RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
1 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
2 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
3 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK
Berangkat Haji Bersama Tabungan iB THI Hasanah TEBAR HEWAN KURBAN
alah satu kewajiban sebagai seorang membuka rekening Tabungan iB THI Hasanah. muslim diantaranya menunaikan Di samping itu, sebagai pemilik rekening ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah. Anda juga dilindungi asuransi, sebesar nilai Menunaikan ibadah haji merupakan tabungan, maksimal sebesar Rp. 25 juta. Hal lain kewajiban sekali seumur hidup setiap muslim yang istimewa, BNI Syariah telah ditunjuk oleh yang mampu secara fisik, psikis, dan keuangan. Kementrian Agama RI sebagai salah satu bank Menjadi hal yang lumrah apabila umat Islam penerima setoran BPIH. berupaya untuk memenuhi kewajibannya Dengan memanfaatkan Tabungan iB tersebut ke tanah suci. THI Hasanah anda dapat menikmati berbagai Upaya yang lazim ditempuh adalah fasilitas kemudahan transaksi di lebih dari dengan menabung guna mengumpulkan 142 kantor cabang BNI Syariah, 1000 kantor biaya perjalanan dan biaya selama berada di cabang BNI dengan layanan syariah, jaringan sana. Ketersediaan biaya yang cukup menjadi ATM di lebih dari 5000 ATM BNI dan 22.000 ATM syarat mutlak agar ibadah dapat berjalan Bersama yang tersebar di seluruh Indonesia. dengan tenang dan lancar. Biaya perjalanan Tidak hanya itu, anda juga dapat menikmati haji memang relatif cukup besar bagi ukuran kemudahan untuk melakukan penarikan kantong individu Muslim Indonesia dan sebab uang tunai dan berbelanja di luar negeri itu orang harus mengumpulkannya sedikit dengan mempergunakan jaringan mastercard demi sedikit. yang terdapat pada kartu ATM BNI Syariah, Namun, upaya mengumpulkan biaya ini sehingga tak perlu repot dan khawatir lagi bukan perkara mudah. Kadang ketika dana untuk membawa uang banyak selama anda telah terkumpul selalu ada saja kebutuhan berada di tanah suci. BNI Syariah sebagai yang menggerogoti dana. Alhasil rencana salah satu dari sedikit bank yang bekerja sama menunaikan ibadah haji ke tanah suci menjadi dengan Kementerian Agama RI ini selalu tertunda. Di sisi lain masalah kuota, terkadang berusaha untuk membantu anda mewujudkan dana sudah siap, namun tetap tak bisa berangkat niat mulia ke Tanah Suci. Sudah menjadi lantaran tak masuk kuota. Pendaftaran yang komitmen BNI Syariah untuk terus memberikan telat, persyaratan yang kurang lengkap, kadang kemudahan setiap kebutuhan anda. BNI Syariah menjadi perkara yang menghambat rencana memberikan yang terbaik sesuai kaidah. adv mulia ini. Terkait hal tersebut BNI Syariah menghadirkan Tabungan iB THI Hasanah. Ini merupakan produk investasi yang diperuntukkan bagi nasabah dalam mempersiapkan Biaya Penyelenggara Ibadah Haji (BPIH). Dengan menabung melalui Tabungan iB THI Hasanah, rencana mulia Anda menunaikan rukun Islam yang kelima Insya Allah dapat terlaksana secara lancar, aman, dan menentramkan. Kemudahan dan fasilitas ini sebagai respon BNI Syariah terhadap fakta begitu besarnya minat berangkat ke tanah suci di kalangan umat Muslim di Indonesia. Apa saja kemudahan yang diberikan Tabungan iB THI Hasanah BNI Syariah? Anda dapat menabung hingga jumlah tertentu untuk mendaftarkan keberangkatan haji. Dengan setoran awal Rp. 500.000,- Anda sudah dapat
S
4 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
Bebas Premi Asuransi Jiwa Setoran Awal Ringan Fasilitas Siskohat
Wujudkan niat Haji lebih terencana, mantap dan menentramkan Saatnya mewujudkan niat haji Anda dengan Tabungan iB THI Hasanah dari BNI Syariah. Dapatkan berbagai kemudahan dan kenyamanan dalam menentukan rencana haji Anda. Kemudahan transaksi di lebih dari 142 Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu BNI Syariah, 1.000 Kantor Cabang BNI dengan layanan Syariah, lebih dari 5.000 ATM BNI, dan 22.000 ATM Bersama. Informasi lengkap kunjungi kantor cabang BNI Syariah terdekat atau www.bnisyariah.co.id
5 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
tabungan iB THI hasanah
TESTIMONI
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
TEBAR HEWAN KURBAN
„THK Dompet Dhuafa Profesional dan Humanis‟ etiap tahun, Extrajoss selalu menggelar dan zakat. program Qurban Extrajoss 1 Milyar. „‟THK Dompet Dhuafa bekerja dengan Pada Idul Kurban 1433 H, Ekstrajoss profesional dengan semangat humanisme yang bekerja sama dengan Tebar Hewan tinggi,‟‟ ujarnya kepada Majalah Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa (THK DD). Kurban. Sehingga, menurut Andry, tak salah jika Bukan tanpa alasan, Extrajoss menggandeng Extrajoss menggandeng THK Dompet Dhuafa. THK Dompet Dhuafa dalam program kurban Berikut petikan wawancara dengan Brand tahun 2012. Menurut Brand Manager Extrajoss, Maneger Extrajoss, Andry Mahyudi tentang Andry Mahyudi, THK Dombef Dhuafa cukup kerja sama antara Qurban Extrajoss 1 Milyar lama dan konsisten bergerak di bidang kurban dengan THK Dhompet Dhuafa:
S
Apa kesan Extrajoss setelah menjalin kerja sama dengan Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa? Sejak pertama bertemu untuk membahas kerja sama terkait project qurban ini, sebenarnya dibenak saya positioning Dompet Duafa adalah lembaga yang dikelola oleh orang-orang yang saklek dan serius. Tapi ketika bertemu dan membahas project ini ternyata jauh berbeda. Ternyata orang-orang di sini (THK Dompet Dhuafa) bekerja dengan profesional dan dengan semangat humanisme yang tinggi. Jadi rasanya tidak salah Extrajoss bekerja sama dengan Dompet Duafa THK dalam Qurban 2012. Kerja sama seperti apa yang dijalin antara Extrajoss dengan TKH Dompet Dhuafa? Format kerja sama Extrajoss - THK Dompet Dhuafa adalah joint promotion. Jadi maka masing-masing pihak tidak mencampuri urusan internalnya. Untuk Qurban Extrajoss 1 Milyar ini, kita sudah maksimalkan untuk terbuka dan termenaj dengan baik tepat pada sasarannya. Bisa cerita, bagaimana Extrajoss bisa menjalin kerja sama dengan THK Dompet Dhuafa dalam program kurban ini? Begini, Extrajoss sudah bekerja sama
6 Majalah THK
dengan tiga lembaga amil dan zakat pada tiga tahun terakhir, yaitu LazisMU, LazisNU dan DD THK. Yang mau kita sampaikan adalah bahwa Extrajoss terbuka dengan semua lembaga yang mau untuk bergerak demi kebaikan umat, artinya kita tidak ekslusif. Selain itu, kita ingin memberikan inspirasi kepada umat muslim di Indonesia agar mau melakukan hal yang serupa dengan yang kita lakukan. Saya melihat THK Dompet Dhuafa cukup lama dan konsisten bergerak di bidang zakat dan kurban, jadi tidak salah jika kiranya kurban tahun ini kita bekerja sama. Apa kira-kira yang masih harus diperbaiki untuk tahun yang akan datang? Dalam konteks hubungan kerja sama antar lembaga rasanya sudah baik. Mungkin masih terdapat beberapa miss komunikasi, ya, itu biasa. Perlu ditingkatkan adalah bagaimana memberikan yang terbaik untuk umat, itu saja.
Lalu bagaimana dari konteks marketing Sementara, dalam konteks marketing, mungkin perlu hal-hal baru dalam ibadah kurban ini. Saat ini kita berkurban sapi, mungkin kedepan saya siap mendatangkan Unta untuk dipotong disini.
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
7 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
SALAM
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
TEBAR HEWAN KURBAN
Assalamualaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT layak kami haturkan lantaran perhelatan akbar Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa telah berjalan dengan baik, ini terbukti dengan besarnya dukungan yang ditandai meningkatnya perolehan THK tahun ini sebanyak 17.868 ekor kambing dan 888 ekor sapi yang bila dijumlahkan setara dengan 24.084 ekor kambing dan telah terdistribusinya hewan kurban tersebut hampir merata keseluruh wilayah Indonesia bahkan hingga ke luar negeri. Ada rasa rasa haru sekaligus harap-harap cemas. Haru, karena kami masih diberi kesempatan memberikan yang terbaik untuk kaum dhuafa bahkan kami hampir memenuhi target 25.000 ekor, namun juga harap-harap cemas atas amanah pekurban ini karena kami masih menemukan ada kekurangan di sana-sini. Capaian prestasi ini, tentu saja, tidak terlepas dari sumbangsih Bapak/Ibu/Sdr. semua, para pekurban dan mitra di seluruh daerah. Kepada para pekurban, kami ucapkan Terima Kasih yang setinggi tinggianya atas memberi kepercayaan kepada THK Dompet Dhuafa untuk menyalurkan hewan kurban Anda tahun ini. Kepada para mitra di seluruh jaringan THK, kami ucapkan rasa terima kasih atas kerja samanya yang baik dan luar biasa. Banyak sekali yang sesungguhnya diraih THK Dompet Dhuafa tahun ini, selain tercatat sebagai pengelola kurban terbanyak di Indonesia, kami juga mendapatkan penghargaan Piagam rekor MURI atas terselenggranyanya pemotongan hewan kurban yang diserahkan di Jogyakarta tepat pada hari raya Kurban 1433 H. Sekali lagi terima kasih. Semoga hewan Kurban Bapak/Ibu, kelak akan menjadi saksi akan ketaatan dan kesungguhan penghambaan kepada Allah SWT. WassalamualaikumWarahmatullahiwabarakatuh.
Yuli Pujihardi
8 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
9 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
CONTENT TEBAR HEWAN KURBAN D O M P E T D H UA FA
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
Uswah Oki Setiana Dewi Sungguh Rugi, Bila tak Berkurban
Wawancara
12
Profil 70
80
Syambyah dan S Rinto Handoyo Pengusaha Kambing Etawa
Pernik 74
86
Berkah Mengembala Sapi Naik Haji
Museum Dua Masjid Suci di Tanah Haram
Telusur
96
Hewan DAM di Pasar Kakiyah
Kurbanku, Saksiku
Peta Sebar Distribusi THK Dompet Dhuafa 100
Kurban Simbol Ketaatan pada Sang Khalik Kurban Mengukuhkan Solidaritas Sosial
Story THK Mancanegara 104
Membumikan Semangat Kurban
Berbagi Bahagia kepada Muslim
Mengumpulkan Kulit Hewan Kurban, Bolehkah?
Kuliner
76
Kurbanku, Saksiku
Ustadz Muhammad Arifin Ilham Kurban Bukti Cinta
Behind the Scene Laporan Utama
68 Rekor MURI
KambojaKurban di Kamboja Ketika Tanggal Nikah Diubah
30
Sampaikan Amanah Hingga Indocina
Hikmah 118
Aneka Jenis Sate Sate Maranggi
Sukses Sejati
Sate Tegal Sate Madura
Esai
Sate Ponorogo
120
Tebar Hewan Berkualitas
Sate Mancanegara Tradisi Berkurban di Bumi Nuu Waar
Sosok
50
SIDANG REDAKSI Ismail A. Said, Ahmad Juwaini, Rini Suprihartanti, M Arifin Purwakananta
ASTRIE IVO Mendidik Anak Berkurban
Tradisi Kurban Mancanegara 36
Refleksi
52
Berkurban Pintu Meraih Sukses
Cina Arab Saudi Jerman Malaysia Mesir Sudan Inggris Kamboja Filipina
Sejarah Kurban
Kurban Nusantara 44
Tausih
Tradisi Kurban di Pulau Dewata
Kurban
54
Kurban Dari Zaman ke Zaman Siti Hajar dan Spirit Berkurban Muslimah
Unik
REDAKSI
60
MANAJEMEN Direktur: Kusnandar l Direktur Eksekutif: Yuli Pujihardi. l Distribusi & Database: M. Ridwan Taufik, Moh. Agung Gunawan l Marketing: Ika Atika, Sri Sugiyanti, Ayu Juwita, Anita Az-Zahra l Public Relations: Alia Alizar l Keuangan: Royke Moh. Rozak, Mustika Sri Handayani, Rokhmah l Traffic: Rossa, Hodi Wijaya, Dimyati Zainudin Perkantoran Margaguna, Jl. Radio Dalam Raya No. 11, Jakarta Selatan. Telp. 021-7211035, Faks. 021-7211005, 72796860 www.tebarhewan.co.id
Serba-serbi di Balik Idul Kurban
63
tebar hewan kurban
@tebarkurban
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
LAPORAN UTAMA TEBAR HEWAN KURBAN
Kurbanku, Saksiku ‘’Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka, dirikanlah shalat untuk Tuhanmu dan berkurbanlah.’’
12 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
13 Majalah THK
U
mat Islam di seantero jagad kembali menunaikan ibadah kurban pada Idul Adha 1433 H. Kurban merupakan ibadah yang disyariatkan Allah SWT bagi hambanya yang diberi keleluasaan rezeki. Allah SWT berfirman dalam surah AlKautsar: “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka, dirikanlah shalat untuk Tuhanmu dan berkurbanlah.‟‟ Kurban merupakan saksi dan bukti ketaatan seorang hamba kepada Sang Khalik. Ibadah kurban sebagai wujud kesaksian akan kepasrahan dan ketaatan seorang hamba kepada Allah SWT telah telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS. Menurut cendekiawan Muslim, Dr Sudirman Hasan MA, pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang rela menyembelih putra kesayangannya merupakan bentuk kecintaannya kepada Allah SWT. „‟Jadi, apapun dikurbankan Nabi Ibrahim untuk Allah SWT, sampai anak kesayangannya pun beliau rela kurbankan demi Allah SWT.‟‟ Sesungguhnya, papar Sudirman, ibadah kurban yang dilakukan umat Islam merupakan tabungan amal di akhirat kelak. Doktor bidang Hukum Islam khususnya konsentrasi Wakaf pada UIN Malang itu menuturkan, hewan kurban yang dipotong pada Hari Raya Idul Adha dan hari tasyrik akan menjadi saksi dan men-
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
LAPORAN UTAMA TEBAR HEWAN KURBAN
menjadi ukuran nilai pahalanya. Jadi kalau jadi tunggangan seorang hamba di akhirat setiap bulu domba satu kebaikan berapa kelak. bulu hanya Allah yang tahu banyaknya pa„‟Ada yang mengatakan suatu saat kita hala berkurban,‟‟ ungkapnya. akan melewati sirathal mustaqim, maka Bahkan, saking pentingnya ibadah hewan kurban kita akan menyelamatkan kita dengan menjadi hewan tunggangan. kurban, kata Kiai Anwar, Idul Kurban pun menjadi Idul Akbar. „‟Lebaran yang paling Dari sini kemudian selain sebagai saksi besar adalah Kurban. Bahkan shalat Idkita melakukan kurban tersebut juga akan nya pun harus segera. Jadi, harus segera membantu kita meraih kebahagiaan akhishalatnya pagi-pagi setelah shalat langrat terutama ketika akan masuk surga,‟‟ sung motong kurban. Jadi, kegunaannya ungkap ketua el-Zawa UIN Malang ini menjelaskan. manfaat kalau di kampung atau di daerah yang menemukan daging setahun sekali Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama mungkin saja.‟‟ Indonesia (MUI) Pusat KH Anwar Hidayat Pimpinan Ar-Rahman SH, mengingatkan agar orang yang Qur‟anic Learning (AQL) sudah mampu tak boleh menunda-nunda untuk berkurban. Setiap bulu hewan Center Ustadz Bachtiar Nasir menegaskan keuKiai Anwar lalu mengutip sabkurban yang disembelih tamaan ibadah kurban. da Rasulullah SAW, „‟Barangakan menjadi saksi Menurut dia, setiap siapa yang sudah mampu atas orang yang bulu hewan kurban berkurban kemudian tidak berkurbannya yang disembelih akan melakukannya maka jangan menjadi saksi atas orang coba-coba mendekati mushyang berkurbannya. allaku (masjidku).‟‟ „‟Yang dimaksud di „‟Jadi kurban ini sangat sini adalah bahwa betapa dianjurkan dan bukan sekali saja besarnya pahala atau balasan seperti akikah. Kalau akikah ketika kebaikan dari Allah untuk orang anak lahir lalu orang tuanya meng-akiyang sedang atau memberikan kurban itu kahkan. Ibadah kurban dilakukan setiap hingga hitungannya yang un-countable/ tahun. Siapa yang sudah diberikan kesemitu. Bulu kambing atau bulu hewan siapa patan untuk berkurban ya berkurbanlah. yang bisa menghitung? Ini menunjukkan Karena setiap satu helai bulu hewan yang betapa tidak terhingganya balasan Allah. dikurbankan adalah satu kebaikan. Kullu Tapi kalau bertanya bersaksi di sini ini mensya‟ratin hasanatin (Setiap bulu domba arik sesungguhnya,‟‟ papar ulama muda ini. adalah satu kebaikan bahkan dibalas samUlama lulusan Universitas Islam Mapai 10 kali kebaikan,‟‟ papar Sekretaris dinah Arab Saudi itu, menguraikan, secara Mustasyar Pusat Tarbiyah Indonesia itu. falsafah sesungguhnya kurban sebagai Pimpinan Pondok Pesantren Daasaksi, pada setiap bulunya ada balasan rul „Ulum Sawangan Depok, Jawa Barat pahala terhadap orang yang membenaritu lebih lanjut mengungkapkan, jika kita kan Allah SWT. Menurutnya, apa yang dimenghitung jumlah bulu domba, maka lakukan Ibrahim AS kepada Ismail AS juga tak akan terhitung. Sungguh menyembelih apa yang dilakukan Qabil dan Habil yang hewan kurban menjadi ibadah yang sanmengurbakan hewan kurbannya, yang satu gat bernilai tinggi bagi setiap hamba yang diterima kurbannya dan yang satu lagi timampu menunaikannya. dak diterima kurbannya. „‟Saking tingginya nilai pahala kurban, „‟Jadi kesaksian orang yang menyemsehingga bulu domba yang tidak terhitung
14 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
belihnya itu syahadatnya membenarkan janji Allah yang disaksikan oleh sejumlah bulu itu. Artinya dia akan mendapatkan balasan kebaikannya. Itulah barangkali makna dari kesaksian,‟‟ ungkap Sekretaris MIUMI (Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia). Menurut Ustadz Bachtiar, hal ini semacam motivasi dari Rasulullah SAW bagi umatnya agar berlomba-loma menyembelih hewan kurban. „‟Ini sesungguhnya memang motivasi bukan sekadar penyemangat biasa. Tapi memang faktanya. Orang-orang yang menyembelih hewan kurban pada hakekatnya sedang menyembelih sifat-sifat kebinatangan dirinya. Itu ekspresinya.‟‟ Ia menuturkan, betapa beratnya
15 Majalah THK
Nabi Ibrahim AS, ketika Ismail masih kecil dia harus tinggalkan padahal belum lagi puas memeluknya. Lalu, Allah SWT menguji ketakwaannya dengan meminta Ibrahim menyembelih Ismail AS yang saat itu berada pada usia yang sedang membahagiakan kedua orang tuanya, terutama Ibrahim. „‟Jadi, Allah tidak meminta Ismail itu dalam posisinya yang terlalu kecil atau sudah terlalu tua justru pada saat Falamma balagha ma‟ahu sa‟ya yakni pada kondisi di mana anak laki-laki sudah bisa bekerja sama dengan ayah. Ini adalah hal yang paling membahagiakan bagi seorang ayah. Jadi, usia membahagiakan seorang ayah bagi anak adalah ketika si anak sudah bisa diajak bekerja
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
LAPORAN UTAMA
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
sama dengan ayahnya. Justru pada puncak usia itu Allah meminta Ismail dikorban oleh Ibrahim,‟‟ tuturnya. Dari peristiwa tersebut ada dua permintaan Allah SWT kepada Ibrahim AS. Pertama meminta untuk menyembelih anaknya, Ismail. Kedua, kata Ustadz Bachtiar, ketika Ismail AS berada pada usia best of the best, yakni usia yang paling membahagiakan. „‟Nah, maknanya adalah berkurban itu bertujusn untuk menyembelih keinginan-keinginanmu agar kamu tunduk pada keinginan Allah SWT. Berkurbanlah dengan yang terbaik seperti Ibrahim AS diminta oleh Allah justru pada saat anaknya usia yang paling membahagiakan,‟‟ tutur Ustadz Bachtiar Nasir. Menurut Ustadz Bachtiar, ini sebenarnya sangat tauhid. Tauhidnya dari pada berkurban itu adalah pada dua hal. Pertama, menyembelih kebinatangan diri
TEBAR HEWAN KURBAN
dengan semua bentuk hawa nafsu. Jadi, kebinatangan diri itu ada dua sifat syahwat membuat kita seperti hewan ternak, emosi membuat kita seperti hewan buas. „‟Kedua-duanya harus kita sembelih untuk tunduk dan mencari ridhanya Allah SWT. Kedua, dimensi fisik tidak terlalu penting bagi Allah karena Allah tidak minta dagingnya dari orang beriman juga tidak butuh darahnya dari orang kafir. Yang Allah mau adalah siapa yang paling bertakwa,‟‟ jelasnya. „‟Di sinilah dimensi tauhidnya sebetulnya. Karenanya giving the best menunjukkan kualitas tauhidnya. Semakin bagus semakin tinggi kualitas tauhidnya. Dan usianya pun usia jangan hewan terlalu muda dan jangan pula yang terlalu tua. Seperti Ismail diminta oleh Allah pada usianya yang paling membahagiakan ayahnya yaitu usia produktifitas yang paling tinggi.‟‟
17 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
TEBAR HEWAN KURBAN
Kurban Simbol Ketaatan pada Sang Khalik
S
etiap Muslim yang memiliki kelapangan rezeki disunahkan menyembelih hewan kurban seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW. Nabi Muhammad SAW menyembelih binatang kurban pada hari raya Idul Adha. Dalam hadis riwayat Imam Ahmad dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Barang siapa mempunyai keluasan rezeki (mampu berkurban) tetapi ia tidak mau berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat kami bersembahyang.” Hadis di atas menunjuk-
Ibadah kurban merupakan simbol pengorbanan seorang hamba yang ingin dekat kepada Allah SWT.
kan betapa kurban sangat pen–ting dilakukan oleh setiap Muslim yang memiliki kelebihan rezeki. Perintah berkurban pun tercantum dalam sejumlah surah dalam Alquran, yakni Al-Kautsar ayat 2; Al-Hajj ayat 34-35 dan ayat 36, serta surah Ash-Shaffat ayat 102-107.
