Ambon, Sabtu, 18 Maret 2006
Sambutan Peresmian Proyek-Proyek Pembangunan TRANSKRIPSI SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PROYEK-PROYEK PEMBANGUNAN AMBON-MALUKU, 18 MARET 2006
Bismilahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat sore, Salam sejahtera untuk kita semua, Yang saya hormati, Saudara Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Saudara Menteri Pekerjaan Umum, dan Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Yang saya hormati, Saudara Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Republik Indonesia, Yang saya hormati, Saudara Gubernur Maluku, Ketua DPRD Maluku, dan para Pejabat dan Pimpinan Lembaga Negara yang bertugas di Maluku, baik Eksekutif, Legislatif, Yudikatif, maupun TNI dan POLRI, Yang saya hormati, Para Pimpinan perguruan Tinggi, para Bupati, Walikota, para Tokoh Masyarakat, Yang saya muliakan, Para pemuka agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda. Hadirin sekalian yang saya muliakan, Sebelum saya menyampaikan sambutan pada acara yang membahagiakan ini, ijinkan saya untuk menyampaikan dan mengungkapkan rasa bahagia, rasa syukur dan kegembiraan saya yang mendalam, karena tiga hal. Tadi Pak Gubernur mengatakan, saya tadi bicara dengan Pak Walikota, penyelesaian masalah yang ada di Provinsi Maluku ini menjadi bagian utama dalam pengabdian saya pada pemerintahan yang lalu. Sejak tahun 2000 dalam kapasitas saya sebagai Menteri, di bawah Gus Dur, tahun 2001 sampai 2003 akhir di bawah Ibu Mega, sudah tidak terhitung kali saya datang ke tempat ini. Dalam suasana yang sangat berat waktu itu, saya masih ingat waktu berkunjung ketiga kalinya, saya didampingi Pak Jusuf Kalla yang sekarang jadi Wakil Presiden. Saya berdialog dengan saudara-saudara kita dari kedua komunitas yang berselisih waktu itu, saya mendapatkan makian, kecaman, kemarahan dan apapun yang dialamatkan kepada saya. Mendagri, Panglima TNI, Kapolri, semua waktu itu, merasakan, kok berlebihan dalam memaki-maki dan memarahi saya. Saya katakan tenang, ini jalan Tuhan, jalan Allah SWT. Ketika saya sampaikan saudara-saudara, saya sudah mendengar semua. Justru inilah yang menyemangati saya untuk menjadi bagian dalam penyelesaian masalah besar ini, masalah kita sebagai bangsa. Waktu berjalan demikan cepat, kemudian ada pertemuan Malino, meskipun pertemuan Malino bukan satu-satunya upaya kita untuk menyelesaikan permasalahan di tempat ini. Sesudahnya masih ada langkah-langkah yang kita lakukan, paling tidak saya menyampaikan sebuah pidato kecil di Malino waktu itu, sebagian yang hadir saya kira masih ingat. Masa depan Ambon, masa depan Maluku bukanlah kekerasan, darah dan air mata, tetapi persaudaran, kedamaian dan pembangunan. Saya menyampaikan itu, dalam hati saya memohon kepada Alllah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa. Saya ulangi lagi pernyataan ini, ketika Malino kalau tidak salah Februari waktu itu, betul? kemudian kalau tidak salah Kantor Gubernur terbakar kembali, satu minggu setelah itu, saya datang sambil memusnahkan senjata-senjata di lapangan, sebagian masih ingat, saya ulangi kata-kata saya seperti itu, masa depan Maluku, masa depan Ambon, bukan kekerasan darah dan air
mata, tetapi persaudaraan, kedamaian dan pembangunan kembali. Sampai di Bandara Pattimura saya masih ingat, dengan teman-teman para Menteri dari Jakarta, Pak Gubernur, masih Bapak Saleh Latuconsina waktu itu. Kapolri saya berkata demikian, “Mudah-mudahan saya ikut menyaksikan kembali ketika perdamaian, persaudaraan dan keteduhan sudah kembali terajut di bumi Maluku ini dan pembangunan sudah bisa dimulai kembali”. Tuhan Maha Besar, hari ini saya datang ke sini melihat, menyaksikan pembangunan kembali semuanya itu. Yang kedua rasa syukur saya, kemarin, setelah saya ganti pesawat dari Bandara Pattimura, saya menuju ke Kabupaten Buru, sampai di Namlea kami ganti dengan kapal kecil menuju ke Desa Pela, Kecamatan Batabual. Saudara kita yang terkena musibah tsunami skala kecil beberapa saat yang lalu. Dalam rangka memberikan bantuan tanggap darurat, saya bertatap muka dengan mereka. Setelah saya lihat semuanya, saya harus berterimakasih, memberikan pujian dan penghargaan kepada saudara-saudara kita itu. Mengapa? Kalau mereka tidak cepat bertindak, cepat bergerak, barangkali korban akan berjatuhan dan cukup besar, karena sosialisasi yang baik, karena penjelasan yang baik dari Kepala Desa, dari Camat, dari Bupati di tempat itu, rakyat kita mengenali ketika setelah terjadi gempa air surut ke dalam, ke tengah lautan, kurang lebih 150 meter, mereka tahu bahwa akan ada arus balik, gelombang balik, itulah yang dinamakan tsunami. Mereka segera meninggalkan tempat itu, berlari ke pegunungan, barangkali terlalu jauh larinya memang, tetapi akhirnya selamat, hanya satu orang meninggal karena memang sedang berada di tengah laut, dan dua orang meninggal karena sakit. Ini satu contoh yang baik dan patut ditiru oleh saudara-saudara kita di seluruh Indonesia. Ternyata kita bisa menyelamatkan, apabila kita memahami betul, mengenali betul dan melakukan tindakan cepat apabila bencana seperti itu datang.
