Hubungan Penerapan Metode Ceramah, Diskusi Dan Penugasan Dengan Hasil Pembelajaran Mata Pelajaran IPS / Sejarah Bagi Peserta Didik Sri Sunarti (07140057) Mahasiswa Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang masalah penelitian ini berdasarkan asumsi dasar bahwa proses pembelajaran dan hasilnya dimungkinkan dipengaruhi berbagai factor, baik factor internal maupun eksternal. Berbagai strategi pembelajaran dengan terapan metode pembelejarann dimungkinkan memiliki kaitan yang signifikan, terutam terapan meetode kombinasi antara metode ceramah, diskusi dan penugasan yang dewasa ini dianggap lebih relevan untuk diterapkan dalam pembelajaran mata pelajaran IPS. Terapan tersebut seperti yang telah dilaksanakan di ..di SMP Islam Sudirman Ambarawa selama ini. Adapun masalah yang diteliti adalah tentang kemungkinan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara penerapan metode ceramah, diskusi dan penugasan dengan hasil pembelajaran mata pelajaran IPS/Sejarah bagi peserta didik kelas VII di SMP Islam Sudirman Ambarawa pada semester ganjil tahun pelajaran 23009/2010. Tujuan penelitian adalah untuk: (1) mengetahui tingkat hubungan antara penerapan metode ceramah, diskusi dan penugasan dengan hasil pembelajaran mata pelajaran IPS/Sejarah bagi peserta didik , khususnya di SMP Islam Sudirman Ambarawa; dan (2) membuktikan apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penerapan metode ceramah, diskusi dan penugasan dengan hasil pembelajaran mata pelajaran IPS/Sejarah, khususnya bagi peserta didik kelas VII di SMP Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010. Bentuk pendekatan dan terapan metode yang digunakan adalah dengan pendekatan kuantitatif dengan olahan data melalui analisis statistika. Sampel penelitian ini ditentukan dengan perhitungan nomogram Herry King sebanyak 48 orang ( peserta didik ) . kelas VII SMP Islam Sudirman Ambarawa pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010. dengan teknik proporsional random sampling dari tujuh kelass VII parallel di sekolah tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik angket untuk variable bebas ( penerapan metode ceramah, diskusi dan penugasan) dan teknik tes untuk data variable terikat ( hasil pembelajaran mata pelajaran IPS/Sejarah). Pengolahan data dilakukan analisis statistika dengan terapan rumus korelasi Product Moment dari Spearman Brown. Hasil penelitian diperoleh pembuktian bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penerapan metode ceramah, diskusi dan penugasan penerapan metode ceramah, diskusi dan penugasan dengan hasil pembelajaran mata pelajaran IPS/Sejarah bagi peserta didik kelas VII di SMP Islam Sudirman Ambarawa semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010. Hal ini ditunjukkan bahwa hasil uji rhitung sebesar 0,548 > rtabel ( 0,284 untuk araf signifikan 5% dan 0,368 untuk taraf signifikansi 1% ). Dengan demikian terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kedua variabel tersebut. Hipotesis kerja ( Ha ) terbukti dan diterima kebenarannya adanya hubungan yang positif dan signifikan antara penerapan metode ceramah, diskusi dan penugasan dengan hasil pembelajaran mata pelejaran IPS/sejarah bagi peserta didik kelas VII di SMP Islam Sudirman Ambarawa pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010. Saran atau rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah : (1) perlunya teknik pengembangan pola pembelajaran yang lebih efektif dan perlunya terapan metode pembelajaran yang lebih relevan dengan muatan bahan ajar, terutama dalam prosesa pembelajaran mata pelajaran IPS/Sejarah agar hasil yang dicapai dapat lebih maksimal.; (2) perlunya peningkatan pola pengembangan system pembelajaran mata pelajaran IPS/Sejarah yang selama ini gairah dan kesungguhan belajar pada mata pelajaran tersebut belum memuaskan hasilnya. Kata Kunci : Metode, Ceramah, Diskusi, Penugasan, IPS / Sejarah
Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang
| 72
PENDAHULUAN Dewasa ini perkembangan kehidupan masyarakat Indonesia secara menyeluruh telah banyak dipengaruhi oleh dinamika pelaksanaan program pendidikan bagi masyarakat. Sejak dicanangkan program wajib belajar Sembilan tahun. Program tersebut oleh pemerintah selama ini dianggap telah memberikan kesempatan bagi seluruh lapisan masyarakat untuk memperoleh pendidikan, walaupun pada kenyataannya peluang tersebut belum secara merata masyarakat Indonesia mampu dan memanfaatkan kesempatan tersebut. Hal tersebut dimungkinkan masih terbatasnya kemampuan yang terbatas dan bantuan atau dukungan dari pemerintahpun belum sepenuhnya menyeluruh lapisan masyarakat. Secara empirik kenyataan seperti tersebut di atas masih banyak dijumpai di kalangan masyarakat pinggiran kota atau masyarakat pedesaan. Di dalam komunitas masyarakat tersebut masih terdapat sebagian anak-anak usia sekolah pada tingkat pendidikan dasar ( SD dan SLTP ) yang hanya berenti sampai pada lulusan SD dan tidak melanjutkan pendidikan SLTP maupun SLTA. Kondisi tersebut selain dipengaruhi oleh terbatasnya kemampuan ekonomi orang tua, juga dimungkinkan karena kurangnya minat dan motivasi untuk sekolah atau belajar apa ada sekolah formal. Di samping itu masih banyaknya lulusan pendidikan formal, termasuk pendidikan SLTA dan perguruan tinggi sekalipun yang tidak secara cepat memperoleh pekerjaan. Kondisi riil di masyarakat seperti tersebut terjadi karena kurang relevannya dengan latar belakang pendidikan yang telah ditempuh. Hal tersebut juga dimungkinkan memicu kurangnya motivasi masyarakat untuk belajar pada tingkat pendidikan formal. Di samping kondisi seperti tersebut di atas masih banyak dijumpai berbagai kondisi yang perlu mendapat perhatian khusus, terutama yang berkaitan dengan mutu pendidikan atau lulusan pada tingkat pendidikan formal selama ini. Kualitas lulusan pada tingkat pendidikan formal selama ini belum dapat memenuhi harapan dari semua kalangan masyarakat. Hal tersebut dapat terjadi sebagai akibat adanya pengaruh kurangnya pola pengembangan strategi pembelajaran yang lebih dapat melibatkan aktivitas peserta didik ketika memperoleh materi pembelajaran di sekolah. Dalam hal ini berkaitan dengan penggunaan metode pembelajaran yang diterapkan oleh setiap guru yang mengajar mata pelajaran tertentu. Di antara metode pembelajaran yang disarankan dapat digunakan untuk lebih banyak melibatkan aktivitas dan motivasi belajar peserta didik adalah metode kombinasi antara ceramah, diskusi dan penugasan. Terapan kurikulum 2004-pun juga memberi peluang untuk mengembangkan terapan metode pembelajaran terpadu ( ceramah, diskusi, dan penugasan ) dalam upaya mencapai tingkat kompetensi dasar peserta didik yang lebih maksimal dari pada pola konvensional yang banyak menerapkan metode ceramah. Metode terpadu tidak hanya fokus dengan ceramah tatapi bervariasi yang diketahui lebih relevan dan efektif untuk dapat diterapkan dalam proses pembelajaran semua mata pelajaran, termasuk mata pelajaran IPS/ Sejarah.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang
| 73
Seperti tingkat keberhasilan pembelajaran mata pelajaran bidang ilmu-ilmu social pada pendidikan tingkat dasar dan menengah selama inipun secara empiric dapat diasumsikan belum memuaskan, Hal tersebut terjadi antara lain karena kurang tepatnya penggunaan metode pembelajaran yang relevan dengan tujuan atau hasil yang ingin dicapai. Berdasarkan latar belakang seperti tersebut di atas, kecenderungan yang terdapat diketahui tentang
