Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV dan Pengetahuan Kesehatan (Studi Korelasional Pengaruh Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV terhadap Pengetahuan Kesehatan di Kalangan Mahasiswa FKM USU) Sebrina Mentari 110904109
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV terhadap pengetahuan kesehatan mahasiswa FKM USU. Teori yang digunakan adalah Komunikasi, Komunikasi Massa, Televisi, Pengetahuan, dan Teori S-O-R. Metode yang digunakan adalah metode korelasional, yaitu metode yang melihat sejauhmana pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lainnya. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 954 orang. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10%, maka sampel yang diambil sebesar 90 orang. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah Sampel Stratifikasi Proporsional. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis tabel tunggal, analisis tabel silang dan uji hipotesis melalui rumus Spearman’s Rho Rank-Order Correlations dengan hasil 0.45. Untuk melihat kuat lemahnya korelasi kedua variabel digunakan skala Guilford. Hasil 0.45 berada di skala 0.40 - 0.70 yang menunjukkan adanya hubungan yang cukup berarti antara Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV terhadap pengetahuan kesehatan mahasiswa FKM USU. Untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel X terhadap Y digunakan rumus uji t, dimana 4.72 > 1.99 menunjukkan adanya hubungan yang signifikan. Kemudian untuk mengetahui besar kekuatan pengaruh hubungan antara variabel X terhadap variabel Y, diperoleh hasil 20.25%. Kata Kunci : Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia, Pengetahuan Kesehatan, Efek Media Massa, Teori S-O-R PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut Hoveland, Janis & Kelly (1953), komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (dalam Fajar, 2009: 31-32). Komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, salah satunya melalui komunikasi massa. Menurut Tan dan Wright, komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek (dalam Ardianto, 2004: 3). Inti dari definisi komunikasi massa yaitu harus menggunakan media massa.
1
Salah satu bentuk media massa yaitu televisi. Televisi saat ini merupakan media massa yang “terpopuler” di kalangan masyarakat Indonesia. Sebagian besar penduduk di negara-negara berkembang mengenal dan memanfaatkan televisi sebagai sarana hiburan, informasi, edukasi dan lain sebagainya. Televisi tidak membatasi diri hanya untuk konsumsi kalangan tertentu saja namun telah menjangkau konsumen dari semua kalangan masyarakat tak terkecuali remaja dan anak-anak. Tingginya animo masyarakat Indonesia untuk menonton program program acara televisi yang menayangkannya. Jumlah pemirsa yang banyak terhadap program acara tertentu akan membuat rating program tersebut tinggi sehingga mendatangkan iklan-iklan produk komersial yang merupakan sumber penghasilan utama bagi stasiun televisi swasta. Oleh karena itulah, stasiun-stasiun televisi swasta berlomba-lomba untuk menayangkan program-program acara yang disukai oleh pemirsanya. Banyaknya program talkshow di beberapa stasiun televisi membuat Trans TV perlu memberikan konsep acara yang berbeda dari stasiun televisi lain, tetapi juga berusaha memberikan tayangan yang menarik dan bermanfaat bagi para pemirsanya. Salah satu tayangan Trans TV yang menginformasi dan mengedukasi masyarakat yaitu program talkshow Dr. Oz Indonesia. Pada tanggal 27 April 2013, Dr. Oz Indonesia hadir di Trans TV secara komersil, dengan jadwal tayang setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 15.45 WIB. Program ini hasil kerjasama dengan Sony Pictures Television dengan membeli hak siar The Dr. Oz Show yang disiarkan di Amerika untuk ditayangkan dalam versi lokal Indonesia. Dr. Oz Indonesia memiliki sebuah konsep talkshow yang fokus pada topik mengenai dunia kesehatan dan gaya hidup yang sehat. Tujuan dari konsep acara ini ialah dapat memberikan wawasan baru mengenai kehidupan yang sehat dan bahagia. Program ini menghadirkan dr. Ryan Thamrin sebagai host yang akan memandu talkshow kesehatan dengan multi topik secara menghibur. Berbagai masalah kesehatan yang sering dialami masyarakat, menjadi topik hangat untuk dikupas. Topik-topik yang diangkat dalam Dr. Oz Indonesia ialah mengenai gaya hidup yang sehat dan berbagai isu terkini berdasarkan pengalaman para narasumber maupun opini dari