rssN 2087-8532
Masyarakat Moluska lndonesia
Jrn4^al
MOLUSKA INDONESIA . vol ume 1
Desember 2010
JURNAL MOLUSKA INDONESIA Volume I Desember 2010 Tcrbitm ilmiah berkala bcrisi tulisan yang bcrkaitan dengan kekerangm (motuska) nasional maupun intenasional. Tcrbit pada Lulan Juni dm Desember.
rssN 2087-8532
SUSUNAN DEWAN REDAKSI Penanggung Jax,ab Ketua Masyarakat l\rloluska lndonesia
Pemilnpifl nedaksi Dr. lr. Fredinan Yulianda, l\,4.Sc
Aftggota Prawira Atmaja Tampubo,on, S.Pi
Yofi Mayalanda, S.Hut
Penela.hllniah
:
Prof. lr. Farnis B. Boneka, lV.Sc (Universitas Sam Ratulangi) Prof. Dr. lr. GJ. Fontje Kaligis, [,4.Sc (Universitas Sam Ratutangi)
Dr. lr. Delianis Pringgenies, l\,4.Sc (Universitas Diponegoro) Dr. lr. Eddy Soekendarsi, l\.4.Sc (Universitas Hasanuddin) Dr. lr. Fredinan Yulianda, M.Sc (lnstitut Pertanian Bogor) Dr. lr. lsdradjad Setyobudiandi, M.Sc (lnstitut Pertanian Bogor) Dr. lr. Safar Dody, M.Si (Lembaga llmu Pengetahuan lndonesia)
Dr. lr. Yuliana Natan, MS (Universitas Pattimura) Dr. lr. Yusni lkhwan Siregar, M.Sc (Universitas Sriwijaya)
Alamat Redakst Lab. Ekobiologi Perairan (Lt lV) cd FPIK, lPB, Bogor- Jt Lingkar Akademik, Kampus tpB Dramaga, Bogor 16680. E-mail:
[email protected] JURNAL I\,,IOLUSKA INDONESIA diterbitkan oleh |\,4ASYARAKAT t\itOLUSKA INDONESTA ([ilt\,,fl)
Redaksi menerima tulisan yang belum pernah diterbitkan dalam media lain. Naskah diketik dengan format seperti tercantum dalam Pedoman Baqi penulis untuk Jurnal l\.4oluska lndonesia. Naskah yang masuk akan dievaluasi dan disunting untuk keseragaman lormat, istilah dan tata cara lainnya. Gambar sarnpul: Bobylonia spircta olehDr. Frcdinan Desain
sampul : M.
Reza Cordova, S.Pi
Yulianda
percetakln: IpB prcss
rssN 2087-8532
Jr^"4,g,1
MOLUSKA INDONESIA volumel.Desember2010
Dite rbitkan oleh:
,utt*s #r, l\4asyarakat Moluska lndonesia
DAFTAR
TSI
Halaman Sejarah Moluska
Indo[esia.............................
...........................................
I-]
5
PenL is: B. Dharma
Kelimpahan dan Biomassa Populasi Simpitrg lPlauna placentn, Lin.n 1768), Di Teluk Kronjo, . I 7-25 Kabupaten Tangerang Penulis: Yonvitner, M. Boer, R. Dahuri, K. Praptokardiyo, I. Setyobudiandi . .
Morfologi dan Tingkrh Laku Reproduksi Abalon Mata Tujuh (Ealiotis nsinin r Lin, 1758)....-........-....-...........
.
. . . .
.
. . . .
.
. . . .
.
. .
.
. . . .
.
. . .
.
. . .
.
. . .
.
.
