Sebagai pengalaman baru
Sekurang2nya ada 6 macam pengalaman baru yg diperoleh oleh klien dalam proses konseling yaitu : 1. 2. 3. 4. 5.
6.
Mengenal konflik internal Menghadapi realitas Mengembangkan konsep diri Memulai suatu hubungan baru Meningkatnya kebebasan psikologis Memperbaiki konsep-konsep yang keliru
1. Mengenal konflik internal penyebab terjadinya : Penilaian negatif terhadap diri sendiri (misal : saya bodoh, tidak tampan, tidak menarik, salah tingkah dsb) akan menimbulkan konflik, karena : waktu dan tenaga akan digunakan utk melawan/menghindar, bermasalah dengan lingkungan, menyalahkan lingkungan b. Keharusan Psikologis, adalah pikiran/perasaan yg mengharuskan (misal ; “aku harus jadi nomor satu….”; “aku harus dihormati….”; “aku harus jadi panutan…”). Perasaan ini akan membebani klien, memvonis diri sendiri telah gagal apabila “keharusan” tsb tdk tercapai c. Konflik kebutuhan akan timbul jika klien dihadapkan pd suatu kondisi harus memuaskan beberapa kebutuhan sekaligus (misal : memenuhi kepuasan pribadi sekaligus membanggakan orangtua) a.
2. Menghadapi realitas Penyebab seseorang tdk mampu menghadapi realitas (kegagalan, kehilangan, kesedihan ) antara lain : 1. Menghindar dengan lebih banyak mengenang pada masa lalu atau merencanakan masa depan menghindari realitas masa kini yg sesungguhnya (“Dulu waktu SMA saya pelajar teladan se kotamadya, dan kelak setelah lulus saya akan jadi pengusaha yg sukses”) pdhal saat ini nilai IPK nya <2,00 2. Generalisasi berlebihan baik thdp diri sendiri, orang lain dan lingkungan (misal : seseorang merasa pandai dalam segala hal….pdhal kenyataannya hanya pandai pd satu bidang saja ) 3. Menyalahkan baik thdp diri sendiri, orang lain dan lingkungan (Misal : menyalahkan dosen, orangtua, teman2nya sbg penyebab keterlambatan studi) Dgn menyalahkan orang lain --> sementara klien merasa terbebas dr masalah—> pdhal justru menambah beban masalah
3. Mengembangkan konsep diri 1.
2.
3.
Kesan palsu apa yg ditampilkan sesungguhnya bukan gambaran keadaan dirinya sendiri ( misal : kpd pihak tertentu menunjukkan kesan kuat, pandai, supel, tp pd pihak lain menunjukkan kesan sebaliknya : lemah, perlu dikasihani, dikucilkan dsb menimbulkan konflik dan khawatir apabila kepalsuannya terbongkar. Konseling membantu individu berani menampilkan diri sendiri apa adanya Saringan (filter) psikologis adalah kesan yg telah lama melekat dlm diri seseorg shg menghalangi penampilan yg sebenarnya; dpt terjadi karena 2 hal, yaitu (1) indoktrinasi yg bersifat dogmatis yg diterima sejak kecil (misal ; ‘ kamu harus rajin, taaat, tekun , ulet dsb…”); (2) peranan yg hrs dipikul (misal : orang yg lama berperan sbg pemimpin, ketika tdk menjabat lagi akan mengalami kesulitan menampilkan dirinya sendiri) Kebingungan Mungkin seseorg tahu ttg dirinya, tetapi ragu2 krn lingkungan tdk menganggapnya demikian
4. Memulai suatu hubungan baru Hub konseling mempunyai kualitas tersendiri yg mungkin tdk didptkan dari hub lainnya, dg alasan : a. b. c. d. e. 5.
Ketulusan konselor utk membantu, ditandai sikap ramah, hangat, bersahabat Pemahaman yg diberikan konselor kpd klien klien merasa diterima Dikembangkan interaksi yg tulus Resiko akibat hub konselor-klien menunjang perkembangan Klien belajar membuat respon2 baru dan efektif Meningkatnya kebebasan psikologis a. Kebebasan mengakui ketidaksempurnaan diri sendiri b. Kebebasan mempertanggungjawabkan perilaku diri sendiri c. Kebebasan mengecewakan orang lain d. Kebebasan menyatakan perasaan
6. Memperbaiki konsep-konsep yg keliru Ada bbrpa konsepsi keliru yg banyak dibawa ke dlm konseling, yaitu : a. b. c. d. e.
Konsepsi adanya masalah2 yg tdk dpt dipecahkan Konsepsi bhw janji2 tdk dpt dibatalkan, dan hrs ditepati scra pasti Konsepsi bhw masalah yg dihadapi adalah korban dr situasi atau org yg bersifat merusak Konsepsi bhw apa yg dipersepsikan dan diinterpretasikan sesuai Konsepsi bhw orang lain tahu persis apa yg dilakukannya
KLIEN Dalam
Konseling
1.