para pakar. Salah satu narasumbernya adalah para pakar di bidangnya yang akan memberikan informasi pengobatan, mulai dari bagaimana mencegahnya sampai mengobati penyakit. Dalam hal ini, dr. Ryan Thamrin sebagai host akan membahas bersama topik-topik tersebut. (http://www.transtv.co.id/). Melihat jumlah permirsa yang banyak dan rating acara yang cukup tinggi, perubahan jam tayang acara dilakukan Trans TV. Dr. Oz Indonesia ditayangkan secara langsung (live) pada hari Sabtu dan Minggu pukul 15.00-16.00 WIB, dan siaran ulang setiap hari Senin sampai Jumat pukul 07.00-08.00 WIB. Dalam format acara juga mengalami perubahan yaitu dengan ikutnya dr. Reisa mendampingi dr. Ryan Thamrin memandu acara tersebut. Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) adalah salah satu fakultas yang ada pada Universitas Sumatera Utara (USU). Jika dilihat dari beberapa fakultas yang ada di USU, mahasiswa FKM adalah kalangan yang fokus dan peduli
2
terhadap peningkatan dan pembangunan kesehatan masyarakat. Ilmu kesehatan masyarakat sendiri adalah ilmu dan seni untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan. Sebagai seorang mahasiswa ilmu kesehatan masyarakat harus memiliki pengetahuan kesehatan yang luas sehingga ketika ia terjun ke masyarakat dan menangani sebuah kasus, ia sudah tahu upaya-upaya kesehatan apa yang harus dilakukannya. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai pengaruh acara talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV terhadap pengetahuan kesehatan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: “Sejauh manakah pengaruh acara talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV terhadap pengetahuan kesehatan mahasiswa FKM USU”. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui keberadaan program acara talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV. 2. Untuk mengetahui tanggapan mahasiswa FKM USU terhadap acara talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV. 3. Untuk mengetahui pengaruh acara talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV terhadap pengetahuan kesehatan mahasiswa FKM USU. KERANGKA TEORI Komunikasi Menurut Carl I. Hovland (dalam Mulyana, 2008: 68), komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikate). Akan tetapi, seseorang akan dapat mengubah sikap, pendapat atau perilaku orang lain apabila komunikasinya itu memang komunikatif. Komunikasi Massa Menurut Gerbner (1967) komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. Dari defenisi Gerbner tergambar bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu produk berupa pesanpesan komunikasi (dalam Ardianto, 2004: 4). Efek komunikasi massa yang berkaitan dengan perubahan pada diri khalayak: a) Efek kognitif b) Efek afektif c) Efek behavioral
3
Televisi Televisi adalah salah satu bentuk media komunikasi massa yang selain mempunyai daya tarik yang kuat, disebabkan unsur-unsur kata, musik, dan sound effect, juga memiliki keunggulan yang lain yaitu berupa unsur visual berupa gambar hidup yang menimbulkan pesan yang mendalam bagi pemirsanya dalam usaha untuk mempengaruhi khalayak dengan mengubah emosi dan pikiran pemirsanya (Effendy, 2003: 177). Terdapat unsur-unsur dominan yang menjadi ciri khas televisi (Baksin, 2006: 63-68), yaitu: a) Penampilan penyaji berita atau host b) Narasumber c) Materi acara d) Perangkat acara e) Waktu tayang Pengetahuan Menurut Bloom dan Skinner, pengetahuan adalah kemampuan seseorang untuk mengungkapkan kembali apa yang diketahuinya dalam bentuk bukti jawaban baik lisan atau tulisan, bukti atau tulisan tersebut merupakan suatu reaksi dari suatu stimulasi yang berupa pertanyaan baik lisan atau tulisan (Notoatmodjo, 2002: 10). Kedalaman pengetahuan yang diperoleh seseorang terhadap suatu rangsangan dapat diklasifikasikan berdasarkan enam tingkatan, yakni (Notoatmodjo, 2005: 50-52): a) Tahu (know) b) Memahami (comprehension) c) Aplikasi (application) d) Analisis (analysis) e) Sintesis (synthesis) f) Evaluasi (evaluation) Teori S-O-R S-O-R adalah singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Menurut teori ini, organisme menghasilkan perilaku tertentu jika ada kondisi stimulus tertentu. Maksudnya adalah keadaan internal organisme berfungsi menghasilkan respon tertentu jika ada kondisi stimulus tertentu pula. Perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada individu. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap (Effendy, 2002: 253).
