ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang berada dibawah naungan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem dengan visi
dan
misi yang tertuang pada
Rencana Strategis (Renstra) Balai Besar
Taman Nasional Teluk Cenderawasih periode 2015-2019. Dengan demikian kebijakan lima tahun ke depan tertuang ke dalam visi BBTNTC sebagai berikut: “Menjadi Institusi
Terdepan dan Terpercaya dalam Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem Taman Nasional Teluk Cenderawasih”. Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Taman Nasional merupakan kompilasi dari kegiatan di pusat dalam rangka meningkatkan efektivitas pengelolaan kawasan taman nasional. Sasaran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Tersedianya dokumen perencanaan (RP, zonasi, blok) 2. Terpulihkannya Ekosistem di Hutan Konservasi yang Terdegradasi 3. Terbinanya Desa Konservasi di Daerah Penyangga Hutan Konservasi 4. Meningkatnya populasi spesies prioritas terancam punah 5. Meningkatnya PNBP dari kegiatan pemanfaatan jasa lingkungan 6. Meningkatnya pengusahaan pariwisata alam 7. Beroperasinya usaha jasa lingkungan air 8. Tercapaianya registrasi atau sertifikasi Verified Carbon Standard (VCS) atau Climate Community and Biodiversity Alliance (CCBA) REDD+ 9. Terbentuk dan terbinanya Kader Konservasi Alam (KKA), Kelompok Pecinta Alam (KPA) dan Kelompok Swadaya Masyarakat/Kelompok Profesi (KSM/KP) 10. Menurunnya hotspot pada kawasan hutan 11. Menurunnya luas hutan konservasi yang terbakar 12. Meningkatnya kapasitas SDM Dalkarhut 13. Terbentuknya brigade dalkarhut untuk menjamin pengendalian kebakaran hutan pada KPHK 14. Terselesaikannya kasus perburuan, perdagangan dan peredaran ilegal TSL, pembalakan liar, perambahan kawasan hutan dan kebakaran hutan 15. Terjaminnya keamanan di kawasan hutan dari ancaman dan gangguan
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
iii 16. Terpenuhinya standar minimum sarana dan prasarana pengamanan hutan di KPHK non TN 17. Meningkatnya kapasitas SDM Bidang Pengamanan Hutan 18. Tersedianya kelembagaan (SDM, regulasi dan proses bisnis) yg mendorong pencapaian kinerja Pelaksanaan kegiatan Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih pada tahun 2015, sebagaimana pagu definitif awal tahun 2015 sebesar Rp. 21.692.864.000,- (dua
puluh satu miliyar enam ratus sembilan puluh dua juta delapan ratus enam puluh empat ribu rupiah) akan tetapi telah terjadi enam kali revisi DIPA dan penambahan pagu pada tahap revisi anggaran sebesar Rp. 21.807.887.000,- (dua puluh satu miliyar delapan ratus
tujuh juta delapan ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah). Pada bulan april tahun 2015, Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih mendapatkan DIPA baru dari Ditjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan pagu anggaran sebesar Rp. 3.600.000.000,- (tiga miliyar enam ratus juta rupiah). Pada perkembangannya DIPA Ditjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga mengalami revisi sebanyak dua kali. Pengukuran Pencapaian Sasaran untuk tahun 2015, dilakukan pada tingkat indikator hasil (outcome) dan beberapa menggunakan
indikator keluaran (output)
utamanya pada indikator kinerja kegiatan. Sedangkan untuk indikator manfaat (benefit) dan Dampak (impact) masih belum terukur disebabkan karena untuk dapat mengukur itu diperlukan penelitian lebih mendalam terhadap manfaat dan dampaknya secara luas di masyarakat. Untuk DIPA Ditjen KSDAE dari 1 sasaran kegiatan dan 11 indikator kinerja kegiatan yang direncanakan tahun 2015 dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 20.275.168.995,- (dua puluh miliyar dua ratus tujuh puluh lima juta seratus enam puluh
delapan ribu sembilan ratus sembilan puluh lima rupiah) dengan rata-rata persentase capaian kinerja 92,97 %. Untuk DIPA Ditjen GAKKUM dari 3 sasaran kegiatan dan 4 indikator kinerja kegiatan yang direncanakan tahun 2015 dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 3.368.315.321,- (tiga miliyar tiga ratus enam puluh delapan juta tiga ratus
lima belas ribu tiga ratus dua puluh satu rupiah) dengan rata-rata persentase capaian kinerja 93,96 %.
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
iv DAFTAR ISI
Halaman Kata Pengantar ........................................................................................................... i Ringkasan Eksekutif ..................................................................................................... ii Daftar Isi
................................................................................................................. iv
Daftar Tabel ................................................................................................................ v Daftar Gambar ............................................................................................................. vi I.
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 A. Latar Belakang ................................................................................................. 1 B. Taman Nasional Teluk Cenderawasih ................................................................. 2
II. PERENCANAAN KINERJA ................................................................................... 5 A. Rencana Kinerja (Renstra) ............................................................................... 5 B. Perjanjian Kinerja ............................................................................................ 9 III. AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................................ 12 A. Capaian Kinerja Organisasi ............................................................................... 13 B. Realisasi Anggaran .......................................................................................... 33 IV. PENUTUP ............................................................................................................ 36 LAMPIRAN ................................................................................................................ 38
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
v
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Indikator Kinerja Kegiatan dan Target Kinerja Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih Tahun 2015-2019 ....................................................................... 7 Tabel 2. Perjanjian Kinerja Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih DIPA Ditjen KSDAE Tahun 2015 ......................................................................................... 10 Tabel 3. Perjanjian Kinerja Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih DIPA Ditjen GAKKUM Tahun 2015....................................................................................... 11 Tabel 4. Perbandingan antara target dan capaian realisasi DIPA Ditjen KSDAE Tahun 2015 13 Tabel 5. Perbandingan antara target dan capaian realisasi DIPA Ditjen GAKKUM Tahun 2015 .............................................................................................................. 21 Tabel 6. Uraian Kegiatan, keluaran, hasil dan dampak dari DIPA BBTNTC Ditjen KSDAE 2015 .............................................................................................................. 29 Tabel 7. Uraian Kegiatan, keluaran, hasil dan dampak dari DIPA BBTNTC Ditjen GAKKUM 2015 .............................................................................................................. 33 Tabel 8. Perbandingan antara Pagu dan capaian realisasi DIPA Ditjen KSDAE Tahun 2015 . 34 Tabel 9. Perbandingan antara Pagu dan capaian realisasi DIPA Ditjen GAKKUM Tahun 2015 .............................................................................................................. 37
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
vi
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Struktur organisasi Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderwasih Tahun 2015 .......................................................................................................... 4 Gambar 2. Kunjungan Wisatawan Mancanegara di TNTC tahun 2010 s/d 2015 .................. 18 Gambar 3. Kunjungan Wisatawan Nusantara di TNTC tahun 2010 s/d 2015 ...................... 19 Gambar 4. Realisasi Kinerja Balai Besar TNTC Tahun 2010 s/d 2015................................ 24 Gambar 5. Realisasi anggaran per jenis belanja DIPA KSDAE Tahun 2015 ......................... 36 Gambar 6. Realisasi anggaran Pagu dan Realisasi KSDAE dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 ................................................................................................. 36 Gambar 7. Realisasi anggaran per jenis belanja barang DIPA KSDAE Tahun 2015 .............. 38
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
1
BAB I. PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih merupakan Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang berada dibawah naungan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem dengan visi dan misi yang tertuang pada Rencana Strategis (Renstra) Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih periode 2015-2019. Upaya-upaya pencapaian tujuan dan sasaran strategis
Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan dari Program Pengelolaan Hutan Konservasi dan Keanekaragaman Hayati, beserta indikator kinerja, kegiatan dan komponen telah ditetapkan secara berjenjang pada setiap UPT melalui Renstra. Dengan demikian, pelaksanaan
reformasi
birokrasi
dalam
rangka
mewujudkan
tata
kelola
kepemerintahan yang baik, dalam kerangka tertib perencanaan, tertib pelaksanaan, tertib pemantauan, dan tertib pelaporan dapat segera tercapai dan terus dipertahankan. Sebagai salah satu instansi pemerintah, Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih telah memiliki dokumen perjanjian kinerja yang telah disepakati oleh Kepala Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih dengan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem. Untuk itu Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih harus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2015. Hasil pengukuran kinerja tersebut disusun dalam sebuah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai bentuk pertanggung jawaban atas perjanjian kinerja (PK) Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih dengan Direktur Jenderal KSDAE. Dokumen perjanjian kinerja ini juga digunakan oleh pimpinan instansi pemerintah
untuk
memantau
dan
mengendalikan
pencapaian
kinerja
dari
organisasi, melaporkan kemajuan realisasi kinerja dalam LAKIP dan menilai keberhasilan organisasi. Guna mencapai sasaran strategis yang telah disepakati dalam perjanjian kinerja tersebut Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih harus melakukan identifikasi kendala dan permasalahan yang sering terjadi selama tahun 2015 agar setiap kendala dan permasalahan yang muncul mendapatkan solusi yang terbaik.
2 B.
Taman Nasional Teluk Cenderawasih Kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC) terletak di tepi
Samudera Pasifik dan merupakan daerah pertemuan antara lempeng Benua Australia dan lempeng Samudera Pasifik yang secara geografis terletak pada koordinat 134° 06' - 135° 10' BT dan 01° 43' - 03° 22' LS, posisi ini menyebabkan kawasan konservasi ini kaya akan potensi sumberdaya alam khususnya sumberdaya alam perairan. Pada awal ditetapkannya sebagai kawasan Cagar Alam Laut melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor
58/Kpts-II/1990 pada tanggal 3 Februari
1990 dengan luasan ± 1.453.500 hektar. Kemudian, dinyatakan sebagai Taman Nasional melalui pernyataan Menteri Kehutanan pada Acara Pekan Konservasi Alam Nasional di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Pernyataan ini tertuang dalam Surat Pernyataan
Nomor 448/Kpts-II/1990 pada tanggal 6 Maret 1990. Selanjutnya,
kawasan Teluk Cenderawasih ditunjuk sebagai Taman Nasional melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 472/Kpts-II/1993 pada tanggal 2 September 1993 dengan luasan 1.453.500 hektar, dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 8009/Kpts-II/2002 tanggal 29 Agustus 2002. Pengelolaan TNTC dimulai pada Tahun Anggaran 1991/1992 dalam bentuk Proyek Pengembangan Taman Nasional Teluk Cenderawasih di bawah pengawasan Balai Konservasi Sumberdaya alam VIII Maluku - Irian Jaya sampai dengan Tahun Anggaran 1994/1995. Selanjutnya, pada Tahun Anggaran 1995/1996 sampai dengan Tahun Anggaran 1997/1998 Proyek Pengembangan Taman Nasional Teluk Cenderawasih berada di bawah pengawasan Sub Balai Konservasi Sumberdaya alam Irian Jaya I Sorong. Penerbitan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 185/Kpts-II/1997 tanggal 31 Maret 1997 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Taman Nasional dan Unit Taman Nasional, maka pengelolaan TNTC selanjutnya berada di bawah wewenang dan tanggungjawab Balai Taman Nasional Teluk Cenderawasih di Manokwari. Dengan memperhatikan kondisi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya pada TNTC saat ini, kondisi umum yang diinginkan adalah : 1. Eksistensi Taman Nasional Teluk Cenderawasih artinya Keberadaan kawasan TNTC yang mantap adalah faktor yang paling penting dalam pengelolaan yang optimal.
