r
Profit.
H. Yayat Supriyadi, M.Si.
Profil tokoh kita di awal tahun ini adalah pejabat muda yang energik, banyak ide dan memiliki segudang obsesi. Adalah Kasubdit Pengembangan Seni Budaya Islam, Direktorat Penerangan Agama Islam, Ditjen Bimas Islam, H. Yayat Supriyadi, M.Si. Saat ini dirinya mendapatkan kesempatan dan kepercayaan mengembangkan
untuk seni
budaya Islam. Di era glcbalisasi initentu bukan perkara mudah karena di saat yang sama justeru keseniandan budaya luar tumbuh berkembang dengan leluasa di negeri yang dikenal majemukini. Beberapa waktu lalu, bimasislam menyambangi ruang kerja pria yang akrab di sapa Pak Yayat oleh rekan kerjanya. Selain diskusi hangat tentang kondisi obyektif Seni Budaya Islam di Nusantara, Pak Yayat juga mengajak bimasislam membincang banyak hal, salah satunya obsesinyaadalah ingin mengembangkan Seni dari berbagai aspek dan jenis kesenian.
SekilasProfile PakYayat Dilahirkan di Kota Tangerang pada tahun 1972, adalah anak pertama dari lima bersaudara. Sejakkedl Yayatselalu dekat dengan pendidikan keagamaan yang diajarkan oleh orang tuanya. Yayat Muda memiliki rutinitas mengaji di beberapa pesantren yang ada di sekitar Kota Tangerang, belajar model ini dikenal dengan sebutan "Ngaji Kalong". Usai menyelesaikan Sekolah Menengah Atas, Yayat Muda melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Bandung (UNISBA),
Kembali soal Seni Budaya Islam Disinggung prihal Seni Budaya Islam, Pak Yayat mengaku, saat ini belum semua potensi Seni Budaya Islam digarapsecara maksimal, namun dirinya berharap kedepan semua potensi yang ada bisa dimaksimalkan. "Sementaro inl, kita kan sebatas mengembangkan budaya Islam dari sisi seni musik yaitu seni Qasidah, ke depan seni Hadrah, Marawis dan Kaligra/i juga perlu dikembangkan'; ungkap Bapak3 anak ini. Lebih dari itu, PakYayat mengungkapkan bahwa sejatinya ada banyak jenis kesenian tradisional Islam yang dimiliki bangsa Indonesia, baik yang sudah populer maupun yang masih asing ditelinga masyarakat. Jenis kesenian tradisional Islami itu, Pak Yayat mencontohkan, misalkan ada Madihin dan Mamada (kesenian dari Kalimantan Selatan), Tabot (dari Bengkulu), al-Barjanji (berkembang di Pulau Jawa,dll). Menurut pak Yayatada sekitar 40 keseniantradisionallslam yang ada di tanah air,sebuah khasanah budaya islam yang luar biasa. Lalubagaimana agar seni di Indonesia bisa berkembang dengan baik? Dengan penuh semangat Pak Yayat menguraikan berbagai obsesi, yaitu ingin mengembangkan Seni dari berbagai aspek dan jenis kesenian. "Mengembangkan seni itu tidak hanya dari satu jenis kesenian, tetapi meliputi banyak aspek, ada sen; musik, seni tori, kaligra/i dan banyak lagi seni kontemporer lainnya", terangnya. Dengan banvaknva jenis kesenian dan kebudayaan Islam, Pak Yayat melanjutkan,yang tersebar dari Provinsi Aceh sampai Papua, maka diperlukan sebuah data yang memadai agar pengembannya juga bisa merata."kita sedang berusaha bekerjasama dengan Balai Litbang OKI Jakarta dalam rangka menyusun ensiklopedi / profile seni budaya Is/am, upaya ini untuk menginventarisasi macam-macam seni budaya Is/am yang ada di indonesia", jelas si penggemar film kolosal dan music sweet rock ini. Indonesia dikenal memiliki banyak situs budaya, utamanya situs yang berhubungan awal penyebaran Agama Islam di Nusantara. Untuk hal ini Pak Yayat dengan tegas mengatakan, semua harus dijaga dan
kemudian program Pascasarjanadiambil di Universitas Indonesia (UI), disetiap jenjang PakYayat selalu menjadi yang terce pat dan terbaik. Karir di Kementerian Agama diawali sebagai Kasubbag Ortala Ditjen
dilestarikan. "Situs Budaya Islam perlu dilestarikan. Contoh, situs walisongo, selain itu, makam-makam para ulama yang telah
Bimas Islam, kemudian menjadi Kasubbag Data dan Informasi dan Kasubbag Perlengkapan Ditjen Bimas Islam. Sebelum diberi amanah sebagai Kasubdit Pengembangan Seni Budaya Islam, dirinya pernah
Diakhir perbincangan dengan bimasislam disampaikan
menjabat sebagai Kasubdit Pengembangan KUA,Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah. Kepada bimasislam Pak Yayat menegaskan bahwa dalam hidup sejatinya tidak ada sesuatuyang tidakbisa dikerjakan asal ada niat dan usaha, "sayo meyakini bahwa sesungguhnya kesulitan itu tidak ada, asal ada kemauan untuk berusaho", ujar Pria yang memiliki hobi olah raga, mendengarkan musik dan koleksi batu rnulia Ini.
menyebarkan Islam di seluruh Nusantora",tegasnya. bahwa
pihaknya juga akan terus mendorong terhadap pembinaan pustaka keagamaah Islam di masjid dan Ormas Islam. "Kami terus mendorong agar masjid dan ormas Islam memifiki koleksi perpustakaan yang representative'; ujarnya. Dan pembicaraan dengan kami ditutup sebuah kalimat; Bekerja di Kementerian Agama itu sebagai pengabdian kepada Negara, semoga. (syamsuddin//oto:bimasislam)
Kobid Urais dan Binsyar Sumur.
