No. 610/Thn. VI/20 September 2015
Warta Mingguan – Umat Paroki Ibu Teresa
Th. B/I – Hari Minggu Biasa XXV
Kegiatan Paguyuban Perempuan Lingkungan Santo Yoseph - RHN/ RTH
Iman Katolik Minggu Ini:
Tanda Salib
Tema Renungan Minggu Ini:
Pemberitahuan Nubuat Penderitaan dan Kebangkitan Tuhan ANDREAS YUMARMA
Bakti Keluarga Katolik Sejati KOMSOS
Penasihat: Salvinus T.M. & Leonardus D. Redaksi: Pieter B, Bambang S. W., Fridus RM, Martinus, Steven F., Andreas E. S., Desty N., Gregorianus Charles Email Redaksi:
[email protected]
Daftar Isi: Liputan Utama………………… Iman Katolik…………………… Renungan……………………… Kalender Liturgi …………….. Warta Paroki………………….. Jadwal Pelayanan…………… Berita Seputar Paroki……….
2 4 6 7 8 9 10
LIPUTAN UTAMA Kegiatan Paguyuban Perempuan Lingkungan Santo Yoseph Mendengar kata “Paguyuban” tentu terlintas di pikiran kita suatu perkumpulan yang bersifat kekeluargaan yang mana berisi orang-orang mempunyai satu visi dan misi. Paguyuban Perempuan yang dibentuk di Lingkungan Yoseph juga mempunyai dasar utama kekeluargaan tersebut. Paguyuban Perempuan (PP) St.Yoseph dibentuk pada tahun 2003 dari ide seorang Bapak dengan nama yang sama, yang pada saat itu menjabat sebagai ketua lingkungan
membantu dan mendukung kegiatankegiatan lingkungan. Mengapa dipilih kaum perempuan (para ibu)? Ternyata ada alasannya. Para ibu dipandang mempunyai potensi, bisa memberikan waktu lebih banyak untuk saling berinteraksi dan suatu kegiatan jika dikomandani oleh para ibu biasanya kegiatan tersebut dapat berjalan. Seiring perjalanan, Paguyuban Perempuan St.Yoseph yang pada awalnya hanya terdiri dari 23 KK terus berkembang
pertama, yaitu Pak Yoseph. Lingkungan St.Yoseph pada waktu itu merupakan pemekaran dari Lingkungan St.Lukas, selain Lingkungan St.Gabriel. Sebagai lingkungan yang masih bayi, tentunya perlu banyak belajar, sempat muncul ketakutan bagaimana untuk mengaktifkan umat lingkungan. Jumlah KK pada waktu itu hanya 23 KK dan masih banyak umat dari KK tersebut yang belum mengenal satu sama lain. Pak Yoseph melihat situasi tersebut dan berpikir perlu dibentuknya suatu wadah untuk dapat
sampai sekarang. Setiap ibu di Lingkungan St.Yoseph diajak untuk menjadi anggota paguyuban. Setiap bulan secara rutin para anggota berkumpul bersama dengan tujuan untuk makin mempererat rasa kekeluargaan, untuk berbagi informasi juga saling berkomunikasi. Media arisan digunakan sebagai salah satu cara agar pertemuan rutin dapat dilakukan. Media arisan tidak digunakan untuk hura-hura, namun ada tujuan lain di mana uang arisan juga disisihkan untuk uang kas dan uang konsumsi. Uang kas yang terkumpul
2
Untuk Kalangan Sendiri
digunakan untuk kegiatan di lingkungan seperti kunjungan kasih untuk orang sakit, ibu melahirkan, ziarek, dan lain-lain yang bersifat kekeluargaan. Pertemuan rutin tiap bulan umumnya diadakan di rumah ibu yang mendapat arisan. Pertemuan biasanya diawali dengan ibadat sabda kemudian bisa diisi dengan topik-topik yang bermanfaat seperti topik tentang kesehatan, kecantikan, masakan dan lain-lain yang dapat menambah pengetahuan para ibu dan diakhiri dengan ngobrol bersama. Ngobrol bersama diisi dengan sharing informasi seputar kegiatan lingkungan maupun kegiatan di Paroki Ibu Teresa. Selain kegiatan indoor, setiap 1(satu) tahun sekali, PP St.Yoseph melakukan kegiatan di outdoor dengan tujuan berinteraksi dengan lingkungan dan mencari suasana alam. Salah satu kegiatan di luar yang dilakukan PP St.Yoseph adalah kegiatan hari minggu kemarin tanggal 13 September 2015 di daerah