ISSN : 1412-5331 MAJALAH ILMIAH FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEMARANG
SOLUSI Vol. 9 No. 4 Oktober 2010 Manfaat Informasi Akuntansi Diferensial dalam Proses Pengambilan Keputusan Khusus di Perusahaan Ardiani Ika S. Sumber Daya Manusia dan Restrukturisasi Perusahaan Andy Kridasusila Market Value dan Kebijakan Akuntansi Perusahaan Suatu Tinjauan Teoritis Dian Prawitasari Modal Sumber Daya Manusia dalam Persaingan Bisnis Sri Yuni Widowati Sistem Informasi Berbasis Komputer Edy Mulyantomo Kebijakan Deviden dan Antisipasi Investor Witjaksono Eko Hartoto Membangun Keunggulan Organisasi Melalui Sumber Daya Manusia Dian Triyani Dinamika Lingkungan Organisasi Bisnis Nunik Kusnilawati International Trade Finance dan Manajemen Resiko Sugeng Riyanto Kajian Debt Equity Ratio dan Profitability terhadap ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Publik di Indonesia Yulita Setiawanta Peran Perencanaan Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia Kusni Ingsih Kapitalisasi Biaya Sumber Daya Manusia Sujito
Vol. 2 No. 1 Januari 2003
ISSN : 1412-5331
Vol. 9 No. 4 Oktober 2010
ISSN : 1412-5331
SOLUSI Mengkaji masalah-masalah sosial, ekonomi dan bisnis Terbitan 3 bulan sekali (Januari, April, Juli, Oktober) Penerbit : Fakultas Ekonomi Universitas Semarang Pelindung : Rektor Universitas Semarang Penanggungjawab : Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Semarang Dewan redaksi : Prof. Dr. Pahlawansjah Harahap, SE, ME (USM) Prof. Dr. Imam Ghozali M.Com, Hons.Akt (UNDIP) Prof. Supramono SE, MBA, DBA(UKSW) Prof. Dr. Dra. Sulastri ME. M.kom (UNISRI) Dr. Ir. Kesi Widjajanti SE MM (USM) Redaktur Pelaksana : Andy Kridasusila SE MM Ardiani Ika S., SE MM Akt Adijati Utaminingsih SE MM
Sekretaris Redaksi : Amerti Irvin Widowati SE MSi Akt Tata Usaha : Ali Arifin Alamat Penerbit/Redaksi : Jl. Soekarno Hatta (Tlogosari) Telp. (024) 6702757, Fax. (024) 6702272 SEMARANG – 50196 Terbit Pertama kali : Juli 2002
KATA PENGANTAR
Sungguh merupakan kebahagiaan tersendiri bagi kami, tatkala kami dapat hadir rutin setiap 3 bulan sekali untuk saling bertukar pikiran mengenai hal-hal baru di bidang ilmu ekonomi baik manajemen, akuntansi maupun studi pembangunan. Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pembaca, pengirim artikel yang antusias untuk melakukan tukar pikiran dan berkomunikasi melalui media ini. Sekiranya hal ini dapat dipertahankan, maka selain kehadiran kami akan selalu dapat terlaksana dengan tepat waktu dan artikel yang beragam, wawasan pembaca juga akan semakin luas. Penerbitan majalah ilmiah SOLUSI kali ini menghadirkan 12 (dua belas) artikel yang telah kami anggap layak untuk diterbitkan, dengan harapan artikel-artikel ini dapat menjadi tambahan referensi bagi para pembaca dan menjadi sumbangan kami terhadap dunia ilmu pengetahuan khususnya bidang ilmu ekonomi bagi pengembangan organisasi swasta maupun institusi pemerintahan Negara Republik Indonesia.
Hormat kami,
Redaksi
SOLUSI Vol. 9 No. 4 Oktober 2010
ISSN : 1412-5331 DAFTAR ISI
1. Manfaat Informasi Akuntansi Diferensial dalam Proses Pengambilan Keputusan Khusus di Perusahaan ....................................................................... Ardiani Ika S.