Konsep Psychological stregth (daya psikologis) yaitu sesuatu kekuatan yg diperlukan utk menghadapi berbagai permasalahan kehidupan; mempunyai 3 dimensi : a. Need fulfillment (pemenuhan kebutuhan) makin besar kekuatan psikis, makin besar kemampuan memenuhi kebutuhan b. Intrapersonal competencies makin besar daya dlm menghadapi diri sendiri, makin efektif perilaku individu dlm interaksi dg lingkungannya c. Interpersonal competencies makin besar kemampuan interaksi dg orang lain, makin efektif hub dg orang lain makna dan kebahagiaan hidup tercapai
Relationship between the dimensions of psychological strength Competencies
Need fulfillment
Psychological strength
Level of functioning
Very good
High
Good
Psychologically healthy
Average
Average
Average
Normal
Inadequate
Insufficient
Below
Normal-distressed
Very poor
Low
Average poor
Abnormal
Pemenuhan kebutuhan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Memberi dan menerima kasih sayang Kebebasan Memiliki kesenangan Menerima stimulasi Perasaan mencapai prestasi Memiliki harapan Memiliki ketenangan Memiliki tujuan hidup secara nyata
Kompetensi Intra pribadi 1. 2. 3.
Pengetahuan diri Pengarahan diri Harga diri
Kompetensi Antar pribadi 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kepekaan terhadap diri sendiri dan orang lain Ketegasan diri (assertiveness) Menjadi nyaman dg diri sendiri dan orang lain Menjadi diri yg bebas Harapan realistis thdp diri sendiri dan orang lain Perlindungan diri dalam situasi antar pribadi
KONSELOR dalam Konseling
Kualitas Konselor 1. - menyadari kebutuhannya - menyadari perasaannya - menyadari apa yg membuat cemas selama konseling, dan cara yg hrs dilakukan utk mengurangi kecemasan - menyadari kelebihan dan kekurangan diri 2. Kompetensi - berusaha meningkatkan pengetahuan ttg perilaku dan konseling : - mencoba pengalaman hidup baru - mencoba berbagai pendekatan dlm konseling - mengevaluasi langkah konseling efektif
3. . Kesehatan psikologis yg baik - mencapai pemuasan kebutuhan hidup - tidak membawa masalah pribadi ke dlm proses konseling - menyadari titik penyimpangan dan kelemahan yg dpt membantu penyelesaian masalah - berusaha mencapai kehidupan yg lebih baik Dapat dipercaya - dpt dipercaya dlm menepati janji, dlm ucapan dan perbuatan - menjamin kerahasiaan klien - membuat klien tdk merasa menyesal telah membuka rahasia dirinya - bertanggungjawab thdp semua ucapan dlm konseling Hambatan utama : kesibukan konselor mempengaruhi konsistensi konselor, misal : tdk tepat waktu, tempat dsb 4.
5.
Kejujuran konselor hrs terbuka, otentik dan sejati dlm penampilannya - tranparansi memudahkan konselor-klien berinteraksi dlm suasana keakraban psikologis - kejujuran memungkinkan konselor memberi umpan balik - kejujuran konselor mampu mengajak klien utk menjadi jujur - konselor dpt menjadi model bgmna menjadi manusia jujur dgn cara2 konstruktif Hambatan memperoleh kejujuran adalah adanya stress yg dialami konselor hrs bebas stress
6.
Kekuatan (Strength) - mampu membina hub baik - mampu membuat keputusan yg tdk populer - fleksibel dlm melakukan pendekatan konseling - mampu menjaga jarak dg klien, tdk terbawa emosi saat melakukan konseling
7.
Kehangan (Warmth) ramah, peduli, menghibur dikomunikasikan dg cara non verbal : tekanan suara, ekspresi mata, mimik wajah, isyarat badan Kehangatan diperlukan utk : - mencairkan kebekuan - mengundang utk berbagi pengalaman emosional - memungkinkan klien menjadi hangat kpd dirinya sendiri
Pendengar yg baik - menunjukkan komunikasi yg penuh kepedulian - merangsang dan memberanikan klien utk bereaksi secara spontan thdp konselor - menimbulkan situasi yg mengajarkan - klien membutuhkan gagasan2 baru Hambatan : ketakutan konselor menjadi terlibat, peka dan bertgjwb terhdp permasalahan klien 8.
9.
Kesabaran - memiliki toleransi thdp ambiguitas (makna ganda) yg terjadi dlm konseling - mampu berdampingan dg klien - mentolerir pemborosan waktu oleh klien - mempertahankan konsep diri
10. Kepekaan - peka thdp resksi dirinya sendiri - mengetahui kapan, dimana dan berapa lama melakukan penelusuran klien - mengajukan pertanyaan dan mengaitkan informasi yg dipandang mengancam dgn cara yg arif - peka thdp hal2 yg menyentuh dlm dirinya
HAL-HAL YG HRS DIPERHATIKAN OLEH KONSELOR PEMULA 1. Kesehatan psikologis 2. Merugikan klien 3. tanggungjawab konselor 4. Kepedulian dan penerimaan 5. Kurang pengalaman 6. Kegagalan 7. Kesulitan tersembunyi
- berusaha terlalu banyak dan terlalu dini - lebih banyak mengajar drpd menciptakan hubungan - penerimaan yg berlebihan - menampilkan masalah konseling secara berlebihan - kecenderungan menampilkan “kepribadian konseling’ - merenung setelah mengalami sesi yg sulit