Nomenklatur
Bimas Islam di Daerah Perlu Ditinjou Kemboli
Medan, bimasislam-Nomenklatur baru Kementerian Agama, khususnya di lingkungan Bimas Islam daerah, yang diatur dalam PMA Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama masih masih menyimpan masalah. Pasalnya, perubahan struktur organisasi tersebut dinilai menirn bulkan permasalahan barn. Nomenklatur yang dipersoalkan dalam PMA terse but diantaranya struktur organisasi Seksi Penamas dan Penyelenggara Bimbingan Zakat Waka.f yang digabung menjadi satu struktur dengan nama Penyelenggara Syariah, dimana Seksi i.ni berada di bawah Bidang Urais dan Binsyar Kanwil Sumatera Utara. Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Urais dan Binsyar Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara Zulfan Arif kepada bimasislam, Senin (29/12) di ruang kerjanya di Kantor WUayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, jalan Gatot Subroto, Medan.
pada pembebanan anggaran ganda kepada Bidang Urais dan Binsyar karena harus membiayai kegiatan Seksi Bimas Islam dan Penyelenggara Syariah. Sementara Bidang Penais Zawa di Kanwil hanya membiayai kegiatan zakat dan waka.f yang ada pada Penyelenggara Syariah yang posisinya ada di Kemenag Kabupaten/Kota. Padahal kata dia, tidak hanya urusan zakat dan waka.f yang ada pada Penyelenggara Syariah, sehingga untuk mengcover kegiatan lainnya, Penyelenggara Syariah tetap meminta anggaran kepada Bidang Urais dan Binsyar. "Makanya anggaran kita cepat habis dan tidak bisa berkonsentrasi menunjang kegiatan yang ada pada Seksi Bimas Islam," kata dia. Idealnya, menurut ZuLfan, stuktur di kabupaten/kota mengikuti struktur yang ada di lingkat wilayah agar linier dan tidak membingungkan, sehingga perencanaan angaran juga dapat terlaksana secara tepat sasaran. Sebelumnya pada beberapa pertemuan tingkat nasional Kementerian Agama, masalah nomenklatur barn ini juga sudah seri.ng dipertanyakan oleh pejabat dari sejumlah Kanwil Kementerian Agama. Para pejabat tersebut berharap agar PMA Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vert:ikal Kementerian Agama segera direvisidemi perbai.kan kinerja organisasi yang lebih baik. (insanpane/foto:bimasislam)
Menurut Zulfan, perubahan nomenklatur tersebut berimplikasi
liputan:
Profil Masjid Bersejarah Sultan Syarif Abdurrahman
Pontianak
rumah dewasa ini, namun ukurannya di atas rata-rata. Di bagian depart, terdapat mi.rnbar tempat khutbah yang mirip geladak kapal. Pada sisi kiri dan kanan mimbar terdapat kaligrafi yang ditulis pada kayu plafon.
Pontianak, bimasislam-: Bila menelusuri sungai Kapuas Pontianak, hampir bisa dipastikan menemukan sebuah masjid kuno yang masih cukup kokoh berdiri, itulah Masjid [ami' Pontianak. Masjid yang dikenal juga dengan nama Masjid Sultan Syarif Abdurrahman ini adalah. masjid tertua dan terbesar di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Masjid ini merupakan satu dari dua bangunan yang menjadi pertanda berdirinya Kota Pontianak pada 1771 Masehi, selain Keraton Kadriyah yang berada beberapa ratus meter di sebelah timumya. Posisi masjid pada sisi kirinya, terdapat pasar ikan tradisional. Di belakangnya merupakan permukiman padat penduduk Kampung Beting, Kelurahan Dalam Bugis. Sedangkan di bagian depan masjid, yang juga menghadap ke Barat, terbentang Sungai Kapuas. Masjid [ami' Pontianak dapat menampung sekitar 1.500 jamaah saat shalat. Di dalamnya ada enam pilar dari kayu belian berdiameter setengah meter. Dua pelukan tangan orang dewasa tak akan mampu mencapai lingkaran pilar itu. Selain pilar bundar, juga ada enam hang penyangga lainnya yang menjulang ke langit-langit masjid, berbentuk bujur sangkar. Pilar bujur sangkar itu berukuran kayu belian untuk Hang
Bisa dikatakan, dominan konstruksi bangunan masjid terbuat dari kayu belian. Atapnya yang semula dari rumbia, kini menggunakan sirap, potongan belian berukuran tipis. Atapnya bertingkat empat. Pada tingkat kedua, terdapatjendela-jendela kaca berukuran keci!. Sementara di bagian paling atas, atapnya mirip kuncup bunga atau stupa. Jendelanya yang berjejeran dengan pintu masuk, berukuran besar-besar, juga dari kaca tembus pandang. Ada pula kaca yang berwarna rnerah dan kuning. Pendiri Masjid [ami' Pontianak adalah pendiri Kota Pontianak, Syarif Abdurrahman Alkadrie. Ia seorang keturunan Arab, anak Al-Habib Husein, seorang penyebar agama Islam dari Jawa. Ceritanya Al-Habib Husein datang ke Kerajaan Matan pada 1733 Masehi. Beliau menikah dengan putri Raja Matan (kini Kabupaten Ketapang) Sultan Karnaludin, bemama Nyai Tua. Dari pernikahan itu lahiriah Syarif Abdurrahman Alkadrie, yang meneruskan jejak ayahnya menyiarkan agama Islam. Syarif Abdurrahman melakukan perjalanan dari Mempawah dengan menyusuri sungai Kapuas. Ikut dalam rombongannya sejumlah orang yang menumpang 14 perahu. Rombongan Abdurrahman sampai di muara persimpangan Sungai Kapuas dan Sungai Landak pada 23 Oktober 1771. Kemudian mereka membuka dan menebas hutan di dekat muara itu untuk dijadikan daerah permukiman baru. Abdurrahman mendirikan sebuah kerajaan baru Pontianak. Ia pun membangun Masjid dan Istana untukSultan.
bimasisiam.kemenag.go.id
Syarif Abdurrahman wafat pada 1808 Maseru, dengan meninggalkan seorang putera bemama Syarif Usman. Syarif Usman masih berusia kanak-kanak saat ayahnya meninggalkannya, sehingga belum bisa meneruskan pemerintahan (Alm.) ayahnya. Maka, pemerintahan sementara
elipegang adik bapaknya bernama Syarif Kasim, SeteJah Syarif Usman dewasa, dia menggantikan pamannya sebagai Sultan Pontianak, pad a 1822 sampai dengan 1855Maseru. Pembangunan masjid kemudian dilanjutkan Syarif Usman dan dinamakan sebagai Masjid Abdurrahman, sebagai penghormatan dan untuk mengenangjasa-jasa ayahnya. Beberapa ularna terkenal seperti Muhammad al-Kadri, Habib Abdullah Zawawi, Syekh Zawawi, Syekh Madani, H. Ismail [abbar, dan H. Ismail Kelantan pernah mengajarkan agmna Islam
Kementon don tjlmos
I' 0
c.