Cikampek di Resto Bogarasa. Pemilik resto ini adalah salah satu dari anggota PP. Pukul 10.00 WIB, para ibu-ibu sudah berkumpul di depan Indomart Cibiru untuk bersama-sama berangkat menuju tujuan. Sesampai di sana, sekitar jam 11.00 WIB, acara dimulai dengan ibadat singkat yang dipimpin mbak Anggie. Pada ibadat kali ini dipilih bacaan hari ini yaitu dari Markus 8:27-35. Dalam renungan singkatnya, kita diajak untuk mengenal Yesus sebagai Mesias yang menderita, disalib, wafat, dan pada akhirnya bangkit pada hari ke-3. Kita diajak untuk memaknai penderitaan kita “ menjadi” sependeritaan dengan Yesus, Inti yang dapat diambil dari renungan singkat hari tersebut adalah dengan mengikuti Yesus sebagai Mesias yang menderita, kita diajak untuk berani mempertaruhkan diri kita untuk sesuatu yang mulia daripada terlalu khawatir tentang masa depan kita sendiri. 3
Setelah sesi Ibadat dilanjutkan dengan makan siang dan penarikan arisan untuk bulan berikutnya. Acara kemudian berlanjut dengan berkaroke bersama. Di sesi ini, setiap ibu dapat menunjukkan kebolehan bernyanyi yang mungkin selama ini masih menjadi bakat terpendam. Karena suasana yang terjalin penuh keakraban dan kecerian, ibu-ibu tidak malu- malu untuk bernyanyi. Nah untuk selanjutnya, ditunggu ya ibu-ibu untuk semakin aktif mengisi suara di Koor Lingkungan. Kegiatan PP pada hari tersebut berlangsung dengan penuh kecerian dan kekompakan, ditutup dengan penarikan doorprize dan berfoto bersama. Di PP St.Yoseph, prinsip “berbagi” diutamakan seperti doorprize dan kendaraan yang dipakai berasal dari umat dan untuk umat. Di akhir liputan ini, ada pesan yang dapat dibagi yaitu tidak perlu takut bila lingkungan harus dilakukan pemekaran. Banyak potensi-potensi yang terpendam yang dapat diberdayagunakan, salah satunya para ibu lingkungan. Setiap kegiatan di lingkungan juga hendaknya tidak melupakan visi Paroki Ibu Teresa yaitu Paguyuban Umat yang Berbagi dan RHN / RTH Merakyat. Untuk Kalangan Sendiri
IMAN KATOLIK Tanda Salib Doa Kristiani dilakukan seturut teladan doa Yesus sendiri. Sama seperti doa-Nya, doa kristiani harus berasal dari hati. Ketika sedang berdoa, Yesus menggunakan kata-kata, tanda dan kadang-kadang seruan, sebagai ungkapan hati-Nya. Demikian juga kita, ketika kita berdoa; kita juga mencari cara untuk mengungkapkan isi hati kita. Kata-kata dan tanda-tanda yang Yesus gunakan ketika Ia berdoa sering kali berasal dari tradisi Yahudi, yang Ia pelajari dari keluarganya dan dari yang lain. Sementara kita, kita berpegang pada Tradisi Gereja sebagai pedoman dalam berdoa. Kita percaya bahwa Doa Kristiani adalah tradisi yang diilhami oleh Roh Kudus, yang juga merupakan perkembangan lebih lanjut dari tradisi doa Yahudi yang telah memberi santapan rohani bagi Yesus sendiri. Tradisi Gereja mengenai doa memiliki kebijaksanaannya sendiri, dengan berbagai ragam bentuk dan ekspresi yang berbeda. Namun demikian, doa-doa dasar dari Tradisi Gereja mendapat tempat istimewa. Tanda Salib adalah salah satu contohnya. Dalam gereja Katolik dan gerejagereja Kristen lainnya, Tanda Salib merupakan bagian penting dalam doa pribadi maupun doa bersama. Tanda Salib berasal dari masa Gereja Kristen Perdana dan karenanya keberadaannya sudah berabad-abad lamanya.Tanda Salib adalah tanda pertama yang kita terima yaitu pada saat kita dibaptis dan tanda terakhir yang kita terima yaitu saat kita meninggalkan dunia ini menuju kehidupan abadi. Tanda Salib merupakan bagian yang amat penting dalam doa liturgis dan sakramen-sakramen.
