PENGARUH PEMBAWA ACARA INDONESIA MORNING SHOW DI NET. TV TERHADAP MINAT PENONTON (STUDI PADA WARGA CIKINI JALAN CILOSARI RT 007 / RW 04) Dara Aulia Rachmat Marketing Communication, School of Economic and Communication, Binus University. Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat, 11480. Telp. (62-21) 534 5830,
[email protected] Dara Aulia Rachmat, Drs. Heribertus Sunu Budihardjo Abstract The purpose of this research is to understand if there is any influence on Indonesia Morning Show’s host towards the interest of TV audience, especially residents of Cilosari Steeet RT 007/RW 004 in Cikini. Uses and effect theory is used for this research. The Methodology Research used in this research is by using the quantitative research descriptive by doing a survey for 50 respondents of the mentioned residents above by using probability sampling technique. The analysis method that is used for the reaeaech is analysis validity, reliability, normality, correlation, determination and regression. Results showed that there is a significant 27,3% influence of Indonesian Morning Show’s host towards the audience of the residents in Cilosari Street RT 007/RW 004 in Cikini. The most biggest influence is seen from the team work of three TV hosts which are Adrian Maulana, Marissa Anita, Syahnaz Soehartono in delivering news and information towards the audience. Keyword: Host of Indonesia Morning Show, Uses and Effect Theory, Interested Viewers Abstrak TUJUAN PENELITIAN, ialah untuk mengetahui apakah ada pengaruh Pembawa Acara Indonesia Morning Show terhadap Minat Penonton khususnya warga Cikini jalan Cilosari RT 007 / RW 04. Teori yang digunakan adalah teori Uses & Effect. METODE PENELITIAN yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan riset kuantitatif deskriptif dengan melakukan survei kepada 50 responden warga Cikini jalan Cilosari rt 007/ rw 04 yang mengetahui Pembawa Acara Indonesia Morning Show dengan menggunakan teknik Probability Sampling. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis validitas, reliabilitas, normalitas, korelasi, determinasi, dan regresi. HASIL YANG DICAPAI menunjukkan adanya pengaruh sebesar 27,3% Pembawa Acara Indonesia Morning Show terhadap Minat Penonton warga Cikini jalan Cilosari RT 007 / RW 04. Pengaruh paling besar yaitu dilihat dari kekompakan ketiga pembawa acara yaitu Adrian maulana, marissa anita, dan syahnaz soehartono dalam hal membawakan berita dan menyampaikan informasi kepada penonton. Kata kunci: Pembawa Acara Indonesia Morning Show, Teori Uses & Efek, Minat Penonton
PENDAHULUAN Komunikasi adalah suatu hal yang keberadaannya sangat penting untuk saling berhubungan dengan orang lain. Seseorang yang memiliki komunikasi yang baik, ia akan lebih nyaman dan merasa diterima oleh lawan bicaranya. Bicara soal komunikasi, dalam ilmu komunikasi juga membahas tentang komunikasi massa. Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan menyebarluaskan pesan kepada khalayak banyak. Dalam menyampaikan pesan terhadap khalayak, komunikasi massa harus membutuhkan media untuk menyebarluaskannya. Media Massa adalah sebuah alat yang digunakan untuk menyampaikan isi pesan kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi. Seiring berjalannya waktu, media mampu memberikan informasi-informasi seputar berita yang berkembang di tanah air, berita dari mancanegara, informasi hiburan, olahraga, hobi, dan lain sebagainya. Sebagai sumber informasi, media harus netral dalam menyampaikan sebuah informasi kepada