kemungkinan hal tersebut di atas dpat terjadi, seperti halnya di SMP Islam Sudirman
Ambarawa kiranya menarik sekali untuk dikaji tentang penaruh penggunaan metode diskusi terhadap hasil pembelajaran mata pelajaran IPS/ Sejarah didik kelas VII pada semester genap tahun pelajaran 2009/2010 sekolah tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA Metode Ceramah, Diskusi, dan Penugasan Metode ceramah termasuk metode konvensional yang lazim banyak digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan (termasuk materi pembelajaran) yang membutuhkan uraian atau penjelasan secara lisan. Ketika seseorang melakukan tindakan ceramah kepada audiensi, pada umumnya juga diselingi tanya jawab atau yang kemudian menjadi kegiatan diskusi diantara para perterima informasi dengan ceramah tersebut. Metode tanya jawab dan diskusi umumnya selalu dikombinasi secara terpadu, komprehensif dan sistematif mengenai berbagai informasi yang perlu penjelasan secasra langsung (lisan). Oleh karena itu, terapan metode ceramah| juga tergantung dari penggunannya serta bagaimana para guru dapat mengatur strategi pembelajaran bagi peeserta didik. Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan, atau menyusun berbagai alternatit pemecahan atas suatu masalah. Metode penugasan merupakan bagian dari langkah dan strategi pembelajaran yang menitik beratkan pada pengembangan kreativitas peserta didik agar mampu belajar sendiri atau berkelompok yang dapat dilakukan di luar kelas. Bentuk dan jenis tugas dapat bervariasi, tergantung dari pola pemberian tugas dan muatan tugas yang diberikan oleh guru.
Dapat berupa LKS, Portofolio,
pembuatan maket, diagram, gambar, peta, atau alat peragaan laboratorium, dan sebagainya. Hasil Pembelajaran Mata Pelajaran IPS/Sejarah Hasil pembelajaran mata pelajaran IPS/Sejarah bagi peserta didik kelas VII di SMP Islam Sudirman Ambarawa juga dimungkinkan terdapat kaitan dengan berbagai faktor dan unsur belajar yang terjadi dalam proses pembelajaran mata pelajaran tersebut. Tolok ukur tingkat keberhasilan proses pembelajaran mata pelajaran tersebut didasarkan pula pada hasil yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti pejajaran sesuai dengan muatan kurikulum setiap mata pelajaran yang diselenggarakan oleh sekolah yang bersangkutan.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang
| 74
METODE PENELITIAN Bentuk Pendekatan Penelitian yang Digunakan Berdasarkan pada judul danrumusan masalah yang diteliti, maka bentuk pendekatan yang digunakan dal;am penelitian ini adalah bentuk pendekatan kuantitatif. Berkaitan dengan dasar utama tersebut, maka data yang diperlukan adalah data kuantitatif yaitu data angka yang akan diolah dan dianalisis dengan teknik terapan statistika. Pemilihan dan Penentuan Lokasi dan Objek Penelitian Berdasarkan berbagai pertimbangan secara empiriserta karena keterbatasan kemampuan jangkauan peneliti ( waktu, biayan dan lingkup masalah yang akan diteliti) ., maka pemilihan dan penentuan lokasi dan objek penelitian ini adalah di SMP Islam Sudirman Ambarawa. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di SMP Islam Sudirman Ambarawa pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010 terdiri dari 7 kelas parallel yang berjumlah sebanyak 277 orang ( peserta didik). Keadaan populasi secara rinci dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Keadaan Populasi Penelitian ( Peserta Didik ) Kelas VII SMP Islam Sudirman Ambarawa Semester Ganjil Tahun 2009/2010 No.
Kelas
Jumlah
Keterangan
1
VII A
39
Homogen
2
VII B
40
Sda
3
VII C
39
Sda
4
VII D
39
Sda
5
VII E
40
Sda
6
VII F
40
Sda
7
VII G
40
Sda
277
Homogen
Jumlah
b. Sampel Pengertian sample penelitian adalah sebagian atau wakil dari keseluruhan (jumlah) populasi yang akan diteliti.
