. Shareholders with approved vote was 714,670,195 shares or as much as 94.270% from the total legitimate shares present in the meeting.
b.
Pemegang saham yang menyatakan tidak setuju yaitu sebanyak 43.440.800 saham atau sebesar 5,730% dari total seluruh saham yang sah yang hadir dalam rapat. Shareholders with against vote was 43.440.800 shares or as much as 5.730% from the total legitimate shares present in the meeting.
c.
Tidak ada pemegang pemegang saham yang menyatakan abstain. Shareholders with abstain vote is nil.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dewan Komisaris merupakan organ utama Perusahaan dengan fungsi pengawasan terhadap jalannya pengelolaan Perusahaan oleh Direksi beserta jajaran manajemen. Pembentukan Dewan Komisaris didasarkan pada UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, POJK No. 33 tahun 2014, dan Akta No. 60 tanggal 20 April 2015 berikut surat penerimaan pemberitahuan perubahan data dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia no. AHU-AH.01.03-0932039 tanggal 13 Mei 2015.
The Board of Commissioners is the Company’s main organ with the supervisory function toward the Company’s management by the Board of Directors and its elements. The establishment of the Board of Commissioners is based on Law No. 40 year of 2007 regarding the Limited Liabilities Company, POJK No. 33 year of 2014 and the Deed No. 60 dated 20th April 2015 including notification receipt for data changes from the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.03-0932039 dated 13th May 2015.
Dewan Komisaris berberwenang memberikan saran dan nasihat kepada Direksi untuk memastikan pengelolaan Perusahaan telah sesuai dengan arah dan tujuan yang ditetapkan. Dewan Komisaris juga berperan mengawasi pelaksanaan GCG di seluruh kegiatan usaha Perusahaan.
The Board of Commissioners is authorized to provide advice and suggestion to the Board of Directors to ensure the Company’s managament is on the right track towards the set direction and goals, The Board of Commissioners’ role also include the supervisory to GCG implementation in every elements of the Company.
156
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Komposisi Dewan Komisaris Komposisi Dewan Komisaris per 31 Desember 2015, adalah sebagai berikut:
Composition of the Board of Commissioners Composition of the Board of of Commissioners as of 31st December 2015 is as follows:
Nama / Name
Jabatan / Position
M. Arsjad Rasjid P.M.
Presiden Komisaris / President Commissioner
Retina Rosabai
Komisaris / Commissioner
Richard M. Harjani
Komisaris / Commissioner
Simon F. Sembiring
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Maringan Purba Sibarani
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Independensi Dewan Komisaris
Independency of the Board of Commissioners
Dewan Komisaris Petrosea berkomitmen untuk menjunjung tinggi independensi dalam pelaksanaan tugas. Komitmen tersebut diwujudkan melalui penandatanganan surat pernyataan pada saat pengangkatan susunan Dewan Komisaris yang baru. Dewan Komisaris menjalankan tugas dengan independen, tanpa membawa kepentingan selain kepentingan Perusahaan, tidak dapat dipengaruhi dan diintervensi dalam membuat keputusan atau penilaian.
Petrosea’s Board of Commissioners is committed to uphold the independency in duties implementation. The commitment is embodied through the signing of a statement letter during the appointment of the new composition of the Board of Commissioners. The Board conducts its duty independently, without other interests than the Company’s interest, and is free from any influences or interventions in making decisions and assessments.
Tugas & Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Board of Commissioners Roles & Responsibilities
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris diatur dengan Pasal 15 Akta No. 28 tanggal 18 Mei tahun 2015 yang menyatakan:
The roles and responsibilities of the Board of Commissioners was stipulated by the article 15 of Deed No. 28 dated 18th May 2015 that stating:
1.
1.
2.
3.
Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perusahaan maupun usaha Perusahaan, serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris wajib menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian. Dalam rangka mendukung tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris wajib membentuk Komite Audit, Komite Nominasi & Remunerasi serta komite lainnya sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
2.
3.
The Board of Commissioners supervises on the management policies, its implementation in general, regarding the Company and its business, as well as to provide advice to the Board of Directors. The Board of Commissioners must conduct their roles and responsibilities with goodwill, dedication and prudence. In order to support their roles and responsibilities, the Board of Commissioners must form the Audit Committee, Nomination & Remuneration Committee, and other committees that conform to the capital market regulations.
157
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
4.
Dalam hal tidak dibentuk Komite Nominasi & Remunerasi, maka fungsi nominasi dan remunerasi yang diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan di bidang pasar modal wajib dijalankan oleh Dewan Komisaris.
Program Orientasi Setiap tahun, setelah disahkan melalui RUPS, seluruh Dewan Komisaris, Direksi dan anggota komite yang ada di dalam susunan yang baru, mendapat program orientasi bersama perusahaan lainnya di dalam Indika Energy Group. Di tahun 2015, Program orientasi dilaksanakan selama tiga hari di bulan Mei, bertempat di R Hotel, Rancamaya, Bogor dan dihadiri oleh seluruh jajaran manajemen. Materi orientasi adalah sebagai berikut:
4.
In case the Nomination & Remuneration Committee is not formed, the function must be conducted by the Board of Commissioners to conform with the OJK capital market regulation.
Orientation Program Every year following the ratification in GMS, all members of the Board of Commissioners, Board of Directors, and the commitee members received an orientation program together with other companies within Indika Energy Group. In 2015, the orientation program was held for three days in May at R Hotel, in Rancamaya, Bogor, and was attended by the entire management. The orientation materials consisted of:
Hari 1 / Day 1
t t t
*&(0SHBOJ[BUJPO4USVDUVSF 4DPQF 3PMFT 3FTQPOTJCJMJUJFT $IBSUFST(PWFSOBODFPG#P%BOE#P$
Hari 2 / Day 2
t t t
*&(0SHBOJ[BUJPO4USVDUVSF 4DPQF 3PMFT 3FTQPOTJCJMJUJFT $IBSUFST(PWFSOBODF$PNNJUUFFT - Audit - GCG + COBC - HC - Risk & Investment
Hari 3 / Day 3
Discussion
Pedoman Kerja Dewan Komisaris Pedoman kerja (charter) Dewan Komisaris Petrosea masih dalam proses pembuatan. Namun Perusahaan berkomitmen untuk menyelesaikan dalam waktu segera.
Charter of The Board of Commissioners Charter of the Board of Commissioners is under the development, yet the Company is comitted to finalize it in the near future.
Komisaris Independen
Independent Commissioners
Kriteria Komisaris Independen Komisaris Independen diangkat dari kalangan umum dengan tujuan mendorong pelaksanaan pengawasan yang obyektif dan memastikan kesetaraan dan kewajaran dalam menjaga kepentingan para pemangku kepentingan.
Criteria of the Independent Commissioners Independent Commissioners was appointed from general party with the role to promote the objective supervisory duties and to ensure the fairness and equality in maintaining the stakeholders interests.
158
Sesuai dengan Peraturan No. I-A lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-00001/BEI/012014 jo. POJK 33 tahun 2014 jo. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015, Petrosea telah memenuhi ketentuan sekurangnya 30% dari jumlah Dewan Komisaris adalah komisaris independen. Dari lima orang anggota Dewan Komisaris Petrosea terdapat dua Komisaris Independen yaitu Simon F. Sembiring dan Maringan Purba Sibarani.
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
As stipulated in the Regulation No. I-A appendix Decree of the Board of Directors of Indonesia Stock Exchange No. Kep-0001/BEI/01-2014 jo. POJK No. 33 year of 2014 jo. POJK No. 55/POJK.04/2015 dated 23rd December 2015; Petrosea has complied with the stipulation of at least 30% of total member of the Board of Commissioners that comprises Independent Commissioners. From five members, there are two Independent Commissioners, which are Simon F. Sembiring and Maringan Purba Sibarani.
Independensi Komisaris Independen Komisaris Independen juga berkomitmen menjunjung independensi dalam bertugas, mengutamakan kepentingan Perusahaan di atas kepentingan pribadi maupun kelompok, dan tidak dapat dipengaruhi dalam mengambil keputusan untuk Perusahaan.
Independency of Independent Commissioners Independent Commissioners has the commitment to uphold independency in its duties, prioritizing the Company’s interest above personal and group interests, and does not take any influence in the decision-making for the Company.
Komisaris Independen juga bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan atau mengawasi kegiatan Perusahaan dalam waktu enam bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris Independen pada periode berikutnya.
Independent Commissioners may not have worked at or had the authority or responsibility for the planning, leadership, controlling or supervision of the Company activity within the last six months, except in regard to the re-appointment as Independent Commissioner for the next tenure.
Komisaris Independen tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan, tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perusahaan, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi atau pemegang saham utama Perusahaan dan tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan.
Independent Commissioners may not directly or indirectly own shares in the Company, may not have affiliations with the Company, members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors or the ultimate shareholders, nor to have direct and indirect business relations related to the Company’s business activity.
Direksi
Board of Directors
Direksi merupakan organ utama dalam GCG dan struktur organisasi Perusahaan. Direksi bertanggung jawab terhadap jalannya pengelolaan Perusahaan dan bertugas mewakili Perusahaan dalam perkara di dalam maupun di luar pengadilan. Direksi wajib untuk menjunjung tinggi sikap profesional, obyektif, berpikiran strategis dan mengedepankan kepentingan Perusahaan. Direksi Petrosea ditetapkan dengan dasar hukum UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, POJK No. 33 tahun 2014 dan Akta No. 60 tanggal 20 April 2015, dengan surat penerimaan
The Board of Directors is the main organ in the Company’s GCG and organization structure. The Board of Directors is responsible in managing the Company and in representing the Company both in legal and nonlegal conditions. The Board of Directors shall up hold the profesionalism, objectivity, strategic thinking and prioritizing the Company’s interest. Petrosea’s Board of Directors was appointed based on Law No. 40 of 2007 regarding the Limited Liabilities Company, POJK No. 33 of 2014 and Deed No. 60 dated 20th April 2015 including notification receipt for data changes from the
159
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
pemberitahuan perubahan data dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia no. AHU-AH.01.03-0932039 tanggal 13 Mei 2015.
Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.03-0932039 dated 13rd May 2015
Komposisi Direksi Komposisi Direksi per 31 Desember 2015, adalah sebagai berikut:
Board of Directors Composition The composition of the Board of Directors as of 31st Desember 2015, is as follows:
Nama / Name
Jabatan / Position
Richard Bruce Ness
Presiden Direktur / President Director
Ilda Harmyn
Wakil Presiden Direktur / Vice President Director
David Edward Adams
Direktur / Director
Mochamad Kurnia Ariawan
Direktur / Director
Johanes Ispurnawan
Direktur Independen / Independent Director
Rusdiawan
Direktur / Director
Independensi Direksi Perusahaan menekankan syarat independensi kepada seluruh anggota Direksi. Dalam bertugas, Direksi Petrosea senantiasa mengutamakan kepentingan Perusahaan diatas kepentingan pribadi maupun kelompok. Dalam mengambil keputusan Direksi tidak dapat dipengaruhi maupun menerima arahan dari pihak manapun yang dapat mempengaruhi pertimbangan Direksi.
Independency of Board of Directors The Company emphasizes on the independency requirement on all members of the Board of Directors. In conducting its duties, the Board of Directors strives to uphold the Company’s interest above personal or groups. In decision-making, the Board of Directors shall not be infuenced or intefered by any party, which may impact on the Boards’ consideration.
Komitmen independensi Direksi diwujudkan dengan surat pernyataan yang ditandatangani masing-masing Direksi pada saat pengangkatan Direksi.
The independency commitment of the Board of Directors is embodied in the statement letter signed by members of the Board of Directors at the beginning of appointment.
Tugas & Tanggung Jawab Direksi Direksi Petrosea mempunyai tugas pokok dalam pengelolaan Perusahaan, berupa:
Board of Directors Roles & Responsibilities Petrosea’s Board of Directors has main roles in managing the company, which includes:
t t t t t
.FOZVTVOEBONFOKBMBOLBOTJTUFNQFOHFMPMBBO Perusahaan yang efektif dan efisien. .FOFUBQLBO BOHHBSBO UBIVOBO EBO SFODBOB usaha Perusahaan. .FOZVTVO TUSBUFHJ CJTOJT TFCBHBJ BDVBO pengembangan operasi Perusahaan. .FNQFSTJBQLBO SFODBOB LFSKB KBOHLB QFOEFL dan jangka panjang Perusahaan. .FOZVTVOSFODBOBJOWFTUBTJ1FSVTBIBBO
t t t t t
5PEFWFMPQBOEDPOEVDUBOFGGFDUJWFBOEFGåDJFOU management system of the Company. 5PEFUFSNJOFUIF$PNQBOZBOOVBMCVEHFUBOE business plan. 5P QSFQBSF CVTJOFTT TUSBUFHZ BT B SFGFSFODF PG the Company’s operational improvement. 5PQSFQBSFTIPSUUFSNBOEMPOHUFSN$PNQBOZ plan. 5PQSFQBSFJOWFTUNFOUQMBO
160
t
t
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
.FOFUBQLBO EBO NFNCFSMBLVLBO OJMBJOJMBJ kode etik dan etika bisnis Perusahaan.
t
.FMBLTBOBLBOQSPHSBN5BOHHVOH+BXBC4PTJBM Perusahaan.
t
Demi pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien dalam mencapai tujuan Perusahaan, tugas Direksi dibagi menurut bidang kerja masing-masing, yaitu:
5P EFUFSNJOF BOE FOGPSDF UIF WBMVFT DPEF PG conduct and business conduct throughout the Company. 5PJNQMFNFOU$PSQPSBUF4PDJBM3FTQPOTJCJMJUZ
t
Direktur Infrastructure & Logistic Services Memimpin, mengarahkan dan mengembangkan usaha Jasa infrastruktur dan Logistik dan menyelaraskan dengan strategi Perusahaan untuk dua tahun periode. Direktur Jasa Infrastruktur & Logistik juga mempunyai area tanggung jawab menyangkut dukungan pelayanan logistik untuk keseluruhan Petrosea (POSB), dan yang terkait dengan infrastruktur dan logistik lainnya.
t
Infrastructure & Logistic Services Director To lead, direct and develop the infrastructure and logistic services, and to align with the Company’s strategy for the period of two years. The area of responsibility includes supporting logistic services for Petrosea operations (POSB), and others infrastructure and logistics business.
t
Direktur Engineering & Project Management
t
Engineering & Project Management Director To lead, manage and implement the engineering & project management, to achieve operation excellence and align with the organization’s strategy for the period of two years. The area of responsibility covers engineering & project management.
To achieve effective and efficient implementation of duties toward the Company’s goals, the Board of Directors responsibility is divided according to the respective work fields, as follows: President Director To prepare business plan, organize, direct and lead all members of the Board of Directors, as well as to maintain the Company’s strategy implementation to achieve target performance. President Director supervises the responsibility of Corporate Secretary, Internal Audit & Quality Assurance, as well as monitoring the Corporate HSE.
Presiden Direktur Menyusun rencana usaha, mengatur, mengarahkan dan memimpin jajaran Direksi, serta menjaga pelaksanaan strategi Perusahaan untuk mencapai tujuan kinerja. Presiden Direktur membawahi area tanggung jawab atas bidang Sekretariat Perusahaan, Internal Audit & Quality Assurance, serta melakukan pengawasan terhadap Corporate HSE.
t
t
Wakil Presiden Direktur Membantu Presiden Direktur menyusun rencana usaha, mengatur, mengarahkan dan memimpin jajaran Direksi, serta menjaga pelaksanaan strategi Perusahaan untuk mencapai tujuan kinerja. Wakil Presiden Direktur juga bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengawasan bisnis Mining, Asset dan Technical Services. Area tanggung jawab yang berada dibawah Wakil Presiden Direktur adalah Corporate HSE, Mining & Mine Services, Manajemen Aset, dan Techinal Services.
t
Vice President Director To assist President Director in preparing business plan, organize, direct and lead all members of the Board of Directors, well as to maintain the Company’s strategy implementation to achieve target performance. Vice President Director also responsible in managing and monitoring mining business, assets and technical services. Vice President Director’s area of responsibility includes the Corporate HSE, Mining & Mine Services, Asset Management, and Technical Services.
t
Direktur Keuangan Memimpin, mengarahkan dan mengendalikan keuangan Perusahaan, pengelolaan risiko dan aspek komersiil, dan menyelaraskan dengan dengan strategi Perusahaan untuk dua tahun periode. Area yang menjadi tanggung jawab Direktur Keuangan adalah Finance Operations, Corporate Planning, COSMO, Pajak, Financial Control, Investor Relations, Treasury, serta Risk & Commercial.
t
Finance Director To lead, direct and control the Company’s financial, risk management and commercial aspect, and to align with the Company’s strategy for the period of two years. Area of responsibility includes Finance Operations, Corporate Planning, COSMO, Tax, Financial Control, investor Relations, Treasury, as well as Risk & Commercial.
t
161
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Memimpin, mengelola dan menjalankan Manajemen Proyek dan Teknis, untuk mencapai operasional yang handal dan selaras dengan strategi organisasi untuk kurun waktu dua tahun. Area tanggung jawab mencakup Manajemen Proyek dan Teknis. t
Direktur Business Development & Corporate Affairs Memimpin, mengarahkan dan mengembangkan strategi untuk bisnis baru, memastikan peluang dan pengembangan yang dijalankan selaras dengan strategi organisasi untuk kurun periode dua tahun, termasuk juga memimpin proses pengembangan bisnis terintegrasi serta aspek kepatuhan. Area tanggung jawab Direktur Business Development & Corporate Affairs mencakup Business Development & Relations, Supply Chain Management, External Affairs, Corporate Legal & Compliance dan Corporate Security.
t
Business Development & Corporate Affairs Director To lead, direct and develop the strategy for new business, ensuring the opportunities and its development is aligned with the organization strategy for the period of two years. The duty also includes leading the intergrated business development and the compliance aspect. The area of responsibility is Business Development & Relations, Supply Chain Management, External Affairs, Corporate Legal & Compliance and Corporate Security.
t
Direktur Human Capital & General Affairs Memimpin, mengarahkan dan menetapkan kerangka kerja Human Capital melalui kerja sama strategis untuk mendorong pencapaian usaha Perusahaan untuk kurun waktu dua tahun. Yang menjadi area tanggung jawab Direktur Human Capital & General Affairs adalah Human Capital Operation, Industrial Affairs & Employee Relation, Talent Acquisition & Placement, Technical Training, ICT & HCIS serta Corporate Communications.
t
Human Capital & General Affairs Director To lead, direct and define the framework of Human Capital through strategic partnership to promote the Company’s performance achievement for the period of two years. The area of responsbility covers Human Capital Operation, Industrial Affairs & Employee Relation, Talent Acquisition & Placement, Technical Training, ICT & HCIS as well as Corporate Communications.
162
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Direksi, bersama dengan Dewan Komisaris dan Komite, mendapatkan program orientasi Perusahaan. Di tahun 2015, program dilaksanakan selama tiga hari di bulan Mei, bertempat di R Hotel, Rancamaya, Bogor dan dihadiri oleh seluruh jajaran manajemen. Materi orientasi sama dengan materi orientasi Dewan Komisaris.
The Board of Directors, with members of the Board of Commissioners and the Commitees received the orientation program. In 2015, the orientation program was held for three days in May at R Hotel, Rancamaya, Bogor and attended by the entire Management. The orientation material is the same as the Board of Commissioners.
Pedoman Kerja Direksi Pedoman dan tata tertib kerja (charter) Direksi Petrosea masih dalam proses pembuatan. Namun Perusahaan berkomitmen untuk menyelesaikan dalam waktu secepatnya.
Board of Directors Charter The Board of Directors Charter is still under development. The Company is committed to finalize it in the near future.
Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris & Direksi
Diversity of the Board of Commissioners & Board of Directors
Perusahaan menyadari bahwa perkembangan industri sangat pesat. Pemain yang tidak menyesuaikan diri akan tertinggal dan jatuh. Pengelolaan Perusahaan yang bergerak mengikuti pasar yang terus berevolusi membutuhkan pimpinan yang memiliki kebijakan, pengetahuan, management TLJMM yang handal, pengalaman yang luas dan beragam. Untuk itu Perusahaan mendukung keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi dalam menyusun jajaran yang kuat dan efektif untuk menjalankan Perusahaan.
The Company realizes on the vast industry development. The companies unable to adapt will be left behind and failed. The Company’s management follows the continues evolving market hence requires leaderships with wisdom, knowledge, and excellent managerial skill, as well as extensive and varied experiences. Therefore, the Company promotes diversity of the Board of Commissioners and Board of Directors to create a solid and effective composition to manage the Company.
Komitmen keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi dapat dilihat pada latar belakang pendidikan, jabatan dan pengalaman kerja, serta industri atau bidang usaha yang pernah dijalani. Informasi ini tersedia dalam profil masing-masing Dewan Komisaris dan Direksi yang dapat ditemui di bagian Profil Perusahaan di Laporan Tahunan ini.
The commitment of diversity in the composition of the Board of Commissioners and Directors is presented through various backgrounds of education, position and experiences, as well as the type of industry or business. This information is provided in the profile of the Board of Commissioners and Directors, available in the Company Profile section of this Annual Report.
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris & Direksi
Assessment of the Board of Commissioners & Board of Directors
Penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan secara internal, dengan menggunakan hirarki organisasi untuk jenjang penilaian.
The assesment of the Board of Commissioners and Directors is carried out internally, by exercising organizational hierarchy on the assesment level.
163
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Prosedur Penilaian Perusahaan melaksanakan penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi dengan cara:
Assessment Procedure The assessment procedure for the Board of Commissioners and Board of Directors is as follows:
t
%FXBO ,PNJTBSJT .FMBMVJ QFOZVTVOBO EBO penyampaian Laporan Pengawasan Dewan Komisaris.
t
#PBSE PG $PNNJTTJPOFST 5ISPVHI UIF preparation and submission of the Board of Commissioners Supervisory Report.
t
%JSFLTJ.FMBMVJQSPTFTperformance management system, yang dilakukan dua kali dalam setahun yaitu NJEUFSN dan final review. Penilaian Direksi juga dilakukan melalui penyampaian laporan keuangan yang mengandung hasil kinerja keuangan selama satu tahun, dan dimintakan persetujuannya pada RUPS.
t
#PBSE PG %JSFDUPST 5ISPVHI UIF QFSGPSNBODF management system, that implemented two times a year, in mid-term and final review. The Board of Directors assesment is also implemented through the presentation of financial statements, which conveys the full year performance results, and to be submitted for GMS approval.
Kriteria Penilaian Kriteria yang digunakan dalam penilaian Direksi adalah menggunakan empat perspektif dalam menentukan indikator kinerja, yaitu:
Perpektif / Perspective
Assessment Criteria The assessment criteria of the Board of Directors uses four perspectives in defining the performance indicators, as follows:
Key Performance Indicators
Keuangan / Financial
Unit Bisnis Laba Bersih / Business Unit NPAT
Pelanggan / Customer
Indeks Kepuasan Pelanggan / Customer Satisfaction Index
Operasi / Operations
Peningkatan pengembangan bisnis, target backlog, Kepatuhan K3L, dan Opimalisasi Biaya / BD improvement, Backlog Target, HSE Compliance, and Cost Optimization
Pembelajaran & Pertumbuhan / Learning & Growth
Kompetensi & Engagement, Keselarasan Organisasi / Competency & Engagement, Organization Alignment
Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris & Direksi
The Board of Commissioners & Board of Directors Remuneration Policy
Kebijakan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Petrosea ditentukan mengacu pada Pasal 96 (1) Undang Undang Perseroan Terbatas jo. Pasal 11 ayat 13 Akta No. 28 tahun 2015, yang menyatakan bahwa gaji, uang jasa dan tunjangan lainnya (jika ada) untuk para anggota Direksi dari waktu ke waktu harus ditentukan oleh RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi nominasi dan remunerasi.
The determination of the Board of Commissioners and Board of Directors remuneration policy refers to Article 96 (1) Law of Limited Liabilities Company jo Article 11 clause 13 Deed No. 28 of 2015, which states that the salary, honorarium and other allowance (if any) for members of the Board of Directors, from time to time shall be stipulated by GMS, and its authority can be delegated to the Board of Commissioners in conducting the nomination and remuneration function.
164
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Prosedur Penetapan Remunerasi Dari hasil RUPS Tahunan 2015, sehubungan dengan pencapaian laba bersih tahun buku, RUPS menyetujui untuk memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk menetapkan manfaat khusus bagi anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perusahaan. Dalam penetapan manfaat khusus ini, Dewan Komisaris akan mempertimbangkan rekomendasi dari Komite Human Capital Petrosea.
Remuneration Determination Procedure Following the 2015 GMS resolutions, related to net income for the fiscal year, the GMS has approved to grant authority to the Board of Commissioners to determine specific benefits for the members of the Board of Commissioners and Board of Directors. In this instance, the Board of Commissioners will take into account the recomendation from Human Capital Committee.
Struktur Remunerasi Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi terdiri dari dua komponen yaitu komponen cash dan komponen non-cash (benefit).
Remuneration Structure The remuneration of Board of Commissioners and Board of Directors consists of two components, namely cash component and non-cash component (benefit). Komponen Non Cash / Non-Cash Component
Komponen Cash / Cash Component Terdiri dari: Consists of: t t t
(BKJ1PLPLBasic Salary 5VOKBOHBOAllowance #POVTBonuses
Indikator Penetapan Remunerasi Direksi Dewan Komisaris melalui Komite Nominasi & Remunerasi menetapkan besaran remunerasi Direksi dengan memperhatikan faktor sebagai berikut:
1. 2. 3.
Beban Pekerjaan Kesetaraan dengan jabatan sejenis pada anak perusahaan Prestasi kinerja melalui KPI
Jumlah Remunerasi Dewan Komisaris & Direksi Selama tahun 2015, jumlah remunerasi yang dialokasikan bagi Dewan Komisaris adalah sebesar Rp3.151.412.570, dan jumlah remunerasi untuk Direksi adalah sebesar Rp29.249.014.290.
Terdiri dari: Consists of: t t t t
"TVSBOTJ,FTFIBUBO UFSNBTVLVOUVLBOHHPUBLFMVBSHB Health Insurance (including for family member) $VUJUBIVOBOIBSJLFSKBAnnual Leaves for 18 workdays ,FOEBSBBOEJOBT 1FOHFNVEJOperational Transport + Driver 5FMFQPOHFOHHBNVOUVLLFQFSMVBOLPNVOJLBTJCJTOJT Mobile phones for business communication
Indicators to Determine the Board of Directors Remuneration The Board of Commissioners through Nomination & Remuneration Committee, had determined the remuneration amount for the Board of Directors by taking into account the following factors: 1. 2.
Workload Equality with similar positions at subsidiaries
3.
Performance achievement by KPI
Total Remuneration of Board of Commissioners & Board of Directors During 2015, the total amount of Board of Commissioners remunaration was IDR3,151,412,570 and the total amount of Board of Directors remuneration was IDR29,249,014,290.
165
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Frekuensi Serta Tingkat Kehadiran Rapat Gabungan Dewan Komisaris & Direksi
Frequency & Attendance Of Board of Commissioners & Board of Directors Meetings
Rapat dan tingkat kehadiran rapat Dewan Komisaris selama tahun 2015, Dewan Komisaris Petrosea mengadakan enam kali rapat Dewan Komisaris. Jumlah rapat dan kehadiran Dewan Komisaris selama tahun 2015 diuraikan sebagai berikut:
Meetings and attendance of the Board of Commissioners during 2015, the Board of Commissioners has conducted six meetings. The total meeting and attendance of the Board of Commissioners during 2015 is described below:
Nama / Name
Jabatan / Position
Jumlah Rapat / Number of Meetings
Jumlah Kehadiran / Total Attendance
% Kehadiran / Attendance %
Rapat BoC sebelum RUPS Tahunan - 20 April 2015 / BoC Meeting before AGMS – 20th April 2015 Eddy Junaedy Danu
Presiden Komisaris / President Commissioner
2
2
100%
M. Arsjad Rasjid P.M.
Komisaris / Commissioner
2
2
100%
Richard M. Harjani
Komisaris / Commissioner
2
2
100%
Simon F. Sembiring
Komisaris Independen / Independent Commissioner
2
2
100%
Rapat BoC sesudah RUPS Tahunan - 20 April 2015 / BoC Meeting after AGMS – 20th April 2015 M. Arsjad Rasjid P.M.
Presiden Komisaris / President Commissioner
4
4
100%
Retina Rosabai
Komisaris / Commissioner
4
4
100%
Richard M. Harjani
Komisaris / Commissioner
4
4
100%
Simon F. Sembiring
Komisaris Independen / Independent Commissioner
4
3
75%
M. P. Sibarani
Komisaris Independen / Independent Commissioner
4
4
100%
166
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Rapat & Kehadiran Rapat Direksi
Meetings & Attendance of Board of Directors
Selama tahun 2015, Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 28 kali. Jumlah rapat dan tingkat kehadiran masing-masing anggota Direksi diuraikan dalam tabel sebagai berikut:
During 2015, the Board of Directors has conducted 28 meetings. The total meeting and attendance of the Board of Directors during 2015 is described below:
Nama / Name
Jabatan / Position
Jumlah Rapat / Number of Meetings
Jumlah Kehadiran / Total Attendance
% Kehadiran / Attendance %
Rapat BoD sebelum RUPS Tahunan – 20 April 2015 / BoD Meeting before AEGMS - 20th April 2015 Richard B. Ness
Presiden Direktur / President Director
10
9
90%
Johanes Ispurnawan
Direktur Independen / Independent Director
10
10
100%
M. Kurnia Ariawan
Direktur / Director
10
10
100%
David Richard Gilbert
Direktur / Director
10
2
20%
Rapat BoD setelah RUPS Tahunan – 20 April 2015 / BoD Meeting after AEGMS - 20th April 2015 Richard B. Ness
Presiden Direktur / President Director
18
17
94%
Ilda Harmyn
Wakil Presiden Direktur / Vice President Director
18
15
83%
Johanes Ispurnawan
Direktur Independen / Independent Director
18
16
89%
M. Kurnia Ariawan
Direktur / Director
18
17
94%
David Edward Adams
Direktur / Director
18
17
94%
Rusdiawan
Direktur / Director
18
18
100%
Rapat & Tingkat Kehadiran Rapat Gabungan Dewan Komisaris & Direksi
Joint Meetings & Attendance of Board of Commissioners & Board of Directors
Selama tahun 2015, Dewan Komisaris dan Direksi Petrosea mengadakan tiga kali rapat gabungan, dengan uraian sebagai berikut:
During 2015, the Board of Commissioners and Board of Directors has conducted three joint meetings, as described below:
Nama / Name
Jabatan / Position
Jumlah Rapat / Number of Meetings
Jumlah Kehadiran / Total Attendance
% Kehadiran / Attendance %
167
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Ilda Harmyn
Wakil Presiden Direktur / Vice President Director
3
3
100%
Johanes Ispurnawan
Direktur Independen / Independent Director
3
3
100%
M. Kurnia Ariawan
Direktur / Director
3
3
100%
David Edward Adams
Direktur / Director
3
3
100%
Rusdiawan
Direktur / Director
3
3
100%
Pemegang Saham Utama & Pengendali Langsung Maupun Tidak Langsung Hingga Pemegang Saham Individu
Major & Controling Shareholders Direct & Indirect To Individual Shareholders
Pemegang Saham Yang Memiliki 5% Atau Lebih Kepemilikan Saham Shareholders With 5% Or More Share Ownership
Pemegang Saham / Shareholder
Jumlah Saham / Amount of Shares
Persentase / Percentage
PT Indika Energy Tbk.
704.014.200
69,80%
Drs. Lo Kheng Hong
106.916.200
10,60%
Publik / Public
197.674.600
19,60%
1.008.605.000
100,00%
Total
Pemegang Saham Dengan Kepemilikan Saham Masing-Masing Kurang Dari 5% Shareholders With Less Than 5% Share Ownership
Pemegang Saham / Shareholder
Jumlah Saham / Amount of Shares
Persentase / Percentage
237.198.193
23,02%
Karyawan / Employee
68.400
0,01%
Yayasan / Foundation
1.934.800
0,19%
Dana Pensiun / Pension Funds
3.454.000
0,34%
Asuransi / Insurance
154.000
0,02%
Bank / Bank
39.800
0,004%
708.601.242
70,25%
Perorangan Domestik / Domestic Individual
M. Arsjad Rasjid P.M.
Presiden Komisaris / President Commissioner
3
3
100%
Perseroan Terbatas / Limited Liability Companies
Retina Rosabai
Komisaris / Commissioner
3
2
67%
Reksadana / Mutual Funds
8.416.200
0,83 %
Richard M. Harjani
Komisaris / Commissioner
3
3
100%
Perorangan – Asing / Individual - Foreign
3.466.200
0,34%
Simon F. Sembiring
Komisaris Independen / Independent Commissioner
3
3
100%
Badan Usaha Asing / Foreign Business Entity
50.272.165
4,98%
1.008.605.000
100,00%
M. P. Sibarani
Komisaris Independen / Independent Commissioner
3
3
100%
Richard B. Ness
Presiden Direktur / President Director
3
3
100%
Total
168
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
169
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Komite Audit Audit Committe
Hubungan Afiliasi Antara Anggota Dewan Komisaris, Direksi & Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali
Affiliations Between The Board Of Commissioners, Board of Directors & Majority and/or Controlling Shareholders
Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali diuraikan dalam tabel berikut:
Affiliations between members of the Board of Commissioners, Board of Directors and Majority and/ or Controlling shareholders, is described in below table:
Nama / Name
Jabatan / Position
Hubungan afiliasi dengan anggota Komisaris Perusahaan lainnya / Affiliation with member of BoC from other companies
Hubungan keluarga Hubungan afiliasi dengan Dewan dengan Pemegang Hubungan afiliasi Komisaris, anggota Saham Utama dan/ dengan anggota Direksi dan/atau atau Pengendali / Direksi Perusahaan / Komite lainnya / Affiliation with Affiliation with Kinship with Major and/ member of BoD member of BoC, or Controlling BoD, and/or Shareholder Committees
M. Arsjad Rasjid P.M.
Presiden Komisaris / President Commissioner
-
Retina Rosabai
Komisaris / Commissioner
-
-
-
Richard M. Harjani
Komisaris / Commissioner
-
-
-
Simon F. Sembiring
Komisaris Independen / Independent Commissioner
-
-
-
-
M.P Sibarani
Komisaris Independen / Independent Commissioner
-
-
-
-
Richard B. Ness
Presiden Direktur / President Director
-
Ilda Harmyn
Wakil Presiden Direktur / Vice President Director
-
-
Komite Audit dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam fungsi pengawasan terhadap hal-hal yang terkait dengan informasi keuangan, pengendalian internal, pengelolaan risiko serta kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku. Pembentukan Komite Audit berpedoman pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembantukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, serta Piagam Komite Audit yang disusun melalui Keputusan Dewan Komisaris No. PTP/RES/BoC/V/2013-0012 pada 21 Mei 2013.
The Audit Committee was established to assist the Board of Commissioners in supervisory functions, related to financial information, internal control, risk management and compliance to prevailing laws and regulations. The establishment of the Audit Committee was based on OJK Regulation No. 55/POJK.04/2015 regarding the Establishment and Work Guideline of Audit Committee, and the Audit Committee Charter that was published through the Decree of the Board of Commissioners No. PTP/RES/BoC/V/2013-0012 dated 21st March 2013
Komposisi Komite Audit Komite Audit Petrosea untuk tahun buku 2015, terdiri dari seorang Ketua dan dua orang anggota, yang berasal dari Komisaris Independen dan pihak luar Perusahaan, dengan komposisi sebagai berikut:
Audit Committee Composition Petrosea’s Audit Committee for 2015 consists of a chairman and two members, who were selected from the Independent Commissioners and professionals from outside the Company. The composition is as follows:
Warga negara Indonesia, 73 tahun, diangkat menjadi ketua Komite Audit dan Komisaris Independen pada tanggal 20 April 2015.
-
-
-
-
-
Johanes Ispurnawan
Direktur Independen / Independent Director
-
-
-
-
Mochamad Kurnia Ariawan
Direktur / Director
-
-
-
-
David Edwards Adams
Direktur / Director
-
-
-
-
Rusdiawan
Direktur / Director
-
-
-
-
Beliau pernah menjabat sebagai Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk. dan sebagai Akuntan Publik di Kantor Akuntan Publik Prasetio Utomo (member of Arthur Andersen). Selain itu juga pernah menjabat sebagai Kepala Departemen Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti dan sampai sekarang menjadi Pengajar Program Pendidikan Akuntan Universitas Trisakti dan Parahyangan. Dalam beberapa tahun terakhir, beliau memimpin Komite Audit di PT Indika Energy Tbk. Beliau merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia jurusan Akunting. Indonesian citizen, 72 years old, was appointed chairman of the Audit Committee and Independent Commissioner on 20th April 2015.
Maringan Purba Sibarani Ketua Chairman
He served as Director of PT Indofood Sukses Makmur Tbk. and as a Public Accountant at Prasetio Utomo Public Accounting Office (member of Arthur Andersen). He served as Head of the Department of Accounting of the Faculty of Economics at Trisakti University and until now, he is a Lecturer for the Accounting Programs at Trisakti University and Parahyangan University. In the past few years, he headed the Audit Committee of PT Indika Energy Tbk. He graduated from the Faculty of Economics at the University of Indonesia with a major in Accountancy.
170
Eddy Junaedy Danu Anggota Member
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
171
Warga Indonesia, 65 tahun, diangkat sebagai anggota Komite Audit pada April 2015.
Warna negara India, 57 tahun, diangkat sebagai anggota Komite Audit pada April 2015.
Beliau juga menjabat sebagai Direktur Independen PT Indika Energy Tbk. sejak Mei 2014. Beliau bergabung dengan Indika Energy sebagai Direktur di tahun 2009. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Petrosea Tbk. sejak April 2014, PT Indika Multi Energi Internasional sejak Mei 2014 dan PT Indika Infrastruktur Investindo sejak Mei 2014. Sebelumnya Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Petrosea Tbk. pada tahun 2013-2014, PT Indika Infrastruktur Investindo pada tahun 2013-2014 dan PT Cirebon Electric Power tahun 2013-2014. Beliau telah mengabdi pada Tripatra selama lebih dari 35 tahun, dimana sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Tripatra dan Executive Director for Marketing and Operational. Memiliki lebih dari 36 tahun pengalaman di bidang engineering dan project management dan telah menjabat sebagai project engineer dan project manager untuk berbagai projek minyak dan gas EPC berskala besar.
Beliau juga menjabat sebagai Kepala Audit Internal PT Indika Energy Tbk. sejak tahun 2013. Sebelum menjabat posisi ini, beliau adalah Direktur Pyramid Glass Company, Alexandria, Mesir, unit dari Grup Kedaung, Indonesia, suatu grup perusahaan dimana beliau merangkap sebagai Kepala Audit Internal selama 13 tahun. Pengalaman profesionalnya antara lain sebagai financial controller di grup mayapada dan grup Kasogi Internasional (Ganda Wangsa Utama), Surabaya.
Mendapatkan gelar Insinyur Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1973 dan Master di bidang International Business dari Prasetiya Mulya Business School pada tahun 1998.
He also serves as Head of Internal Audit of PT Indika Energy Tbk. since 2013. Prior to this, he was a Director of Pyramid Glass Company, Alexandria, Egypt, a unit of Kedaung Group, Indonesia, where he concurrently held the position of Group Head of Internal Audit for 13 years. His previous professional experience includes Financial Controller at Mayapada Group and also Group Financial Controller at Kasogi International (Ganda Wangsa Utama) in Surabaya.
Indonesia citizen, 65 years old, was appointed member of the Audit Committee in April 2015. He also serves as Independent Director of PT Indika Energy Tbk. since May 2014. Bapak Eddy Junaedy Danu initially joined PT Indika Energy Tbk. as Director in 2009. He also holds other positions such as President Commissioner at PT Petrosea Tbk. since April 2014, PT Indika Multi Energi Internasional since May 2014 and PT Indika Infrastruktur Investindo since May 2014. Previously, he held positions such as President Director of Petrosea in 2013-2014, PT Indika Infrastruktur Investindo in 2013-2014 and PT Cirebon Electric Power in 2013-2014. He had been with Tripatra for more than 35 years, where previously he also held positions such as Commissioner of Tripatra and Executive Director for Marketing and Operational. Has more than 36 years experiences in engineering and project management and has served as Project Engineer and Project Manager for various large-scale oil and gas EPC projects. He graduated with a degree in Electrical Engineering from Bandung Institute of Technology (ITB) in 1973 and a Master in International Business from Prasetiya Mulya Business School in 1998.
Beliau meraih gelar Sarjana Bisnis (Honors) dari St. Xavier’s College, Calcutta University dan menjadi associate member di Institute of Chartered Accountants di India sejak tahun 1996. Indian citizen, 57 years old, was appointed member of the Audit Committee in April 2015.
Rajiv Krishna Anggota Member
He is a Bachelor of Commerce (Honors) graduate from St. Xavier’s College, Calcutta University and is an associate member of the Institute of Chartered Accountants of India since 1986.
172
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Independensi Komite Audit Seluruh anggota Komite Audit telah menjalankan tugasnya untuk bekerja secara independen dan tidak dapat dipengaruhi oleh pihak manapun.
Audit Committee Independency All members of the Audit Committee are capable of conducting their duty independently and free from interference from any party.
Tugas dan Tanggung Jawab Dalam Piagam Komite Audit, tugas Komite Audit dalam membantu Dewan Komisaris menjalankan fungsi pengawasan diatur sebagai berikut:
Roles and Responsibilities The role of the Audit Committee in to assist the Board of Commissioners’ supervisory duties, stipulated in the Audit Committee Charter as follows:
a.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perusahaan kepada publik dan/atau pihak otoritas, seperti laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perusahaan. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan auditor atas jasa yang diberikannya. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan auditor yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika Perusahaan tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perusahaan. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Perusahaan. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perusahaan.
To review financial information for publication to the public and/or the regulators, such as financial statements, projections, and other reports related to the Company’s financial information.
Untuk menjalankan tugas dengan optimal, Komite Audit dibekali dengan wewenang sebagai berikut:
To conduct their duties optimaly, the Audit Committee is granted authority as follows:
a.
a.
b.
c.
d. b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
To review the Company’s compliance toward laws and regulations related to the Company’s business activities. To provide independent opinions in the event of a dispute between management and the auditor regarding the provided service. To provide recommendations to the Board of Commissioners regarding the appointment of the auditor based on independency, scope of work and fee. To review the audit result by internal audit and monitor the follow-up by the Board of Directors upon the internal audit findings. To review the implementation activities of risk management by the Board of Directors, upon unavailability of the Company’s risk monitoring under the Board of Commissioners. To analize complaints regarding the accounting process and financial reporting of the Company. To analize and provide advice to the Board of Commissioners in regards to potential conflicts of interest. To maintain secrecy upon the Company’s documents, data and information.
173
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Mengakses dokumen, data dan informasi Perusahaan tentang karyawan, dana, aset dan sumber daya yang diperlukan. Berkomunikasi langsung dengan karyawan termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi internal audit, manajemen risiko dan auditor terkait dengan tugas dan tanggung jawab Komite Audit. Melibatkan pihak independen di luar Komite Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya (jika ada). Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
b.
c.
d.
To access the Company documents, data and information regarding employees, funds, assests and other resources necessary. To communicate directly with employees, including the Board of Directors and those who carry out the internal audit function, risk management function and the auditor related to the duties and responsibilities of the Audit Committee. To involve an independent party outside the Audit Committee if necessary to assist the implementation of duties (if any). To implement other authorities given by the Board of Commisisoners.
Laporan Kegiatan Komite Audit Tahun 2015 Komite Audit melakukan peninjauan dan evaluasi secara berkesinambungan atas aktivitas divisi internal audit Perusahaan selama tahun 2015. Di awal tahun 2015, Komite telah menyetujui Perencanaan Audit untuk tahun 2015 dan mengawasi perkembangan penugasan audit dengan perencanaan yang telah disetujui tersebut. Dalam setiap rapat Komite Audit, Internal Audit secara terpisah melaporkan hasil penugasan audit, perkembangan penugasan dengan perencanaan audit, serta tindak lanjut dari temuan audit.
Audit Committee 2015 Activity Report The Audit Committee has continously reviewed and evaluated the activities of the Internal Audit Division during 2015. In the beginning of 2015, the Committee approved the Audit Plan 2015, and monitors the implementation of audit asignments according to the plan. In the Commitee meetings, internal audit presents separated reports of audit implementation, the implementation progress and follow up from audit findings.
Komite Audit juga melakukan peninjauan atas kinerja auditor eksternal Perusahaan (Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny, anggota firma Deloitte Touche Tohmatsu). Pada tahun 2015, Komite Audit juga melakukan pertemuan dengan perwakilan auditor eksternal untuk mendiskusikan ruang lingkup dan pelaksanaan audit, serta hasil audit laporan keuangan.
The Audit Committee also reviews the performance of the external auditor (Public Accountant Firm Osman Bing Satrio & Eny, member of Deloitte Touche Tohmatsu). In 2015, the Audit Committee met the external auditor representatives to discuss the audit scope and implementation, as well as the audit result of financial statements.
174
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
175
Komite Human Capital Human Capital Committee
Selama tahun 2015, Komite juga telah menelaah Laporan Keuangan Perusahaan setiap kuartal. Beberapa aspek laporan keuangan yang didiskusikan yaitu:
During 2015, the Committee also analyzed the quarterly financial statements of the Company. Several aspects from the financial statements discussed were:
1. 2.
1. 2.
3. 4. 5. 6. 7. 8.
Konsistensi penerapan kebijakan akuntansi Perubahan atas standar, kebijakan, dan praktik akuntansi (jika ada) Perlakuan akuntansi yang membutuhkan penilaian elemen yang signifikan Dampak transaksi luar biasa (jika ada) Kejelasan pengungkapan Dampak penyesuaian audit Asumsi keberlangsungan Kepatuhan kepada persyaratan dan relugasi bursa efek
Rapat dan Tingkat Kehadiran Selama tahun 2015 Komite Audit telah mengadakan lima rapat komite, dengan uraian sebagai berikut:
3. 4. 5. 6. 7. 8.
Consistency of accounting policy implementation Changes on accounting standard, policy and practice (if any) Accounting treatment that requires assessment of significant elements Impact of extraordinary transaction (if any) Clarity of Disclodure Impact on audit adjustment Continuity assumption Compliance to the stock exchange requirements and regulations
Meeting and Attendance Level In 2015, the Audit Committee has conducted five committee meetings, with details as follows:
Jumlah Rapat / Number of Meetings
Jumlah Kehadiran / Total Attendance
% Kehadiran / Attendance %
Ketua / Chairman
2
2
100%
M. Hari Santoso
Anggota / Member
2
2
100%
Deddy Hariyanto
Anggota / Member
2
2
100%
Rajiv Krishna
Anggota / Member
2
2
100%
Nama / Name
Jabatan / Position
Sebelum RUPS Tahunan dan Luar Biasa 20 April 2015 / Before AGMS & EGMS - 20th April 2015 Simon F. Sembiring
Setelah RUPS Tahunan dan Luar Biasa 20 April 2015/ After AGMS & EGMS - 20th April 2015 Ketua / Chairman
3
3
100%
Eddy Junaedy Danu
Anggota / Member
3
3
100%
Rajiv Krishna
Anggota / Member
3
3
100%
M.P. Sibarani
Fungsi nominasi & remunerasi di Petrosea dilaksanakan oleh Komite Human Capital (HC), yang memiliki tanggung jawab penuh untuk menyiapkan kebijakan nominasi & remunerasi, menyetujui dan mengevaluasi penunjukan, kinerja dan target, kompensasi serta rencana Perusahaan bagi Dewan Komisaris dan Direksi.
The Human Capital Committee (HC) carries out the function of nomination and remuneration in Petrosea. The HC Committee is responsible for the preparation of nomination and remuneration policy, to approve and evaluate the appointment, performance and target, compensation including the Company plan for the Board of Commissioners and Board of Directors.
Rencana Perusahaan yang dimaksud adalah dalam kaitannya dengan sasaran kerja, rencana suksesi, manajemen tenaga kerja, tata kelola SDM, kebijakan dan program Perusahaan yang berdampak pada seluruh elemen Perusahaan.
The Company plan is related to job objectives, succession planning, human capital management, human capital governance, and the Company programs & policies that impact all elements of the Company.
Komite HC bekerja dan bertanggungjawab secara independen kepada Dewan Komisaris sesuai dengan penetapan tanggung jawab utama serta rencana kerja komite yang diatur dalam Piagam Komite HC ()$ $PNNJUUFF $IBSUFS) yang disahkan melalui Keputusan Dewan Komisaris No. PTP/RES/BoC/V/2013-0002 pada 07 Mei 2015.
The HC Committee works and responsible independently to the Board of Commissioners, according to the main responsibility and the Committee work plan, as regulated in the HC Committee Charter, and approved by the Regulation of Board of Commissioners No. PTP/ RES/BoC/V/2013-0002 dated 7th May 2015.
Keanggotaan Komite HC Komite HC terdiri dari tiga atau lebih anggota yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris, dengan salah satu anggota diangkat menjadi Ketua, dan satu anggota lainnya diangkat sebagai Sekretaris Komite. Komite HC terdiri setidaknya satu atau lebih anggota Dewan Komisaris.
HC Committee Composition The HC Committee consists of three or more members appointed by the Board of Commissioners, with a member as Chairman, and another one as Secretary of the Committee. The HC Committee members consist of at least one or more members of the Board of Commissioners.
Ketua Komite HC merupakan pihak independen sedangkan untuk anggota dapat juga ditunjuk pihak independen atau eksekutif yang menduduki jabatan manajerial di bawah Direksi yang membidangi sumber daya manusia. Anggota Komite HC diangkat untuk jangka waktu tidak lebih dari masa pengangkatan Dewan Komisaris yang menunjuk mereka dan dapat diangkat kembali. Tata tertib keanggotaan Komite HC diatur dalam Piagam Komite HC.
The HC Committee Chairman is an independent party, whereas members can be assigned from an independent or executive party who holds a managerial position under the HC Director. Members of the HC Committee serve for a period of no longer than the tenure of the Board of Commissioners who appoints them and can be re-assigned. Memberships procedure of HC Committee are stipulated in the HC Committee Charter.
Untuk tahun buku 2015, profil Komite HC, berikut dengan riyawat hidup singkat adalah sebagai berikut:
The HC Committee profiles for 2015, and the curriculumn vitaes are described below:
176
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Warga negara Indonesia, 67 tahun, diangkat menjadi ketua Komite Human Capital pada April 2015 dan menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tanggal 4 Maret 2009.
Warga negara Indonesia, 46 tahun, diangkat menjadi anggota Komite Human Capital dan Presiden Komisaris pada tanggal 20 April 2015. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Komisaris PT Petrosea Tbk. sejak bulan Mei 2013. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Wakil Direktur Utama di PT Indika Energy Tbk., dan sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama dan Group Co-CEO pada 2005-2013. Beliau juga merupakan Komisaris Utama PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. sejak 2010, Komisaris PT Tripatra Engineers & Contractors dan PT Tripatra Engineering pada 2007-2015, Direktur PT Kideco Jaya Agung sejak 2005, dan di beberapa perusahaan lainnya. Di luar Indika Energy Group, beliau adalah Komisaris Utama PT Asuransi Cakrawala Proteksi sejak 2013 dan Komisaris PT Rukun Raharja Tbk. sejak 2014.
Beliau bergabung dengan Direktorat Jenderal Pertambangan Umum (Departemen Pertambangan dan Energi) sebagai Kepala Seksi Pengembangan Penanaman Modal Asing pada tahun 1991, dan diangkat sebagai Direktur Pengembangan Industri Pertambangan pada tahun 1998, serta pada tahun 2001 diangkat menjadi Kepala Badan Litbang Energi dan Sumber Daya Mineral. Pada tahun 2003, beliau diangkat menjadi Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral, dan menjadi Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi pada tahun 2005. Beliau menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Ekonomi dan Keuangan, dan pensiun sebagai birokrat pada bulan Februari 2009. Beliau aktif sebagai Penasihat Senior untuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sampai Oktober 2009.
Simon F. Sembiring Ketua Chairman
Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Pertambangan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Indonesia pada tahun 1976 dan gelar Ph.D di bidang Ekonomi Mineral dari Universitas New South Wales, Australia pada tahun 1991. Indonesian citizen, 67 years old, was appointed chairman of the Human Capital Committee in April 2015 and was appointed Independent Commissioner on 4th March 2009. He joined the Directorate General of Mines and Energy (Department of Mines and Energy) as Head of Section for Foreign Investment Development in 1991, was promoted to Director of Mining Industry Development in 1998 and as Head of Research and Development Agency in 2001 at the Department of Energy and Mineral Resources. In 2003, he was appointed as Director General of Geology and Mineral Resources and became Director General of Mineral, Coal and Geothermal in 2005. He was appointed as Deputy to the Minister of Energy and Mineral Resources for Economic and Finance, until his retirement in February 2009. He remained active as Senior Adviser to Minister of Energy and Mineral Resources until October 2009. He completed a degree in Mining Engineering from the Bandung Institute of Technology (ITB), Indonesia in 1976 and a Ph.D in Mineral Economics from the University of New South Wales, Australia in 1991.
177
Beliau adalah World Economic Forum’s Young Global Leader 2011 dan Asiamoney’s Best Executive in Indonesia 2010. Di luar pekerjaan sehari-hari, beliau juga aktif di Yayasan Indonesia Initiative sebagai Founder dan Board of Advisory, di Yayasan Cinta Anak Bangsa sebagai International Treasurer, dan Indorelawan sebagai Advisor.
M. Arsjad Rasjid P.M. Anggota Member
Beliau mengenyam pendidikan Computer Engineering di University of Southern California, Amerika Serikat, pada 1990 dan lulus dari Pepperdine University, Amerika Serikat, dengan gelar Bachelor of Science in Business Administration pada 1993. Pada 2012-2014, beliau menyelesaikan pendidikan eksekutif di bidang Kepemimpinan dan Kebijakan Publik di Harvard Kennedy School, Politik dan Kebijakan Publik di Lee Kuan Yew School of Public Policy, Impact Investing di Said Business School, University of Oxford, serta Kepemimpinan dan Pengambilan Keputusan di Yale University. Indonesian citizen, 46 years old, was appointed member of the Human Capital Committee and President Commissioner on 20th April 2015. Previously, he served as Commissioner of PT Petrosea Tbk. since May 2013. He currently serves as Vice President Director of PT Indika Energy Tbk., after previously serving as President Director and Group CoCEO in 2005-2013. He is President Commissioner of PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. since 2010, Commissioner of PT Tripatra Engineers & Contractors and PT Tripatra Engineering in 2007-2015, Director of PT Kideco Jaya Agung since 2005, and many others companies. Outside Indika Energy Group, he is President Commissioner of PT Asuransi Cakrawala Proteksi since 2013 and Commissioner of PT Rukun Raharja Tbk. since 2014. He is the World Economic Forum’s Young Global Leader 2011 and Asiamoney’s Best Executive in Indonesia 2010. In addition to his daily job, he also active in Yayasan Indonesia Initiative as Founder and Board of Advisory, in Yayasan Cinta Anak Bangsa as International Treasurer, and Indorelawan as Advisor. He studied at University of Southern California, United States, in Computer Engineering in 1990 and graduated from Pepperdine University, United States with Bachelor of Science in Business Administration in 1993. In the period of 2012-2014, he completed executive educations on Leadership and Public Policy at Harvard Kennedy School, Politics and Public Policy at Lee Kuan Yew School of Public Policy, Impact Investing at Said Business School, University of Oxford, and Leadership and Decision Making at Yale University.
178
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Warga negara Indonesia, 44 tahun, diangkat menjadi anggota Komite Human Capital pada April 2015. Beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Human Capital PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. sejak tahun 2013 dan sebagai Head of Human Capital & Services di PT Indika Energy Tbk. sejak 2011. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur HR di Coca-Cola Amatil Indonesia. Pernah menjabat sebagai Country HR Manager Indonesia di DHL Express dan HR Manager di SEA. Beliau memperoleh gelar Sarjana Sosiologi dari Universitas Indonesia pada tahun 1994, kemudian meraih gelar Master of Commerce dengan Spesialisasi di Sumber Daya Manusia dari Universitas New South Wales, Australia pada tahun 1999. Indonesian citizen, 44 years old, was appointed member of the Human Capital Committee in April 2015.
Dayan Hadipranowo Anggota Member
Keanggotaan Komite HC yang akan berakhir atau diakhiri sebelum selesainya periode tugas harus disampaikan tujuh hari kalender sebelumnya, dengan alasan-alasan sebagai berikut:
The HC Committee memberships that will be completed or terminated prior to the completion date, must be given seven calendar days notice in advance, due to the following reasons:
1.
1.
Resignation by submitting a written notice.
2. 3.
Declared bancrupt by the a commercial court. Declared as a suspect by the court related to civil and criminal suit. Stipulated by the Board of Commissioners as unable to hold independency hence will not be suitable to conduct functions and duties as a member of the HC Committee. Stipulated by the Board of Commissioners to have a conflict of interest with the Company, because of direct and indirect interests with competitors.
2. 3. 4.
5.
Was also appointed as a member of the Human Capital Committee at PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. in 2013 and currently serves as Head of Human Capital & Services at PT Indika Energy Tbk. since 2011. Previously, he was HR Director at CocaCola Amatil Indonesia. He also served as Country HR Manager Indonesia at DHL Express and HR Manager at SEA. He received a Bachelor degree in Sociology from the University of Indonesia in 1994, then earned a Master of Commerce degree with Advanced Specialization in Human Resources from the University of New South Wales, Australia in 1999.
179
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Mengundurkan diri dengan mengirimkan pengunduran diri tertulis. Dinyatakan pailit oleh pengadilan niaga. Ditetapkan sebagai tersangka di pengadilan dalam kasus pidana atau perdata. Menurut keputusan Dewan Komisaris, dianggap tidak lagi mandiri atau independen, oleh karena itu tidak lagi layak untuk menjalankan fungsi dan tugas sebagai anggota Komite HC. Menurut keputusan Dewan Komisaris, dianggap memiliki konflik kepentingan dengan kepentingan Perusahaan karena memiliki kepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan pesaing usaha.
4.
5.
Independensi Komite HC Piagam Komite HC mengatur bahwa anggota Komite HC harus bertindak secara independen, melakukan tugas secara independen dengan mengutamakan kepentingan Perusahaan diatas kepentingan pribadi maupun kelompok. Komite HC juga berkomitmen untuk bebas dari pengaruh pihak manapun yang memiliki konflik kepentingan, dan tidak dapat dipengaruhi dalam membuat keputusan. Hampir seluruh anggota Komite HC telah menyatakan penuh independensi mereka melalui Surat Pernyataan yang ditanda tangani pada saat pengangkatan.
HC Committee Indepencency The HC Committee Charter states that HC Committee members must conduct their duties independently by prioritizing the Company’s above personal and group interests. The HC Committee is comitted to be free of influences from any party that has conflict of interests and cannot be intefered in the decision-making. Most of the HC Committee members have stated independency by signing a Statement Letter at the beginning of their assignment.
Tugas, Wewenang & Tanggung Jawab Komite HC Tugas utama Komite HC sebagaimana diatur dalam Piagam Komite HC adalah memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris berkaitan dengan hal-hal berikut:
HC Committee Roles, Authorities & Responsibilities The main role of the HC Committee as stated in the HC Committee Charter is to provide recommendations to the Board of Commissioners related to the following matters:
1.
1.
2.
Dalam hal nominasi Dewan Komisaris dan Direksi. Komposisi atau susunan, kebijakan, kriteria serta proses pemilihan, serta kebijakan untuk manajemen kinerja. Dalam hal remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi. Kebijakan, struktur dan nominal, pelaksanaan proses manajemen kinerja yang berkaitan dengan pemberian insentif.
2.
In terms of the Board of Commissioners and Board of Directors nominations. Composition, policy, criteria and selection process, and the performance management policy. In terms of the Board of Commissioners and Board of Directors remuneration. Policy, structure and amount, implementation of performance management that related to the provision of incentives.
180
3.
4.
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Dalam hal pengembangan dan perencanaan suksesi. Program pengembangan kompetensi, dan rencana suksesi. Dalam hal peningkatan keterlibatan (engagement) karyawan. Pemantauan rencana dan implementasi tindakan lanjutan dari survei.
3.
4.
The authorities and responsibilities of the HC Committee cover the following areas and aspects:
1
1.
Setelah penerbitan pedoman yang disebutkan di atas, Komite HC akan meninjau dan menentukan rekomendasi lebih lanjut untuk Dewan Komisaris. Misalnya SFXBSET untuk semua karyawan yang memenuhi syarat melalui program opsi saham, program performance share dan rencana serta kompensasi sejenis yang melibatkan ekuitas Perusahaan. Komite HC berwenang untuk mengusulkan penerbitan saham Perseroan sebagai implementasi dari program kompensasi dan manfaat. Komite HC harus juga mengkaji dan mendiskusikan dengan Dewan Komisaris praktik kompensasi yang diusulkan, hubungan antara risiko, manajemen risiko, dan tujuan kompensasi menurut Perusahaan, termasuk menghindari praktek-praktek kompensasi yang akan mendorong risiko berlebih. Untuk itu Komite HC menerima laporan setiap tahunnya dari Komite Risiko & Investasi Manajemen, untuk menentukan apakah kebijakan kompensasi dapat mendorong pengambilan risiko yang berlebihan. Komite HC wajib membuat laporan berkala dan semua klasifikasi tersebut harus diserahkan pada Dewan Komisaris. Mengkaji dan menyetujui rencana kompensasi, insentif, ekuitas, pensiun dan manfaat bagi karyawan termasuk apabila terdapat perubahan signifikan terhadap rencana tersebut. Memberikan rekomendasi dalam bentuk laporan pertemuan komite kompensasi kepada Dewan Komisaris.
d.
Following the guidelines publication, the HC Committee will review and determine further recommendations to the Board of Commissioners. For instance the reward for all employees that qualified to receive the share option program, performance share program and plan, and other similar compensation that related to the Company’s equity.
e.
The HC Committee is authorized to propose issuance of shares as the implementation of the compensation and benefit program.
f.
The HC Committee must review and discuss with the Board of Commissioners regarding the proposal of compensation practice, relations between risks, risk management, and purpose of compensation according to the Company. That includes avoiding compensation practices, which will drive excessive risks. To that end, the HC Committee receives reports from Risk & Investment Management Committee annually, to determine if the compensation policy would encourage excessive risk taking. The HC Committee must create periodic reports, and all the clarifications are to be submitted to the Board of Commissioners.
g.
To review and approve compensation, incentive, equity, pension and benefit plan for the employees including if there are any significant changes towards the plan.
h.
To provide recommendations in the form of compensation committee meeting report to the Board of Commissioners.
Target & Evaluasi Kinerja a. Komite HC mengkaji dan menetapkan tujuan dan sasaran kinerja tahunan ataupun periode lainnya dari Perusahaan yang terkait dengan kompensasi Dewan Komisaris dan Direksi, untuk mengevaluasi apakah target kinerja individu telah dicapai sebagai dasar menentukan kompensasi berdasar kinerja.
3.
Target & Performance Evaluation a. The HC Committee reviews and determines the annual or other periodicals for the Company performance objectives and targets, related to compensation for the Board of Commissioners and Board of Directors, to evaluate the achievement of individual performance target as the basis for the determination of performance-based compensation.
d.
In terms of development and succesion planning. Competency development program and succesion plan. In terms of employee engagement improvements. Monitoring the plan and implementing follow ups of the survey.
Wewenang dan tanggung jawab Komite HC, meliputi bidang dan aspek:
e. Penunjukan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan a. Komite HC berwenang menetapkan kebijakan umum di bidang sumber daya manusia, yang meliputi prosedur pengangkatan, deskripsi pekerjaan, prosedur rekrutmen, evaluasi, promosi, seleksi, periode jabatan dan jumlah orang yang relevan untuk menjadi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi. b.
2.
Komite HC berwenang mencalonkan dan merekomendasikan penggantian, pengangkatan kembali atau pemberhentian anggota Direksi kepada Dewan Komisaris. Pengangkatan Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur harus disetujui oleh pemegang saham Perusahaan sesuai dengan Anggaran Dasar. Untuk Direksi lainnya, Komite HC mencalonkan dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk ditinjau, yang kemudian diteruskan lebih lanjut kepada Direksi. Atas persetujuan Direksi, maka Direksi bisa menunjuk pihak yang direkomendasikan.
Kompensasi a. Menetapkan filosofi, prinsip-prinsip dan praktik pengembangan dan pelaksanaan kompensasi, manfaat dan penghasilan lainnya. b. Komite HC harus meninjau dan menentukan gaji dasar dan semua elemen lain dari kompensasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi. c. Komite HC harus mengkaji dan merekomendasikan kepada Dewan Komisaris, pedoman kepemilikan saham dan program retensi, termasuk yang berkaitan dengan insentif dan/atau rencana kompensasi berbasis ekuitas.
2.
Appointment of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors a. The HC Committee is authorized to define general policies for human capital affairs, covering appointment procedures, job descriptions, recruitment procedures, evaluations, promotions, selections, tenure and number of relevant persons to become members of the Board of Commissioners and Board of Directors. b. The HC Committee is authorized to propose and recommend replacements, re-appointments or dismissals of members of the Board of Directors and Board of Commissioners. The appointment of the President Director and Vice President Director requires the approval of shareholders in accordance with the Articles of Association. The HC Committee must propose and provide recommendations for the rest of the Board of Directors members, to be reviewed by the Board of Commissioners, and to be followed up further by the Board of Directors. On its approval, the Board of Directors can appoint the recommended individual. Compensation a. To determine philosophies, principles, and practices of compensation and development, benefits and other compensations. b. The HC Committee must review and determine the basic salary and other compensation elements for the Board of Commissioners and Board of Directors. c. The HC Committee must review and recommend to the Board of Commissioners, the guideline of share ownership and retention program, including the relation with incentive and/or equity-base compensation plan.
181
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
f.
g.
h.
3.
182
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
The annual or other periodicals performance target and objectives set by the HC Committee must have consistency with the Company objectives related to business strategy, leadership and other Company’s interests, determined by the Board of Commissioners.
Target dan tujuan kinerja tahunan atau periode lainnya yang ditetapkan oleh Komite HC harus konsisten dengan tujuan Perusahaan pada strategi bisnis, kepemimpinan dan kepentingan Perusahaan lainnya yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris. b.
4.
5.
6.
b.
Komite HC harus betemu setiap tahunnya dengan Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur sehubungan dengan evaluasi kinerja. Komite HC dapat mendelegasikan kepada Ketua Komite dan/atau pihak lain yang ditunjuk oleh Komite HC untuk memberikan umpan balik atas kinerja Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur. Dalam menentukan komponen insentif jangka panjang untuk Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur, Komite HC akan mempertimbangkan beberapa faktor antara lain: kinerja Perusahaan, kinerja individu selama periode dievaluasi, status kepemilikan saham, sasaran kinerja, serta nilai insentif Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur di perusahaan sejenis, insentif yang diterima Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur sebelumnya dan hal-hal lain yang dianggap sesuai.
Rencana Suksesi Uraian mengenai suksesi Direksi akan dibahas khusus di bagian bawah pembahasan sub-bab ini.
4.
Tingkat Engagement Karyawan a. Komite HC harus memastikan bahwa survei kepada karyawan dilakukan secara berkala. Komite HC akan mempelajari hasilnya untuk kemudian memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris sebagai tindak lanjut hasil survei. b. Komite HC harus memastikan bahwa karyawan di semua tingkat organisasi terlibat dalam survei.
5.
Kepatuhan Terhadap Hukum, Peraturan, & Kebijakan Komite HC harus memastikan Perusahaan mematuhi hukum, peraturan dan kebijakan di Indonesia termasuk praktek wajar yang berlaku di Indonesia saat ini.
6.
The HC Committee must conduct an annual meeting with the President Director and Vice President Director, related to the performance evaluation. The HC Committee may delegate to the Chairman and other party appointed by the HC committee to provide feedback regarding the performance of the President Director and Vice President Director. In determining the component of long term incentive for the President Director and Vice President Director, the HC Committee will consider several factors among others such as the Company’s performance, individual performance during the evaluation period, share ownership status, performance objective, and the incentive amount for the President Director and Vice President Director in similar industries, the incentive of the previous President Director and Vice President Director, and other suitable matters.