I
0
eli masjid ini. Namun sekarang tidak lagi tampak kegiatan yang terkelola dengan baik di masjid yang menampakkan jejak sejarah Islam.di Pontianak ini.Teru.ngkap dari saJahseorang imam harian bemama Arifin, bimasislam menangkap kegiatan rutin berjalan hanyalah Ta'lim Harian dengan rnateri fikih, akidah, dan akhlak dengan sedikit perninat. Kegiatan mingguan berupa Pembacaan Barzanji atau Addibai tiap malam Jumat. Sedangkan yang cukup massif adaJah peringatan har-hari besar Islam tahunan. Sekarang imam besar masjid ini adalah Syarif Hamid Alkadri, keturunan Raja Pontianak. Dalam pengeJolaannya, pengurus masjid ini disupport pendanaannya oleh Pemprov Kalimantan Barat eli samping dari KeJuarga Kerajaan Pontianak. Sumber: Wawancara langsung dcu,Wikipeelia. (edijunlfoto:bimasislalll)
o Halol Pr'-du' I In_go
Jakarta, bimasislam-« DaJam rangka meningkatkan sosialisasi dan implementasi jaminan produk haJal pada produk unggas, Kementerian Pertanian m e nj a j a ki kerjasama dengan Direktorat j e n d e r a l Bimbingan Masayarakat Islam Kemenag RI. Pertemuan berlangsung eli Ruang Sidang DirjenBimas Islam, Lt. 6 Gedung Kemenag, jakarta (31/12). Dalam pertemuan tersebut membahas mengenai posisi Indonesia dalam perdagangan produk unggas yang haJaJ dan brazil. "Perlu ada kebijakan makro mengenai ketentuan impor unggas yculg100%
or' Br sil
haJal dari Brazil. Hal ini dilakukan untuk menjaga pengusaha unggas eli Indonesia agar tetap eksis eli Negara sendiri", demikian dikatakan oleh Dirjen Petemakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, "Dengan ketentuan ini maka, selain masyarakat kita terjarnm kehaJalan produknya, juga pengusaha Indoensia dapat bersaing dengan mereka", tarnbahnya. Pertemuan dihadiri oleh Dirjen Bimas Islam, Direktur Urusan Agarna Islam dan Pembinaan Syariah beserta Kasubdit Halal, Dirjen Petemakan dan Kesehatan Hewan, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Direktur Buelidaya dan Kasubdit pada Kementerian Pertaninan, (rida,ljoto:binUlSisi.mn)
Ketua DWP Ditjen Simas Islam: Komunikasi dan Kerjasama Kunci Wujudkan Cita-cita Jakarta, bimasisiem-» Ketua baru Dharma Wanita Persatuan (DWP) Ditjen l3imas Islam, Dr. H. Siti Maryam Machasin menegaskan, b a h w a kunci sukses suatu organisasi terletak pada sistem komunikasi dan kerjasama yang dilakukansecara baik. "Semua yang kita lakukan tidak ada artinya jika komunikasi dan kerjasarna tidak dilakukan secara intensif, d ua hal itu sebagai kunci agar cita-cita Dharmawanita Persaruan l3imas Islam bisa diwujudkan",ujar Siti Maryam saat memberi kata sambutan pada acara pisah sambut Ketua Dharma Wanita Persatuan Ditjen l3imas Islam dan Litbang yang diselenggarakandi Gedung Kementerian Agama, [I. MH. Thamrin (30/12). Lebih lanjut, Siti Maryam mengungkapkan yang lebih penting dalam menjalankan tugas adalah kerjasama dan saling mengasah. Dirinya selalu memegang prinsip bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kernarin, dan esok hari lebih baik dari hari sekarang.
"Saya minia ibu-ibu Dharmauianiia Persaiuan Ditjen Bimas Islam uniuk bersama-samasaling berpegangan tangan dan gotong royong, kerjasama dalam tnensukseskan program yang sudah direncanakan", pungkas perempuan yang kini menjabat sebagai Dekan Fakultas Adab, Universitas Islam Negeri (UIN) Sun an Kalijaga,
Yogyaka.rta. Sebelwnnya, mantan ketua DWP Ditjen Birnas Islam, Ora. Hj. Siti Afwah Djamil berharap kedepan OWP semakin eksis dan selalu menjaga kekompakan dalam melaksanakan program. "Ketua baru adalah seorang akademis, pasti akan lebih baik, yang akan datang, kekompakan agar tetap terjaga", ujar Siti Afwa yang kini menjadi ketua DWP Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Selain itu, ditempat yang sama dilakukan juga serah terima tugas, wewenang dan tanggungjawab ketua OWP Badan Litbang dan Diklat, dari ketua lama Dr. H. Siti Maryam Machasin kepada ketua baru Hj. Ela Nu.rlaela Rahman. Acara pisah sambut sendiri berlangsung khidmad dalam suasana kekeluargaan, dihadiri seJuruh pengurus OWP Oitjen l3imas Islam dan OWP Badan Litbang dan Diklat.
(syamsuddinlJoto:bimasislam)
Perlakuan Zakat dalam Pajak Penghasilan Sebaiknya Dipermudah Pemerintah No 60 Tahun 2010 serta rurunannya dalam Peraturan Menteri Keuangan dan Peraturarr/Edaran Dirjen Pajak. Dalarn ketentuan perundang-undangan, zakat atas penghasilan yang telah dibayarkan kepada badan amil zakat atau lembaga ami! zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dapat dikurangkan dari PenghasUan Kena Pajak. Dalam praktik aturan tersebut belum mernberi darnpak yang signifikan bagi kemajuan dunia perzakatan di Tanah Air.
Jakarta, bimasislam-: Direktorat [enderal Pajak Kementerian Keuangan c.q. Direktorat Peraturan Perpajakan II, Jumat 19 Oesember 2014 melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) mengundang pembicara Wakil Sekretaris BAZNAS,sekaIigus perwakilan Kementerian Agama, M. Fuad Nasardi Jakarta (22/12). Dalam acara diskusi yang dipandu Haris Faisal dari Direktorat Perpajakan II, M. Fuad Nasar memaparkan usulan l3AZNAS ten tang zakat sebagai kredit pajak dan tinjauan sistem pembayaran zakat dalam administrasi perpajakan. Pemerintah telah mengakomodir perlakuan zakat sebagai pengu.rang Penghasilan Kena Pajak atau PenghasiJan Bruto, sebagaimana diatu.r dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan yakni Undang-Undang Nomor 36 tahun 2008, Undang-Undang Nomor 23 tahun 2011 ten tang Pengelolaan Zakat, Peraturan
Menu.rut M. Fuad Nasar, sebagai agenda jangka pendek kami mengusulkan Direktorat Jenderal Pajak melakukan penyempumaan sistem pembayaran zakat dalam administrasi perpajakan. Perlakuan zakat sebagai pengu.rang Penghasilan Kena Pajak untuk karyawan yang pajaknya dipotong perusahaan pada saat mengajukan restitusi pajak atas zakat yang dibayarkan supaya dipermudah proses dan mekanismenya. Saat ini, kalau seorang Wajib Pajak (WP) mengisi SPT tahunan dengan memasukkan pembayaran zakat, rnaka SPT-nya akan mengalami kelebihan bayar, dan kalau kelebihan. bayar oleh Direktorat Jenderal Pajak dilakukan audit, dan itu yang sebagian besar menirnbulkan keengganan bagi WP karena nilai restitusinya tidak seberapa. Jadi banyak yang tidak memasukkan zakat pada SPT-nya. Salah satu solusi yang diusulkan, misalnya di SFT PPh 21 yang dibuat oleh pemberi kerja dimasukkan unsu.r zakat yang dipotong oleh pemberi kerja. Formula demikian akan memberi dampak positif yaitu WP tidak akan kelebihan bayar dalam SPT tahunannya, dan di sisi lain instansi /perusahaan diharapkan akan menjadi UPZ (Unit Pengumpul Zakat) l3AZNAS.