Sampel penelitian diperlukan untuk diperhitungkan secara rasio normatif
(probability sampling). Sampel juga dapat diartikan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Apabila jumlah populasi besar (banyak) dan peneliti tidak mungkin mempelajari dari semua yang ada pada populasi, karena keterbatasan dana, waktu dan tenaga, Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang
| 75
maka peneliti dapat menggunakan sample yang diambilnya dari populasi tersebut. Pengambilan atau pemilihan dan penetapan sampel penelitian harus representatif ( betul –betul mewakili populasinya ).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sajian Data Data yang diolah dalam penelitian ini diperoleh dari pengumpulan data den gan menggunakan alat (instrumen) penelitian. Instrumen penelitian ini adalah bentuk angket tertutup untuk memperoleh data variabel bebas, yaitu tentang penerapan metode ceramah, diskusi dan penugasan. Adapun untuk pengumpulan data variabel terikat digunakan dengan teknk tes untuk, yaitu variabel hasil pembelajaran mata pelajaran IPS/Sejarah bagi pes erta didik. Kelas VII di SMP Islam Sudirman Ambarawa pada semester ganjil tahun pelajaran 2009./2010. Pengumpulan data diperoleh dari isian intrumen penelitian dari sejulam 48 responden (sampel). Adapun untuk tindakan analisis data dan perhitungan untuk mengetahui jumlah skor dari variabel X dan Y, terlebih dahulu dibuat tabel skor analisis dari angket variabel bebas : penerapan metode ceramah, diskusi dan penugasan ( yang lazim diberi simbol X) dan dibuat tabel skor analisis variabel hasil pembelajaran mata pelajaran IPS/Sejarah ( yang lazim diberi simbol Y ) . Adapun tabulasidata dapat dilihat pada lampiranskripsi ini. Berdasarkan hasil tabulasi data penelirtian, maka tersusun hasil perhiungan data untuk tabel persiapan perhitungan korelasi antara variabel X dan Y adalah seperti pada Tabel 8 berikut ini. Tabel 9. Distribusi Data Persiapan Perhitungan Korelasi antara Variabel X (Penerapan Metode Ceramah, Diskusi dan Penugasan) dengan Variabel Y ( Hasil Pembelajatran IPS/Sejarah) No. Rsp.
∑ (X)
∑ X²
∑ Y
∑ Y²
∑ XY
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
81 81 85 81 78 74 79 75 69 77 76 76 82 73
6561 6561 7225 6561 6084 5476 6241 5625 4761 5929 5776 5776 6724 5329
18 18 20 18 18 20 17 18 19 18 19 20 20 18
324 324 400 324 324 400 289 324 361 324 361 400 400 324
1458 1458 1700 1458 1404 1480 1343 1350 1311 1386 1444 1520 1640 1314
Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang
| 76
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 ∑
76 75 79 76 82 78 79 79 79 79 72 76 74 75 73 74 75 85 77 82 69 76 73 83 81 81 78 72 75 78 77 76 78 76 3705
5776 5625 6241 5776 6724 6084 6241 6241 6241 6241 5284 5776 5476 5625 5329 5476 5625 7225 5929 6724 4761 5776 5329 6889 6561 6561 6084 5184 5625 6084 5929 5776 6084 5776 286707
19 20 17 19 20 19 19 20 17 19 18 19 20 16 19 20 19 19 19 18 19 18 18 20 17 20 18 19 17 20 20 18 17 20 898
361 400 289 361 400 361 361 400 289 361 324 361 400 256 361 400 361 361 361 324 361 324 324 400 289 400 324 361 289 400 400 324 289 400 16856
1444 1500 1343 1444 1640 1482 1501 1580 1343 1501 1296 1444 1480 1200 1387 1480 1425 1615 14663 1476 1311 1368 1314 1660 1377 1620 1404 1368 1275 1560 1540 1368 1326 1520 82521
Analisis Data Kemudian dari tabel perhitungan skor kedua variabel tersebut, dibuat tabel persiapan perhitungan dengan perhitungan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut : N.∑ XY – ( ∑ X ) ( ∑ Y) r xy = √{ N. ∑X2 – (∑X)2} {(N.Y2 –( y )2 Dalam mana : rXY
= Kooetisien korelasi antar variabel bebas (X ) dengan variabel terikat
∑N
= Jumlah responden
∑ XY = Jumlah nilai perkalian variabel X dan Y ∑X
= Jumlah nilai (skor) variabel Y Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang
| 77
∑ Y = Jumlah nilai (skor) Variabel ∑ X2 = Jumlah kuadrat nilai X ∑ Y2 = Jumlah kuadrat niali Y Berdasarkan tabel distribusi tersebut diketahui : N