Dalam surah Al-Kautsar ayat 2, Allah berfirman, “Maka shalatlah engkau karena Tuhanmu dan berkurbanlah.” Berkurban tak hanya disyariatkan kepada umat Nabi Muhammad SAW saja. Allah SWT juga mensyariatkannya kepada umat-umat sebelumnya. “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban) supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka…” (QS: Al-Hajj: 3435). Lantas apa sebenarnya makna dan hikmah di balik perintah menyembelih hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha itu? Direktur Program Pascasarjana Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor, Prof KH Didin Hafidhuddin, mengungkapkan,
kurban berasal dari akar kata qoruba-yaqrobu-qurbanan yang artinya “mendekatkan diri”. Maksudnya, ungkap Kiai Didin, mendekatkan diri kepada Allah SWT dan kepada sesama manusia. Menurut dia, kurban menjadi satu ibadah yang disyariatkan setiap tahun kepada umat Islam. Wakil Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr KH Ahmad Mukri Ajie, menjelaskan, kurban merupakan media bagi setiap hamba untuk selalu dekat kepada Allah SWT. „‟Kurban adalah upaya atau kiat bagaimana seorang hamba bisa dekat dengan Tuhannya. Antara lain dengan menyembelih hewan kurban, baik kambing, sapi, unta, maupun kerbau,” tutur ketua Maje-
LAPORAN UTAMA
LAPORAN UTAMA
TEBAR HEWAN KURBAN
TEBAR HEWAN KURBAN
lis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu. Menurut Kiai Mukri, Allah SWT tak menginginkan darah dan daging dari hewan kurban yang disembelih seorang hamba. Yang Allah SWT inginkan, kata dia, adalah keikhlasan dan kerelaan dari seorang hamba untuk membunuh tipologi dan watak karakter binatang yang ada dalam dirinya. Ibadah kurban mampu membunuh sifat alhayawaniyyah atau albahimiyyah yang melekat pada diri setiap insan, seperti kebakhilan, kerakusan, egoistis, individualistis, serta menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginannya. “Sifat-sifat itu harus dibuang dengan cara menyembelih hewan kurban,” ujar Kiai Mukri. Ibadah kurban mempunyai nilai ketauhidan yang sangat kental. Keikhlasan Nabi Ibrahim dengan mengorbankan anak yang dicintainya mengajarkan kepada manusia sikap bertauhid sejati. Nabi Ibrahim mampu membebaskan dirinya dari penghambaan kepada materi (dalam hal ini anak yang dicintainya) menuju penghambaan kepada Allah semata. Nabi Ibrahim telah memperlihatkan keimanan, ketundukan, ketaatan dan pengorbanannya kepada Allah melalui kurban. Tak hanya itu, dengan berkurban Nabi Ibrahim juga telah berhasil melepaskan diri dari kecintaannya terhadap dunia, baik jasad, jiwa, hati, maupun ruhnya. Semua itu, semata-mata demi menjalankan perintah Allah. Intinya, kurban merupakan sarana pembuktian keimanan seorang hamba kepada Khaliknya. Keimanan juga meliputi pengorbanan. Pengorbanan ini direfleksikan dalam bentuk materi yang dipersembahkan, yaitu hewan sembelihan.
20 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
Kurban Mengukuhkan Solidaritas Sosial
S
ebagai makhluk sosial, manusia tak
Salah satu hikmah berkurban adalah menggembirakan golongan fakir miskin.
21 Majalah THK
mungkin bisa hidup sendiri. Setiap manusia pasti membutuhkan bantuan dan kehadiran manusia lainnya. Bahkan, manusia juga sangat tergantung pada alam di sekitarnya. Tanpa air, udara, lingkungan, tumbuh-tumbuhan, serta ciptaan Allah SWT yang lainnya, manusia tak mungkin bisa hidup. Setiap Muslim diperintahkan untuk berbuat baik kepada sesama manusia dan lingkungan sekitarnya. Dari sekian banyak syariat Islam yang diperintahkan kepada kaum Muslim, ibadah kurban merupakan salah satu yang mengandung hubungan horizontal bagi sesama manusia. Seperti halnya shalat, puasa, zakat, dan haji, dalam ibadah kurban juga terdapat nilai-nilai sosial. Terlebih lagi dalam kitab suci Alquran maupun hadis banyak terkandung ajaran-ajaran sosial
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
LAPORAN UTAMA
LAPORAN UTAMA
TEBAR HEWAN KURBAN
kemanusiaan, seperti berbuat baik kepada tetangga, menolong orang lain, berbakti kepada kedua orang tua, menyantuni anak yatim, menjenguk orang sakit, memberi makan fakir miskin, dan lain sebagainya. Melalui ibadah kurban, seorang hamba ditempa untuk memiliki jiwa kepedulian terhadap orang lain. Salah satu hikmah berkurban adalah menggembirakan golongan fakir miskin. Sebab, tidak semua orang mampu makan dengan daging wa-
laupun dia tinggal di kota besar. Maka dianjurkan sekali bagi orang yang mampu untuk berkurban dan membagi-bagikan daging dari hewan kurban tersebut kepada fakir miskin. Dalam ajaran Islam, disyariatkan daging kurban untuk disedekahkan kepada yang berhak, yaitu orang yang layak untuk menerimanya, yang tentunya bukanlah orang kaya. „‟Beliau (Rasulullah) memberi makan dari dua kurbannya itu untuk orang miskin, dan ia beserta ahlinya ikut memakannya.” (HR Ahmad).
22 Majalah THK
TEBAR HEWAN KURBAN
„‟Makanlah (dari kurbanmu, berilah orang-orang, dan simpanlah. Sesungguhnya pada tahun yang lalu itu orang-orang mendapat kesusahan, aku ingin agar kamu menolong mereka.” (Muttafaq Alaih). Allah SWT telah menjanjikan surga bagi mereka yang telah menyisihkan sebagian dari harta mereka untuk berkurban dengan niat yang ikhlas. Hewan yang telah kita kurbankan diyakini di kemudian hari akan mengantarkan kita menuju surga. Rasul SAW bersabda, tiap-tiap bulu yang dikurbankan merupakan khair. Ungkapan „khair‟ ini mengandung arti keselamatan, kebaikan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kemurahan Allah SWT. Ibadah kurban juga mengandung pesan-pesan moral yang ditunjukkan dengan simbol-simbol yang ada dalam ritual ibadah kurban. Sejarah kurban Nabi Ibrahim merupakan sejarah yang penuh dengan nilai pengorbanan. Dalam hal ini kita meneladani bahwa sikap Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan anak yang dicintainya, menandakan kerelaannya pula dalam mengorbankan segala hal yang dimilikinya. Kata „pengorbanan‟ yang dimunculkan dalam ritual ibadah kurban ini merupakan salah satu bentuk sikap moral yang apabila diaplikasikan oleh berbagai lapisan masyarakat dapat menjadi solusi berbagai permasalahan. Contohnya adalah orang-orang kaya yang mau berkorban dengan hartanya untuk orang-orang miskin sehingga memberikan solusi bagi permasalahan orangorang miskin di sekitarnya. Begitu juga seorang pemimpin yang rela berkorban dengan meninggalkan hawa nafsu dan egonya demi kemaslahatan masyarakat, bukan untuk kemaslahatan pribadi dan golongan.
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
Membumikan Semangat Kurban
S
pirit kurban yang telah dicontohkan putra Nabi Adam AS dan Nabi Ibrahim AS serta Nabi Muhammad SAW hendaknya harus terus dihidupkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, Prof Imam Suprayogo, berkurban merupakan sebuah amal yang dilakukan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih mulia.
23 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
„‟Dalam konteks sekarang ini, semangat berkurban sangat tepat untuk dilakukan bangsa Indonesia,‟‟ ungkap Prof Imam. Menurutnya, untuk menjadikan bangsa Indonesia lebih maju, makmur, dan berperadaban tinggi, sangat dibutuhkan jiwa berkorban. „‟Semua harus mau berkorban, terutama para pemimpin, elite di berbagai tingkatan hingga rakyatnya,‟‟ tuturnya. Ia menegaskan, di dunia ini, tidak pernah ada sebuah perjuangan untuk mendapatkan sesuatu yang mulia, tanpa berkorban. Ajaran berkurban, kata Prof Imam, sesungguhnya sangat tua, yakni sejak zaman Nabi Adam, yang kita kenal dengan sejarahnya Habil dan Qabil. Menurut dia, hanya kurban terbaik yang diberikan Habillah yang akhirnya diterima Sang Pencipta.
24 Majalah THK
TEBAR HEWAN KURBAN
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
Berkurban bagi umat sekarang ini harus menjadi sarana pembongkaran jiwa berkorban kita
Ibadah kurban, papar Prof Imam, harus dijadikan momentum bagi bangsa Indonesia untuk bersama-sama berkorban memerangi korupsi, kolusi dan nepotisme yang sangat merusak. „‟Sebuah bangsa yang ingin maju memang harus memiliki kerelaan untuk berkorban,‟‟ ujarnya menegaskan. Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengungkapkan, kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dan Siti Hajar yang harus merelakan putra kesayangannya, Ismail disembelih, mengajarkan umat manusia untuk menempatkan segala sesuatu yang dicintai itu semata-mata karena Allah. „‟Berkurban itu harus dijiwai secara total, dengan menyerahkan diri kita kepada Allah SWT, melalui harta, tenaga, pikiran, dan apapun yang kita miliki,‟‟ paparnya.
25 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
Menurut Haedar, berkorban juga harus memiliki nilai sosial, yakni bermakna untuk kemaslahatan orang banyak. „‟Berkurban bagi umat sekarang ini harus menjadi sarana pembongkaran jiwa berkorban kita. Mampu tidak kita mengorbankan harta yang tentunya tidak seberapa bagi mereka yang tak mampu. Nabi Ibrahim AS, Ismail dan Siti Hajar saja berani berkorban jiwa demi mendapatkan keridhaan Illahi. Nah, ini maknanya.‟‟ Menurut dia, saat ini, manusia dan masyarakat cenderung egoistik dan mementingkan kepentingan diri dan kelompoknya. Hasrat berkuasa dan bebas dari hukum dan aturan yang dilakukan segelintir orang telah mengorbankan rakyat banyak, bahkan mengorbankan sistem, mengorbankan negara. „‟Dalam konteks kekinian, semangat berkurban bisa dilakukan
26 Majalah THK
TEBAR HEWAN KURBAN
oleh para pejabat publik, lebih-lebih yang beragama Islam, dengan cara menempatkan kepentingan orang banyak serta kepentingan kemaslahatan umat di atas kepentingan diri sendiri,‟‟ ujarnya menegaskan. Haedar mengimbau agar jiwa ber-kurban dikembangkan untuk membangun solidaritas kolektif. „‟Kita juga harus jadikan, energi spiritual untuk membangun kesalehan kolektif sekaligus juga mencegah hal-hal yang bisa merusak tatanan kolektif itu,‟‟ tuturnya. Umat Islam, kata dia, harus bisa berbuat baik, dengan memberi apa yang dimiliki untuk masyarakat. Tetapi, pada saat yang sama, ketika ada yang merusak sistem hukum, sistem politik, umat pun harus berani mencegahnya. Semangat berkurban, ungkap Haedar, harus diwujudkan dengan berlomba-lomba pada kebaikan.
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
Mengumpulkan Kulit Hewan Kurban, Bolehkah?
M
engumpulkan dan menjual kulit hewan kurban untuk kepentingan madrasah dan mushala biasanya kerap dilakukan panitia kurban. Secara sengaja, kulit hewan kurban tak dibagikan kepada mustahik (orang yang berhak atas kulit tersebut), namun dikelola panitia kurban untuk dijual dan uangnya digunakan bagi kepentingan umat. Kebiasaan itu pun sering mengundang pertanyaan, bolehkah hal itu dilakukan? Terkait masalah ini, Majelis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Ulama Nahdlatul Ulama (NU) dalam Muktamar ke-27 di Situbondo, Jawa Timur, pada 1984 telah menetapkan fatwa terkait boleh tidaknya mengumpulkan dan menjual kulit hewan untuk kepentingan sarana ibadah dan madrasah.
27 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
LAPORAN UTAMA
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
Penjualan kulit hewan kurban di kalangan para ulama terdapat perbedaan pendapat.
28 Majalah THK
TEBAR HEWAN KURBAN
Masalah itu telah disampaikan Rasulullah SAW dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dari Abu Sa‟id, Bahwa Qatadah Ibnu Nu‟man memberitakan bahwa Nabi SAW berdiri seraya bersabda, „Dulu saya memerintahkan kepada kamu sekalian agar kamu tidak makan daging kurban lebih dari tiga hari, untuk memberi kelonggaran kepadamu‟. Dan sekarang saya membolehkan kepada kamu sekalian, maka makanlah sekehendakmu; jangan kalian jual daging dam dan daging kurban. Makanlah dan sedekahkanlah serta gunakanlah kulitnya dan jangan kalian menjualnya. Sekalipun sebahagian daging itu kamu berikan untuk dimakan orang lain, namun makanlah apa yang kalian sukai. [HR Ahmad]. Majelis Tarjih PP Muhammadiyah dalam fatwanya menyatakan, para ulama telah bersepakat bahwa menjual daging kurban dilarang. Sedangkan, menurut ulama Muhammadiyah, penjualan kulitnya, di kalangan para ulama terdapat perbedaan pendapat. Jumhur (sebagian besar) ulama berpendapat tidak boleh menjual kulit hewan kurban (Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, Juz I, halaman 438), demikian bunyi fatwa itu. Sedangkan, ungkap para ulama Muhammadiyah, menurut Imam Abu Hanifah boleh menjual kulit hewan kurban kemudian hasil penjualannya disedekahkan atau dibelikan barang yang bermanfaat untuk keperluan rumah tangga (As-Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah, Jilid III, halaman 278). Sementara itu, kata ulama Muhammadiyah, para ulama dari Mazhab Syafi‟i berpendapat bahwa boleh saja menjual kulit hewan kurban, asal hasil penjualannya dipergunakan untuk kepentingan kurban (Asy-Syaukaniy, Nailul Authar, Juz V, halaman 206). „‟Kami sepakat tidak boleh menjual daging kurban, karena memang tujuan disyari‟atkan penyembelihan hewan kurban, antara lain, untuk dimakan dagingnya, terutama untuk disedekahkan kepada fakir miskin,‟‟ demikian bunyi fatwa Majelis Tarjih Muhammadiyah.
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
29 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
KULINER
TEBAR HEWAN KURBAN
empati peringkat ke-14. Di Indonesia, sate banyak jenisnya. Sate bisa dikategorikan menurut bahan atau daerahnya. Berdasarkan bahan baku, sate terdiri dari sate ayam, sate daging sapi, sate kambing, sate keong, dan sate kerang. Proses pembuatan seluruh jeni sate ini hampir sama. Hanya perbedaannya terletak pada penyajiannya sesuai dengan selera, apakah ingin ditambah saus kacang atau kecap.
Berdasarkan daerah, ada beberapa jenis sate, yaitu
DI JEPANG sate disebut dengan nama yakitori, yaitu daging dan jeroan ditumpuk dan ditusuk ke batang lidi. Yakitori dibakar di atas binchotan atau arang putih. Yakitori dimasak dengan saus tara, yaitu saus yang terbuat dari sake, kecap, dan gula.
Siapa yang tidak kenal dengan makanan satu ini? Potongan daging yang disusun dan ditusukkan ke sebuah batang lidi kemudian dibakar di atas arang. Setelah matang, daging kemudian disiram semacam saus dan disajikan dengan nasi, lontong atau ketupat.
30 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
Y
a. Makanan ini adalah sate. Sate ditemukan hampir di seluruh pelosok Indonesia. Rasanya tidak sulit mencari makanan yang satu ini. Terlebih lagi ketika hari raya kurban tiba. Hampir semua masyarakat Indonesia mendadak beralih profesi sementara menjadi pengipas sate. Rasanya yang enak membuat sate menjadi salah satu makanan favorit dunia. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh stasiun berita CNN, sate termasuk ke dalam 50 makanan terlezat di dunia, tepatnya men-
31 Majalah THK
Sate Padang Sumatra Barat dikenal sebagai daerah yang menghasilkan masakan berbumbu yang menggoda selera. Sate Padang merupakan sebutan bagi tiga jenis sate di sumatra Barat, yaitu sate Padang, sate Padang Panjang, dan sate Pariaman. Ketiganya merujuk pada sate daging serta jeroan yang diberi saus kekuningan dan disajikan dengan ketupat serta keripik balado. Ciri utama sate ini adalah kuah kuning yang terbuat dari tepung beras yang bercampur dengan kaldu, kunyit, jintan, dan lengkuas. Beberapa daerah di Sumatra Barat biasanya menyajikan kuah yang sedikit kemerahan karena ditambah cabe keriting. Selain terdiri dari daging dan jeroan, sate Padang juga menawarkan sate lokan atau sate kerang.
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
KUILINER
TEBAR HEWAN KURBAN
KULINER
TEBAR HEWAN KURBAN
Sate Maranggi Sate ini khas buatan Purwakarta. Biasanya sate Maranggi terbuat dari daging sapi dan kambing. Yang membedakan sate ini dengan sate lain adalah sausnya yang sederhana. Saus ini terdiri dari kecap yang ditabur irisan bawang merah dan cabe rawit. Jadi ketika menimkati sate ini kita akan merasakan sensasi manis pedas dari bumbu yang disajikan. Biasanya sate jenis ini disajikan dengan ketan bakar atau nasi timbel.
Sate Tegal Sate ini biasanya disebut dengan sate „balibul‟ atau „baru lima bulan‟. Penamaan ini berasal dari usia bahan baku yang disate, yaitu anak kambing yang usianya di bawah atau tepat lima bulan. Dalam tusuk tidak sepenuhnya terdiri dari daging kambing, melainkan dicampur dengan jeroan, hati, atau lemak kambing. Di Tegal sate ini dibeli secara kodian.
Sate Madura Sepertinya tidak ada yang belum pernah mencoba sate jenis ini. Pasalnya jenis ini banyak ditemukan di berbagai wilayah Nusantara. Berbeda dengan sate padang, sate Madura biasanya terbuat dari daging ayam. Sate dibakar di atas arang sambil diberi bumbu kecap. Setelah matang, sate disajikan dengan saus kacang yang dicampur kecap serta acar.
Sate Ponorogo Sate ini terbuat dari bahan baku yang sama dengan sate Madura. Bedanya, sate Ponorogo disajikan dengan potongan sate yang pipih dan memanjang. Tidak seperti sate Madura yang dipotong dadu kecil. Selain itu sate Ponorogo juga mengalami proses „bacem‟, yaitu perendaman daging sate ke dalam bumbu agar meresap ke dalam daging.
32 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
33 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK
KULINER
TEBAR HEWAN KURBAN
TEBAR HEWAN KURBAN
MANCANEGARA ebagai salah satu makanan terlezat di dunia, sate kini tidak hanya ada di Indonesia tetapi bisa ditemukan di negara-negara Asia, bahkan Eropa. Rata-rata sate yang ada di Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina menyerupai sate madura, yaitu tusukan daging ayam atau sapi yang dihidangkan dengan siraman saus kacang. Sate juga terkenal di Belanda dan bisa ditemukan di toko-toko Asia di Eropa. DI CINA, sate disebut dengan nama chuanr. Ini merupakan masakan yang berasal dari Cina Muslim yang terdapat di negeri tirai bambu tersebut. Umumnya chuanr dibumbui sesuka hati. Namun biasanya dibumbui dengan campuran jintan, lada dan minyak wijen. DI TURKI, sate disebut dengan shish kebab. Kebab adalah sebutan untuk daging panggang yang dibakar dan ditusuk. Daging ygn dipakai untuk sate ini biasanya daging domba dan daging sapi.
S
34 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
DI AFRIKA SELATAN sate terbuat dari daging sapi dan domba yang sudah diasinkan. Sebelum dipanggang makanan yang disebut dengan nama sosatie ini ditusuk selang-seling antara dua jenis daging. DI EROPA sate disajikan dengan lebih „modern‟. Di Prancis misalnya, sate terdiri dari potongan daging yang dicampur dengan potongan sayuran, biasanya paprika. Tusukan sate terbuat dari metal dan disajikan dengan roti. Pun halnya
35 Majalah THK
dengan Italia. Sate biasanya sudah di-mix/ dengan sayuran dan dibumbui dengan minyak zaitun, anggur putih, merica, garam dan rosemary. DI BRAZIL sate atau espetinho dapat dibuat dari berbagai jenis daging, mulai dari daging ayam, sapi, babi, hingga sosis dan udang. Sate jenis ini disajikan dengan lelehan keju Brazil. Di negeri tersebut keju ini merupakan „saus kacang‟nya sate. Tidak seperti sate biasa, Meksiko menyajikan potongan daging, buah zaitun, ikan asin, telur rebus dan sayuran dalam satu tusukan gigi. Sate ini disajikan dengan roti atau crackers. Biasanya banderillas, sebutan makanan ini di sana, dimakan dalam satu gigitan. Nah, hari raya kurban telah tiba. Daging kambing dan sapipun sudah membanjir ke rumah. Yuk, bikin sate. Pilih sate favoritmu!
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK
TRADISI KURBAN MANCANEGARA
TEBAR HEWAN KURBAN
TEBAR HEWAN KURBAN
IDUL KURBAN di Mancanegara
dul Adha atau Idul Kurban merupakan hari raya besar yang selalu dinanti kaum Muslim se-dunia. Hari raya Idul Kurban ditandai dengan berkumpulnya umat Muslim dari berbagai belahan dunia ke Arab Saudi. Mereka semua berangkat untuk melaksanakan rukun Islam kelima, yaitu ibadah haji. Bagi masyarakat yang tidak melaksanakan haji, mereka melaksanakan shalat Idul Adha di masjid-masjid terdekat dengan rumah dan melaksanakan penyembelihan hewan kurban. Dua ritual itu selalu dilakukan kaum Muslim. Namun, setiap negara memiliki tradisi yang khas dalam merayakan Idul Kurban. Ingin tahu bagaimana mancanegara merayakan Idul Adha?
