Sekretariat Negara Republik Indonesia
Sambutan Presiden RI - Pembangunan 6 Mobile Power Plant di Sumatera, Bangka Belitung, 1 Juni 2016 Rabu, 01 Juni 2016
SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PEMBANGUNAN ENAM MOBILE POWER PLANT DI SUMATERA
BANGKA, BANGKA BELITUNG
1 JUNI 2016
Â
Â
Â
Bismillahirrahmanirrahim, Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,
Â
Yang saya hormati para Menteri Kabinet Kerja,
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 September, 2017, 21:25
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Yang saya hormati Provinsi Gubernur Bangka Belitung beserta Bupati dan Wali Kota yang hadir,
Yang saya hormati Direktur PLN beserta seluruh jajaran Direksi dan Keluarga Besar PT PLN,
Hadirin, Tamu Undangan yang berbahagia,
Â
Tahun yang lalu saat saya ke sini ketemu masyarakat, saya tanya keluhan apa yang ingin disampaikan. Hampir semuanya menyampaikan, “Pak Presiden, listriknya biarpet.― Saya tanya yang lain. “Pak, listriknya biarpet.―
Â
Kemudian saya nginap di hotel. Pihak hotelnya juga ngomong, “Pak, listriknya biarpet.― Lo di mana-mana kok biarpet semuanya?
Â
Saat itu juga saya memerintahkan kepada Bu Menteri BUMN, kepada Dirut PLN agar Bangka Belitung diberikan prioritas. Segera diselesaikan.
 http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 September, 2017, 21:25
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Tapi Bapak-Ibu, Saudara-saudara harus tahu, yang namanya bangun listrik, membangun pembangkit listrik ini makan waktu yang lama. Kalau untuk pembangkit listrik menggunakan batu bara, itu bisa empat-lima tahun. Betul, Pak Dirut? Lama sekali.
Â
Tapi kalau memakai seperti yang kita pakai ini, yang mobile power plant (MPP) yang pakai gas, ini bisa selesai enam bulan. Yang di sini, yang sudah selesai ini 30 MW.
Â
Kemudian ini sedang dilaksanakan uji coba. Kemudian nanti akhir September, tambah lagi 25 yang akan diselesaikan. Artinya pada tahun ini kurang lebih 50-60 MW sudah bisa menerangi di Bangka Belitung.
Â
Ini tambahan yang tidak sedikit, tapi tambahan banyak. Bukan tambahan sedikit, melainkan ini tambahan banyak.
Â
Kemudian, yang juga dibangun di sini masih dalam proses berapa, Pak Dirut? 100 MW yang kita harapkan selesainya tiga tahun, selesainya tiga tahun.Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 September, 2017, 21:25
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Tapi sudah ada yang sekarang ini, yang kurang lebih 50. Ini saya kira sudah mencukupi.
Â
Tetapi, karena industri, hotel di sini juga berkembang, rakyat juga semuanya memerlukan listrik, paling tidak sudah diantisipasi sekarang.
Â
Jangan nanti saya datang ke sini masih ada biarpet, biarpet, biarpet. Suara yang saya dengar biarpet, biarpet terus. Tidak mau saya seperti itu.
Â
Semuanya harus diantisipasi. Sebelum kejadian, harus sudah dihitung sekarang. Sebelum kejadian, harus dikalkulasi sekarang. Tidak bisa lagi kita biarpet, baru pontang-panting. Enggak bisa lagi.
Â
Saya sampaikan bahwa yang 35.000 MW di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, itu dengan cara apa pun harus dikejar. Kalau tidak, akan kejadian seperti di Bangka Belitung ini. http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 September, 2017, 21:25
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Dan di provinsi-provinsi yang lain, sama. Kalau saya datang, pasti keluhannya itu.
Â
Saya yakin bahwa ini akan, insya Allah semuanya akan terkejar karena apa pun ini sudah kita rencanakan dengan baik.
Â
Dan dari laporan yang saya terima, sampai akhir tahun yang lalu, yang sudah tanda tangan PPA itu ada 17.300 MW. Kemudian yang groundbreaking ada kurang lebih 8.000 MW.
Â
Ini progress-nya jelas. Ada tanda tangan. Ada dimulai groundbreaking prosesnya.
Â
Dan akan saya ikuti. Saya pastikan akan saya ikuti proses ini karena saya tidak mau lagi nanti 2018-2019 masih ada yang—saya ke http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 September, 2017, 21:25
Sekretariat Negara Republik Indonesia
bawah—masih ada yang menyampaikan, “Pak, listriknya biarpet.― Tidak. Harus semuanya terselesaikan karena memang kita ingin tunjukkan bahwa kita ingin bekerja keras untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di masyarakat, masalah-masalah yang ada di provinsi, di kabupaten, dan di kota.
Â
Hari ini kita akan melakukan groundbreaking enam mobile power plant, yaitu yang pertama di Nias 1 X 25 MW. Kemudian di Riau, di Balai Pungut 3 X 25 MW. Kemudian di Paya Pasir 3 X 25 MW. Kemudian yang di Bangka, yang di Air Anyir 3 X 25 MW. Di Belitung 1 X 25 MW. Dan di Tarahan 4 X 25 MW.
Â
Saya ingin mengingatkan bahwa tidak boleh lagi ada ramai-ramai dimulai, dimulai, dimulai groundbreaking, dan setelah itu tidak ada pergerakan apa-apa. Saya pastikan saya akan ikuti proses. Dan akan saya cek di lapangan terus-menerus agar proses ini betul-betul selesai.
Â
Rakyat juga harus pantau. Kalau janjinya Pak Dirut tadi: September. Ingat: September. Kalau ndak, telepon saya.
Â
Terus, Pak Gub, saya tinggal ngejar Bu Menteri, tinggal ngejar Pak Dirut PLN. Gampang sudah.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 September, 2017, 21:25
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Â
Kalau tidak seperti itu, nanti setelah groundbreaking dipikir kita enggak mengikuti. Santai-santai, selesainya tahun depan. Ndak. Janji Pak Dirut: September ya? Sudah, deal.
Â
Dan dengan mengucap ‘Bismillahirrahmanirrahim’, pada sore hari ini saya nyatakan pembangunan enam mobile power plant di Sumatera semuanya dimulai. Terima kasih.
Â
Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
*****
Biro Pers, Media dan Informasi
Sekretariat Presiden
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 4 September, 2017, 21:25