SATELIT - 01-27-2016 by webmaster - Blog Mahasiswa Akademi Telkom Jakarta - http://yeniayuningsih.student.akademitelkom.ac.id
SATELIT by webmaster - Wednesday, January 27, 2016 http://yeniayuningsih.student.akademitelkom.ac.id/?p=114 Asslamua'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Pengertian Satelit
Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu. Ada dua jenis satelit yakni satelit alam dan satelit buatan. Sisa artikel ini akan berkisar tentang satelit buatan. Satelit juga merupakan sebuah benda di angkasa yang berputar mengikuti rotasi bumi. Satelit dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan keguaananya seperti: satelit cuaca, satelit komonikasi, satelit iptek dan satelit militer. Untuk dapat beroperasi satelit diluncurkan ke orbitnya dengan bantuan roket. Negara -negara maju seperti Amerika Serikat, Rusia, Perancis dan belakangan Cina, telah memiliki stasiun untuk melontarkan satelit ke orbitnya. Posisi satelit pada orbitnya ada tiga macam, yaitu :
1 / 21
SATELIT - 01-27-2016 by webmaster - Blog Mahasiswa Akademi Telkom Jakarta - http://yeniayuningsih.student.akademitelkom.ac.id
1) Low Earth Orbit (LEO): 500-2.000 km di atas permukaan bumi. Kelebihan LEO antara lain *Latency atau delay rendah. *Daerah lintang terbesar terdapat pada kutub utara dan selatan. *Path loss kecil. *Mudah diaplikasikan pada frekuensi reuse yang lebih besar. *Pengendalian pada stasiun bumi berda Kekurangan LEO *Jumlah satelit banyak ( 50-70 satelit). *Tidak efektif untuk cakupan nasional atau regional *Luas cakupan daerah kecil. *Karena kebutuhan jumlah satelit banyak, biaya peluncuran untuk menyebarkan mahal. *Sulit dalam peluncuran dan mengoperasian karena jumlah satelit banyak. *Lifetime orbital jauh lebih pendek daripada GEO dan MEO karena degradasi orbital. Karakteristik LEO *Tinggi orbit: 200 – 3000 km, di atas permukaan bumi *Periode Orbit: 1.5 jam *Kecepatan putar: 27.000 km/jam *Waktu Tampak: *Delay Time: 10 ms ( Waktu perambatan gelombang dari stasiun bumi ke satelit dan kembali lagi ke stasiun bumi) *Jumlah Satelit: 50 (Global Coverage) 2) Medium Earth Orbit (MEO): 8.000-20.000 km di atas permukaan bumi. Kelebihan MEO, antara lain *Latency atau delay lebih rendah daripada GEO (tetapi lebih besar dari LEO). *Penggunaan frekuensi reuse lebih baik dibanding dengan GEO (tetapi kurang dari LEO) *Sedikit satelit untuk menyebarkan dan mengoperasikan dan lebih murah daripada sistem LEO (tapi lebih mahal dibandingkan dengan GEO). *Lifetime satelit pada orbit MEO lebih lama dari sistem LEO (tetapi kurang dari GEO).
