Edukasi Pasar Untuk Pemasaran Usaha Gula Aren Di Desa Lingga Mukti, Kabupaten Purwakarta Jawa Barat (Program CSR PT. Jasa Marga, Tbk Dengan LPKMV – Universitas Tarumanagara Jakarta) Yanuar1, Lydiawati Soelaiman2
ABSTRACT: Linggamukti village is a village which has a flagship product of palm
sugar. Production process into palm sugar in this village, still traditionally done so in terms of quantity and quality is still relatively low. Accordingly, the Institute of Community Services and Ventura (LPKMV) Tarumanagara University in cooperation with PT. Jasa Marga Tbk try to overcome these problems by introducing technology to diversify the production in the form of sugar ants making machine that is expected to provide economic added value of products. Results of the products names "Arenia". Furthermore, to study the response of the market, with a market survey to test the product in the target market directly through Focus Group Discussion (FGD) to the hotel manager and owner of the restaurant. Market survey is an important activity before a product to penetrate the market because the market survey will obtain feedback to the products according to consumer needs. The results of the feedback are "Arenia" already be accepted with some input as to a factor of continuity of supply of products and more attractive packaging. Keywords: palm sugar, market surveys, Focus Group Discussion ABSTRAK: Desa Linggamukti merupakan desa yang memiliki produk andalan gula aren. Proses produksi pengolahan nira menjadi gula aren di desa ini, masih dilakukan secara tradisional sehingga dilihat dari sisi kuantitas maupun kualitas masih relatif rendah. Sehubungan dengan itu, Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat dan Ventura (LPKMV) Universitas Tarumanagara bekerja sama dengan PT. Jasa Marga, Tbk mencoba mengatasi permasalahan tersebut tersebut dengan memperkenalkan teknologi produksi untuk diversifikasi produk turunan yaitu berupa mesin pembuat gula semut yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah ekonomi dari produk. Hasil dari diversifikasi produk berupa gula semut dengan merk “Arenia”. Untuk mengetahui respon pasar, dilakukan survei pasar dengan melakukan uji coba produk di pasar sasaran secara langsung (test of product on market target) melalui Focus Group Discussion (FGD) kepada manajer hotel dan pemilik restoran. Survei pasar adalah suatu kegiatan penting sebelum suatu produk untuk melakukan penetrasi pasar karena dengan survei pasar akan didapatkan umpan balik (feedback) agar produk sesuai dengan selera konsumen. Hasil tanggapan (feedback) dari responden adalah produk gula aren “Arenia” sudah dapat diterima pasar dengan beberapa masukan untuk memperhatikan faktor kontinuitas pasokan produk serta pengemasan yang lebih menarik. Kata Kunci: gula aren, survei pasar, Focus Group Discussion
Pendahuluan UKM di bidang gula aren sangat prospektif karena potensi tanaman aren (Arenga pinnata Merr) adalah salah satu keluarga palma yang serbaguna. Tanaman ini tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia pada berbagai kondisi agroekosistem dan merupakan keunggulan UKM di Indonesia terutama di daerah pedesaan.