Kemudian yang ketiga, yang saya syukuri dan saya merasa berbahagia, tadi pagi di Kabupaten Buru, kami melaksanakan panen raya padi. Buru dikenal, dikaitkan dengan riwayat masa silam, saya mengajak, melihat Buru sebagai tanah harapan, tanah masa depan dan pembangunan kembali daerah itu. Ternyata, Buru menyimpan potensi yang besar, baik itu di pertanian, padi khususnya, pertanian yang lain, perkebunan, perikanan, wisata dan barangkali jasa untuk transportasi. Produksi padi di Pulau Buru saja belum ditambah dengan Seram, itu 29.000 ton per-tahun. Tahun ini, karena bencana alam berdatangan, beberapa sawah gagal panen, kita terpaksa mengimpor beras sejumlah 83.000 ton. Apabila produksi beras di Pulau Buru itu, tambah Seram, tahun-tahun mendatang bisa kita lipatgandakan, tidak perlu kita membeli dari luar negeri, bisa dibantu dijual dari Buru, dan Maluku ini. Saya sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada para Gubernur, Bupati, semua, Dinas-dinas pertanian dan semua yang bekerja keras untuk meningkatkan produksi pangan dan lengkaplah sudah rasa hormat saya, rasa bangga saya, dan rasa terima kasih saya kepada Maluku, Pimpinan, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama serta masyarakat luas. Kalau tahun 1999, 2000, 2001, 2002, 2003 barangkali, masih menyisakan tragedi, marilah kita melangkah ke hari esok, mulai hari ini, dengan mewartakan kepada saudara-saudara kita di tanah air, di seluruh dunia kalau perlu, bahwa di provinsi ini, di tanah yang indah ini dapat dilakukan banyak hal, termasuk yang mensejahterakan kehidupan rakyat di Maluku dan di seluruh Indonesia. Semoga Tuhan Yang Maha Besar mendengar do’a dan cita-cita kita semuanya ini. Hadirin yang saya muliakan, Saya akan menyampaikan sambutan pada acara yang sangat penting pada hari ini, berkenaan dengan peresmian proyek-proyek pembangunan di provinsi Maluku. Marilah kita bersama-sama memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena pada hari ini kita dapat menghadiri peresmian proyek-proyek pembangunan di provinsi Maluku yang dipusatkan di Maluku. Peresmian ini saya anggap penting, karena keberhasilan pembangunan dan rehabilitasi kembali sarana fisik aparatur pemerintahan, pendidikan, keagamaan dan infrastruktur merupakan komitmen pemerintah, untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat. Mudah-mudahan rehabilitasi dan pembangunan kembali infrastruktur ini akan segera
dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di provinsi Maluku. Hadirin yang saya muliakan, Kita patut bersyukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, bahwa situasi keamanan di Provinsi Maluku kini jauh membaik, mendekati normal. semua ini hanya akan mungkin terjadi apabila secara sadar kita semua terus memelihara dan meningkatkannya menuju ke keadaan yang betul-betul normal diwaktu yang akan datang. Tidak ada diantara kita yang menginginkan suasana yang tidak aman, tidak damai, dan tidak tentram. Konflik yang terjadi di masa lalu bukan saja telah memporakporandakan fasilitas umum, tetapi juga telah menimbulkan korban jiwa dan trauma yang dalam. Bukan maksud saya untuk mengungkap kembali peristiwa yang memilukan itu, namun kita berupaya menarik pelajaran berharga dan hikmah dibalik kejadian itu. Kita menyadari, bahwa setiap kejadian kerusuhan dan konflik