2 / 21
SATELIT - 01-27-2016 by webmaster - Blog Mahasiswa Akademi Telkom Jakarta - http://yeniayuningsih.student.akademitelkom.ac.id
Kekurangan MEO, antar lain *Jumlah satelit yang dibutuhkan lebih banyak dibandingkan GEO. *Karena lebih banyak jumlahya, maka biaya peluncuran lebih mahal daripada GEO. *Antena pengendalinya umumnya lebih mahal dan kompleks. *Cakupan daerah sempit (yaitu: lautan, padang pasir, hutan) Karakteristik MEO antara lain *Tinggi orbit: sekitar 6.000 – 12.000 km, di atas permukaan bumi *Periode Orbit: 5 – 12 jam *Kecepatan putar: 19.000 km/jam *Waktu Tampak: 2 – 4 jam per hari *Delay Time: 80 ms ( Waktu perambatan gelombang dari stasiun bumi ke satelit dan kembali lagi ke stasiun bumi) *Jumlah Satelit: 10 – 12 (Global Coverage) 3) Geosynchronous Orbit (GEO): 35.786 km di atas permukaan bumi. Kelebihan GEO *Stasiun pengendali tidak harus setiap saat melakukan track terhadap satelit. *Hanya beberapa satelit cukup meng-cover seluruh lapisan bumi. *Maksimal lifetime 15 tahun atau lebih. Kekurangan GEO *Delai propagasi yang cukup besar, berkisar antara 250 milidetik. *Proses peluncuran satelit mahal karena berada pada orbit yang jauh. Antena penerima pada stasiun bumi harus berdiameter besar agar dapat menangkap sinyal/frekuensi yang dipancarkan. Karakteristik GEO *Tinggi orbit: sekitar 35.800 km, di atas permukaan bumi *Periode Orbit: 24 jam *Kecepatan putar: 11.000 km/jam, *Waktu Tampak: Selalu tampak ( karena kecepatan putar satelit sama dengan kecepatan putar bumi *Delay Time: 250 ms ( Waktu perambatan gelombang dari stasiun bumi ke satelit dan kembali lagi ke stasiun bumi) *Jumlah Satelit: 3 (Global Coverage) Tetapi yang lebih sering digunakan adalah GEO (Geosynchronous Orbit). Alasannya karena Orbit Geostasioner adalah orbit geosinkron yang berada tepat di atas ekuator Bumi (0° lintang), dengan eksentrisitas orbital sama dengan nol. Dari permukaan Bumi, objek yang berada di orbit geostasioner akan tampak diam (tidak bergerak) di angkasa karena perioda orbit objek tersebut mengelilingi Bumi sama dengan perioda rotasi Bumi. Orbit ini sangat diminati oleh operator-operator satelit buatan
3 / 21
SATELIT - 01-27-2016 by webmaster - Blog Mahasiswa Akademi Telkom Jakarta - http://yeniayuningsih.student.akademitelkom.ac.id
(termasuk satelit komunikasi dan televisi). Letaknya konstan pada lintang 0°, lokasi satelit hanya dibedakan oleh letaknya di bujur Bumi. Maka dari itu orbit GEO lebih sering digunkan daripada LEO dan MEO. Seluruh pergerakan satelit dipantau dari bumi atau yang lebih dikenal dengan stasiun pengendali. Cara kerja dari satelit yaitu dengan cara uplink dan downlink.
*Uplink yaitu transmisi yang dikirim dari bumi ke satelit. *Downlink yaitu transmisi dari satelit ke stasiun bumi. Komunikasi satelit pada dasarnya berfungsi sebagai repeater di langit. Satelit juga menggunakan transponder, yaitu sebuah alat untuk memungkinkan terjadinya komunikasi 2 arah. Dalam jaringan komunikasi satelit peranan Antena sangat dibutuhkan sebagai penerima transmisi dikawasan dunia. Pengertian Stasiun Bumi
4 / 21
SATELIT - 01-27-2016 by webmaster - Blog Mahasiswa Akademi Telkom Jakarta - http://yeniayuningsih.student.akademitelkom.ac.id
Stasiun bumi adalah terminal telekomunikasi yang berada di bumi, yang didesain untuk berkomunikasi dengan pesawat luar angkasa atau menerima gelombang radio dari luar angkasa. Stasiun bumi biasanya dibangun di tempat yang jauh dari pemukiman penduduk karena "radiasi" atau kawasan industri yang berdebu. Stasiun Bumi (Ground Segment) adalah bagian dari sistem transmisi satelit yang terletak di bumi dan berfungsi sebagai stasiun terminalnya; yaitu pengubah signal Base Band dan/atau ssignal frekwensi suara, menjadi signal dengan frekwensi radio, dan sebaliknya. sebagai stasiun terminalnya. Pada awal operasi, stasiun bumi dibedakan menjadi 5 macam, berdasar kepada fungsi, kapasitas dan fasilitas dari stasiun bumi yang bersangkutan. Kelima macam stasiun bumi