Dengan Tanda Salib kita mengawali serta mengakhiri doa kita. BERKAT DARI ALLAH TRITUNGGAL Kita menyebutnya berkat. Kita mengatakan kita “memberkati diri kita.” Membubuhkan tanda salib dengan tangan kita di kening, di dada serta di pundak kita, kita memberkati diri kita: Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus. Amin. Tanda Salib menyatakan berkat. Tanda Salib melambangkan Tuhan memberkati kita, Tuhan melimpahi kita dengan berkat-berkat-Nya. Dan dengan tanda yang sama kita menyatakan kepercayaan kita kepada Tuhan, yang daripada-Nya semua berkat berasal. Dengan Tanda Salib kita memeluk Allah kita yang baik dengan segenap pikiran, hati serta kekuatan kita. 4
Untuk Kalangan Sendiri
BERKAT SALIB Dengan tanda Salib kita mengingat kembali secara istimewa hidup, wafat dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Kita membubuhkan Tanda Salib pada diri kita, Salib Yesus. Wafat-Nya di kayu Salib adalah curahan kasih-Nya kepada kita. Tanda Salib mengingatkan kita akan cinta-Nya, cinta yang tidak hanya ditemukan di masa lampau, tetapi di sini dan di saat ini, sementara kita membubuhkan Tanda Salib di tubuh kita, karena cinta Yesus Kristus kekal abadi selamanya. Tanda Salib adalah ungkapan sehari-hari yang mengagumkan akan hubungan kita dengan Tuhan. Tuhan adalah Dia yang memberkati. Tanda Salib mengingatkan kita bahwa setiap hari, di saat suka maupun duka, dalam bahaya dan penderitaan, kasih setia Tuhan serta berkat-berkat-Nya tidak pernah jauh dari kita. Dengan membubuhkan Tanda Salib di kening, dada dan pundak kita, kita ingat bahwa kita diberkati dalam pikiran, hati dan keberadaan diri kita sepenuhnya. Kita dapat menghadap Tuhan dengan penuh kepercayaan melalui Yesus Kristus yang kasih setia-Nya dinyatakan oleh tanda suci ini. “Datanglah kepadaku,” demikian kata Tuhan lewat Tanda Salib, “jangan takut. Sebelum engkau melakukan apa-apa, Aku telah menyongsong untuk memelukmu dengan limpahan berkat di tangan-Ku.”
Tuhan memberkati. Kitab Suci Yahudi menggambarkan Tuhan sebagai, di atas segalanya, Dia yang memberkati. Tuhan memberkati Nuh dan menyelamatkan dunia dari air bah. Tuhan memberkati Abraham dan Sara dengan berkat yang lebih banyak dari bintangbintang di langit. Tuhan memberkati bangsa Yahudi, membebaskan mereka dari perbudakan Mesir. Hidup itu sendiri dan segala ciptaan adalah karunia Tuhan. Oleh karena itu, tradisi doa Yahudi selalu menyebut Tuhan sebagai Dia yang memberkati. “Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu,” demikian kata pemazmur. Sama seperti kita diberkati oleh Tuhan, demikian kita hendak memuji Tuhan. Tradisi Gereja mengikuti pola yang sama, tetapi sebagai tambahan, doa umat Kristiani memuji Dia yang mengaruniakan kepada kita suatu berkat lain yang tidak ada bandingnya: berkat Yesus Kristus. “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan
kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.” (Ef 1:3) Ia
adalah “Firman yang menjadikan segala sesuatu, Juruselamat yang diutus untuk menebus manusia.” Dalam diri Yesus Kristus, Tuhan datang kepada kita sebagai Sahabat dan Saudara. Bersama dengan Bapa, Ia mengutus Roh Kudus ke atas kita “untuk menggenapkan karya-Nya di bumi dan membawakan kepenuhan rahmat bagi kita.” Dalam diri Yesus, Allah telah menyatakan kepada kita sumber segala berkat. Saat kita memberkati diri kita dengan Tanda Salib, kita ingat akan Dia yang memberkati kita: Alah Tritunggal: Bapa, Putera dan Roh Kudus.