1-9
2. Sumber Daya Manusia dan Restrukturisasi Perusahaan .................................. Andy Kridasusila
11 - 15
3. Market Value dan Kebijakan Akuntansi Perusahaan, Suatu Tinjauan Teoritis.. Dian Prawitasari
17 - 21
4. Modal Sumber Daya Manusia dalam Persaingan Bisnis ..................................... Sri Yuni Widowati
23 - 26
5. Sistem Informasi Berbasis Komputer …………………………….................... Edy Mulyantomo
27 - 37
6. Kebijakan Deviden dan Antisipasi Investor ....................................................... Witjaksono Eko Hartoto
39 - 49
7. Membangun Keunggulan Organisasi Melalui Sumber Daya Manusia..........….. Dian Triyani
51 - 55
8. Dinamika Lingkungan Organisasi Bisnis ........................................................... Nunik Kusnilawati
57 - 60
9. International Trade Finance dan Manajemen Resiko ......................................... Sugeng Riyanto
61 - 64
10. Kajian Debt to Equity Ratio dan Profitability terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Publik di Indonesia .............................................
65 - 69
Yulita Setiawanta 11. Peran Perencanaan Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia ...........................
71 - 79
Kusni Ingsih 12. Kapitalisasi Biaya Sumber Daya Manusia ………………......................................
Sujito
81 - 85
PEDOMAN PENULISAN NASKAH
1. Mempergunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris 2. Naskah berisikan bidang ilmu ekonomi, manajemen bisnis, keuangan dan perbankan, akuntansi, yang dikaitkan dengan masalah-masalah ekonomi terkini. Naskah belum pernah dimuat di media komunikasi lain. 3. Naskah dikirim rangkap 2, diketik dengan jarak 2 spasi, 15-25 halaman kuarto, jenis font Times New Roman ukuran 12. 4. Selain naskah tertulis, juga disertakan disket dalam program MS-Word. 5. Dalam naskah boleh ada tabel, diagram, tetapi tidak boleh ada foto dan lampiran. 6. Sistematika naskah : a. Laporan Penelitian : Judul, Nama Penulis, Instansi Penulis, Abstrak, key Word, pendahuluan, Metode Penelitian, Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan dan Daftar Pustaka. b. Studi Kepustakaan : Judul, Nama Penulis, Abstrak, Key Word, Pendahuluan, Bab-bab Pembahasan, Kesimpulan dan Daftar Pustaka. 7. Urutan daftar pustaka : Nama pengarang, tahun terbit, judul karangan/judul buku, nama penerbit, kota penerbit. Contoh : Church, Allan H., 1995, Diversity in Workgroup Settings : A Case Study, Leadership & Organizational Development Journal, Vol. 16, No. 6, h. 39. Sigband, Norman B., and Bell, Arthur H., 1986, Communication for Management Business, Illinois : Scott Foresman. 8. Lampirkan biodata penulis. 9. Majalah Ilmiah SOLUSI terbit 3 bulan sekali (Januari,April, Juli, Oktober). 10. Pengiriman naskah paling lambat 1 bulan sebelum bulan penerbitan (misal terbitan Oktober, maka naskah harus masuk akhir Agustus). 11. Naskah dikirim ke : Redaksi SOLUSI Contact Person : Andy Kridasusila (024) 4003 7227 D/a Fakultas Ekonomi Universitas Semarang Gedung N Lt. 2 Jl. Soekarno Hatta Semarang 50196 Atau lewat email :
[email protected]
Market Value dan Kebijakan Akuntansi Perusahaan Suatu Tinjauan Teoritis
Oleh : Dian Prawitasari Fakultas Ekonomi Universitas Dian Nuswantoro Semarang
Pendahuluan Laporan keuangan dari suatu perusahaan bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambil keputusan ekonomi (IAI, 2004). Laporan keuangan menunjukkan produk akhir dari proses akuntansi suatu entitas yang disajikan untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak yang mempunyai kaitan kepentingan terhadap aktivitas entitas tersebut. Oleh karena itu, laporan keuangan harus disajikan sedemikian cara sehingga mempunyai nilai sebagai informasi, yaitu mempunyai nilai pertanggungjawaban (feed back value) dan nilai prediksi (prediktive value). Selain itu laporan keuangan sebaiknya mudah dimengerti dan dipahami serta memuat seluruh informasi yang diperlukan serta konsisten. Laporan keuangan yang baik perlu mengungkapkan metode akuntansi yang digunakan. Adanya kebebasan yang dimiliki perusahaan dalam menggunakan metode akuntansi selama metode tersebut diterima dalam praktek bisnis mengindikasikan berbagai metode akuntansi banyak digunakan pada laporan keuangan yang dipublikasikan. Pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) terdapat