RINGKASAN EKSEKUTIF
Katalog BPS: 4401002
BADAN PUSAT STATISTIK Statistik Kriminal 2014
i
RINGKASAN EKSEKUTIF
RINGKASAN EKSEKUTIF Publikasi Statistik Kriminal 2014 ini menyajikan gambaran umum mengenai tingkat dan perkembangan kriminalitas di Indonesia selama periode Tahun 2011– 2013. Informasi yang disajikan mencakup dua pendekatan utama statistik kriminal, yaitu pendekatan pelaku dan pendekatan korban kejahatan. Data yang disajikan diperoleh dari dua sumber utama data kejahatan, yaitu data berbasis registrasi (administrative based data) yakni data kejahatan dari Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) dan data berbasis survei (survey based data) yakni Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Statistik Potensi Desa (Podes) yang dihasilkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Data registrasi Polri mengungkapkan bahwa kejadian kejahatan di Indonesia selama periode Tahun 2011–2013 cenderung berfluktuasi. Jumlah kejadian kejahatan atau crime total dari sekitar 347.000 kasus pada tahun 2011 menurun menjadi sekitar 341.000 kasus pada tahun 2012. Namun, pada tahun 2013 meningkat menjadi sekitar 342.000 kasus. Hal ini sejalan dengan resiko penduduk terkena kejahatan (crime rate) selama periode Tahun 2011-2013 yang juga berfluktuasi. Jumlah orang yang berisiko terkena tindak kejahatan (crime rate) setiap 100.000 penduduk diperkirakan sebanyak 149 orang pada tahun 2011, 134 orang pada tahun 2012, dan 140 orang pada tahun 2013. Data Susenas mengungkapkan bahwa jumlah dan persentase penduduk yang menjadi korban kejahatan di Indonesia selama periode Tahun 2011–2013 sedikit berbeda dengan pola pada data jumlah kejahatan laporan polisi (crime total). Jumlah penduduk korban kejahatan dari sekitar 2.980.000 rumah tangga pada tahun 2011 menurun menjadi sekitar 2.500.000 rumah tangga di tahun 2012 dan turun lagi menjadi sekitar 2.430.000 rumah tangga di tahun 2013. Data Podes mengungkapkan bahwa selama periode tahun 2005–2011 jumlah desa/kelurahan yang menjadi ajang konflik massal cenderung meningkat, dari sekitar 1.600 desa pada tahun 2005 menjadi sekitar 2.300 desa/kelurahan pada tahun 2008, dan kembali meningkat menjadi sekitar 2.500 desa/kelurahan pada tahun 2011.
Statistik Kriminal 2014
iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
iv
Statistik Kriminal 2014
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Publikasi Statistik Kriminal 2014 ini merupakan publikasi yang diterbitkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umum pengguna data. Publikasi ini juga menyajikan data statistik di bidang kriminal secara seri. Sejalan dengan itu, penerbitan publikasi ini akan sangat bermanfaat untuk memonitor pelaksanaan, perkembangan dan pencapaian program-program pembangunan, khususnya dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) setiap tahunnya. Data yang disajikan pada publikasi ini merupakan data seri yang berasal dari tiga sumber data, yaitu laporan registrasi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) Tahun 2011, 2012, dan 2013, Pendataan Statistik Potensi Desa (Podes) Tahun 2005, 2008, dan 2011 yang diselenggarakan BPS, dan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2011, 2012, dan 2013 yang juga dihasilkan BPS. Data registrasi Polri menggambarkan situasi keamanan berdasarkan pencatatan kejadian kejahatan yang dilaporkan masyarakat atau kejadian yang pelakunya tertangkap tangan. Data Podes menggambarkan situasi keamanan di wilayah desa/kelurahan yang bersumber dari keterangan kepala desa/lurah, sementara data Susenas menggambarkan situasi serupa berdasarkan informasi dari rumah tangga/individu korban kejahatan. Karena cara pendekatan pengumpulan data yang berbeda, ketiga jenis data tersebut tidak dapat langsung dibandingkan. Akhir kata, kami berharap agar publikasi ini dapat bermanfaat khususnya bagi para pengambil keputusan sebagai acuan atau rujukan dalam rangka penyusunan arah dan kebijakan pembangunan nasional terutama pembangunan di bidang keamanan. Kami menyadari bahwa publikasi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu berbagai masukan, kritik, dan saran sangat diperlukan untuk perbaikan publikasi di masa mendatang. Jakarta, Desember 2014 Kepala Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
Dr. Suryamin, M.Sc.