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
3 2. Sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya dikelola secara optimal, sehingga jenis dan kelimpahannya dapat dipertahankan. 3. Terwujudnya kesadaran masyarakat berupa partisipasi dan peran sertanya dalam pengelolaan TNTC termasuk di dalamnya peningkatan kesejahteraan masyarakat. 4. Terwujudnya sinergitas/harmonisasi pengelolaan TNTC dengan melibatkan semua pihak/stakeholders yang berkepentingan. 5. Kawasan TNTC yang mempunyai daya saing tinggi sebagai laboratorium alam bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan dan pengembangan pariwisata alam. Berdasarkan visi dan misi yang telah dijabarkan pada RPTN, serta kondisi yang diinginkan, maka Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih bersama para pihak terkait dalam pengelolaan kawasan konservasi Taman Nasional Teluk Cenderawasih merencanakan beberapa kegiatan Rencana kegiatan tersebut antara lain : 1) Inventarisasi Sumber Daya Alam, 2) Pengukuhan Kawasan, 3) Penatagunaan kawasan ke dalam Zona atau Blok, 4) Perlindungan dan Pengamanan Kawasan, 5) Pengawetan Keanekaragaman Hayati, 6) Pemanfaatan Sumberdaya Alam, 7) Pembangunan Sarana dan Prasarana Pengelolaan, 8) Pembinaan dan Pengembangan Daerah
Penyangga, 9) Pengembangan Kerjasama/Kolaboratif
Pengelolaan Kawasan, 10) Peningkatan Peran Serta dan Pemberdayaan Masyarakat, 11) Peningkatan Koordinasi dan Integrasi, 12) Pengelolaan Database Kawasan, 13) Pengembangan Investasi Pemanfaatan, dan Pengusahaan Jasa Lingkungan, 14) Perancangan dan Strategi Pendanaan. Dalam rangka menuju pengelolaan TNTC yang berkelanjutan diperlukan suatu pembinaan, pengendalian, pengawasan dan pelaporan terhadap pengelolaan kawasan. Tujuan dari dilaksanakannya pembinaan, pengendalian, pengawasan dan pelaporan adalah agar sistem pengelolaan yang dilakukan dapat terarah dengan baik sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan rencana pengelolaan yang telah ditetapkan. Kegiatan tersebut dilakukan secara periodik oleh Balai Besar TNTC, kemudian pengawasan dan pengendalian dilakukan oleh Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kemudian untuk ketertiban, pada setiap pelaksanaan kegiatan pengelolaan TNTC didokumentasikan dalam bentuk laporan yang penyusunan dan penyampaiannya disesuaikan ada yang insidental dan ada yang berkala. Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
4
Gambar 1. Struktur organisasi Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderwasih Tahun 2015
Kepala Balai Besar
Kepala Bagian Tata Usaha
Kepala Sub Bagian Umum
Kepala Bidang Teknis Konservasi TN
Kepala Seksi Pelayanan & Pemanfaatan
Kepala Seksi Perlindngan, Pengawetan & Perpetaan
Kepala Bidang Pengelolaan TN Wilayah I Nabire
Kepala Seksi Pengelolaan TN Wilayah I Kwatisore
Kepala Seksi Pengelolaan TN Wilayah II Yeretuar
Kepala Sub Bagian Perencanaan & Kerjasama
Kepala Bidang Pengelolaan TN Wilayah II Wasior
Kepala Seksi Pengelolaan TN Wilayah III Aisandami
Kepala Seksi Pengelolaan TN Wilayah IV Roon
Kepala Sub Bagian Data Evlap & Humas
Kepala Bidang Pengelolaan TN Wilayah III Ransiki
Kepala Seksi Pengelolaan TN Wilayah V Rumberpon
Kelompok Jabatan Fungsional 1. Polisi Kehutanan 2. Pengendali Ekosistem Hutan 3. Penyuluh Kehutanan
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
Kepala Seksi Pengelolaan TN Wilayah VI Windesi
5
BAB II. PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis ( RENSTRA ) Pada periode 2015-2019 Renstra BBTNTC merupakan turunan Renstra Direktorat Jenderal KSDAE akan lebih mendorong untuk pengelolaan kawasan hingga tingkat tapak serta mendorong pencapaian target biodiversitas. Pembangunan TNTC pada Renstra periode sebelumnya belum secara langsung berkorelasi dengan visi dan misi yang telah ditetapkan, sehingga pencapaian kinerja yang diperoleh pun lebih difokuskan kepada kegiatan pendukung dan bukan pada kegiatan utama TNTC yaitu sebagai sebagai pengelola TNTC dalam rangka penyelamatan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati di TNTC. Selama ini, dalam melakukan pengelolaan taman nasional, tenaga dan konsentrasi BBTNTC belum terfokus pada pembangunan di kawasan konservasi TNTC . Hal tersebut
berakibat minimnya fokus kegiatan dan anggaran pada
kegiatan pengelolaan taman nasional itu sendiri. Hal lain yang menjadi masukan atas fokus pembangunan taman nasional dari Renstra periode sebelumnya adalah kurangnya perhatian pada peningkatan nilai ekonomi kawasan konservasi dalam kontribusinya terhadap pembangunan nasional. Proses penyusunan Renstra tetap dilaksanakan berdasarkan kerangka kebijakan saat ini (legal formal). Setelah ditetapkannya struktur program dan kegiatan yang baru nantinya, penyusunan Renstra satker BBTNTC akan menyesuaikan dan mengacu pada mandat dan tugas dan fungsi konservasi keanekaragaman hayati untuk mengedepankan ekonomi hijau (green economy) dalam mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan. Dalam mewujudkan cita-cita bangsa-bangsa tersebut, biodiversitas merupakan salah satu pembentuk pilar lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian kebijakan lima tahun ke depan tertuang ke dalam visi BBTNTC sebagai berikut: “Menjadi Institusi Terdepan dan Terpercaya dalam
Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem Taman Nasional Teluk Cenderawasih”. Sebagai penjabaran atas visi tersebut, ditetapkan beberapa misi BBTNTC sebagai berikut: 1.
Mengoptimalkan pengelolaan Taman Nasional Teluk Cenderawasih dan pelaksanaan upaya konservasi keanekaragaman hayati dan ekosistem;
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
6 2.
Mengoptimalkan pemanfaatan jasa lingkungan Taman Nasional
Teluk
Cenderawasih; 3.
Mengoptimalkan upaya-upaya perlindungan dan pengamanan kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih;
4.
Mengoptimalkan penguatan kapasitas kelembagaan institusi Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih.
Sinergitas dari masing-masing misi tersebut merupakan penjabaran visi Direktorat Jenderal KSDAE tahun 2015-2019. Setiap misi memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Misi: Mengoptimalkan pengelolaan Taman Nasional Teluk Cenderawasih dan pelaksanaan upaya konservasi keanekaragaman hayati dan ekosistem. Tujuan Misi: Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Taman Nasional Teluk Cenderawasih dan Konservasi Spesies dan Genetik. 2. Misi: Meningkatkan nilai pemanfaatan jasa lingkungan Taman Nasional Teluk Cenderawasih. Tujuan Misi: Meningkatkan Nilai Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi khususnya dari kawasan TNTC sesuai dengan prinsip ekonomi hijau. Ekonomi Hijau adalah ekonomi yang tidak menghasilkan emisi dan polusi lingkungan, hemat sumber daya alam dan berkeadilan sosial (UNEP, 2011). 3. Misi: Mengoptimalkan upaya-upaya perlindungan dan pengamanan kawasan TNTC. Tujuan Misi: Meningkatkan Efektifitas Upaya Perlindungan dan Pengamanan kawasan TNTC. 4. Misi: Mengoptimalkan penguatan kapasitas kelembagaan institusi Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih. Tujuan Misi: Meningkatkan kualitas kelembagaan dan menyediakan dukungan manajemen pada institusi Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (khususnya) dan Ditjen KSDAE (umumnya) dalam rangka pencapaian visi dan misi. Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Taman Nasional merupakan kompilasi dari kegiatan di pusat dalam rangka mengingkatkan efektivitas pengelolaan kawasan taman nasional. Sasaran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Tersedianya dokumen perencanaan (RP, zonasi, blok) 2. Terpulihkannya Ekosistem di Hutan Konservasi yang Terdegradasi 3. Terbinanya Desa Konservasi di Daerah Penyangga Hutan Konservasi 4. Meningkatnya populasi spesies prioritas terancam punah 5. Meningkatnya PNBP dari kegiatan pemanfaatan jasa lingkungan 6. Meningkatnya pengusahaan pariwisata alam Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
7 7. Beroperasinya usaha jasa lingkungan air 8. Tercapaianya registrasi atau sertifikasi Verified Carbon Standard (VCS) atau Climate Community and Biodiversity Alliance (CCBA) REDD+ 9. Terbentuk dan terbinanya Kader Konservasi Alam (KKA), Kelompok Pecinta Alam (KPA) dan Kelompok Swadaya Masyarakat/Kelompok Profesi (KSM/KP) 10. Menurunnya hotspot pada kawasan hutan 11. Menurunnya luas hutan konservasi yang terbakar 12. Meningkatnya kapasitas SDM Dalkarhut 13. Terbentuknya brigade dalkarhut untuk menjamin pengendalian kebakaran hutan pada KPHK 14. Terselesaikannya kasus perburuan, perdagangan dan peredaran ilegal TSL, pembalakan liar, perambahan kawasan hutan dan kebakaran hutan 15. Terjaminnya keamanan di kawasan hutan dari ancaman dan gangguan 16. Terpenuhinya standar minimum sarana dan prasarana pengamanan hutan di KPHK non TN 17. Meningkatnya kapasitas SDM Bidang Pengamanan Hutan 18. Tersedianya kelembagaan (SDM, regulasi dan proses bisnis) yg mendorong pencapaian kinerja Indikator kinerja kegiatan (IKK), target kinerja dan lokasi target pencapaian kinerja dari Kegiatan Pengelolaan Taman Nasional, diuraikan sebagai berikut:
Tabel 1. Indikator Kinerja Kegiatan dan Target Kinerja Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih Tahun 2015-2019 Target Kinerja No.
IKK
1.
2015
2016
2017
2018
2019
Tersusunnya dokumen perencanaan pengelolaan kawasan konservasi (RP/Zonasi/Blok)
2 Doku men
-
-
-
-
2.
Pemulihan ekosistem kawasan konservasi yang terdegradasi
-
-
-
-
-
3.
Terlaksananya pembinaan daerahpenyangga kawasan konservasi di 50 TN
2 Desa
1 Desa
4.
Terjaminnya Peningkatan Populasi 25 Spesies yang Terancam Punah (menurut Redlist IUCN) sebesar 10% sesuai baseline data tahun 2013
1%
2%
1 Desa
1 Desa
1 Desa
2%
2%
2%
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
8 Target Kinerja No.
IKK
5.
Meningkatnya kontribusi PNBP dari pengusahaan jasa lingkungan (1 Trilyun Rupiah) Meningkatnya pengusahaan pariwisata alam dari baseline tahun 2014 (100 unit) Beroperasinya usaha pemanfaatan jasa lingkungan air (25 unit) Tercapaianya registrasi atau sertifikasi Verified Carbon Standard (VCS) atau Climate
6. 7. 8.
2015
2016
0,9991 Miliyar
1 Miliyar
-
-
-
-
1 Unit
-
-
-
-
-
-
2017
2018
2019
1 Miliyar
1 Miliyar
1 Miliyar
-
-
-
-
69 Kader Konser vasi
69 Kader Konser vasi
69 Kader Konser vasi
120 Kader Konser vasi
120 Kader Konser vasi
5 Hotspot
5 Hotspot
5 Hotspot
5 Hotspot
5 Hotspot
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1 Kasus
1 Kasus
1 Kasus
1 Kasus
1 Kasus
1 Lokasi
1 Lokasi
1 Lokasi
1 Lokasi
1 Lokasi
1 Lokasi
1 Lokasi
1 Lokasi
1 Lokasi
1 Lokasi
Community and Biodiversity Alliance (CCBA) REDD+ pada 9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
kawasan konservasi Tersedianya Kader Konservasi (KK), Kelompok Pecinta Alam (KPA), Kelompok Swadaya Masyarakat/Kelompok Profesi (KSM/KP) yang berstatus aktif (1.200 Orang) Penurunan jumlah hotspot pada kawasan hutan di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi dari toleransi maksimum tahun 2014 (17.820 Hotspot menjadi 17.464 Hotspot) Penurunan luas Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam serta Taman Buru yang terbakar di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi dari toleransi maksimal tahun 2014 (3.861,3 Hektar menjadi 3.784,1 Ha) Meningkatnya Kapasitas SDM di bidang Pengendalian Kebakaran Hutan (Sejumlah 3.000 Orang dalam 5 tahun) Terjaminnya penanganan dan penyelesaian perkara tindak pidana kehutanan sebanyak minimal 75 kasus per tahun Terjaminnya pelaksanaan pengamanan dan penindakan terhadap gangguan dan ancaman bidang kehutanan pada unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal PHKA (15 lokasi) Terpenuhinya standar minimum sarana dan prasarana pengamanan hutan pada unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal PHKA dan Brigade SPORC (50 lokasi)
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
9 Target Kinerja No.
IKK
16.
Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia di bidang pengamanan hutan (2.000 Orang) SAKIP Direktorat Jenderal PHKA dengan nilai minimal 78,00 (A) di tahun 2019 (77 Poin)
17.
2015
2016
2017
2018
2019
53 Orang
53 Orang
53 Orang
53 Orang
53 Orang
77 Point
77 Point
78 Point
77 Point
78 Point
B. Perjanjian Kerjasama Perjanjian Kinerja berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya. Pelaksanaan kegiatan Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih pada tahun 2015, sebagaimana pagu definitif awal tahun 2015 sebesar Rp. 21.692.864.000,- (dua puluh satu miliyar enam ratus sembilan puluh dua juta
delapan ratus enam puluh empat ribu rupiah) akan tetapi telah terjadi enam kali revisi DIPA dan penambahan pagu pada tahap revisi anggaran sebesar Rp. 21.807.887.000,- (dua puluh satu miliyar delapan ratus tujuh juta delapan
ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah). Pada bulan april tahun 2015, Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih mendapatkan DIPA baru dari Ditjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan pagu anggaran sebesar
Rp.
3.600.0000,-
(tiga miliyar enam ratus juta rupiah). Pada
perkembangannya DIPA Ditjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga mengalami revisi sebanyak dua kali. Balai Besar TNTC telah memiliki dokumen Penetapan Kinerja pada Juni 2015 (Lampiran 2). Dalam dokumen tersebut dengan sumber anggaran sejumlah Rp. 21.807.887.000,- (dua puluh satu miliyar delapan ratus tujuh juta delapan Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
10
ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah), terdapat 11 indikator kinerja yang menunjang pencapaian satu sasaran strategis BBTNTC sebagaimana tercantum dalam dokumen Renstra BBTNTC 2015-2019. Berikut disajikan perjanjian kinerja Balai Besar Taman Nasional Teluk Teluk Cenderawasih yang di tandatangani oleh Ir. Ben Gurion Saroy, M.Si sebagai pihak pertama selaku kepala Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderwasih dan DR. Ir. Tachrir Fathoni M,Sc. (Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem) sebagai pihak kedua dimana akan memberikan supervisi yang diperlukan, melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian yang ada dan mengambil tindakan dalam rangka pemberian penghargaan atau sanksi .
Tabel 2. Perjanjian Kinerja Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih DIPA Ditjen KSDAE Tahun 2015 Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Kegiatan
1 1.
Target
2
Terjaminnya efektivitas a. pengelolaan taman nasional b. c. d. e.
f.
g. h. i.
j. k.
Jumlah Rencana Pengelolaan Kawasan Konservasi yang Tersusun dan mendapat pengesehan sebanyak 150 dokumen Jumlah desa di daerah penyangga kawasan konservasi yang dibina sebanyak 77 desa selama 5 tahun Jumlah pelaksanaan kegiatan pengamanan dan penindakan terhadap gangguan dan ancaman bidang kehutanan di 34 provinsi Jumlah sumberdaya manusia di bidang perlindungan dan pengamanan hutan yang ditingkatkan kapasitasnya Persentasi penurunan jumlah hotspot pada kawasan hutan di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi sebesar 10% dari toleransi maksimum tahun 2014 Presentase peningkatan populasi 25 spesies satwa terancam punah prioritas (sesuai The IUCN Red List of Threatened Species) sebesar 10% dari baseline data tahun 2013 Jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi minimal sebanyak 1,5 juta orang wisatawan mancanegara selama 5 tahun Jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi minimal sebanyak 20 juta orang wisatawan nusantara selama 5 tahun Jumlah Kader Konservasi (KK), Kelompok Pecinta Alam (KPA), Kelompok Swaddaya Masyarakat/Kelompok Profesi (KSM/KP) yang berstatus aktif sebanyak 6.000 Orang Nilai SAKIP Direktorat Jenderal KSDA dan Ekosistem minimal 78,00 (A) di tahun 2019 Terselenggaranya layanan perkantoran yang optimal dalam mendukung penyelenggaraan tata kelola ke pemerintah yang baik
3 2 Dokumen 2 Desa 2 Provinsi 41 Orang 5 Persen
1 Persen
886 Orang 569 Orang 69 Kader Konservasi 77 Poin 12 Bulan Layanan 19 Unit 125 Unit 240 M2
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
11 Untuk DIPA Ditjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum) Balai Besar TNTC memiliki dokumen Penetapan Kinerja pada Desember 2015 (Lampiran 3). Dalam dokumen tersebut dengan sumber anggaran sejumlah Rp. 3.600.000.000,- (tiga miliyar enam ratus juta rupiah) terdapat 4 indikator kinerja kegiatan yang menunjang pencapaian tiga sasaran strategis BBTNTC sebagaimana tercantum dalam dokumen Perjanjian kerjasama. Perjanjian kinerja Balai Besar Taman Nasional Teluk Teluk Cenderawasih yang di tandatangani oleh Ir. Ben Gurion Saroy, M.Si. sebagai pihak pertama selaku kepala Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderwasih dan DR. Rasio Ridho Sani, M.Com., MPM. (Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan) sebagai pihak kedua.