penontonnya. Sebagai salah satu contoh, program yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat adalah program berita. Program berita keberadaannya sangat penting karena masyarakat memiliki kebutuhan untuk mengetahui informasi yang berhubungan dengan dunia sekitarnya. Dalam kesempatan ini, akan dilakukan sebuah penelitian program berita yang disajikan dengan gaya bahasa yang santai oleh pembawa acaranya. Program yang diambil untuk penelitian ini adalah program Indonesia Morning Show yang tayang pada hari Senin – Minggu pada pukul 06.00 – 07.30 Waktu Indonesia Barat. Program Indonesia Morning Show adalah sebuah program gelar wicara dan berita yang menampilkan berbagai paket informasi terkini seperti Hard News, Light News, Entertainment, dan Olahraga. Format dalam program acara “Indonesia Morning Show” yaitu menyamapikan sebuah berita dengan gaya bahasa seperti membawakan acara Talk Show. Pembawa acara dalam program Indonesia Morning Show pada saat weekdays ada tiga, yaitu Adrian Maulana, Marissa Anita dan Shahnaz Soehartono. Sementara untuk weekend pembawa acara yang mengisi acara Indonesia Morning Show adalah Vannico Soekarno, Masyitha Baziad, dan Ranggani Puspandya. Dalam penelitian ini, penulis tertarik untuk meneliti pembawa acara yang mengisi acara pada hari Senin sampai Jumat yaitu, Adrian Maulana, Marissa Anita, dan Shahnaz Soehartono. Tentu saja setiap bakat yang dimiliki seseorang untuk menjadi Pembawa Acara / MC tidak lantas serta merta mudah dikembangkan tanpa dibekali ilmu pengetahuan yang memadai. Masing-masing pembawa acara memiliki cara penyampaian dan pengucapan yang berbeda-beda. Beberapa acara yang waktu penayangannya Head To Head dengan program Indonesia Morning Show yaitu “Bincang Pagi” yang disiarkan di Metro TV yaitu pada hari Senin – Minggu pukul 06.00 pagi. Konten dari program Indonesia Morning Show adalah berupa berita Nasional yang meliputi Politik, Hukum dan Kriminal, Bisnis dan Keuangan, Sosial, Budaya, dan pendidikan. Selain menyajikan berita Nasional, program Indonesia Morning Show juga memberikan berita Infotainment, Mancanegara, Surat kabar, Perkiraan cuaca, Today’s History, Laporan Lalu Lintas, Kuliner, dan Kesehatan. Sementara di waktu weekend, program Indonesia Morning Show lebih menampilkan penyajian acara yang santai dan lebih banyak menampilkan pertujukan musik dan kegiatan masak. Program yang berdurasi 90 menit menit ini dibawakan dengan pembawaan yang santai namun isi pesannya cukup mudah diterima oleh penontonnya. Sebagai pembawa acara Indonesia Morning Show bukan saja harus menguasai komunikasi yang baik, tetapi ia juga harus memiliki pengetahuan yang luas agar pada saat dihadirkan bintang tamu baik yang datang dari ranah politik, ekonomi, dan sebagainya, pembawa acara mampu memahami dan menguasai pertanyaanpertanyaan yang akan diberikan kepada bintang tamu. Suatu acara yang disiarkan dengan berbagai macam konten, akan membuat ketertarikan minat penonton. Minat yaitu kesukaan terhadap kegiatan melebihi kegiatan lainnya. Ini berarti minat berhubungan dengan nilai-nilai yang membuat seseorang mempunyai pilihan dalam hidupnya, hal tersebut diungkapkan oleh Anastasia dan Urbina (Ginting:2005). Konten dari program Indonesia Morning Show adalah berupa berita Nasional yang meliputi Politik, Hukum dan Kriminal, Bisnis dan Keuangan, Sosial, Budaya, dan pendidikan. Selain menyajikan berita Nasional, program Indonesia Morning Show juga memberikan berita Infotainment, Mancanegara, Surat kabar, Perkiraan