36 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
Cina Perayaan Idul Adha di negeri Tirai Bambu berlangsung cukup meriah, khususnya di kota Kashgar. Kota Kashgar adalah kota tempat mayoritas Muslim Cina tinggal. Kota ini terletak di Provinsi Xinjiang yang berbatasan dengan Kyrgistan, Afghanistan, dan Pakistan. Kota ini terletak di jalur sutra yang memberikan dampak besar terhadap penyebaran Islam di Cina.
37 Majalah THK
Masyarakat Kashgar meliburkan diri selama tiga hari berturut-turut untuk merayakan hari raya kurban. Usai shalat biasanya warga Muslim berkumpul dengan keluarga, memotong kurban di halaman dan membagikannya kepada fakir miskin dan tetangga. Mereka juga mengadakan pesta yang diisi dengan tarian dan nyanyian tradisional Uighur, yaitu etnis yang mengisi kota tersebut.
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK
TRADISI KURBAN MANCANEGARA
TEBAR HEWAN KURBAN
TEBAR HEWAN KURBAN
Jerman Umat Muslim di Jerman kebanyakan merupakan imigran yang berasal dari Turki. Oleh karena itu tradisi yang paling mencolok adalah perayaan Idul Adha oleh orang Turki yang tinggal di Jerman. Masjid di Jerman tidak seperti masjid yang ada di Indonesia. Di sana masjid bahkan tidak bisa dikenali tanpa papan nama. Masjid pun tidak boleh menggunakan pengeras suara.
Penyembelihan hewan kurban juga terjadi di negeri Bavaria ini. Namun kurban tidak begitu populer di Jerman karena daging bukanlah makanan yang sulit dicari di Jerman, juga di Eropa. Meskipun demikian bagi yang ingin melaksanakan ritual ini bisa melakukan penyembelihan di pemotongan hewan dan membagi-bagikan dagingnya ke orang-orang terdekat.
Malaysia Perayaan Idul Adha di negara ini sepertinya tidak jauh berbeda dengan perayaan di Indonesia. Masyarakat Malaysia melaksanakan shalat Idul Adha di masjid-masjid setempat pada pukul delapan pagi. Setelah itu, mereka melakukan ritual penyembelihan di hewan kurban di masjid atau rumah penduduk, bergantung keinginan. Yang menggembirakan, sebuah
perusahaan khusus melayani hewan kurban menyediakan layanan penjualan sapi kurban yang sehat. Mereka dijaga penampilan dan kesehatannya sehingga kelihatan lebih „bersih‟ dan gagah sebelum dipotong dan dibagibagikan. Media setempat menyebutkan hal ini dilakukan untuk memberikan layanan terbaik bagi pembeli hewan kurban.
Arab Saudi Saudi merupakan pusat dari perayaan kurban ini. Mengapa? Jutaan umat Muslim berkumpul di jantung kota Makkah untuk melaksanakan haji.
38 Majalah THK
Perayaan Idul Adha tampaknya terjadi paling meriah di negeri penghasil minyak nomor wahid ini. Pasalnya, Saudi merupakan pusat dari perayaan kurban ini. Mengapa? Jutaan umat Muslim berkumpul di jantung kota Makkah untuk melaksanakan haji. Mereka berasal dari berbagai belahan dunia, lahir dari ras, suku, dan negara yang berbeda untuk berkunjung ke rumah Allah yang berdiri di Kota Makkah. Berbeda dengan Indonesia, kemeriahan Idul Adha tidak begitu terlihat di Arab Saudi. Masyarakat Arab tidak ada yang berbondong-bondong untuk melaksanakan kurban dan membuat pesta yang meriah untuk menyambutnya. Hal ini disebabkan oleh perhatian pemerintah Arab yang tersedot habis oleh ibadah haji. Jutaan masyarakat dunia datang ke Arab untuk melaksanakan rukun Islam yang kelima. Hal ini menjadi tugas bagi pemerintah Arab untuk melayani jamaah haji dengan baik. Pun halnya bagi masyarakat Arab, khususnya yang tinggal di wilayah haji. Kedatangan tamu Allah ini menjadi potensi dagang yang luar biasa bagi mereka.
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
39 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK
TRADISI KURBAN MANCANEGARA
TEBAR HEWAN KURBAN
TEBAR HEWAN KURBAN
Sudan Di Sudan Idul Adha disebut dengan nama Idul Kabier atau festivel besar. Pada perayaan ini masyarakat Sudan biasanya menyembelih domba jantan. Perayaan ini bisa berlangsung selama empat sampai lima hari. Hari itu merupakan waktu yang tepat bagi masyarakat Sudan untuk mengunjungi kerabat, teman, dan
orang-orang terdekat. Biasanya di perayaan ini pembantu rumah tangga yang biasa bekerja meminta cuti dan merayakan Idul Adha di rumah masing-masing, persis seperti asisten rumah tangga di Indonesia yang mudik ke kampung halaman ketika lebaran tiba.
Inggris Mesir Di Mesir Idul Adha disebut dengan istilah „Eid elKibr‟. Pada hari perayaan masyarakat Muslim di Mesir mendatangi masjid untuk melaksanakan shalat Idul Adha. Setelah itu mereka melakukan ritual silaturahim seperti yang dilakukan oleh umat Muslim Indonesia ketika Idul Fitri. Setelah itu mereka mendapatkan
40 Majalah THK
kesempatan untuk menambah pahala dengan membagi-bagi daging kurban kepada orang yang membutuhkan. Hari raya Idul Adha merupakan hari yang berbahagia bagi masyarakat miskin Mesir karena pada hari itu mereka memperoleh kebaikan berupa daging kurban dari masyarakat berada.
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
Banyak Muslim Inggris yang menyambut hari besar ini dengan memakai baju baru ke masjid. Mereka berbondong-bondong mempercantik diri sebelum ke masjid. Di sana mereka mendengarkan khutbah Idul Adha dan shalat sunat. Setelah shalat sesama Muslim saling bersilaturahim dan berkunjung. Bagi keluarga yang jauh, mereka mengirimkan kartu atau surat elektronik untuk sekadar mengucapkan selamat Idul Adha.
41 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
TRADISI KURBAN MANCANEGARA TEBAR HEWAN KURBAN
Kamboja
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
Masyarakat Kamboja tetap antusias melaksanakan Idul Adha walaupun dalam kondisi perekonomian yang sulit
Filipina Setelah shalat Idul Adha, masyarakat Filipina akan melaksanakan pesta bagi mereka yang mampu. Mereka biasanya mengajak fakir miskin untuk ikut merayakan pesta. Bagi mereka yang mampu, mereka juga akan melaksanakan kurban untuk dibagi-bagikan.
42 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
43 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
KURBAN NUSANTARA
KURBAN NUSANTARA
TEBAR HEWAN KURBAN
TEBAR HEWAN KURBAN
baik, kata dia, mendorong umat Islam berlomba-lomba berkurban. Hal itu, tidak lepas dari peran para ustadz yang terus mengingatkan umat Islam termasuk hadis Nabi Muhammad saw yang menegaskan, „‟Kalau ada orang mampu tapi tidak mau berkurban, maka janganlah dia mendekati mushallaku.‟‟ „‟Ini tentu sebuah warning yang sangat menakutkan bagi orang-orang yang beriman yang mempunyai kemampuan, tapi tidak mau berkurban,‟‟ papar Ketua Takmir Masjid Baitul Makmur MonangManing Denpasar Bali ini. Hadis itu, kata dia, menyadarkan banyak umat Islam agar memiliki semangat yang tinggi untuk berkurban. „‟Berangkat dari hadis ini yang saya lihat semangatnya luar biasa, sangat tinggi. Bahkan kita
Tradisi Kurban di Pulau Dewata Di Bali, hewan kurban juga bisa dibagikan kepada non-Muslim sebagai wujud memuliakan tetangga.
44 Majalah THK
S
yiar Islam di Pulau Dewata kian menggeliat. Semangat keislaman Muslim di Bali begitu kuat. Meski bukan mayoritas, kaum Muslim di Bali memiliki impian untuk menjadikan provinsi yang sangat popular sebagai kawasan pariwisata itu sebagai jendela Islam Indonesia bagi dunia. Tingginya semangat keislaman Muslim Bali juga tampak pada saat Hari Raya Idul Kurban. Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali, Bambang Santoso, mengungkapkan, tingginya motivasi berkurban umat Muslim di Bali didukung oleh meningkatnya pemahaman keagamaan. Pemahaman keislaman yang semakin
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
khususnya di Bali kadang-kadang menyalurkannya dalam keadaan hidup karena menyembelihnya terlalu capai saking banyaknya.‟‟ Padahal kata Bambang, pihaknya sudah bermain data. Akhirnya Muslim Bali mencoba mendistribusikan hewan kurban ke luar daerah. Di Bali, hewan kurban juga bisa dibagikan kepada non-Muslim sebagai wujud memuliakan tetangga. „‟Jadi daging kurban bukan hanya untuk Muslim saja.‟‟ Dalam Islam, kata dia, diajarkan bahwa tetangga adalah 40 rumah ke kanan, ke
45 Majalah THK
kiri, ke depan, ke balakang, dan itu harus didahulukan. Menurut dia, tetangga yang mempunyai satu hak yaitu non-Muslim. „‟Menurut saya semua tempat ibadah hendaknyalah berpikir bagaimana Rasul mengajarkan kita bertetangga.‟‟ Ketua Ar-Rahman Qur‟anic Learning (AQL) Bali ini, menuturkan, tetangga itu dikelompokkan menjadi tiga. Ada yang mempunyai tiga hak, ada yang mempunyai dua hak dan ada yang hanya satu hak. Dan tetangga yang mempunyai satu hak adalah tetangga non muslim. „‟Ini tentu struktur sosial yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Jadi, non-Muslim, seluruhnya dibagikan hewan kurban. Kita beri, kita muliakan, walau dia hanya mempunyai satu hak sebagai tetangga masjid,‟‟ ujarnya menjelaskan. Lantas, bagaimana tradisi berkurban yang terjadi di Bali? Menurut Bambang, mendekati Hari Raya Idul Adha, masjid dan mushalla membentuk panitia untuk mengkoordinir umat Islam yang ingin menyalurkan hewan kurbannya. Ia mengakui, hal ini membuka peluang bisnis dan bahkan ada mushalla atau masjid yang menyediakan hewan kurban untuk dijual. „‟Ternyata luar biasa dahsyat bahkan rata-rata masjid kalau data yang saya rekam tahun lalu di wilayah Denpasar saja sapi sudah di atas 200 ekor se-Denpasar.‟‟ Jumlah itu, kata Bambang, sudah sangat besar. Sedang kambing di atas 1.000 ekor. „‟Semangat berkurban sangat tinggi sekali dari refleksi implementatifnya sangat bagus.‟‟ Yang menarik, sambung Bambang, selama ini Masjid Baitul Makmur bekerja sama dengan lembaga-lembaga sekolah. „‟Kita melibatkan pelajar untuk mendistribusikan daging kurban kepada para mustahik. Kegiatan yang mereka lakukan adalah kalau menyembelih tentunya kita panggil tukang yang profesional sampai menguliti dan memotong-motong.‟‟
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK
KURBAN NUSANTARA
TEBAR HEWAN KURBAN
TEBAR HEWAN KURBAN
P
Di Nuu Waar, pemotongan hewan kurban tidak boleh dilakukan sembarang orang. Tindakan ini hanya boleh dilakukan oleh seseorang yang telah ditunjuk masyarakat sebagai “imam”.
46 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
ernah melihat kambing atau sapi naik perahu? Itulah pemandangan unik yang akan Anda temui menjelang Hari Raya Kurban di di daerah-daerah terpencil di Nuu Waar (Irian Jaya) atau kini dikenal sebagai Papua. Meski dikenal sebagai daerah minoritas, Muslim di bumi Nuu Waar tetap menunaikan ibadah kurban. Adalah Pimpinan Al Faatih Kaaffah Nusantara (AFKN) Ustadz Fadzlan Gharamatan bersama seluruh timnya yang biasa melaksanakan kegiatan pemotongan hewan kurban pada Idul Adha di Papua. „‟Menaikkan kambing mungkin relatif lebih mudah, dengan dua atau tiga orang akan selesai pekerjaan menaikkan kambing. Tapi kalau sapi, ini dia tantangannya,‟‟ tutur Ustadz Fadzlan. Menurut dia, manusia sebanyak 10 orang pun belum tentu berhasil menaikkan sapi ke atas perahu. Untuk itu, perlu kesabaran dan trik yang tepat. Itu pun biasanya harus dilakukan berkali-kali, tak jarang sapinya yang tercebur ke air atau orang yang menariknya yang terlempar ke air. „‟Untung keduanya sama-sama bisa bisa berenang,‟‟ kenangnya sambil menebar senyum. Jika kambing dan sapi itu sudah berhasil naik perahu kecil atau yang biasa disebut Jhonson, ungkap dai yang lebih dari 32 tahun menyebarkan dakwah agama Islam di pedalaman, maka berlayarlah hewan-hewan kurban itu menjelajah lautan menuju pulau dan daerah pesisir yang sulit dijangkau melalui
47 Majalah THK
jalur darat. Memang di daerah-daerah pedalaman Nuu Waar, terutama wilayah barat, perahu adalah sarana transportasi yang menghubungkan satu daerah dengan daerah lainnya. Maklum saja, wilayah ini berada dalam satu garis pantai. „‟Konsumsi harian mereka pun tak jauh daripada ikan, ditambah dengan makanan pokok berupa sagu atau keladi. Nasi meskipun ada, namun tidak terlalu favorit di kalangan masyarakat Nuu Waar terutama yang berada di pedalaman. Mungkin bisa dikatakan juga terbilang langka. Demikian juga dengan makan sejenis daging,‟‟ paparnya menjelaskan.
Ustadz Fadzlan bersama tim rombongan AFKN bergerak untuk menebar hewan kurban yang merupakan amanah dari kaum Muslimin di Pulau Jawa, terutama Jakarta. Bersama beberapa dai lainnya, ia memimpin perjalanan hewan-
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
KURBAN NUSANTARA
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
hewan kurban itu. Untuk wilayah Fakfak, biasanya Ustadz Fadzlan langsung yang akan memimpin penyebaran hewan kurban. Tetapi untuk daerah lainnya, seperti Teluk Bintuni, Kaimana, Sorong, Sorong Selatan, Raja Ampat, dan sebagainya, diamanahkan kepada perwakilan-perwakilan AFKN yang ada di daerah-daerah tersebut. Untuk wilayah Fakfak, salah satu tempat pemotongan hewan kurban dipusatkan di Patipi Pasir. Di sini, hewan-hewan tersebut ditempatkan pada lokasi yang terdapat banyak daun-daunan seDi Nuu Waar, belum disembelih pada hari raya jeroan hewan, Kurban. seperti ati, usus, „‟Setidaknya, agar mereka menikmati makanan sebelum dijantung, dan lakukan pemotongan. Di sana, pelain-lain tak ada motongan hewan biasanya tidak disatu pun yang laksanakan pada hari pertama Idul dibawa dan Adha, namun biasa dilakukan pada hari kedua,‟‟ ujar Ustadz Fadzlan. dibersihkan. Hanya saja, di Nuu Waar, pemotongan hewan kurban tidak boleh dilakukan sembarang orang. Tindakan ini hanya boleh dilakukan oleh seseorang yang telah ditunjuk masyarakat sebagai “imam”. Imam ini merupakan seorang pria dewasa di antara masyarakat yang memiliki kelebihan ilmu Islam.‟‟ Imam yang dimaksud, sambung Ustadz Fadzlan, biasanya beliau bertugas menjadi imam shalat dan pada urusan-urusan yang sifatnya keagamaan. „‟Atas dasar memiliki ilmu itulah, maka urusan memotong hewan juga diserahkan kepada imam. Pasalnya, dalam memotong hewan perlu ada adabadab yang harus diperhatikan.‟‟
48 Majalah THK
TEBAR HEWAN KURBAN
Proses yang mendebarkan ini selalu ditutup oleh salah satu orang dengan genggaman daun, berupa daun pisang atau apapun yang dapat menutup saat prosesi ini terjadi. Menurut Ustadz Fadzlan, dalam keyakinan masyarakat Nuu Waar ditutupnya saat proses penyembelihan untuk menghormati aib sang hewan di akhir hidupnya. „‟Yang lebih penting, agar darah yang keluar saat pemotongan itu tidak mengenai orang-orang di sekitarnya,” paparnya. Ustadz Fadzlan menguraikan, ada yang unik dari kegiatan ketika itu. Jika di daerah-daerah di Pulau Jawa kita sering melihat tak saja daging dan tulang yang dibagikan, bahkan jeroan hewan pun bisa dibersihkan lalu dibagi rata. Di Nuu Waar, jeroan hewan, seperti ati, usus, jantung, dan lainlain tak ada satu pun yang dibawa dan dibersihkan. Mereka justru membuat lubang besar di tanah, dan seluruh jeroan itu pun dikuburnya segarsegar. Alasannya, masyarakat di Irian Jaya belum mengetahui cara mengolah jeroan hewan kurban. „‟Mungkin kalau di Jawa itu semua bisa dimasak.” Walhasil, yang dibagikan kepada masyarakat hanya daging dan tulang berulang. „‟Alhamdulillah dengan menggunakan alat transportasi yang merupakan hadiah dari kaum Muslimin ini beberapa kegiatan dakwah dapat berjalan lancar, termasuk dalam penyebaran hewan kurban. Insya Allah tahun ini, AFKN kembali akan melakukan penyebaran hewan kurban untuk masyarakat di Nuu Waar,‟‟ ungkap Ustadz Fadzlan penuh syukur.
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
49 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
SOSOK
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
TEBAR HEWAN KURBAN
Berkurban bagi Astrie Ivo adalah bentuk kecintaan kepada Allah SWT. Karenanya, ia mulai mengajarkan kurban kepada tiga buah hatinya sejak dini.
Astrie Ivo Mendidik Anak Berkurban Sejak Dini
50 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
badah kurban memiliki makna tersendiri bagi artis cantik yang kini banyak terjun di bidang dakwah, Astrie Ivo. Menyembelih hewan kurban, kata Astrie, merupakan bentuk kecintaan seorang hamba kepada Allah SWT. „‟Kurban juga merupakan simbol bahwa kita telah membunuh semua berhalaberhala yang ada pada diri kita,‟‟ ujar artis yang telah terjun ke dunia layar lebar sejak usia enam lewat film „Samiun dan Dasima‟. Menurut dia, kurban merupakan ibadah memangkas kecintaan seorang hamba akan dunia. Kecintaan terhadap dunia diibaratkan Astrie sebagai berhala. Dengan kurban, berhala-berhala yang menguasai diri setiap hamba itu bisa dibunuh dan dihilangkan. „‟Karena darah dan daging hewan kurban itu tidak sampai kepada Allah, yang sampai adalah ketakwaan kita,‟‟ tutur Astrie. Diakuinya, kurban merupakan kewajiban bagi yang mampu. Hukumnya, sunnah muakkadah hampir mendekati wajib. Saking penting dan utamanya ibadah kurban, pemilik nama lengkap Astrie Feizaty Ivo itu selalu mengajarkan ketiga putranya untuk berkurban sejak kecil. „‟Alhamdulillah, sejak kecil, sejak anak-anak saya di Taman Kanak-kanak sudah saya ajarkan untuk berkurban. Alhamdulillah anak-anak saya sekolah di sekolah Islam jadi buat anak-anak ada sebuah pengalaman ritual yang mereka lakukan setiap tahun.‟‟ Wanita kelahiran Jakarta, 21 September 1964 yang secara resmi mengenakan jilbab sejak 2000 meng– ungkapkan itu, menuturkan, pelajaran dari kisah Nabi Ibrahim AS tentang berkurban sungguh amat luar biasa. „‟Nabi Ibrahim AS diuji dengan disuruh menyembelih anaknya, Ismail AS. Bisa jadi, sebenarnya itu hanya simbol apakah kita mau mengalahkan
I
51 Majalah THK
semua itu semata-mata cinta kita kepada Allah, patuh kita kepada Allah. Dan itulah sebenarnya makna kurban buat saya,‟‟ ungkap penulis buku „Cantik Sepanjang Usia‟ itu menjelaskan. Artis berdarah MinangkabauAceh yang menikah dengan Dariola Yusharyahya itu bertekad untuk mendidik anak-anaknya beribadah sejak kecil termasuk gemar berkurban. „‟Pendidikan saya sebagai orang tua kepada anak kewajiban kita mengasuh, mencontohkan qudwah hasanah (contoh yang baik) kepada anak. Jadi, anak-anak kita harus gemar beribadah dari kecil bukan hanya mau atau bisa tapi mereka gemar, senang. Apa hikmah di balik itu? Napak tilas apa? Apa latar belakangnya kita harus berkurban?‟‟ urai Astrie Ivo. Apa yang diajarkannya kepada ketiga buah hatinya; Kevin Arighi Yusharyahya, Adrio Faresi, dan Riedo Devara untuk gemar beribadah, termasuk berkurban sejak kecil, sudah ia rasakan ketika masa kecil dulu. „‟Waktu saya kecil juga begitu. Saya diajarkan kedua orang tua untuk gemar menyantuni anak yatim. Kalau kita punya rezeki harus mau berbagi sama saudara. Kalau hari kurban kita harus mau berkurban. Jadi, simbol dari kurban ini bukan hanya peduli tapi taat kita kepada Allah SWT. Ketaatan kita, kecintaan kita, jadi hampir setiap tahun saya lakukan,‟‟ ungkapnya penuh syukur. Astrie Ivo sangat berharap ibadah kurban yang dilakukan bersama keluarganya, akan menjadi saksi di akhirat kelak sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam haditsnya. „‟Ada ungkapan bahwa kurban yang kita lakukan menjadi saksi buat kita nanti di akhirat. Mudah-mudahan semua dosa kita yang seperti bulu-bulu hewan kurban yang kita kurbankan itulah semua yang dihapus oleh Allah SWT. Aamiin,‟‟ ungkap Astrie Ivo.