Tabel 3. Perjanjian Kinerja Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih DIPA Ditjen GAKKUM Tahun 2015 Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Kegiatan
Target
1
2
3
Terwujud peningkatan keamanan hutan dan peningkatan ketaatan terhadap hukum lingkungan dan kehutanan A. Meningkatnya Penanganan Jumlah kasus yang ditangani melalui tindakan 2 Kasus Pengaduan Penyelesaian represif terhadap pelaku Tipihut per tahun Sengketa dan Penegakan B. Meningkatnya Fasilitasi dan Jumlah Polhut yang dibina dan ditingkatkan 30 Orang Dukungan Penegakan Hukum kapasitasnya per tahun Lingkungan Kehutanan Jumlah sarana dan prasarana pelaksanaan 1 Brigade pengawasan, pengamanan, dan penegakan dan PPLH hukum yang memenuhi standar minimum per tahun C. Terlaksananya Pencegahan Jumlah lokasi dilaksanakannya pencegahan 1 Lokasi Pelanggaran Hukum pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, Lingkungan dan Kehutanan SDH dan kehati serta pengendalian ancaman dan gangguan melalui kegiatan sosialisasi dan patroli di daerah rawan
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
12
BAB III. AKUNTABILTAS KINERJA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah Laporan sistematik dari berbagai aktivitas, alat, prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggung jawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah. Sebagai bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran selama satu tahun, setiap instansi pemerintah berkewajiban menyusun laporan hasil capaian kinerjanya sebagaimana tertuang dalam Perpres Nomor : 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun salah satu alat yang digunakan untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah adalah Laporan Kinerja (LKj), yang diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dokumen LKj yang disusun diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi, dan strategi instansi pemerintah
yang
mengindikasikan
tingkat
keberhasilan
dan
kegagalan
pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Dan sesuai dengan peraturan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Dan Ekosistem Nomor : P.8/KSDAE-SET/2015 tentang pedoman penyusunan laporan kinerja (LKj) dan reviu atas dokumen laporan kinerja lingkup Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Dan Ekosistem, maka Balai Besar Taman Nasional membuat Laporan Kinerja yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN/APBD). Laporan Kinerja ini sebagai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk
mempertanggung-
jawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
13 A. Capaian Kinerja Organisasi Pengukuran kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang terjadi dengan kinerja yang diharapkan. Pengukuran kinerja ini dilakukan secara berkala (triwulan) dan tahunan. Pengukuran dan pembandingan kinerja dalam laporan kinerja menggambarkan posisi kinerja instansi pemerintah. Pengukuran capaian kinerja dari setiap kegiatan yang direncanakan dan telah dilaksanakan oleh Balai Besar TNTC pada tahun 2015 diuraikan sebagai berikut : 1. Perbandingan antara target dan capaian realisasi tahun 2015 Berikut disajikan tabel perbandingan antara target dan capaian realisasi tahun 2015 DIPA Ditjen KSDAE untuk melengkapi gambaran setiap capaian kinerja maka disajikan evaluasi kinerja dalam bentuk analisis deskriptif setiap capaian indikator dan perhitungan tingkat efektivitas dan efisiensi pencapaian kinerja. Dalam melakukan pengukuran kinerja digunakan formulasi pengukuran kinerja sebagai berikut: 𝑃𝑒𝑛𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 =
𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑥 100 % 𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡
Tabel 4. Perbandingan antara target dan capaian realisasi DIPA Ditjen KSDAE Tahun 2015 Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Kegiatan
Target
Realisasi
%
Ket
1
2
3
4
5
6
a. Jumlah Rencana Pengelolaan Kawasan Konservasi yang Tersusun dan mendapat pengesehan sebanyak 150 dokumen b. Jumlah desa di daerah penyangga kawasan konservasi yang dibina sebanyak 77 desa selama 5 tahun c. Jumlah pelaksanaan kegiatan pengamanan dan penindakan terhadap gangguan dan ancaman bidang kehutanan di 34 provinsi d. Jumlah sumberdaya manusia di bidang perlindungan dan pengamanan hutan yang ditingkatkan kapasitasnya
2 Dokumen
2 Dokumen
100
3 Desa
3 Desa
100
2 Provinsi
2 Provinsi
100
41 Orang
41 Orang
100
1.
Terjaminnya efektivitas pengelolaan taman nasional
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
14 e. Persentasi penurunan jumlah hotspot pada kawasan hutan di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi sebesar 10% dari toleransi maksimum tahun 2014 f. Presentase peningkatan populasi 25 spesies satwa terancam punah prioritas (sesuai The IUCN Red List of Threatened Species) sebesar 10% dari baseline data tahun 2013 g. Jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi minimal sebanyak 1,5 juta orang wisatawan mancanegara selama 5 tahun h. Jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi minimal sebanyak 20 juta orang wisatawan nusantara selama 5 tahun i. Jumlah Kader Konservasi (KK), Kelompok Pecinta Alam (KPA), Kelompok Swaddaya Masyarakat/Kelompok Profesi (KSM/KP) yang berstatus aktif sebanyak 6.000 Orang j. Nilai SAKIP Direktorat Jenderal KSDA dan Ekosistem minimal 78,00 (A) di tahun 2019 k. Terselenggaranya layanan perkantoran yang optimal dalam mendukung penyelenggaraan tata kelola ke pemerintah yang baik
5 Persen
4,47 Persen
89,34
1 Persen
1 Persen
100
886 Orang
2564 Orang
289
569 Orang
3144 Orang
552
69 Kader Konservasi
69 Kader Konservasi
100
77 Poin
69,82 Poin
90,68
12 Bulan Layanan
2 Bulan Layanan
24,71
10 Bulan Layanan
75,28
47 Unit
47 Unit
100
127 Unit
127 Unit
100
240 M2
240 M2
100
DIPA sebelum revisi
a. Jumlah Rencana Pengelolaan Kawasan Konservasi yang tersusun dan mendapat pengesehan sebanyak 150 dokumen Indikator kinerja sasaran ini kinerja sebesar 100 %
dari target yang ada memiliki nilai capaian
dapat disimpulkan bahwa sasaran strategis tercapai.
Kegiatan yang dilaksanakan meliputi Evaluasi Kesesuaian Zonasi Taman Nasional Teluk Cenderawasih dan Reviu RPTN BBTNTC. Target yang ditetapkan sebanyak 2 dokumen dan realisasi yang terpenuhi 2 dokumen sehingga disimpulkan bahwa pelaksanaan kedua kegiatan ini berjalan sangat
baik sesuai dengan perjanjian
kinerja 2015.
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
15 b. Jumlah desa di daerah penyangga kawasan konservasi yang dibina sebanyak 77 desa selama 5 tahun Kegiatan yang dilaksanakan meliputi Identifikasi Potensi Sumber Daya Alam dan EKonomi Desa ,Tipologi Masyarakat Desa ,Konsultasi dan Koordinasi Bidang KKBHL. Indikator kinerja sasaran ini dari target yang ada memiliki nilai capaian kinerja sebesar 100 %. Target yang ditetapkan sesuai dengan perjanjian kinerja 3 Desa dan realisasi 3 Desa. Dalam pelaksanaan kegiatan pada 3 desa daerah penyangga kawasan konservasi yang merupakan target utama yaitu Kwatisore, Aisamdami dan Kaprus telah berjalan dengan baik. c. Jumlah pelaksanaan kegiatan pengamanan dan penindakan terhadap gangguan dan ancaman bidang kehutanan di 34 provinsi Target yang ditetapkan sesuai dengan perjanjian kinerja 2 Propinsi dan capaian realisasi 2 Propinsi artinya kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan perjanjian kinerja dan sasaran strategis tercapai. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi Patroli bersama Masyarakat mitra polhut oleh BPTN, Patroli bersama Masyarakat mitra polhut oleh SPTN, Operasi Fungsional Perairan dan Operasi Gabungan Perairan. Indikator kinerja sasaran ini dari target yang ada memiliki nilai capaian kinerja sebesar 100 % sehingga dapat disimpulkan indikator kinerja sangat baik. d. Jumlah sumberdaya manusia di bidang perlindungan dan pengamanan hutan yang ditingkatkan kapasitasnya Indikator kinerja sasaran ini dari target yang ada memiliki nilai capaian kinerja sebesar 100 % berarti sasaran strategis tercapai. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi Penyegaran Polhut dan Peningkatan Kapasitas Pegawai Melalui Pelatihan. Dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas Pegawai Melalui Pelatihan merupakan faktor pengurangan persentase kinerjanya. Target yang ditetapkan sebanyak 41 orang dan realisasi yang terpenuhi 41 orang sehingga disimpulkan bahwa pelaksanaan kedua kegiatan ini berjalan efektif dan efisien. e. Persentasi penurunan jumlah hotspot pada kawasan hutan di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi sebesar 10%
dari toleransi
maksimum tahun 2014 Indikator kinerja sasaran ini dari target yang ada memiliki nilai capaian kinerja sebesar 89,34 % berarti hampir memenuhi perjanjian kinerja yang ada dan sasaran strategis sudah tercapai. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi Patroli Pencegahan dan Kesiapsiagaan dan Peningkatan Koordinasi. Target yang Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
16 ditetapkan sebanyak 5 persen dan realisasi yang terpenuhi 4,47 persen sehingga disimpulkan bahwa pelaksanaan kedua kegiatan ini berjalan efektif dan efisien hanya saja waktu pelaksanaan tidak sesuai dengan waktu yang ditargetkan karena penentuan titik hotspot harus dilakukan koordinasi dengan pihak terkait yang membutuhkan proses negosiasi yang cukup lama. Kebakaran hutan pada wilayah pesisir pulau TNTC faktor utama penyebabnya adalah musim kemarau panjang yang memicu terjadinya titik api dan aktivitas masyarakat membuka lahan untuk perkebunan dengan membakar. f. Presentase peningkatan populasi 25 spesies satwa terancam punah prioritas (sesuai The IUCN Red List of Threatened Species) sebesar 10% dari baseline data tahun 2013 Kegiatan yang dilaksanakan meliputi Monitoring SPAGs di Kawasan TNTC, Monitoring Penyu Sisik di Kawasan Nutabari, Monitoring Lumba-lumba di Rumberpon, Monitoring Jenis Penyu di site pengamatan spesies prioritas Wairundi, Pembinaan Habitat Penyu di site pengamatan spesies prioritas Wairundi, In House Training pengelolaan Data base dan pelaporan, Konsultasi dan Koordinasi. Sebagai langkah awal untuk merespon isu internasional bidang keanekaragaman
hayati,
Balai
Besar
melaksanakan
kegiatan
mendorong
pencapaian target biodiversitas utama. Indikator kinerja sasaran ini dari target yang ada memiliki nilai capaian kinerja sebesar 100 % dari target yang ditetapkan sebanyak 5 persen dan realisasi sebanyak 5 persen terpenuhi semuanya. Perbandingan target dan capaian realisasi menunjukkan keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini dan sesuai dengan perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani dan sasaran strategis sangat tercapai. Pencapaian sasaran strategis ini dapat mendukung indikator utama sasaran yaitu meningkatnya populasi spesies prioritas terancam punah. g. Jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi minimal sebanyak 1,5 juta orang wisatawan mancanegara selama 5 tahun Target yang ditetapkan sesuai dengan perjanjian kinerja 886 Orang dan capaian realisasi 2564 orang. Indikator kinerja sasaran ini dari target yang ada memiliki nilai capaian kinerja sebesar 289 % sehingga dapat disimpulkan indikator kinerja sangat baik karena melebihi target yang telah ditetapkan. Pencapaian sasaran ini dapat mendukung kegiatan TNTC dalam meningkatkan PNBP dari kegiatan pemanfaatan jasa lingkungan dan meningkatkan pengusahaan pariwisata alam . Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
17 Kegiatan yang dilaksanakan meliputi Pencetakan karcis, Sosialisasi IUPJWA dan IUPSWA di Nabire, Pameran Promosi Konservasi Alam Tingkat Nasional, Sosialisasi Potensi Pariwisata dan prospek pengembangan wisata TNTC
dan
Konsultasi dan Koordinasi Bidang PJLKKHL. Keikutsertaan BBTNTC dalam kegiatan pameran ini merupakan salah satu upaya menyebarkan informasi konservasi serta potensi pariwisata di kawasan TNTC Sosialisasi
Potensi
Pariwisata
dan
kepada berbagai pihak. Untuk kegiatan prospek
pengembangan
wisata
TNTC
dilaksanakan pada kawasan Taman Nasional diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran pihak yang terkait dan masyarakat yang berada dalam kawasan akan potensi wisata yang perlu dikembangkan didaerahnya yang dapat mendatangkan keuntungan. Sedangkan Sosialisasi IUPJWA dan IUPSWA di Nabire karena pihak Balai Besar TNTC melihat banyaknya kegiatan usaha yang dilakukan didalam kawasan konservasi. Sebagai gambaran pengunjung wisatawan mancanegara, dibawah ini kami sajikan grafik kunjungan
selama 5 tahun terakhir dengan peningkatan yang
signifikan pada tahun 2015 karena adanya peraturan baru yang dikenakan pada pengunjung dengan biaya karcis per hari pada Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI) , berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang dibayar persatu kali kunjungan.