itu yaitu : a.Stasiun Pengendali Utama, b.Stasiun Bumi Besar, c.Stasiun Bumi Sedang, d.Stasiun Bumi Kecil, e.Stasiun Bumi Mini Jenis-Jenis Satelit •Satelit astronomi adalah satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan objek angkasa lainnya yang jauh. •Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan telekomunikasi menggunakanradio pada frekuensi gelombang mikro. Kebanyakan satelit komunikasi menggunakan orbit geosinkron atau orbit geostasioner, meskipun beberapa tipe terbaru menggunakan satelit pengorbit Bumi rendah. Satelit pengamat Bumi adalah satelit yang dirancang khusus untuk mengamati Bumi dari orbit, seperti satelit reconnaissance tetapi ditujukan untuk penggunaan non-militer seperti pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dll. •Satelit navigasi adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke penerima di permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi. Salah satu satelit navigasi yang sangat populer adalah GPS milik Amerika Serikat selain itu ada juga Glonass milik Rusia. Bila pandangan antara satelit dan penerima di tanah tidak ada gangguan, maka dengan sebuah alat penerima sinyal satelit (penerima GPS), bisa diperoleh data posisi di suatu tempat dengan ketelitian beberapa meter
5 / 21
SATELIT - 01-27-2016 by webmaster - Blog Mahasiswa Akademi Telkom Jakarta - http://yeniayuningsih.student.akademitelkom.ac.id
dalam waktu nyata. •Satelit mata-mata adalah satelit pengamat Bumi atau satelit komunikasi yang digunakan untuk tujuan militer atau mata-mata. •Satelit tenaga surya adalah satelit yang diusulkan dibuat di orbit Bumi tinggi yang menggunakan transmisi tenaga gelombang mikro untuk menyorotkan tenaga surya kepada antena sangat besar di Bumi yang dpaat digunakan untuk menggantikan sumber tenaga konvensional. •Satelit cuaca adalah satelit yang diguanakan untuk mengamati cuaca dan iklim Bumi. •Satelit miniatur adalah satelit yang ringan dan kecil. Klasifikasi baru dibuat untuk mengkategorikan satelit-satelit ini: satelit mini (500–200 kg), satelit mikro (di bawah 200 kg), satelit nano (di bawah 10 kg). Selasa, 26 Januari 2016 Akademi Telkom Sandhy Putra Jakarta melakukan kunjungan Industri di PT. Telkom Stasiun Pengendali Utama Satelit yang berlokasi di Cibinong.
http://akademitelkom.ac.id Banyak hal yang kami dapatkan disana mengenai Satelit. Pembawa Acara : Bpk. Tito Pembicara : Bpk. Rusmawan
6 / 21
SATELIT - 01-27-2016 by webmaster - Blog Mahasiswa Akademi Telkom Jakarta - http://yeniayuningsih.student.akademitelkom.ac.id
Subsystem Sattelit
1.Telementary Tracking and Command 2.Communication 3.Thermal 4.Electronic Power 5.Guidance Navigation and Control 6.Propulsion 7.On-Board Computer and Flight Software Satelit di PT.Telkom Stasiun Utama Pengendali Satelit ada dua yaitu : 1.Satelit Telkom 1 dengan Transponder 24 2.Satelit Telkom 2 dengan Transponder 24 + 12 Extended 3.Satelit Telkom 3 in progress Empat Product yang dipasarkan oleh PT.Telkom Stasiun Utama Pengendali Satelit : 1.Transponder
7 / 21
SATELIT - 01-27-2016 by webmaster - Blog Mahasiswa Akademi Telkom Jakarta - http://yeniayuningsih.student.akademitelkom.ac.id
Transponder merupakan singkatan dari transmitter responder yang bermakna sebuah perangkat otomatis yang menerima, memperkuat dan mengirimkan sinyal dalam frekuensi tertentu. Pada umumnya satelit komunikasi memiliki 24 transponder yang dibagi menjadi dua polarisasi yaitu horizontal dan vertikal. Besarnya bandwidth dari setiap transponder adalah 36 MHz dan guard band sebesar 2 x 2 MHz (kiri dan kanan). Transponder inilah yang dijadikan jalur oleh stasiun bumi untuk transmit dan receive sinyal. Jadi dengan pembagian transponder itu setiap stasiun bumi tidak akan bertabrakan dalam memancarkan dan menerima sinyal dari satelit. Frekuensi yang digunakan pada komunikasi satelit disusun dalam bentuk kanal-kanal (transponder). Satu satelit bisa memilki banyak transponder, tergantung dari design dan tujuan penggunaannya.