bimasislam.kemenag.go.id
Perhatian dan langkah Direktorat [enderal Pajak yang menginisiasi focus group discussion tentang Perlakuan Zakat dalam Pajak Penghasilan dalam rangka menghimpun masukan dan usulan berkaitan dengan revisi dan penyempurnaan peraturan perpajakan, patut mendapat apresiasi. Ditjen Pajak berharap langkah serupa juga perlu dilakukan oleh BAZNAS dan Kementerian Agama sebagai pihak terkait. Dalam Kantor melalui Sistem
kesernpatan itu, diusulkan penyediaan fasilitas di Pelayanan Pajak (KPP) untuk pemungutan zakat pemanfaatan KPP sebagai konter zakat BAZNAS. pembayaran zakat di negara kita harus dirancang
sedemikian rupa, seperti halnya pernbayaran pajak yakni pengumpulan zakat dengan sistern administrasi perpajakan, demikian disarnpaikan Fuad Nasar dalam acara FGD di Kantor Pusat Direktorat [enderal Pajak [I. [end Gatot Subroto Jakarta Selatan, bersama pejabat dan jajaran internal Direktorat Peraturan Perpajakan II. Berkenaan dengan gaga san dan us ulan yang disarnpaikan Wakil Sekretaris BAZNAS dan Kasubdit Pengawasan Lernbaga Zakat dalam Iorum tersebut, Ditjen Pajak akanmengkajilebihlanjut, baik dari sudutregulasi maupun teknisnya. (mfn/bimasislam)
Jadikan Momen Sekaten Sebcgai Aiang Sosialisosi Kalender Hijriyyoh gamelan dari Keraton sekitar jam 10 malam kemudian di arak dari Keraton menuju masjid Gede Kauman, Begitu juga pada rnalam selanjutnya setelah ba'da Isya gamelan tersebut dibunyikan dengan irama khas [awa, kemudian dilanjutkan. dengan nasehat agama. Puncak kegiatan sekaten berakhir pada 12 Rabiul Aww al, pihak keraton menyiapkan satu tumpengbesar yang diarak ke rnasjid Gede Kaurnan untuk di do'akan dan kemudian pada pukul 9 pagi tumpeng tersebut dipersembahkan kepada rnasyarakat yang dikenal dengan istilah grebek maulud. Tumpeng ini sebagai salah satu symbol yang menandakan sedekah dari pihak Keraton. [elas Muhyiddin dengan logat [awa yang kental.
Yogyakarta, bimusislam-: Pada kegiatan Sekaten kali ini, Stand Bimas Islam dikunjungi oleh tamu kehorrnatan rnantan pejabat di Direktorat Urusan Agama Islam dan Pernbinaan Syariah. Beliau adalah Drs.H. Muhyiddin, M.Si, man tan Kasubdit PembinaanSyariah dan Hisab Rukyat (18/12). Pakar Ahli Falak yang sekarang rnenjadi Dosen UIN Yogyakarta ini mengungkapkan sejarah asal-usul kegiatan Sekaten. Seperti diketahui banyak orang bahwa Sekaten merupakan kegiatan rutin, diadakan setiap tahun di bulan Maulud (Rabiul Awwal) untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. "Sekaten pertarna kali diprakasai oleh Sultan Hamengkubuwono r. Sekaten digunakan sebagai sarana untuk menarik perhatian masyarakat, kemudian diberikan wejangan atau nasehat agama oleh pemuka agama, wejangan ini berupa pemahaman tentang kalimat Syahadatain, yang dalarn logat Jawa menjadiSekaten', tuturnya. Menjelang maulid, imbuh Muhyiddin, yaitu sebelurn tanggal 7 Rabiul Awwal diadakan pameran dan pasar malam untuk rakyat. Mulai tanggal7 s.d 12Rabiul Awwal inilah yang disebut Sekaten. Acara sekaten diawali dengan dikeluarkannya dua
Silaturahim,
Kunci Kesuksesan Pembinaan
"Sudah cukup bagus, namun ia berharap stand Bimas Islam tidak hanya ekspo saja, tapi lebih dapat rneningkatkan pelayanan yang rnanfaatnya lang sung dirasakan oleh rnasyarakat." terang Ahli falak ini ketika dimintai pendapat mengenai stand birnasislam. "Ada yang dirasa kurang lengkap", lanjutnya, "Yaitu tentang sosialisasi kalender Islam, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari tupoksi bimasislam. Stand Bimas Islam selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat, tidak hanya bertanya persoalan tentang pemikahan, wakaf dan zakat, akan tetapi ada juga yang bertanya tentang tanggal, bulan dan tahun kelahiran menurut kalender islam. Hal ini tentunya menjadi menarik rninat masyarakat, dahulu ketika saya aktif dalam pameran seperti ini, tidak kurang dari 100 orang perhari yang rnenanyakan tentang hal-hal terkait kalender Islam", ungkap anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama ini. Muhyiddin menambahkan, bahwa sosialisasi kalender Islam atau Hijriyah sangat diperlukan sebagai acuan dalam menjalankan ibadah, Hal inijuga rnenjadi kekhawatiran mantan Menteri Agama Said Agil al-Munawwar, "Salah satu kerugian urnat Islam Indonesia karena kalender Islam perlahan-lahan dilupakan oleh umat Islam itu send.iri", tutupnya.
(JMI/foto:bimasislam)
Umat
Jakarta,bimasislam-- Banten rnerupakan provinsi dengan warisan budaya Islam yang sangat luhur. Lihatlah. ada banyak bangunan bersejarah yang hingga kini masih tegar beridiri, disarnping beberapa pusat ziarah keagamaan, eksistensi pesantren dan kontribusinya terhadap pendidikan dan dakwah Islam. Disamping itu, Banten juga memiliki nilai strategis dilihat dari politik, ekonomi maupun budaya. Karena hal itu pulalah, Banten selain sangat kaya dengan SDA dan warisan budaya, jugasangatrentan akan turnbuhnyaradikalisrne.
