Satu Langkah Menuju
Impian Lanjut Usia Kota Ramah Lanjut Usia 2030 Kota Jakarta Pusat
Satu Langkah Menuju
Impian Lanjut Usia
Kota Ramah Lanjut Usia 2030 Kota Jakarta Pusat
Center For Ageing Studies University of Indonesia
SATU LANGKAH MENUJU IMPIAN LANJUT USIA Kota Ramah Lanjut Usia 2030 Kota Jakarta Pusat Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan KDT 1. Lanjut Usia 2. Demografi 3. Kebijakan Pembangunan I JUDUL ISBN 978-602-8384-79-7 x + 58 halaman, 15 x 21 cm Desember 2013, cetakan pertama Penyusun Peneliti
: SurveyMETER dan CAS UI : Dr. Ni Wayan Suriastini, M.Phil., Bondan S. Sikoki, SE., MA., Prof. Dr. Tri Budi W. Rahardjo, Endra Dwi Mulyanto, SE., Jejen Fauzan, SH.I., Naryanta, SP., Tri Rahayu, S.T., Arief Gunawan, SE., Nur Indah Setyawati, Amd.Kep., Titis Putri Ambarwati, S.Sos., Desti Wahyu Kurniawati, S.Sos., Susi Lestari, S.Sos.I. Penyelaras Bahasa : Jen Fauzan Desain Grafis : Narto Anjala Drawing : Ds. Nugroho Kalibrasi & percetakan : Pustaka Sempu Penerbit: SurveyMETER Jenengan Raya 109, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta 55282, Indonesia Telepon: +62 274 4477464, Fax: +62 274 4477004. Email:
[email protected], Website: www.surveymeter.org Diterbitkan atas kerja sama: SurveyMETER, Center for Ageing Studies University of Indonesia, The Asia Foundation, AusAID.
kata pengantar
Para lanjut usia yang sehat dan aktif akan selalu menginginkan untuk tetap dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sesuai dengan pilihan masing-masing. Sebagai akibat dari proses degenaratif yang terjadi di usia senja, lanjut usia memerlukan dukungan lingkungan fisik, sosial, budaya, dan akses pelayanan kesehatan agar bisa tetap aktif. Dukungan tidak merupakan bentuk kemanjaan bagi lanjut usia, namun menunjang lanjut usia agar senantiasa sehat, aktif, dan mandiri sehingga berdaya guna. Seorang ahli saraf, psikolog dan ahli otak, Dr Amen (2012)1 mengungkapkan sejumlah rahasia akan pentingnya support dan aktivitas group, dalam menjaga kesehatan. Beberapa di antaranya aktivitas sehat yang secara kreatif diintergrasikan dalam kegiatan saling mengunjungi dan menghadiri pertemuan sosial; melakukan aktivitas sehat bersama dalam kelompok; mengkombinasikan program makanan sehat dengan pertemanan; melakukan olah raga reguler berkelompok; termasuk meluangkan waktu lebih banyak 1 Amen, Daniel. 2013. Use your brain ↑ to change your Age ↓, dsecrets to look, feel and think younger every day. New York: Three River Press.
Kota Jakarta Pusat
v
di antara orang-orang yang sehat, sehingga tertular kebiasaan sehat. Untuk bisa melakukan aktivitas berkelompok, diperlukan lingkungan yang ramah usia. Oleh karenanya, lingkungan yang ramah lanjut usia juga mendukung penanganan kesehatan lanjut usia menggunakan pendekatan siklus kehidupan khususnya pada fase lansia. Adanya lingkungan yang ramah dan mendukung bagi lanjut usia pada tingkat nasional dan internasional perlu dijadikan prioritas. Hal ini telah diprakarsai oleh sejumlah lembaga internasional antara lain rencana aksi internasional tentang kelanjutusiaan Madrid yang dikukuhkan oleh PBB tahun 2002; Sepuluh prioritas untuk memaksimalkan kesempatan masyarakat lanjut usia oleh UNFPA and HelpAge International2; domain dari Global Age Watch Index oleh HelpAge International3. Sedangkan WHO sejak tahun 2007 mendukung dengan menciptakan alat asesmen untuk kota ramah lanjut usia (Age Friendly Cities Check List). Demikian juga pada tingkat nasional yang dikukuhkan dalam bentuk undang-undang, peraturan pemerintah dan peraturan menteri. Indonesia masih jauh dari kondisi lingkungan yang bisa dikatakan sebagai ramah lanjut usia. Inilah yang mendorong dilakukannya Studi Kota Ramah Lanjut Usia di 14 kota di Indonesia. Studi ini merupakan buah kerja sama antara SurveyMETER dan Center for Ageing Studies, Universitas Indonesia yang didanai oleh Knowledge Sector, Australian Aid yang dikelola oleh The Asia Foundation. Hasil studi memberikan gambaran keadaan kotakota di Indonesia pada tahun 2013. Gambaran yang dipaparkan 2 UNFPA and HelpAge International. 2012. Ageing in The Twenty-First Century: A Celebration and A Challenge. New York and London: UNFPA and HelpAge International 3 HelpAge International. 2013. Global Age Watch Index 2013, Insight Report.
vi
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
tidak hanya mengenai keadaan di kota besar dan menengah juga termasuk juga kota kecil. Yang menjadi penting bagi Indonesia—negara dengan jumlah lanjut usia terbesar kelima di dunia, adalah upaya-upaya mewujudkan kota ramah lanjut usia. Rekomendasi detail dari 95 indikator penting yang dirancang oleh WHO untuk menuju kota ramah lanjut usia pada tahun 2030, termasuk rekomendasi tahapan dalam tiap tahunnya untuk mencapai tujuan tersebut juga perlu mendapat perhatian yang penting. Hasi studi dirangkum dalam 15 buku. Buku pertama memuat metode penelitian dan hasil penelitian keseluruhan serta rekomendasi untuk Indonesia yang mencakup 14 kota. Keempat belas kota yang dicakup dalam studi ini adalah Kota Medan, Payakumbuh, Mataram, Denpasar, Jakarta Pusat, Depok, Yogyakarta, Surakarta, Surabaya, Malang, Makasar, Balikpapan, Semarang, dan Bandung. Sedangkan 14 buku lainnya merupakan buku yang secara khusus membahas metode dan hasil penelitian beserta rekomendasi bagi setiap kota. Dalam pembahasannya, hasil dari setiap kota dibandingkan dengan keadaan umum di Indonesia. Untuk pemahaman yang komprehensif, hendaknya tidak hanya membaca buku hasil penelitian per-kota tetapi juga membaca buku pertama yang memuat secara lengkap referensi, metode penelitian, hasil dan rekomendasi detail untuk keadaan Indonesia. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kami sampaikan pada Knowledge Sektor Australian Aids melalui The Asia Foundation atas dukungannya yang konsisten pada Studi Satu Langkah Menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia tahun 2030. Terima kasih juga kami ucapakan juga pada Pendiri Kota Jakarta Pusat
vii
SurveyMETER, Ibu Bondan Sikoki atas upaya-upaya yang nyata dan inovatif dalam bidang riset, desiminasi hasil, dan pelayanan berbasis data bagi lanjut usia termasuk dalam studi kota ramah lansia ini. Prof Tri Budi W. Rahardjo dari CAS UI atas kerja samanya dan inisiatifnya dalam studi ini. Dan, studi ini tidak akan ada tanpa partisipasi lebih dari 2.100 responden yang tersebar di 14 kota di Indonesia, kerja keras petugas lapangan, dan peneliti SurveyMETER. Untuk itu semua kami menghaturkan terima kasih dan penghargaan. Mewujudkan impian Kota Ramah Lanjut Usia memerlukan upaya dan kerja sama dari berbagai pemangku kepentingan. Tidak hanya pemerintah (nasional dan daerah) tetapi juga sektor swasta, peneliti, universitas, LSM, dan masyarakat secara keseluruhan. Semoga apa yang telah kita upayakan bersama dalam karya ini dapat berguna bagi kita semua terutama bagi kesejahteraan dan kebahagian para lanjut usia. Yogyakarta, Desember 2013
Ni Wayan Suriastini Direktur Eksekutif SurveyMETER
viii
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Daftar Isi
kata pengantar • v Daftar Isi • ix 1. PENDAHULUAN • 1 1.1 Latar Belakang • 1 1.2 Tujuan Studi • 2 1.3 Metode Pengumpulan Data • 2 1.4 Instrumen Penelitian • 4 1.5 Metode Analisis • 4 1.6 Karakteristik Responden • 5 2. HASIL ASESMEN • 7 2.1 Gambaran Umum • 7 2.2 Gambaran Detail Setiap Dimensi • 15 3. REKOMENDASI PENCAPAIAN PER TAHAPAN DAN STRATEGI • 47 3.1 Rekomendasi Pencapaian PerTahapan • 47 3.2 Rekomendasi Menuju Tahun 2030 • 50 DAFTAR PUSTAKA • 57 Kota Jakarta Pusat
ix
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Studi asesmen kota ramah lanjut usia 2013 dilakukan di 14 kota di Indonesia yaitu Medan, Payakumbuh, Mataram, Denpasar, Jakarta Pusat, Depok, Yogyakarta, Surakarta, Surabaya, Malang, Makassar, Balikpapan, Semarang, dan Bandung. Kota Jakarta Pusat masuk kualifikasi kota besar di antara 14 kota. Populasi lanjut usiaKota Jakarta Pusat cukup tinggi. Menurut data Sensus 2010, jumlah lanjut usia 60+ Kota Jakarta Pusat mencapai 6,8%. Presentase ini lebih tinggi dari pada persentase lanjut usia DKI Jakarta yang hanya mencapai 5,2%. Hal ini dapat terjadi karena, salah satunya, dipengaruhi oleh semakin meningkatnya usia harapan hidup di Jakarta Pusat yang sudah mencapai 69,2 tahun. Mendekati usia harapan hidup nasional yang mencapai 70,7 tahun. Urbanisasi dan persentase penduduk kota juga mengalami peningkatan pesat di Indonesia termasuk di Jakarta Pusat. Urbanisasi ini terjadi sebagai pengaruh dari tiga hal yaitu Kota Jakarta Pusat
1
pertumbuhan alami, perpindahan dari perdesaan ke perkotaan, dan perubahan klasifikasi pedesaan ke perkotaan. Pada tahun 2000 jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di perkotaan telah hanya 42,1%, tahun 2025 diproyeksikan mencapai 67,5%. Di tahun 2025 provinsi di Jawa dan Bali memiliki tingkat urbanisasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan Indonesia secara umum. Bahkan di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan DI Yogyakarta persentase penduduk yang tinggal di perkotaan melebihi 80%.
1.2 Tujuan Studi Studi ini bertujuan, pertama, untuk mendokumentasikan pendapat masyarakat lanjut usia maupun pra lanjut usia serta SKPD (satuan kerja pemerintah daerah) tentang kesesuaian kotakota lokasi studi atas indikator-indikator kota ramah lansia WHO. Kedua, mengidentifikasi rekomendasi tahapan menuju kota ramah lanjut usia kepada pemerintah kota dalam membuat kebijakan menciptakan Kota Ramah Lansia tahun 2030.
1.3 Metode Pengumpulan Data Studi Penilaian Kapasitas Kota Ramah Lanjut Usia di Kota Jakarta Pusat menggunakan dua metode penelitian yaitu metode kualitatif dan kuantitatif. Dalam analisis ini yang digunakan hanya data dari studi kuantitatif saja. Studi kuantitatif di Kota Jakarta Pusat menggunakan metode kuantitatif dengan mewawancarai 150 rumah tangga, 10 kepala kelurahan atau staf yang mewakili, staf SKPD terkait, dan melakukan observasi langsung yang dilakukan oleh 3 petugas lapangan di kota ini. 2
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Metode sampling studi, wilayah pencacahan dibagi menjadi 5 wilayah yaitu wilayah barat, wilayah utara, wilayah selatan, wilayah timur, dan wilayah barat. Pembagian wilayah tersebut berdasarkan luas wilayah yang sama atau mendekati sama. Kemudian, secara random dari setiap wilayah diambil dua kelurahan sebagai wilayah pencacahan terkecil. Langkah selanjutnya, diambil 30 rumah tangga secara random dari dua kelurahan terpilih di setiap wilayah. Gambar 1. Pembagian Wilayah Sampling Kota Jakarta Pusat Wilayah Barat
Wilayah Utara
(Kec. Gambir dan Kec. Tanah (Kec. Sawahan Besar dan Kec. Abang, 2 wilcah, 30 Gambir, 2 wlcah, 30 responden) responden) Wilayah Tengah (Kec. Johar Baru dan Kec. Menteng, 2 wilcah, 30 responden) Wilayah Selatan Wilayah Timur (Kec. Tanah Abang dan Kec. Menteng, 2 wilcah, 30 responden)
(Kec. Cempaka Putih dan Kec. Johar Baru, 2 wilcah, 30 responden)
Kriteria responden adalah berumur 40 tahun ke atas, berpendidikan minimal SMU dan sekarang bekerja atau sebe lumnya pernah bekerja atau yang sekarang aktif dalam urusan sosial kemasyarakatan atau sebelumnya pernah aktif. Komposisi kelompok umur dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu umur 40 49 sebanyak 23,3%, kelompok umur 50 -59 sebanyak 30%, kelompok umur 60-69 sebanyak 30%, dan kelompok umur 70 tahun ke atas sebanyak 16,7%. Kota Jakarta Pusat
3
1.4 Instrumen Penelitian Studi ini mengumpulkan data karakteristik responden seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, kelamin, lapangan pekerjaan, dan status pekerjaan. Data kapasitas kota dinilai dengan menggunakan 95 indikator dari 8 dimensi yang ditetapkan WHO terkait dengan kota ramah lanjut usia. Dari 95 indikator tersebut, 65 di antaranya merupakan indikator yang langsung berkaitan dengan lanjut usia sedangkan 30 indikator lainnya tidak langsung berhubungan dengan lanjut usia tetapi berhubungan bagi masyarakat umum. Delapan dimensi dari WHO tersebut mengenai: (1) Gedung dan Ruang Terbuka, (2) Transportasi, (3) Perumahan, (4) Partisipasi Sosial, (5) Penghormatan Inklusi/ Keterlibatan Sosial, (6) Partisipasi Sipil dan Pekerjaan, (7) Komunikasi dan Informasi, dan (8) Dukungan Masyarakat dan Kesehatan. Pada semua indikator tersebut ditanyakan pendapat respon den mengenai kesesuaian kotamemenuhi kriteria tersebut dalam menjadi enam kategori penilaian yaitu: (1) Sangat tidak sesuai, (2) Tidak sesuai, (3) Agak tidak sesuai, (4) Agak sesuai, (5) Sesuai, dan (6) Sangat sesuai. Pada bagian akhir, ditanyakan skala prioritas, ranking, dan distribusi dana setiap dimensi.
1.5 Metode Analisis Data dianalisis secara deskriptif dalam bentuk persentase responden yang mengatakan Sangat sesuai dan Sesuai untuk setiap indikator. Untuk meringkas hasilnya, dibuat indeks komposit per dimensi, dan indeks komposit total. Kategori pencapaian per 25 percentile dibuat agar membantu melakukan monitoring dari waktu ke waktu. Kategori pencapaian dibuat menjadi empat 4
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
kategori yaitu Merah (< 25%), Orange (25% - 49%), Kuning (50% 74%), dan Hijau (75% - 100%) seperti diperlihatkan pada Tabel 1. Tabel 1. Katagori Pencapaian Indeks/Persentase
Kategori Pencapaian
< 25%
Merah
25 % - 49 %
Orange
50 % - 74% 75 % - 100%
Kuning Hijau
1.6 Karakteristik Responden Jenis kelamin dan umur responden memenuhi target yang di tetapkan dalam metode sampling. Secara umum karakteristik pendidikan dan status pekerjaan responden Jakarta Pusat lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan rata-rata Indonesia. Sebanyak 12% responden berpendidikan lebih dari diploma dan 56% bekerja. Sebaliknya, responden Jakarta Pusat yang aktif dalam kegiatan kemasyarakatan lima atau lebih kegiatan lebih kecil presentasenya dibandingkan rata-rata Indonesia. Dimana presentase untuk kota Kota Jakarta Pusat hanya24% sedangkan rata-rata Indonesia mencapai 40%.
Kota Jakarta Pusat
5
6
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
HASIL ASESMEN 2.1 Gambaran Umum Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas hidup lanjut usia. Hingga 2013, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memiliki tempat Pelayanan Harian Lanjut Usia (PHLU) atau Day Care di empat titik. Pada 23 Mei 2013 Kota Administrasi Jakarta Pusat menyelenggarakan kegiatan Perlindungan dan Pelayanan Sosial kepada Lanjut Usia Tingkat, sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap kepada lanjut usia. Pada kegiatan ini pemerintah secara simbolik memberikan bantuan alat bantu fisik kepada lanjut usia berupa kursi roda dan alat bantu pendengaran. Studi Asesmen Kota Ramah Lansia di Kota Jakarta Pusat tahun 2013 akan hal di atas menunjukkan DKI Jakarta sebagai kota terbesar sudah menata kota lebih dulu dibanding kota besar lain di Indonesia. Akan tetapi perkembangannya belum sepenuhnya bisa dinikmati semua kelompok masyarakat termasuk lanjut usia. Sepanjang jalan utama kota dan di sekeliling bangunan pencakar Kota Jakarta Pusat
7
langit yang tumbuh subur belum terlihat pohon perindang secara merata. Di lingkungan perumahan mewah dan indah, penghijauan belum bisa sepenuhnya dilakukan. Demikian juga, trotoar tidak bisa dikuasai sepenuhnya oleh pejalan kaki. Hal ini kerap dijumpai di semua kota administratif di DKI Jakarta termasuk Jakarta Pusat. Hasil studi akan menunjukkan gambaran kesiapan Jakarta Pusat menuju Kota Ramah Lansia tahun 2030. Fokus analisis dalam studi ini adalah pendapat individu (masyarakat) Jakarta Pusat untuk kategori penilaian Sesuai dan Sangat sesuai. Pertimbangannya, pendapat mereka dinilai lebih objektif untuk menggambarkan Kota Jakarta Pusat secara real berdasar argumen mereka sendiri tanpa intervensi pihak manapun. Pendapat SKPD, staf kelurahan, dan hasil observasi pewawancara digunakan sebagai data pen dukung untuk memperkaya analisis. Gambar 2. Indeks Total Kota Jakarta Pusat 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
78.5 50.6
63
45.4
38.5
Agak sesuai,Sesuai dan Sangat Sesuai
60.1 38.8
Sesuai dan Sangat Sesuai
16.3 Individu
SKPD
Kelurahan Observasi
Hasil asesmen memperlihatkan persentase penilaian kategori “Sesuai, Sangat sesuai” jauh lebih rendah dibandingkan kategori “Agak sesuai, Sesuai, Sangat sesuai”. Penilaian masyarakat pada 8
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
dalam dua kategori ini lebih stabil berada di tengah-tengah diban-ding dengan responden SKPD, staf kelurahan, dan observasi pewa wancara (Gambar 2). Dan, perbedaan indeks total penilaian masyarakat pada dua kategori tersebut paling tipis dibanding yang lain. Sementara perbedaan indeks total yang paling besar pada dua kategori tampak pada indeks total hasil observasi pewawancara. Yang menarik, pada dua kategori tersebut penilaian responden SKPD merupakan paling tinggi jauh di atas penilaian hasil observasi pewawancara. Gambar 3. Total Indeks 8 Dimensi Kota Jakarta Pusat (Sesuai, Sangat Sesuai)
8.Dukungan masyarakat dan… 7.Komunikasi dan informasi
1. Gedung dan ruang terbuka 100.0 80.0 60.0 40.0 20.0 0.0
6.Partisipasi sipil dan pekerjaan
2.Transportasi individu 3.Perumahan
4.Partisipasi Sosial
SKPD Staff kelurahan pewawancara
5.Penghormat an dan inklusi sosial
Tingginya penilaian responden SKPD tersebut dapat dili hat pada kategori jawaban sesuai dan sangat sesuai untuk tiap dimensi. Rata-rata persentase jawaban SKPD lebih tinggi diban dingkan jawaban tiga responden lainnya (Gambar 3). Hanya pada dimensi Perumahan saja persentase penilaian SKPD hampir sama dengan penilaian staf kelurahan dan sedikit di atas penilaian Kota Jakarta Pusat
9
masya rakat. Responden individu dan staf kelurahan tidak terlalu beda persentase penilaiannya pada semua dimensi. Persentase rendah tampak konsisten dari observasi Pewawancara, tetapi pada dimensi Partisipasi Sosial hampir sama dengan penilaian masyarakat dan staf kelurahan. Konsistensi pola penilaian masyarakat (individu) terhadap indikator pada 8 dimensi dapat dilihat pada dua kategori peni laian, yaitu kategori Agak sesuai, Sesuai, Sangat sesuai dan kate gori Sesuai, Sangat sesuai (Gambar 4). Masyarakat Kota Jakarta Pusat menilai, kategori penilaian Sesuai dan Sangat sesuai masih lebih rendah dibandingkan kategori Agak sesuai, Sesuai, Sangat sesuai. Penilaian tertinggi masyarakat dalam kategori Agak sesuai, Sesuai, Sangat sesuai terdapat pada dimensi Komunikasi dan Informasi, demikian juga menurut kategori Sesuai, Sangat sesuai. Sedangkan persentase paling rendah adalah dimensi Partisipasi Sipil dan Pekerjaan. Gambar 4. Total Indeks Dimensi Kota Jakarta Pusat (Individu)
8. Dukungan Masyarakat… 7. Komunikasi dan Informasi
1. Gedung dan Ruang Terbuka 70 60 50 40 30 20 10 0
2. Transportasi
3. Perumahan
Agak Sesuai, Sesuai, Sangat Sesuai Sesuai, Sangat Sesuai
4. Partisipasi Sosial
6. Partisipasi Sipil dan Pekerjaan 5. Penghormatan dan Inklusi /…
Jika dibandingkan antara rata-rata indeks total penilaian
10
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
kelompok responden Kota Jakarta Pusat dengan rata-rata indeks total penilaian kelompok responden 14 kota sampel se-Indonesia, dapat dilihat bahwa secara umum indeks total Kota Jakarta Pusat masih berada di bawah rata-rata indeks total Indonesia (Gambar 5). Artinya, indeks total penilaian responden Kota Jakarta Pusat masih lebih rendah dibanding rata-rata Indonesia. Hanya penilaian responden SKPD yang persentasenya sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata penilaian SKPD se Indonesia. Bahkan, selain pada hasil observasi pewawancara, gap perbandingan indeks penilaian kelompok responden individu (masyarakat) Kota Jakarta Pusat dengan Indonesia cukup lebar. Gambar 5. Indeks Total Kota Jakarta Pusat Dibanding Indonesia 70 60 50 40 30 20 10 0
63.0 42.9 38.5
61.1
52.0 45.4
Indonesia
23.4
Kota Jakarta Pusat
16.3 Individu
SKPD
Kelurahan
Observasi
Gap cukup lebar antara skor penilaian Kota Jakarta Pusat dengan Indonesia pada kelompok responden masyarakat ini tampak jelas di hampir semua dimensi. Dari 8 dimensi, hanya dimensi Komunikasi dan Informasi serta dimensi Partisipasi Sipil dan Pekerjaan yang persentasenya relatif sama dengan rata-rata persentase Indonesia (Gambar 6). Pada 6 dimensi lainnya tampak gap yang cukup lebar. Gap lebih lebar tampak pada dimensi Penghormatan dan Inklusi/ Keterlibatan Sosial. Yang signifikan Kota Jakarta Pusat
11
dari perbandingan ini adalah dimensi Partisipasi Sipil dan Pekerjaan mendapatkan skor penilaian paling rendah dibanding tujuh dimensi lainnya. Gambar 6. Total Indeks 8 Dimensi Kota Jakarta Pusat dibanding Indonesia (Sesuai, Sangat Sesuai) 1.Gedung dan Ruang Terbuka 8. Dukungan masyarakat dan Pelayanan Kesehatan
7. Komunikasi dan Informasi
60 50 40 30 20 10 0
2. Transportasi
3. Perumahan Indonesia Kota Jakarta Pusat
6. Partisipasi Sipil dan Pekerjaan
4. Partisipasi Sosial 5. Penghormatan dan Inklusi/Keterlibatan…
Sementara berdasarkan kategori pencapaian warna yang disesuaikan pada persentase skor penilaian masyarakat yang menyatakan Sesuai dan Sangat sesuai, Kota Jakarta Pusat dapat dinarasikan sebagai kota yang masih sangat jauh dari kota ramah lansia. Masyarakat kota ini menilai skor total 8 dimensi dengan capaian warna orange. Rinciannya, 4 dimensi berwarna orange, 2 dimensi berwarna merah, dan 2 dimensi warna kuning (Tabel 2). Tidak ada kategori pencapaian warna hijau. Dan, skor paling rendah adalah dimensi Perumahan. Tetapi meski demikian, harapan untuk menjadi kota ramah lansia bukan berarti tidak ada. Karena masyarakat Kota Jakarta Pusat menilai pada dua dimensi sudah berwarna kuning. Tetapi 12
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
untuk mewujudkan kota ramah lansia pada dimensi-dimensi lainnya perlu dukungan dari semua pihak, tidak hanya pemerintah namun diperlukan keterlibatan pihak swasta dan semua elemen masyarakat. Artinya, untuk mencapai warna hijau, perlu dilakukan berbagai upaya dan usaha untuk meningkatkan skor penilaian masyarakat pada masing-masing dimensi. Tabel 2. Skor Total Persentase Penilaian Responden untuk Setiap Dimensi
Dimensi
Skor Berdasarkan Sesuai dan Sangat Sesuai %
Kategori Pencapaian
1. Gedung dan Ruang Terbuka
31.5
ORANGE
2. Transportasi
34.3
ORANGE
3. Perumahan
24.4
MERAH
4. Partisipasi Sosial
48.9
ORANGE
5. Penghormatan dan Inklusi / Keterlibatan Sosial
40.7
ORANGE
6. Partisipasi Sipil dan Pekerjaan
17.6
MERAH
7. Komunikasi dan Informasi
51.8
KUNING
8. Dukungan Masyarakat dan Pelayanan Kesehatan
50.3
KUNING
Skor Total Berdasarkan Bobot
38.5
ORANGE
Pada data lebih rinci dengan menunjukkan skor penilaian dari semua indikator di setiap dimensi, dapat dipahami bagaimana Kota Jakarta Pusat masih dinilai masuk kategori warna orange. MasingKota Jakarta Pusat
13
masing dimensi memiliki jumlah variabel indikator penilaian yang berbeda-beda yang akan berpengaruh pada total skor penilaian setiap dimensi (Tabel 3). Dapat diketahui, ternyata pada dimensi Partisipasi Sipil dan Pekerjaan dan dimensi Perumahan tidak ada indikator yang dinilai telah berwarna kuning, apalagi berwarna hijau. Dan, hanya ada 3 dimensi yang sebagian kecil indikatornya dinilai hijau oleh masyarakat Jakarta Pusat. Tabel 3. Persentase Kategori Warna Sesuai atau Sangat Sesuai untuk Semua Dimensi Kota Jakarta Pusat Dimensi
Kategori Pencapaian
Jumlah Variabel Merah Orange Kuning Hijau
1. Gedung dan Ruang Terbuka
46.7
33.3
20.0
0.0
15
2. Transportasi
36.4
45.5
13.6
4.5
22
3. Perumahan
50.0
50.0
0.0
0.0
8
4. Partisipasi Sosial
10.0
40.0
40.0
10.0
10
5. Penghormatan dan Inklusi/Keterlibatan Sosial
11.1
66.7
22.2
0.0
9
6. Partisipasi Sipil dan Pekerjaan
87.5
12.5
0.0
0.0
8
7. Komunikasi dan Informasi
9.1
36.4
54.5
0.0
11
8. Dukungan Masya rakat dan Pelayan an Kesehatan
8.3
25.0
58.3
8.3
12
14
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
2.2 Gambaran Detail untuk Setiap Dimensi 2.2.1. Gedung dan Ruang Terbuka Bagaimana dimensi Gedung dan Ruang Terbuka di Kota Jakarta Pusat ini masih mendapatkan penilaian warna orange? Dapat dilihat dari penilaian masyarakat terhadap keseluruhan indikator yang ada pada dimensi ini. Dari 15 indikator yang ditanyakan langsung kepada masyarakat, baik yang berkaitan langsung atau indikator yang tidak berkaitan langsung dengan lansia, tidak ada yang mencapai warna hijau (Tabel 4). Rinciannya, tiga indikator dinilai berwarna kuning, 5 berwarna orange, 7 berwarna merah. Yang layak mendapat perhatian serius adalah skor paling rendah pada warna merah justeru pada indikator yang tidak langsung berhubungan dengan lansia yaitu “jalur sepeda dipisahkan dari trotoar serta jalan untuk pejalan kaki yang lain”. Tabel 4. Penilaian Masyarakat Menyatakan Sesuai dan Sangat Sesuai Dimensi Gedung dan Ruang Terbuka Gedung dan Ruang Terbuka
%
Kategori Pencapaian
LANGSUNG RLA02a Ruang terbuka hijau dengan tem pat duduk jumlahnya memadai, 33.3 terawat dengan baik dan aman. RLA03a Jalan untuk pejalan kaki (trotoar) terawat dengan baik, bebas dari hambatan dan dikhususkan bagi pejalan kaki.
14.7
ORANGE
MERAH
Kota Jakarta Pusat
15
RLA04a Trotoar anti selip (tidak licin), cu kup luas untuk kursi roda dan sama 16.7 rata dengan permukaan jalan.
MERAH
RLA05a Tempat penyeberangan untuk pejalan kaki jumlahnya mema dai, aman bagi penyandang ca cat dan memiliki tanda anti selip (tidak licin/tanda kalau licin dikasih tahu).
MERAH
20.7
RLA05b Lampu persimpangan jalan memungkinkan cukup waktu untuk 28.0 lansia menyebrang jalan dan memiliki tanda visual dan audio.
ORANGE
RLA09a Tempat pelayanan umum berada di lokasi yang berdekatan dengan 66.0 tempat tinggal lansia dan mudah diakses.
KUNING
RLA10a Terdapat Pelayanan pelanggan khusus bagi lansia (seperti tempat antrian terpisah dan tempat khusus lansia).
9.3
MERAH
RLA11a Sebagian besar bangunan memiliki tanda yang jelas baik di luar maupun di dalam ruangan, memiliki toilet dan tempat duduk yang cukup memadai.
70.0
KUNING
RLA11b Sebagian besar bangunan mudah 64.7 diakses dan memiliki tangga
KUNING
16
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
yang landai dengan pegangan serta lantai anti slip/tidak licin. RLA12a Toilet umum bersih, terawat dengan baik mudah dijangkau 40.7 dengan berbagai kemampuan, dirancang baik dan di tempatkan di lokasi yang mudah dicapai.
ORANGE
TIDAK LANGSUNG RLA01a Tempat-tempat umum bersih dan nyaman.
32.0
ORANGE
RLA06a Peraturan lalu lintas ditaati de ngan pengendara memprioritaskan pejalan kaki.
18.0
MERAH
RLA07a Jalur sepeda dipisahkan dari tro toar serta jalan untuk pejalan kaki yang lain.
8.0
MERAH
RLA08a Keamanan umum di semua ru ang terbuka didukung oleh pene 26.0 rangan jalan yang baik dan patro li polisi. RLA08b Keamanan umum di semua ru ang terbuka didukung pentaatan hukum dan dukungan masyara kat untuk keselamatan pribadi.
24.7
ORANGE
MERAH
Meski demikian, fasilitas umum sudah relatif baik. Di Jakarta Pusat fasilitas umum dinilai sudah umum indikator. Demikian juga dan publik space relatif sudah mudah dijangkau dengan yang Kota Jakarta Pusat
17
kebanyakan lantainya sudah anti slip. Seperti halnya di kawasan Thamrin atau Taman Menteng (Box 1). Tetapi tentunya, berdasar penilaian masyarakat, masih lebih banyak yang harus dibenahi. Mulai dari ruang terbuka hijau yang tidak terawat, terminal angkutan yang semerawut, PKL yang mengekspansi trotoar, hingga masyarakat sendiri yang belum taat peraturan. Box 1. Dimensi Gedung dan Ruang Terbuka PRAKTIK BAIK: • Monas dan Taman Menteng terawat dengan baik • Jalur sepeda ada di jalan protokol Blok M • Trotoar di Monas terawat dengan bagus • Contoh bangunan yang mudah diakses dan ada tangga dengan pegangan adalah Thamrin City, Gedung Bursa Efek di Jl. Sudirman • Tempat pengobatan gratis bagi lansia dekat dengan pemukiman • Tempat zebra cross jumlahnya banyak di jalan-jalan protokol • Terminal di Jl. Gajah Mada sudah cukup luas untuk kursi roda • Bandara Soekarno Hatta sudah dilengkapi ruang toilet dan tempat duduk yang memadai • Taman di Balai Kota terawat dengan baik • Toilet di puskesmas dan rumah sakit sudah bersih • Antrian menurut nomor TANTANGAN: • Penerangan jalan sebenarnya sudah memadai tapi tidak didukung oleh patroli polisi • Ruang terbuka hijau kurang terawat, jumlah ruang terbuka hijau masih belum memadai dan tidak merata 18
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
• • • • • • • • • • • • • • • •
Belum semua bangunan lantainya anti slip Jembatan penyebrangan tidak sesuai untuk lansia karena mereka naik turun landasan jembatan Kondisi trotoar berantakan berlubang digunakan untuk berjualan parkir dan kadang juga motor naik trotoar Fasilitas di ruang terbuka dicorat-coret Trotoar tidak dilengkapi dengan landasan untuk naiknya kursi roda Pasar tradisional kumuh tidak nyaman dan penanganan samah masih kurang Ruang terbuka hijau tidak aman karena rawan terjadi peme rasan Masyarakat tidak mentaati peraturan (misal membuang sam pah sembarangan) Lampu persimpangan jalan dengan tanda audio visual belum tersedia di semua tempat Tempat penyebrangan jalan belum aman bagi penyandang cacat Terminal Senen tidak memiliki tempat duduk dan toilet yang memadai Puskesmas belum tersedia di semua kelurahan Toilet umum masih ada yang jorok misalnya toilet di Puskesmas Tanah Abang PKL mengganggu pejalan kaki di trotoar Jembatan penyebrangan tidak tersedia merata, lantai masih licin saat terkena air hujan, dan kondisi tidak aman Waktu penyebrangan tidak cukup lama bagi lansia
Kota Jakarta Pusat
19
2.2.2 Transportasi Secara umum detail dimensi Transportasi tak jauh beda dengan dimensi Gedung dan Ruang Terbuka. Dari 22 indikator dimensi Transportasi yang ditanyakan kepada masyarakat, baik indikator yang berkaitan langsung ataupun yang tidak berkaitan langsung dengan lansia, hanya satu indikator yang mencapai warna hijau. Itupun terjadi pada indikator yang tidak berkaitan langsung dengan lansia (Tabel 4). Selebihnya masih didominasi warna orange dan merah. Artinya, capaian yang sudah baik pada rute transportasi yang sudah terhubung dengan rute lainnya serta tarif yang relatif sudah terjangkau semua kalangan, seharusnya menjadi acuan dalam membenahi indikator lainnya. Tabel 5. Penilaian Masyarakat Menyatakan S esuai dan Sangat Sesuai Dimensi Transportasi %
Kategori Pencapaian
71.3
KUNING
RLB04a Kendaraan umum bersih, tera wat, mudah diakses (landasan 26.7 dapat diturunkan, tangga rendah, tempat duduk lebar).
ORANGE
Tansportasi LANGSUNG RLB01a Transportasi umum mempunyai tarif standar yang jelas dan har ganya terjangkau bagi lansia.
RLB04b Kendaraan umum tidak penuh sesak dan tersedia tempat duduk yang diprioritaskan untuk lansia.
20
13.3
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
MERAH
RLB05a Transportasi khusus tersedia bagi penyandang cacat.
4.7
MERAH
RLB08a Informasi tentang rute, jadwal perjalanan dan informasi khusus lainnya tersedia bagi pengguna transportasi terutama lansia.
25.3
ORANGE
RLB10a Taksi terjangkau dengan diskon atau tarif subsidi untuk lansia berpenghasilan rendah.
0.7
MERAH
RLB10b Sopir taksi berperilaku sopan dan selalu membantu.
49.3
ORANGE
RLB17a Tempat parkir dan area untuk menurunkan penumpang bagi lansia dan penyandang cacat tersedia di kota ini.
32.0
ORANGE
49.3
ORANGE
RLB03a Transportasi umum dapat menjangkau semua tempat, serta info 68.0 rute dan jenis kendaraan yang jelas.
KUNING
TIDAK LANGSUNG RLB02a Transportasi umum tersedia dan dapat diandalkan termasuk pada malam hari, akhir pekan dan hari libur.
RLB03b Rute transportasi terhubung de ngan berbagai pilihan transportasi lain.
77.3
HIJAU
Kota Jakarta Pusat
21
RLB06a Pengemudi kendaraan umum memberhentikan kendaraannya di tempat yang sudah ditentukan dan dekat dengan trotoar supaya mempermudah penumpang un tuk naik dan turun.
24.0
MERAH
RLB06b Pengemudi kendaraan umum se lalu menunggu penumpang untuk 38.0 duduk terlebih dahulu sebelum menjalankan kendaraan.
ORANGE
RLB07a Terminal bis dan tempat pem berhentian bus terletak di lokasi yang nyaman, mudah diakses, aman dan bersih.
29.3
ORANGE
RLB07b Terminal bis dan tempat pember hentian bis memiliki penerangan yang cukup, tanda lokasi yang 30.0 jelas, tempat duduk dan shelter yang mencukupi.
ORANGE
RLB09a Pelayanan transportasi sukarela tersedia ketika transportasi umum 11.3 jumlahnya terbatas.
MERAH
RLB11a Jalan-jalan terawat dengan baik, selokan tertutup dan lampu pene 29.3 rangan jalan cukup.
ORANGE
RLB12a Pengaturan lalu lintas tertata dengan baik.
ORANGE
22
45.3
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
RLB13a Jalan bebas dari hambatan yang bisa menghalangi pandangan pe 50.0 ngemudi.
KUNING
RLB14a Rambu rambu lalu lintas dan persimpangan jalan terletak di tempat yang tepat dan terlihat dengan jelas.
70.0
KUNING
RLB15a Pendidikan bagi para pengemudi dan kursus penyegaran kembali dianjurkan bagi semua penge mudi kendaraan.
7.3
MERAH
RLB16a Tempat parkir dan area untuk menurunkan penumpang kea daannya aman, jumlahnya mencukupi dan nyaman.
2.0
MERAH
Masyarakat Jakarta menilai masalah transportasi merupakan dimensi penting untuk mencapai kota ramah lansia. Mudahnya mendapatkan transportasi akan menjadikan perjalanan lanjut usia lebih nyaman dan aman. Mereka umumnya menilai Kota Jakarta Pusat sekarang masih belum bisa memenuhi moda transportasi yang ideal bagi lanjut usia. Contohnya, tangga masuk kendaraan umum besar seperti bus kota dan Trans Jakarta (bus way) masih menyulitkan lanjut usia. Sopir bus kota yang ugal-ugalan dan tidak patuh peraturan serta kesemrawutan transportasi dan parkir di Tanah Abang adalah contoh lain yang diungkapkan masyarakat (Box 2). Pelayanan pada transportasi umum ini diharapkan bisa mengimbangi moda transportasi swasta yang sudah profesional seperti taksi dan layanan tour dan traveling. Kota Jakarta Pusat
23
Box 2. Dimensi Transportasi PRAKTIK BAIK: • Bus Trans Jakarta terhubung dengan transportasi kereta, selain bus ini belum terhubung dengan transportasi lain • Lansia ada tempat duduk khusus • Shelter Busway sudah memiliki penerangan cukup • Info rute terpasang di sebelah halte • Kereta api jurusan bogor ada gerbong khusus lansia • Ranting pohon yang menutupi rambu lalu lintas dan lampu sudah dipangkas • Sopir taksi sopan tapi tidak selalu mau membantu • Bus gratis di hari raya • Tarif Transjakarta Rp 3.000 sudah termasuk wajar dan ter jangkau • Terminal Rawamangun bersih dan mudah diakses • Pengaturan lalu lintas yang baik terlihat saat pengalihan arus car free day • Jalan-jalan di Jakarta Pusat terawat dengan baik • Tarif transportasi umum masih terjangkau bagi lansia eko nomi lemah • Tempat parkir aman • Pada kondisi darurat tersedia transportasi sukarela bahkan transportasi gratis dari TNI dan Polri TANTANGAN: • Tempat untuk menurunkan penumpang lansia dan cacat masih tersedia di bandara saja • Monitor/layar informsai rute Busway kadang tidak berfungsi
24
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
• • • • • • • • • • • • • • • • •
Transportasi umum belum menjangkau ke wilayah pemu kiman Pengemudi Metromini dan Kopaja memberhentikan ken daraan di sembarang tempat Lampu lalin masih ada yang mati petugas lalu lintas tidak responsif Belum ada informasi khusus lansia Tangga masuk shelter busway kurang landai Hanya Busway yang terawatt, mikrolet dan bus kota tidak terawat Sebenarnya di Busway sudah ada tempat khusus untuk lansia tapi masih sering diserobot oleh non lansia Ada reklame yang terlampau besar sehingga mengganggu pandangan Pelayanan transportasi gratis hanya tersedia bagi pelajar sekolah Tempat parkir tidak memadai Selokan-selokan terbuka banyak sampah mampet Transportasi umum (mikrolet, trans jakarta, bus kota) tidak tersedia di malam hari Petugas kepolisian tidak tegas terhadap pelanggaran lalu lintas Jumlah halte bis masih kurang memadai Penerangan di terminal bis masih kurang Jalan raya utama memang sudah bagus tapi tidak semua selokan tertutup Kebanyakan tempat parkir menggunakan badan jalan seperti di Pasar Tanah Abang
Kota Jakarta Pusat
25
2.2.3 Perumahan Dimensi Perumahan ini merupakan salah satu dari dua dimensi dengan skor paling rendah. Delapan indikator dimensi ini dinilai masyarakat hanya oleh warna merah dan orange dengan adil. Masing-masing warna menilai 4 indikator (Tabel 4). Artinya, tidak ada pencapaian warna kuning apalagi hijau. Tetapi bukan berarti dimensi ini tidak berprospek sama sekali. Karena warna orange atau merah sekalipun adalah pijakan awal pembenahan kota ramah lansia yang paling jelas. Apalagi jelas pada pencapaian warna merah juga sudah tidak ada yang memiliki skor nol. Tabel 6. Penilaian Masyarakat Menyatakan Sesuai dan Sangat Sesuai Dimensi Perumahan %
Kategori Pencapaian
RLC01a Rumah jumlahnya memadai, harganya terjangkau bagi lansia, berlokasi di tempat yang nyaman, dekat tempat pelayanan dan masyarakat yang lain.
15.3
MERAH
RLC04a Terdapat cukup ruang untuk memungkinkan lansia bergerak bebas di dalam rumah.
31.3
ORANGE
Perumahan LANGSUNG
RLC04b Rumah disesuaikan untuk lansia, landasan rata, pintu masuk lebar 20.0 untuk kursi roda, serta kamar mandi, toilet dan dapur mempu
26
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
MERAH
nyai rancangan yang sesuai untuk lansia. RLC05a Pilihan dan perlengkapan untuk memodifikasi rumah tersedia dan terjangkau dengan pengembang 10.7 yang bisa mengerti kebutuhan lansia.
MERAH
RLC07a Pilihan rumah yang sesuai dan terjangkau tersedia bagi lansia, termasuk lansia lemah dan cacat di lokasi mereka.
MERAH
9.3
TIDAK LANGSUNG RLC02a Pemeliharaan rumah dan pelayan an pendukung lainnya jumlahn- 28.0 ya cukup dan biaya terjangkau.
ORANGE
RLC03a Rumah dibangun dengan kon truk si yang baik, memberikan 42.0 tempat yang nyaman dan aman dari gangguan cuaca.
ORANGE
RLC06a Rumah kontrak/sewa tersedia de ngan rumah yang bersih, terawat 38.7 dan berada di lokasi yang aman.
ORANGE
Masyarakat Kota Jakarta Pusat menilai pada praktiknya umumnya sudah relatif nyaman dan aman tapi belum tentu nya. Di kawasan padat penduduk banyak rumah yang kumuh dan sempit. Selain itu rawan banjir dan, terutama, harga yang tidak terjangkau lansia (Box 3). Penilaian pada indikator oleh pemegang kebijakan di Kota Jakarta Pusat ke depan. Kota Jakarta Pusat
27
Box 3. Dimensi Perumahan PRAKTIK BAIK: • Rumah dibangun sedemikian rupa agar terhindar dari cuaca yang tidak bersahabat • Rumah kontrak aman bersih • Rumah berlokasi dekat dengan tempat pelayanan umum TANTANGAN: • Jumlah ruang tidak memadai dan harganya tidak terjangkau • Rumah di pemukiman padat biasanya sempit • Harga rumah tidak terjangkau oleh lansia • Pemerintah belum bisa menyediakan rumah murah bagi masyarakat • Rumah kontrak yang bagus dan bersih non AC memiliki harga yang mahal (Rp 700.00) • Kontruksi rumah sudah baik tapi belum aman dari ancaman banjir
2.2.4 Partisipasi Sosial Meski secara umum dimensi ini masih mencapai kategori warna orange tetapi secara detail sudah ada indikator yang dinilai warna hijau (Tabel 7). Meski yang mendapatkan penilaian warna hijau tersebut hanya satu dari sepuluh indikator. Satu indikator tersebut pada yang langsung berhubungan dengan lansia. Hal ini berarti pada dimensi ini sudah ada harapan baik untuk mewujudkan kota ramah lansia. Dan catatannya, pada dimensi ini sudah tidak ada indikator yang dinilai berwarna merah.
28
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Tabel 7. Penilaian Masyarakat Menyatakan Sesuai dan Sangat Sesuai Dimensi Partisipasi Sosial Partisipasi Sosial
%
Kategori Pencapaian
LANGSUNG RLD02a Kegiatan dan acara dilaksanakan 69.3 pada waktu yang sesuai bagi lansia.
KUNING
RLD03a Kegiatan dan acara bisa dihadiri oleh lansia baik sendiri maupun didampingi orang lain.
77.3
HIJAU
RLD05a Aktivitas dan peristiwa dikomunikasikan dengan baik kepada lansia, termasuk informasi tentang aktivitas, keterjangkauan dan pilihan transportasi.
45.3
ORANGE
RLD06a Berbagai macam jenis kegiatan ditawarkan untuk menarik minat berbagai kalangan lansia.
32.0
ORANGE
RLD06b Aktivitas komunitas menganjur kan partisipasi masyarakat berbagai usia dan latar belakang budaya.
53.3
KUNING
RLD07a Pertemuan, termasuk dengan lansia, berlangsung di beberapa
29.3
ORANGE
lokasi dalam komunitas seperti pusat rekreasi, perpustakaan, pusat komunitas di daerah tertinggal, taman dan kebun. Kota Jakarta Pusat
29
RLD08a Aktivitas jangkauan yang konsis ten (memberikan undangan pri badi, kunjungan pribadi atau telepon) dalam melibatkan para lansia untuk menghindarkan mereka dari isolasi masyarakat.
36.7
ORANGE
RLD08b Fasilitas komunitas mempromo sikan penggunaan bersama berbagai usia dan mempertahankan interaksi di antara kelompok pengguna.
51.3
KUNING
69.3
KUNING
RLD04a Kegiatan dan acara hiburan ter25.3 jangkau, tanpa biaya tambahan atau tersembunyi bagi partisipan.
ORANGE
TIDAK LANGSUNG RLD01a Tempat untuk acara dan kegiat an terletak di lokasi yang nyaman, dapat diakses, penerangan cukup, dan mudah dijangkau oleh transportasi umum.
Kecenderungan pencapaian dimensi Partisipasi Sosial ini dimungkinkan karena kegiatan yang digelar lazim bisa diikuti oleh kaum lanjut usia. Kegiatan dengan sasaran lansia yang mengundang partisipasi sosial masyarakat umum seperti senam lansia serta konsultasi kesehatan dan psikologi sudah banyak dijumpai di Kota Jakarta Pusat. Praktiknya sudah sampai di ling kungan terbawah seperti RW dan kelurahan (Box 4). Memang masih terdapat keterbatasan yang harus disempurnakan seperti 30
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
tempat yang terbatas serta tempat dan waktu kegiatan yang harus disesuaikan. Juga, kemasan kegiatan belum bisa dinikmati kese luruhanlansia, salah satunya karena biaya partisipasi kegiatan yang tidak terjangkau kelompok lanjut usia. Box 4. Dimensi Partisipasi Sosial PRAKTIK BAIK: • Kegiatan dilaksanakan di atas jam 19.00 wib • Pertemuan lansia dilaksanakan di sekretariat RW • Kegiatan posyandu lansia dilaksanakan jam 09.00-11.00 wib • Kegiatan rekreasi secara swadaya • Pendamping lansia adalah keluarga dan tetangga • Kegiatan yang diikuti lansia dilaksanakan pada pagi hingga siang hari • Tempat kegiatan lansia terjangkau seperti lapangan Monas, aula kelurahan, dan aula kecamatan • Contoh kegiatan lansia adalah senam lansia yang dilak sanakan jam 06.00 pagi TANTANGAN: • Tidak ada tempat untuk kegiatan lansia • Aktivitas di RW 05 belum melibatkan semua golongan termasuk lansia • Tidak ada penyebaran informasi tentang kegiatan untuk lansia • Terkadang rapat RT yang juga dihadiri para lansia diadakan sampai larut malam
Kota Jakarta Pusat
31
2.2.5 Penghormatan dan Inklusi/ Keterlibatan Sosial Pencapaian dimensi Penghormatan dan Inklusi/ Keterlibatan Sosial ini sedikit di bawah dimensi Partisipasi Sosial. Tetapi pencapaian pada dimensi ini lebih variatif dan bisa didiskusikan lebih jauh. Dari sembilan indikator yang didominasi warna orange dan juga warna kuning masih ada satu yang dinilai warna merah (Tabel 8). Memang tidak ada yang sampai memperoleh warna hijau. Tetapi penilaian warna merah pada satu indikator karena memang untuk mempelajari tentang lansia dan melibatkan lansia dalam kegiatan sekolah memang berkaitan dengan kebijakan lembaga terkait seperti dinas pendidikan. Tabel 8. Penilaian Masyarakat Menyatakan Sesuai dan Sangat Sesuai Dimensi Penghormatan dan Inklusi/ Keterlibatan Sosial Penghormatan dan Inklusi/ Keterlibatan Sosial
%
Kategori Pencapaian
RLE01a Pelayanan umum, sukarela, dan pelayanan komersial selalu me ngajak bicara lansia secara tera tur tentang bagaimana melayani mereka dengan lebih baik.
30.7
ORANGE
RLE03a Pegawai yang siap membantu santun serta terlatih.
48.0
ORANGE
LANGSUNG
RLE04a Para lansia dimasukkan dalam media (surat kabar/tv/radio) dan digambarkan secara positif tanpa stereotipe tertentu (contoh stereotipe: sakit-sakitan, pelit, 32
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
menjadi beban, terlalu lambat, pikun, dan lain-lain).
40.7
ORANGE
41.3
ORANGE
RLE06a Lansia dimasukkan sebagai bagi an dari keluarga dalam kegiatan 59.3 komunitas.
KUNING
RLE07a Sekolah memberikan kesempat an untuk mempelajari tentang lansia dan melibatkan lansia dalam kegiatan sekolah.
6.0
MERAH
RLE08a Kontribusi lansia baik di masa lalu maupun di masa sekarang dihargai dengan baik.
54.7
KUNING
RLE09a Para lansia yang kurang mampu memiliki akses ke pelayanan publik, sukarela, dan pelayanan swasta.
48.7
ORANGE
37.3
ORANGE
RLE05a Lingkungan, aktivitas dalam komunitas menarik masyarakat dalam segala usia melalui akomodasi kebutuhan dan keingin an sesuai tingkatan umur.
TIDAK LANGSUNG RLE02a Pelayanan dan produk tersedia dalam berbagai macam jenis.
Di luar upaya memasukkan dalam kurikulum atau kegiatan institusi pendidikan formal yang masih sulit, di kelompok masya rakat nilai-nilai penghormatan ini tetap hidup. Masyarakat Kota Kota Jakarta Pusat
33
Jakarta Pusat mencontohkannya seperti dalam di di tempat pelayanan umum seperti bank, masih mengutamakan lansia (Box 5). Sejumlah perusahaan dan lembaga swasta sudah menga gendakan secara rutin kegiatan CSR dengan sasaran kaum lansia. Tetapi dari beberapa contoh tantangan yang dikemukakan masyarakat serta umumnya pencapaian yang berwarna orange, meningkatkan dimensi ini menjadi warna hijau. Box 5. Dimensi Penghormatan dan Inklusi/ Keterlibatan Sosial PRAKTIK BAIK: • Sekolah mengadakan kegiatan sosial/santunan kepada lansia • Kelompok lansia meminjam lapangan STM Poncol untuk digunakan tempat senam • Kegiatan diadakan dan semua warga darimuda sampai tua berpartisipasi • Lansia masih berperan aktif/berpartisipasi dalam kegiatan komunitas • Lansia selalu diajak dalam kegiatan RT/RW • Pegawai di Taspen bagus • Pegawai RSAD dan Kantor Pos santun • Lansia yang kurang mampu bisa berobat menggunakan Kartu Jakarta Sehat • • •
34
Petugas kantor kecamatan minta saran dan kritik kepada masyarakat (menyediakan kotak saran) Budaya masyarakat mengharuskan untuk menghormati jasa lansia Kursi roda untuk lansia tersedia di Pasar Baru dan Apotek Century
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
• • • •
Para lansia mendapatkan bantuan dari HAKKA (organisasi agama Budha) dan dari gereja Pelayanan umum sudah ramah lansia Lansia di panti jompo digambarkan secara positif Stasiun TV swasta menayangkan lansia yang bekerja dan tidak menggantungkan hidup pada anaknya seperti sebagai dosen dan guru ngaji
TANTANGAN: • Pelayanan masih dirasakan pilih kasih • Sebagian pagawai bersikap ketus dan tidak ramah • Lansia yang masih sehat fisik diikutkan dalam kegiatan komunitas, lansia yang tidak sehat tidak diikutkan • Pelayanan umum kurang ramah terhadap lansia • Penghormatan cenderung didasarkan pada status ekonomi seseorang
2.2.6 Partisipasi Sipil dan Pekerjaan Dimensi ini merupakan dimensi dengan total skor pencapaian paling rendah dari dua dimensi yang berwarna merah. Dari delapan indikator pada dimensi ini dinilai masyarakat masih bewarna merah dan satu warna orange (Tabel 9). Pencapaian dimensi ini memotret kenyataan bahwa masyarakat dengan jujur menilai mengenai sistem ketenagakerjaan negara kita yang masih berpihak pada pemodal dan kaum muda usia. Tidak berpihak pada kapasitas dan kompetensi tenaga kerja. Perusahaan yang ada juga masih mementingkan keuntungan tidak menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi lansia dan kaum difabel. Satu-satunya indikator yang berwarna orange menunjukkan bahwa sebenarnya Kota Jakarta Pusat
35
pangambil kebijakan di sektor pemerintah dan swasta sudah ada kecenderungan untuk mendorong partisipasi dan keanggotaan lansia dalam kegiatan kelembagaan. Tabel 9. Penilaian Masyarakat Menyatakan Sesuai dan Sangat Sesuai Dimensi Partisipasi Sipil dan Pekerjaan Partisipasi Sipil dan Pekerjaan
%
Kategori Pencapaian
LANGSUNG RLF01a Terdapat pilihan bagi lansia un tuk berpartisipasi sebagai relawan dengan pelatihan, pengakuan, 19.3 petunjuk dan kompensasi biaya yang dikeluarkan. RLF02a Kualitas dari pekerja lansia di tingkatkan.
MERAH
22.0
MERAH
RLF03a Terdapat berbagai macam kesem patan kerja bagi lansia yang fleksi- 18.7 bel dan berpendapatan bagus.
MERAH
RLF04a Ada kebijakan dan peraturan da lam mencegah diskriminasi atas dasar usia dalam perekrutan, ke-
6.7
MERAH
6.0
MERAH
naikan jabatan dan pelatihan untuk pekerja. RLF05a Tempat kerja disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan orang ca cat (difabel).
36
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
RLF06a Terdapat dukungan untuk wira usaha dan kesempatan untuk wirausaha bagi lansia.
22.0
MERAH
RLF07a Kesempatan pelatihan setelah 18.0 pensiun diberikan kepada lansia.
MERAH
RLF08a Badan-badan pengambil kepu tusan di sektor pemerintah, 28.0 swasta, sukarela mendorong partisipasi dan keanggotaan lansia.
ORANGE
Memang pada sejumlah kasus, ada perusahaan yang mem perk erjakan lansia sesuai kompetensinya. Tetapi itu terjadi pada pensiunan PNS atau BUMN karena mereka tidak terlalu dipusingkan dengan masa pensiun karena sudah dipersiapkan pelatihan-pelatihan wirausaha (Box 6). Selebihnya, hampir tidak ada perusahaan yang secara gamblang memperkerjakan lansia ataupun kaum difabel. Box 6. Dimensi Partisipasi Sipil dan Pekerjaan PRAKTIK BAIK: • Lansia dengan keahlian khusus masih dipekerjaan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki • Dukungan dari pemerintah berupa KUBE (kelompok usaha bersama) • Kesempatan kerja bagi lansia adalah wirausaha misalnya berdagang • Kelurahan memberikan kredit bunga rendah • Setelah pensiun mendapat pelatihan dari pemprov DKI berkebun perikanan, pertanian, dan memandikan jenazah Kota Jakarta Pusat
37
• •
Kesempatan wirausaha terbuka lebar bagi lansia Di asuransi tidak ada batasan umur
TANTANGAN: • Tidak ada perusahaan yang mempekerjakan orang cacat • Rekrutmen tenaga kerja oleh perusahaan sebagian besar membatasi usia maksimal 28 tahun • Untuk PNS ada pelatihan, selain PNS tidak ada • Orgasnisasi di kelurahan RW dan RT didominasi oleh golongan pemuda
2.2.7 Komunikasi dan Informasi Dimensi Komunikasi dan Informasi ini termasuk satu dari dua dimensi dengan skor tertinggi di Kota Jakarta Pusat. Dengan kategori pencapaian warna kuning. Dari 11 indikator yang ditanyakan pada dimensi sudah dominan warna kuning. Meski tidak ada yang sampai warna hijau, beberapa indikator yang berwarna kuning sudah mendekati limit warna hijau (Tabel 10). Tetapi pada dimensi ini masih ada satu indikator yang berwarna merah terkait informasi dan tayangan khusus lansia tersedia secara reguler. Indikator tersebut memang masih sulit diwujudkan karena berhubungan dengan kebijakan dari pemilik media penyiaran.
38
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Tabel 10. Penilaian Masyarakat Menyatakan Sesuai dan Sangat Sesuai Dimensi Komunikasi dan Informasi %
Kategori Pencapaian
RLG01a Sistem informasi dasar yang universal berupa media tertulis dan elektronik serta telepon mencapai semua kalangan masyarakat termasuk lansia.
72.0
KUNING
RLG03a Informasi dan tayangan khusus lansia tersedia secara reguler.
15.3
MERAH
RLG04a Tersedia media komunikasi lisan yang bisa diakses lansia.
52.0
KUNING
RLG06a Layanan publik dan komersial menyediakan layanan yang ra41.3 mah dan bisa meyediakan layanan individu (bilamana diminta).
ORANGE
RLG07a Informasi cetak termasuk formulir resmi, teks televisi dan tampil an visual dengan huruf besar dan 58.7 ide utama diperlihatkan melalui judul dan kalimat jelas.
KUNING
RLG08a Komunikasi cetak dan lisan menggunakan kata sederhana dan umum, dan kalimat langsung kepada sasaran.
KUNING
Komunikasi dan Informasi LANGSUNG
60.0
Kota Jakarta Pusat
39
RLG09a Layanan jawab telepon membe rikan intruksi secara pelan dan jelas dan memberitahu pende ngar cara mengulang pesan setiap waktu.
70.7
KUNING
RLG10a Peralatan elektronik seperti tele pon, radio, televisi dan mesin bank atau karcis mempunyai tombol dan huruf yang besar.
74.0
KUNING
RLG02a Penyebaran informasi tersedia secara reguler, luas, terpercaya, terkoordinir dan adanya akses informasi terpusat.
42.0
ORANGE
RLG05a Masyarakat beresiko terisolasi sosial memperoleh informasi dari individu yang terpercaya.
40.0
ORANGE
RLG11a Layanan komputer dan internet tersedia secara luas dan bisa diakses secara murah di tempattempat umum (kantor pemerin tah, tempat rekreasi dan perpus takaan).
43.3
ORANGE
TIDAK LANGSUNG
Media komunikasi dan informasi dinilai sebagai salah satu dimensi terpenting dalam terwujudnya kota ramah lanjut usia. Hasil studi ini menunjukkan peralatan elektronik seperti telepon, radio, televisi dan mesin bank atau karcis sebagai turunan dari dimensi ini sudah dinilai cukup baik. Terlebih informasi manual 40
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
mengenai kesehatan lansia yang dilakukan oleh kader PKK dan petugas puskesmas sudah terlaksana secara reguler (Box 7). Yang menjadi tantangan adalah informasi dan tayangan khusus lansia belum tersedia secara reguler dan tulisan di media tersebut yang belum ramah lansia. Box 7. Dimensi Komunikasi dan Informasi PRAKTIK BAIK: • Layanan komputer sudah gampang diakses • Informasi tentang lansia disebar luaskan oleh kader PKK • Lansia sudah menggunakan HP (menelepon dan sms) • Dokter puskesmas Kebon Kelapa bisa memberikan layanan individu ke rumah penderita penyakit • Di RS Fatmawati sudah ada internet gratis • Ketersediaan modem memudahkan akses internet • Sering memanfaatkan Google untuk mencari informasi yang dibutuhkan TANTANGAN: • Lansia masih sulit mengakses komputer dan internet • Meski lansia bisa menggunakan HP tapi belum mengetahui menu yang ada di HP • Teks di TV masih kurang jelas, tulisan pada berita berjalan terlalu cepat 2.2.8 Dukungan Masyarakat dan Pelayanan Kesehatan Dimensi ini merupakan dimensi yang mendapatkan skor tertinggi di antara dua dimensi dengan pencapaian warna kuning. Dari 12 indikator pada dimensi ini sudah didominasi warna Kota Jakarta Pusat
41
kuning (7 indikator) dan terdapat satu yang berwarna hijau (Tabel 11). Satu indikator yang berwarna merah terkait fasilitas layanan tempat tinggal seperti rumah pensiunan dan panti yang dekat, memang masih sulit diwujudkan karena berhubungan dengan kebijakan Kementerian Sosial, Pemerintah Kota Jakarta Pusat, ataupun pihak swasta. Tabel 11. Penilaian Masyarakat Menyatakan Sesuai dan Sangat Sesuai Dimensi Dukungan Masyarakat dan Pelayanan Kesehatan Dukungan Masyarakat dan Pelayanan Kesehatan
%
Kategori Pencapaian
RLH01a Pelayanan kesehatan dan du kungan komunitas untuk promosi, pemeliharaan dan pemulihan kesehatan lansia memadai.
58.7
KUNING
RLH02a Layanan kerumah termasuk layanan kesehatan, layanan pribadi dan kerumah tanggaan tersedia bagi lansia.
28.7
ORANGE
LANGSUNG
RLH04a Fasilitas layanan tempat tinggal seperti rumah pensiunan dan panti terletak dekat daerah la 18.0 yanan dan tempat tinggal sehing ga penghuni tetap terintegrasi dalam masyarakat.
MERAH
RLH05a Fasilitas kesehatan dibangun se suai dengan standar keselamatan 57.3 dan bisa diakses dengan mudah
KUNING
42
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
bagi lansia dan orang dengan keterbatasan. RLH06a Informasi tentang layanan kese hatan dan layanan sosial tersedia 60.7 dengan jelas dan bisa diakses oleh lansia.
KUNING
RLH08a Petugas pelayanan menghormati, membantu, terlatih dalam mela 54.7 yani lansia.
KUNING
RLH09a Lansia yang kurang mampu juga bisa mengakses layanan fasilitas kesehatan dan layanan sosial.
66.7
KUNING
RLH10a Relawan berbagai usia dianjur kan dan didukung untuk mem bantu lansia.
26.0
ORANGE
RLH11a Tersedia cukup lahan pemakam an dan mudah diakses.
49.3
ORANGE
RLH12a Perencanaan kondisi darurat memperhitungkan kapasitas/ ketidakmampuan dari lansia.
52.7
KUNING
RLH03a Fasilitas layanan kesehatan dan layanan sosial tersebar dalam kota, mudah dijangkau, dan setiap saat bisa dicapai dengan berbagai macam transportasi.
76.0
HIJAU
RLH07a Layanan diberikan secara terko ordinasi melalui proses adminis trasi yang sederhana.
55.3
KUNING
TIDAK LANGSUNG
Kota Jakarta Pusat
43
Masyarakat Kota Jakarta Pusat menyebutkan untuk mendukung dimensi ini ramah lansia, di wilayahnya sudah banyak fasilitas layanan kesehatan dan layanan sosial yang tersebar dalam kota dan mudah dijangkau. Dokter rumah sakit yang bisa dipanggil ke rumah, pelayanan RS Tarakan yang sudah membaik terkait Kartu Jakarta Sehat, dan pelayanan sosial dari lembaga swasta yang kerap dilakukan adalah sebagian contoh dari praktik yang sudah baik (Box 8). Di luar itu, masih banyak juga yang harus dicarikan jalan keluarnya seperti lahan pemakaman yang semakin kurang dan mahal serta penambahan layanan geriatric di setiap puskesmas. Box 8. Dimensi Dukungan Masyarakat dan Pelayanan Kesehatan PRAKTIK BAIK: • Di Dinas Sosial ada PSM (relawan untuk lansia) • Kartu sehat mempermudah akses masyarakat ke peayanan kesehatan • Panti jompo ada di dalam kota • Dokter puskesmas bisa dipanggil ke rumah • Rumah sehat di Masjid Sunda Kelapa menyediakan layanan kesehatan • Pelayanan kesehatan sudah memadai karena sudah ada puskesmas dan klinik swasta • Puskesmas sudah memadai sebagai fasilitaspelayanan kese hatan bagi lansia • Petugas Puskesmas Sawah Besar menghormati dan mem bantu • Layanan administrasi di RS Tarakan bagus dan sederhana • Kampung lansia di Kampung Bali terletak dekat dengan tempat pelayanan kesehatan dan perkampungan 44
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
•
Daichi (organisasi penganut Budha) membantu lansia untuk berobat ke RS Harapan Kita
TANTANGAN: • Administrasinya panjang dan sulit • Fasilitas kesehatan masih jauh dan sulit diakses terutama bagi lansia yang tidak mempunyai kendaraan • Panti jompo jauh • Di Jakarta Pusat tidak ada rumah panti • Luas lahan pemakaman tidak memadai dan harga sewa mahal • Promosi kesehatan untuk lansia kurang • Dokter untuk lansia terbatas
Kota Jakarta Pusat
45
46
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
REKOMENDASI
PENCAPAIAN PER TAHAPAN DAN STRATEGI 3.1 Rekomendasi Pencapaian Per Tahapan Studi ini didorong oleh isu penuaan penduduk (ageing) yang menjadi isu dunia di abad ke 21. Karena itu pemerintah meminta Kota Ramah Lansia (Age-Friendly City) harus segera diwujudkan. Mengingat hingga saat ini di Indonesia belum ada kota yang benar-benar menjadi kota ramah lansia, termasuk Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Untuk mencapai predikat kota ramah lansia, Kota Jakarta Pusat harus memenuhi kriteria pencapaian yang baik pada 8 dimensi yang ditetapkan oleh WHO. Berdasarkan data baseline study ini Kota Jakarta Pusat secara umum masih belum memenuhi kriteria kota ramah lansia. Karena belum memenuhi umumnya kebutuhan kelompok lansia. Capaian dari 8 dimensi yang dinilai oleh masyarakat Kota Jakarta Pusat sendiri, masih didominasi berwarna orange (Tabel 12). Bahkan terdapat dua indikator masih berwarna merah. Artinya, secara Kota Jakarta Pusat
47
total, untuk meraih predikat kota ramah lansia tahun 2030 (warna hijau), Kota Jakarta Pusat harus memulai perjalanan menuju kota ramah lansia dari kategori pencapaian warna “orange” dan melewati fase warna “kuning” terlebih dahulu. Tabel 12. Baseline 2013 – Goal 2030 Kota Jakarta Pusat Kota Jakarta Pusat
Baseline 2013
Goal 2030
TOTAL
Orange
Hijau
1. Gedung dan Ruang Terbuka
Orange
Hijau
2. Transportasi
Orange
Hijau
3. Perumahan
Merah
Hijau
4. Partisipasi Sosial
Orange
Hijau
5. Penghormatan & Inklusi/ Keterlibatan Sosial
Orange
Hijau
6. Partisipasi Sipil dan Pekerjaan
Merah
Hijau
7. Komunikasi dan Informasi
Kuning
Hijau
8. Dukungan Masyarakat & Pelayanan Kesehatan
Kuning
Hijau
Proses pencapaian tahapan menuju kota ramah lansia tahun 2030 dimulai tahun 2015. Tahun 2014 bisa digunakan sebagai tahun persiapan. Artinya, untuk mewujudkan kota ramah lansia tahun 2030 masih memiliki waktu 15 tahun. Dari jarak 15 tahun tersebut, akan diketahui berapa persen yang dibutuhkan untuk mencapai warna hijau (progress 15 tahun). Kemudian total target progress 15 tahun tersebut dibagi per-tahun untuk mendapatkan target pencapaian tiap tahun. 48
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
Untuk mencapai progress 15 tahun Kota Jakarta Pusat mem butuhkan total skor 36.5%, sehingga progresss pertahun membu tuhkan 2.4% untuk menuju warna hijau tahun 2030 (Tabel 13). Apabila berjalan sesuai rencana, padatahun 2018 akan terjadi perubahan warna pada satu dimensi dari warna orange menjadi warna kuning dan dua dimensi dari merah menjadi orange. Sehingga pada tahun 2018 tidak ada lagi dimensi warna merah. Pada tahun 2023 tinggal satu dimensi yang masih warna orange sehingga baru tahun 2028 semua dimensi berwarna kuning. Akhirnya, pada tahun 2030 keseluruhan dimensi berubah menjadi warna hijau. Target progress per tahun setiap dimensi berbeda-beda. Tergantung capaian yang diperoleh pada baseline study 2013. Karena capaian awal dimensi Partisipasi Sipil dan Pekerjaan paling rendah maka target progress per tahunnya paling tinggi (4.1%). Artinya, pada dimensi ini memerlukan kerja ekstra keras supaya target progress per tahun yang sudah menjadi acuan dapat terkejar. Sebaliknya, progress per tahun paling rendah terdapat pada dimensi Komunikasi dan Informasi (1.5%) karena dimensi ini memperoleh capaian penilaian tertinggi. Tabel 13. Tahapan Pencapaian Goal 2030 Kota Jakarta Pusat Kota Bandung TOTAL
2018
2023
2028
2030
Progresss Progresss 15 Tahun Per Tahun
Orange Kuning Kuning Hijau
36.5
2.4
1. Gedung dan Ruang Orange Kuning Kuning Hijau Terbuka
43.5
2.9
2. Transportasi
40.7
2.7
Orange Kuning Kuning Hijau
Kota Jakarta Pusat
49
3. Perumahan Orange Kuning Kuning Hijau
50.6
3.4
4. Partisipasi Sosial
Kuning Kuning Kuning Hijau
26.1
1.7
5. Penghormatan dan Inklusi/Ke Orange Kuning Kuning Hijau terlibatan Sosial
34.3
2.3
6. Partisipasi Sipil dan Pekerjaan
Orange Orange Kuning Hijau
57.4
3.8
7. Komunikasi dan Informasi
Kuning Kuning Kuning Hijau
23.2
1.5
8. Dukungan Masyarakat dan Pelayanan Kesehatan
Kuning Kuning Kuning Hijau
24.7
1.6
3.2 Rekomendasi Menuju Tahun 2030 Dari hasil studi ini, bisa disampaikan beberapa rekomendasi strategi kepada Kota Jakarta Pusat. Rekomendasi ini berdasarkan dari indikator-indikator delapan dimensi menuju kota ramah lanjut usia. Rekomendasi yang diberikan berasal dari persentase indikator di bawah 50% dan tentunya mudah untuk dilakukan. Berbagai macam kegiatan yang direkomendasikan ini mudah sekali untuk dilakukan oleh berbagai pihak terkait termasuk di dalamnya pemerintah, masyarakat umum, LSM, media massa, pihak swasta, dan pihak manapun. Jika semua elemen dan unsur masyarakat terlibat dalam pelaksanaan program kegiatan tersebut, 50
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
tentunya program yang direncanakan akan lebih mudah dan cepat diwujudkan. Berikut enam rekomendasi strategi yang dapat disampaikan untuk mewujudkan Jakarta Pusat Ramah Lanjut Usia tahun 2030:
Strategi 1 SKPD mempunyai rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk mewujudkan Kota Jakarta Pusat menjadi Kota Ramah Lanjut Usia tahun 2030: 1. Gedung dan Ruang Terbuka Pengadaan lahan terbuka hijau, taman interaktif, peningkatan ruang kualitas taman ruang publik dan peran serta masyarakat, pembangunan trotoar untuk lanjut usia dan difabel, penye diaan ruang terbuka hijau sebesar 30% sesuai dengan amanat RT/RW (Rencana Tata Ruang Wilayah), JCDS (Jakarta Central Deferent Ability). 2. Transportasi Pengembangan sistem angkutan umum masal, penataan pelayanan angkutan umum, pengembangan sarana modal transportasi yang terintegrasi aman dan nyaman bagi pejalan kaki dan penyandang cacat, peremajaan sarana transportasi umum, program penopingan pohon pertahun, penataan sistem perparkiran, pemantapan dan pengembangan sistem transportasi kota berbasis angkutan umum, sistem pengintegrasian, Transit Oriented Development (TOD), pengadaan busway subway monorel dan mikrolet. 3. Perumahan Penataan kampung kumuh pembangunan kampung deret, penyediaan dan pengembangan rusunami dan rusunawa, Kota Jakarta Pusat
51
4. 5. 6. 7. 8.
pemberian keamanan bermukim (security of tenure), penye diaan rumah layak huni, pembangunan apartemen bersubsidi. Partisipasi Sosial Apresiasi dan kreaifitas lanjut usia, pelayanan dan rehabilitasi sosial. Penghormatandan Inklusi/Keterlibatan Sosial Pelayanan dan santunan sosial kepada lanjut usia, pengem bangan wawasan pelayanan staf. Partisipasi Sipil dan Pekerjaan Pembinaan penyandang cacat (disable person). Komunikasi dan Informasi Pengelolaan data center dan disaster recovery center. Dukungan Masyarakat dan Pelayanan Kesehatan Pembinaan lanjut usia dalam rangka hari lanjut usia nasional, meningkatkan kesehatan lanjut usia, promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
Strategi 2 Penguatan sosialisasi kepada para pemangku kepentingan, kelompok masyarakat dan masyarakat secara umum untuk dapat lebih memperhatikan masyarakat terutama para lanjut usia. Kegiatan: 1. Keamanan umum di semua ruang terbuka didukung pentaatan hukum dan dukungan masyarakat untuk keselamatan pribadi terutama bagi para lanjut usia. 2. Peraturan lalu lintas ditaati dengan pengendara memprioritas kan pejalan kaki terutama bagi para lanjut usia. 3. Relawan berbagai usia dianjurkan dan didukung untuk mem bantu para lanjut usia. 52
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
4. Terdapat pilihan bagi lanjut usia untuk berpartisipasi sebagai relawan dengan pelatihan, pengakuan, petunjuk dan kompen sasi biaya yang dikeluarkan. 5. Badan-badan pengambil keputusan di sektor pemerintah, swasta, sukarela mendorong partisipasi dan keanggotaan lanjut usia. 6. Kualitas dari pekerja lansia ditingkatkan. 7. Ada kebijakan dan peraturan dalam mencegah diskriminasi atas dasar usia dalam perekrutan, kenaikan jabatan dan pelatihan untuk pekerja. 8. Pengemudi kendaraan umum selalu menunggu penumpang untuk duduk terlebih dahulu sebelum menjalankan kendaraan. 9. Pendidikan bagi para pengemudi dan kursus penyegaran kembali dianjurkan bagi semua pengemudi kendaraan. 10. Para lansia yang kurang mampu memiliki akses ke pelayanan publik, sukarela, dan pelayanan swasta. 11. Layanan kerumah termasuk layanan kesehatan, layanan pribadi dan kerumah tanggaan tersedia bagi lansia. 12. Pelayanan umum, sukarela, dan pelayanan komersial selalu mengajak bicara lansia secara teratur tentang bagaimana melayani mereka dengan lebih baik.
Strategi 3 Pembuatan aturan dan sosialisasi terhadap fasilitas pelayanan masyarakat atau fasilitas umum lainnya untuk dapat memberikan pelayanan khusus bagi para lanjut usia secara optimal. Kegiatan: 1. Terdapat pelayanan pelanggan khusus bagi lansia seperti tempat antrian terpisah dan tempat khusus lansia. 2. Toilet umum bersih, terawat dengan baik mudah dijangkau Kota Jakarta Pusat
53
dengan berbagai kemampuan, dirancang baik dan di tem patkan di lokasi yang mudah dicapai. 3. Tersedia media komunikasi lisan yang bisa diakses lansia. 4. Ruang terbuka hijau dengan tempat duduk jumlahnya memadai, terawat dengan baik dan aman. 5. Tempat-tempat umum bersih dan nyaman. 6. Berbagai macam jenis kegiatan ditawarkan untuk menarik minat berbagai kalangan lansia. 7. Berbagai macam jenis kegiatan ditawarkan untuk menarik minat berbagai kalangan lansia. 8. Aktivitas jangkauan yang konsisten (memberikan undangan pribadi, kunjungan pribadi atau telepon) dalam melibatkan para lansia untuk menghindarkan mereka dari isolasi masyarakat. 9. Lingkungan, aktivitas dalam komunitas menarik masyarakat dalam segala usia melalui akomodasi kebutuhan dan kei nginan sesuai tingkatan umur. 10. Masyarakat beresiko terisolasi sosial memperoleh informasi dari individu yang terpercaya. 11. Pertemuan, termasuk dengan lansia, berlangsung di beberapa lokasi dalam komunitas seperti pusat rekreasi, perpustakaan, pusat komunitas di daerah tertinggal, taman, dan kebun. 12. Kegiatan dan acara hiburan terjangkau, tanpa biaya tambahan atau tersembunyi bagi partisipan. 13. Pegawai yang siap membantu santun serta terlatih. 14. Lingkungan, aktivitas dalam komunitas menarik masyarakat dalam segala usia melalui akomodasi kebutuhan dan kei nginan sesuai tingkatan umur. 15. Tempat kerja disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan orang cacat (difabel). 54
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
16. Layanan publik dan komersial menyediakan layanan yang ramah dan bisa meyediakan layanan individu (bila mana diminta).
Strategi 4 Penguatan pencitraan kepada lanjut usia sebagai individu yang aktif, berdaya guna dan dapat berkarya dengan melibatkan media massa dan media elektronik. Kegiatan: 1. Sering diadakannya kegiatan-kegiatan yang melibatkan para lanjut usia. 2. Terdapat berbagai macam kesempatan kerja bagi lansia yang fleksibel dan berpendapatan bagus. 3. Terdapat dukungan untuk wirausaha dan kesempatan untuk wirausaha bagi lansia. 4. Kesempatan pelatihan setelah pensiun diberikan kepada lansia. 5. Pelayanan dan produk tersedia dalam berbagai macam jenis. 6. Para lansia dimasukkan dalam media (surat kabar/tv/radio) dan digambarkan secara positif tanpa stereotipe tertentu (contoh stereotipe: sakit-sakitan, pelit, menjadi beban, terlalu lambat, pikun,dan lain-lain). 7. Informasi dan tayangan khusus lansia tersedia secara reguler. 8. Penyebaran informasi tersedia secara reguler, luas, terpercaya, terkoordinir dan adanya akses informasi terpusat.
Strategi 5 Memasukan muatan lokal mengenai peran dan penjelasan lanjut usia pada kurikulum sekolah untuk dapat memupuk rasa kasih sayang dan penghormatan terhadap lanjut usia sejak dini. Kota Jakarta Pusat
55
Kegiatan: 1. Sekolah memberikan kesempatan untuk mempelajari tentang lanjut usia dan melibatkan lanjut usia dalam kegiatan sekolah. 2. Perlu dilibatkannya para lanjut usia pada saat ada kegiatankegiatan sekolah.
Strategi 6 Pelaksanaan riset berkaitan dengan pengembangan kapasitas kota ramah lanjut usia pada masyarakat, para stakeholder, dan pemerintah. Kegiatan: 1. Pengembangan kegiatan percontohan terkait kelurahan atau kecamatan yang sudah ramah terhadapa lanjut usia 2. Malakukan penelitian dampak perubahan setelah kota tersebut sudah melaksanakan program-program yang sudah memperhatikan para lanjut usia. 3. Melakukan penelitian mengenai perubahan pola pikir dari masyarakat terhadap program kota ramah lanjut usia.
56
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, Ma’rifatul, 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Graha Ilmu. Yogyakarta Darmojo & Martono, 2004. Buku Ajar Geriatri( Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). FKUI : Jakarta Hurlock, E.B, 1990. Psikologi Perkembangan. Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Alih bahasa oleh Istiwidayanti dan Soedjarwo. (Edisi Kelima). Erlangga. Jakarta http://www.antarabali.com. 2013. Bali Rancang Peta Jalan Menuju Ramah Lansia. http://www.antarabali.com/berita/41082/ bali-rancang-peta-jalan-menuju-ramah-lansia?utm_ source=twitterfeed&utm_medium=facebook http://padangekspres.co.id . 2013.Payakumbuh Direkomendasi Menjadi KRL ke WHO. http://padangekspres. co.id/?news=berita&id=43462 http://padang-today.com . 2013.Payakumbuh Direkomendasi Menjadi KRL ke WHO. http://padang-today.com/?mod=b erita&today=detil&id=44462 http://upt.denpasarkota.go.id. 2013. Lembaga Survey Meter Jadikan Denpasar Pilot Project Kota Ramah Lansia.http://upt. denpasarkota.go.id/main.php?act=news&kd=8965 Kota Jakarta Pusat
57
Kuntjoro, 2002. Depresi pada Lanjut Usia. http://www.e-psikologi. com. 20 September 2007 Lumbantobing, 2006. Kecerdasan pada Lanjut Usia Lanjut dan Dimensia. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 7-15 Nugroho, 2000. Keperawatan Gerontik. EGC. Jakarta Potter dan Perry, 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses dan Praktik ed.4, alih bahasa Yasmin Asih. EGC. Jakarta, 723, 738-739, 752 Stanley dan Beare, 2007. Buku Ajar Keperawatan Gerontik ed. 2. Alih bahasa Juniarti dan Kurnianingsih. EGC. Jakarta. 43, 166-170, 367,368 www.denpasarkota.go.id. 2013. Lembaga Survey Meter Jadikan Denpasar Pilot Project Kota Ramah Lansia. http://humasdepok.blogspot.com. 2013.Depok Akan Canangkan Kota Ramah Lansia Tahun Depan. http://humasdepok. blogspot.com/2013/06/depok-akan-canangkan-kotaramah-lansia.html www.balikpapan.go.id. 2013.Balikpapan Menuju Kota Ramah Lansia. http://www.balikpapan.go.id/index.php?option=com_cont ent&view=article&id=5605%3Abalikpapan-menuju-kotaramah-lansia&catid=1%3Aberita-kota&lang=in www.kaltimpost.co.id. 2013. Balikpapan Paling Ramah Lansia. http:// www.kaltimpost.co.id/berita/detail/24474/balikpapanpaling-ramah-lansia.html
58
Satu langkah menuju Impian Lanjut Usia, Kota Ramah Lanjut Usia 2030