Untuk Kalangan Sendiri
sumber : "Praying in words and signs: The Sign of the Cross" by Fr. Victor Hoagland, C.P.; Copyright 1997-1999 - The Passionist Missionaries; www.cptryon.org/prayer diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Fr. Victor Hoagland, CP.” 5
RENUNGAN Pemberitahuan Nubuat Penderitaan dan Kebangkitan Tuhan Setelah perjalanan Yesus melewati Galilea, Yesus secara spesial memberitahukan nubuat penderitaan dan kebangkitanNya kepada para murid (Mrk 9:30-31). Tetapi para murid tidak mengerti, bahkan mereka malahan sibuk mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka (ayat 32-54). Yesus lalu membawa seorang anak kecil, menempatkan di tengah para murid dan memberikan ajaran sikap kemuridan: “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya” (ayat 35). Seluruh perikop Mrk 9:30-37 memberikan ajaran dan arahan sikap kemuridan sebagai berikut. Pertama, ungkapan “...Melewati Galilea, dan Yesus tidak mau hal itu diketahui orang;” (ayat 30) memberikan pesan kepada umat beriman bahwa di tengah-tengah pekerjaan atau setelah karya-karya kerasulan, kita perlu memiliki dan menciptakan saat-saat khusus bersama Tuhan untuk mendengarkan Tuhan dan merenungkan ajaranNya. Apalagi setelah kita sibuk dengan aneka karya di tengah kemajemukan masyarakat yang dalam Kitab Suci diungkapkan dengan kata “Galilea” yaitu sebagai tempat pertemuan bangsabangsa. Sabda dan kehendak Tuhan juga seringkali sedang disampaikan kepada kita melalui dan di tengah-tengah pekerjaan dan karya-karya yang kita lakukan. Kegagalan para murid mengerti dan tanggap terhadap pemberitahuan nubuat Tuhan disebabkan oleh karena para murid tenggelam dalam karya-karya yang dilakukan serta lebih berfokus memikirkan diri sendiri tanpa Untuk Kalangan Sendiri
memiliki saat-saat hening untuk mendengarkan apa sabda dan pesan Tuhan dalam pengalaman karya-karya mereka. Dari peristiwa-peristiwa, kejadian, tanggapan, reaksi masyarakat terhadap pekerjaan dan karya-karya kerasulan kita, tidak mustahil Tuhan juga sedang berbicara, sedang menyampaikan pesan, nubuat tantangan masa depan dan pertumbuhan umat beriman. Berusaha mendengarkan dan mengerti pesan-pesan Tuhan yang sedang disampaikan melalui pekerjaan dan pengalaman karya-karya kerasulan merupakan ajaran sikap kemuridan yang tidak boleh diabaikan. Kedua “Seorang anak kecil” yang diambil dan ditempatkan di tengah para murid, mau memperlihatkan prioritas dan orientasi pelayanan para murid bagi pribadipribadi yang tidak mampu memberikan balasan jasa finansial dan material. Anak kecil tidak mungkin mampu memberikan imbal balik jasa. Oleh karena itu tindakan Yesus memeluk anak kecil itu (ayat 36) mau mengajarkan betapa pentingnya sikap ketulusan dalam menghayati kemuridan. Pilihan bidang-bidang kerasulan untuk 6
orang-orang yang paling memerlukan tanpa mengharapkan imbal balik berupa balas jasa finansial dan material merupakan ajaran penting sikap kemuridan bagi umat beriman. Orang-orang demikianlah yang sering terluput oleh kebijakan sosial-politikpemerintahan, organisasi massa, lembagalembaga kemasyarakatan, dan usaha-usaha berbasis proyek dan orientasi mencari keuntungan. Melalui ketulusan tindakan dalam karya kerasulan dan kesaksian umat beriman, sikap kemuridan memperoleh ekspresinya paling konkrit untuk mewujudkan cita-cita hidup beriman mengikuti Tuhan 100% dan sekaligus memasyarakat 100%. Inilah yang akan membuat umat beriman peka dan tanggap terhadap sabda dan kehendak Tuhan melalui tanda-tanda zaman di hidup keseharian. Ketiga, sabda Tuhan “Barang siapa menyambut seorang anak seperti ini dalam namaKu, ia menyambut Aku” (ayat37) mau menggarisbawahi pentingnya sikap kemuridan untuk berkarya dan bertindak