∑X² = 286707
= 48
∑X = 3705
∑Y
= 898
∑Y² = 16856
∑XY = 82521
48.82521 – (3705)( 898) rxy =
√{(48. 286707 –
(3705)²( 48.16856 – (898)²
633918 = √ ( 28930) (2284) 633.918 = 11.547,15759 =
0,548
Uji Hipotesis Berdasarjkan hasil perhitungan diperoleh rhitung sebesar 0,548. Kemudian hasil tersebut dikonsultasikan terhadap rtabel untuk N = 48 dengan taraf signifikan 5% sebesar 0,284 dan taraf signifikan 1% sebesar 0,368. Karena rhitung lebih besar dari rtabel , baik taraf signifikan 5% maupun 1%
( 0,548>0,284>0,368) , berarti dapat dikatakan bahwa variabel penerapan metode ceramah,
diskusi dan penugasan mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan hasil pembelajaran IPS bagi peserta didik. Dengan demikian, maka hipotesis kerja ( Ha ) yang berbunyi :‖ Ada hubungan yang positif dan signifikan antara peenerapan metode ceramah, diskusi dan penugasan dengan hasil pembelajaran mata pelajaran IPS/Sejarah bagi peserta didik kelas VII di SMP Islam Sudirman Ambarawa pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010‖ terbukti dan diterima kebenarannya Sedangkan hipotesis nihil ( Ho) yang berbunyi : ― Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara peenerapan metode ceramah, diskusi dan penugasan dengan hasil pembelajaran mata pelajaran IPS/Sejarah bagi peserta didik kelas VII di SMP Islam Sudirman Ambarawa pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010‖ tidak terbukti dan ditolak kebenarannya. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian dengan
sejumlah sampel 48 responden menunjukkan bahwa
rhitung (0,548) lebih besar dari rtabel (5%/1%), maka hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi :‖ Ada Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang
| 78
hubungan yang positif dan signifikan antara penerapan metode ceramah, diskusi dan penugasan dengan hasil pembelajaran mata pelajaran IPS/Sejarah bagi peserta didik kelas VII di SMP Islam Sudirman Ambarawa semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010‖ terbukti dan diterima kebenarannya Kebenaran hasil penelitian ini dimungkinkan upaya peningkatan system pembelajaran yang dikemvbangkan oleg setiap guru ( termasuk guru IPS/Sejarah) dalam terapan strategi pembelajaran dengan penerapan metode pembelajaran kombinasi ( ceramah, diskusi dan penugasan). Di sampinbg itu juga didukung oleh tersedianya sarana dan prasarana belajar, kedisiplinan bimbingan belajar dari para guru di sekolah tersebut, serta didukung oleh adanya pengelolaan proses pembelajaran secara kondusif serta pola managemen sekolah yang baik, sehingga memungkinkan siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara teratur di sekolah ini. Dan secara maksimal. Keadaan lingkungan belajar yang memadai dan memenuhi persyaratan secara pedagogis juga mendukung kelancaran proses pembelajaran di sekolah ini. . Perhatian yang penuh dari semua komponen tenaga pengajar dan dukungan tersedianya tenaga administrasi yang professional
di
sekolah ini juga dapat mendukung aktivitas belajar peserta didik secara lebih baik dan memadai. Kondisi tersebut yang mendukung terpenuhinya persyaratan kualifikasi sekola ini menjadi status terakreditasi A..Di samping itu juga didukung sarana dan prasarana pembelajaran yang relatif mencukupi bagi kebutuhan belajar para peserta didik di SMP Islam Sudirman Ambarawa.. Oleh karena itu sesuai dengan pola kerangka pikir yang dirancang dalam penelitian ini secara teoretik dapat dikemukakan, bahwa semakin tinggi tingkat efektivitas penerapan metode ceramah, diskusi dan penugasan , maka dimungkinkan akan semakin meningkat kualitas hasil pembelajaran yang dapat dicapai secara optimal, Dalam hal ini terutama untuk hasil pembelajaran mata pelajaran IPS/Sejarah bagi peserta didik kelas VII di SMP Islam Sudirman Ambarawa pelajaran 2009/2010.