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
REFLEKSI
REFLEKSI
TEBAR HEWAN KURBAN
TEBAR HEWAN KURBAN
Berkurban Pintu Meraih Sukses alam sejarah kemanusia–an, berkorban ternyata menja–di ajaran utama dan ha–rus dilakukan. Habil dan Qobil, putra Adam, dalam kisah sejarah awal manusia telah dianjurkan untuk berkorban dan juga dilaksanakannya. Dikisahkan pula, korban Habil diterima, dan begitu pula sebaliknya, kurban Qobil ditolak. Dalam riwayatnya, ukuran ditolak dan diterima se–buah pengorbanan, di samping keikhlasan, juga kualitas barang atau benda yang dikorbankan itu. Korban Habil diterima, karena dilakukan dengan ikhlas dan apa yang dikorbankan adalah benda yang berkualitas, terbaik, dan yang paling dicintainya. Begitu seba–liknya, korban Qobil ditolak, karena tidak ikhlas dan bukan yang terbaik. Selain itu, kisah korban juga dilakukan Nabi Ibrahim alai– hissalam dengan anaknya yang dicintai, yaitu Nabi Ismail. Kisah itu sangat mengerikan, seorang anak laki-laki satu-satunya yang
D
Oleh: Prof Dr Imam Suprayogo*
52 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
amat dicintai harus dikorbankan. Namun itu dilakukan semata-mata untuk me–menuhi perintah Tuhan. Melalui kisah itu, pelajaran penting yang seharusnya ditangkap adalah bahwa korban adalah merupakan keharusan kemanusiaan yang mesti ditunaikan oleh siapapun yang ingin sukses atau berhasil dalam menjalani hidup. Tidak akan mungkin sukses, berhasil, dan apalagi berbahagia bagi siapapun tanpa dilalui dengan pengorbanan. Konsep berkorban menjadi jelas, adalah merupakan pintu keberhasilan dari setiap usaha manusia. Melalui kisah kenabian tersebut, rupanya Tuhan ingin menunjukkan bahwa berkorban harus dilakukan oleh siapapun. Tidak akan mungkin sukses dalam menjalani hidup tan–pa pengorbanan. Pengorbanan merupakan kepastian yang tidak boleh diabaikan apalagi ditinggalkan. Ajaran berkorban juga disimbolkan dalam bentuk me–nyembelih kambing, sapi, atau unta. Penyembelihan korban disebut simbolik, oleh karena dalam sebuah hadits nabi juga disebutkan, bukan daging dan darah hewan korban yang akan sampai kepada Tuhan, melainkan ketakwaannya. Pada umumnya, orang mencintai harta. Hewan adalah merupakan bagian dari harta yang dicintai. Pada saat tertentu, yaitu pada hari raya Kurban atau tiga hari setelahnya, atau hari tasyrik, seorang Muslim disunnahkan untuk menyembelih hewan kurban. Selanjutnya, daging kurban itu diberikan kepada yang berhak, yaitu di antaranya adalah fakir miskin. Konsep korban ini selalu relevan dengan kehidupan pada setiap zaman dan tempat. Hal itu tidak terkecuali terhadap bangsa Indonesia sekarang ini. Ajaran berkorban mengingatkan kepada kita semua, cita-cita mulia, lebih-lebih membangun bangsa, tidak akan mungkin berhasil manakala tidak diikuti kesediaan berkorban. Berkorban merupakan kunci keberhasilan terhadap semua usaha,
53 Majalah THK
apapun usaha itu, baik pada tingkatan pribadi dan apalagi komunitas besar, yaitu membangun bangsa dan negara. Negeri yang dihuni masyarakat yang agamis ini, memang terasa aneh. Pemimpin dan rakyatnya bercita-cita besar membangun negara dan bangsa agar menjadi maju, sejahtera, bermartabat, dan tidak tertinggal dari bangsa lain. Disebut aneh oleh karena semangat berkorban sebagaimana ditunjukkan oleh ajaran agamanya masih terasa lembek, dan bahkan justru bertolak belakang dari ajaran itu. Bangsa Indonesia pada saat ini sedang berjuang untuk membangun. Namun rupanya, semangat untuk berkorban terasa masih perlu ditumbuh-kembangkan. Masih belum banyak pemimpin bangsa ini yang secara nyata mau berkorban. Justru yang terdengar adalah sebaliknya, yaitu berlomba mendapatkan tunjangan dan bahkan juga fasilitas yang berlebihan. Akibatnya seharihari, nuansa yang berkembang, bukan berkorban melainkan bertransaksi. Lebih memrihatinkan lagi, semangat menjadi pemimpin di negeri ini masih diikuti, --secara terang-terangan atau tersembunyi--, untuk mendapatkan sesuatu yang bersifat rendahan. Bahkan suasana itu memunculkan istilah yang menyedihkan, yaitu politik transaksional. Mereka lupa, kunci sukses adalah berkorban, sebagaimana dilakukan Habil, Nabi Ibrahim, dan para pahlawan bangsa ini, dan bukan bertransaksi. Mereka sukses usaha dan hidupnya, oleh karena ada kesediaan berkorban. Oleh karena itu, di saat Hari Raya Kurban seperti ini, tepat sekali sebagai kaum yang beriman menunjukkan secara simbolik pengorbanan dengan cara menyembelih hewan kurban. Apalagi kita yakin, berkorban adalah pintu utama meraih kesuksesan. Maka, pintu sukses itu harus kita lalui. Wallahu a lam. *Penulis adalah Rektor Univer–sitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
Ibrahim Malang Jawa Timur
SEJARAH KURBAN TEBAR HEWAN KURBAN
Kurban Dari Zaman ke Zaman „‟Bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban) supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka. Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu, berserah dirilah kamu kepada-Nya dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).” (QS Al-Hajj [22]: 34).
54 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
K
urban boleh dibilang merupakan salah satu ibadah yang paling tua. Betapa tidak. Ibadah kurban telah disyariatkan sejak zaman Nabi Adam AS. Kurban pertama kali dilakukan oleh dua anak Adam, yakni Habil dan Qabil. Kedua anak Adam itu diperintahkan oleh Allah untuk berkurban sebagai syarat utama untuk menikahi saudara kembar Qabil yang bernama Iklima. Adapun saudara Habil bernama Labuda. Adam memerintahkan kepada anak-anaknya untuk menikah secara bersilang. Habil menikah dengan Iklima dan Qabil menikahi Labuda. Namun, perintah Adam itu ditolak mentah-mentah oleh Qabil. Alasan, ia lebih mencintai Iklima yang lebih cantik dibandingkan saudara Habil, Labuda. Allah SWT lalu memerintahkan Nabi Adam AS untuk menguji kedua anaknya itu dalam memberikan persembahan terbaik dari hasil usaha mereka kepada Allah, Tuhan Maha Pencipta. Qabil memberikan persembahan berupa hasil perkebunannya, sedangkan Habil mempersembahkan hewan ternak. Qabil memberikan hasil kebun yang kurang baik, sedangkan Habil memberikan hewan ternak yang gemuk. Qabil mewakili kelompok petani, dan Habil mewakili peternak. Dalam beberapa riwayat disebutkan, pada zaman Nabi Adam sudah diperintahkan untuk mengeluarkan sebagian harta yang dimiliki untuk dikurbankan. Sebagai petani, Qabil
55 Majalah THK
mengeluarkan kurbannya dari hasil pertaniannya, yakni berupa sayur-mayur dan buah-buahan. Sebagai peternak, Habil mengeluarkan hewan-hewan peliharaannya untuk kurban. Karena ketulusan dan keikhlasan yang diberikan Habil, persembahannya diterima oleh Allah, sedangkan persembahan Qabil ditolak. Harta yang dikurbankan itu disimpan di suatu tempat di Padang Arafah, yang sekarang menjadi napak tilas bagi para jamaah haji. Sebagai tanda diterimanya kurban itu ialah dengan datangnya api dari langit lalu membakarnya. Dan, ternyata api menyambar hewan kurbannya Habil. Melihat hal demikian, Qabil menaruh dendam kepada Habil. Ia pun marah dan membunuh saudaranya itu. Peristiwa kurban yang dilakukan oleh kedua anak Nabi Adam ini telah dijelaskan Allah SWT dalam Alquran surah AlMaidah [5] ayat 27:
„’Ceritakanlah kepada mereka kisah tentang dua anak Adam (Habil dan Qabil) dengan benar tatkala mereka (masing-masing) berkurban satu kurban, lalu diterima dari seorang di antara mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lainnya (Qabil). Ia berkata (Qabil), ‘Aku pasti membunuhmu!’ Berkata Habil, ‘Sesugguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa.”
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
SEJARAH KURBAN TEBAR HEWAN KURBAN
Nabi Ibrahim AS Ibadah kurban juga disyariatkan kepada Nabi Ibrahim AS. Alkisah, usia Nabi Ibrahim telah mencapai satu abad. Namun, ia tak kunjung dikaruniai buah hati. Beliau tak pernah putus asa dan terus memohon kepada Allah SWT agar dikaruniai anak yang saleh. „‟Rabbii hablii minash-shaalihiin!” Wahai Rabbku, karuniakanlah kepadaku sebagian dari keturunanku dari orang-orang yang saleh,‟‟ itulah doa yang selalu dipanjatkan Ibrahim AS. Lalu, Allah SWT mengabulkan doa Nabi Ibrahim. Buah hati yang didamba akhirnya lahir dari istrinya yang kedua, bernama Siti Hajar. Seorang anak lelaki bernama Ismail. Dia amat mencintai dan menyayangi anaknya. Allah SWT lalu menguji keteguhan iman Nabi Ibrahim. Lewat mimpi, Allah SWT memerintahkan Ibrahim untuk menyembelih putranya tersayang. Kecintaannya kepada Sang Khalik lebih besar dibandingkan rasa sayangnya kepada anak lelaki yang dicintainya. Meski perintah tersebut disampaikan melalui mimpi (ru’yah shadiqah), dengan ketabahan, ketulusan, dan tawakalnya kepada Allah, ia melaksanakan perintah tersebut dengan penuh keyakinan dan kepasrahan. Dengan hati yang ikhlas, ia tetap menjalankan perintah Allah SWT itu. Bukan hanya rasa cinta pada Ismail yang menjadi tantangan, godaan iblis terus menggodanya agar menolak perintah Allah tersebut. Ibrahim tetap kukuh melaksanakan mimpi yang diyakini sebagai perintah dari Allah.
56 Majalah THK
Karena itulah, di saat setan menggodanya, Ibrahim melempari setan dengan batu. Begitu pula ketika setan menggoda Ismail, ia pun melempar baru. Setan kemudian menggoda Siti Hajar, ia juga dilempari batu. Ketiganya (Ibrahim, Ismail, dan Siti Hajar) secara bersamasama melempari mereka dengan batu. Prosesi pelemparan batu kepada setan ini kemudian menjadi syariat perintah melempar jumrah bagi jamaah haji. Menyaksikan peristiwa yang menghiraukan itu malaikat Jibril kagum seraya mengucapkan takbir sehingga sekarang takbiran itu menjadi tradisi. Allah SWT kemudian menggantikan Ismail yang akan dikurbankan oleh Nabi Ibrahim dengan seekor qibas.
Kurban Nabi Muhammad SAW Di era Islam, perintah berkurban ditegaskan dalam surah Al-Kautsar [108] ayat 1-2. Nabi Muhammad SAW berkurban pada saat melaksanakan Haji Wada di Mina. Kala itu Rasul SAW menyembelih 100 ekor unta, 70 ekor disembe-
lih dengan tangannya sendiri dan 30 ekor disembelih oleh Ali bin Abu Thalib. Keseluruhan hewan kurban tersebut disembelih setelah shalat Idul Adha dilaksanakan. (QS Al-Hajj [22]: 36). Dalam surah Al-Hajj [22] ayat 36 tersebut dijelaskan tentang jenis hewan yang dijadikan kurban, tujuan dari berkurban, cara menyembelih hewan kurban, waktu memakan daging kurban, dan orang-orang yang dapat memakan daging kurban. Hingga kini, setiap tahun umat Nabi Muhammad SAW selalu menyembelih hewan kurban setelah shalat Idul Adha dan pada hari Tasyrik.
Kurban Pra-Islam Sebelum agama Islam hadir di Jazirah Arab, masyarakat Arab Jahiliyah juga sudah menerapkan praktik berkurban. Pada saat Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad SAW, bernazar untuk membantu penduduk Makkah menyediakan air zamzam bila ia dianugerahi 10 orang anak. Ia juga berjanji akan mempersembahkan salah seorang dari putranya itu. Ketika nazarnya itu terpenuhi dan anak-anaknya berjumlah 10 orang, Abdul Muthalib tetap melaksanakan nazarnya, yakni mengurbankan salah seorang anaknya. Namun, dalam pengundian, muncul nama Abdullah, putra bungsu yang paling disayanginya. Karena rasa cintanya itu pula, Abdul Muthalib berniat akan menggantinya sebanyak 10 ekor unta bila tidak muncul nama
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
Abdullah. Setelah dilakukan pengundian, muncullah nama lain, yakni unta. Akhirnya, disembelihlah unta sebagai persembahan.
57 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
SEJARAH KURBAN TEBAR HEWAN KURBAN
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
Siti Hajar dan Spirit Berkurban Muslimah etaatan dan kepatuhan Nabi dan ketabahan, Siti hajar membesarkan Ibrahim AS dan putranya Ismail dan mendidik putranya Ismail menjadi AS untuk melaksanakan perintah orang yang baik, bijak dan sabar. Allah SWT, yang menjadi cikal bakal „‟Dialog tentang ketabahan ibadah kurban, tak mungkin terjadi pengorbanan antara Nabi Ibrahim tanpa peran aktif sang ibu, Siti Hajar. AS dan Ismail seperti yang tercantum Pengorbanan Siti Hajar merupakan dalam Alquran surat ash-Shaffat, bukti betapa besarnya pengaruh dan tak akan pernah terjadi jika tak ada jasa seorang ibu dalam mendidik anak didikan sosok ibu,‟‟ papar guru besar serta mendukung perjuangan suami. pada Fakultas Syariah Universitas Islam „‟Sayang sekali, memori sejarah kita Negeri (UIN) Jakarta itu. sedikit sekali mengapresiasi perjuangan Betapa tidak. Nabi Ibrahim AS, kata dan pengorbanan yang telah dilakukan Prof Zaitunah, tak pernah bersama sosok perempuan, Siti Hajar,‟‟ ungkap dalam mendidik dan memelihara Prof Zaitunah Subhan, dalam bukunya Ismail. Hingga Ismail beranjak dewasa, Menggagas Fiqh Pemberdayaan hanya sekali dua kali Nabi Ibrahim Perempuan. Dengan tegarnya, Siti Hajar AS menjenguk istri dan anaknya. mengasuh Ismail AS dalam keadaan „‟Ketabahan yang ditunjukkan Ismail, yang serba sangat terbatas di tengah tak akan pernah muncul jika tanpa padang pasir yang tandus dan gersang. ketabahan sosok ibu, Siti Hajar.‟‟ Siti Hajar begitu yakin terhadap Dengan tegas dan tegar, kata Prof kebesaran Allah SWT. Ia bersama Ismail Zaitunah, Siti Hajar meyakini bahwa AS ditinggalkan Nabi Ibrahim AS di Allah SWT tak akan menelantarkannya, suatu tempat yang saat itu tak ada ketika mengetahui sang suami sedang seorang pun yang berani menetap berjuang di jalan Ilahi. Ketegasan di tempat tersebut. Berbekal satu dan kemandirian Siti Hajar terbukti kantong kurma dan sekatong air, Siti telah melahirkan pribadi-pribadi yang Hajar dengan ikhlas membesarkan dan juga tabah, teguh, tegar dan tegas di merawat Ismail. kemudian hari. Ketika Nabi Ibrahim bergegas akan Ibadah kurban memberi pelajaran kembali ke Palestina, Siti Hajar sempat besar kepada kita terhadap pentingnya bertanya, „‟Wahai Ibrahim, mengapa pengorbanan dalam mengarungi kami ditinggalkan berdua di negeri kehidupan. „‟Siapapun memiliki potensi tandus dan tak ada teman seorang pun? yang sama untuk bisa tabah, teguh, Nabi Ibrahim AS tak menoleh dan tak tegar dan sabar dalam berkorban,‟‟ menjawab. Siti Hajar membuntuti dan ungkap Prof Zaitunah. mengulangi pertanyaannya sampai tiga Menurutnya, yang diperlukan kali, namun Nabi Ibrahim AS tetap saja hanyalah pendidikan dan lingkungan tak menoleh dan tak menjawab. yang mendukung. „‟Sesorang tentu saja „‟Apakah Allah menyuruhmu tidak mungkin bisa berkurban, tanpa berbuat demikian?‟‟ tanya Siti Hajar. „‟Ya,‟‟ penguatan diri terlebih dahulu. Di jawab Nabi Ibrahim AS. „‟Kalau begitu sinilah pentingnya pendidikan yang tak kami yakin bahwa Allah tidak akan membedakan laki-laki dan perempuan, menelantarkan kami berdua,‟‟ ungkap jika yang diharapkan adalah pribadi Siti Hajar. Menurut Prof Zaitunah, pribadi tangguh dan sanggup dengan penuh kekuatan, kemandirian, berkorban.‟‟
K
58 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
59 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK
UNIK
TEBAR HEWAN KURBAN
i momen idul kurban banyak hal lucu terjadi. Salah satunya adalah kejadian hewan kurban yang kabur ketakutan sebelum disembelih. Di Kabupaten Tegal, misalnya, panitia kurban dibuat kalang kabut oleh seekor sapi yang tiba-tiba kabur sebelum hari penyembelihan. Tepatnya di Kecamatan Tegal Timur, sapi tersebut melarikan diri ke Sungai Kalimati. Untung warga berhasil menangkap hewan „galau‟ tersebut dan menyembelihnya pada hari raya kurban. Sayangnya kejadian seru dan menegangkan ini tidak dirasakan warga Kanada. Pasalnya warga dilarang untuk menyembelih sendiri hewan ternaknya. Pemerintah memberikan denda sebesar 2000 dolar AS bila menemukan ada warga yang berani memotong sendiri ternak mereka. Denda maksimal bagi pelanggar adalah 25 ribu dolar AS. Aturan ini dibuat pemerintah ibukota Kanada, Ontario sejak 2005. Warga dilarang menyembelih ternak kecuali telah mengantongi izin untuk rumah jagal. Padahal bagi Muslim Kanada menyembelih sendiri ini merupakan tradisi yang sudah terjadi sejak turun-temurun. Mungkin ada untungnya bagi orang Kanada untuk tidak sembarangan menyembelih hewan. Tidak terbayang bagaimana sulitnya mereka bila disuruh menyembelih Chilli. Chilli adalah seekor sapi perah jenis Friesian yang mencatatkan diri sebagai sapi terbesar di dunia. Sapi yang mendapatkan rekornya pada 2008 ini memiliki tinggi hampir dua meter dengan berat satu ton. Berat Chilli menyamai seekor gajah muda. Sapi jantan ini tinggal di Ferne Animal Sanctuary di Chard, Somerset, Inggris. Ia dirawat oleh Naomi Clarke bersama stafnya di sana. Untuk menariknya keluar saja dibutuhkan tenaga tiga hingga empat orang dewasa. “Kami menyadari ada yang berbeda dengan pertumbuhan Chilli sejak ia kecil,” ujar Clarke, seperti dilansir laman Daily Mail. Chilli hadir di depan pintu Ferne Animal Sanctuary ketika ia masih sangat kecil. Entah mengapa si pemilik menaruhnya begitu saja di sana. Merasa iba, Clarke akhirnya merawat sapi tersebut dan tidak menyangka ia akan menjadi sapi terbesar yang pernah ia rawat. Ketika sampai di
D
TEBAR HEWAN KURBAN
Serba-serbi di Balik
Idul Kurban 60 Majalah THK Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
60 Majalah THK Tahun 15/November2012-November2013
61 Majalah THK Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
41 Majalah THK Tahun 15/November2012-November2013
dailymail.co.uk
UNIK
TAUSIAH
TEBAR HEWAN KURBAN
Ferne Animal Sanctuary, Chilli tidak sendirian. Ia datang bersama saudara kembarnya yang diberi nama Jubilee. Namun Jubilee tidak tumbuh sebesar Chilli. Ia tumbuh selayaknya sapi normal. Namun meskipun terberat dan terbesar, tubuh Chilli tidak gendut dan penuh lemak seperti Shrek, seekor domba fenomenal dari Selandia Baru. Ia berhasil kabur dari majikannya selama enam tahun dan bertahan hidup di dalam gua. Pada tahun 2004 Shrek melarikan diri dari peternakan majikannya dan hidup sebatang kara di sebuah gua. Selama enam tahun Shrek mengisolasi diri dan menghasilkan bulu domba sebanyak 60 pon. Berat ini enam kali berat rata-rata bulu domba biasa. Enam tahun kemudian ia ditemukan di sebuah gua di Otago, Selandia Baru. Akibat perbuatannya itu Shrek menjadi selebriti. Banyak stasiun televisi yang meliputnya serta orang yang berkunjung untuk sekadar melihat langsung. Sepertinya hidup menjadi selebriti tidak membuat domba jantan ini bahagia. Shrek akhirnya mati pada
TEBAR HEWAN KURBAN
pertengahan tahun lalu dalam usia 16 tahun. Kematiannya membuat semua penduduk Selandia Baru berduka, seperti ketika Putri Diana tewas akibat kecelakaan pada 1997. Bulu Shrek dilelang dan dananya disalurkan untuk amal. Untungnya Shrek tidak ikut dalam rombongan domba di Melbourne, Mei lalu. Kalau ikut, Shrek mungkin akan mencelakai pengendara mobil di sebuah jalan layang di Australia tersebut. Sebuah truk pengangkut domba tiba-tiba terguling, Kamis (31/5) malam. Akibatnya ratusan domba menggelinding dan menimpa setidaknya dua kendaraan yang ada di belakangnya. Hujan domba tersebut juga menyebabkan terhambatnya lalu lintas di jalan tersebut. Surat Kabar Melbourne Age menyatakan truk terguling beberapa kali dan menghantam pembatas jalan di Princess Freeway. Beberapa domba jatuh ke jalan raya di bawahnya. Akibat kejadian tersebut beberapa ekor domba tergencet truk dan sebagian lagi berseliweran di jalanan. Untung saja domba-domba tersebut tidak sebesar Shrek.
