Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Konferensi Nasional Riset Manajemen X “Akselerasi Daya Saing Menuju Keunggulan Organisasi yang Berkelanjutan” Lombok, 20-22 September 2016
Entrepreneurial Competences Sebagai Penentu untuk Menjadi Entreprepreneur Sukses. Ir. Alexander Wahyudi MBA.MM
[email protected] Fakultas Manajemen dan Bisnis Universitas Ciputra Surabaya UC Town Citraland, Surabaya 60219. Abstrak. Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan telah dicanangkan oleh Pemerintah dengan dikeluarkannya Inpres No.4 Tahun 1995. Namun rupanya upaya yang dilakukan oleh Pemerintah dalam implementasinya masih bernuansa politis atau program sesaat yang berupa bantuan permodalan. Pada awalnya kelihatannya cukup efektif, tetapi pada akhirnya banyak usaha start up bisnis mereka yang lahir dengan semangat berapi-api akhirnya kandas dan mati lemas. Oleh sebab itu, penulis melakukan penelitian kualitatif deskriptif untuk menemukan mata rantai yang hilang sebagai penentu keberhasilan seorang entrepreneur. Dalam upaya menciptakan seorang entrepreneur yang sukses ternyata ada faktor yang sangat berpengaruh secara signifikan yaitu kompetensi entrepreneurial (entrepreneurial competences). Entrepreneurial competences merupakan cluster dari pengetahuan , keterampilan dan sikap/perilaku. Critical Success Factor bagi seorang Entrepreneur adalah Entrepreneurial Competences. Dalam penelitian ini penulis menggunakan sampel dari 50 UMKM yang ada di Provinsi Jawa Timur. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa 10 % dari UMKM tersebut telah memiliki Entrepreneurial Competences dan produk yang dihasilkannya telah menembus pasar Asean. Kata Kunci : Entrepreneur, Entrepreneurial Competences, Entrepreneurship, Start Up Business
Konferensi Nasional Riset Manajemen X “Akselerasi Daya Saing Menuju Keunggulan Organisasi yang Berkelanjutan” Lombok, 20-22 September 2016
Abstract Promoting and Cultivating Entrepreneurship National Movement has been announced by the Government with the issuance of Presidential Decree 4 of 1995. But apparently the efforts made by the Government in its implementation is still a political or momentary program in the form of capital aid. At first it seems to be quite effective, but in the end a lot of their start up business that born with a fiery passion eventually failed and suffocate. Therefore, the authors conducted a descriptive qualitative study to find the missing links as a determinant of the success of an entrepreneur. In an effort to create a successful entrepreneur, it turns out there are factors that greatly influence significantly i.e. entrepreneurial competence. Entrepreneurial competences is a cluster of knowledge, skills and attitude / behavior. Critical Success Factor for an entrepreneur is Entrepreneurial Competences. In this study the authors used a sample of 50 SMEs in the province of East Java. The result showed that 10% of the SMEs have had Entrepreneurial competences and the resulting product has penetrate the ASEAN market. Key Words : Entrepreneur, Entrepreneurial Competences, Entrepreneurship, Start Up Business
Konferensi Nasional Riset Manajemen X “Akselerasi Daya Saing Menuju Keunggulan Organisasi yang Berkelanjutan” Lombok, 20-22 September 2016