1 2
Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara (
[email protected])
23
Salah satu desa yang berpotensi menghasilkan gula aren adalah Desa Linggamukti. Jumlah pengrajin gula aren di Desa Lingga Mukti adalah 36 pengrajin (Laporan Kantor Desa Linggamukti, 2012). Pengrajin gula aren di Desa Linggamukti dilakukan secara sendiri sendiri oleh tiap keluarga dan masih dilakukan secara tradisional. Untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing, tentunya diperlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia, kualitas modal (financial capital dan physical capital), serta dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal tersebut juga merupakan permasalahan yang dialami oleh pengrajin gula aren di Desa Linggamukti. Pengolahan nira menjadi gula aren yang masih dilakukan secara tradisional menghasilkan gula aren dengan kualitas yang tidak terstandar dan biaya produksi belum optimal. Standar higienis yang tidak terkontrol dan jumlah pasokan yang belum kontinu menyulitkan untuk dipasarkan ke sektor industri yang menuntut standar kualitas. Di samping itu, belum adanya wadah usaha bersama menimbulkan persaingan pasar dan harga cenderung ditentukan oleh pengumpul. Hal ini menyebabkan pendapatan pengrajin gula aren yang relatif rendah dan berfluktuatif. Dampak semua itu, nilai ekonomi (pendapatan perajin gula) usaha gula aren terus menurun sehingga generasi muda tidak lagi tertarik untuk melanjutkan usaha gula aren. Berdasarkan hal tersebut, Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat dan Ventura (LPKMV) Universitas Tarumanaga bekerja sama dengan PT. Jasa Marga, Tbk dan pemerintah daerah setempat. Kegiatan ini telah dilakukan mulai dari studi kelayakan usaha, pendirian bangunan usaha produksi gula aren termasuk pengadaan tungku pemasak nira dan mesin palm curser (proses pengolah dari nira menjadi gula aren), desain dan pelatihan produksi dan kemasan, legalisasi koperasi, pelatihan manajemen koperasi, pelatihan akuntansi usaha koperasi dan pada gilirannya sekarang sampai pada aspek pemasaran dan dari hasil produksi gula aren tersebut disepakati dengan merek Gula Aren “Arenia” Linggamukti. Untuk menjaga kestabilan produksi gula aren tersebut, maka tentunya diperlukan pasar yang kontinu. Berdasarkan hal tersebut, pemasaran merupakan salah satu faktor yang penting untuk menjaga agar produksi gula aren “Arenia” dapat berkelanjutan. Dengan pertimbangan waktu, biaya, dan tenaga serta mengingat gula aren termasuk kategori barang konfenien (convenience goods) maka pelaksanaan kegiatan aspek pemasaran Gula Aren “Arenia” Linggamukti, dilakukan terobosan dan lebih fokus dengan melakukan uji coba produk gula aren di pasar sasaran secara langsung (test of product on market target). Mengingat luasnya potensi pemakai dan pembeli produk gula aren maka dipilah dan dipilih segmen pasar yang secara umum dapat mewakili semua lapisan segmen pasar. Hasil pembelajaran dan pengalaman tim maka ditetapkan pasar sasaran nya adalah segmen pasar pariwisata dan pedagang besar gula di wilayah pemasaran Kabupaten Purwakarta. Karakteristik persaingan industri gula dapat dicirikan dengan persaingan monopolistik walaupun secara umum tingkat harga terdapat intervensi pemerintah melalui peranan Bulog sebagai pemasok utama tetapi pelaku dan pemain dalam industri gula dapat mempengaruhi tingkat harga gula secara signifikan serta ditambah dengan makin derasnya isu gula impor sehingga tingkat dan posisi persaingan dalam industri gula akan semakin kompetitif, dan sebagai akibatnya tentu akan memaksa semua pemain dan pelaku dalam industri tersebut untuk menciptakan inovasi demi mempertahankan daya saingnya.
24