4
Variabel Penelitian Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan di atas, maka dibuat operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian penelitian ini, yaitu: Variabel Teoritis Variabel Operasional Variabel Bebas (X) 1. Pembawa Acara/Host Acara talkshow Dr. Oz Indonesia a. Penampilan di Trans TV b. Kecerdasan c. Keramahan d. Jenis Suara e. Penguasaan Bahasa 2. Narasumber a. Kapabilitas b. Kredibilitas c. Akseptabilitas 3. Materi Acara a. Topik Pembahasan b. Aktualisasi Topik 4. Perangkat Acara a. Kerjasama Tim b. Komunikasi Antara Perangkat Acara 5. Waktu Penayangan a. Frekuensi Penayangan b. Durasi Penayangan Variabel Terikat (Y) 1. Tahu Pengetahuan kesehatan 2. Memahami 3. Aplikasi 4. Analisis 5. Sintesis 6. Evaluasi Karakteritistik Responden 1. Jenis kelamin Mahasiswa FKM USU 2. Stambuk METODOLOGI PENELITIAN Deskripsi Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini bertempat di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) USU yang beralamat di Jalan Universitas No. 21 Padang Bulan Medan. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional adalah metode yang berusaha untuk meneliti sejauh mana variasi pada suatu variabel berhubungan dengan variasi-variasi variabel lain (Rakhmat, 2004: 27). Dengan menggunakan metode ini, kita tidak hanya menghimpun data dan menyusun secara sistematis, melainkan dapat meneliti hubungan diantara variabel.
5
Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat USU program S-1 stambuk 2012-2013 yang pernah menonton tayangan Dr. Oz Indonesia di Trans TV sebanyak minimal 3 (tiga) kali adalah 954 orang. Dengan menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dengan tingkat kepercayaaan 90%, didapat sampel 90 orang. Teknik Penarikan Sampel Teknik penarikan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian ini adalah Sampe Stratifikasi Proporsional. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah menganalisa setiap data dari kuesioner yaitu berupa analisis tabel tunggal dan tabel silang, maka dilanjutkan dengan menguji hipotesis yaitu pengukuran tingkat hubungan yang terjadi antara variabel X (Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV) dan variabel Y (Pengetahuan Kesehatan Mahasiswa FKM USU) dengan menggunakan metode Spearman’s Rho Rank-Order Correlations. Pengujian hipotesis dimulai dengan pengkodean nilai-nilai jawaban responden secara menyeluruh, kemudian membuat ranking dari jumlah nilai-nilai jawaban setiap responden. Hasil yang didapat dimasukkan ke dalam rumus Spearman’s Rho Rank-Order Correlations dan diperoleh nilai rhitung sebesar 0.45. Dengan demikian, dapat dinyatakan apabila nilai rtabel< rhitung, maka hipotesis alternatif diterima sekaligus menandakan bahwa terdapat pengaruh antara Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV terhadap Pengetahuan Kesehatan Mahasiswa FKM USU. Untuk mengetahui kekuatan derajat hubungan digunakan skala Guilford. Hasil nilai rhitung 0.45 berada pada skala 0.40 - 0.70. Hal ini menunjukkan hubungan yang cukup berarti antara Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV terhadap Pengetahuan Kesehatan Mahasiswa FKM USU. Kemudian untuk menguji tingkat signifikansi dilakukan dengan uji t dengan hasil thitung = 4.72 dan ttabel = 1.99 dengan presisi 0.05. Nilai thitung> ttabel atau 4.72 > 1.99 maka dinyatakan bahwa hubungan signifikan. Artinya, Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV memiliki hubungan yang signifikan terhadap pengetahuan kesehatan mahasiswa FKM USU. Tahap akhir dilakukan penentuan besarnya kekuatan pengaruh hubungan antara variabel X terhadap variabel