7.
Peraturan Hukum Lain Komite HC harus memenuhi peraturan hukum lainnya yang berlaku terkait ketenagakerjaan.
7.
Other Legal Regulations The HC Committee must comply with other regulations related to manpower.
8.
Otoritas lainnya
8.
Other Authorities
Pelaksanaan Kegiatan Komite HC Tahun 2015 Sepanjang tahun 2015, Komite HC melaksanakan tugas memberikan rekomendasi dan tinjauan melalui empat kali rapat, dengan pembahasan:
Implementation of HC Committee Program 2015 During 2015, the HC Committee has provided recommendations and reviews through four meetings, with descriptions as follows:
t
#FSLFOBBOEFOHBOOPNJOBTJ a. Mengusulkan kepada Dewan Komisaris mengenai komposisi dan nominasi Dewan Komisaris dan Direksi untuk masa bakti 20152016. b. Komposisi dan nominasi disetujui oleh Dewan Komisaris, diteruskan kepada pemegang saham, dan disahkan dalam RUPS tahun 2015.
t
3FMBUFEUPOPNJOBUJPO a. Submitted the proposal to the Board of Commissioners regarding the composition and remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors for the tenure of 20152016. b. The approved composition and remuneration by the Board of Commissioners, which was approved at the GMS in 2015.
t
#FSLFOBBOEFOHBOSFNVOFSBTJ a. Mengusulkan kepada Dewan Komisaris remunerasi yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk masa bakti 2015-2016. b. Berdasarkan RUPS, besaran remunerasi dipercayakan kepada Dewan Komisaris untuk mengatur.
t
3FMBUFEUPSFNVOFSBUJPO a. Submitted the proposal to the Board of Commissioners regarding the remuneration for Board of Commissioners and Board of Directors for the tenure of 2015-2016. b. Based on the GMS, the remuneration amount is entrusted and set by the Board of Commissioners.
t
#FSLFOBBO EFOHBO SFODBOB QFOHFNCBOHBO EBO perencanaan suksesi: a. Meninjau rencana suksesi bagi Direksi dan tindak lanjut terhadap rencana pengembangan bagi calon penerus Direksi.
t
3FMBUFE UP UIF EFWFMPQNFOU QMBO BOE TVDDFTTJPO planning: a. Review the Board of Directors succession plan, and the follow up on the development plan for the Board of Directors’ successors.
t
#FSLFOBBO EFOHBO QFOJOHLBUBO engagement karyawan: a. Meninjau tindak lanjut terhadap action plans untuk meningkatkan keterlibatan karyawan. b. Mengusulkan agar hasil assessment terhadap Direksi ditindaklanjuti untuk pengembangan masing-masing anggota Direksi dan anggota manajemen satu tingkat di bawahnya.
t
3FMBUFEUPFNQMPZFFFOHBHFNFOUJNQSPWFNFOU
Succession Plan The description of Board of Directors’ succession is further discussed at the end of this sub chapter. Employee Engagement Level a. The HC Committee must ensure that a survey is conducted for all employees periodically. The HC Committee will follow up the results for further recommendations to the Board of Commissioners. b.
The HC Committee must ensure all employees in the organisation are involved in the survey.
Compliance to Laws, Regulations & Policies The HC Committee must ensure the Company’s compliance with the laws, regulations and policies in Indonesia, including prevailing fair practices in Indonesia.
183
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
a. b.
Review follow up on action plans to improve employee engagement. Propose that the Board of Directors assessment results are followed up to develop each member and management executives one level below.
184
t
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
#FSLFOBBOEFOHBOIBMIBMMBJOOZB a. Mengusulkan agar jumlah karyawan disesuaikan dengan tingkat penurunan kegiatan. b. Mengusulkan agar #BMBODFE 4DPSF $BSE dijadikan alat untuk menyusun strategi dan meninjau pencapaiannya dan mengusulkan agar proses manajemen perubahannya dikelola dengan baik agar #BMBODFE4DPSF$BSE menjadi bahasa yang dimengerti dan dihayati oleh pengurus. c. Mengusulkan agar komposisi remunerasi secara umum dirubah, dengan membesarkan komponen remunerasi yang dikaitkan dengan pencapaian kinerja, misalnya bentuk insentif. d. Mengusulkan agar pengembangan Standar Kompetensi Teknis dan Kepemimpinan ditindaklanjuti.
Frekuensi & Tingkat Kehadiran Rapat Komite HC Tahun 2015 Selama tahun 2015 Komite HC mengadakan empat kali rapat komite, dengan uraian sebagai berikut:
t
3FMBUFEUPPUIFSNBUUFST a. Propose that the total number of employees are aligned with declining activity rates. b.
c.
d.
Propose that the Balanced Score Card is used as a tool to set the strategy and progress of achievement review, and to propose that the change management process is maintained so that the Balanced Score Card can be easily understood and implemented by the officers in charge. Propose that the general remuneration composition is adjusted, by increasing the component related to performance achievement, through incentives for example. Submitted the proposal on further development of Technical and Leadership Competence Standard.
Meeting Frequency & Attendance Rate of HC Committee 2015 In 2015, HC Committee conducted 4 meetings, described as follows:
Jumlah Rapat / Number of Meetings
Jumlah Kehadiran / Total Attendance
% Kehadiran / Attendance %
Ketua / Chairman
2
2
100%
Wishnu Wardhana
Anggota / Member
2
2
100%
M. Arsjad Rasjid P.M.
Anggota / Member
2
2
100%
Sriyanto
Anggota / Member
2
2
100%
Dayan Hadipranowo
Anggota / Member
2
2
100%
Ketua / Chairman
2
2
100%
M. Arsjad Rasjid P.M.
Anggota / Member
2
2
100%
Dayan Hadipranowo
Anggota / Member
2
2
100%
Nama / Name
Jabatan / Position
Pedoman Kerja Komite HC Pedoman kerja atau Piagam Komite HC disahkan melalui Keputusan Dewan Komisaris No. PTP/RES/ BoC/V/2013-0002 pada 7 Mei 2015. Piagam ini berisi pedoman dan acuan yang dapat digunakan oleh Komite HC dalam menjalankan tugas. Piagam Komite HC antara lain berisi:
Setelah RUPS Tahunan dan Luar Biasa 20 April 2015 / After AGMS & EGMS - 20th April 2015 Simon F. Sembiring
HC Committee Charter The HC Committee Charter was ratified through the Decree of Board of Commissioners No. PTP/RES/ BoC/V/2013-0002 dated 7th May 2015. The charter conveys guideline and reference for the Committee in conducting duties. The HC Committee Charter consists of:
t t t t t t
4USVLUVSEBOQFSBO,PNJUF)$ 5VHBTVUBNB 8FXFOBOHEBOUBOHHVOHKBXBC 1SPTFEVSOPNJTBTJ 1SPTFEVSQFOFUBQBOSFNVOFSBTJ 1FOFUBQBOUBSHFULJOFSKBEBOFWBMVBTJ
t t t t t t
t t t t
3FODBOBTVLTFTJ%JSFLTJ 1SPHSBNemployee engagement 1FSBUVSBOEBOQFSVOEBOHVOEBOHBOUFSLBJU ,FBOHHPUBBO UBUBUFSUJCSBQBUEBOQFMBQPSBO
t t t t
)$$PNNJUUFFTUSVDUVSFBOESPMF .BJOEVUJFT "VUIPSJUZBOESFTQPOTJCJMJUZ /PNJOBUJPOQSPDFEVSF 3FNVOFSBUJPOFTUBCMJTINFOUQSPDFEVSF &TUBCMJTINFOU PG QFSGPSNBODF UBSHFU BOE evaluation #PBSEPG%JSFDUPSTTVDDFTTJPOQMBO &NQMPZFFFOHBHFNFOU1SPHSBN 3FMBUFEMBXTBOESFHVMBUJPOT .FNCFSTIJQ NFFUJOHSVMFTBOESFQPSUJOH
Rencana Suksesi Direksi Piagam Komite HC telah mengatur mengenai tata cara suksesi Direksi. Pergantian pimpinan Perusahaan ini membutuhkan dukungan dan kerja sama dari berbagai fungsi di dalam Perusahaan. Tata cara pergantian pimpinan diuraikan sebagai berikut:
Board of Directors Succesion Plan The HC Committee Charter has defined procedures for the Board of Directors succesion. The succesion of Company leaders must be supported by various functions within the Company. The procedure for Company leader succesion is as follows:
a.
Seleksi dan pencalonan Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur dilakukan melalui Komite HC, yang mengkoordinasikan seluruh tahap proses hingga ke tahap pengajuan kepada Rapat Umum Pemegang Saham serta keputusannya.
a.
Selection and candidacy of the President Director and Vice President Director is conducted through the HC Committee, which coordinates all stages and process up to the submisssion stage to the General Meeting of Shareholders and its conclusion.
b.
Seleksi dan pencalonan jajaran Direktur dilakukan melalui fungsi Human Capital Perusahaan. Human Capital kemudian melaporkan hasilnya kepada Komite HC disertai dengan rencana pengembangan yang jelas dan status proses seleksi. Komite HC mencalonkan dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk ditinjau, yang kemudian diteruskan lebih lanjut kepada Direksi. Atas persetujuan Direksi, maka Direksi bisa menunjuk pihak yang direkomendasikan.
b.
Selection and candidacy of Directors is conducted through the Company’s Human Capital function. Human Capital then submits the result to the HC Committee complete with the development plan and selection process status. The HC Committee nominates and provides recommendations for the Board of Commissioners to review, then further delegated to the Board of Directors. Upon approval by the Board of Directors, the recommended party may be appointed.
Sebelum RUPS Tahunan dan Luar Biasa 20 April 2015 / Before AGMS & EGMS - 20th April 2015 Eddy J. Danu
185
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
186
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
187
Komite Risiko & Investasi Manajemen Risk & Invesment Management Committee
Untuk memastikan keputusan yang diambil manajemen telah selaras dengan strategi dan rencana risiko Perusahaan, Petrosea membentuk sebuah komite bernama Komite Risiko & Investasi Manajemen (RIMC). Pembentukan RIMC juga dimaksudkan sebagai penerapan GCG yang merujuk pada Pedoman Umum GCG dari KNKG sehingga dapat mendukung peningkatan kinerja dan daya saing Petrosea.
To assure the alignment of management decision with the Company’s strategy and risk plan, Petrosea established the Risk & Invesment Management Committee (RIMC). The formation of RIMC is also part of the the GCG implementation that refers to the GCG General Guidelines from KNKG. This is done in order to enhance Petrosea’s performance and competitiveness.
RIMC telah memliki piagam komite (charter) sejak 6 November 2014 yang mengatur hal-hal berikut:
Since 6th Novermber 2014, the RIMC had a committee charter to govern the following matters:
a. b. c. d.
a. b. c. d.
Tujuan pembentukan komite Keanggotaan Tata tertib rapat komite Tugas dan kewenangan
The charter is reviewed annually by RIMC to define adaptation to recent conditions, and to enhance the quality of the RIMC function in the future.
Keanggotaan RIMC Keanggotaan RIMC ditetapkan pada rapat Dewan Komisaris dengan hasil susunan anggota RIMC untuk periode tahun 2015 adalah:
RIMC Membership RIMC membership was determined during the Board of Commissioners meeting, with the composition for 2015 as follows:
Warga negara Indonesia, 48 tahun, diangkat menjadi ketua Komite Risiko & Investasi Manajemen dan Komisaris pada tanggal 20 April 2015. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Deputy Director dan Head of Investor Relations & Corporate Finance di PT Indika Energy Tbk. Setelah memperoleh gelar Bachelor of Science dari Duquesne University, Pittsburgh, Amerika Serikat, beliau memulai karirnya sebagai akuntan di Amerika Serikat dan auditor di KPMG. Beliau pernah memegang beberapa jabatan finance, sebagai investment analyst di UBS Securities dan Sun Hung Kai Securities, dan sebagai Vice President Corporate Finance di PT Holdiko Perkasa (Salim Group). Indonesian citizen, 48 years old, was appointed chairman of the Risk & Investment Management Committee and Commissioner on 20th April 2015.
Ketua Chairman
Beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Indika Energy Tbk. sejak Februari 2007, dimana sejak Maret 2008 sampai dengan Mei 2013 beliau menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi PT Indika Energy Tbk. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Indika Inti Corpindo sejak 2008, Komisaris PT Indika Infrastruktur Investindo sejak 2008, Direktur Utama PT Indika Indonesia Resources pada 2013-2014 dan Direktur Utama PT Indy Properti Indonesia sejak 2015. Di luar Indika Energy Group, beliau adalah Komisaris Utama PT Cakrabuana Ventura Indonesia sejak 2015 dan Komisaris di PT Majoris Asset Management sejak 2015. Memiliki lebih dari 15 tahun pengalaman di bidang Corporate Finance dan Investasi; sebelumnya di PT Pemeringkat Efek Indonesia pada 19951997 dan di JP Morgan Chase pada 1997-2004.
The objectives of committee establishment Membership Meeting rules Duties and authorities
Piagam ini dikaji setiap tahun oleh RIMC untuk menentukan penyesuaian isi piagam dengan kondisi yang berlaku, dan peningkatan kualitas kerja RIMC kedepannya.
Retina Rosabai
Warga negara Indonesia, 48 tahun, diangkat sebagai anggota Komite Risiko & Investasi Manajemen pada April 2015. Sebelumnya beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Petrosea Tbk. sejak 2009-2013.
Currently she serves as Deputy Director and Head of Investor Relations & Corporate Finance at PT Indika Energy Tbk. After completing her Bachelor of Science degree from the University of Duquesne, Pittsburgh, USA, she started her career as an accountant in the USA and auditor at KPMG. She held several positions in finance, as investment analyst for UBS Securities and Sun Hung Kai Securities, and as VP Corporate Finance in PT Holdiko Perkasa (Salim Group).
Azis Armand Anggota Member
Mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1991 dan Master in Urban Planning dari Univesitas Illionis, Urbana-Champaign, Amerika Serikat pada tahun 1995.
Indonesian citizen, 48 years old, was appointed member of the Risk & Investment Management Committee in April 2015. Previously, he also held position as Commissioner of PT Petrosea Tbk. in 2009-2013. He also serves as Director of PT Indika Energy Tbk. since February 2007, whilst from March 2008 to May 2013, he held position as Unaffiliated Director of PT Indika Energy Tbk. He also holds positions as Commissioner of PT Indika Inti Corpindo since 2008, Commissioner of PT Indika Infrastruktur Investindo since 2008, President Director of PT Indika Indonesia Resources in 2013-2014 and President Director of PT Indy Properti Indonesia since 2015. Outside Indika Energy Group, he also holds positions as President Commissioner of PT Cakrabuana Ventura Indonesia since 2015 and Commissioner of PT Majoris Asset Management since 2015. He has more than 15 years of experience in Corporate Finance and Investment; previously at PT Pemeringkatan Efek Indonesia in 1995-1997 and at JP Morgan Chase in 1997-2004. He earned a Bachelor degree in Economics from the University of Indonesia in 1991 and a Master degree in Urban Planning from the University of Illinois, Urbana-Champaign, USA in 1995.
188
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Warga negara Indonesia, 44 tahun, diangkat sebagai anggota Komite Risiko & Investasi Manajemen pada April 2015. Beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Investasi & Risiko PT Mitra Bahtera Segara Sejati Tbk. sejak tahun 2012. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan Danone Vietnam sejak tahun 2009 dan Direktur Keuangan PT Aqua Golden Missisippi Tbk, Direktur Analisis & Perencanaan Bisnis Danone Aqua dan Direktur Keuangan PT IBSA. Beliau memulai karirnya sebagai auditor senior di Arthur Anderson. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, jurusan Akutansi dari Universitas Trisakti pada tahun 1994. Pada tahun 2002, meraih sertifikat dari Institute of Certified Management Accountant di Australia. Indonesian citizen, 44 years old, was appointed member of the Risk & Investment Management Committee in April 2015.
Burhan Sutanto Anggota Member
He was also appointed as a member of the Risk and Investment Committee at PT Mitra Bahtera Segara Sejati Tbk. in 2012. Previously, he held positions as Finance Director of Danone Vietnam since 2009 and Finance Director of PT Aqua Golden Mississippi Tbk, Director of Business Analysis & Planning of Danone Aqua and Finance Director of PT IBSA. He began his career as a Senior Auditor at Arthur Anderson.
189
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
t
t
t
.FOHLBKJ QFOHBKVBO VOUVL QSPZFL KFOJT VTBIB baru dan investasinya. RIMC diperbolehkan memberikan rekomendasi terhadap sebuah proposal, sedangkan kewenangan keputusan mengacu pada Pedoman Delegation of Authority PTP-GOV-STD-G-001 poin 1. .FOHLBKJ TUSBUFHJ QFOEBOBBO UFSIBEBQ TFMVSVI risiko.
t
RIMC Program Implementation 2015 The implementation of RIMC duties in 2015 was conducted through meetings to discuss and review the following matters:
Pelaksanaan Kegiatan RIMC Tahun 2015 Pelaksanaan tugas RIMC pada tahun 2015 dilakukan melalui beberapa pertemuan untuk membahas dan mengkaji hal sebagai berikut:
Agenda Rapat / Meeting Agenda Pra Lelang / Pre- Auction
He earned a Bachelor of Economics degree, majoring in Accountancy, from Trisakti University in 1994. In 2002, he earned certification from the Institute of Certified Management Accountants at Australia.
5PFWBMVBUFUIFQSPKFDUTQSPQPTBM OFXCVTJOFTT and its investments. RIMC is allowed to provide recommendation regarding a proposal, while the authorization must follow the guideline in Delegation of Authority PTP-GOV-STD-G-001 point 1. 5PFWBMVBUFGVOEJOHTUSBUFHZUPXBSEBMMSJTLT
Hadirin / Attendee
Topik / Topics
Status / Status
Kajian terhadap keseluruhan
t
3*.$
Rapat telah dilaksanakan
strategi, risiko utama dan peluang
t
(FOFSBM.BOBHFS6OJU
dengan jadwal dua kali
risiko, teknis dan manajemen
terkait/ Bid Manager
seminggu
proyek
General Manager
Meetings has been held
Review on overall strategy, main
of related unit/ Bid
twice weekly
risk and risk opportunities, techical
Manager
and project management
Independensi RIMC Seluruh anggota RIMC telah menyatakan independensinya secara penuh dalam melaksanakan tugas. Komitmen ini telah tercantum dalam Piagam Komite dan diwujudkan dalam surat penyataan independensi yang ditandatangani oleh hampir seluruh anggota RIMC pada saat pengangkatan.
RIMC Independency All members of RIMC have declared their complete independency in conducting their duties. The commitment is stated in the Committee Charter and embodied in a Statement Letter signed by RIMC members during their appointment.
Tugas & Tanggung Jawab RIMC Tugas dan tanggung jawab RIMC antara lain adalah:
RIMC Roles & Responsibilities The roles and responsibilities of RIMC are amongst others:
Persetujuan Lelang /
Kesesuaian secara strategis dengan
t
3*.$
Rapat telah dilaksanakan
Auction Approval
Perusahaan, profitabilitas dan
t
(FOFSBM.BOBHFS
dengan jadwal dua kali
cash flow, kajian risiko utama dan
Unit terkait/ Tender
seminggu
rencana pelaksanaan, teknis dan
Manager
Meetings has been held
manajemen proyek
General Manager
twice weekly
Strategic alignment with the
related unit/Bid
Company, profitability and cash
Manager
flows, main risk assesment and its implementation plan, techinal and project management
t
t t
.FNBTUJLBO TUSBUFHJ EBO QSPTFT NBOBKFNFO risiko Perusahaan telah memadai dan berjalan dengan efektif di seluruh elemen bisnis Perusahaan. .FNCVBU SFLPNFOEBTJ NFOHFOBJ SJTJLP ZBOH dimiliki Perusahaan kepada Dewan Komisaris. .FOHLBKJSJTJLPVTBIBEBONFNBTUJLBOSFODBOB mitigasi seluruh risiko telah disiapkan.
t
t t
5P FOTVSF UIF BEFRVBDZ BOE FGGFDUJWF implementation of risk management strategy and process in all business elements of the Company. 5P QSFQBSF UIF SFDPNNFOEBUJPOT PO UIF Company’s risks to the Board of Commissioners. 5PFWBMVBUFCVTJOFTTSJTLTBOEFOTVSFSFBEJOFTT of mitigation plan for all risks.
Persetujuan
Kajian risiko utama dan rencana
t
3*.$
Rapat telah dilaksanakan
Perjanjian /
pelaksanaan, teknis dan manajemen
t
(FOFSBM.BOBHFS6OJU
Meeting has been held
Agreement
proyek
terkait/ PIC Negosiasi
Main risk assessment and
Kontrak
implementation plan, techical and
General Manager
project management
related unit /PIC in Contract Negotiation
190
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Bisnis baru &
Kajian kebijakan investasi
t
3*.$
Merupakan rapat tahunan
investasi /
menyangkut Strategi, Keunggulan
t
(FOFSBM.BOBHFS
dan telah dilaksanakan
New business &
kompetitif, profitabilitas dan cash
Unit terkait/ Pembuat
Has been implemented as
investment
flow, risiko utama dan peluang
Proposal
annual meeting
risiko, dan kapabilitas serta rencana
General Manager
pelaksanaan
related unit/ Proposal
Assessment of investment policy,
Owner
191
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat RIMC Tahun 2015 Selama tahun 2015 RIMC telah mengadakan empat kali rapat komite, dengan uraian sebagai berikut:
Meeting Frequency and Attendance Rate 2015 During 2015, RIMC held four committee meetings, with descriptions as follows:
regarding strategy, competitive advantages, profitability
Nama / Name
and cash flow, main risk and risk opportunities, as well as
Kajian terhadap atribut yang
Risk Appetite
mempengaruhi pengambilan
Jumlah Kehadiran / Total Attendance
% Kehadiran / Attendance %
Ketua / Chairman
3
2
67%
Sebelum RUPS Tahunan dan Luar Biasa 20 April 2015 / Before AGMS & EGMS - 20 April 2015
implementation capability and plan Risk Appetite /
Jumlah Rapat / Number of Meetings
Jabatan / Position
RIMC
Telah dilaksanakan Has beeen implemented
Wishnu Wardhana
keputusan, misalnya kriteria
M. Arsjad Rasjid P.M.
Anggota / Member
3
3
100%
penilaian risiko
Burhan Sutanto
Anggota / Member
3
3
100%
Kamen Palatov
Anggota / Member
3
3
100%
Subbiah Sukumaran
Anggota / Member
3
2
67%
Ketua / Chairman
2
2
100%
Azis Armand
Anggota / Member
2
2
100%
Burhan Sutanto
Anggota / Member
2
2
100%
Assessment on attribute that impacting decision making, such as criteria of risk assessment RIMC
Merupakan rapat
Pengkajian risiko
Validasi risiko utama, kepemilikan
per kuartal /
risiko, rencana dan kegiatan mitigasi
setiap kuartal dan telah
Quarterly Risk
risiko, emergency risk, kinerja
dilaksanakan
Assessment
program manajemen risiko
Has been implemented as
Main risk validation, risk
quarterly meeting
ownership, risk mitigation plan and activities, emergency risk, and risk management performance Pengkajian risiko
Kajian dari strategi terkini
Pendanaan /
menyangkut ketahanan risiko,
Assesment on
pendekatan terhadap potensi
Funding RIsk
kerugian keuangan, serta asuransi Assesment of the latest strategy, regarding: risk resillience, approach on potential financial loss, and insurance
RIMC
Telah dilaksanakan Has been implemented
Setelah RUPS Tahunan dan Luar Biasa 20 April 2015 / After AGMS & EGMS - 20 April 2015 Retina Rosabai
192
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
193
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Komite Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Committee
Petrosea membentuk Komite Tata Kelola Perusahaan untuk membantu Dewan Komisaris menjalankan fungsi pengawasan untuk memastikan GCG Perusahaan telah memenuhi seluruh ketentuan, peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku, serta memastikan penerapan dan penegakan GCG di lingkungan kerja Petrosea. Komite GCG bekerja dan bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris.
Petrosea established the Good Corporate Governance Committee to assist the Board of Commissioners in supervisory duties to ensure conformity of the Company’s GCG with all stipulations, prevailing laws and regulations, and to ascertain the implementation and enforcement of GCG in Petrosea. The GCG Committee works is responsible to the Board of Commissioners.
Komite GCG telah memiliki piagam komite sebagai pedoman pelaksanaan tugas sehari-hari. Piagam digunakan sebagai acuan untuk memperjelas peranan, struktur organisasi, tanggung jawab dan ekspektasi hasil kerja Komite GCG. Piagam juga mengatur mekanisme kerja dan arahan pencapaian program kerja Komite GCG. Piagam Komite GCG ditetapkan pada 20 Desember 2010. Piagam Komite GCG ditinjau dan dimutakhirkan secara berkala untuk menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi dan memenuhi kebutuhan Perusahaan dan peningkatan kualitas kerja GCG kedepannya.
The GCG Committee has a committee charter, as a guideline in implementing daily duties. The charter is utilized as reference to clarify roles of the committee, organization structure, responsibility and expected results. The charter also regulates job mechanism and direction of achievement for the Committee’s programs. The charter was established on 20th December 2010. The GCG Committee charter is reviewed and updated periodically to adapt to recent conditions and the Company’s requirements, as well as for GCG implementation quality enhancement.
Keanggotaan Komite GCG Susunan keanggotaan Komite GCG tahun 2015 adalah sebagai berikut:
GCG Committee Membership The composition of the GCG Committee for 2015 is as follows:
Indonesian citizen, 44 years old, was appointed chairman of the Good Corporate Governance Committee in April 2015 and was appointed Commissioner on 30th April, 2014. He currently serves as an Advisor to the Board of PT Indika Energy Tbk. and previously at PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. from 2013 to 2014 as Business Development Director. He was the President Commissioner of PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk. from 2009 to 2013 and previously Commissioner of the company from 2008 to 2009. He was also a Commissioner of PT Truba Jaya Engineering from 2008 to 2013. Previous positions include Director of PT Rimo Catur Lestari Tbk. from 1994 to 2006 and Director of PT Argo Main Sulawesi from 2006 to 2007. He studied Business in Madison University, Wisconsin in 1994.
Warga negara Indonesia, 67 tahun, diangkat menjadi anggota Komite Tata Kelola Perusahaan pada April 2015 dan diangkat menjadi Komisaris Independen pada tanggal 4 Maret 2009. Beliau bergabung dengan Direktorat Jenderal Pertambangan Umum (Departemen Pertambangan dan Energi) sebagai Kepala Seksi Pengembangan Penanaman Modal Asing pada tahun 1991, dan diangkat sebagai Direktur Pengembangan Industri Pertambangan pada tahun 1998, serta pada tahun 2001 diangkat menjadi Kepala Badan Litbang Energi dan Sumber Daya Mineral. Pada tahun 2003, beliau diangkat menjadi Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral, dan menjadi Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi pada tahun 2005. Beliau menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Ekonomi dan Keuangan, dan pensiun sebagai birokrat pada bulan Februari 2009. Beliau aktif sebagai Penasihat Senior untuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sampai Oktober 2009.
Warga negara Indonesia, 44 tahun, diangkat menjadi ketua Komite Tata Kelola Perusahaan pada April 2015 dan diangkat menjadi Komisaris pada tanggal 30 April 2014. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Advisor to the Board di PT Indika Energy Tbk., dimana sebelumnya pernah bergabung dengan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. sejak tahun 2013 hingga 2014 sebagai Business Development Director. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris pada PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk. sejak tahun 2009 hingga tahun 2013, dan menjabat sebagai Komisaris sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2009. Beliau juga Komisaris pada PT Truba Jaya Engineering sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2013. Pengalaman lain beliau adalah menjabat sebagai Direktur pada PT Rimo Catur Lestari Tbk. sejak tahun 1994 sampai dengan tahun 2006 dan Direktur pada PT Sulawesi Argo Utama pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2007. Beliau lulus di bidang Bisnis dari Madison University di Wisconsin pada tahun 1994.
Richard M. Harjani Ketua Chairman
Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Pertambangan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Indonesia pada tahun 1976 dan gelar Ph.D di bidang Ekonomi Mineral dari Universitas New South Wales, Australia pada tahun 1991.
Simon F. Sembiring Ketua Chairman
Indonesian citizen, 67 years old, was appointed member of the Good Corporate Governance Committee in April 2015 and was appointed Independent Commissioner on 4th March 2009. He joined the Directorate General of Mines and Energy (Department of Mining and Energy) as Head of Section for Foreign Investment Development in 1991, was promoted to Director of Mining Industry Development in 1998 and as Head of Research and Development Agency in 2001 at the Department of Energy and Mineral Resources. In 2003, he was appointed as Director General of Geology and Mineral Resources and became Director General of Mineral, Coal and Geothermal in 2005. He was appointed as Deputy to the Minister of Energy and Mineral Resources for Economic and Finance, until his retirement in February 2009. He remained active as Senior Adviser to Minister of Energy and Mineral Resources until October 2009. He completed a degree in Mining Engineering from the Bandung Institute of Technology (ITB), Indonesia in 1976 and a Ph.D in Mineral Economics from the University of New South Wales, Australia in 1991.
194
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Warga negara Indonesia, 41 tahun, diangkat menjadi anggota Komite Tata Kelola Perusahaan pada April 2015. Beliau juga menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan di PT Indika Energy Tbk. sejak tahun 2013. Saat ini juga menjabat sebagai Kepala Divisi legal PT Indika Energy Tbk. dan sebagai anggota komite tata kelola perusahaan di PT Mitra Bahtera Segara Sejati Tbk. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Kepala Divisi Legal PT Bentoel Internasional Investama Tbk pada tahun 2011 sampai dengan 2013 dan mitra di firma hukum Soewito Suhardiman Eddymurthy Kardono sejak tahun 1997 sampai dengan 2011. Beliau lulus dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 1997 dan meraih gelar Master Hukum dari Washington College of Law American University, Amerika Serikat pada tahun 2001. Indonesian citizen, 41 years old, was appointed member of the Good Corporate Governance Committee in April 2015.
Dian Paramita Anggota Member
She also serves as the Corporate Secretary of PT Indika Energy Tbk. since 2013. Currently, she also serves as Head of Legal of the Company and as a member of good corporate governance committee at PT Mitra Bahtera Segara Sejati Tbk. Previously, she held positions as Head of Legal of PT Bentoel Internasional Investama Tbk in 2011 up to 2013 and Partner at Soewito Suhardiman Eddymurthy Kardono Law Firm in 1997 up to 2011. She graduated from the Faculty of Law at the University of Indonesia in 1997 and earned her Master of Law from Washington College of Law American University, USA in 2001.
Independensi Komite GCG Seluruh anggota Komite GCG telah menyatakan independensinya secara penuh dalam melaksanakan tugas. Komitmen ini telah tercantum dalam piagam Komite dan diwujudkan dalam surat penyataan independensi yang ditandatangani oleh hampir seluruh anggota komite GCG pada saat pengangkatan.
Independency of GCG Committee All members of GCG Committee have declared full independency in conducting duties. The commitment has been manifested through the signing of Statement Letter by most of GCG commitee members during the appointment.
Tugas & Tanggung Jawab Komite GCG Tugas utama Komite GCG adalah membantu Dewan Komisaris dalam memastikan penegakan GCG di Perusahaan. Tugas dan tanggung jawab Komite GCG antara lain adalah:
GCG Committee Roles & Responsibility The main responsibility of GCG Committee is to assist the Board of Commissioners in assuring GCG enforcement in the Company. The committee’s roles and responsibilities are amongst others:
a.
a.
b.
Memastikan kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku terhadap Perusahaan. Memastikan pelaksanaan keputusan dan arahan RUPS, serta keputusan-keputusan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.
b.
To assure compliance with prevailing laws and regulations towards the Company. To assure the implementation of GMS resolutions and directions, as well as the Board of Commissioners and Board of Directors’ decrees.
195
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
c.
d.
e.
Melakukan CFODINBSLJOH terhadap praktik terbaik GCG di tingkat korporasi yang dilaksanakan perusahaan dalam industri sejenis, serta terhadap Prinsip GCG yang dirumuskan oleh instansi atau badan yang berwenang dan mempunyai keahlian sesuai bidang industri Perusahaan. Mengawasi penerapan program tanggung jawab sosial dan lingkungan agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat, sebagai wujud komitmen Petrosea untuk tumbuh bersama masyarakat. Memberikan usaha terbaiknya untuk menjadikan Petrosea sebagai SPMF NPEFM penerapan GCG di industrinya.
c.
To conduct benchmarking on GCG best practices in a corporate level within similar industries, and on GCG Principles established by authorized institutions with suitable expertise to the Company’s business.
d.
To supervise the implementation of social and environmental responsibility, so as to be aligned with the need of local communities, as the manifestation of the Company’s commitment to grow together with community. To provide its best effort to support Petrosea in becoming a role model in GCG implementation within the industry.
e.
Frekuensi & Tingkat Kehadiran Rapat Komite GCG Tahun 2015 Rapat Komite GCG diselenggarakan paling sedikit empat kali dalam setahun, setiap kuartal tahun fiskal Perusahaan. Salah satu rapat mengagendakan dan memutuskan Laporan Tahunan Komite GCG kepada Dewan Komisaris. Keputusan rapat yang sah adalah yang dihadiri oleh sedikitnya dua pertiga anggota Komite, dan keputusan tanpa rapat yang ditandatangani oleh semua anggota termasuk Ketua Komite GCG.
GCG Committee Meeting Frequency & Attendance in 2015 The GCG committee held at least four meetings each year, in every quarter of the Company’s fiscal year. One of the meetings discussed and concluded the Annual Report of the GCG Committee to the Board of Commissioners. The meeting resolution will be valid by the attendance of two thirds of the Committee members, and by the resolutions that have been signed by all members including the GCG Committee Chairman.
Tingkat kehadiran rapat Komite GCG selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:
The attendance of GCG Committee meetings in 2015 is as follows:
Nama / Name
Jabatan / Position
Jumlah Rapat / Number of Meetings
Jumlah Kehadiran / Total Attendance
% Kehadiran / Attendance %
Sebelum RUPS Tahunan dan Luar Biasa 20 April 2015 / Before AGMS & EGMS - 20th April 2015 Arief T. Surowidjojo
Ketua / Chairman
2
1
50%
Richard M. Harjani
Anggota / Member
2
2
100%
Dian Paramita
Anggota / Member
2
2
100%
Setelah RUPS Tahunan dan Luar Biasa 20 April 2015 / After AGMS & EGMS - 20th April 2015 Richard M. Harjani
Ketua / Chairman
2
1
50%
Simon F. Sembiring
Anggota / Member
2
1
50%
Dian Paramita
Anggota / Member
2
2
100%
196
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
197
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Sesuai Peraturan No. IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, Petrosea telah membentuk Sekretaris Perusahaan sejak tahun 1990. Salah satu tugas Sekretaris Perusahaan adalah membantu Direksi dalam hal keterbukaan informasi dan meningkatkan hubungan Perusahaan dengan masyarakat, investor dan pemangku kepentingan lainnya.
Pursuant to the Regulation No. IX.I.4 regarding the Establishment of Corporate Secretary, Petrosea has formed the Corporate Secretary since 1990. One of the Corporate Secretary duties is to assist the Board of Directors on the disclosure of the Company’s information and to enhance the relationship between the Company and public, investor and other stakeholders.
Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan Petrosea antara lain:
Duties and Responsibilities of Corporate Secretary The duties and responsibilities of Corporate Secretary in Petrosea among others are:
t
t
5P GPMMPX UIF DBQJUBM NBSLFU EFWFMPQNFOU particulary the regulation related to capital market.
t
5PQSPWJEFTFSWJDFTGPSQVCMJDBOEJOWFTUPSTXJUIBOZ information needed in relation with the Company conditions. 5PQSPWJEFJOQVUUPUIF$PNQBOZ#PBSEPG%JSFDUPST in regard to Law No. 8 of 1995 regarding the capital market regulations and its implementations.
t Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No, PTP/RES/BoD/VIII/2014-0006 tanggal 1 September 2014, Anto Broto diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan. Profil Anto Broto diuraikan di bawah ini. Warga Negara Indonesia, 44 tahun, diangkat menjadi Sekretaris Perusahaan pada bulan September 2014. Sebelumnya berkarya di PT Indika Energy Tbk. sejak 2009, dengan posisi terakhir sebagai Investor Relations Senior Manager. Direktur di PT Tavesco International dan Vice President Finance di PT Tason Holdings sejak 2005 sampai 2009. Vice President Finance & Administration PT Calmusindo Energy Services sejak 2003 sampai 2005. Mengawali karirnya di PT Syahrir Securities dari tahun 1995 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Keuangan. Selama karirnya juga memperoleh beberapa lisensi di bidang pasar modal.
t
t
t
Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi & Akuntansi dari Universitas Indonesia pada tahun 1995. Anto Broto was appointed as Corporate Secretary based on Board of Director’s decree No, PTP/RES/BoD/VIII/2014-0006 dated 1st September 2014. He’s profile as informed below.
Anto Broto
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Indonesian Citizen, 44 years old, was appointed Corporate Secretary in September 2014. Previously worked in PT Indika Energy Tbk since 2009 with last position as Investor Relations Senior Manager. As Director in PT Tavesco International and Vice President of Finance in PT Tason Holding from 2005 to 2009, and Vice President of Finance and Administration in PT Calmusindo Energy Services from 2003 to 2005. Began his career in PT Syahrir Securities in 1995 with last position as Finance Director. He also owns several stock market licences. Finished his Bachelor of Economy & Accounting in 1995 from University of Indonesia.
Sesuai Peraturan No. IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, Petrosea telah membentuk Sekretaris Perusahaan sejak tahun 1990. Salah satu tugas Sekretaris Perusahaan adalah membantu Direksi dalam hal keterbukaan informasi dan meningkatkan hubungan Perusahaan dengan masyarakat, investor dan pemangku kepentingan lainnya.
Pursuant to the Regulation No. IX.I.4 regarding the Establishment of Corporate Secretary, Petrosea has formed the Corporate Secretary since 1990. One of the Corporate Secretary duties is to assist the Board of Directors on the disclosure of the Company’s information and to enhance the relationship between the Company and public, investor and other stakeholders.
t t t t
.FOHJLVUJQFSLFNCBOHBOQBTBSNPEBMLIVTVTOZB peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. .FNCFSJLBO QFMBZBOBO QBEB NBTZBSBLBU EBO investor atas setiap informasi yang dibutuhkan terkait dengan kondisi Perusahaan. .FNCFSJLBO NBTVLBO LFQBEB %JSFLTJ 1FSVTBIBBO untuk mematuhi ketentuan Undang-Undang No 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya. 4FCBHBJ QFOHIVCVOH BOUBSB 1FSVTBIBBO EFOHBO Otoritas Jasa keuangan (OJK) dan masyarakat Pasar Modal. .FOZJBQLBO EBGUBS LIVTVT UFSLBJU IVCVOHBO dan afiliasi antara Direksi, Dewan Komisaris dan Pemagang Saham, beserta para keluarganya, mencakup kepemilikan saham, hubungan bisnis dan keuangan, serta peranan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan dengan Perusahaan. .FNCVBU EBGUBS QFNFHBOH TBIBN UFSNBTVL kepemilikan 5% atau lebih. .FOHIBEJSJ3BQBU%JSFLTJEBONFOZVTVOOPUVMFOTJ hasil rapat. #FSUBOHHVOHKBXBCEBMBNQFOZFMFOHHBSBBO3614 .FOZFMFOHHBSBLBOQSPHSBNPSJFOUBTJCBHJ%FXBO Komisaris dan Direktur baru.
t
t
t
t t t t
"T B MJBJTPO CFUXFFO UIF $PNQBOZ XJUI 'JOBOTJBM Service Authority (OJK) and the capital market communities. 5PQSFQBSFTQFDJåDMJTUJOSFHBSEUPUIFSFMBUJPOTBOE affiliations among the Board of Directors, Board of Commissioners and Shareholders, as well as their families, including share ownership, business and financial relations, and other roles that may cause conflict of interest with the Company. 5P QSFQBSF TIBSFIPMEFST SFHJTUFS JODMVEJOH ownership or more. 5P BUUFOE UIF #PBSE PG %JSFDUPST NFFUJOH BOE prepare the minutes of meeting. 3FTQPOTJCMFPGPSHBOJ[JOH(.4 5P BSSBOHF PSJFOUBUJPO QSPHSBN GPS OFX #PBSE PG Commissioners and Directors.
Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris Perusahaan diberikan akses terhadap informasi material dan relevan terkait dengan Perusahaan. Sekretaris Perusahaan juga harus mempunyai dan memahami peraturan perundang-undangan terbaru di bidang pasar modal khususnya yang terkait dengan keterbukaan.
In implementing its duties, the Corporate Secretary is granted access to material and relevant information related to the Company. The Corporate Secretary also must follow and has comprehensive understanding on the latest capital market regulations, particulary relevant to the transparency matters.
Pelaksanaan Tugas Tahun 2015 Kegiatan Sekretaris Perusahaan selama 2015 adalah sebagai berikut:
2015 Duties Implementation In 2015, the Corporate Secretary activities comprise of:
t
t
.FNBOEV 1FSVTBIBBO VOUVL TFOBOUJBTB patuh terhadap peraturan pasar modal, dan mengikuti perkembangan peraturan baru untuk selanjutnya memastikan bahwa Perusahaan mengimplementasikan peraturan-peraturan tersebut
1SPWJEFEHVJEBODFUPUIF$PNQBOZUPDPOUJOVPVTMZ in compliance with the capital market regulations, and to follow the development of new regulation and ensuring the Company’s implementation of the new regulation
198
t
t
t
t t t
t
t
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
.FNBTUJLBO 1FSVTBIBBO NFOFSCJULBO FNQBU Laporan Keuangan dan satu Laporan Tahunan dan melaporkannya kepada OJK & BEI. .FMBLVLBOLPSFTQPOEFOTJEFOHBOSFHVMBUPS1BTBS Modal (OJK & BEI) maupun lembaga-lembaga penunjang lainnya seperti KSEI dan BAE. .FOZBNQBJLBO LFUFSCVLBBO JOGPSNBTJ UFSLBJU Perusahaan antara lain dalam bentuk siaran pers, website, korespondensi dan melayani setiap kebutuhan informasi terkait kondisi Perusahaan. .FOHLPPSEJOBTJLBO QFOZFMFOHHBSBBO 3BQBU Umum Pemegang Saham. .FOHLPPSEJOBTJLBO QFMBLTBOBBO QBQBSBO QVCMJL tahunan. .FOZFTVBJLBO BOHHBSBO EBTBS 1FSVTBIBBO EBO website Perusahaan sesuai dengan peraturan OJK terbaru. .FOZVTVO QFNCFOUVLBO Whistleblowing System, #PBSE .BOVBM, ($( NBOVBM, Kode Etik Buku Panduan Berperilaku Karyawan yang disesuaikan dengan KNKG dan revisi %FMFHBUJPOPG"VUIPSJUZ. .FOHIBEJSJ3BQBU%JSFLTJ 3BQBU%FXBO,PNJTBSJT dan rapat komite-komite dan menyusun notulensi hasil rapat.
Program Peningkatan Kompetensi Tugas sekretaris Perusahaan erat kaitannya dengan informasi dan perkembangan kondisi di luar Perusahaan. Untuk itu dibutuhkan pengetahuan luas dan wawasan yang terbuka, demi tetap dapat mengikuti perubahan maupun situasi terkini di industri maupun di bidang pasar modal. Perusahaan mendukung peningkatan kompetensi untuk Sekretaris Perusahaan, melalui berbagai program pelatihan. Untuk tahun 2015 pelatihan yang telah diikuti oleh Anto Broto diuraikan dalam tabel dibawah ini.
Tanggal / Date 3 Maret / 3rd March
Program / Programs
t
t
t
t t t
t
t
&OTVSFEUIFQVCMJDBUJPOPGGPVS'JOBODJBM4UBUFNFOUT and one Annual Report for submission to OJK & IDX. $BSSJFE PVU UIF DPSSFTQPOEFODF XJUI UIF $BQJUBM Market regulators (OJK & IDX) and other supporting institutions, such as KSEI and BAE. $POEVDUFE UIF EJTDMPTVSF PG JOGPSNBUJPO among others through press releases, website, correspondences and provided information related to the Company conditions. $PPSEJOBUFEUIFPSHBOJ[BUJPOPG(FOFSBM.FFUJOH of Shareholders. $PPSEJOBUFEUIFJNQMFNFOUBUJPOPGBOOVBMQVCMJD expose. 1SFQBSFEUIFBEKVTUNFOUPGUIF$PNQBOZTBSUJDMFT of association and corporate website in accordance with the latest OJK regulation. 1SFQBSFE UIF FTUBCMJTINFOU PG 8IJTUMFCMPXJOH System, Board Manual, GCG Manual, Code of Conduct, Employee’s Manual, that conforms to the KNKG and revision of Delegation of Authority. "UUFOEFE UIF NFFUJOHT PG UIF #PBSE PG %JSFDUPST Board of Commissioners and committee meetings and prepared the minutes of meeting.
Competency Improvement Program The Corporate Secretary duties are highly relevant to external information and developments. To that end, broad knowledge and open-minded insight is required, in order to follow the changes or the latest situation in the capital market industry. The Company promotes the improvement of Corporate Secretary competency, through a series of training program. In 2015, Anto Broto has joined several trainings as stated in below table.
Penyelenggara / Institution
Workshop “Code Ethics for BoC &
KNKG dan Indonesia Corporate
BoD”
Secretary Association (ICSA) KNKG and Indonesia Corporate Secretary Association (ICSA)
Tempat / Venue SCTV Tower, Jakarta
199
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
16 Juni / 16th June
Seminar Corporate Secretary,
Bursa Efek Indonesia & ICSA
bertema “Peran dan Kompetensi
Indonesia Stock Exchange &
Corporate Secretary Emiten
Indonesia Corporate Secretary
dalam Pelaksanaan Peraturan &
Association (ICSA)
Plaza Bapindo, Jakarta
Perundangan Pasar Modal” Seminar for Corporate Secretary themed “Role and Competency of Public Companies’ Corporate Secretary in the Implementation of Capital Market Laws and Regulations” 30 Juli / 30th July
Seminar bertema “Globalisasi
Bursa Efek Indonesia
Ritz Carlton Pacific Place,
Ekonomi dan Dampaknya terhadap
Indonesia Stock Exchange
Jakarta
Penyampaian Konsep Perubahan
Bursa Efek Indonesia
Gedung Bursa Efek
Peraturan II-A tentang Perdagangan
Indonesia Stock Exchange
Indonesia, Jakarta
Ekonomi Indonesia” Seminar themed “Economy Globalization and its Impact to Indonesian Economy” 11 Agustus / 11st August
IDX Building Jakarta
Efek Bersifat Ekuitas terkait Penyesuaian Fraksi Harga Explanation on Changes of Regulation II-A Concept regarding Equity Securities Trading related to Price Fraction Adjustment 24-25 November / 24th-25th November
1st Indonesian Conference on Governanve and Sustainability
KNKG, IICG, OJK
Balai Kartini Convention Center, Jakarta
200
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
201
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Internal Audit Internal Audit
Internal Audit adalah fungsi pelaksana kegiatan assurance dan konsultasi yang obyektif dan independen terhadap jalannya pelaksanaan pengelolaan risiko, pengendalian internal dan proses GCG Perusahaan. Fungsi Internal Audit adalah menciptakan nilai tambah Perusahaan dan meningkatkan efektifitas kegiatan operasional.
Internal Audit is the executive function that conducts independent and objective assurances and consultations towards the implementation of risk management, internal control and GCG processes within the Company. The Internal Audit function also delivers added value to the Company and improves operational effectiveness.
Internal Audit Petrosea berkomitmen membantu seluruh elemen Perusahaan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka dengan menyediakan analisis, penilaian, rekomendasi, nasihat dan informasi mengenai kegiatan operasional mereka, serta mendorong pengendalian biaya yang efektif.
Petrosea’s Internal Audit is committed to assist all elements of the Company in conducting duties and responsibilities by providing analisyst, assessment, recommendations, advice and information regarding units operations activity, as well as promoting effective cost control.
Di Petrosea, pelaksanaan audit harus melibatkan penilaian risiko pada setiap tahapan audit yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan tindak lanjut. Internal Audit Petrosea juga harus memperhatikan halhal yang menjadi perhatian manajemen. Proses Internal Audit secara substantial akan terkait pada dua proses pengendalian internal untuk mendukung tujuan audit dan ruang lingkup audit, yaitu kajian dari divisi terkait terhadap suatu fungsi / kegiatan, dan kajian selfassessment dari fungsi / kegiatan terkait.
At Petrosea, audit implementation must include risk assesment in every auditing stage, which also encompasses planning, implementation, reporting and follow-ups. Petrosea internal audit also must take into account all matters that significant to the Management. Internal Audit process substantially relates to two processes of internal control to promote audit objectives and audit scopes, namely the assessment from related divisions on a certain function/program, and self assessment from the function it self.
Piagam Audit Internal Internal Audit Petrosea dimaksudkan untuk mendukung Perusahaan mencapai tujuannya melalui pendekatan yang disusun sistematis dan teliti, menyeluruh ke organisasi Perusahaan. Untuk itu Internal Audit telah memiliki Piagam ($IBSUFS) yang berfungsi sebagai panduan dan pedoman kerja komite. Piagam Internal Audit Petrosea ditetapkan melalui Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi No. PTO-IACHRT-G-0001. Hal yang diatur dalam Piagam Audit Internal yaitu:
Internal Audit Charter Petrosea internal audit is intended to support the Company to achieve its goals through sistematic and thorough approach toward the entire organization of the Company. To that end, internal audit has formulated the Charter as the guideline and manual of the committee. The Internal Audit Charter Petrosea is established by the Joint Decree of Board of Commissioners and Directors No. PTO-IA-CHRT-G-0001. The Internal Audit Charter organizes the following matters:
t t t t t t
5VKVBOEBO-JOHLVQ1FLFSKBBO .FUPEPMPHJ ,VBMJåLBTJ1FSTPOJM 4UBOEBS,FSKBEBO&UJL 4USVLUVS0SHBOJTBTJEBO1FMBQPSBO ,FXFOBOHBO
t t t t t t
+PC4DPQFBOE0CKFDUJWFT .FUIPEPMPHZ 1FSTPOBM2VBMJåDBUJPOT 8PSL4UBOEBSEBOE$POEVDU 0SHBOJ[BUJPO4USVDUVSFBOE3FQPSUJOH "VUIPSJUZ
Profil Kepala Internal Audit Pengangkatan Haryanto Ginting sebagai Kepala Internal Audit berdasarkan persetujuan Direksi No. PTP/ RES/BoD/X/2014-0011 dan telah disampaikan dalam rapat Komite Audit. Profil Haryanto Ginting diuraikan di bawah ini.
Head of Internal Audit Profile The appointment of Haryanto Ginting as Head of Internal Audit was based on the approval of the Board of Directors No. PTP/RES/BoD/X/2014-0011 and has been submitted in the Audit Committee meeting. The profile of Haryanto Ginting is as described below.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No, PTP/RES/BoD/X/2014-0011 tanggal 16 Oktober 2014, Haryanto Ginting diangkat sebagai Kepala Internal Audit. Profil Haryanto Ginting diuraikan di bawah ini. Haryanto Ginting diangkat sebagai Kepala Internal Audit Petrosea sejak Oktober 2014. Beliau bergabung dengan Perusahaan pada tahun 2008 sebagai Senior Internal Auditor dan kemudian diangkat menjadi SAP Project Manager dari tahun 2013 sampai 2014. Sebelum bergabung dengan Perusahaan, beliau memulai karier sebagai auditor di sebuah kantor akuntan publik. Beliau lalu melanjutkan karier di bidang internal audit, controller, dan finance & accounting pada beberapa perusahaan kontraktor minyak & gas serta organisasi nirlaba. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1998 dan juga merupakan pemegang Sertifikat Internal Auditor dari The Institute of Internal Auditors sejak tahun 2012. Haryanto Ginting was appointed as Head of Internal Audit based on Board of Director’s decree No, PTP/RES/BoD/X/2014-0011 dated 16th Oktober 2014. He’s profile as informed below.
Haryanto Ginting Kepala Audit Internal Head of Internal Audit
Indonesian citizen, 41 years old, was appointed Head of Internal Audit Petrosea since October 2014. He joined the Company in 2008 as Senior Internal Auditor then promoted as SAP project Manager from 2013 to 2014. Prior to joining the Company, he began his carreer as auditor in public accountant firm. He then continued his carreer in internal audit, controller, and finance & accounting in several oil and gas contractors, including in several non-profit organizations. He obtained his Bachelor in Economy from the University of Indonesia in 1998 and also holds the Internal Audit Certification from the Institute of Internal Auditors since 2012.
Tugas pokok dan tanggung jawab Kepala Internal Auditantara lain adalah:
The roles and responsibilities of Head of Internal Audit among others are:
a.
a.
b.
Mengembangkan rencana audit tahunan berdasarkan pada penilaian risiko Perusahaan dan menyampaikannya kepada Komite Audit dan Presiden Direktur untuk disetujui Menetapkan tujuan dan ruang lingkup audit individual
b.
To develop the annual audit plan based on the Company’s risk assesment and submit the plan to the Audit Commitee and President Director for approval To determine the objectives and scope of individual audit
202
c.
d.
e.
f.
g.
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Mengelola dan memantau sumber daya Audit Internal untuk memastikan kajian audit dilakukan dengan tepat waktu, dalam ruang lingkup yang memadai, sumber daya yang memadai, metodologi yang tepat dan pelaporan yang efektif Mendistribusikan laporan hasil audit kepada Komite Audit dan manajemen disertai rekomendasi dan saran untuk meningkatkan pengendalian internal secara keseluruhan Sebagai penghubung dengan auditor eksternal untuk mendorong cakupan audit yang efektif dan efisien Melaksanakan tindak lanjut dari rekomendasi audit secara teratur untuk memastikan penerapan tindak lanjut tersebut Melaporkan proses pelaksanaan audit dibandingkan dengan rencana awal kepada Komite Audit
Struktur & Kedudukan Internal Audit Struktur Internal Audit dipimpin oleh Kepala Internal Audit yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur. Internal Audit juga memiliki garis kerja sama dengan Komite Audit untuk mengkoordinasikan pelaksanaan audit, hasil dan tindak lanjutnya.
c.
To manage and monitor the Internal Audit resources to assure the assessment is conducted timely, within adequate scope, with correct methodology and effective reporting
d.
To distribute audit report to the Audit Committee and management, complete with recommendation and advice to improve the overall internal control Liase with the external auditor to drive effective and efficient scope of audit
e.
Keanggotaan & Kualifikasi Internal Audit Penyusunan anggota Internal Audit dilakukan dengan mengacu pada Standar untuk Praktek Profesional Internal Audit dari The Institute of Internal Auditors (IIA), termasuk Kode Etik dari IIA. Seluruh anggota Internal Audit memastikan pelaksanaan audit telah sesuai dengan standar dan kode etik dari IIA.
Internal Audit Membership & Qualifications The composition of Internal Audit members refers to the Standard of Internal Audit Professional Practices from The Institute of Internal Auditors (IIA), including Code of Conduct from IIA. All members of Internal Audit must assure the conformity of audit implementation to the standard and code of conduct from IIA.
Untuk meningkatkan mutu hasil audit, Petrosea juga telah menetapkan kualifikasi yang harus dimiliki oleh anggota Internal Audit, yaitu:
To improve the quality of audit results, Petrosea also determined the required qualifications of Internal Audit members, as follows:
t f.
To carry out regular follow-up on the audit recommendations to ensure implementation of the recommendations To report the audit implementation process and its comparison to the plan, to the Audit Committee
g.
Structure & Position of Internal Audit Internal Audit structure is chaired by Head of Internal Audit that has direct responsibility to the President Director. Internal Audit also has working alignment with the Audit Committee to coordinate audit implementation, result and the follow-ups.
Head of Internal Audit & Quality Assurance
203
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
t
t t
t t
.FNJMJLJ JOUFHSJUBT EBO QFSJMBLV QSPGFTJPOBM kemandirian, fairness, dan obyektivitas dalam menjalankan tugasnya .FNJMJLJ QFOHFUBIVBO EBO QFOHBMBNBO EBMBN teknik audit dan ilmu lain yang relevan dengan tugasnya .FNJMJLJ QFOHFUBIVBO NFOHFOBJ QFSBUVSBO pasar modal dan peraturan lain yang relevan .FNJMJLJ LFNBNQVBO VOUVL CFSJOUFSBLTJ EBO berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan secara efektif .FNBIBNJ QSJOTJQ UBUB LFMPMB EBO NBOBKFNFO risiko perusahaan dengan baik #FSTFEJB VOUVL TFDBSB CFSLFMBOKVUBO meningkatkan pengetahuan profesional, keahlian dan keterampilan yang mendukung pelaksanaan tugas
Susunan keanggotaan Internal Audit tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Haryanto Ginting
Jabatan / Position Senior Internal Auditor
Nama / Name
Internal Auditor
M. Faisal Erlantara
Riani Nurainah Lisnasari
t
t t
t t
)PME UIF JOUFHSJUZ BOE QSPGFTTJPOBM DPOEVDU independency, fairness and objectivity in implementing the duty )PMEUIFLOPXMFEHFBOEFYQFSJFODFJOBVEJUJOH technique and other relevant skills )PME UIF LOPXMFEHF SFMBUFE UP DBQJUBM NBSLFU regulations and other relevant regulations )PME UIF DBQBCJMJUZ UP DPOEVDU FGGFDUJWF interaction and communication both verbally and in writing 6OEFSTUBOEUIFQSJODJQMFTPGUIF$PNQBOZTSJTL governance and management 8JMMJOH UP DPOUJOVBMMZ JNQSPWF QSPGFTTJPOBM knowledge, skill and expertise that promote the duty implementation
The composition of Internal Audit in 2015 is as follows:
Latar Belakang Pendidikan/Jabatan /Sertifikasi Education Background/Position/Certification
Kepala / Head
Haryanto Ginting
Pendidikan: S1 Akuntansi Jabatan: Head of Internal Audit & Quality Assurance Sertifikasi: CIA Education : Bachelor of Accounting Position: Head of Internal Audit & Quality Assurance Certification : CIA
Anggota / Member
Aris Fadillah
Pendidikan: S1 Hukum Jabatan: Senior Internal Auditor Education : Bachelor of Law Position : Senior internal Auditor
Anggota / Member
Muhammad Faisal Erlantara
Pendidikan: S1 Akuntansi Jabatan: Internal Auditor Education : Bachelor of Accounting Position : Internal Auditor
Anggota / Member
Riani Nurainah Lisnasari
Pendidikan: S1 Akuntansi Jabatan: Internal Auditor Sertifikasi: CIA Education : Bachelor of Accounting Position : Internal Auditor Certification : CIA
Aris Fadillah
Internal Auditor
t
204
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Lingkup Kerja & Kewenangan Internal Audit Internal Audit dilaksanakan terhadap proses manajemen risiko Perusahaan, proses pengendalian internal serta proses GCG seluruh aspek komersial, operasional dan keuangan Perusahaan. Penetapan lingkup audit tersebut bertujuan untuk memastikan hal-hal berikut:
Internal Audit Scope of Work & Authority Internal Audit is conducted towards the Company’s risk management process, internal control, and GCG process covering all commercial, operational and financial aspects. The audit scope determination is to ensure the following matters:
a. b.
a. b.
c.
d. e. f.
g.
Risiko telah diidentifikasi dan dikelola secara tepat. Manajemen keuangan yang jelas dan informasi operasional dapat tersedia dengan akurat, terpercaya dan tepat waktu. Aktifitas karyawan telah sesuai dengan perundangundangan, kebijakan, standar dan prosedur yang berlaku. Sumber daya diperoleh secara ekonomis, digunakan secara efisien dan dilindungi dengan baik. Pencapaian program, rencana dan tujuan Perusahaan. Peningkatan kualitas dan sistem terus menerus dilakukan di proses pengendalian seluruh elemen organisasi Perusahaan. Pemahaman dan penanganan yang benar terhadap masalah terkait dengan legislasi atau peraturan yang berdampak signifikan terhadap Perusahaan.
c.
d. e. f.
g.
Appropriately managed and identified the risks. Clear financial management and operational information is available in an accurate, reliable and timely manner. Employee activity has conformed to prevailing laws and regulations, policy, standard and procedure. Resources has been obtained economically, utilized efficiently and well protected. Achievement of Company’s programs, plan and objectives. Enhancement of control process quality and system throughout the elements of the Company. Proper understanding and treatment toward affairs related to laws and regulations that may have signifcant impact to the Company.
Untuk memaksimalkan mutu audit, berikut wewenang yang dimilki Internal Audit:
In order to enhance audit quality, the authority granted to Internal Audit are as follows:
a.
a.
b.
c. d.
Mengadakan pertemuan informal dengan Ketua Komite Audit. Melakukan audit dan review terhadap semua unsur Perusahaan (termasuk anak perusahaan dan Unit Usaha Operasi Bersama). Berkomunikasi dengan semua jajaran manajemen dan staf terkait. Memiliki akses penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap semua fungsi, aktivitas, operasional, catatan, file data, program komputer, barang dan personil di seluruh unsur organisasi.
Independensi Internal Audit Kegiatan Internal Audit dilaksanakan dengan independen, dan auditor internal bertindak secara objektif dalam melaksanakan tugas. Kegiatan Internal Audit terus dijaga agar tetap bebas dari campur tangan
b.
c. d.
Organize informal meeting with the Chairman of Audit Committee. Conduct audit and review on all elements of Petrosea (including subsidiaries and Joint Operations Units). Communicate with all management and staff. Hold full, free and unlimited access to all functions, activities, operations, records, files, data, computer programs, goods and personnel in the entire organization.
Internal Audit Independency Internal Audit activities are implemented independently, and the internal auditor shall implement their duties objectively. Internal Audit activities must be kept from interference from other parties, especially in determining
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
205
dari pihak lain, terutama dalam menentukan lingkup audit, pelaksanaan, dan mengkomunikasikan hasil audit. Jajaran Internal Audit berkomitmen untuk menjunjung tinggi sikap tidak memihak dan menghindari konflik kepentingan.
the audit scopes, implementation and in communicating the audit results. Internal Audit is committed to uphold independency and avoidance to conflict of interest.
Internal Audit juga berkomitmen menerapkan kebijaksanaan untuk menjamin kerahasiaan atas seluruh temuan dan pencatatan hasil audit untuk memastikan kemurnian dan akuntabilitas hasil audit.
Internal Audit is also committed to implement policy of discrecy upon all audit findings and records to ensure purity and accountability of audit results.
Pelaksanaan Kegiatan Internal Audit Tahun 2015 Divisi Internal Audit menyusun Rencana Audit Tahunan dengan pendekatan audit berbasis risiko. Sebelum dilaksanakan, rencana tahunan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Direktur dan Ketua Komite Audit.
2015 Internal Audit Program Implementation Internal Audit Division composes the Annual Audit Plan with risk-based audit approach. Prior to the implementation, the President Director and Chairman of Audit Committee must approve the plan.
Terdapat dua tipe audit yang dilaksanakan, yaitu audit rutin (terencana) dan audit khusus (tidak terencana). Berdasarkan Rencana Audit tahun 2015, delapan audit yang direncanakan telah dilaksanakan pada tahun 2015.
There are two types of audit implementation, namely routine audit (well planned) and specific audit (unplanned). Based on 2015 Audit Plan, eight audit plans have been implemented.
Pada periode yang sama terdapat pula empat audit khusus pada proyek / fungsi / proses bisnis Perusahaan yang dianggap penting saat itu. Semua audit khusus tersebut dilaksanakan dan dilaporkan kepada manajemen dengan tepat waktu. Secara keseluruhan, pada tahun 2015, divisi internal audit telah melaksanakan 12 audit.
In the same period, there are four specific audits on projects / functions / business process that considered significant to the Company. All specific audits has been carried out and timely reported to management. Overall, in 2015 Internal Audit has conducted 12 audits.
Pengangkatan & Pemberhentian Kepala Internal Audit Internal Audit dipimpin oleh Kepala Internal Audit yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur dengan persetujuan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris dapat mengusulkan penggantian Kepala Internal Audit, jika dia tidak memenuhi persyaratan sebagai auditor, dan/atau gagal atau tidak mampu untuk melakukan tugasnya di Divisi Internal Audit, sebagaimana diatur dalam piagam Internal Audit. Auditor divisi Internal Audit melapor dan bertanggung jawab langsung ke Kepala Internal Audit.
Head of Internal Audit Appointment & Dismissal Internal Audit is led by the Head of Internal Audit that is appointed and dismissed by the President Director, following approval from the Board of Commissioners. The Board of Commissioners may propose the replacement of Head of Internal Audit, if he/she is unqualified or unable to carry out duties in Internal Audit Division, as stipulated in Internal Audit charter. All internal auditors report and are responsible directly to Head of Internal Audit.
206
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
207
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Auditor Eksternal
Sistem Pengendalian Internal
External Auditor
Internal Control System
Selain oleh Internal Audit, kegiatan pengawasan dan pemeriksaan terhadap jalannya proses operasional di Petrosea juga dilakukan oleh auditor eksternal yaitu Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ditunjuk oleh Perusahaan. KAP yang memeriksa Laporan Keuangan Petrosea tahun buku 2015 ditetapkan melalui RUPS berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris dan Komite Audit. Penggunaan KAP sebagi auditor eksternal juga sebagai wujud prinsip GCG yaitu transparansi dan akuntabilitas.
In addition to Internal Audit, operational activities in Petrosea are also supervised and audited by an external auditor, which is a public accountant firm appointed by the Company. The auditor of Petrosea’s 2015 Financial Stetements is stipulated through the GMS based on recommendation from the Board of Commissioners and Audit Committee. The appointment of Public Accountant Firm as external auditor also represents the GCG principles implementation, namely transparency and accountability.
Pengendalian internal merupakan sebuah proses yang dipengaruhi oleh Direksi, manajemen, dan pihak lainnya untuk memberikan keyakinan memadai terkait pencapaian tujuan berikut ini:
Penunjukan Kantor Akuntan Publik Mekanisme penunjukan KAP telah sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku yaitu melalui RUPS. Untuk menjamin independensi dan kualitas hasil audit, KAP yang ditunjuk tidak boleh memiliki benturan kepentingan dengan Perusahaan. Sesuai keputusan RUPS Petrosea, Dewan Komisaris telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny dengan Surat Keputusan No. PTP/RES/BoC/X/2015-0003 untuk melakukan audit terhadap Laporan Keuangan Perusahaan tahun buku 2015.
Appointment of Public Accountant Firm The appointment mechanism for external auditor has conformed to the prevailing laws and regulations, which was through the GMS resolution. In order to assure independency and audit result quality, the appointed external Auditor may not have conflict of interest with Petrosea. In accordance with GMS resolutions, the Board of Commissioners has appointed Public Accountant Firm Osman Bing Satrio & Eny by the Decree No. PTP/RES/BoC/X/2015-0003, to conduct audit on the Financial Statements of the fixcal year of 2015.
Evaluasi Pelaksanaan Pengendalian Internal Internal Audit melakukan identifikasi dan evaluasi atas Pengendalian Internal Perusahaan berdasarkan standar dan pedoman dari The International Professional Practices Framework (IPPF), yang dikembangkan oleh The Institute of Internal Auditor (The IIA).
Internal Control Implementation Evaluation Internal Audit had identified and evaluate the Company Internal Control process, based on the Standard and Manual from The International Professional Practices Framework (IPPF), developed by The Institute of Internal Auditor (IIA).
Internal Audit hanya dapat memberikan masukan atas perbaikan potensial yang dapat dilakukan. Hasil dari evaluasi internal audit memberikan referensi pada manajemen untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian internal untuk menentukan tindakan perbaikan, pembaharuan sistem atau kebijakan yang diperlukan untuk memungkinkan manajemen menjalankan kegiatan operasi Perusahaan secara lebih efektif.
Internal Audit may only provide inputs upon the potential improvements. The evaluation result will provide reference to the management in evaluating the effectiveness of internal control, in order to determine improvement actions, system update or policy that required to enable the management in executing effective operational activities.
Perkara Penting
Litigation
Pada tanggal 31 Desember 2015, Petrosea tidak mempunyai perkara / gugatan yang material.
As of 31st December 2015, Petrosea is not involved in any material litigation / lawsuit.