Gambar 2. Kunjungan Wisatawan Mancanegara di TNTC tahun 2010 s/d 2015 3000 2564
2500 2000 1500 1046
1000
886
831 500 339 0
36 2010
2011
2012
2013
2014
2015
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
18 h. Jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi minimal sebanyak 20 juta orang wisatawan nusantara selama 5 tahun Indikator kinerja sasaran ini dari target yang ada memiliki nilai capaian kinerja sebesar 552 % dengan target 559 orang dan capaian realisasi sebanyak 3144 orang berarti sudah sangat melebihi target perjanjian kinerja yang telah ditetapkan, hal ini perlu terus dipertahankan sehingga target skala nasional dapat tercapai dengan baik. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi Pencetakan karcis dan kalender, Pembuatan Buletin Konservasi Alam, Pameran Promosi Konservasi Alam Tingkat Regional, Sosialisasi Potensi Pariwisata dan prospek pengembangan wisata TNTC di SPTN dan Peningkatan SDM Pengelola Wisata dan PNBP. Dengan pencapaian sasaran ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara karena trend yang ada saat ini, masyarakat indonesia sudah mulai membuat agenda trip liburannya dan diharapkan mereka mau berkunjung ke wilayah TNTC dengan pesona yang telah dipublikasikan dari kegiatan ini. Sebagai gambaran pengunjung wisatawan nusantara, dibawah ini kami sajikan grafik kunjungan
selama 5 tahun terakhir dengan peningkatan yang
signifikan pada tahun 2015 karena adanya peraturan baru yang dikenakan pada pengunjung dengan biaya karcis per hari pada Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI) , berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang dibayar persatu kali kunjungan.
Gambar 3. Kunjungan Wisatawan Nusantara di TNTC tahun 2010 s/d 2015 3500 3144
3000 2500 2000 1500 1000
993 776
500 0
569
408 3 2010
2011
2012
2013
2014
2015
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
19 i.
Jumlah Kader Konservasi (KK), Kelompok Pecinta Alam (KPA), Kelompok Swaddaya Masyarakat/Kelompok Profesi (KSM/KP) yang berstatus aktif sebanyak 6.000 Orang Kegiatan yang dilaksanakan meliputi Jambore Kemah Bakti Kader Konservasi Nasional, Kemah Konservasi dan Pembinaan kader konservasi Kampung Kwatisore, Yende dan Roswar. Nilai capaian kinerja sebesar 100 % dengan target 69 Kader Konservasi dan capaian realisasi seluruhnya 69 Kader Konservasi berarti capaian sasaran terpenuhi. Perbandingan dari target dan realisasi yang hasilnya sama mengindikasikan kegiatan berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Kegiatan-kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuh kembangkan serta meningkatkan peran serta masyarakat dari berbagai kalangan mulai dari usia anak-anak, remaja, generasi muda serta masyarakat pada umumnya dalam upaya Konservasi SDAH dan Ekosistem. Diharapkan kesadaran masyarakat tumbuh sehingga
meningkatkan kepedulian dan peran serta dalam upaya menjaga
kualitas, keseimbangan dan pelestarian alam. Penurunan tingkat gangguan terhadap kawasan konservasi dapat tercapai. j.
Nilai SAKIP Direktorat Jenderal KSDA dan Ekosistem minimal 78,00 (A) di tahun 2019 Target yang ditetapkan sesuai dengan perjanjian kinerja 77 poin
dan
capaian realisasi 69,82 poin. Indikator kinerja sasaran ini dari target yang ada memiliki nilai capaian kinerja sebesar 90,68 % sehingga dapat disimpulkan indikator kinerja sangat baik. Pencapaian sasaran ini dapat mendukung kegiatan TNTC dalam meningkatkan kualitas kelembagaan dan menyediakan dukungan manajemen pada institusi Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (khususnya) dan Ditjen KSDAE (umumnya) dalam rangka pencapaian visi dan misi. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi Penyusunan Rencana Kerja 2015, Penyusunan RKA-KL 2016, Konsultasi dan Koordinasi Rakornasbanghut tahun 2015 dan Pemantapan RKAKL 2016, Penyusunan Laporan Bulanan, Triwulan dan Semesteran, Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Tahun 2015, Penyusunan LAKIP dan Buku Statistik, SPIP, Website BBTNTC, Evaluasi Kerjasama, Korwil Provinsi Papua Barat, Penilaian DUPAK, Penyusunan Laporan SIMPEG, Konsultasi dan Koordinasi Administrasi Kepegawaian, Pengelolaan SAI (SAKPA dan SIMAK), Konsultasi dan Koordinasi Keuangan, In House Training Pengelolaan Keuangan, Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
20 Rapat-rapat Ketatausahaan, Pembinaan Jasmani Rimbawan, Pengumpulan bahan kepegawaian dan perlengkapan ke BPTN, Pemeliharaan Perlengkapan, Unit Layanan Pengadaan UPT Kementerian Kehutanan Propinsi Papua Barat dan Pakaian Kerja Tenaga Kontrak. k. Terselenggaranya layanan perkantoran yang optimal dalam mendukung penyelenggaraan tata kelola ke pemerintah yang baik Ada empat indikator kinerja yang dinilai dalam capaian sasaran ini, sebagai berikut : -
Target yang ditetapkan sebanyak 12 bulan layanan dengan realisasi yang terpenuhi 10 bulan layanan (75,28 %) dan 2 bulan layanan (24,71 %) pada awal tahun sebelum DIPA mengalami revisi
sehingga disimpulkan bahwa
pelaksanaan kegiatan ini berjalan efektif dan efisien. Target dapat terpenuhi apabila dijumlahkan dengan pembayaran layanan perkantoran sebelum revisi DIPA. Target terpisah karena adanya perbedaaan kode akun. Kegiatan yang dilaksanakan
meliputi
Pembayaran
Gaji
dan
Tunjangan,
Operasional
Perkantoran dan Pimpinan, Langganan Daya dan Jasa, Pemeliharaan Gedung Kantor dan Pembayaran Terkait Pelaksanaan Operasional Kantor. -
Indikator kinerja sasaran ini
dari target yang ada memiliki nilai capaian
kinerja sebesar 100% berarti sasaran strategis sangat tercapai. Target yang ditetapkan sebanyak 47 unit dan realisasi yang terpenuhi 47 unit sehingga disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan ini berjalan dengan baik. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi
Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan
Komunikasi, Perlengkapan Pendukung Promosi BBTNTC, -
Indikator kinerja sasaran ini
dari target yang ada memiliki nilai capaian
kinerja sebesar 100% berarti sasaran strategis sangat tercapai. Target yang ditetapkan sebanyak 127 unit dan realisasi yang terpenuhi 127 unit sehingga disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan ini berjalan dengan baik. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi
Perlengkapan Lapangan, Pengadaan Peralatan
dan fasilitas Perkantoran. -
Indikator kinerja sasaran ini
dari target yang ada memiliki nilai capaian
kinerja sebesar 100% berarti sasaran strategis sangat tercapai. Target yang ditetapkan sebanyak 240 M2 dan realisasi yang terpenuhi 240 M2 sehingga disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan ini berjalan dengan baik. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi
Rehabilitasi Sarana Pengamanan Hutan Barak
Windesi, Pembuatan Teralis Kantor, Pembuatan Sumur Bor dan Menara Air Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
21 Kantor
BBTNTC,
Pembuatan
Gapura
Pintu
Masuk
Kantor
BBTNTC,
Penambahan Tegangan Listrik kantor BBTNTC, Instalasi Jaringan Internet Kantor BBTNTC dan Pembebasan hak ulayat tanah Windesi. Berikut disajikan tabel 5 perbandingan antara target dan capaian realisasi tahun 2015 DIPA Ditjen GAKKUM untuk melengkapi gambaran setiap capaian kinerja maka disajikan evaluasi kinerja dalam bentuk analisis deskriptif setiap capaian indikator dan perhitungan tingkat efektivitas dan efisiensi pencapaian kinerja.
Tabel 5. Perbandingan antara target dan capaian realisasi DIPA Ditjen GAKKUM Tahun 2015 Indikator Kinerja Kegiatan
Sasaran Kegiatan
1
2
Target
Realisasi
%
Ket
3
4
5
6
Terwujud peningkatan keamanan hutan dan peningkatan ketaatan terhadap hukum lingkungan dan kehutanan A. Meningkatnya Jumlah kasus yang 2 Kasus 1 Kasus 55,09 Penanganan ditangani melalui Pengaduan tindakan represif Penyelesaian terhadap pelaku Tipihut Sengketa dan per tahun Penegakan B. Meningkatnya Jumlah Polhut yang 30 Orang 30 Orang 100 Fasilitasi dan dibina dan ditingkatkan Dukungan kapasitasnya per tahun Penegakan Jumlah sarana dan 1 Brigade 1 Brigade 100 Hukum prasarana pelaksanaan dan PPLH dan PPLH Lingkungan pengawasan, Kehutanan pengamanan, dan penegakan hukum yang memenuhi standar minimum per tahun C. Terlaksananya Jumlah lokasi 1 Lokasi 1 Lokasi 100 Pencegahan dilaksanakannya Pelanggaran pencegahan Hukum pencemaran dan Lingkungan dan perusakan lingkungan Kehutanan hidup, SDH dan kehati serta pengendalian ancaman dan gangguan melalui kegiatan sosialisasi dan patroli di daerah rawan
a. Jumlah kasus yang ditangani melalui tindakan represif terhadap pelaku Tipihut per tahun Indikator kinerja sasaran ini dari target yang ada memiliki nilai capaian kinerja sebesar 55,09 % berarti sasaran strategis kurang tercapai. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi Operasi Yustisi, Penanganan barang bukti tipihut dan Koordinasi dan Konsultasi. Target yang ditetapkan sebanyak 2 kasus dan realisasi
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
22 yang terpenuhi 1 kasus sehingga disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan ini berjalan tetapi hanya dijumpai 1 kasus dilapangan. Tim operasi SPORC Brigade Kasuari pada tanggal 13 Juli 2015 jam 05.45 WIT di Jembatan Kali Minyak Distrik Manimeri Kabupaten Teluk Bintuni Propinsi Papua Barat, menangkap 3 unit truk dengan rincian sebagai berikut : 1. Truk nopol DS 9615 XR dengan muatan kayu olahan jenis merbau ukuran 2,5 cm x 25 cm x 400 cm sebanyak 154 buah. 2. Truk nopol DS 9653 B dengan muatan kayu olahan jenis merbau ukuran 5 cm x 10 cm x 400 cm sebanyak 207 buah. 3. Truk nopol DS 9615 XR dengan muatan kayu olahan jenis merbau ukuran 2,5 cm x 25 cm x 400 cm sebanyak 154 buah. Telah dilakukan olah tempat kejadian perkara berupa pencatatan waktu kejadian, pemotretan barang bukti da alat angkutnya, membuat sketsa TKP, mengambil titik koordinat dan membuat berita cara tempat kejadian perkara. Berdasarkan hasil penyidikan sementara oleh penyidik PNS Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, patut diduga pelaku melakukan pengangkutan hasil hutan berupa kayu olahan yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada pasal 12 huruf “e” Jo pasal 83 ayat 1 huruf “b” undang-undang RI. Nomor 18 Tahun 2013 tentang pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan sebagaiman laporan kejadian nomor : LK.05/BBTNTC-7/PPNS/2015 tanggal 13 Juli 2015. b. Jumlah Polhut yang dibina dan ditingkatkan kapasitasnya per tahun Indikator kinerja sasaran ini dari target yang ada memiliki nilai capaian kinerja sebesar 100 % berarti sasaran strategis tercapai. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi Penyegaran Polhut, Peningkatan Kapasitas Pegawai dan Pelatihan Menembak. Dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas Pegawai Melalui Pelatihan merupakan faktor pengurangan persentase kinerjanya. Target yang ditetapkan sebanyak 30 orang dan realisasi yang terpenuhi 30 orang sehingga disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan ini berjalan dengan baik. c. Jumlah sarana dan prasarana pelaksanaan pengawasan, pengamanan, dan penegakan hukum yang memenuhi standar minimum per tahun Target yang ditetapkan sesuai dengan perjanjian kinerja 1 Brigade dan PPLH dengan capaian realisasi 1 Brigade dan PPLH. Indikator kinerja sasaran ini dari target yang ada memiliki nilai capaian kinerja sebesar 100 % sehingga dapat disimpulkan indikator kinerja sangat baik. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
23 Pengurusan Administrasi Senjata Api dan Pemeliharaan Sarana Pengamanan Hutan. d. Jumlah lokasi dilaksanakannya pencegahan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, SDH dan kehati serta pengendalian ancaman dan gangguan melalui kegiatan sosialisasi dan patroli di daerah rawan Kegiatan yang dilaksanakan meliputi Patroli Pengamanan Kawasan Hutan (Perairan),
Patroli
Bersama Masyarakat
Mitra Polhut,
(Perairan), Operasi Gabungan, Operasi
Operasi Fungsional
Intelejen SPORC, Operasi SPORC,
Operasional SPORC serta Koordinasi dan Konsultasi. Target yang ditetapkan sesuai dengan perjanjian kinerja 1 lokasi kinerja sasaran ini
dan
capaian realisasi
1 lokasi. Indikator
dari target yang ada memiliki nilai capaian kinerja sebesar
100% sehingga dapat disimpulkan indikator kinerja sangat baik. Melaksanakan kegiatan patroli, Ketua Tim bersama dengan anggota tim patrolinya menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan patroli dengan membahas acara, kejadian, dan peristiwa secara berurutan dari keberangkatan sampai tiba kembali.
