Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran Kerja Sama antara SMK N 1 Bawen dengan Yayasan Kayan Makmur dalam rangka pendirian SMK Tridaya Harapan Kutai Timur Hendi Pratama, S.Pd., MA
S 1
Trainer hari ini Nama
: Hendi Pratama, S.Pd., MA.
Pendidikan
: S1, Pendidikan Bahasa Inggris UNNES S2, University of Queensland Sedang menempuh pendidikan S3 di UNS
Pengalaman
: -Dosen dan Kepala UPT Humas UNNES (2010-now) -Guru di SMK N 7 Semarang (2007) -In house trainer di beberapa institusi (PLN Jawa Tengah, PT Mayora, Rumah Sakit Dr. Kariadi, Orang Tua Group)
2
Visi SMK N 1 Bawen
Menjadi SMK bertaraf nasional untuk menghasilkan tamatan yang berwawasan agribisnis, mampu mengembangkan keunggulan lokal dan bersaing di pasar global*
*mohon maaf jika sudah ada visi yang lebih baru. 3
Visi SMK Tridaya Harapan
Sekolah Unggul Bidang Perkebunan yang Menghasilkan Tamatan Bertaqwa, Terampil dan Tangguh Menghadapi Dunia Kerja serta Bersaing di Era Global.
4
Tipe Kelas A
5
Tipe Kelas B
6
Perbedaan antara …
S Mengajar untuk mencerdaskan atau mengajar untuk
menggugurkan kewajiban. S Mengajar yang memberikan dampak atau mengajar
yang sekadar status sosial. S Proses KBM yang berkesan atau proses KBM yang ala
kadarnya. S Guru yang terhormat atau guru yang terlupakan. 7
Proses Komunikasi
8
Latihan 1. Rantai Komunikasi
Ada seorang anak memiliki tahilalat di atas alisnya. Menurut kebudayaan sekitar, tahilalat di atas alis adalah pertanda keberuntungan. Walaupun demikian, anak itu tidak terlalu senang atas tahilalatnya. Saat dia pindah ke provinsi lain, ternyata tahilalat di atas alis adalah pertanda kesialan.
Distorsi Komunikasi
9
Karakter yang menandai komunikasi yang efektif. 1. Clarity 2. Content 3. Structure 4. Activity based communication 5. Two-way interaction 6. Sincerity 10
1. CLARITY
S Volume suara. S Intonasi. S Pengucapan per kata dan per kalimat. S Kecepatan bicara yang terkontrol. S Bahasa tubuh (tangan dan mimik muka)
11
2. CONTENT
S Guru paham betul materi inti yang diajarkan. S Guru memiliki pengetahuan tambahan atas materi inti. S Tidak ‘menyalin buta’ begitu saja bahan dari guru lain atau
sumber lain (sebagus apapun bahan itu). S Belajar tidak berhenti di bangku kuliah. S Guru harus memasukkan muatan ‘karakter’ dan ‘motivasi’
12
3. STRUCTURE
S Seluruh kegiatan yang akan terjadi dalam kelas harus sudah
dipersiapkan oleh guru (dalam bentuk lesson plan riil). S RPP atau lesson plan pesanan kurikulum, sebagian besar
tidak bisa dipakai di kelas. S Perlakukan seperti ‘konser’ atau ‘pertunjukan’. Semua harus
well-prepared. S Bisa mengeksplorasi gaya ‘induktif ’ atau ‘deduktif ’. 13
4. Activity based communication
S Rancang aktifitas yang ‘perlu’ dan/atau ‘menarik’ bagi peserta
didik (tidak semua yang diperlukan harus menarik).
S Jangan jadikan meja guru menjadi tembok pemisah antara yang
diajar dengan yang mengajar.
S Kegiatan individu/kelompok harus dibimbing guru. (aktifitas
kelompok bukan waktu guru untuk baca koran)
S Tertib pada waktu yang sudah direncanakan. Gunakan timer/
stopwatch.
14
5. Two-way Interaction
S Setelah aktifitas, harus memberi feedback/timbal balik. S Kritik yang membangun dibungkus dalam ungkapan yang
positif.
S Pancing peserta didik dengan pertanyaan. S Selami dunia mereka. (tokoh kartun, tokoh sinetron, lagu
terkini, grup musik korea, dll.)
S DENGARKAN, saat mereka mengutarakan sesuatu. 15
6. SINCERITY
S Guru adalah manusia dan siswa adalah manusia. S Guru punya kekhawatiran dan siswa memiliki kekhawatiran.
Saling berbagi kekhawatiran.
S Guru punya harapan dan siswa memiliki harapan. Saling berbagi
harapan.
S Guru memiliki kelebihan dan kekurangan, demikian juga dengan
siswa. Saling berbagi kelebihan dan kekurangan.
S Namun guru akan selalu terikat kode etik dan profesionalisme.
16
Unsur tambahan …
S Gunakan narasi untuk memperkuat ingatan dan pemahaman. S Bantuan visual. (Sebagai penguat komunikasi bukan sebagai
pengganti guru) S Powerpoint bukan sebagai pengganti buku ajar atau ‘kepekan’
dalam mengajar. Bukan powerparagraph. S Pahami profesi pengajar sebagai profesi yang luhur. Tingkatkan
kepercayaan diri.
17
Latihan 2. Bicara dari hati
S Siapkan materi sederhana yang anda kuasai. Satu sub pokok
bahasan dalam bidang anda. S Sampaikan sebuah narasi yang membantu peserta didik
memahami sub materi tersebut. S Bicaralah dengan penuh antusiasme, penuh percaya diri,
penuh harapan, dan penuh cinta kasih. S Persiapan materi 15 menit. Waktu bicara 3 menit. 18