Selama enam tahun Shrek mengisolasi diri dan menghasilkan bulu domba sebanyak 60 pon
62 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
Kurban Dr Muchlis M Hanafi MA Dokter Tafsir dari Universitas Al Azhar Cairo, Mesir
D
alam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata kurban diartikan dengan beberapa makna, yaitu: 1) pemberian untuk menyatakan kebaktian dan kesetiaan; 2) binatang yang disembelih sebagai persembahan dan untuk mendekatkan hubungan dengan Tuhan. Kata ini merupakan serapan dari bahasa Arab, qurbân, yang berasal dari akar kata dengan huruf qaf ra dan ba, dan memiliki makna yang berkisar pada kedekatan. Imbuhan -an pada akar kata dasar qurb menunjukkan kedekatan yang sempurna. Kata qurbân ditemukan dalam Al-Qur‟an sebanyak tiga kali, yaitu QS. Ali Imran [3] : 183, QS. Al-Maidah [5] : 27, dan QS. Al-Ahqâf [46]: 28. Pakar bahasa Al-Qur‟an, al-Raghib al-Ishfahani, mengartikannya seba–gai “segala sesuatu yang digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah”. Dalam perkembangannya, kata qurbân menjadi lebih spesi-
63 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
TAUSIAH
TAUSIAH
TEBAR HEWAN KURBAN
fik bermakna hewan yang disembelih pada hari raya qurban/ `îdul adhâ dan tiga hari sesudahnya (hari-hari tasyrîq) untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Dalam istilah keagamaan, sembelihan itu dinamakan juga udhhiyah karena dilaksanakan dalam suasana `idul adhâ. Dalam tradisi masyarakat Arab Jahiliah, mereka biasa mempersembahkan kurban atau lainnya kepada berhala-berhala, terutama yang ada di sekeliling Ka‟bah, dan menganggap itu sebagai cara mendekatkan diri kepada Tuhan (QS. Al-Zumar [39] : 3). Di antara kebiasaan mereka, jika seekor domba betina beranak betina, anak betina itu diambil pemiliknya, tetapi apabila anak yang lahir itu jantan, ia akan dipersembahkan kepada tuhan mereka. Dan apabila domba itu melahirkan jantan dan betina, anak yang jantan tidak disembelih dan dipersembahkan kepada tuhan mereka. Mereka malah menyembelih anak betina dengan anggapan bahwa anak betina itu cukup mewakili untuk “menyampaikan” persembahan itu kepada tuhan. Anak betina itu kemudian mereka namakan washîlah (dari kata washala: „menyambungkan‟, „menyampaikan‟). Tradisi mempersembahkan sesuatu sebagai kurban sudah ada sejak awal sejarah kemanusiaan. QS. AlMaidah [5]: 27-31 menceritakan sejarah dua orang putra Nabi Adam As, yang disebut-sebut bernama Qabil dan Habil. Dalam beberapa literatur klasik dijelaskan bahwa kisah Qabil dan Habil bermula dari kebiasaan Nabi Adam mengawinkan anak-anaknya secara silang. Konon, Hawa, isteri Adam, setiap kali hamil melahirkan dua anak; lakilaki dan perempuan (kembar). Untuk
64 Majalah THK
TEBAR HEWAN KURBAN
menjaga kesinambungan keturunan, Adam mengawinkan anak perempuan dari satu kembaran dengan anak lakilaki dari kembaran lain, begitu sebaliknya. Saudara kembar Qabil bernama Iqlima yang memiliki paras cantik. Ketika diminta untuk dikawinkan dengan saudaranya yang lebih muda, Habil, ia tidak mau melepaskannya. Iqlima diperebutkan oleh Qabil dan Habil. Untuk memutus siapa yang lebih berhak atas Iqlima, setelah tidak berhasil meyakinkan Qabil, Nabi Adam menggunakan mediasi kurban (persembahan) yang diharapkan dapat diterima oleh kedua belah pihak. Sesuai kebiasaan saat itu, kurban yang diterima ditandai dengan api dari langit yang menyambar dan memakannya. Sebaliknya, bila tidak diterima api tidak turun menyambarnya. Sebagai seorang yang bekerja di pertanian, Qabil mempersembahkan beberapa tangkai bahan makanan. Alih-alih memilih yang terbaik dia malah mempersembahkan produk yang terburuk dengan satu keyakinan, diterima atau tidak, Iqlima akan tetap menjadi miliknya. Sebaliknya, Habil yang menekuni bidang peternakan memilih domba gemuk yang terbaik untuk menjadi persembahan. Ketika kurban keduanya diletakkan di sebuah bukit/ gunung, api menyambar domba gemuk persembahan Habil sebagai tanda diterimanya kurban tersebut. Allah menjelaskan alasan diterimanya kurban Habil adalah karena kadar keikhlasan dan ketakwaan yang lebih tinggi (QS. Al-Maidah [5]: 27). Dari sini, kurban harus dalam bentuk yang sempurna, tidak cacat, dan harus pula dipersembahkan secara ikh-
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
las. Dalam pandangan Al-Qur‟an, yang sampai kepada Allah dalam suatu kurban bukanlah darah dan daging dari hewan kurban, tetapi ketakwaan dan keikhlasan yang mendasari pelakunya (Qs. Al-Hajj [22] : 37). Dalam perkembangannya, tradisi kurban dipandang sangat penting, sehingga yang dipersembahkan bukan hanya binatang, tetapi juga manusia. Sejarah menginformasikan bahwa penduduk Meksiko yang menyembah Dewa Matahari mempersembahkan jantung dan darah manusia. Mereka berkeyakinan bahwa dewa tersebut terus-menerus bertempur melawan dewa gelap. Demi kesinambungan cahaya, bahkan demi hidup ini, sang dewa harus dibantu dengan darah dan jantung itu. Di Timur Tengah, suku Kan‟an yang bermukim di Irak, mengurbankan bayi untuk Dewa Ba`al, sedangkan di Mesir penduduknya mempersembahkan gadis cantik untuk Dewa sungai Nil. Perintah Allah melalui mimpi kepada Nabi Ibrahim AS agar menyembelih putra yang dikasihinya, Ismail AS, yang berakhir dengan dibatalkannya penyembelihan tersebut dan digantikannya dengan seekor domba yang gemuk (QS. Al-Shaffat [37] : 101-107), menunjukkan bahwa manusia terlalu mahal untuk dijadikan kurban. Manusia adalah makhluk yang sangat mulia dalam pandangan Tuhan (QS. Al-Isra [17]: 70). Di sisi lain, sikap Nabi Ibrahim yang berkehendak menyembelih Ismail menunjukkan bahwa tidak ada yang mahal untuk dikurbankan ketika datang panggilan Ilahi. Memang, dalam mendekatkan diri kepada Allah, melalui kurban, infak
65 Majalah THK
atau lainnya, kita diminta untuk mempersembahkan bukan hanya yang baik, tetapi yang paling kita cintai (QS. Ali Imran [3] : 92). Itulah pengorbanan sejati. Ketika panggilan Ilahi datang untuk berkurban, tidak ada sesuatu apa pun; jiwa, harta, keluarga dan kesenangan dunia lainnya yang dipandang mahal untuk dipersembahkan (QS. AlTaubah [9] : 24). Kurban disyariatkan guna mengingatkan manusia bahwa jalan menuju kebahagiaan membutuhkan pengorbanan. Akan tetapi, yang dikurban–kan bukan manusia, dan bukan pula nilainilai kemanusiaan, tetapi binatang dan sifat-sifat kebinatangan yang bersemai dalam diri manusia, seperti rakus, ingin menang sendiri, mengabaikan norma, nilai dan sebagainya. Lihatlah pengorbanan lain Nabi Ibrahim, ketika ia harus meninggalkan isteri dan anak yang dicintainya di sebuah lembah yang tidak ditumbuhi tanaman. Sebelumnya ia pun pernah dibakar di tengah kobaran api atas perintah penguasa tiran, Namrud, dan akhirnya Allah menyelamatkannya. Jiwa, anak dan keluarga ia korbankan untuk sebuah pengabdian kepada Allah SWT. Dan perhatikan pula, betapa pengorbanan isterinya, Hajar, dan sang anak, Ismail, untuk bertahan hidup di lembah tersebut yang membuahkan sumber air yang tidak hanya menghilangan dahaga jasmani di saat haus, tetapi juga menjadi sumber kehidupan yang memuaskan dahaga spiritualitas. Tempat itu tidak hanya menjadi pusat peribadatan, tetapi juga menjadi salah pusat peradaban umat manusia. Demikian, wallahua`lam.
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
66 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
67 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
USWAH
TEBAR HEWAN KURBAN
Berkurban, bagi Oki Setiana Dewi merupakan wujud rasa syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan kebaikan dan nikmat bagi diri dan keluarganya.
RUBRIK SMA Negeri 1 Depok itu Alumnus TEBAR HEWAN KURBAN menuturkan dirinya bukanlah berasal dari keluarga mampu. Karena itu, ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Oki belum mampu berkurban satu kambing full. „‟Kami bukan dari keluarga sangat berada. Sehingga pada saat itu, belum bisa berkurban satu kambing full. Waktu itu hanya berpartisipasi kecil-kecilan saja. Walau begitu, rasanya sangat senang luar biasa,‟‟ ungkap perempuan yang mulai hijrah ke Jakarta pada usia 16 tahun itu. Secara jujur Oki mengakui, sejak kecil Oki berharap, dengan mengetahui sejarah kurban dan keutamaannya, setiap Muslim tidak ragu untuk mengeluarkan harta di jalan Allah SWT yang salah satunya dengan berkurban.
Oki Setiana Dewi Sungguh Rugi, Bila tak Berkurban
au tahu nikmatnya berkurban? Tanyakan kepada artis cantik Oki Setiana Dewi (OSD). Bagi pemeran Anna dalam Film „Ketika Cinta Bertasbih‟ (KCB), kurban merupakan ibadah yang menjadi kebutuhan dalam hidupnya. „‟Kurban adalah suatu ibadah yang menjadi kebutuhan bagi saya. Begitu banyak keutamaan yang Allah SWT sebutkan. Rasanya, sungguh rugi diri ini bila tak berkurban,‟‟ ujar Oki Setiana Dewi. Agar setiap tahun bisa berkurban, gadis kelahiran Batam 13 Januari 1989 ini sengaja menabung beberapa bulan sebelum Idul Adha. Oki mengaku sangat senang bisa terlibat dalam kegiatan pembagian daging kurban. „‟Senang rasanya turut membantu memasukkan daging-daging yang sudah dipotong ke dalam kantung plastik,‟‟ tuturnya.
M
68 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
bersama adik-adiknya punya kebiasaan menyaksikan proses penyembelihan hewan kurban. Sejak kecil, ia sangat terobsesi untuk bisa berkurban secara penuh. Obsesinya itu dituliskannya dalam buku harian pertamanya yang berjudul „Melukis Pelangi‟. „‟Dalam buku harian itu saya menulis, suatu hari nanti ingin setiap tahun berkurban secara penuh. Bukan hanya menyumbangmenyumbang saja. Oleh karena itu, sejak beberapa tahun lalu, saya membiasakan diri menabung dari jauh-jauh hari agar bisa membeli hewan kurban, menjadi suatu ibadah pokok yang harus ditunaikan,‟‟ paparnya. Menurut Oki, berkurban merupakan ibadah hablumminallah dan hablumminannas. Baginya, berkurban merupakan salah satu bentuk rasa syukur kepada Allah SWT yang selama ini melimpahkan kebaikan dan nikmat bagi dirinya dan keluarga. Oki bertekad untuk selalu mengikuti
69 Majalah THK
anjuran Rasulullah Saw. „‟Seperti yang kita ketahui, berkurban ini adalah sunnah muakkadah artinya sunnah yang sangat ditekankan. Oleh karenanya, memang sebaiknya berkurban ini kita kejar, berlombalomba untuk melakukannya. Apalagi bagi orang yang memiliki kelapangan harta.‟‟ Bagi Oki, Hari Raya Idul Adha adalah hari kegembiraan untuk semua. Dalam pandangannya, Hari Raya Idul Adha, mengajarkan seluruh manusia untuk berempati kepada sesama, berbagi yang dampaknya adalah menimbulkan kasih sayang antara satu dengan yang lainnya. Oki lalu mengungkapkan beberapa hadis Rasulullah saw yang menyatakan keutamaan berkurban. Salah satunya, hadis yang diriwayatkan Imam Abul Qasim Al Ashbahani dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib, bahwa Rasulullah saw bersabda yang artinya, „‟Wahai Fatimah, bangkitlah dan saksikan penyembelihan binatang kurbanmu. Sungguh bagimu pada awal tetesan darah binatang itu sebagai pengampun untuk setiap dosa. Ketahuilah dia akan didatangkan (di hari akhirat) dengan daging dan darahnya dan diletakkan di atas timbangan kebaikanmu 70 kali lipat.‟‟ Hadis lainnya, sambung Oki, sabda Rasulullah saw yang artinya, „‟Perbesarlah qurban-qurban kalian, sebab qurban itu akan menjadi kendaraan-kendaraan dalam melewati jembatan ash-shirat menuju surga.‟‟ Hadis riwayat Ibnu Rif ‟ah dan beberapa hadis lainnya. Alumnus Universita Indonesia itu juga mengungkapkan, setiap kali akan datang Hari Raya Idul Adha ia menceritakan pada anakanak yang selama ini dibinanya di TPA (Taman Pendidikan Al Qur‟an) Nurul Qolam di Depok Jawa Barat tentang sejarah kurban, termasuk kisah Nabi Ismail as yang menjadi sejarah ibadah kurban sampai saat ini. „‟Hal itu penting diketahui anak-anak, agar mereka tahu esensi berkurban dan melekat di dalam hatinya bahwa kurban adalah suatu ibadah yang paling dicintai Allah SWT pada Hari Raya Idul Adha,‟‟ ungkap Oki yang selalu menyempatkan waktunya untuk mengajar anak-anak ketika sedang tak syuting.
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
WAWANCARA
WAWANCARA
TEBAR HEWAN KURBAN
TEBAR HEWAN KURBAN
etiap kali Hari Raya Idul Adha tiba, umat Islam -- yang mampu -- di seantero dunia m melaksanakan ibadah kurban. Khalilullah (kekasih Allah), Nabi Ibrahim AS telah mencontohkan semangat berkurban dengan penuh kepatuhan, keikhlasan, dan kecintaan kepada Sang Khalik. Kerelaan Nabi Ibrahim untuk mengurbankan putra kesayangannya, Ismail AS menjadi simbol keteladanan bagi seluruh umat manusia. „‟Dan sejarah kurban itu pengorbanan terhebat seorang kekasih Allah yang mendapat gelar khalilullah yaitu Nabi Ibrahim AS. Nabi Ibrahim telah membuktikan cintanya yang sangat luar biasa kepada Allah SWT,‟‟ ujar Ustadz Muhammad Arifin Ilham, Pimpinan Majelis Zikir Az-Zikra. Berikut petikan wawancara Ustadz Arifin Ilham dengan Majalah Tebar Hewan Kurban di Masjid Az-Zikra Sentul, Bogor, Jawa Barat tentang makna kurban:
S
Ustadz Muhammad Arifin Ilham:
Kurban
bukti Cinta kepada Allah SWT 70 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
Ustadz, apa sebenarnya yang dimaksud dengan kurban itu? Kurban dari bahasa Arab, dari akar kata qa-ru-ba, yaq-ro-bu yang artinya dekat. Yaitu mendekati Allah SWT guna meraih cinta-Nya. Demi meraih cinta-Nya Allah SWT, Nabi Ibrahim AS ikhlas berkurban dengan siap menyembelih putranya Ismail AS yang akhirnya diganti oleh Allah SWT dengan domba. Dan sejarah kurban itu pengorbanan terhebat seorang kekasih Allah yang mendapat gelar khalilullah yaitu Nabi Ibrahim AS. Nabi Ibrahim AS membuktikan cintanya yang sangat
(Ismail) menjawab, „‟Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orangorang yang sabar.‟‟ (QS Shaffat [37]: 102) Itu Allah abadikan dalam AlQur‟an. Karena lulus dari ujian Allah. Sesungguhnya Allah hanya menguji saja. Masa Allah mengajarkan menyembelih anak. Tapi Nabi Ibrahim diuji untuk menyembelih anak kesayangannnya yang sudah sekian lama dirindukan.
luar biasa. Sekian lama dia merindukan seorang anak, begitu dapat diminta oleh Allah SWT untuk disembelih. Ini berat sekali. Kedua, dimintanya lagi nyenengnyenengin sebagaimana dijelaskan pada surat As-Saffat (37) ayat 102-111. Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, „‟Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!‟‟ Dia
pada Allah? Itu burhan, bukan dalil lagi. Kalau burhan itu Dia buktikan langsung. Tingkat kecintaan itu ada tiga; pertama ilmul yakin, ainul yakin, dan haqqul yakin. Ilmul yakin begini, apa yang ada dalam Al-Qur‟an kita yakin. Begitu kita melihat orang mengamalkannya itu ainul yakin. Orang berinfak rezekinya bertambah, wah benar itu. Begitu kita sendri mengamalkan, bertambah rezeki kita, nah itu haqqul yakin.
71 Majalah THK
Jadi bisa dikatakan kurban merupakan bukti cinta kita ke-
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
WAWANCARA
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
TEBAR HEWAN KURBAN
Dan ini pengalaman yang Arifin lihat sendiri dari seorang tukang ojek di Mampang Jakarta Selatan. Ya Allah mulia sekali beliau. Berojek tapi setiap tahun kurbannya kambing nggak sembarangan. Dipilih yang gemuk. Arifin tanya, „‟Kenapa setiap tahun berkurban? Apa yang mendorong?‟‟ Dia bilang, „‟Untung Allah nggak meminta anak saya, Anak saya kan kecintaan saya. Kalau Allah cuma minta itu kambing, ya lebih dari itu saya berikan asal jangan anak saya.‟‟ Bagaimana dampak dari ibadah kurban ini? Kita kalau ingin rumah nyaman saja beli rumah miliaran di Pondok Indah. Ini kepengen surga belinya dengan harga Rp 10 ribu apalagi Rp 5 ribu. Berapa besar pengorbanan kita kepada Allah, itulah pemberian Allah kepada kita. Maka itu lantanalul birra hatta tunfiquu mimma tuhibbun (Kalian tidak akan pernah mendapatkan nilai sempurna kalau tidak memberikan yang paling kalian cinta. Yang kita cintai apa? Harta. Makannya wamimma razaknahum yun fikun tanda orang takwa itu menafkahkan sebagian besar hartanya, bukan 2,5 persen. Itu kewajiban. Kalau kurban bisa dilakukan oleh semua pejabat, politisi, pengusaha, inikan bisa menyejahterakan umat? Pasti selesai urusan umat ini kalau semua punya kesadaran yang sama. Makanya kita yang mendatangi zakat bukan mereka yang mendatangi kita. Karena hakikatnya kita yang butuh bukan mereka. Sedekah artinya jujur, kemudian keimanan kita. Zakat artinya suci tumbuh. Orang itu dengan zakat tumbuh rezekinya setelah dibersihkan. Kemudian infak artinya pinjaman. Berarti yang butuh kita bukan fakir miskin. Kita yang cari mereka. Apa makna kurban buat para politisi, para pemimpin, dan para tokoh?
72 Majalah THK
Dia akan mengorbankan segala potensi yang Allah amanahkan buat diri dia. Seorang politikus itu diamanahkan, dia fungsikan jabatan itu di jalan Allah semaksimal mungkin. Jadi, bukan untuk kepentingangan pribadi? Kalau itu bukan pengorbanan namanya, pecundang. Berarti ada yang salah memahami tentang makna kurban ini. Seperti Arifin diberi oleh Allah ilmu maka Arifin korbankan di jalan Allah dengan setiap Subuh mengisi halaqah sampai jam waktu syuruk. Jadi, jamaah bisa bertemu Arifin kapan saja terutama waktu Subuh, Senin sampai Jum‟at. Yang ikut bukan hanya jamaah sekitar tapi ada yang dari Kalimantan ikut juga halaqah. Kegiatan itu sejak Ramadhan kemarin dilakukan. Itukah tanda seorang juru dakwah mengorbankan waktunya, ilmunya, pikirannya di jalan Allah. Jangan maunya amplop. Berarti dia menjual popularitasnya.
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
73 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
TEBAR HEWAN KURBAN
Masih di kelilingi jamaah yang juga pengagum beratnya, ustad sambil berbincang kecil berjalan pelan ke arah kediaman bersama dua istrinya. Jamaah pun mulai pamit. Ustad lalu menyampaikan kepada asistennya untuk bersiap-siap sarapan dan olah raga. Tim menunggu ustad yang sedang menikmati santap pagi bubur ayam yang dibeli oleh salah satu pengurus masjid. Di lokasi pengambilan gambar, seluruh crew sudah siap menyalakan genset dam mengulur kabel. Kamera disiapkan dan diletakan di atas rel, siap untuk pemotretan dan mencoba mengatur pencahayaan matahari dengan disiasati oleh seluruh perlengkapan yang ada. Ditemani teh manis dan kopi panas dan gorengan semua crew sibuk dengan pekerjaan masing masing. Pukul 07.00 WIB: Sutradara mengisyaratkan kepada timya bahwa matahari di posisi sempurna untuk membantu proses pemotretan diambil dari titik lokasi yang kami gelar, namun Ustad baru akan bersiap olahraga. Tim segera memperbaiki posisi utnuk mengatur strategi pencahayaan. Sambil berharap satu jam lagi Ustad akan siap melakukan syuting. Namun sampai jam 8.30 Ustad baru menyelesaikan olahraganya dan masuk ke dalam rumah untuk mandi dan bersihbersih. Sebelum mandi, Ustad beristirahat dan bermain bersama putrinya memberi makan ayam jago yang menurut cerita adalah pemberian seorang petani yang sangat menginginkan Ustad memelihara ayam itu. Pukul 9.20 WIB: Ustad baru meninggalkan saung di depan rumah untuk mandi. Tim etap menunggu, matahari sudah tidak bisa kompromi lagi, panas.. Pukul 10.00 WIB: Akhirnya ada kabar bahwa Ustad siap untuk syuting. Seluruh crew, sutradara dan yang lainnya segera ambil posisi. Pukul 10.30 WIB: Syuting dimulai. Hanya 15 menit sesi pengambilan gambar untuk iklan THK 1433 H dengan tema „‟Kurbanku Saksiku‟‟, bersama Ust Arifin Ilham akhirnya selasai.
engambilan gambar untuk menguatkan tema „‟Kurbanku Saksiku‟‟ dengan karakter suara dari Ustad Arifin Ilham dilakukan 4 September 2012 berlokasi di Masjid Qhadafy Sentul, Bogor, Jawa Barat. Berikut ini kronologi pengambilan gambar Ustad Arifin Ilham: Pukul 03.00 WIB: Tim sudah berkumpul di rest area sentul. Setelah semua berkumpul tim beriringan menuju lokasi syuting. Keluar tol Sentul Selatan memasuki bukit Sentul, karena masjid Qhadafy terletak di tengah pemukiman Bukit Sentul. Tiba di lokasi tepat saat Azan Shubuh berkumandang. Tim shalat berjamaah, setelah sebelumnya tim kameraman,sutradara maupun crew mengecek lokasi dan memperkirakan ukuran cahaya. Usai shalat berjamaah tim menyampaikan kepada Ustad Arifin bahwa hari itu jadwal pengambilan gambar “Kurbanku Saksiku”. Ustad menyetujui mengajak tim untuk mengikuti kajian subuh (halaqoh subuh) hingga pukul 06.00, saat matahari sudah terbit sempurna.
