RUWAT BUM DESA “MERPATI”
ANOM SURYA PUTRA bersama Tim Peneliti Perkumpulan Jarkom Desa Rokhmad Munawir (Solo Raya) M. Zaini Mustakim (Jakarta) Moch. Achlis Udin (Nganjuk) Burhanuddin el Arief (Nganjuk) Nasrul Hadi (Nganjuk) M. Khoyim Lutfi (Nganjuk) Heru Susanto (Ponorogo) Alfim Noviansyah (Ponorogo) Aris Tontowi (Ponorogo) Eriva Khoirul (Ponorogo) Syamsudin (Ponorogo) Agus Wahyu Widodo (Ponorogo) Asrofi (Ponorogo) Ferri Khoirul Imam (Ponorogo) Imam Syafi’i (Ponorogo) Ahmad Rizqulloh Aris (Ponorogo)
RUWAT BUM DESA “MERPATI” Oleh: Anom Surya Putra bersama Tim Perkumpulan Jarkom Desa Rokhmad Munawir (Solo Raya) M. Zaini Mustakim (Jakarta) Moch. Achlis Udin (Nganjuk) Burhanuddin el Arief (Nganjuk) Nasrul Hadi (Nganjuk) M. Khoyim Lutfi (Nganjuk) Heru Susanto (Ponorogo) Alfim Noviansyah (Ponorogo) Aris Tontowi (Ponorogo) Eriva Khoirul (Ponorogo) Syamsudin (Ponorogo) Agus Wahyu Widodo (Ponorogo) Asrofi (Ponorogo) Ferri Khoirul Imam (Ponorogo) Imam Syafi’i (Ponorogo) Ahmad Rizqulloh Aris (Ponorogo) Reviewer: Jamal Musthofa, M. Guntur Purboyo Disain cover: Prihanto Haidi Bantara Copyright © 2017 by Anom Surya Putra Penerbit: PERKUMPULAN JARINGAN KOMUNIKASI (JARKOM) DESA Sekretariat: Jl. Barito IV A No. 12, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur 64412 Website: http://jarkomdesa.id, email:
[email protected] Instagram, Path, Twitter: jarkomdesaid Fanspage Facebook: Perkumpulan Badan Hukum Jarkom Desa
Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ”Edukasi dan Rekonstitusi Sosial untuk Membuat BUM Desa Sejati”, Dr. Sutoro Eko Yunanto ~ i 1.
2.
3.
4.
Prolog ~1 1.1. Masalah: Intervensi sebagai Tantangan BUM Desa ~ 5 1.2. Optik Sosiologis atas BUM Desa ~ 6 1.3. Teknis Metode Studi ~ 14 Kondisi Faktual BUM Desa di Nganjuk ~ 18 2.1. Isu Badan Hukum, Dorong BUM Desa “Merpati” ~ 20 2.2. Siasat BUM Desa, Fokus ke Layanan Warga ~ 25 2.3. Memindah Fokus Unit Usaha, Kegagalan Unit Usaha Simpan Pinjam ~ 26 2.4. Mengembangkan Fokus Unit Usaha: Simpan Pinjam dan Jasa Perantara ~ 29 2.5. Siasat BUM Desa Melalui Pasar Desa ~ 31 2.6. Bertahannya Unit Usaha Simpan Pinjam ~ 33 2.7. Potensi BUM Desa Klasifikasi ”Holding” ~ 36 2.8. Titik Simpul ~ 41 Kondisi Faktual BUM Desa di Ponorogo ~ 43 3.1. Jejak Historis Dana Politis ~ 45 3.2. Minim Pendampingan BUM Desa ~ 48 3.3. Tumbuh Kembang Potensi BUM Desa “Wisata” ~ 52 3.4. Segmen Pasar “Inward Looking”, Butuh Manajemen Bisnis Sosial ~ 54 3.5. Titik Simpul ~ 59 Epilog: Menuju BUM Desa “Sejati” ~ 64 4.1. BUM Desa sebagai Badan Hukum Publik ~ 64
4.2. Melakukan Pemetaan Potensi/Aset Desa untuk BUM Desa ~ 69 4.3. Merancang Perdes BUM Desa dan Keputusan Kades tentang AD/ART BUM Desa ~ 74 4.4. Pengembangan Unit Usaha BUM Desa sebagai Badan Hukum Privat ~ 76
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 1. 2.
Draft Peraturan Desa tentang BUM Desa ~ 80 Draft Keputusan Kepala Desa tentang AD/ART BUM Desa ~ 94
SEKILAS PERKUMPULAN JARKOM DESA ~ 113 CARA PEMESANAN BUKU ~ 115
KATA PENGANTAR
Edukasi dan Rekonstitusi Sosial untuk Membuat BUM Desa Sejati Oleh: Dr. Sutoro Eko Yunanto (Guru Desa)
“….Buku Ruwat BUM Desa “Merpati” ini saya anggap sebagai upaya untuk menghadirkan kembali (representing) pandangan eksistensialis, meski tidak terlalu jauh dalam hal memotong struktur penindasan terhadap orang desa. Setidaknya, berbeda dengan cara pandang orang budiman yang orientalis-teknokratis, buku ini membawa spirit pendekatan sosial humanis untuk meruwat BUM Desa merpati dan menggerakkan BUM Desa pedati, sekaligus sebagai upaya edukasi dan pemberdayaan untuk membuat BUM Desa yang sejati. Edukasi sosial ini relevan dengan pandangan capability approch ala Amartya Sen, yang paling elementer untuk membangkitkan kesadaran, kemampuan dan kepercayaan diri orang desa, dan tahap selanjutnya untuk keperluan rekonstitusi sosial terhadap institusi desa seperti BUM Desa yang kokoh, mandiri dan berkelanjutan. Dengan edukasi dan rekonstitusi sosial, niscaya BUM Desa akan tumbuh “dikit demi sedikit menjadi bukit”, yang melampaui kebiasaan membangun “istana pasir” yang dilakukan oleh kaum budiman yang orientalis-teknokratis. Kelak BUM Desa akan hadir menjadi instutusi kepemilikan lokal yang bersifat mikro-lokal dan inklusif, sekaligus mampu mengonsolidasikan aktor, aset, arena dan akses ekonomi bagi orang Desa.” Jakarta, 15 Februari 2017