Kegiatan inovasi diantaranya dapat dilakukan dengan menciptakan keberbedaan, keunikan baik dalam harga maupun non harga (price and non price differentiation)., seperti melalui usaha pengembangan produk dan atau non produk (product and non product development). Untuk menjaga dan meningkatkan perberdayaan pemasaran gula aren ini supaya dapat bersaing tentunya memerlukan upaya sumber daya yang sangat besar baik dalam hal sumber daya teknologi, modal, sumber daya manusia dan sebagainya, sementara usaha ini tergolong dalam usaha kecil dan menengah sehingga menjadi hambatan dan tantangan yang besar bagi pengrajin, jadi salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah berupa pembenahan, perbaikan, dan atau pengembangan produk Untuk menambah nilai jual produk gula aren tersebut, maka perlu dilakukan terobosan dengan pengembangan atau perluasan pasar sasaran. Pasar sasaran misalnya lebih ditekankan pada industri pariwisata. Pasar sasaran pada industri tersebut diharapkan dapat memberikan harga jual gula aren yang lebih tinggi sehingga diharapkan meningkatkan kesejahteraan produsen gula semut tersebut. Segmen pasar industri pariwisata melalui asosiasi Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) cabang Purwakarta, dan Pedagang Besar Gula di Purwakarta termasuk para pedagang dilokasi tempat istirahat (rest area) KM 97 tol Cipularang serta melibatkan pihak pemerintah Kabupaten Purwakarta melalui Dinas UKM dan Koperasi serta Dinas Perdagangan dan Industri, dan perwakilan dari pihak PT.(Persero) Jasa Marga Tbk dipertimbangkan dan ditetapkan sebagai pilihan pasar sasaran gula aren Arenia Linggamukti dan dengan demikian diharapkan dapat menjadi responden dari uji coba validitas pasar sasaran yang diharapkan. Kegiatan tersebut bertujuan menguji kelayakan pasar dari produk Gula Aren Arenia Linggamulti melalui pengumpulan dan pencarian semua masukan dan informasi tentang kelemahan, keunggulan, tantangan, serta prospek pasar khususnya di wilayah pemasaran Jawa Barat. Sasaran dari informasi dan masukan yang di harapkan adalah upaya perbaikan secara keseluruhan mulai dari aspek produksi, legalitas, kualitas, kemasan, harga, distribusi, persaingan, kesehatan/higienes, dan prospek pasar kedepannya, dan lain sebagainya. David Frey menyatakan bahwa edukasi pasar merupakan strategi pemasaran yang lebih efektif karena membangun kepercayaan dan kredibilitas karena menjual berdasarkan informasi terhadap suatu produk sehingga masyarakat sadar akan produk tersebut secara penuh. Edukasi disusun sehingga, inovasi produk dan layanan bisa diterima dengan baik oleh masyarakat, yang berdampak pada minat terhadap produk tersebut, sehingga penjualan juga meningkat. W. Chan Kim dan Renee Mauborgne (2010) menyimpulkan bahwa perusahanperusahaan yang berdaya saing adalah perusahaan yang mampu menciptakan (creating) lingkungan pasar dan industri baru. Menurut kedua penulis, kunci dari strategi ini adalah value innovation yang merupakan logika stratejik yang berbeda dengan logika para inkumben. Konsepsi ini memberikan peluang lompatan nilai yang dinikmati pelanggan dan selanjutnya menghasilkan nilai yang lebih tinggi bagi perusahaan, karena mengkombinasikan proses yang yang berbiaya lebih rendah dengan nilai (value) yang lebih tinggi. Hal itu dimungkinkan dengan cara menggabungkan inovasi dengan kegunaan (utility), harga dan posisi biaya pada industri dan batas-batas pasar yang tidak given. Dengan kata lain, lintas pasar dan lintas industri dapat terjadi karena strategic moves yang dilakukan perusahaan membuat batas-batas tersebut menjadi tidak relevan lagi.
25
Beberapa tahap untuk memasuki pasar sasaran untuk produk baru dapat dijelaskan melalui bagan berikut Needs of Target Market Segment
What is the target market segment & its size? What are the target consumer’s needs that the new product can meet? What is the strength of such needs?
Gambar 1:
Relative Value for the Money
What are the alternatives to the new product? How does the new product compare with its alternatives? How much are the target consumers willing to pay?
Food-chain and Ecosystem Factors
Are there risk in the new product ‘s food chain? Whats ecosystem dependencies does the new product have? Will the ecosystem dependencies support the new product?