cuaca, Today’s History, Laporan Lalu Lintas, Kuliner, dan Kesehatan. Sementara di waktu weekend, program Indonesia Morning Show lebih menampilkan penyajian acara yang santai dan lebih banyak menampilkan pertujukan musik dan kegiatan masak. Program yang berdurasi 90 menit menit ini dibawakan dengan pembawaan yang santai namun isi pesannya cukup mudah diterima oleh penontonnya. Penyajian acara program ini sengaja dibuat santai dan tidak formal, karena perkembangan penyampaian informasi harus dibuats semenarik mungkin, agar penonton tertarik untuk menyimak dan menyaksikan program acara tersebut. Dalam
membawakan acara yang santai seperti acara program Talk Show, seorang pembawa acara juga harus menguasai komunikasi yang baik dan memahami semua topik yang menjadi pembahasan. Indonesia Morning Show merupakan sebuah program yang rating dan share nya sangat rendah. Posisi ranking Indonesia Morning Show selalu menduduki posisi 20 terbawah dari keseluruhan program NET. yang disiarkan. Sementara untuk posisi pertama selalu diperebutkan oleh program 86 dan Ini Talk show. Maka dari itu, karena rating dan share program Indonesia Morning Show rendah, penulis ingin melakukan penelitian pada program ini. Penulis ingin meneliti apakah pembawa acara Indonesia Morning Show memiliki pengaruh terhadap minat penonton. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui penyampaian informasi yang disampaikan oleh ketiga pembawa acara Indonesia Morning Show dapat menarik minat penonton untuk terus menyaksikan dan menerima informasi yang dibawakan setiap harinya. Untuk mendukung penelitian, digunakan juga kajian pustaka. Di dalam kajian pustaka pertama yang berjudul Pengaruh Presenter Program “Just Alvin” di Metro Tv terhadap persepsi khalayak tentang program. Hasil dalam penelitian ini adalah Variabel presenter pada program “Just Alvin” di Metro Tv terbukti memiliki hubungan yang sangat kuat serta pengaruh yang signifikan terhadap persepsi khalayak tentang program. Kemudian pada penelitian kedua yang berjudul Pengaruh presenter program Show Imah di Trans TV terhadap loyalitas penonton. Hasil yang di dapatkan adalah Meskipun Presenter Program “Show Imah” sangat menarik dan memiliki hasil data univariat yang baik, namun belum bisa memenuhi kepuasan khalayak sehingga timbul tidak hanya berupa pengaruh di presenter semata, tapi dari variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan satu pendekatan penelitian yang dibangun berdasarkan filsafat positivisme. Aliran ini mencerminkan filsafat deterministik yang memandang suatu penyebab mungkin menentukan efek atau hasil (Creswell, dalam Mackenzie & Knipe, 2006). Aliran ini bertujuan untuk menguji sebuah teori atau menjelaskan sebuah pengalaman melalui observasi dan pengukuran dalam rangka meramalkan dan mengontrol kekuatan-kekuatan di sekitar manusia. Positivisme berasumsi bahwa fenomena sosial dapat diteliti dengan cara yang sama dengan fenomena alam dengan menggunakan pendekatan yang bebas nilai dan penjelasan sebab-akibat sebagaimana halnya dalam penelitian fenomena alam. Menurut Sugiyono (2008:15) kuantitatif adalah “metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme digunakan untuk meneliti populasi pada sampel tertentu, dari pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data yang digunakan instrumen penelitian analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang ditetapkan”. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskripstif, yang ditunjukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena apa adanya. Penelitian deskripstif tidak memberikan perlakuan, manipulasi, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Dalam penelitian ini deskriptif yang dimaksud adalah deskripsi kuantitatif karena gambarannya menggunakan ukuran, jumlah, atau frekuensi (Syaodih, 2006:73). Obyek penelitian penulis adalah warga Cikini RT 007 / RW 04 Jakarta Pusat. Sesuai dengan judul penelitian, program Indonesia Morning Show merupakan program yang berisi informasi-informasi sekitar yang up to date sesuai dengan target audiencenya yang tinggal diperkotaan. Penulis memperhatikan waktu penayangan program Indonesia Morning Show pada pukul 06.00 – 07.30 Waktu Indonesia Barat, cocok dengan warga sekitar yang pada saat itu masih berada dirumah dan masih menyaksikan program Indonesi Morning Show. Populasi dalam penelitian kali ini adalah Warga Cikini Jalan Cilosari RT 007 / RW 04 yang mengetahui ketiga pembawa acara Indonesia Morning Show pada hari Senin sampai dengan Jumat yaitu Adrian Maulana, Marissa Anita, dan Syahnaz Soehartono. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 100 warga Cikini Jalan Cilosari RT 007 / RW 04. Penelitian dilakukan selama satu bulan tepatnya pada bulan Mei 2015. Segmentasi audiens dalam program Indonesia Morning Show adalah kelas A dan B, yaitu kalangan penonton yang datang dari penonton kelas atas seperti pengusaha dan kalangan penonton dari kelas menengah seperti karyawan, pelajar, mahasiswa dan sebagainya. Maka dari itu penulis memilih warga Cikini Jalan Cilosari RT 007 / RW 04 karena target audiens warga sekitar sesuai dengan segmentasi program Indonesia Morning Show. Populasi dalam penelitian ini memiliki jenis umur dan profesi yang berbeda-beda. Mulai dari pelajar, mahasiswa, karyawan, sampai dengan ibu rumah tangga. Maka dari itu, penulis menggunakan populasi warga
sekitar rumah untuk dijadikan responden agar mengetahui bagaimana cara masing-masing responden dalam menerima informasi. Sampel dalam penelitian ini adalah warga yang aktivitasnya berada dirumah dan lokasi bekerjanya dekat dengan rumah sehingga memungkinkan mereka sempat untuk menonton program Indonesia Morning Show. Sampel yang di dapatkan setelah dihitung menggunakan rumus Slovin mendapatkan hasil sebesar 50 responden yang berhak untuk mengisi kuesioner. Penulis mencari responden yang benar-benar mengetahui program acara Indonesia Morning Show serta pembawa acaranya, sehingga memudahkan penulis untuk mendapatkan jawaban langsung dari responden. Penulis memilih responden secara acak tanpa melihat strata profesi dan ekonomi responden. Selanjutnya penulis menemui responden dan meminta waktu responden untuk bersedia mengisi kuesioner yang harus mereka isi. Dari empat macam teknik Probability Sampling, penulis memilih menggunakan simple random sampling. Setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Dalam teknik pengumpulan data, penulis memilih mengumpulkan data dengan melakukan observasi dan menyebarkan kuesioner atau angket. Hal tersebut dilakukan oleh penulis karena penulis ingin mendapatkan hasil yang objektif yang disertai dengan perhitungan yang sebenarnya dan apa adanya melalui kuesioner yang ia sebarkan kepada responden. Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2006:164) Pengukurannya menggunakan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk mengukur instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan yang mempunyai gradasi dari sangat positif sampai dengan sangat negatif. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya dalam tabel berikut ini: (Sugiyono, 2006:74)