Akses Informasi & Data Perusahaan
Access to Information & Company Data
Sebagai wujud prinsip transparansi, Petrosea melaksanakan keterbukaan informasi, dengan menyediakan akses bagi masyarakat, investor dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendapatkan informasi terkini mengenai kondisi Perusahaan. Penyediaan informasi Perusahaan dilakukan melalui:
As the manifestation of transparency principle, Petrosea has implemented disclosure of information, by providing access for public, investors and other stakeholders to gain latest information regarding the Company’s condition. The Company’s information is provided through:
Nama / Name
Alamat / Address
Kantor Akuntan Publik / Public Accountant Firm
Alamat / Address ,BOUPS"LVOUBO]Accounting Office
Osman Bing Satrio & Eny
Osman Bing Satrio & Eny, The Plaza Office Tower 32nd Floor, Jl. M.H. Thamrin Kav 28 – 30, Jakarta
Periode Audit Penunjukan ini merupakan periode ke empat dari KAP Osman Bing Satrio & Eny untuk melakukan audit Laporan Keuangan Petrosea. Tidak terdapat jasa lain yang diberikan oleh KAP Osman Bing Satrio & Eny selain jasa Audit Keuangan.
Audit Period This is the fourth period of appointment for Public Accountant Firm Osman Bing Satrio & Eny to conduct audit on Petrosea Financial Statements. The Public Accountant Firm Osman Bing Satrio & Eny did not provide any other services than financial audit service.
Imbal Jasa & Lingkup Audit Imbalan jasa kepada KAP Osman Bing Satrio & Eny untuk jasa audit Laporan Keuangan tahun buku 2015 ditetapkan sebesar Rp673.200.000, sudah termasuk PPN 10% (sepuluh persen) dan pajak lainnya yang terkait. Imbalan jasa tersebut sudah termasuk out of pocket expenses (OPE) dimana di dalamnya termasuk biaya untuk kunjungan kantor Petrosea atau lokasi operasional yang berada di Indonesia.
Audit Fee & Scope The audit fee for Public Accountant Firm Osman Bing Satrio & Eny for audit service of Financial Statements of 2015 fiscal year was amounted to IDR673,200,000 include 10% of VAT. The audit fee is already covering out of pocket expenses, which contains visiting expenses to Petrosea office or operarional sites throughout Indonesia.
t &GFLUJWJUBTEBOFåTJFOTJPQFSBTJ t ,FBOEBMBOMBQPSBOHLFVBOHBO t ,FQBUVIBO UFSIBEBQ IVLVN EBO VOEBOH undang yang berlaku t 1FSMJOEVOHBOBTFU
Internal control is a process influenced by the Board of Directors, management, and other party to provide adequate assurance related to the following objectives achievement: t t t t
0QFSBUJPOBMFGGFDUJWFOFTTBOEFGåDJFODZ 3FMJBCJMJUZPG'JOBODJBM4UBUFNFOUT $PNQMJBODF UP UIF QSFWBJMJOH MBXT BOE regulations 1SPUFDUJPOPGBTTFTUT
208
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
1.
Website & Email Petrosea senantiasa memutakhirkan informasi yang tersedia dalam website Perusahaan. Masyarakat luas bebas mengakses seluruh informasi yang tersedia di website Perusahaan. Website Perusahaan juga menyediakan informasi kontak yang dapat dihubungi masyarakat luas.
1.
Website & Email Petrosea strives to provide updated information on the Company’s website. The community at large has free access to all information on the Company’s website. Public can also contact the Company through contact information available in the in website.
2.
Fungsi Investor Relations Investor Relations berperan untuk meningkatkan kredibilitas Perusahaan dan menjadi jembatan komunikasi antara Petrosea dan investor, calon investor, analis, fund manager dan masyarakat pasar modal pada umumnya. Tugas Investor Relations adalah menyediakan informasi dan pemahaman yang baik akan kinerja Petrosea, yang dapat mendorong keputusan berinvestasi serta mengkomunikasikan masukan yang muncul dari investor kepada Perusahaan.
2.
Investor Relations Function Investor Relations takes important role to enhance the Company’s credibility, and bridging the communication between Petrosea dan investors, potential investors, analysts, fund managers and capital market communities in general. Investor Relations is responsible to provide information and good understanding of Petrosea’s performance, which will be able to drive investment as well as to communicate the inputs and advice from investors to the Company
Website / Website
www.petrosea.com
Email untuk Sekretaris Perusahaan & Investor Relations / Email for Corporate Secretary & Investor Relations
[email protected] [email protected]
Email untuk Umum & Bisnis / Email for General & Business
[email protected]
Email Informasi Karir / Email for Career Information
[email protected]
3.
Pemberitahuan Bentuk lain penyediaan informasi bagi masyarakat adalah melalui penerbitan siaran pers. Selama tahun 2015 daftar siaran pers yang pernah dirilis adalah sebagai berikut:
No.
Tanggal / Date
3.
Announcement Information for public is also available through publication of press releases. In 2015 list of published press releases were as follows:
Mengenai / Subject
Publikasi / Publication
1
12 Maret 2015
Pemberitahuan RUPST dan RUPSLB tahun 2015 Announcement of AGMS and EGMS 2015
Bisnis Indonesia & Investor Daily
2
27 Maret 2015
Panggilan RUPST dan RUPSLB 2015 Invitation of AGMS and EGMS 2015
Bisnis Indonesia & Investor Daily
3
22 April 2015
Pengumuman ringkasan risalah RUPST dan RUPSLB 2015 Announcement of Minutes Summary of AGMS and EGMS 2015
Investor Daily & Sinar Harapan
29 April 2015
Ralat ringkasan risalah RUPST dan RUPSLB tahun 2015 Correction of Minutes Summary of AGMS and EGMS 2015
Investor Daily & Sinar Harapan
25 Juni 2015
Pemberitahuan perpindahan alamat kantor Perusahaan dari Gedung Wisma Anugraha menjadi Indy Bintaro Office Park, Gedung B efektif pada hari Senin tanggal 29 Juni 2015 Announcement of new office addres of Company from Wisma Anugraha Building to Indy Bintaro Office Park, B Building effective on Monday dated 29th June 2015
Investor Daily & Bisnis Indonesia
4.
209
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
4.
Korespondensi dengan OJK & BEI Sebagai kepatuhan dan perwujudan komitmen keterbukaan informasi, Petrosea memenuhi seluruh ketentuan pelaporan kepada OJK dan BEI. Sehingga segala informasi mengenai Petrosea yang disampaikan kepada OJK dan BEI tersedia di website OJK dan BEI. Daftar penyampaian informasi dan korespondensi dengan OJK dan BEI selama tahun 2015 adalah berikut: No.
Laporan / Report
Tanggal / Dated
4.
Correspondency with OJK & IDX As a compliance and commitment of disclosure of information, Petrosea strives to meet all reporting regulations to OJK and IDX. Hence every information provided for OJK and IDX are also available in OJK website and IDX.
The list of information submission and correspondency with OJK and IDX in 2015, is as follows: Perihal / Regarding
Publikasi / Publication
Informasi Bulanan / Monthly Information 1.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Monthly Report of Securities Holder Registration
8 Januari 2015
Laporan bulanan registrasi pemegang efek yang berakhir pada 31 Desember 2014 Monthly Report of Securities Holder Registration ended in 31st December 2014
- IDX Net - PTRO Website
2.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Monthly Report of Securities Holder Registration
13 Februari 2015
Laporan bulanan registrasi pemegang efek yang berakhir pada 31 Januari 2015 Monthly Report of Securities Holder Registration ended in 31st January 2015
- IDX Net - PTRO Website
3.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Monthly Report of Securities Holder Registration
25 Maret 2015
Laporan bulanan registrasi pemegang efek yang berakhir pada 28 Februari 2015 Monthly Report of Securities Holder Registration ended in 28th February 2015
- IDX Net - PTRO Website
4.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Monthly Report of Securities Holder Registration
28 April 2015
Laporan bulanan registrasi pemegang efek yang berakhir pada 31 Maret 2015 Monthly Report of Securities Holder Registration ended in 31st March 2015
- IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website
5.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Monthly Report of Securities Holder Registration
25 Mei 2015
Laporan bulanan registrasi pemegang efek yang berakhir pada 30 April 2015 Monthly Report of Securities Holder Registration ended in 30th April 2015
- IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website
6.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Monthly Report of Securities Holder Registration
11 Juni 2015
Laporan bulanan registrasi pemegang efek yang berakhir pada 31 Mei 2015 Monthly Report of Securities Holder Registration ended in 31st May 2015
- IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website
7.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Monthly Report of Securities Holder Registration
8 Juli 2015
Laporan bulanan registrasi pemegang efek yang berakhir pada 30 Juni 2015 Monthly Report of Securities Holder Registration ended in 30th June 2015
- IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website
8.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Monthly Report of Securities Holder Registration
7 Agustus 2015
Laporan bulanan registrasi pemegang efek yang berakhir pada 31 Juli 2015 Monthly Report of Securities Holder Registration ended in 31st July 2015
- IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website
9.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Monthly Report of Securities Holder Registration
11 September 2015
Laporan bulanan registrasi pemegang efek yang berakhir pada 31 Agustus 2015 Monthly Report of Securities Holder Registration ended in 31st August 2015
- IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website
10.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Monthly Report of Securities Holder Registration
6 Oktober 2015
Laporan bulanan registrasi pemegang efek yang berakhir pada 30 September 2015 Monthly Report of Securities Holder Registration ended in 30th September 2015
- IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website
210
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
11.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Monthly Report of Securities Holder Registration
6 November 2015
Laporan bulanan registrasi pemegang efek yang berakhir pada 31 Oktober 2015 Monthly Report of Securities Holder Registration ended in 31st October 2015
- IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website
12.
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Monthly Report of Securities Holder Registration
8 Desember 2015
Laporan bulanan registrasi pemegang efek yang berakhir pada 30 November 2015 Monthly Report of Securities Holder Registration ended in 30th November 2015
- IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Monthly Report of Securities Holder Registration
7 Januari 2016
Laporan bulanan registrasi pemegang efek yang berakhir pada 31 Desember 2015 Monthly Report of Securities Holder Registration ended in 31st December 2015
- IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website
13.
Informasi Berkala / Periodic Information
211
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
3.
Penyampaian bukti iklan pemberitahuan RUPST dan RUPSLB 2015 Subbmission of advertisement Proof of AGMS and EGMS 2015
12 Maret 2015
Penyampaian bukti iklan pemberitahuan RUPST dan RUPSLB di Bisnis Indonesia dan Investor Daily Subbmission of advertisement Proof of AGMS and EGMS 2015 in Bisnis Indonesia and Investor Daily
- IDX - OJK - IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website
4.
Penjelasan volatilitas Explanation of Volatility
16 Maret 2015
Permintaan penjelasan volatilias harga saham - IDX Net Request of explanation on share price volatility
5.
Penyampaian rencana paparan 27 Maret 2015 publik Submission of Public Expose plan
Penyampaian rencana paparan public Submission of Public Expose plan
- IDX - OJK - IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website
6.
Penyampaian iklan panggilan RUPST dan RUPSLB 2015 Submission of invitation advertisement of AGMS and EGMS 2015
27 Maret 2015
Penyampaian bukti iklan panggilan RUPST dan RUPSLB 2015 di Bisnis Indonesia dan Investor Daily Submission of invitation advertisement on AGMS and EGMS 2015 in Bisnis Indonesia and Investor Daily
- IDX - OJK - IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website
7.
Penyampaian iklan laporan keuangan tahunan per 31 Desember 2014 Submission of advertisement of financial statements as of 31 December 2014
27 Maret 2015
Penyampaian iklan laporan keuangan tahunan per 31 Desember 2014 Submission of advertisement of financial statement as of 31st December 2014
- IDX - OJK - IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website
1.
Laporan Keuangan 2014 Financial Statements 2014
26 Maret 2015
Laporan Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2014 Financial Statements for the fiscal year ended in 31st December 2014
- IDX - OJK - IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website
2.
Iklan Laporan Keuangan 2014 Advertisement of Financial Statements 2014
27 Maret 2015
Iklan Laporan Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2014 Advertisement of Financial Statements for the fiscal year ended in 31st December 2014
- IDX - OJK - IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website
3.
Laporan Tahunan (AR) Annual Report
27 Maret 2015
Laporan Tahunan 2014 2014 Annual Report
- IDX - OJK - IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website
8.
Penyampaian materi paparan public Submission of Public Expose material
15 April 2015
Panyampaian materi paparan public Submission of Public Expose material
- IDX - OJK - IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website
4.
Laporan Keuangan Q1 2015 Financial Statements Q1 2015
30 April 2015
Laporan Keuangan Interim yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015 Interim Financial Statements for the fiscal year ended in 31st March 2915
- IDX - OJK - IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website
9.
22 April 2015
Laporan Keuangan Q2 2015 Financial Statements Q2 2015
31 Juli 2015
Laporan Keuangan per 30 juni 2015 tidak diaudit Unaudited Financial Statements as of 30th June 2015
- IDX - OJK - IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website
Penyampaian bukti iklan pengumuman risalah RUPST dan RUPSLB 2015 di Investor Daily dan Sinar Harapan Submission of advertisement of minutes summary of AGMS and EGMS 2015 in Investor Daily and Sinar Harapan
- IDX - OJK - IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website
5.
Penyampaian bukti iklan pengumuman ringkasan risalah RUPST dan RUPSLB 2015 Submission of advertisement of Minutes Summary of AGMS and EGMS 2015
10.
22 April 2015
Iklan Laporan Keuangan per 30 Juni 2015 Advertisement of Financial Statements as of 30th June 2015
- IDX - OJK - IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website
Penyampaian hasil RUPST dan RUPSLB 2015 Submission of AGMS and EGMS 2015 resolutions
Penyampaian hasil RUPST dan RUPSLB 2015 berdasarkan surat keterangan notaris Submission of AGMS and EGMS 2015 resolutions based on letter of notary
- IDX - OJK - IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website
11.
22 April 2015
Penyampaian hasil paparan public 2015 Submission of Public Expose 2015 results
Laporan Keuangan Interim yang berakhir 30 September 2015 Interim Financial Statements ended in 30th September 2015
- IDX - OJK - IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website
Penyampaian hasil paparan public 2015 Submission of Public Expose results
- IDX - OJK - IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website
12.
Pemberitahuan jadwal pelaksanaan pembayaran dividen final tahun buku 2014 Notice on final dividend payout schedule for year 2014
22 April 2015
Pemberitahuan pelaksanaan pembayaran dividen final tahun buku 2014 Notice on final Dividend payout schedule for year 2014
- IDX - OJK - IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website
13.
Penyampaian bukti iklan ralat Submission of correction advertisement
29 April 2015
Penyampaian bukti iklan ralat ringkasan risalah RUPST dan RUPSLB di Investor Daily dan Sinar Harapan Submission of correction advertisement of AGMS and EGMS 2015 Minutes Summary in Investor Daily and Sinar Harapan
- IDX - OJK - IDX Net - OJK e-Reporting
14.
Keterbukaan informasi yang harus segera diumumkan kepada publik Disclosure of Information promptly published for public
1 Juni 2015
Pengakhiran lebih awal kontrak pengupasan lapisan tanah antar Perusahaan dan PT Adimitra Baratama Nusantara Early Termination of stripping between Company and PT Adimitra Baratama Nusantara
- IDX - OJK - IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website
6.
7.
Iklan Laporan Keuangan Advertisement of Financial Statements
31 Juli 2015
Laporan Keuangan Q3 2015 Financial Statements Q3 2015
30 Oktober 2015
Informasi Insidentil / Incidental Information 1.
Keterbukaan informasi yang harus segera diumumkan kepada publik Disclosure of Information promptly published for public
4 Maret 2015
Pengakhiran lebih awal kontrak pengupasan lapisan tanah antara Perusahaan dan PT Gunung Bayan Pratamacoal Early Termination of stripping between Company and PT Gunung Bayan Pratamacoal
- IDX - OJK - IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website
2.
Rencana Pemberitahuan RUPST dan RUPSLB 2015 Announcement Plan of 2015 AGMS and EGMS
5 Maret 2015
Rencana Pemberitahuan RUPST dan RUPSLB Announcement Plan of AGMS and EGMS
- IDX - OJK - IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website
212
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
15.
Keterbukaan informasi yang harus segera diumumkan kepada public Disclosure of Information promptly published for public
25 Juni 2015
Pemberitahuan perpindahan alamat kantor Perusahaan dari Gedung Wisma Anugraha menjadi Indy Bintaro Office Park, Gedung B efektif pada hari Senin tanggal 29 Juni 2015 Notice of Moving Address of Company Office from Wisma Anugraha to Indy Bintaro Office Park, Building B, effective as of Monday, 29th June 2015
- IDX - OJK - IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website - Investor Daily - Bisnis Indonesia
16.
Keterbukaan informasi yang harus segera diumumkan kepada publik Disclosure of Information promptly published for public
7 Agustus 2015
Perusahaan melalui salah satu anak perusahaannya, PT POSB Infrastruktur Kalimantan, telah menandatangani Akta Jual Beli Saham, dimana PT POSB Infrastructure Kalimantan membeli kepemilikan saham PT Mahaka Industri Perdana sebanyak 4.100 saham atau sebesar 51,25% saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dari para pemegang saham PT Mahaka Industri Perdana dengan total pengalihan saham sebesar USD 1.078.947 Company through one subsidiary PT POSB Infrastructure Kalimantan, signed the Share Trading Deed to buy 4,100 shares of PT Mahaka Inudstri Perdana or 51.25% from total issued and fully paid shares, with total value of USD1,078,947
- IDX - OJK - IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website
17.
Penjelasan lebih lanjut atas konfirmasi keterbukaan informasi Further explanation of the disclosure of information
20 Agustus 2015
Penjelasan lebih lanjut atas keterbukaan informasi tanggal: a. 1 Juni 2015 mengenai: t 1FOZFCBCUFSKBEJOZBQFOHIFOUJBO kontrak lebih awal. t /JMBJLPOUSBLEFOHBO"#/ t %BNQBLQFOHIFOUJBOLPOUSBL lebih awal terhadap operasional Perusahaan. b. 7 Agustus 2015 mengenai: t /BNBQJIBLZBOHNFMBLVLBO transaksi penjualan saham. t "EBUJEBLOZBIVCVOHBOBåMJBTJ atas transaksi tersebut. Further explanation of disclosure on information dated: a. 1st June 2015 regarding: t 5IFSFBTPOGPSFBSMZUFSNJOBUJPO t $POUSBDUWBMVFXJUI"#/ t *NQBDUPGUIFUFSNJOBUJPOUP Company operation b. 7th August 2015, regarding t /BNFPGUSBEFSXIPDPOEVDUFE the share trading t "GåMJBUJPOTVQPOUIFUSBOTBDUJPO
- OJK
18.
Penjelasan volatilitas Explanation on volatility
17 September 2015
Permintaan penjelasan volatilias harga saham Request of explanation on share prices volatility
- IDX Net - PTRO Website
19.
Keterbukaan informasi yang harus segera diumumkan kepada publik Disclosure of Information promptly published for public
28 Oktober 2015
Perusahaan telah menandatangani perjanjian pemindahan lapisan tanah penutup dengan PT Indoasia Cemerlang, perjanjian tersebut berlaku selama 11 bulan dengan perkiraan nilai perjanjian sebesar IDR 313.418.000 dan akan dimulai pada kuartal 4 tahun 2015 ini Company has signed overburden removal agreement with PT Indoasia Cemerlang, which is valid for 11 months with expected value at Rp313,418,000 and will be commending in the Q4 2015
- IDX - OJK - IDX Net - OJK e-Reporting - PTRO Website
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
213
214
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
215
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Kode Etik Code Of Conduct
Bagi Petrosea, karyawan dengan kompetensi dan TLJMM tinggi, harus juga mempunyai kualitas pribadi berupa kejujuran, integritas dan loyalitas, agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik serta mendukung keberlanjutan usaha. Untuk itu Perusahaan menyusun dan mengembangkan pedoman perilaku yang terdiri dari Kode Etik dan Kebijakan Bisnis. Dengan penerapan pedoman perilaku, diharapkan profesionalisme dapat ditingkatkan dalam jajaran manajemen dan segenap karyawan Petrosea termasuk anak perusahaan.
For Petrosea, employees with compentency and high skill must be also complemented with personal quality in the form of honesty, integrity and loyality, in order to implement duty and promote business sustainability. To that end, the Company prepares and develops behaviour guidelines that consist of Code of Conduct and Business Policy. Through its implementation, the Company expects to improve professionalism throughout management and employees including in Subsidiaries.
Kode Etik Petrosea mengatur pedoman karyawan untuk berperilaku dalam lingkungan kerja, mendorong penegakan peraturan Perusahaan dan mendukung pencapaian kinerja karyawan dan organisasi. Kode Etik berlaku tanpa pengecualian bagi seluruh pimpinan dan karyawan Petrosea termasuk anak perusahaannya.
Petrosea’s Code of Conduct organizes the employees’ guideline in conducting behavior at work place, promoting enforcement in the Company regulations and to drive performance achievement of invidual and organisation. The Code of Conduct applies without exception to all management and employees as well as the subsidiaries.
Kode Etik Petrosea mengatur hal-hal sebagai berikut:
Petrosea’s Code of Conduct regulates the following:
1.
Kerahasiaan & Kekayaan Intelektual Karyawan Petrosea harus menjaga informasi yang bersifat rahasia bagi Petrosea dan bagi para klien Petrosea. Klausula-klausula tentang kerahasiaan dan kekayaan intelektual tercantum di dalam semua kontrak hubungan kerja dan dimasukkan ke dalam semua kontrak dengan para kontraktor, konsultan serta pihak-pihak lain yang menyediakan jasa kepada Petrosea. Seluruh informasi rahasia harus dikembalikan kepada Perusahaan setelah putusnya hubungan kerja.
1.
Benturan Kepentingan Seluruh karyawan dilarang terlibat dalam berbagai kegiatan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan antara kepentingan pibadi dan kepentingan Perusahaan. Tidak pula diizinkan untuk melakukan transaksi bisnis dengan perusahaan yang memiliki kepentingan dengan karyawan, baik karyawan sebagai pemilik langsung atau pemilik tidak langsung, atau suami / istri / pasangan atau keluarga inti dari karyawan yang bersangkutan adalah pemilik dari perusahaan tersebut. Jika ada benturan kepentingan atau potensi benturan kepentingan, karyawan harus
2.
2.
3.
Discretion & Intellectual Property Petrosea’s employees must protect classified information of the Company and its clients. The discretion and intellectual property clauses are mentioned in every agreement and contract with contractors, consultants and other service providers. All classified information must be returned to the Company prior to the agreement termination/expiration.
Conflict of Interest All employees are prohibited to be involved in activity with possible conflict of interest between personal and Company interests. It is also prohibited to conduct business transactions with entities that have interest with the employee, both as direct and indirect owner, or any employee spouses or core family that constitutes as the owner of the business. When there is conflict of interest or its possibility, employee’s must inform the President Director or
one of members of the Board of Directors regarding the situation. The President Director and members of the Board of Directors will assure the affair will be closely investigated.
memberitahu Presiden Direktur atau salah satu anggota Direksi tentang situasi yang memiliki atau dapat menimbulkan benturan kepentingan. Presiden Direktur dan anggota Direktur memastikan masalah akan diperiksa dengan benar. Kepatuhan Terhadap Undang-Undang Petrosea dan seluruh karyawannya harus tunduk kepada hukum Indonesia. Semua karyawan juga diminta untuk memahami ranah hukum di tempat menjalankan pekerjaannya. Bila diperlukan dapat meminta saran dari tenaga profesional, yang diupayakan melalui Penasehat Hukum Petrosea. Bila saran dari pihak luar memang diperlukan, maka hal itu harus dikoordinir melalui Penasehat Hukum Petrosea.
3.
Compliance to Law Petrosea and all its employees must comply with Indonesian laws. All employees are required to understand legal matters in their workplace. Employees can seek professional advice when necessary through Petrosea’s Legal Advisor. When advice is required from external parties, it must be coordinated through the Legal Advisor.
Berikut ini adalah aspek-aspek hukum yang lazim ditemui di Indonesia dalam menjalankan kegiatan:
This following are the legal aspects that regulary apply in Indonesia:
t t t t t t t t t
t t t t t t t t t
6OEBOHVOEBOH1FSTBJOHBO6TBIB 1FSBUVSBOUFOUBOH,FTFIBUBO,FTFMBNBUBO 6OEBOHVOEBOH-JOHLVOHBO 6OEBOHVOEBOH,FUFOBHBLFSKBBO 6OEBOHVOEBOH1FSTFSPBO5FSCBUBT 6OEBOHVOEBOH"EBU*TUJBEBU 6OEBOHVOEBOH1FSQBKBLBO 6OEBOHVOEBOH1BTBS.PEBM 6OEBOHVOEBOH1JEBOB*OEPOFTJB
-BXPG#VTJOFTT$PNQFUJUJPO 3FHVMBUJPOPG)FBMUI4BGFUZ -BXPG&OWJSPONFOU -BXPG.BOQPXFS -BXPG-JNJUFE-JBCJMJUZ$PNQBOZ -BXPG$VTUPNT -BXPG5BYBUJPO -BXPG$BQJUBM.BSLFU -BXPG$SJNJOBM$BTFPG*OEPOFTJB
4.
Kepatuhan Terhadap Kebijakan & Prosedur Petrosea Semua karyawan Petrosea harus memahami dan mematuhi seluruh kebijakan dan prosedur Petrosea. Ini mencakup Panduan Berperilaku, Kode Etik, Pedoman Pelimpahan Wewenang, dan Prinsip & Kebijakan tentang pembuatan kontrak.
4.
Compliance to Petrosea Policies & Procedure All Petrosea employees must understand and comply with Petrosea policies and procedures. This includes Behaviour Guideline, Code of Conduct, Delegation of Authority as well as the principle and policy of contract issuance.
5.
Kesehatan & Keselamatan Kerja Petrosea memberikan perhatian yang setara antara kesehatan dan keselamatan untuk seluruh aktivitas dan mendorong suatu budaya di mana semua karyawan bersedia untuk berhenti atau menunda pekerjaan bila pengendalian manajemen risiko tidak berjalan sebagaimana mestinya.
5.
Occupational Health & Safety Petrosea provides give equal attention towards all health and safety activities and promotes the culture that drive employees to cease or delay work should the risk management control not be applied properly.
216
6.
7.
8.
9.
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Lingkungan Petrosea percaya bahwa keunggulan dalam memelihara lingkungan merupakan hal penting bagi keberhasilan bisnis dan sejalan dengan menyeimbangkan kebutuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan untuk kemajuan yang berkesinambungan. Semua karyawan wajib memastikan bahwa semua kegiatan akan dilakukan dengan pertimbangan upaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat di tempat kita bekerja.
6.
Diskriminasi & Perilaku Yang Bertentangan Dengan Undang-Undang Diskriminasi, pelecehan dan perilaku merendahkan yang bertentangan dengan undang-undang dalam bentuk apapun terhadap orang atau kelompok manapun dianggap sebagai perilaku yang tidak dapat ditolerir.
7.
Praktek Kepegawaian Perekrutan dan pemberian kesempatan kerja kepada seluruh staf dan upah karyawan akan dilakukan sesuai dengan prosedur Petrosea. Nepotisme atau pengaruh yang tidak adil dalam bentuk apapun dalam proses perekrutan akan dianggap sebagai perilaku yang tidak dapat ditolerir.
8.
Peluang Kerja Sama Petrosea menghargai peluang yang sama di tempat kerja. Setiap karyawan akan diperlakukan dengan penuh perhatian, rasa hormat, integritas dan kepercayaan. Petrosea secara aktif mendukung Kebijakan Pemerintah Indonesia untuk perkembangan tenaga kerja nasional, daerah, dan lokal. Semua karyawan asing wajib bekerja keras untuk memajukan dan melatih tenaga nasional.
9.
10. Adat Istiadat & Tradisi Petrosea secara aktif mendukung pelestarian kebudayaan, tradisi dan adat-istiadat Indonesia. Semua karyawan harus menghormati tradisi dan adat-istiadat di lingkungan tempat mereka bekerja. Petrosea juga menerapkan aturan berpakaian yang menganjurkan karyawan untuk mengenakan Batik tradisional setiap hari Jumat.
Environment The Company believes that excellence in maintaining the environment is an important advantage for business achievement, and aligns with balancing economic, social and environmental requirements for sustainable growth. All employees must ensure that all activities are implemented with consideration of initiatives to reduce impact to environment and community in our workplace.
Discrimination & Conducts Against the Law Discrimination, harassment, and demeaning conduct against the law in any kind or form towards individuals or groups will be treated as an intolerable conduct.
Manpower Practices Recruitment and work opportunity for all employees, as well as salary will be managed under Petrosea’s procedures. Nepotism and unfair influence in any kind or form In the recruitment process will be treated as an intolerable conduct.
Cooperation Opportunity Petrosea values equal opportunity at the workplace. Every employee will be treated with respect, integrity and trust. Petrosea actively promotes Indonesia’s Government policy to develope local, regional and national labour. All expatriate employees must work steadfastly to enhance and improve the local workforce.
10. Custom & Tradition Petrosea actively promotes preservation of Indonesia’s cultures, traditions and customs. All employees must respect the traditions and local customs in their working environment. Petrosea also promotes nationalism by encouraging the employees to wear Batik every Friday.
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
217
11. Stimulus Keuangan Dari sudut pandang Perusahaan, penawaran, permintaan pembayaran atau penerimaan suap, imbalan, komisi secara diam-diam atau pembayaran yang serupa dengan itu dalam bentuk apapun dianggap sebagai praktek yang tidak dapat ditolerir.
11. Financial Stimulation From the Company’s point of view, the offers, requests of payment, bribes, fees, hidden commissions or any similar acts in any form will be treated as an intolerable conduct.
12. Disiplin Keuangan Semua karyawan diharapkan mengurus urusan keuangan Perusahaan dengan perhatian dan waspada. Permintaan uang muka dalam hal apapun dihindari apabila mungkin. Tidak ada karyawan yang menerima uang atau sejenisnya atas nama Perusahaan kecuali harus disertai pemberian wewenang untuk penerimaan uang tersebut. Semua pembayaran atau pengembalian uang kepada kasir Perusahaan dengan tanda bukti atau kuitansi. Dalam hal penjualan aset atau pengembalian uang / pembayaran dari Vendor atau hal-hal serupa, setiap tindakan tersebut harus langsung ditujukan ke rekening bank Perusahaan.
12. Financial Disciplinary Every employee is expected to manage the Company financial affairs with full attention and alertness. Requests of downpayment shall be avoided if possible. None of the employees are allowed to receive cash or similar to cash in the name of the Company, unless equipped with authorization to receive such funds. All payments or refunds shall be managed by the Company and provided with receipt. In term of sales on assets or refunds from vendor or similar acts, every transaction must be directed to the Company’s bank accounts.
13. Penipuan Penipuan dalam bentuk apapun dianggap sebagai perilaku yang tidak dapat ditolerir dan bisa dikenai tindakan pendisiplinan.
13. Fraud Fraud in any form will be treated as an intolerable conduct and will be treated with the dicipline.
14. Hadiah & Jamuan Hadiah tidak boleh diberikan, diminta, atau diterima oleh seluruh karyawan. Pemberian tiket perjalanan, akomodasi, bingkisan dan jamuan, termasuk makan mewah akan dianggap sebagai hadiah dan oleh karena itu diatur oleh peraturan. Apabila pemberian hadiah dianggap perlu, pemberian hadiah tersebut harus mendapatkan izin tertulis dari Presiden Direktur atau anggota Direksi lain. Bila penerimaan hadiah dianggap perlu, maka hal itu harus diterima atas nama Perusahaan dan diserahkan kepada Manajer Human Capital dan Manajer Pengembangan Organisasi yang akan memasukkannya ke dalam daftar bingkisan Perusahaan dan akan menjadi kebijaksanaan Direksi.
14. Gifts & Invitations Gifts are prohibited, cannot be requested or received by any employee. Trip fares, accomodation, presents and dines invitation, including fancy dining will be accepted as gift, and therefore is regulated. When gift giving is necessary, it will require written approval from the President Director or other members of the Board of Directors. When gift acceptance is considered necessary, it shall be received under the Company name and delivered to the HC Manager and Organization Development Manager, which will be included into the Company’s gift list and managed under the policy of the Board of Directors.
218
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
15. Alkohol & Narkoba Perusahaan melarang siapapun memasuki lingkungan kerja Petrosea bila ia sedang berada di bawah pengaruh alkohol atau narkoba. Penggunaan, kepemilikan atau pemakaian narkoba dilarang keras dan mempunyai sanksi tinggi. Petrosea juga telah menerapkan kebijakan dilarang merokok di seluruh lingkungan kerja Petrosea, kecuali tempat merokok yang telah disediakan.
15. Alcohol & Drugs The Company prohibits any individual to enter Petrosea’s workplace under the influence of alcohol or drugs. Usage, ownership of drugs is highly prohibited and carries strong punishment. Petrosea also has applied a no smoking policy at all workplace location, except at designated smoking areas.
16. Pekerjaan Di Luar Perusahaan Pekerjaan di luar Perusahaan sebaiknya tidak dilakukan bila komitmennya mempengaruhi pelaksanaan kontrak kerja dengan Petrosea. Pekerjaan di luar Perusahaan tidak boleh dilakukan bila hal itu:
16. Work Outside The Company Any job outside of the Company shall be avoided when its commitment will influence the employement in Petrosea. Outside work is not allowed when:
t
.FOJNCVMLBO BUBV CFSQPUFOTJ NFOJNCVMLBO benturan kepentingan .FOHVOHLBQ JOGPSNBTJ BUBV QFOHFUBIVBO yang diperoleh melalui hubungan kerja Anda dengan Petrosea. .FMJCBULBO QFNBLBJBO XBLUV EBO TVNCFS daya Perusahaan
dana dari mitra bisnis Petrosea tidak dianjurkan, dan hal lain mengenai penyandangan dana harus dengan izin dari Presiden Direktur.
fund allocation must obtain the President Director’s approval.
19. Pemakaian Sumber Daya Perusahaan Pemakaian sumber daya Perusahaan secara tidak resmi (dana, properti, persediaan, atau peralatan) untuk kepentingan pribadi tidak diijinkan atau dapat dianggap sebagai pencurian. Semua karyawan harus menghindari mengambil uang muka dan harus segera membayar kembali apabila melakukan pengambilan uang muka tersebut.
19. Use of Company Resources Unofficial use of Company resources (funds, property, inventory or equipment) for personal interests is prohibited and will be treated as theft. All employees must avoid receiveing down payments and must immediately return it.
20. Korupsi Ketentuan-ketentuan berikut ini akan dimasukkan ke dalam semua sub-kontrak dengan semua vendor:
20. Corruption The following stipulation shall be included in every sub-contract with all vendors:
t
$SFBUFPSQPTTJCMZDSFBUFDPOýJDUTPGJOUFSFTU
t
%JTDMPTF JOGPSNBUJPO PS LOPXMFEHF HBUIFSFE from employment in Petrosea
t
"U UIF FYQFOTF PG UIF $PNQBOZT UJNF BOE resources
a.
Catatan untuk seluruh karyawan asing dan tanggungan mereka dilarang bekerja untuk pihak luar Perusahaan karena adanya pembatasan dari izin kerja.
All expatriates and their dependants are not allowed to work outside of the Company due to work permit limitations.
b.
17. Perdagangan Saham & Insider Tradings Semua karyawan Petrosea didorong untuk ikut memiliki saham-saham Perusahaan dengan mengikuti peraturan yang berlaku. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan hukum negara melarang siapapun memperdagangkan saham atau efek lain milik Perusahaan jika orang itu memiliki informasi yang secara umum tidak tersedia bagi kalangan investasi dan jika secara umum tersedia akan mempengaruhi pasar.
17. Share Tradings & Insider Tradings All Petrosea employees are encouraged to own the company shares by following the applicable regulations. The regulations of Financial Service Authority and State Law prohibited anyone to trade any shares or other securitires trading based on insider information that is unavailable to the public and the information will possibly influence the market.
18. Penyandangan Dana Wewenang untuk menyetujui pengaturan penyandangan dana ada pada Presiden Direktur melalui Pelimpahan Wewenang. Setiap usulan menyangkut pengaturan penyandangan dana harus disetujui sesuai dengan Pelimpahan Wewenang Petrosea. Permohonan penyandang
18. Funding The authority to approve fund disbursement is held by the President Director through the Delegation of Authority. Every proposal regarding funding must obtain approval from the Delegation of Authority. The request of funds from Petrosea’s partners is not recommended, and other matters pertaining to the
t
t
219
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
t
+BNJOBO Jaminan Anti Korupsi yang memadai berdasarkan sub-kontraktor, konsultan, vendor dan pemasok berjanji untuk:
c.
t
Tidak ikut serta dalam praktek-praktek korupsi apa pun yang berkaitan dengan proyek. Memastikan bahwa para pejabat dan karyawan tidak ikut serta dalam praktek korupsi Mengambil langkah-langkah yang masuk akal untuk memastikan bahwa subkontraktor, pemasok dan konsultan tidak ikut serta dalam praktek korupsi.
Guarantee: Adequate anti corruption guarantee shall require sub-contractors, consultants, vendors and suppliers to agree upon: a. b.
c.
Not to participate in any corruption practices related to the project. To assure none of its management and employees are involved in corruptions. To take precaution actions to ensure subcontractors, suppliers, and consultants are not involved in corruption practices.
t
Kewajiban Timbal Balik: Setiap kewajiban yang terkait dengan anti korupsi yang disebutkan di dalam kontrak utama akan disampaikan kepada sub-kontraktor, konsultan, vendor dan pemasok.
t
Reciprocal Obligation: Every obligation related to anti corruption mentioned in the main contract will be informed to subcontractors, consultants, vendors, and suppliers.
t
Perbaikan/Upaya Hukum: Kontrak harus mengatur tentang pemutusan kontrak atau ganti rugi lain jika terjadi tindakan korupsi yang dilakukan oleh pihak lain menandatangani kontrak.
t
Legal Affairs: Contracts must contain termination or compensation when the signing party conducts a corrupt act.
220
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
21. Pelaporan Tentang Perilaku Yang Tidak Etis Petrosea mendukung dilakukannya pelaporan hal-hal yang dapat menyebabkan kerugian finansial atau non-finansial pada Petrosea atau menyebabkan tercorengnya nama baik Petrosea. Semua karyawan diminta untuk segera melaporkan situasi yang berhubungan dengan pelanggaran akan isi dari Panduan Berperilaku ini. Dalam situasi normal, pelanggaran terhadap Panduan Berperilaku sebaiknya dilaporkan kepada atasan atau manajer langsung atau kepada Presiden Direktur atau kepada anggota Direksi.
21. Unethical Conduct Reporting Petrosea promotes the reporting of any conducts that may cause financial or non-financial loss to Petrosea, or any harm to the Company’s name. All employees are requested to immediately report any situation related to violation of the Code of Conduct. In normal situations, the violation againts the code of conduct must be reported to the direct supervisor or manager or to the President Director or member of the Board of Directors.
Penyebarluasan Kode Etik Perusahaan melakukan sosialisasi kode etik melalui intranet Perusahaan dan media lainnya. Kode etik terutama disosialisasikan kepada seluruh Karyawan baru saat kegiatan JOEVDUJPO yang diadakan pada minggu pertama karyawan baru mulai bekerja. Kode etik dibagikan kepada seluruh Karyawan baru untuk dibaca dan dipahami. Kemudian karyawan diminta untuk menandatangani pernyataan bahwa karyawan memahaminya. Kode etik dapat diakses juga melalui intranet (Petrosea-Net).
Dissemination of the Code of Conduct The Company conducts socialization of the Code of Conduct through the Company’s intranet and other media. The Code of Conduct is mainly socialized to new recruits along in the induction program held during the first week of new employment. New employees must read and understand the essence of the Code of Conduct, then to sign a statement that indicates the employees’ comprehension. The Code of conduct can also be accessed through the intranet (Petreosea-Net).
Perusahaan juga melakukan sosialisasi Peraturan Perusahaan (PP) saat perubahan PP atau berlakunya PP periode baru. Bagi Karyawan baru, sosialisasi PP juga diberikan pada kegiatan JOEVDUJPO. Seluruh Karyawan mendapatkan buku Peraturan Perusahaan untuk dibaca dan dipahami. Karyawan diminta untuk menandatangani bukti penerimaan buku Peraturan Perusahaan. Saat ini yang berlaku adalah PP Periode 2014-2016. Peraturan Perusahaan juga dapat diakses melalui intranet (Petrosea-Net).
The Company also has socialized the Company Regulations for every change in the regulations or re-establishment of new regulations. To the new employee, the regulations are also disseminated within the induction program. All employees received the regulation manual for them to read and understand. The employee is also required to sign a receipt of regulation manual. Currently the Company applies the regulation for the period of 2014-2016. The Company’s regulation is also availabe through the intranet (Petrosea-Net).
Penegakan Kode Etik & Sanksi Pelanggaran
Enforcement of Code of Conduct & Sanction for Violations All Petrosea employees shall comply with the code of conduct. Any violation to code of conduct, business conduct or any regulation will be treated as intolerable conduct and will receive disciplinary action. The violation also may cause penalty, official warning, demotion and or termination of employment
Seluruh karyawan Petrosea wajib mematuhi Kode Etik. Pelanggaran terhadap Kode Etik, etika bisnis yang berlaku atau undang-undang, akan dianggap sebagai perilaku yang tidak dapat ditolerir dan akan dikenai tindakan pendisiplinan. Hal ini juga bisa mengakibatkan pemberian hukuman, peringatan resmi, penurunan jabatan atau pemutusan hubungan kerja.
221
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Direksi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Standar ini dilaksanakan di seluruh kegiatan operasional Petrosea. Standar ini dikaji ulang setiap tiga tahun.
The Board of Directors is responsible to ensure this standard is applied in the entire Petrosea operations. The standard is reviewed every three years
Sistem Whistleblowing
Whistleblowing System
Perusahaan memiliki panduan berperilaku yang mendukung dilakukannya pelaporan hal-hal yang dapat menyebabkan kerugian finansial atau non-finansial pada Perusahaan atau menyebabkan tercorengnya nama baik Perusahaan. Semua karyawan diminta untuk segera melaporkan situasi yang berhubungan dengan pelanggaran, termasuk pelanggaran terhadap panduan berperilaku, hukum, kebijakan dan prosedur Perusahaan.
The Company has in place the behaviour guidelines to support the reporting on matters that may cause financial and non-financial loss to the Company, or may tarnish the Company’s name and image. All employees are also required to report any situation related to violations, including violations towards the behavior guidelines, laws and regulations, policies and procedures.
Penanganan Pelaporan & Perlindungan Pelapor Pelanggaran dapat segera dilaporkan kepada atasan langsung atau kepada Divisi Audit Internal. Divisi Audit Internal akan melakukan peninjauan atas kecukupan data dan informasi yang dilaporkan. Data dan informasi yang memadai akan ditindaklanjuti dengan proses investigasi. Pegawai yang melaporkan informasi pelanggaran akan mendapatkan perlindungan atas kerahasiaan identitas pelapor serta perlindungan dari ancaman.
Whistleblower Report Handling & Protection Violations must be reported to the direct supervisor and/or to the Internal Audit Division. Internal Audit will review the sufficiency of data and information, to be followed by an investigation process. Th employees who report the act of violations will receive protection and discretion of identity, and protection from any possible threat.
Hasil investigasi dan rekomendasi terkait dapat dituangkan dalam sebuah laporan audit tertulis dan akan dilaporkan kepada dewan direksi dan pihak lainnya.
The investigation results and related recommendations may be comprised in audit report and submitted to the Board of Directors and other management.
Pelaporan Whistleblowing Tahun 2015 Di tahun 2015 ini, Divisi Internal Audit tidak menerima laporan pelanggaran.
Whistleblowing Report in 2015 In 2015, the Internal Audit Division did not receive any violation reports.
Pada kuartal ketiga tahun 2015, Perusahaan mulai merancang mekanisme whistleblowing system secara lebih formal. Perusahaan berharap dapat mengimplementasikan sistem tersebut pada tahun 2016.
In the third quarter of 2015, the Company formally started to design the Whistleblowing System. Petrosea aims to implement the system in 2016.
222
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
223
224
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
225
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Pembuka Overview
Petrosea memegang teguh komitmen bahwa pertumbuhan dan pencapaian kinerja harus diimbangi dengan manfaat yang diterima oleh lingkungan, karyawan, masyarakat dan konsumen.
Program pelaksanaan CSR Perusahaan disalurkan sesuai dengan peraturan dari OJK, yaitu:
Petrosea is firmly committed to balance the performance growth and achievements with the benefits enjoyed by the environment, employees, community, and consumers. Komitmen Perusahaan diwujudkan melalui pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dengan pendekatan konsep operasional yang berkelanjutan. Perusahaan meyakini dengan hubungan timbal balik yang harmonis dan keseimbangan manfaat serta hubungan yang harmonis, pertumbuhan Perusahaan akan dapat dicapai serta memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.
This commitment is realized through Corporate Social Responsibility (CSR) programs, which implementation is founded upon the concept of sustainable operations. The Company believes that mutual relationship and balance of benefits as well as amicable relations will enable the Company to achieve its growth goals as well as added value for all stakeholders.
Sebagai pelaku industri yang terkait dengan eksplorasi dan transportasi, Petrosea menyadari bahwa kegiatan usahanya membawa dampak nyata terhadap kehidupan sosial dan lingkungan sekitar. Namun Perusahaan memegang teguh komitmen bahwa pertumbuhan dan pencapaian kinerja harus diimbangi dengan manfaat yang diterima oleh masyarakat dan lingkungan di sekeliling tempat Perusahaan.
Engaging in exploration and transportation industries, Petrosea is aware that its business activities may generate substantial social and environmental impacts. However, the Company is strongly committed that its growth and business performance must also take into account the benefits it brings to the society and environment.
Komitmen Perusahaan diwujudkan melalui pelaksanaan program CSR dengan pendekatan konsep operasional yang berkelanjutan. Perusahaan meyakini dengan hubungan timbal balik yang harmonis dan keseimbangan manfaat, pertumbuhan Perusahaan akan dapat dicapai sehingga mendorong perbaikan kualitas sosial masyarakat yang berkelanjutan.
This commitment is realized through the implementation of CSR. Adopting sustainable operations approach, the Company believes that a mutual, harmonious relationship that gives benefits to all parties involved will ensure the Company’s growth whilst promoting sustainable social improvements.
Di tahun 2015, fokus CSR Petrosea adalah pelaksanaan program pengembangan masyarakat melalui bidang pendidikan dan kesehatan. Berbagai program yang bersinergi dengan grup usaha juga dilakukan untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat, terutama untuk masyarakat yang berada paling dekat dengan area operasional Perusahaan.
In 2015, Petrosea focused its CSR implementation on community empowerment programs, specifically in education and health. Various programs in synergy with business groups were also delivered to advance independency and welfare, especially for communities located close to Company’s operational areas.
A
B
A.
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards the Environment
B.
Tanggung Jawab Ketenagakerjaan, Kesehatan, & Keselamatan Kerja Responsibility Towards Employment & Workplace Health & Safety
The Company’s CSR implementation also observes OJK regulation that defines the following:
C
D
C.
Tanggung Jawab Pengembangan Sosial & Kemasyarakatan Responsibility Towards Social & Community Development
D.
Tanggung Jawab Terhadap Konsumen Responsibility Towards Customers
226
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
227
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards The Environment
Dalam praktek bisnisnya, Perusahaan menyadari kegiatan utama Perusahaan yang dilakukan berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya alam. Operasional usaha Petrosea kebanyakan dilakukan di alam terbuka, sehingga Perusahaan menyadari bahwa dampak terhadap lingkungan tak dapat dihindari. Untuk itu Petrosea berkomitmen bahwa operasional usaha harus tetap berjalan dengan memperhatikan kepentingan lingkungan, dan berkontribusi dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup sekitarnya.
With regards to its business practices, the Company is fully aware that its core activities are around the use of natural resources. Given Petrosea’s business operations that mainly take place in outdoor, open area, the Company realizes that environmental impacts are inevitable. To address this issue, Petrosea is committed to ensure that its business operations are always in line with environmental interests and that the Company contributes to efforts to preserve environmental functions.
Upaya terpadu yang dilakukan Perusahaan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup.
To that end, the Company pursues integrated environmental preservation efforts. This includes environmental arrangement, usage, development, sustainment, recovery, oversight, and control.
Kebijakan Tanggung Jawab Lingkungan
Environmental Policies
Kebijakan tanggung jawab lingkungan adalah komitmen untuk menjalankan usahanya secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk upaya pelestarian lingkungan. Perusahaan harus dapat mengatur, mengolah dan memanfaatkan lingkungan sebaik-baiknya untuk tidak hanya untuk keuntungan dan peningkatan usaha Perusahaan, namun juga bagi lingkungan dan dampak sosial di masa yang akan datang. Perusahaan juga menanamkan kesadaran tanggung jawab terhadap lingkungan kepada seluruh karyawan dan elemen Perusahaan.
Environmental policies reflect the commitment to ethical business conduct, to have business operations within legal corridor, and to contribute to environmental sustainability. The Company must be able to arrange, process, and utilize what nature provides to the best of its ability; not only to pursue business profits and expansion, but also to realize positive environmental and social impacts in the future. The Company consistently promotes this awareness to all employees and elements in the organization.
Kebijakan tersebut didasarkan pada beberapa ketentuan peraturan dan perundang-undangan yaitu:
In terms of legal framework, Company’s policies refer to the following laws and regulations:
t
6OEBOH6OEBOH/PNPS5BIVOUFOUBOH Perseroan Terbatas jo. Peraturan Pemerintah t /PNPS5BIVOUFOUBOH5BOHHVOH+BXBC Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas. t 6OEBOH6OEBOH/PNPS5BIVOUFOUBOH Minyak dan Gas Bumi t 6OEBOH6OEBOH/PNPS5BIVOUFOUBOH Pertambangan Mineral dan Batubara jo. PP No. 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
Ringkasan Program
Program Overview
Beberapa program dan kegiatan yang telah dilakukan di tahun 2015 antara lain:
The programs and activities carried out in 2015 are, among others:
t
t
t t
t t
-BX/PPGPO-JNJUFE-JBCJMJUZ$PNQBOZ j.o. Government Regulation -BX /P PG PO $PSQPSBUF 4PDJBM BOE Environmental Responsibility and Limited Liability Company. -BX/PPGPO0JMBOE(BT -BX/PPGPO.JOFSBMBOE$PBM.JOJOH j.o. Government Regulation No. 23 of 2010 on Mineral and Coal Mining Business Activity Implementation
t
t
t
1FUSPTFB TFOBOUJBTB CFSVQBZB NFNQSPNPTJLBO dan menggalakan praktik ramah lingkungan, dengan mengadopsi paperless atau pengurangan penggunaan kertas. Berawal di tahun 2014 dan terus bergulir di tahun 2015, Perusahaan melakukan pengembangan sistem integrasi CVTJOFTT UP CVTJOFTT (B2B) dengan beberapa mitra kerja yang bertujuan untuk menciptakan paperless & otomatisasi e-Transaction dari proses e-PO sampai e-Invoice. 1BEB.FJ 1FUSPTFBNFOEBQBU4FSUJåLBTJ yang ketiga, yaitu ISO 14001 – 2004 Sistem Pengelolaan Lingkungan. Sertifikasi ini telah dipertahankan Perusahaan sejak tahun 2009. 4FMBNB UBIVO UJEBL UFSEBQBU LFKBEJBO yang berdampak ke lingkungan, baik major maupun minor. Pencatatan Major Environment Impact (MEI) adalah ‘0’ dan Environment Impact 3BUF (EIR) juga tercatat ‘0’. 1FUSPTFB CFSIBTJM NFODBQBJ Environment 1FSGPSNBODF *OEJDBUPS (EPI) 100% dari target 90% yang ditetapkan. 1BEB UBIVO 104# NFOEBQBULBO PROPERDA kategori Hijau.
t
1SPNPUJOH FOWJSPONFOUBMMZGSJFOEMZ QSBDUJDFT Petrosea has adopted paperless policy and sought to reduce paper use. This initiative originally started in 2014 and continued in 2015. The Company developed an integrated Business to Business (B2B) system with several business partners, introducing paperless and automated e-Transaction process, from e-Po to e-Invoice.
t
0Oth May 2015, Petrosea acquired its third ISO certificate, ISO 14001 2004 for Environmental Management System. The Company has been consistently retained this certificate since first obtained in 2009. *O UIF$PNQBOZEJEOPUSFDPSEBOZFWFOUT with major or minor environmental impacts. Both Major Environment Impact (MEI) and Environment Impact Rate (EIR) logs stated ‘0’.
t
t
t
1FUSPTFB BDIJFWFE &OWJSPONFOU Performance Indicator (EPI), exceeding the 90% target. *O 104# BDRVJSFE UIF 1301&3%" (SFFO category.
Dampak Lingkungan
Environmental Impacts
Petrosea terus menjaga akuntabilitasnya sebagai suatu Perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan hasil alam. Hal ini merupakan bukti komitmen Perusahaan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Petrosea senantiasa melakukan manajemen dan pengawasan lingkungan, terutama pada wilayah operasional bisnisnya. Perusahaan melakukan identifikasi dampak lingkungan sebelum beraktifitas agar segala aspek dan masalah yang berpotensi memberikan dampak pada lingkungan dapat diidentifikasi.
Petrosea continued to maintain its accountability as a Company that processes natural resources. This illustrates the Company’s commitment to environmental sustainability. Petrosea has also been consistent in exercising environmental management and oversight, in particular over its business areas. Prior to commencing a business activity, the Company would assess and identify possible environmental impacts.
228
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
229
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Tanggung Jawab Kesehatan & Keselamatan Kerja Responsibility Towards Occupational Health & Safety Perusahaan berupaya meminimalisir keluhan akan dampak lingkungan, maupun terhadap aktivitas bisnis Perusahaan. Petrosea percaya bahwa keunggulan dalam memelihara lingkungan akan berdampak positif terhadap keberlanjutan bisnis. Perusahaan memastikan bahawa seluruh pegawai menjalankan aktifitas kegiatan berlandaskan pertimbangan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat di tempat bekerja.
The Company also seeks to minimize grievances relating to environmental impacts and business activities. Petrosea believes that environmental sustainability commitment generates positive business impacts. The Company also ensures that all employees, in their dayto-day activities, are always aware to minimize negative environmental and social impacts.
Sertifikasi
Certification
Berkat keteguhan komitmen Perusahaan dalam tanggung jawab terhadap lingkungan, di tahun 2015 Petrosea kembali memperoleh sertifikasi sesuai standar yang ditetapkan termasuk Sertifikasi ISO 9001 untuk Sistem Manajemen Mutu, OHSAS 18001:2007 untuk Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja dan ISO 14001:2004 untuk Manajemen Lingkungan.
As the result of Petrosea’s strong commitment to the environment, in 2015 the Company successfully retained a number of certifications, including ISO 9001 for Quality Management System, OHSAS 18001:2007 for Occupational Health & Safety Management, and ISO 14001:2004 for Environmental Management.
Perusahaan memastikan perlindungan bagi karyawan yang bekerja di Petrosea agar dapat berkarya dengan optimal. Perlindungan tersebut meliputi ketenagakerjaan dan Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3) dan telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari fokus strategis Perusahaan. Petrosea terus meningkatkan penerapan tanggung jawab ketenagakerjaan dan K3 dalam rangka memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi karyawan, dan diharapkan dapat berdampak positif bagi produktivitas kerja.
The Company ensures that it provides safe working environment for all employees of Petrosea to enable them to work optimally. The Company applies employment and Occupational Health & Safety (OHS), which is an inseparable part of the Company’s strategic focus. Petrosea continually improves its employment and OHS implementation policies to create convenient work environment that is expected to positively impact work productivity.
Kebijakan
Policy
Pelaksanaan tanggung jawab lingkungan Perusahaan adalah bagian dari pengendalian risiko terhadap seluruh kegiatan operasional Petrosea. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas penerapan ketentuan ketenagakerjaan dan K3 terutama terhadap perilaku kerja yang sehat dan aman. Dalam aktifitas operasional, Perusahaan melakukan pengawasan untuk menekan serendah-rendahnya angka kecelakaan, penyakit akibat kerja, dan hilangnya jam kerja akibat kelalaian.
The implementation of Company’s environmental responsibility is part of Petrosea’s overall operational risk control efforts. Various efforts are raised to improve the quality of employment and OHS policy application, especially in terms of healthy and safe work conduct. The Company carries out supervision in its operational activities to minimize incident rate, work-related illnesses, and lost of man-hours due to accidents.
Dalam penerapannya, Perusahaan prinsip-prinsip sebagai berikut:
The Company applies the following principles:
menggunakan
t
Tanggung Jawab Pribadi Setiap individu bertanggung jawab untuk selalu berada dalam keadaan sehat ketika melakukan pekerjaan, tidak dalam kondisi sakit atau dibawah pengaruh alkohol dan obat-obat terlarang, serta mematuhi undang-undang K3L, peraturan dan standar yang berlaku, sistem manajemen Petrosea dan persyaratan HSE yang ditetapkan oleh klien selama melaksanaan pekerjaan atau kegiatan untuk kepentingan Perusahaan, pemangku kepentingan dan diri sendiri.
t
Personal Responsibility Every individual is personally responsible to be fit to perform work, not under the influence of alcohol or any illegal substances and must comply with current HSE regulations and standards, Petrosea’s Management System and HSE requirements from our clients when performing work or activities for the benefit of the Company, its stakeholders and ourselves..
t
Akuntabilitas Pada semua tingkatan dalam organisasi, kami bertanggung jawab untuk meyakinkan seluruh karyawan, rekan kerja, dan kontraktor untuk mencapai peningkatan secara berkesinambungan dalam upaya mengedepankan kinerja K3L, sesuai dengan undang-undang lingkungan,
t
Accountability At all levels in our organization, we are accountable for ensuring all employees, colleagues, and contractors continuously improve our HSE performance, in compliance with applicable environmental legislations,
230
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
regulations and standards, and achieve objectives and targets established annually by the Company’s Executive HSE Committee.
peraturan dan standar, serta mencapai tujuan dan target tahunan yang telah ditetapkan oleh Komite Eksekutif K3L Perusahaan. t
Manajemen Risiko Sebagai suatu kesatuan bisnis, kami menerapkan prinsip-prinsip manajemen risiko dengan menyediakan kecukupan waktu dan tenaga kerja untuk secara efektif melakukan pengendalian dalam menghapus dan meminimalisir risiko kecelakaan, cidera, penyakit, kerugian finansial dan dampak terhadap lingkungan.
t
Risk Management As an integral part of our business, we apply sound risk management principles by providing sufficient time and resources to effectively control, minimize and eliminate the risk of accident, injury, illness, financial loss and impact towards to environment.
t
Budaya Belajar Kami selalu mengutamakan keterbukaan komunikasi dan kebiasaan belajar secara terus menerus yang didasarkan pada kebutuhan karyawan, penyelidikan menyeluruh, pelatihan yang berkesinambungan serta informasi tentang segala masalah yang berkaitan dengan K3L. Perkembangan organisasi dan pribadi diperoleh melalui proses pembelajaran secara terus menerus, menjaga sikap waspada serta saling membagi pengalaman dan pengetahuan.
t
Learning Culture We actively promote open communication and continuous learning based on employee needs, comprehensive investigation, and the provision of ongoing training and information on HSE matters. Organizational and personal growth is achieved through continual education, collective vigilance and shared knowledge and experience.
t
Pendekatan yang Konsisten Kami menerapkan hukum dan persyaratan lainnya, standar dan prosedur Petrosea serta mengimplementasikannya secara konsisten untuk mencapai tujuan K3L dan target yang ditentukan diseluruh lokasi operasional Perusahaan.
t
t
,BNQBOZF UFOUBOH IJEVQ TFIBU EBO NFOKBHB kesehatan telah dijalankan sehingga angka kejadian sakit telah berkurang dari tahun ke tahun. Pemeriksaan kesehatan untuk karyawan telah dilakukan secara berkala dan didapatkan lima besar penemuan medis, dari masalah dental, berat badan, myopia atau gangguan penglihatan.
$BNQBJHOTPOIFBMUIZMJWJOH XIJDIDPOUSJCVUFE to reduced illnesses. Based on regular check ups for employees provided by the Company, the top five health problems were identified – from dental, body weight, to myopia.
Hasil Diagnosa Rata-Rata Bulanan 2015 Monthly Average Diagnose Results 2015
250 200 150
34 13 42
34
29
21
16
44
29
50 Consistent Approach We implement legal and other requirements, Petrosea standards and procedures, and apply them consistently to achieve our HSE objectives and targets across all operations.
In 2015, employment and OHS programs and activities include:
Di tahun 2015 beberapa program dan kegiatan tanggung jawab ketenagakerjaan dan K3 yang telah dijalankan antara lain meliputi:
100
t
231
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
61 37
127 83
0 Jan
Feb
Mar
31
14
18
31
104
45
37
18 16
43
54
30
38
36
40 66
Apr
88
Mei
30 11 29
35
34 11
33
10
31
35
34
11
34
29 13
44
33
33
69
67
83
Jun
Jul
Agu
27
56
72
Sep
Okt
35
Nov
Hasil Diagnosa Rata-Rata Tahunan
Average Yearly Diagnose Results
250 34
35
13
17
18
31
Ringkasan Program
Program Overview
200
Petrosea memberikan perlindungan kepada setiap karyawannya, berupa kepastian hukum mengenai ketenagakerjaan, serta dalam setiap aspek kesehatan dan keselamatan kerja. Sebagai ujung tombak operasional Perusahaan, karyawan telah menjadi aset penting bagi Petrosea dan telah mendapatkan prioritas pengelolaan yang maksimal. Petrosea memastikan hubungan industrial berjalan dengan semestinya dan tetap mengutamakan keseimbangan kepentingan karyawan dan Perusahaan. Berbagai standar nasional dan internasional mengenai kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja, secara disiplin dan konsisten diterapkan ke setiap operasional usaha.
Petrosea provides employment safeguards in the form of legal certainty on employment and health and safety assurance. As the front line of Company’s business, employees are part of Petrosea’s vital assets and are managed optimally. Petrosea also ensures that healthy industrial relations is in place and meets the interests of both Company and employees. Various national and international OHS standards are also implemented with discipline and consistency across the organization’s operations.
150
60
50
54
100
48
40
43
89
91
85
2012
2013
2014
50 0
Respiratory Infection
Digestive Disorder
Muscle Joint
Blood Vessel
Berdasarkan kunjungan klinik Petrosea / Based on Petrosea’s clinic visit
Head Area
26 15 35 32 61
Des
232
t
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
1BEB UBIVO 1FUSPTFB NFODBUBU 1FSGPSNB HSE yang sangat baik yaitu LTIR 0,0 sejak kecelakaan berakibat LTI yang terakhir yang terjadi pada bulan Mei 2013, sementara TRIR mencapai 0,78 yang merupakan angka terendah sejak 10 tahun terakhir. Petrosea juga meraih berbagai pencapaian HSE baik dari Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Lingkungan Hidup, maupun Kementerian ESDM. Hal tersebut sebagai bukti dari hasil implementasi dan peningkatan program program dan budaya HSE yang maksimal yang telah diberikan di seluruh Petrosea.
t
*O 1FUSPTFB SFDPSEFE PVUTUBOEJOH )4& performance of 0.0 LTIR since the last accident occurred and led to LTI in May 2013. TRIR at 0.78 was also the lowest rate in the last 10 years. Petrosea also received various HSE recognitions from Ministry of Manpower, Ministry of Environment, and the Ministry of Energy and Mineral Resources. These recognitions were the testament to Petrosea’s successful implementation of HSE programs and culture across Petrosea.
Yearly TRIR Results
3,00 2,50 2,00 1,50
1,3
1,00
0,50
0,50
10,00
0,40
0,40
8,00
0,30
0,30
6,00
0,20
4,00
0,10
2,00
0,20 0,10 0
0,0
0,0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Jul
Actual
Limit
0,0
0,0
1,03
1,39
1,92
2012
2013
2014
(12-months rolling in 2015)
Yearly LTIR Results
0,0
0,9
0,00
(12-months rolling in 2015)
0,0
0,9
0,50
Severity Rate (SR)
Lost Time Injury Rate (LTIR)
0,0
233
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0
Agu Sep Okt Nov Des
0,24
0,23
0,0
2012
2013
2014
Yearly SR Results
10 8 6 4 0,0
0,00
LTIR = ∑ Total Lost Time Injury / Man Hours x 1,000,000
0,0
0,0
0,0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Jul
SR
0,0
0,0
Limit
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
2
0,0
0
Agu Sep Okt Nov Des
1,03
1,39
0,0
2012
2013
2014
SR = ∑ day(s) lost of LTI / Man Hours x 3,000,000
Jumlah Rekapitulasi Kecelakaan Karyawan
Total Recordable Injury Rate (TRIR)
Total Recapitulation of Employee Incidents
(12-months rolling in 2015)
3,00
2015
ABN
KJA
TBG Mining
2,50 2,00
TBG
TBG
Timika
Haul
Camp
Camp
Road
& WS
& WS
PSF Lampunut
IBT
Levee Stockpile
Temp.
Asset POSB
Kariangau
Office
Main
JKT
BPN
Total
WS
0
LTI
1,50 1,00
Recordable
1
1
RDI
0,50 0,00
1,78
1,64
1,50
1,50
1,30
1,12
1,08
0,96
1,01
0,08
0,75
0,78
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agu
Sep
Okt
Nov
Des
MTI
Non
TRIR
Limit
TRIR = ∑ Total Recordable Injury / Man Hours x 1,000,000
Recordable
FAI
3
3
5
LTI = Lost Time Injury
1
1 RDI = Restricted Duties Injury
1
1
1
2
5
6
1
MTI = Medical Treatment Injury
7
3
FAI = First Aid Injury
2
28
234
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
235
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Tanggung Jawab Terhadap Pengembangan Sosial & Kemasyarakatan Responsibility Towards Social & Community Development Sesuai dengan sifat bisnisnya, Perusahaan mempunyai hubungan dan interaksi intens dengan masyarakat dan lingkungan sekitar. Petrosea juga memegang komitmen bahwa kemajuan Perusahaan harus juga membawa manfaat bagi masyarakat. Untuk itu Petrosea secara konsisten berkontribusi melalui pengembangan sosial dan kemasyarakatan.
Given the nature of its business, the Company has to closely interact and engage surrounding communities. The Company has made it as a commitment that the Company’s growth must also benefit the people. Therefore, Petrosea consistently contributes through social and community development.
Program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dirancang dan dilaksanakan secara efektif, efisien, dan berkelanjutan. Petrosea berupaya untuk memberikan kontribusi yang konstruktif untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kemampuan secara mandiri, agar mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat. Hubungan yang baik dan harmonis dengan masyaraat juga dipandang dapat membantu meminimalisir potensi konflik serta gangguan keamanan dan sosial di wilayah Perusahaan beroperasi.
Community development and empowerment are designed and implemented effectively, efficiently, and sustainably. Petrosea seeks to provide constructive contribution in community empowerment – promoting independency and welfare improvement. Amicable and harmonious relationship with the community is important to minimize conflict potential as well as security and social disruptions around operational areas.