Hal ini mengemuka dalarn Sarasehan Penanggulangan Radikalisme berbasis Agama yang diselenggarakan Ditjen Simas Islam di Banten, Selasa (16/12) bertempat di Aula Kanwil Kemenag Provinsi Banten. Di hadapan 200 peserta dari unsur polisi, pemda, ormas Islam, pesantren dan Kernenag Kabupaten/Kota se-Banten, presentasi disampaikan oleh narasumber diantaranya Polda Banten, PW NU Banten dim MUIBanten.
bimasisJam.kemenag.go.id
,
Menkeu Diharap Tunjuk Dirjen Pajak Sebagai Anggota BAZNAS 2015-2020 Jakarta, bil1UL«islam-Proses Seleksi Calon Anggota Badan Ami] Zakat Nasional (BAZNAS) masa kerja 2015 - 2020 yang berasal dari unsur rnasyarakat telah selesaidilakukan.SelanjutnyaMenteri Agama mengusulkan kepada Presiden yang akan memi:lih 8 (delapan) orang calon anggota BAZNAS untuk disampaikan kepada DPR-RI gtilla mendapat pertimbangan.Sebanyak 11 (sebelas) orang anggota BAZNAS yang akan ditetapkan dengan Keputusan Presiden, terdiri dari 8 (deJapan) orang dati unsur masyarakat yang dipilih melalui proses seleksi dan 3 (tiga) orang dari unsur Pemerintah, masing-masing dari Kementerian Agama, Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri. Penunjukan cajon anggota BAZNAS dari unsur Pemerintah kini sedang diproses di kementerian terkait. Menyangkut usulan cajon anggota BAZNAS dari unsur Kementerian Keuangan, Wakil Sekretaris BAZNAS dan. Kasubdit Pengawasan Lembaga Zakat M. Fuad Nasar kepada bimasislam menyampaikan, "Karni berharap dari Kementerian Keuangan yang ditunjuk adalah Direktur [enderal Pajak". Menurut Fuad Nasar, "Kenapa Dirjen Pajak? HaJ itu sejaJan
dengan latar belakang pemikiran pada waktu pembahasan Rancangan Peraturan Pemerintah No 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU Pengelolaan Zakat dulu, pihak BAZNAS mengusulkan masuknya unsur Kementerian Keuangan. Ketika itu ada opsi Kementetian Keuangan atau kementerian lain. Alasan dan pertirnbangannya kenapa Kementerian Keuangan adalah untuk mendorong harmonisasi kebijakan dengan Jembaga pemerintah lainnya dalam hal ini otoritas pajak yang berada di Kementerian Keuangan." Fuad Nasar menambahkan, "Posisi ex officio Dirjen Pajak sebagai anggota BAZNAS dari unsur Pemerintah diharapkan dapat berperan dalam menata hubungan zakat dan pajak menjadi lebih baik lagi untuk kepentingan pembangunan bangsa. Dalam Peraturan Pemerintah No 14 Tahun 2014, pasal 10, disebutkan calon anggota BAZNAS dari unsur Pemerintah berasal dari pejabat struktural eseJon I yang berkaitan dengan pengelolaan zakat. Kalau di Kementerian Keuangan tentu Dirjen Pajak karena ada keterkaitan pembayaran zakat sebagai pengurang penghasilan kena pajak." pungkasnya, (mfn/foto:bimasislam)
bimasislam.kemenag,go.ld
Menag Ajak Tokoh Agama Berikan Pemahaman Agama yang Lebih Moderat dan Inklusif keagarnaan. Sebagai umat bragama hal seperti ini perlu diantisipasi. Bagaimana kita bisa menerjemahkan agarna yangesensi.
Serang, bimasislam- Menteri Agarna, Lukman Hakim Saifuddin mengatakan kalau Banten telah dikenal dengan ulama besamya, terkenal karena kealiman tokoh agarnanya, bahkan kitab ularna Banten diajarkan di Cairo Mesir. Hal itu dikemukakan saat memberi sambutan pada Sarasehan tentang Penanggulangan Radikalisme Berbasis Agama yang diselenggarakan Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam, di Serang, Provinsi Hanten, Selasa (16/12). Dikatakan Menag, manusia kini dihadapkan pada era globalisasi, sebuah era dimana manusia hidup tanpa sekat. Dengan alat telekomunikasi yang semakin canggih, membuat dunia ini ada di genggan1al1 tangan. Akses informasi menjadi semakin cepat, mudah dan murah untuk di akses. Selain hal positif juga menyertai bersamanya hal-hal negatif yang tidak sesuai dengan keIndonesiaan. Salah satunya adalah radikalisme ikut menyertai era globalisasi ini.
"Swiah menjadi tanggungjcr..vabbersamauntuk 71lenjaga lU1mabaikyang diuiariskan. para ulama terdohulu.dan saya mengajak tokoh Agamn di Banien agar memberikan pemahaman agamn yang lebih moderat dan inklusi]", tegas Menag.
