S I N O P S I S Jessi, seorang gadis manis yang kuper banget plus punya sifat ceroboh! Seantero kampus tau nama panggilan akrab untuk Jessi, yaitu “gadis ceroboh”. Dia terbiasa melakukan semuanya sendirian, jangankan pacar, sahabat saja tidak punya. Tapi siapa sangka, dia menjadi pusat perhatian setelah dirinya dengan berani menyatakan cinta pada seorang cowok yang sangat digandrungi kaum hawa di kampus! Nah lho? Akankah sang pria menerima cintanya?
Tiara,
gadis cantik yang punya sifat super cuek.
Hidupnya tidak pernah sepi dari yang namanya makhluk pria. Playgirl? Tidak juga, hubungannya dengan sang pacar selalu tergancar restu dari orangtuanya. Akhirnya, Tiara menyerah untuk berpetualang mencari cinta sejatinya, dia merelakan dirinya untuk melakukan perjodohan yang sudah diatur oleh orangtua. Gimana nasib perjodohannya?
Bella,
gadis cantik blasteran Poland-Indonesia ini
baru saja bergabung dengan kampusnya yang baru. Nasib mempertemukannya dengan dua sahabatnya yang sudah lama lose contact dengannya. Dia memiliki seorang kekasih yang sangat perfect, tapi hubungannya harus kandas,
karena
suatu
“hubungan
gelap”
yang
disembunyikan oleh kekasihnya. Berat memang rasanya ketika mereka berdua menyudahi hubungan mereka! Gimana nasib percintaan Bella selanjutnya?
Kisah
persahabatan dan perjalanan cinta yang
penuh lika-liku dengan persoalan dan masalahnya masing-masing, namun juga penuh dengan warna-warni kehidupan. Ada manis, asam, bahkan pahit hingga mereka benar-benar menemukan seseorang yang tepat untuk diri mereka. It’s Lollipop Love.
~ Love is like a lollipop, good for a while until it's gone ~
2
Linda
sudah siap untuk memandu acara ultah
Janet, sohibnya. Dimulai dengan acara tiup lilin sambil menyanyikan lagu happy birthday, lalu potong kue, dan tiba saatnya surprise untuk para undangan. “Ada satu kejutan lagi nih.” Linda segera menatap picik Jessi, “Jessi, akan mengungkapkan isi hatinya pada Dion.” ucap Linda lugas “Hah?” lagi dan lagi para tamu dibuat terkejut bahkan diluar perkiraan mereka “Apa?!” pekik Tiara, Jonathan dan Rio bersamaan dengan suara tertahan, “Ini ngga mungkin! Mereka berdua aja ngga saling kenal, bahkan Jessi ngga pernah cerita kalo dia… None sense!” ceplos Tiara penuh emosi “Silahkan Jessi, gue kasih waktu spesial untuk lo mengungkapkan isi hati lo pada Dion.” kata Linda yang semakin membuat Jessi nervous berat Jessi menarik napasnya sesaat dan mengepalkan tangan kirinya, untuk menahan malu. “A-aku…” keduanya berhadapan dan saling menatap, “Aku mencintai kamu.” ucapnya menahan rasa malu 3
“Hhaahh??!!” para tamu dibuat kaget dengan ungkapan hati Jessi, Jessi seorang gadis ceroboh berani mengungkap isi hatinya pada Dion, si cowok cool Jessi tidak berani menatap Dion, dia sedikit menundukkan wajahnya, menahan rasa malu yang sebentar lagi akan dirasakannya. “Tolong bantu aku, Tuhan.” doa Jessi dalam hatinya Dion tersenyum dingin. “Lo mau tau jawaban gue?” “Bukan cuma gue, tapi semua yang ada disini menanti jawaban lo.” tegas Linda Dion mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Jessi, sesaat Jessi kaget dengan ciuman tiba-tiba dari Dion, tapi dia mengerti maksud Dion, Jessi menutup matanya dan menerima ciuman itu. Semua orang yang ada diruangan itu dibuat ternganga, terpana, terkejut, bahkan terpesona dengan keberanian mereka berdua yang berciuman didepan umum.