Simbol
Tabel 1: Skala Likert Penilaian
Bobot atau Nilai
SS
Sangat Setuju
5
S
Setuju
4
RR
Ragu-Ragu
3
TS
Tidak Setuju
2
STS
Sangat Tidak Setuju
1
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana. Analisis regresi sederhana adalah hubungan secara liniear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y) apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. (Kriyantono, 2009:166) Regresi sederhana dirumuskan sebagai berikut: ∧
Y = a + bX + e Keterangan: ∧
Y X a b e
: Variabel Dependen (nilai yang diprediksi) : Variabel Independen : Konstanta (nilai Y apabila X = 0) : Koefisien Regresi (nilai peningkatan dan penurunan : Error Term
Untuk menghitung a dan b dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
a. = b. =
(∑ y )(∑ x 2 ) − (∑ x)(∑ xy ) (n)(∑ x 2 ) − (∑ x) 2 (n)(∑ xy ) − (∑ x)(∑ y ) (n)(∑ x 2 ) − (∑ x) 2
Di dalam analisis regresi ini memiliki tiga uji, yaitu model summary, anova, dan koefisien. Model summary digunakan untuk menghitung presentase pengaruh variabek X terhadap Y. Anova digunakan untuk menghitung hipotesis, dan yang terakhir koefisien digunakan untuk menghitung garis regresi.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang di dapat dalam penelitian ini adalah sebesar 27,3% terdapat pengaruh pembawa acara Indonesia Morning Show terhadap minat menonton warga Cikini RT 007 / RW 04. Hasil tersebut merupakan suatu hal yang positif dan dapat membangun program Indonesia Morning Show agar semakin dikenal masyarakat dan menaikkan rating dan share dari keseluruhan program yang ada di NET. TV. Tabel 2: Variabel X Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
r hitung 0,744 0,716 0,759 0,774 0,630 0,512 0,354 0,737 0,424 0,544
r tabel
0,279
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2015 Hasil reliabilitas untuk variabel X menggunakan bantuan SPSS 17.0 didapatkan hasil Cronbach Alpha sebesar 0,817 > 0,279 maka dapat dinyatakan reliabel.Jadi untuk variabel X, data hasil kuesioner yang dapat digunakan untuk proses analisis selanjutnya adalah data atas jawaban pertanyaan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 10.
Uji Normalitas untuk Variabel Pembawa Acara dalam Program Indonesia Morning Show
Tabel 3: One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test VariabelX N Normal Parametersa,,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
50 42.1000 3.32738 .232 .232 -.124 1.640 .109
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil SPSS 17.0 Berdasarkan Tabel 4.26 terlihat Sig 0,109 Apabila Sig > 0,05 dinyatakan berdistribusi normal Maka variabel X berdistribusi normal. Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Minat Menonton Untuk variabel Y diukur melalui pertanyaan 11– 20. Melalui bantuan program SPSS 17.0 didapat hasil sebagai berikut: Tabel 4: Validitas Variabel Minat Menonton Pernyataan 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
r hitung r tabel 0,199 0,544 0,559 0,366 0,279 0,433 0,636 0,747 0,436 0,529 0,444 Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2015
Keterangan Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Hasil reliabilitas untuk variabel X menggunakan bantuan SPSS 17.0 didapatkan hasil Cronbach Alpha sebesar 0,666 > 0,279 maka dapat dinyatakan reliabel. Jadi untuk variabel Y, data hasil kuesioner yang dapat digunakan untuk proses analisis selanjutnya adalah data atas jawaban pertanyaan 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20.
