Modul Mata Pelajaran Seni Budaya Islam Kelas XI Semester I Seni music A. Akulturasi Budaya Islam Barat Jatuhnya peradaban dan kebudayaan Islam setelah diakulturasikan antara kebudayaan barat dengan kebudayaan umat Islam membuahkan sekularisme dunia islam. Karenanya tidak mengherankan bila sekarang ini kita dapat menemukan dengan amat mudah akibat-akibat yang ditimbulkannya, antara lain sebagai berikut: 1.
Kebudayaan barat telah dijadikan sebagai konsepsi kebudayaan umat Islam.
2.
Masyarakat kaum muslimin telah menjauhi konsepsi masyarakat Islam yang dulu berdasarkan aqidah, ide-ide, jiwa dan peraturan Islam.
3.
Kesenian umat Islam telah diwarnai oleh kesenian barat yang sekularistik.
B. Seni Music Dalam Pandangan Ulama Islam Sebelum membahas dan mendiskusikan pendapat para fuqaha, khususnya para Imam Mazhab yang empat terlebih dahulu kita bahas seni music beserta dalil dan golongan yang mengharamkan maupun membolehkan. 1.
Imam Asy Syaukani dalam kitabnya Nailul Authar menyatakan sebagai berikut: a) Para ulama berselisih pendapat tentang hukumn menyanyi dan alat music. Menurut Mazhab Jumhur adalah haram, sedangkan Mazhab Ahlul Madinah, Azh Zhohiriyah Dan Jama’ah Sufiyah memperbolehkan b) Abu Mansyur Al-Baghdadi (dari mazhab Asy Syafi’i) menyatakan:” Abdullah Bin Ja’far berpendapat bahwa menyanyi dan bermain music itu tidak menjadi masalah.dia sendiri pernah menciptakan sebuah lagu untuk dinyanyikan para pelayan (budak) wanita (jawari/jariyah) dengan alat music rebab. Ini terjadi pada masa Amirul Mu’minin Ali Bin Abi Thalib.
c) Imam Al Haramain di dalam kitabnya An-Nahdiyah menukilkan para ahli sejarah bahwa Abdullah Bin Azh Zubair memiliki beberapa jariyah yang memainkan alat musiknya yaitu gambus. 2.
Golongan yang mengharamkan seni music Imam Ibnu Al Jauzi, Imam Qurtubi dan Imam Asy Syaukani mencantumkan ayatnya QS.Luqman 6:
وﻣﻦ اﻟﻨﺎس ﻣﻦ ﯾﺸﺘﺮ ي ﻟﻬﻮ اﻟﺤﺪ ﯾﺔ ﯾﻀﻞ ﻋﻦ ﺳﺒﯿﻞ اﷲ ﺑﻐﯿﺮ ﻋﻠﻢ وﯾﺘﺨﺬ ﻫﺎ ﻫﺰوااوﻟﯿﻚ ﻟﻬﻢ ﻋﺬاب ﻣﻬﯿﻦ “ Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan Perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan”. (QS. Luqman : 6) Sebagian sahabat yang mengharamkan seni music Seperti Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud dan tabi’in seperti Mujahid Hasan Al Bashri, Ikrimah, Said Bin Zubair, Qatadah dan Ibrahim An Nakha’i menafsirkan Lahual Hadits dan ahli tafsir Imam Ibnu Katsir yang berkata: orang-orang celaka itu telah berpaling dari mendengarkan Kalamullah dan mengambil manfaatnya. Mereka cenderung mendengarkan suara seruling nyanyian dengan irama alat-alat music yang melenakan.” Firman Allah swt: “Dan bujuklah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan shautika (suaramu) …” (QS. al-Isra’ 64) 3.
Golongan yang membolehkan seni music Tokohnya yaitu: Imam Malik, Imam Ja’far, Imam Al Ghazali, Dan Imam Abu Daud Azh Zhahiri Mencantumkan ayat: Firman Allah ta’ala: “…Dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah bunyi keledai.” (Luqman: 19)
4.