aturan-aturan mengenai pengukuran, pengakuan dan metode-metode penilaian dari item-item yang ada pada laporan keuangan. Dalam beberapa item laporan keuangan terdapat beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk menyusun laporan, pengukuran dan teknik pengungkapan, item-item tersebut antara lain (1) Rumus Biaya Persediaan (LIFO, FIFO, Rata-rata Tertimbang dan Identifikasi Khusus), (2) Depresiasi dan Deplesi (straihgt line method, double declining method), (3) Alokasi Pajak Penghasilan, (4) Dana Pensiun, dan lain-lain (Hendriksen dalam Taqwa, 2003). Dalam iklim ekonomi yang serba kompetitif seperti sekarang ini, metode akuntansi persediaan dapat dipakai sebagai alat perbaikan laba. Sistem persediaan yang baik dapat meningkatkan profitabilitas, sementara sistem yang buruk dapat mengikis laba dan menjadikan bisnis kurang kompetitif. Perbedaan metode akuntansi persediaan akan menyebabkan perbedaan pada laba rugi perusahaan. pengaruh persediaan terhadap laba lebih mudah terlihat ketika kegiatan bisnis berfluktuasi. Pada saat iklim usaha sedang baik, penjualan menjadi lebih tinggi dan persediaan bergerak lebih cepat dari pembelian kepenjualan. Namun ketika kondisi ekonomi menurun, tingkat penjualan turun, persediaan menumpuk dan mungkin perusahaan terpaksa menjual walaupun harus menanggung kerugian. Oleh karena itu, manajemen harus memantau jenis dan tingkat persediaan secara terus menerus untuk menjaga kinerja labanya. Sebagai salah satu aktiva non moneter, permasalahan yang sering timbul berkaitan dengan persediaan adalah bagaimana melaporkan nilai persediaan akhir pada neraca dan pengaruhnya terhadap laba rugi perusahaan serta pajak yang harus dibayar perusahaan. Nilai persediaan harus dialokasikan antara beban (harga pokok penjualan) dan aktiva (persediaan akhir). Metode akuntansi persediaan ada empat yaitu FIFO, LIFO, Identifikasi khusus dan Ratarata. Pemilihan metode akuntansi persediaan mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 14 yang memperbolehkan memilih salah satu antara metode akuntansi persediaan FIFO, LIFO, dan Rata-rata. Sedangkan UU Perpajakan No. 10 Tahun 1994 pasal 10 ayat 6 hanya memperbolehkan satu metode sebagai dasar penilaian persediaan yaitu biaya historis atau nilai perolehan. Dasar perhitungan harga pokok penjualan dan penilaian persediaan berdasarkan asumsi FIFO dan biaya ratarata. Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan perusahaan dipengaruhi oleh metode akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan. Adanya perbedaan dalam menerapkan suatu metode selalu menimbulkan dugaan bahwa akan membuat pengaruh yang berbeda terhadap keputusan yang diambil oleh pemakai laporan keuangan, misalnya terhadap keputusan investasi. Pada penerapan metode
Market Value dan Kebijakan Akuntansi Perusahaan …. (Dian Prawitasari)
17
akuntansi persediaan yang berbeda akan mengakibatkan perbedaan pada laporan laba rugi dan neraca. Investor menggunakan informasi dari laporan laba rugi dan neraca untuk menganalisis kinerja perusahaan. Dari informasi tersebut, investor mempertimbangkan posisi nilai tawarnya terhadap perusahaan (Anissa, 2003). Metode Akuntansi Persediaan Metode akuntansi memiliki konsekuensi logis yang akan berpengaruh terhadap laporan keuangan. Penilaian terhadap perusahaan akan berdampak langsung terhadap income perusahaan dan neraca. Manajemen dalam mengambil kebijakan untuk memilih metode akuntansi persediaan akan mempertimbangkan hal-hal yang dapat mendukung nilai perusahaan (Tuanakotta, 2000). Metode akuntansi persediaan adalah kebijakan pengukuran yang digunakan sebagai media kontrak antar economic agent yang berkaitan dengan persediaan. PSAK No. 14 paragraf 6 menyebutkan bahwa biaya persediaan harus meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi yang siap untuk dijual atau dipakai. Seluruh biaya yang terdefinisi dalam persediaan diatas harus diperhitungkan dengan menggunakan rumus biaya masuk pertama keluar pertama (MPKP atau FIFO), rata-rata tertimbang (weight average method), atau masuk terakhir keluar pertama (MTKP atau LIFO). Kecuali untuk yang disebutkan dalam paragraf 19 (PSAK No.14) yaitu biaya yang berkaitan dengan identifikasi khusus yang merupakan atribusi biaya ke barang tertentu yang dapat diidentifikasikan