Hal ini dianggap penting karena kemungkinan melewatkan beberapa
unsur kunci tentang apa yang terjadi selama patroli. Bahkan termasuk masalah dan kemungkinan penyelesaiannya serta rekomendasi untuk hal-hal administrasi, atau beberapa bukti atau hal-hal penting yang terlewatkan 2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja Tahun 2015 dengan tahun 2014 dan beberapa tahun terakhir
Gambar 4. Realisasi Kinerja Balai Besar TNTC Tahun 2010 s/d 2015 96 95.19 94
93.98 92.97
92 90
89.71
89.58
88 86.23
86 84 82 80 2010
2011
2012
2013
2014
2015
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
24 Pencapaian kinerja serta capaian kinerja pada tahun 2015 dengan DIPA Ditjen KSDAE
dalam anggaran sebesar Rp. 21.807.887.000,- (Dua puluh Satu
Miliyar Delapan ratus Tujuh juta Delapan ratus Delapan puluh Tujuh ribu Rupiah) dengan pencapaian anggaran sebesar Rp. 20.275.168.995,- (Dua puluh Miliyar
Dua ratus Tujuh puluh Lima juta Seratus Enam puluh Delapan ribu Sembilan ratus Sembilan puluh Lima Rupiah) dari target yang telah ditetapkan realisasinya mencapai 92,97 % disimpulkan sangat baik apabila di bandingkan dengan capaian pada tahun 2014 yang hanya mencapai 89,71 % dan hampir mencapai 93,98 % dari capaian kinerja pada tahun 2013. Dapat dilihat dari gambar 4 kecenderungan pada tahun ganjil (2011,2013,2015) nilai capaian kinerja lebih tinggi dibandingkan tahun genap (2010,2012,2014) capaian kinerja rata-rata dibawah 90 %. Apabila ini merupakan kecenderungan, maka perlu diantisipasi sejak awal pada tahun 2016 agar kinerja yang dihasikan tidak turun persentasenya karena merupakan tahun genap dan dapat menepis fenomena yang terjadi pada capaian kinerja Balai Besar TNTC. Untuk DIPA Ditjen GAKKUM tidak bisa dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya karena merupakan DIPA yang baru ada pada tahun 2015. Berdasarkan hasil analisis capaian kinerja Balai Besar TNTC tahun 2014, diketahui bahwa beberapa butir kegiatan yang mendukung tercapaianya Indikator Kinerja Sasaran
sebagaimana yang tercantum di dalam dokumen Perjanjian
Kinerja BBTNTC Tahun 2014 tidak sesuai dengan yang terdapat dalam dokumen Renstra BBTNTC 2010-2014. Selain itu, terdapat beberapa kegiatan yang terdapat dalam dokumen Renstra BBTNTC 2010-2014 tidak diakomodir dalam dokumen Perjanjian Kinerja BBTNTC Tahun 2014. Hal ini menyebabkan pada saat penghitungan capaian kinerja terjadi perbedaan antara capaian kinerja yang dihitung berdasarkan Perjanjian Kinerja dengan capaian kinerja yang dihitung berdasarkan dokumen Renstra. Pada tahun 2014 terjadi penghematan anggaran BBTNTC sebesar Rp. 3.554.724.000,-. Hal ini menyebabkan beberapa kegiatan tidak dapat terlaksana sesuai dengan rencana. Yang berakibat pada menurunnya capaian volume Indikator Kinerja Sasaran. Penurunan volume ini telah diakomodir dalam perubahan RKA-K/L. Namun demikian, penurunan ini tidak dapat mengubah apa yang telah terdapat dalam dokumen Perjanjian Kinerja sehingga target capaian tetap sebagaimana yang tercantum dalam dokumen Perjanjian Kinerja. Hal ini menyebabkan capaian kinerja yang terhitung menjadi rendah akibat pembanding yang digunakan dalam penghitungan capaian kinerja tetap sementara Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
25 volume capaian menurun. Hal ini dapat dijadikan bahan evaluasi untuk tahun selanjutnya. 3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi Analisis ini dilakukan dengan membandingkan antara
capaian kinerja
sasaran pada tahun 2015 terhadap rencana kinerja yang tercantum dalam Rencana Strategis (Renstra) Balai Besar TNTC periode 2015-2019. Berdasarkan hal tersebut, maka diperoleh bahwa target capaian kinerja sasaran pada seluruh indikator sasaran yang tercantum dalam Balai Besar TNTC periode 2015 adalah 100%, sedangkan realisasi capaian kinerja sasaran Balai Besar TNTC periode 2015 adalah hanya sebesar 92,97 %. Dengan demikian, maka realisasi capaian kinerja sasaran Balai Besar TNTC periode 2015 adalah tidak memenuhi sepenuhnya target yang direncanakan dalam Renstra periode pertama. Hal ini, berbeda dengan DIPA GAKKUM pada tahun 2015 belum memiliki dokumen Rencana Strategis (Renstra) Balai Besar TNTC sehingga tidak dapat dibandingkan dengann target jangka menengah. 4. Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan Berdasarkan tabel yang disajikan, tampak bahwa target kinerja telah berhasil dicapai. Hal tersebut disebabkan oleh dukungan yang maksimal dari seluruh indikator kinerja kegiatan yang menentukan keberhasilan dan konsistensi dengan iklim dan dinamika perubahan birokrasi kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dari pelaksanaan kegiatan DIPA telah dianalisa penyebab keberhasilan sebagai berikut : 1. Besarnya dukungan dari semua pegawai Balai Besar TNTC 2. Adanya pengelolaan keuangan yang solid dan transparan 3. Adanya kerjasama dan koordinasasi tim pelaksana kegiatan 4. Adanya keterlambatan pencairan dana yang disebabkan reformasi birokasi dengan penggabungan dua kementerian lingkungan hidup dan kehutanan tidak mempengaruhi dalam pencapaian realisasi kegiatan. 5. Adanya revisi DIPA yang dilakukan untuk menyesuaikan keadaan fluktuatif yang diperlukan sehingga target dapat dilaksanakan.
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
26 Dalam pelaksanaan beberapa kegiatan, masih ada yang terkendala keterlambatan pencairan dana karena aplikasi keuangan yang kompleks permasalahannya. Kegiatan yang direncanakan dilaksanakan pada bulan tertentu (menyesuaikan waktu yang tepat untuk pengamatan), pelaksanaan harus diundur karena dana belum tersedia. Selain itu, keterlambatan pelaksanaan kegiatan juga diakibatkan karena persentase pencairan anggaran yang bersumber dana PNBP menumpuk menjelang akhir tahun sehingga terjadi penumpukan kegiatan di akhir tahun. Penumpukan kegiatan di akhir tahun ini
mengakibatkan tidak
maksimalnya pelaksanaan kegiatan. Sebagai kawasan Taman Nasional Laut, hampir seluruh pelaksanaan kegiatan di lapangan bergantung pada kondisi cuaca. Menjelang akhir tahun cuaca cukup tidak bersahabat sehingga pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan pada saat cuaca tidak mendukung akan menghasilkan data yang tidak maksimal pula. Beberapa langkah antisipatif yang dilakukan antara lain: 1. Penyusunan rencana tata waktu kegiatan dilakukan dengan pertimbangan musim. 2. Meningkatkan pemantauan terhadap mekanisme pelaksanaan kegiatan mulai dari perencanaan, penyediaan dana, pelaksanaan kegiatan, kelengkapan administrasi hingga pelaporan. 3. Peningkatan kapasitas SDM melalui kegiatan bimbingan teknis / diklat /pelatihan. 4. Peningkatan kelengkapan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan kegiatan. 5. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya Analisis ini dilakukan berdasarkan penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM), Sarana Prasarana dan anggaran dalam pencapaian terhadap realisasi kinerja sasaran. Berdasarkan analisis diatas maka terlihat bahwa penggunaan sumberdaya pada sasaran Dokumen Perencanaan Yang Berkualitas telah cukup baik, namun tentunya tetap perlu ditunjang dengan pengalokasian anggaran yang optimal guna pemenuhan terhadap kebutuhan peningkatan kualitas pelaksanaan kegiatan sehingga dapat memberikan motivasi untuk pencapaian sasaran yang lebih baik. Kurangnya Sumber Daya Manusia yang ada dilapangan dengan luasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih yang tidak sebanding bukan menjadi penghalang dalam peningkatan kinerja Balai Besar TNTC. Dengan memanfaatkan Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
27 Sumber Daya Manusia yang ada secara maksimal kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik dengan menggunakan strategi pengaturan waktu yang tepat. Sumberdaya manusia mempunyai peranan yang sangat penting dalam organisasi karena sumberdaya manusia ini sebagai pengelola sistem, agar sistem ini tetap berjalan tentu dalam pengelolaannya harus memperhatikan aspek-aspek penting seperti pelatihan, pengembangan, dan motivasi. Dalam hal ini sumber daya manusia dijadikan manejemen sebagai salah satu indikator penting pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Sumberdaya manusia merupakan aset organisasi yang sangat vital, mengingat peran dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh sumber daya lainnya. Sumberdaya manusia dalam organisasi harus senantiasa berorientasi terhadap pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran organisasi yang mana mereka sendiri menjadi bagian didalamnya. Namun tidak semua pegawai memiliki kemampuan dan keterampilan yang luas sehingga diperlukan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia agar kemampuan dan keterampilan yang mereka miliki dapat digunakan .Pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia adalah upaya sebuah organisasi untuk menfasilitasi para karyawan agar mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang luas dalam melakukan praktik kerja di kantor atau organisasi. Sumber daya manusia merupakan asset yang sangat penting untuk ditingkatkan produktivitasnya.
Sebuah
organisasi
harus
mampu
mendorong
dan
mengembangkan kemampuan dan keterampilan pegawainya secara optimal. Sarana dan prasarana/ peralatan dan perlengkapan kantor merupakan aspek yang tak kalah pentingnya dibandingkan aspek sumberdaya manusia dalam menjalankan suatu organisasi, bahkan kedua aspek tersebut baik sumberdaya manusia dan sarana dan prasarana kantor tersebut harus saling mendukung dalam mencapai visi dan misi dari suatu organisasi. Kalausumberdaya manusia sebagai pengelola sistem dalam menjalankan organisasi maka
sarana dan
prasarana ini yang menjadi penunjang sistem tersebut agar sumberdaya manusia dapat bekerja dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu untuk mendukung kelancaran kinerja
organisasi maka perlu didukung dengan sarana dan
prasarana/ peralatan dan perlengkapan kantor penunjang kerja aparatur yang memadai baik dari segi kualitas dan kuantitasnya.
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
28 6. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja Analisis
berhasilnya
sasaran
mencapai
target
kinerja
yang
telah
direncanakan, merupakan implikasi logis dari mekanisme pelaksanaan kegiatan pada keseluruhan program dan kegiatan yang senantiasa dioptimalkan. Sehingga seluruh program dan kegiatan saling mendukung dalam usaha pencapaian target indikator kinerja sasaran yang telah direncanakan.Untuk DIPA KSDAE pencapaian indikator sasaran didukung dengan program Nilai SAKIP Direktorat Jenderal KSDA dan Ekosistem minimal 78,00 (A) di tahun 2019 dan kegiatan yaitu : Penyusunan Rencana Kerja 2015, Penyusunan RKA-KL 2016, Penyusunan Laporan Bulanan, Triwulan dan Semesteran, Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Tahun 2015 dengan nilai capaian kinerja sebesar 90,68 % dari target 77 poin dan capaian realisasi 69,82 poin. Sedangkan untuk DIPA GAKKUM pencapaian kinerja di dukung dengan adanya kegiatan patroli dan operasi. Keluaran (output), hasil (outcome) dan dampak (impact) dari capaian
7.
kinerja. Berikut disajikan
tabel keluaran (output), hasil (outcome) dan dampak
(impact) dari capaian kinerja yang telah dilaksanakan Balai Besar TNTC selama Tahun 2015 untuk kegiatan pada DIPA Ditjen KSDAE.
Tabel 6. Uraian Kegiatan, keluaran, hasil dan dampak dari DIPA BBTNTC Ditjen KSDAE 2015 No
Uraian Kegiatan
1
2
a. 1.
Keluaran (Ouput)
3
Hasil (Outcome)
4
Dampak (Impact)
5
Jumlah Rencana Pengelolaan Kawasan Konservasi yang Tersusun dan mendapat pengesehan sebanyak 150 dokumen Evaluasi Kesesuaian Zonasi Taman- Buku - Buku Adanya kesesuaian Zonasi Nasional Teluk Cenderawasih - Laporan - Laporan sesuai dengan perkembangan yang terjadi di wilayah TNTC
2.
Reviu RPTN BBTNTC
b.
Jumlah desa di daerah penyangga kawasan konservasi yang dibina sebanyak 77 desa selama 5 tahun Identifikasi Potensi Sumber Daya- Laporan - Laporan Teridentifikasinya potensi Alam dan EKonomi Desa serta desa yang ditargetkan Tipologi Masyarakat Desa sehingga dapat mendukung program yang akan dilaksakan ke depan untuk daerah tersebut
1.
- Buku - Laporan
- Buku - Laporan
Reviu sangat diperlukan untuk melihat RPTN yaang ada karena adanya pembagian wilayah yang baru dengan terbentuk kabupaten baru.
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
29 No
Uraian Kegiatan
1
2
Keluaran (Ouput)
3
Hasil (Outcome)
4
5
2.
Konsultasi dan Koordinasi Bidang- Laporan KKBHL
c.
terhadap gangguan dan
3.
Jumlah pelaksanaan kegiatan pengamanan dan penindakan ancaman bidang kehutanan di 34 provinsi Patroli bersama Masyarakat mitra- Laporan - Laporan polhut oleh BPTN Patroli bersama Masyarakat mitra- Laporan - Laporan polhut oleh SPTN Operasi Fungsional Perairan - Laporan - Laporan
4.
Operasi Gabungan Perairan
Keamanan kawasan TNTC
d.
Jumlah sumberdaya manusia di bidang perlindungan dan pengamanan hutan yang ditingkatkan kapasitasnya Penyegaran Polhut - Laporan - Laporan POLHUT dapat lebih mengerti tugas dan kewajibannya untuk institusi
1. 2.
1.
- Laporan
- Laporan
Keamanan kawasan TNTC Keamanan kawasan TNTC Keamanan kawasan TNTC
Peningkatan Kapasitas Melalui Pelatihan
e.
Persentasi penurunan jumlah hotspot pada kawasan hutan di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi sebesar 10% dari toleransi maksimum tahun 2014 Patroli Pencegahan - Laporan - Laporan
2. e. 1. 2.
3.
4.
- Laporan
Dapat diketahui kebijakan yang baru dari pusat
2.
1.
Pegawai- Laporan
- Laporan
Dampak (Impact)
Pengawai meningkat kapasitasnya dengan mendapatkan ilmu baru dari pelatihan yang di ikuti
Kesiapsiagaan dan Peningkatan- Laporan - Laporan Koordinasi Presentase peningkatan populasi 25 spesies satwa terancam punah prioritas (sesuai The IUCN Red List of Threatened Species) sebesar 10% dari baseline data tahun 2013 Monitoring SPAGs di Kawasan TNTC - Laporan - Laporan Mengetahui tingkat pertumbuhan karang yang ada dalam kawasan TNTC Monitoring Penyu Sisik di Kawasan- Laporan - Laporan Mengetahui dan Nutabari mempunyai data tentang penyu sisik yang ada di kawasan nutabari Monitoring Lumba-lumba di- Laporan - Laporan Mengetahui dan Rumberpon mempunyai data tentang lumba-lumba yang ada di Rumberpon Monitoring Jenis Penyu di site- Laporan - Laporan Mengetahui dan pengamatan spesies prioritas mempunyai data tentang Wairundi penyu yang ada di Wairundi
5.