4
Bella
membuka matanya perlahan, matanya
menyipit dan memegang kepalanya yang dirasanya sangat berat. “Kepala aku sakit banget.” keluh Bella “Tidurlah. Itu akan membuat kamu lebih baik.” ucap Rio lembut, dia melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul dua pagi, “Aku pulang.” pamitnya Bella menarik tangan Rio, “Jangan pergi.” ucapnya pelan, “Aku ingin kamu disini.” pinta Bella dengan mata sayu dan setengah sadar Bella membuka selimutnya, dia mencoba berdiri tapi yang terjadi tubuhnya limbung, dengan sigap Rio menangkap tubuh Bella, Rio menahan tubuhnya dengan sebelah tangannya agar tidak menindih tubuh Bella, wajah keduanya sangat dekat, keduanya bertatapan intens dan Bella yang memulai untuk mencium bibir Rio. Sesaat Rio terdiam, dia tau ini tidak benar, tapi dia tidak dapat
mengendalikan
dirinya,
Rio
melepaskan
ciumannya, “Jangan paksa aku untuk melakukannya.” suara Rio serak menahan gairahnya 5
Tiara memasuki restoran disebuah hotel terkenal di Jakarta. Orangtuanya dan orangtua calon tunangannya yang mengatur pertemuan kedua anak mereka. Dengan gaun berwarna hitam, Tiara terlihat sangat anggun. Tiara mengenakan
kalung
pemberian
orangtua
calon
tunangannya. Kalung itu sebagai tanda agar mereka berdua dapat dengan mudah bertemu. Sedangkan tanda yang dipakai oleh si calon pria adalah jam tangan yang dibelikan orangtua Tiara dan jam tangan itu pilihan Tiara. Jadi, Tiara tidak akan sulit untuk menemukan calon tunangannya itu. Restoran malam ini terlihat agak sepi, jadi Tiara mudah
untuk
melihat
tangan
semua
pria
yang
mengenakan jam tangan. Semua pria yang ada di restoran itu terlihat bersama dengan pasangan mereka. Hanya ada satu pria yang duduk sendiri, letak mejanya berada ditengah-tengah. Pria itu duduk membelakangi Tiara membuat Tiara tidak dapat melihat wajah pria itu.
6
Tiara menarik napasnya,
ditegapkannya tubuhnya,
kemudian perlahan dia berjalan kearah pria itu, semakin dekat, dan dengan jelas Tiara dapat melihat jam tangan yang dikenakan pria itu. Tiara berdiri dihadapan pria itu. Matanya terbelalak, begitu juga dengan pria itu, dia berdiri dengan wajah tak percaya. “Kamu.”
mereka
berdua
mengucapkannya
bersamaan. Tiara mengepalkan jari-jarinya, “Ngga bisa,” dia menggeleng, “kita ngga bisa melanjutkan perjodohan ini. Kamu mencintai Monic, dan seharusnya kamu berjuang untuk cinta kamu.” Tiara berdiri seraya melangkahkan kakinya “Apa kamu ingin melihat wajah kecewa orangtua kamu?” Tiara menghentikan langkahnya, “Apa kamu lupa, Monic sudah bertunangan dengan pria lain?” sekarang dia berdiri dihadapan Tiara dan menggenggam tangan Tiara, Tiara sengaja mengalihkan wajahnya, hatinya sungguh berdebar saat ini, “Apa sulit bagi kamu untuk menerima perjodohan ini?” tanyanya lembut
7
Sesaat Tiara menatap kedua mata Jonathan lalu mengalihkan pandangannya, “Ayolah, jangan tunjukkan sikap seperti itu denganku. Aku tau, kamu sering bersikap seperti ini dengan gadis-gadis yang lain.” ceplos Tiara seraya melepaskan “Sikap apa ini? Apa kamu sedang cemburu?” tanyanya “A-apa? Cemburu?” Tiara jadi salah tingkah Dia mengambil ponselnya dari dalam saku celananya, lalu dia menelepon orangtuanya, “Hallo ma, aku setuju dengan gadis pilihan mama. Dan minggu ini, acara pertunangannya tetap dilaksanakan.” katanya yang sontak membuat mata Tiara membesar
“We never know, when and where is love will come in our life. Just enjoy and let it flow.” – Yessi Safira
8