PENDAHULUAN Presiden Jokowi di awal tahun 2016 ini menyatakan bahwa UMKM yang mempunyai ketahanan dalam menghadapi krisis yang terjadi baik secara nasional, regional maupun global. Saat ini UMKM yang sering dibahas dan sangat erat hubungannya dengan kewirausahaan (entrepreneurship), karena UMKM merupakan langkah awal dari perwujudan terbentuknya kewirausahaan. Semangat kewirausahaan dapat dilihat dari semakin banyak orang yang akan mendirikan usaha (start up business) yang pada akhirnya akan semakin berkurangnya angka pengangguran. Peneliti dalam makalah ini menganalisis UMKM yang ada di Jawa Timur. UMKM Jawa Timur selama triwulan 1 tahun 2016 berkontibusi sebesar 54.98% dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim, dimana PDRB Jatim pada periode tersebut sebesar Rp 445 triliun. Dalam beberapa seminar diperoleh masalah klasik sering menjadi topik problema bisnis UMKM seperti kompetensi SDM, akses terhadap permodalan yang masih sulit dijangkau, konektivitas antar wilayah masih rendah dalam mendukung lalu lintas barang dan jasa, serta masih banyak lagi. Dari beberapa seminar mau pun workshop mengenai kewirausahaan yang paling sering dijadikan wacana adalah bagaimana meningkatkan produktivitas SDM yang merupakan faktor internal yang harus diberi perhatikan dan ditingkatkan terlebih dahulu sebelum memperhitungkan faktor-faktor eksternalnya. Karena itulah peneliti menganalisis kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha (entrepreneur) Entrepreneur, Entrepreneurship dan Entrepreneurial. Entrepreneur adalah seseorang yang mampu mengkombinasikan sumber daya berupa tenaga kerja, material dan aset lainnya sehingga menciptakan nilai yang lebih besar daripada semula, dan juga ditujukan pada orang yang membawa perubahan, inovasi dan aturan baru (Hisrich,R.D,2005) Entrepreneurship adalah jiwa entrepreneur yang dibangun untuk menghubungkan antara ilmu dengan kemampuan pasar. Entrepreneurship meliputi pembentukan perusahaan baru, aktivitas serta kemampuan manajerial yang dibutuhkan seorang entrepreneur (Hisrich,R.D,2005) Entrepreneurial adalah kegiatan dalam menjalankan usaha. Competency dan Entrepreneurial Competencies Kompetensi merupakan uraian mengenai perilaku, sedangkan kompeten merupakan suatu deskripsi tugas atau hasil pekerjaan. (Palan,2007:5). Selanjutnya, Spencer dan Spencer (dalam Palan,2007:6), menguraikan lima karakteristik yang membentuk kompetensi, yaitu : Pertama, Pengetahuan; merujuk pada informasi dan hasil pembelajaran. Kedua, Keterampilan; merujuk pada kemampuan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan.
Konferensi Nasional Riset Manajemen X “Akselerasi Daya Saing Menuju Keunggulan Organisasi yang Berkelanjutan” Lombok, 20-22 September 2016
Ketiga, Konsep diri dan nilai-nilai; merujuk pada sikap, nilai-nilai dan citra diri seseorang, seperti kepercayaan seseorang bahwa dia bisa berhasil dalam suatu situasi. Keempat, Karakteristik pribadi; merujuk pada karakteristik fisik dan konsistensi tanggapan terhadap situasi atau informasi, seperti pengendalian diri dan kemampuan untuk tetap tenang dibawah tekanan. Kelima, Motif; merupakan emosi, hasrat, kebutuhan psikologis atau dorongandorongan lain yang memicu tindakan. Entrepreneurial Competencies Menurut Dun and Bradstreet (1993:1), seorang wirausaha harus mempunyai 10 kompetensi, yaitu : a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.
