Ringkasan Skripsi: Faisal Andika Rihi Hina JUDUL: PENGARUH KONSUMSI FLAXSEED DAN YOGHURT TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH PADA MAHASISWA DENGAN HIPERKOLESTEROLEMIA DI UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA ABSTRAKSI Penulisan skripsi ini dilatar belakangi pengamatan penulis terhadap pola hidup mahasiswa di UNAI yang tidak sehat seperti kurang berolahraga yang merupakan salah satu pencetus timbulnya hiperkolesterolemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsumsi flaxseed dan yoghurt terhadap kadar kolesterol darah pada mahasiswa dengan hiperkolesterolemia di UNAI. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah metode pra eksperimental dengan pre-test dan post-test design dimana subyek dicek kadar kolesterol darah sebelum dan sesudah mengkonsumsi flaxseed dan yoghurt selama enam hari menggunakan alat cek digital dengan merek easy touch. Responden dalam penelitian ini adalah 15 orang mahasiswa dengan hiperkolesterolemia yang dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan kadar kolestrol darah mahasiswa sebelum konsumsi flaxseed dan yoghurt adalah 233.27 mg/dL masuk dalam kategori hiperkolesterolemia ringan. Kadar kolestrol darah mahasiswa sesudah konsumsi flaxseed dan yoghurt adalah 196 mg/dL masuk dalam kategori normal. Ada pengaruh yang signifikan anatara konsumsi flaxseed dan yoghurt terhadap kadar kolesterol darah pada mahasiswa dengan hiperkolestrolemia di UNAI Indonesia. Saran untuk Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan diharapkan dapat menjadi bahan masukan memberikan seminar kepada mahasiswa kesehatan pentingnya mengkonsumsi flaxseed dan yoghurt terhadap penurunan kadar kolesterol darah. Bidang penelitian sebagai data dasar untuk dikembangkan dalam penelitian mengenai hubungan antara pengaruh konsumsi flaxseed dan yoghurt terhadap kadar kolesterol darah.
TITLE: FLAXSEED AND YOGHURT CONSUMPTION EFFECT ON BLOOD CHOLESTEROL LEVELS IN STUDENT WITH HIPECHOLESTEROLEMIA IN ADVENTIST UNIVERSITY OF INDONESIA Abstract The background of this thesis the author's observation of the student life style in UNAI unhealthy as lack of exercise, which is one of the originators of the onset of hypercholesterolemia. The purpose of this study was to determine the effect of flaxseed and yoghurt consumption on blood cholesterol levels in students with hypercholesterolemia in UNAI. The method used in this research is the pre-experimental method with pre-test and post-test design in which subjects blood cholesterol levels checked before and after consuming flaxseed and yogurt for six days using a digital check with the easy touch brand. Respondents in this study were 15 students with hypercholesterolemia were selected by purposive sampling. The results showed blood cholesterol levels before students flaxseed and yogurt consumption was 233.27 mg / dL in the category of mild hypercholesterolemia. Blood cholesterol levels after consumption of flaxseed students and yogurt was 196 mg / dL in the category of normal. There are significant effect between flaxseed and yogurt consumption on blood cholesterol levels in students with hiperkolestrolemia in UNAI. 1
2 Advice to the Vice Chancellor for Student Affairs III is expected to be input provides health seminars to students the importance of consuming flaxseed and yogurt to decrease blood cholesterol levels. Field of study as a baseline to be developed in the study of the relationship between the effect of flaxseed and yoghurt consumption on blood cholesterol levels. 1. PENDAHULUAN Hiperkolesterolemia merupakan salah satu faktor utama penyebab penyakit kardiovaskular. Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah adalah penyebab utama aterosklerosis dan penyakit kardiovaskular yang dapat menyebabkan kematian. Penanganan hiperkolesterolemia dapat dilakukan secara farmakologi maupun nonfarmaklogi. Flaxseed dan yoghurt merupakan salah satu terapi non farmakologi untuk mengatasi hiperkolesterolemia. Nounou(2012:2) mengungkapkan bahwa dewasa ini flaxseed mendapat perhatian besar khususnya karena kandungan gizinya yang efektif dalam menurunkan kolesterol dalam darah. Gao (2011:1439) menambahkan saat ini konsumsi yoghurt menjadi salah satu pilihan sebagai terapi hiperkolesterolemia. Kandungan probiotik dalam yoghurt terbukti efektif dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Tujuan Penelitian Ada pun tujuan penelitian ini dibagi dalam dua bagian yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. 1.2.1 Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsumsi flaxseed dan yoghurt terhadap kadar kolesterol darah pada mahasiswa di Universitas Advent Indonesia Bandung.
1.2.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus dalam penelitian ini, yaitu: 1. Menentukan kadar kolesterol darah mahasiswa Universitas Advent Indonesia Bandung sebelum konsumsi flaxseed dan yoghurt. 2. Menentukan kadar kolesterol darah mahasiswa Universitas Advent Indonesia Bandung setelah konsumsi flaxseed dan yoghurt. 3. Menganalisa pengaruh konsumsi flaxseed dan yoghurt terhadap kadar kolesterol darah pada mahasiswa di Universitas Advent Indonesia Bandung. 1.3 Kegunaan Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi: 1. Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UNAI Bandung sebagai bahan masukan untuk health promotion melalui seminar tentang pentingnya mengkonsumsi flaxseed dan yoghurt bagi mahasiswa pria di Universitas Advent Indonesia. Bidang penelitian, sebagai bahan untuk dikembangkan pada penelitan selanjutnya
3 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Flaxseed Pada konsep dasar flaxseed ini akan dibahas mengenai Pengertian Flaxseed, Klasifikasi dan Morfologi Flaxseed, Kandungan Kimia dalam Flaxseed, dan Manfaat Flaxseed Terhadap Kesehatan. 2.1.1 Pengertian Flaxseed Saunders (2007) menjelaskan bahwa flaxseed (Linum usitatissimum) atau dikenal sebagai biji rami adalah anggota dari genus linum dan family linaceae. Flaxseed berasal dari tanaman rami, golongan tanaman herbal yang tumbuh hampir setiap tahun. Tyler & Bdevel (2013) menambahkan flaxseed atau dikenal juga sebagai linseed adalah biji dari jenis bunga flax, Linum usitatissimum. 2.1.2 Klasifikasi dan Morfologi flaxseed Soemadiredja (2004) mengutarakan sistematika usitatissimum) dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies
(taksonomi)
flaxseed
(Linum
: Plantae : Magnoliophyta : Magnoliopsida : Malpighiales : Linaceae : Linum : Linum usitatissimum
2.1.3 Manfaat Flaxseed Terhadap Kesehatan Journal of Nutrition and food sciences (2008) mengutarakan Flaxseed telah banyak dikenal sebagai makanan fungsional. Hal ini disebabkan kandungan gizinya mempunyai dampak positif untuk mencegah penyakit dan memberikan keuntungan tersendiri dibidang kesehatan Manfaat kandungan gizi dalam flaxseed terhadap kesehatan adalah sebagai cholesterol lowering agent, antioksidan, dan pengaruh flaxseed terhadap kolesterol (Bozan & Temelli, 2008).
4 2.2 Konsep Dasar Yoghurt Dalam konsep dasar Yoghurt ini dibahas mengenai Pengertian Yoghurt, Fermentasi Probiotik Yoghurt, Bakteri Asam Laktat dan Manfaat Yoghurt Terhadap Kadar Kolesterol. Arisworo dan Yusa (2004:123) mengutarakan bahwa yoghurt adalah salah satu minuman hasil bioteknologi. Merupakan jenis minuman asam yang terbuat dari susu murni dengan kadar lemak rendah. Yoghurt dihasilkan dari susu panas dengan tingkat lemak yang beragam dengan menggunakan bakteri asam laktat. 2.2.1 Manfaat Yoghurt Terhadap Kadar Kolesterol Beberapa manfaat konsumsi yoghurt terhadap kadar kolesterol adalah: 1.
2.
3.
4.