P
74 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
75 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
REKOR MURI TEBAR HEWAN KURBAN
REKOR MURI
„KURBANKU SAKSIKU‟
TEBAR HEWAN KURBAN
Kurban hakikatnya merupakan ibadah ritual yang mengambil tauladan kisah Nabi Ibrahim AS. Perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim hakikatnya merupakan
Kurban Saksi Ibadah, Kurban Saksi Persaudaraan
contoh
pengorbanan
yang
sesungguhnya. Melalui kisah
Pemotongan 100 kambing di Masjid Najmul Barokah, Bauran, Kab. Bantul, Jogjakarta
ini Allah ingin memperlihatkan kepada kita, bahwa pengorbanan terbaik adalah ketika memberikan milik kita yang terbaik, yang sangat kita cintai, dan ketika kita menjalankan sesuatu dengan semata hanya mengharap ridha Allah SWT.
D
ompet Dhuafa Republika melalui program Tebar Hewan Kurban (THK) memiliki gagasan yang cerdas dan holistik dalam mengejawantahkan esensi ketauladanan Nabi Ibrahim dalam berkurban. Dalam pandangan THK, kurban tidaklah semata-mata merupakan ibadah vertikal kepada Sang Khalik. Tapi lebih dari itu, kurban memiliki dimensi persaudaraan yang sangat holistik. Pengalaman THK selama 20 tahun dalam mengelola kurban merupakan bukti semakin diterimanya gagasan baru pengelolaan kurban, dan lebih dari itu kiprah selama 20 tahun menunjukkan amanah yang semakin luas dari masyarakat kepada Tebar Hewan Kurban. Kerja sama dg TVONE Kerja sama Media Partner dengan TVONE telah terjalin dan memasuki tahun ke-6 Tahun, sejak tahun 2006 lalu. Alhamdulillah, peroleh THK terus meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2011/1432 Hijriah, perolehan kurban THK mencapai 21.169 ekor. Sedangkan target pencapaian kurban tahun 2012/1433 Hijriah adalah 30.000 ekor. Pada tahun 2012 ini, THK bekerja dengan TVONE melakukan dalam kegiatan pemotongan langsung 100 ekor kambing di desa bauran, desa bekas lokasi gempa terparah pada 27 Mei 2006. Pada saat yang sama juga akan dilakukan penyerahan rekor muri penghimpunan kurban terbesar dari MURI kepada THK Dompet Dhuafa dan TV One. Serta dilaksanakan juga pengolahan daging kurban di acara tersebut dalam acara Memasak Tongseng terbanyak dengan melibatkan 250 orang koki lokal. Masakan Tongseng ini nantinya akan dinikmati oleh seluruh masyarakat yang hadir. Namun ada yang lebih penting dari kenaikan perolehan hewan kurban itu,
76 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
77 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
REKOR MURI TEBAR HEWAN KURBAN
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
yakni tercapainya solidaritas ummat Islam di seluruh Indonesia, bahkan dunia. Program THK saat ini hadir dilengkapi manfaat sosial yang luar biasa. Bahkan THK telah menjadi penghubung batin antara mustahiq dengan pekurban. Tebar Hewan Kurban mampu menjangkau pelosok-pelosok kemiskinan yang tidak mungkin disinggahi para pekurban. Suasana batin kaum yang membutuhkan dengan golongan penderma dapat terjalin dengan baik melalui program ini. “Kurbanku, Saksiku” merupakan tema yang kami pilih, bukan saja ingin mengingatkan bahwa Kurban kelak akan menjadi saksi atas amal kebaikan kita di hari kiamat. Tetapi juga sebagai saksi persaudaraan, bahwa melalui kurban ini, sesungguhnya telah terjalin ikatan batin antara kaum yg lemah/agniya‟ dengan kaum yang mampu/pekurban. Dari inilah “rantai kemaslahatan” itu muncul. Dan kami bangga mendapat mitra media seperti TVONE yang begitu banyak berperan dalam aktvitas menjalin “rantai kemaslahatan” ini.
78 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
79 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
PROFIL
PROFIL
TEBAR HEWAN KURBAN
TEBAR HEWAN KURBAN
Syambyah dan S Rinto Handoyo
Pengusaha Kambing
Etawa dari Merapi
K
ampung Ngangkring, Girikerto, Turi, Sleman, Yogyakarta berada di puncak Merapi. Di kawasan yang banyak ditumbuhi pohon salak inilah, Syambyah, seorang kakek yang dikenal sebagai petani sekaligus pengusaha kambing Peranakan Etawa (PE) yang sukses. Saat ini, tak kurang 150 kambing PE yang ia ternak di belakang masjid, persis di depan rumahnya yang asri. Setiap harinya, bukan hanya susu dan pupuk yang bisa memberikan penghasilan cukup lumayan, tapi juga dari penjualan mau pun dari jasa mengkawinkan kambing pejantan PE yang ia miliki dengan betina PE
80 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
dari berbagai daerah. Di sini pula berdiri P4S Mendologi (Pusat Pelatihan dan Pertanian Pedesaan Swadaya) Budidaya Kambing PE (Peranakan Etawa). Syambyah yang akrab disapa masyarakat sekitar dengan panggilan mbah ini, mengawali beternak kambing Peranakan Etawa (PE) tahun 1980. Awalnya, kata dia, karena terdesak kebutuhan pupuk. Segala jenis tanaman, sangat baik menggunakan pupuk kandang. „‟Saya tinggal di tanah kering. Kalau musim penghujan bagaimana tanah kita menjadi subur. Saya buat kelompok dan untuk selanjutnya kita mulai dari kelompok salak kebutuhan tapi kambingnya juga baik,‟‟ jelas Mbah Sambyah mengawali kisahnya beternak kambing PE. Untuk usahanya itu, ia tidak menge– luarkan modal. Semua Itu, kata dia,dari Banpres alias bantuan presiden. „‟Waktu itu harga kambing etawa yang terbaik Rp 100,000. Sedang kambing biasa sekitar Rp 25,000 - Rp 50,000. Kalau untuk etawa dilihat tinggi dan beratnya. Kalau yang harga Rp 100,000 umur kambingnya sudah satu tahun. Kalau Etawa tidak dilihar dari berat badannya. Pada umumnya dilihat dari postur, bentuk kepala dan bentuk telinga,‟‟ ujarnya. Waktu mendapat Banpres kambing PE, Mbah mengaku belum tahu sama sekali ilmu tentang kambing etawa. Ia baru bisa setelah tahun 1988 saat itu harganya sudah mencapai Rp 250,000 sampai Rp 350,000 per ekor. Akhirnya, ia bekerjasama dengan Fakultas Peternakan UGM (Universitas Gadjah Mada) dan Kedokteran Hewan. Ke–betulan dari UGM ada program pengabdian masyarakat. Akhirnya waktu itu diadakan pelatihan selama enam bulan; mulai dari pembuatan kandang sampai dengan pakan. Tahun 1990, Dinas mengadakan lomba kontes kambing PE mulai tingkat kabupaten sampai provinsi, Mbah menang dan tahun 1991 masuk tingkat nasional juara ketiga.
81 Majalah THK
Sejak itu banyak tamu yang datang ke rumahnya baik Indonesia hingga man– canegara. Tak kurang dari 167 negara hingga kini tamu yang mengunjungi rumahnya di kawasan Merapi Yogyakarta. „‟Yang masuk ke rumah saya itu mungkin sudah 167 negara. Kalau dari Indonesia sudah dari Sabang sampai Merauke. Yang mereka tanyakan masalah kambing PE mengapa harganya tinggi. Apa yang bisa dicapai dari harga tinggi itu? Di samping itu kambing PE ada kelebihan masalah untuk jenis dan kontes. Sehingga bagaimana pun karena untuk potensi kita akan mengangkat harga-harga kambing bahkan ada kambing saya yang ditawar sampai Rp 150 juta. Yang mahal utamanya pejantan. Tahun sekarang sampai tahun 2010 harganya nggak karu-karuan lebih dari satu miliar juga ada. Makanya sekarang sudah dibentuk asosiasi peternak kambing PE nasional‟‟ ujarnya menjelaskan. Mbah nggak pernah membayangkan kalau usahanya di peternakan kambing PE akhirnya mengantarkan dirinya meraih
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
PROFIL
DD TRAVEL
TEBAR HEWAN KURBAN
berbagai penghargaan mulai dari tingkat Bupati, Dinas Peternakan, dan puncaknya Penghargaan Kalpataru dari Presiden yang ia raih pada tahun 2007 di Istana Negara Jakarta. „‟Alhamdulillah, berbagai penghargaan mulai dari Bupati, Dinas pertanahan hingga Penghargaan Kalpataru dari Presiden Republik Indonesia, sudah saya terima. Kalau piagam ada sekitar 40,‟‟ ungkap mbah penuh syukur.
Mbah pun mengungkapkan harapannya dengan usaha beternak kambing PE. Pertama, mbah berharap sebagai seorang petani bisa punya penghasilan harian. Alhamdulillah tercapai. Dulu baru pupuk, tapi kalau pupuk tidak bisa setiap hari dijual. Akhirnya bisa susu di samping bibitnya (anak kambing). Terakhir daging. Perbulan kalau Induk sepuluh perhitungannya berdasarkan kualitas. „‟Perbulan rata-rata antara Rp 10 juta - Rp 15 juta. Kalau dulu memang tidak dirupiahkan hasilnya. Tahu-tahu punya tanah dua hektar dan anak-anak bisa kuliah sampai sarjana semuanya dari hasil perah susu,‟‟ ungkap Mbah penuh syukur.
82 Majalah THK
Menurut mbah, kambing yang ada sekarang seratusan ekor. Mbah tidak tahu pasti jumlah kambing PE yang ia miliki jika disatukan dengan yang dijual. „‟Mungkin jumlahnya mencapai ribuan ekor. Setiap tahun lebih dari 200 ekor dijual ke seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke, Jayapura, Biak, Nabire. Sumatera dari selatan sampai Aceh termasuk ke Malaysia. Sekarang ini baru ada pesanan dari Brunai,‟‟ jelasnya. Kenapa si mbah yang dipilih untuk mendapatkan banpren kambing peranakan PE? „‟Kira-kira bisa bertanggung jawab. Karena itu betul-betul saya digaduhkan terus anaknya kami kembangkan ke seluruh wilayah sini. Sekarang di kawasan Merapi totalnya ada 10 ribu ekor semuanya etawa.‟‟ Mbah sangat bersyukur, usahanya beterak kambing PE melibatkan masyarakat di sekitar lingkungannya. „‟Ini benarbenar melibatkan masyarakat karena di sini ada koperasi yang menampung. Koperasinya dari kelompok petani mandiri. Ini untuk kebutuhan anggota. Saat ini baru dalam tahapan masuk ke arah pabrik. Tapi sekarang kebutuhan susu per hari di Yogya saja kisaran lebih dari dua ribu liter. Kalau dari sini saja tiga ton per minggu,‟‟ jelas Mbah menambahkan. Penghasilan harian, tidak hanya didapat dari penjualan pupuk tapi juga didapat dari jasa mengkawinkan kambing PE yang per ekornya sebesar Rp 500 ribu. Kambing pejantan PE yang dimililiki si mbah yang pernah dibayar seseorang seharga Rp 150 juta, setiap minggu hanya diijinkan tiga hari untuk dikawinkan dengan kambing-kambing betina PE dari berbagai daerah. „‟Untuk menjaga kondisinya, biasa seminggu kita hanya memperbolehkan pejantan untuk dikawinkan selama tiga hari,‟‟ papar Rinto, sang cucu seraya menambahkan kambing-kambing betina datang dari Jombang, Malang, Blitar, Sra-
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
Lebih Dari Sekedar Nikmatnya Ibadah Satu langkah perjalanan, berbuah dua kenikmatan. Karena perjalanan haji dan umrah Anda menuai dua kenikmatan sekaligus, yakni pelaksanaan haji dan umrah yang berbuah indahnya kemabruran sekaligus Anda telah mewujudkan kepedulian untuk memberdayakan para dhuafa
PROGRAM UMROH DD TRAVEL 2013 NO
JADWAL
MARKET
1 2 3 4 5 7 8 6 9 10 11 12 13 14 15
20 Februari - 28 Februari 2013 07 Maret - 15 maret 2013 07 Maret - 15 maret 2013 28 Maret - 05 April 2013 28 Maret - 05 April 2013 03 April - 11 April 2013 07 Mei - 15 Mei 2013 16 Mei - 24 Mei 2013 30 MEI - 07 JUNI 2013 03 Juni - 11 Juni 2013 20 Juni -28 Juni 2013 04 Juli - 12 Juli 2013 09 Juli - 17 Juli 2013 16 Juli - 24 Juli 2013 29 Juli - 12 Agustus 2013
Reguler /Institusi Reguler /Institusi Reguler /Institusi Reguler /Institusi Reguler /Institusi DD hongkong & marbout Reguler /Institusi Reguler /Institusi Reguler /Institusi Reguler /Institusi Reguler /Institusi Reguler /Institusi Reguler /Institusi Reguler /Institusi Reguler /Institusi
PESAWAT Brunei Qatar GA Qatar SV Qatar brunei GA GA Qatar SV qatar GA SV GA
PROGRAM HARGA 9 HARI 9 HARI 9 HARI 9 HARI 9 HARI 9 HARI 9 HARI 9 HARI 9 HARI 9 HARI 9 HARI 9 HARI 9 Hari 9 HARI 15 HARI
PT. Raudha Rahma Abadi Jl. H. Nawi Raya No. 106 Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan Tlp. +62 21 7513823 (Hunting) Fax. +62 21 75914147 Mobile: +62 816 98 6764, +62 816 98 4254 www.ddtravel.co.id
1850 2100 2300 2100 2200 2100 1850 2300 2300 2200 2300 2200 2200 3000 3500
Madinah
Makah
*** **** ***** **** ***** **** *** **** ***** **** ***** *** **** **** ****
*** **** ***** **** ***** **** *** ***** ***** **** ***** **** **** **** ****
PROFIL
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
gen dan daerah lainnya dibawa ke tempat si mbah. Yang menarik, kadang kambingkambing betina itu tidak langsung muncul birahinya untuk dikawinkan, sehingga harus menginap. „‟Nah, biaya penginapan per ekornya Rp 10 ribu.‟‟ Untuk jasa mengawinkan ini, kata Rinto, ada ketentuannya. Pertama, tidak menerima pemacekan/mengawinkan dengan indukan calon dengan panjang telinga kurang dari 25 cm. Juga tidak menerima indukan calon dengan kepala cokelat, badan putih atau cokelat seluruhnya serta indukan calon dengan kepala dan badan hitam. „‟Kegiatan sosial yang mbah lakukan sangat banyak. Selain menghadiri pengajian di berbagai wilayah, juga sering mengadakan santunan. Jamaahnya si mbah banyak, hampir setiap malam, kadang-kadang ke Muntilan. Di sini hampir setiap malam. Makanya Mbah sampai pukul 02.00 dini hari baru tidur, sebelum azan Subuh bangun lagi setelah itu ke kandang dan menyangkul,‟‟ ungkap Rinto menambahkan. Kaderisasi Usaha beternak kambing PE tidak hanya dilakukan si mbah. Kini, sang cucu, Rinto, sudah merintisnya sejak beberapa tahun lalu. „‟Untuk kambing Etawa saya mulai 12 Januari 2010. Pertama hanya punya tiga ekor, dua betina, satu pejantan. Dulu harga satu ekor betina paling murah Rp 3,5 juta. Pejantan saya beli Rp 13 juta. Tapi dalam perjalanan untuk satu ekor yang untuk pejantan berhenti kalau sudah berkembang. Akhirnya, empat bulan kemudian yang pejantan saya jual Rp 15 juta. Saya belikan betina-betina akhirnya beranak pinak banyak. Karena kandang terbatas akhirnya maksimal 30 ekor,‟‟ jelas Rinto mengawali usahanya. Modal awalnya sebesar Rp 25 juta. Hingga kini, Rinto sudah menjual sekitar 30 ekor dari dua tahun itu. Anak umur satu bulan ia jual Rp 2,5 juta, kemarin yang
84 Majalah THK
TEBAR HEWAN KURBAN
umur satu bulan tiga ekor laku terjual Rp 9 juta. Menurut dia, harga kambing tergantung bentuk, artinya penampilan dari segi fisik untuk kontes. „‟Karena itu ada kambing untuk kontes. Dari ketika dia lahir sudah kelihatan ini bakalan ke mana, untuk pedaging atau apa, sudah kelihatan,‟‟ paparnya. Rinto pun merintis usaha susu tahun kedua, 2011. Sebenarnya, ia sudah memulai sejak tahun pertama, hanya untuk dibagi-bagi saja. Semakin lama semakin banyak produksinya. Tapi untuk kambing PE hanya 0,7 liter sampai 1 liter per hari. Dan ketika Februari 2012 ia ketemu orang yang bercerita temannya di Sukabumi, seorang dokter hewan punya kambing 10 ekor, satu harinya bisa sampai tiga liter. „‟Saya penasaran, dia hanya bilang produksi susu itu dari ambing. Nah, ambingnya itu yang diolah. Ambing itu jadi ambing dulu baru puting, kantongannya baru puting. Akhirnya saya pikir, mencoba terapi sendiri dengan sistem yang tadi itu. Dan mulai kebuntingan umur empat bulan sampai dia beranak kira-kira umur dua minggu, itu bisa keluar langsung sampai tiga liter sampai puncaknya 3,8 liter.‟‟ Kalau secara manual atau secara umum di masyarakat dia memang naik per laktasi tetapi kenaikannya nggak begitu banyak. Dan harga susu per liternya sekarang Rp 37,000 sampai Rp 40,000. Sekarang, dari empat ekor saya membuat ada 15, lima bunting, lima perah, terus sudah mulai mendekati, jadi nggak sekaligus saya ka–winkan. Kalau sekaligus saya kawinkan dalam bulan-bulan tertentu saya kosong-blong susunya, kan repot. Empat ekor sehari saja sudah bisa dapat 12 liter. Saya sudah mengirim ke Solo, KuninganJawa Barat, Lampung, Bandung, ada susu bubuk dan susu murni. Ini dikerjakan sendiri, istri saya yang buat. „‟Ilmunya yang mengajari mbah, kakek saya,‟‟ ujarnya bersyukur.
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
85 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
PERNIK
TEBAR HEWAN KURBAN
BERKAH
MENGGEMBALA SAPI
Naik Haji 86 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
ata Saparuddin (40) berkaca-kaca. Air matanya menetes saat pertama kali melihat Ka‟bah. Impiannya untuk berkunjung ke Rumah Allah SWT akhirnya terkabul. „‟Saya menangis. Bersyukur dan berbahagia karena bisa melihat Ka‟bah,‟‟ ujar pria asal Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan itu berbalut kain ihram. Bertahun-tahun lamanya, Saparuddin berjuang agar bisa menunaikan rukun Islam kelima. Ia bukanlah pekerja kantoran atau pegawai di sebuah perusahaan. Pria itu hanyalah seorang gembala sapi di kampung
M
87 Majalah THK
halamannya. Tekadnya untuk memenuhi panggilan Allah SWT begitu kuat. Tak heran, jika Saparuddin menjadi satu di antara 1,5 miliar Muslim di muka bumi yang terpilih untuk berkunjung ke Baitullah. „‟Saya memelihara sapi milik orang lain,‟‟ tutur Saparuddin. Ia mengaku menyisihkan uang hasil keringatnya setiap bulan di bank. „‟Setiap ada uang sisa, saya tabungkan agar bisa naik haji,‟‟ kata ayah satu anak ini. Saparuddin mengaku tak pernah mengenyam pendidikan. Bahkan, duduk di bangku sekolah dasar (SD) pun tak
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
PERNIK
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
pernah. „‟Saya lahir dalam keadaan yatim. Orangtua saya dulu tak bisa menyekolahkan saya,‟‟ katanya. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Saparuddin berkerja sebagai kuli. Ketekunannya berbuah kepercayaan. Orang kaya di kampungnya menitipkan sapinya untuk diternak oleh Saparuddin. Dengan sistem bagi hasil, Saparuddin bisa mendapat uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membiayai putrinya kuliah di Bulukumba. „‟Ada sisa uang Rp 1 juta, saya tabungkan untuk haji,‟‟ katanya. Uniknya, orang-orang kaya di sekitar Sapruddin malah belum ada yang menunaikan haji. „‟Banyak orang yang kaya di kampung saya, tapi mereka tak naik haji. Mungkin karena shalat saja mereka tidak,‟‟ tuturnya sembari tersenyum. Tahun ini, Saparuddin menunaikan haji bersama 185 jamaah dari Bantaeng. Ia memilih berhaji ifrad, bukan tammatu. Karenanya, ia harus mengenakan pakaian ihram hingga puncak haji berakhir. „‟Ada 50 orang dari Bantaeng yang berhaji ifrad,‟‟ katanya. Dengan berhaji ifrad,
88 Majalah THK
TEBAR HEWAN KURBAN
maka Saparuddin terbebas membayar dam, berupa seekor kambing. Namun, selama mengenakan kain ihram, ada sejumlah larangan yang harus dipatuhi Saparuddin dan kawan-kawannya itu. Ia mengaku berangkat ke Tanah Suci tak bersama istri. „‟Kalau istri saya sedang menabung juga. Mudah-mudahan bisa naik haji juga,‟‟ucapnya. Saparuddin mengaku telah berdoa di depan Ka‟bah agar istri dan anaknya bisa memenuhi panggilan Allah SWT. Meski tak bersama istrinya, Sapruddin berhaji bersama beberapa saudaranya. „‟Saya datang bersama om dan tante,‟‟tuturnya. Saudara-saudaranya itu berkerja sebagai petani. Mereka sungguh sangat beruntung. Betapa tidak. Untuk menunaikan haji, warga Kabupaten Bantaeng harus menungu selama 15 tahun. Daftar tunggu menjadi panjang karena jumlah Muslim yang ingin berkunjung ke Baitullah semakin banyak. Selama berada di Tanah Suci, Saparuddin bersama saudaranya mengunjungi tempattempat bersejarah. Sabtu (13/12), Saparuddin mendaki Gunung Tsur yang terletak 4 kilometer dari Masjidil Haram. „‟Alhamdulilah saya bisa melihat gua tempat Rasulullah bersembunyi,‟‟ katanya. Ia mengaku tak tahu banyak tentang Gua Tsur. Saparuddin pun mengabadikan kunjungannya ke puncak Gunung Tsur dengan berfoto. Ia begitu senang melihat hasil foto langsung jadi hasil jefretan tukang foto. „‟Satu foto 10 riyal,‟‟ tuturnya. Terik matahari kota Makkah yang mencapai 41 derajat tak membuatnya kepayahan. „‟Kalau panas begini sudah biasa. Di Bantaeng juga panas,‟‟ kata dia sambil berjalan menuruni Gunung Tsur. Langkahnya begitu cepat. Ketika saya sampai di kaki gunung, Sapruddin dan tiga saudaranya tak tampak lagi. Jika Allah sudah memanggilnya, seorang gembala sapi pun bisa berhaji.