.........................................2'7 33
Penulis: F. Feisal, P.A.R.P. Tampubolon
Musim Pemijahrn Kerarlg D^rah (Anadaru antiq uala) Di Perairan P ulau Auki, Kepulxuan ..........................................35-,13 Padnido, Biak, Papua Penulis: A- widlastuti, S. Bin Andy Omar, S. Kune Biologi Reproduksi: Nlctamorfosx Lan'a KeolrgMaca|i., Babylonia spriu& (Linnreus 1758) ....................................-...45-52 Prsca Pcmijahan dalam Skal, Laboratorium Penulis: F. Yulienda
Kualitas PerairaD Habitat Keong Mata Lemb\ Turbo utgfrostohta, Linnaeus,1758 .............53 58 Penulis: E. Soekendarsi
Pcngambilan Kerang Geloixd yaog Ramah Lingkungan dalam Masyarakat Lenpung ..........................................59-6,1 Kabupaten Aceh Besar..............-.................... Penulisr M.A. Sarong, M. Boer, R. Dahuri, Y. wardiatno, M.M. Kamal Kemampuan Aestivasi Keong Murbei (Pornddea sp) Stadi, .Iuvenil ............-...........................65-69 Penulis: E. Riani
Skrining Bakteri yang Berasosiasi dengan Bcberapa Jenis Moluska dalam Rangk, Penanganin ...........................................71-77 Strain MDR (Multi Drug Resistant)...........-Penulis: D. Pdnggenies
Juftmt Molltskt
h
lonesia. Desenber 2010. volune
I
:
59 61
PENGAMBILAN KERAIIG GEZ,O1IY,4 YANG RAMAII LINGKTJNGAN DALAM MASYARAKAT LEUPUNG KABUPATEN ACEII BESAR M. Ali Sarongr, Mennofatria Boer2! Rokhmin Dahuri2, Yusli Wardiatno2, dan Mukhlis Kamall rProgram
Studi Biologi, FKI? Unsyiah, Banda Aceh ']Departemen Manajemen Slunberdaya Pemiran, FPIK IPB. Bogor
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan teknik pengambilan kerang G"/oirrd yang ramah lingkungan dari habitatnya dan mengetahuj tjngkat kerusakan linglungan yang tdadi pada saat pengambilan kerang Gelor"a dari habitahya yaitu ekosistem mangrove Pesisir Leupung, Kabupaten Aceh Besar. Kegjatan penelitian dilakukan pada waktu pasang surut, di ekosistem mangove Srmgai Leuputrg alan Su gai Reuleng kawasan Pesisir Leupmg, Kabupaten Aceh Besar- Peflgumpulan data dilal:ukan dengan melakukan survei dar data yang diperoleh diamlisis secara deskiptif. Hasil yang dipercleh adalah teknik mengambll keranB Geloina yang ramah lingkungan dilakukan dengan cara mengamati gelembung yang alikeluarkan oleh kerang Gelorrd. Proses mengambil
kerang Geiojna darj habitat dengan menggores lebih banyak dampak negatif
terhadap lingkungan. Kerusakan lingkungan yang ditimbulkan pada waku mengambil G. e/ord dengan cara mengamati rekahan dar mengamati gelembuDg adalah rendah dan tidak terjadi kerusakan pada bagian hewan atau bagian turnbuian yang ada di sekitamya.
Kata kunci: 'lekni}, Geloina, rarnah litrglugan
PENDAHULUA}t
dua species ydttrr Geloina erosa dan Geloina
Leuprmg merupakan salah kecamatal
di
satu
Kabupaten Aceh Besar dan
memiliki luas sekitar 7.600 km2. Kecamatar ini
memiliki kawasan pesisir terbentang dari Gampong (desa) Deah Mamplam pada ruas Jalan Banda Aceh-Veulaboh Km. l8 di bagian
sebelah Utam sampai
ke Gampong Layerm
Km. 31 di bagian Selatan (Bmthok
2004).
Kawasan pesisir yang ada dalam Kecamatan
Leuprmg, berada di tepi pantai Samudra Indonesia (PKAB 2004).
expansa (Sarcng et al.2010).
Kerarg Geloina termasuk dalam Filun Moluska dan kelas Bivalvia, karena memiliki dua cangkang setangkup urltuk melindungi tubulnya (Mofton 1984; Dwiono 2003). Kerang ini merupakan salah satu sumber protein hewani dan sumber pendapatao masyarat di kawasan Pesisir Leupung Kabupater Aceh Besar (Sarong et a|.2007). Masyarakat mematrfaatkar kemlg ini sebagai salah safu lauk pauk makanan, yang diolah
Kawasan Pesisir Leupmg terdapat berbagai ekosistem diantaranya adalah kawasan ekosistem mangrove dan kawasan
menjadi sate dan ditumis dengatr lauk masakan
ekosistem payau. Dalam kawasan ekosistem
membuat asesod rumah tangga (Sarong el
mangrcve dafl kawasan ekosistem payau terdapat berbagai biota, diantaranya adalah Penaus sp.. Srylla sp.. Chonos sp.. Tuftirclla sp., dan kerang Geloi a. Kefing Geloina yaag terdapat di ekosistem mangrove dan ekosistem
2006).
payau dalam kawasan pesisir Leupung terdapat
setempat. Semenlam cangkang yang dimiliki
dapat dijadikan sebagai bahan dasar, untuk a,/.