Tanggal 21-Sep-15
22-Sep-15 23 Sep-15 24-Sep-15 25-Sep-15 26-Sep-15 26-Sep-15
dalam kuasa Tuhan. Kita menempatkan pekerjaan dan karya-karya kerasulan tidak sebagai jasa sepenuhnya dari kita sendiri. Di situ kita melihat campur tangan Tuhan, penyelenggaraan ilahi. Kerja dan karyakarya kerasulan, kita tempatkan dalam partisipasi dalam kuasa dan karya-karya ilahi yang menghendaki keselamatan semua orang. Orientasi dasar kemuridan oleh karenanya adalah mendahulukan kepentingan semuanya dan menjadi pelayan dari semuanya. Orientasi pada orang lain, bekerja bagi kepentingan umum ataupun kepentingan Gereja kita satukan dalam iman kepercayaan akan kuasa dan penyelenggaraan Tuhan. “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya (Mrk 9:35). Semoga renungan ajaran sikap kemuridan dari perikop Mrk 9:30-37 dapat menjadi inspirasi dan pedoman praktik hidup kita sebagai umat beriman, baik dalam hidup dan pekerjaan sehari-hari maupun karya-karya kerasulan (AY)
KALENDER LITURGI Hari Raya/Pesta - Bacaan Liturgi – Pesta St. Matius, Rasul Penginjil Ef. 4:1-7,11-13; Mzm. 19:2-3,4-5; Mat. 9:9-13. BcO Ef. 4:1-16 St. Ignatius dr Santhi, Yusuf Calasanz Marqu?s, Henrikus Saiz, Yohanes Maria dr Salib Ezr. 6:7-8,12b,14-20; Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5; Luk. 8:19-21. BcO Yes. 5:8-13,17-24 Peringatan Wajib St. Padre Pio dr Pietrelcina, Im Ezr. 9:5-9; MT Tob. 13:2,3-4a,4bcd,5,8; Luk. 9:1-6. BcO Yes. 7:1-17 St. Vinsensius Maria Strambi Hag. 1:1-8; Mzm. 149:1-2,3-4,5-6a,9b; Luk. 9:7-9. BcO Yes. 9:8-10:4 Hari biasa Hag. 2:1b-9; Mzm. 43:1,2,3,4; Luk. 9:19-22. BcO Yes. 28:1-6,14-22 St. Kosmas & St. Damianus, Gaspar Strangassinger, St. Elzear Za. 2:1-5,10-11a; MT Yer. 31:10,11-12ab,13; Luk. 9:43b-45. BcO Mi. 1:1-9; 2:1-11 Hari Minggu Biasa XXVI; St. VINSENSIUS A PAULO, Im Bil. 11:25-29; Mzm. 19:8,10,12-13,14; Yak. 5:1-6; Mrk. 9:38-43,45,47-48. BcO Mi. 3:1-12 7
Untuk Kalangan Sendiri
WARTA PAROKI
Sekretariat Paroki • Jadwal Kursus Persiapan Perkawinan. Tgl 27 September dan 04 Oktober 2015, di Paroki Ibu Teresa Cikarang. Pendaftaran di Sekretariat Paroki
1 2
Bidang Pewartaan • Pendaftaran komuni pertama ditutup tgl 13 September 2015. • Pertemuan pertama calon komuni pertama beserta orang tua, pada hari Minggu, 04 Okt 2015, pukul 09.00 wib bertempat di ruang misa sekolah Trinitas • Foto komuni pertama bisa diambil di sekretariat paroki
3
Bidang Persekutuan • Mengundang rekan-rekan Orang Muda Katolik untuk berpartisipasi dalam kegiatan Ziarah Rekreasi “God is Calling You (th), So?” pada tgl 17-18 Oktober 2015. Ke Gua Maria Sawer Rahmat Cisantana Kuningan Jawa Barat. Pendaftaran pada Panitia di depan lobbi Trinitas setalah misa. Contal person. Novi 087878387880 Edo 081575422992
PDKK (Persekutuan Doa Karismatik Katolik) • P DKK ELZA (Elisabeth Zakaria) Mengundang Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk hadir pada Persekutuan Doa Siapakah yg berbahagia ? bersama Vinsensius Chandra dari PDKK st.Yakobus Kelapa Gading Jkt pada hari Rabu, 23 September 2015, pk. 19:30 WIB di Ruko Roxy Blok B. no. 52, Lippo Cikarang. Legio Mariae •
•
Legio Mariae Presidium Tahta Kebijaksanaan diadakan setiap Selasa, pk.10:00-12.00 di Rumah Putih. Legio Mariae Presidium Rumah Kencana diadakan setiap Sabtu, pk. 10:00-11:30 di Ruko Plaza Roxy, Jl. Kasuari Raya Blok C No. 20, Cikarang Baru.