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
89 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
90 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
91 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
PERNIK
TEBAR HEWAN KURBAN
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
Seorang jamaah sedang melihat maket bangunan Masjidil Haram yang baru di Museum Makkah. Di Museum ini ditampilkan semua koleksi dari dua masjid suci, Masjidil Haram dan Nabawi.
A
Jamaah calon haji Indonesia melihat-lihat penutupMaqom Ibrahim di Museum Makkah.Di Museum ini ditampilkan semua koleksi dari dua masjid suci, Masjidil Haram dan Nabawi. Berkunjung ke museum ini tak dipungut biaya.
92 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
khirnya saya bisa juga menyentuh dan memegang pintu Ka‟bah. Namun, yang saya sentuh itu adalah pintu Ka‟bah yang dibuat pada 1363 H. Pintu Ka‟bah itu dibuat atas perintah Raja Abdul Aziz. Pintu Ka‟bah itu dipamerkan di Museum Makkah yang bernama „‟Exhibition on buildings of two great Harams‟‟. Di tempat inilah jamaah haji dan umrah bisa melihat langsung koleksi barang-barang bersejarah dari dua masjid tersuci di dunia; Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Museum ini terletak di Ummaljud di jalan Jeddah Lama. Museum yang berlokasi di antara Makkah menuju Hudaibiyah ini bisa ditempuh dalam waktu 10 menit dari Masjidil Haram. Sayangnya, saya tak bisa berlama-lama berada di museum yang memamerkan beragam koleksi yang luar
93 Majalah THK
biasa itu. „‟Hanya 15 menit. Museum akan tutup karena sebentar lagi akan waktu shalat Dzuhur,‟‟ ujar seorang petugas Museum. Berkunjung ke Museum ini tak dipungut biaya alias gratis. Agar bisa leluasa menikmati setiap koleksi yang dipamerkan, sebaiknya berkunjung sekitar pukul 10.00 pagi. Begitu pertama kali masuk ke dalam Museum, saya langsung terkagum-kagum melihat maket Masjidil Haram. Masjid terbesar dan tersuci pertama sejagad ini, maketnya saja sudah begitu tampak indah dan megah. Di museum itu juga terdapat maket Masjidil Nabawi yang tak kalah memesona. Di museum ini saya juga bisa melihat tangga yang biasa digunakan untuk masuk ke dalam Ka‟bah. Tangga dari kayu yang dibuat pada 1240 H itu masih tampak ko-
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK
PERNIK
TEBAR HEWAN KURBAN
Seorang jamaah calon haji Indonesia sedang melihat-lihat pintu Ka‟bah di Museum Makkah. Di Museum ini ditampilkan semua koleksi dari dua masjid suci, Masjidil Haram dan Nabawi. Berkunjung ke museum ini tak dipungut biaya.
94 Majalah THK
TEBAR HEWAN KURBAN
koh. Untuk memasuki Ka‟bah memang membutuhkan tangga. Koleksi lainnya yang dipamerkan di museum ini penutup Maqam Ibrahim. Penutup yang berwarna keemasan yang dipajang di bagian kanan dalam museum itu pernah digunakan sebagai penutup Maqam Ibrahim. Selain itu, saya juga bisa melihat koleksi bingkai batu hajar aswad. Bingkai hajar aswad yang dipamerkan itu merupakan peninggalan dari era Kesultanan Turki Usmani. Kesultanan yang berpusat di Turki itu memang pernah menguasai dunia Islam. Saat itu, Makkah menjadi bagian kekuasaan Ottoman. Bingkai hajar aswad itu dibuat pada era kepemimpinan Sultan Murad. Saya juga bisa menyaksikan koleksi lainnya berupa bagian pilar menara Masjidil Haram yang terbuat dari marmer. Pilar marmer itu merupakan peninggalan dari Sultan Dinasti Mamluk yang sempat menguasai Jazirah Arab. Pilar tersebut dibuat pada era kepemimpinan Sultan Sya‟ban bin Husain pada 772 H. Selain dipajang koleksi kiswah – penutup Ka‟bah – di museum dua masjid suci itu pun dipamerkan alat tenun pembuat kiswah. Kiswah terbuat dari 670 kg sutra murni, 150 kg emas dan perak yang digunakan untuk mengukir ayat-ayat Alquran di atas kain. Kain ini berukuran 658 meter persegi dan terdiri dari 47 lembar, masing-masing memliki panjang 14 meter dan lebar 95 cm. Harga pembuatannya mencapai 20 juta riyal. Kiswah diganti setiap tanggal 8 Dzulhijjah, saat jamaah haji
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
bergerak dari Makkah ke Arafah untuk melakukan wukuf. Sebenarnya, di dekat Museum Dua Masjid Suci itu terdapat pabrik pembuat kiswah. Saya dan rombongan petugas Media Center Haji tak bisa berkunjung karena waktunya berdekatan dengan shalat Dzuhur. Kunci Ka‟bah juga dipamerkan di museum ini. Yang menarik, kunci Ka‟bah yang dipajang itu berasal dari tahun 1309 H. Kunci Ka‟bah itu dibuat pada era kekuasaan Kesultanan Ottoman. Saat itu, Kesultanan Ottoman dipimpin Sultan Abdul Hamiid II. Di museum ini saya bisa menyaksikan sisa kayu pilar Ka‟bah yang berasal dari tahun ke-65 Hijriyah. Para pengunjung juga diajak untuk menyaksikan bagian atas atau mulut sumur Zamzam. Selain itu juga ada katrol untuk menganggkat air dari dalam sumur yang berasal dari abad ke-14 H. Selain itu juga terdapat sember kuning yang dipakai untuk mengambil air zamzam. Ember
Seorang jamaah calon haji Indonesia melihat-lihat alat pemintal kiswah (kain penutup Ka‟bah) di Museum Makkah. Di Museum ini ditampilkan semua koleksi dari THK Tahun 15/Desember 2012 95duaMajalah masjid suci, Masjidil Haram dan Nabawi.Desember 2013
Seorang jamaah calon haji melihat bekas sumur zamzam di Museum Ka‟bah.Di Museum ini ditampilkan semua koleksi dari dua masjid suci, Masjidil Haram dan Nabawi.
emas itu berasal dari tahun 1299 H. Belum semua koleksi yang ada di museum itu bisa saya nikmati. Petugas museum meminta pengunjung untuk segera keluar karena waktu Dzuhur telah tiba. Meski begitu, ada rasa kepuasan tersendiri bisa berkunjung ke museum itu. Ya, saya bisa menyaksikan langsung beragam koleksi atau benda bersejarah yang pernah ada dan digunakan di Masjidil Haram dan Nabawi.
TELUSUR
TELUSUR
TEBAR HEWAN KURBAN
TEBAR HEWAN KURBAN
B
au kambing langsung menusuk hidung ketika memasuki areal pasar ini. Sejumlah pria berkulit hitam melambailambaikan tangan mengajak setiap orang yang datang untuk menepi. „‟Ayo... Ayo...‟‟ Pria-pria itu menunjukkan berbagai jenis kambing yang bergerombol di sepanjang jalan masuk menuju pasar hewan itu. Pasar hewan itu bernama Kakiyah. Terletak 10 kilometer dari Masjidil Haram. Dari pasar itu, Royal Clock -- menara jam di Masjidil Haram -- tampak menjulang ke angkasa. Sore itu, saya dan sejumlah kawan menyambangi Pasar Kakiyah untuk membayar Dam haji tamatu. Dam adalah ibadah pengganti dengan menyembelih seekor kambing. „‟Ini pasar hewan yang paling besar di Kota Makkah,‟‟ kata Satori Atinah, seorang mukimin yang mengantar saya dan rombongan.
Pria kelahiran Majalengka, Jawa Barat itu sudah hafal selukbeluk Pasar Kakiyah. Ia meminta sopir yang mengantar agar langsung menuju tempat penyembelihan. „‟Orang-orang hitam itu adalah calo. Mereka mencari pembeli untuk mendapatkan komisi. Dari setiap kambing mereka akan meminta komisi sebesar 5 riyal kepada pedagang,‟‟ tutur mukimin yang sudah menetap di Makkah sejak 1989 itu. Begitu turun dari mobil, Satori meminta kami mengumpulkan uang Dam. „‟Harga seekor kambing sebesar 300 riyal. Itu sudah sangat murah,‟‟ ujarnya. Ia lalu menelepon kawannya dengan menggunakan bahasa Arab. Seorang pria Arab bertubuh jangkung keluar dari rumah pemotongan hewan. Keduanya lalu bersalaman dan berbincang. Saya dan kawan-kawan diajak
PASAR HEWAN DAM : Pasar hewan Kakiyah yang berjarak 10 kilometer dari Kota Makkah menjual hewan untuk membayar dam. Di tempat ini, jamaah haji bisa memilih dan melihat langsung penyembelihan hewan untuk membayar dam. Tampak pedagang kambing sedang
96 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
97 menjajakkan 15/Desember Kambing Majalah THKkambing. Tahun Harga 2012 - Desember 2013 berkisar 300 riyal hingga 700 riyal.
TELUSUR
TELUSUR
TEBAR HEWAN KURBAN
masuk menuju rumah pemotongan. Suara golok menghantam tulang-tulang kambing memenuhi ruangan. Sejumlah kambing bergantungan setelah dikuliti. Pekerja di rumah pemotongan itu didomonasi oleh orang-orang berkulit hitam. „‟Kebanyakan mereka berasal dari Niger,‟‟ cetus Zaini, seorang mukimin. Lalu, kami diminta melihat kambing-kambing yang akan disembelih untuk Dam. Jumlahnya ada 11 ekor, sesuai jumlah rombongan yang akan membayar Dam. „‟Tulis nama lengkap dan orangtua,‟‟ ujar Satori sambil menyerahkan kertas kosong dengan balpoint. Lalu, ia berdoa sambil menyebut setiap nama untuk seekor kambing yang akan disembelih. Seorang pria memegang kambing dan tukang jagal langsung menyembelihnya.
98 Majalah THK
TEBAR HEWAN KURBAN
Daging kambing Dam yang disembelih itu akan dibagikan kepada orang-orang miskin yang tinggal di sekitar Pasar Kakiyah. *** Di Pasar Kakiyah banyak sekali pengemis. Begitu turun dari mobil, para pengemis menyerbu. „‟Haji... satu riyal,‟‟ ujar wanita berkulit hitam itu terus mendekati rombongan. Sebelum diberi, para pengemis itu tak akan pergi. Jika seorang pengemis diberi 1 riyal, maka pengemis lainnya akan datang menghampiri. „‟Satu riyal.. haji... Satu riyal.. haji..‟‟ Anak-anak berkulit hitam pun datang menghampiri. „‟Ac Milan... AC Milan...‟‟ seorang anak memakai kaus klub dari Italia itu sambil bergaya minta di foto. Awalnya, suasana terasa sedikit
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
mencekam. Maklum, pria berkulit hitam hilir mudik membawa golok besar yang dipakai untuk memotong daging dan tulang kambing. Di balik wajah-wajah yang garang itu, ternyata mereka senang bercanda. Mereka sangat senang jika difoto. Ketika waktu shalat Maghrib tiba, seluruh pekerja dan pedagang di Pasar Kakiyah menghentikan aktivitasnya. Mereka segera berkumpul di sebuah lapang yang tanahnya dilapisi karpet. Di situlah mereka menunaikan shalat. „‟Shalat... shalat..‟‟ para pedagang itu mengajak saya dan rombongan untuk shalat. Wudhunya menggunakan air yang disediakan dalam jerigen. *** Pasar Kakiyah menjual beraneka jenis kambing. Mulai dari kambing Australia,
99 Majalah THK
Sudan, dan kambing-kambing lainnya dari Afrika. Harga kambing bervariasi berkisar antara 300 riyal hingga 700 riyal. „‟Jamaah sebaiknya membayar Dam sebelum puncak haji, karena nanti harganya bisa naik dua kali lipat,‟‟ ujar Satori. Bagi jamaah yang tak ingin repot, bisa membayar Dam melalui bank-bank yang ditunjuk oleh Pemerintah Arab Saudi. Besaran nilai Dam-nya akan ditentukan pihak bank. Dam para jamaah yang dibayarkan ke bank itu nantinya akan disalurkan ke berbagai negara yang membutuhkan.
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
JUMLAH SEBARAN DISTRIBUSI
THK
DOMPET DHUAFA 2012
4
INDONESIA 33 216 388 4,272
LUAR NEGERI
Propinsi di Indonesia
kabupaten
kecamatan
desa
CAMBODIA MYANMAR-ROHINGYA
VIETNAM
PHILIPINE
14 14
13 13
WILAYAH SEBARAN DISTRIBUSI INDONESIA No WILAYAH / PROPINSI
No
WILAYAH / PROPINSI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TIMUR SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGGARA SULAWESI BARAT SULAWESI TENGAH SULAWESI UTARA GORONTALO BALI NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR MALUKU MALUKU UTARA PAPUA TIMUR PAPUA BARAT PAPUA
NANGROE ACEH DARUSSALAM SUMATERA UTARA BENGKULU SUMATERA SELATAN SUMATERA BARAT BANGKA BELITUNG RIAU KEPULAUAN RIAU JAMBI LAMPUNG BANTEN DKI KEP. SERIBU JAWA BARAT JAWA TENGAH YOGJAKARTA JAWA TIMUR KALIMANTAN SELATAN
100 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
Tabel Perolehan THK Dompet Dhuafa NO TAHUN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004
101 Majalah THK
KAMBING
SAPI
PEKURBAN
NO TAHUN
KAMBING SAPI
644 833 1,339 1,538 3,015 2,474 4,516 6,228 6,230 5,538 5,394
8 6 33 35 99 87 122 162 163 149 129
700 875 1,570 1,783 3,708 3,083 5,370 7,362 7,371 6,581 6,297
12 2005 13 2006/1426 H 14 2006 /1427 H 15 2007 /1428 H 16 2008 /1429 H 17 2009 /1430 H 18 2010 /1431 H 19 2011 /1432 H 20 2012 /1433 H
8,627 229 10,004 213 9750 272 10,670 371 14,208 488 16,428 639 15,853 524 16,791 619 17,868 888
Total
107,436 3,205 129,871
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
PEKURBAN
10,230 11,495 11,654 13,267 17,624 20,901 19,521 21,124 24,084
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
102 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
103 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
STORY THK MANCANEGARA TEBAR HEWAN KURBAN
BERBAGI BAHAGIA KEPADA
104 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
KRATIE – Untuk kali keempat, Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa menyalurkan kurban bagi komunitas muslim yang berada di Provinsi Kratie dan Kampong Champ, Kamboja. Penyaluran kurban ini dimaksudkan sebagi bentuk kepedulian kepada komunitas muslim Champ yang hidup serba kekurangan.
105 Majalah THK
Sebanyak dua puluh sapi dipotong di empat distrik kecil di dua provinsi tersebut, yaitu Phum Themie, Ambil, Phum Soy, dan Jumnik. “Di sini orang bisa jadi hanya makan daging satu kali dalam satu tahun, itu pun jika ada yang kurban. Mereka tidak mampu untuk membeli daging,” ungkap tokoh masyarakat Phum Themie, Ustadz Yusuf, Sabtu (27/10). Yusuf menjelaskan, kebanyakan masyarakat di sekitar Kampong Champ dan Kratie, yang mayoritasnya adalah muslim, berprofesi sebagi petani padi dan pencari ikan di sungai Mekong. “Oleh karenanya kami sangat bahagia sekali ada sapi kurban yang dipotong di sini,” tambahnya. Yusuf mengatakan, masih banyak kampongkampung kecil yang belum terjangkau penyaluran daging kurban. Oleh karenanya ia berharap lebih banyak lagi masyarakat muslim di belahan dunia lain yang peduli kepada muslim Champ, salah satunya melalui ibadah kurban ini. “Meski ada banyak saudara-saudara kita dari Indonesia, Malaysia dan Singapura yang
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
STORY THK MANCANEGARA
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
TEBAR HEWAN KURBAN
berkurban di sini, masih banyak kampungkampung lainnya yang tidak bisa diakses sehingga belum mendapat daging kurban,” terangnya. Selain di Kamboja, THK Dompet Dhuafa juga menyalurkan hewan kurban bagi komunitas muslim Champ yang berada di Vietnam, tepatnya di provinsi Tai Ninh. Di provinsi ini pula THK menyalurkan 20 sapi di dua distrik, di Xa Suoi dan Tan Hurg. Kondisi muslim Champ di Vietnam juga tak jauh berbeda dengan muslim Champ di Kamboja. Bahkan, di Xa Suoi, hamper delapan tahun sudah tidak ada yang berkurban di situ. “Sejak saya pergi belajar ke Phnom Penh dan Indonesia, belum ada lagi yang berkurban. Di sini sapi cukup mahal,” ungkap warga Xa Suoi, Muhammad Zein, dengan bahasa Indonesia yang cukup lancar. “Terima kasih Andonesa (Indonesia), kami bahagia, datang lagi tahun depan ya,” ungkap warga lainnya.
106 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
107 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
STORY THK MANCANEGARA TEBAR HEWAN KURBAN
Kurban di Kamboja
Ketika Tanggal Nikah Diubah Wajahnya tampak berseri. Diapit oleh ibunya, Mariyah tak mampu menyembunyikan rasa bahagia. Ia selalu tersenyum kepada siapa pun yang datang bertamu ke rumah panggungnya di desa Phum Soy, Kampong Champ, Kamboja. Ya, Mariayah Syafi‟i (19) akan melangsungkan pernikahannya esok harinya ketika kami temui, Ahad (28/10). Mariyah dipersunting oleh Rosawi bin Rosad, pemuda asli Kampong Champ yang telah dikenal lama oleh Mariyah. Tradisi menggelar pernikahan pada bulan Haji (Dzulhijjah) tidak hanya di Indonesia, muslim Champ di Kamboja pun biasa melang-
108 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
STORY THK MANCANEGARA TEBAR HEWAN KURBAN
sungkan resepsi pernikahan pada bulan Haji. Namun, mereka memiliki alasan yang berbeda, Rosawi dan Mariyah sengaja melaksanakan pernikahannya berdekatan dengan Hari Raya Idul Adha agar bisa menghemat biaya pesta. “Kami tak mampu beli daging sendiri untuk kenduri,” ungkap Abdul Basith bin Ahmad, ayah angkat Mariyah dengan bahasa melayu yang terbata-bata. Menurut Basith, sudah lumrah di kampung ini menggelar resepsi pernikahan di saat hari Tasyrik (tanggal 11-13 Dzulhijjah) agar bisa mendapat daging kurban untuk jamuan resepsi. “Masyarakat di sini rata-rata berprofesi sebagai petani padi dan nelayan di sungai, jadi tak mampu untuk beli sapi,” terang Basith. Bahkan, warga tak segan mengganti tanggal pernikahan yang sudah disepakati setelah mendapat kepastian akan memperoleh daging kurban. “Sebenarnya pernikahannya masih tiga bulan, tapi setelah ada kabar akan ada kurban di kampung ini, dan mereka bisa mendapatkannya, tanggal nikah pun diubah maju,” terang warga Phum Soy yang lainnya, Maad Ahmad. Meski harga sapi di Kamboja tidak semahal di Indonesia, mereka tak mampu membeli daging untuk jamuan resepsi pernikahan. Apalagi untuk kurban. Oleh karenanya, warga sangat bahagia ada ummat muslim dari Indonesia yang mau berkurban di kampung mereka. “Warga di sini belum tentu satu tahun sekali makan daging kurban,” tutur Maad. Di Kamboja, Dompet Dhuafa menyalurkan 20 ekor sapi amanah masyarakat muslim Indonesia untuk dikurbankan di Kamboja. Penyembelihan dilakukan di empat desa di Provinsi Kratie dan Kampoong Champ; Phum Themie, Ambil, Phum Soy, dan Chum Nik. Setelah dipotong menjadi beberapa bagian, sapi kemudian dibagi lagi ke desadesa yang sulit diakses dengan kendaraan bermotor, karena kondisi jalan yang sempit dan rusak. Sementara tiga ekor lainnya dihadiahkan untuk masyarakat melalui kenduri pernikahan warga di beberapa desa. “Kami doakan THK Dompet Dhuafa semakin berjaya, sehingga bisa bantu lebih banyak lagi masyarakat muslim di sini di tahun yang akan datang,” pungkas Maad.
109 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
STORY THK MANCANEGARA TEBAR HEWAN KURBAN
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
Sampaikan Amanah Hingga Indochina
U
dara terasa semakin panas di dalam mobil van yang penuh sesak oleh penumpang. Dendangan lagu berbahasa Khmer tak mampu mengusir lelah setelah lima jam perjalanan dari Phnom Penh, ibu kota Kamboja. Debu-debu tebal yang berterbangan dari jalanan tanah merah dan rusak sepanjang jalur KambojaVietnam membuat mata perih dan sesak di dada. Jalur Phnom Penh-Kampong Champ-Suong (Kamboja) hingga ke perbatasan Tan Lap-Tay Ninh (Vietnam) tak ubahnya seperti Jalan Lintas Timur Sumatera, bergelombang, berdebu, dan berlubang. Kanan dan kiri jalan pun dipenuhi sawah dan ladang.