The Framework For The Market Assessment
Edukasi pasar sasaran ini pada hakekatnya adalah suatu kajian untuk menentukan bagaimana menciptakan, atau meningkatkan posisi persaingan palm sugar di pasar sasaran sehingga terdapat suatu relung pasar (nicher market) yang terdiversifikasi bagi palm sugar dalam industri gula khususnya di Jawa Barat. Relung pasar yang terdiversifikasi diantaranya dapat dilakukan melalui penciptaan atau peningkatan inovasi nilai (innovation values) berdasarkan atas perpaduan antara kajian aspek biaya (cost) dengan kajian nilai-nilai yang diharapkan oleh pembeli/pelanggan (customer values). Inovasi nilai dalam kajian ini dilakukan dengan pendekatan ERIC (Eliminating, Reducing, Increasing, dan Creating) terhadap semua aspek palm sugar sehingga terjadi aspek relevansi dengan kebutuhan pasar secara tersegmentasi, yakni: a) Eliminating (hapuskan), artinya faktor-faktor apa saja yang harus dihapuskan pada gula aren Arenia dari faktor-faktor yang telah diterima oleh industri gula saat ini dan di masa datang. b) Reducing (kurangi), artinya faktor-faktor apa saja yang harus dikurangi pada gula aren Arenia dari faktor-faktor yang sesuai dengan standar industri gula saat ini dan di masa datang. c) Increasing (tingkatkan), artinya faktor-faktor apa saja yang harus ditingkatkan pada gula aren Arenia sehingga sesuai dengan standard industri gula saat ini dan di masa datang d) Creating (ciptakan), artinya faktor-faktor apa saja yang harus diciptakan pada gula aren Arenia sehingga belum pernah ditawarkan oleh industri gula saat ini dan atau di masa datang Sasaran yang diharapkan dari penciptaan relung pasar yang terdiversifikasi diantaranya adalah dapat mencitakan ruang pasar tanpa pesaing dan sekaligus menjadikan persaingan pada industri gula tidak relevan. Hal ini secara tidak langsung dapat menjadikan palm sugar sebagai gula alternatif dengan pasar yang tersegmen secara khusus dan tentunya kondisi ini akan dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi (economic value added) secara sinergis baik di kalangan petani, pengrajin, maupun konsumen pada umumnya.
26
Sasaran kegiatan difokuskan untuk mencari relevansi dari hasil produksi gula semut yang telah di hasilkan oleh pengrajin sekarang ini dengan karakteristik yang ada seperti: kualitas, rasa, aroma, kemasan sehingga harga ditentukan oleh pembeli (tengkulak) yaitu rata-rata sekitar Rp 12.000,- per kiologram. Kegiatan kaji tindak yang akan dilakukan adalah inovasi dengan menciptakan keberbedaan, keunikan (differentiated) baik dalam harga maupun non harga (price and non price differentiation) seperti usaha pengembangan produk dari gula aren cetak menjadi gula semut (palm sugar) dan atau non produk (product and non product development) dan dengan adanya pengembangan produk (prodct differentiated) maka akan menciptakan/memindahkan pasar dari tengkulak (monopsoni/oligopoli) menjadi pasar monopolistik berupa hotel dan super market sehingga diharapkan harga jual semakin meningkat dan jumlah permintaan semakin banyak. Untuk menambah nilai jual produk gula semut tersebut, maka perlu dilakukan penerobosan dengan pengembangan atau perluasan pasar sasaran. Pasar sasaran misalnya lebih ditekankan pada industri pariwisata khususnya perhotelan. Pasar sasaran pada industri perhotelan tersebut diharapkan dapat memberikan harga jual gula aren yang lebih tinggi sehingga diharapkan meningkatkan kesejahteraan produsen gula semut tersebut. Metode Penelitian Pengentasan kemiskinan sebagai salah satu program pembangunan Indonesia perlu diupayakan oleh berbagai pihak. Untuk mengatasi pengentasan kemiskinan, diperlukan sinergi dari berbagai pihak seperti: a) perguruan tinggi berupa transfer teknologi dan manajemen, b) peranan pemerintah daerah adalah mempermudah UKM dalam mendirikan badan usaha (koperasi), memberikan bantuan dana melalui APBD untuk memperoleh alat produksi, c) peranan BUMN melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL),dan d) lembaga keuangan untuk bantuan permodalan. Perguruan Tinggi Lemb Keuangan
Masyarakat Miskin
PEMDA
Masyarakat Gambar 2:
Sinergi Antar Berbagai Pihak Untuk Pengentasan Kemiskinan (Sumber: Peneliti)
Sinergi tersebut sangat diperlukan karena pada dasarnya tertinggalnya perekonomian suatu masyarakat terjadi karena kurangnya transformasi pengetahuan, teknologi dan pendanaan sehingga menyebabkan usaha mengangkat tertinggalnya suatu pasar.