Sebagai kemng yang dimanfaatkan dalam kehidupan masyaxakat kawasan Leupung, pengambilan dari habitatnya dilakukan dengan berbagai cara. Pada wakhr
air pasang pengambilan kerang ini dilalorkan
dengan menginjak
dan
memperhatikan 59
Sa/ong, Boer
Dah ri. Wdtdiatno,
ddn
Kanal Pe gat lbilan Ketung Geloi
METODE PENELITIAN
geiembmg udara yang dilepaskan oleh kerang tersebut. Sementara itu pada waktu
ail
d --.
surat
A. Tempat dar Waktu Penelitian
di di
proses pengambilan dilakukan dengan cara mengamati rekahan yang ada di dasar perairan
mangrove Sungai Leupung
dafl dengan cala menggorcs (SarcIg et al.
Reuleng kawasan Pesisir Leupung, Kabupaten
2009). Pengambilan kemng yang dilalcukan oleh
Penelitian dilahrkan
ekosislem
dan
Sungai
Aceh Besar. Kawasan penelitian ditetapkafl de]igan c*n pa?osive sanpling (llarbuko &
masyarakat kawasan pesisir Leupung, akan
Achmadi2005) dengan
berdampak pada lingkrngan hidup kerang irri.
bebempa kdteda telutama keberaalaan kerang
Pengambilan dengan menggores, mengamati
Geloina. Kegiatan penelitia[
rekahan dasar perairan, pengamatar gelembung
pdda wakfu air pcsang dan cJr surut pada siang
yarg dilepaskan dan dengan menginjak,
hari, dimulai bulan Juni sampai Agustus 2009.
dapat
mcmperhatikar dilaksanakan
berdampak pada lingkungarmya. Dampak yang
timbul tefltu dapat berbentuk dampak positif maupun dampak yang negatil Dampak positif dan negatif yang ditimbulkan dari proses pengarnbilan kerar,g Celoina yang dilalorkan oleh masyarakat, berpengaruh pada semua kegiatan yang dilaL-ukan olch kerang ini di habitat[ya. Dampak positif dapat membuat
B. Metode Pengamatan dan ADalisis Data \4clode )ang dipakai unruL menelusurr. mendeteksi daD mendapatkan kenng Geloina
dari lokasi penelitian adalah metode survey. Pada awaLnya dilakukan penelusuran kawaszm
yang didiami oleh kerang Geloina deng n
pertumbuhan kemng ini berjalan secara normal,
melihat bebempa tanda utama sebagai indikator
akan tetapi bila dampak negatif yang timbul
adanya kerang
dapat mempengaruhi pertumbuftan
Setelah
dan
itu,
c"/oilla di kawasan penelitian. dilakukar pengamatan kerang
perkembantsannla a(an lerhambal. semua ini
Gebirut padawakti air beradak pasang darl di
perlu dikaji secam spesifit dari darnpak yang
waktu air kering (suut)
ditimbulkan, akbat pengambilan kerang yang dilakukan masyarakat dengan cara yang ada
mempcrgunalan empal metode
i[i. Penelitian ini
pada saat
dengan
lang
sering
digunakan oleh masyarakat lenangkap keralg Geloina selama ir . Setelah diketahui adanya
bertujuan ultuk
L,erarg Geloina di tempat ini, maka dilalrrukan
oendapatkan tekoik pengambilan kerang Geloina ya11g ramah lingkungan dari
pencarian dengan mere(apkan keempat metode
EEbhatiya dan untuk mengetahd tingkat l,Eusakan lingL:ungan yang te{adi pada waktu
s€:inbil kerang Geloina dari habitatnya di .+cisern mangrove Pesisir Leupung E.l!ryler
Aceh Besar. Manfaat dari kegiatan
i- *lah dapat diperoleh irllbmasi tentang ea rcrmbil ketu',],g Geloina yang ramah dar tillgkat kerusakan yarg -tsEgar* akibat pengambilal dad Lji-F
6[
te6ebut yallg dibantu dengan peralatafl utama seperti golok, besi bergaga g dan pisau.