bukan hanya merugikan bagi merekamereka yang terlibat dalam perselisihan itu, tetapi juga merugikan kita semua. Saya berdoa kepada Allah SWT, mudah-mudahan peristiwa itu tidak terulang kembali di masa yang akan datang. Saya mengajak semua komponen masyarakat Maluku, mari kita bangun kebersamaan, persaudaraan dan rasa saling mencintai. Mari kita menatap ke depan, dan jangan lagi menoleh ke belakang. Dalam proses percepatan pemulihan pembangunan Provinsi Maluku pasca konflik, yang kita jalani bersama sekarang ini, Insya Allah, kita akan memasuki kehidupan baru yang lebih rukun, damai, aman, tentram, dan sejahtera. Kerukunan, kedamaian, keamanan, ketentraman dan kesejahteraan itu, merupakan cita-cita kita bersama. Dengan kondisi demikian, pembangunan akan berjalan lebih maju, kepercayaan investor akan pulih, dan rakyat akan menjalani kehidupan sehari-hari dengan tenang, tanpa rasa was-was. Semangat membangun, bekerja dan berusaha akan tumbuh kembali dengan sendirinya. Hasilnya, telah dapat kita saksikan bersama-sama, yakni selesainya berbagai proyek pembangunan, baik yang baru dibangun maupun direhabilitasi,insya Allah tentu pembangunan prasarana dan saranan dasar ini terus akan kita lanjutkan di waktu-waktu yang akan datang. Proyek-proyek pembangunan yang akan saya resmikan ini, merupakan proyek-proyek pembangunan yang sangat vital. Proyek-proyek itu antara lain ialah rehabilitasi prasarana fisik aparatur pemerintah, kantor dan rumah jabatan Gubernur Maluku, Gedung Infokom, dan rehabilitasi VIP Room Bandara Pattimura. Bandara Pattimura yang kita lihat tadi, menurut saya tidak terkesan mewah, tetapi indah, pantas dan berwibawa. Saya bisa membandingkan dengan sebelum, sebelumnya, karena sangat sering saya datang kesana, bahkan pernah bermalam di Bandara, dalam arti bagaimana berkomunikasi, bermusyawarah dengan saudara-saudara semuanya. Kita hanya ingin agar jalannya roda pemerintahan dan pelayanan publik dapat berjalan dengan lancar. Dengan sarana perkantoran yang nyaman, pelayanan publik akan berjalan lebih baik. Bagi seluruh aparatur pemerintahan, pelayanan publik merupakan tugas utama yang tidak boleh ditunda-tunda. Saya mengingatkan kepada saudara semua, mulai dari saya, Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota, Camat, Kepala Desa di seluruh tanah air, berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Jangan dipersulit, permudah lah setiap urusan. Kita belum bisa memberikan kesejahteraan yang lebih pada rakyat kita, karena memang kita masih terus membangun, tetapi kalau kita sayang pada mereka, kita mencintai mereka, kita dekat dengan mereka, kita layani sebaik-baiknya, saya kita itu juga wujud kesejahteraan yang didambakan oleh rakyat kita. Saya mengajak mulai dari diri saya, marilah memberikan pelayanan yang terbaik untuk rakyat, sekali lagi permudah semua urusan. Kita menginginkan agar rakyat mendapatkan pelayanan yang cepat, akurat, dan memuaskan. Karena itu, saya berpesan kepada aparatur Pemerintah Daerah; Jadilah aparatur birokrasi sebagai pelayan masyarakat yang bijak. Kebiasaan lama yang seringkali dikeluhkan oleh rakyat, seperti lambannya pelayanan dan berbelitnya birokrasi, harus dibuang jauh-jauh. Kini kita telah memasuki era baru dalam penyelenggaraan pemerintahan. Kita harus melayani masyarakat dan bukan dilayani.