Seni music menurut empat imam mazhab a)
Imam Maliki
Para ulama Malikiyah mengatakan bahwa nyanyian yang diharamkan adalah nyanyian yang dilantunkan bukan untuk memeriahkan pesta pernikahan (tasyakuran) seperti nyanyian dengan gendang, seruling dan terompet. Hadits Riwayat Bukhori Muslim dan Aisyah: “aku pernah menikahkan seorang wanita dengan seorang pria dari kalangan anshar, maka nabi bersabda:
ﯾﺎ ﻋﺎ ءﺷﺔ ﻟﻮﻛﺎن ﻣﻌﻜﻢ ﻣﻦ ﻟﻬﻮ ﻓﺎن اﻻﻧﺼﺎرﯾﻌﺠﺒﻬﻢ اﻟﻠﻬﻮ “Hai aisyah, tidak adakah padamu hiburan (nyanyian). Karena sesungguhnya orang-orang anshar suka dengan nyanyian”. b) Imam Hanafi Para ulama Hanafiyah mengatakan bahwa nyanyian yang diharamkna itu adalah nyanyian yang mengandung kata-kata tidak sopan. Adapun yang menguji keindahan alam seperti bunga, air terjun, gunung, dan pemandangan alam hukumnya boleh. Hadist Rowahu Imam Ahmad dan Abu Daud واﻻذن ﺗﺰﻧﻲ وزﻧﺎﻫﺎاﻻﺳﺘﻤﺎع “telinga akan ikut berzina pula, zinanya adalah mendengarkan (sesuatu yang telah diharamkan untuk mendengarkan)” c) Imam Syafi’I Para ulama Syafi’iyah mengatakan bahwa nyanyian yang diharamkan itu adalah nyanyian yang mengandung kata-kata yang kotor atau jorok. Adapun tentang nyanyian ataupun lagu selama masih dalam batas aturan yang baik itu hukumnya boleh, lagu tentang shalawat menyanjung Rasulullah Saw. akan mendapatkan syafa’atnya di yaumil qiyamah, lagu tentang pembelajaran atau pendidikan hukumnya diperbolehkan. “Pada suatu hari Rasulullah masuk ke tempat sahabat Rasul. Ada dua gadis yang sedang mendendangkan nyanyian (tentang hari bu’ats). Rasulullah
hanya
berbaring
mendengarkarkan
dan
memalingkan
mukanya. Pada saat itu Abu Bakar masuk dan ia marah dan berkata” di
tempat Nabi ada seruling setan”. Mendengar seruan itu Nabi lalu menghadapkan muka kepada Abu Bakar seraya berkata; Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim dari Aisyah; دﻋﻬﻤﺎﯾﺎاﺑﺎﺑﻜﺮ “Biarkanlah keduanya, hai Abu Bakar.” d) Imam Hambali Para ulama Hambali mengatakan bahwa tidak boleh menggunakan alatalat music seperti gendang, seruling dan lain-lain. Adapun tentang nyanyian ataupun lagu hukumnya boleh, bahkan sunnah melagukannya ketika membacakan ayat-ayat al-Quran asal tidak merubah aturan-aturan bacaannya. Hadist Riwayat Imam Ahmad dari Aby Al-Asy’ari: ﻟﯿﺸﺮﺑﻦ اﻧﺎس ﻣﻦ اﻣﺘﻲ اﻟﺨﻤﺮ ﯾﺴﻤﻮﻧﻬﺎﺑﻐﯿﺮاﺳﻤﻬﺎﺗﻐﺪوﻋﻠﯿﻬﻢ اﻟﻘﯿﺎن وﺗﺮوح ﻋﻠﯿﻬﻢ اﻟﻤﻌﺎزف “Segolongan dari umatku akan menum khomer dengan nama lain dan mereka didatangi para penyanyi wanita keliling dari para jenis musiknya.”