Kebijakan
Policy
Petrosea merancang program pelaksanaan tanggung jawab pengembangan sosial dan kemasyarakatan dengan menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
Petrosea designs social and community development plan by observing the following principles:
t
Tanggung Jawab Pribadi Setiap karyawan Perusahaan terlibat secara aktif dalam membantu mengembangkan masyarakat di sekitar tempat tinggal dan tempat kerja, serta berkewajiban untuk menjaga hubungan yang harmonis dan berperan sebagai jembatan komunikasi antara Perusahaan dengan para pemangku kepentingan.
t
Personal Responsibility Each employee is expected to be actively involved in efforts of community development around their residence and at the workplace. Employees are also required to maintain harmonious relationship and bridge the Company’s communications with stakeholders.
t
Akuntabilitas Program pemberdayaan dan pengembangan masyarakat dirancang dan dilaksanakan secara efektif, efisien, dan berkelanjutan. Pemantauan dilakukan di setiap tahapan yang sudah dirancang untuk memastikan semua program kemasyarakatan tepat sasaran sehingga memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat, lingkungan dan karyawan.
t
Accountability Community empowerment and development is designed and implemented effectively, efficiently, and sustainably. Monitoring process is applied in each program phase to ensure that all community programs reach the right target and contribute the greatest benefit to the community, environment, and employees.
t
Manajemen Risiko Perusahaan berupaya untuk hidup berdampingan secara harmonis dengan masyarakat sekitar dan menjadi anggota masyarakat yang baik (HPPE corporate citizenship) dan berpartisipasi aktif dalam pengembangan masyarakat. Dengan demikian, komunikasi dapat terjalin dengan baik, pengharapan masyarakat dikelola dengan baik, dan potensi konflik diantisipasi dan diminimalisasi.
t
Risk Management The Company seeks to co-exist with surrounding communities as a good corporate citizen. The Company also seeks to actively participate in community development. That way, the Company is able to build open communications, manage community expectations, and anticipate as well as minimize conflict potential.
t
Budaya Belajar Petrosea secara aktif mendukung berbagai organisasi dan kegiatan masyarakat di Indonesia dalam rangka peningkatan taraf hidup, lingkungan dan masyarakat di mana Perusahaan beroperasi, dengan memberikan prioritas pada pendidikan, lingkungan, kesehatan dan keselamatan. Pelatihan, lokakarya dan seminar akan terus digiatkan sehingga Petrosea bisa menjadi yang terdepan dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial.
t
Learning Culture Petrosea actively supports various community organizations and activities in Indonesia to advance the quality of life, environment, and communities where the Company operates, by focusing on education, environment, health, and safety. Training, workshops & seminars will continuously be conducted to ensure Petrosea becomes a leading Company in social responsibility implementation.
t
Satu Pendekatan Konsisten Semua program pemberdayaan masyarakat dirancang dan diimplementasikan berdasarkan prinsip-prinsip kemitraan, azas saling menghormati serta mengedepankan nilainilai etika dan kemanusiaan. Petrosea tidak mengambil alih tugas pemerintah, tetapi berusaha menyelaraskan program-programnya dengan perencanaan pemerintah, serta bekerja sama dengan berbagai pihak dalam mengimplementasikan berbagai program CSR.
t
One Consistent Approach All community empowerment programs are designed and implemented based on the principles of partnership, mutual respect, ethics, and humanities. Far from trying to replace the government’s role, Petrosea endeavors to align its programs with government’s programs and work with different parties to implement CSR programs.
Ringkasan Program
Program Overview
Di tahun 2015 program tanggung jawab pengembangan sosial dan kemasyarakatan Petrosea difokuskan pada pendidikan, pemberdayaan ekonomi dan kesehatan. Melalui program ini Perusahaan memperluas kontribusi CSR kepada masyarakat untuk membangun sebuah komunitas sosial yang cerdas dan sehat, yang pada akhirnya mempunyai peluang untuk mendukung kemajuan usaha Perusahaan.
In 2015, Petrosea’s social and community development programs were focused on education, economic empowerment, and health. Through these programs, the Company worked to expand CSR contribution to the people by growing smart and healthy communities, which in turn will have the opportunity to support the Company’s business advancement.
236
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Bidang Pendidikan
Education
a.
a.
Program Pengembangan Perpustakaan Sekolah Perusahaan berkomitmen mendukung pengembangan dunia pendidikan di Indonesia melalui peningkatan sarana dan prasarana pendidikan. Untuk itu Petrosea senantiasa berupaya untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan anak bangsa di berbagai daerah di mana Petrosea beroperasi demi mencapai masa depan yang lebih baik. Program pengembangan yang dijalankan Perusahaan memiliki potensi dan kontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Berawal di tahun 2012, Petrosea memulai kepedulian untuk mendukung menyiapkan sarana dan prasarana belajar-mengajar. Perusahaan membantu pengembangan perpustakaan sekolah sebagai program unggulan dalam bidang pendidikan. Petrosea meyakini bahwa perbaikan anak didik dan bibit bangsa dimulai dengan perubahan kebiasaan yang konstruktif dan edukatif seperti membaca. Bagi anak-anak didik, perpustakaan berfungsi sebagai tempat menimba pengetahuan dan ilmu, dan memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas dan kecerdasan anak didik.
In 2012, Petrosea started to focus on education facilities and infrastructure, in particular school library, which has become the Company’s leading program in education. Petrosea believes that knowledge and learning improvements start from changing habits and introducing constructive as well as educational activities, such as reading. For students, a library is where they can gain knowledge and information, and this contributes significantly to the quality and performance of students.
Petrosea berkomitmen bahwa program pengembangan perpustakaan harus berkelanjutan untuk mendapatkan hasil maksimal. Oleh karenanya Petrosea terus melakukan pendampingan hingga perpustakaan-perpustakaan yang dibina dapat diteruskan pengelolaanya dengan baik. Atas dasar tersebut, hingga tahun 2015 ini Petrosea meneruskan pendampingan sebagai kelanjutan program pengembangan perpustakaan dan tidak menutup kemungkinan program ini akan terus bergulir di tahun 2016, jika dipandang masih diperlukan pendampingan kepada pengelolaan perpustakaan.
Petrosea is committed to ensure the library development program a sustainable program in order to generate optimum results. Therefore, Petrosea also provides post-implementation program assistance until the management of the library can be transferred and continued by library administrators. Relating to that, until 2015, Petrosea conducted assistance activities – continuing library construction phase. If necessary, assistance may continue in 2016.
Tahun 2015, Petrosea melanjutkan program pengembangan perpustakaan yang diberi nama “Duta Cerdas” di SD 008 dan SD 017 di Balikpapan
In 2015, Petrosea’s library development program, called “Duta Cerdas” (Smart Ambassador) was implemented in public elementary schools SD 008
and SD 017 in West Balikpapan. This was a nextstep phase after the library was set up in 2014. The focus of this program was not only on the library’s facilities, but also the capacity and skills of administrators. For these schools, having a library was important to support teaching and learning process.
Barat sebagai kelanjutan program di tahun 2014. Fokus pengembangan bukan hanya kepada sarana dan prasarana perpustakaan saja tetapi juga memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada pengelola perpustakaan. Kehadiran perpustakaan dirasakan sangat perlu sebagai sarana penunjang pendidikan.
School Library Development Program The Company is committed to support education development in Indonesia through the provision of education facilities and infrastructure. To that end, Petrosea continually works to improve access to education for students in Petrosea’s operational areas and help them to realize better future. The Company’s development programs have the potential and substantially contribute to improve the quality of higher education in Indonesia.
237
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
b.
Program Pelatian Kreatifitas Guru Program ini dilatar belakangi oleh keprihatinan terhadap kondisi dan kebiasaan guru yang sangat jarang mengunjungi perpustakaan dalam rangka mempersiapkan pengajaran. Program ini terkait erat dengan Program Pengembangan Perpusatakan Sekolah, dan telah dapat mengajak 20 orang guru untuk ikut serta dalam pelatihan. Program ini telah ditetapkan sebagai program berkelanjutan yang akan diteruskan pada tahun 2016.
b.
Creativity Training Program for Teachers This program started with a concern towards teachers’ conditions and how they rarely used library resources when preparing for a class. This program is linked with the Library Development Program and until today has reached 20 teachers. The program has been determined as an on-going program that will be continued in 2016.
c.
Program Pelatihan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) & First Aid Disamping pengembangan perpustakaan, Petrosea juga memberikan pelatihan manajemen Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Pertolongan Pertama pada Kecelakaaan åSTU BJE di Sekolah Menengah Umum I (SMU I) di Batu Sopang. Sekolah ini dipilih sebagai target penerima manfaat dari kegiatan CSR Petrosea dikarenakan letak sekolah ini diwilayah ring I Petrosea beroperasi di Kideco Jaya Agung. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu pemecahan masalah yang dihadapi sekolah dalam melaksanakan program UKS, serta meningkatkan kualitas dan cakupan UKS termasuk kader UKS.
c.
School-Based Clinics (UKS) & First Aid Training
Program Pelatihan Pramuka Petrosea mendukung pengenalan dasar – dasar organisasi bagi siswa sekolah dasar. Muridmurid memerlukan pembekalan keterampilan, pengetahuan, motivasi dan kerjasama tim yang akan berguna di kehidupan mereka kelak. Untuk itu Petrosea memberikan dukungan pada pelatihan kegiatan Pramuka di Sekolah Dasar 003 dan 004 Batu Kajang dengan tujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar dan memupuk keberanian dan kemandirian pada anak–anak. Pelatihan juga diberikan dengan menekankan kedisiplinan dan pentingnya kerjasama antar anggota, memahami peran dan fungsi pemimpin serta menjadi anggota tim yang baik untuk mendukung pencapaian tujuan tim.
d.
d.
Aside from the library, Petrosea also provides management training for school-based clinics (UKS) and first aid. Last year, this program was conducted in public high school SMU I in Batu Sopang. The school was identified as a beneficiary of Petrosea CSR as it is located within Petrosea’s Ring I zone in Kideco Jaya Agung. This training was expected to help solve problems encountered by the school in implementing UKS, improve UKS quality, and expand UKS coverage, including the number of UKS cadres.
Scouts Training Program Petrosea views that basic organizational skill for elementary students as an important knowledge. Students need to be equipped with skills, knowledge, motivation, and team work that will be useful for them later in life. To this purpose, Petrosea provides scouts training for students in public elementary schools SD 003 and 004 Batu Kajang, aiming to provide basic knowledge and skills, build courage, and the sense of independency among the young children. Training also included the value of discipline and teamwork, role and function of a leader, and what it meant to be a good team member that supported the team’s efforts.
238
e.
Program Pengembangan Teknologi Informasi
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
e.
Di tempat yang sama Petrosea juga memberikan pelatihan dan pengenalan komputer di Sekolah Menengah Pertama 02 Batu Kajang. Tujuan dari pelatihan ini adalah mewujudkan bibit-bibit unggul untuk menjadi profesional di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Perusahaan berkomitmen agar generasi muda terutama yang tinggal di sekitar wilayah operasional Petrosea mempunyai kemampuan mengoperasikan komputer dasar seperti Microsoft Word, Excel maupun PowerPoint. Salah satu proyek existing yang menyelenggarakan program ini adalah proyek Kideco Jaya Agung yang terletak di Batu Kajang.
Program Pelatihan & Pengembangan Ketrampilan Pola umum di Kecamatan Tabang dan Kembang Janggut dalam konteks implementasi CSR adalah adanya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) baik di tingkat desa maupun kecamatan. Hal inilah yang dijadikan acuan dalam penentuan program CSR beberapa Perusahaan. Aktivitas Musrenbang ini biasanya dilaksanakan pada akhir tahun. Tujuannya untuk monitoring FWBMVBUJPO program di tahun berjalan dan penyusunan program di tahun yang akan datang.
Khusus di bidang pelatihan ketrampilan, berdasarkan hasil Musrenbang tingkat desa untuk selanjutnya di presentasikan dan didiskusikan di Musrenbang tingkat kecamatan.
Adapun beberapa program yang menjadi catatan antara lain : t t t t t
In terms of capacity building, the requirements were:
1FMBUJIBONFOKBIJU 1FMBUJIBOCVEJEBZBJLBO 1FMBUJIBOFMFLUSJLBSVTLVBUMFNBI ,BNQBOZF LFTFIBUBO QFNCFSJBO TUJNVMBO untuk anak sekolah 1FMBUJIBOQVTUBLBXBOTFLPMBI
t t t t
4FXJOHUSBJOJOH 'JTIDVMUJWBUJPOUSBJOJOH )JHIMPXFMFDUSJDJUZDVSSFOUUSBJOJOH )FBMUIDBNQBJHOBTTJTUBODFGPSTUVEFOUT
t
4DIPPMMJCSBSZBENJOJTUSBUPSUSBJOJOH
Petrosea diundang untuk hadir dalam Musrenbang ini. Tahun depan Petrosea memilih pelatihan menjahit dan budidaya perikanan sebagai tindak lanjut Musrenbang 2015.
Petrosea was invited to attend this Musrenbang. Next year Petrosea will choose sewing and fishery cultivation training as a follow up to Musrenbang 2015.
Bidang Kesehatan
Health
a.
a.
In 2015, the Company replicated the program in Tabang, East Kalimantan. The Company was in the phase of primary and secondary data collection as part of the needs assessment to define the program and target the beneficiaries. However, the Company already provided 18 computer units for the community with training programs to start in 2016.
Di tahun 2015, Perusahaan juga memulai program yang sama di wilayah Tabang Kalimantan Timur, Perusahaan tengah melakukan pengumpulan data baik data primer maupun data sekunder sebagai bagian dari OFFET BTTFTNFOU untuk menentukan program dan menentukan masyarakat penerima manfaat. Namun demikian, Perusahaan sudah menyiapkan stimulus berupa 18 unit komputer kepada masyarakat dan akan dilanjutkan dengan pemberian dan pelatihan komputer di tahun 2016. f.
Information Technology Development Program Carried out in the same location, Petrosea also gave computer training and introduction to public secondary school SMP 02 Batu Kajang. The purpose of this program was to grow new talents who would one day become an information and communications technology professional. The Company is determined to see the youth, especially those who live around Petrosea’s operational areas, to be able to operate basic computer programs e.g. Microsoft Word, Excel, and PowerPoint. One of the existing projects that are engaged with this program is Kideco Jaya Agung project in Batu Kajang.
239
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
f.
Training & Capacity Building Program The Tabang and Kembang Janggut Sub-Districts have a consultative CSR mechanism called Development Planning Discussion (Musrenbang) at village and sub-district level. The Company refers to the result of this discussion for its CSR programs. Musrenbang is typically held at the end of a year to monitor and evaluate activities during the year as well as to develop programs for the subsequent year.
The requirements identified in the village level Musrenbang are presented and discussed in the subdistrict Musrenbang.
Pemeriksaan & Pengobatan Gratis Aspek kesehatan merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat. Melihat pentingnya peranan kesehatan ditengah masyarakat lokal, Petrosea menempatkan aspek ini sebagai salah satu dari program CSR Petrosea. Di tahun 2015, fokus kegiatan CSR adalah bidang kesehatan melalui program pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis.
Free Medical Check-Ups & Treatment Health is an inseparable component of a community’s basic life quality. Realizing its importance, Petrosea places health as one of the Company’s CSR focus. In 2015, health CSR programs were carried out through free medical check-ups and treatment.
240
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Bulan Januari 2015, Petrosea mengerjakan proyek tambang di wilayah kecamatan Tabang Kabupaten Kutai Kartanegera. Sebagai bentuk perhatian kepada masyarakat sekitar, Perusahaan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis bagi masyarakat desa Umag Dian, Kutai Kartanegara. Kegiatan ini dilaksanakan di Polindes Desa Umaq Dian, dengan sekitar 50 penduduk dari berbagai usia yang mengikuti kegiatan ini. Penyakit yang dikeluhkan rata-rata adalah ISPA dan lelah sebagai dampak bekerja di kebun atau ladang.
In January 2015, Petrosea carried out health program for communities in the Tabang subdistrict of Kutai Kartanegara District, where one of Petrosea’s projects is located. A free medical checkup and treatment was provided for residents of Umaq Dian village, Kutai Kartanegara. Specifically, this activity took place in Umaq Dian Village Health Center and covered around 50 residents from various age groups. Most patients had acute respiratory problems and muscle fatique due to long hours of hard labor to manage lands.
Sebelum kegiatan pemeriksaan dilakukan, tim HSE Petrosea terlebih dahulu memberikan sosialisasi mengenai kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja (IFBMUI TBGFUZ QPMJDZ) serta gambaran mengenai kebijakan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat. hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa Petrosea juga memiliki perhatian terhadap aspek kesehatan dan keselamatan baik di lingkungan internal maupun eksternal. Selain Tim HSE, Tirta Medica Center (TMC) sebagai subcontractor Petrosea juga terlibat aktif dalam kegiatan CSR ini. TMC proaktif dalam perencanaan awal hingga implementasi program. Program CSR bidang kesehatan ini merupakan hasil dari pemetaan sosial dan dalam pelaksanaannya Petrosea berkolaborasi dengan klien PT Indonesia Pratama (Bayan Group). Bentuk kolaborasinya adalah penyediaan tenaga dokter, paramedis dan obat-obatan.
Prior to the check-up, Petrosea’s HSE team explained about the Company’s health, safety and corporate social responsibility policies. The purpose was to communicate to the community regarding Petrosea’s concern towards health and safety both in Company’s internal and external environment. Apart from the HSE team, Tirta Medical Center (TMC) as Petrosea’s subcontractor, was also actively involved in this CSR activity. The TMC was proactive in the initial planning to the program implementation. This healthcare CSR program is the result of social mapping and in its implementation, with Petrosea collaborating with PT Indonesia Pratama (Bayan Group). The collaboration was done through the provision of medical staff, paramedics and medicines.
Secara umum, Desa Umaq Dian merupakan wilayah prioritas dari proyek Petrosea. Desa ini berlokasi sekitar +40km dari kantor. Jumlah penduduk desa ini adalah 391 jiwa dan 108 kepala keluarga. Medan yang harus dilalui cukup terjal, berliku, melewati sungai, gunung dan perkebunan sawit.
In general, the Umaq Dian village was a priority area. Located within around 40 km from operations area, this village had a population of only 391 and 108 head of families. The topography that led to this village was steep and winding, going through river, mountain, and palm plantations.
Masyarakat dan tim Community Development PT Indonesia Pratama berharap agar kegiatan ini menjadi kegiatan kolaborasi yang rutin karena manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat. Masyarakat berharap kegiatan ini dilaksanakan rutin dilakukan dua sampai tiga bulan sekali oleh PT Indonesia Pratama. Saat ini telah tersedia
The community immediately felt the benefit of this activity. Village residents and PT Indonesia Pratama Community Development team hope that this can be a regular collaboration organized every two to three months by PT Indonesia Pratama. Currently two doctors are available to ensure effective and efficient treatment and consultation. This program
241
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
also benefitted residents from nearby villge, such as Muara Pedohon, Bilatalang, and Umaq Tukung.
dua orang dokter sehingga konsultasi pasien lebih efektif dan efisien. Manfaat dari program pemeriksaan dan pengobatan juga dirasakan oleh desa sekitar seperti Desa Muara Pedohon, Desa Bilatalang dan ada beberapa dari Desa Umaq Tukung. b.
Program Revitalisasi Posyandu Sejak tahun 2014, Petrosea memperluas program CSR di bidang kesehatan melalui program Revitalisasi Posyandu yang dinamakan Program Tepian Sehat (TEPAT). Program ini dilatarbelakangi kondisi Posyandu di tepian Somber banyak yg tidak memiliki tempat sendiri selain itu banyak sarana yang kurang memadai untuk bisa menyelenggrakan kegiatan. Program Revitalisasi Posyandu juga merupakan bentuk dukungan terhadap program kesehatan ibu dan anak dari Pemerintah. Pada tahun 2015, Program ini dititik beratkan pada kegiatan pelatihan kader Posyandu. Persiapan juga melibatkan koordinasi dengan Ketua PKK dan Kepala Puskesmas setempat. Tahapan persiapan kegiatan ini meliputi: t t t t t
1FOKBKBLBOLFCVUVIBOQFMBUJIBO 3FLSVUNFOQFMBUJI .FOZVTVOTJMBCVT 1FSTJBQBOQFTFSUB UFNQBUMPHJTUJL 1FMBLTBOBBOQFMBUJIBO
Perusahaan juga melakukan pendampingan, monitoring dan konsultasi atas penerapan hasil pelatihan kader posyandu yang dilakukan di tahun 2014. Petrosea ingin meyakinkan bahwa kader Posyandu terlatih akan dapat mendorong kualitas pelayanan dan kegiatan posyandu. Fungsi pemantauan tersebut dilengkapi kegiatan penyuluhan, agar lebih banyak masyarakat memahami pentingnya kesehatan dan kebutuhan gizi yang baik.
b.
Posyandu Revitalization Program In 2014, Petrosea started to expand its health CSR program and added a revitalization program for integrated service centers, or Posyandu. This program, called Tepian Sehat (TEPAT), started with a concern towards the condition of Posyandu units of Somber, many of which lack the facilities to carry out its activities. The Posyandu Revitalization Program also supported the government’s mother and children program.
In 2015, this program focused on training Posyandu field cadres. This preparation involved coordination with leaders of the family development group (PKK) and head of community health center, Puskesmas. The preparatory phase included: t t t t t
5SBJOJOHOFFETBTTFTTNFOU 5SBJOFSSFDSVJUNFOU 4ZMMBCVTEFWFMPQNFOU 1BSUJDJQBOU MPDBUJPOMPHJTUJDT 5SBJOJOHEFMJWFSZ
The Company also provided mentoring, monitoring, and consultation assistance for the implementation of 2014 training results. Through this program, Petrosea aimed to demonstrate that skilled Posyandu cadres would be able to improve the quality of Posyandu service and activities. Monitoring activity was complemented with extension programs, reaching to more community members to understand the importance of health and nutrition.
242
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
In 2015, monitoring and consultation activities were conducted in Posyandu in Karingau, West Balikpapan, where POSB operates, and in Samurangau Village, Legal Village, and Batukajang Village of Sopang Sub-District, where Petrosea operates its Kideco Jaya Agung project. On the other hand, the Company has continually strived to improve the Posyandu service quality.
Tahun 2015, monitoring dan konsultasi ini dilakukan di Posyandu di wilayah Kariangau Balikpapan Barat dimana POSB beroperasi dan di desa Samurangau, desa Legai dan desa Batukajang Kecamatan Batu Sopang dimana Petrosea beroperasi di proyek Kideco Jaya Agung. Di sisi lain, Perusahaan terus berusaha meningkatan pelayanan yang diberikan Posyandu dan dapat terus berjalan dengan rutin. c.
Program Kampanye ASI Eksklusif Sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 Tentang Pemberian ASI Ekslusif, Perusahaan mendukung mensukseskan program ASI eksklusif, dengan melibatkan peran serta dari pihak Puskesmas atau institusi kesehatan lainnya. Kegiatan ini diawali dengan survei penduduk mengenai pemahaman tentang ASI eksklusif. Survey dilakukan di 12 rukun tetangga di lokasi proyek dengan 55 orang responden. Tujuan survei adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman masyarakat akan pentingnya ASI eksklusif, demi menetapkan pendekatan, lingkup dan metode kampanye yang akan dilakukan.
c.
Exclusive Breastfeeding Campaign In line with Government Regulation Number 33 of 2012 regarding Exclusive Breastfeeding, the Company supported this program by engaging Puskesmas and other health units. The activity started with field community survey on exclusive breastfeeding. Conducted in 12 neighborhoods unit in project locations and received 55 respondents, the survey was to assess respondents’ knowledge on the importance of exclusive breastfeeding as basis to determine a campaign approach, scope, and method.
243
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
d.
Program Kampanye Perilaku Hidup Bersih & Sehat (PHBS) Kampanye perilaku hidup sehat yang dilakukan Perusahaan adalah untuk mendorong tumbuhnya kesadaran akan pentingnya kebiasaan yang sehat misalnya kebiasaan mencuci tangan dengan menggunakan sabun yang disebut dengan kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Petrosea terus melakukan edukasi dan sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) agar perilaku CTPS menjadi kebiasaan sehari-hari untuk mencegah masalah kesehatan seperti diare dan penyakit lainnya. Dalam program ini Perusahaan mengandeng kader PKK setempat untuk turut memberikan penyuluhan.
d.
Data Implementasi CTPS CTPS Implementation Data
Wilayah / Area Jumlah Lokasi / Number of Locations
Kelurahan Karingau, Kecamatan Balikpapan Barat Karingau Village, West Kalimantan Sub-District 13 Rukun Tetangga / 13 Neighborhood Units 420 Orang / 420 People
Jumlah Peserta / Number of Participants
Kegiatan selanjutnya berupa 'PDVT (SPVQ %JTDVTTJPO (FGD) yang diadakan dengan sekretariat Forum Kelurahan Siaga. Salah satu unit operasional Perusahaan yaitu POSB bekerjasama dengan Puskesmas Kariangau melaksanakan FGD tentang Pemberian ASI eksklusif, yang diikuti oleh 264 peserta ibu hamil, menyusui dan keluarga. Melalui program ini, diharapkan dapat diimplementasikan oleh seluruh ibu hamil dan menyusui, serta para suami yang juga berperan sangat penting untuk mendorong kaum ibu memberikan ASI eksklusif untuk buah hatinya.
The next phase was a Focus Group Discussion (FGD) organized with Kelurahan Siaga Forum. One of the Company’s operational units, POSB, collaborated with Kariangau Puskesmas to organize this FGD where 264 pregnant and lactating mothers as well as families participated. The goal of this program was to have pregnant and lactating mothers implement exclusive breastfeeding with support from their husbands, who are important actors in the support system to enable mothers to breastfeed their infants exclusively.
Untuk mendukung kegiatan di atas, Perusahaan juga mengadakan Training of Trainer (ToT) bagi kader ASI eksklusif. Tahapan kegiatan ini meliputi seleksi peserta ToT, menetapkan trainer, menetapkan silabus dan pelaksanaan kegiatan. Training diberikan oleh tenaga ahli medis terdiri dari satu dokter dan satu bidan, serta tiga nara sumber. Perusahaan berhasil menyusun dua silabus dengan judul “Mengapa Harus ASI”. ToT kader ASI eksklusif berjalan lancar, dengan diikuti oleh 15 peserta.
To support this activity, the Company also organized a Training of Trainer (ToT) for exclusive breastfeeding cadres. The phases of ToT were participant targeting, trainer recruitment, syllabus development, and implementation. The training was delivered by medical expert consisted of one doctor, one midwife, and three resource persons. The Company developed two syllabuses titled “Why Breastfeeding”. The ToT was carried out successfully with 15 participants.
Clean & Healthy Lifestyle (PHBS) Campaign Program Healthy lifestyle campaign that the Company launched was aimed to raise awareness about the importance of healthy habits, such as proper hand washing using soap, or the Hand Washing Campaign (CTPS). Petrosea consistently educates and disseminates clean and healthy lifestyle (PHBS) so that CTPS can become a part of every day lives and prevent other diseases such as diarrhea. For this program, the Company engaged local PKK facilitators to provide consultation.
Penyelenggara / Organizer
e.
Senam Bersama Petrosea berupaya untuk meningkatkan pengembangan masyarakat sekitar, serta lebih mempererat hubungan dengan pihak Perusahaan yang telah berjalan baik. Perusahaan telah mengadakan berbagai macam program, salah satunya yaitu program senam yang rutin dilakukan setiap minggu, serta memfasilitasi sekaligus sebagai FWFOUDPPSEJOBUPS kegiatan senam bersama di kecamatan Batu Sopang. Kegiatan ini dilakukan satu minggu satu kali diikuti oleh masyarakat umum di wilayah Batu Sopang. Petrosea berhadap melalui program ini, dalam pelaksaannya dapat menjadi sarana komunikasi yang efektif bagi seluruh masyarakat setempat dan Perusahaan.
Unit Kerja POSB / POSB Work Unit
e.
Group Exercise In its efforts to improve community development and to foster relationship with various elements, the Company conducted a variety of programs. One of these programs is a weekly group exercise that also facilitates and coordinates exercise with residents of Batu Sopang sub-district. Organized weekly, the activity was open for public in Batu Sopang. Through this activity, Petrosea hopes to provide effective means of communications and to bring the local residents together with the Company.
244
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
245
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Tanggung Jawab Terhadap Konsumen Responsibility Towards Customers
Bidang Pemberdayaan Ekonomi
Economic Empowerment
Kebijakan
Policy
Kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat tahun 2015 diwujudkan melalui -JWFMJIPPE 1SPHSBN, yang memberikan fokus untuk memfasilitasi pembentukan Koperasi Usaha Bersama (KUBE) sekaligus menyediakan bimbingan dan konsultasi mengenai pengelolaan koperasi. Perusahaan membantu pengurus koperasi dalam hal sosialisasi dasar-dasar koperasi, rapat pendirian koperasi dan memfasilitasi pengurusan Akta Pendirian Koperasi.
Economic empowerment in 2015 was implemented through a Livelihood Program, which focused on facilitating the establishment of Cooperative for Joint Businesses (KUBE) and providing mentoring as well as consultation on koperasi management. The Company assisted in capacity building of koperasi management in terms of basics, establishment meeting, and helped to process Koperasi Establishment Deed.
Perusahaan terus berupaya melakukan perbaikan dan pengembangan ditengah persaingan bisnis yang ketat, yaitu dengan mengutamakan kepuasan konsumen, melalui peningkatan kualitas pelayanan secara berkesinambungan. Perusahaan juga menerapkan mutu dan standar internasional dalam operasional untuk menjaga loyalitas konsumen.
The Company implements continuous enhancement and development amidst intensive business competition including by focusing on consumer satisfaction. Service quality is continuously enhanced and the Company also applies international quality and operational standards to always maintain customer loyalty.
Melanjutkan program di tahun sebelumnya, sejak tahun 2013 Petrosea terus melakukan pendampingan untuk memerkuat Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Jaya Murni yang memproduksi tempe. Pendampingan intensif diberikan dalam bentuk pelatihan dasar-dasar organisasi dan bimbingan konsultasi pelaksanaan kerja. Sampai bulan Desember 2015, omset tercatat sebesar Rp2,5 juta per bulan.
From 2013 Petrosea has also been assisting a joint business group, Jaya Murni KUBE that produces soyabean cake. Continuing the roll out of this program, the Company provided intensive assistance and train Jaya Murni in the basics of organizational skills as well as business operations. By December 2015, the monthly turnover reached IDR2.5 million per month.
Perusahaan meyakini, kepuasan konsumen adalah kunci untuk mempertahankan kemajuan usaha dan hal ini harus dipahami oleh jajaran manajemen dan seluruh karyawan melalui partisipasi dan komitmen penuh dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
The Company believes that consumer satisfaction is key to sustain business growth. This particular message is important for the management and all employees to understand and manifested through daily practices and commitment.
Pendampingan juga dilakukan pada Koperasi Sukamaju dan KUBE Sumber Bahagia I, serta KUBE Harapan Bersama. Tercatat hingga bulan Desember 2015, aset Koperasi Sukamaju mencapai Rp45.798.650 dan aset KUBE Sumber Bahagia tercatat Rp130.891.000. Sementara aset KUBE Harapan Bersama sebesar Rp38.200.000.
The Company also assisted the Sukamaju Koperasi, Sumber Bahagia I KUBE, and Harapan Bersama KUBE. As of December 2015, the assets of Sukamaju Koperasi reached IDR45,798,650 and assets of Sumber Bahagia KUBE amounted to IDR130,891,000. Meanwhile, the assets of Harapan Bersama KUBE was in the amount of IDR38,200,000.
Hubungan dengan konsumen terus dijaga, untuk memberikan keyakinan kepada konsumen mengenai upaya-upaya yang dilakukan Perusahaan dalam meningkatkan pelayanannya. Upaya tersebut diwujudkan antara lain dengan penyediaan call center, survei pelanggan dan acara temu pelanggan. Dari hasil survei dan diskusi dalam forum temu pelanggan, Petrosea dapat memperoleh data mengenai perbaikan dan peningkatan yang dapat dilakukan oleh Perusahaan demi meraih kemajuan di masa depan.
Consumer relations are also very important to be maintained to provide assurance to consumers about the Company’s efforts to improve services. To that end, the Company has set up a call center, conducts consumer survey, and organizes consumer gathering. Survey result and discussion in gathering forums provide insight for Petrosea about necessary improvement and enhancement that are important to ensure business growth in the future.
Donasi & Bantuan Rutin
Donations & Regular Assistance
Petrosea juga berkontribusi terhadap berbagai kegiatan kemasyarakatan termasuk perayaan hari besar keagamaan maupun nasional, serta kegiatan olah raga, sosial, budaya, dan kemasyarakatan lainnya, dalam bentuk donasi dan bantuan material. Perusahaan juga turut memberikan perhatian dan bantuan kepada masyarakat yang terkena musibah yang terjadi di sekitar wilayah operasional. Seperti kegiatan pasca bencana dalam bentuk penyediaan bahan kebutuhan dasar yang diperlukan para korban musibah.
Petrosea contributed donations and facilities to various community activities, including religious and national celebrations, as well as sports, social, cultural, and other communal events. The Company also has commitment to provide aid for disaster victims around operational areas. Post-disaster recovery activities and relief provision to meet the victims’ basic needs are part of the Petrosea’s commitment.
246
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
247
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS PADA 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014/ AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/ DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS' REPORT
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES TABLE OF CONTENTS Halaman/ Pages
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
DIRECTORS’ STATEMENT LETTER
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN – Pada 31 Desember 2015, 2014, dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS – As of December 31, 2015, 2014, and January 1, 2014/ December 31, 2013 and for the years ended December 31, 2015 and 2014
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
3
Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6
Notes to Consolidated Financial Statements
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/ DECEMBER 31, 2013
1 Januari 2014 *)/ 31 Desember 2013 *)/ 31 Desember/ 31 Desember/ January 1, 2014 *)/ December 31, Catatan/ December 31, December 31, Notes 2013 *) 2015 2014 *) US$ '000 US$ '000 US$ '000 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Aset keuangan lainnya Piutang usaha Pihak berelasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar nihil tahun 2015, US$ 1.300 ribu tahun 2014 dan nihil tahun 2013 Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar US$ 625 ribu tahun 2015, US$ 167 ribu tahun 2014 dan US$ 1.157 ribu tahun 2013 Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Persediaan Pajak dibayar dimuka Klaim pengembalian pajak Beban dibayar dimuka Aset lancar lainnya
ASSETS
5
65.370 1.375
57.125 1.375
6
32
7 32 8 9 10 11 12
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Investasi pada pengendalian bersama entitas Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar US$ 284.821 ribu tahun 2015, US$ 245.870 ribu tahun 2014 dan US$ 199.900 ribu tahun 2013 Goodwill Aset tidak berwujud Aset tidak lancar lainnya
53.574 1.454
8.118
7.849
26.611
41.494
69.098
65.985
311 1.313 4.416 12.906 11.903 2.914 2.784
353 486 5.012 12.246 8.788 3.333 1.593
486 569 4.745 13.750 13.318 2.086 2.539
141.187
175.503
188.589
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Other financial assets Trade accounts receivable Related parties - net of allowance for impairment losses of nil in 2015, US$ 1,300 thousand in 2014 and nil in 2013 Third parties - net of allowance for impairment losses of US$ 625 thousand in 2015, US$ 167 thousand in 2014 and US$ 1,157 thousand in 2013 Other accounts receivable Related parties Third parties Inventories Prepaid taxes Claims for tax refund Prepaid expenses Other current assets Total Curent Assets
13
7.991
9.453
16.067
14 15 16 12
269.468 781 2.073 3.868
279.315 2.132 1.329
303.479 1.107 -
NONCURRENT ASSETS Investment in jointly controlled entities Property, plant and equipment - net of accumulated depreciation of US$ 284,821 thousand in 2015, US$ 245,870 thousand in 2014 and US$ 199,900 thousand in 2013 Goodwill Intangible assets Other noncurrent assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
284.181
292.229
320.653
Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
425.368
467.732
509.242
TOTAL ASSETS
*) Disajikan kembali (Catatan 38)
*) As restated (Note 38)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
1
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/ DECEMBER 31, 2013 (Continued)
1 Januari 2014 *)/ 31 Desember 2013 *)/ 31 Desember/ 31 Desember/ January 1, 2014 *)/ December 31, Catatan/ December 31, December 31, Notes 2013 *) 2015 2014 *) US$ '000 US$ '000 US$ '000 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Utang dividen Utang pajak Beban masih harus dibayar Liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun: Utang jangka panjang - pihak berelasi Liabilitas sewa pembiayaan
LIABILITIES AND EQUITY 17 18 32
32.109
22.782
12.500
767 29.079
220 39.419
1.844 44.783
32 22 19 20
1.316 3.468 229 817 2.213
1.316 4.778 305 697 2.783
1.316 5.204 266 889 2.928
32 21
1.869 19.074
3.582 31.632
3.582 47.993
90.941
107.514
121.305
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang jangka panjang - pihak berelasi Liabilitas sewa pembiayaan Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas pajak tangguhan - bersih
CURRENT LIABILITIES Bank loans Trade accounts payable Related parties Third parties Other payables Related party Third parties Dividends payable Taxes payable Accrued expenses Current maturities of long-term liabilities: Long-term loan - related party Finance lease liabilities Total Current Liabilities NONCURRENT LIABILITIES
115.363 9.568 10.650 20.569
115.363 20.820 11.749 20.042
115.363 51.795 10.531 13.077
Long-term liabilities - net of current maturity: Long-term loan - related party Finance lease liabilities Employee benefits obligation Deferred tax liabilities - net
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
156.150
167.974
190.766
Total Noncurrent Liabilities
Jumlah Liabilitas
247.091
275.488
312.071
Total Liabilities
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 50 per saham Modal dasar - 4.034.420.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 1.008.605.000 saham Penghasilan komprehensif lain Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
32 21 30 28
1.475 143.736
1.475 158.047
1.475 162.691
EQUITY Capital stock - Rp 50 par value per share Authorized - 4,034,420,000 shares Subscribed and paid-up 1,008,605,000 shares Other comprehensive income Retained earnings Appropriated Unappropriated
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Kepentingan non-pengendali
178.179 98
192.244 -
197.171 -
Equity attributable to owners of the Company Non-controlling interests
Jumlah Ekuitas
178.277
192.244
197.171
Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
425.368
467.732
509.242
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
22
33.438 (470)
33.438 (716)
33.438 (433)
22
*) Disajikan kembali (Catatan 38)
*) As restated (Note 38)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
2
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 2015 US$ '000 PENDAPATAN BEBAN USAHA LANGSUNG LABA KOTOR
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 Catatan/ Notes
2014 *) US$ '000
206.834
23
347.968
(177.691)
24
(281.292)
DIRECT COSTS
66.676
GROSS PROFIT
29.143
REVENUES
Beban administrasi Bagian rugi bersih pengendalian bersama entitas Penghasilan bunga Beban bunga dan keuangan Kerugian dan keuntungan lain-lain - bersih Beban pajak final
(19.409)
25
(26.456)
(1.421) 969 (9.665) (7.441) (1.757)
13
(3.921) 1.881 (12.278) (3.759) (1.114)
Administration expenses Share in jointly controlled entities' net loss Interest income Interest expenses and finance charges Other gains and losses - net Final tax expense
Jumlah
(38.724)
(45.647)
Total
(RUGI) LABA SEBELUM PAJAK
(9.581)
BEBAN PAJAK - BERSIH
(3.110)
(RUGI) LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
26 27
21.029 (18.673)
28
(12.691)
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN: Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Pengukuran kembali atas program imbalan pasti Beban pajak penghasilan Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasti - setelah pajak Bagian penghasilan komprehensif lain atas pengendalian bersama entitas
400 (100)
2.356
30 28
(374) 93
300 (41)
(281) 13
-
259 Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi: Selisih kurs penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
(13)
Jumlah penghasilan komprehensif lain tahun berjalan - setelah pajak
246
(LOSS) PROFIT BEFORE TAX TAX EXPENSE - NET (LOSS) PROFIT FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME: Items that will not be reclassified subsequently to profit or loss: Remeasurement of defined benefit obligations Income tax expense Remeasurements of defiined benefit obligations - net of tax Share in other comprehensive income in jointly controlled entity
(281)
(2) (283)
Items that may be reclassified subsequently to profit or loss: Exchange differences on translating foreign currency Total other comprehensive income for the year - net of tax
JUMLAH (RUGI) LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
(12.445)
2.073
TOTAL COMPREHENSIVE (LOSS) INCOME FOR THE YEAR
(RUGI) LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan non-pengendali
(12.719) 28
2.356 -
(LOSS) PROFIT ATTRIBUTABLE TO: Owners of the Company Non-controlling Interest
Jumlah (Rugi) Laba Bersih Tahun Berjalan
(12.691)
2.356
(Loss) Profit for the Year
JUMLAH (RUGI) LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan non-pengendali
(12.473) 28
2.073 -
TOTAL COMPREHENSIVE (LOSS) INCOME ATTRIBUTABLE TO: Owners of the Company Non-controlling Interest
Jumlah (Rugi) Laba Komprehensif
(12.445)
2.073
Total Comprehensive (Loss) Income
Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa beredar
1.008.605.000
(Rugi) laba per saham dasar (dalam US$ penuh)
(0,0126)
1.008.605.000 29
0,0023
Weighted average number of outstanding common shares Basic (loss) earnings per share (in full US$)
*) Disajikan kembali (Catatan 38)
*) As restated (Note 38)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
3
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
Catatan/ Notes Saldo per 1 Januari 2014 (sebelum penyesuaian) Penyesuaian sehubungan dengan penerapan standar akuntansi baru
33.438 38
Saldo per 1 Januari 2014*) Laba bersih tahun berjalan *)
(402)
-
Saldo per 31 Desember 2014 *)
33.438
Rugi bersih tahun berjalan
-
Penghasilan komprehensif lain: Bagian penghasilan komprehensif lain atas entitas asosiasi Keuntungan atau kerugian aktuaria atas kewajiban manfaat pasti Selisih kurs penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing Jumlah (rugi) laba komprehensif Kepentingan non pengendali yang timbul dari akuisisi PT Mahaka Industri Perdana Dividen
33.438
-
22
22
Saldo per 31 Desember 2015
(402)
-
Jumlah laba komprehensif *)
Penghasilan komprehensif lain/ Other comprehensive income Selisih Pengukuran penjabaran kembali imbalan laporan pasca kerja/ keuangan/ Remeasurement Foreign currency of employee translation benefits adjustment US$ '000 US$ '000
-
-
Penghasilan komprehensif lain: *) Keuntungan atau kerugian aktuaria atas kewajiban manfaat pasti Selisih kurs penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
Dividen
Modal disetor/ Paid-up capital stock US$ '000
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
-
(281) (281) (683) -
(31)
Saldo laba/Retained earnings Ditentukan Tidak ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated US$ '000 US$ '000 1.475
(31)
-
162.694 (3)
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk/ Equity attributable to owners of the Company US$ '000 197.576 (405)
Kepentingan Nonpengendali/ Non-controlling interest US$ '000 -
Jumlah ekuitas/ Total equity US$ '000 197.576 (405)
1.475
162.691
197.171
-
197.171
-
2.356
2.356
-
2.356
-
-
-
-
(281)
-
(281)
(2)
-
-
(2)
-
(2)
(2)
-
2.356
2.073
-
2.073
-
-
(7.000)
(7.000)
-
(7.000)
(33)
1.475
-
-
158.047
192.244
(12.691)
(12.719)
28
Balance as of January 1, 2014 (before restatement) Adjustment in relation to the adoption of new accounting standards Balance as of January 1, 2014*) Profit for the year *) Other comprehensive income: *) Actuarial gain or loss on defined benefit benefitobligation obligation Exchange differences on translating foreign currency Total comprehensive income *) Dividends
192.244
Balance as of December 31, 2014 *)
(12.691)
Loss for the year
-
(41)
-
-
-
(41)
-
(41)
-
300
-
-
-
300
-
300
-
-
(13)
-
-
(13)
-
(13)
Other comprehensive income: Share in other comprehensive income of associates Actuarial gain or loss on defined benefit obligation Exchange differences on translating foreign operations
-
259
(13)
-
(12.473)
28
(12.445)
Total comprehensive (loss) income
-
-
-
-
-
-
-
-
33.438
(424)
(46)
1.475
(12.691)
(1.620) 143.736
(1.620) 178.179
70 98
70 (1.620) 178.277
Additional non-controlling interest arising from acquisition of PT Mahaka Industri Perdana Dividends Balance as of December 31, 2015
*) Disajikan kembali (Catatan 38)
*) As restated (Note 38)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
4
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
2015 US$ '000 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada karyawan Kas dihasilkan dari aktivitas operasi Penerimaan pengembalian pajak Penerimaan bunga Pembayaran penalti pajak dan lainnya Pembayaran bunga dan beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan badan Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
2014 US$ '000 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash paid to suppliers Cash paid to employees
225.496 (121.554) (39.853)
366.723 (198.044) (53.453)
64.089
115.226
Cash generated from operations activities
4.718 1.258 (541) (11.353) (12.184)
3.316 1.553 (1.936) (11.938) (15.318)
Receipt of tax refunds Interest received Payment of other taxes and penalties Payment of interest and finance charges Payment of income taxes
45.987
90.903
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI 27 (1.420) (38.928)
Net Cash Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of property, plant and equipment Acquisitions of intangible assets Acquisitions of subsidiary Acquisitions of property, plant and equipment Proceeds from sale of an investment in a jointly controlled entity
Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tidak berwujud Akuisisi entitas anak Pembelian aset tetap Hasil penjualan investasi pada pengendalian bersama entitas
59 (259) (994) (39.863)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(41.057)
(38.677)
Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang bank Penerimaan dari transaksi jual dan sewa-balik Pembayaran dividen Pembayaran utang bank Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan
51.997 7.128 (1.696) (42.737) (31.418)
10.246 (6.650) (47.577)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loan Proceeds from sale and leaseback transaction Dividends paid Payment of bank loan Payment of finance lease liabilities
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(16.726)
(43.981)
Net Cash Used in Financing Activities
(PENURUNAN) KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(11.796)
8.245
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
65.370
57.125
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
53.574
65.370
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
-
1.644
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
NET (DECREASE) INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
5
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 1.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
UMUM a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a.
Establishment and General Information
PT Petrosea Tbk ("Perusahaan") didirikan berdasarkan Akta Notaris Djojo Muljadi, LLM No. 75, Notaris di Jakarta tertanggal 21 Pebruari 1972, berdasarkan ketentuan Undang-Undang Penanaman Modal Asing tahun 1967. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. Y.A.5/51/17 tanggal 30 Nopember 1972 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 96 tanggal 7 Desember 1972. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir anggaran dasar Perusahaan berdasarkan Akta Notaris No. 28 tertanggal 18 Mei 2015 yang dibuat oleh Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan beberapa pasal dalam anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perubahan tersebut telah disetujui ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHUAH.01.03-0932780 tanggal 19 Mei 2015.
PT Petrosea Tbk (the Company) was established under Notarial Deed No. 75, dated February 21, 1972, of Djojo Muljadi, LLM, Public Notary in Jakarta, within the framework of the Foreign Capital Investment Law of 1967. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice in his decision letter No.Y.A.5/51/17, dated November 30, 1972, and was published in State Gazette No. 96, dated December 7, 1972. The articles of association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 28, dated May 18, 2015 of Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Public notary in Jakarta, concerning the change in several article of the Company’s article of association to conform with the Indonesia Finance Service Authority (OJK) regulations. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under his decision letter No. AHUAH.01.03-0932780 dated May 19, 2015.
Kantor pusat Perusahaan berada di Jl. Boulevard Bintaro Jaya Blok B7/A6 Sektor VII, CBD Bintaro Jaya, Tangerang Selatan dan memiliki kantor pendukung di Tanjung Batu dan Jl. Sultan Hasanuddin RT. 01 Kariangau, Balikpapan Barat, Kalimantan Timur.
The Company’s head office is located at Jl. Boulevard Bintaro Jaya Blok B7/A6 Sektor VII, CBD Bintaro Jaya, South Tangerang and its support offices are located in Tanjung Batu and Jl. Sultan Hasanuddin RT. 01 Kariangau, Balikpapan Barat, East Kalimantan.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang rekayasa, konstruksi, pertambangan dan jasa lainnya. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1972.
In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the scope of its activities is mainly to engage in engineering, construction, mining and other services. The Company started its commercial operations in 1972.
Perusahaan dan entitas anak (“Grup”) mempunyai 2.537 karyawan (termasuk 686 karyawan tidak tetap) dan 3.189 karyawan (termasuk 339 karyawan tidak tetap) masingmasing pada 31 Desember 2015 dan 2014.
The Company and its subsidiaries (the “Group”) had total number of employees of 2,537 (including 686 non-permanent employees) and 3,189 (including 339 nonpermanent employees) as of December 31, 2015 and 2014, respectively.
Berdasarkan surat No. 31/V/PMDN/2009 dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tanggal 23 Juni 2009, status Perusahaan berubah menjadi penanaman modal dalam negeri efektif mulai tanggal tersebut. Sejak tanggal 6 Juli 2009, Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha PT Indika Energy Tbk (Catatan 22).
Based on letter No. 31/V/PMDN/2009 of Investment Coordinating Board (BKPM) dated June 23, 2009, the Company’s status is changed to a domestic capital investment effective from such date. Starting July 6, 2009, the Company is one of the group of companies owned by PT Indika Energy Tbk (Note 22).
6
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Susunan pengurus Perusahaan berdasarkan Akta Notaris No. 60 tanggal 20 April 2015, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta adalah sebagai berikut:
b.
The Company’s management based on Notarial Deed No. 60, dated April 20, 2015 of Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Public notary in Jakarta, consists of the following:
Presiden Komisaris Komisaris Independen
: :
M. Arsjad Rasjid P.M. Simon Felix Sembiring Maringan Purba Sibarani Retina Rosabai Richard M. Harjani
Komisaris
:
Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Independen Direktur
: : : :
Richard Bruce Ness Ilda Harmyn Johanes Ispurnawan Mochamad Kurnia Ariawan David Edward Adams Rusdiawan
Komite Audit Ketua Anggota
: :
Maringan Purba Sibarani Eddy Junaedy Danu Rajiv Khrisna
Entitas Anak yang Dikonsolidasikan
b.
Perusahaan secara langsung dan tidak langsung memiliki lebih dari 50% saham entitas anak berikut:
Entitas Anak/ Subsidiary
Domisili/ Domicile
Jenis Usaha/ Nature of Business
President Commissioner Independent Commissioners Commissioners President Director Vice President Director Independent Director Directors
Audit Committee Chairman Members
Consolidated Subsidiaries The Company has direct and indirect ownership interest of more than 50% in the following subsidiaries:
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Tahun Operasi Komersial/ Start of Commercial Operations
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Elimination 31 December/December 31, 2015 2014 US$ ’000 US$ ’000
Kepemilikan langsung/ Direct ownership PTP Investments Pte. Ltd. (PTPI)
Singapura/ Singapore
Investasi/Investment
PT Petrosea Kalimantan (PTPK)
Balikpapan
PT POSB Infrastructure Kalimantan (PTPIK)
Balikpapan
Perdagangan dan jasa kontraktor/Trading and contractor Pengelolaan pelabuhan khusus/Special port management
100%
Tidak aktif/Dormant
738
897
39
42
99,80%
Dalam tahap pengembangan/ Under development stage
99,80%
2015
1.651
182
51,25%
1994
669
690
Kepemilikan tidak langsung melalui entitas anak/ Indirect ownership through subsidiary PT Mahaka Industri Perdana (MIP) melalui/ through PTPIK
Jakarta
Perdagangan dan jasa/ Trading and service
Pada tanggal 6 Agustus 2015, Perusahaan melalui entitas anak, PTPIK, telah mengakuisisi 51,25% saham dari MIP, yang berdomisili di Jakarta. Akuisisi dilakukan untuk memperkuat lini bisnis Perusahaan. Goodwill yang timbul dari transaksi akuisisi ini sebesar US$ 781 ribu.
7
On August 6, 2015, the Company through its subsidiary, PTPIK, has acquired 51.25% shares of MIP, a company domiciled in Jakarta. Acquisition is done to strengthen the Company’s business lines. Goodwill arising from the acquisition amounted to US$ 781 thousand.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan c.
2.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Penawaran Umum Efek Group
c.
Pada tanggal 21 Mei 1990, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum perdana atas 4,5 juta saham dari 13,5 juta saham yang ditempatkan dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Selanjutnya, Perusahaan menerbitkan saham bonus dengan perbandingan 1:1 pada bulan Nopember 1994, saham bonus dengan perbandingan 9:10 pada bulan Maret 1998 dan melakukan pemecahan saham pada tahun 1998, sehingga jumlah saham diterbitkan meningkat menjadi 102,6 juta saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham.
On May 21, 1990, the Company obtained an effective statement to offer 4.5 million of the 13.5 million issued shares to the public in Initial Public Offering with a par value of Rp 1,000 per share. Since then, a 1:1 share bonus in November 1994, a 9:10 share bonus in March 1998 and a stock split in 1998 have resulted in an increase of issued shares to 102.6 million with a par value of Rp 500 per share.
Pada tahun 2009, Perusahaan mengurangi jumlah saham beredar melalui pembelian kembali saham sebanyak 1.739.500 lembar.
In 2009, the Company reduced its issued capital stock by 1,739,500 shares through the share buyback.
Pada bulan Pebruari 2012, Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal saham dari semula sebesar Rp 500 menjadi sebesar Rp 50 per saham, sehingga jumlah modal ditempatkan dan disetor meningkat dari 100.860.500 lembar saham menjadi 1.008.605.000 lembar saham.
In February 2012, the Company changed the par value from Rp 500 to Rp 50 per share, thus increasing the number of issued and paid-up capital stocks from 100,860,500 shares to 1,008,605,000 shares.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh saham Perusahaan, masing-masing sebanyak 1.008.605.000 saham, tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Catatan 22).
As of December 31, 2015 and 2014, all the Company’s shares of 1,008,605,000 shares are listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) (Note 22).
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (”PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (”ISAK”) a.
Public Offering of Shares of the Group
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015.
8
2.
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”) a.
Standards effective in the current year In the current year, the Group adopted the following new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on January 1, 2015.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan •
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan
•
PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements
Amandemen terhadap PSAK 1 memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah namanya menjadi “laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain”. Amandemen terhadap PSAK 1 mempertahankan opsi untuk menyajikan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain baik sebagai suatu laporan tunggal atau disajikan dalam dua laporan terpisah tetapi berturut-turut. Namun, amandemen terhadap PSAK 1, mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
The amendments to PSAK 1 introduce new terminology for the statement of comprehensive income. Under the amendments to PSAK 1, the statement of comprehensive income is renamed as a “statement of profit or loss and other comprehensive income”. The amendments to PSAK 1 retain the option to present profit or loss and other comprehensive income in either a single statement or in two separate but consecutive statements. However, the amendments to PSAK 1, require additional disclosures to be made in the other comprehensive income section such that items of other comprehensive income are grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (2) items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met.
Amandemen ini telah diterapkan secara retrospektif, dan oleh karena itu penyajian pos penghasilan komprehensif lain telah dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan tersebut.
The amendments have been applied retrospectively, and hence the presentation of items of other comprehensive income has been modified to reflect the changes.
Amandemen PSAK 1 juga relevan terhadap Grup mengenai jika laporan posisi keuangan pada posisi awal periode terdekat sebelumnya (laporan posisi keuangan ketiga) dan catatan terkait harus disajikan. Amandemen menjelaskan bahwa laporan posisi keuangan ketiga diharuskan jika a) suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif, atau penyajian kembali retrospektif atau reklasifikasi dari pos-pos dalam laporan keuangannya, dan b) penerapan penyajian kembali retrospektif atau reklasifikasi mempunyai pengaruh material atas informasi dalam laporan posisi keuangan ketiga. Amandemen menjelaskan bahwa catatan terkait tidak perlu disajikan dalam laporan posisi keuangan ketiga.
Also relevant to the Group is the amendment to PSAK 1 regarding when a statement of financial position as of the beginning of the preceding period (third statement of financial position) and the related notes are required to be presented. The amendments specify that a third statement of financial position is required when a) an entity applies an accounting policy retrospectively, or makes a retrospective restatement or reclassification of items in its financial statements, and b) the retrospective application, restatement or reclassification has a material effect on the information in the third statement of financial position. The amendments specify that related notes are not required to accompany the third statement of financial position.
9
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja, yang menghasilkan pengaruh material pada informasi dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013. Sesuai dengan amandemen terhadap PSAK 1, Grup telah menyajikan laporan posisi keuangan konsolidasian ketiga pada tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 tanpa catatan yang terkait kecuali persyaratan pengungkapan dari PSAK 25, Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan sebagaimana dirinci di bawah ini (Catatan 38).
•
•
PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri
In the current year, the Group has applied PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefit, which has resulted in material effects on the information in the consolidated statement of financial position as of January 1, 2014/ December 31, 2013. In accordance with the amendments to PSAK 1, the Group has presented a third consolidated statement of financial position as of January 1, 2014/December 31, 2013 without the related notes except for the disclosure requirements of PSAK 25, Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors as detailed below (Note 38). •
PSAK 4 (revised 2013), Financial Statements
Separate
PSAK 4 (revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” telah diubah namanya menjadi PSAK 4 (revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri” yang menjadi suatu standar yang mengatur laporan keuangan tersendiri. Panduan yang telah ada untuk laporan keuangan tersendiri tetap tidak diubah.
PSAK 4 (revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements” has been renamed PSAK 4 (revised 2013), “Separate Financial Statements” which continues to be a standard dealing solely with separate financial statements. The existing guidance for separate financial statements remains unchanged.
Penerapan PSAK 4 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The application of PSAK 4 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
•
PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures
PSAK 15 (revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi” telah diubah namanya menjadi PSAK 15 (revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Ruang lingkup standar revisi diperluas untuk mencakup entitas yang merupakan investor dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas investee.
PSAK 15 (revised 2009), “Investments in Associates” has been renamed PSAK 15 (revised 2013), “Investments in Associates and Joint Ventures”. The scope of the revised standard was expanded to cover entities that are investors with joint control of, or significant influence over, an investee.
Penerapan PSAK 15 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The application of PSAK 15 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
10
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan •
•
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja
•
PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits
Amandemen terhadap PSAK 24 atas akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor yang diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain agar supaya aset atau liabilitas pensiun bersih diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian mencerminkan jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program. Selanjutnya, biaya bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK 24 versi sebelumnya digantikan dengan nilai ”bunga neto” berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2013) yang dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto.
The amendments to PSAK 24 change the accounting for defined benefit plans and termination benefits. The most significant change relates to the accounting for changes in defined benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the ’corridor approach’ permitted under the previous version of PSAK 24 and accelerate the recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognised immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognised in the consolidated statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit or surplus. Furthermore, the interest cost and expected return on plan assets used in the previous version of PSAK 24 are replaced with a “net interest” amount under PSAK 24 (revised 2013) which is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset.
Perubahan ini berdampak pada jumlah yang diakui dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun-tahun sebelumnya. Selanjutnya PSAK 24 (revisi 2013), memperkenalkan perubahan tertentu dalam penyajian biaya manfaat pensiun termasuk pengungkapan yang lebih luas.
These changes have had an impact on the amounts recognized in profit or loss and other comprehensive income in prior years. In addition, PSAK 24 (revised 2013) introduces certain changes in the presentation of the defined benefit cost including more extensive disclosures.
Ketentuan transisi yang spesifik berlaku untuk penerapan pertama kali atas PSAK 24 (revisi 2013). Grup menerapkan ketentuan transisi yang relevan dan menyajikan kembali jumlah-jumlah komparatif atas dasar retrospektif (Catatan 38).
Specific transitional provisions are applicable to first-time application of PSAK 24 (revised 2013). The Group has applied the relevant transitional provisions and restated the comparative amounts on a retrospective basis (Note 38).
PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan
•
Amandemen terhadap PSAK 46: (1) menghilangkan pengaturan tentang pajak final yang sebelumnya termasuk dalam ruang lingkup standar, dan (2) menetapkan praduga yang dapat dibantah bahwa jumlah tercatat properti investasi yang diukur menggunakan model nilai wajar dalam PSAK 13, Properti Investasi akan dipulihkan sepenuhnya melalui penjualan.
11
•
PSAK 46 (revised 2014), Income Taxes The amendments to PSAK 46: (1) remove references to final tax which was previously scoped in the standard; and (2) establish a rebuttable presumption that the carrying amount of an investment property measured using the fair value model in PSAK 13, Investment Property will be recovered entirely through sale.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
•
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Berdasarkan amandemen tersebut, kecuali praduga yang dapat dibantah, pengukuran liabilitas pajak tangguhan atau aset pajak tangguhan yang disyaratkan untuk mencerminkan konsekuensi pajak dari pemulihan jumlah tercatat properti investasi melalui penjualan. Praduga penjualan ini dapat dibantah jika properti investasi dapat disusutkan dan investasi properti dimiliki dalam model bisnis yang bertujuan untuk mengonsumsi secara substantial seluruh manfaat ekonomis atas investasi properti dari waktu ke waktu, dari pada melalui penjualan.
Under the amendments, unless the presumption is rebutted, the measurement of the deferred tax liability or deferred tax asset is required to reflect the tax consequences of recovering the carrying amount of the investment property through sale. The “sale” presumption is rebutted if the investment property is depreciable and the investment property is held within a business model whose objective is to consume substantially all of the economic benefits embodied in the investment property over time, rather than through sale.
Penerapan PSAK 46 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, selain reklasifikasi atas pajak final (Catatan 38).
The application of PSAK 46 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements, except on the reclassification of final tax (Note 38).
PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan nilai Aset PSAK 48 telah diubah untuk memasukkan persyaratan dari PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar.
•
•
•
PSAK 48 has been amended incorporate the requirements PSAK 68, Fair Value Measurement.
Penerapan PSAK 48 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. •
PSAK 50 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian
PSAK 48 (revised 2014), Impairment of Assets to of
The application of PSAK 48 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements. •
•
PSAK 50 (revised 2014), Financial Instruments: Presentation
Amandemen terhadap PSAK 50 mengklarifikasi penerapan tentang persyaratan saling hapus. Secara khusus, amandemen tersebut mengklarifikasi arti dari “saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus” dan “realisasi dan penyelesaian secara simultan”. Amandemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa pajak penghasilan yang terkait dengan distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas dan biaya transaksi dicatat sesuai dengan PSAK 46 (revisi 2014).
The amendments to PSAK 50 clarify existing application issues relating to the offsetting requirements. Specifically, the amendments clarify the meaning of “currently has a legal enforceable right of set-off” and “simultaneous realization and settlement.” The amendments also clarify that income tax on distributions to holders of an equity instrument and transaction costs of an equity transaction should be accounted for in accordance with PSAK 46 (revised 2014).
Amandemen ini mengharuskan penerapan secara retrospektif. Grup tidak mempunyai perjanjian saling hapus, penerapan amandemen tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlahjumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The amendments require retrospective application. As the Group does not have any offsetting arrangements in place, the application of the amendments has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
12
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan •
•
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
•
PSAK 55 (revised 2014), Financial Instruments: Recognition and Measurement
Amandemen terhadap PSAK 55 memberikan panduan persyaratan untuk menghentikan akuntansi lindung nilai ketika derivatif ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dinovasi berdasarkan keadaan tertentu. Amandemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa setiap perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan sebagai suatu instrumen lindung nilai akibat dari novasi termasuk dalam penilaian dan pengukuran dari efektivitas lindung nilai. Selanjutnya, amandemen tersebut mengklarifikasi akuntansi dari derivatif melekat dalam hal reklasifikasi aset keuangan keluar dari kategori nilai wajar melalui laba rugi – lihat pembahasan dalam ISAK 26.
The amendments to PSAK 55 provide relief from the requirement to discontinue hedge accounting when a derivative designated as a hedging instrument is novated under certain circumstances. The amendments also clarify that any change to the fair value of the derivative designated as a hedging instrument arising from the novation should be included in the assessment and measurement of hedge effectiveness. Further, the amendments clarify the accounting for embedded derivatives in the case of a reclassification of a financial asset out of the “fair value through profit or loss” category – see discussion in ISAK 26.
Standar ini juga diubah untuk memasukkan persyaratan dari PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar.
This standard is also amended to incorporate the requirements of PSAK 68, Fair Value Measurement.
Penerapan PSAK 55 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian
The application of PSAK 55 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan Amandemen terhadap PSAK 60 menambahkan persyaratan pengungkapan transaksi termasuk pengalihan aset keuangan. Amandemen ini dimaksudkan untuk memberikan transparansi yang lebih besar terkait eksposur risiko jika aset keuangan dialihkan tetapi entitas yang mengalihkan tetap memilih keterlibatan berkelanjutan atas aset tersebut. Amandemen tersebut juga mensyaratkan pengungkapan jika aset keuangan dialihkan tidak merata sepanjang periode. Selanjutnya, entitas disyaratkan untuk mengungkapkan tentang hak saling hapus dan pengaturan terkait (sebagai contoh persyaratan penyerahan jaminan) untuk instrumen keuangan berdasarkan perjanjian menyelesaikan secara neto yang dapat dipaksakan dan perjanjian serupa.
13
•
PSAK 60 (revised 2014), Financial Instruments: Disclosures The amendments to PSAK 60 increase the disclosure requirements for transactions involving transfers of financial assets. These amendments are intended to provide greater transparency around risk exposures when a financial asset is transferred but the transferor retains some level of continuing exposure in the asset. The amendments also require disclosures where transfers of financial assets are not evenly distributed throughout the period. Further, entities are required to disclose information about rights of offset and related arrangements (such as collateral posting requirements) for financial instruments under an enforceable master netting agreement or similar arrangement.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Amandemen ini diterapkan secara retrospektif. Grup tidak mempunyai pengaturan saling hapus, penerapan amandemen tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlahjumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
•
PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian
The amendments have been applied retrospectively. As the Group does not have any offsetting arrangements in place, the application of the amendments has had no material impact on the disclosures or the amounts recognized in consolidated financial statements. •
PSAK 65, Statements
Consolidated
Financial
PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, yang mengatur laporan keuangan konsolidasian, dan ISAK 7, Konsolidasian – Entitas Bertujuan Khusus.
PSAK 65 replaces the part of PSAK 4 (Revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements, that deals with consolidated financial statements, and ISAK 7, Consolidation – Special Purpose Entities.
Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya satu dasar untuk konsolidasian bagi seluruh entitas, dan dasarnya adalah pengendalian.
Under PSAK 65, there is only one basis for consolidation for all entities, and that basis is control.
Definisi pengendalian yang lebih tegas dan diperluas termasuk tiga elemen: (a) kekuasaan atas investee; (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan (c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. Sebelumnya, definisi pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut.
A more robust definition of control has been developed that includes three elements: (a) power over an investee; (b) exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee; and (c) ability to use its power over the investee to affect the amount of the investor’s returns. Previously, control was defined as the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities.
PSAK 65 juga menambahkan pedoman penerapan untuk membantu dalam penilaian apakah investor mengendalikan investee dalam skenario yang kompleks.
PSAK 65 also adds an application guidance to assist in assessing whether an investor controls an investee in complex scenarios.
PSAK 65 mensyaratkan investor menilai kembali apakah investor tersebut mempunyai pengendalian atas investee pada saat ketentuan transisi, dan mensyaratkan penerapan pernyataan ini secara retrospektif.
PSAK 65 requires investors to reassess whether or not they have control over the investees on transition, and requires retrospective application.
Penerapan PSAK 65 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The application of PSAK 65 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
14
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan •
•
•
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
PSAK 66, Pengaturan Bersama
•
PSAK 66, Joint Arrangements
PSAK 66 menggantikan PSAK 12, Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama.
PSAK 66 replaces PSAK 12, Interest in Joint Ventures.
PSAK 66 mengatur bagaimana suatu pengaturan bersama harus diklasifikasikan dimana dua atau lebih pihak mempunyai pengendalian bersama. Berdasarkan PSAK 66, pengaturan bersama diklasifikasikan sebagai operasi bersama atau ventura bersama, tergantung pada hak dan kewajiban dari pihak-pihak dalam pengaturan bersama dengan mempertimbangkan struktur dan bentuk hukum pengaturan, persyaratan yang disetujui oleh para pihak dalam pengaturan kontraktual dan, jika relevan, fakta dan keadaan lain. Sebaliknya berdasarkan PSAK 12, terdapat tiga jenis pengaturan bersama: pengendalian bersama entitas, pengendalian bersama aset dan pengendalian bersama operasi. Klasifikasi pengaturan bersama berdasarkan PSAK 12 adalah terutama ditentukan berdasarkan bentuk hukum dari perjanjian.
PSAK 66 deals with how a joint arrangement should be classified where two or more parties have joint control. Under PSAK 66, joint arrangements are classified as joint operations or joint ventures, depending on the rights and obligations of the parties to the joint arrangements by considering the structure, the legal form of the arrangements, the contractual terms agreed by parties to the arrangement, and, when relevant, other facts and circumstances. In contrast, under PSAK 12, there are three types of joint arrangements: jointly controlled entities, jointly controlled assets and jointly controlled operations. The classification of joint arrangements under PSAK 12 was primarily determined based on the legal form of the arrangement.
Pilihan kebijakan akuntansi metode konsolidasi proposional yang ada untuk pengendalian bersama entitas telah dihapuskan. Ventura bersama berdasarkan PSAK 66 disyaratkan untuk dicatat dengan menggunakan akuntansi metode ekuitas.