Produk hasil fermentasi oleh bakteri asam laktat menurunkan penyerapan kembali kolesterol ke dalam sirkulasi enterohepatik. Hasil fermentasi oleh bakteri asam laktat dalam saluran pencernaan dapat menurunkan pH yang mengakibatkan terjadinya pengendapan garam empedu. Pengendapan garam empedu tersebut sulit diserap kembali oleh usus dan terbuang bersama feses (Amir, 2007). Bakteri asam laktat mampu mengikat kolesterol sehinga mencegah penyerapan kolesterol kembali ke hati. Beberapa jenis bakteri asam laktat memiliki dinding sel yang mampu mengikat kolesterol dalam usus halus sebelum diserap tubuh. Pada studi sebelumnya, Noh et al, menemukan bahwa dalam pertumbuhan Lactobacillus acidophilus memerlukan kolesterol untuk pertumbuhannya. Noh et al juga menyimpulkan penurunan kolesterol dalam tubuh berhubungan dengan kemampuan L. Acidophilus untuk mengikat kolesterol ke dalam membran sel selama pertumbuhannya. Kolesterol yang berikatan dengan membran sel bakteri akan menurunkan jumlah kolesterol yang diserap kembali oleh usus untuk kembali ke siklus enterohepatik dan akhirnya mengurangi kadar kolesterol darah (Amir, 2007). Bakteri probiotik dapat mendegradasi kolesterol menjadi coprostanol yaitu sterol yang tidak dapat diserap usus sehingga diekskresikan melalui feses bersama dengan sisa kolesterol. Kolesterol dapat dikonversi di dalam usus besar menjadi coprostanol yang akan langsung diekskresikan melalui feses (Liong & Lay, 2010). Mekanisme penurunan kolesterol oleh aktivitas bakteri asam laktat disebabkan oleh enzim Bile Salt Hydrolase (BSH) yang mendekonjugasi garam empedu, dimana glisin dan taurin dipisahkan dari steroid, sehingga menghasilkan garam empedu terdekonjugasi. Selain itu enzim Bile Salt Hydrolase menghidrolisis atau memutuskan ikatan C-24 N-acyl amida yang terbentuk antara asam amino dan asam empedu yang terdekonjugasi. Proses dekonjugasi ini menghasilkan garam empedu yang terdekonjugasi (Astuti, 2010). Mekanisme dekonjugasi garam empedu diikuti oleh proses dehidroksilasi-7 alfa yang mengubah garam empedu terdekonjugasi menjadi asam empedu sekunder. Asam empedu sekunder memiliki tingkat kelarutan yang rendah pada pH fisiologis dan bersifat hidrofobik, sehingga sulit untuk diserap kembali dalam usus untuk kembali ke sirkulasi enterohepatik dan sebagian besar terbuang melalui feses (Astuti 2010). Bile salt hydrolase dimiliki oleh beberapa strain bakteri saluran pencernaan, seperti: Lactobacillus, Enterococcus, Bifidobacterium, Peptostreptococcus, dan Bacteroides. Bifidobacterium infatis memiliki kemampuan dekonjugasi garam empedu paling tinggi dan aktivitas Bile Salt Hydrolase paling baik (Liong & Lay 2010).