C. Shalawat 1) Pengertian shalawat Shalawat dari segi bahasa merupakan bentuk jamak dari kata shalah yang mempunyai pengertian do’a, berkah, rahmah, atau ibadah. Dalam prakteknya para ulama membedakan antara pengertian shalawat, yakni shalawat oleh Allah, para malaikat, dan oleh kaum mukminin, sebagaimana termaktub dalam al-Qur’an surat al-Ahzab 56:
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”.(QS. al-Ahzab 56)
2) Manfaat shalawat a)
Menjalankan perintah Allah SWT dan berdzikir kepadanya. “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. (QS. al-Ahzab: 56)
b) Menumbuhkan rasa cinta dan mengharapkan syafaat Rasulullah. “orang-orang yang paling utama dihari qiyamah kelak adalah orang yang paling banyak memberi shalawa”t (Hadist Riwayat At- Tirmidzi) c) Sarana terkabulnya do’a ﺻﻠﻮا ﻋﻠﻲ واﺟﺘﻬﺪوا ﻓﻲ اﻟﺪﻋﺎء “bersholawatlah kamu sekalian kepadaku dan bersungguh-sungguhlah dalam berdo’a”. d) Menghilangkan segala kesusahan, kegelisahan hati dan pikiran. e) Memperoleh balasan kebajikan 10 kali lipat dan menghapuskan keburukan 10 kali lipat serta mengangkat derajatnya 10 kali lipat pula. 3) Fungsi shalawat a) Melaksanakan perintah allah swt dan berdzikir kepadanya. Diadalam alqur’an allah swt telah berfirman ( al-ahzab) b) Upaya untuk cinta dan mendapatkan syafa’at dan rasulullah saw. Sabda rasulullah “tidaklah beriman seseorang yang belum mencintai aku melebihi dirinya sendiri dan keluarganya”. c) Usaha untuk mendapatkan petunjuk keutamaan rasulullah saw bersabda: “barang siapa yang mensucikan hatinya dari sifat-sifat munafik. Sebagaimana air yang membersihkan pakaian kotor”. D. Al-barzanji 1) Sejarah al-Barzanji Nama Barzanji diambil dari nama pengarangnya, seorang sufi bernama Syaikh Ja’far bin Husin bin Abdul Karim bin Muhammad Al – Barzanji. Beliau adalah pengarang kitab Maulid yang termasyur dan terkenal dengan nama Mawlid Al-Barzanji. Karya tulis tersebut sebenarnya berjudul ‘Iqd Al-
Jawahir (kalung permata) atau ‘Iqd Al-Jawhar fi Mawlid An-Nabiyyil Azhar. Barzanji sebenarnya adalah nama sebuah tempat di Kurdistan, Barzanj. Nama Al-Barzanji menjadi populer tahun 1920-an ketika Syaikh Mahmud AlBarzanji memimpin pemberontakan nasional Kurdi terhadap Inggris yang pada waktu itu menguasai Irak. Kitab Maulid Al-Barzanji karangan beliau ini termasuk salah satu kitab maulid yang paling populer dan paling luas tersebar ke pelosok negeri Arab dan Islam, baik Timur maupun Barat. Bahkan banyak kalangan Arab dan nonArab yang menghafalnya dan mereka membacanya dalam acara-acara keagamaan yang sesuai. Kandungannya merupakan Khulasah (ringkasan) Sirah Nabawiyah yang meliputi kisah kelahiran beliau, pengutusannya sebagai rasul, hijrah, akhlaq, peperangan hingga wafatnya. Syaikh Ja’far Al-Barzanji dilahirkan pada hari Kamis awal bulan Zulhijjah tahun 1126 di Madinah AlMunawwaroh dan wafat pada hari Selasa, selepas Asar, 4 Sya’ban tahun 1177 H di Kota Madinah dan dimakamkan di Jannatul Baqi`, sebelah bawah maqam beliau dari kalangan anak-anak perempuan Junjungan Nabi Saw. Sayyid Ja’far Al-Barzanji adalah seorang ulama’ besar keturunan Nabi Muhammad saw dari keluarga Sa’adah Al Barzanji yang termasyur, berasal dari Barzanj di Irak. Datuk-datuk Sayyid Ja’far semuanya ulama terkemuka yang terkenal dengan ilmu dan amalnya, keutamaan dan keshalihannya. Beliau mempunyai sifat dan akhlak yang terpuji, jiwa yang bersih, sangat pemaaf dan pengampun, zuhud, amat berpegang dengan Al-Quran dan Sunnah, wara’, banyak berzikir, sentiasa bertafakkur, mendahului dalam membuat kebajikan bersedekah,dan pemurah.
2) Tokoh-tokoh al-barzanji Al-barzanji berasal dari nama pengarang kitab al-barzanji yaitu Syaikh Ja’far bin Husain bin Abdul Karim bin Muhammad al-barzanji. Nama nashabnya adalah Sayid Ja’far ibn Hasan ibn Abdul Karim ibn Muhammad ibn Sayid Rasul ibn Abdul Sayid ibn Abdul Rasul ibn Qalandar ibn Abdul Sayid ibn Isa ibn Husain ibn Bayazid ibn Abdul Karim ibn Isa ibn Ali ibn Yusuf ibn Mansur ibn Abdul Aziz ibn Abdullah ibn Ismail ibn Al-Imam Musa Al-Kazim
ibn Al-Imam Ja’far As-Sodiq ibn Al-Imam Muhammad Al-Baqir ibn Al-Imam Zainal Abidin ibn Al-Imam Husain ibn Sayidina Ali r.a.
3) Nilai-nilai al-barzanji a) Nilai religious: kitab al-barzanji merupakan bentuk bukti kecintaan penganut agama Islam terhadap Nabi Muhammad. Syair dan Hikayat yang tertulis dalam kitab memaparkan nilai-nilai yang baik, meningkatkan kadar religiusitas seseorang, serta dapatmengambil hikmah dari kehidupan Nabi Muhammad SAW. b) Nilai social: tradisi barzanji yang digelar pada perayaan hari besar Maulid Nabi dan dalam berbagai upacara lainnya di masyarakat, seperti perkawinan, kelahiran anak, khitanan dll. Kegiatan tradisi ini merupakan ruang bagi masyarakat untuk bersosialisasi antara satu dengan yang lain. Kegiatan barzanji mempertemukan mereka yang jarang bertemu, sehingga akan mempererat tali persaudaraan dan ikatan social dalam masyarakat. c) Nilai budaya: budaya arab yang dibawa agama islam dan budaya melayu berpadu sehingga menghasilkan bentuk budaya baru, memperkaya perpaduan kebudayaan Indonesia.
Soal pilihan ganda ! 1. Pendapat yang mengatakan bahwa tidak diperbolehkan menggunakan alat-alat music gendang, seruling atau serupa dan adapun tentang nyanyian atau lagu maka hukumnya boleh menurut ulama mazhab adalah ….. a. Madzhab Syafi’i b. Madzhab Hanafi c. Madzhab Maliki d. Madzhab Hambali e. Ahlul Madinah 2. Bagaimana menurut pandangan madzhab Ahlul Madinah, Az-Zohiriyah dan Jama’ah Sufiah tentang seni ....... a. Diharamkan
d. Sangat diwajibkan
b. Dimakruhkan
e. Diperbolehkan
c. Diwajibkan 3. Dibawah ini kitab apakah yang dinyatakan oleh Imam As-Syaukani tentang seni dalam pandangan ulama Islam? a. Nailul Authar
d. Ar-Raudhul
b. An-Nihayah
e. An-Nahdiyah
c. Al-barzanji 4. Hukum menyanyi menurut pandangan madzhab jumhur ialah….. a. Makruh
d. Boleh
b. Haram
e. Sunnah
c. Wajib 5. Nama lengkap pengarang Al-Barzanji ialah…. a. Syaikh Ja’far bin Abdul bin Muhammad Al- Barzanji b. Syaikh Ja’far bin Abdul Karim bin Husain bin Muhammad Al-Barzanji c. Syaikh Ja’far bin Husain bin bin Muhammad Al-Barzanji d. Syaikh Ja’far bin Husain bin Abdul Karim Al-Barzanji e. Syaikh Ja’far bin Husain bin Abdul Karim bin Muhammad Al-Barzanji 6. Al-Barzanji juga diambil dari nama tempat yaitu di ..... a. Barzanj, Kurdistan, Iraq
d. Baghdad
b. Barzanj, Madinah
e. Barzanj, Kairo, Mesir
c. Madinah
7. Karya tulis yang dibuat oleh Syaikh Ja’far yang berjudul Iqd Al-Jawahir yang artinya adalah…. a. Kitab-kitab suci
d. Emas permata
b. Untaian
e. Syair-syair seperti permata
c. Kalung permata 8. Karya tulis yang dibuat oleh Syaikh Ja’far yang berjudul Iqd Al-Jawahir yang artinya adalah…. a. Kitab-kitab suci
d. Emas permata
b. Untaian
e. Syair-syair seperti
c. Kalung permata 9. Berikut ini salah satu dalil Al-Qur’an yang menyuruh kita sebagai umat Muslim hendaknya bersholawat yaitu…. a. Q.S : Al-Baqarah 70
d. Q.S : Al-Ahzab 56
b. Q.S : Al-Baqarah 65
e. Q.S : Al-Ahzab 65
c. Q.S : Al-Baqarah 56 10. Di dalam kitab Al-Barzanji terdapat Nadzam dan Natsar. Natsar yang berarti …. a. Prosa yang menceritakan kehidupan Nabi dan silsilah beliau b. Syair atau lagu-lagu yang menceritakan kehidupan Nabi dan silsilah beliau c. Prosa dalam bentuk bait-bait dan syair d. Prosa yang berisi tentang syair-syair al-Barzanji e. Puisi yang berisi tentang syair-syair al-Barzanji
Soal essay! 1. Sebutkan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Barzanji! 2. Tulislah salah 1 (satu) dalil yang menerangkan bahwa bernyanyi dan bermain musik tersebut diperbolehkan! 3. Sebutkan 3 (tiga) manfaat al-barzanji! 4. Apa yang disebut dengan shalawat? 5. Tulislah 3 (tiga) manfaat shalawat?