Kegiatan mengambil dan menangkap
kerarg Geloina dari habitatnya, dilakukan dengan pola melihat gelembung yang dilcpa"kan, menginjak dasxr perairxn. mengamati .ekahan dasar perairan, dan dengan
pola menggores dasar perairan. Setiap pola yarg diterapkan akan dicatat dampak yang ditimbulkan, jumlah kerang Geloina yang tefiangkap dan thgkat kesukaran yang dihadapi. Has'l lang diperoleh dari ma.ing-
.htnal nklt\lu tnd.ne\nt t)r::ennter )010 vo|tun. 1:59-64
masing pola
ini
pcntsdnlalan. Ialu
ditabulasikan dalam tabel
dianali'i' rinel.rt dominrn"i
dengJI mernpergullakarr per'antaart
Geloina ya11g don,inan lingkungan-
.e.L..ri
ILA.SIL DAN PEMBAI{ASAN
Iandeli(1995):
Di:- ni N
Pengambilan kerang Geloira dilakukan oleh masyarakat dengan cara menggores dasar
Kctcrangan:
Di : ni : N:
secara
perairan, menginjak dasal perairan, rnengarnati
DominaNi Jumlah jenis kegiaiafl mlmcul Total jenis l(egiatan mulcul
rekahan
Apabila persentase yang berki.rr phrJrr 0-2{r'n, ber,rni liddl
diperoleh dominan;
di
dasar pemiran, dan dengal
mengamati gelembung-gelembung yang dilcpaskan. Kegiatan-kegiatan tersebut engakibatkan bcrbagai dampak bagi lingkxngan. IIal ini dapat diperhatikan sepefii
2l-50% adalah subdominan; 51-75% adalah Jornirraa: d.rn 75"" ddalah san!dr domiran.
yang ter'lem pada Tabel
Kemudiarl setiap pola perlakual dideskipsikan
dominansi terhadap masing-masing
sehingga dapat diperoleh informasi yang lengkap tentang cara mendeieksi kerang
mengambjl kemng Geloin.t (T abel 21.
Tabel
1.
I-
Berdnsarkan dampak
lingkungan tersebut, dilakukan penghitungan
Danrpak lingL:Ungan yang rnrncul akibal pengambilan kerang Geloi,a yang dilakukan oleh masyarakat Leupung Kabup.rten Aceh Besar Ploses pengnnbilan
No
cara
Dampak lingkungan
vensgores wrengrnJaKMcnaa1nati ."L'"t "n
I
Rusak sistem pcmkamn
2
Teriniak biota perairan
3
'f ergoros dasar peraimn
4
Rusak babitnr
5
Terbentuk lubang
fotal
Mcngamati
darnpak
gelembung
I
l l
Total kegiatan muncul
Tabel2. Domimisi masing-rnasing cara pengambilan kelar.,g Geloina terhadap lingkungan yang dilakl*an oleh masyarakat Leuprmg Aceh Besar No
Cara mengambil
Kerusakan vanr muncnl
Jumlah
I
Menggores
5
2
Menginjak
3
3
Mengamati rekahan
2
4
Mengamati gelembung
I
Y.
100 60 40 20
Pengambilan kerang Cclolna dengan
metode penggoresan tcrlihat sebagai metode
yang paling {idak ramah bagi lingkungan. Dampak lingkmgan yang ditimbulkan oleh
Ramah lingkungm
Keterangan
Jumlah
Sangat dominan
0
Dominan
2
Sub domiian
3
Tidak dominan
%
0 40 60 80
Keteranga l idak
doniran
Tidak dominan Dominan Sangat dominan
metode ini adalah yallg paling banynk dibandingkan dengan metode yang lain. Kegiatan nergambil kemng Geloird dergar cara ini mengakibatkan banyaknya sistern
Sdto E, Boer, Dohuri. lyqtuli.Ltno, .{an Ktonal. Pensd tbilan Keta s Gelot}o.
perekaran llLmbuhan yang terpotong. biota
)rnp
lerinjak.
dcrr ;ore.an dJ.rr
p(riirall
.
surut dan pada kawasan ini tidak digenangi oleh air. Rekrhan dasar perairan le{adi karcna
benyak lerjadi.
kerang Celoinu mengambil makanan
Kerang Celolna, sepcrti anggola Bivalvia yang lain, memiliki sepasang
mengeluarkan sisanya seperti ah melalui sifon
cangkang untuk melindungi tubulxlya yang
menlebutkan b;ihrva kerang Geloina sepetti
lunak (Ntalsuura &
ke(ang lainDya, rnemiliki dua silbn yaitu sifbn
Surmadhiharga20OO; Jones
yang
Pcchcnik
diDrilikinya.