The existing policy choice of proportionate consolidation for jointly controlled entities has been eliminated. Joint ventures under PSAK 66 are required to be accounted for using the equity method of accounting.
Penerapan PSAK 66 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The application of PSAK 66 has no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
PSAK 67, Pengungkapan dalam Entitas Lain
Kepentingan
•
PSAK 67, Disclosures of Interests in Other Entities
PSAK 67 adalah standar pengungkapan baru dan berlaku untuk entitas yang mempunyai kepentingan dalam entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi atau entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi.
PSAK 67 is a new disclosure standard and is applicable to entities that have interests in subsidiaries, joint arrangements, associates or unconsolidated structured entities.
Pada umumnya, penerapan PSAK 67, memberikan tambahan pengungkapan yang lebih luas atas laporan keuangan konsolidasian lihat Catatan 1b dan 13.
In general, the application of PSAK 67, has resulted in more extensive disclosures in the consolidated financial statements as stated in Notes 1b and 13.
PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar
•
PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pospos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar.
15
PSAK 68, Fair Value Measurements PSAK 68 establishes a single source of guidance for fair value measurements and disclosures about fair value measurements. The standard does not change the requirements regarding which items should be measured or disclosed at fair value.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
•
b.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
PSAK 68 mendefiniskan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka dasar atas pengukuran nilai wajar, dan mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar.
PSAK 68 defines fair value, establishes a framework for measuring fair value, and requires disclosure about fair value measurements.
Ruang lingkup PSAK 68 adalah luas; Standar tersebut berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos instrumen non-keuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengijinkan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu.
The scope of PSAK 68 is broad; it applies to both financial instrument items and non-financial instrument items for which other PSAK require or permit fair value measurements and disclosures about fair value measurements, except in specified circumstances.
PSAK 68 mengharuskan penerapan secara prospektif sejak 1 Januari 2015.
PSAK 68 requires prospective application from January 1, 2015.
Selain itu, ketentuan transisi khusus diberikan kepada entitas sehingga entitas tidak perlu menerapkan persyaratan pengungkapan yang ditetapkan dalam standar ini dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal dari standar. Sesuai dengan ketentuan transisi ini, Grup tidak membuat pengungkapan baru yang disyaratkan oleh PSAK 68. Selain pengungkapan tambahan, penerapan PSAK 68 tidak berdampak material atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
In addition, specific transitional provisions were given to entities such that they need not apply the disclosure requirements set out in this standard in comparative information provided for periods before the initial application of this standard. In accordance with these transitional provisions, the Group has not made any new disclosures required by PSAK. Other than the additional disclosures, the application of PSAK 68 has not had any material impact on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat
•
ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivatives
Amandemen terhadap ISAK 26 mengklarifikasi akuntansi derivatif melekat dalam hal reklasifikasi aset keuangan keluar dari kategori nilai wajar melalui laba rugi.
The amendments to ISAK 26 clarify the accounting for embedded derivatives in the case of a reclassification of a financial asset out of the “fair value through profit or loss” category.
Penerapan amandemen ISAK 26 tidak memiliki pengaruh yang material terhadap jumlah yang diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian Grup.
The application of this amendment to ISAK 26 has not had any material impact on the amounts recognized in the consolidated financial statements of the Group.
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan
b.
Standards and interpretations issued not yet adopted
Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
Standard and improvements to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with early application permitted as are follows:
Standar • PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk.
Standard • PSAK 110 (revised 2015): Accounting for Sukuk,
16
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan Penyesuaian • PSAK 5: Segmen Operasi, • PSAK 7: Pengungkapan Berelasi, • PSAK 13: Properti Investasi, • PSAK 16: Aset Tetap, • • • • •
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Pihak-pihak
• •
PSAK 19: PSAK Aset Takberwujud, PSAK 22: Kombinasi Bisnis, PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan, PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham dan PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar.
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara retrospektif yaitu: • •
• • •
•
Improvements • PSAK 5: Operating Segments, • PSAK 7: Related Party Disclosures,
• • • • •
Amendments to standards and interpretation which are effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with retrospective application are as follows:
PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri, PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja,
•
PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi dan
•
ISAK 30: Pungutan.
•
Amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, yang diterapkan secara prospektif yaitu:
•
•
•
PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi,
•
•
PSAK 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi dan PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama.
•
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi.
17
PSAK 4: Separate Financial Statements about Equity Method in Separate Financial Statements, PSAK 15: Investment in Associates and Joint Venture about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, PSAK 24: Employee Benefits about Defined Benefit Plans: Employee Contributions, PSAK 65: Consolidation Financial Statements about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, PSAK 67: Disclosures of Interest in Other Entities about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, and ISAK 30: Levies.
The amendments to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with amendments to be applied prospectively are as follows:
•
•
PSAK 13: Investment Property, PSAK 16: Property, Plant and Equipment, PSAK 19: Intangible Assets, PSAK 22: Business Combination, PSAK 25: Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors, PSAK 53: Share-based Payments, and PSAK 68: Fair Value Measurement.
•
PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization, PSAK 19: Intangible Asset about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization, and PSAK 66: Joint Arrangements about Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operation.
Amendments to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with early application permitted are amendments to PSAK 1: Presentation of Financial Statements about Disclosure Initiative and ISAK 31, Scope Interpretation of PSAK 13: Investment Property.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
3.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK 69: Agrikultur dan amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif.
Standard and amendment to standard effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with early application permitted are PSAK 69: Agriculture and amendments to PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Agriculture: Bearer Plants.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, dampak dari standar dan interpretasi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian tidak dapat diketahui atau diestimasi oleh manajemen.
As of the issuance date of the consolidated financial statements, the effect of adoption of these standards and interpretations on the consolidated financial statements is not known nor reasonably estimable by management.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN
AKUNTANSI
YANG
Pernyataan Kepatuhan
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Dasar Penyusunan
Statement of Compliance The consolidated financial statements of the Group have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These consolidated financial statements are not intended to present the financial position, financial performance and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
b.
Basis of Preparation
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun menggunakan dasar akrual. Dasar pengukurannya menggunakan biaya historis, kecuali beberapa akun tertentu yang menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Dollar Amerika Serikat (US$).
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The measurement basis used is historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies for those accounts. The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the U.S. Dollar (US$).
Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa.
Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for goods and services.
18
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran, terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengestimasi nilai wajar aset atau liabilitas, Grup memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas, jika pelaku pasar memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Nilai wajar untuk tujuan pengukuran dan/atau pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30, dan pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto dalam PSAK 14 dan nilai pakai dalam PSAK 48.
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date, regardless of whether that price is directly observable or estimated using another valuation technique. In estimating the fair value of an asset or a liability, the Group takes into account the characteristics the asset or a liability if market participants would take those characteristics into account when pricing the asset or liability at the measurement date. Fair value for measurement and/or disclosure purposes in these consolidated financial statements is determined on such a basis, except for, leasing transactions that are within the scope of PSAK 30, and measurements that have some similarities to fair value but are not fair value, such as net realizable value in PSAK 14 or value in use in PSAK 48.
Selain itu, untuk tujuan pelaporan keuangan, pengukuran nilai wajar dikategorikan ke Level 1, 2 atau 3 berdasarkan tingkat input untuk pengukuran nilai wajar yang dapat diobservasi dan signifikansi input pada pengukuran nilai wajar secara keseluruhan, yang digambarkan sebagai berikut:
In addition, for financial reporting purposes, fair value measurements are categorized into Level 1, 2 or 3 based on the degree to which the inputs to the fair value measurements are observable and the significance of the inputs to the fair value measurement in its entirety, which are described as follows:
Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran;
Input Level 2 adalah input, selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1, yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung; dan Input Level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Dasar Konsolidasian
19
Level 3 inputs are unobservable inputs for the asset or liability.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. c.
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan dan entitas anak (termasuk entitas terstruktur). Pengendalian tercapai dimana Perusahaan memiliki kekuasaan atas investee; eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor.
Level 1 inputs are quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities that the entity can access at the measurement date; Level 2 inputs are inputs, other than quoted prices included within Level 1, which are observable for the asset or liability, either directly or indirectly; and
Basis of Consolidation The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities (including structured entities) controlled by the Company and its subsidiaries. Control is achieved where the Company has the power over the investee; is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee; and has the ability to use its power to affect its returns.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Perusahaan menilai kembali apakah entitas tersebut adalah investee jika fakta dan keadaan yang mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian yang disebutkan di atas.
The Company reassesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control listed above.
Ketika Perusahaan memiliki kurang dari hak suara mayoritas di-investee, ia memiliki kekuasaan atas investee ketika hak suara investor cukup untuk memberinya kemampuan praktis untuk mengarahkan aktivitas relevan secara sepihak. Perusahaan mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah hak suara Perusahaan cukup untuk memberikan Perusahaan kekuasaan, termasuk (i) ukuran kepemilikan hak suara Perusahaan relatif terhadap ukuran dan penyebaran kepemilikan pemilik hak suara lain; (ii) hak suara potensial yang dimiliki oleh Perusahaan, pemegang suara lain atau pihak lain; (iii) hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain; dan (iv) setiap fakta dan keadaan tambahan apapun mengindikasikan bahwa Perusahaan memiliki, atau tidak memiliki, kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas yang relevan pada saat keputusan perlu dibuat, termasuk pola suara pemilikan dalam RUPS sebelumnya.
When the Company has less than a majority of the voting rights of an investee, it has power over the investee when the voting rights are sufficient to give it the practical ability to direct the relevant activities of the investee unilaterally. The Company considers all relevant facts and circumstances in assessing whether or not the Company’s voting rights in an investee are sufficient to give it power, including (i) the size of the Company’s holding of voting rights relative to the size and dispersion of holding of the other vote holders; (ii) potential voting rights held by the Company, other vote holders or other parties; (iii) rights arising from other contractual arrangements; and (iv) any additional facts and circumstances that indicate that the Company has, or does not have, the current ability to direct the relevant activities at the time that decisions need to be made, including voting patterns at previous shareholders’ meetings.
Konsolidasi entitas anak dimulai ketika Perusahaan memperoleh pengendalian atas entitas anak dan akan dihentikan ketika Perusahaan kehilangan pengendalian pada entitas anak. Secara khusus, pendapatan dan beban entitas anak diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasian dan penghasilan komprehensif lain dari tanggal diperolehnya pengendalian Perusahaan sampai tanggal ketika Perusahaan berhenti untuk mengendalikan entitas anak.
Consolidation of a subsidiary begins when the Company obtains control over the subsidiary and ceases when the Company loses control of the subsidiary. Specifically, income and expense of a subsidiary acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income from the date the Company gains control until the date when the Company ceases to control the subsidiary.
Laba rugi dan setiap komponen penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan untuk kepentingan nonpengendali. Perusahaan juga mengatribusikan total laba komprehensif entitas anak kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit.
Profit or loss and each component of other comprehensive income are attributed to the owners of the Company and to the noncontrolling interest. Total comprehensive income of subsidiaries is attributed to the owners of the Company and the noncontrolling interest even if this results in the non-controlling interest having a deficit balance.
Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup.
When necessary, adjustment are made to the financial statements of subsidiaries to bring their accounting policies in line with the Group’s accounting policies.
20
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Seluruh aset dan liabilitas dalam intra kelompok usaha, ekuitas, pendapatan, biaya dan arus kas yang berkaitan dengan transaksi dalam kelompok usaha dieliminasi secara penuh pada saat konsolidasian.
All intragroup assets and liabilities, equity, income, expenses and cash flows relating to transactions between members of the Group are eliminated in full on consolidation.
Perubahan kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian Grup atas entitas anak dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jumlah tercatat dari kepemilikan Grup dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan kepentingan relatifnya dalam entitas anak. Selisih antara jumlah tercatat kepentingan nonpengendali yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang dibayar atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan dengan pemilik entitas induk.
Changes in the Group’s ownership interest in subsidiaries that do not result in the Group losing control over the subsidiaries are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Group’s interest and the non-controlling interest are adjusted to reflect the changes in their relative interest in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interest are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to owners of the Company.
Ketika Grup kehilangan pengendalian pada entitas anak, keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) agregat nilai wajar pembayaran yang diterima dan nilai wajar sisa kepemilikan (retained interest) dan (ii) jumlah tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill), dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali. Seluruh jumlah yang diakui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan entitas anak yang dicatat seolah-olah Grup telah melepaskan secara langsung aset atau liabilitas terkait entitas anak (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer ke kategori lain dari ekuitas sebagaimana ditentukan / diizinkan oleh standar akuntansi yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal untuk akuntansi berikutnya dalam PSAK 55, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, ketika berlaku, biaya perolehan pada saat pengakuan awal dari investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama.
When the Group losses control of a subsidiary, a gain or loss is recognized in profit or loss and is calculated as the difference between (i) the aggregate of the fair value of the consideration received and the fair value of any retained interest and (ii) the previous carrying amount of the assets (including goodwill), and liabilities of the subsidiary and any non-controlling interest. All amounts previously recognized in other comprehensive income in relation to that subsidiary are accounted for as if the Group had directly disposed of the related assets or liabilities of the subsidiary (i.e. reclassified to profit or loss or transferred to another category of equity as specified/permitted by applicable accounting standards). The fair value of any investment retained in the former subsidiary at the date when control is lost is regarded as the fair value on initial recognition for subsequent accounting under PSAK 55, Financial Instruments: Recognition and Measurement or, when applicable, the cost on initial recognition of an investment in an associate or a jointly controlled entity.
Kombinasi Bisnis
d.
Akuisisi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biayabiaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya.
21
Business Combinations Acquisitions of businesses are accounted for using the acquisition method. The consideration transferred in a business combination is measured at fair value, which is calculated as the sum of the acquisitiondate fair values of the assets transferred by the Group, liabilities incurred by the Group to the former owners of the acquiree, and the equity interests issued by the Group in exchange for control of the acquiree. Acquisition related costs are recognized in profit or loss as incurred.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan.
At the acquisition date, the identifiable assets acquired and the liabilities assumed are recognized at their fair value except for certain assets and liabilities that are measured in accordance with the relevant standards.
Goodwill diukur sebagai selisih lebih dari nilai gabungan dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan non-pengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi (jika ada) atas jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih pada tanggal akuisisi. Jika, setelah penilaian kembali, jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih pada tanggal akuisisi melebihi jumlah imbalan yang dialihkan, jumlah dari setiap kepentingan non pengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi (jika ada), selisih lebih diakui segera dalam laba rugi sebagai pembelian dengan diskon.
Goodwill is measured as the excess of the sum of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interests in the acquiree, and the fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquire (if any) over the net of the acquisition-date amounts of the identifiable assets acquired and the liabilities assumed. If, after the reassessment, the net of the acquisition-date amounts of the identifiable assets acquired and liabilities assumed exceeds the sum of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interests in the acquiree and the fair value of the acquirer’s previously held interest in the acquiree (if any), the excess is recognized immediately in profit or loss as a bargain purchase option.
Kepentingan non-pengendali yang menyajikan bagian kepemilikan dan memberikan mereka hak atas bagian proposional dari aset neto entitas dalam hal terjadi likuidasi pada awalnya diukur baik pada nilai wajar ataupun pada bagian proporsional kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan dasar pengukuran dilakukan atas dasar transaksi. Kepentingan nonpengendali jenis lain diukur pada nilai wajar atau, jika berlaku, pada dasar pengukuran lain yang ditentukan oleh standar akuntansi lain.
Non-controlling interests that are present ownership interests and entitle their holders to a proportionate share of the entity’s net assets in the event of liquidation may be initially measured either at fair value or at the non-controlling interests’ proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. The choice of measurement basis is made on a transaction-by-transaction basis. Other types of non-controlling interests are measured at fair value or, when applicable, on the basis specified in another accounting standard.
Bila imbalan yang dialihkan oleh Grup dalam suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan kontinjen (contingent consideration arrangement), imbalan kontinjen tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis.
When the consideration transferred by the Group in a business combination includes assets or liabilities resulting from a contingent consideration arrangement, the contingent consideration is measured at its acquisitiondate fair value and included as part of the consideration transferred in a business combination.
Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait terhadap goodwill. Penyesuaian periode pengukuran adalah penyesuaian yang berasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama periode pengukuran (yang tidak melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi.
Changes in the fair value of the contingent consideration that qualify as measurement period adjustments are adjusted retrospectively, with corresponding adjustments against goodwill. Measurement period adjustments are adjustments that arise from additional information obtained during the measurement period (which can not exceed one year from the acquisition date) about facts and circumstances that existed at the acquisition date.
22
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Akuntansi selanjutnya atas perubahan dalam nilai wajar dari imbalan kontinjen yang tidak memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontinjen tersebut diklasifikasikan. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali pada tanggal setelah tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya dicatat dalam ekuitas. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas diukur kembali setelah tanggal pelaporan sesuai dengan standar akuntansi yang relevan dengan mengakui keuntungan atau kerugian terkait dalam laba rugi atau dalam penghasilan komprehensif lain.
The subsequent accounting for changes in the fair value of the contingent consideration that do not qualify as measurement period adjustments depends on how the contingent consideration is classified. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured at subsequent reporting dates and its subsequent settlement is accounted for within equity. Contingent consideration that is classified as an asset or liability is remeasured subsequent to reporting dates in accordance with the relevant accounting standards, as appropriate, with the corresponding gain or loss being recognized in profit or loss or in other comprehensive income.
Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugian dihasilkan, jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum tanggal akuisisi yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi dimana perlakuan tersebut akan sesuai jika kepemilikan tersebut dilepas/dijual.
When a business combination is achieved in stages, the Group’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date and the resulting gain or loss, if any, is recognized in profit or loss. Amounts arising from interests in the acquiree prior to the acquisition date that have previously been recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss where such treatment would be appropriate if that interests were disposed of.
Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.
If the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. Those provisional amounts are adjusted during the measurement period, or additional assets or liabilities are recognized, to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date that, if known, would have affected the amount recognized as of that date.
Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing Dalam penyusunan laporan keuangan setiap entitas individual grup, transaksi dalam mata uang asing selain mata uang fungsional entitas (mata uang asing) diakui pada kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap akhir perode pelaporan, pos moneter dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Pos nonmoneter diukur dalam biaya historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali.
23
e.
Foreign Currency Translation
Transactions
and
In preparing the financial statements of each individual group entity, transactions in currencies other than the entity’s functional currency (foreign currencies) are recognized at the rates of exchange prevailing at the dates of the transactions. At the end of each reporting period, monetary items denominated in foreign currencies are retranslated at the rates prevailing at that date. Nonmonetary items that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are not retranslated.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Selisih kurs atas pos moneter diakui dalam laba rugi pada periode saat terjadinya kecuali untuk:
Exchange differences on monetary items are recognized in profit or loss in the period in which they arise except for:
Selisih kurs atas pinjaman valuta asing yang berkaitan dengan aset dalam konstruksi untuk penggunaan yang produktif di masa depan, termasuk dalam biaya perolehan aset tersebut ketika dianggap sebagai penyesuaian atas biaya bunga atas pinjaman valuta asing. Selisih kurs atas transaksi yang ditetapkan untuk tujuan lindung nilai risiko valuta asing tertentu. Selisih kurs atas pos moneter piutang atau utang pada kegiatan dalam valuta asing yang penyelesaiannya tidak direncanakan atau tidak mungkin terjadi (membentuk bagian dari investasi bersih dalam kegiatan usaha luar negeri), yang pada awalnya diakui pada penghasilan komprehensif lain dan direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi pada pembayaran kembali pos moneter.
Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas dari PTPK dan PTPIK dijabarkan ke dalam U.S. Dollar dengan menggunakan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan. Pos penghasilan dan beban dijabarkan menggunakan kurs rata-rata untuk periode tersebut, kecuali kurs berfluktuasi secara signifikan selama periode tersebut, dalam hal ini kurs yang berlaku pada tanggal transaksi yang digunakan. Selisih kurs yang timbul diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan diakumulasi dalam ekuitas (dan diatribusikan pada kepentingan nonpengendali).
Transaksi Pihak-pihak Berelasi
Exchange differences on foreign currency borrowing relating to assets under construction for future productive use, which are included in the cost of those assets when they are regarded as an adjustment to interest costs on those foreign currency borrowing. Exchange differences on transaction entered into in order to hedge certain foreign currency risks. Exchange differences on monetary items receivable from or payable to a foreign currency operation for which settlement is neither planned nor likely to occur (therefore forming part of the net investment in the foreign operation), which are recognized initially in other comprehensive income and reclassified from equity to profit or loss on repayment of the monetary items.
For the purposes of presenting these consolidated financial statements, the assets and liabilities of PTPK and PTPIK are translated into U.S. Dollar using exchange rates prevailing at the end of each reporting period. Income and expense items are translated at the average exchange rates for the period, unless exchange rates fluctuate significantly during that period, in which case the exchange rates at the dates of the transactions are used. Exchange differences arising, if any, are recognized in other comprehensive income and accumulated in equity (and attributed to non-controlling interests as appropriate). f.
Transactions with Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor):
A related party is a person or entity that is related to the Group (the reporting entity):
a.
a.
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
A person or a close member of that person’s family is related to the reporting entity if that person:
i.
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama entitas pelapor;
i.
has control or joint control over the reporting entity;
ii.
memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau
ii.
has significant influence over the reporting entity; or
iii.
personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
iii.
is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
24
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan b.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b.
An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:
i.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
i.
The entity, and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
ii.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
ii.
One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
iii.
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iii.
Both entities are joint ventures of the same third party.
iv.
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
iv.
One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
v.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
v.
The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
vi.
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vi.
The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).
Seluruh transaksi signifikan yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
Aset Keuangan
g.
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
25
Financial Assets All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the timeframe established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Group’s financial assets are classified as loans and receivables.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Kas dan setara kas, kecuali kas, piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”. Pinjaman yang diberikan dan piutang yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.
Cash and cash equivalents, except cash on hand, receivable from customers and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment.
Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Interest is recognized by applying the effective interest method, except for shortterm receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti obyektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Financial assets, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.
26
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Bukti obyektif penurunan nilai atas pinjaman yang diberikan dan piutang termasuk sebagai berikut:
Objective evidence of impairment on loans and receivables could include:
•
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
•
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
•
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
•
default or delinquency in interest or principal payments; or
•
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
•
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti obyektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company’s past experiences of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan nilai tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in profit or loss.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized.
27
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Group derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when the Group transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Group neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Group recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Group continues to recognize the financial asset and also recognize a collateralized borrowing for the proceeds received.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
h.
Financial Liabilities Instruments
and
Equity
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sebagai liabilitas keuangan atau ekuitas sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Group are classified as either financial liabilities or as equity in accordance with the substance of the contractual arrangements and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Grup setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Company after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Company are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas keuangan diamortisasi
Financial liabilities at amortized cost
pada
biaya
perolehan
Liabilitas keuangan meliputi utang usaha dan lainnya, utang bank dan pinjaman lainnya, pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
28
Financial liabilities, which include trade and other payables, bank loan and other borrowings, are initially measured at fair value, net of transaction costs, and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
The Group derecognizes financial liabilities when, and only when, the Group’s obligations are discharged, cancelled or expires. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.
Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
i.
Aset dan liabilitas keuangan Grup saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika hanya jika:
Netting of Financial Assets and Financial Liabilities The Group only offsets financial assets and liabilities and presents the net amount in the consolidated statement of financial position where it:
•
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
•
currently has a legal enforceable right to set off the recognized amount; and
•
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
•
intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Kas dan Setara Kas
j.
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Aset Keuangan Lainnya
For cash flow presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement. k.
Rekening bank yang dibatasi penggunaannya dengan jangka waktu penempatan kurang dari satu tahun sejak tanggal penempatan disajikan sebagai aset keuangan lainnya. Investasi pada Ventura bersama
29
Other Financial Assets Restricted cash in bank with maturities of less than one year from the date of placement are presented as other financial assets.
l.
Ventura bersama adalah pengaturan bersama yang para pihaknya memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset neto dari pengaturan tersebut. Pengendalian bersama adalah persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian atas suatu pengaturan, yang ada hanya ketika keputusan tentang aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan dengan suara bulat dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian.
Cash and Cash Equivalents
Investment in Joint Ventures A joint venture is a joint arrangement whereby the parties that have joint control of the arrangements have rights to the net assets of the joint arrangement. Joint control is the contractually agreed sharing of control of an arrangement, which exists only when decisions about the relevant activities require unanimous consent of the parties sharing control.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas ventura bersama digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasian dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58, Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Dengan metode ekuitas, investasi pada entitas ventura bersama diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Grup atas laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dari entitas ventura bersama yang terjadi setelah perolehan. Ketika bagian Grup atas kerugian entitas ventura bersama melebihi kepentingan Grup pada entitas ventura bersama (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, yang secara substansi, membentuk bagian dari investasi bersih Grup dalam entitas ventura bersama). Grup menghentikan pengakuan bagiannya atas kerugian selanjutnya. Kerugian selanjutnya diakui hanya apabila Grup mempunyai kewajiban bersifat hukum atau konstruktif atau melakukan pembayaran atas nama entitas ventura bersama.
The results of operations and assets and liabilities of joint ventures is incorporated in these consolidated financial statements using the equity method of accounting, except when the investment is classified as held for sale, in which case, it is accounted for in accordance with PSAK 58, Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations. Under the equity method, an investment in a joint venture is initially recognized in the consolidated statement of financial position at cost and adjusted thereafter to recognize the Group’s share of the profit or loss and other comprehensive income of the joint venture. When the Group’s share of losses of a joint venture exceeds the Group’s interest in that joint venture (which includes any long-term interests that, in substance, form part of the Group’s net investment in the joint venture) the Group discontinues recognizing it’s share of further losses. Additional losses are recognized only to the extent that the Group has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the joint venture.
Investasi pada entitas ventura bersama dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dari tanggal pada saat investee menjadi entitas ventura bersama. Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Grup atas nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen dari entitas ventura bersama yang diakui pada tanggal akuisisi, diakui sebagai goodwill. Goodwill termasuk dalam jumlah tercatat investasi, dan diuji penurunan nilai sebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihan dari kepemilikan Grup dari nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya perolehan investasi, sesudah pengujian kembali segera diakui di dalam laba rugi pada periode di mana investasinya diperoleh.
An investmet in a joint venture is accounted for using the equity method from the date on which the investee becomes a joint venture. Any excess of the cost of acquisition over the Group’s share of the net fair value of identifiable assets, liabilities and contingent liabilities of the a joint venture recognized at the date of acquisition, is recognized as goodwill, which is included within the carrying amount of the investment. Any excess of the Group’s share of the net fair value of the identifiable assets, liabilities and contingent liabilities over the cost of acquisition, after reassessment, is recognized immediately in profit or loss in the period in which the investment is acquired.
Persyaratan dalam PSAK 55, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, diterapkan untuk menentukan apakah perlu untuk mengakui setiap penurunan nilai sehubungan dengan investasi pada entitas ventura bersama. Jika perlu, jumlah tercatat investasi yang tersisa (termasuk goodwill) diuji penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48, Penurunan Nilai Aset, sebagai suatu aset tunggal dengan membandingkan antara jumlah terpulihkan (mana yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya pelepasan) dengan jumlah tercatatnya. Rugi penurunan nilai yang diakui pada keadaan tersebut tidak dialokasikan pada setiap aset yang membentuk bagian dari nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi. Setiap pembalikan dari penurunan nilai diakui sesuai dengan PSAK 48 sepanjang jumlah terpulihkan dari investasi tersebut kemudian meningkat.
The requirements of PSAK 55, Financial Instruments: Recognition and Measurement, are applied to determine whether it is necessary to recognize any impairment loss with respect to the Group’s investment in joint venture. When necessary, the entire carrying amount of the investment (including goodwill) is tested for impairment in accordance with PSAK 48, Impairment of Assets, as a single asset by comparing its recoverable amount (higher of value in use and fair value less costs to sell) with its carrying amount. Any impairment loss recognized forms part of the carrying amount of the investment. Any reversal of that impairment loss is recognized in accordance with PSAK 48 to the extent that the recoverable amount of the investment subsequently increases.
30
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Grup menghentikan penggunaan metode ekuitas dari tanggal ketika investasinya berhenti menjadi investasi pada ventura bersama atau ketika investasi diklasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual. Ketika Grup mempertahankan kepentingan dalam ventura bersama terdahulu dan sisa kepentingan adalah aset keuangan, Grup mengukur setiap sisa kepentingan pada nilai wajar pada tanggal tersebut dan nilai wajar dianggap sebagai nilai wajarnya pada saat pengakuan awal sesuai dengan PSAK 55. Selisih antara jumlah tercatat ventura bersama pada tanggal metode ekuitas dihentikan penggunaannya, dan nilai wajar setiap investasi yang tersisa dan setiap hasil dari pelepasan bagian kepentingan dalam ventura bersama termasuk dalam penentuan keuntungan atau kerugian pelepasan dari ventura bersama. Selanjutnya, Grup mencatat seluruh jumlah yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan entitas asosiasi atau ventura bersama tersebut dengan menggunakan dasar perlakuan yang sama dengan yang disyaratkan jika ventura bersama telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas yang terkait. Oleh karena itu, jika keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain oleh ventura bersama akan direklasifikasi ke laba rugi pada saat pelepasan dari aset atau liabilitas terkait, Grup mereklasifikasi laba rugi dari ekuitas ke laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi) ventura bersama ketika metode ekuitas dihentikan penggunaannya.
The Group discontinues the use of the equity method from the date when the investment ceases to be a joint venture, or when the investment is classified as held for sale. When the Group retains an interest in the former joint venture and the retained interest is a financial asset, the Group measures any retained investment at fair value at that date and the fair value is regarded as its fair value on initial recognition in accordance with PSAK 55. The difference between the carrying amount of joint venture at the date the equity method was discontinued, and the fair value of any retained interest and any proceeds from disposing of a part interest in joint venture is included in the determination of the gain or loss on disposal of the joint venture. In addition, the Group accounts for all amounts previously recognized in other comprehensive income in relation to that joint venture on the same basis as would be required if that joint venture had directly disposed of the related assets or liabilities. Therefore, if a gain or loss previously recognized in other comprehensive income by that joint venture would be reclassified to profit or loss on the disposal of the related assets or liabilities, the Group reclassifies the gain or loss from equity to profit or loss (as a reclassification adjustment) when the equity method is discontinued.
Grup melanjutkan penerapan metode ekuitas jika investasi pada ventura bersama menjadi investasi pada entitas asosiasi. Tidak terdapat pengukuran kembali ke nilai wajar pada saat perubahan kepentingan.
The Group continues to use the equity method when an investment in a joint venture becomes an investmet in an associate. There is no remeasurement to fair value upon such changes in ownership interests.
Jika Grup mengurangi bagian kepemilikan pada ventura bersama tetapi Grup tetap menerapkan metode ekuitas, Grup mereklasifikasi ke laba rugi proporsi keuntungan yang telah diakui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan pengurangan bagian kepemilikan (jika keuntungan atau kerugian tersebut akan direklasifikasi ke laba rugi atas pelepasan aset atau liabilitas yang terkait).
When the Group reduces its ownership interest in a joint venture but the Group continues to use the equity method, the Group reclassifies to profit or loss the proportion of the gain that had previously been recognized in other comprehensive income relating to that reduction in ownership interest (if that gain or loss would be reclassified to profit or loss on the disposal of the related assets or liabilities).
Ketika Grup melakukan transaksi dengan entitas asosiasi atau ventura bersama dari Grup, keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi dengan entitas asosiasi atau ventura bersama diakui dalam laporan keuangan konsolidasian Grup hanya sepanjang kepemilikan dalam entitas asosiasi atau ventura bersama yang tidak terkait dengan Grup.
When a Group entity transacts with an associate or a joint venture of the Group, profits and losses resulting from the transactions with the associate or joint venture are recognized in the Group’s consolidated financial statements only to the extent of its interest in the associate or joint venture that are not related to the Group.
31
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Kepemilikan dalam Operasi Bersama
m. Interest in Joint Operations
Operasi bersama adalah pengaturan bersama yang mengatur bahwa para pihak yang memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset dan kewajiban terhadap liabilitas terkait dengan pengaturan tersebut. Pengendalian bersama adalah persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian atas suatu pengaturan yang ada hanya ketika keputusan mengenai aktivitas relevan mensyaratkan suara bulat dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian.
A joint operation is a joint arrangement whereby the parties that have joint control of the arrangement have rights to the assets, and obligations for the liabilities, relating to the arrangement. Joint control is the contractually agreed sharing of control of an arrangement, which exists only when decisions about the relevant activities require unanimous consent of the parties sharing control.
Ketika entitas Grup melakukan kegiatan berdasarkan operasi bersama, Grup sebagai operator bersama mengakui hal berikut terkait dengan kepentingannya dalam operasi bersama:
When a group entity undertakes its activities under joint operations, the Group as a joint operator recognises in relation to its interest in a joint operation:
• • •
• •
Aset, mencakup bagiannya atas setiap aset yang dimiliki bersama. Liabilitas, mencakup bagiannya atas liabilitas yang terjadi bersama. Pendapatan dari penjualan bagiannya atas ouput yang dihasilkan dari operasi bersama.
•
Bagiannya atas pendapatan dari penjualan output oleh operasi bersama; dan Beban, mencakup bagiannya atas setiap beban yang terjadi secara bersama-sama.
•
• •
•
Its assets, including its share of any assets held jointly. Its liabilities, including its share of any liabilities incurred jointly. Its revenue from the sale of its share of the output arising from the joint operation. Its share of the revenue from the sale of the output by the joint operation;and Its expenses, including its share of any expenses incurred jointly.
Grup mencatat aset, liabilitas, pendapatan dan beban terkait dengan kepentingannya dalam operasi bersama sesuai dengan PSAK yang dapat diterapkan untuk aset, liabilitas, pendapatan dan beban tertentu.
The Group accounts for the assets, liabilities, revenues and expenses relating to its interest in a joint operation in accordance with the PSAKs applicable to the particular assets, liabilities, revenues and expenses.
Ketika entitas Grup melakukan transaksi dengan operasi bersama yang entitas Grup tersebut bertindak sebagai salah satu operator bersamanya (seperti penjualan atau kontribusi aset), Grup melakukan transaksi dengan pihak lain dalam operasi bersama dan, dengan demikian, operator bersama mengakui keuntungan dan kerugian yang dihasilkan dari transaksi diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian Grup tersebut hanya sebatas kepentingan para pihak lain dalam operasi bersama
When a group entity transacts with a joint operation in which a group entity is a joint operator (such as a sale or contribution of assets), the Group is considered to be conducting the transaction with the other parties to the joint operation, and gains and losses resulting from the transactions are recognised in the Group’s consolidated financial statements only to the extent of other parties’ interests in the joint operation.
Ketika entitas Grup melakukan transaksi dengan operasi bersama yang entiitas tersebut bertindak sebagai salah satu operator bersamanya (seperti pembelian aset), Grup tidak mengakui bagian keuntungan dan kerugiannya sampai Grup menjual kembali aset tersebut kepada pihak ketiga.
When a group entity transacts with a joint operation in which a group entity is a joint operator (such as a purchase of assets), the Group does not recognise its share of the gains and losses until it resells those assets to a third party.
32
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Persediaan
n.
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Penyisihan untuk persediaan usang dan yang pergerakannya lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. Beban Dibayar Dimuka
Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method. The provision for obsolete and slow moving inventories is determined on the basis of estimated future usage of individual inventory items. o.
Beban dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. Aset Tetap - Pemilikan Langsung
Inventories
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
p.
Property, Plant and Equipment - Direct Acquisitions
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Property, plant and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is recognized so as to write-off the cost of assets less residual values using the straight-line method based on their estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Gedung dan perbaikan gedung Alat berat, peralatan dan kendaraan Perabotan dan perlengkapan
8 - 20 4 - 12 4-5
Buildings and improvements Plant, equipment and vehicles Furniture and fixtures
Beberapa komponen dari alat berat, peralatan dan kendaraan disusutkan atas dasar penggunaan jam kerja selama taksiran umur operasi komponen tersebut.
Certain components of plant, equipment, and vehicles are depreciated using hourly utilization basis over the estimated total components operating life.
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri.
Assets held under finance leases are depreciated over their expected useful lives on the same basis as owned assets.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
33
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of maintenance and repairs is charged to profit or loss as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying amounts are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in profit or loss.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost which includes borrowing costs during construction on debts incurred to finance the construction. Construction in progress is transferred to the respective property, plant and equipment account when completed and ready for use.
Goodwill
q.
Goodwill
Goodwill timbul atas akuisisi dari suatu bisnis yang dicatat pada biaya perolehan yang ditetapkan pada tanggal akuisisi dari bisnis tersebut (lihat Catatan 3d diatas) dikurangi akumulasi penurunan nilai, jika ada.
Goodwill arising on an acquisition of a business is carried at cost as established at the date of acquisition of the business (see Note 3d above) less accumulated impairment losses, if any.
Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas dari Grup (atau kelompok unit penghasil kas) yang diperkirakan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill diuji penurunan nilainya setiap tahun, atau lebih sering jika terdapat indikasi bahwa unit penghasil kas tersebut mungkin mengalami penurunan nilai. Jika jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan pertama kali untuk mengurangi jumlah tercatat atas setiap goodwill yang dialokasikan pada unit penghasil kas dan kemudian ke aset lain dari unit penghasil kas secara prorata berdasarkan jumlah tercatat dari setiap aset dalam unit penghasil kas tersebut. Setiap kerugian penurunan nilai goodwill diakui secara langsung dalam laba rugi pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
For the purpose of impairment testing, goodwill is allocated to each of the Group’s cash-generating units (or group of cashgenerating units) expected to benefit from the synergies of the combination. A cashgenerating unit to which goodwill has been allocated is tested for impairment annually, or more frequently when there is an indication that the unit may be impaired. If the recoverable amount of the cash-generating unit is less than its carrying amount, the impairment loss is allocated first to reduce the carrying amount of any goodwill allocated to the unit and then to the other assets of the unit pro-rata on the basis of the carrying amount of each asset in the unit. Any impairment loss for goodwill is recognized directly in profit or loss in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. An impairment loss recognized for goodwill is not reversed in subsequent periods.
34
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Pada pelepasan unit penghasil kas yang relevan, jumlah yang dapat diatribusikan dari goodwill termasuk dalam penentuan laba rugi atas pelepasan.
On disposal of the relevant cash-generating unit, the attributable amount of goodwill is included in the determination of the profit or loss on disposal.
Kebijakan Grup atas goodwill yang timbul dari akuisisi ventura bersama dijelaskan pada Catatan 3l.
The Group’s policy for goodwill arising on the acquisition of a joint venture is described in Note 3l.
Aset Tidak Berwujud
r.
Intangible Assets
Aset takberwujud diamortisasi selama 4 tahun dengan menggunakan metode garis lurus.
Intangible assets is amortized over 4 years using the straight-line method.
Estimasi masa manfaat dan metode amortisasi ditelaah pada setiap akhir periode laporan keuangan dan pengaruh perubahan estimasi diperhitungkan secara prospektif.
The estimated useful life and amortization method are reviewed at the end of each annual reporting period, with the effect of any changes in estimate being accounted for on a prospective basis.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan kecuali Goodwill
s.
Impairment of Except Goodwill
Non-financial
Assets
Pada tanggal pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At reporting dates, the Group reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Group estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.
Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset for which the estimates of future cash flows have not been adjusted.
Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
If the recoverable amount of the non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3g, penurunan nilai untuk goodwill dijelaskan dalam Catatan 3p.
Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 3g, while impairment for goodwill is discussed in Note 3p.
35
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Sewa
t.
Leases
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Sebagai Lessee
As Lessee
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Grup yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai liabilitas sewa pembiayaan.
Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Group at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the consolidated statements of financial position as a finance lease obligations.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
Jual dan Sewa-balik
Sale and Leaseback
Aset yang dijual berdasarkan transaksi jual dan sewa balik diperlakukan sebagai berikut:
Assets sold under a sale and leaseback transaction are accounted for as follows:
Jika transaksi jual dan sewa-balik menghasilkan sewa pembiayaan, selisih lebih hasil penjualan dari nilai tercatat aset ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa.
If the sale and leaseback transaction results in a finance lease, any excess of sales proceeds over the carrying amount of the asset is deferred and amortized over the lease term.
36
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Jika transaksi jual dan sewa-balik merupakan sewa operasi dan jelas bahwa transaksi tersebut terjadi pada nilai wajar, maka laba atau rugi harus diakui segera. Jika harga jual di bawah nilai wajar, maka laba atau rugi harus diakui segera, kecuali rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa di masa depan yang lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut harus ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan pembayaran sewa selama perkiraan periode penggunaan aset. Jika harga jual di atas nilai wajar, selisih lebih dari nilai wajar tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama perkiraan periode penggunaan aset.
If the sale and leaseback transaction results in an operating lease, and it is clear that the transaction is established at fair value, any profit or loss is recognized immediately. If the sale price is below fair value, any profit or loss is recognized immediately except that, if the loss is compensated for by future lease payments at below market price, it shall be deferred and amortized in proportion to the lease payments over the period for which the asset is expected to be used. If the sale price is above fair value, the excess over fair value is deferred and amortized over the period for which the asset is expected to be used.
Untuk sewa operasi, jika nilai wajar aset pada saat transaksi jual dan sewa-balik lebih rendah daripada nilai tercatatnya, rugi sebesar selisih antara nilai tercatat dan nilai wajar harus diakui segera.
For operating leases, if the fair value at the time of a sale and leaseback transaction is less than the carrying amount of the asset, a loss equal to the amount of the difference between the carrying amount and fair value is recognized immediately.
Untuk sewa pembiayaan, penyesuaian seperti di atas tidak diperlukan kecuali jika telah terjadi penurunan nilai. Dalam hal ini, jumlah tercatat berkurang menjadi jumlah yang dapat dipulihkan.
For finance leases, no such adjustment is necessary unless there has been an impairment in value, in which case the carrying amount is reduced to recoverable amount.
Provisi
u.
Provisions
Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Grup diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Group will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.
37
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Pengakuan Pendapatan dan Beban
v.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan jasa
Service revenue
Pendapatan jasa mencakup penerimaan dari pemberian jasa penambangan, jasa konstruksi pertambangan dimana penagihannya berdasarkan biaya aktual ditambah marjin keuntungan tertentu, penerimaan dari sewa peralatan, gudang dan fasilitas lainnya, dan jasajasa lainnya yang diberikan kepada pelanggan. Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan.
Service revenue includes fees from mining services, mining construction services wherein billing is based on cost plus certain profit margin, revenue from rental of equipment, warehouse and other facilities, and other services provided to clients. Service revenue is recognized when the service is rendered.
Pendapatan dividen
Dividend revenue
Pendapatan dividen dari investasi diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.
Dividend revenue from investments is recognized when the shareholders’ rights to receive payment has been established.
Pendapatan bunga
Interest revenue
Pendapatan bunga di akru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terutang dan tingkat bunga yang berlaku.
Interest revenue is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.
Beban
Expenses
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized when incurred.
Imbalan Pasca Kerja
w. Employee Benefits
Imbalan Pasca Kerja
Post-employment benefits
Grup memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Grup sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
The Group provides defined postemployment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding of benefits has been made by the Group to this benefit plan.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit, dengan penilaian aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, perubahan dampak batas atas aset (jika ada) dan dari imbal hasil atas aset program (tidak termasuk bunga), yang tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan konsolidasian yang dibebankan atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain tercermin dalam komponen lain di ekuitas dan tidak akan direklas ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi pada periode amandemen program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto pada awal periode imbalan pasti dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut:
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method, with actuarial valuations being carried out at the end of each annual reporting period. Remeasurement, comprising actuarial gains and losses, the effect of the changes to the asset ceiling (if applicable) and the return on plan assets (excluding interest), is reflected immediately in the consolidated statement of financial position with a charge or credit recognised in other comprehensive income in the period in which they occur. Remeasurement recognised in other comprehensive income is reflected in other components of equity and will not be reclassified to profit or loss. Past service cost is recognised in profit or loss in the period of a plan amendment. Net interest is calculated by applying the discount rate at the beginning of the period to the net defined benefit liability or asset. Defined benefit costs are categorised as follows:
38
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
•
Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian kurtailmen dan penyelesaian)
•
• •
Beban atau pendapatan bunga neto Pengukuran kembali
• •
Service cost (including current service cost, past service cost, as well as gains and losses on curtailments and settlements). Net interest expense or income. Remeasurement.
Grup menyajikan dua komponen pertama dari biaya imbalan pasti di laba rugi, Keuntungan dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu.
The Group presents the first two components of defined benefit costs in profit or loss. Curtailment gains and losses are accounted for as past service costs.
Liabilitas imbalan pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan defisit aktual dalam program imbalan pasti Grup.
The retirement benefit obligation recognised in the consolidated statement of financial position represents the actual deficit in the Group’s defined benefit plans.
Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Other long-term benefits
Perhitungan imbalan kerja jangka panjang ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian aktuarial diakui langsung pada tahun yang bersangkutan.
The cost of providing long-term benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. Past service cost and actuarial gains or losses are recognized immediately in profit or loss.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan kerja jangka panjang lainnya di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini kewajiban imbalan kerja pasti.
The long-term employee benefits obligation recognized in the consolidated statements of financial position represents the present value of the defined benefit obligation.
Pajak Penghasilan
x.
Income Tax
Pajak saat terutang berdasarkan laba kena pajak untuk suatu tahun. Laba kena pajak berbeda dari laba sebelum pajak seperti yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain karena pos pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan pada tahun berbeda dan pos-pos yang tidak pernah dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan.
The tax currently payable is based on taxable profit to the year. Taxable profit differs from profit before tax as reported in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income because of items of income or expense that are taxable or deductible in other years and items that are never taxable or deductible.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the period computed using prevailing tax rates.
Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak yang digunakan dalam perhitungan laba kena pajak. Liabilitas pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan
Deferred tax is recognized on temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities in the consolidated financial statements and the corresponding tax bases used in the computation of taxable profit. Deferred tax liabilities are generally recognized for all taxable temporary differences. Deferred tax assets are generally recognized for all deductible temporary differences to the extent that is probable that taxable profits will be available against which those deductible temporary differences can be utilized. Such deferred tax assets and
39
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
temporer timbul dari pengakuan awal (bukan kombinasi bisnis) dari aset dan liabilitas suatu transaksi yang tidak mempengaruhi laba kena pajak atau laba akuntansi. Selain itu, liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal goodwill.
liabilities are not recognized if the temporary differences arises from the initial recognition (other than in a business combination) of assets and liabilities in a transaction that affects neither the taxable profit nor the accounting profit. In addition, deferred tax liabilities are not recognized if the temporary differences arises from the initial recognition of goodwill.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Group expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi atau yang timbul dari akuntansi awal kombinasi bisnis. Dalam kombinasi bisnis, pengaruh pajak termasuk dalam akuntansi kombinasi bisnis.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss, or where they arise from the initial accounting for a business combination. In the case of a business combination, the tax effect is included in the accounting for the business combination.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas entitas kena pajak yang sama atau entitas kena pajak yang berbeda yang memiliki intensi untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diharapkan untuk diselesaikan atau dipulihkan.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities when there is an intention to settle its current tax assets and current tax liabilities on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously, in each future period in which significant amounts of deferred tax liabilities or assets are expected to be settled or recovered.
40
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Laba per Saham
y.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by dividing profit attributable to the owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Informasi Segmen
z.
Segment Information
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Grup yang secara regular ditelaah oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.
Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performance.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of an entity:
a)
yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
a)
that engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);
b)
hasil operasinya ditelaah secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b)
whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and
c)
tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
c)
for which discrete financial information is available.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka menghasilkan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi terfokus pada kategori dari setiap produk. 4.
Earnings per Share
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
DAN
Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of its performance is more specifically focused on the category of each product. 4.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 3, direksi diwajibkan untuk membuat penilaian, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktorfaktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
In the application of the Group accounting policies, which are described in Note 3, the directors are required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan.
The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
41
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi
Critical Judgments in Applying Accounting Policies
Dalam membuat suatu proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan pada Catatan 3, manajemen tidak membuat pertimbangan kritikal yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, bagian dari estimasi yang dibahas dibawah ini.
In the process of applying the accounting policies described in Note 3, management has not made any critical judgement that has significant impact on the amounts recognized in the consolidated financial statements, apart from those involving estimates, which are dealt with below.
Sumber Utama Estimasi Ketidakpastian
Key Sources of Uncertainty Estimation
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam keuangan tahun depan dijelaskan dibawah ini:
The key assumptions concerning future and other key sources of uncertainty estimation at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:
Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Impairment Loss on Loans and Receivables
Grup menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya.
The Group assesses its loans and receivables for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to whether there is an objective evidence that loss event has occurred. Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss.
Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan
Allowance for Decline in Value of Inventories
Grup membuat penyisihan penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi persediaan yang digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penyisihan penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Grup. Nilai tercatat persediaan diungkapkan dalam Catatan 8.
The Group provides allowance for decline in value of inventories based on estimated future usage of such inventories. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the allowance for decline in value of inventories are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the allowance for decline in value of inventories, which ultimately will impact the result of the Group’s operations. The carrying amount of inventories is disclosed in Note 8.
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap
Estimated Useful Lives of Property, Plant and Equipment
Masa manfaat setiap aset tetap Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat
The useful life of each item of the Group’s property, plant and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical
42
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.
or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan nilai tercatat aset tersebut.
A change in the estimated useful life of any item of property, plant and equipment would affect the recorded depreciation expense and the carrying amounts of these assets.
Nilai tercatat Catatan 14.
The carrying amounts of property, plant and equipment are disclosed in Note 14.
aset
tetap
diungkapkan
dalam
Penurunan Nilai Goodwill
Impairment of Goodwill
Menentukan apakah suatu goodwill turun nilainya mengharuskan estimasi nilai pakai unit penghasil kas dimana goodwill dialokasikan. Perhitungan nilai pakai mengharuskan manajemen untuk mengestimasi arus kas masa depan yang diharapkan timbul dari unit penghasil kas yang menggunakan tingkat pertumbuhan yang tepat dan tingkat diskonto yang sesuai untuk perhitungan nilai kini. Dimana aktual arus kas masa depan kurang dari yang diharapkan, kerugian penurunan nilai material mungkin timbul.
Determining whether goodwill is impaired requires an estimation of the value in use of the cashgenerating units to which goodwill has been allocated. The value in use calculation requires the management to estimate the future cash flows expected to arise from the cash-generating unit using an appropriate growth rate and a suitable discount rate in order to calculate present value. Where the actual future cash flows are less than expected, a material impairment loss may arise.
Nilai tercatat goodwill pada akhir periode pelaporan adalah sebesar US$ 781 ribu dan tidak ada rugi penurunan nilai yang diakui pada tahun 2015.
The carrying amount of goodwill at the end of the reporting period was US$ 781 thousand and no impairment loss was recognized in 2015.
Penurunan Nilai Aset Bukan Keuangan
Impairment of Non Financial Assets
Aset berwujud dan tidak berwujud, dilakukan uji penurunan nilai ketika terdapat indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai pakai aset memerlukan estimasi mengenai arus kas yang diharapkan untuk dihasilkan dari penggunaan aset (unit penghasil kas) dan penjualan aset tersebut serta tingkat diskonto yang sesuai untuk menentukan nilai sekarang.
Tangible and intangible assets, are reviewed for impairment whenever impairment indicators are present. Determining the value in use of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets (cash generating unit) and a suitable discount rate in order to calculate the present value.
Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai pakai aset yang tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian dianggap telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penentuan jumlah yang dapat dipulihkan dan akibatnya kerugian penurunan nilai yang timbul akan berdampak terhadap hasil usaha.
While it is believed that the assumptions used in the estimation of the value in use of assets reflected in the consolidated financial statements are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material adverse impact on the results of operations.
Nilai tercatat aset non keuangan yang dilakukan uji penurunan nilai telah diungkapkan dalam Catatan 13, 14 dan 16 atas laporan keuangan konsolidasian.
The carrying amount of non financial assets, on which impairment analysis are applied, were described in Notes 13, 14 and 16 to the consolidated financial statements.
43
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan 5.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
KAS DAN SETARA KAS
Kas Bank Rupiah The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Panin Tbk Citibank, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Standard Chartered Bank PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Dollar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Citibank, Jakarta The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Panin Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Standard Chartered Bank UBS AG, Singapura PT Bank CIMB Niaga Tbk Euro The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) Citibank, Jakarta Dollar Australia The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) Jumlah Deposito berjangka Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dollar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah Jumlah Tingkat suku bunga deposito berjangka per tahun: Rupiah Dollar Amerika Serikat
5.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
31 Desember/ December 31, 2015 US$ ’000
31 Desember/ December 31, 2014 US$ ’000
47
179
497 417 211 154
477 1.055 3.198
25 8 7 6
164 277 -
2 -
3 8
25.503 16.593
15.757 19.934
345 247 26 12 9 4 4
1.302 157 12 9 4 -
7 2
8 2
25
28
44.104
42.395
5.799 1.812
15.796 -
1.812
-
-
7.000
9.423
22.796
53.574
65.370
7,25%-8.70% -
8,00% - 11,00% 2,00% - 2,50%
Cash on hand Cash in banks Rupiah The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Panin Tbk Citibank, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Standard Chartered Bank PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk U.S. Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Citibank, Jakarta The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Panin Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Standard Chartered Bank UBS AG, Singapore PT Bank CIMB Niaga Tbk Euro The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) Citibank, Jakarta Australian Dollar The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) Sub total Time deposits Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk U.S. Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sub total Total Annual interest rates on time deposits: Rupiah U.S. Dollar
Tidak terdapat saldo kas dan setara kas kepada pihak berelasi.
There are no balance of cash and cash equivalents held by related parties.
Tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang dijadikan jaminan atas pinjaman Perusahaan.
There are no balance of cash and cash equivalents used as the guarantees of the Company’s loans.
44
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan 6.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
PIUTANG USAHA
6. 31 Desember/ December 31, 2015 US$ ’000
a. Berdasarkan pelanggan Pihak berelasi (Catatan 32): PT Kideco Jaya Agung PT Santan Batubara
TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE
31 Desember/ December 31, 2014 US$ ’000 a. By debtor Related parties (Note 32): PT Kideco Jaya Agung PT Santan Batubara
6.331 1.787
7.362 1.787
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
8.118 -
9.149 (1.300)
Bersih
8.118
7.849
12.728 8.944 5.894 2.603 1.130 1.096 1.094 1.030 942 803 797 766 713
14.397 13.236 1.396 1.127 800 1.000 1.371 -
674 650 592 -
772 662 22.902 7.860
1.663
3.742
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
42.119 (625)
69.265 (167)
Total Allowance for impairment losses
Bersih
41.494
69.098
Net
Jumlah
49.612
76.947
Total
32.937
52.876
1.232 1.000 90 337 60 6.762 7.819
14.202 4.780 2.400 1.266 289 578 2.023
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
50.237 (625)
78.414 (1.467)
Total Allowance for impairment losses
Bersih
49.612
76.947
Net
Pihak ketiga: PT Indonesia Pratama PT Freeport Indonesia PT Gunung Bayan Pratama Coal PT Indoasia Cemerlang PT M.I. Indonesia Total E&P Indonesie BUT Eni Muara Bakau B.V. BHP Billiton-PT. Maruwai Coal PT Halliburton Indonesia PT Indonesia Bulk Terminal BUT Chevron Indonesia Company PT Technip Indonesia (Bangka) BUT Niko Resources Limited PT Prasadha Pamunah Limbah Industri Eni Bukat Limited PT Baroid Indonesia PT Adimitra Baratama Nusantara PT Indomining Lain-lain (masing-masing dibawah US$ 500 ribu)
b. Berdasarkan umur Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo Dibawah 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari 121 - 180 hari 181 - 365 hari > 365 hari
45
Total Allowance for impairment losses Net Third parties: PT Indonesia Pratama PT Freeport Indonesia PT Gunung Bayan Pratama Coal PT Indoasia Cemerlang PT M.I. Indonesia Total E&P Indonesie BUT Eni Muara Bakau B.V. BHP Billiton-PT. Maruwai Coal PT Halliburton Indonesia PT Indonesia Bulk Terminal BUT Chevron Indonesia Company PT Technip Indonesia (Bangka) BUT Niko Resources Limited PT Prasadha Pamunah Limbah Industri Eni Bukat Limited PT Baroid Indonesia PT Adimitra Baratama Nusantara PT Indomining Others (below US$ 500 thousand each)
b. By age category Not yet due Past due Under 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days 121 - 180 days 181 - 365 days > 365 days
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
31 Desember/ December 31, 2015 US$ ’000 c. Berdasarkan mata uang Mata uang fungsional Dollar Amerika Serikat Mata uang lain Rupiah
31 Desember/ December 31, 2014 US$ ’000
45.783 4.454
78.381 33
c. By currency Functional currency U.S. Dollar Other currency Rupiah
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
50.237 (625)
78.414 (1.467)
Total Allowance for impairment losses
Bersih
49.612
76.947
Net
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2015 US$ ’000 Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai: Saldo awal Penambahan (Catatan 27) Penghapusan Pemulihan (Catatan 27) Saldo akhir
1.467 7.299 (6.354) (1.787) 625
Movement in the allowance for impairment losses are as follows: 31 Desember/ December 31, 2014 US$ ’000
1.157 1.467 (1.157) 1.467
Changes in the allowance for impairment losses: Beginning balance Additions (Note 27) Write-off Reversal (Note 27) Ending balance
Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan menghapus piutang usaha PT Gunung Bayan Pratama Coal dan PT Indonesia Pratama masingmasing sebesar US$ 6.172 ribu dan US$ 182 ribu sesuai dengan termination and settlement agreement (Catatan 34).
At December 31, 2015, the Company has written-off receivables from PT Gunung Bayan Pratama Coal and PT Indonesia Pratama amounting to US$ 6,172 thousand and US$ 182 thousand, respectively in accordance with termination and settlement agreement (Note 34).
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha diakui berdasarkan jumlah estimasi yang tidak terpulihkan yang ditentukan dengan analisis posisi keuangan kini pihak rekanan.
Allowance for impairment losses on trade receivables are recognized based on an analysis of the counterparty’s current financial position.
Termasuk dalam cadangan kerugian penurunan nilai adalah piutang usaha yang diturunkan nilainya secara individual masing-masing sebesar US$ 625 ribu dan US$ 1.467 ribu pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Seluruh piutang usaha yang diturunkan nilainya secara individu mempunyai umur piutang lebih dari 365 hari, dan manajemen menilai bahwa rendah kemungkinan tertagihnya atas piutang tersebut. Perusahaan tidak memiliki jaminan atau pendukung kredit lainnya untuk menutupi risiko kredit atas piutang tersebut.
Included in the allowance for impairment losses are individually impaired trade receivables amounting to US$ 625 thousand and US$ 1,467 thousand at December 31, 2015 and 2014, respectively. All of individually impaired trade receivables balances had outstanding days of more than 365 days, and management considered that the chance of recovery of these amounts is low. The Company does not hold any collateral or other credit enhancements to cover its credit risks over these balances.
46
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Umur piutang usaha yang sudah jatuh tempo tapi nilainya tidak diturunkan adalah sebagai berikut:
Dibawah 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari 121 - 180 hari 181-365 hari > 365 days Jumlah
7.
Age of trade accounts receivable that are past due but not impaired are as follows:
31 Desember/ December 31, 2015 US$ ’000
31 Desember/ December 31, 2014 US$ ’000
1.232 1.000 90 337 60 6.762 7.194
14.202 4.780 2.400 1.266 289 578 556
Under 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days 121 - 180 days 181 - 365 days > 365 days
16.675
24.071
Total
Manajemen berpendapat bahwa pencadangan kerugian penurunan nilai atas piutang pihak ketiga dan pihak berelasi adalah cukup.
Management believes that the allowance for impairment losses of trade receivables from third parties and related parties are adequate.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, piutang usaha masing-masing sebesar US$ 14.870 ribu dan US$ 7.080 ribu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman bank (Catatan 17).
As of December 31, 2015 and 2014, trade accounts receivable amounting to US$ 14,870 thousand and US$ 7,080 thousand, respectively, are used as collateral for the bank loan facilities (Note 17).
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, piutang usaha kepada PT Indonesia Pratama, pihak ketiga, masing-masing sebesar US$ 1.109 ribu dan US$ 842 ribu merupakan piutang retensi yang berasal dari jasa konstruksi pertambangan (Catatan 34).
As of December 31, 2015 and 2014, trade accounts receivable from PT Indonesia Pratama, a third party, amounting to US$ 1,109 thousand and US$ 842 thousand, respectively, represent retention receivable arising from mining construction services (Note 34).
PIUTANG LAIN-LAIN
7.
OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE
31 Desember/ December 31, 2015 US$ ’000
31 Desember/ December 31, 2014 US$ ’000
311
314
-
39
311
353
Pihak ketiga
1.313
486
Third parties
Jumlah
1.624
839
Total
Pihak berelasi (Catatan 32): PT Indika Energy Tbk Lain-lain (masing-masing kurang dari US$ 100 ribu) Jumlah
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang lain-lain adalah tidak perlu karena manajemen berpendapat seluruh piutang dapat ditagih.
47
Related parties (Note 32): PT Indika Energy Tbk Others (each less than US$ 100 thousand) Total
Management believes that the allowance for impairment losses is not necessary since all such receivables are collectible.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan 8.
PERSEDIAAN
8.
INVENTORIES
31 Desember/ December 31, 2015 US$ ’000
31 Desember/ December 31, 2014 US$ ’000
Suku cadang dan bahan pembantu Minyak pelumas Bahan bakar
4.658 265 146
5.065 341 259
Spare parts and supplies Lubricants Fuel
Jumlah Penyisihan persediaan usang
5.069 (653)
5.665 (653)
Total Allowance for stock obsolescence
Bersih
4.416
5.012
Net
Mutasi penyisihan persediaan usang Saldo awal Penghapusan Saldo akhir
9.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
653 -
3.894 (3.241)
653
653
Changes in the allowance for stock obsolescence Beginning balance Write-off Ending Balance
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang tersebut adalah cukup.
Management believes that the allowance for stock obsolescence of inventories is adequate.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh persediaan, gedung dan peralatan telah diasuransikan kepada sebuah konsorsium yang dipimpin oleh PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia, sementara alat berat diasuransikan kepada konsorsium yang dipimpin oleh PT Asuransi Astra Buana terhadap semua risiko (Catatan 14). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang diasuransikan.
As of December 31, 2015 and 2014, inventories, buildings and equipment were insured through a consortium led by PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia, while heavy equipment were insured through a consortium led by PT Asuransi Astra Buana against all risks (Note 14). Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the inventories insured.
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah persediaan yang diakui sebagai biaya masing-masing sebesar US$ 53.694 ribu dan US$ 92.300 ribu.
For the years ended December 31, 2015 and 2014, total inventories recognized as costs amounted to US$ 53,694 thousand and US$ 92,300 thousand, respectively.
PAJAK DIBAYAR DIMUKA
9.
PREPAID TAXES
31 Desember/ December 31, 2015 US$ ’000
31 Desember/ December 31, 2014 US$ ’000
Pajak penghasilan badan (Catatan 28) 2015 2014 Pajak pertambahan nilai - bersih
10.427 2.479
10.453 1.793
Corporate income tax (Note 28) 2015 2014 Value added tax - net
Jumlah
12.906
12.246
Total
48
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
10. KLAIM PENGEMBALIAN PAJAK
10.
CLAIMS FOR TAX REFUND
31 Desember/ December 31, 2015 US$ ’000
31 Desember/ December 31, 2014 US$ ’000
Pajak penghasilan badan (Catatan 28) 2014 2013 Pajak penghasilan pasal 26 (Catatan 28)
10.453 1.450
7.487 1.301
Corporate income tax (Note 28) 2014 2013 Income taxes article 26 (Note 28)
Jumlah
11.903
8.788
Total
11. BEBAN DIBAYAR DIMUKA
11.
PREPAID EXPENSES
31 Desember/ December 31, 2015 US$ ’000
31 Desember/ December 31, 2014 US$ ’000
Asuransi Sewa Lain-lain
884 719 1.311
1.056 1.306 971
Insurance Rent Others
Jumlah
2.914
3.333
Total
12. ASET LAINNYA
12.
OTHER ASSETS
31 Desember/ December 31, 2015 US$ ’000
31 Desember/ December 31, 2014 US$ ’000
Lancar Uang muka Deposit Lain-lain
2.034 741 9
806 725 62
Jumlah
2.784
1.593
3.116 752
582 747
3.868
1.329
Tidak lancar Biaya tangguhan proyek Uang muka Jumlah
49
Current Advances Deposits Others Total Noncurrent Deferred project costs Advances Total
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
13. INVESTASI PADA PENGENDALIAN BERSAMA ENTITAS
Tempat kedudukan/ Domicile
PT Santan Batubara (SB) Kalimantan Saldo awal Bagian rugi bersih Bagian bersih penghasilan komprehensif lain
Persentase kepemilikan/ Percentage of Ownership %
INVESTMENTS IN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES
31 Desember/ December 31, 2015 US$ ’000
9.453 (1.421) (41) 7.991
Tangerang
31 Desember/ December 31, 2014 US$ ’000
50
Saldo akhir PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM) Saldo awal Bagian laba bersih
13.
13.450 (3.997) 9.453
47 -
2.617 76
Nilai buku Penjualan investasi
-
2.693 (2.693)
Saldo akhir
-
-
7.991
9.453
Jumlah
PT Santan Batubara (SB) Beginning balance Share in net loss Share in net comprehensive income Ending balance PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM) Beginning balance Share in net income Ending balance Sale of investment Ending balance Total
Pada tahun 1998, Perusahaan membeli 50% kepemilikan di SB, perusahaan yang berkedudukan di Jakarta dengan lokasi proyek di Kalimantan, dan bergerak di bidang eksplorasi, pertambangan, pengolahan dan penjualan batubara, dengan harga perolehan sebesar US$ 100 ribu. Pada tahun 2009, SB memulai operasi komersial.
In 1998, the Company purchased a 50% interest in SB, a company domiciled in Jakarta with project location in Kalimantan, and is engaged in exploring, mining, treating and selling coal, at a cost of US$ 100 thousand. In 2009, SB started its commercial operations.
Sejak tahun 2004, Perusahaan mempunyai 47% kepemilikan di TKCM, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan air bersih.
Since 2004, the Company held a 47% interest in TKCM, a company engaged in the water treatment industry.
Pada tanggal 24 Maret 2014, Perusahaan telah melepaskan kepemilikan seluruh sahamnya dalam TKCM kepada PT Tanah Alam Makmur, dengan menandatangani Akta Jual Beli Saham dengan nilai jual beli sebesar Rp 21.870 juta (ekuivalen dengan US$ 2.693 ribu). Hasil penjualan tersebut, terdiri dari uang muka yang diterima pada tahun 2012 sebesar US$ 25 ribu dan pada tahun 2013 sebesar Rp 2,5 miliar serta pembayaran tunai pada tahun 2014 sebesar Rp 19,1 miliar (ekuivalen dengan US$ 1.644 ribu), akan digunakan Perusahaan untuk pembiayaan modal kerja Perusahaan. Kerugian yang dicatatkan dari divestasi pada saham TKCM tersebut sebesar Rp 1.184 juta, setara dengan US$ 102 ribu (Catatan 27).
On March 24, 2014, the Company has signed the deed of Sale and Purchase Agreement to transfer all of its shares in TKCM to PT Tanah Alam Makmur, with value of Rp 21,870 million (equivalent to US$ 2,693 thousand). The proceeds from the sale, which consists of advances received in 2012 amounting to US$ 25 thousand and 2013 amounting to Rp 2.5 billion and cash payment in 2014 amounting to Rp 19.1 billion (equivalent to US$ 1,644 thousand), shall be used to finance the Company’s working capital requirements. Loss recognized from divestment of TKCM shares amounted to Rp 1,184 million, equivalent to US$ 102 thousand (Note 27).