Hadirin yang saya hormati, Rehabilitasi sarana publik kita lakukan pula pada sarana peribadatan. Saya bersyukur, dalam rehabilitasi sarana peribadatan itu telah tumbuh semangat kerukunan dan kerjasama di antara komunitas pemeluk agama. Pemerintah menyambut gembira tumbuhnya semangat kerukunan ini. Adalah tugas Pemerintah, untuk melindungi dan menjamin semua pemeluk agama, agar leluasa melaksanakan ajaran agamanya masing-masing. Pemerintah tidak akan mencampuri ajaran sesuatu agama. Saya yakin, setiap umat beragama akan menjunjung tinggi nilai-nilai agamanya masing-masing. Namun setiap agama mengajarkan pula agar umatnya menghormati pemeluk-pemeluk agama lain. Tidak ada satu pun agama yang mengajarkan kekerasan, kebencian, dan saling bermusuhan. Agama Islam mengajarkan agama rahmatan lil alamin; rahmat bagi semesta alam. Agama Kristen mengajarkan cinta kasih dan kedamaian di bumi. Demikian pula agama Hindu dan Budha, mengajarkan prinsip keadilan, budi dan dharma. Dengan nilai-nilai agama yang luhur itu, kita dapat mewujudkan toleransi, kebersamaan, dan saling menghargai satu sama lain. Untuk memajukan masyarakat, kita tidak boleh mengabaikan pendidikan. Karena itulah, dalam kesempatan ini, akan dilakukan pula peresmian rehabilitasi berbagai fasilitas pendidikan, mulai Taman Kanak-Kanak hingga SMA, dan rehabilitasi Kampus Universitas Pattimura (Unpatti), Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri dan Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM). Saya tadi sudah menyampaikan komitmen saya, saya mendengar bahwa perpustakaan di perguruan tinggi ikut rusak dan kurang, saya akan memberikan bantuan untuk perpustakaan, pada tiga perguruan tinggi: Universitas Pattimura, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri dan Universitas Kristen Indonesia Maluku. Rehabilitasi sarana pendidikan ini saya anggap penting dan mendesak, untuk meningkatkan mutu pendidikan dan percepatan pemulihan proses belajar mengajar. Hal itu dimaksudkan untuk mendorong semakin kondusifnya aktivitas pembelajaran bagi para siswa dan mahasiswa, dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Kita menyadari, pendidikan merupakan investasi masa depan bagi pembangunan Sumber Daya Manusia di Provinsi Maluku pada khususnya, dan pembangunan bangsa Indonesia pada umumnya. Oleh karena itu, Pemerintah dengan sungguh-sungguh telah berupaya untuk memberikan perhatian, terhadap pembangunan pendidikan, sebagaimana amanat konstitusi kita. Sejalan dengan itu, kita berupaya menaikkan anggaran pendidikan secara bertahap dan progresif, hingga akan mencapai sekurangkurangnya 20% dari Rencana Anggaran Belanja Pemerintah Pusat di luar gaji pendidik dan pendidikan kedinasan paling lambat pada tahun 2009. Khusus untuk peningkatan kualitas Perguruan Tinggi di Indonesia, pada lima tahun ke depan, kita berharap sekurang-kurangnya terdapat 10 program studi unggulan, yang dapat menempati posisi 100 perguruan tinggi terbaik di Asia.
Hadirin yang saya muliakan, Kita kenal kecerdasan putra-putri Maluku, jangan biarkan mereka kehilangan masa depan yang cemerlang, mari kita persiapkan dari sekarang, ada satu periode yang sama-sama kita berprihatin tetapi itu sudah kita lewati, kita bersyukur. Mari mulai sekarang kita persiapkan generasi putra-putri Maluku yang memiliki kecerdasan, kreatifitas dan daya inovasi yang tinggi dengan cara menyelenggarakan pendidikan sebaikbaiknya di Provinsi Maluku ini. Hadirin yang saya hormati, Provinsi Maluku memiliki kekayaan alam, sumber daya manusia, dan potensi pariwisata yang sangat besar, sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Potensi itu perlu dikembangkan dengan sengguhsungguh, melalui kebijakan-kebijakan pembangunan yang strategis untuk kemajuan daerah. Potensi alam dan pariwisata yang dimiliki, dapat menjadi daya tarik bagi siapapun yang akan berkunjung dan berinvestasi di provinsi ini. Kebutuhan akan sarana dan prasarana yang memadai, merupakan sesuatu yang penting untuk mempercepat laju pertumbuhan pembangunan, ekonomi, dan pariwisata.