rant) dan sifon
darl
(2005)
.a rr1. 1998). Diantara kedua cangkang tcrscbut,
inhnle:n (inctu
tcrdapat alat dalam dan juga terdapat ruang kosong be si udara dall air yang jika terkcna
(excurrent). Sifon inhalen scbagai sifon rnasuk makanan bersama
bcndr krr.rs ak.rn mcnEci.rarkJr burlr.
asupan berbagai makanan yang discrapnlra
Masyarakat, dengan menggunakarl peralatan
scpcrti delritus dan planktol
dari logam scperti golok dan pisau, melerkukan
lingkungannya (Sudrajat 2006). Sementara silbn cxhalen sebagai siloll pengeluaran.
LLpaya pengarDbilan
kereng Gelolrd delgan
cara menggorcs dasat peraiLan.
Pengambilan kcrang
Grr)nd
dengan
air
ekshalen
atau lainnya, melakukan
dari
mengeluarken berbagai sisa makanan atau lirurla 1an; r'dik r(r.cren ol(h nrbuh (D\riono
cara menginjak dasar perairan dilakukan pada \\ &ktu air pasang atau habitat kcrang i i bcrada pada kedalaman te entu. Kaki dipergulakaD
2003). Pada waktu nlenganrbil ke.ang Celoina mclalui pcn;amatar _ek.rlrnI da..rr
untuk menelusur'i ada[ya kerang Geloina di
perairan dan kemu.rgkilan terinjaknnyr biota
dasar perairan. dengan nrenginjak semua dasar
perriran. Pcng.rmbilan densct)
arr rr(ndrl(k'in).r
dianggap dominan ramah lingkrurgan.
D(rilirirn sec]rJ konrinFr. t
adalah dengan menginjak-injak
l
mp
r
nerairdrr
akan mengakibatkan terjadinya lubang di dasar'
clrJ
tnr
yang
Pengambilan kerang Cclorrd melalui
jika di tenrpal injakan tersebut tLydapat kerang Gekrind fie.ke hagian telapak kaki akan tcrasa menyentuh atau menginjak kerang tcrsebut. Sarong e1 d1. (2009) nengatakan bahwe
mengamati gclembung udara yang dihasilkan.
kegiatan pcndeteksian dilakukan pada u,ak-tu
mengamati geler[bung udara vang dilepaskan
ait. pasang atau pede wak!u
oleh kera[g. Pengambil kerang. ketika melihat
air surut-
Upaya mengambil kelang
hina
akan lebih ramah lingkungan. Pada waktu air
beranjak pasang, pcngambil keraug Gelolra
tl.drJ, Ji .rta' \rnrlan di kcrv.r.an
ini
dengan nenginjak berdampak pada lingkungan
gelerrbung 1,ang muncul. lerlgsung mernberi tanda pada tempat munculnya gelernbung
dasar perairan yang menyebabkan selrrruh dasar perairan yang ditelus[ri mefljadi rusak.
udrr,r *
Dasar perairan terbentuk lubang berbentuk kaki
waktrL
dengan jumlah sesuai dengi
t
Ge
injakan yang
dilakukan sehingga biota yang ada di deser perairen lcrinjek hahkan tertanam ltuDpur dan \l.amr air rnenjadi gelap dan kcnlh.
Cara lain untuk mengambil kerang Grloint -var,g dilakukan olch rnasyarakat adalah dengen rnengamati rckahan dasar - --. r-. \<siJl:ln in' drlakulxrr nrdc \\'lrlld air 6:
air beranjak pasang, kerang (ieloltd lerangsang sehingga cangkang mulai n,<mbld.a.
Pro'(.
ocnbr.k.ran iirngk.rng ini
Jjl.rltLlan olch otot ahdukrur. .clrin!!d ean;kan; tcnrs melnbrLl.r 5esuri den;an kebutuhan. Kerang mel:rkukafl respirasi yang mcngkonsumsi oksigen dari lingkungan dan mengeluarkarl karbondioksida ke lingkr,rngan. Proscs pertukamn gas yang terjadi pada waktu
Lvtul:5941
!!2G.
resprasl rm
fuiB
badan perailatr lepas ke
-- aaE Ga aa.2:31-38. f;r&fi C- 1995. Analisis mehgehai dampak hrrghngon prirlsip dasar dan
permuka.
muncul tidak herurutan.