dalam persediaan. Rumus biaya di atas merupakan metode arus biaya yang diasumsikan dari biaya per unit persediaan selama periode akuntansi yang akan dijelaskan sebagai berikut : a. Metode FIFO Metode First In First Out didasarkan pada asumsi barang dalam persediaan yang pertama dibeli akan dijual atau digunakan terlebih dahulu sehingga yang tertinggal dalam persediaan akhir adalah barang yang dibeli atau diproduksi kemudian. FIFO dianggap sebagai pendekatan yang logis dan realistis mengenai arus biaya, yaitu dalam hal identifikasi biaya-biaya yang spesifik dianggap tidak praktis atau tidak mungkin dilaksanakan. FIFO mengasumsikan suatu arus biaya yang paralel dengan arus fisik barang yang dijual. Pendapatan dibebani dengan biaya yang dianggap dapat diterapkan pada barang-barang yang sebenarnya dijual. Persediaan akhir dilaporkan dengan nilai menurut harga pokok yang paling baru atau harga pokok yang amat dekat dengan nilai berjalan persediaan pada tanggal neraca. Metode ini hanya memberi sedikit peluang manipulasi laba karena penetapan harga pokok ditentukan menurut terjadinya biaya (Smith dan Skousen, 1996). b. Metode Rata-rata Tertimbang Metode rata-rata tertimbang (weight average method) didasarkan pada asumsi biaya setiap barang ditentukan berdasarkan biaya rata-rata tertimbang dari barang serupa pada awal atau diproduksi selama periode, pendekatan ini dapat dianggap sebagai suatu pendekatan realistis dan paralel pada arus fisik barang, khususnya jika unit-unit persediaan yang identik ternyata bercampur baur. Tidak seperti metode persediaan lainnya, pendekatan rata-rata akan memberikan harga pokok yang sama untuk barang yang sama yang memiliki kegunaan yang sama. Metode ini tidak memberi peluang terjadi manipulasi laba. Keterbatasan metode rata-rata adalah adanya niai-nilai persediaan yang sedikit banyak selalu berpengaruh oleh harga pokok yang paling dini, serta nilai-nilai persediaan yang dapat jauh berbeda dengan nilai berjalan dalam periode-periode dimana terjadinya peningkatan atau penurunan harga yang tajam (Smith dan Skousen, 1996). c.
Metode LIFO Metode LIFO didasarkan pada asumsi barang yang dibeli atau diproduksi terakhir dijual atau digunakan terlebih dahulu, sehingga yang termasuk dalam persediaan akhir adalah yang dibeli atau diproduksi terlebih dahulu. Metode ini dikembangkan di Amerika Serikat pada akhir tahun 1930-an sebagai suatu metode yang memungkinkan dilakukannya penundaan laba persediaan yang menyesatkan dalam periode terjadinya kenaikan harga. Perubahan-perubahan yang menginginkan untuk menggunakan metode ini telah mengajukan petisi kepada Konggres AS dan pada tahun 1939 konggres sepakat untuk menginginkan penggunaan LIFO untuk tujuan
Market Value dan Kebijakan Akuntansi Perusahaan …. (Dian Prawitasari)
18
pajak perseroan jika perusahaan-perusahaan bersangkutan juga menggunakan metode tersebut untuk pelaporan keuangannya (Smith dan Skousen, 1996). SAK memperbolehkan pemakaian metode LIFO untuk penyusunan laporan keuangan komersial, namun untuk tujuan perpajakan tidak dapat digunakan, hal ini dapat dilihat dalam Undang-Undang perpajakan tahun 1994 pasal 10 ayat 6 yang hanya memperbolehkan wajib pajak untuk memilih metode FIFO atau rata-rata tertimbang. Apabila suatu perusahaan dalam laporan keuangan menggunakan metode LIFO maka untuk tujuan pajak harus membuat lagi dengan metode yang diperbolehkan yaitu metode rata-rata dan FIFO. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan di indonesia menggunakan metode rata-rata atau FIFO untuk laporan keuangannya karena tidak perlu lagi membuat laporan keuangan untuk tujuan pajak (Gunadi, 2002). Laporan Keuangan Laporan keuangan perusahaan merupakan media yang utama dalam penyampaian informasi oleh pihak-pihak diluar perusahaan. Pengertian laporan keuangan sendiri adalah hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan dari aktifitas perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan atas aktifitas atau dana perusahaan tersebut. Karena digunakan oleh banyak kelompok yang berbeda-beda maka laporan keuangaan sering disebut dengan laporan keuangan yang bertujuan umum. Standar akuntansi keuangan pada kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan menyebutkan bahwa laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan posisi keuangan, laporan arus kas, catatan dan laporan lain yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Laporan keungan bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keptusan ekonomi. Laporan laba-rugi adalah suatu laporan yang menunjukan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu (Baridwan, 1992). Laporan ini membantu kreditor dan investor untuk (1) mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan, (2) memberikan dasar untuk memprediksi kinerja masa depan, (3) menilai resiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas masa depan (Kieso dan Weygandt, 1995). Sementara itu, neraca merupakan laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu unit usaha pada tanggal tertentu. Keadaan keuangan ini ditunjukan dengan jumlah harta yang dimiliki yang disebut aktiva dan jumlah kewajiban perusahaan yang disebut pasiva (Baridwan, 1992). Neraca memberi kontribusi terhadap laporan keuangan karena neraca memiliki dasar untuk : (1) rate of return, (2) mengevaluasi struktur modal perusahaan, dan (3) menyatakan likuiditas dan fleksibilitas dari perusahaan (Kieso dan Weygandt, 1995). Laporan laba-rugi dan neraca merupakan laporan yang secara langsung berhubungan dengan metode akuntansi persediaan. Laporan laba-rugi yang berisikan pendapatan, harga pokok penjualan yang didalamnya mencerminkan metode apa yang digunakan oleh perusahaan dan biayabiaya selain harga pokok penjualan. Ketiga bagian dari laporan laba-rugi ini akan membentuk persepsi dari para investor sehingga investor akan bereaksi terhadap pengungkapan laporan laba-rugi tersebut. Neraca menunjukan posisi keuangan perusahaan yang terdiri dari aktiva, kewajiban dan modal. Komponen neraca ini akan membentuk persepsi dari investor sehingga investor akan bereaksi terhadap pengungkapan neraca tersebut (Anissa, 2003). Perbedaan penerapan metode akuntansi persediaan (FIFO dan rata-rata) pada perusahaan akan berdampak pada laporan laba rugi dan neraca perusahaan karena jumlah harga pokok penjualan pada laporan laba rugi dan persediaan di neraca dipengaruhi oleh metode akuntansi persediaan yang diterapkan perusahaan. Laporan keuangan (laporan laba rugi dan neraca) ini akan memberikan informasi kepada para investor. Informasi tersebut digunakan para investor untuk menganalisis kinerja perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai perusahaan (Anissa, 2003). Market Value Nilai pasar (market value) menurut Jogiyanto (2000) adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh
Market Value dan Kebijakan Akuntansi Perusahaan …. (Dian Prawitasari)
19
permintaan dan penawaran saham bersangkutan di pasar bursa. Harga pasar (market price) saham dari perusahaan adalah “sesungguhnya” mencerminkan nilai pasarnya (market valuenya). Jika pertimbangan harga pasar (market price) merupakan suatu kesepakatan marjinal, maka harga berhak dikatakan dapat mewakili market value. Menurut Anoraga (2001) nilai pasar merupakan harga pasar riil dan harga yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham perusahaan pada pasar yang sedang berlangsung atau sudah tutup, berdasarkan bursa utama. Nilai pasar menunjukan keadaan perusahaan berdasarkan persepsi investor yang teraktualisasi dalam harga saham. Secara garis besar nilai pasar perusahaan merupakan harga seluruh saham yang beredar (dapat closing price). Sedangkan Ang (1997) menyatakan bahwa harga pasar merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung. Jika pasar bursa efek sudah tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya (closing price). Jadi harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya suatu saham. Jika harga pasar ini dikalikan dengan jumlah saham yang diterbitkan (outstanding shares) maka akan didapatkan market value. Market value inilah yang biasa disebut kapitalisasi pasar (market capitalization). Metode Akuntansi Persediaan, Laporan Keuangan dan Market Value Perusahaan Kebijakan akuntansi yang berbeda akan mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap kandungan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan. Adanya perbedaan tersebut mengharuskan manajemen memilih kebijakan yang paling sesuai dengan kondisi perusahaan dan kebutuhan pemakai laporan keuangan. Begitu pula daengan pemilihan kebijakan bagi akuntansi persediaan