Pada Gambar (a) Memperlihatkan frekuensi dari masing-masing transponder beserta frekuensi tengahnya. Pada Gambar (b) Bandwidth satu tarnsponder 36 MHz dan antar transponder diberi jarak 4 MHz. Pada Gambar (c) Memperlihatkan frekuensi maksimum dan frekuensi minimum. Gambar tersebut menjelaskan alasan mengapa 24 transponder yang digunakan Berdasarkan gambar (c) frekuensi maksimum dari transponder 12 V adalah 4200 MHz sedangkan frekuensi minimum transponder 1 H ADALAH 3700 MHz. Dengan demikian total frekuensi yang dialokasikan untuk seluruh transponder adalah 4200-3700 = 500 MHz. PT.Telkom Stasiun Utama Pengendali Satelit mengkomersilkan kapasitasnya hanya 1 GHz. 1 Ghz kemudian dibagi lagi berdasarkan polarisasi 500 MHz Horizontal dan 500 MHz Vertikal, biasanya kapasitas 1 GHz ini pada pita frekuensi satelit C-Band.
8 / 21
SATELIT - 01-27-2016 by webmaster - Blog Mahasiswa Akademi Telkom Jakarta - http://yeniayuningsih.student.akademitelkom.ac.id
Gambar tersebut sebagai ilustrasi untuk menjelaskan bahwa polarisasi inilah kemudian setiap transponder diberi nama sesuai nomor urut dan polarisasinya masing-masing. Transponder ini disewakan oleh PT.Telkom Stasiun Utama Pengendali Satelit maka dari itu perlu diatur, tidak serta merta kita bisa langsung memencarkan sinyal ke arah satelit. Hal yang perlu dilakukan pertama kali mengarahkan antena parabola ke arah satelit atau disebut juga dengan pointing. Pada saat pointing yang perlu diperhatikan adalah sebuah sinyal referensi dan polarisasinya (dalam kasus ini polarisasinya adalah vertikal) artinya kita membutuhkan sinyal downlink pada polarisasi vertikal sebagai referensi untuk memastikan bahwa arah antena kita sudah benar. Setelah pointing dan referensi sinyal pada polarisasi vertikal itu sudah didapat, maka barulah bisa mengirim atau memancarkan sinyal ke arah satelit. Akan tetapi sinyal yang kita pancarkan ini menggunakan polarisasi horizontal.
9 / 21
SATELIT - 01-27-2016 by webmaster - Blog Mahasiswa Akademi Telkom Jakarta - http://yeniayuningsih.student.akademitelkom.ac.id
2.IDR (Intermediated Data Rate) Sistem komunikasi IDR (Intermediate Data Rate) Digital Carrier adalah sistem komunikasi digital melalui media satelit yang sangat menunjang perkembangan telekomunikasi menuju ISDN dengan menggabungkan kanal-kanal-kanal percakapan dan kanal data ke dalam sistem yang terpadu. Dengan sistem IDR ini, maka hubungan antara sentral digital dapat dibangun tanpa dibutuhkan lagi pengubahan signal dari analog ke digital atau sebaliknya. Hal ini masih ditambah lagi dengan keunggulan lain dari sistem digital, antara lain kestabilan kualitas karena kemampuan untuk koreksi kesalahan dan ketahanannya terhadap gangguan. Sistem IDR pada operasi singel carrier adalah sebuah digital MCPC (Multi Carrier per Channel) yang dapat digunakan untuk transmisi digital melalui satelit dengan bit rate tetap maupun variabel. Pengaturan operasi IDR dapat dilakukan secara lokal atau remore. Masukan sistem IDR adalah data digital berupa data yang tidak diproses ataupun data yang telah diproses, data yang tidak diproses ini antara lain : •PCM 64 Kbps (30 ch) •ADPCM 32 Kbps (60 ch) •Signal 2 Mbps dari STDI •Data komunikasi komputer Data digital yang telah diproses adalah pada penggunaan: •Digital Circuit Multiplication Equipment (DCME) yang meliputi: Digital Speech Interpolation (DSI), STDMA dan jenis jenis multiplexer lainnya. •Digital Signal processing lainnya seperti: data Encryption dan sebagainya. Konfigurasi Sistem IDR Sistem IDR yang akan dipasang pada suatu stasiun bumi akan terdiri atas susunan peralatan sebagaimana ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
Parameter-Parameter Transmisi IDR Ada beberapa parameter yang digunakan dalam sistem IDR, antara lain adalah senagai berikut: •Kecepatan bit data/informasi (information rate dalam satuan bit per second disingkat dengan IR) adalah antara 64 kbps s/d 44.736 Kbps. ( pilihan IR adalah 64, 192, 384, 1544, 2048, 6312, 8448, 34368, 44736 Kbps) •Kecepatan bit tambahan (Overhead Datarate untuk carrier) untuk IR 1544 Kbps adalah sebesar 96 Kbps. •Pengkodean FEC (Forward Error Correction Encoding) adalah ¾ Convolutional Encoding/Viterbi Decoding. •Energi Dispersial (Scrambling sesuai dengan CCITT V.35) •Sistem modulasi menggunakan QPSK Ambigity resolution yang berupa kombinasi antara Differential Encoding (180° ) dengan FEC (90° ).