27
Ketidaksempurnaan pasar/ ketinggalan/ keterbelakangan Investasi Rendah
Produksi Rendah
Tabungan Rendah
Pendapatan Rendah
Gambar 3:
Lingkaran Setan Kemiskinan (The Vicious Of Poverty) (Sumber: Peneliti)
Berdasarkan hal tersebut, model untuk mengatasi permasalahan pada khalayak sasaran dengan melakukan pembinaan dari hulu ke hilir sehingga binaan mampu bersaing. Kegiatan tersebut antara lain: 1. Memberikan transfer teknologi (transfer of technology) tepat guna, manajemen (akuntansi), dan teknologi informasi (software akuntantasi) untuk meningkatkan nilai tambah (added value) bahan baku. 2. Memberikan fasilitas pendukung berupa bangunan untuk produksi dan mesin produksi. 3. Memberikan edukasi pasar untuk pengembangan pasar sasaran Secara umum, prosedur sistematika pada kegiatan PKM ini adalah sebagai berikut: Kondisi Usaha Gula Aren sekarang Aspek petani Aspek produksi (teknologi,proses,SDM, dll). Aspek Pemasaran (kualitas, rasa, kemasan, tata niaga, harga, promosi, dll). Aspek Keuangan Dan lain-lain
PENDEKATAN ERIC: ELIMINATING REDUCING INCREASING CREATING
Aspek Ekonomi Usaha Gula Aren
Estimasi Kebutuhan dan Karakteristik Pasar Sasaran Gula Aren sekarang ini dan di masa datang: Kualitas, rasa, kemasan, tata niaga, harga, promosi, dll). Jaminan Pasokan Kuantitas pasokan Teknologi, proses Hygienitas Dan lain-lain
BIAYA
INOVASI NILAI
NILAI PEMBELI
Gambar 4:
28
Metodologi Kegiatan PKM Pada Khalayak Sasaran (Sumber: Peneliti)
Pelaksanaan edukasi pasar sasaran direncanakan atas dasar metodologi dengan sistematika yang dapat di gambarkan pada gambar berikut ini: Metodologi Kegiatan: 1. Eksperimen 2. Kuesioner 3. In depth interview 4. FGD
Khalayak Sasaran: 1. Manajemen Hotel 2. Pedagang Besar Gula/oleh2 3. Pemerintah Kabupaten Purwakarta 4. PT(Persero).Jasa Marga Tbk
Lokasi Khalayak Sasaran: 1. Purwakarta 2. Rest area 97 tol Cipularang 1. In dept Interview
Gambar 5:
Metodologi Dan Sistematika Pelaksanaan Kegiatan (Sumber: Peneliti)
Catatan : a) Eksperimen, dilakukan dengan menyajikan kepada pasar sasaran minuman berupa teh, kopi, dan jus buah (tomat atau sejenisnya) kemudian dicampur dengan gula aren. Rasa, aroma, kualitas dan sebagainya yang dirasakan oleh responden merupakan informasi dari pasar sasaran dan seterusnya informasi tersebut akan di kumpulkan oleh tim pemasaran untuk diolah. b) Kuesioner, responden diminta untuk menjawab setiap kuesioner yang telah disiapkan terhadap semua pernyataan yang berkaitan dengan gula aren Arenia. c) In depth interview, dilakukan terhadap pertanyaan yang membutuhkan diskusi yang sifatnya pencarian informasi yang lebih mendalam terhadap gula aren Arenia. d) Focus Group Discussion (FGD), adalah teknik pengumpulan data dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini dilakukan untuk mendapatkan tanggapan para manajer hotel di Purwakarta menyangkut aspek kualitas, cita rasa, harga, kemasan dan lain-lain gula aren Arenia. Hasil Dan Pembahasan Dengan pertimbangan waktu, biaya, dan tenaga serta mengingat gula aren termasuk kategori barang konfenien (convenience goods) maka pelaksanaan kegiatan aspek pemasaran dilakukan dengan melakukan uji coba produk gula aren di pasar sasaran secara langsung (test of product on market target). Mengingat luasnya potensi pemakai dan pembeli produk gula aren maka dipilah dan dipilih segmen pasar yang secara umum dapat mewakili semua lapisan segmen pasar. Ditetapkan pasar sasaran adalah segmen pasar pariwisata dan pedagang besar gula di wilayah pemasaran Kabupaten Purwakarta. Segmen pasar yang dipertimbangkan dan ditetapkan sebagai pilihan pasar sasaran gula aren Arenia Linggamukti adalah industri pariwisata melalui asosiasi
29
Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) cabang Purwakarta, dan Pedagang Besar Gula di Purwakarta termasuk para pedagang di lokasi tempat istirahat (rest area) KM 97 tol Cipularang serta melibatkan pihak pemerintah Kabupaten Purwakarta melalui Dinas UKM dan Koperasi, Dinas Perdagangan dan Industri, dan perwakilan dari pihak PT.(Persero) Jasa Marga Tbk. Diharapkan perwakilan dari segmen pasar tersebut dapat menjadi responden dari uji coba validitas pasar sasaran yang diharapkan. Kegiatan tersebut bertujuan menguji kelayakan pasar dari produk Gula Aren Arenia Linggamulti melalui pengumpulan dan pencarian semua masukan dan informasi tentang kelemahan, keunggulan, tantangan, serta prospek pasar khususnya di wilayah pemasaran Jawa Barat. Sasaran dari informasi dan masukan yang di harapkan adalah upaya perbaikan secara keseluruhan mulai dari aspek produksi, legalitas, kualitas, kemasan, harga, distribusi, persaingan, kesehatan/higienes, dan prospek pasar kedepannya, dan lain sebagainya.