dibutuhkan pertimbangan yang pelik dan bijak. Tuanakotta (2000) menyatakan bahwa ada salah satu alasan yang membenarkan penggunaan metode penilaian yang berbeda-beda untuk inventory, yakni bahwa setiap metode mencerminkan keadaan ekonomis yang berbeda-beda. Perbedaan metode akuntansi persediaan akan mempengaruhi laba perusahaan yang pada giliranya akan mempengaruhi pajak yang harus dibayar perusahaan. Pertimbangan ekonomi utama dalam menerapkan metode akuntansi persediaan adalah perpajakan. Alasan lain dalam pemilihan metode akuntansi persediaan adalah berkenaan dengan bursa saham, yaitu adanya pandangan metode yang menghasilkan laba terendah akan mengakibatkan harga saham yang rendah pula dan jika metode tersebut menghasilkan laba yang tinggi akan menghasilkan harga saham yang tinggi pula. Sementara itu, dasar-dasar pertimbangan manajemen dalam memilih metode akuntansi persediaan menurut Guenther dan Trombley dalam Anissa (2003) adalah value perusahaan. Manajemen akan berupaya menerapkan metode akuntansi persediaan yang dapat meningkatkan value perusahaan. Dengan demikian, penerapan metode akuntansi persediaan harus dapat mencerminkan keinginan investor. Perbedaan penerapan metode akuntansi persediaan akan berpengaruh pada kandungan informasi laporan keuangan perusahaan. Perbedaan penerapan metode akuntansi persediaan (FIFO dan rata-rata) pada perusahaan akan berdampak pada laporan laba-rugi dan neraca perusahaan, hal ini ditunjukan dengan jumlah harga pokok penjualan pada laporan laba rugi dan persediaan di neraca dipengaruhi oleh metode akuntansi persediaan yang diterapkan perusahaan. Laporan keuangan (laporan laba-rugi dan neraca) ini akan memberikan informasi kepada para investor. Informasi tersebut digunakan para investor untuk menganalisis kinerja perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai perusahaan. Laporan keuangan perusahaan merupakan media yang utama dalam penyampaian informasi oleh pihak-pihak diluar perusahaan. Laporan laba-rugi yang menyajikan laba yang stabil akan direspon baik oleh para pemakainya. Investor pasti merespon setiap informasi laporan laba rugi yang disampaikan oleh perusahaan. Perbedaan dampak penerapan metode akuntansi persediaan akan ditanggapi oleh investor. Investor akan lebih menyukai metode yang menghasilkan laba yang relatif stabil. Laba yang relatif stabil lebih disukai oleh investor karena informasi ini dapat digunakan untuk memprediksi kemungkinan arus kas di masa yang akan datang. Informasi keuangan akan direspon positif oleh investor, jika informasi tersebut mempunyai kemampuan untuk memprediksi kemungkinan arus kas di masa depan atau return bagi investor. Respon investor biasanya berupa keinginan investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut yang pada akhirnya akan menaikkan harga saham perusahaan, kenaikan harga saham perusahaan mencerminkan kenaikan maket value perusahaan.
Market Value dan Kebijakan Akuntansi Perusahaan …. (Dian Prawitasari)
20
Daftar Pustaka : Ang, Robbert, 1997, Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Media Soft Indonesia. Anissa, Nur, 2003, Pengaruh Penerapan Metode Akuntansi Persediaan Terhadap Market Value Perusahaan Pada Emiten di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Manajemen Akuntansi dan Sistem Informasi, Vol. 2, Januari, Hal. 83 – 99. Anoraga, P., dan Puji pakarti, 2001, Pengantar Pasar Modal, PT Rineksa Cipta, Jakarta. Baridwan, Zaki, 1992, Intermediate Accounting, Edisi VII, BPFE, Yogyakarta. Gunadi, 2002, Ketentuan Dasar Pajak Penghasilan, Salemba Empat, Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia, 2004, Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Jogiyanto, H. M., 2000, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, BPFE, Yogyakarta Kieso, Donald E. and Jerry J. Weygardt, 1995, Akuntansi Intermediate, Edisi Ketujuh, Binapura Aksara, Jakarta. Smith, Jay M., dan K. Fred Skuosen, 1996, Akuntansi Intermediate, jilid 1, penerbit Erlangga, Jakarta. Taqwa, Salma, 2003, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan Pada Perusahaan Manufaktur di BEJ, Jurnal Manajemen Akuntansi dan Sistem Informasi, Vol. 2, Januari, Hal. 101-118. Tuanakotta, 2000, Teori Akuntansi, LPFE UI, Jakarta.
Market Value dan Kebijakan Akuntansi Perusahaan …. (Dian Prawitasari)
21