Jadwal Pelayanan Sekretariat Paroki Bidang
Hari
Waktu Libur
Senin Sekretariat Selasa – Jumat Paroki Sabtu Minggu
08:00 – 20:00 08:00 – 18:00 08:00 – 10:00 10:00 – 14:00
Keterangan Sekretariat Paroki LIBUR untuk hari besar agama, hari besar nasional dan hari-hari lain yang dinyatakan libur oleh negara Sekretariat Paroki Sekretariat Paroki Trinitas Sekretariat Paroki
Jadwal Misa Paroki Ibu Teresa Cikarang
• • •
Sabtu pk. 17:30 WIB bertempat di Trinitas Minggu pk. 07:30 WIB dan 16:00 WIB bertempat di Trinitas Misa Harian pk. 06:00 WIB di Pastoran, Jl. Pinus 7 No. 11A, Meadow Green Lippo Cikarang
Nomor Telepon Hotline PITC: 0856-7255-498 Untuk pengurusan kematian / jenazah, dapat menghubungi:
• Ibu Ana : 0812-9655-1908 • Bp. Paulus : 0816-726-218
Pendaftaran FOGGING dapat menghubungi Bapak Aris : 081808575263 Untuk Kalangan Sendiri
8
JADWAL PELAYANAN Hari Sabtu Minggu Minggu Kamis Jumat Sabtu Minggu Minggu Sabtu Minggu Minggu Sabtu Minggu
Tgl. 26-Sep-15 27-Sep-15 27-Sep-15 01-Okt-15 02-Okt-15 03-Okt-15 04-Okt-15 04-Okt-15 10-Okt-15 11-Okt-15 11-Okt-15 17-Okt-15 18-Okt-15
Pk. 17:30 07:30 16:00 19:00 19:00 17:30 07:30 16:00 17:30 07:30 16:00 17:30 07:30
Hari Minggu Sabtu Minggu Minggu Sabtu Minggu Minggu Senin Jumat Sabtu Minggu Minggu Sabtu
Koor Yohanes Angela Basilius Agung Kalistus Barnabas Anna Yohanes Paulus II Dominikus Keluarga Kudus Vincentius Lukas Stefanus Maria
Tgl. 18-Okt-15 24-Okt-15 25-Okt-15 25-Okt-15 31-Okt-15 01-Nov-15 01-Nov-15 02-Nov-15 06-Nov-15 07-Nov-15 08-Nov-15 08-Nov-15 14-Nov-15
Pk. 16:00 17:30 07:30 16:00 17:30 07:30 16:00 19:00 19:00 17:30 07:30 16:00 17:30
Koor Aloysius Hendrikus Veronika Damianus Elisabeth Maria Zakaria Antonius Yoseph Kristus Raja Gembala Baik Sekolah Don Bosco Ignatius Loyola Agustinus
Jadwal Perayaan Ekaristi & Petugas Liturgi Hari Minggu Biasa XXVI Sabtu, 26 Sep’ 15 17:30 WIB
Minggu, 27 Sep Agu’ 15 07:30 WIB
Minggu, 27 Sep’15 16:00 WIB
Lektor/ Lektris
Adit, Yustina
Albert, Tanti
Adi, Livia
Komentator
Diana
Thomas
Vivi
Prodiakon
Johanes Nandi Julyanto; Br Petrus Paijan FIC; FX Harlen Tobing; Apriyanto; Simon Antonius Tony Nugroho; Laurentius T; Yustinus Sutopo; Yohanes Suharno
Agustinus Mangatas Nainggolan; Simon Deddy Cahyono; Petrus Sukarjo; R Hubertus Susila Hariyanta; Br Pualus Sumarno FIC; Nobertus Suratmo; Ant. Sukandi; Yohannes Widodo Hendralarsa; Adelia Noberta Surjati Soenarjo; Jovinianus Pramono; Filianus Tamur; Yulius Barnabas Suparno