Gambar 6:
Kagiatan Acara Edukasi Pasar Gula Aren “Arenia” Linggamukti (Sumber: Dokumentasi Peneliti)
Simpulan Dan Implikasi Hasil tindak lanjut dari kegiatan pemberdayaan masyarakat pada khalayak sasaran di Desa Linggamukti memperoleh simpulan bahwa kegiatan inovasi sangat diperlukan misalnya menciptakan keunikan baik dalam harga maupun non harga (price and non price differentiation), seperti melalui usaha pengembangan produk dan atau non produk (product and non product development). Untuk menjaga dan meningkatkan perberdayaan pemasaran gula aren agar dapat bersaing tentunya memerlukan pemberdayaan yang sangat besar baik dalam hal teknologi, modal, sumber daya manusia dan sebagainya. Di lain sisi, usaha ini tergolong dalam usaha kecil dan menengah sehingga merupakan hambatan dan tantangan yang besar bagi pengrajin untuk memenuhi hal tersebut. Untuk itu, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah berupa pembenahan, perbaikan, dan atau pengembangan produk. Demikian pula halnya survey pasar, diperoleh tanggapan (feedback) dari responden bahwa produk gula aren “Arenia” sudah dapat diterima pasar dengan beberapa masukan seperti memperhatikan faktor kontinuitas pasokan produk serta perbaikan pengemasan agar lebih menarik. Dengan hasil tersebut, produk gula semut “Arenia” sudah layak untuk diproduksi dengan perbaikan desain kemasan dan melakukan edukasi pasar secara intensif sehingga dapat meningkatkan serta menjaga permintaan pasar.
30
Daftar Pustaka David Frey. (n.d.). Education-based marketing: how to make business come to you.
[email protected] Hermawan, Kertajaya. (2010). Konsep pemasaran, perjalanan pemikiran. Jakarta: Penerbit PT. Erlangga. Hongjun, Li. (2010). Surveyor of the fittest dalam marketing 09/10 (Annual Ed.). USA: McGraw Hill. Kotler, Phillip. (2010). Marketing management concept and cases (12th Ed.). USA: Prentice Hall. Marketing: meningkatkan penjualan dengan edukasi pasar. (n.d.). http://www.ipan.web, Rudito, Bambang, Budimanta, Arif, & Prasetijo, Adi. (2004). Corporate social responsibility: jawaban bagi modal pembangunan indonesia masa kini. Jakarta: IBL. Syaefurrahman, Al-Banjari. (2013). Aren emas untuk kesejahteraan. http://www.facebook.com/. W. Chan Kim., & Renee, Mauborgne. (2010). Blue ocean strategy how to create uncontested market space and make the competiton irrelevant. USA: Harvard Business School Press. Yanuar. (2011). Transformai masyarakat miskin menjadi entrepreneur melalui koloborasi perusahaan besar (csr), pemerintah dan masyarakat. Jurnal Manajemen, XV, 106 – 116. Yanuar & Medri, Daran. (2013). Laporan kaji tindak pemasaran gulan aren di sumatera barat. Jakarta: LPKMV-Universitas Tarumanagara (tidak dipublikasikan).
31