Uji Normalitas untuk Variabel Minat Menonton Berita
Tabel 5: One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
VariabelY N
50 a,,b
Normal Parameters
Most Extreme Differences
Mean
37.8600
Std. Deviation
3.33203
Absolute
.178
Positive
.086
Negative
-.178
Kolmogorov-Smirnov Z
1.260
Asymp. Sig. (2-tailed)
.084
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: SPSS 17.0 Berdasarkan Tabel 4.28 terlihat Sig 0,084 Apabila Sig > 0,05 dinyatakan berdistribusi normal Maka variabel Y berdistribusi normal. Analisis Regresi Dalam bagian ini, penulis akan menganalisis regresi variabel X dan Y secara sederhana melalui hasil perhitungan pada Tabel 4.25 dan Tabel 4.27 sebagai berikut: Tabel 6: Model Summary X terhadap Y Model Summaryb
Model 1
R .522a
R Squ
Adjusted R
Std. Error of the
are
Square
Estimate
.273
a. Predictors: (Constant), VariabelX b. Dependent Variable: VariabelY Sumber: SPSS 17.0
.258
2.87105
Tabel 7: ANOVA X terhadap Y ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
148.361
1
148.361
Residual
395.659
48
8.243
Total
544.020
49
F
Sig. .000a
17.999
a. Predictors: (Constant), VariabelX b. Dependent Variable: VariabelY Sumber: SPSS 17.0 Tabel 8: Coefficients Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
15.844
5.205
VariabelX
.523
.123
Coefficients Beta
t
.522
Sig. 3.044
.004
4.242
.000
a. Dependent Variable: Variabel Y Perumusan masalah: Apakah terdapat pengaruh pembawa acara program Indonesia Morning Show terhadap minat menonton? Hipotesis: H0: Tidak ada pengaruh pembawa acara program Indonesia Morning Show terhadap minat menonton. H1: Ada pengaruh pembawa acara program Indonesia Morning Show terhadap minat menonton. Dasar Pengambilan Keputusan (Tingkat kepercayaan 90%): • Bila Sig ≥ 0,1 maka H0 diterima, Ha ditolak •
Bila Sig ≤ 0,1 maka H0 ditolak, Ha diterima
Hasil: Sig = 0,000 0,000 ≤ 0,1 Keputusan: Ha diterima dan H0 ditolak. R Square = 0,273 sehingga didapatkan koefisien determinan 0,273 x 100% = 27,3 %
Kesimpulan: Variabel pembawa acara program Indonesia Morning Show (X) berpengaruh sebesar 27,3% terhadap variabel minat menonton (Y), sisanya (72.7%) dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak dibahas lebih lanjut dalam penelitian ini. Adapun persamaan regresinya adalah Y = 15,844 + 0,523 X
SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah ketiga pembawa acara Indonesia Morning Show mampu menyampaikan beragam informasi yang mereka bawakan dengan kompak dan terdapat pengaruh sebesar 27,3% terhadap minat penonton. Hasil tersebut membuktikan bahwa Adrian Maulana, Marissa Anita, dan Syahnaz Soehartono memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap penonton dan program Indonesia Morning Show. Ketiga pembawa acara Indonesia Morning Show telah berhasil mengajak penonton untuk terus menyaksikan program Indonesia Morning Show setiap harinya melalui cara pembawaan mereka yang santai dan dengan menggunakan bahasa yang tidak baku sehingga mudah untuk dimengerti penonton. Hasil diatas di dapatkan dari hasil penyebaran kuesioner yang berisi 20 daftar pernyataan yang telah diisi oleh 50 responden Warga Cikini RT 007 / RW 04. Berdasarkan garis kontinum dari variabel X didapatkan hasil bahwa dari pernyataan nomor 7 “Dimanapun lokasi tempat berlangsungnya acara Indonesia Morning Show, pembawa acara Indonesia Morning Show selalu dapat menyesuaikan diri”, memperoleh hasil paling kecil yaitu 202. Sedangkan pernyataan nomor 9 “Ketiga pembawa acara Indonesia Morning Show terlihat kompak” mendapatkan hasil paling besar yaitu 231. Untuk variabel Y didapatkan hasil dari pernyataan nomor 10 yaitu “Penonton merasa pembawa acara Indonesia Morning Show mampu merubah ide dan pola pikir penonton” memperoleh hasil paling terendah yaitu 206. Sedangkan untuk pernyataan nomor 1 “Ketiga pembawa acara Indonesia Morning Show terlihat kompak” mendapatkan hasil paling besar yaitu 231. hasil tersebut menyatakan bahwa ketiga pembawa acara Indonesia Morning Show telah berhasil menunjukan kekompakan mereka saat mereka membawakan acara. Hal tersebut perlu dipertahankan agar penonton terus merasa nyaman dari tertarik untuk menyaksikan program Indonesia