Selain itu, Menag juga mengungkapkan, tiga puluhtahun lalu, tidak pemah dijumpai yang karena beda faharn keagamannya orang rela meledakkan dirinya. Tidak pemah menjumpai sesama muslim saling menumpahkan darah hanya karena perbedaan dalam menafsirkan al-Qur'an dan Hadis. Dan itu terjadi sekarang, seperti yang terjadi di belahan timur tengah, hanya karena beda mazhab, yang satu Sunni dan yang satu Syiah. Hal hal seperti itu, menurutnya ada kemungkinan bisa teriadi di tengah-tengah kita. Radikalisme, Menag menambahkan, memang bisa karena kondisi sosial, tapi yang paling berbahaya adalah karena akar paham
"Semua agnma pada dnsamya mengajnk pada kedamaian, keselamatan. Salam yang diucapkan semua agama itu baik, bagaimana meman usiakan manusia dan nzembawa rahmai. Bukau agama yang menebarkan permusuhan, menimbulkan kekhauiatiran. keiakukan dan bahkan menimbulkan. kecema ... san", tegas Menag. Ditempat yang sama, Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam, Prof. Machasin mengajak semua pihak untuk bersama-sama menangguJangi paham radikalisme yang bukan hanya merugikan umat, tapi juga merugikan citra Islam dan Indonesia "Ada peneliiian. yang mengatokan baJrwa,korban JilUid lebih dari 80 persen adalah umat
Islam iiu sendiri: Dan kalau di ISIS itu dikatakanmemperiuangkan IsJom tapi korbmmya adalah SWlI1i, Islam itu sendiri", terangnya. Sarasehan diikuti 200 orang, terdiri dari Ularna (Tokoh Agarna), perwakilan Onnas Islam, Penyuluh Agama Islam, perwakilan Kejaksaan dan Kepolisian. Hadir memberikan materi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ularna (NU) Prov. Banten, Pengurus Muhammadiyah provo Banten, Polda Banten dan Badan Nasional Penanggulangan Teroriesme. (S1Jamsllddin/foto:bimasislam)
Abdullah Azwar Anc" Siop Ban+v Sertifikasi Tanah Wakaf untuk Pengamanan Banyuwangi, bimasislani - Dalarn rangka untuk mengarnankan aset wakaf, pada13 Desember 2014,di Hotel Ketapang Indah Banyuwangi Jawa Timur te la h diselenggarakan Sosialisasi Sertilikasi Tanah Wakaf oleh Lembaga Auqof NU Wilayah Jawa Timur.Hadir sebagainarasumber Kakanwil Kementerian Agama Jawa Timur, Kakanwil BPN [awa Timur.dan beberapa praktisi wakaf. Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. Dalam sambutannya, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas,menyatakan siap membantu biaya sertifikasi tanah wakaf di Banyuwangi. Kabupaten Banyuwangi sebagai wilayah yang sedang mernbangun dengan pertumbuhan yang pesat,diperJukan kepastian status tanah wakaf,baik yang didirikan masjid, madrasah, lembaga sosial. dan tanah wakaf produktif lainnya."Dengan sertifikasi tanah wakaf, maka statusnya menjadi jelas, sehingga tidak dapat diganggu oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab", urainya. Dalarn kesempatan
tersebut
juga ditandatangai
perjanjian
bersarna percepatan sertifikasi tanah wakaf antara Nadzir Ormas NU dengan Kepala Kantor Pertanahan/BPN Kab. Banyuwangi. Kerjasama inidiharapkanan dalam waktu beberapa bulan ke depan akan diselesaikan segera minimal 209 bidang sertifikat tanah wakaf atas nama Nadzir Ormas NU
CabangBanyuwangi.(l7a-tobiblfoto:bimasislam)
bimaslstam.kemenaqqo.lo
KUA Kalianda Lampung Terapkan Layanan Prima dan Manusiawi Lampung Selatan, bimasislam- Layanan prima menjadi tema penting bagi seluruh jajaran Kantor Urusan Agama (KUA). Mewujudkan birokrasi yang profesional, transparan dan akuntabel merupakan bentuk layanan prima yang kini telah diterapkan pada KUA. Kini, KUA tidak Jagi menggelar layanan Napa adanya", melainkan melakukannya dengan profesional, efektii dan efeisien. KUA Kecamatan kalianda Lampung Selatan merupakan satu dian tara KUA yang telah menerapkan layanan prima. Hal ini bisa dilihat dari adanya Standard Operating Procedure (SOP) pelayanan dengan menggunakan hitungan waktu. Hal ini dapat dilihat dari efektifnya pelayanan dengan standar waktu yang cepat dan mudah. Pengurusan duplikat surat nikah misalnya, hanya membutuhkan waktu 15 menit, legalisasi akta nikah 5 menit, pendaftaran nikah 5 menit. Selain terkait pencatatan pemikahan, pelayanan lainnya seperti perwakafan, zakat dan bimbingan majelis taklimjuga dilakukan secara cepat danmudah. Saat bimasislam berkunjung, nampak suasana perkantoran yang rapih dan bersih. Di meja depan nampak buku tarnu, petugas penerima akan langsung mengarahkan kemana tujuan tamu. Terdapat beberapa meja layanan, dian tara pencatatan nikah, perwakafan, penyuluhan dan administrasi. Susana ini seakan rnenutupi kesederhanaan bangunan KUA yang mulai nampak memudar warna catnya. Adalah Edi Romli, S.Ag, sang nahkoda KUA Kecarnatan Kalianda, mebawahi 7 orang staf. Ia bertutur, sejak memegang kendali KUA Kalianda setelah sebelumnya memegang KUA Kota Bandarlampung, dirinya dihadapkan pada persoalan yang lebih rumit, terutama keterbatasan sarana d811personil, Dari segi infrastruktur, KUA Kalianda belum sepenuhnya rnerniliki jaringan internet dan juga perala tan komputer. Begitu pula, keterbatasan personil sangat teras a apalagi dengan jumlah 27 desa yang harus dilayani, sernentara hanya seorang penghu.lu yang terseelia. Padahal total angka peristiwa nikah eli wilayahnya menembus angka 50 peristiwa. Ia pun bukan hanya bertugas mencatat pernikahan, akan tetapi juga perwakafan,
penyuluhan dan haji. Walhasil, SDM yang tersedia dimaksimalkan dengan tetap berharap dapat penambahan personil. Edi mengakui, sejak dihentikannya rekrutment P3N sementara belum ada penambahan penerimaan penghulu, pihaknya sangat keteteran melayani pencatatan pemikahan. Namun demikian, lanjutnya, ia memiliki strategi tersendiri agar seluruh pelayanan tetap berjalan dengan baik.