KESIMPULAN Berdasarkan analisis data tentang hubungan antara keteraturan belajar dengan hasil pembelajaran mata pelajaran IPS bagi peserta didik kelas IV SD Negeri Kupang 01 Ambarawa pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010 dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Tingkat penerapan pembelajaran IPS/Sejarah dengan terapan metode ceramah, diskusi dan openugasan secara positif dan signifikan berhubungan dengan hasil pembelajaran mata pelajaran IPS/Sejarah bagi peserta didik kelas VII SMP Islam Sudirman Ambarawa pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010. 2. Dari Hasil analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah analisis dengan terapan rumus korelasi Product Moment dengan N = 48, dari rhitung hasilnya sebesar 0,548. adalah lebih besar dari rtabel, baik pada taraf
signifikansi 5% ( 0,325 ) maupun pada taraf 1% (0,418). Dengan demikian
korelasi atau hubungan antara penerapan metode ceramah, diskusi dan penugasan dengan hasil pembelajaran mata pelajaran IPS/Sejarah terjawab secara positif dan signifikan.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang
| 79
Dari perhitungan tersebut dapat disimpuilkan bahwa hipotesis nihil (ho) bahwa tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara penerapan metode ceramah, diskusi dan penugasan dengan hasil pembelajaran mata pelajaran IPS/Sejarah bagi peserta didik kelas VII di SMP Islam Sudirman Ambarawa
semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010, tidak terbukti dan ditolak
kebenarannya. Sedangkan hipotesis alternative atau hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi: Ada hubungan yang positif dan signifikan antara penerapan metode ceramah, diskusi dan penugasan dengan hasil pembelajaran mata pelajaran IPS/Sejarah bagi peserta didik kelas VII di SMP Islam Sudirman Ambarawa
semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010‖ terbukti dan diterima
kebenarannya
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati. 1989. Rsikologi Rendidikan, Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti. Hartono Kasmadi. 1991. Taktik Mengajar ( Bagian dari Diskusi tentang Teknik Mengajar). Semarang : IKIP Semarang Press. --------------------.
2001.
Pengembangan
Pembelajaran
dengan
Pendekatan
Model-Model
Pengajaran Sejarah. Semarang: PT Prima Nugraha Pratama. Jusuf Djajadisastra. 1982. Metode-Metrode Mengajar. Bandung: Angkasa. Kartini Kartono. 1985. Bimbingan Belajar di SMA dan Rerguruan /mggi, Jakarta :CV Rajawali. Loekmono, Loby.1994. Belajar Bagaimaria Belajar. Jakarta: BPK. Gunung Mulia. Mapiare, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya : Usaha Nasional. Nurman Sumantri. 1992, Gerakan Pemhaharuan Kurikulum IPS. Bandung : Mandar Maju Oemar Hamalik. 1992. Perencanaan Pengajaran Berdasurkan Pendekatan Sistem. Jakarta : Bumi Aksara. Poerwadarminta, W. J.S.I 984. Kamus Besar Bahaxa Indonesia. Jakarta: Deppdikbud —————————. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Roestiyah N.K. 1988. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta; Bina Aksara. Sardiman. 1988. Interaksi dan Motivasi Belajar dan Mengajar. Jakarta: CV Rajawali Sugiyono. 2000. Statistika Untuk Rendition. Bandung : CV Altabeta. ------------ 2008 . Metode Penelitian Kuantitatif – Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 1994. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. ————————- 1998. Prosedur Penelitian: Suotu Rendekatan Rraktik. Jakarta PTRineka Wina Sanjaya. 2007. Strategi pembelajaran ( Berorientasi Standar Proses Pendidikan). Jakartta: Kencana Prtenada Media Group. Winkel, W.S. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia. Zakiah Darajad. 1995, Metode Khusus Pengajaran Islam. Jakarta : Bumi Aksara. Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang
| 80