50
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Ringkasan informasi keuangan dari SB adalah sebagai berikut:
Summarized financial information of SB is set out below:
31 Desember/ December 31, 2015 US$ ’000
31 Desember/ December 31, 2014 US$ ’000
10.541 12.770 23.311
15.606 13.089 28.695
Aset lancar Aset tidak lancar Jumlah Aset
Current assets Noncurrent assets Total Assets
Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Jumlah liabilitas dan ekuitas
6.287 1.043
8.287 1.503
15.981 23.311
18.905 28.695
Pendapatan Beban Rugi tahun berjalan
246 (3.087) (2.841)
32.321 (40.153) (7.832)
Penghasilan komprehensif lain
(82)
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan
Jumlah Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Gedung dan perbaikan gedung Alat berat, peralatan dan kendaraan Perabotan dan perlengkapan Aset sewaan Alat berat dan kendaraan
-
-
161.091 6.652 10.759
31.362
309.401 214 525.185
Total comprehensive income for the year
PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassifications US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000
734 36.334
Revenue Expenses Loss for the year Other comprehensive income
(7.832)
14. 1 Januari/ January 1, 2015 US$ ’000
Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Gedung dan perbaikan gedung Alat berat, peralatan dan kendaraan Perabotan dan perlengkapan Aset dalam penyelesaian Aset sewaan Alat berat dan kendaraan Aset dalam penyelesaian
-
(2.923)
14. ASET TETAP
Current liabilities Noncurrent liabilities Equity attributable to owners of the Company Total liabilities and equity
31 Desember/ December 31, 2015 US$ ’000
2.337 997
3.071 37.331
4.205 18 -
(1.080) 1.111 (12.658)
155.806 7.745 29.463
9.492
7.527 -
17.537 (8.244)
319.411 1.462
40.854
11.750
-
26.695
Total Accumulated depreciation: Direct acquisitions Buildings and improvements Plant, equipment and vehicles Furniture and fixtures Leased assets Heavy equipment and vehicles
24.386
2.309
-
70.612 3.873
17.860 1.076
4.205 10
(1.694) -
82.573 4.939
146.999
29.388
7.467
1.694
170.614
Jumlah
245.870
50.633
11.682
-
284.821
Total
Jumlah Tercatat Bersih
279.315
269.468
Net Carrying Amount
51
-
554.289
At cost: Direct acquisitions Land Buildings and improvements Plant, equipment and vehicles Furniture and fixtures Construction in progress Leased assets Heavy equipment and vehicles Construction in progress
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan 1 Januari/ January 1, 2014 US$ ’000 Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Gedung dan perbaikan gedung Alat berat, peralatan dan kendaraan Perabotan dan perlengkapan Aset dalam penyelesaian Aset sewaan Alat berat dan kendaraan Aset dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Gedung dan perbaikan gedung Alat berat, peralatan dan kendaraan Perabotan dan perlengkapan Aset sewaan Alat berat dan kendaraan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassifications US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000
734 33.714
-
-
150.021 5.688 8.011
26.264
303.284 1.927 503.379
31 Desember/ December 31, 2014 US$ ’000
2.620
734 36.334
8.862 -
19.932 964 (23.516)
161.091 6.652 10.759
16.654
12.250 -
18.367 (18.367)
309.401 214
42.918
21.112
20.673
4.443
-
57.804 2.141
21.593 1.012
119.282
Jumlah
199.900
Jumlah Tercatat Bersih
303.479
-
525.185
At cost: Direct acquisitions Land Buildings and improvements Plant, equipment and vehicles Furniture and fixtures Construction in progress Leased assets Heavy equipment and vehicles Construction in progress Total Accumulated depreciation: Direct acquisitions Buildings and improvements Plant, equipment and vehicles Furniture and fixtures Leased assets Heavy equipment and vehicles
(730)
24.386
8.795 -
10 720
70.612 3.873
39.967
12.250
-
146.999
67.015
21.045
-
245.870
Total
279.315
Net Carrying Amount
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014, penambahan nilai tercatat bersih aset sewa pembiayaan, yang berasal dari Perusahaan, masing-masing sebesar nihil dan US$ 12.320 ribu.
For the years ended December 31, 2015 and 2014, the additional net carrying amounts of leased assets, held under finance lease of the Company, amounted to nil and US$ 12,320 thousand, respectively.
Efektif 1 Januari 2014, Perusahaan mengubah estimasi umur masa manfaat komponen pada alat berat, peralatan dan kendaraan sebagai hasil dari pemeriksaan sisa umur manfaat aset tersebut. Perubahan ini mengakibatkan kenaikan bersih pada beban penyusutan sebesar US$ 6.349 ribu pada tahun 2014.
Effective January 1, 2014, the Company changed the estimated useful lives of some components of its plant, heavy equipment and vehicles, as a result of the review of remaining useful lives of such assets. These changes resulted to a net increase in depreciation expense amounting US$ 6,349 thousand in 2014.
Pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut:
Disposal of property, plant and equipment is as follows: 2015 US$ ’000
2014 US$ ’000
Nilai tercatat: Aset tetap
68
67
Net carrying amounts: Property, plant and equipment
Nilai realisasi atas pelepasan: Aset tetap
59
27
Proceeds from disposal of: Property, plant and equipment
Kerugian pelepasan aset tetap (Catatan 27)
(9)
(40)
Loss on disposal of property, plant and equipment (Note 27)
52
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation expense was allocated to the following:
2015 US$ ’000 Pemilikan langsung: Beban usaha langsung (Catatan 24) Beban administrasi (Catatan 25) Aset sewaan: Beban usaha langsung (Catatan 24) Beban administrasi (Catatan 25) Aset dalam peyelesaian: Bangunan Jumlah
2014 US$ ’000
22.320 312
26.895 153
27.168 -
39.945 22
833
-
50.633
67.015
Direct acquisitions: Direct costs (Note 24) Administration expenses (Note 25) Leased assets: Direct costs (Note 24) Administration expenses (Note 25) Construction in progress: Building Total
Pada tanggal 31 Desember 2015, beban penyusutan sebesar US$ 833 ribu dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian. Beban penyusutan ini terkait dengan pemakaian alat berat Perusahaan untuk pengerjaan bangunan dalam proses.
At December 31, 2015, depreciation expense amounting to US$ 833 thousand was capitalized to construction in progress. The depreciation expenses were related to the use of the Company’s heavy equipment in the building construction process.
Aset dalam penyelesaian merupakan bangunan, alat berat, peralatan dan kendaraan Perusahaan yang masih belum selesai pada tanggal pelaporan, sebagai berikut:
Construction in progress mainly represents building, plant, equipment and vehicles of the Company which have not been completed at the reporting date as follows:
31 Desember/Decemb er 31, 2015 Persentase Estimasi tahun Penyelesaian/ Akumulasi Biaya/ Penyelesaian/ Percentage of Accumulated Estimated Year of Completion Costs Completion US$ ’000 Bangunan Dermaga, gudang dan lain-lain
52%
27.551
2018
Building Jetty, warehouse and others
Alat berat dan kendaraan Alat berat lainnya
62%
3.374
2018
Heavy equipment and vehicles Other heavy equipment
Jumlah
30.925
Total
Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang akan menghambat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut.
Management does not foresee any events that may occur that would prevent completion of such construction in progress.
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah di Nusa Tenggara Barat, Balikpapan, Kabupaten Paser Kalimantan Timur dan Timika seluas 189.792 meter persegi dengan Hak Guna Bangunan selama 20 tahun dan 30 tahun masing-masing sampai tahun 2028, 2029 dan 2030. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kesulitan untuk memperpanjang hak tersebut karena hak tersebut diperoleh secara sah dan didukung oleh bukti kepemilikan yang memadai.
The Company owns several pieces of land located in West Nusa Tenggara, Balikpapan, Kabupaten Paser East Kalimantan and Timika measuring 189,792 square meters with “Building Use Rights” for a period of 20 and 30 years, until 2028, 2029 and 2030, respectively. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since they were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
53
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Aset tetap termasuk aset yang telah habis disusutkan tetapi masih digunakan dengan harga perolehan masing-masing sebesar US$ 4.023 ribu dan US$ 4.103 ribu pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Property, plant and equipment includes assets with acquisition cost of US$ 4,023 thousand and US$ 4,103 thousand that are fully depreciated but still in use as of December 31, 2015 and 2014, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2015, beberapa alat berat Perusahaan dengan nilai tercatat sebesar US$ 6.101 ribu dan tanah di Timika dan Sumbawa dengan nilai tercatat sebesar US$ 387 ribu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas bank yang diperoleh dari PT Bank ANZ Indonesia (Catatan 17). Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit dengan PT Bank ANZ Indonesia, sebagian tanah tersebut secara keseluruhan bernilai sebesar Rp 20 miliar pada saat tanggal perjanjian.
As of December 31, 2015, certain heavy equipment of the Company with a carrying amount of US$ 6,101 thousand and land at Timika and Sumbawa with carrying amount of US$ 387 thousand are used as collateral for bank facilities obtained from PT Bank ANZ Indonesia (Note 17). Based on the Credit Facility Agreement with PT Bank ANZ Indonesia, the pieces of land were valued at an aggregate amount of Rp 20 billion as of the date of the agreement.
Pada tahun 2015, Perusahaan melakukan perjanjian jual dan sewa balik atas alat berat dengan perusahaan pembiayaan selama 4 sampai 5 tahun (Catatan 21).
In 2015, the Company entered into sale and leaseback agreements for its heavy equipment with a financing company for a period of 4 to 5 years (Note 21).
Setelah mengevaluasi syarat dan substansi dari perjanjian jual dan sewa balik selama periode berjalan, manajemen Perusahaan menetapkan bahwa secara substansial semua risiko dan manfaat dari kepemilikan alat berat tersebut berada pada penjual dan mengklasifikasikan transaksi ini sebagai sewa pembiayaan.
After an evaluation of the terms and substance of the sale and leaseback arrangement during the period, the Company’s management has determined that all the risks and rewards incidental to ownership of the heavy equipment still rest with the seller-lessee and classified the transactions as finance lease.
Aset sewaan digunakan sebagai jaminan atas liabilitas sewa pembiayaan (Catatan 21).
Leased assets are used as collateral for the lease liabilities (Note 21).
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh persediaan, gedung dan peralatan telah diasuransikan kepada sebuah konsorsium yang dipimpin oleh PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia, sementara alat berat diasuransikan kepada konsorsium yang dipimpin oleh PT Asuransi Astra Buana terhadap semua risiko dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 507.936 ribu dan US$ 524.045 ribu. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang diasuransikan.
As of December 31, 2015 and 2014, inventories, buildings and equipment were insured through a consortium led by PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia, while heavy equipment were insured through a consortium led by PT Asuransi Astra Buana against all risks for US$ 507,936 thousand and US$ 524,045 thousand, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Manajemen berpendapat bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai tercatat aset tetap Perusahaan dengan nilai wajarnya.
The management believes that the carrying amounts of the Company’s property, plant and equipment is not significantly different with their fair values.
15. GOODWILL
15.
Akun ini merupakan selisih antara nilai perolehan atas akuisisi MIP sebesar US$ 1.079 ribu dan kepemilikan non-pengendali sebesar US$ 283 ribu dengan nilai wajar aset teridentifikasi yang diperoleh sebesar US$ 581 ribu (Catatan 31).
54
GOODWILL This account represents excess of purchase price of acquisition of MIP amounting to US$ 1,079 thousand and non-controling interest amounting to US$ 283 thousand over the fair value of the identifiable assets acquired amounting to US$ 581 thousand (Note 31).
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Berdasarkan penilaian manajemen atas nilai terpulihkan dari goodwill, tidak ada penurunan pada nilai goodwill. Sehingga, manajemen tidak memberikan pencadangan atas kerugian penurunan nilai pada 31 Desember 2015. 16. ASET TIDAK BERWUJUD
16. 1 Januari/ January 1, 2015 US$ ’000
Biaya perolehan: Perangkat lunak komputer Aset tidak berwujud berasal dari akuisisi MIP (Catatan 31) Aset tidak berwujud dalam pengembangan
Based on management’s assessment of recoverable amount of goodwill, there is no decline in the value of goodwill. Therefore, the management does not provide any allowance for impairment losses as of December 31, 2015. INTANGIBLE ASSETS
Penambahan/ Reklasifikasi/ Additions Reclassifications US$ ’000 US$ ’000
31 Desember/ December 31, 2015 US$ ’000 At cost: Computer software Intangible assets from the acquisition of MIP (Note 31) Intangible assets under development
3.160
-
340
3.500
-
222
-
222
81
259
3.241
481
-
3.722
1.109
519
-
1.628
-
21
-
21
Jumlah
1.109
540
-
1.649
Total
Jumlah Tercatat Bersih
2.132
2.073
Net Carrying Amount
Jumlah Akumulasi amortisasi: Perangkat lunak komputer Aset tidak berwujud berasal dari akuisisi MIP
1 Januari/ January 1, 2014 US$ ’000 Biaya perolehan: Perangkat lunak komputer Aset tidak berwujud dalam pengembangan Jumlah Akumulasi amortisasi: Perangkat lunak komputer Jumlah Tercatat Bersih
(340)
Penambahan/ Reklasifikasi/ Additions Reclassifications US$ ’000 US$ ’000 2.203
-
-
864
1.420
1.821
1.420
-
3.241
714
395
-
1.109
1.107
3.160 81
2.132
Aset tidak berwujud ini diamortisasi selama estimasi masa manfaat selama 4 tahun.
55
Accumulated amortization: Computer software Intangible assets from the acquisition of MIP
31 Desember/ December 31, 2014 US$ ’000
957
(2.203)
Total
At cost: Computer software Intangible assets under development Total Accumulated amortization: Computer software Net Carrying Amount
The intangible asset is amortized over its estimated useful life of 4 years.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Beban amortisasi dialokasikan sebagai berikut:
Amortization expense was allocated to the following:
2015 US$ ’000
2014 US$ ’000
Beban administrasi (Catatan 25) Beban usaha langsung (Catatan 24)
532 8
373 22
Administration expenses (Note 25) Direct costs (Note 24)
Jumlah
540
395
Total
17. UTANG BANK
Kreditur/ Creditor PT Bank Anz Indonesia Citibank, N.A. Indonesia (Citibank) Penarikan pertama/ First withdrawal Penarikan kedua/ Second withdrawal Penarikan Ketujuh/ Seventh withdrawal Penarikan kedelapan/ Eighth withdrawal Penarikan kesembilan/ Ninth withdrawal Penarikan kesepuluh/ Tenth withdrawal Penarikan kesepuluh/ Tenth withdrawal Penarikan kesebelas/ Eleventh withdrawal
17. Fasilitas kas maksimum/ Maximum cash facility US$ ’000
Tanggal perjanjian/ Agreement date
12.500
13 Mei/May 13 , 2011
20.000
29 Oktober/October 29, 2012
BANK LOANS Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
Tingkat bunga per tahun/ Interest rate per annum
31 Desember/ December 31, 2015 US$ ’000
31 Desember/ December 31, 2014 US$ ’000
LIBOR + 2,5%
12.515
12.500 -
28 April/April 28 , 2015 LIBOR + 2,5% 10 Juni/June 10, 2015 16 Pebruari/February 16 , 2016 18 Maret/March 18 , 2016 26 April/April 26 , 2016 4 Pebruari/February 4 , 2016 27 Mei/May 27 , 2016 17 Juni/June 17 , 2016
5.400 3.154 1.686 7.849 799 706
5.193 5.089 -
32.109
22.782
30 September/ September 30 , 2015 15 Januari/January 15 , 2016
Jumlah/Total
PT Bank ANZ Indonesia
PT Bank ANZ Indonesia
Pada tanggal 23 April 2010, Perusahaan dan PT Bank ANZ Indonesia menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit dimana Perusahaan diberikan fasilitas bank garansi sebesar US$ 10 juta.
On April 23, 2010, the Company and PT Bank ANZ Indonesia entered into a Credit Facility Agreement whereby the Company was granted a bank guarantee facility amounting to US$ 10 million.
Pada tanggal 13 Mei 2011, Perusahaan dan PT Bank ANZ Indonesia menyetujui untuk merubah fasilitas pinjaman. Sesuai dengan perjanjian ini, jumlah maksimum fasilitas pinjaman menjadi sebesar US$ 22,5 juta, terdiri dari fasilitas bank garansi sebesar US$ 10 juta dan fasilitas modal kerja sebesar US$ 12,5 juta, dengan tingkat bunga LIBOR ditambah 2,5% per tahun dan akan jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun dan dapat diperpanjang kembali atas kesepakatan kedua belah pihak. Pada tanggal 2 Desember 2015, Perusahaan dan PT Bank ANZ Indonesia menyetujui untuk memperpanjang fasilitas pinjaman sampai dengan 30 September 2016. Perjanjian juga mengharuskan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu yang dihitung berdasarkan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
On May 13, 2011, the Company and PT Bank ANZ Indonesia agreed to amend the credit facility agreement. Under the amended agreement, the bank loan facilities have maximum amount of US$ 22.5 million, consisting of bank guarantees of US$ 10 million and working capital loan of US$ 12.5 million, with interest rate of LIBOR plus 2.5% per annum and will mature within one year and extendable upon the agreement of both parties. On December 2, 2015, the Company and PT Bank ANZ Indonesia agreed to extend the credit facility until September 30, 2016. The agreements also require the Company to maintain certain financial ratios computed based on the the Company’s consolidated financial statements.
56
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Setiap keterlambatan pembayaran pokok pinjaman dan bunga yang sudah jatuh tempo akan dikenakan bunga sebesar LIBOR ditambah 2,5% per tahun diatas suku bunga yang telah ditetapkan.
Any overdue principal and interest shall carry interest at LIBOR plus 2.5% per annum above the stipulated interest rate.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan mempunyai saldo pinjaman modal kerja dari PT Bank ANZ Indonesia masing-masing sebesar US$12,5 juta dan saldo bank garansi yang terpakai masing-masing sebesar US$ 4.301 ribu dan US$ 3.667 ribu.
As of December 31, 2015 and 2014, the Company has balance of working capital loan from PT Bank ANZ Indonesia amounting to US$ 12.5 million, respectively and used balance of bank guarantees amounting to US$ 4,301 thousand and US$ 3,667 thousand, respectively.
Pinjaman diatas dijamin dengan sejumlah piutang usaha dan aset tetap Perusahaan dan Letter of Awareness dari PT Indika Energy Tbk, pihak berelasi (Catatan 6, 14 dan 32).
These loans are collateralized by certain trade accounts receivable and property, plant and equipment of the Company and Letter of Awareness from PT Indika Energy Tbk, a related party (Notes 6, 14 and 32).
Perjanjian sehubungan dengan fasilitas pinjaman di atas mencakup persyaratan tertentu, antara lain, Perusahaan tidak akan melakukan tindakan sebagai berikut tanpa persetujuan tertulis dari bank:
The agreement relating to the above loan facilities contain certain covenants, among other things, the Company shall not perform the following actions without prior written approval from the bank:
•
untuk setiap perubahan komposisi pemegang saham PT Indika Energy Tbk sebagai pemegang saham terbanyak dan pengawas Perusahaan (langsung atau tidak langsung) pada Perusahaan; dan
•
any change in the shareholders composition of PT Indika Energy Tbk as a majority shareholder and the Company controller (directly or indirectly) in the Company; and
•
setiap merger perusahaan lain.
•
any merger or consolidation with any other company.
atau
konsolidasi
dengan
Sebagai tambahan, Perusahaan memberitahukan kepada bank untuk:
akan
In addition, the Company shall notify the bank of:
•
setiap perubahan pada pemegang saham PT Indika Energy Tbk jika PT Indika Energy Tbk memegang kurang dari 51% atas modal yang dikeluarkan dan ditempatkan oleh Perusahaan; dan
•
any change of PT Indika Energy Tbk shareholding, should PT Indika Energy Tbk hold less than 51% of the issued and paid up capital of the Company; and
•
pembayaran dividen.
•
dividend payment.
Citibank, N.A. Indonesia (Citibank)
Citibank, N.A. Indonesia (Citibank)
Pada tanggal 12 Agustus 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman jangka pendek dari Citibank untuk membiayai kebutuhan modal kerja Perusahaan. Fasilitas kredit maksimum sebesar US$ 12,5 juta dengan tingkat bunga LIBOR ditambah 4% per tahun.
On August 12, 2009, the Company obtained shortterm loan facilities from Citibank to finance the Company’s general working capital requirement. The facilities maximum credit is US$ 12.5 million with interest rate of LIBOR plus 4% per annum.
Pada tanggal 29 Oktober 2012, Perusahaan dan Citibank menyetujui untuk mengubah fasilitas pinjaman dengan menambah jumlah maksimum fasilitas pinjaman menjadi sebesar US$ 20 juta dengan tingkat bunga LIBOR ditambah 3,5% per tahun dan akan jatuh tempo dalam jangka waktu enam bulan dari tanggal penarikan.
On October 29, 2012, the Company and Citibank agreed to amend the credit facility agreement by increasing the maximum amount of credit facility to US$ 20 million, with interest rate of LIBOR plus 3.5% per annum and will mature within six month from the withdrawal date.
57
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Pada tanggal 11 September 2014, Perusahaan dan Citibank menyetujui untuk mengubah tingkat suku bunga fasilitas pinjaman menjadi tingkat bunga LIBOR ditambah 2,5% per tahun.
On September 11, 2014, the Company and Citibank agreed to amend the interest rate of credit facility become interest rate of LIBOR plus 2.5% per annum.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan mempunyai saldo pinjaman modal kerja dari Citibank, masing-masing sebesar US$ 19.594 ribu dan US$ 10.282 ribu.
As of December 31, 2015 and 2014, the Company has outstanding balance of working capital loan from Citibank, amounting to US$ 19,594 thousand and US$ 10,282 thousand, respectively.
Beban bunga atas utang bank untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar US$ 1.005 ribu dan US$ 377 ribu (Catatan 26).
The interest expense of bank loans incurred for the years ended December 31, 2015 and 2014 amounted to US$ 1,005 thousand and US$ 377 thousand, respectively (Note 26).
18. UTANG USAHA
18. 31 Desember/ December 31, 2015 US$ ’000
a. Berdasarkan Pemasok Pihak berelasi (Catatan 32): PT Indika Energy Tbk PT Indy Property Lain-lain (masing-masing kurang dari US$ 100 ribu) Jumlah Pihak ketiga: Pemasok dalam negeri Pemasok luar negeri Jumlah Jumlah b. Berdasarkan Umur Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo Dibawah 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari > 120 hari Jumlah
TRADE ACCOUNTS PAYABLE
31 Desember/ December 31, 2014 US$ ’000
585 137
177 -
45
43
767
220
29.010 69
39.105 314
29.079
39.419
29.846
39.639
26.967
35.592
1.538 96 204 60 981
2.535 383 235 124 770
29.846
39.639
58
a. By Creditor Related parties (Note 32): PT Indika Energy Tbk PT Indy Property Others (each less than US$ 100 thousand) Total Third parties: Local suppliers Foreign suppliers Total Total b. By Age Category Not yet due Past due Under 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days > 120 days Total
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
31 Desember/ December 31, 2015 US$ ’000 c. Berdasarkan Mata Uang Mata uang fungsional Dollar Amerika Serikat Mata uang lain Rupiah Dollar Singapura Euro Jumlah
31 Desember/ December 31, 2014 US$ ’000
20.825
34.299
9.016 5 -
4.693 49 598
29.846
39.639
19. UTANG PAJAK
19.
c. By Currency Functional currency U.S. Dollar Other currencies Rupiah Singapore Dollar Euro Total
TAXES PAYABLE
31 Desember/ December 31, 2015 US$ ’000
31 Desember/ December 31, 2014 US$ ’000
Pajak penghasilan badan Entitas anak Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 15 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26
30
-
60 5 658 39 25
26 2 487 142 40
Corporate income tax Subsidiary Income taxes Article 4 (2) Article 15 Article 21 Article 23 Article 26
Jumlah
817
697
Total
20. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
20.
ACCRUED EXPENSES
31 Desember/ December 31, 2015 US$ ’000
31 Desember/ December 31, 2014 US$ ’000
Gaji dan bonus Pajak kendaraan Cuti tahunan
1.203 713 297
919 1.265 599
Salaries and bonus Vehicle tax Annual leave
Jumlah
2.213
2.783
Total
59
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
21. LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN
21.
Pembayaran minimum sewa pembiayaan dan nilai kini minimum sewa pembiayaan berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, adalah sebagai berikut:
60
FINANCE LEASE LIABILITIES The minimum lease payments and present value of minimum lease payments based on the lease agreements as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Perusahaan membeli sebagian alat berat operasinya melalui sewa pembiayaan. Utang sewa pembiayaan ini dijamin dengan aset sewa yang bersangkutan (Catatan 14). Jangka waktu sewa adalah 4 sampai 5 tahun.
The Company purchases some of its heavy equipment through finance leases. The lease liabilities are secured by the related leased assets (Note 14). The leases have terms of 4 to 5 years.
Liabilitas sewa pembiayaan yang didenominasi dalam mata uang selain mata uang fungsional Grup adalah sebagai berikut:
Lease liabilities denominated in currency other than the respective functional currency of the Group are as follows:
31 Desember/
31 Desember/
December 31, 2015 US$ ’000
December 31, 2014 US$ ’000
Rupiah
183
271
Rupiah
PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia (MUFJ)
PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia (MUFJ)
Pada tanggal 18 April 2012, Perusahaan dan MUFJ menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan dimana Perusahaan diberikan fasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar US$ 25 juta. Tingkat suku bunga fasilitas ini adalah sebesar 3,40% ditambah tingkat bunga SIBOR. Sejak Januari 2014, tingkat suku bunga diubah menjadi sebesar 3,40% ditambah tingkat bunga LIBOR. Fasilitas ini tersedia untuk 6 (enam) bulan.
On April 18, 2012, the Company and MUFJ entered into a Finance Lease Facility Agreement, whereby the Company was granted a finance lease facility amounting to US$ 25 million. The interest rate on this facility is 3.40% plus SIBOR. Starting January 2014, the interest rate is changed to 3.40% plus LIBOR. The facility is available for 6 (six) months.
Pada tanggal 1 September 2015, Perusahaan dan MUFJ menandatangani perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan (penjualan dan penyewaguna usaha kembali dengan hak opsi) dimana Perusahaan diberikan fasilitas kredit sewa pembiayaan dengan opsi pembiayaan maksimal dan uang jaminan masing-masing sebesar US$ 15 juta dan US$ 1.389 ribu. Jangka waktu sewa guna usaha selama 5 (lima) tahun. Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan telah menggunakan fasilitas sebesar US$ 7.128 ribu.
On September 1, 2015, the Company and MUFJ entered into a Finance Lease Facility Agreement (with option sale and leaseback), whereby the Company was granted a finance lease facility with option maximum financing and security deposit amounting to US$ 15 million and US$ 1,389 thousand, respectively. The lease have term of 5 (five) years. As of December 31, 2015, the Company has used the facility amounting to US$ 7,128 thousand.
Tingkat suku bunga fasilitas ini adalah sebesar 3,125% ditambah tingkat bunga LIBOR (3 bulan) per tahun dengan klausal 3 bulan akan dikaji atau tingkat bunga tetap yang setara dengan tingkat bunga LIBOR (3 bulan) terbaru ditambah dengan 3,125% per tahun untuk jangka waktu 5 tahun.
The interest rate on this facility is 3.125% plus LIBOR (3 months) per annum, with clause for 3 months review or fixed interest rate equivalent to the latest LIBOR (3 months) plus 3.125% per annum for 5 years term.
PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPMF)
PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPMF)
Pada tanggal 10 Juni 2011, Perusahaan dan MPMF menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan, dimana Perusahaan diberikan fasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar US$ 45 juta. Tingkat bunga untuk fasilitas ini adalah 3% ditambah tingkat bunga LIBOR. Fasilitas ini tersedia untuk enam bulan.
On June 10, 2011, the Company and MPMF entered into a Finance Lease Facility Agreement, whereby the Company was granted a finance lease facility amounting to US$ 45 million. The interest rate on this facility is 3% plus LIBOR. This facility is available for six months.
61
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Pada tanggal 24 Januari 2012, Perusahaan dan MPMF menyetujui untuk memperpanjang Perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan dimana Perusahaan diberikan tambahan fasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar US$ 75 juta. Tingkat suku bunga fasilitas ini adalah sebesar 3,125% ditambah tingkat bunga LIBOR. Fasilitas ini tersedia untuk 24 (dua puluh empat) bulan sampai dengan 24 Januari 2014.
On January 24, 2012, the Company and MPMF agreed to amend the above Finance Lease Facility Agreement, whereby the Company was granted an additional finance lease facility amounting to US$ 75 million. The interest rate on this facility is 3.125% plus LIBOR. The facility is available for 24 (twenty four) months until January 24, 2014.
Pada tanggal 8 Agustus 2012, Perusahaan dan MPMF menyetujui untuk melakukan perubahan didalam Perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan ini yaitu dengan memasukkan nama Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan PT Bank OCBC NISP, Tbk sebagai tambahan pihak kreditur, yang semula hanya PT Bank ANZ Indonesia dan juga The Trust Company (Asia) Limited sebagai pihak agen fasillitas kredit.
On August 8, 2012, the Company and MPMF agreed to amend this Finance Lease Facility Agreement by adding Oversea-Chinese Banking Corporation Limited and PT Bank OCBC NISP, Tbk as the additional creditors, which originally only PT Bank ANZ Indonesia and also The Trust Company (Asia) Limited as the facility agent.
PT Orix Indonesia Finance
PT Orix Indonesia Finance
Pada tanggal 28 Juni 2012, Perusahaan dan PT Orix Indonesia Finance menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan, dimana Perusahaan diberikan fasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar US$ 15 juta. Tingkat suku bunga fasilitas ini adalah sebesar 3,50% ditambah tingkat bunga SIBOR. Sejak Januari 2014, tingkat suku bunga diubah menjadi sebesar 3,50% ditambah tingkat bunga LIBOR. Fasilitas ini tersedia untuk 12 (dua belas) bulan.
On June 28, 2012, the Company and PT Orix Indonesia Finance entered into a Finance Lease Facility Agreement, whereby the Company was granted a finance lease facility amounting to US$ 15 million. The interest rate on this facility is 3.50% plus SIBOR. Starting January 2014, the interest rate is changed to 3.50% plus LIBOR. The facility is available for 12 (twelve) months.
PT Caterpillar Finance Indonesia
PT Caterpillar Finance Indonesia
Pada tanggal 3 Maret 2005, Perusahaan dan PT Caterpillar Finance Indonesia menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan, dimana Perusahaan diberikan fasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar US$ 50 juta. Fasilitas ini tersedia sampai dengan tanggal 20 Agustus 2013. Tingkat suku bunga fasilitas ini adalah sebesar 3,50% ditambah tingkat bunga 3 (tiga) bulan LIBOR dan 3,75% ditambah tingkat bunga 3 (tiga) bulan LIBOR.
On March 3, 2005, the Company and PT Caterpillar Finance Indonesia entered into a Finance Lease Facility Agreement, whereby the Company was granted a finance lease facility amounting to US$ 50 million. This facility is available until August 20, 2013. The interest rate on this facility is 3.50% plus interest rate of 3 (three) months LIBOR and 3.75% plus interest rate of 3 (three) months LIBOR.
Syarat dan ketentuan atas perjanjian pembiayaan adalah sebagai berikut:
Significant general terms and conditions of the finance leases are as follows:
sewa
i.
Perusahaan tidak diperbolehkan untuk menjual, meminjamkan, melakukan sewa kembali, atau melepaskan atau, menghentikan pengendalian langsung atas, aset sewaan;
i.
The Company is prohibited to sell, lend, sublease, or otherwise dispose of or, cease to exercise direct control over, the leased assets;
ii.
Perusahaan tidak diperbolehkan menggunakan aset sewaan sebagai jaminan, termasuk jaminan deposito, atau garansi kepada lessor lainnya; dan
ii.
The Company is prohibited to provide securities/collateral, including security deposit, or guarantee to other lessors over the leased assets; and
62
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan iii.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Untuk liabilitas sewa guna usaha pembiayaan dengan MPMF, Perusahaan diharuskan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu yang dihitung berdasarkan laporan keuangan konsolidasian.
iii.
For lease liability from MPMF, the Company is required to maintain certain financial ratios computed based on the consolidated financial statements.
PT Toyota Astra Financial Services (TAF)
PT Toyota Astra Financial Services (TAF)
Pada tanggal 1 Oktober 2014, Perusahaan dan TAF menandatangani perjanjian fasilitas pembiayaan kendaraan dimana Perusahaan diberikan fasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar Rp 1,8 milyar (atau setara dengan US$ 150 ribu). Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 1 Oktober 2017. Tingkat bunga fasilitas adalah 5,5% per tahun.
On October 1, 2014, the Company and TAF entered into a consumer finance facility agreement wherein the Company was granted a finance lease facility for vehicles amounting to Rp 1.8 billion (or equivalent to US$ 150 thousand). The facility is available until October 1, 2017. The interest rate on this facility is 5.5% per annum.
Pada tanggal 4 Nopember 2014, Perusahaan dan TAF menandatangani perjanjian fasilitas pembiayaan kendaraan dimana Perusahaan diberikan fasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar Rp 1,8 milyar (atau setara dengan US$ 148 ribu). Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 4 Nopember 2017. Tingkat bunga fasilitas adalah 5,5% per tahun.
On November 4, 2014, the Company and TAF entered into a consumer finance facility agreement wherein the Company was granted a finance lease facility amounting to Rp 1.8 billion (or equivalent with US$ 148 thousand). The facility is available until November 4, 2017. The interest rate on this facility is 5.5% per annum.
Beban bunga sewa pembiayaan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar US$ 1.549 ribu dan US$ 2.786 ribu (Catatan 26).
The finance lease interest expense incurred for the years ended December 31, 2015 and 2014 amounted to US$ 1,549 thousand and US$ 2,786 thousand, respectively (Note 26).
22. MODAL SAHAM, DIVIDEN
CADANGAN
UMUM
DAN
22.
CAPITAL STOCK, GENERAL RESERVE AND DIVIDENDS
Modal Saham
Capital Stock
Komposisi pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, berdasarkan daftar pemegang saham dari PT Datindo Entrycom, Biro Administrasi Efek Perusahaan, adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s stockholders as of December 31, 2015 and 2014, based on the list of stockholders provided by PT Datindo Entrycom, the Company’s Bureau of Securities Administration is as follows:
Nama Pemegang Saham
PT Indika Energy Tbk Lo Kheng Hong Masyarakat (masing-masing dibaw ah 5%) Jumlah
31 Desember/December 31, 2015 Jumlah Persentase Jumlah Modal Saham/ Kepemilikan/ Disetor/ Number of Percentage of Total Paid-up Shares Ownership Capital % US$ ’000 704.014.200 106.916.200
69,80 10,60
23.340 3.545
197.674.600
19,60
6.553
1.008.605.000
100,00
33.438
63
Name of Stockholders
PT Indika Energy Tbk Lo Kheng Hong Public (each below 5%) Total
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
Nama Pemegang Saham PT Indika Energy Tbk Lo Kheng Hong Masyarakat (masing-masing dibaw ah 5%) Jumlah
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
31 Desember/December 31, 2014 Jumlah Persentase Jumlah Modal Saham/ Kepemilikan/ Disetor/ Number of Percentage of Total Paid-up Shares Ownership Capital % US$ ’000 704.014.200 102.973.200
69,80 10,21
23.340 3.414
201.617.600
19,99
6.684
1.008.605.000
100,00
33.438
Name of Stockholders PT Indika Energy Tbk Lo Kheng Hong Public (each below 5%) Total
Cadangan Umum
General Reserve
Pada bulan Juni 1999, Perusahaan membentuk cadangan umum sejumlah Rp 10.260.000.000 (setara dengan US$ 1.475 ribu) sesuai dengan UndangUndang Republik Indonesia No. 1/1995 tentang Perseroan Terbatas yang kemudian telah diubah dengan Undang-Undang No. 40/2007 dan diterbitkan pada bulan Agustus 2007, yang mengharuskan dibentuknya cadangan umum sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor.
In June 1999, the Company established a general reserve amounting to Rp 10,260,000,000 (equivalent to US$ 1,475 thousand) in accordance with the Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No. 1/1995, which was amended by Law No. 40/2007 introduced in August 2007 which requires the establishment of a general reserve amounting to at least 20% of the Company’s issued and paid-up share capital.
Dividen
Dividends
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 20 April 2015, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2014 sebesar US$ 1.620.816 atau US$ 0,00161 per lembar saham. Dividen dibayar pada tanggal 29 Mei 2015.
Based on the General Meeting of Shareholders dated April 20, 2015, the Company’s stockholders approved the distribution of cash dividends for 2014 amounting to US$ 1,620,816 or US$ 0.00161 per share. Dividends were paid on May 29, 2015.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 30 April 2014, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2013 sebesar US$ 7.000.000 atau US$ 0,00694 per lembar saham. Dividen dibayar pada tanggal 14 Juli 2014.
Based on the General Meeting of Shareholders dated April 30, 2014, the Company’s stockholders approved the distribution of cash dividends for 2013 amounting to US$ 7,000,000 or US$ 0.00694 per share. Dividends were paid on July 14, 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, utang dividen masing-masing sebesar US$ 229 ribu dan US$ 305 ribu.
At December 31, 2015 and 2014, dividends payable amounted to US$ 229 thousand and US$ 305 thousand, respectively.
23. PENDAPATAN
23. 2015 US$ ’000
REVENUES 2014 US$ ’000
Penambangan Jasa Rekayasa dan konstruksi Lain-lain
146.348 32.939 26.727 820
294.191 35.623 18.154 -
Mining Services Engineering and construction Others
Jumlah
206.834
347.968
Total
64
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah pendapatan yang berasal dari jasa konstruksi masing-masing sebesar US$ 20.738 ribu dan US$ 17.655 ribu.
For the years ended December 31, 2015 and 2014, revenues derived from construction service amounted to US$ 20,738 thousand and US$ 17,655 thousand, respectively.
Rincian pendapatan dari pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Details of revenues from related parties are as follows:
2015 US$ ’000 Penambangan PT Kideco Jaya Agung PT Santan Batubara Jumlah Rekayasa dan konstruksi PT Tripatra Engineers and Constructors PT Multi Tambangjaya Utama Jumlah Jumlah pendapatan dari pihak berelasi
2014 US$ ’000
82.327 -
87.393 3.903
82.327
91.296
336 -
36 23
336
59
82.663
91.355
Rincian pelanggan dengan transaksi lebih dari 10% total nilai pendapatan konsolidasian: 2015 US$ ’000
Mining PT Kideco Jaya Agung PT Santan Batubara Total Engineering and construction PT Tripatra Engineers and Constructors PT Multi Tambangjaya Utama Total Total revenues from related parties
Details of customers having transactions of more than 10% of total consolidated revenues: 2014 US$ ’000
Pihak berelasi (Catatan 32) PT Kideco Jaya Agung PT Santan Batubara
82.327 -
87.393 3.903
Related parties (Note 32) PT Kideco Jaya Agung PT Santan Batubara
Pihak ketiga PT Adimitra Baratama Nusantara PT Indonesia Pratama PT Indomining PT Gunung Bayan Pratama Coal
38.876 25.722 4.347 -
97.705 18.212 50.816 53.421
Third parties PT Adimitra Baratama Nusantara PT Indonesia Pratama PT Indomining PT Gunung Bayan Pratama Coal
151.272
311.450
Jumlah
65
Total
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
24. BEBAN USAHA LANGSUNG
24. 2015 US$ ’000
Operasi alat berat dan peralatan Penyusutan (Catatan 14) Gaji, upah dan biaya pegawai Sewa alat berat, kendaraan dan lain-lain Subkontraktor Material Sistem informasi manajemen Amortisasi (Catatan 16) Beban usaha langsung lain Jumlah
DIRECT COSTS
2014 *) US$ ’000
52.380 49.488 33.189 22.196 6.162 4.580 1.104 8 8.584
103.597 66.840 43.513 31.780 12.247 9.773 3.015 22 10.505
Operations of plant and equipment Depreciation (Note 14) Salaries, wages and related costs Rental of plant, vehicle and others Subcontractors Materials Management information system Amortization (Note 16) Other direct costs
177.691
281.292
Total
*) Disajikan kembali (Catatan 38)
*) As restated (Note 38)
Sampai dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, tidak ada transaksi dengan pemasok yang berjumlah lebih dari 10% dari jumlah pendapatan. Sampai dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, transaksi dengan pemasok PT Solaris Prima Energy berjumlah lebih dari 10% dari jumlah pendapatan, yaitu sebesar US$ 39.452 ribu. 25. BEBAN ADMINISTRASI
For the year ended December 31, 2015 there were no transactions with supplier that constituted more than 10% of the total revenues. For the year ended December 31, 2014, transactions with supplier PT Solaris Prima Energy aggregating to US$ 39,452 thousand constituted more than 10% of the total revenues.
25. 2015 US$ ’000
ADMINISTRATION EXPENSES
2014 *) US$ ’000
Gaji dan upah Jasa hukum dan profesional Sewa gedung, kendaraan dan peralatan Sistem informasi manajemen Perjalanan Amortisasi (Catatan 16) Penyusutan (Catatan 14) Perlengkapan kantor Komunikasi Asuransi Beban lain-lain (masingmasing kurang dari US$ 100 ribu)
13.013 1.971 1.528 755 548 532 312 237 118 108
16.462 2.582 2.096 943 995 373 175 304 160 269
287
2.097
Jumlah
19.409
26.456
*) Disajikan kembali (Catatan 38)
Salaries and wages Legal and professional fees Office, vehicle and equipment rental Management information system Travel Amortization (Note 16) Depreciation (Note 14) Office supplies Communication Insurance Other expenses (each less than US$ 100 thousand) Total *) As restated (Note 38)
66
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
26. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
26. 2015 US$ ’000
Beban bunga pinjaman jangka panjang dari pihak berelasi (Catatan 32) Beban bunga sewa pembiayaan (Catatan 21) Beban bunga utang bank (Catatan 17) Lain-lain Jumlah
6.118
8.266
1.549 1.005 993
2.786 377 849
9.665
12.278
2015 US$ ’000
Jumlah
EXPENSES
AND
FINANCE
2014 US$ ’000
27. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN LAIN-LAIN BERSIH
Kerugian penurunan nilai dan pemulihan piutang tak tertagih - bersih (Catatan 6) Kerugian kurs mata uang asing - bersih Denda pajak Kerugian atas penjualan investasi pada pengendalian bersama entitas (Catatan 13) Kerugian pelepasan aset tetap (Catatan 14) Lain-lain - bersih
INTEREST CHARGES
27.
Interest expense on long-term loan from a related party (Note 32) Finance lease interest expenses (Note 21) Bank loan interest expenses (Note 17) Others Total
OTHER GAINS AND LOSSES – NET
2014*) US$ ’000
(5.512) (2.295) (542)
(1.467) (185) (2.016)
-
(102)
(9) 917
(40) 51
(7.441)
(3.759)
*) Disajikan kembali (Catatan 38)
Provision for impairment losses and reversal on receivables - net (Note 6) Loss on foreign exchange - net Tax penalties Loss on sale of investment in jointly controlled entity (Note 13) Loss on disposal of property, plant and equipment (Note 14) Others - net Total *) As restated (Note 38)
28. PAJAK PENGHASILAN
28.
Beban pajak terdiri dari:
INCOME TAX Tax expense consists of the following:
2015 US$ ’000
2014 *) US$ ’000
Pajak kini Perseroan Entitas anak Penyesuaian atas pajak penghasilan kini atas pajak penghasilan badan tahun sebelumnya Pajak tangguhan
32
2.498 -
2.651 427
9.117 7.058
Jumlah
3.110
18.673
*) Disajikan kembali (Catatan 38)
Current tax Parent Subsidiary Adjustment recognised in the current year in relation to the current tax of prior years corporate income tax Deferred tax Total *) As restated (Note 38)
67
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara (rugi) laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
Reconciliation between (loss) profit before tax per consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income and taxable income is as follows:
2015 US$ ’000 (Rugi) laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian Perbedaan temporer: Penyisihan (pembayaran) imbalan pasca kerja - bersih Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang tak tertagih Penyisihan (pembayaran) cuti dan bonus Penyisihan (pembayaran) pajak kendaraan - bersih Perbedaan amortisasi komersial dan fiskal (Penghapusan) penyisihan persediaan usang Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Lain-lain Jumlah Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Kesejahteraan karyawan Bagian rugi bersih pengendalian bersama entitas Denda pajak Penghapusan piutang usaha Kerugian bersih kerjasama operasi yang telah dikenakan pajak final Rugi sebelum pajak entitas anak Biaya terkait aset sewaan Penghasilan kena pajak final - bersih Beban pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan lainnya Jumlah Laba kena pajak - tidak final Beban pajak kini Dikurangi pembayaran pajak di muka Tahun berjalan: Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Jumlah Kelebihan bayar pajak penghasilan badan (Catatan 9)
2014 *) US$ ’000
(9.581)
21.029
(699)
844
(843) (311)
310 160
(552)
53
(545)
(247)
-
(3.241)
(4.878) 923
(26.113) -
(6.905)
(28.234)
4.726
4.417
1.421 542 -
3.921 2.016 1.157
298 5.919 (2.409) 1.757
2 (309) (2.395) 1.114
(965)
7.272
(Loss) profit before tax per consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income Temporary differences: Provision (payment) for postemployment benefits - net Provision for impairment losses in accounts receivable Provision (payment) for leaves and bonus Provision (payment) of vehicle tax - net Difference between commercial and fiscal amortization (Write-off) provisions for stock obsolescence Difference between commercial and fiscal depreciation Others Total Nondeductible expenses (nontaxable income): Employee welfare Share in jointly controlled entities’s net loss Tax penalties Write-off of trade accounts receivable Net loss of joint operations already subject to final tax Loss before tax subsidiaries Expenses in relation with leased assets Income subject to final tax - net Final tax expenses Other non-deductible expenses
11.289
17.195
(5.197)
9.990
Non-final taxable income
2.498
Current tax expense
-
173 10.245 9
320 12.631 -
10.427
12.951
10.427
10.453
*) Disajikan kembali (Catatan 38)
Total
Less prepaid income taxes Current year: Article 22 Article 23 Article 25 Total Overpayment of corporate income tax (Note 9) *) As restated (Note 38)
68
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Pajak final merupakan pajak penghasilan badan atas jasa konstruksi yang diberikan oleh Perusahaan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 153/PMK.03/2009 tanggal 29 September 2009, penghasilan dari usaha Jasa Konstruksi dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final.
The final tax represents the corporate income tax for the construction services rendered by the Company. In accordance with the Regulation of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 153/PMK.03/2009 dated September 29, 2009, the revenue arising from construction service is subject to final tax.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
The details of the Company’s deferred tax assets and liabilities are as follows:
Saldo per 1 Januari 2015/ Balance at January 1, 2015 US$ ’000 Kompensasi kerugian Piutang usaha Persediaan Liabilitas imbalan pasca kerja Beban masih harus dibayar Aset tetap dan liabilitas sew a pembiayaan Aset tidak berw ujud Jumlah
Dikreditkan (dibebankan) ke laba rugi tahun berjalan/ Credited (charged) to profit or loss for the year US$ ’000
367 164
1.300 (211) -
2.936 680
(174) (216)
(24.121) (68)
(989) (137)
(20.042)
(427)
Saldo per 1 Januari 2014 *)/ Balance at January 1, 2014 *) US$ ’000 289 974
Dikreditkan (dibebankan) ke laba rugi tahun berjalan/ Credited (charged) to profit or loss for the year US$ ’000
Saldo per 31 Desember 2015/ Balance at December 31, 2015 US$ ’000
-
1.300 156 164
(100) (100)
Dikreditkan (dibebankan) ke penghasilan komprehensif lain/ Credited (charged) to other comprehensive income US$ ’000
(25.110) (205)
Tax loss compensation Trade accounts receivable Inventories Post-employment benefits obligation Accrued expenses Property, plant and equipment and finance lease Intangible assets
(20.569)
Total
2.662 464
Saldo per 31 Desember 2014 *)/ Balance at December 31, 2014 *) US$ ’000
Piutang usaha Persediaan Liabilitas imbalan pasca kerja Beban masih harus dibayar Aset tetap dan liabilitas sew a pembiayaan Aset tidak berw ujud
(17.593) (6)
(6.528) (62)
-
(24.121) (68)
Trade accounts receivable Inventories Post-employment benefits obligation Accrued expenses Property, plant and equipment and finance lease Intangible assets
Jumlah
(13.077)
(7.058)
93
(20.042)
Total
2.632 627
78 (810)
Dikreditkan (dibebankan) ke penghasilan komprehensif lain/ Credited (charged) to other comprehensive income US$ ’000
211 53
*) Disajikan kembali (Catatan 38)
-
367 164
93 -
2.936 680
*) As restated (Note 38)
69
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to profit before tax is as follows:
2015 US$ ’000
2014 *) US$ ’000
(Rugi) laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
(9.581)
21.029
Pajak penghasilan dengan tarif pajak efektif
(2.395)
5.257
Pengaruh pajak atas manfaat (beban) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Kesejahteraan karyawan Bagian rugi bersih pengendalian bersama entitas Denda pajak Penghapusan piutang usaha Kerugian bersih kerjasama operasi yang telah dikenakan pajak final Rugi sebelum pajak entitas anak Biaya terkait aset sewaan Penghasilan kena pajak final - bersih Beban pajak entitas anak Penyesuaian atas pajak penghasilan kini atas pajak penghasilan badan tahun sebelumnya Beban pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan lainnya Beban pajak penghasilan
1.182
1.104
355 135 -
980 504 289
74 1.480 (602) 32
1 (77) (599) -
2.651 439 (241)
9.117 279 1.818
3.110
18.673
(Loss) profit before tax per consolidated statements of comprehensive income Income tax at effective tax rate Tax effect of nontaxable income (nondeductible expenses): Employee welfare Share in jointly controlled entities’s net loss Tax penalties Writte-off of trade accounts receivable Net loss of joint operations already subject to final tax Loss before tax subsidiaries Expenses in relation with leased assets Income subject to final tax - net Tax expense of subsidiary Adjustment recognised in the current year in relation to the current tax of prior years corporate income tax Tax expense final Other nondeductible expenses Income tax expense
Surat Ketetapan Pajak
Tax Assessment Letters
Pada tanggal 29 Januari 2014 Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar untuk Pajak Pertambahan Nilai bulan Oktober, Nopember dan Desember tahun 2011 dengan jumlah masingmasing sebesar Rp 11.568.571.180, Rp 17.500.249.487 dan Rp 9.656.468.024 dari jumlah masing-masing yang diajukan sebesar Rp 11.569.238.802, Rp 17.603.372.697 dan Rp 10.322.424.094. Selisih antara jumlah yang diajukan dan jumlah di Surat Ketetapan Pajak diakui sebagai beban pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun 2014. Restitusi kelebihan pajak sebesar Rp 38.574.004.531, setelah dikurangi dengan denda pajak, diterima oleh Perusahaan pada tanggal 10 Maret 2014.
On January 29, 2014, the Company received Overpayment Tax Assessment Letter for October, November and December 2011 Value Added Tax, amounting to Rp 11,568,571,180, Rp 17,500,249,487, and Rp 9,656,468,024, respectively, from total claims of Rp 11,569,238,802, Rp 17,603,372,697 and Rp 10,322,424,094, respectively. The difference between the recorded claim and the amount in the Tax Assessment Letter was recorded as expense on the 2014 consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income. The refund of this overpayment of Rp 38,574,004,531, after deducting with tax penalty, was received on March 10, 2014.
Perusahaan mencatat kelebihan pembayaran Pajak Penghasilan Badan Perusahaan tahun 2012 sebesar US$ 7.863 ribu. Pada tanggal 10 Maret 2014, Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan tahun 2012 sebesar US$ 1.224 ribu (termasuk denda sebesar US$ 282 ribu). Pembayaran pajak kurang bayar ini telah dilakukan oleh Perusahaan pada 2 April 2014.
The Company recorded a tax overpayment for 2012 Corporate Income Tax amounting to US$ 7,863 thousand. On March 10, 2014, the Company received Underpayment Tax Assessment Letter for 2012 Corporate Income Tax, amounting to US$ 1,224 thousand (including tax penalty amounting to US$ 282 thousand). Payment for such underpayment tax assessment letter was made on April 2, 2014.
70
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Pada tanggal 11 Maret 2014, Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar untuk pajak penghasilan pasal 21, pajak penghasilan pasal 23, pajak penghasilan pasal 23/26 final, pajak penghasilan pasal 4(2), pajak penghasilan final pasal 15, dan Pajak Pertambahan Nilai untuk Dalam Negeri untuk tahun 2012 beserta denda pajak, masingmasing sebesar Rp 1.072.274.536, Rp 1.265.764.993, Rp 2.213.292.648, Rp 87.066.263, Rp 1.825.738 dan Rp 11.691.202.153. Pembayaran pajak kurang bayar ini dengan total Rp 16.331.426.331 telah dilakukan oleh Perusahaan pada 7 April 2014.
On March 11, 2014, the Company received several underpayment tax assessment letters for income tax article 21, income tax article 23, final income tax article 23/26, income tax article 4(2), final income tax article 15 and VAT for Domestic for year 2012 and their related tax penalties, each amounting to Rp 1,072,274,536, Rp 1,265,764,993, Rp 2,213,292,648, Rp 87,066,263, Rp 1,825,738 and Rp 11,691,202,153, respectively. These underpayment taxes for a total amount of Rp 16,331,426,331 were all paid by the Company on April 7, 2014.
Pada tanggal 27 Nopember 2014, Perusahaan melakukan pembetulan dan pembayaran kekurangan untuk Pajak Penghasilan Badan Perusahaan 2010 sebesar US$ 111.344. Atas pembetulan ini, Perusahaan dikenakan denda bunga sebesar US$ 95.757. Pembayaran denda bunga ini telah dilakukan oleh Perusahaan pada 16 Desember 2014.
On November 27, 2014, the Company made correction and paid underpayment for 2010 Corporate Income Tax, amounting to US$ 111,344. For this correction, the Company was charged with interest penalty, amounting to US$ 95,757. The interest penalty payment was paid by the Company on December 16, 2014.
Pada tanggal 27 Nopember 2014, Perusahaan melakukan pembetulan dan pembayaran kekurangan untuk Pajak Penghasilan Badan Perusahaan 2011 sebesar US$ 201.154. Atas pembetulan ini, Perusahaan dikenakan denda bunga sebesar US$ 124.715. Pembayaran denda bunga ini telah dilakukan oleh Perusahaan pada 16 Desember 2014.
On November 27, 2014, the Company made correction and paid underpayment for 2011 Corporate Income Tax amounting to US$ 201,154. For this correction, the Company was charged with interest penalty, amounting to US$ 124,715. The interest penalty payment was paid by the Company on December 16, 2014.
Pada tanggal 2 Pebruari 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas Pajak Pertambahan Nilai tahun 2010 sebesar Rp 1.448.644.006. Pembayaran pajak kurang bayar ini telah dilakukan oleh Perusahaan pada 24 Pebruari 2015.
On February 2, 2015, the Company received Underpayment Tax Assesment Letter for 2010 Value Added Tax, amounting to Rp 1,448,644,006. Payment for such underpayment tax assessment letter was made on February 24, 2015.
Pada tanggal 23 April 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar atas Pajak Penghasilan Badan Tahun 2013 sebesar US$ 4.718.363 atas permohonan pengembalian sebesar US$ 7.487.227 (Catatan 10). Perusahaan telah menerima pengembalian atas kelebihan pajak tersebut pada tanggal 26 Mei 2015. Selisih antara pengembalian pajak yang diterima dengan jumlah yang sebelumnya dicatat, dibebankan pada laba rugi.
On April 23, 2015, the Company received an Overpayment Tax Assessment Letter for 2013 Corporate Income Tax amounting to US$ 4,718,363, as compared to recorded claim tax for refund of US$ 7,487,227 (Note 10). The Company received the tax refund on May 26, 2015. The difference on the tax refund received and the amount initially recorded as claims are directly charged to profit or loss.
Pada tanggal 28 Juli 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas Pajak Penghasilan pasal 26 tahun 2011 sebesar Rp 5.801.600.000. Pembayaran pajak kurang bayar ini telah dilakukan oleh Perusahaan pada 25 Agustus 2015. Pada tanggal 26 Oktober 2015, Perusahaan telah mengajukan permohonan banding yang disampaikan ke Pengadilan Pajak. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, proses banding masih berlangsung.
On July 28, 2015, the Company received Underpayment Tax Assessment Letter for Withholding tax art 26 year 2011, amounting to Rp 5,801,600,000. Payment for such underpayment tax assessment letter was made on August 25, 2015. On October 26, 2015, the Company requested for an appeal to the Tax Court, for the objection decision. As of the issuance date of the consolidated financial statements, the appeal is still on-going.
71
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Surat Ketetapan Pajak untuk Kerjasama Operasi (Catatan 10) Kerjasama operasi/ Joint operations PC JO PC JO PC JO PC JO
Jenis pajak/ Tax type Pajak Penghasilan 26/ Income Tax art. 26 Pajak Penghasilan 26/ Income Tax art. 26 Pajak Penghasilan 26/ Income Tax art. 26 Pajak Penghasilan 26/ Income Tax art. 26
Tax Assessment Letters for Joint Operations (Note 10)
Pajak kurang bayar/Tax underpayment Rp ’000.000
Bagian Perusahaan atas pajak kurang bayar/ Company's portion Tax underpayment Rp ’000.000
2005
12.505
6.253
540
540
2006
14.226
7.113
615
615
2007
3.371
1.686
146
146
2005-2006
3.852
1.926
149
-
16.978
1.450
Tahun fiskal/ Fiscal year
Jumlah/Total
Setara dengan/ Equivalent in 31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2014 2015 US$ ’000 US$ ’000
1.301
Pada tahun 2013, PC JO telah membayar kurang bayar pajak penghasilan 26 tahun 2005 - 2007 dan mengajukan surat keberatan atas Surat Ketetapan Pajak penghasilan 26 di atas.
In 2013, PC JO had paid the underpayment of income tax article 26 for the years 2005 - 2007 and filed the objection letter on the Tax Assessment Letters on the income tax article 26 above.
Pada tanggal 15 Januari 2015, PC JO menerima Surat Keputusan atas keberatan untuk kurang bayar pajak penghasilan pasal 26 tahun 2005-2006, yang menyatakan penolakan keberatan PC JO dan menambahkan jumlah pajak yang masih harus dibayar PC JO sebesar Rp 3.852.071.401. Pajak tersebut sudah dibayarkan pada tanggal 8 April 2015. Pada tanggal 10 April 2015, Perusahaan telah mengajukan permohonan banding yang disampaikan ke Pengadilan Pajak. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, proses banding masih berlangsung.
On January 15, 2015, PC JO received Decision Letter on objection on underpayment of income tax article 26 for the years 2005-2006, stating the rejection of the PC JO’s objection and increased the tax underpayment amounting to Rp 3,852,071,401. This underpayment has been paid on April 8, 2015. On April 10, 2015, the Company requested for an appeal to the Tax Court, for the objection decision. As of the issuance date of the consolidated financial statements, the appeal is still on-going.
29. LABA (RUGI) PER SAHAM Perhitungan laba bersih per berdasarkan data sebagai berikut:
29. saham
adalah 2015 US$ ’000
Laba Laba (rugi) untuk perhitungan laba (rugi) per saham dasar
(12.719)
EARNINGS (LOSS) PER SHARE The computation of basic (loss) earnings per share are based on the following data: 2014 *) US$ ’000
2.356
Jumlah saham Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa beredar (lembar) (Rugi) laba bersih per saham (dalam US$ penuh)
Earnings Earnings (loss) for computation of basic earnings (loss) per share Number of shares
1.008.605.000
(0,0126)
*) Disajikan kembali (Catatan 38)
1.008.605.000
0,0023
Weighted average number of outstanding ordinary shares (shares) Basic (loss) earnings per share (in full US$) *) As restated (Note 38)
72
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Perusahaan tidak memiliki efek berpotensi saham biasa dilusian pada tahun 2015 dan 2014.
The Company has no dilutive potential ordinary shares in 2015 and 2014.
30. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
30.
EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION
31 Desember/ December 31, 2015 US$ ’000
31 Desember/ December 31, 2014 *) US$ ’000
31 Desember/ December 31, 2013 *) US$ ’000
8.424 2.226
9.253 2.496
8.357 2.174
10.650
11.749
10.531
Imbalan pasca kerja Cuti berimbalan jangka panjang Liabilitas bersih
Post-employment benefits Long service leave Net liability
Imbalan Pasca Kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003
Post-Employment Benefits under Labor Law No. 13/2003
Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut masing-masing adalah 1.836 karyawan dan 2.583 karyawan pada 31 Desember 2015 dan 2014.
The Company provides post-employment benefits for its qualifying employees in accordance with Labor Law. The number of employees entitled to the benefits are 1,836 and 2,583 at December 31, 2015 and 2014, respectively.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah:
Amounts recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income with respect to these postemployment benefits are as follows:
2015 US$ ’000 Biaya jasa: Biaya jasa kini Biaya jasa lalu Beban bunga Komponen dari biaya imbalan pasca kerja yang diakui dalam laba rugi Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasca kerja - neto Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan Keuntungan dan kerugian aktuarial yang tmbul dari penyesuaian atas pengalaman Komponen beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain
(565)
409
165
(35)
Service cost: Current service cost Past service cost Interest expense Components of post-employment benefit costs recognised in profit or loss Remeasurement on the net post-employment benefit liability: Actuarial gains and lossesnet arising lossfrom changes in financial assumptions Actuarial gains and losses arising from experience adjustments
(400)
374
Components of post-employment benefit costs recognised in other comprehensive income
1.699 (1.572) 622 749
Jumlah
349
Dari biaya tahun berjalan, US$ 749 ribu dan US$ 1.511 ribu termasuk dalam beban usaha langsung dan beban administrasi masing-masing tahun 2015 dan 2014.
73
2014 *) US$ ’000
2.108 (1.309) 712 1.511
1.885
Total
Of the expense for the year, US$ 749 thousand and US$ 1,511 thousand were included in direct cost and administration expenses in 2015 and 2014, respectively.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan yang termasuk dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The amounts included in the consolidated statement of financial position of the Company’s obligation in respect of these post-employment benefits are as follows:
31/12/2015 US$ ’ 000
31/12/2014 *) US$ ’ 000
1/1/2014 *) US$ ’ 000
8.424
9.253
8.357
Nilai kini kewajiban
*) Disajikan kembali – Catatan 38
*) As restated – Note 38
Mutasi nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut: 31/12/2015 US$ ’ 000 Kewajiban imbalan pasca kerja - awal Biaya jasa kini Biaya bunga Pengukuran kembali (keuntungan/kerugian): Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atas pengalaman Biaya jasa lalu, termasuk kerugian (keuntungan) dari kurtailmen Selisih kurs atas program dalam valuta asing Pembayaran manfaat
Movements in the present value of the postemployment benefit obligation were as follows: 31/12/2014 *) US$ ’ 000
9.253 1.699 622
8.357 2.108 712
(1.309) (209) (780)
Opening post-employment benefit obligation Current service cost Interest cost Remeasurement (gains)/losses: Actuarial gains and losses arising from changes in financial assumptions Actuarial gains and losses arising from experience adjustments Past service cost, including losses/(gains) on curtailments Exchange differences on foreign plans Benefits paid
9.253
Closing post-employment benefit obligation
(565)
409
165
(35)
(1.572)
(895) (283)
Kewajiban imbalan pasca kerja - akhir
8.424
Biaya sehubungan dengan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
The cost of providing post-employment benefits is calculated by PT Padma Radya Aktuaria, an independent actuary. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
2015 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat pengunduran diri Tingkat cacat dari tabel mortalitas Usia pensiun dini Usia pensiun normal
Present value of funded obligations
2014
9,00% per tahun/per annum 8,25% per tahun/per annum 8,00% per tahun/per annum 8,00% per tahun/per annum 7,00% 7,00% 10,00% 10,00% 45 45 55 55
Riwayat penyesuaian pengalaman adalah sebagai berikut: 2015 US$ ’ 000 Nilai kini kewajiban tidak didanai
The history of experience adjustments is as follows:
2014 *) US$ ’ 000
8.424
9.253
*) Disajikan kembali (Catatan 38)
Discount rate Future salary increment rate Resignation rate Disability rate from mortality table Early retirement age Normal retirement age
2013 *) US$ ’ 000 8.357
Present value of unfunded obligations
*) As restated (Note 38)
74
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto. Analisis sensitivitas di bawah ini ditentukan berdasarkan perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan.
•
Jika tingkat diskonto lebih tinggi (lebih rendah) 1%, kewajiban imbalan pasti akan berkurang sebesar US$ 651 ribu (meningkat sebesar US$ 741 ribu).
Significant actuarial assumptions for the determination of the defined benefit obligation is the discount rate. The sensitivity analysis below have been determined based on reasonably possible changes of the respective assumptions occurring at the end of the reporting period, while holding all other assumptions constant. •
If the discount rate is 1% higher (lower), the defined benefit obligation would decrease by US$ 651 thousand (increase by US$ 741 thousand).
Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi.
The sensitivity analysis presented above may not be representative of the actual change in the defined benefit obligation as it is unlikely that the change in assumptions would occur in isolation of one another as some of the assumptions may be correlated.
Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis, the present value of the defined benefit obligation has been calculated using the projected unit credit method at the end of the reporting period, which is the same as that applied in calculating the defined benefit obligation recognised in the consolidated statement of financial position.
Tidak ada perubahan dalam metode dan asumsi yang digunakan dalam penyusunan analisis sensitivitas dari tahun sebelumnya.
There was no change in the methods and assumptions used in preparing the sensitivity analysis from prior years.
Cuti Berimbalan Jangka Panjang
Long Service Leave
Perusahaan juga memberikan cuti berimbalan jangka panjang untuk karyawan. Jumlah karyawan yang berhak atas cuti berimbalan jangka panjang tersebut masing-masing adalah 1.830 karyawan dan 2.573 karyawan pada 31 Desember 2015 dan 2014.
The Company also provides long service leave benefits for its qualifying employees. The number of employees entitled to the benefits are 1,830 employees and 2,573 employees at December 31, 2015 and 2014, respectively.
Beban cuti berimbalan jangka panjang yang diakui dalam laba rugi adalah sebagai berikut:
Amounts recognized in the profit or loss with respect to these long service leave benefits are as follows:
2015
2014
US$ ’000
US$ ’000
Biaya jasa kini Biaya bunga Efek dari pengurangan karyawan Kerugian aktuarial bersih
591 151 (387) (171)
757 190 (437) 78
Current service costs Interest costs Effect of curtailment Net actuarial losses
Jumlah
184
588
Total
75
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Mutasi atas nilai kini kewajiban cuti berimbalan jangka panjang adalah sebagai berikut:
Movement in the present value of long service leave benefits obligation are as follow:
31 Desember/ December 31, 2015 US$ ’000 Saldo awal nilai kini kewajiban tidak didanai Biaya jasa kini Biaya bunga (Keuntungan) kerugian aktuarial bersih Efek dari pengurangan karyawan Pembayaran manfaat Keuntungan selisih kurs Saldo akhir nilai kini kewajiban cuti berimbalan jangka panjang
31 Desember/ December 31, 2014 US$ ’000
2.496 591 151 (171) (387) (210) (244)
2.174 757 190 78 (437) (207) (59)
2.226
2.496
Jumlah liabilitas yang disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian yang timbul dari liabilitas Perusahaan sehubungan cuti berimbalan jangka panjang adalah sebagai berikut:
The amounts included in the consolidated statements of financial position arising from the Company’s obligation with respect to these long service leave benefits are as follows:
31 Desember/
31 Desember/
December 31, 2015 US$ ’000
December 31, 2014 US$ ’000
2.226
2.496
Nilai kini kewajiban tidak didanai
Beginning balance of present value of long-service leave benefits Current service cost Interest costs Net actuarial (gains) losses Effect of curtailment Benefits payment Gain on foreign exchange Ending balance of present value of long-service leave benefits
Biaya sehubungan dengan cuti berimbalan jangka panjang dihitung oleh PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
Present value of long-service leave benefits
The cost of providing long service leave benefits is calculated by PT Padma Radya Aktuaria, an independent actuary. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
2015
2014
Tingkat diskonto
9,00% per tahun/per annum
8,25% per tahun/per annum
Discount rate
Tingkat kenaikan gaji
8,00% per tahun/per annum
8,00% per tahun/per annum
Future salary increment rate
7,00% 10,00% 45 55
7,00% 10,00% 45 55
Tingkat pengunduran diri Tingkat cacat dari tabel mortalitas Usia pensiun dini Usia pensiun normal
Riwayat penyesuaian pengalaman adalah sebagai berikut:
Nilai kini kewajiban tidak didanai Nilai atas penyesuaian pengalaman Persentase penyesuaian pengalaman terhadap nilai kini kewajiban tidak didanai
Resignation rate Disability rate from mortality table Early retirement age Normal retirement age
The history of experience adjustments is as follows:
2015
2014
2013
2012
2011
US$ ’000
US$ ’000
US$ ’000
US$ ’000
US$ ’000
2.226
2.496
2.174
2.725
2.000
14
14
25
8
260
0,63%
0,56%
1,15%
76
0,29%
13,00%
Present value of unfunded obligations Value of experience adjustment Percentage of experience adjustment to present value of unfunded obligations
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan cuti berimbalan jangka panjang adalah tingkat diskonto. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan.