"Kami optimalkan pencataian nikah di KLlA. All7amdulillah masyarakat tidak keoerattin. Lalu kami juga mengoptimalkan P3N yang memang masih ada sisa SK keria sampai akhir iahun ini." tuturnya. Namun, keberadaan PP ini memberi ketenangan bagi para penghulu dalam melaksanakan tugas, sehingga tidak ada lagi kecurigaan adanya gratifikasi kepada para penghulu. Karena sebab itu pulalah, menurutnya, ia dan jajarannya terus berkomunikasi dengan para modin di desa-desa agar lebih berhati-hati dengan tidak menarik biaya karena semuanya sudah masuk dalam ketentuan biaya pendaftaran. "Kritik bagi kami adalah cambuk, tapi ientu kami tidak hanya membutuhkan kritik
saj« kmni juga buiuh solusi dan dukungan, dukungan infrastruktur, sarana dan regulasi. Kami yakin KUA itu sangat ikhlas mengabdi, dar; dulu hingga sekarang," pungkasnya penuh optimis. Selamat bekerja! (kangjeie/foto.bimasislam)
Australia, Jepang, dan Amerika, Tiga Besar Peristiwa Kawin Campur di KUA Kuta Kuta, b i m as i el a m Sebagai Kantor Urus811. Agama (KUA) eli daerah minoritas Muslim yang sekaligus merupakan pusat wisata kelas dunia, KUA Kecarnatan Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, tidak berbeda dengan KUA eli tempat lain. Namun demikian, komposisi penduduk yang lebih heterogen menjadikan KUA Kecamatan Kuta tetap memiliki keunikan, terutama sering terjadinya peristiwa kawin campur, atau pemikahan berbeda warga negara. »-
Kepala KUA Kecamatan Kuta, Fathurrahim, mengatakan bahwa setiap tahunnya KUA yang berlokasi tak jauh dari pantai Kuta itu mencatat sekitar 50 peristiwa kawin campur. "Sernua prosesllya sam a, termasuk penerapan tarif baru pencatatan nikah pasca keluamya PP 48 tahun 2014" ujar Fathur ketika elitemui bimasislam, Rabu (3/12). Menurut Fathur, dari keseluruhan
pernikahan yang melibatkan warga negara asing itu, mayoritas elidominasi oleh warga negara Australia, [epang, dan Amerika Serikat, dimana 70 persennya adalah WNA sebagai pihak mempelai laki-laki. Meski hanya dibantu satu orang penghulu, menurut Fathur peristiwa pencatatan nikah masih dapat ditangani dengan sangat baik karena setiap bulan rata-rata hanya terjaeli sekitar 20 kali pernikahan. "pada bulan tertentu paling tinggi 50 kali, masih bisa ditangani" katanya. Dengan satu tenaga penghulu, KUA ini bertugas memberikan pelayanan pencatatan nikah bagi sekitar sembilan ribu pemeluk agama Islam yang tersebar eli tiga kecamatan, yakni Kecamatan Kuta, Kecamatan Kuta Utara, dan Kuta Selatan, dua kecamatan terakhir adalah hasil pemekaran yang masih belum memiliki KUA Kantor KUA Kuta sendiri hingga kini masih berdiri eliatas tanah wakaf. Fathur berharap agar lembaga yang dipimpinnya bisa memiliki kantor di luar t811al1wakaf, sehingga aset wakaf yang selama ini digunakan dapat lebih eliproduktifkan secara ekonomis. (ska,foto:lukinermanto.com)
btmasrslam.kernenaq.qo.id
Ini Dio Foisafah
Dcyok yang Jodi Pr'nsip Kerukunr-n Umot Boarogamc di I(al"'ar
Pontianak, bimasislam - Dalam kesempatan kunjungan kerja ke Pontianak waktuhari lalu, bimasislam berkesempatan anjang sana ke Kanwil Kemenag Kalimantan Barat dan diterima langsung dengan Kepalanya, Yasrul Yadi. Dengan penuh keakraban, Kakanwil meladeni pertanyaan-pertanyaan bimasislam terkait d inarnika keislaman masyarakat Kalimantan Barat (4/12) diruangkerjanya. Saat ditanya apa PR yang utama ke depan, dengan tegasYasruJ mengatakan, "Kerukunan antar umat menjaditugas utama saya". Sejarah kelam yang pernah terjadi di Sambas adalah pelajaran untuk kita sernua, ingatnya. Sebagaimana kita ketahui, pada akhir tahun 1990-an di salah satu Kabupaten yang cukup jauh dari Ibu Kota Provinsi ini, pernah terjadi konflik sosial antara etnis Oayak dan etnis Madura yang telah mengorbankan banyak jiwa dari kedua belah pihak. Peristiwa itu menyisakan luka yang daJam bagi masyarakat Kalbar, bahkan seluruh masyarakat bangsa ini. Dalam upaya menjaga kerukunan itu, disepakati oleh seluruh etnis dan agama di Kalbar untuk menjadikan Moto dan
Falsafah Hidup orang Dayak sebagai prinsip kerukunan dan sekaligus salam lokal. Moto tersebut berbunyi, Adil Ka' Talino, BacuraminKa' Saruga, BasengatKa' [ubata, yang berartiadil ke sesama manusia, bercermin ke Surga, dan bernapas ke Tuhan. Secara bebas dikonsepsikan dalam istilah, "dengan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan berpedoman pada Ajaran Agama, dan bersikap adil terhadap sesarna manusia." Moto ini jadi salam lokal dalam setiap pertemuan. Jika ada yang memberi salam dengan moto tersebut, maka yang diberi sa lam menjawab dengan kata" Arus, Arus, Arus" (Amin). Menurut mantan Kepala Kankemenag Kapuas Hulu dan Kankemenag Bengkayang ini, upaya untuk menjaga kerukunan harus terus diupayakan agar generasi penerus siap menerima perbedaan. Dalam hal ini, sektor pendidikan yang bersifat formal maupun informal memiliki peran strategis, ujarnya. Guru jelas punya tanggung [awab akan hal ini, narnun peran para da'i dan guru ngaji juga tidak kalah pentingnya dalam mengembangkan sikap "siap menerima perbedaan" pada masyarakat, jelasnya di akhir perbincangan. Oalarn kesempatan yang sam a, Kasubag Hukum dan KUB Kanwil Kemenag Kalbar Helmy M. Yunus Mohan menguatkan, "Betul, kerukunan menjadi perhatian utama di sini, belajar dari kasus Sambas. Tapi yang harus digarisbawahi, yang terjadi sesungguhnya sampai hari ini adalah kesalahfahaman antar etnis saja, bukan konflik antar agama". Alhamdulillah, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir kehidupan masyarakat Kalbar relatif arnan dan terkendali, imbuhnya. (edijun/foto:bimasislam)
Ini Dia 16 Nama Colon Anggota BAZNAS 2015-2020 Jakarta, bimasislam-Setelah melalui tiga tahap yang sangat ketat, akhirnya Tim Seleksi Calon Anggota BAZNAS Masa Kerja 2015-2020 menetapkan 16 nama dari unsur masyrakat yang dianggap cakap dan layak untuk diajukan kepada presiden sebelum dipilih 8 (delapan) orang sebagai anggota BAZNAS secara resmi. Pengumunan ditandatangani oleh Ketua Timsel, Prof. Dr. H. Abdul Djamil, MA pada tanggal 5 Desember 2014 dan telah diumumkan pada tanggal 6 Desember 2014 melalui website bimasislam.kemenag.go.id dan kemenag.go.id. Nama-nama tersebut adalah Ahmad Juwaini, Ahmad Mukhlis Yusuf, Ahmad Satori Ismail, Aries Muftie, Bambang Sudibyo, Emmy Hamidiyah, Irsyadul Halim, Masdar Farid Mas'udi, Muchammad Surjani, Muhd. Nasir, Muhammad Luthfie Hakim, Mundzir Suparta, Muzarnmil Basuni, Nana Mintarti, Qomaruddin, Zainul Bahar Noor. Berdasarkan informasi dar berbagai sumber, dari nama-nama tersebut adalah para ahli di bidang masing-masing, seperti Ahmad [uwaini, Emmy Hamidiyah, Mohd. Nasir, Nana Mintarti dari tokoh LAZ yang memiliki pengalarnan panjang dalam pengelolaan zakat, Zainul Bahar Noor, Aries Muftie adalah ahli ekonomi Islam, Ahmad Satori Ismail, Masdar F Mas'udi, Muzarnmil Basyuni, adalah tokoh agama yang
yang Lolos Seleksi dari Timsel
memiliki pengetahuan Syariah, Bambang Sudibyo, mantan Menteri Keuangan yang rnemiliki wawasan keekonomian mikro dan makro, dan lain-lain. DaJam cacatan bimasislam, pemilihan calon anggota BAZNAS 2015-2020 ini merupakan pola bam seleksi yang dilakukan secara terbuka. Timsel sebanyak 9 (orang) orang terdiri dari para ahli dari berbagai intansi atau lembaga yang ditetapkan oJeh Menteri Agama. Proses dilaksanakan tercara bertahap, yaitu tahap administrasi, tahap seleksi kompetensi dan kapabilitas (penulisan esay dan presentasi serta penilaian psikologis), dan wawancara. Seluruh pendaftar sebanyak 87 orang, kemudian disaring menjadi 33 orang, dipilih menjadi 22 orang, dan akhirnya ditetapkan 16 (enarn belas) orang sebagai calon anggota BAZNAS 2015-2020. (thobib/foto:bimasislam)
KUA Gunung
__ lang!
r I
f
Joti, '1.'
enjadi yang Terdepan Tak heran jika berbagai inovasi, kreasi dan prestasi telah diraih dan menempatkan KUAGunung Djati sebagaiyangterdepan dalam pelayanan prima. Adalah Ali Wahyuddin, S.Ag,sang komandan alias Kepala KUA. Sejak 1 April 2012, Lulusan Institut Agama Islam Darussalam (lAID) CiamisJawa Barat tahun 1997 ini diberikan amanat memimpin dengan 7 personalia. Konsep layanan prima berbasis online lahir dari sebuah kebutuhan adanya proses layanan yang efektif dan efesien. Selama ini, KUA terkesan sangat lamban, kurang melek teknologi dan bahkan kurang tertib administrasi. Hal inilah yang kemudian mendorong jajaran KUA Gunung Jati mendobrak segala ketabuan, mencitptakan tata kelola pelayanan dengan memanfaatkan potensi teknologi. Dengan slogan "Selangkah Maju Menjadi yang Terdepan (SMT)", KUA Gunung Jati telah mewujudkan konsep layana prima. Sebagaidaerah tujuan ziarah Sunan Gunung Djati, wilayah Kecamatan Gunung Jati dikunjungi berbagai kalangan masyarakat. Hal ini menuntut kinerja prima dalam pelayanan, tidak hanya dalam hal pencatatan nikah. Tak jarang ada saja masyarakat yang bertanya atau meminta dibimbing untuk berziarah. Karena itulah, jajaran KUA Gunung Jati selalu bersiap dalam melayani
Bagi masyarakat di Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon,
apapun kebutuhan masyarakat.
mengurus nikah kini tak lagi ribet dan berbelit. Jika sebelumnya mengurus surat keterangan menikah di tempat lain atau mengurus persyaratan nikah adalah sesuatu yang menjenuhkan, harus kesana dan kemari, belum lagi biaya yang terkadang membengkak, maka kini semuanya dilayani dengan cepat dan transparan. Cukup membuka web KUA Gunung Jati beralamat di www.kuaqununqjotl.co.nr,
Layanan lainnya yang juga dike mas secara prima adalah penyuluhan yang digawangi oleh seorang Penyuluh Agama Islam (PAl), Siti Nur
seluruh layanan tersedia, diantaranya e-registrasi, e-daftar nikah, e-
dalamnya tersedia berbagai regulasi dna materi kepenyuluhan. Bagi
saran, e-survey, e-andon nikah dan lainnya. Bagiyang membutuhkan layanan selain pencatatan nikah, juga tersedia aplikasi online seperti pengaduan, informasi perwakafan, kajian keagamaan dan lainnya. Guna menunjang mobilitas kinerja, KUA Gunung Jati dilengkapi
dapat mengnjungi kantor KUApada jam kerja.
dengan free hotspot yang cukup besar kapasitasnya.
Fatimah, S.Ag. beberapa layanan yang diselenggarakan adalah produk halal, zakat, waris, hisab rukyat, pengukuran arah kiblat, keluarga sakinah, dan manasik haji. Gua menunjang fungsi penyuluhan, pada websiet KUAterdapat rubrik penyuluhan, yang di masyarakat yang hendak melakukan konsultasi secara langsung, Bukan hanya aplikasi layanan, berbagai informasi terkait regulasi, kebijakan maupun aktifitas KUA, tersaji dalam bentuk berita yang
Selain dapat memudahkan masyarakat dalam mengurus berbagai
cukup sederhana namun sangat informatif. Menurut Ali Wahyuddin, informasi ini sangat penting sebagai bentuk komunikasi dengan
keperluannya, layanan online juga memudahkan proses pencatatan sebagai bentuk tertib administrasi. Hams diakui, salah satu kelemahan KUAselama ini adalah tata administrasi dan dokumentasi.
publik, membangun citra positif bagi layanan KUA. Sebagai contoh, regulasi baru tentang Nikah Rujuk mengharuskan jajaran KUA untuk
Akibatnya, proses pelayanan tidak sepenuhnya terdokumentasikan secara baik dan benar. Padahal, seluruh layanan harus terdokumentasikan secara balk dan benar, sebagai bagian dari
melakukan sosialisasisehingga masyarakat mendapat informasi lebih
akuntabilitas dan transparansi. Spirit perjuangan Sunan Gunung Djati menginspirasi jajaran KUA Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Sebagai pelayan masyarakat, para personil KUA telah mendedikasikan waktu dan tenaga serta fikirannya demi terlaksananya layanan dan bimbingan masyarakat.
mensosialisasikannya kepada masyarakat. Menurutnya, dengan memanfaatkan website dan media sosial, pihaknya secara periodik cepat dan akurat. KUAdengan pelayanan prima kini tak lagi sebuah mimpi. Setidaknya, KUA Kecamatan Gunung Jati telah membuktikan bahwa dengan semangat dan sinergi akan melahirkan berbagai inovasi dan kreasi guna mewujudkan KUA profesional, transparan dan akuntabel. Selamat berjuang!! (kangjeje/!oto:kuagunungjatij
blmasislam.kemenag.go.id