Umumllr
pemapanannya dalam pembangunan.
fta t-l!!;thtubullmya- B.iir+r+ La b.|il, pengambil k€rq dl. --r..H l&rE l kerary. IIal fui & *. peaganbil kenng Geloia & .Ea fog. ukuan tubuh gelembung
udu
kerang, apakah
$dS dqd
dikonsumsi atau
belum.
Pola pdgambilm dengan mengamati gelembrmg lebih rarnah lingkrmgan dan tidak
banyak berdampak pada halritat
dan
di dasar perairan. Semua ini mendukwrg prcses pelestaxian kelang Geloina di habitatnya dan dapat menjaga terpeliharanya lingl:ungan yang keberadaan oragaoisme lain
normal bagi semua kehidupan.
ini adalah sebagai berikut,
Teknik meryambil kuang Geloina dengan
mengamati gelembmg lebih ramah lingkmgan, sehingga linghmgan dapat terpeliham de[gan baik.
2.
Proses mengambil kelang Geloita
dai
habitahya dengan cara menggores lebih
banyak dampak negatif
terhadap
linglrrurgan dibandingkan dengan cara yang
laitr metrgambil ketatg Geloina dai habitatnya,
of
Synthesis, Australia: Deparhnent
the
Envircnmer al.
K, Sumadhiharga OH..2000. Field Guide to Lombok Island Identifikasi Guide to Marine Organisms in Seagrass
Matsuura
of
Beds
Lombok
lsland
hdonesia.
Tolryo: Ocean Research
lnstitute
University of Tokyo.
Morlorr B. 1984. A Review of
Polymesoda
(Geloina) Gray 1842 (Bivalvia: Corbiculacea) ftom Indo-Fasific Maigrcves. J. Asian Marinel: 17-86.
A.
2005. Metodologi
Bmthok Z. 2004. Kondisi Wilayah Kecamatan
Leupung. Leuprmg: Kantor
Pecheidk
JA. 2005. Biologt of
Invertebrates. Bostol:
The
Mc Graw Hill
Higner Educati,on.
[PKAB] Pemerintah Kabupaten Aceh Besar. 2004. Statistik Kelautan datr Perikanan
Besar Tahun 2003. Kota Jantho: Dinas Kelautan dan Kabupaten Aceh
Perikanan Kabupaten Aceh Besar. Smong
MA,
Boer M, Dahud R, Wardiaho Y,
Kamal M.2010. Pengelolaan Kemng Man roye Geloina erosa (Solander 1786) Berdasarkar Aspek Biologi di Kawasaq Pesisir Barat Kabupater Aceh Besar. Bogor: Sekolah Pascasa{ ana.
DAFTAR PUSTA(A
Leuprmg Aceh Besar.
Jones REe, a/. 1998. Mollusca The Southem
Pehelitian. Yakarta]. Bumi Aksara.
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil dan
1.
Yogyakarta: Libefty.
Narbuko C, Achmadi
KESIMPI]LAII pemlrahasan
kngedalan Keraq e rsa &t Gelofua
Camat
Sarong MA, Boer
M,
Dahud R, Waxdiaho Y,
Sukimh S. 2009. Me8deteksi
Kerang
Gelalna di Ekosistern Mangrove Pesisir
Barat
Kabupate[ Aceh Besar. Bogor:
Seminas Nasional Moluska 2-
S
ong. Boer, Dah ri. Wardiat o, dah
Sarong MA, Boer
M,
Kadal Penganbilak Kerang Celo la...
Dahuri R, Wardiatno Y.
2006. Studi Morfomet k dan Nilai Sosial Budaya G. erosa Dalam Masyarakat Pesisir Balat Kabupaten Aceh Besar. J. l4on M ta,4:13-7b.
MA, Boer M, Dahuri & Wardiatno Y, Sukimin S. 2007. Pemanfaatan
Sarong
Geloina ercsa dalam
64
Masyarakat
Leuprmg kawasan pesisir Kabupaten Aceh Besat
J
Barat
lchthyos, 6:
4r-44.
A.
2006. Molluska Sunberdaya Hayati yaog Tembaikan. Naskah 60 Tahm Pedkanan Indonesia. Jakarta:
Sudradjat
Masyarakat Pedkanan Nusantara.