10 / 21
SATELIT - 01-27-2016 by webmaster - Blog Mahasiswa Akademi Telkom Jakarta - http://yeniayuningsih.student.akademitelkom.ac.id
•Penerimaan clock dari penerimaan data. •Alokasi Bandwidth Carrier minimum sebesar: BWC = 0,7 R Hz atau BWc = 0,933 (IR + Overhead) Hz 3.VSAT (Verry Small Aperture Terminal) VSAT merupakan kependekan dari “Very Small Aperture Terminal ”, untuk menggambarkan terminalterminal penerima/pengirim sinyal berupa stasiun bumi satelit kecil berdiameter antara 0,9 sampai dengan 3,8 meter, yang digunakan untuk melakukan pengiriman data, gambar maupun suara via satelit. Teknologi VSAT pertama kali dikenal di Amerika Serikat pada awal tahun 1980-an. VSAT masuk pertama kali ke Indonesia tahun 1989 seiring dengan bermunculannya bank-bank swasta yang sangat membutuhkan sistem komunikasi online seperti ATM (Automated Teller Machine). Arsitektur Jaringan VSAT terdiri dari : 1.Ground segment adalah komponen yang berada di bumi. atau letaknya berada di bumi. contohnya yaitu HUB,VSAT (Very Small Aperture terminal) pokoknya yang model nya berbentuk parabola. Ground Segment (segmen bumi), yang terbagi menjadi dua yaitu : •Indoor Unit (IDU), terdiri dari modem satelit. Antena/dish/parabola ukuran 2 hingga 4 kaki (0.55-2.4 m), yang dipasang pada atap, dinding atau di tanah. *BUC (Block Up Converter), yang menghantarkan sinyal informasi ke satelit.Juga sering disebut sebagai Transmitter (Tx). *LNB (Low Noise Block Up), yang menerima sinyal informasi dari satelit. Juga sering disebut sebagai Receiver (Rx). •Outdoor Unit (ODU), terdiri dari RFT, LNA dan Antena. *Modem (Modulator / Demodulator), sebuah alat dipanggil Return Channel Satellite Terminal yang menyambungkan dari unit luar dengan IFL kabel berukuran panjang tidak lebih 50 meter. *IFL (Inter Facility Link). Merupakan media penghubung antara ODU & IDU. Fisiknya biasanya berupa kabel dengan jenis koaksial dan biasanya menggunakan konektor jenis BNC (Bayonet Neill-Concelman). 2.Space Segment Space segment adalah komponen yang berada di luar angkasa. ada yang Satellite bergerak sesuai dengan orbit yang telah ditentukan. Jenis – Jenis VSAT 1.VMS ( Vsat Multi Service ) Merupakan sistem komunikasi data melalui satelit dengan menggunakan antena parabola berukuran kecil (diameter 1,8 meter) yang dikendalikan oleh suatu stasiun pengendali (Hub). Sesuai dengan namanya Vsat Multi Service, VMS dapat digunakan untuk komunikasi data, suara, gambar, dan video. Jaringan VSAT menghubungkan lokasi-lokasi yang ingin berkomunikasi antar remotesecara point to multipoint melalui stasiun pengendali (Hub). Di tiap remote stasiun, komputer dan perangkat pelanggan ke terminal
11 / 21
SATELIT - 01-27-2016 by webmaster - Blog Mahasiswa Akademi Telkom Jakarta - http://yeniayuningsih.student.akademitelkom.ac.id