Xaverius Wa Ndae; Br Agustinus Marjito FIC; Antonius Warsito; Fransiskus Sales Sudaryono; FX Mardani; Andreas Huller
Tata Tertib & Koor
Yohanes
Angela
Basilius Agung
Organis
Agri Hakso
Crysanthus
Harry
Petugas Parkir
Petrus
Ratu Rosari
Thomas
Petugas Balai Kesehatan Masyarakat & Dokter Jaga (September-Oktober 2015) Tanggal
Lingkungan
Dokter
Apoteker
27-Sept-15
Lk. Maria Zakaria
dr. Budi
Ari, Meta Kurniasih, Yovita
Rostaida, Candri, Hani
04-Okt-15
Lk. Mikael
dr. Yonita
Indo, Endang, Krismawulan
-
11-Okt-15
Lk. Stefanus
dr. Iman P
Shinta, Budi Cahyono, Metta
Erminta, Sisil
18-Okt-15
Lk. Sisilia
dr. Nancy
Ary, Elizabeth, Indo
FX. Mariati, Anna
9
Perawat / Bidan
Untuk Kalangan Sendiri
VISI PITC Paguyuban umat beriman yang mau berbagi dan merakyat. MISI PITC Gereja Paroki Ibu Teresa berkehendak kuat untuk membangun paguyuban umat beriman (komunitas basis beriman penuh harapan) dalam ikatan persaudaraan sejati murid-murid Kristus, yang dijiwai oleh Roh Kudus, berani berkata ‘cukup’ kepada godaan duniawi, mempunyai spiritualitas berbagi dan jiwa merakyat (inkarnatoris), sehingga kehadirannya merupakan rahmat bagi masyarakat sekitar. MOTTO KOMUNITAS BASIS PITC
"engkau adalah Yesus bagiku" TEMA KARYA P I T C 2015
“Menjadi Orangtua Katolik Sejati yang Tulus dan Bersyukur”
BERITA SEPUTAR PAROKI Bakti Keluarga Katolik Sejati
Rapat Dewan Pleno September – PRARAKA I Tidak terasa guliran waktu telah membawa kita menuju akhir tahun karya 2015 dimana tema karya tahun 2015 adalah “Menjadi Orangtua Katolik Sejati yang Tulus dan Bersyukur”. Sudah sejauh mana pencapaian atas tema yang diangkat oleh PITC di tahun 2015 tersebut tentu perlu direfleksikan kembali serta di evaluasi untuk perbaikan dalam karya seluruh elemen PITC di tahun 2016 yang akan datang. Oleh sebab itu pada Rapat Dewan Pleno PITC di bulan September, yang dilaksanakan pada hari Minggu, 13 September 2015 yang lalu di Sekolah Pangudi Luhur Deltamas, juga dimanfaatkan sebagai PRA-RAKA yang pertama, untuk memperkenalkan Tema Karya Tahun 2016, Alur RAKA serta kepanitiaan RAKA.
Leony mengutarakan bahwa pelaksanaan gerakan gopek sehari ini jauh mengalami kemunduran dimana di tahun 2015, hingga bulan Agustus, rata-rata amplop yang terkumpul hanya mewakili kurang dari 10% jumlah keluarga yang ada di PITC. Memang GGS ini tujuan utamanya adalah mengajak umat PITC untuk melakukan doa harian dalam keluarga dengan memberikan “sedikit” persembahan (Rp 500 per orang), dimana dana yang terkumpul ini nanti akan dipakai untuk mendanai berbagai karya yang dilaksanakan di PITC.