Pembinaan Habitat Penyu di site- Laporan pengamatan spesies prioritas Wairundi
- Laporan
Dilakukan penangkaran telur Penyu yang ada di wairundi
6.
In House Training pengelolaan Data- Laporan base dan pelaporan
- Laporan
7.
Konsultasi dan Koordinasi
- Laporan
Pegawai yang mengikuti mendapatkan ilmu baru tentang aplikasi sidak, cara pelaporan yang baik dan cara buat database Konsultasi dan Koordinasi sangat diperlukan
- Laporan
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
30 No
Uraian Kegiatan
1
2
f. 1.
2.
Keluaran (Ouput)
3
Hasil (Outcome)
4
Dampak (Impact)
5
Jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi minimal sebanyak 1,5 juta orang wisatawan mancanegara selama 5 tahun Pencetakan karcis - Lembar - Lembar Tercetak karcis untuk Kartis Kartis SIMAKSI dan roll banner - Roll Banner - Roll Banner untuk kegiatan promosi nantinya Sosialisasi IUPJWA dan IUPSWA di- Laporan - Laporan Peserta yang mengikuti Nabire diharapkan dapat mengerti tata cara ijin usaha yang dilakukan di kawasan konservasi
3.
Pameran Promosi Konservasi Alam- Laporan Tingkat Nasional
- Laporan
Promosi keberadaan TNTC
4.
Sosialisasi Potensi Pariwisata dan- Laporan prospek pengembangan wisata TNTC
- Laporan
5.
Konsultasi dan Koordinasi Bidang- Laporan PJLKKHL
- Laporan
Masyarakat sekitar TNTC dapat mengetahui Potensi Pariwisata dan prospek pengembangan wisata TNTC Konsultasi dan Koordinasi sangat diperlukan
g.
Jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi minimal wisatawan nusantara selama 5 tahun Pencetakan karcis dan kalender - Lembar - Lembar Kartis Kartis - Kalender - Kalender 2016 2016 Pembuatan Buletin Konservasi Alam - Buletin 3- Buletin 3 Edisi Edisi
1.
2.
3. 4.
Pameran Promosi Konservasi Alam- Laporan Tingkat Regional Sosialisasi Potensi Pariwisata dan- Laporan prospek pengembangan wisata TNTC di SPTN
- Laporan
sebanyak 20 juta orang Tercetak karcis untuk SIMAKSI dan kalender 2016 Tercetak Buletin sebagai tempat mengaktualisasikan pemikiran pegawai dan ajang promosi TNTC Promosi keberadaan TNTC
i.
Masyarakat sekitar TNTC dapat mengetahui Potensi Pariwisata dan prospek pengembangan wisata TNTC Peningkatan SDM Pengelola Wisata- Laporan - Laporan Meningkatnya SDM dan PNBP Pengelola Wisata dan PNBP melalui kegiatan yang di ikutinya Jumlah Kader Konservasi (KK), Kelompok Pecinta Alam (KPA), Kelompok Swaddaya Masyarakat/Kelompok Profesi (KSM/KP) yang berstatus aktif sebanyak 6.000 Orang Jambore Kemah Bakti Kader- Laporan - Laporan Keikutsertaan dalam Konservasi Nasional jambore Kemah Bakti Kader Konservasi Nasional di Banten Kemah Konservasi - Laporan - Laporan Menumbuhkan pengetahuan tentang pentingnya konservasi sejak dini Nilai SAKIP Direktorat Jenderal KSDA dan Ekosistem minimal 78,00 (A) di tahun 2019
1.
Penyusunan Rencana Kerja 2015
5.
h. 1.
2.
- Laporan
- Buku Renja - Buku Renja - Buku Renstra- Buku Renstra - Laporan - Laporan
Adanya buku renja sebagai patokan untuk menetapkan kinerja 2015
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
31 No
Uraian Kegiatan
1
2
Keluaran (Ouput)
Hasil (Outcome)
3
4
Dampak (Impact)
5
2.
Penyusunan RKA-KL 2016
- Laporan
- Laporan
Tersusunnya RKA-KL 2016
3.
Konsultasi dan Koordinasi- Laporan Rakornasbanghut tahun 2015 dan Pemantapan RKAKL 2016 Penyusunan Laporan Bulanan,- Laporan Triwulan dan Semesteran
- Laporan
Tersusunnya RKA-KL 2016
- Laporan
Adanya Laporan Bulanan, Triwulan dan Semesteran TNTC
5.
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan- Laporan Tahun 2015
- Laporan
Diketahui laporan kegiatan yang telah terlaksana
6.
Penyusunan LAKIP dan Buku Statistik - Laporan
- Laporan
7.
SPIP
- Buku SPIP
- Buku SPIP
Tercetaknya buku LAKIP dan buku Statistik Tercetaknya buku SPIP
8.
Website BBTNTC
9.
Evaluasi Kerjasama
- Langganan Domain Website 1 Tahun - Laporan -
10.
Korwil Provinsi Papua Barat
11.
Penilaian DUPAK
12.
Penyusunan Laporan SIMPEG
-
13.
Konsultasi dan Administrasi Kepegawaian
- Laporan SIMPEG Koordinasi- Laporan
-
14.
Pengelolaan SAI (SAKPA dan SIMAK) - Laporan
-
15.
Konsultasi dan Koordinasi Keuangan - Laporan
- Laporan
16.
In House Keuangan
- Laporan
17.
Rapat-rapat Ketatausahaan
18.
Pembinaan Jasmani Rimbawan
19.
Pengumpulan bahan kepegawaian- Laporan dan perlengkapan ke BPTN
- Laporan
Mengetahui data kepegawaian dan perlengkapan yang terbarukan
20.
Pemeliharaan Perlengkapan
- Laporan
- Laporan
Terpelihara perlengkapan
21.
Unit Layanan Pengadaan UPT- Laporan Kementerian Kehutanan Propinsi Papua Barat
- Laporan
Adanya Unit Pengadaan
22.
Pakaian Kerja Tenaga Kontrak
- Jumlah Pakaian
Adanya pakaian kerja untuk tenaga kontrak
4.
Training
- Frekuensi Rapat - Laporan - Laporan
Pengelolaan- Laporan - Frekuensi Rapat - Jumlah Kegiatan
- Jumlah Pakaian
-
Langganan - Adanya Domain Website Domain TNTC selama 1 Tahun Website 1 Tahun Laporan Diketahui keefektifan kerjasama yang telah terlaksana Frekuensi Terlaksana koordinasi Rapat antara instansi dalam Laporan wilayah Korwil Papua Barat Laporan Adanya tim Penilaian DUPAK dan memotivasi pegawai agar mebuat DUPAK Laporan Adanya Laporan SIMPEG SIMPEG Laporan Konsultasi dan Koordinasi sangat diperlukan dalam administrasi kepegawaian Laporan Adanya pengelola SAI
- Frekuensi Rapat - Jumlah Kegiatan
Konsultasi dan Koordinasi sangat diperlukan dalam keuangan Pegawai yang mengikuti mendapatkan ilmu baru tentang keuangan Rapat dapat berjalan dengan baik Kebugaran pegawai dapat terjaga
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
Layanan
32 No
Uraian Kegiatan
1
2
j. 1. 2. 3.
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Keluaran (Ouput)
3
Hasil (Outcome)
4
Dampak (Impact)
5
Terselenggaranya layanan perkantoran yang optimal dalam mendukung penyelenggaraan tata kelola ke pemerintah yang baik Pembayaran Gaji dan Tunjangan - 12 Bulan - 12 Bulan Terbayarnya Gaji dan Tunjangan selama 12 Bulan Operasional Perkantoran dan- OT - OT Terpenuhinya Operasional Pimpinan Perkantoran dan Pimpinan Langganan Daya dan Jasa - Langganan - Langganan Terbayarnya Langganan Listrik Listrik Daya dan Jasa - Langganan - Langganan Surat dinas Surat dinas - Langganan - Langganan Telepon Telepon - Langganan - Langganan Air Air - Langganan - Langganan Internet Internet Pemeliharaan Gedung Kantor - Unit - Unit Terpeliharanya Gedung - M2 - M2 Kantor Pembayaran Terkait Pelaksanaan- OB - OB Terbayarnya Terkait Operasional Kantor Pelaksanaan Operasional Kantor Perlengkapan Pendukung Promosi- Unit - Unit Melengkapi peralatan BBTNTC Pendukung Promosi BBTNTC Perlengkapan Lapangan - Unit - Unit Melengkapi Perlengkapan Lapangan Pengadaan Peralatan dan fasilitas- Unit - Unit Melengkapi Peralatan dan Perkantoran fasilitas Perkantoran Rehabilitasi Sarana Pengamanan- Unit - Unit Terehabilitasinya Sarana Hutan Barak Windesi - M2 - M2 Pengamanan Hutan Barak Windesi Pembuatan Teralis Kantor - Unit - Unit Adanya Teralis Kantor untuk pengaman Pembuatan Sumur Bor dan Menara- Unit - Unit Adanya Sumur Bor dan Air Kantor BBTNTC Menara Air Kantor BBTNTC Pembuatan Gapura Pintu MasukKantor BBTNTC Penambahan Tegangan Listrik kantorBBTNTC Instalasi Jaringan Internet KantorBBTNTC Pembebasan hak ulayat tanahWindesi
Berikut disajikan
Unit
- Unit
Kegiatan
- Kegiatan
Kegiatan
- Kegiatan
Lokasi
- Lokasi
Adanya Gapura Pintu Masuk Kantor BBTNTC Tegangan Listrik Kantor BBTNTC makin baik Jaringan Internet Kantor BBTNTC makin baik Terbayarnya Pembebasan hak ulayat tanah Windesi
tabel keluaran (output), hasil (outcome) dan dampak
(impact) dari capaian kinerja yang telah dilaksanakan Balai Besar TNTC selama Tahun 2015 untuk kegiatan pada DIPA Ditjen GAKKUM.
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
33
Tabel 7. Uraian Kegiatan, keluaran, hasil dan dampak dari DIPA BBTNTC Ditjen GAKKUM 2015 No
Uraian Kegiatan
Keluaran (Ouput)
Hasil (Outcome)
Dampak (Impact)
1
2
3
4
5
a.
b.
Jumlah kasus yang ditangani melalui tindakan represif terhadap pelaku Tipihut per tahun Operasi Yustisi - Kasus - Kasus Tertanganinya kasus Yustisi - Laporan - Laporan Penanganan barang bukti tipihut - Kasus - Kasus Tertanganinya Penanganan - Laporan - Laporan barang bukti tipihut Koordinasi dan Konsultasi Laporan Laporan Dapat dilakukannya Koordinasi dan Konsultasi Jumlah Polhut yang dibina dan ditingkatkan kapasitasnya per tahun
1.
Penyegaran Polhut
- Laporan
- Laporan
2.
Peningkatan Kapasitas SDM
- Laporan
- Laporan
3.
Pelatihan Menembak
Laporan
Laporan
c.
Jumlah sarana dan prasarana pelaksanaan pengawasan, pengamanan, dan penegakan hukum yang memenuhi standar minimum per tahun Pengurusan Administrasi Senjata Api - Laporan - Laporan Administrasi Senjata Api tetap berlisensi
1. 2. 3.
1.
Keterampilan menembak POLHUT meningkat
2.
Pemeliharaan Sarana Pengamanan- Laporan Hutan
d.
3.
Jumlah lokasi dilaksanakannya pencegahan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, SDH dan kehati serta pengendalian ancaman dan gangguan melalui kegiatan sosialisasi dan patroli di daerah rawan Patroli Pengamanan Kawasan Hutan- Laporan - Laporan Keamanan kawasan TNTC (Perairan) Patroli Bersama Masyarakat Mitra- Laporan - Laporan Keamanan kawasan TNTC Polhut Operasi Fungsional (Perairan) - Laporan Laporan Keamanan kawasan TNTC
4.
Operasi Gabungan
- Laporan
Laporan
Keamanan kawasan TNTC
5.
Operasi Intelejen SPORC
- Laporan
Laporan
6.
Operasi SPORC
- Laporan
Laporan
7.
Operasional SPORC
-
-
8.
Koordinasi dan Konsultasi
- Laporan
- Laporan
Keamanan wilayah Papua Barat yang berhubungan dengan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Keamanan wilayah Papua Barat yang berhubungan dengan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Terpenuhi kebutuhan operasional SPORC Dapat dilakukannya Koordinasi dan Konsultasi
1. 2.
- Laporan
POLHUT dapat lebih mengerti tugas dan kewajibannya untuk institusi Pengawai meningkat kapasitasnya dengan mendapatkan ilmu baru
Terpeliharanya Sarana Pengamanan Hutan
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
34 B. Realisasi Anggaran Realisasi anggaran DIPA KSDAE Tahun 2015 yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja adalah sebagai berikut :
Tabel 8. Perbandingan antara Pagu dan capaian realisasi DIPA Ditjen KSDAE Tahun 2015 Sasaran Kegiatan
1 1. Terjaminnya efektivitas pengelolaan taman nasional
Indikator Kinerja Kegiatan
2 a. Jumlah Rencana Pengelolaan Kawasan Konservasi yang Tersusun dan mendapat pengesehan sebanyak 150 dokumen b. Jumlah desa di daerah penyangga kawasan konservasi yang dibina sebanyak 77 desa selama 5 tahun c. Jumlah pelaksanaan kegiatan pengamanan dan penindakan terhadap gangguan dan ancaman bidang kehutanan di 34 provinsi d. Jumlah sumberdaya manusia di bidang perlindungan dan pengamanan hutan yang ditingkatkan kapasitasnya e. Persentasi penurunan jumlah hotspot pada kawasan hutan di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi sebesar 10% dari toleransi maksimum tahun 2014 f. Presentase peningkatan populasi 25 spesies satwa terancam punah prioritas (sesuai The IUCN Red List of Threatened Species) sebesar 10% dari baseline
Pagu ( Rp.)
3
Total Realisasi ( Rp.)