•
Significant actuarial assumptions for the determination of the long-service leave is discount rate. The sensitivity analyses below have been determined based on reasonably possible changes of the respective assumptions occurring at the end of the reporting period, while holding all other assumptions constant.
Jika tingkat diskonto lebih tinggi (lebih rendah) 1%, kewajiban imbalan pasti akan berkurang sebesar US$ 110 ribu (meningkat sebesar US$ 100 ribu).
•
If the discount rate is 1% higher (lower), the long-service leave obligation would decrease by US$ 110 thousand (increase by US$ 100 thousand).
Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam cuti berimbalan jangka panjang mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi.
The sensitivity analysis presented above may not be representative of the actual change in the longservice leave obligation as it is unlikely that the change in assumptions would occur in isolation of one another as some of the assumptions may be correlated.
Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini cuti berimbalan jangka panjang dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung cuti berimbalan jangka panjang yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis, the present value of the long-service leave obligation has been calculated using the projected unit credit method at the end of the reporting period, which is the same as that applied in calculating the long-service leave obligation recognised in the consolidated statement of financial position.
Tidak ada perubahan dalam metode dan asumsi yang digunakan dalam penyusunan analisis sensitivitas dari tahun sebelumnya.
There was no change in the methods and assumptions used in preparing the sensitivity analysis from prior years.
31. AKUISISI ENTITAS ANAK
31.
ACQUISITION OF A SUBSIDIARY
Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 1b, pada bulan Agustus 2015, PTPIK, entitas anak, membeli 51,25% atau sebanyak 4.100 saham MIP dengan biaya perolehan US$ 1.079 ribu yang memberikan pengendalian PTPIK atas kebijakan keuangan dan operasi dari MIP.
As described in Note 1b, in August 2015, PTPIK, subsidiary, acquired 51.25% equity ownership or 4,100 shares of MIP at acquisition cost of US$ 1,079 thousand which provided PTPIK control over MIP.
Kepentingan non-pengendali sebesar 48,75% diakui pada tanggal akuisisi diukur dari nilai wajar kepentingan nonpengendali sejumlah US$ 283 ribu.
The non-controlling interest 48.75% recognized at acquisition date was measured by reference to the fair value of the non-controlling interest which amounted to US$ 283 thousand.
77
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Pada saat tanggal akuisisi MIP, nilai wajar aset yang diperoleh dan liabilitas diasumsikan sebagai berikut:
As of date of the acquisition of MIP, the fair value of assets acquired and liabilities assumed are as follows: US$ ’000
Aset lancar Aset tidak lancar Aset tidak berwujud Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang
331 58 222 (293) (20)
Nilai wajar aset bersih yang diakuisisi
298
Goodwill dan arus kas keluar bersih yang timbul dari akuisisi adalah sebagai berikut:
Current assets Noncurrent assets Intangible asset Current liabilities Noncurrent liabilities Fair value of net assets acquired
Goodwill and net cash outflow arising from such acquisition are as follows: US$ ’000
Imbalan yang dialihkan Ditambah: Kepentingan nonpengendali Dikurangi: Nilai wajar aset bersih teridentifikasi yang diperoleh Goodwill yang timbul dari akuisisi (Catatan 15)
1.079 283 581 781
Consideration transferred Add: Non-controlling interest Less: Fair value of identifiable net assets acquired Goodwill arising from acquisition (Note 15)
Biaya akuisisi Dikurangi: Kas dan setara kas yang diperoleh Arus kas keluar bersih pada saat akuisisi
1.079 85 994
Acquisition cost Less: Cash and cash equivalents acquired Net cash outflow on acquisition
Goodwill yang timbul dalam kombinasi bisnis karena biaya perolehan kombinasi termasuk suatu pengendalian utama. Selanjutnya, imbalan yang dibayar untuk kombinasi secara efektif tidak termasuk jumlah yang terkait dengan sinergi yang diharapkan, pertumbuhan pendapatan, pengembangan pasar yang akan datang, kumpulan tenaga kerja dan aset tak berwujud tertentu. Manfaat ini diakui terpisah dari goodwill karena manfaat tersebut memenuhi kriteria pengakuan untuk aset tak berwujud yang dapat diidentifikasi sebesar US$ 222 ribu.
Goodwill arose in the business combination because the cost of the combination included a control premium. In addition, the consideration paid for the combination effectively not included amounts in relation to the benefit of epected synergies, revenue growth, future market development, assembled workforce and certain intangible assets. These benefits are recognized separately from goodwill because they meet the recognition criteria for identifiable intangible assets amounting to US$ 222 thousand.
Entitas anak ini memberikan kontribusi penjualan bersih sebesar US$ 820 ribu dan laba bersih sebesar US$ 85 ribu terhadap hasil konsolidasian tahun 2015.
This subsidiary contributed US$ 820 thousand of net sales and US$ 85 thousand of net income to the consolidated results in 2015.
32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
32.
NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Pihak Berelasi
Nature of Relationship
a.
PT Indika Energy Tbk adalah pemegang saham utama dari Perusahaan.
a.
PT Indika Energy Tbk is the Company’s majority stockholder.
b.
PT Santan Batubara (SB) adalah entitas dimana Perusahaan memiliki pengendalian bersama.
b.
PT Santan Batubara (SB) is entity wherein the Company has joint control.
78
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
c.
Indo Integrated Energy II B.V., Indo Energy Capital II B.V, Indika Capital Resources Limited (Indika Capital), Tripatra Singapore Pte. Ltd, PT Indika Indonesia Resources, PT Tripatra Engineers and Constructors, PT Indika Logistic & Support Services, PT Multi Tambangjaya Utama, dan PT Indy Property mempunyai pemegang saham utama yang sama dengan Perusahaan.
c. d.
Indo Integrated Energy II B.V., Indo Energy Capital II B.V, Indika Capital Resources Limited (Indika Capital), Tripatra Singapore Pte. Ltd, PT Indika Indonesia Resources, PT Tripatra Engineers and Constructors, PT Indika Logistic & Support Services, PT Multi Tambangjaya Utama, and PT Indy Property have the same majority stockholder as the Company.
d.
PT Kideco Jaya Agung adalah entitas asosiasi dari PT Indika Energy Tbk.
d. e.
PT Kideco Jaya Agung is an associate of PT Indika Energy Tbk.
Transaksi-transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi:
Transactions with Related Parties:
a.
a.
b.
Pengendalian bersama entitas
Jointly controlled entities
Perusahaan memberikan jasa pemindahan tanah penutup, penambangan batubara dan rekayasa dan konstruksi kepada SB. Pendapatan yang berasal dari jasa ini masing-masing sebesar nihil dan US$ 3.903 ribu untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 atau sebesar 0% dan 1,12% terhadap jumlah pendapatan. Pada tanggal pelaporan, saldo piutang yang berasal dari transaksi ini dicatat sebagai piutang usaha kepada pihak berelasi (Catatan 6). Persentase saldo piutang usaha terhadap jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 0,42% dan 0,38%.
The Company provides overburden removal, coal mining and engineering and construction services to SB. Revenue from such services amounted to nil and US$ 3,903 thousand for the years ended December 31, 2015 and 2014 or 0% and 1.12% of total revenues, respectively. At reporting dates, the outstanding receivables from such transactions were recorded as trade accounts receivable from related parties (Note 6). Percentage of this outstanding trade accounts receivable to total assets as of December 31, 2015 and 2014 are 0.42% and 0.38%, respectively.
Sejak Juli 2012, Perusahaan menerima uang muka sebesar US$ 1.500 ribu dari SB yang dibayarkan dalam 5 kali cicilan bulanan dalam jumlah yang sama. Uang muka ini adalah untuk pembangunan infrastruktur fasilitas pendukung Uskap dimana sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, proses pembangunan masih belum selesai. Pada tanggal pelaporan, saldo utang yang berasal dari transaksi ini dicatat sebagai utang lain-lain kepada pihak berelasi sebesar US$ 1.316 ribu.
Starting in July 2012, the Company receives advance payment amounting to a total of US$ 1,500 thousand which was paid in 5 equal monthly installments by SB. Such payment is for the construction of Uskap infrastructure support facilities which have been not completed yet at the reporting date. At reporting dates, the outstanding payable from such transaction was recorded as other payables to a related party amounting to US$ 1,316 thousand.
Indo Energy Capital II B.V
Utang jangka panjang dari Indo Energy Capital II B.V Bunga masih harus dibayar jangka pendek Jumlah - bersih
b.
Indo Energy Capital II B.V
31 Desember/ December 31, 2015 US$ ’000
31 Desember/ December 31, 2014 US$ ’000
115.363
115.363
1.869
3.582
117.232
118.945
79
Long-term loan from Indo Energy Capital II B.V Accrued interest - current Total - net
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
c.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Pada tanggal 1 April 2013, Perusahaan menandatangani Memorandum of Agreement dengan Indika Capital Resources Limited (ICRL), dimana ICRL setuju untuk menyediakan fasilitas pinjaman kepada Perusahaan dalam jumlah pokok sebesar US$ 140.000.000. Dana ini berasal dari Indo Energy Capital II B.V sesuai dengan Intercompany Loan Agreement antara Indo Energy Capital II B.V dengan ICRL pada tanggal 24 Januari 2013. Penarikan pinjaman sebesar US$ 115.362.500 oleh Perusahaan digunakan untuk pelunasan dipercepat atas kewajiban pokok dan harga penebusan dari pinjaman Indo Integrated Energy II B.V. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 24 Januari 2023 dan tingkat bunga adalah 7,165%.
On April 1, 2013, the Company signed a Memorandum of Agreement with Indika Capital Resources Limited (ICRL) whereby ICRL agreed to make available to the Company a loan facility with a principal amount of US$ 140,000,000. These funds were obtained from Indo Energy Capital II B.V based on Intercompany Loan Agreement between Indo Energy Capital II B.V and ICRL on January 24, 2013. The drawdown amounting to US$ 115,362,500 was used by the Company for early settlement of the principal obligation and the redemption price of the loan from Indo Integreted Energy II B.V. The facility’s maturity date is January 24, 2023 and the interest rate is 7.165%.
Pada tanggal 10 September 2015, Perusahaan menandatangani amendemen Intercompany Loan Agreement untuk mengubah tingkat bunga menjadi 6,454% yang berlaku efektif sejak tanggal 24 Januari 2013. Kelebihan pembayaran bunga yang telah dibayarkan oleh Perusahaan akan di offset dengan pembayaran bunga berikutnya.
On September 10, 2015, the Company signed an Amendment to Intercompany Loan Agreement to adjust the interest rate to 6.454% effective on January 24, 2013. The excess interest payment made by the Company will be offset to the next interest payments.
Beban bunga yang timbul dari pinjaman diatas masing-masing sebesar US$ 6.118 ribu dan US$ 8.266 ribu untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 (Catatan 26).
Interest expenses arising from the loan above amounted to US$ 6,118 thousand and US$ 8,266 thousand for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively (Note 26).
Saldo pinjaman jangka panjang dari pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar US$ 117.232 ribu dan US$ 118.945 ribu. Persentase saldo pinjaman jangka panjang dari pihak berelasi terhadap total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar 47,44% dan 43,18%.
The outstanding balance of long-term loan from a related party as of December 31, 2015 and 2014 are US$ 117,232 thousand and US$ 118,945 thousand, respectively. Percentage of long-term loan from a related party to total liabilities as of December 31, 2015 and 2014 are 47.44% and 43.18%, respectively.
PT Kideco Jaya Agung
c.c.
PT Kideco Jaya Agung
d.
Mulai 1 Januari 2011 Perusahaan memberikan jasa pemindahan tanah penutup dan penambangan batubara dan jasa konstruksi kepada PT Kideco Jaya Agung. Pendapatan yang berasal dari jasa ini masingmasing sebesar US$ 82.327 ribu dan US$ 87.393 ribu masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 atau sebesar 39,80% dan 25,12% dari jumlah pendapatan. Pada tanggal pelaporan, saldo piutang yang berasal dari transaksi ini dicatat sebagai piutang usaha kepada pihak-pihak berelasi (Catatan 6). Persentase saldo piutang usaha dan piutang yang belum ditagih terhadap jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 1,65% dan 1,57%.
80
e.
Starting January 1, 2011, the Company provided waste removal and coal production services and construction services to PT Kideco Jaya Agung. Revenue from such services for the years ended December 31, 2015 and 2014 amounted to US$ 82,327 thousand and US$ 87,393 thousand, respectively, or 39.80% and 25.12% of total revenues. At reporting dates, the outstanding receivables from such transaction were recorded as trade accounts receivable from related parties (Note 6). Percentage of this outstanding trade accounts receivable and unbilled receivable to total assets as of December 31, 2015 and 2014 are 1.65% and 1.57%, respectively.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan d.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
PT Multi Tambangjaya Utama (MTU)
d.
Sejak Juli 2012, Perusahaan memberikan jasa rekayasa kepada MTU. Pendapatan yang berasal dari jasa ini masing-masing sebesar nihil dan US$ 23 ribu untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 atau masing-masing sebesar 0% dan 0,01% terhadap jumlah pendapatan. Pada tanggal pelaporan, tidak ada saldo piutang yang berasal dari transaksi ini. e.
f.
Tripatra Singapore Pte. Ltd. (TRIS)
PT Multi Tambangjaya Utama (MTU) Starting July 2012, the Company provided engineering services to MTU. Revenue from such services for the years ended December 31, 2015 and 2014 amounted to nil thousand and US$ 23 thousand or 0% and 0.01% of total revenues. At reporting dates, there are no outstanding receivables from such transactions.
f.e.
Tripatra Singapore Pte. Ltd. (TRIS)
Pada tanggal 31 Agustus 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan kantor di Singapura dengan TRIS. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan menyewa ruangan kantor seluas 2.936 kaki persegi yang terletak di Suntec Tower, Singapura. Perjanjian ini berlaku 3 (tiga) tahun terhitung mulai tanggal 1 September 2012 sampai dengan 1 September 2015. Atas sewa ruangan ini, Perusahaan diwajibkan menyerahkan uang deposit sebesar SG$ 97.500. Beban sewa yang berasal dari transaksi ini masing-masing sebesar US$ 284 ribu dan US$ 309 ribu untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Pada tanggal pelaporan, saldo utang yang berasal dari transaksi ini dicatat sebagai utang usaha kepada pihak-pihak berelasi (Catatan 18). Persentase saldo utang usaha terhadap jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 0,09% dan 0,02%.
On August 31, 2012, the Company entered into a lease agreement of office room in Singapore with TRIS. Based on this agreement, the Company rented office room of 2,936 square feet located at Suntec Tower, Singapore. This agreement is valid for 3 (three) years from September 1, 2012 until September 1, 2015. For this lease, the Company is required to pay cash deposit of SG$ 97,500. Rent expense from such transaction for the years ended December 31, 2015 and 2014 amounted to US$ 284 thousand and US$ 309 thousand, respectively. At reporting dates, the outstanding payable from such transaction was recorded as trade accounts payable to related parties (Note 18). Percentage of trade accounts payable to total liabilities as of December 31, 2015 and 2014 are 0.09% and 0.02%, respectively.
Pada tanggal 1 September 2015, Perusahaan dan TRIS menyetujui untuk memperpanjang sewa ruangan kantor di Singapura sampai dengan 1 September 2018.
On September 1, 2015, the Company and TRIS agreed to extend a lease of office room in Singapore until September 1, 2018.
PT Indika Energy Tbk
f.
Pada tanggal 31 Oktober 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pemberian Jasa dengan PT Indika Energy Tbk (IE). Berdasarkan perjanjian ini, IE akan menyediakan layanan jasa informasi komunikasi dan teknologi kepada Perusahaan. Perjanjian ini berlaku efektif sejak awal tahun 2013 dan akan berlaku sampai dengan adanya kesepakatan di antara para pihak untuk mengakhiri perjanjian. Beban yang berasal dari transaksi ini, disajikan sebagai biaya usaha langsung dan beban administrasi untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar US$ 1.859 ribu dan US$ 1.242 ribu. Pada tanggal pelaporan, saldo utang yang berasal dari transaksi ini dicatat sebagai utang usaha kepada pihak-pihak berelasi (Catatan 18). Persentase saldo utang usaha terhadap total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar 0,23% dan 0,06%.
81
PT Indika Energy Tbk On October 31, 2013, the Company entered into a Service Level Agreement with PT Indika Energy Tbk (IE). Based on this agreement, IE will provide information communications and technology services to the Company. This agreement is valid from beginning of the year of 2013 and shall continue until the parties agree to terminate this agreement. Expenses from such transactions, which were presented as direct costs and administration expense for the years ended December 31, 2015 and 2014 amounted to US$ 1,859 thousand and US$ 1,242 thousand, respectively. At reporting dates, the outstanding payables from such transaction were recorded as trade accounts payable to related parties (Note 18). Percentage of trade accounts payable to total liabilities as of December 31, 2015 and 2014 are 0.23% and 0.06%, respectively.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan g.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
PT Indy Property
g.
Pada tanggal 16 Pebruari 2015, Perusahaan menandatangani kerjasama sewa bangunan dengan PT Indy Property dengan jangka waktu sewa selama 20 tahun. Berdasarkan Perjanjian, Perusahaan menyewa bangunan yang berlokasi di Bintaro. Perusahaan menyewa ruang perkantoran seluas 5.931m2 dengan biaya rental perbulan dan biaya pelayanan perbulan masing masing sebesar US$ 15/m2 dan Rp 85.000/m2. Beban yang berasal dari transaksi ini, disajikan sebagai beban administrasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar US$ 339 ribu. h.
Tripatra Engineers and Constructors (TPEC)
On February 16, 2015, the Company entered into building lease agreement with PT Indy Property with a lease term 20 years. Based on this agreement, the Company will rent building in Bintaro area. The Company will lease office building with total area of 5,931m2 and monthly rental charge and monthly service charge amounting to US$ 15/m2 and Rp 85,000/m2, respectively. Expense from such transactions, were presented as administration expense for the year ended December 31, 2015 amounting to US$ 339 thousand. h.
Sejak Mei 2013, Perusahaan memberikan jasa rekayasa kepada TPEC. Pendapatan yang berasal dari jasa ini masing-masing sebesar nihil dan US$ 36 ribu untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 atau masing-masing sebesar 0% dan 0,01% terhadap jumlah pendapatan. Pada tanggal pelaporan, Perusahaan tidak mempunyai saldo piutang yang berasal dari transaksi ini. i.
PT Indika Logistic & Support Services (ILSS)
82
Tripatra Engineers and Constructors (TPEC) Starting May 2013, the Company provided engineering services to TPEC. Revenue from such services for the years ended December 31, 2015 and 2014 amounted to nil thousand and US$ 36 thousand or 0% and 0.01% of total revenues. At reporting dates, the Company did not have any outstanding receivables from such transactions.
i.
Pada 23 Juni 2014, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama Kepelabuhan untuk Pangkalan Pelayanan Logistik Lepas Pantai dengan PT Indika Logistic & Support Services (ILSS). Berdasarkan perjanjian ini, ILSS akan menyediakan jasa kepelabuhan termasuk tempat untuk pengusahaan kegiatan kepelabuhan di atas lahan kepada Perusahaan, sedangkan Perusahaan akan membangun dan menggunakan pangkalan logistik serta terminal di atas lahan ILSS. Perjanjian ini berlaku efektif selama 20 tahun sejak tanggal 23 Juni 2014 sampai dengan tanggal 23 Juni 2034. Kompensasi yang akan dibayarkan oleh Perusahaan kepada ILSS adalah US$ 500 ribu per tahun untuk 3 tahun pertama dan akan dievaluasi kembali pada tahun 2017. Beban yang berasal dari transaksi ini masing-masing sebesar US$ 556 ribu dan US$ 278 ribu untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 disajikan sebagai beban usaha langsung. Pada tanggal pelaporan, tidak ada saldo utang yang berasal dari transaksi ini.
PT Indy Property
PT Indika Logistic & Support Services (ILSS) On June 23, 2014, the Company entered into a Port and Offshore Logistic Supply Base Agreement with PT Indika Logistic & Support Services (ILSS). Based on this agreement, ILSS will provide port services including area for such port services to the Company, while the Company will build and use logistic supply base on ILSS’s land. This agreement is valid for 20 years from June 23, 2014 until June 23, 2034. Compensation that will be paid by the Company to ILSS is US$ 500 thousand per year for the first three years and will be reevaluated on year 2017. Expense from such transaction amounting to US$ 556 thousand and US$ 278 thousand for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively, were presented as direct cost. At reporting dates, there are no outstanding payable from such transaction.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan j.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Remunerasi kepada Komisaris dan Direksi
j.
Remunerasi Komisaris dan Direksi (semuanya imbalan jangka pendek) untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 US$ ’000
Commissioners and Directors’ remuneration Commissioners and Directors’ remuneration (all short-term benefits) for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:
2014 US$ ’000
Komisaris Direksi
228 2.120
554 2.678
Commissioners Directors
Jumlah
2.348
3.232
Total
Sebagai persentase terhadap total biaya karyawan
5,13%
5,38%
As a percentage of total employee costs
Beberapa Komisaris dan Direksi mendapatkan tambahan tunjangan lainnya, seperti perumahan dan penggunaan kendaraan dinas yang tidak termasuk dalam remunerasi di atas. 33. PELAPORAN SEGMEN
Certain Commissioners and Directors are entitled to other benefits, such as housing and the use of the Company’s vehicles which are not included in the above remuneration. 33.
SEGMENT REPORTING
Grup menggolongkan segmen usaha dalam tiga segmen utama yaitu Pertambangan, Penyediaan Jasa, Rekayasa dan Konstruksi.
The Group is organised into three principal business segments of Mining, Services, Engineering and Construction.
Segmen Pertambangan meliputi kontrak pertambangan secara menyeluruh mulai dari pengupasan lapisan tanah penutup, pengeboran, peledakan, pengangkutan, penggalian, jasa penambangan dan kerja sama pertambangan.
The Mining segment covers comprehensive mining contract including overburden stripping, drilling, blasting, lifting, hauling, mine service and mine partnering.
Segmen Jasa meliputi penyediaan fasilitas pangkalan logistik, dan jasa pengolahan air bersih.
The Services segment covers supply base facilities and water treatment plant services.
Segmen Rekayasa dan Konstruksi menyediakan layanan multidisiplin yang menyeluruh di bidang jasa rekayasa, pengadaan dan konstruksi untuk minyak dan gas bumi (daratan dan lepas pantai), infrastruktur, industri dan manufaktur serta utilitas. Segmen ini juga termasuk penyediaan jasa tenaga kerja terlatih serta penyewaan alat berat dan peralatan.
The Engineering and Construction segment provides a comprehensive range of multidisciplinary engineering, procurement and construction services to oil and gas (onshore and offshore), infrastructure, industrial and manufacturing and utilities sectors. The segment also includes supply of skilled trade personnel and equipment hire services.
83
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 - Lanjutan
Pertambangan/ Mining 31/12/2015 31/12/2014 *) US$ ’000 US$ ’000 Pendapatan dan beban Pendapatan usaha Hasil segmen Penghasilan bunga Beban bunga dan keuangan Keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih Bagian (rugi) laba bersih pengendalian bersama entitas Beban pajak final Beban pajak penghasilan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Jasa/ Services 31/12/2015 31/12/2014 *) US$ ’000 US$ ’000
Rekayasa dan Konstruksi/ Engineering and Construction 31/12/2015 31/12/2014 *) US$ ’000 US$ ’000
Tidak Dialokasikan/ Unallocated 31/12/2015 31/12/2014 *) US$ ’000 US$ ’000
146.348
294.191
32.939
35.623
26.727
18.154
820
2.617
35.721
10.019
9.561
(2.192)
(5.337)
(710)
-
-
-
-
-
-
969
Jumlah Konsolidasi/ Consolidated Amount 31/12/2015 31/12/2014 *) US$ ’000 US$ ’000
-
206.834
347.968
275
9.734
40.220
1.881
969
1.881
(367) (454)
(193) (53)
(13) 981
(17) (167)
67 (2.933)
(1.421) (2.201)
(3.997) (15.814)
(1.581) (495)
76 (1.002) (2.742)
(176) (402)
(112) (117)
(12)
(Rugi) Laba bersih tahun berjalan
(15.392)
2.918
7.122
5.647
(1.802)
(5.750)
(2.619)
Informasi lainnya: Aset tetap - bersih Aset lainnya
227.799 110.309
246.378 140.156
18.841 24.828
30.083 22.684
22.146 20.146
1.227 21.483
682 617
1.627 4.094
269.468 155.900
279.315 188.417
Other information: Property, plant and equipment - net Other assets
Jumlah aset
338.108
386.534
43.669
52.767
42.292
22.710
1.299
5.721
425.368
467.732
Total assets
Jumlah liabilitas
229.911
256.513
9.515
10.616
6.411
7.153
1.254
1.206
247.091
275.488
Total liabilities
29.247
30.590
6.583
11.021
5.341
616
164
2.111
41.335
44.338
(42.803) (8) (2.698)
(61.207) (23) (3.642)
(3.540) (400)
(5.335) (563)
(4.161) (451)
(326) (356)
(129) (532) (298)
(50.633) (540) (3.847)
(67.015) (395) (4.561)
*) Disajikan kembali (Catatan 38)
(459)
(147) (372) -
(12.278) (3.759)
(1.421) (1.757) (3.110)
(3.921) (1.114) (18.673)
(12.691)
2.356
Interest income Interest expenses and finance charges Other gains and losses - net Share in jointly controlled entties’s net (loss) income Final tax expense Income tax expense
(11.577) (1.415)
-
(9.665) (7.441)
Segment results
(9.352) (5.035)
Pengeluaran barang modal (termasuk aset tidak berw ujud) Pendapatan (beban) non kas: Penyusutan Amortisasi Beban non-kas lainnya
(491) (2.124)
Revenue and expenditures Segment revenues
(Loss) profit for the year
Capital expenditure (include intangible assets) Noncash income (expenses): Depreciation Amortization Other noncash expenses
*) As restated (Note 38)
84
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan 34. KOMITMEN, KEWAJIBAN BERSYARAT KONTRAK YANG SIGNIFIKAN a.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
DAN
Perusahaan mempunyai komitmen sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan atas tanah dan bangunan sebagai berikut: 2015 US$ ’000
b.
c.
34.
COMMITMENTS, CONTINGENCIES SIGNIFICANT CONTRACTS a.
The Company has commitments under noncancellable operating leases for land and buildings as follows:
2014 US$ ’000
Jatuh tempo: Kurang dari 1 tahun Dalam 1 - 2 tahun Dalam 2 - 5 tahun > 5 tahun
2.015 3.828 3.328 254
1.210 54 -
Due: Less than 1 year Within 1 - 2 years Within 2 - 5 years > 5 years
Jumlah
9.425
1.264
Total
Pada tanggal 26 Juli 2012, jumlah fasilitas bank garansi dari HSBC, Jakarta ditingkatkan menjadi sebesar US$ 15 juta dari awalnya sebesar US$ 9 juta, untuk mendukung rencana Perusahaan untuk mendapatkan pertumbuhan yang kuat dengan perolehan proyek baru.
AND
b.
On July 26, 2012, the amount of bank guarantee facility from HSBC, Jakarta is increased to US$ 15 million from the beginning of US$ 9 million, to support the Company’s plan to pursue substantial growth by securing new projects.
Pada tanggal 23 Januari 2015, Perusahaan dan HSBC, Jakarta menyetujui untuk memperpanjang fasilitas sampai dengan 31 Oktober 2015.
On January 23, 2015, the Company and HSBC, Jakarta agreed to extend the facility until October 31, 2015.
Pada tanggal 10 Agustus 2015, Perusahaan dan HSBC, Jakarta menyetujui untuk memperpanjang fasilitas sampai dengan 30 Juni 2018.
On August 10, 2015, the Company and HSBC, Jakarta agreed to extend the facility until June 30, 2018.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan mempunyai saldo bank garansi yang terpakai dari HSBC, Jakarta masing-masing sebesar US$ 895 ribu dan US$ 1.259 ribu.
As of December 31, 2015 and 2014, the Company had outstanding used balance of bank guarantees from HSBC, Jakarta amounting to US$ 895 thousand and US$ 1,259 thousand, respectively.
Fasilitas diatas mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan persyaratan tertentu.
The facility above requires the Company to maintain certain covenants.
Pada tanggal 29 Desember 2014, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk setuju untuk memberikan Fasilitas Non Cash Loan dengan tujuan untuk mendukung pelaksanaan proyek minyak dan gas. Fasilitas Non Cash maksimum sebesar US$ 30 juta yang dapat dipergunakan dalam pembukaan bank garansi, pembukaan Jaminan Fasilitas Kredit (SBLC), pembukaan Fasilitas Kredit impor maupun Surat Kredit Berdokumen dalam Negri (SKBDN) baik dalam mata uang Dollar Amerika Serikat ataupun dalam Rupiah. Pada tanggal 29 Desember 2015, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memberikan Fasilitas Treasury Line dengan limit US$ 5 juta kepada Perusahaan. Fasilitas ini tanpa jaminan, dengan jangka waktu 1 tahun sampai dengan 29 Desember 2016.
85
c.
On December 29, 2014, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk agreed to provide the Non Cash Loan Facility with the aim to support oil and gas projects. Non-Cash Facility of up to US$ 30 million can be used in the bank guarantee opening, Standby Letter of Credit (SBLC) opening, opening of Letter of Credit import and Letter Credit Local (SKBDN) both denominated in US Dollar or in Rupiah.
On December 29, 2015, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk provides Treasury Line facility with a limit of US$ 5 million to the Company. This facility has no colateral and have maturity of 1 years to December 29, 2016.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan mempunyai saldo bank garansi yang terpakai dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk masing-masing sebesar US$ 1.141 ribu dan US$ 1.565 ribu.
As of December 31, 2015 and 2014, the Company had outstanding used balance of bank guarantees from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounting to US$ 1,141 thousand and US$ 1,565 thousand, repectively.
d.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan mempunyai beberapa fasilitas bank garansi yang terpakai dalam rangka operasi Perusahaan masing-masing sebesar US$ 20.133 ribu dan US$ 4.926 ribu. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, bank garansi tersebut dikeluarkan untuk Total E&P Indonesie, Anadarko Indonesia Nunukan Company, Eni Muara Bakau B.V., Chevron Indonesia Company, Salamander Energy Pte Ltd., Niko Resources Ltd., ExxonMobil Cepu Limited, Pearloil (Sebuku) Limited, PT Saka Indonesia Sesulu, PT Indonesia Bulk Terminal, Direktorat Jendral Bea dan Cukai dan Krisenergy Kutaei B.V.
d.
As of December 31, 2015 and 2014, the Company had various outstanding used bank guarantee facilities for the Company’s operations amounting to US$ 20,133 thousand and US$ 4,926 thousand, respectively. As of December 31, 2015 and 2014, the bank guarantess were outstanding to Total E&P Indonesie, Anadarko Indonesia Nunukan Company, Eni Muara Bakau B.V., Chevron Indonesia Company, Salamander Energy Pte Ltd., Niko Resources Ltd., ExxonMobil Cepu Limited, Pearloil (Sebuku) Limited, PT Saka Indonesia Sesulu and PT Indonesia Bulk Terminal, Direktorat Jendral Bea dan Cukai and Krisenergy Kutaei B.V.
e.
Pada tanggal 1 Januari 2005, Perusahaan mengadakan Subkontrak Pengupasan Tanah dengan PT Gunung Bayan Pratama Coal (GBP) di lokasi tambang di daerah Muara Pahu, Kalimantan Timur. Berdasarkan subkontrak ini, Perusahaan menyediakan tenaga kerja, peralatan dan fasilitas untuk pembukaan lahan, penggalian lapisan atas tanah dan material buangan, dan pengangkutan material buangan. Perusahaan juga diharuskan untuk memenuhi tingkat produksi minimum tertentu untuk aktivitas tersebut.
e.
On January 1, 2005, the Company entered into an Overburden Subcontract agreement with PT Gunung Bayan Pratama Coal (GBP) at its mine sites in Muara Pahu districts, East Kalimantan. Under this subcontract, the Company provides labour, equipment and facilities for land clearing, overburden and top soil removal, and overburden hauling. The Company is also required to meet certain minimum production requirements for these activities.
Pada tanggal 29 Oktober 2008, Perusahaan mengadakan kontrak baru untuk pekerjaan pengupasan tanah serupa dengan GBP senilai US$ 315 juta. Perjanjian ini berlaku untuk lima tahun yang dimulai tanggal 1 Januari 2009, setelah pekerjaan berdasarkan perjanjian terdahulu selesai.
On October 29, 2008, the Company entered into a new agreement for a new scope of similar overburden work with GBP for US$ 315 million. This agreement will be effective for five years starting January 1, 2009, upon completion of the previous agreement.
Pada tanggal 26 Maret 2012, perjanjian tersebut telah direvisi, yang mencakup antara lain, memperpanjang kontrak jasa pertambangan sampai dengan 31 Desember 2017 dan untuk meningkatkan volume produksi pengupasan tanah sampai dengan 55 juta BCM per tahun, mulai dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2017.
On March 26, 2012, the agreement was amended, which include among others, to extend the mining service contract until December 31, 2017 and to increase the overburden production volume to 55 million BCM per year starting from 2012 until 2017.
Pada bulan Oktober 2012, sehubungan dengan harga batubara yang rendah, target volume produksi pengupasan tanah diturunkan menjadi 36 juta BCM per tahun mulai dari tahun 2013 sampai dengan harga batubara membaik.
In October 2012, due to the low coal prices, the target overburden production volume was decreased to 36 million BCM per year starting from 2013 until the coal prices improve.
86
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
f.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Pada bulan Juli 2014, GBP meminta kepada Perusahaan untuk mengurangi jumlah fleet yang beroperasi di site untuk periode Juli sampai Desember 2014.
In July, GBP request to the Company to reduce the number of fleet operating on site for July to December 2014.
Pada tanggal 5 Nopember 2014, GBP mengeluarkan surat kepada Perusahaan mengenai terbatasnya ketersediaan cadangan ekonomi Perusahaan yang akan habis pada akhir 2014 di lokasi Perusahaan beroperasi, sehingga sulit untuk melanjutkan operasi dan GBP juga tidak dapat memenuhi jumlah volume sesuai dengan perjanjian. Selanjutnya kedua pihak berkomitmen melanjutkan diskusi untuk mencapai kesepakatan penyelesaian.
On November 5, 2014, GBP issued a letter to the Company regarding limited availability of economic reserves, that will be exhausted by the end of 2014, in the area in which the Company operates, thus, making it difficult to continue the operations and GBP also informed that it will be unable to comply with the volumes under the agreement. Both parties are committed to continue discussion to achieve an amicable settlement.
Pada tanggal 3 Maret 2015, Perusahaan telah memperoleh pemberitahuan dari GBP untuk mengakhiri lebih awal kontrak pengupasan lapisan tanah antara Perusahaan dan GBP (“OB Kontrak”) sebelum berakhirnya jangka waktu OB Kontrak yang akan berakhir pada 31 Desember 2017.
On March 3, 2015, the Company has received notification from GBP to early terminate the Overburden Removal Contract between the Company and GBP (“OB Contract”) prior to the expiration of the OB Contract on December 31, 2017.
Perusahaan dan GBP telah sepakat melanjutkan diskusi dengan itikad baik untuk mencapai penyelesaian dalam pengakhiran kontrak OB ini. Pada tanggal 28 Desember 2015, pengakhiran dari perjanjian telah disepakati dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.
The Company and GBP are committed to continue discussion with good faith to attain the settlement of the OB Contract termination. On December 28, 2015, termination agreement has been reached and signed by both parties.
Pada tanggal 16 Januari 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian Pengupasan Tanah Tertutup dan Pertambangan Batubara di Blok Santan - Separi Kalimantan Timur senilai US$ 250 juta dengan PT Santan Batubara (SB), sebuah proyek kerjasama 50/50 antara Perusahaan dan PT Harum Energy (Catatan 13). Lingkup perjanjian mencakup pemindahan tanah penutup dan penambangan batubara di Blok Santan - Separi Kalimantan Timur. Perjanjian ini berlaku untuk lima tahun sejak tanggal 6 Maret 2009.
f.
On January 16, 2009, the Company entered into Overburden Removal and Coal Recovery and Loading of Santan - Separi Mine Site East Kalimantan agreement amounting to US$ 250 million with PT Santan Batubara (SB), a 50/50 joint venture between the Company and PT Harum Energy (Note 13). The scope encompasses overburden removal and coal mining at Santan - Separi block in East Kalimantan. This agreement is effective for five years starting on March 6, 2009.
Pada tanggal 16 Pebruari 2011, kontrak direvisi melalui Addendum No. 1 yang meningkatkan jumlah yang harus ditambang dari 99 juta BCM pengupasan tanah dan 9,5 juta ton batubara selama periode kontrak awal 5 tahun menjadi 155 juta BCM pengupasan tanah dan 14,8 juta ton batubara dalam masa 7 tahun.
On February 16, 2011, the contract was amended under Addendum No. 1 which increased the total quantities to be mined from 99 million BCM of overburden and 9.5 million ton of coal over the initial contract period of 5 years to 155 million BCM of overburden and 14.8 million tonnes of coal over a 7 year period.
Pada tanggal 2 Maret 2012, perjanjian tersebut telah direvisi yang mencakup antara lain, Perluasan dan Perpanjangan Kontrak Jasa Pertambangan di area pertambangan Separi dan Uskap dimana Perusahaan juga akan menyediakan jasa pertambangan untuk pit Uskap.
On March 2, 2012, the agreement was amended, which include among others, the Contract Expansion and Extension of Mining Services at Separi and Uskap mining area, in which the Company will also provide mining service for Uskap pit.
87
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
g.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Perusahaan dan SB menandatangani Perjanjian Penyewaan Alat Berat di lokasi Separi dan Uskap, Kalimantan Timur. Perjanjian ini dimulai pada tanggal 1 September 2012.
The Company and SB entered into Rental Agreement of Heavy Equipment at Separi and Uskap site, East Kalimantan, commmencing on September 1, 2012.
Sejak Maret 2014 aktivitas pengupasan tanah penutup di lokasi Santan telah ditangguhkan. SB mengevaluasi sejumlah alternatif untuk mempertahankan nilai maksimum di SB, karena kualitas cadangan batubaranya yang tinggi. Aktivitas akan mulai aktif kembali pada saat harga batubara membaik.
Starting March 2014, the overburden removal activity at Santan site has been suspended. SB is evaluating alternatives for conserving maximum value in SB, as the coal quality in this deposit is high. The activity will be recommence once coal prices improve.
Berdasarkan perjanjian Expanded and Restated Contract for Mining tertanggal 2 Maret 2012 antara Perusahaan dan Santan Batubara (SB), Perusahaan diminta melakukan beberapa pekerjaan untuk melakukan pengupasan tanah penutup di wilayah tambang SB yang berlokasi di Kalimantan. Dalam hal terjadinya keterlambatan, gangguan atau penghentian untuk sebagian atau seluruh pekerjaan yang disebabkan oleh SB atau pihak ketiga, termasuk, namun tidak terbatas pada kegagalan untuk mengkompensasi pemilik tanah secara tepat waktu atau jika terjadi penurunan produktivitas peralatan akibat permasalahan di luar kendali Perusahaan tetapi dalam kendali SB, kedua belah pihak harus bertemu dan bernegosiasi dengan itikad baik untuk menentukan apabila terdapat biaya tambahan ke Perusahaan jika keterlambatan, gangguan atau penghentian tersebut mempengaruhi biaya dan pengeluaran Perusahaan. Pada tahun 2013, terdapat gangguan atas pekerjaan Perusahaan sesuai dengan surat yang diterima dari SB No. 032/PTSB/II/2013 tertanggal 27 Pebruari 2013.
Based on the Expanded and Restated Contract for Mining dated March 2, 2012 between the Company and SB, the Company is to perform certain works to undertake the overburden removal at the coal mine owned by SB in Kalimantan. In the event of any delay, disruption or stoppage to any part of or the entire works caused by SB or a third party, including, but not limited to the failure to compensate land owners in a timely or if equipment productivities are negatively affected due to issues beyond the Company’s reasonable control but within SB’s reasonable control, both parties shall meet and negotiate in good faith to establish should there be any additional charge due to the Company if such delay, disruption or stoppage commercially affect its costs and expenses. In 2013, there was disruption in the works of the Company through the letter No. 032/PTSB/II/2013 dated February 27, 2013 received from SB.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan dan SB dalam diskusi dan belum menentukan ada tidaknya biaya tambahan tersebut sehingga belum tersedia dasar yang andal untuk besarnya biaya tambahan.
As of the issuance date of the consolidated financial statements, the Company and SB are in discussions and are yet to establish if there will be any additional charge due to the Company.
Pada tanggal 19 Agustus 2009, Perusahaan dan PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) menandatangani Perjanjian Pengupasan Tanah Tertutup dan Pengangkutan Batubara senilai US$ 200 juta di lokasi ABN di Sanga–Sanga, Kalimantan Timur. Perjanjian ini efektif mulai tanggal 19 Agustus 2009 untuk jangka waktu lima tahun. Pada tanggal 25 Agustus 2011, perjanjian tersebut telah direvisi, yang mencakup, antara lain, peningkatan target jumlah produksi batubara dan pengupasan tanah dari 14 juta ton batubara dan 126 juta BCM pengupasan tanah selama lima tahun menjadi 41,25 juta ton batubara dan 565,8 juta BCM selama sembilan tahun, serta tanggal berakhirnya kontrak dari tanggal 18 Agustus 2014 menjadi tanggal 31 Desember 2018. 88
g.
On August 19, 2009, the Company and PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) entered into Overburden Removal and Coal Loading Agreement amounting to US$ 200 million at Sanga-Sanga Mine Site, East Kalimantan. This agreement is effective for five years starting on August 19, 2009. On August 25, 2011, the agreement was amended, which include among others, the increase in target for coal and overburden production volume from 14 million ton coal and 126 million BCM overburden for five years period to 41.25 million ton coal and 565.8 million BCM for nine years period, and the expiration date of the contract from August 18, 2014 to December 31, 2018.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Perusahaan dan ABN menandatangani Perjanjian Penyewaan Alat Berat dan Personal di lokasi ABN, Sanga-Sanga, Kalimantan Timur. Perjanjian ini dimulai pada tanggal 1 Januari 2012.
The Company and ABN entered into Rental Agreement of Heavy Equipments and Personnel at ABN Site, Sanga-Sanga, East Kalimantan, commencing on January 1, 2012.
Pada tanggal 2 September 2013, Perjanjian Pengupasan Tanah Tertutup telah direvisi beberapa pasal diantaranya jaminan pembayaran dan rise and fall untuk periode 1 September 2013 sampai dengan 31 Desember 2014.
On September 2, 2013, certain clauses in the Overburden Removal Agreement were amended, which among others, include payment of security deposits and rise and fall for period September 1, 2013 until December 31, 2014.
Pada tanggal 9 September 2013, Perjanjian Penyewaan Alat Berat dan Personal di lokasi ABN direvisi atas pasal rise and fall untuk periode 1 September 2013 sampai dengan 31 Desember 2014.
On September 9, 2013, such Rental Agreement of Heavy Equipments and Personnel at ABN site was amended regarding rise and fall clause for period September 1, 2013 until December 31, 2014.
Pada tanggal 23 Desember 2013, Perjanjian Pengupasan Tanah Tertutup direvisi mengenai jasa drill and blast untuk tahun 2014. Sehubungan dengan masalah dengan komunitas setempat, aktivitas drill and blast dibatalkan pada bulan Juli 2014.
On December 23, 2013, the Overburden Removal Agreement was amended regarding drill and blast service for year 2014. Due to community issues, drill and blast activities were cancelled in July 2014.
Pada tanggal 2 Januari 2014, Perjanjian Pengupasan Tanah Tertutup dan Perjanjian Penyewaan Alat Berat dan Personal di lokasi ABN direvisi atas pasal rate khusus untuk Pit 7.
On January 2, 2014, the Overburden Removal Agreement and Rental Agreement of Heavy Equipments and Personnel at ABN site were amended regarding rate for Pit 7 clause.
Pada tanggal 27 Maret 2014, Perjanjian Pengupasan Tanah tertutup dan Perjanjian Penyewaan Alat Berat dan Personal di lokasi ABN direvisi atas pasal rate khusus untuk Pit Sari.
On March 27, 2014 the Overburden Removal Agreement and Rental Agreement of Heavy Equipments and Personnel at ABN site were amended regarding rate for Pit Sari clause.
Sehubungan dengan kondisi pasar batubara global, pada tanggal 3 Oktober 2014, ABN meminta kepada Perusahaan untuk mengurangi kapasitas produksi dengan mengurangi jumlah digger yang beroperasi di lokasi.
Due to the global coal market conditions, on October 3, 2014, ABN request to the Company to reduce the production capacity by reducing the number of diggers operating on site.
Pada tanggal 25 Nopember 2014, kedua belah pihak mencapai kesepakatan untuk mengurangi kapasitas produksi dan tambahan diskon harga pada seluruh area.
On November 25, 2014, both parties reached an agreement to reduce production capacity and additional discount on rates for all areas.
Pada tanggal 29 Mei 2015, Perusahaan telah memperoleh pemberitahuan dari ABN untuk mengakhiri lebih awal Kontrak Pengupasan Lapisan Tanah pada tanggal 31 Mei 2015, sebelum berakhirnya jangka waktu OB Kontrak yang mana akan berakhir pada 31 Desember 2018.
On May 29, 2015, the Company has received notification from ABN to early terminate the Overburden Removal Contract on May 31, 2015, prior to the expiration of the OB Contract which is going to be expired on December 31, 2018.
Pada tanggal 27 Juli 2015, pengakhiran dari perjanjian sudah disepakati dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak.
On July 27, 2015, the termination agreement has been agreed and signed by both parties.
89
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan h.
i.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Pada tanggal 22 Oktober 2010, Perusahaan dan PT Kideco Jaya Agung, pihak berelasi, menandatangani Perjanjian Pengupasan Tanah Tertutup dan Pertambangan Batubara senilai US$ 216 juta di SM Popor, Area Suara, Kalimantan Timur. Perjanjian ini efektif mulai 1 Januari 2011 untuk jangka waktu lima tahun (Catatan 32).
h.
Pada tanggal 10 Mei 2013, Perusahaan dan PT Kideco Jaya Agung menandatangani Perjanjian Sewa Alat Berat di wilayah SM Popor, Tambang Pasir, Kalimantan Timur.
On May 10, 2013, the Company and PT Kideco Jaya Agung entered into Rental Agreement of Heavy Equipments at SM Popor Area, Tambang Pasir, East Kalimantan.
Pada tanggal 28 Oktober 2013, kontrak direvisi melalui Addendum No. 2 yang meningkatkan jumlah pengupasan tanah yang harus ditambang untuk tahun 2014 dan 2015 menjadi masing masing 35 juta BCM dengan target volume 44 juta BCM.
On October 28, 2013, the contract was amended under Addendum No. 2 which increased the total quantities to be mined in 2014 and 2015 to 35 million BCM of overburden, respectively with a targeted volume of 44 million BCM.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perjanjian Pemindahan Tanah Tertutup dan Pertambangan Batubara direvisi melalui Addendum No. 3 yang mencakup antara lain mengenai perpanjangan tanggal berakhirnya kontrak dari tanggal 31 Desember 2015 menjadi tanggal 31 Desember 2018 dan perubahan tarif untuk tahun 2015.
On December 31, 2014, the Waste Removal & Coal Production Agreement was amended under Addendum No. 3, which include among others, the extention of expiration date of the contract from December 31, 2015 to December 31, 2018 and regarding changes of rate for year 2015.
Pada tanggal 27 Juni 2014, Perusahaan dan PT Indonesia Pratama menandatangani Perjanjian Jasa Pengupasan Tanah Tertutup, Pertambangan Batubara, Penyewaan alat Berat, dan Transportasi Batubara di lokasi Tabang, Kutai Kartanegara - Kutai Timur, Kalimantan Timur. Perjanjian ini berlaku mulai 1 Oktober 2014 untuk jangka waktu tujuh tahun dengan total volume pengupasan tanah sebesar 71,8 juta BCM dan total batubara sebesar 65,5 juta ton.
i.
Pada tanggal 30 Juni 2014, Perjanjian Penyewaan Alat Berat direvisi dengan Addendum No. 1 yang mencakup tentang manajemen proyek, perencanaan tambang, survei, pengawasan, keamanan site, material, peralatan, pemeliharaan peralatan, tenaga kerja, transportasi, pelayanan kesehatan, barang konsumsi, kesehatan dan keselamatan kerja, lingkungan dan infrastruktur site. j.
On October 22, 2010, the Company and PT Kideco Jaya Agung, a related party, entered into a Waste Removal & Coal Production Agreement amounting to US$ 216 million at SM Popor, Suara Area, East Kalimantan. This agreement is effective for five years commencing on January 1, 2011 (Note 32).
Pada tanggal 16 Oktober 2015, Perusahaan dan PT Indoasia Cemerlang telah menandatangani kerjasama Pemindahan Lapisan Tanah Penutup di area tambang Kintap di Kalimantan Selatan. Nilai kontrak adalah Rp 313 miliar untuk jangka waktu setahun.
90
On June 27, 2014, the Company and PT Indonesia Pratama entered into Open Pit Overburden Mining Services, Equipment Rental Agreement, and Coal Transportation Agreement at Tabang site, Kutai Kartanegara – East Kutai, East Kalimantan. This agreement is effective for seven years starting on October 1, 2014 with total overburden volume of 71.8 million BCM and 65.5 million tonnes of coal. On June 30, 2014, the Equipment Rental Agreement was amended under Addendum No. 1 regarding project management, mine planning, surveying, supervision, site security, materials, equipment, equipment maintenance, labour, transportation, medical services, consumables, occupational health and safety, environmental, and site infrastructure.
j.
On October 16, 2015, the Company and PT Indoasia Cemerlang have entered into Overburden Removal Agreement at a site adjacent to Kintap in South Kalimantan. The contract value is Rp 313 billion for a period of one year.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan k.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Pada tanggal 25 Juni 2001, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa tanah milik Pertamina di Tanjung Batu, Balikpapan, dengan Pertamina UP V Balikpapan. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan menyewa aset yang berupa tanah seluas 89 ha, bangunan dermaga dan gudang yang terletak di Tanjung Batu, Balikpapan. Perjanjian ini berlaku 15 tahun terhitung mulai tanggal 1 Pebruari 2001 sampai dengan 1 Pebruari 2016.
k.
Perusahaan telah menerima surat dari Pertamina tanggal 1 Pebruari 2016, dimana Pertamina pada prinsipnya setuju untuk melakukan perjanjian baru untuk memperpanjang sewa lahan Tanjung Batu yang akan berakhir pada 1 Pebruari 2021. l.
Pada tanggal 9 Maret 2015, Perusahaan dan Eni Muara Bakau B.V. menandatangani Perjanjian Kontrak Sewa Gudang dan Jasa-Jasa Operasi Shore Base. Kontrak ini untuk mendukung Eni Muara Bakau B.V. sebagai Operator dari Production Sharing Contract Blok Muara Bakau dengan SKK Migas dan kontrak ini dilakukan melalui fasilitas Pangkalan Logistik Lepas Pantai Petrosea (POSB) yang berada di Tanjung Batu, Kalimantan Timur. Perkiraan nilai kontrak adalah US$ 10 juta dan berlaku efektif selama tiga tahun sampai dengan tahun 2018.
On June 25, 2001, the Company entered into a lease agreement of Pertamina’s land in Tanjung Batu, Balikpapan, with Pertamina UP V Balikpapan. Based on this agreement, the Company rents an 89 ha land area, Jetty and warehouse located at Tanjung Batu, Balikpapan. This agreement is valid for 15 years from February 1, 2001 until February 1, 2016. The Company has received a letter from Pertamina dated February 1, 2016, wherein Pertamina has in principle agreed to enter into a new agreement to extend Tanjung Batu land rental in the due course which is up for expiry on February 1, 2021.
l.
On March 9, 2015, the Company and Eni Muara Bakau B.V. entered into Storage Rental and Shore Base Services Contract. This contract is to support Eni Muara Bakau B.V. as an operator of Production Sharing Contract of Muara Bakau Block with SKK Migas and this contract will be executed through Petrosea Offshore Supply Base (POSB) facility at Tanjung Batu, East Kalimantan. Estimated value of the contract is US$ 10 million and effective for three years until year 2018.
m. Pada tanggal 30 Juni 2015, Perusahaan dan Eni East Sepinggan Limited menandatangani Perjanjian Kontrak Penyediaan Jasa-Jasa Shorebase. Kontrak ini untuk mendukung Eni East Sepinggan Limited sebagai Operator dari Production Sharing Contract Blok East Sepinggan dengan SKK Migas dan kontrak ini dilakukan melalui fasilitas Pangkalan Logistik Lepas Pantai Petrosea (POSB) yang berada di Tanjung Batu, Kalimantan Timur. Perkiraan nilai kontrak adalah US$ 5 juta dan berlaku efektif selama tiga tahun sampai dengan tahun 2018.
m. On June 30, 2015, the Company and Eni East Sepinggan Limited entered into Provision of Shorebase Services Contract. This contract is to support Eni East Sepinggan Limited as an operator of Production Sharing Contract of East Sepinggan Block with SKK Migas and this contract will be executed through Petrosea Offshore Supply Base (POSB) facility at Tanjung Batu, East Kalimantan. Estimated value of the contract is US$ 5 million and effective for three years until year 2018.
n.
n.
Pada tanggal 15 April 2013, Perusahaan dan PT Indonesia Pratama menandatangani Perjanjian Pekerjaan Konstruksi Jalan Pertambangan sepanjang 69 KM dari Pelabuhan Senyiur ke Tambang Batubara Tabang, Kalimantan Timur. Proyek ini bernilai US$ 23,5 juta. Pada tanggal 28 Mei 2013, Perjanjian ini diubah dengan Addendum No. 1, yang mencakup tambahan pekerjaan Rekayasa, Pengadaan dan Konstruksi (EPC) jembatan untuk jalan pertambangan dari Pelabuhan Senyiur ke Tambang Batubara Tabang dengan nilai sebesar US$ 3,39 juta. 91
On April 15, 2013, the Company and PT Indonesia Pratama entered into an Agreement for Construction of The Haul Road 69 KM from Senyiur Port to Tabang Coal Mine, East Kalimantan. The contract value is US$ 23.5 million. On May 28, 2013, the agreement was amended under Addendum No. 1, which include additional work for Engineering Procurement and Constructions (EPC) of the bridge for the coal haul road from Senyiur Port to Tabang Coal Mine with the value amounting to US$ 3.39 million.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Pada 31 Desember 2015 dan 2014, saldo uang muka dari PT Indonesia Pratama untuk kontrak konstruksi ini adalah masing-masing sebesar US$ 471 ribu dan US$ 1.005 ribu.
As of December 31, 2015 and 2014, balance of down payment from PT Indonesia Pratama for this construction contract amounted to US$ 471 thousand and US$ 1,005 thousand, respectively.
Pada tanggal 28 Desember 2015, Perusahaan telah menyelesaikan kontrak ini, perjanjian pembayaran telah disepakati dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.
On December 28, 2015, the Company has completed the contract, settlement agreement has been reached and signed by both parties.
o.
Pada tanggal 22 April 2013, Perusahaan dan PT Indonesia Bulk Terminal menandatangani Perjanjian Pekerjaan Penggantian Crane dan Pekerjaan Dermaga di IBT Terminal Pulau Laut Kalimantan. Lingkup pekerjaan atas proyek ini adalah pengiriman serta penggantian crane dan beberapa pekerjaan konstruksi, proyek ini bernilai US$ 7 juta. Pada tanggal 22 Maret 2014 Perusahaan telah menyelesaikan kontrak.
o.
On April 22, 2013, the Company and PT Indonesia Bulk Terminal entered into a Crane Replacement and Wharft Work Agreement at IBT Terminal Pulau Laut Kalimantan with a project value of US$ 7 million. The scope of work consists of freight and delivery to site of the crane and some other constructions works. On March 22, 2014, the Company has completed the contract.
p.
Pada tanggal 22 Juni 2015, Perusahaan dan PT Indonesia Bulk Terminal menandatangani Perjanjian Pekerjaan Perbaikan dan Konstruksi atas Konveyor Bongkar Muat Batubara di IBT Terminal Pulau Laut Kalimantan, proyek ini bernilai US$ 7,8 juta. Pada tanggal 10 Desember 2015, Perusahaan telah menyelesaikan kontrak lebih cepat dari jadwal.
p.
On June 22, 2015 the Company and PT Indonesia Bulk Terminal have signed an agreement for the repair and construction of a damaged inloading coal sea conveyor at IBT Terminal Pulau Laut Kalimantan with a project value of US$ 7.8 million. On December 10, 2015, the Company has completed the contract earlier from schedule.
q.
Pada tanggal 23 Juli 2013, Perusahaan dan Chevron Indonesia Company menandatangani Perjanjian Kontrak Sewa dan Operasi Shore Base. Kontrak ini untuk mendukung pelaksanaan Proyek Laut Dalam Indonesia (IDD) dan kontrak ini di lakukan melalui fasilitas Pangkalan Logistik Lepas Pantai Petrosea (POSB) yang berada di Tanjung Batu, Kalimantan timur. Perkiraan nilai kontrak adalah US$ 27 juta dan berlaku efektif selama lima tahun sampai dengan tahun 2018.
q.
On July 23, 2013, the Company and Chevron Indonesia Company entered into Shore Base Lease and Operation Contract. This contract is to support Indonesia Deep water Development (IDD) Project and this contract will be executed through Petrosea Offshore Supply Base (POSB) facility at Tanjung Batu, East Kalimantan. Estimated value of the contract is US$ 27 million and effective for five years until year 2018.
r.
Pada tanggal 30 April 2015, Perusahaan dan PT Maruwai Coal (BHP Billiton) telah menandatangani kontrak untuk konstruksi atas akses jalan ke Proyek Batubara Lampunut, Kalimantan Tengah. Nilai kontrak adalah US$ 21,5 juta untuk jangka waktu satu tahun.
r.
On April 30, 2015, the Company and PT Maruwai Coal (BHP Billiton) have signed a contract for the construction of an access road to the Lampunut Coal Project in Central Kalimantan. The contract value is US$ 21.5 million for a period one year.
s.
Pada tanggal 30 Juni 2015, Perusahaan dan PT Freeport Indonesia telah menandatangani kontrak kerjasama jasa konstruksi untuk pembangunan tanggul di area tambang PT Freeport Indonesia di Papua. Nilai kontrak adalah US$ 158 juta dan berlaku efektif selama empat tahun sampai dengan tahun 2019. Tahap pertama pekerjaan yang akan dilaksanakan bernilai US$ 109 juta.
s.
On June 30, 2015, the Company and PT Freeport Indonesia have signed a Construction Service Agreement to provide PT Freeport Indonesia in Papua with assistance in the construction of levees. The contract has a value of up to US$ 158 million and effective for four years until year 2019. The first stage of the works to be undertaken is for US$ 109 million.
92
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
35. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG SELAIN MATA UANG NON-FUNGSIONAL Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain mata uang Dollar Amerika Serikat sebagai berikut:
35.
MONETARY ASSETS DENOMINATED IN CURRENCIES
AND LIABILITIES NONFUNCTIONAL
At December 31, 2015 and 2014, the Group had monetary assets and liabilities in currencies other than U.S. Dollar currency as follows:
31 Desember/December 31, 2015 31 Desember/December 31, 2014 *) Mata uang lain Setara dengan US$ Mata uang lain Setara dengan US$ (dalam ribuan)/ (dalam ribuan)/ (dalam ribuan)/ (dalam ribuan)/ Other currencies Equivalent in US$ Other currencies Equivalent in US$ (in thousand) (in thousand) (in thousand) (in thousand) Aset Kas dan setara kas Rupiah Dollar Australia Euro Piutang usaha - bersih Rupiah Piutang lain-lain Rupiah Pajak dibayar dimuka Rupiah Klaim pengembalian pajak Rupiah Aset lainnya Rupiah Dollar Australia Dollar Singapura
148.903.230 34 8
10.794 26 9
263.154.717 34 8
21.154 28 10
61.442.930
4.454
410.520
33
-
-
5.063.080
407
34.197.805
2.479
22.304.920
1.793
17.947.295
1.301
16.184.440
1.301
23.534.270 93 42
1.706 69 57
3.000.782 98
241 74
Jumlah Aset Liabilitas Utang usaha Rupiah Dollar Singapura Euro Utang pajak Rupiah Biaya yang masih harus dibayar Rupiah Utang lain-lain Rupiah Utang dividen Rupiah Liabilitas sew a pembiayaan Rupiah Liabilitas imbalan pasca kerja Rupiah
20.895
25.041
124.375.720 7 -
9.016 5 -
58.380.920 65 492
4.693 49 598
11.270.515
817
8.670.680
697
18.609.455
1.349
18.784.400
1.510
497.204
36
136.840
11
3.159.055
229
3.794.200
305
2.524.485
183
3.371.240
271
145.757.570
10.566
143.557.214
11.542
Jumlah Liabilitas
22.201
19.676
(Liabilitas) Aset Moneter Bersih
(1.306)
5.365
*) Disajikan kembali (Catatan 38)
Assets Cash and cash equivalents Rupiah Australian Dollar Euro Trade accounts receivable - net Rupiah Other accounts receivable Rupiah Prepaid taxes Rupiah Claims for tax refund Rupiah Other assets Rupiah Australian Dollar Singapore Dollar Total Assets Liabilities Trade accounts payable Rupiah Singapore Dollar Euro Taxes payable Rupiah Accrued expenses Rupiah Other payables Rupiah Dividends payable Rupiah Leased liabilities Rupiah Employee benefits obligation Rupiah Total Liabilities Net Monetary (Liabilities) Assets *) As restated (Note 38)
93
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kurs konversi yang digunakan Perusahaan serta kurs yang berlaku pada tanggal 15 Maret 2016 adalah sebagai berikut:
Mata Uang Rupiah (Rp) 1.000 Dollar Australia (AU$) 1 Dollar Singapura (SG$) 1 Euro (EUR) 1
15 Maret/ March 15, 2016 US$ 0,0764 0,7487 0,7256 1,1110
The conversion rates used by the Company at December 31, 2015 and 2014 and the prevailing rates at March 15, 2016 are as follows: 31 Desember/ December 31, 2015 US$ 0,0725 0,7296 0,7069 1,0924
36. KATEGORI DAN KELAS INSTRUMEN KEUANGAN
36.
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables US$’000
31 Desember/ December 31, 2014 US$ 0,0804 0,8214 0,7574 1,2165
Liabilitas Jangka Pendek Utang bank Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Utang dividen Beban masih harus dibayar Liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun: Utang jangka panjang pihak berelasi Liabilitas sewa pembiayaan Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang jangka panjang - pihak berelasi Liabilitas sewa pembiayaan Jumlah
Rupiah (Rp) 1,000 Australian Dollar (AU$) 1 Singapore Dollar (SG$) 1 Euro (EUR) 1
CATEGORIES AND CLASSES OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi/ Liabilities at amortized cost US$’000
31 Desember 2015 Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Aset keuangan lainnya Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga
Currency
December 31, 2015 53.574 1.454
-
8.118 41.494
-
311 1.313
-
-
32.109
-
767 29.079
-
1.316 3.468 229 2.213
-
1.869 19.074
Current Financial Assets Cash and cash equivalents Other financial assets Trade accounts receivable Related parties Third parties Other accounts receivable Related parties Third parties Current Financial Liabilities Bank loans Trade accounts payable Related parties Third parties Other payables Related party Third parties Dividends payable Accrued expenses Current maturity of long-term liabilities: Long-term loan - related party Finance lease liabilities Noncurrent Financial Liabilities
-
115.363 9.568
Long-term liabilities - net of current maturity: Long-term loan - related party Finance lease liabilities
106.264
215.055
Total
94
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables US$’000
Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi/ Liabilities at amortized cost US$’000
31 Desember 2014 Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Aset keuangan lainnya Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Liabilitas Jangka Pendek Utang bank Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Utang dividen Beban masih harus dibayar Liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun: Utang jangka panjang pihak berelasi Liabilitas sewa pembiayaan Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang jangka panjang - pihak berelasi Liabilitas sewa pembiayaan Jumlah
December 31, 2014 65.370 1.375
-
7.849 69.098
-
353 486
-
-
22.782
-
220 39.419
-
1.316 4.778 305 2.783
-
3.582 31.632
Current Financial Liabilities Bank loans Trade accounts payable Related parties Third parties Other payables Related party Third parties Dividends payable Accrued expenses Current maturity of long-term liabilities: Long-term loan - related party Finance ease liabilities Noncurrent Financial Liabilities
-
115.363 20.820
Long-term liabilities - net of current maturity: Long-term loan - related party Finance ease liabilities
144.531
243.000
Total
37. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a.
Current Financial Assets Cash and cash equivalents Other financial assets Trade accounts receivable Related parties Third parties Other accounts receivable Related parties Third parties
Manajemen risiko modal
37.
FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENTS a. Capital risk management
Grup mengelola modalnya untuk memastikan mereka dapat mempertahankan kelangsungan usaha disamping memaksimalkan pengembalian kepada pemegang saham melalui optimalisasi saldo liabilitas dan ekuitas.
95
The Group manages its capital to ensure that it will be able to continue as a going concern while maximizing the return to stakeholders through the optimization of debt and equity balance.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Struktur modal Grup terdiri dari utang termasuk utang bank, utang jangka panjang dari pihak berelasi, dan liabilitas sewa pembiayaan yang diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian, kas dan setara kas dan modal tersedia bagi para pemegang saham dari Perusahaan, terdiri dari modal saham dan laba ditahan sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 22 atas laporan keuangan konsolidasian.
The capital structure of the Group consists of debt, which includes bank loans, long-term related party loan and lease liabilities disclosed in the notes to consolidated financial statements, cash and cash equivalents and equity attributable to the owner of the Company, comprising issued capital and retained earnings as disclosed in Note 22 to the consolidated financial statements.
Dewan Direksi Grup secara berkala melakukan review struktur permodalan Grup. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.
The Board of Directors of the Group periodically reviews the Group’s capital structure. As part of this review, the Board of Directors considers the cost of capital and related risk.
Gearing ratio pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The gearing ratio as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
2015 US$ ’000
2014 *) US$ ’000
Pinjaman: Utang bank Utang jangka panjang dari pihak berelasi Liabilitas sewa pembiayaan
32.109
22.782
117.232 28.642
118.945 52.452
Debt: Bank loans Long-term loan from a related party Finance lease liabilities
Jumlah pinjaman
177.983
194.179
Total debt
Kas dan setara kas Pinjaman - bersih Modal Rasio pinjaman bersih terhadap modal
53.574
65.370
124.409 178.179
128.809 192.244
70%
67%
*) Disajikan kembali (Catatan 38)
b.
Tujuan dan keuangan
kebijakan
manajemen
Cash and cash equivalents Net debt Equity Net debt to equity ratio *) As restated (Note 38)
risiko
b.
Financial risk management objectives and policies
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Grup adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, kredit dan risiko likuiditas. Grup beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.
The Group’s overall financial risk management and policies seek to ensure that adequate financial resources are available for operation and development of its business, while managing the exposure to foreign exchange risk, interest rate risk, credit and liquidity risks. The Group operates within defined guidelines that are approved by the Board.
Dewan Komisaris Grup telah membentuk Komite Manajemen Risiko yang bertugas membantu Dewan Komisaris Grup menetapkan kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko Grup, serta memastikan bahwa telah dilakukan penilaian yang mendalam terhadap semua transaksi dan tindakan yang dilakukan oleh Grup yang berpotensi mengandung risiko serta memberikan rekomendasi mengenai tindakan yang perlu diambil untuk mengurangi risiko tersebut.