Gerakan Gopek Sehari (GGS) Sebelum memasuki PRARAKA I, Rapat Dewan Pleno terlebih dahulu diisi dengan penjelasan “Gerakan Gopek Sehari” yang dipresentasikan oleh Ibu Leony, bendahara I PITC. Dalam paparannya, Bu 10
Untuk Kalangan Sendiri
Untuk mendongkrak kembali GGS ini, maka akan diadakan lomba membuat celengan dan juga doa harian. Seperti apa ketentuan lomba ini bisa dilihat di sampul belakang Warta Teresa minggu ini, dimana 1 lingkungan hanya diwakili oleh 1 peserta. Menanggapi hal ini RD. Michael, mengutarakan keprihatinannya atas meredupnya gerakan GGS ini, karena ada banyak paroki di KAJ yang mengadopsi gagasan GGS dari PITC, namun justru hal tersebut kurang berjalan dengan baik di paroki kita. Sangat disayangkan memang PITC sebagai pelopor namun malah jauh tertinggal. Oleh karena itu Romo Michael juga menyambut baik adanya lomba membuat celengan dan juga doa harian ini. Mudah-mudahan dengan adanya lomba ini bisa menghidupkan kembali semangat umat PITC dalam menjalankan GGS.
Jika ditahun 2015 orang tua menjadi fokus, maka tahun 2016 nanti seluruh elemen keluarga yaitu orang tua dan anak, akan menjadi fokus karya untuk dibentuk menjadi Keluarga Katolik Sejati yang “Berbakti”, baik berbakti kepada gereja maupun negara (masyarakat sekitar). Kata “Bakti” dalam tema karya 2016 itu juga bisa diartikan penyerahan diri secara total yang diiringi dengan partisipasi aktif (pengabdian) dengan karya-karya kita dalam gereja dan masyarakat. Ini juga mencerminkan 100% Katolik dan 100% Indonesia. Sebagai awalan untuk 100% Katolik dan 100% Indonesia ini, panitia RAKA mengajak seluruh peserta untuk menyanyikan Mars Paroki Ibu Teresa dan juga Lagu kebangsaan kita Indonesia Raya. Untuk bisa mencapai tujuan dari “Bakti Keluarga Katolik Sejati” ini tentu diperlukan kerjasama seluruh eleman yang ada di PITC tanpa terkecuali, serta spirit/semangat. Spiritualitas Ibu Teresa menjadi salah satu yang harus dipahami dan dilaplikasikan dalam pelaksanaan karya 2016 nantinya, sehingga kita semua diajak untuk mendalami apa saja spritualitas Ibu Teresa, dan bagaimana spiritualitas Ibu Teresa tersebut menjadi dasar penyusunan karya pelayanan kita. -KOMSOS-
PRA RAKA Pertama Setelah pemaparan Gerakan Gopek Sehari, pleno dilanjutkan dengan penjelasan Arah Dasar Keuskupan Agung Jakarta (ARDAS KAJ) tahun 2016-2020 yang disampaikan oleh Ibu Herlina dan juga laporan kepanitiaan yang diisi oleh panitia Perayaan nama Pelindung Paroki tahun 2015. Setelah kedua sesi ini selesai dilanjutkan dengan PRA RAKA yang pertama. Panitia RAKA yang diwakili oleh Bp. Wahyu Setiawan mengutarakan bahwa tema karya yang akan diangkat oleh PITC di tahun 2016 mendatang adalah “Bakti Keluarga Katolik Sejati”. Tema ini jauh hari sebelumnya sudah dibahas oleh panitia RAKA dan Dewan Paroki beserta Romo. Tema ini merupakan kelanjutan dan juga tingkatan berikutnya dari tema karya tahun 2015 yaitu “Menjadi Orangtua Katolik Sejati yang Tulus dan Bersyukur”. 11
Untuk Kalangan Sendiri
Paroki Ibu Teresa Cikarang 2015
Sekretariat Paroki Ibu Teresa - Cikarang Jl. Pinus 7 No. 11A, Meadow Green Lippo Cikarang - Bekasi 17550 Telp/Fax. (021) 897.29.82