Pertumbuhan ekonomi dan iklim investasi sangat bergantung kepada stabilitas sosial dan keamanan. Karena itu, saya berharap, kondisi ekonomi dan pertumbuhan investasi pasca konflik ini terus semakin meningkat, seiring dengan semakin kondusifnya stabilitas sosial dan keamanan di provinsi ini. Kita patut bersyukur, bahwa dalam bidang infrastruktur seperti jalan dan jembatan, kita telah berhasil menyelesaikan pembangunan dan rehabilitasinya. Dengan demikian, jalan yang menghubungkan kota-kota di Maluku makin membaik. Semua itu akan meningkatkan lalu lintas barang dan jasa., serta membuka daerah-daerah yang terisolasi. Saya jalan darat tadi pagi dari Namlea menuju ke tempat panen raya, saya melihat jalannya relatif baik dan kemudian penataan kota Namlea saya lihat baik. Saya makin optimis, dengan kebersamaan Universitas, Pemerintah Daerah, Tokoh-tokoh Masyarakat, Generasi Mudanya, saya kira Maluku akan dapat dibangun lebih baik lagi, dengan tatanan yang baik sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari untuk generasi yang akan datang. Pembangunan jembatan di Wai Sapalewa, telah menghubungkan kota Slema dan Wahai. Jembatan Wai Hatae, telah menghubungkan kota Kairatu dan Masohi di Pulau Seram bagian Utara. Perbaikan jalan raya sepanjang 19 km di Pulau Buru yang menghubungkan Namlea dan Marloso, dan jalan yang menghubungkan Wahai dan Pasahari sepanjang 43 km, merupakan pembangunan infrastruktur yang strategis. Semua itu, mempunyai arti yang sangat penting bagi dinamika kemajuan masyarakat di daerah ini. Demikian pula, pembangunan dan rehabilitasi berbagai infrastruktur di bidang perdagangan, perikanan dan kehutanan, diharapkan dapat mendorong perkembangan sektor riil. Perkembangan sektor ini dapat meningkatkan daya saing dalam proses pembangunan ekonomi ke depan. Kesemuanya itu, diperlukan diperuntukan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat, tidak saja di Maluku, tetapi juga di tanah air. Sebelum saya mengakhiri sambutan ini, saya mendengar apa yang disampaikan oleh Saudara Gubernur tadi, Menteri Pekerjaan Umum ada disini, Menteri Sosial ada disini, Menteri Pertanian ada disini, Menko Kesra ada disini, saya berharap ada sinkronisasi dan sinergi antara pembangunan di tingkat kabupaten dan kota dan propinsi, karena kita mengenal otonomi daerah, kita mengenal desentralisasi dengan pemerintah pusat. Dengan prioritas, mari kita melakukan semua upaya untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak. Dengan harapan sektor riil makin tumbuh dan berkembang dan lahan-lahan pertanian juga makin tumbuh dan berkembang. Harapan kita, pengangguran di propinsi ini makin berkurang, lapangan kerja makin dapat diciptakan. Itu yang pertama. Yang kedua, saya dilapori tadi masih ada tersisa 3800 pengungsi, tolong diselesaikan dengan baik dan ini juga merupakan prioritas kita untuk tahun 2006, 2007 mendatang. Yang lain hidupkan kembali, kegiatan termasuk prasarana peribadatan, pendidikan dan kesehatan. Kalau lima hal itu sudah dapat kita selesaikan dalam waktu dekat ditambah dengan pembangunan ekonomi yang lebih luas, saya percaya dengan ridho Allah SWT, bahwa bukan hanya kita bisa kembali seperti keadaan sebelum konflik tetapi kita bisa melampaui mencapai keadaan yang lebih baik lagi. Salah satu pelaku sejarah, abang kita Des Alwi, mengatakan kepada saya bahwa di tanah Maluku ini menyimpan kebesaran sejarah di waktu yang lalu. Kita bangga, mari kita ukir sejarah baru di Maluku ini. Saya yakin kecerdasan putra-putri Maluku bisa, menciptakan prestasi-prestasi baru yang kita banggakan di waktu yang akan datang. Hadirin sekalian, Demikian lah sambutan saya, sekali lagi saya menyampaikan ucapan selamat dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Provinsi Maluku, yang telah bekerja keras membangun dan merehabilitasi berbagai infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Hal yang sama berlaku pula pada membangunan dan merehabilitasi fasilitas pelayanan publik semuanya sangat bermanfaat untuk mempercepat kemajuan sosial masyarakat di daerah ini. Dengan memohon ridho Tuhan Yang Maha Kuasa, dan mengucapkan Bismilahirrahmanirrahim, Proyek
Pembangunan di Provinsi Maluku dengan ini saya resmikan. Sekian. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
******
Biro Pers dan Media Rumah Tangga Kepresidenan
Sumber: http://www.presidensby.info/index.php/pidato/2006/03/18/204.html Koleksi: Perpustakaan Nasional RI, 2006.