Y, diperoleh hasil 20.25%. Dapat dinyatakan bahwa pengaruh Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV terhadap Pengetahuan Kesehatan Mahasiswa FKM USU adalah sebesar 20.25% dan sisanya sebanyak 79.75% dipengaruhi faktor-faktor lainnya. Dari hasil uji hipotesis diatas, dapat diketahui bahwa pengaruh antara Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV terhadap Pengetahuan Kesehatan Mahasiswa FKM USU. Selain itu, diketahui adanya hubungan yang signifikan antara Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV dan Pengetahuan Kesehatan. Hal ini jika dikaitkan dengan fungsi dari komunikasi massa menurut Alexis S Tan yaitu mendidik dengan menyajikan informasi-informasi yang dapat
6
menambah pengetahuan. Disini, jelas Trans TV sebagai media massa menjalankan fungsinya dengan membuat program Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia yang menyajikan informasi-informasi kesehatan yang dapat menambah pengetahuan mahasiswa maupun masyarakat yang menonton program acara tersebut. Begitu juga menurut Bungin (2008), fungsi utama komunikasi massa yaitu menjadi proses penyampaian informasi kepada masyarakat luas. Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV jika dikaitkan dengan tingkatan Pengetahuan Kesehatan dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Tahu (know) Pada tingkatan ini, mahasiswa mampu mengingat kembali suatu isu/masalah kesehatan yang dialami masyarakat. Sebanyak 57 orang mahasiswa dengan persentase (63.3%) mampu mengingat kembali suatu isu/masalah kesehatan yang dialami masyarakat. 2. Memahami (comprehension) Pada tingkatan ini, mahasiswa bukan hanya sekadar tahu terhadap suatu isu/masalah kesehatan yang dialami masyarakat, tetapi mahasiswa mampu mengklarifikasi isu/masalah kesehatan yang dialami masyarakat. Sebanyak 76 orang mahasiswa dengan persentase (84.5%) mampu mengklarifikasi isu/masalah kesehatan yang dialami masyarakat. 3. Aplikasi (application) Pada tingkatan ini, mahasiswa mengaplikasikan gaya hidup sehat. Sebanyak 65 orang mahasiswa dengan persentase (72.2%) mengaplikasikan gaya hidup sehat di kehidupannya. 4. Analisis (analysis) Pada tingkatan ini, mahasiswa mampu menjabarkan dan/atau memisahkan isu kesehatan yang sesuai fakta medis atau sekedar mitos. Sebanyak 53 orang mahasiswa dengan persentase (58.9%) mampu memisahkan isu kesehatan yang sesuai fakta medis atau sekedar mitos. 5. Sintesis (synthesis) Pada tingkatan ini, merangkum atau meletakkan suatu masalah kesehatan yang berkembang. Sebanyak 72 orang mahasiswa dengan persentase (80.0%) mampu mengembangkan masalah kesehatan berdasarkan pengalaman yang dialami dan yang sesuai fakta medis yang sebenarnya. 6. Evaluasi (evaluation) Pada tingkatan ini, mahasiswa mampu melakukan justifikasi atau penilaian terhadap masalah kesehatan. Sebanyak 66 orang mahasiswa dengan persentase (73.4%) mampu menilai kebenaran masalah kesehatan sesuai dengan fakta medis yang sebenarnya. Apabila Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV dan Pengetahuan Kesehatan dikaitkan dengan teori S-O-R, maka dapat dijabarkan sebagai berikut: a) Stimulus/Pesan Stimulus yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV. b) Organism/Komunikan Organism yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mahasiswa FKM USU yang telah diberi rangsangan oleh tayangan Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans
7
TV yang juga disebut sebagai komunikan. Komunikasi berlangsung jika ada perhatian, pengertian, penerima dari komunikan. c) Response/Efek Response yang terjadi pastinya berhubungan pengetahuan kesehatan mahasiswa FKM USU setelah menonton Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV. Perubahan yang terjadi yaitu: 1) Perubahan kognitif Dalam hal ini, mahasiswa mampu memisahkan isu/masalah kesehatan yang sesuai fakta medis atau sekadar mitos. Sebanyak 53 orang mahasiswa dengan persentase (58.9%) menilai setelah menonton acara talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV mampu memisahkan isu/masalah kesehatan yang sesuai fakta medis atau sekadar mitos. Begitu juga, perubahan kognitif yang terjadi yaitu mahasiswa mampu mengembangkan masalah kesehatan berdasarkan pengalaman yang dialami dan yang sesuai fakta medis. Sebanyak 72 orang mahasiswa dengan persentase (80.0%) menilai setelah menonton acara talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV mampu mengembangkan masalah kesehatan berdasarkan pengalaman yang dialami dan yang sesuai fakta medis 2) Perubahan afektif Dalam tahap ini, mahasiswa merasa puas setelah mengikuti tayangan Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV. Hal ini berkaitan dengan topik pembahasan ilmu pengetahuan kesehatan yang dibahas dalam acara talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV penting bagi pemirsa. Sebanyak 41 orang mahasiswa dengan persentase (52.2%) menilai penting topik pembahasan ilmu pengetahuan kesehatan yang dibahas. 3) Perubahan behavioral Dalam tahap ini, mahasiswa mengaplikasikan gaya hidup sehat dalam kehidupannya. Sebanyak 65 orang mahasiswa dengan persentase (72.2%) menilai setelah menonton acara talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV mengaplikasikan gaya hidup sehat dalam kehidupannya. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti diperkuat dengan adanya penelitian sebelumnya mengenai teori S-O-R dan pengetahuan. Pada tahun 2010 dengan judul “Tayangan Rossy Di Global TV Dan Peningkatan Pengetahuan” oleh Nurita Sari, diperoleh kekuatan pengaruh hubungan sebesar 16.40%. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Keberadaan program Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV mengandung unsur-unsur yaitu ilmu pengetahuan kesehatan, gaya hidup sehat, berbagai isu/masalah kesehatan yang dialami masyarakat berdasarkan fakta medis yang sesungguhnya atau mitos yang berkembang di masyarakat. 2) Tanggapan mahasiswa FKM USU terhadap Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV yaitu setelah mengikuti Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV mereka mampu mengingat kembali suatu
8
isu/masalah kesehatan yang dialami masyarakat, mampu mengklarifikasi isu/masalah kesehatan yang dialami masyarakat, mengaplikasikan gaya hidup sehat, mampu memisahkan isu/masalah kesehatan yang sesuai fakta medis atau sekedar mitos yang beredar di masyarakat, mampu mengembangkan masalah kesehatan berdasarkan pengalaman yang dialami dan yang sesuai fakta medis sesungguhnya, dan mampu menilai kebenaran masalah kesehatan sesuai dengan fakta medis yang sesungguhnya. 3) Pengaruh Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV terhadap pengetahuan kesehatan mahasiswa FKM USU diperoleh nilai melalui temuan Spearman’s Rho Rank-Order Correlations sebesar 0.45 dari variabel X dan variabel Y, menandakan terdapat hubungan yang cukup berarti antara kedua variabel. Adapun besarnya kekuatan pengaruh hubungan antara kedua variabel sebanyak 20.25% dan 79.75% dipengaruhi faktor-faktor lainnya. Adapun faktor lain didapat melalui proses belajar-mengajar yang dilakukan di kampus, buku-buku kesehatan, ataupun berdasarkan pengalaman yang dialami. Dengan demikian terdapat hubungan antara Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV terhadap pengetahuan kesehatan mahasiswa FKM USU. Saran Responden Penelitian Berdasarkan hasil penelitian, berbagai saran yang diajukan oleh responden meliputi: 1) Diharapkan bagi pihak Trans TV agar tayangan Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV dapat ditambah durasi tayangnya sehingga materi atau pesan kesehatan dapat diulas lebih dalam dan lebih luas lagi. 2) Penggunaan bahasa kedokteran dalam Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV dapat dikurangi sehingga memudahkan masyarakat untuk memahami makna dari setiap masalah maupun pemecahan masalah yang diberikan. 3) Komunikasi dua arah seperti fitur telefon interaktif dari masyarakat kepada narasumber seharusnya dihadirkan sehingga masyarakat dapat langsung bertanya pada saat live Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV tentang masalah-masalah kesehatan yang mungkin hanya terjadi di daerahnya saja. Saran dalam Kaitan Akademis Berkaitan dengan permasalahan yang diteliti, saran yang peneliti ajukan dalam kaitan akademis, yaitu: kedepannya penelitian mengenai media massa oleh mahasiswa dapat menggunakan teori-teori media massa lainnya yang berbeda dengan yang peneliti gunakan pada penelitian ini, seperti Media Dependency Theory yang dikemukakan oleh Sandra Ball-Rokeach dan Melvin DeFleur. Penelitian menggunakan teori ini belum banyak digunakan, khususnya oleh mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP USU. Oleh karena itu, dengan menggunakan teori-teori tersebut, diharapkan dapat memperkaya kajian dan referensi akademis khususnya di FISIP USU
9
Saran dalam Kaitan Praktis Secara praktis, saran yang penliti sampaikan yaitu: 1) Sebagai tayangan yang penuh edukasi, Trans TV diharapkan dapat mempertahankan Acara Talkshow Dr. Oz Indonesia di Trans TV karena belum banyak bahkan jarang stasiun televisi yang membuat program acara talkshow yang membahas tentang kesehatan yang dikemas dengan menarik dan tidak monoton. 2) Di tengah persaingan bisnis media yang semakin ketat, Trans TV harus lebih berinovasi lagi dalam membuat program-program menarik yang bukan hanya menghibur tetapi juga dapat memberikan edukasi bagi masyarakat. DAFTAR REFERENSI Ardianto, Elvinaro & Lukiati Komala Erdinaya. 2004. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Baksin, Askurifai. 2006. Jurnalistik Televisi: Teori dan Praktek. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Effendy, Onong Uchjana. 2002. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. _____________________. 2003. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi: Teori & Praktek. Yogyakarta: Graha Ilmu. Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktik Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana. Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nurudin, 2004. Komunikasi Massa. Yogyakarta: Cespur. Notoadmojo, Soekidjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. __________________. 2005. Promosi Kesehatan: Teori dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Rahmat, Jalaluddin. 2004. Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi Contoh Analisis Statistik. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Singarimbun, Masri & Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia. Wibowo, Fred. 1997. Dasar-dasar Produksi Program Televisi. Jakarta: Gramedia. Wiryanto. 2000.Teori Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Grasindo.
Sumber-sumber lain : http://dirmahasiswa.usu.ac.id/mahasiswa/index/fakultas/10.xhtml#,diakses tanggal 01 Desember 2014 http://fkm.usu.ac.id, diakses tanggal 05 Maret 2015 http://www.transtv.co.id, diakses tanggal 26 November 2014
10