VSAT melalui perangkat DIU (Digital Indoor Unit). Suatu protocol berbasis data – paket menghubungkan stasiun pengendali dan stasiun remote, memberikan alirantransmisi data yang efisien dan bebas kesalahan. VMS menggunakan satelit Palapa C2 padatransponder 9H untuk berkomunikasi. 2.VSAT Net Jenis komunikasi VSAT Net, dapat digunakan untuk berhubungan antara terminal VSAT (remote) yang satu ke terminal VSAT yang lainnya dengan menggunakan stasiun pusat bumi atau disebutHub yang berfungsi sebagai pengendali jalannya komunikasi antar remote. Pada VSAT Net terdiri dari dua topologi, yaitu topologi meshuntuk komunikasi voice tanpa melalui Hub, dan topologi staruntuk komunikasi data yang harus melalui Hub untuk menjaga keutuhan dan kebenaran data. Dilihat dari hal tersebut maka dalam melakukan komunikasi VSAT Net menggabungkan kedua topologi tersebut tidak secara terpisah dan langsung seperti VSAT Link melainkan harus melalui stasiun menggunakan satelit Telkom T1 pada transponder 4V untuk berkomunikasi. Transimi dan penerima suatu remote yang mempunyai kekuatan rendah karena diameter antena yang kecil akan di transfer ke stasiun Hub yang memiliki kekuatan transmisi dan penerima yang besar untuk dikirim ke remote lain, sehingga dapat berkomunikasi. 3.VSAT Link Merupakan sistem komunikasi data melalui satelit yang menggunakan tekhnologi SCPC (Single Carrier Per Channel). Layanan VSAT Link dapat digunakan untuk komunikasi data, gambar dan video. Di tiap lokasi, komputer dan perangkat pelanggan dihubungkan melalui modem satelit ke terminal VSAT dengan diameter parabola 2,4 meter – 4,5 meter. Manfaat VSAT Dengan teknologi VSAT yang semakin maju, komunikasi antar pulau di Indonesia akan menjadi semakin mudah, murah dan efisien. Mudah, karena tidak terhalangi lautan maupun topografi bumi. Murah, karena jauh atau dekat biayanya sama. Pemanfaatan untuk Internet dan ISDN (Integrated Services Digital Network) juga akan menjadi lebih optimal dan murah. Kelebihan VSAT dibandingkan saluran kabel, selain lebih murah biayanya, juga andal, dengan bandwidth lebar dan sistem transmisi paket data. VSAT juga berfungsi sebagai substitusi atau pengganti line telepon dan gelombang mikro (microwave). Kemampuan VSAT dalam transfer data, suara dan video sangat bagus karena bandwidth yang lebar. Dengan memanfaatkan teknik kompresi yang baik, gambar dan suara semakin mudah ditransfer dengan biaya murah. Teknologi VSAT dapat dimanfaatkan untuk mempermudah telekomunikasi di banyak industri dan bisnis. Bidang bisnis yang sangat membutuhkan antara lain perbankan (misalnya komputerisasi online), perusahaan pengeboran minyak, penerbangan, distribusi barang dan jasa, bisnis perkayuan dan lain-lain. Aplikasi VSAT Receive Only Teknologi broadcast maupun multicast sesuai bagi kebutuhan content provider. Beberapa contoh aplikasi 1.Stock market & news broadcasting 2.Training dan distance learning 3.Distribusi financial trends & analisis
12 / 21
SATELIT - 01-27-2016 by webmaster - Blog Mahasiswa Akademi Telkom Jakarta - http://yeniayuningsih.student.akademitelkom.ac.id
4.Memperkenalkan produk baru pada lokasi pasar yang terpisah secara geografis 5.Update data pasar, berita dan katalog (harga) 6.Distribusi video dan TV programs 7.Distribusi music ke toko & area publik 8.Relay iklan ke papan elektronik di toko retail Aplikasi VSAT Transmit/Receive 1.Transaksi interaktif berbasis komputer 2.Aplikasi dan backbone Internet 3.Video Teleconferencing 4.Database inquiries 5.Bank transactions, ATM 6.Reservation systems 7.Distributed remote process control dan telemetry 8.Komunikasi suara dan VOIP 9.Layanan darurat 10.Transfer elektronik pada Point-of-Sale 11.Medical data transfer 12.Sales monitoring & stock control 4.Broadcast atau Audio Video Broadcast adalah suatu proses pengiriman sinyal ke berbagai lokasi secara bersamaan baik melalui satelit, radio, televisi, komunikasi data pada jaringan dan lain sebagainya, dan bisa juga sebagai layanan server ke client yang menyebarkan data kepada beberapa client sekaligus dengan cara paralel dengan akses yang cukup cepat dari sumber video atau audio. Pembawa Acara : Bpk. Tito Pembicara : Bpk. Rusdianto