Morning Show. Saran yang diberikan berdasarkan garis kontinum adalah hasil penelitian variabel X terendah yaitu pembawa acara Indonesia Morning Show harus memperbaiki sikap mereka karena sebagai seorang pembawa acara, harus dituntut fleksibel dan dinamis. Ketiga pembawa acara Indonesia Morning Show akan semakin digemari penonton apabila mereka lebih profesional menjadi seorang pembawa acara yang handal. Sedangkan untuk hasil penelitian tertinggi dari variabel X adalah hal tersebut perlu dipertahankan agar share dan rating program Indonesia Morning Show dapat memperoleh hasil yang lebih tinggi lagi. Pada variabel Y berdasarkan hasil penelitian terendah adalah pembawa acara harus lebih berpikir kreatif agar ide yang dimiliki pembawa acara pada saat menyampaikan informasi tentang gaya hidup, hobby, dan lainnya dapat memberikan pengaruh yang positif untuk penonton yang menyaksikan program Indonesia Morning Show. Sedangkan untuk hasil tertinggi variabel Y adalah ketiga pembawa acara Indonesia Morning Show telah berhasil menunjukan kekompakan mereka saat mereka membawakan acara. Hal tersebut perlu dipertahankan agar penonton terus merasa nyaman dari tertarik untuk menyaksikan program Indonesia Morning Show.
REFERENSI A.M. Sardiman. 2011)\. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Andi Supangat. 2008. Statistika Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi dan Parametrik. Jakarta: Kencana Prenada Ardianto, Elvinaro. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung : PT. Simbosa Rekatama Media AS. Haris. Sumadiria. 2005. Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature, Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Baksin, Askurifai. 2006. Jurnalistik Televisi Teori Dan Praktik. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Depari, Rien Arman. 2014. Sukses Menjadi Pembawa Acara. Penerbit CV. Tiga Abang. Effendy, Onong Uchjana.2007. Ilmu Komunikasi (Teori dan Praktek). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hamidi, 2007. Metodologi Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: UMM Senjaya, Sasa Djuarsa, dkk. 2007. Teori Komunikasi, Jakarta: Universitas Terbuka Husein Umar, 2005. Metode Penelitian. Jakarta : Salemba Empat Kusumaningrat, Hikmat Purnama, 2005. Jurnalistik Teori dan Praktek, Bandung :Remaja Rosda Karya. Kriyantono, Rachmat. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Malang: Prenada Media Group Mackenzie N., & Knipe, S. 2006. Research Dilemmas: Paradigms, method & methodology. Issues in Educational Research. Vol 16 No 2 p. 1-13. Morissan. 2011. Manajemen Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi Edisi Revisi. Jakarta: Prenada Media Group Nurkancana. 2007. Pemahaman dan Prestasi Belajar pada Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta Rakhmat, Jalaluddian. 2009. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Riduwan. 2005. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Singarimbun, M. dan Effendi, S., (2006), Metode Penelitian Survai, Cetakan Ke delapan belas, Penerbit Pustaka LP3ES, Jakarta. Soenarto, R.M. 2007. Program Televisi dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran, FFTV-IKJ Press. Jakarta Sugiyono, 2006, Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Ketujuh, Bandung: CV. Alfabeta. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Keduabelas, Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV. Bandung: Alfabeta Sugiyono (2010), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R& D, Alfabeta Bandung. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Syahputra, Iswandi. 2006. Jurnalistik Infotainment : Kancah Baru Jurnalistik dalam Industri Televisi, Jogjakarta: Pilar Media Syaodih, Nana Sukmadinata. 2006. Metode Penelitian Tindakan. Bandung: Remaja Rosda Karya Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Parsada
RIWAYAT PENULIS Dara Aulia Rachmat lahir di Bogor pada 22 Agustus 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara, jurusan Marketing Communication, perminatan Broadcasting pada tahun 2015. Saat ini sedang mengamati dan berusaha untuk membuka usaha yang dapat berpotensi untuk berkembang.