The Board of Commissioners of the Group has appointed a Risk Management Committee to assist the Board of Commissioners in determining the policy and procedures of the Group’s risk management and to ensure that all transactions and acts taken by the Group with risk, have been reviewed profoundly and also to give recommendation on the action taken to reduce the risk.
96
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan i.
ii.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Manajemen risiko mata uang asing
i. Foreign exchange risk management
Grup menghadapi risiko fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Meskipun mata uang fungsional Grup adalah Dollar Amerika Serikat, ada beberapa transaksi yang menggunakan mata uang selain Dolar Amerika Serikat, terutama Rupiah khususnya biaya operasional.
The Group is exposed to the effect of foreign currency exchange rate fluctuation. Although the functional currency of the Group is the U.S. Dollar, there are transactions denominated in currency other than U.S. Dollar, mainly in Rupiah particularly the operating expenses.
Grup memegang kas dan setara kas dalam mata selain Dollar Amerika Serikat untuk modal kerja.
The Group also holds cash and cash equivalents denominated in currencies other than the U.S. Dollar for working capital purposes.
Grup mengelola eksposur terhadap mata uang selain Dollar Amerika Serikat, terutama Rupiah dengan mencocokkan, sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang. Jumlah eksposur mata uang bersih Grup pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 35.
The Group manages exposure to foreign currency risk, especially Rupiah by matching, as far as possible, receipts and payments in each individual currency. The Group’s net open foreign currency exposure as of reporting date is disclosed in Note 35.
Sensitivitas Grup terhadap peningkatan dan penurunan pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 4% dan 7% dalam Dollar Amerika Serikat terhadap mata uang Rupiah yang relevan adalah peningkatan atau penurunan masing-masing sebesar US$ 0.14 ribu dan US$ 488 ribu pada laba rugi setelah pajak tahun 2015 dan 2014. 4% adalah tingkat sensitivitas yang digunakan ketika melaporkan secara internal risiko mata uang asing kepada para karyawan kunci, dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar valuta asing. Analisis sensitivitas hanya mencakup item mata uang asing moneter yang ada dan menyesuaikan translasinya pada akhir periode untuk perubahan 4% dalam nilai tukar mata uang asing.
The Group’s sensitivity in 2015 and 2014 to 4% and 7%, respectively, increase and decrease in the US Dollar against Rupiah would result in US$ 0.14 thousand and US$ 488 thousand in 2015 and 2014, respectively, increase or decrease in profit or loss, net of tax. 4% is the sensitivity rate used when reporting foreign currency risk internally to key management personnel and represents management’s assessment of the reasonably possible change in foreign exchange rates. The sensitivity analysis includes only outstanding foreign currency denominated monetary items and adjusts their translation at period end for a 4% change in foreign currency exchange rates.
Manajemen risiko tingkat suku bunga
ii. Interest rate risk management
Eksposur risiko tingkat bunga berhubungan dengan jumlah aset atau liabilitas dimana pergerakan pada tingkat suku bunga dapat mempengaruhi laba setelah pajak. Risiko pada pendapatan bunga bersifat terbatas karena Grup hanya bermaksud untuk menjaga saldo kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional. Dalam beban bunga, keseimbangan optimal antara utang dengan tingkat bunga tetap dan mengambang ditetapkan di muka. Grup memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan yang akan memberikan kombinasi yang sesuai tingkat suku bunga mengambang dan tingkat bunga tetap. Persetujuan dari Dewan Direksi dan Komisaris harus diperoleh sebelum Grup menggunakan instrumen keuangan tersebut untuk mengelola eksposur risiko suku bunga. 97
The interest rate risk exposure relates to the amount of assets or liabilities which are subject to a risk that a movement in interest rates will adversely affect the income after tax. The risk on interest income is limited as the Group only intends to keep sufficient cash balances to meet operational needs. On interest expenses, the optimum balance between fixed and floating interest debt is considered upfront. The Group has a policy of obtaining financing that would provide an appropriate mix of floating and fix interest rate. Approvals from the Board of Directors and Commissioners must be obtained before committing the Group to any of the instruments to manage the interest rate risk exposure.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
iii.
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Analisis sensitivitas suku bunga
Interest rate sensitivity analysis
Analisis sensitivitas di bawah ini telah ditentukan berdasarkan paparan suku bunga untuk instrumen non-derivatif pada akhir periode pelaporan. Untuk liabilitas tingkat bunga mengambang, analisis tersebut disusun dengan asumsi jumlah liabilitas terutang pada akhir periode pelaporan itu terutang sepanjang tahun. Kenaikan atau penurunan pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 0,50% digunakan ketika melaporkan risiko suku bunga secara internal kepada karyawan kunci dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga.
The sensitivity analysis below have been determined based on the exposure to interest rates for non-derivative instruments at the end of the reporting period. For floating rate liabilities, the analysis is prepared assuming the amount of the liability outstanding at the end of the reporting period was outstanding for the whole year. A 0.50% increase or decrease is used in 2015 and 2014, respectively, when reporting interest rate risk internally to key management personnel and represents management’s assessment of the reasonably possible change in interest rates.
Jika suku bunga telah lebih tinggi/rendah 0,50% dan semua variabel lainnya tetap konstan, maka laba sebelum pajak Grup untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing akan turun/naik sebesar US$ 452 ribu dan US$ 520 ribu. Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur Grup terhadap suku bunga atas pinjamannya dengan suku bunga variabel.
If interest rates had been 0.50% higher/lower and all other variables were held constant, income before tax of the Group for the years ended December 31, 2015 and 2014 would decrease/increase by US$ 452 thousand and US$ 520 thousand, respectively. This is mainly attributable to the Group exposures to interest rates on its variable rate borrowings.
Eksposur risiko tingkat bunga Grup pada aset keuangan dan liabilitas keuangan dijelaskan dalam tabel risiko likuiditas.
The Group exposures to interest rates on financial assets and financial liabilities are detailed in the liquidity risk table.
Manajemen risiko kredit
iii. Credit risk management
Risiko kredit merujuk pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi liabilitas kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Grup.
Credit risk refers to the risk that a counterparty will default on its contractual obligation resulting in a loss to the Group.
Risiko kredit Grup terutama melekat pada kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain dan piutang yang belum tertagih. Grup menempatkan kas dan setara kas pada institusi keuangan yang terpercaya, sedangkan piutang usaha dan piutang lainlain diberikan kepada pihak-pihak yang layak dan terpercaya.
The Group’s credit risk is primarily attributable to its cash and cash equivalents, trade and other accounts receivable and unbilled trade accounts receivable. The Group places its cash and cash equivalents with reputable financial institutions, while trade and other accounts receivable are entered with respected and credit worthy parties.
Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan konsolidasian dikurangi dengan penyisihan untuk kerugian mencerminkan eksposur Grup terhadap risiko kredit.
The carrying amount of financial assets recorded in the consolidated financial statements, net of any allowance for impairment losses, represents the Group’s exposure to credit risk.
98
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Pelanggan Grup terkonsentrasi pada industri pertambangan, minyak dan gas di Indonesia. Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, empat pelanggan memiliki kontribusi 72,71% dan 83,15% masing-masing dari jumlah pendapatan. Manajemen berkeyakinan bahwa risiko kredit terbatas karena tidak pernah ada kegagalan kredit dari pelangganpelanggan tersebut. iv.
Manajemen risiko likuiditas
The Group’s customer base is concentrated in the mining, oil and gas industry in Indonesia. For the years ended December 31, 2015 and 2014, four customers accounted for 72.71% and 83.15%, respectively of the total revenues. Management believes that the credit risk is limited because there has been no credit default from such customers. iv. Liquidity risk management
Tanggung jawab utama untuk manajemen risiko likuiditas bertumpu pada dewan direksi yang telah membangun kerangka manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk manajemen likuiditas dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Grup mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan simpanan, fasilitas bank dan fasilitas simpan pinjam dengan terus menerus memonitor perkiraan dan arus kas aktual dan menyesuaikan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
The ultimate responsibility for liquidity risk management rests with the board of directors, which has built an appropriate liquidity risk management framework for the management of the Group’s short, medium and long-term funding and liquidity management requirements. The Group manages liquidity risk by maintaining adequate reserves, banking facilities and reserve borrowing facilities by continuously monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.
Grup menjaga kecukupan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja, dimana dana tersebut ditempatkan dalam bentuk kas dan setara kas.
The Group maintains sufficient funds to finance its ongoing working capital requirements, whereas the funds are placed in cash and cash equivalents.
Tabel berikut merinci sisa jangka kontrak Grup untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas tak terdiskonto dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal terawal dimana Grup dapat diminta untuk membayar. Tabel mencakup arus kas pembayaran bunga dan pokok. Sepanjang arus bunga tingkat mengambang, jumlah tidak didiskontokan berasal dari kurva suku bunga pada akhir periode pelaporan. Jatuh tempo kontrak didasarkan pada tanggal yang paling awal di mana Grup dapat diminta untuk membayar.
The following tables detail the Group’s remaining contractual maturity for its nonderivative financial liabilities with agreed repayment periods. The tables have been drawn up based on the undiscounted cash flows of financial liabilities based on the earliest date on which the Group can be required to pay. The tables include both interest and principal cash flows. To the extent that interest flows are floating rate, the undiscounted amount is derived from interest rate curves at the end of the reporting period. The contractual maturity is based on the earliest date on which the Group may be required to pay.
99
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan Tingkat bunga ratarata tertimbang efektif/ Weighted average effective interest rate % 31 Desem ber 2015 Tanpa bunga Utang usaha Utang lain-lain Beban masih harus dibayar Instrumen suku bunga variabel Liabilitas sew a pembiayaan Utang bank Instrumen suku bunga tetap Pinjaman jangka panjang dari pihak berelasi
3,48 2,78
6,46
Tingkat bunga ratarata tertimbang efektif/ Weighted average effective interest rate % 31 Desem ber 2014 Tanpa bunga Utang usaha Utang lain-lain Beban masih harus dibayar Instrumen suku bunga variabel Liabilitas sew a pembiayaan Utang bank Instrumen suku bunga tetap Pinjaman jangka panjang dari pihak berelasi
3,48 2,78
7,17
Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month US$ ’000
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
1-3 bulan/ 1-3 months US$ ’000
3 bulan sampai 1 tahun/ 3 months to 1 year US$ ’000
Lebih dari 5 tahun/ 1-5 tahun/ More than 1-5 years 5 years US$ ’000 US$ ’000
Jumlah/ Total US$ ’000
26.967 3.468 -
1.838 -
1.041 1.316 2.213
-
-
29.846 4.784 2.213
-
19.295 -
32.109
11.104 -
-
30.399 32.109
-
-
1.869
115.363
-
117.232
30.435
21.133
38.548
126.467
-
216.583
1-3 bulan/ 1-3 months US$ ’000
3 bulan sampai 1 tahun/ 3 months to 1 year US$ ’000
Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month US$ ’000
Lebih dari 5 tahun/ 1-5 tahun/ More than 1-5 years 5 years US$ ’000 US$ ’000
Jumlah/ Total US$ ’000
35.592 717 61
3.153 2.978 -
894 2.399 2.722
-
-
39.639 6.094 2.783
-
9.278 -
23.666 23.111
22.606 -
-
55.550 23.111
-
4.133
4.133
33.063
144.293
185.622
36.370
19.542
56.925
55.669
144.293
312.799
Tabel berikut merinci estimasi jatuh tempo instrumen keuangan non-derivatif Grup. Tabel tersebut telah disusun berdasarkan jatuh tempo kontrak terdiskonto dari aset keuangan termasuk bunga yang akan diperoleh dari aset tersebut. Dimasukkannya aset keuangan nonderivatif diperlukan dalam rangka untuk memahami manajemen risiko likuiditas Grup dimana likuiditas dikelola atas dasar aset dan liabilitas bersih.
100
Decem ber 31, 2015 Non-interest bearing Trade accounts payable Other payables Accrued expenses Variable interest rate instruments Lease liabilities Bank loans Fixed interest rate instruments Long-term loan from a related party
Decem ber 31, 2014 Non-interest bearing Trade accounts payable Other payables Accrued expenses Variable interest rate instruments Lease liabilities Bank loans Fixed interest rate instruments Long-term loan from a related party
The following table details the Group’s expected maturity for its non-derivative financial assets. The table has been drawn up based on the undiscounted contractual maturities of the financial assets including interest that will be earned on those assets. The inclusion of information on nonderivative financial assets is necessary in order to understand the Group’s liquidity risk management as the liquidity is managed on a net asset and liability basis.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan Tingkat bunga ratarata tertimbang efektif/ Weighted average effective interest rate % 31 Desem ber 2015 Tanpa bunga Kas Piutang usaha Piutang lain-lain Instrumen tingkat bunga variabel Bank Instrumen tingkat bunga tetap Deposito berjangka Aset keuangan lainnya
31 Desem ber 2014 Tanpa bunga Kas Piutang usaha Piutang lain-lain Instrumen tingkat bunga variabel Bank Instrumen tingkat bunga tetap Deposito berjangka Aset keuangan lainnya
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month US$ ’000
1-3 bulan/ 1-3 months
3 bulan sampai 1 tahun/ 3 months to 1 year
1-5 tahun/ 1-5 years
Jumlah/ Total
US$ ’000
US$ ’000
US$ ’000
US$ ’000
-
47 27.553 -
11.587 311
10.472 1.313
-
47 49.612 1.624
0,40
44.119
-
-
-
44.119
8,20 0,40
-
9.425 -
2.036
-
9.425 2.036
71.719
21.323
13.821
-
106.863
-
179 52.876 -
21.382 414
2.689 425
-
179 76.947 839
0,40
42.409
-
-
-
42.409
7,52 0,40
-
23.225 -
1.430
-
23.225 1.430
95.464
45.021
4.544
-
145.029
Jumlah yang termasuk di atas untuk instrumen suku bunga baik untuk variabel non-derivatif aset keuangan maupun kewajiban dapat berubah jika perubahan tingkat suku bunga variabel berbeda dengan estimasi suku bunga yang ditentukan pada akhir periode pelaporan. c. Nilai wajar instrumen keuangan
2015 Nilai tercatat/ Carrying amount US$ ’000 Pinjaman jangka panjang dari pihak berelasi
117.232
101
Decem ber 31, 2014 Non-interest bearing Cash on hand Trade accounts receivable Other accounts receivable Variable interest rate instruments Cash in banks Fixed interest rate instruments Time deposits Other financial assets
The amounts included above for variable interest rate instruments for both nonderivative financial assets and liabilities is subject to change if changes in variable interest rates differ to those estimates of interest rates determined at the end of the reporting period. c.
Kecuali disebutkan pada tabel berikut ini, manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya karena bersifat jangka pendek atau memakai suku bunga pasar:
Decem ber 31, 2015 Non-interest bearing Cash on hand Trade accounts receivable Other accounts receivable Variable interest rate instruments Cash in banks Fixed interest rate instruments Time deposits Other financial assets
Fair value of financial instruments Except as detailed in the following table, management considers that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the consolidated financial statements approximate their fair values because of their short-term maturities or they carry market interest rate:
Nilai wajar/ Fair value US$ ’000 117.966
Long-term loan from a related party
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar
Valuation techniques and assumptions applied for the purposes of measuring fair value
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan sebagai berikut:
The fair values of financial assets and financial liabilities are determined as follows:
•
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada harga pasar.
•
The fair values of financial assets and financial liabilities with standard terms and conditions and traded on active liquid markets are determined with reference to quoted market prices.
•
Nilai wajar instrumen derivatif dihitung menggunakan harga kuotasian. Bila harga tersebut tidak tersedia, analisis arus kas diskonto dilakukan dengan menggunakan kurva hasil yang berlaku selama instrumen untuk non-opsional derivatif, dan model harga opsi untuk derivatif opsional. Kontrak valuta berjangka mata uang asing diukur dengan menggunakan kurs kuotasi dan kurva yield yang berasal dari suku bunga kuotasi mencocokkan jatuh tempo kontrak. Swap suku bunga diukur pada nilai kini dari arus kas masa depan yang diestimasi dan didiskontokan berdasarkan kurva imbal hasil yang berasal dari suku bunga kuotasi.
•
The fair values of derivative instruments are calculated using quoted prices. Where such prices are not available, a discounted cash flow analysis is performed using the applicable yield curve for the duration of the instruments for non-optional derivatives, and option pricing models for optional derivatives. Foreign currency forward contracts are measured using quoted forward exchange rates and yield curves derived from quoted interest rates matching maturities of the contracts. Interest rate swaps are measured at the present value of future cash flows estimated and discounted based on the applicable yield curves derived from quoted interest rates.
•
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya (tidak termasuk yang dijelaskan di atas) ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis.
•
The fair values of other financial assets and financial liabilities (excluding those described above) are determined in accordance with generally accepted pricing models based on discounted cash flow analysis using prices from observable current market transactions and dealer quotes for similar instruments.
Pengukuran nilai wajar diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian
Fair value measurement hierarchy of the Group’s assets and liabilities
Tabel berikut ini merangkum nilai tercatat dan nilai wajar aset dan liabilitas, yang dianalisis antara keduanya serta nilai wajar didasarkan pada:
The following tables summarize the carrying amounts and fair values of the assets and liabilities, analyzed among those whose fair value is based on:
•
Level 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;
•
Level 1 fair value measurements are those derived from quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities;
•
Level 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga); dan
•
Level 2 fair value measurements are those derived from inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices); and
102
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan •
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Level 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
•
Nilai wajar seluruh asset keuangan dan liabilitas keuangan Grup diukur menggunakan input level 3 yang mencakup input untuk asset dan liabilitas keuangan yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi. 38. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
Level 3 fair value measurements are those derived from valuation techniques that include inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).
The fair value of the Group’s financial assets and liabilities are measured using input level 3 which include inputs for the financial assets or liability that are not based on observable market data.
38.
RESTATEMENT OF THE FINANCIAL STATEMENTS
CONSOLIDATED
Seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasi, Grup menyajikan kembali dan mereklasifikasi laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 karena penerapan PSAK 24 (revisi 2013) Imbalan Kerja dan PSAK 46 (revisi 2014) Pajak Penghasilan.
As described in Note 2 to the consolidated financial statements, the Group restated and reclassified the consolidated financial position as of December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 and consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2014 due to adoption of PSAK 24 (revised 2013) Employee Benefits and PSAK 46 (revised 2014) Income Taxes.
Ikhtisar dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 sebelum dan sesudah penyajian kembali dan reklasifikasi adalah sebagai berikut:
The following is the summary of the accounts in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 before and after restatements and reclassification:
Dilaporkan sebelumny a/ As previously reported US$ ’000
31 Desember 2014/ December 31, 2014 Penerapan PSAK 24 (rev isi 2013)/ Implementation of PSAK 24 (revised 2013) US$ ’000
Disajikan kembali/ As restated US$ ’000
AKUN-AKUN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION ACCOUNTS
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS TIDAK LANCAR Liabilitas imbalan kerja Liabilitas pajak tangguhan - bersih
10.973 20.235
776 (193)
11.749 20.042
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
167.391
583
167.974
Total noncurrent liabilities
Jumlah Liabilitas
274.905
583
275.488
Total Liabilities
EKUITAS Penghasilan komprehensif lain
(33)
(683)
(716)
NONCURRENT LIABILITIES Employ ee benef its obligation Def erred tax liabilities - net
EQUITY Other comprehensiv e income
Saldo laba Tidak ditentukan penggunaanny a
157.947
100
158.047
Retained earnings Unappropriated
Ekuitas y ang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
192.827
(583)
192.244
Equity attributable to owners of the Company
Jumlah Ekuitas
192.827
(583)
192.244
Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
467.732
467.732
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
-
103
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
1 Januari 2014/31 Desember 2013/ January 1, 2014/December 31, 2013 Penerapan Dilaporkan PSAK 24 (revisi 2013)/ Disajikan sebelumnya/ Implementation of kembali/ As previously PSAK 24 (revised 2013) As restated reported US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000 AKUN-AKUN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION ACCOUNTS
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS TIDAK LANCAR Liabilitas imbalan kerja Liabilitas pajak tangguhan - bersih
9.991 13.212
540 (135)
10.531 13.077
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
190.361
405
190.766
Total noncurrent liabilities
Jumlah Liabilitas
311.666
405
312.071
Total Liabilities
EKUITAS Penghasilan komprehensif lain
(31)
(402)
(433)
NONCURRENT LIABILITIES Employee benefits obligation Deferred tax liabilities - net
EQUITY Other comprehensive income
Saldo laba Tidak ditentukan penggunaannya
162.694
(3)
162.691
Retained earnings Unappropriated
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
197.576
(405)
197.171
Equity attributable to owners of the Company
Jumlah Ekuitas
197.576
(405)
197.171
Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
509.242
509.242
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
-
Ikhtisar dari laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 sebelum dan sesudah penyajian kembali dan reklasifikasi adalah sebagai berikut:
Dilaporkan sebelumnya/ As previously
BEBAN USAHA LANGSUNG
The following are the summary of the classes of transactions in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2014 before and after restatements and reclassification:
31 Desember 2014/ December 31, 2014 Penerapan Penerapan PSAK 24 (revisi 2013)/ PSAK 46 (revisi 2013)/ Implementation of Implementation of
Disajikan kembali/
reported
PSAK 24 (revise 2013)
PSAK 46 (revise 2013)
As restated
US$ ’000
US$ ’000
US$ ’000
US$ ’000
(281.377)
85
-
(281.292)
DIRECT COSTS
66.591
85
-
66.676
GROSS PROFIT
Beban administrasi Kerugian dan keuntungan lain-lain - bersih Beban pajak final
(26.488) (3.780) -
32 21 -
(1.114)
(26.456) (3.759) (1.114)
Administration expense Other gains and losses - net Final tax expense
Jumlah
(44.586)
53
(1.114)
(45.647)
Total
22.005
138
(1.114)
21.029
(19.752)
(35)
1.114
(18.673)
2.253
103
-
2.356
LABA KOTOR
(RUGI) LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK - BERSIH (RUGI) LABA TAHUN BERJALAN
104
(LOSS) PROFIT BEFORE TAX TAXES EXPENSE - NET (LOSS) PROFIT FOR THE YEAR
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
Dilaporkan sebelumnya/ As previously reported
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
31 Desember 2014/ December 31, 2014 Penerapan Penerapan PSAK 24 (revisi 2013)/ PSAK 46 (revisi 2013)/ Implementation of Implementation of PSAK 24 (revise 2013) PSAK 46 (revise 2013)
US$ ’000
US$ ’000
Disajikan kembali/ As restated
US$ ’000
US$ ’000
LABA KOMPREHENSIF LAIN: Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Keuntungan atau kerugian aktuaria atas kewajiban manfaat pasti Beban pajak penghasilan
-
(374) 93
Jumlah laba komprehensif lain tahun berjalan - setelah pajak
(2)
(281)
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
2.251
(178)
-
2.073
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
LABA (RUGI) YANG DAPAT DIATRIBUSI KEPADA: Pemilik Entitas Induk
2.253
103
-
2.356
(LOSS) PROFIT ATTRIBUTABLE TO: Owner of the Company
Jumlah Laba Bersih Tahun Berjalan
2.253
103
-
2.356
(Loss) Profit for the Year
-
(374) 93
OTHER COMPREHENSIVE INCOME: Items that will not be reclassified subsequently to profit or loss: Actuarial gain or loss on defined benefit obligation Income tax expense
(283)
Total other comprehensive income for the year - net of tax
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk
2.251
(178)
-
2.073
TOTAL COMPREHENSIVE (LOSS) INCOME ATTRIBUTABLE TO: Owner of the Company
Jumlah Penghasilan Komprehensif
2.251
(178)
-
2.073
Total Comprehensive Income
0,0022
0,0001
-
0,0023
Laba per saham dasar (dala US$ penuh)
39. REKLASIFIKASI AKUN
39. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Beberapa akun tertentu pada laporan keuangan konsolidasian tahun 2014 direklas untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2014: Aset lancar Aset lancar lainnya Aset tidak lancar Aset tidak lancar lainnya
Basic earnings per share (in full US$)
Certain accounts in the 2014 consolidated financial statements were reclassified to conform with the 2015 consolidated financial statements presentation.
Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification
Reklasifikasi/ reclassification
Setelah reklasifikasi/ After reclassification
US$ ’000
US$ ’000
US$ ’000
2.922
(1.329)
-
1.329
40. KONDISI EKONOMI
As of December 31, 2014: Current assets 1.593 Other current assets
1.329
Noncurrent assets Other noncurrent assets
40. CURRENT ECONOMIC CONDITION
Kondisi ekonomi global di tahun 2015 belum mengalami peningkatan dalam beberapa kuartal terakhir, bahkan kondisi yang ada sedikit memburuk. Harga-harga komoditas terutama batubara tetap rendah. Dengan demikian terdapat resiko yang sedang berlangsung, bahwa harga yang rendah dapat mempengaruhi operasi Grup dan pelanggan. 105
The global economic conditions in 2015 has not improved in the last few quarters, but instead conditions have become slightly worse. Commodity prices especially coal remain weak. As such there is an ongoing risk, that these low prices may adversely affect the Group and its customers operations.
PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014, DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan
PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued
Penyelesaian kondisi ekonomi tersebut tergantung kepada penyelesaian krisis - suatu tindakan yang berada diluar kendali Grup. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan atau pengaruh krisis terhadap investor, pelanggan, dan pemasok Grup.
Recovery of the economic condition is dependent on resolution of the economic crisis, which are beyond the Group’s control. It is not possible to determine the future effect of this economic condition to the Group’s liquidity and earnings, including the effect to its investors, customers and suppliers.
Manajemen menyakini bahwa Grup memiliki sumber daya yang cukup untuk melanjutkan operasinya di masa depan sehingga laporan keuangan konsolidasian tetap dapat disajikan dengan mempertahankan asumsi kelangsungan usaha.
The management believes that the Group has adequate resources to continue their operations for the foreseeable future. Accordingly, the Group continue to adopt the going concern basis in preparing the consolidated financial statements.
41. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN ATAS AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN NONKAS
41. SUPPLEMENTAL DISCLOSURES ON NONCASH INVESTING AND FINANCING ACTIVITIES
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan melakukan aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas dan tidak termasuk dalam laporan arus kas konsolidasian dengan rincian sebagai berikut:
For the years ended December 31, 2015 and 2014, the Company has investment and financing activities that did not affect cash and cash equivalents and hence not included in the consolidated statements of cash flows with the detail as follows:
2015 US$ ’000 Penambahan aset tetap melalui utang Penambahan aset pembiayaan melalui liabilitas sewa pembiayaan
2014 US$ ’000
991
3.692
-
298
42. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
Increase in liabilities for purchase of property, plant and equipment Increase in leased assets through lease liabilities
42. EVENTS AFTER REPORTING PERIOD
a.
Pada tanggal 11 Januari 2016, Perusahaan dan PT Anzawara Satria mengadakan perjanjian Pemindahan Lapisan Tanah Penutup di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan senilai Rp 622 milyar dan berlaku efektif selama tiga tahun sampai dengan tahun 2019. Lingkup perjanjian mencakup pemindahan tanah penutup, sewa peralatan bergerak dan personel, dan pengangkutan batubara di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
a.
On January 11, 2016, the Company and PT Anzawara Satria entered into overburden removal agreement in Tanah Bumbu, South Kalimantan amounting to Rp 622 billion and effective for three years until year 2019. The scope encompasses overburden removal, hire of mobile plant and personnel and coal hauling in Tanah Bumbu, South Kalimantan.
b.
Pada tanggal 8 Maret 2016, pemerintah menetapkan Petrosea Offshore Supply Base (POSB) yang berlokasi di Tanjung Batu, Balikpapan menjadi operator Pusat Logistik Berikat PLB yang pertama di Indonesia, serta sekaligus menjadi program percontohan.
b.
On March 8, 2016, the government has officially inaugurated Petrosea Offshore Supply Base (POSB) located at Tanjung Batu, Balikpapan as the operator in Bonded Logistics Center (PLB). This will be the first PLB in Indonesia and is the pilot project.
43. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
43. MANAGEMENT’S RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 1 sampai 106 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 15 Maret 2016.
The preparation and fair presentation of the consolidated financial statements on pages 1 to 106 were the responsibilities of the management, and were approved by the Directors and authorized for issue on March 15, 2016.
********* 106
248
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
249
328
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
329
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Referensi Otoritas Jasa Keuangan Cross Reference to Indonesia’s Financial Services Authority
No.
Kriteria / Criteria
Penjelasan / Remarks
Halaman / Page
No.
Kriteria / Criteria
Umum / General 1
1. 2.
Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris
3.
Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca
4.
Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas
Nama perusahaan dan tahun annual report ditampilkan di:
The Annual Report shall present clear description of the company identity
1. 2. 3. 4.
2
Sampul muka; Samping; Sampul belakang; dan Setiap halaman
1. 2. 3. 4. Laporan tahunan ditampilkan di website perusahaan The Annual Report shall be presented in the company’s website
Front Cover; Side Cover; Back Cover; and Every page
3
Mencakup laporan tahunan terkini dan tahun-tahun sebelumnya To cover the latest and previous years of annual reports
Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun Information of the company’s income shall be presented in comparison for 3 (three) fiscal years or since the commencement of the company’s business in the event of the company’s activity are less than 3 (three) years
Informasi memuat antara lain: 1. 2.
3.
4.
Penjualan/pendapatan usaha; Laba (rugi): a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan b. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali; Total laba (rugi) dan penghasilan komprehensif lain: a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan b. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali; Laba (rugi) per saham.
Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun Financial ratio in comparison for 3 (three) fiscal years or since the commencement of the company’s business in the event of the company’s activity are less than 3 (three) years
Ikhtisar Data Keuangan Penting / Key Financial Highlights 1
Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun Information of the company’s financial position in comparison for 3 (three) fiscal years or since the commencement of the company’s business in the event of the company’s activity are less than 3 (three) years
Name of the company and the annual report financial year shall be presented on:
4
Income; Profit (loss): a. Attributable to equity holders of the parent entity; and b. Attributable to non controlling interest; Total comprehensive profit (loss): a. Attributable to equity holders of the parent entity; and b. Attributable to non controlling interest; Earning (loss) per share.
Note: If the company does not have subsidiaries, the profit (loss) and other comprehensive income is presented in total.
The Annual Report shall be on high quality printed result with readable and easy type of fonts 3
Halaman / Page
Information contains the following:
The Annual Report shall be presented in appropriate Indonesian language and is suggested to also be presented in English language 2
Penjelasan / Remarks
4 8 8
Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik
Informasi memuat antara lain: 1. 2. 3. 4.
Jumlah investasi pada entitas asosiasi; Jumlah aset; Jumlah liabilitas; dan Jumlah ekuitas.
8 8 8
Information contains the following: 1. 2. 3. 4.
Total investment on associates; Total assets’ Total liabilities; and Total equity.
Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan
9
Information covers 5 (five) financial ratios, which are generally applied and relevant to the the company’s industry
1.
Share price information in tables and charts
2. 8
Informasi dalam bentuk tabel yang memuat: a. Jumlah saham yang beredar; b. Kapitalisasi pasar; c. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan d. Volume perdagangan. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang harga penutupan dan volume perdagangan saham
untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir 1.
Catatan: Apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak, perusahaan menyajikan laba (rugi) dan penghasilan komprehensif lain secara total. 2.
The table forms contain the following information: a. Total outstanding shares; b. Market capitalization; c. The highest, lowest, and closing share prices; and d. Share volume. The chart forms contain at least closing prices and share volume.
For every quarter in 2 (two) the latest fiscal years
11-12
330
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
No. 5
Kriteria / Criteria
Penjelasan / Remarks
Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir
Informasi memuat:
Information on outstanding bonds, sukuk or convertion bonds, in 2 (two) latest fiscal years
2. 3. 4.
1.
Halaman / Page
No. 3
-
Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding); Tingkat bunga/imbalan; Tanggal jatuh tempo; dan Peringkat obligasi/sukuk.
Kriteria / Criteria Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Signatures of member of the Board of Directors and member of the Board of Commissioners
Information contains: 1. 2. 3. 4.
Total outstanding bonds/sukuk/convertion bonds; Interest rate; Maturity date; and Bonds/sukuk rating.
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi / Report from the Board of Commissioners and Board of Directors 1
Laporan Dewan Komisaris
Memuat hal-hal sebagai berikut:
The Board of Commissioners’ Report
1. 2. 3. 4.
Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan dan dasar penilaiannya; Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi dan dasar pertimbangannya; Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di bawah Dewan Komisaris; dan Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada) dan alasan perubahannya.
331
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Penjelasan / Remarks Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri; 2. Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan; 3. Ditandatangani seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dengan menyebutkan nama dan jabatannya; dan 4. 4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan.
Halaman / Page 44-45
Contains the following: 1. Signatures are presented on specific page; 2. The Board of Commissioners and Board of Directors’ Statements of full responsibility on the accuracy of the annual report; 3. Signed by all members of the Board of Commissioners and Board of Directors by stating the names and positions; and 4. Written explanation in specific letter from the concern members in the event of members of the Board of Commissioners and Board of Directors that do not sign the annual report, or written explanation in specific letter from other members in the event no written explanation from the concern members.
24 26 27 27
Contains the following: 1. 2. 3. 4.
Profil Perusahaan / Company Profile
The Board of Directors assessment on the company’s management and its valuation basis; View of the the company’s business prospects established by the Board of Directors and its valuation basis; Performance asssessment of committees of the Board of Commissioners; Changes of the Board of Commissioners’ composition (if any) and its backgrounds.
1
Laporan Direksi
Memuat hal-hal sebagai berikut:
The Board of Directors’ Report
1.
2. 3. 4. 5.
Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan; Analisis tentang prospek usaha; Penerapan tata kelola perusahaan; Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di bawah Direksi (jika ada); dan Perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya (jika ada).
2. 3. 4. 5.
The company’s performance analysis, which covering among others strategic policy, comparison between results and targets, and challenges faced by the company; Business prospects analysis; Corporate governance implementation; Performance asssessment of committees of the Board of Directors; and Changes of the Board of Directors’ composition (if any) and its backgrounds.
48-49
Information contains among others name and address, post code, telephone no., fax, email and website Riwayat singkat perusahaan Company in brief 35-37
40 38 -
Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada) Catatan: apabila perusahaan tidak pernah melakukan perubahan nama, agar diungkapkan
50-52
Contain among others: date/year of establishment, name, and change of company name (if any) Note: To disclose information if there are no changes in the company name 3
Bidang usaha Core business
38
Contains the following: 1.
Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan website
Name and complete address of the company
2 2
Nama dan alamat lengkap perusahaan
Uraian mengenai antara lain: 1. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir; 2. Kegiatan usaha yang dijalankan; dan 3. Produk dan/atau jasa yang dihasilkan.
53-55
Description include: 1. Company’s business activity based on latest articles of association; 2. Business activity; and 3. Products and/or services. 4
Struktur Organisasi Organization structure
Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah direksi In the form of diagram, contains name and position of at least up to one down under the board of directors
56
332
No. 5
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Kriteria / Criteria
Penjelasan / Remarks
Visi, Misi dan Budaya Perusahaan
Mencakup:
Vision, Mission and Corporate Culture
1. 2. 3. 4.
Visi perusahaan; Misi perusahaan; dan Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh Direksi/Dewan Komisaris; Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan
Halaman / Page
333
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
No. 8
59 59 60-61
Kriteria / Criteria
Penjelasan / Remarks
Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan)
Informasi memuat antara lain:
Total Employees (2 years comparative) and competency development description (such as: education and training aspects)
2.
1.
3. 4.
Includes: 1. 2. 3. 4. 6
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris Profiles of the Board of Commissioners’ members
Vision; Mission; and Statement on vision and mission approval from the Board of Directors/Board of Commisisoners Company’s corporate culture statement
Informasi memuat antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
5.
3. 4. 5. 6. 7.
1. 2. 3. 4.
62 -64
Nama; Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain); Umur; Domisili; Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan); Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan Riwayat penunjukkan sebagai anggota Dewan Komisaris di Perusahaan.
5. 9
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris
Mencakup antara lain:
Shareholders Composition
1. 2.
Name; Position (include position in the company or other institutions); Age; Domicile; Education (Study Field and Education Institution); Work experience (Position, Agency, and Position Period); and Resume of appointment as member of the Board of Commissioners in the Company.
Profiles of the Board of Commissioners’ members
Informasi memuat antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Nama; Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain); Umur; Domisili; Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan); Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan Riwayat penunjukkan sebagai anggota Dewan Komisaris di Perusahaan.
Includes: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Name; Position (include position in the company or other institutions); Age; Domicile; Education (Study Field and Education Institution); Work experience (Position, Agency, and Position Period); and Resume of appointment as member of the Board of Commissioners in the Company.
69 69 70
Total employees based on organization level; Total employees based on education; Total employees based on employment status; Description and employees competency development data that are implemented with equal opportunity to all employees; and Cost of employees competency development
Komposisi Pemegang saham
Rincian nama pemegang saham yang meliputi 20 pemegang saham terbesar dan persentase kepemilikannya; Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya meliputi: a. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham; b. Nama Komisaris dan Direktur yang memiliki saham; dan c. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masingmasing kurang dari 5%;
71 71-73
Includes: 1. 2.
7
69
Includes:
Includes: 1. 2.
Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi; Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan; Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian; Deskripsi dan data pengembangan kompetensi karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan; dan Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan.
Halaman / Page
65-68
10
Details of the largest 20 shareholders and its ownership percentage; Details of shareholders and its ownership percentage, covers: a. Shareholders with 5% of more ownerships; b. Commissioners and Directors with ownerhsips; c. Group of shareholders with ownerships of less than 5%
Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi
Informasi memuat antara lain:
Subsidiaries and/or associates
1. 2. 3. 4.
Nama entitas anak dan/atau asosiasi; Persentase kepemilikan saham; Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/atau entitas asosiasi; dan Keterangan status operasi entitas anak dan/ atau entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi).
Includes: 1. 2. 3. 4.
Name of subsidiaries and/or associates; Ownerships percentage; Description of business activity of subsidiaries and/or associates; and Description of operation status of subsidiaries and/or associates (has been operating or not yet operating)
74-75
334
No. 11
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Kriteria / Criteria Struktur grup perusahaan Corporate Group Structure
Penjelasan / Remarks Struktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle (SPV).
Halaman / Page 76
No. 16
Kronologis pencatatan saham Shares Listing Chronology
Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan saham; 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham; 3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku; dan 4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan.
Kriteria / Criteria Nama dan alamat entitas anak dan atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada) Name and address of subsidiaries and or branch offices or representative office (if any)
Corporate group structure in diagram that illustrates subsidiaries, associates, joint ventures, and special purpose vehicle (SPV) 12
Kronologis pencatatan efek lainnya
Mencakup antara lain:
Other securities listing chronology
1. 2. 3. 4. 5.
3. 4. 5. 14
Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal
1. Name and address of capital market supporting institutions and/or professions
2. 3.
Memuat informasi antara lain: 1. Nama dan alamat entitas anak; dan 2. Nama dan alamat kantor cabang/perwakilan. Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak/cabang/perwakilan, agar diungkapkan
17
Informasi pada Website Perusahaan
Meliputi paling kurang: 1. Informasi pemegang saham sampai dengan pemilik akhir individu; 2. Struktur grup perusahaan (jika ada); 3. Analisis kinerja keuangan; 4. Laporan keuangan tahunan (5 tahun terakhir); dan 5. Profil Dewan Komisaris dan Direksi.
Analisa dan Pembahasan Manajamen atas Kinerja Perusahaan / Management Discussion and Analysis on the Company Performance 1
Other securities listing chronology; Corporate action that are affecting total other securities; Changes in total other securities from initial listing up to the end of fiscal year; Name of stock exchange where the other securities is listed; and Securities rating.
Tinjauan operasi per segmen usaha
Memuat uraian mengenai:
Business Segment Review
1. 2.
1. 2.
Nama dan alamat BAE/pihak yang mengadministrasikan saham perusahaan; Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik; dan Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek.
Name and address of Share Registrar; Name and address of Public Accountant Firm; and Name and address of rating company.
Penghargaan yang diterima dalam tahun buku terakhir dan/atau sertifikasi yang masih berlaku dalam tahun buku terakhir baik yang berskala nasional maupun internasional Awards received at the latest fiscal year and/or valid certificates at the latest fiscal year, in the national and international scales
Informasi memuat antara lain:
2
1. 2. 3. 4.
Nama penghargaan dan/atau sertifikat; Tahun perolehan; Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikat; dan Masa berlaku (untuk sertifikasi).
18-21
Uraian atas kinerja keuangan perusahaan
4.
Name of awards and/or certificates; Year of granted; Organizers that grants the awards and/or certificates; and Validity (for certificates).
Penjelasan masing-masing segmen usaha. Kinerja per segmen usaha, antara lain: a. Produksi; b. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi; c. Penjualan/pendapatan usaha; dan d. Profitabilitas.
Elaboration on each business segment. Performance of each business segment, among others: a. Production; b. Increase/Decrease of production capacity; c. Sales/income; and d. Profitability.
Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya dan penyebab kenaikan/penurunan (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai:
92-100
1. 2.
93-94 93-94
3. 4.
Includes: 1. 2. 3.
83-91
Includes analysis on:
78
Company Financial Performance Review 15
207-212
Includes at least: 1. Shareholders information up to individual ownerships; 2. Corporate group structure (if any); 3. Financial performance analysis; 4. Annual financial statements (last 5 years); and 5. Profiles of the Board of Commissioners and Board of Directors.
77
Includes: 1. 2. 3.
79
Name and address of subsidiaries; and Name and address of branch offices/ representatives. Note: To disclose if the company does not have subsidiaries/branches/representatives
Kronologis pencatatan efek lainnya; Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya; Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku; Nama Bursa dimana efek lainnya dicatatkan; dan Peringkat efek.
Informasi memuat antara lain:
Halaman / Page
1. 2.
Includes: 1. 2.
Penjelasan / Remarks
Includes: 77
Includes: 1. Share listing chronology; 2. Corporate action that are affecting total shares; 3. Changes in total shares from initial listing up to the end of fiscal year; and 4. Name of stock exchange where the share is listed. 13
335
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
5.
Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset; Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang dan total liabilitas; Ekuitas; Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif; dan Arus kas.
94 92 94
336
No.
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Kriteria / Criteria
Penjelasan / Remarks
Halaman / Page
The financial performance analysis that includes comparison of current and previous year financial performance and the background of increasing/ decreasing (in both narration and tables), among others include: 1. 2. 3. 4. 5. 3
Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan sesuai dengan jenis industri perusahaan
1. 2.
Discussion and analysis on solvability and level of the company receivables collactibility, by presenting relevant ratio calculation in line with the company’s type of industry
4
Bahasan tentang struktur modal (capital structure), dan kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy)
6
1. 2.
Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal pada tahun buku terakhir Discussion on material commitments for capital goods investment at the last fiscal year
1. 2. 3. 4.
7
Explanation on: 1. 2. 3. 4.
Objectives of the commitments; Sources of funds expected to meet the commiments; Denomination currencies; and The company’s plan on the measures to mitigate related foreign currencies risk.
Note: To disclose if the company does not have commitments on capital goods investment in the last fiscal year.
Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan Information on comparison of initital targets at the beginning of fiscal year with results, and future targets or projections on income, profits, capital structure, or other significant target for the company
96
Informasi memuat antara lain:
8
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan Information and material facts following the date of accounting report (Subsequent events)
98 9
Uraian tentang prospek usaha perusahaan Business Prospects
-
1. Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi); dan 2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam satu tahun mendatang. Includes: 1. 2.
Capital structure; and Capital structure policies and basis of policy establishment.
Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan
Type of capital goods investments; The objectives of capital goods investments; Value of capital goods investments realized at the latest fiscal year.
Note: To disclose if there are no realization on capital goods investment.
95
Struktur modal (capital structure); dan Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies) dan dasar pemilihan kebijakan tersebut.
Tujuan dari ikatan tersebut; Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut; Mata uang yang menjadi denominasi; dan Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.
96
1. Jenis investasi barang modal; 2. Tujuan investasi barang modal; dan 3. Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku terakhir.
1. 2. 3.
Solvability, both short term and long term; and Level of receivables collactibility.
Penjelasan tentang:
Penjelasan tentang:
Halaman / Page
Explanation on:
Explanation on: 1. 2.
Bahasan mengenai investasi barang modal yang direalisasikan pada tahun buku terakhir
Penjelasan / Remarks
Catatan: apabila tidak terdapat realisasi investasi barang modal, agar diungkapkan
Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka panjang; dan Tingkat kolektibilitas piutang.
Penjelasan atas: 1. 2.
Kriteria / Criteria
Discussion on capital goods investment realized at the latest fiscal year
Explanation on:
Discussion on capital structure, and capital structure policy
5
No.
Current assets, non current assets, and total assets; Current liabilities, non current liabilities, and total liabilities; Equity; Sales/income, expenses and profit (loss), other comprehensive income, and total profit (loss) and other comprehensive income; and Cash flows.
Penjelasan tentang:
337
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Comparison of initital targets at the beginning of fiscal year with results (realization); and Future targets or projections
Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.
96
Description of significant events following the date of accounting report including its impact on business risk and performance in the future Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya
97
Description on business prospects related to the general industry and economy including quantitative supporting data from the liable resources 10
Uraian tentang aspek pemasaran Marketing Aspects
Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/ atau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar Description on marketing aspects of the company’s products and/or services, among others marketing strategy and market shares
98
338
No. 11
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Kriteria / Criteria Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir Description on dividend policy and total cash dividend per share and total dividend per year that are published or disbursed during last 2 (two) fiscal years
Penjelasan / Remarks Memuat uraian mengenai: 1. 2. 3. 4. 5.
Halaman / Page 96
No. 14
Kebijakan pembagian dividen; Total dividen yang dibagikan; Jumlah dividen kas per saham; Payout ratio; dan Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas untuk masing-masing tahun.
Kriteria / Criteria
Penjelasan / Remarks
Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi
Memuat uraian mengenai:
Material transaction information with conflict of interest and/or transaction with related parties
2. 3. 4.
1.
5.
Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasanya.
6.
Dividend payout policy; Total dividend disbursement; Total cash dividend per share; Payout ratio; and Announcement date and cash dividend payout for each year.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan perusahaan (ESOP/ MSOP) Program of shares ownership by employees and/or managmenet by the company (ESOP/MSOP)
Memuat uraian mengenai: 1. 2. 3. 4.
99
15
Uraian mengenai perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan Description on the changes in laws and regulations that are impacted the company
Covers the following:
4.
Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana) Realization of initial public offering proceeds (in the event of the company is obligated to submit the report)
Memuat uraian mengenai: 1. 2. 3. 4. 5.
16
1. 2. 3. 4. 5.
Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan pada tahun buku terakhir Description on the changes in accounting policy implemented by the company at the last fiscal year
-
Total proceeds; Proceeds utilization plan; Proceeds utilization details; Proceeds balance; and The date of GMS resolution on the change of proceeds utilization (if any).
Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan dampaknya terhadap perusahaan Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang uandangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan.
100
Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi, agar diungkapkan
100
Descriptions include among others: changes in accounting policy, reasons and impacts toward financial statements Note: To disclose if there are no changes in accounting policies
Total perolehan dana; Rencana penggunaan dana; Rincian penggunaan dana; Saldo dana; dan Tanggal persetujuan RUPS/RUPO atas perubahan penggunaan dana (jika ada).
Covers the following:
Name of transacting parties and the nature of realated parties; Description of the transaction fairness; Transaction brackground; Transaction realization at the last fiscal year; Company policy related with transaction review mechanism; and Compliance to relevant regulations and provisions.
Descriptions include among others: changes in laws and regulations and its impact to the company Note: To disclose if there are no changes in the laws and regulations that have significant impacts
Total ESOP/MSOP shares and its realization; Tenor; Requirements for entitled employees and/or management; and Exercise prices.
Note: To disclose if does not have the program. 13
Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi; Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; Alasan dilakukannya transaksi; Realisasi transaksi pada periode tahun buku terakhir; Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi; dan Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait.
Note: To disclose if there are no transactions.
Jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya; Jangka waktu; Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak; dan Harga exercise.
Catatan: apabila tidak memiliki program dimaksud, agar diungkapkan.
1. 2. 3.
99
Covers the following:
Note: To disclose if there are no dividend disbursement and its reasons. 12
Halaman / Page
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan
Covers the following: 1. 2. 3. 4. 5.
339
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
17
Informasi Kelangsungan Usaha
Pengungkapan informasi mengenai:
Business Continuity Information
1. 2. 3.
Hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir. Assessment manajemen atas hal-hal pada angka 1; dan Asumsi yang digunakan manajemen dalam melakukan assessment.
Catatan: apabila tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan asumsi yang mendasari manajemen dalam meyakini bahwa tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku.
-
340
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
No.
Kriteria / Criteria
Penjelasan / Remarks
Halaman / Page
1. 2. 3.
No. 4
Disclosures on:
Kriteria / Criteria Assessment terhadap Dewan Komisaris dan Direksi
Penjelasan / Remarks
2. 3.
1. 2. 3.
Uraian memuat antara lain:
Description on the Board of Commissioners
1. 2. 3.
Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris; Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris atau program orientasi bagi Komisaris baru; dan Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris).
5
Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi
3.
1.
157
3.
2.
4.
Board of Commissioners responsibilities; Training programs for competency enhancement or orientation programs for new commissioner; and Board Charter disclosures (Board of Commissioners work guidelines and procedures)
5.
Informasi mengenai Komisaris Independen
Meliputi antara lain:
Information on Independent Commissioner
1. 2.
Kriteria penentuan Komisaris Independen; dan Pernyataan tentang independensi masingmasing Komisaris Independen.
2. 157 157
3.
Covers the following: 1. 2.
3
Uraian memuat antara lain:
Description on the Board of Directors
1. 2. 3.
Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi; Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi atau program orientasi bagi Direksi baru; Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Direksi)
Covers the following: 1. 2. 3.
4.
Assignment criteria of Independent Commissioners; and Independency statement of each Independent Commissioner.
Uraian Direksi
Duties and responsibilities of each member of the Board of Directors; Training programs for competency enhancement or orientation programs for new director; and Board Charter disclosures (Board of Directors work guidelines and procedures)
163
Assessment procedures on the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors; Assessment criteria on the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors; Assessors.
Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris; Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Direksi; Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Dewan Komisaris; Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi; dan Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Direksi.
163 164 164
164
164
Covers the following: 1.
2
162-163
Mencakup antara lain:
156-157 157
Covers the following: 1. 2.
Prosedur pelaksanaan assessment atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; dan Pihak yang melakukan assessment.
Covers the following:
Good Corporate Governance Uraian Dewan Komisaris
Halaman / Page
Mencakup antara lain: 1.
Significant issues on the company business continuity at the last fiscal year; Management assessment on point 1; and Assumption implemented by the management in conducting the assessment.
Note: if there are no issues that potentially have significant influences to the company’s business continuity at the last fiscal year, to disclose the basis of management assumption in ensuring that there are no issues that potentially have significant influences to the company’s business continuity at the last fiscal year.
1
341
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
5.
6 159-161 157 162
Frekuensi dan tingkat kehadiran rapat Dewan Komisaris, rapat Direksi, dan rapat gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi Meeting frequency and attendance of the Board of Commissioners meeting, the Board of Directors meeting, and joint meeting of the Boards
Disclosure on remuneration determination procedure of the Board of Commissioners; Disclosure on remuneration determination procedure of the Board of Directors; Remuneration structure with type and total short term amounts, post-employment, and/or other long term for each member of the Board of Commissioners; Remuneration structure with type and total short term amounts, post-employment, and/or other long term for each member of the Board of Directors; Disclosure on indicators to determine the Board of Directors’ remuneration.
Informasi memuat antara lain: 1. 2. 3.
Tanggal Rapat; Peserta Rapat; dan Agenda Rapat.
untuk masing-masing rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan rapat gabungan. Information includes: 1. 2. 3.
Meeting dates; Meeting participants; and Meeting agenda.
for each meeting of the Board of Commissioners, Board of Directors, and joint meeting.
165-167
342
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
No. 7
Kriteria / Criteria
Penjelasan / Remarks
Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu
Dalam bentuk skema atau diagram, kecuali untuk BUMN yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah
Information on ultimate and controlling shareholders, both direct or indirect up to the individual ownerships 8
Halaman / Page 167
No. 10
In schemes and diagrams, except SOEs that are under government ownerships
Kriteria / Criteria
Penjelasan / Remarks
Komite/Fungsi Nominasi dan/atau Remunerasi
Mencakup antara lain:
Nomination and/or Remuneration Committee/ Functions
1. 2. 3. 4.
Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali
Mencakup antara lain:
Disclosure on affiliates relations between member of the Board of Directors, Board of Commissioners, and Ultimate and/or controlling Shareholders
2.
1.
3. 4. 5.
168
5.
Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya; Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali; Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Komisaris lainnya; dan Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali.
1. 2. 3. 4. 5.
11
Covers the following: 1. 2. 3. 4. 5.
Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan
Audit Committee
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nama dan jabatan anggota komite audit; Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit; Independensi anggota komite audit; Uraian tugas dan tanggung jawab; Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit; dan Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit.
Includes the following: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Name and position of audit committee members; Education qualifications and work experience of audit committee members; Independency of audit committee members; Duties and responsibilities; Brief report of audit committee activity; and Meeting frequency and attendance of audit committee.
179 179-183 183-184 184
2. 3. 4. 5.
186-195
Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain; Independensi anggota komite lain; Uraian tugas dan tanggung jawab; Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain; dan Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain.
Includes the following: 1. 2. 3. 4. 5.
Note: To disclose if there are no affiliates relations Mencakup antara lain:
175-178
Name, position, and brief profiles of member of nomination and/or remuneration committee; Independency of member of nomination and/or remuneration committee; Duties and responsibilities; Description of activity implementation of nomination and/or remuneration committee; and Meeting frequency and attendance of nomination and/or remuneration committee.
Mencakup antara lain: 1.
Other committees under the Board of Commissioners formed by the company
Affiliates relations between members of the Board of Directors with other fellow members; Affiliates relations between members of the Board of Directors with members of the Board of Commissioners; Affiliates relations between members of the Board of Directors with ultimate and/or controlling Shareholders; Affiliates relations between members of the Board of Commissioners with other fellow members; Affiliates relations between members of the Board of Commissioners with ultimate and/or controlling Shareholders.
Komite Audit
Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite nominasi dan/atau remunerasi; Independensi anggota komite nominasi dan/ atau remunerasi; Uraian tugas dan tanggung jawab; Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi dan/atau remunerasi; dan Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi dan/atau remunerasi.
Halaman / Page
Includes the following:
Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkapkan.
9
343
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
12 169-171 169-171 172 172 173
Name, position, and brief profiles of member of other committees; Independency of member of other committees; Duties and responsibilities; Description of activity implementation of other committees; and Meeting frequency and attendance of other committees.
Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan
Mencakup antara lain:
Description of duties and functions of Corporate Secretary
1. 2. 3.
174
Nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan; Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan; dan Program pelatihan dalam rangka mengembangkan kompetensi sekretaris perusahaan.
Includes the following: 1. 2. 3.
Name and brief profiles of corporate secretary; Description of corporate secretary duties; and Training programs for competency enhancement of corporate secretary.
196 197 198
344
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
No. 13
Kriteria / Criteria Uraian mengenai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun sebelumnya Description on General Meeting of Shareholders (GMS) of previous year
Penjelasan / Remarks Mencakup antara lain: 1. 2. 3.
Halaman / Page 146-155
345
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
No. 16
Keputusan RUPS tahun sebelumnya; Realisasi hasil RUPS pada tahun buku; dan Alasan dalam hal terdapat keputusan RUPS yang belum direalisasikan.
Kriteria / Criteria
Penjelasan / Remarks
Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan
Mencakup antara lain:
Description on risk management of the company
1. 2. 3.
Includes the following: 4. 1. 2. 3.
14
Previous year GMS resolutions; Fiscal year GMS resolutions; and Background information on any unrealized GMS resolutions.
Uraian mengenai unit audit internal
Mencakup antara lain:
Description on internal audit unit
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nama ketua unit audit internal; Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit internal; Sertifikasi sebagai profesi audit internal; Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan; Laporan singkat pelaksanaan kegiatan unit audit internal; dan Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit internal.
3. 4. 5. 6.
15
1. 2. 3. 4.
201 203 203 202
17
Informasi memuat antara lain:
Public Accountant (Eksternal Auditor)
1. 2. 3. 4.
Nama dan tahun akuntan publik yang melakukan audit laporan keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir; Nama dan tahun Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit laporan keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir; Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan oleh akuntan publik pada tahun buku terakhir; dan Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan keuangan tahunan pada tahun buku terakhir.
Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan. Includes the following: 1. 2. 3. 4.
Name and year of public accountant that audits the annual financial statements in the last 5 years; Name and year of Public Accountant Firm that audits the annual financial statements in the last 5 years; The amount of fee for each service provided by public accountant at the last fiscal year; and Other services provided by the accountant apart from the audit service of annual financial statements at the last fiscal year.
Note: to disclose if there are no other services rendered
Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko yang diterapkan perusahaan; Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem manajemen risiko; Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan; dan Upaya untuk mengelola risiko tersebut.
Explanation on risk management system implemented by the company; Explanation on risk management system effectiveness evaluation; Explanation on risks faced by the company; and Risk mitigation.
Uraian mengenai sistem pengendalian intern
Mencakup antara lain:
Description on internal control system
1.
205 2.
205
3.
Name of internal audit unit head; Total employees (internal auditors) in internal audit unit; Certification on internal audit profession; Internal audit unit composition in the company’s structure; Brief report on internal audit unit activity implementation; and The parties responsible to appoint/terminate the internal audit unit head.
Akuntan Publik
106-108
Includes the following:
Includes the following: 1. 2.
Halaman / Page
207
Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional; Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional (COSO – internal control framework); dan Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern.
Includes the following: 1. 2.
3.
206 18
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup Description on corporate social responsibility related to environmental
Brief explanation on internal control system, among others on financial and operational control; Explanation on internal control system alignment with international standard framework (COSO – internal control framework); and Explanation on internal control system effectiveness evaluation.
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. 2.
3.
Kebijakan yang ditetapkan manajemen; Kegiatan yang dilakukan; terkait program lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, dan lain-lain Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki.
Includes the following: 1. 2.
3.
Management policy; Activities; related to the environmental program that are linked to the company operations activity, such as material usage and environmentally friendly and recycled energy, the company waste management system, and so forth Environmental certifications
226 227
228
346
No. 19
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Kriteria / Criteria Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja Description on corporate social responsibility related to occupational, health and safety
Penjelasan / Remarks
Halaman / Page
No.
Kriteria / Criteria
The principal litigation/claims; Settlement status of litigation/claims; Impact to the company’s condition; and Administration sanctions charged to the company, members of the Board of Commissioners and Board of Directors, by relevant authorities (capital market, banking and others) at the last fiscal year (or a statement of no administration sanctions being charged) Note: To disclose in the event of no litigation
Includes the following: Management policy; Activities;
23
related to occupational, health, and safety practices, such as gender equality and work opportunity, work safety and facility, employees turnover level, work incident level, and so forth. 20
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan Description on corporate social responsibility related to social and community development
Akses informasi dan data perusahaan Information Access and company data
Kebijakan yang ditetapkan manajemen; Kegiatan yang dilakukan; dan Biaya yang dikeluarkan
234 235-244 235-244
24
terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain.
Bahasan mengenai kode etik
Memuat uraian antara lain:
Discussion on code of conduct
1. 2. 3. 4.
Includes the following: 1. 2.
5.
Management policy; Activities;
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen Description on corporate social responsibility related to responsibility to consumers
Mencakup antara lain: 1. 2.
1. 2.
5.
Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan Kegiatan yang dilakukan 25
Management policy; Activities;
Significant litigation currently faced by the company, subsidiaries, and members of the Board of Commissioners and Board of Directors that served the position at the annual report period
Mencakup antara lain: 1. 2. 3. 4.
Pokok perkara/gugatan; Status penyelesaian perkara/gugatan; Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan; dan Sanksi administrasi yang dikenakan kepada Entitas, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi). Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan
Pengungkapan mengenai whistleblowing system
214-220 220 220 220 60-61
Code of conduct contents; Disclosure of code of conduct application in all level of organization; Code of conduct dissemination; Discipline effort and sanctions on code of conduct violations; and Corporate culture statements
Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain: 1. 2. 3. 4. 5.
related to product responsibility, such as consumers health and safety, product informations, facility, total and handling of consumers claims, and so forth. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, serta anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi yang menjabat pada periode laporan tahunan
Isi kode etik; Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi; Penyebarluasan kode etik; Upaya penegakan dan sanksi pelanggaran kode etik; dan Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan.
Disclosure on whistleblowing system
Includes the following:
22
3. 4.
245
terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain.
1. 2.
207-212
Includes the following:
related to social and community development, such as recruitment of local manpower, community empowerment near the company’s location, improvement of social facility and infrastructure, other donations, and so forth. 21
Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya Description on access information and company data to the public, such as through website (in Indonesian and English languages), mass media, mailing lists, bulletins, analyst meetings, and others
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. 2. 3.
Halaman / Page
1. 2. 3. 4.
229 230
terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, dan lain-lain.
1. 2.
Penjelasan / Remarks Includes the following:
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan 2. Kegiatan yang dilakukan
347
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Penyampaian laporan pelanggaran; Perlindungan bagi whistleblower; Penanganan pengaduan; Pihak yang mengelola pengaduan; dan Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir serta tindak lanjutnya.
Includes the following mechanism of whistleblowing system: 207
1. 2. 3. 4. 5.
Violations report submission; Whistleblowers protection; Claims handling; Claims managers; and Total claims registered and processed at the last fiscal year including its follow up measures.
221
348
No.
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Kriteria / Criteria
Halaman / Page
Penjelasan / Remarks
1
2
No. 6
Informasi Keuangan / Financial Information Surat Pernyataan Direksi dan/atau Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan
Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan
Board of Directors and/or Board of Commissioners’ Statements regarding the Responsibility for the Financial Statements
Conformity with related regulations regarding the Financial Statements Responsibility
Kriteria / Criteria
5, 19
Statements of Cash Flows
1.
Di Laporan Keuangan Konsolidasian
2. 3.
Opini auditor independen atas laporan keuangan 4.
Deskripsi Auditor Independen di Opini
Deskripsi memuat tentang:
Independent Auditor Description in the Opinion
1. 2. 3.
Laporan keuangan yang lengkap
1. 2. 3. 4.
7
Comprehensive financial statements Laporan posisi keuangan (neraca); Laporan laba rugi komprehensif; Laporan perubahan ekuitas; Laporan arus kas; Catatan atas laporan keuangan; dan Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan).
3. 4. 5. 6. 7.
5
Perbandingan tingkat profitabilitas Profitability level comparison
Comparison of current profit (loss) with previous years
Grouping into three category of activities of operations, investment, and financing; Direct method application in the statements of cash flows from operations activity; Separation of presentation between cash in and or cash out during current year in the operation, investment and financing activities; Disclosure of non cash transaction shall be stated in the notes to financial statements.
Meliputi sekurang-kurangnya: 1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK; 2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan; 3. Pengakuan pendapatan dan beban; 4. Imbalan kerja; dan 5. Instrumen Keuangan. Including at least: 1. Compliance statement to SAK; 2. Basis of measurement and formulation of financial statements; 3. Recognition of income and expense; 4. Employee benefits; and 5. Financial instrument.
Di Laporan Keuangan Konsolidasian
8
Statements of financial position; Statements of comprehensive income and other comprehensive income; Statements of changes in equity; Statements of cash flows; Notes to financial statements; Comparative information on previous periods; and Statements of financial position at the beginning of previous periods upon the application of retrospective accounting policy by the entity or representation of financial statements postings, or reclasifications of postings in the financial statements (if relevant).
Perbandingan laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun sebelumnya
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Summary of Accounting Policies
1-2 3 4 5 6-106
Comprehensively covers the financial statements elements: 1. 2.
Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan pendanaan; Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi; Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan; dan Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Conformity to the following provisions:
Nama & tanda tangan; Tanggal Laporan Audit; dan Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik.
Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Halaman / Page
Memenuhi ketentuan sebagai berikut:
Description contains the following: 1. Name & signatures; 2. Audit Report date; and 3. License of Public Accountant Firm and license of Public Accountant 4
Penjelasan / Remarks
Laporan Arus Kas
Independent auditor opinion on financial statements 3
349
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
Pengungkapan transaksi pihak berelasi
Hal-hal yang diungkapkan antara lain:
Disclosure of related parties transactions
1. 2. 3.
Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi; Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait; dan Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas.
The disclosures includes: 1. 2. 3. 3 Di Laporan Keuangan Konsolidasian
Name of related parties, and the nature and relationship with related parties; Transaction values and its percentage to total income and expense; and Total balance and its percentage to total assets or liabilities.
18 18-19 38 38 12, 13, 94, 95, 101 Di Laporan Keuangan Konsolidasian
34,78 79-83 79-83 Di Laporan Keuangan Konsolidasian
350
No. 9
Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.
Kriteria / Criteria Pengungkapan yang berhubungan dengan perpajakan
Penjelasan / Remarks Hal-hal yang harus diungkapkan:
39-40
1.
Di Laporan Keuangan Konsolidasian
Disclosure related to taxes 2. 3. 4.
5.
Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini; Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi; Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan; Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan; dan Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.
No. 11
Kriteria / Criteria Pengungkapan yang berhubungan dengan segmen operasi
Penjelasan / Remarks
41, 83, 84
1.
Di Laporan Keuangan Konsolidasian
Disclosure related to operations segments 2. 3.
4.
1.
1.
3.
4.
5.
Informasi umum yang meliputi faktor-faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan; Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas segmen yang dilaporkan; Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi segmen yang dilaporkan, aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur material segmen lainnya terhadap jumlah terkait dalam entitas; dan Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi tentang produk dan/atau jasa, wilayah geografis dan pelanggan utama.
The disclosures shall includes:
2.
3.
Fiscal reconciliation and current tax expense calculation; Explanation of relationship between tax expenses (income) and accounting profit; Statement that Taxable Income as a result of reconciliation is use as the basis in completing the Annual corporate income tax return; The details of deferred tax assets and liabilities recognized in the financial position statements for every presentation period, and total deffered tax expenses (income) recognized in the income statements if the total are not visible from the total deferred tax assets or liabilities recognized in the financial position statements; and Disclosure of availability or un-availability of tax disputes.
4.
12
Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan
General information covering used factors to identify reported segments; Information on segment’s reported profit loss, assets, and liabilities; Reconciliation of segment’s total revenues, segment’s reported profit loss, segment’s assets, segment’s liabilities, and segment’s other material elements to related total in entity; and Disclosure of entity level, which covers information on products and/or services, geographic areas and main customers.
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1.
Disclosure related to Financial Instruments 2. 3. 4. 5.
Persyaratan, kondisi dan kebijakan akuntansi untuk setiap kelompok instrumen keuangan; Klasifikasi instrumen keuangan; Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan; Tujuan dan kebijakan manajemen risiko; Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; dan Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif.
Pengungkapan yang berhubungan dengan aset tetap
Hal-hal yang harus diungkapkan:
33, 34, 51
6.
Disclosure related to fixed assets
1. 2.
Di Laporan Keuangan Konsolidasian
The disclosures shall includes:
3.
4.
Metode penyusutan yang digunakan; Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan model biaya; Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (untuk model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (untuk model biaya); dan Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasifikasi.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
The disclosures shall includes: 1. 2. 3.
4.
Used depreciation method; Description on accounting policies selected between revaluation model and cost model; Significant methods and assumptions used in estimation of fixed assets fair value (for revaluation model) or disclosure of fixed assets fair value (for cost model); and Reconciliation of gross total recorded and accumulation of fixed assets depreciation at the beginning and end of period by presenting: addition, deduction and reclassification.
Halaman / Page
Hal-hal yang harus diungkapkan:
The disclosures shall includes:
2.
10
Halaman / Page
351
PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015
13
Hal-hal yang diungkapkan antara lain:
Financial statements publication
1.
Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan.
The disclosures includes: 1. 2.
Di Laporan Keuangan Konsolidasian
Accounting requirements, conditions and policies for every financial instuments group; Financial instrument classification; Fair value of every financial instrument group; Risk management objectives and policies; Explanation on risks related to financial instrument: market risk, credit risk and liquidity risk; and Risk analysis related to financial instrument in quantitative way.
Penerbitan laporan keuangan
2.
12, 13, 21,26, 30, 94, 95, 101
Date of financial statements authorized for publication; and Parties responsible to authorize the financial statements.
106 Di Laporan Keuangan Konsolidasian