5 2.3 Konsep Dasar Kolesterol Pada konsep dasar kolesterol ini akan dibahas mengenai Pengertian Kolesterol, JenisJenis Kolesterol, Nilai Kolesterol Darah, Hiperkolesterolemia dan Pengaruh Kolesterol Terhadap Kesehatan. 2.3.1. Pengertian Kolesterol Kolesterol adalah suatu senyawa lemak yang berwarna kekuningan, lunak seperti lilin dan diproduksi di hati (Murray, 2003). Freeman & Junge (2008:2) menambahkan kolesterol adalah suatu komponen lemak atau lipid yang menjadi bahan baku pembentukan hormon steroid, zat berupa serpihan lilin kecil berwarna putih kekuningan yang mengalir dalam darah dan diproduksi oleh hati dan sangat diperlukan tubuh sebagai salah satu sumber energi. 2.3.2 Pengaruh Kolesterol Terhadap Kesehatan Freeman & Junge (2008) Kolesterol adalah substansi lemak yang berbentuk seperti lilin yang dibutuhkan tubuh. Tapi, ketika seseorang memiliki kadar kolesterol yang terlalu banyak dalam darah, kolesterol tersebut dapat membentuk plak di dinding arteri. Hal ini dapat menyebabkan penyakit jantung dan Stroke (Anonymous, 2008). 3.1 METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra experimental dengan one group pretestposttest design. Machfoedz (2007) menjelaskan bahwa model penelitian one group pretestposttest adalah memberikan intervensi atau perlakuan pada subjek penelitian untuk mengetahui hasil perubahan pada objek penelitian setelah intervensi dilakukan. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa di asrama Samuel dengan batas umur 18-25 tahun dengan kadar koleterol darah di atas 200 mg/dl di Universitas Advent Indonesia dengan jumlah 150 mahasiswa. Sampel merupakan bagian tertentu dari keseluruhan objek yang akan diteliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 orang dengan kadar kolesterol darah diatas 200 mg/dl di asrama Samuel Universitas Advent Indonesia yang dipilih dengan metode purposive sampling. Sunyoto (2012:3) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari keseluruhan populasi yang akan diteliti. Sampel pada penelitian ini adalah 33 pasien gagal ginjal kronis yang ikut hemodialisa yang dipilih secara convenience sampling. Instrumen Penelitian Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur kadar kolesterol darah sebelum dan sesudah konsumsi flaxseed dan yoghurt alat cek kolesterol darah easy touch. Pengumpulan Data Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti memohon secara tertulis kepada Dekan Fakultas Keperawatan untuk meminta ijin kepada Wakil Rektor III. Dalam surat tersebut dijelaskan mengenai tujuan dan kegunaan penelitian, serta perlindungan terhadap kerahasiaan subyek penelitian. Setelah ijin diberikan kemudian data dikumpulkan.Responden bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian tanpa paksaan dengan menandatangani inform consent. Hasil penelitian terhadap responden dijamin kerahasiaannya oleh peneliti. Pengolahan Data
6 Pengolahan data dilakukan setelah data terkumpul melalui pemeriksaan yang kemudian diolah untuk mendapatkan hasil penelitian. Setelah data dikumpulkan, data dianalisis untuk menjawab identifikasi masalah satu sampai tiga. Untuk menjawab identifikasi masalah pertama, yaitu: “Berapakah kadar kolesterol darah mahasiswa di Universitas Advent Indonesia (UNAI) Bandung sebelum pemberian diet flaxseed dan yoghurt?” maka di ukur kadar kolesterol darah responden setelah itu dihitung rata-rata dengan menggunakan rumus Sugiyono (2008):
x
1
x
1
n
Untuk menjawab identifikasi masalah kedua, yaitu: “Berapakah kadar kolesterol darah mahasiswa di UNAI Bandung sesudah pemberian diet flaxseed dan yoghurt?” maka dilakukan perhitungan rata-rata sesuai dengan cara pada identifikasi pertama. Untuk menjawab identifikasi masalah no 3 yaitu: “Adakah pengaruh pemberian diet flaxseed dan yogurt terhadap kadar kolesterol darah pada mahasiswa di universitas advent Indonesia ?”, maka dilakukan uji hipotesa dengan menggunakan rumus menurut Sugiyono (2008:122) :
t
hitung
x x s s 2r s s n n n n
1
2
2
1
2
1
2
2
1
2
1
2
Dimana:
x x
2
s
1
n 1
Dengan:
r
n x1 x2 x1 x2
2 2 2 2 n x1 n x2 x2 x 1
4.1 PEMBAHASAN ANALISA DAN INTERPRETASI 1.1
Analisis dan Interpretasi
Untuk memperoleh hasil dalam penelitian ini maka data dari ke 15 responden yaitu kadar kolesterol darah sebelum dan sesudah mengkonsumsi flaxseed dan yoghurt dianalisis sesuai dengan ketiga identifikasi masalah. Data yang dikumpulkan kemudian diinterpretasikan berdasarkan tabel 3.1
7 4.1.1 Kadar Kolesterol Darah Sebelum Konsumsi Flaxseed dan Yoghurt Untuk menjawab identifikasi masalah pertama yaitu: “Berapakah kadar kolesterol darah mahasiswa di Universitas Advent Indonesia sebelum konsumsi flaxseed dan yoghurt?” maka hasil kadar kolesterol darah yang diukur dengan alat cek kolesterol darah digital dicatat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Kadar Kolesterol Darah Responden Sebelum Konsumsi Flaxseed dan Yoghurt Responden 1
Kadar kolesterol darah sebelum konsumsi flaxseed dan yoghurt 225 mg/dL
2
220 mg/dL
3
297 mg/dL
4
260 mg/dL
5
194 mg/dL
6
230 mg/dL
7
230 mg/dL
8
224 mg/dL
9
214 mg/dL
10
250 mg/dL
11
257 mg/dL
12
217 mg/dL
13
208 mg/dL
14
248 mg/dL
15
225 mg/dL
Total
3499
4.1.1.1 Analisis Data Nilai dari tabel 4.1 diatas menunjukan kadar kolesterol darah responden sebelum mengkonsumsi flaxseed dan yoghurt. Data dari tabel 4.1 kemudian dihitung nilai rata-ratanya dengan menggunakan rumus Mean (Me) adalah:
8
x
1
=
x
1
n 3499 = 15 = 233.27 Maka diketahui bahwa nilai rata-rata kadar kolesterol darah responden sebelum konsumsi flaxseed dan yoghurt adalah 233.27 mg/dL. 4.1.1.2 Interpretasi Data Dari analisis data diatas diketahui bahwa nilai rata-rata kadar kolesterol darah mahasiswa sebelum konsumsi flaxseed dan yoghurt adalah 233.27 mg/dL. Menurut klasifikasi kadar kolesterol darah yang diuraikan pada tabel 3.1 nilai tersebut masuk kategori hiperkolesterolemia ringan.
4.1.2 Kadar Kolesterol Darah Sesudah Konsumsi Flaxseed dan Yoghurt Untuk menjawab identifikasi masalah kedua yaitu: “Berapakah kadar kolesterol darah mahasiswa di Universitas Advent Indonesia sesudah konsumsi flaxseed dan yoghurt?” maka nilai kadar kolesterol yang diukur dengan alat cek kolesterol darah digital dicatat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Kadar Kolesterol Darah Responden Sesudah Konsumsi Flaxseed dan Yoghurt Responden
Kadar kolesterol sesudah konsumsi flaxseed dan yoghurt
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Total
217 mg/dL 160 mg/dL 247 mg/dL 207 mg/dL 176 mg/dL 191 mg/dL 201 mg/dL 214 mg/dL 202 mg/dL 193 mg/dL 167 mg/dL 193 mg/dL 182 mg/dL 193 mg/dL 197 mg/dL 2940
9 4.1.2.1 Analisis Data Nilai dari tabel 4.1 diatas menunjukan kadar kolesterol darah responden sesudah mengkonsumsi flaxseed dan yoghurt. Data dari tabel 4.2 kemudian dihitung nilai rata-ratanya dengan menggunakan rumus Mean (Me) adalah:
x
2
=
x
2
n 2940 = 15 = 196 Maka diketahui bahwa nilai rata-rata kadar kolesterol darah responden sesudah konsumsi flaxseed dan yoghurt adalah 196 mg/dL. 4.1.2.2 Interpretasi Data Dari analisis data di atas diketahui bahwa nilai rata-rata kadar kolesterol darah mahasiswa sesudah mengkonsumsi flaxseed dan yoghurt adalah 196 mg/dL. Menurut klasifikasi kadar kolesterol darah yang diuraikan pada tabel 3.1 nilai tersebut masuk kategori normal. Berarti responden mengalami penurunan kadar kolesterol darah sesudah konsumsi flaxseed dan yoghurt sekali sehari selama enam hari dimana responden mengalami penurunan kadar kolestrerol darah rata-rata 37.27 poin.
4.1.3 Pengaruh Konsumsi Flaxseed dan Yoghurt Terhadap Kadar kolesterol Darah Untuk menjawab identifikasi masalah ketiga yaitu: “Adakah pengaruh dari konsumsi flaxseed dan yoghurt terhadap kadar kolestrol darah pada mahasiswa di Universitas Advent Indonesia Bandung?” Maka digunakan uji t-test dengan rumus menurut Sugiyono (2008:122). 4.3 Tabel hasil pengolahan data
x x x x x x x x 2
2
2
x
x
1
225
217
50625
47089
48825
- 8.27
68.39
21
441
2
220
160
48400
25600
35200
-13.27
176.09
-36
1296
3
297
247
88209
61009
73359
63.73
4061.51
51
2601
4
260
207
67600
42849
53820
26.73
714.49
11
121
5
194
176
37636
30976
34144
-39.27
1542.13
-20
400
6
230
191
52900
36481
43930
-3.27
10.69
-5
25
7
230
201
52900
40401
46230
-3.27
10.69
5
25
8
224
214
50176
45796
47936
-9.27
85.93
18
324
9
214
202
45796
40804
43228
-19.27
371.33
6
36
1
2
x
1
x
2
xx
2
R
1
2
1
1
1
1
2
2
2
2
10
10
250
193
62500
37249
48250
16.73
279.89
-3
9
11
257
167
66049
27889
42919
23.73
563.11
-29
841
12
217
193
47089
37249
41881
-16.27
264.71
-3
9
13
208
182
43264
33124
37856
-25.27
638.57
-14
196
14
248
193
61504
37249
47864
14.73
216.97
-3
9
15
225
197
50625
38809
44325
-8.27
68.39
1
1
Tot al
3499 2940
82527 3
58257 4
689767
-0.05
9072.93
0
0
x:
x
: 196
1
233. 27
2
Untuk mendapatkan nilai korelasi antara X (sebelum) dan Y (sesudah) dapat diperoleh dengan: n x1 x2 x1 x2 r = 2 2 2 2 n x1 x1 n x2 x2
=
15689767 34992940
15825273 3499 15582574 2940 10346505 10287060 2
=
2
12379095 122430018738610 8643600 59445
=
13609495010
59445 59445 = = 0.52 368.91308.24 113712.82 dk = n1 + n2-2 = 15+15-2 = 28
=
Untuk mencari varians sampel sebelum =
x x
=
x x
2
s
2
s
2
1
1
1
n 1 9072.93 9072.93 = = = 684.07 15 1 14 2
2
2
2
n 1 6334 6334 = = = 452.42 15 1 14
s dan sesudah s adalah: 2
2
1
2
11 Standar deviasi merupakan akar kuadrat dari varians. Maka, untuk mencari standar deviasi sebelum s1 dan sesudah s 2 adalah:
s= s= 1
684.07 = 25.45
452.42 = 21.27 Dari perhitungan berdasarkan tabel diatas, maka didapatkan harga uji t adalah: x1 x2 t = 2 2 s1 s2 2r s1 s2 n1 n2 n1 n2 233.27 196 = 25.45 21.27 639.03 452.42 2 x0.52 15 15 15 15 37.27 = 42.60 30.16 1.046.575.49 37.27 37.27 37.27 = = = = 6.27 5.94 35.25 72.76 37.51 2
Menurut sugiyono (2008:97) pada kriteria pengujian dua pihak, bila t hitung < t table maka H0 diterima dan bila nilai t hitung > t table maka Ha diterima dimana t hitung adalah harga mutlak. Jadi tidak dilihat (+) / (-), dimana tabel dicari dari tabel distribusi “t”. 4.1.3.1 Analisis Data Berdasarkan hasil olahan data diatas, diketahui bahwa hasil t hitung 6.27 dan ttabel 2.04841. Menurut sugiyono (2008:97) pada kriteria pengujian dua pihak, bila t hitung < t table maka H0 diterima, dan bila nilai t hitung > t table maka Ha diterima dan t hitung adalah harga mutlak. Jadi tidak dilihat (+) atau (-) nya. Oleh sebab itu maka nilai t hitung > t tabel. Berarti H0 ditolak dah Ha diterima dengan signifikansi kepercayaan 95%, nilai 0,05 dan k = 28.
12 Gambar 4.1 Distribusi Normal (Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho)
Daerah Penolakan H0
Daerah Penolakan H0
Daerah Penerimaan H0
Thitung = -6,27 ttabel = -2,04841
ttabel = 2,04841 thitung= 6,27
4.1.3.2 Interpretasi Data Analisis diatas menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara konsumsi flaxseed dan yoghurt kadar kolesterol. Hal tersebut memperlihatkan bahwa penelitian yang dilakukan selama enam hari konsumsi flaxseed dan yoghurt sekali sehari memberikan pengaruh terhadap kadar kolesterol darah. Kadar kolesterol darah responden sebelum mengkonsumsi flaxseed dan yoghurt sekali sehari selama enam hari masuk dalam kategori hiperkolesterolemia ringan, setelah responden mengkonsumsi flaxseed dan yoghurt sekali sehari selama enam hari maka kadar kolesterol darah responden masuk dalam kategori normal. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang penulis peroleh dari penelitian ini adalah: 1. Kadar kolesterol darah mahasiswa Universitas Advent Indonesia Bandung sebelum konsumsi flaxseed dan yoghurt adalah 233.27 mg/dL masuk dalam kategori hiperkolesterolemia ringan. 2. Kadar kolesterol darah mahasiswa Universitas Advent Indonesia Bandung sesudah konsumsi flaxseed dan yoghurt adalah 196 mg/dL masuk dalam kategori normal. 3. Ada pengaruh yang signifikan antara konsumsi flaxseed dan yoghurt terhadap kadar kolesterol darah pada mahasiswa dengan hiperkolesterolemia di Universitas Advent Indonesia Bandung. 5.2
Saran
Setelah mengadakan penelitian dan menarik kesimpulan, maka penulis ingin memberikan saran yang dapat berguna bagi Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Advent Indonesia dan bidang penelitian.
13 1.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Advent Indonesia
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk memberikan seminar kepada para mahasiswa mengenai manfaat konsumsi flaxseed dan yoghurt terhadap kadar kolesterol darah. 2.
Lembaga Penelitian dan Pengembangan Universitas Advent Indonesia
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk dikembangkan pada penelitian berikutnya tentang pengaruh konsumsi flaxseed dan yoghurt terhadap kesehatan.
14
DAFTAR PUSTAKA Aguecheek A. 2013. Flax Seed: What You Need to Know. http://health.howstuffworks.com/wellness/natural-medicine/alternative/flax-seed2.htm. 30 april 2013 Amir S, Ari E, Arini S, Armen M, Azalia A, Bahroelim B. 2007. Farmakologi dan terapi. FKUI. ed. (5). Anonym. 2010. Flaxseed: mengontrol kolesterol. [online]. Available: http://www.puanworld.info/flaxseed/view/095/51/. Diunduh tanggal 13 maret 2013.
Anonymous. 2007. Prebiotik dan probiotik. [online]. Available: http://www.halalguide.info/content/view/773/71/. Diunduh tanggal: 13/02/2013.
Anonymous. 2008. Know the facts about high Available:www.cdc.gov/nchs/data/nvsr/nvsr59/nvsr59_10.pdf 10/03/2013.
cholesterol. diunduh
[online]. tanggal:
Arisworo D, dan Yusa. 2004. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 10. Bandung: Grafindo Media Pratama. Astuti. 2010. Nasional Penelitian, Pendidikan Dan Penerapan Mipa Fak. Mipa: Asimilasi kolesterol dan dekonjugasi garam empedu oleh bakteri asam laktat dari limbah kotoran ayam secara in vitro pada remaja putri, 20-23. Baigent, C. and R. Clarke, 2008. Cholesterol and lipids. International Encyclopedia of Public Health, 693-704, Elsevier Inc, USA. Barcelo G, Murphy EJ, Othman R, Moghadasian MH, Kashour T, Friel JK. 2008. Flaxseed oil and fish-oil capsule consumption alters human red blood cell n-3 fatty acid composition: a multiple-dosing trial comparing 2 sources of n-3 fatty acid. Am J Clin Nutr, 88:801– 809.
Baroutkoub A, Roushan Z, Razmik B, Julayi H, Sohrabi Z, Mazloomi S and Eskandari M. 2010. Effects of probiotic yoghurt consumption on the serum cholesterol levels in hypercholestromic cases in Shiraz, Southern Iran. Scientific research and essays, 5(16): 2206-2209.
15 Bilek, E, Turhan, S. 2009. Enhancement of the nutritional status of beef patties by adding flaxseed flour. Meat Sci. 82, 472–477.