13 / 21
SATELIT - 01-27-2016 by webmaster - Blog Mahasiswa Akademi Telkom Jakarta - http://yeniayuningsih.student.akademitelkom.ac.id
Prinsip Kerja Sistem Komunikasi Satelit Prinsip dasar komunikasi satelit adalah sistem komunikasi radio dengan satelit sabagai stasiun pengulang. Konfigurasi suatu sistem komunikasi satelit terbagi atas dua bagian, yaitu: ruas bumi (ground segment) dan ruas angkasa (space segment). Ruas bumi terdiri dari beberapa stasiun bumi yang berfungsi sebagai
14 / 21
SATELIT - 01-27-2016 by webmaster - Blog Mahasiswa Akademi Telkom Jakarta - http://yeniayuningsih.student.akademitelkom.ac.id
stasiun bumi pengirim dan stasiun bumi penerima, sedangkan ruas angkasa berupa satelit yang menerima sinyal yang dipancarkan dari stasiun bumi pengirim, kemudian memperkuatnya dan mengirimkan sinyal tersebut ke stasiun bumi penerima. Proses Transmisi Sinyal Satelit
1.Data yang akan ditransmisikan dari perangkat remote/user, terlebih dahulu memasuki modem. Dalam modem ini data dimodulasi. Proses modulasi ini menggunakan teknik PSK. Modulasi ini bertujuan untuk mentranslasikan gelombang frekuensi informasi ke dalam gelombang lain pada frekuensi yang lebih tinggi untuk dibawa ke media transmisi. 2.Setelah data tersebut dimodulasi, selanjutnya akan memasuki perangkat yang disebut RFT ( RF Transceiver) atau driver. Dalam RFT ini terdapat Up dan Down Converter. Untuk proses transmit yang digunakan adalah Up Converter. Up Converter ini berfungsi untuk mentranslasikan sinyal dari frekwensi menengah IF (Intermediate Frequency) menjadi suatu sinyal RF (Radio Frequency). Output sinyal yang dihasilkan adalah 5925 – 6425 MHz. 3.Proses selanjutnya adalah memasuki SSPA (Solid State Power Amplifier) yang berfungsi sama dengan HPA yaitu untuk memperkuat sinyal RF agar dapat diterima oleh satelit. 4.Sinyal masuk ke dalam feedhorn, sinyal dari feedhorn dipantulkan ke satelit dengan antena. Proses Receive Sinyal Satelit 1.Antena menerima sinyal dari satelit, sinyal yang diterima antena kemudian dipantulkan ke feedhorn. 2.Dari Feedhorn, sinyal diteruskan memasuki LNA (Low Noise Amplifier). Dimana LNA ini berfungsi untuk menekan noise dan memperkuat sinyal yang diterima. 3.Dari LNA sinyal diteruskan memasuki Down Converter yang berfungsi untuk mentranslasikan sinyal RF menjadi sinyal IF. 4.Setelah memasuki Down Converter, maka sinyal IF memasuki perangkat modem untuk melakukan proses demodulasi, dimana prose demodulasi itu dimaksudkan untuk memisahkan antara sinyal carrier dengan informasi yang ada di dalamnya. 5.Informasi yang sudah terpisah dari sinyal carrier kemudian diteruskan ke perangkat user seperti Router , Multiplexer, dan sebagainya. Kelebihan Satelit : 1.Tidak perlu LOS (Line of Sigth) dan tidak ada masalah dengan jarak dan koneksi dapat dilakukan dimana saja. 2.Jarak jangkauan yang sangat luas.