4
%
Ket
5
6
220.210.000
220.210.000
100
177.100.000
159.098.000
89,84
801.450.000
801.450.000
100
143.850.000
143.277.662
99,60
93.800.000
83.800.000
89,34
419.101.000
419.101.000
100
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
35 data tahun 2013 g. Jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi minimal sebanyak 1,5 juta orang wisatawan mancanegara selama 5 tahun h. Jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi minimal sebanyak 20 juta orang wisatawan nusantara selama 5 tahun i. Jumlah Kader Konservasi (KK), Kelompok Pecinta Alam (KPA), Kelompok Swaddaya Masyarakat/Kelomp ok Profesi (KSM/KP) yang berstatus aktif sebanyak 6.000 Orang j. Nilai SAKIP Direktorat Jenderal KSDA dan Ekosistem minimal 78,00 (A) di tahun 2019 k. Terselenggaranya layanan perkantoran yang optimal dalam mendukung penyelenggaraan tata kelola ke pemerintah yang baik
JUMLAH
586.225.000
545.225.000
93,01
617.815.000
615.805.000
97,73
236.540.000
236.540.000
100
1.383.589.000
1.254.578.000
90,68
3.791.615.000
3.757.523.747
100
DIPA sebelum revisi
11.548.901.000
10.261.793.576
88,86
447.850.000
444.517.000
99,26
502.285.000
497.600.000
99,07
837.556.000
815.269.000
97,34
21.807.887.000
20.275.168.995
92,97
Dari total anggaran tersebut, alokasi untuk belanja modal sebesar 99,30 %, dan ini lebih besar dibandingkan dengan alokasi untuk belanja barang dan belanja modal (Gambar 5.)
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
36
Gambar 5. Realisasi anggaran per jenis belanja DIPA KSDAE Tahun 2015
Belanja Pegawai, 89.46%
Belanja Modal, 99.30%
Belanja Barang, 98%
Sebagai perbandingan berikut disajikan Pagu dan Realisasi DIPA KSDAE dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 sedangkan DIPA GAKKUM belum ada perbandingan karena merupakan DIPA Baru yang diberikan pada Balai Besar TNTC.
Gambar 6. Realisasi anggaran Pagu dan Realisasi KSDAE dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 35,000,000,000 R u p i a h
30,000,000,000 25,000,000,000 20,000,000,000 15,000,000,000 10,000,000,000 5,000,000,000 0 Pagu (RP)
2010
2011
2012
2013
2014
2015
13,821,75 16,129,87 22,617,27 28,869,80 20,715,89 21,807,88
Realisasi (Rp) 12,381,21 15,354,28 19,503,87 27,132,93 18,583,53 20,275,16
Realisasi anggaran DIPA GAKKUM Tahun 2015 yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja adalah sebagai berikut :
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
37
Tabel 9. Perbandingan antara Pagu dan capaian realisasi DIPA Ditjen GAKKUM Tahun 2015 Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Kegiatan
Pagu ( Rp.)
Total Realisasi ( Rp.)
%
Ket
1
2
3
4
5
6
Terwujud peningkatan keamanan hutan dan peningkatan ketaatan terhadap hukum lingkungan dan kehutanan A. Meningkatnya Jumlah kasus yang 324.800.000,176.930.000,- 55,09 Baik Penanganan ditangani melalui Pengaduan tindakan represif Penyelesaian terhadap pelaku Sengketa dan Tipihut per tahun Penegakan B. Meningkatnya Jumlah Polhut yang 425.970.000,403.309.321,- 94,66 Sangat Baik Fasilitasi dan dibina dan Dukungan ditingkatkan Penegakan kapasitasnya per Hukum tahun Lingkungan Jumlah sarana dan 333.580.000,284.376.000,- 85,25 Baik Kehutanan prasarana pelaksanaan pengawasan, pengamanan, dan penegakan hukum yang memenuhi standar minimum per tahun C. Terlaksananya Jumlah lokasi 2.515.650.000,2.501.700.000,- 99,45 Sangat Baik Pencegahan dilaksanakannya Pelanggaran pencegahan Hukum pencemaran dan Lingkungan dan perusakan Kehutanan lingkungan hidup, SDH dan kehati serta pengendalian ancaman dan gangguan melalui kegiatan sosialisasi dan patroli di daerah rawan JUMLAH 3.600.000.000,3.368.315.321,- 93,56 Sangat Baik
Pencapaian terendah berada pada tingkat realisasi 55,09 % pada sasaran strategis meningkatnya
penanganan
pengaduan
penyelesaian
sengketa
dan
penegakan dengan indikator kinerja kegiatan 2 kasus yang ditangani melalui tindakan represif terhadap pelaku Tipihut per tahun, akan tetapi yang ditangani hanya 1 kasus selama tahun 2015.
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
38
Gambar 7. Realisasi anggaran per jenis belanja barang DIPA GAKKUM Tahun 2015
PNP, 90.62%
Dari total anggaran tersebut, alokasi
RM, 95.14%
ditujukan 100% untuk belanja barang
dengan perbandingan realisasi dana RM sebesar 95,14% dan ini lebih besar dari PNP. Diharapkan tercapai sasaran kegiatan yaitu meningkatnya fasilitasi dan dukungan penegakan
hukum
lingkungan
kehutanan
dan
terlaksananya
pencegahan
pelanggaran hukum lingkungan dan kehutanan dapat memberikan dampak yang baik bagi taman nasional teluk cenderawasih maupun propinsi papua barat di bidang lingkungan hidup dan kehutanan.
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
39
BAB IV. PENUTUP Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan yang terkait dengan akuntabilitas kinerja Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih pada tahun 2015, yakni: 1. Secara umum pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Besar Taman Nasional Teluk
Cenderawasih
telah
dapat
diselenggarakan
dengan
baik
melalui
pemanfaatan sumberdaya yang ada. 2. Ukuran keberhasilan kinerja atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih diperoleh dari laporan kinerja berdasarkan indikator sasaran strategis dengan menggunakan metode analisia sebagai berikut: a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir; c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi; d. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan; e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya; f.
Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja;
3. Berdasarkan sasaran strategis yang telah ditetapkan sebagian besar telah dilaksanakan dan mencapai target kinerja yang diharapkan. 4. Pengukuran Pencapaian Sasaran untuk tahun 2015,
dilakukan pada tingkat
indikator hasil (outcome) dan beberapa menggunakan
indikator keluaran
(output) utamanya pada indikator kinerja kegiatan. Sedangkan untuk indikator manfaat (benefit) dan Dampak (impact) masih belum terukur disebabkan karena untuk dapat mengukur itu diperlukan penelitian lebih mendalam terhadap manfaat dan dampaknya secara luas di masyarakat. 5. Untuk DIPA Ditjen KSDAE dari 1 sasaran kegiatan dan 11 indikator kinerja kegiatan yang direncanakan tahun 2015 dengan rencana anggaran (input) Rp. 21.807.887.000,- (dua puluh satu miliyar delapan ratus tujuh juta ribu
delapan ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah) dan realisasi anggaran sebesar
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
40 Rp. 20.275.168.995,- (dua puluh miliyar dua ratus tujuh puluh lima juta seratus
enam puluh delapan ribu sembilan ratus sembilan puluh lima) dengan rata-rata persentase capaian kinerja 92,97 %. Dengan demikian perbandingan antara output dengan input, ini berarti pencapaian tingkat keluaran hampir mencapai tingkat capaian input (dana). 6. Untuk DIPA Ditjen GAKKUM dari 3 sasaran kegiatan dan 4 indikator kinerja kegiatan yang direncanakan tahun 2015 dengan rencana anggaran (input) Rp. 3.600.000.000,- (tiga miliyar enam ratus juta rupiah)
dan realisasi anggaran
sebesar 3.368.315.321,- (tiga miliyar tiga ratus enam puluh delapan juta tiga
ratus lima belas ribu tiga ratus dua puluh satu rupiah) dengan rata-rata persentase capaian kinerja 93,56 %. Dengan demikian perbandingan antara output dengan input, ini berarti pencapaian tingkat keluaran hampir mencapai tingkat capaian input (dana). 7. Dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih Tahun 2015 ini, perhitungan pencapaian kinerja sasaran difokuskan pada sasaran strategis yang rata-rata mencapai 92,97 % dan 93,36 %.
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
LAMPIRAN 1. MATRIK DRAFT RENCANA STRATEGIS BALAI BESAR TAMAN NASIONAL TELUK CENDERAWASIH TAHUN 2015-2019 Kegiatan
Indikator Kinerja Kegiatan (Output)/ Komponen
SATUAN
3
2
1 Pengelolaan Taman Nasional
Sub Komponen
1
1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 2
2,1 2,2
Jumlah dokumen perencanaan penataan kawasan konservasi yang tersusun dan mendapat pengesahan sebanyak 50 Dokumen Zonasi Inventarisasi Potensi Biofisik Kawasan Inventarisasi Potensi Sosial dan Ekonomi masyarakat Penyusunan rancangan zonasi
1.3.1
TARGET KUMULATIF
PEMBIAYAAN TAHUNAN (dalam juta rupiah)
2015
2016
2017
2018
2019
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Dokumen
1
1
1
1
1
137,96
-
-
-
-
137,96
137,96
-
-
-
-
-
-
-
-
Evaluasi kesesuaian Zonasi TNTC
Konsultasi publik rancangan zonasi Koordinasi penilaian dan pengesahan rancangan zonasi Penataan batas zonasi Koordinasi dan konsultasi Jumlah rekomendasi hasil evaluasi kesesuaian fungsi kawasan konservasi untuk 50 unit taman nasional di seluruh Indonesia Evaluasi kesesuaian fungsi kawasan konservasi Koordinasi dan
Unit
-
-
-
-
-
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
konsultasi 3
3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 4
4,1
4,2
4,3 4,4
Jumlah paket data dan informasi kawasan konservasi yang valid dan reliable pada 50 unit taman nasional di seluruh Indonesia Inventarisasi Potensi Biofisik Kawasan Inventarisasi Potensi Sosial dan Ekonomi masyarakat Pengembangan database spatial dan non spatial Pengelolaan Data dan Informasi Desiminasi Data dan Inormasi Koordinasi dan konsultasi Jumlah kerjasama pembangunan strategis dan kerjasama penguatan fungsi pada kawasan konservasi sebanyak 100 PKS Pengembangan kerjasama penguatan fungsi kawasan konservasi Pengembangan kerjasama pembangunan strategis Evaluasi perjanjian kerjasama Koordinasi dan konsultasi
Paket Data
-
-
1
1
1
-
-
240,00
164,00
183,40
144,00
158,40
20,00
25,00
587,40
120,00 120,00
Perjanjian Kerjasama
4.1.1
Inventarisasi penggunaan kawasan non prosedural di BPTN Wilayah
0
3
3
3
3
-
108,10
218,91
141,80
185,88
-
108,10
118,91
130,80
143,88
-
90,00
-
30,00 10,00
11,00
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
12,00
654,69
5
5,1 5,2 5,3 5,4
5,5 5,6
5,7 6
6,1 6,2
Jumlah Kawasan konservasi yang ditingkatkan efektivitas pengelolaannya hingga memperoleh nilai indeks METT minimal 70% pada 50 unit taman nasional di seluruh Indonesia Self Assesment METT Pemeliharaan batas kawasan konservasi Identifikasi kebutuhan penelitian pada kawasan konservasi Pengembangan sarana dan prasarana pengelolaan kawasan konservasi Pengembangan program pendidikan konservasi Pemberdayaan masyarakat tradisional
Koordinasi dan konsultasi Jumlah dokumen perencanaan pengelolaan kawasan konservasi yang tersusun dan mendapat pengesahan sebanyak 50 dokumen rencana pengelolaan Inventarisasi Potensi Biofisik Kawasan Inventarisasi Potensi Sosial dan Ekonomi masyarakat
Unit
5.6.1
5.7.1
0
1
1
1
1
Peningkatan kapasitas masyarakat melalui pelatihan Koordinasi dan konsultasi bidang KK
Dokumen
1
1
1
1
1
-
117,21
1.050,0
-
-
-
-
-
-
-
-
750,00
-
-
150,00
-
78,21
-
39,00
82,25
-
-
-
1.167,21
-
-
82,25
150,00
-
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
6,3 6,4 6,5 6,6 7
7,1 7,2 7,3 7,4 7,5 7,6 7,7 7,8 7,9
7.10 7,11
Penyusunan rencana pengelolaan kawasan konservasi Konsultasi publik rencana pengelolaan kawasan konservasi Koordinasi penilaian dan pengesahan rencana pengelolaan Koordinasi dan konsultasi Luas kawasan konservasi terdegradasi yang dipulihkan kondisi ekosistemnya seluas 100.000 Ha Analisa spatial tutupan vegetasi kawasan konservasi kajian pemulihan ekosistem Perencanaan rehabilitasi kawasan konservasi Rehabilitasi kawasan konservasi Restorasi kawasan konservasi Suksesi alami
6.3.1
Reviu RPTN BBTNTC
82,25
Hektar
-
-
-
-
-
Kajian Tipologi Permasalahan kawasan konservasi Penyelesaian konflik kawasan konservasi (non litigasi) Penyelesaian konflik pemanfaatan non prosedural (non litigasi) Koordinasi dan konsultasi Monitoring dan Evaluasi
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
-
-
-
8
Jumlah desa di daerah penyangga kawasan konservasi yang dibina sebanyak 50 Desa selama 5 tahun
8,1
Desa 8.2.1
Prakondisi pemberdayaan masyarakat
8,2
Pembentukan dan Pembinaan kelembagaan
8.2.2
8.2.3 8,3 8,4 8,5
8,6 8,7
Pendampingan pemberdayaan masyarakat Pembinaan dan pengembangan usaha ekonomi produktif Peningkatan kapasitas masyarakat
