LADDER DIAGRAM Ladder Diagram atau yang sering disebut dengan diagram tangga pada PLC adalah mempunyai fungsi yang sama dengan gambar rangkaian kontrol pada system konvensional , yaitu sebagai perangkai peralatan control yang satu dengan yang lain. Pemakaian diagram tangga ini
selalu
digunakan
pada
penginputan
program
pada
PLC
jika
menggunakan PC ( Personnal Computer ). Tetapi jika pengoperasian PLC tidak menggunakan Computer, yang hanya menggunakan Programming Console diagram tangga ini tidak mutlak untuk diketahui. Menggambar Ladder Digram dalam PLC selalu diawali dengan garis vertikal yang mulai dari sebelah kiri dan sering juga diakhiri garis vertikal yang berada disebelah kanan. Pada umumnya garis vertikal yang berada pada sebelah kanan sering juga tidak digambar. Dalam menggunakan program PLC rangkaian pengendali ( control ) tersebut digambarkan pada diagram tangga dengan simbol – simbol sebagai berikut :
A.
SIMBOL pada PLC “ OMRON “
Simbol PLC
: Bas bar ( bas bar awal dan bas bar akhir )
Simbol manual
: Awal / akhir dari rangkaian. Dari Line menuju ke rangkaian. Dari rangkaian menuju netral.
Simbol PLC
: Input / Kontak NO
Simbol manual
: Relay / kontaktor Kontak NO ( Normally Open ) Saklar / sensor / MCB / limits switch, dll.
TNA
18
Simbol PLC
: Input / Kontak NC
Simbol manual
: Relay / kontaktor Kontak NC ( Normally Closed ) Saklar / sensor / MCB / limits switch,dll
OUT Simbol PLC
: Output
Simbol manual
: Koil Kontaktor Relay ( A1 )
FUN…. .
Simbol PLC
: Fungsi ( FUN … )
Simbol manual
: Relay pembantu Waktu / pembanding / penghitung.
END
Simbol PLC
: Akhir program ( FUN [ 01] )
Simbol manual
:-
TNA
19
B.
ATURAN LADDER DIAGRAM Dalam menggambar ladder diagram PLC juga mengikuti aturan – aturan yang ada dalam prosessor tersebut. Aturan ini bertujuan agar program yang diisikan dapat beroperasi sesuai dengan perintah sehingga tidak terjadi “ error program ” atau yang biasa disebut dengan “ invalid program “.
Aturan – aturan program : 1. Awal gambar selalu diawali dengan bas bar kiri dan arah gambar adalah dari kiri ke kanan atau dari bas bar ke output.
2. Antara section (rung) awal dan saction (rung) berikutnya tidak boleh terjadi parallel Rung 1
Rung 2
a. Benar
b. Salah
Gambar 8 . Rangkaian Antar bus bar. 3. Bas bar sebelah kanan boleh tidak digambar.
a. Benar
b.Boleh
Gambar 9 . Rangkaian dengan Bus Bar
TNA
20
4. Awal pemasangan kontak parallel diawali dari bus bar. a
b
c
a
d
b
c
d
a. Benar
b. Salah
Gambar 10 . Pemasangan Kontak. 4. Setelah output tidak boleh ada kontak lagi.
a
b
c
d
e
a
b
c
d
e a. Benar
b. Salah
Gambar 11. Sisipan Kontak 5. Output tidak boleh dipasang langsung pada Bus bar.
a. Benar
b.Salah
Gambar 12 . Rangkaian Output. 6. Timer, Counter, Output lain hanya dapat dihubungkan parallel.
FUN (…)
Gambar 13 . Hubungan Output Parallel. TNA
21
3. FLOW SIGN Aliran sinyal atau flow sign merupakan jalannya arus yang mengalir pada rangkaian yang digambar atau diprogram dalam PLC tersebut. Aliran sinyal ini berjalan mulai dari bus bar sebelah kanan dimana alamat – alamat dituliskan. Arah aliran data input dari bus bar menuju ke output dari gambar rangkaian program yang diisikan.
Gambar 14 . Aliran Sinyal Data. Program dieksekusi mulai dari alamat terkecil sampai alamat terbesar atau sampai menemukan perintah END dalam satu program dan kembali membaca lagi dari alamat terkecil sampai alamat terbesar di program selanjutnya. ALAMAT INSTRUKSI DATA 0000
LD
0005
0001
AND
0003
0002
OR
1000
……
…….
……
……
…….
……
0358
END ( 01 )
-
Gambar 15. Pembacaan Program
TNA
22
LATIHAN 1. Pintu otomatis
Diskripsi kerja : 1. Pintu dalam keadaan menutup dan menekan limits switch tengah. Pada saat itu limits switch dapat dalam keadaan ON maupun OFF. 2. Saat ada orang yang mau lewat pintu tersebut akan menginjak saklar injak ON pada lantai, maka pintu langsung membuka. 3. Pintu membuka sampai menyentuh limits switch samping, maka pintu akan berhenti. 4. Setelah beberapa saat pintu secara otomatis menutup kembali sampai menyentuh limits switch tengah. 5. Jika banyak orang yang lewat sehingga saklar injak sering tertekan maka pintu membuka terus. 6. Meskipun pintu masih dalam keadaan berjalan menutup , jika ada orang yang akan lewat maka pintu membuka kembali.
TNA
23
2.Penggilingan Batu Aspal
Diskripsi Kerja : 1. Saat pertama jalan(001) konveyor miring akan bekerja.(1000) 2. Bersamaan juga motor penggetar tangki atas bekerja ( ON ), saat batu batu mulai diisikan di tangki atas.(1001) 3. Batu yang berasal dari tangki atas tersebut akan dibawah oleh konveyor miring ke tangki bawah . 4. Tangki bawah akan terisi penuh sampai menyentuh limits switch atas (002) sehingga motor penghancur batu akan bekerja ( ON ).(1002) 5. Ketika motor penghancur bekerja ( ON ) konveyor bawah juga bekerja untuk mengisikan ke mobil tangki.(1003) 6. Jika batu yang dihancurhan habis hingga mengenai limits switch bawah (003) maka motor penghacur berhenti dan konveyor bawah beberapa saat juga akan berhenti. 7. Proses ini akan dimatikan(000).
terus
berjalan
TNA
berulang
-
ulang
sampai
proses
24