15 / 21
SATELIT - 01-27-2016 by webmaster - Blog Mahasiswa Akademi Telkom Jakarta - http://yeniayuningsih.student.akademitelkom.ac.id
3.Komunikasi dapat dilakukan baik titik ke titik maupun dari satu titik ke banyak titik secara broadcasting ataupun multicasting 4.Kecepatan bit akses tinggi dan memiliki bandwidth lebar. 5.VSAT bisa dipasang dimana saja selama masuk dalam jangkauan satelit, 6.Unjuk kerja sangat tinggi dan bisa digunakan untuk koneksi suara, video dan data, karna memiliki bandwidth yang lebar 7.Sangat baik untuk daerah yang kepadatan penduduknya jarang dan belum mempunyai infrastuktur telekomunikas. Kekurangan Satelite : 1.Up Front Cost tinggi: Contoh : untuk Satelit GEO: Spacecraft, Ground Segment & Launch = US $ 200 jt, Asuransi: $ 50 jt. 2.Distance insensitive: Biaya komunikasi untuk jarak pendek maupun jauh relatif sama. 3.Hanya ekonomis jika jumlah User besar dan kapasitas digunakan secara intensif. 4.Delay propagasi besar. 5.Rentan terhadap pengaruh atmosfir 6.Besarnya throughput akan terbatasi karena delay propagasi satelit geostasioner. Kini berbagai teknik protokol link sudah dikembangkan sehingga dapat mengatasi problem tersebut. 7.Diantaranya penggunaan Forward Error Correction yang menjamin kecilnya kemungkinan pengiriman ulang. 8.Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui satelit adalah sekitar 700 milisecond (latency), sementara leased line hanya butuh waktu sekitar 40 milisecond. Hal ini disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data yaitu dari bumi ke satelit dan kembali ke bumi. Satelit geostasioner sendiri berketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas permukaan bumi. 9.Sangat sensitif cuaca dan Curah Hujan yang tinggi, Semakin tinggi frekuensi sinyal yang dipakai maka akan semakin tinggi redaman karena curah hujan. 10.Rawan sambaran petir gledek 11.Sun Outage adalah kondisi yang terjadi pada saat bumi-satelit-matahari berada dalam satu garis lurus.. Energi thermal yang dipancarkan matahari pada saat sun outage mengakibatkan interferensi sesaat pada semua sinyal satelit, sehingga satelit mengalami kehilangan komunikasi dengan stasiun bumi. Rekaman saat berada di PT.Telkom Stasiun Utama Pengendali Satelit Pembicara :Bpk. Suryadi (Bpk.Yadi)
16 / 21
SATELIT - 01-27-2016 by webmaster - Blog Mahasiswa Akademi Telkom Jakarta - http://yeniayuningsih.student.akademitelkom.ac.id
Dokumentasi saat berada di PT.Telkom Stasiun Utama Pengendali Satelit
17 / 21
SATELIT - 01-27-2016 by webmaster - Blog Mahasiswa Akademi Telkom Jakarta - http://yeniayuningsih.student.akademitelkom.ac.id
18 / 21
SATELIT - 01-27-2016 by webmaster - Blog Mahasiswa Akademi Telkom Jakarta - http://yeniayuningsih.student.akademitelkom.ac.id
19 / 21
SATELIT - 01-27-2016 by webmaster - Blog Mahasiswa Akademi Telkom Jakarta - http://yeniayuningsih.student.akademitelkom.ac.id
20 / 21
SATELIT - 01-27-2016 by webmaster - Blog Mahasiswa Akademi Telkom Jakarta - http://yeniayuningsih.student.akademitelkom.ac.id
Nama Kelompok : 1. Yeni Ayuningsih 2. Hayyu Rachimi 3. Novita Dwi Lestari 4. Wulan Kana Sari Putri 5. Zulkarnain Faisal Kunjungi alamat web kampus kami : http://akademitelkom.ac.id _______________________________________________ PDF generated by Kalin's PDF Creation Station
21 / 21 Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)