110 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
111 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK
STORY THK MANCANEGARA
TEBAR HEWAN KURBAN
Dua puluh kilo sebelum perbatasan negara Kamboja-Vietnam di Tan Lap, tim Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa yang akan menyalurkan amanah kurban di Vietnam pun harus turun dari kendaraan roda empat. Dua orang mitra dari Vietnam telah menunggu dengan kendaraan sepeda motor mereka. Setelah berganti kendaraan, Tim kembali menyusuri jalanan berdebu menuju Vietnam. Kendaraan sepeda motor memang lebih mudah melintas di perbatasan dua negara Indochina ini dibanding mobil. “Kita harus membayar mahal jika harus menyeberang dengan mobil,” jelas Muhammad Zein yang membawa kami. Setelah membayar pungutan di kantor imigrasi Kamboja, tim melintas perbatasan dengan menuntun kendaraan. “Kita tidak boleh menaiki kendaraan mulai dari pintu keluar Kamboja hingga masuk wilayah Vietnam,” ungkap Zein. Setelah dua jam berkendara, Tim pun tiba di Desa Xa Suoi Day, Distrik Tan Chau, Provinsi Tay Ninh Vietnam. Total tujuh
112 Majalah THK
TEBAR HEWAN KURBAN
salah satu tetua desa. Sebanyak 13 sapi yang telah disiapkan digiring menuju tanah lapang untuk dipotong dan dibagikan kepada warga. Satu per satu sapi diikat dan digulingkan untuk dipotong. Beberapa pria yang akan “melumpuhkan” nampak kesulitan karena tidak terbiasa. Bahkan terkesan kasar saat mengikat dan menggulingkan sapi yang hendak disembelih. “Setahu saya, sudah delapan tahun tidak ada pemotongan hewan kurban di desa ini,” ungkap Zein dengan bahasa Indonesia cukup lancar. Maklum, ia pernah mengenyam pendidikan pesantren salaf di Kediri, Jawa Timur. Desa Xa Suoi Day termasuk desa miskin, penduduk yang berjumlah 1583 orang, mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani padi dan penyadap karet. Harga sapi yang mencapai USD 600 per ekor tak mampu mereka beli untuk dikurbankan. “Sapinya mahal sekali, kita pun harus beli dari Kamboja,” terangnya. Selain di desa Xa Suoi Day, tujuh sapi kurban lainnya disalurkan melalui masjid
jam perjalanan yang harus ditempuh dari Phnom Penh menuju desa ini. Keramahan dan keakraban warga desa Xa Suoi lah yang mampu meruntuhkan penat di raga. Di rumah panggung sederhana, mereka dengan suka cita menyambut kami, menghidangkan aneka makanan di persamuhan yang bersahaja. Pagi hari, setelah pelaksanaan shalat ied di Masjid Jamiul Ni amah, puluhan warga berkumpul di tanah lapang milik
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
Nurul Iman yang berlokasi di Distrik Tan Hurg. Semula, kurban akan disalurkan di lima titik, namun karena keterbatasan waktu dan jauhnya jarak tempuh, pemotongan kurban hanya dilaksanakan di dua desa itu. Namun, pembagiannya tetap disebar di desa-desa tetangga sekitar. Di provinsi Tay Ninh, sebenarnya ada sembilan perkampungan muslim etnik Champ. Namun, hanya ada tujuh masjid yang berdiri. Perkembangan Islam di provinsi ini cukup lamban dibanding di Hanoi maupun Ho Chi Minh. Pemerintah Sosialis Vietnam cukup ketat dalam mengontrol imam-imam masjid di pedesaan. Setiap orang tidak bisa seenaknya mengajarkan Al quran atau ilmu agama tanpa ada surat izin dari pemerintah setempat. Menjelang sore hari, Tim kembali ke Kamboja dengan sepeda motor milik warga. Kali ini wilayah sasaran kurban adalah Kampong Champ dan Kratie yang juga menjadi populasi warga muslim etnik Champ. Ya, muslim Champ di Vietnam dan Kamboja memang masih satu asal-
113 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
STORY THK MANCANEGARA
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
usul, yaitu Kerajaan Champ yang berkuasa di Vietnam dan beberapa negara Indochina seperti Laos. Setelah kerajaan Islam ini berperang dengan Vietnam pada awal tahun 18-an, banyak warga Champ yang eksodus ke negeri tetangga, dan sebagian besarnya ke Kamboja. Berbeda dengan desa-desa di Vietnam, di Kamboja, khususnya di kedua wilayah itu, kita dengan mudah menemukan masjid dan surau. Kebanyakan adalah bantuan dari Timur Tengah, Kuwait dan Uni Emirat Arab. Di Kamboja, THK Dompet Dhuafa juga menyalurkan 20 sapi amanah kurban dari masyarakat Indonesia. Kurban dipotong di desa Phum Themie, Ambil, Phum Soy, dan Jumnik. Keempat desa tersebut adalah desa yang memungkinkan diakses oleh Tim untuk menyaksikan penyembelihan kurban. Setalah dipotong, beberapa orang dari berbagai desa sekitar sudah siap mengambil “jatah” mereka untuk dibagikan kepada warga. Populasi warga muslim kamboja berjumlah 600 ribu atau 5 % dari total penduduk Kamboja, dan sebagian besarnya tinggal di Kampong Champ. Kondisi sosial
114 Majalah THK
TEBAR HEWAN KURBAN
ekonomi muslim Champ di Kamboja tak jauh berbeda dengan saudara mereka di Vietnam. Kebanyak warga hanya mengandalkan dari padi yang mereka tanam dan ikan-ikan di sungai Mekong yang tepat berada di belakang rumah mereka. Kondisi ini diperparah dengan buruknya infrastruktur di pedesaan seperti jalan, listrik, dan air minum. Jalanan rusak dan berdebu, rumah-rumah panggung yang reot dengan fasilitas seadanya, dan anak-anak kecil yang bermain tanpa busana lengkap dan bertelanjang kaki akan mudah kita temukan di Kampong Champ. Oleh karenanya, meski harga sapi lebih murah dibanding Indonesia, warga Kampong Champ tidak mampu membeli sapi untuk berkurban. Untuk kurban, mereka mengandalkan bantuan dari muslim Indonesia, Malaysia dan Singapore. Tak heran mereka lebih mengenal nama Malaysia daripada Indonesia. “Kita doakan semoga Dompet Dhuafa semakin berjaya, sehingga bisa bantu lebih banyak lagi masyarakat sini di tahun yang akan datang, terima kasih Indonesia,” ungkap Maad menerjemahkan ucapan warga Phum Soy.
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
115 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK
Cegah Influenza-Like Illness
TEBAR HEWAN KURBAN
I
badah haji merupakan salah satu rukun islam yang harus dijalankan bagi siapa saja yang telah memiliki kemampuan, baik materi maupun immateri. Jenis ibadah ini tergolong ibadah yang meimliki rukun dan syarat yang ketat. Pelaksanaannya pun terbilang berat karena harus ditunjang dengan kodisi kesehatan yang prima baik fisik maupun mental. Karenanya, perlu dilakukan beberapa upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan jemaah haji. Subdit Kesehatan Haji Direktorat Sepimkesma Ditjen PP–PL Kementrian Kesehatan RI bekerjasama dengan Divisi Alergi Immunologi Klinik Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM, melakukan penelitian yang bertujuan untuk mencegah atau mengurangi risiko Influenza-Like Illness (ILI) pada jemaah haji Indonesia. Penelitian dilakukan dengan melibatkan 410
116 Majalah THK
jemaah haji, laki-laki dan dijumpai ditemukan pada perempuan, usia 18-65 jemaah haji Indonesia. ILI tahun yang secara klinis dapat mengganggu akdinilai sehat oleh tim kestivitas jemaah selama ibaehatan haji (tidak memidah haji, karena individu liki penyakit kronis atau yang menderita ILI menmenderita penyakit kronis galami demam dan rasa tetapi dalam kondisi stalelah yang berlebihan. bil). Dosis dua kali sehari Influenza-Like Illness diminumkann untuk kap(ILI) secara klinis didefinsul Phyllanthus niruri 50 isikan sebagai infeksi mg, selama 40 hari, sejak saluran pernapasan atas seminggu sebelum be(ISPA) oleh virus dengan rangkat dari Tanah Air dan gejala utama batuk kering, selama perjalanan ibadah demam (sekitar 38.50°C), haji. rasa lelah berlebihan dan “Dari penelitian yang mungkin pula disertai getelah dilakukan, disimjala lainnya, seperti nyeri pulkan bahwa pemberian otot (myalgia), meriang, phyllanthus niruri dapat demam, sakit kepala, mengurangi risiko ILI sakit tenggorokan, hilang pada jemaah haji Indonafsu makan. nesia selama menjalanDari seluruh populasi kan ibadah haji.” ujar DR. kasus dengan gejala-geMasdalina Pane, SKM, jala influenza, 51% meruMKes, dari Subdirektorat pakan ILI, dan sisanya Kesehatan Haji, Direkadalah influenza. Pembetorat Sepimkesma Ditjen rian vaksin influenza tidak PP–PL Kementerian Kesdapat mencegah infeksi ehatan Republik IndoneILI, karena strain patogen sia sebagaimanan dilansir virus yang menyebabkan dalam stimuno.com. ILI berbeda dengan influInfluenza-Like Illness enza. Dibutuhkan suatu (ILI) merupakan jenis Inpenanganan lain untuk feksi saluran pernapasan mencegah atau menguatas (ISPA) yang sering rangi risiko ILI pada je-
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
maah haji selama menunaikan ibadah haji. Salah satu cara mencegah ILI adalah dengan mengkonsumsi STIMUNO Forte. Produk ini merupakan imunomodulator zat yang berperan dalam memperbaiki sistem imun tubuh yang mengandung ekstrak phyllanthus niruri (meniran) dan telah memiliki sertifikat fitofarmaka dari BPOM. STIMUNO Forte bekerja dengan cara membantu merangsang tubuh memproduksi lebih banyak antibodi dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh agar daya tahan tubuh bekerja optimal. Mengkonsumsi STIMUNO Forte sebanyak 2 x sehari 1 kapsul, 1 minggu sebelum keberangkatan dan selama menjalankan ibadah umroh/haji, dapat mengurangi insiden ILI (Influenza-Like-Illness). Berdasarkan haji uji klinis pada jamaah haji indonesia, Stimuno Forte secara rutin, 89,5 persen jemaah haji terhinndar dari ILI.
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
117 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
HIKMAH
HIKMAH
TEBAR HEWAN KURBAN
TEBAR HEWAN KURBAN
Sukses Sejati Oleh Ahmad Juwaini
B
anyak orang memaknai kesuksesan hidup dengan harta, kedudukan dan popularitas yang diraih. Dengan makna ini, hidup mereka diorientasikan untuk memiliki (to have) atau menjadi (to become). Karena pandangan hidup seperti ini, maka berlomba-lombalah manusia untuk memiliki harta, meraih kedudukan atau popularitas. Mereka mengira dengan harta, kedudukan dan popularitas itu, hidup mereka telah sukses. Seorang politisi misalnya, akan terus dipacu untuk meraih kedudukan atau jabatan yang lebih tinggi. Meskipun hal itu dilakukan dengan cara mengeksploitasi jabatan publik yang sedang disandangnya. Tak heran jika banyak kandidat incumbent dalam suatu pilkada mempromosikan aktivitas publiknya secara berlebihan, hanya karena mengincar popularitas guna memenangkan sebuah pemilihan. Meskipun semua orang tahu bahwa promosi itu dilakukan secara tidak wajar dengan menyalahgunakan dana publik. Seorang seniman mungkin sampai rela menyebarluaskan informasi hubungan rahasia dan sangat pribadi dengan tokoh publik dalam rangka mendongkrak popularitas. Mungkin ia berharap dengan semakin populer, maka akan semakin meningkat order atau melonjaknya peminat hasil karya seninya. Ujungnya ia berharap akan melimpah pendapatan dan kekayaan yang akan ia peroleh. Kesuksesan yang sejati sesungguhnya adalah ketika seseorang ber-
118 Majalah THK
tindak dan berbuat yang terbaik pada situasi apapun. Orang yang sukses adalah orang yang mampu mendayagunakan dirinya secara maksimal untuk melakukan semua peran (tugas) dan tanggung jawab sesuai dengan apa yang diembannya. Artinya orang yang sukses adalah orang yang paling berguna (to use) untuk lingkungan atau situasi dan kondisinya pada saat itu. Jadi kalau kita ditugaskan menjadi seorang “merabot” masjid, kemudian kita melaksanakan tugas itu dengan sebaik-baiknya, maka kita telah sukses. Kalau kita menjadi seorang Office Boy di sebuah kantor, kemudian kita melaksanakan tugas itu dengan sepenuh hati, maka kita berarti telah sukses. Kalau kita menjadi kepala rumah tangga dan mampu menunaikan tanggung jawab itu dengan sebaik-baiknya, maka kita telah meraih
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
kesuksesan. Dan Kalau kita menjadi anggota masyarakat, kemudian kita dapat berbuat secara optimal kepada masyarakat sekeliling kita, maka itu juga berarti kesuksesan kita. Pantaslah jika Rasulullah saw bersabda : “Sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya”. Sabda Nabi ini menegaskan akan pentingnya kita menilai kesuksesan diukur dari seberapa bermanfaat kita bagi manusia lainnya. Dengan menggunakan bahasa berbeda, dapat dikatakan bahwa manusia paling sukses adalah manusia yang paling banyak berbuat sesuatu demi memberi manfaat bagi orang banyak. Dalam kaitan memberi manfaat bagi orang lain ini, kita perlu belajar kepada Pak Hasbi. Beliau adalah seorang guru ngaji di sebuah kampung kecil di Banten. Namanya tidak pernah muncul dalam koran, apalagi masuk televisi. Beliau tidak pernah bercitacita untuk menjadi selebriti atau tokoh nasional. Yang ada dalam benak Pak Hasbi adalah bagaimana terus berbakti kepada Allah dengan mengajar anak-anak mengaji setiap ba‟da maghrib. Bertahun-tahun amalannya itu dilakukan dengan sepenuh hati. Tak terhitung jumlah anak-anak yang pernah belajar mengaji dan kini sudah menjadi orang tua. Aktivitasnya itu juga tidak mendatangkan uang, karena semua itu dilakukan dengan sukarela. Sekedar uang transport dari mengajar madrasah dan majelis taklimlah yang coba digunakan untuk terus bertahan menjalani kehidupan. Hingga akhirnya ketika Pak Hasbi meninggal dunia, maka tersadarlah warga di sana akan perannya dalam kehidupan. Berbondong-bondong orang mengantarkan jenazahnya ke kuburnya. Ternyata pengorbanan Pak Hasbi selama hidup yang membuat beliau dikenang dan di-
119 Majalah THK
hormati banyak orang. Selaras dengan hal ini, di dalam Islam kita mengenal istilah mati Syahid, yaitu orang-orang yang mendapatkan keistimewaan yang luar biasa di akhirat. Mereka itulah orang-orang yang dijamin masuk surga tanpa hisab. Bahkan jenazahnya pun tidak perlu dimandikan karena wanginya pengorbanan yang telah dilakukan. Para Syahid adalah manusia-manusia yang sukses dengan pengorbanan. Orang-orang yang mati syahid adalah manusia yang sukses dalam hidupnya. Dalam tradisi Indonesia, kita mengenal istilah “pahlawan”, yaitu orang-orang yang sangat berjasa (bagi masyarakat) dengan mengorbankan nyawa, harta, tenaga dan pikirannya. Para pahlawan adalah orang yang sukses dalam hidupnya karena bersedia berkorban. Semangat para pahlawan ini yang harus terus kita hujamkan dalam pemikiran dan lubuk hati kita terdalam, seraya kita implementasikan dalam perilaku kita sehari-hari. Jiwa berkorban, juga secara ritual telah ditunjukkan oleh orang-orang yang melaksanakan ibadah Kurban pada Idul Adha. Mereka telah membuktikan kesediaannya untuk melepaskan apa yang dimilikinya karena ketaatannya kepada Allah. Mereka telah mengutamakan Allah dibandingkan keperluan dirinya dan keluarganya. Mereka telah sukses berusaha memberi manfaat bagi manusia lainnya. Nilai-nilai pengorbanan, sebagaimana dicontohkan dalam ritual kurban, semoga menjadi inspirasi bagi pelakunya. Sebuah nilai untuk selalu mengutamakan peran kegunaan atau kemanfaatan diri bagi sebanyak mungkin orang dalam hidup ini. Jika semua nilai-nilai itu telah menjadi keseharian kita, maka kita telah mencapai kualitas sukses sejati.
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
ESAI
TEBAR HEWAN KURBAN
Tebar Hewan Berkwalitas Oleh Parni Hadi mendirikan sholat. Itu tertera dalam Al Kautsar. Kwalitas niat pekurban perlu ditingkatan agar mereka jangan berkurban hanya asal berkurban, sekedar untuk membatalkan kewajiban. Niat berkurban adalah semata untuk bertakwa kepada Allah, bukan agar dilihat orang lain dan mendapat pujian. Kuncinya adalah keikhlasan. Kwalitas keikhlasan ini yang harus kita upayakan naik terus. Hasil dari upaya ini akan membuat kita merasa lega, rela, “plong”, sewaktu menyerahkan uang atau hewan untuk dipotong. Insya Allah, ini akan mengakibatkan semakin tahun semakin baik kwalitas dan besar jumlah hewan yang kita serahkan, sesuai perkembangan kemampuan kita. Yang semula memotong seekor kambing menjadi beberapa ekor, kemudian seekor sapi dan seterlhamdulillah, jumlah hewan usnya. Jika belum dapat menyerahkan kurban yang dipotong terus seekor sapi sendirian, kita lakukan bermeningkat dari tahun ke tahun. sama orang-orang lain. Ini meningkatSeiring dengan itu perlu peningkatan kan semangat beribadah secara berjakwalitas secara keseluruhan, holistik maah, sekaligus membangun semangat dan komprehensif. Apa itu? Peningkagotong royong. tan kwalitas mulai dari niat para pekurban, niat penyelenggara pengumpulan “Bisnis” setahun sekali dan penyaluran hewan kurban serta Kwalitas niat para amil, penykwalitas hidup penerima daging kurelenggara pengumpulan, penyaluran, ban. penyembelihan hewan dan pembagian Memang semuanya bermula dari daging kurban juga perlu terus ditingniat. Kita harus selalu menyampaikan katkan. Karena jumlahnya semakin risalah bahwa menyembelih hewan kurbanyak, tentu nilai uang yang dikelola ban adalah perintah Allah untuk menysemakin besar pula. Perlu selalu diinempurnakan ibadah kita, di samping gat bahwa ini adalah berbisnis dengan
A
120 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
ESAI
TEBAR HEWAN KURBAN
Allah. Bukan sekedar mengumpulkan sebanyak-banyaknya uang, tetapi yang utama adalah menjalankan ibadah. Kegiatan pengumpulan dan penyaluran hewan kurban kini dilakukan oleh semakin banyak orang, baik melalui lembaga atau orgaisasi maupun perorangan. Kegiatan ini telah menjadi “bisnis” satu tahun sekali. Persaingan untuk menawarkan jasa penyaluran hewan kurban tak bisa dihindari. Ini perkembagan yang bagus dan wajib disyukuri. Tapi, ingat ini persaingan dalam beribadah untuk mendapat ridha Allah, karena dasarnya adalah menjalankan perintah Allah. Bukan semata untuk mencari untung atau “fee”,
Bukan mustahil, nanti diperlukan sertifikat kelayakan bagi usaha penyaluran hewan kurban ini. sekalipun itu dibolehkan sesuai syariah. Bukan mustahil, ibadah kurban satu tahun sekali ini akan melahirkan usaha bisnis formal seperti halnya perusahaan penyelenggara ibadah haji (dan umrah), yang tumbuh menjamur dan kemudian perlu ditertibkan. Sekalipun setahun sekali dan berlangsung hanya beberapa hari, mata rantai usaha ini berlangsung beberapa bulan dan bahkan sepanjang tahun, terutama dalam penyiapan hewan melalui usaha peternakan. Bukan mustahil, nanti diperlukan sertifikat kelayakan bagi usaha penyaluran hewan kurban ini. Ini meliputi kelayakan adminstratif, permodalan dan kemampuan profesional dalam menjalankan usaha, termasuk penyembelihan. Semuanya bertujuan untuk menin-
121 Majalah THK
gkatkan kwalitas jasa pelayanan. Dan, puncak pelayanan adalah kepada Allah.
Menjadi “benchmark” Hari Raya Kurban telah menjadi “benchmark” atau patokan alias rujukan untuk harga daging (sapi) seperti diramaikan oleh media massa pasca Idul Adha 1433 H, yang kebetulan terjadi menjelang akhir tahun. “Pasar daging sapi rapuh”, Harga Meroket, Pedagang Menjerit” dan “Kenaikan Harga Tidak Wajar”. Begitulah bunyi judul dan sub-judul berita utama yang menghiasi halaman depan koran. Harga per kg daging sapi hidup di tingkat peternak menjelang Idul Adha Rp. 32.000. Pada saat itu harga daging sapi di pasaran Rp 80.000,- per kg. Kini harga daging sapi di pasaran sudah mencapai Rp. 100.000 per kg, bahkan yang kwalitas premium Rp. 150.000 per kg. Namun, harga per kg daging sapi hidup hanya naik sedikit, yakni Rp. 33.000, kata Siswono Yudhohusodo, anggota Komisi IV DPR dan mantan Ketua Umum HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia ) seperti dikutip Kompas, 20 November lalu. Pasokan sapi ke pasar di Jawa Timur dilaporkan normal, sekitar 90 persen atau sama dengan sebelum Hari Raya Kurban. Diduga keras kenaikan harga daging ini dikendalikan segelintir pedagang dan importer. Lagi-lagi Idul Adha disebut. Kenyataan ini hendaknya menyadarkan kita semua, terutama para penyelenggara pengumpulan dan penyaluran hewan kurban, untuk menjalankan bisnis ini sebagai pintu masuk bagi upaya peningkatan kwalitas hidup penerima kurban, yakni kaum dhuafa. Mereka perlu kita siapkan, bantu dan berdayakan untuk menjadi peternak, antara lain melalui program “Kampoeng Ternak” seperti yang telah dirintis DD.
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
122 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
123 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013
RUBRIK
TEBAR HEWAN KURBAN
124 Majalah THK
Tahun 15/Desember 2012 - Desember 2013