PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI DAN MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI KEAHLIAN AKUNTANSI FE UNP TERHADAP ETHICS COMPILATION OF FINANCIAL STATEMENT (ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN) Rini Sulastri Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang Email :
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat persepsi mahasiswa akuntansi dan mahasiswa pendidikan ekonomi keahlian akuntansi FE UNP terhadap ethics compilation of financial statement (Etika Penyusunan Laporan Keuangan). Jenis penelitian ini adalah penelitian Comparative dengan membandingkan dua kelompok sampel, yaitu mahasiswa akuntansi dan mahasiswa pendidikan ekonomi keahlian akuntansi FE UNP. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa akuntansi dan mahasiswa pendidikan ekonomi keahlian akuntansi angkatan 2009 yang telah menempuh matakuliah pemeriksaan akuntansi 1 dan pemeriksaan akuntansi 2. Kedua sampel dipilih dengan menggunakan teknik Proportional random Sampling. Untuk mendapatkan data dan informasi dalam penelitian ini, penulis melakukan penyebaran angket kepada kedua kelompok sampel tersebut dengan terlebih dahulu melakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Jenis data dari penelitian ini adalah data primer. Teknik analisis data yaitu analisis comparative yang dilakukan melalui uji Z. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapatnya perbedaan yang signifikan antara persepsi mahasiswa akuntansi dan persepsi mahasiswa pendidikan ekonomi keahlian akuntansi FE UNP terhadap ethics compilation of financial statement. Hal ini menunjukkan bahwa proporsi penyerapan nilai-nilai ethics terhadap financial statement antara mahasiswa akuntansi dan mahasiswa pendidikan ekonomi keahlian akuntansi FE UNP relatif sama. Berdasarkan hasil dari analisis deskriptif yang diperoleh persepsi antara mahasiswa akuntansi dan mahasiswa pendidikan ekonomi keahlian akuntansi FE UNP tergolong ke dalam kategori yang baik, namun persepsi antara mahasiswa akuntansi dan mahasiswa pendidikan ekonomi keahlian akuntansi FE UNP terhadap ethics compilation of financial statement masih perlu untuk ditingkatkan lagi. Persepsi terhadap ethics compilation of financial statement dapat ditingkatkan melalui penambahan mata kuliah/materi khusus, serta study kasus yang berkaitan mengenai ethics compilation of financial statement (etika penyusunan laporan keuangan). Kata Kunci : Laporan Keuangan, Etika Penyusuna Laporan Keuangan
ABSTRACT This research used for watching accounting students skill and economy education students skills accounting economy faculty of UNP to ethics compilation of financial statement. This research type is comparative research between two sample group, that is accounting student and economy education students skills accountant economy faculty of UNP. This Research population is all of accounting students and economy education student year 2009 who has been finished accounting exam subject 1 , and 2. Two sample choosen with porportional random sampling technique. To get data and information in this research, writer spread some survey to two group sample with validity test and reliability test. Data type from research is primer data. Analysis technic is comparative technic who has doing with Z test. 1
Result of this reseach showing no diferent between accounting students and economy education students skill accountant of economy faculty of UNP perseption toward ethics compilation of financial statement. This result showing absorbing purpose for financial statement between accounting students and economy education student accounting skill economy faculty of UNP relative same. According descriptive analysis and result writen get perseption between accounting students and economy education students accounting skill economy faculty of UNP classified good, but persepsion between accounting students and economy education students accounting skill economy faculty of UNP should be increased. Perseption to ethic compilation of financial statement can increased by adding special subject, and case study relating about ethics compilation of financial statement. Key Word : Financial Statement, Ethics compilation of Financial Statement
2
PENDAHULUAN Menurut PSAK 1 revisi 2009 adaptasi IFRS Laporan Keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Secara umum tujuan laporan keuangan menurut (PSAK 1 revisi 2009 adaptasi IFRS) adalah: memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Manajemen perusahaan memikul tanggung jawab utama dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan, sehingga laporan keuangan yang disajikan harus relevan agar dapat memberikan gambaran masa lalu, masa depan dan tepat waktu. Selain itu, menurut Suwardjono (2005) sangat diperlukan adanya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan laporan keuangan yang dapat diwujudkan dengan adanya penyempurnaan dalam metode pencatatan dan sistem akuntansi agar laporan keuangan dapat disajikan secara wajar, jelas, lengkap dan berkualitas. Proses penyusunan laporan keuangan di Indonesia didasarkan atas Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang mengacu kepada standar akuntansi internasional yang disebut International Financial Reporting Standars (IFRS). SAK konvergensi IFRS yang berlaku umum memberikan kesempatan kepada pihak manajemen untuk melakukan dan memilih metode akuntansi yang akan diterapkan dalam perusahaan. Keadaan ini akan mendukung pernyataan yang mengatakan bahwa pemilihan metode ini membuka peluang kepada manajemen untuk melakukan praktek manajemen laba (earning management). Menurut Subramanyam (2005), manajemen laba 3
merupakan kebijakan yang diambil oleh manajer untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Namun tidak semua tujuan yang telah ditetapkan tersebut berjalan sesuai dengan kebutuhan pengguna laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan yang berkualitas memiliki karakteristik kualitatif dari pelaporan yaitu relevan, keandalan, kebebasan dari bias, dapat dibandingkan dan dapat dimengerti. Hal tersebut telah dipertegas oleh Suwardjono (2005) dalam buku teori akuntansi. Selain itu berdasarkan SAK ETAP revisi 2009 karakteristik kualitatif dari pelaporan terdiri dari: 1) Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang disajikan dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pengguna. Untuk maksud ini, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi tersebut dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, kepentingan agar laporan keuangan dapat dipahami tetapi tidak sesuai dengan informasi yang relevan harus diabaikan dengan pertimbangan bahwa informasi tersebbut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pengguna tertentu. 2) Relevan Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat didalamnya dapat mempengaruhi keputusan penggunaan dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini dan memprediksi masa depan serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Dengan demikian informasi laporan keuangan yang relevan dapat dihubungkan dengan maksud penggunaannya. Informasi yang relevan:
a) Memiliki manfaat umpan balik. b) Memiliki manfaat prediktif c) Tepat waktu d) lengkap 3) Keandalan Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta, serta dapat diverifikasi. Informasi mungkin relevan, tapi jika hakikat penyajiannya tak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Informasi yang andal memenuhi karakteristik: a. Penyajian jujur Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yag seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan. b. Dapat diverifikasi Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat di uji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh. 4) Netralitas Informasi yang diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu. 5) Materialitas Informasi dipandang material jika kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas dasar laporan keuangan. Materialitas tergantung pada besarnya pos atau kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi tertentu dari kelalaian dalam mencantumkan (omission) atau kesalahan dalam mencatat 4
(misstatement). Namun demikian, tidak dapat membuat atau membiarkan kesalahan untuk menyimpang secara tidak material dari SAK ETAP agar mencapai penyajian tertentu dari posisi keuangan. 6) Substansi Mengungguli Bentuk Transaksi peristiwa dan kondisi lain dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya. Hal ini untuk meningkatkan keandalan laporan keuangan. 7) Pertimbangan Sehat Ketidakpastian yang tidak dapat diabaikan meliputi berbagai peristiwa dan keadaan tersebut dan melalui penggunaan pertimbangan yang sehat dalam menyusun laporan keuangan. Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan pertimbangan yang diperlukan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aset atau penghasilan tidak disajikan lebih tinggi dan kewajiban atau beban tidak disajikan lebih rendah, Namun demikian, penggunaan pertimbangan sehat tidak memperkenankan pembentukan aset atau penghasilan yang lebih rendah atau pencatatan kewajiban atau beban yang lebih tinggi. Singkatnya, pertimbangan sehat tidak mengijinkan bias. 8) Kelengkapan Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. Kesenjangan untuk tidak mengungkapkan mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan dan karena itu tidak dapat diandalkan dan kurang mencukupi ditinjau dari segi relevansi. 9) Dapat dibandingkan Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun
ke tahun. Perbandingan secara eksternal dapat dilaksanakan bila entitas yang dapat diperbadingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama. Apabila entitas pemerintah akan menerapkan kebijakan akuntasi yang sekarang diterapkan, perubaha tersebut diungkapkan pada periode terjadinya perubahan. 10) Tepat Waktu Agar relevan, informasi dalam laporan keuangan harus dapat mempengaruhi keputusan ekonomi para penggunanya. Tepat waktu meliputi penyediaan informasi laporan keuangan dalam jangka waktu pengambilan keputusan. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihaslkan kehilangan relevansinya. Manajemen mungkin perlu menyeimbangakan secara relatif antara pelaporan tepat wktu dan penydiaan informasi yang andal. Untuk mencapai keseimbangan antara relevansi dan keandalan, maka pertimbangan utama adalah bagaimana yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam mengambil keputusan ekonomi. 11) Keseimbangan manfaat
antara
biaya
dan
Manfaat informasi seharusnya melebihi biaya penyediannya. Namun demikian, evaluasi biaya dan manfaat merupaka proses pertimbangan yang substansial. Biaya tersebut juga tidak perlu ditanggung oleh pengguna yang menikmati manfaat. Dalam evaluasi manfaat dan biaya, entitas harus memahami bahwa informasi mungkin juga manfaat yang dinikmati oleh pengguna eksternal. Namun kenyataannya, dalam akuntansi sering ditemukannya dilema etika dalam penyusunan laporan keuangan. Sebagian kecil dari dilema ini adalah sederhana dan mudah dipecahkan. Namun, banyak diantaranya tidak mudah dipecahkan sehingga terjadi pelanggaran 5
etika dalam penyusunan laporan keuangan. Akibatnya laporan keuangan yang disajikan tidak lagi berkualitas. Untuk menghindari hal tersebut, para akuntan memiliki panduan dan aturan bagi seluruh anggota baik yang berpraktik akuntan publik, bekerja di lingkungan usaha pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan tanggung jawab profesionalnya yang telah diatur dalam Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Pendidikan Akuntansi di Indonesia bertujuan menghasilkan lulusan yang beretika dan bermoral tinggi. Berbagai upaya pengajaran dilakukan untuk memperkenalkan nilai-nilai profesi dan etika akuntan kepada mahasiswa. Dalam upaya pengembangan pendidikan akuntansi yang berlandaskan pada etika dibutuhkan adanya feedback mengenai kondisi yang ada sekarang, yaitu apakah pendidikan akuntansi di Indonesia telah cukup membentuk nilai-nilai positif mahasiswa akuntansi maupun mahasiswa pendidikan ekonomi keahlian akuntansi FE UNP. Mahasiswa akuntansi nantinya akan terjun ke lapangan menjadi seorang akuntan. Begitu juga dengan mahasiswa pendidikan ekonomi keahlian akuntansi yang akan menjadi akuntan pendidik yang membekali para siswa-siswinya mengenai etika yang harus diterapkan dalam menyusun laporan keuangan. Sehingga, dalam pendidikan akuntansi perlu diadakannya mata kuliah yang bermuatan ajaran moral dan etika yang relevan untuk disampaikan kepada peserta didik karena pendidikan etika mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan profesi di bidang akuntansi, khususnya di Indonesia adalah untuk melahirkan lulusan yang beretika dan bermoral tinggi. Di Indonesia, sistem pelaporan keuangan sangat perlu ditingkatkan dan diperbaiki. Seiring dengan maraknya praktek manipulasi, sehingga menyebabkan
salah saji (misstate) terhadap laporan keuangan. Seperti yang diungkapkan dalam berita Harian Kompas pada hari Rabu, 13 Juni 2012 bahwa telah terjadi pengerukan lahan yang merugikan negara hingga Rp.300.000.000. Sehingga Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memberikan catatan bahwa laporan keuangan Pemerintah Kota Surabaya negatif, karena laporan keuangan pemerintah kota Surabaya belum sepenuhnya berpedoman pada ketentuan yang berlaku. Seharusnya, apabila setiap akuntan memiliki pengetahuan, pemahaman dan menerapkan etika secara memadai dalam pekerjaan profesionalnya, penyimpangan dalam penyusunan laporan keuangan tidak akan terjadi jika dikerjakan dengan sikap yang profesional, dengan selalu berpedoman pada standar etika yang telah ditetapkan. Profesionalisme suatu profesi akuntan mensyaratkan tiga hal utama yang harus dipunyai oleh setiap akuntan yaitu keahlian, pengetahuan, dan berkarakter. Karakter menunjukkan kepribadian seorang akuntan yang diwujudkan dalam sikap dan tindakan etis sehingga akan sangat menentukan posisinya di masyarakat, pemakai jasa dan akan menentukan keberadaannya dalam persaingan di antara rekan profesi dari negara lainnya. Setiap profesi yang memberikan pelayanan jasa pada masyarakat harus memiliki kode etik, yang merupakan seperangkat prinsip–prinsip moral yang mengatur tentang perilaku professional. Penyusunan laporan keuangan tidak akan terlepas dari perilaku manager yang cenderung akan menerapkan kebijakan akuntansi yang komprehensif atau bahkan lebih cenderung liberal, tergantung nilai pelaporan laba yang diinginkan. Hal ini merupakan dasar pemikiran manajemen laba, sebagaimana di defenisikan oleh Subramanyam (2005) bahwa managemen laba adalah intervensi managemen dengan sengaja dalam proses penentuan laba, biasanya untuk memenuhi tujuan pribadi . 6
Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat persepsi mahasiswa akuntansi dan mahasiswa pendidikan ekonomi keahlian akuntansi FE UNP menyangkut ethics compilation of financial statement (etika penyusunan laporan keuangan), sebagaimana di defenisikan oleh Winardi (2004) bahwa persepsi adalah aktivitas menerima stimuli, mengorganisasi stimuli tersebut, dan menerjemahkan atau menafsirkan stimuli yang terorganisasi tersebut sedimikian rupa, hingga ia dapat mempengaruhi perilaku dan membentuk sikap. Sehingga dalam hal ini diharapkan bahwa mahasiswa akuntansi dan mahasiswa pendidikan ekonomi keahlian akuntansi FE UNP akan mementingkan keputusannya pada kebutuhan dari pengguna laporan keuangan sebagai bentuk tanggung jawab mereka dalam mengerjakan tugasnya secara profesional. Dengan demikian, hipotesis dari penelitian ini adalah : H0 : Tidak terdapatnya perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi dan mahasiswa pendidikan ekonomi keahlian akuntansi FE UNP terhadap ethics compilation of financial statement (etika penyusunan laporan keuangan) Ha : Terdapat perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi dan mahasiswa pendidikan ekonomi keahlian akuntansi FE UNP terhadap ehics compilation of financial statement (etika penyusunan laporan keuangan)
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian Comparative dengan membandingkan dua kelompok sampel, yaitu mahasiswa akuntansi dan mahasiswa pendidikan ekonomi keahlian akuntansi FE UNP. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa akuntansi dan mahasiswa
pendidikan ekonomi keahlian akuntansi angkatan 2009 yang telah menempuh matakuliah pemeriksaan akuntansi 1 dan pemeriksaan akuntansi 2. Kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 13 pertanyaan yang menggunakan 4 indikator yaitu, salah saji (misstate), tanggung jawab (responsibility), biaya dan manfaat (cost and benefit), pengungkapan (disclousure). Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan likert scale dengan skala 1 sampai 5. Penelitian ini dimaksdukan untuk melihat perbedaan antara dua kelompok responden karenanya pengujian yang digunakan adalah uji beda rata-rata. Untuk mendapatkan data dan informasi dalam penelitian ini, penulis melakukan penyebaran angket kepada kedua kelompok sampel tersebut dengan terlebih dahulu melakukan uji validitas dan uji reliabilitas. 1) Uji validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen, Arikunto (2006:168). Uji validitas dilakukan dengan menggunakan analisis butir, yaitu dengan cara mengkorelasi skor setiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Analisis butir ini menggunakan alat bantu program SPSS. Menurut Idris (2008:11), jika nilai Corrected Item-Total Correlation negatif atau kecil dari 0,374, maka nomor item tersebut tidak valid dan sebaliknya bila nilainya positif > 0,374 maka nomor item tersebut valid. Setelah dilakukan uji coba terhadap 30 responden di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang dari 13 pernyataan dapat dinyatakan valid. Hal ini dapat dilihat dari nilai corrected item-total corelation-nya pada lampiran. 2) Uji reliabilitas Untuk menguji reliabilitas instrumen, digunakan rumus Croanbach alpha yang 7
dibantu dengan menggunakan program SPSS. Uji reliabilitas adalah suatu uji yang menunjukan pada pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik/valid (Arikunto, 2006 : 178). Reliabel atau tidak suatu instrumen dapat dilihat pada koefisien reliabilitasnya. Menurut Sudijono (2009:209), dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes (r11), digunakan patokan apabila r11 ≥ 0,70, berarti instrumen telah memiliki reliabilitas yang tinggi (reliabel). apabila r11 < 0,70, maka instrumen dinyatakan tidak reliabel. Hasil uji coba instrument di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang menunjukkan bahwa instrument mempunyai reliabilitas yang tinggi untuk digunakan sebagai instrument penelitian. Hal ini dapat dilihat dari nilai croanbach alpha pada lampiran. Sedangkan Jenis data dari penelitian ini adalah data primer. Teknik analisis data yaitu analisis comparative yang dilakukan melalui analisis uji beda, yaitu uji Z.
HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN
DAN
a. Hasil Penelitian 1) Analisis Deskriptif Dari hasil analisis deskriptif penelitian tentang persepsi mahasiswa akuntansi dan mahasiswa pendidikan ekonomi keahlian akuntansi FE UNP dapat disimpulkan berdasarkan empat indikator mengenai persepsi terhadap ethics compilation of financial statement yaitu, Indikator pertama : Salah Saji (misstate) Indikator pertama mengukur persepsi dan mahasiswa keahlian akuntansi kecenderungan
yang diuji untuk mahasiswa akuntansi pendidikan ekonomi adalah misstate yaitu mahasiswa untuk
melakukan salah saji dalam laporan keuangan. Indikator ini terdiri dari empat pertanyaan. Untuk persepsi mahasiswa akuntansi dan persepsi mahasiswa pendidikan ekonomi keahlian akuntansi FE UNP tingkat capaian responden yang diperoleh secara rata-rata tergolong ke dalam kategori baik. Indikator kedua : Tanggung Jawab (Responsibility) Indikator kedua yang di uji dalam mengukur tingkat persepsi mahasiswa akuntansi dan mahasiswa pendidikan ekonomi keahlian akuntansi FE UNP adalah responsibility yaitu persepsi mahasiswa mengenai tanggung jawab untuk menyajikan laporan keuangan yang informatif bagi penggunanya. Indikator ini terdiri dari tiga item item pertanyaan. Berdasarkan tingkat capaian responden yang diperoleh mahasiswa akuntansi dan mahasiswa pendidikan ekonomi keahlian akuntansi FE UNP indikator tanggung jawab tergolong ke dalam kategori yang baik. Indikator ketiga : Biaya dan manfaat (Cost and Benefit) Indikator ketiga yang diuji dalam mengukur tingkat persepsi mahasiswa akuntansi dan pemahaman mahasiswa pendidikan ekonomi keahlian akuntansi FE UNP adalah cost & benefit yaitu persepsi mahasiswa mengenai beban perusahaan untuk melakukan pengungkapan. Indikator ini terdiri dari dua item pertanyaan. Berdasarkan tingkat capaian responden yang diperoleh secara rata-rata pada indikator cost dan benefit tergolong ke dalam kategori yang baik. Indikator keempat (Disclosure)
:
pengungapan
Indikator keempat yang diuji adalah disclosure yaitu kecenderungan mahasiswa untuk mengungkapkan informasi dalam 8
laporan keuangan. Indikator ini terdiri dari 4 item pertanyaan. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi, secara rata-rata tingkat capaian responden dalam indikator pengungkapan tergolong ke dalam kategori yang baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, persepsi antara mahasiswa akuntansi dan mahasiswa pendidikan ekonomi keahlian akuntansi FE UNP terhadap ethics compilation of financial statmenet relatif sama.
2) Analisis Inferensial a) Uji Normalitas Berdasarkan hasil uji normalitas Kolm ogorov Smirnov memperlihatkan bahwa nilai asym Sig. (2-tailed) untuk sampel mahasiswa akuntansi = 0,41, mahasiswa pendidikan ekonomi kealian akuntansi = 0,200. Dengan demikian dapat dinyatakan semua variabel dalam penelitian ini terdistribusi secara normal. b) Uji Z Untuk menguji hipotesis tersebut, maka dilakukan Uji Z dengan membandingkan Z hitung dengan Z tabel pada α = 0,05 atau dengan membandingkan Sig. (2 tailed) Bunyi hipotesis dalam analisis uji beda adalah: Jika Z0 ≥ Ztab atau Jika -Zhit < -Ztab maka H0 di tolak Jika Z0 < Ztab atau Jika -Zhit > -Ztab maka H0 diterima Berdasarkan hasil analisis uji Z yang dilakukan di peroleh hasil bahwa Zhitung yang diperoleh adalah sebesar -0,018 artinya -Z0 > -Ztab (-0,018> -1,96) sehingga Ho diterima dan tidak terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi dan mahasiswa pendidikan ekonomi keahlian akuntansi tentang ethics compilation of financial statement
b. PEMBAHASAN Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa tidak terdapatnya perbedaan yang signifikan antara persepsi mahasiswa akuntansi dan persepsi mahasiswa pendidikan ekonomi keahlian akuntansi FE UNP terhadap ethics compilation of financial statement. Hal ini menunjukkan bahwa proporsi penyerapan nilai-nilai ethics terhadap financial statement antara mahasiswa akuntansi dan mahasiswa pendidikan ekonomi keahlian akuntansi FE UNP relatif sama. Tidak terdapatnya perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi dan mahasiswa pendidikan ekonomi keahlian akuntansi terhadap ethics compilation of financial statement dikarenakan mahasiswa akuntansi dan mahasiswa pendidikan ekonomi keahlian akuntansi relatif mengikuti beberapa mata kuliah akuntansi yang sama. Secara khusus, Mata kuliah yang terkait mengenai persepsi terhadap ethics compilation of financial statement dibahas pada mata kuliah pemeriksaan akuntansi 1 dan pemeriksaan akuntansi 2. Dalam perkuliahan ini mahasiswa diperkenalkan pokok bahasan mengenai kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan rincian pembahasan mengenai etika, dilema etika, kerangka kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan pernyataan etika profesi. Persepsi antara mahasiswa akuntansi dan mahasiswa pendidikan ekonomi keahlian akuntansi FE UNP relatif sama, karena dosen yang mengajar pada mata kuliah pemeriksaan akuntansi 1 dan pemeriksaan akuntansi 2 relatif sama dan juga menggunakan silabus perkuliahan yang sama. Hal ini dapat dilihat pada lampiran Dalam penelitian ini, persepsi mahasiswa akuntansi dan pemahaman mahasiswa pendidikan ekonomi keahlian akuntansi FE UNP terhadap ethics compilation of financial statement diukur 9
berdasarkan 4 (empat) indikator. Dari keseluruhan indikator, jika di lihat berdasarkan analisis deskriptif dapat disimpulkan bahwa persepsi mahasiswa akuntansi dan persepsi mahasiswa pendidikan ekonomi keahlian akuntansi FE UNP terhadap ethics compilation of financial statement secara rata-rata tergolong ke dalam kategori yang baik dengan rerata tingkat capaian responden 67,15% untuk mahasiswa akuntansi dan 66,97% untuk mahasiswa pendidikan ekonomi keahlian akuntansi. Namun persepsi mahasiswa masih perlu ditingkatkan lagi terutama dalam hal pengungkapan.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan uji hipotesis, persepsi mahasiswa akuntansi dan mahasiswa pendidikan ekonomi keahlian akuntansi FE UNP tergolong ke dalam indikator baik terhadap ethics compilation of financial statement (etika penyusunan laporan keuangan). Sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi antara mahasiswa akuntansi dan mahasiswa pendidikan ekonomi FE UNP relatif sama terhadap ethics compilation of financial statement (etika penyusunan laporan keuangan). Artinya persepsi antara mahasiswa akuntansi dan mahasiswa pendidikan ekonomi keahlian akuntansi relatif sama dikarenakan mahasiswa akuntansi dan mahasiswa pendidikan ekonomi menempuh mata kuliah yang sama sehingga proporsi penyerapan nilai-nilai ethics terhadap finacial statement juga sama.
Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi prodi/dosen terkait sebaiknya diadakan mata kuliah atau materi khusus mengenai ethics compilation of financial statement, agar mahasiswa dapat memiliki persepsi yang memadai tentang ethics compilation of finacial statement (etika penyusunan laporan keuangan). Bagi mahasiswa diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi yang baru, agar dapat digunakan sebagai study kasus yang berguna untuk meningkatkan persepsi mahasiswa mengenai ethics compilation offinancial statement (etika penyusunan laporan keuangan), sebaiknya juga diadakan materi khusus yang lebih mendalam mengenai tanggung jawab dalam ethics compilation of financial statement (etika penyusunan laporan keuangan), karena analisis deskriptif mengenai tanggung jawab menunjukkan hasil tingkat capaian responden terendah, dari beberapa indikator yang ada. Sementara itu bagi peneliti lain dalam penelitian selanjutnya untuk mengkombinaskan penelitian survey dengan depth interview, agar terungkap lebih dalam tentang persepsi mahasiswa mengenai ethics compilation of financial statement (etika penyusunan laporan keuangan).
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian,. Jakarta: Rineka Cipta Carter. William K. (2009). Cost Accounting. Jakarta: Salemba Empat. Chandara. Robby I. (1995). Etika Dunia Bisnis. Yogyakarta: Kanisius. Idris. 2008. Aplikasi Model Analisis Data Kuantitatif dengan Program SPSS.Padang:FE UNP 10
Subramanyam. K.R. (2005). Laporan Keuangan. Jakarta: Empat.
Analisis Salemba
Sugiono. (2001). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sugiyono.2004.Metode Bisnis.Bandung:Alfabeta
Penelitian
Suwardjono. (2005). Teori Akuntansi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Winardi. (2004). Manajemen Organisasi. Jakarta: Kencana.
Perilaku