Sosialisasi Pemberdayaan masyarakat Pengembangan kemitraan/kolaborasi
8,5
8.7.1
Identifikasi Potensi sumber Daya Alam dan Ekonomi serta tipologi masyarakat Desa Kwatisore, Aisandami dan Kaprus Pembentukan Kelompok Masyarakat Desa Konservasi Konsultasi dan koordinasi bidang KK
Peningkatan kapasitas masyarakat melalui pelatihan
Pembangunan kerjasama dalam mengembangk an usaha ekonomi
3
3
3
3
3
138,10
217,20
138,10
-
-
37,80
123,50 -
-
-
-
-
-
-
-
-
55,90
377,34
415,07
456,58
135,85
149,44
164,38
180,00
198,00
217,80
61,49
67,64
74,40
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
1.604,30
kelompok masyarakat 8,8 8,9 9
9,1 9,2
9,3 9,4 9,5 9,6 10
Penetapan daerah penyangga Monitoring dan Evaluasi Luas kawasan hutan konservasi pada zona tradisional yang dikelola melalui kemitraan dengan masyarakat seluas 100.000 Ha Prakondisi Zona Tradisional Sosialisasi pengembangan pemanfaatan zona tradisional Pengembangan kemitraan/kolaborasi Peningkatan kapasitas masyarakat Koordinasi dan konsultasi Monitoring dan Evaluasi Jumlah pelaksanaan kegiatan perlindungan dan pengamanan kawasan konservasi di 34 provinsi
10,1
10.1.1
Patroli Pengamanan Hutan
10.1.2 10.1.3
10,2
Koordinasi pengamanan hutan
Patroli bersama masyarakat mitra polhut Operasi fungsional perairan Operasi Gabungan Perairan
Hektar
-
-
Provinsi
2
2
2
2
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
895,25
655,30
720,83
792,91
872,20
3.936,50
454,00
498,12
547,93
602,73
663,00
54,00
59,40
65,34
71,87
243,20 104,25 -
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
10,3 10,4 10,5 11
11,1
11,2
Patroli pengendalian kebakaran hutan Deteksi dan Peringatan Dini Kebakaran hutan Koordinasi dan konsultasi Persentase peningkatan populasi 25 spesies terancam punah prioritas sesuai The IUCN Red List o Threatened species sebesar 10% dari baseline data tahun 2013 Inventarisasi dan pemetaan sebaran tumbuhan alam dan satwa liar Monitoring populasi tumbuhan alam dan satwa liar
10.4.1 10.5.1
%
11.2.3 11.2.4
11,4 11,5 11 11,7
Pembinaan habitat satwa liar Pembinaan populasi satwa liar Penanganan konflik satwa liar dan manusia Evakuasi satwa liar Operasional dan pemeliharaan satwa liar
2
2
2
2
2
83,80
92,18
101,40
111,54
122,69
10,00
11,00
12,10
13,31
14,64
322,15
201,90
287,78
244,30
340,99
13,27
-
-
-
-
55,54
-
-
-
-
39,72
-
-
-
-
95,40
95,40
104,94
115,43
126,98
59,72
-
65,69
-
72,26
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11.2.1 11.2.2
11,3
Patroli Pencegahan Kebakaran Peningkatan koordinasi
11.3.1
Monitoring SPAGs, Monitoring Penyu Sisik di Bawei Monitoring Lumba-Lumba di Rumberpon Monitoring Jenis Penyu di site prioritas Pembinaan habitat penyu site prioritas
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
1.397,12
11,8 11,9 11.10 11,11 11.12 12
12,1 12,2
12,3
Rehabilitasi dan pelepasliaran satwa Operasional Pusat Latihan Gajah (PLG) Operasional Conservation Response Unit (CRU) Kampanye Pelestarian Satwa Liar dan Tumbuhan Alam Koordinasi dan Konsultasi Jumlah ketersediaan data dan informasi sebaran keanekaragaman sepesies dan genetik yang valid dan reliable pada 7 wilayah biogeografi Identifikasi tumbuhan alam dan satwa liar Inventarisasi dan pemetaan sebaran tumbuhan dan satwa liar Monitoring populasi tumbuhan alam dan satwa liar
11.12.1
Paket Data
12.2.1
12.3.1 12.3.2
12,4 12,5 12,6 13
Photo hunting satwa liar dan tumbuhan alam Penyusunan database spesies Desiminasi data dan informasi Jumlah pusat pengembangbiakan dan suaka satwa (sanctuary) spesies
Koordinasi dan konsultasi bidang KKH
-
1
1
1
1
Inventarisasi dan Identifikasi Terumbu karang Pemantauan Hiu Paus BPTN Wilayah I Monitoring Teripang
Unit
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
58,50
106,50
117,15
128,87
141,75
-
151,28
228,25
250,16
256,69
120,00
12,00
86,08
94,69
-
40,07
-
71,14
-
40,07
-
-
-
-
-
-
-
-
78,25
886,38
44,08 150,00
-
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
150,00
-
-
-
13,1 13,2 13,3 13,4 13,5
13,6 14
14,1 14,2
terancam punah yang terbangun sebanyak 50 unit Operasional dan pemeliharaaan satwa liar Evakuasi satwa liar Operasional pusat pengembangbiakan dan suaka satwa liar Rehabilitasi dan pelepasliaran satwa Pengembangan sarana dan prasarana pusat pengembangbiakan dan suaka satwa liar Koordinasi dan konsultasi Jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi minimal sebanyak 1.5 juta orang wisatawan mancanegara Analisis Kebutuhan Pengembangan Pariwisata Alam Pengembangan Sarana dan Prasarana Pengusahaan Periwisata Alam
14,3
Orang
14.1.1
14.3.1 14.3.2 Informasi dan Promosi 14.3.3
Pencetakan karcis
Sosialisasi IUPJWA dan IUPSWA Pameran Konservasi Alam Tingkat Nasional Sosialisasi Potensi Pariwisata dan prospek pengembanga n wisata
886
1000
1000
1000
1000
586,23
25,00
631,65
694,81
764,29
37,00
25,00
27,50
30,25
33,28
76,65
-
84,32
92,75
102,02
113,85
-
125,24
137,76
151,53
199,73
-
219,70
241,67
265,83
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
2.701,98
14.3.4
14,4 15
15,1
15,2
Operasional Pengelolaan Obyek Wisata Alam Jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi minimal sebanyak 20 juta orang wisatawan nusantara Analisis Kebutuhan Pengembangan Pariwisata Alam
Orang
15.1.1
Pencetakan karcis
596
600
600
600
600
159,00
-
174,90
192,39
211,63
617,82
128,46
577,49
148,13
634,46
50,00
42,50
50,00
50,00
50,00
144,69
57,96
63,76
70,13
77,14
207,90
-
228,69
251,56
188,23
-
207,05
227,75
27,00
28,00
28,00
Pengembangan Sarana dan Prasarana Pengusahaan Periwisata Alam
15,3
15.3.1
15.3.2 Informasi dan Promosi 15.3.3
15,4
Konsultasi dan koordinasi bidang PJLKKHL
Operasional Pengelolaan Obyek Wisata Alam
15.4.1
Pembuatan Buletin Konservasi Alam Pameran Promosi Konservasi Alam Tingkat Regional Sosialisasi Potensi Pariwisata dan prospek pengembanga n wisata Peningkatan SDM pengelola wisata dan PNBP
28,00
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
28,00
2.106,36
16,1
16,2 16,3 16,4 16,5 17
17,1 17,2 17,3 17,4 17,5 17,6 18
Jumlah unit usaha pemanfaatan pariwisata alamadi kawasan konservasi bertambah sebanyak 100 unit dari baseline tahun 2013 Penyusunan desain tapak
Informasi dan promosi potensi obyek wisata alam Bimbingan teknis dan supervisi IUPSWA dan IUPJWA Evaluasi IUPSWA dan IUPJWA Pembinaan dan Koordinasi Jumlah Pemanfaatan jasa lingkungan air yang beroperasi di kawasan konservasi bertambah sebanyak 25 unit Inventarisasi potensi sumber daya air valuasi ekonomi sumber daya air Koordinasi pemanfaatan sumber daya air Bimbingan teknis dan supervisi IPA dan IUPA Evaluasi IPA dan IUPA Pembinaan dan koordinasi IPA dan IUPA Jumlah pemanfaatan energi air dari kawasan konservasi
Unit
16.1.1
16.6.1
-
-
-
1
2
Penyusunan desain tapak (Isenebuai, Yende, dan Kwatisore)
Pembinaan dan koordinasi
-
250,21
400,23
470,25
534,28
-
190,71
209,78
230,76
253,84
-
-
125,00
137,50
151,25
-
-
-
30,00
50,00
-
-
-
-
-
-
59,50
65,45
72,00
79,19
1.654,97
Unit
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Unit
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
18,1 18,2 18,3 18,4 18,5 18,6 19
19,1 19,2 19,3 19,4 19,5
20
untuk keperluan mini/micro hydro power plant Inventarisasi potensi sumber daya Energi air Koordinasi pemanfaatan sumber daya energi air Demplot Micro Hydro Electrical Power Plant Bimbingan Teknis dan Supervisi IPEA dan IUPEA Evaluasi IPEA dan IUPEA Pembinaan dan koordinasi IPEA dan IUPEA Jumlah kemitraan pemanfaatan jasa lingkungan panas bumiyang beroperasi di kawasan konservasi sebanyak minimal 5 unit Inventarisasi potensi sumber panas bumi Koordinasi pemanfaatan potensi panas bumi Bimbingan teknis dan supervisi pemanfaatan potensi panas bumi Evaluasi pemanfaatan potensi panas bumi Pembinaan dan koordinasi pemanfaatan potensi panas bumi Jumlah registrasi atau sertifikasi Verified Carbon Standar (VCS) atau Climate
Unit
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Unit
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
20,1 20,2
21
21,1 21,2
Community and Biodiversity alliance (CCBA)REDD+ pada unit KK Valuasi Ekonomi Sumber Daya Alam Karbon Penyusunan Dokumen Prasyarat registrasi atau sertifikasi VCS atau CCBA REDD+ Jumlah Kader Konservasi (KK), Kelompok Pecinta Alam (KPA), Kelompok Swadaya Masyarakat/ Kelompok Profesi (KSM/KP) yang berstatus aktif sebanyak 6.000 Orang Pembentukan Kader Konservasi Kemah Bakti Kader Konservasi
Orang
21.2.1
21.2.2 21,3
21,4 21,5 22
Pembinaan KK/KPA/KSM/KP
Pembinaan dan koordinasi aktivitas KK/KPA/KSM/KP Penilaian KK/KPA/KSM/KP dalam rangka wana lestari Nilai SAKIP Direktorat Jenderal KSDA dan Ekosistem minimal 78,00
21.3.1
Jambore kemah bakti kader konservasi Kemah Konservasi Pembinaan kader konservasi Kwatisore, Yopanggar dan Waprak
Poin
69
2
69
2
120
2
60
-
119,34
69
-
101,20
77,00
77,25
77,75
2
236,54
2
77,50
2
120
78,00
16,00
3.412, 12
18,00
18,00
1.509, 43
129,32
262,90
289,19
122,45
134,70
18,00
18,00
19,80
111,32
122,45
134,70
1.735,8 5
1.996,23
2.295,66
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
935,96
10.949,2 8
22,1
Penyusunan Program dan Anggaran
22.1.1 22.1.2 22.1.3
22,2
Evaluasi dan Pelaporan
22.2.1
22.2.2 22.2.3 22.2.4 22.2.5 22,3
Data dan Informasi
22.3.1 22.3.2
22,4
Kerjasama dan kemitraan
22.4.1 22.4.2
Administrasi Kepegawaian
22.5.1 22.5.2
22,5
22.5.3 22,6
Administrasi Keuangan
22.6.1 22.6.2
Penyusunan Rencana Kerja Penyusunan RKA-K/L Koordinasi dan Konsultasi bidang Dukungan Manajemen Penyusunan Laporan bulanan, Triwulan dan Semester Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Penyusunan LAKIP Penyusunan Laptah SPIP Website BBTNTC Penyusunan Buku Statistik Evaluasi kerjasama Korwil Provinsi Papua Barat Penilaian Dupak Penyusunan Laporan SIMPEG Konsultasi dan koordinasi Pengelolaan SAI (SAKPA dan SIMAK) Konsultasi dan koordinasi keuangan
124,55
43,72
50,28
57,82
66,49
93,94
48,80
56,12
64,54
74,22
46,00
98,00
112,70
129,61
149,05
11,00
-
-
-
-
60,00
27,00
31,05
35,71
41,06
34,39
68,78
79,09
90,95
104,60
-
27,36
31,47
36,19
41,62
2,40
5,30
6,10
7,01
8,06
26,00
18,80
21,62
24,86
28,59
34,39
27,36
31,47
36,19
41,62
41,70
23,90
27,49
31,61
36,35
26,90
31,15
35,82
41,19
47,37
53,50
46,10
53,02
60,97
70,11
41,50
8,50
9,78
11,24
12,93
88,00
84,00
96,60
111,09
127,75
27,47
31,00
35,65
41,00
47,15
163,50
56,00
64,40
74,06
85,17
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
22,7
Ketatausahaan dan umum
22.7.1
Rapat-rapat
22.7.2
Pembinaan Jasmani Rimbawan Pembuatan ID Card Pegawai Pengumpulan data perlengkapan Pemeliharaan perlengkapan Unit Layanan Pengadaan Pakaian Kerja Tenaga Kontrak Pengurusan BMN Honor-honor
22.7.3 22,8
Administrasi Perlengkapan
22.8.1 22.8.2 22.8.3 22.8.4 22.8.5 22.8.6
22,9
Peningkatan Kapasitas SDM
22.9.1
22.9.2 22.9.3
22.9.4
22.9.5
22,10
Pengembangan Sarana dan Prasarana
22.10.1
In House training pengelolaan data base dan pelaporan Penyegaran polhut dan PPNS In house training pengelolaan keuangan Peningkatan kapasitas SDM melalui Pelatihan In house training penyusunan SKP Pengadaan Perangkat pengolah data dan
27,00
23,50
27,03
31,08
35,74
54,10
7,20
8,28
9,52
10,95
-
3,63
4,17
4,79
5,51
9,00
-
-
-
-
60,95
-
-
-
-
260,25
48,00
55,20
63,48
73,00
9,40
-
-
-
-
-
20,70
23,81
27,38
31,48
-
6,60
7,59
8,73
10,04
40
96,95
-
-
-
-
Orang
30
61,35
-
-
-
-
Orang
30
87,68
-
-
-
-
Orang
11
82,50
153,00
175,95
202,34
232,69
89,05
102,41
117,77
135,43
135,25
155,54
178,87
205,70
Orang
Unit
17
50
47
23
447,85
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
komunikasi 22.10.2
22.10.3 22.10.4
Pengadaan Peralatan dan fasilitas perkantoran Penambahan Nilai Gedung dan bangunan Pembebasan hak ulayat tanah
Unit
127
9
502,29
177,00
203,55
234,08
269,19
812,56
199,74
229,70
264,16
303,78
25,00
-
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
LAMPIRAN 2. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 yang telah ditandatangani oleh Balai Besar TNTC dan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
LAMPIRAN 3. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 yang telah ditandatangani oleh Balai Besar TNTC dan Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Tahun 2015 Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih