SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN PADA ACARA PERINGATAN HARI PENANGGULANGAN DEGRADASI LAHAN DAN KEKERINGAN TAHUN 2009
Assalamualaikum warakhmatullah wabarakatuh, Saudara-saudara sekalian yang saya hormati, Salam sejahtera bagi kita semua.
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, pada hari ini kita dapat berkumpul bersama untuk memperingati Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan sedunia (World Day to Combat Desertification
and
Drought).
Penyelenggaraan
Penanggulangan Degradasi
Lahan
peringatan dan
Hari
Kekeringan
2
Sedunia
ini
sangat
kesadaran
dan
penting
kepedulian
untuk
meningkatkan
masyarakat
tentang
permasalahan degradasi hutan dan lahan yang ada saat ini.
Indonesia
meratifikasi
konvensi
penanggulangan
degradasi lahan pada tahun 1998, hingga saat ini lebih dari
175
negara
Penanggulangan
telah
Degadasi
meratifikasi Lahan
(United
Konvensi
Nation
Convension to Combat Desertification/UNCCD). Adapun Konvensi penanggulangan degradasi lahan diawali dalam KTT Bumi (Earth Summit) mengenai pembangunan dan lingkungan di Rio de Janeiro, Brasil, pada bulan Juni 1992. Pada
kesempatan
menyongsong
Abad
itu
disepakati
ke-21
yang
suatu
rencana
merekomendasikan
kepada PBB untuk menyusun Convension to Combat
Desertification (UNCCD).
Setelah melewati beberapa kali
3
pertemuan, akhirnya konvensi tersebut diadopsi pada tanggal 17 Juni 1994 di Paris dengan resolusi PBB no 49/115 tahun 1994, dan tanggal tersebut dinyatakan sebagai Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia (World Day to Combat Desertification
and Drought ).
Saudara sekalian,
Pada peringatan kali ini tema Hari penanggulangan degradasi
lahan
dan
kekeringan
Sedunia,
adalah
”Melindungi Tanah dan air sama dengan menjaga masa depan kita bersama” (Conserving land and water =
securing our common future). Tema ini maknanya sangat dalam. Kita diingatkan bahwa degradasi lahan dan kekeringan sangat terkait dengan aspek-aspek kehidupan
4
manusia, bahkan untuk kehidupan di masa depan, sehingga meningkatkan konsekuensi–konsekuensi sosial, baik untuk menanggulangi penyebab degradasi lahan maupun kebutuhan untuk kerjasama sosial antar negaranegara berkembang dengan negara maju.
Disamping itu juga untuk mengingatkan kepada setiap orang bahwa jika pembangunan berkelanjutan
ingin
berjalan dengan baik dan tidak ingin melihat kejadiankejadian
bencana alam yang lebih besar, maka upaya-
upaya pemecahan masalah degradasi hutan dan lahan harus segera dilakukan secara bersungguh-sungguh. Lebih
jauh
peringatan
ini
juga
ditujukan
untuk
meningkatkan partisipasi dan kerjasama semua pihak yang
terkait,
baik
pemerintah,
swasta
maupun
masyarakat, di tingkat lokal, nasional dan internasional dalam upaya pengendalian degradasi hutan dan lahan.
5
Bagi bangsa Indonesia, momentum ini sangat penting karena kerusakan hutan dan lahan di Indonesia sudah semakin
berat,
dan
penanggulangannya
saat
ini
melalui
sedang berbagai
dilaksanakan program
penghijauan, dan rehabilitasi hutan dan lahan. Selain itu, peringatan hari degradasi lahan sedunia ini relevan dengan program pemerintah dalam mengajak masyarakat untuk menanam pohon, yaitu gerakan satu orang menanam satu pohon atau One Man One Tree. Gerakan
One Man One Tree dicanangkan oleh Presiden RI pada acara pencanangan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional, pada tanggal 28 Nopember 2008, di Cibinong.
Pada acara tersebut Presiden R.I. mengamanatkan bahwa pada Tahun 2009 agar dilaksanakan Gerakan Menanam Satu Orang Satu Pohon (One Man One Tree). Maksud dilaksanakannya Penanaman Satu Orang Satu Pohon (One
6
Man One Tree) adalah untuk lebih meningkatkan kepedulian berbagai pihak akan pentingnya penanaman dan pemeliharaan pohon yang berkelanjutan dalam mengurangi pemanasan global dan untuk mencapai pembangunan Indonesia yang bersih (Clean Development
Mechanism).
Saudara sekalian,
Sesungguhnya upaya untuk merehabilitasi hutan dan lahan kritis telah dilakukan sejak lama antara lain melalui kegiatan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Gerhan), Kecil Menanam Dewasa Memanen (KMDM), Kampanye
Indonesia
Menanam,
Aksi
Penanaman
Serentak Indonesia, Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon, serta berbagai kegiatan penanaman yang melibatkan swadaya masyarakat. Upaya ini akan efektif
7
bila dilaksanakan
secara berkelanjutan sehingga perlu
adanya suatu kegiatan yang terus menerus. Dalam perjalanannya tentu kita menghadapi berbagai permasalahan. Dalam kesempatan yang baik ini, saya berpesan
agar
permasalahan
yang
muncul
dalam
implementasi suatu program janganlah menimbulkan stigma buruk tentang program mulia ini yaitu melawan degradasi lahan. Kita harus menyikapi dengan bijak, dan selalu mengedepankan kepentingan yang lebih besar, yaitu bangsa dan negara. Untuk itu apabila ada hal-hal yang dirasakan kurang tepat dalam penyelenggaraan program-program seperti Gerhan,
penanggulangan
degradasi
lahan,
Kampanye Indonesia Menanam, atau
Gerakan One Man One Tree, agar dapat langsung disampaikan kepada Pemerintah sebagai salah satu bentuk pengawasan, untuk penyempurnaan program di masa depan.
8
Saudara sekalian,
Sekali lagi saya pesankan, marilah kita satukan langkah kita untuk melestarikan kekayaan sumberdaya alam kita, dengan memanfaatkan secara bijaksana, adil, dan merata untuk kesejahtaraan kita bersama. Demikian sambutan saya dalam rangka Peringatan Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia Tahun 2009.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi kita semua. Wassalamualaikum warakhmatullah wabarakatuh.
MENTERI KEHUTANAN
Dr. (HC) H.M.S. KABAN