Knowing Your Business. Knowing The Basic Business Management Having Proper Attitude Having Adequate Capital Managing Finances Effectively Managing Time Efficiently Managing People Satisfying Customer by Providing High Quality Product Knowing How to Compete Copying with Regulations and Paperwork
METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode survei, yakni untuk mengkaji populasi yang besar maupun kecil dengan menyeleksi serta mengkaji sampel yang dipilh dari populasi untuk menemukan karakteristik-karakteristik tertentu. Gambaran Umum UMKM di Jawa Timur. Dari 50 pelaku UMKM yang peneliti analis dapat diperoleh data sebagai berikut : Tabel 1. Distribusi Pelaku UMKM Berdasarkan Tingkat Pendidikan Formal Tingkat Pendidikan Formal
Kategori
Jumlah Orang Persen (%)
< 6 (SD)
Rendah
5
10
7 – 9 (SMP)
Sedang
20
40
10 -12 (SMA)
Tinggi
25
50
50
100
Total
Konferensi Nasional Riset Manajemen X “Akselerasi Daya Saing Menuju Keunggulan Organisasi yang Berkelanjutan” Lombok, 20-22 September 2016
Tabel 2. Distribusi Pelaku UMKM Berdasarkan Lama Berusaha Lama Berusaha (Tahun)
Kategori
Jumlah Orang Persen (%)
1–8
Rendah
5
10
9 - 17
Sedang
40
80
18 - 25
Tinggi
5
10
50
100
Total
Tabel 3. Distribusi Pelaku UMKM Berdasarkan Omzet per Tahunnya (dalam jutaan) Omzet per Tahun ( Rp)
Kategori
< 100
Rendah
5
10
100 - 500
Sedang
40
80
501 – 1.000
Tinggi
5
10
50
100
Total
Jumlah Orang Persen (%)
Konferensi Nasional Riset Manajemen X “Akselerasi Daya Saing Menuju Keunggulan Organisasi yang Berkelanjutan” Lombok, 20-22 September 2016
Cara Mengukur Kompetensi Kewirausahaan (Entrepreneurship) Kompetensi kewirausahaan seseorang dapat diukur menggunakan suatu instrumen yang berupa skala penilaian yang terdiri dari skala 1 (satu) untuk nilai kompetensi kewirausahaan terendah sampai skala 4 (empat) untuk nilai kompetensi tertinggi. Sedangkan untuk mengukur kompetensi kewirausahaan digunakan 10 (sepuluh) parameter kompetensi kewirausahaan dapat dinilai dari indikator-indikator setiap parameter yang dapat dilihat di bawah ini : Tabel 4. Parameter dan Indikator Penilaian Kompetensi Kewirausahaan.
Parameter
Indikator
1. Knowing Your Business
Mengetahui segala sesuatu yang ada hubungannya dengan usaha/bisnis yang dijalankan.
2. Knowing The Basic Business Management
Mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis
3. Having The Proper Attitude
Memiliki sikap yang positif terhadap usaha yang dijalankan.
4. Having Adequate Capital
Memiliki modal yang cukup
5. Managing Finances Efficiently
Memiliki kemampuan mengelola keuangan secara efektif dan efisien.
6. Managing Time Efficiently
Kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin.
7. Managing People
Kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan, memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam organisasi
8. Satisfying Customer By Providing High Quality Product
Memberi kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bernilai.
9. Knowing How To Compete
Mengetahui strategi bersaing. Mampu menganalisis SWOT
10. Copying With Regulations and Paperwork
Membuat SOP (Standard Operating Procedure) bisnis.
Penilaian 1
2
3
4
Konferensi Nasional Riset Manajemen X “Akselerasi Daya Saing Menuju Keunggulan Organisasi yang Berkelanjutan” Lombok, 20-22 September 2016
Penilaian kompetensi dilakukan dengan cara : 1. Memberikan nilai dari setiap indikator sesuai kemampuan dari orang yang akan diukur kompetensi kewirausahaannya. 2. Menjumlahkan nilai dari setiap indikator untuk menjadi nilai dari parameter kompetensi kewirausahaan. 3. Kriteria penilaian kompetensi kewirausahaan berdasarkan nilai parameter ada 3 (tiga) yaitu rendah, sedang , dan tinggi. Adapun kriteria penilaian tersebut dapat dilihat dibawah ini. Tabel 5. Penilaian dan Kriteria Parameter Kompetensi Kewirausahaan. Kriteria Penilaian (Skor) Parameter
Rendah
Sedang
Tinggi
1. Knowing Your Business
7,00 – 14,00
14,01 – 21,00
21,01 – 28,00
2. Knowing The Basic Business Management
7,00 – 14,00
14,01 – 21,00
21,01 – 28,00
3. Having The Proper Attitude
7,00 – 14,00
14,01 – 21,00
21,01 – 28,00
4. Having Adequate Capital
7,00 – 14,00
14,01 – 21,00
21,01 – 28,00
5. Managing Finances Effectively
3,00 – 6,00
6,01 – 9,00
9,01 – 12,00
6. Managing Time Efficiently
7,00 – 14,00
14,01 – 21,00
21,01 – 28,00
7. Managing People
4,00 – 8,00
8,01 – 12,00
12,01 – 16,00
8. Satisfying Customer by Providing High Quality Product
5,00 – 10,00
10,01 – 15,00
15,01 – 20,00
9. Knowing How To Compete
7,00 – 14,00
14,01 – 21,00
21,02 – 28,00
10. Copying with Regulations and Paperwork
6,00 – 12,00
12,01 – 18,00
18,01 – 24,00
Konferensi Nasional Riset Manajemen X “Akselerasi Daya Saing Menuju Keunggulan Organisasi yang Berkelanjutan” Lombok, 20-22 September 2016
HASIL & PEMBAHASAN Untuk mengukur kompetensi para pelaku UMKM yang berjumlah 50 orang, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut :
Nilai Parameter Kompetensi Kewirausahaan : Nilai parameter kompetensi kewirausahaan =
x 100% Standar tertinggi nilai parameter kompetensi kewirausahaan
Standar kompetensi kewirausahaan digambarkan dalam bentuk :
Spider Web for Entrepreneur Keuntungan dari Spider Web for Entrepreneur adalah : 1. Setiap parameter kompetensi kewirausahaan mempunyai kedudukan yang sama diantara semua indikator yaitu 100%. 2. Nilai yang tertinggi dan terendah dapat langsung terlihat. 3. Dapat menentukan parameter yang perlu ditingkatkan.
Gambar 1. SPIDER WEB for ENTREPRENEUR
Konferensi Nasional Riset Manajemen X “Akselerasi Daya Saing Menuju Keunggulan Organisasi yang Berkelanjutan” Lombok, 20-22 September 2016
Dari 10 parameter kompetensi kewirausahaan, peneliti membagi kedalam 2 (dua) kelompok pola : 1. Pola Teknikal yang terdiri dari : a. Having The Proper Attitude. b. Having Adequate Capital. c. Satisfying Customer by Providing High Quality Product. d. Knowing How to Compete. e. Copying with Regulations and Paperwork.
2. Pola Manajerial yang terdiri dari : a. Knowing Your Business. b. Knowing The Basic Business Management. c. Managing Finances Effectively. d. Managing Time Efficiently. e. Managing People. Gambar 2. Pola Teknikal dan Pola Manajerial 50 UMKM Jawa Timur
Dari hasil penelitian dengan menghitung nilai kompetensi terhadap 50 pelaku UMKM, yang pola teknikal dan manajerialnya diantara 80 (sedang) dan 100 (tinggi) sebanyak 5 (lima) pelaku UMKM dimana 4 (empat) pelaku dari kategori sedang yang beromzet Rp 100 juta – Rp 500 juta per tahunnya dan 1(satu) pelaku dari kategori tinggi yang beromzet Rp 501 juta – Rp 1 milyar per tahunnya. Sehingga ada 5(lima) pelaku UMKM dari sampling 50 (lima puluh) dikategorikan kompeten.
Konferensi Nasional Riset Manajemen X “Akselerasi Daya Saing Menuju Keunggulan Organisasi yang Berkelanjutan” Lombok, 20-22 September 2016
SIMPULAN & SARAN Penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa tingkat kompetensi pelaku UMKM di Jawa Timur masih rendah, karena mereka pada umumnya masih fokus pada produk dan jasa yang dapat mereka hasilkan, belum berorientasi kepada kebutuhan maupun keinginan pasar. Disamping itu faktor mental/attitude nya masih sangat kurang. Peneliti mengusulkan untuk meningkatkan kompetensi pelaku UMKM di Jawa Timur perlu dilaksanakan peningkatkan pelatihan di bidang pemasaran dan character building for entrepreneurs. DAFTAR PUSTAKA Aviati, Yuniar,2015. Kompetensi Kewirausahaan, Graha Ilmu, Yogyakarta. Dewanto, Wawan,2015.Manajemen Inovasi, Alfabeta, Bandung. Keeley, Larry. et al 2013.Ten Types of Innovation, John Wiley & Sons, Canada. Morris, Michael H. et.al.2013. Entrepreneurship Programs and The Modern University, Edward Elgar Publishing Ltd,USA. Parish, David,2015.Membangun Industri Kreatif,Zorro Book,Yogyakarta. Sebastian, Yoris,2014.Biang Inovasi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
awhs/28/08/16
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner