RUMUSAN KONSOLIDASI HASIL PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TAHUN 2014 Yogyakarta, 26 - 28 November 2014
Pertemuan konsolidasi hasil pembangunan prasarana dan sarana pertanian TA. 2014 Ditjen PSP yang dilaksanakan tanggal 26 – 28 November 2014 di Hotel Jayakarta, DI Yogyakarta dihadiri oleh peserta daerah yaitu Kasubdin sarana dan prasarana dari dinas lingkup pertanian seluruh Indonesia, peserta pusat yaitu eselon III dan IV yang tergabung dalam pokja pelaporan dan tim satlak SPI serta narasumber dari Inspektorat Jenderal Kementan dan eselon II lingkup Ditjen PSP. Adapun hasil rumusan konsolidasi hasil pembangunan prasarana dan sarana pertanian TA. 2014 sebagai berikut : 1.
Dinas lingkup Pertanian Propinsi dan senantiasa berkomitmen melaksanakan monitoring, evaluasi dan pengendalian kegiatan Prasarana dan Sarana Pertanian dan berorientasi kepada output dan outcome.
2.
Peserta sepakat untuk mempercepat realisasi anggaran kegiatan serta realisasi kegiatan fisik yang sampai minggu ke III bulan November baru mencapai 80,59% dengan realisasi kegiatan fisik rata-rata baru mencapai 71,02%.
3.
Upaya akselerasi atau percepatan serapan anggaran dan pelaksanaan kegiatan, realisasinya harus mencapai 100% pada 31 Desember 2014 demikian juga untuk kegiatan yang dipantau UKP-4 agar tidak berpredikat kinerja buruk (raport merah).
4.
Sebagai upaya pengembangan prasarana dan sarana pertanian mendatang, monitoring, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan kegiatan memiliki peran kunci dalam perumusan kebijakan, karena hal tersebut merupakan alat bantu dalam mempertimbangkan keputusan. Karenanya, laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan memiliki fungsi strategis sebagai informasi yang menggambarkan kinerja suatu instansi dan juga merupakan bagian dari fungsi pengawasan, pengambilan keputusan, dan fungsi pertanggung jawaban.
5.
Sebagai upaya mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), atas temuan tahun 2009 sampai tahun 2012 yang belum terselesaikan sampai batas waktu tanggal 24 Desember 2014 maka akan dilimpahkan kepada lembaga yang berwenang untuk menindak lanjutinya.
6.
Sistem Pengendalian Internal yang sudah melekat pada masing-masing kegiatan PSP harus mengacu kepada kerangka pengendalian yang mencakup lima analisis yaitu, pertama Lingkungan Pengendalian, kedua Penilaian Resiko, ketiga Kegiatan Pengendalian, keempat Informasi dan Komunikasi, dan kelima Pemantauan. Oleh karena itu untuk memudahkan pelaksanaan pengendalian di lapangan, pedoman teknis, Juknis, Juklak pada TA. 2014 harus disertai dengan perangkat pengendalian intern yang jelas.
7.
TLHP dan TLHA harus segera diitindaklanjuti, karena mau tidak mau atau siap tidak siap, pada saatnya akan dipaksa penyelesaiannya dan menjadi pintu masuk bagi aparatur kejaksaan.
8.
Dalam upaya peningkatan kinerja kegiatan kedepan perlu diperhatikan sebagai berikut : a)
Meningkatkan penyerapan anggaran (fisik dan keuangan) kegiatan tahun 2014
b)
Melakukan evaluasi per output, apa yang menjadi kendala dan upayakan langkah-langkah pemecahannya
c)
Menyelesaikan kasus temuan pemeriksa dan bertanggung jawab terhadap kegiatan masing-masing daerah
d)
Meningkatkan kedisiplinan dan kualitas dalam pelaksanaan pemantauan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan, dan
e)
Kedepan dapat melaksanakan kegiatan TA. 2015 lebih baik lagi, lebih sigap dan tanggap dalam upaya antisipasi melaksanakan hal-hal yang di anggap perlu untuk mengambil langkah-langkah percepatan dan pencapaian target.
Konsolidasi menyepakati, Dalam upaya peningkatan kinerja kegiatan kedepan serta komitmen bersama, kami sepakat melaksanakan hal-hal sebagai berikut : 1. Dinas di provinsi akan lebih mengintensifkan pemantauan kegiatan lapangan guna memantau realisasi keuangan dan fisik di lapangan. 2. Pelaksanaan Kegiatan akan berpedoman pada pedoman yang berlaku. 3. Siap melakukan terobosan dan mengembangkan kreativitas agar semua kegiatan berjalan sesuai dengan aturan. 4. Menjadikan workshop sebagai bahan acuan dalam mengatasi permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan dilapangan sekaligus sebagai langkah-langkah pengembangan prasarana dan sarana pertenian demi terwujudnya pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan mensukseskan target kabinet kerja tahun 2014. 5. Sebagai upaya pencapaian target swasembada beras, jagung dan kedelai, monitoring, evaluasi dan pengendalian perlu melakukan fokusing pada pelaksanaan kegiatan pencapaian target tersebut. 6. Laporan bulanan, triwulan, semester dan laporan akhir kegiatan mutlak dibuat dan diserahkan berjenjang ke provinsi maupun ke pusat. 7. Segera menyelesaikan dengan tuntas berbagai temuan yang belum ditindak lanjuti. Demikian rumusan sementara ini dibuat untuk disepakati bersama dan ditindaklanjuti.
Yogyakarta, 28 November 2014 Tim Perumus
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian membuka acara Konsolidasi Hasil Pembangunan Prasarana dan Sarana Pertanian TA. 2014 di Hotel Jayakarta, Yogyakarta, 26 – 28 Nopember 2014.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan DI. Yogyakarta mewakili Gubernur DI. Yogyakarta memberikan sambutan dalam acara Konsolidasi.
Kepala Bagian Evaluasi dan Pelaporan sebagai Ketua Penitia Acara Konsolidasi memberikan laporan pelaksanaan kegiatan konsolidasi.
Peserta acara konsolidasi yang terdiri dari Kabid/Kasubdin dan Satker Dinas Pertanian TP, Bun dan Horti Provinsi, eselon IV, III dan II Ditjen PSP.
Peserta acara konsolidasi yang terdiri dari Kabid/Kasubdin dan Satker Dinas Pertanian TP, Bun dan Horti Provinsi, eselon IV, III dan II Ditjen PSP.