Statistik Kriminal 2014
v
KATA PENGANTAR
vi
Statistik Kriminal 2014
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................................................... ii KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. v DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... vii DAFTAR TABEL .................................................................................................................................viii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1 1.1. Umum .......................................................................................................................................... 2 1.2. Maksud dan Tujuan ................................................................................................................ 4 1.3. Ruang Lingkup.......................................................................................................................... 4 1.4. Sistematika Penyajian............................................................................................................ 5 BAB II METODOLOGI ......................................................................................................................... 7 2.1. Jenis dan Sumber Data.......................................................................................................... 8 2.2. Konsep dan Definisi ............................................................................................................. 11 2.3. Penjelasan Teknis................................................................................................................. 14 BAB III KEJADIAN KEJAHATAN .................................................................................................... 15 3.1.
Indikator Utama Kejahatan............................................................................................ 16
3.2.
Kelompok Jenis Kejahatan.............................................................................................. 19
3.3.
Gambaran Kejadian Kejahatan Secara Kewilayahan. ............................................ 21
BAB IV KORBAN KEJAHATAN ....................................................................................................... 77 BAB V KONFLIK MASSAL ............................................................................................................. 109 BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN .................................................................................... 130
Statistik Kriminal 2014
vii
DAFTAR TABEL
viii
Statistik Kriminal 2014
DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL III. KEJADIAN KEJAHATAN Tabel 3.1. Nilai Beberapa Indikator Kriminalitas Nasional Menurut Jenis Indikator Tahun 2011-2013.................................................................................... 23 Tabel 3.2. Jumlah Kejahatan yang Dilaporkan (Crime Total) menurut Kepolisian Daerah Tahun 2011-2013 ........................................................................................ 24 Tabel 3.3. Jumlah Kejahatan yang Diselesaikan (Crime Cleared) menurut Kepolisian Daerah Tahun 2011-2013 .................................................................. 25 Tabel 3.4. Persentase Penyelesaian Kejahatan (Clearance Rate) menurut Kepolisian Daerah, Tahun 2011-2013 ................................................................. 26 Tabel 3.5. Selang Waktu Terjadinya Kejahatan (Crime Clock) menurut Kepolisian Daerah Tahun 2011-2013 ......................................................................................... 27 Tabel 3.6. Risiko Penduduk Terkena Kejahatan (Crime Rate) per 100.000 Penduduk menurut Kepolisian Daerah, Tahun 2011-2013......................... 28 Tabel 3.7. Banyaknya Kejahatan Menurut Kelompok Jenis Kejahatan, Tahun 2011-2013 ...................................................................................................................... 29 Tabel 3.8. Jumlah Kejahatan Menurut Kelompok/Jenis Kejahatan dan Bulan di Tahun 2013 .................................................................................................................... 30 Tabel 3.9. Jumlah Kejahatan Menurut Kelompok Kejahatan, Jenis Kejahatan dan Kepolisian Daerah, Tahun 2011 .............................................................................. 33 Tabel 3.10. Jumlah Kejahatan Menurut Jenis Kejahatan dan Kepolisian Daerah, Tahun 2012 .................................................................................................................... 39 Tabel 3.11. Jumlah Kejahatan Menurut Jenis Kejahatan dan Kepolisian Daerah, Tahun 2013 .................................................................................................................... 45 Tabel 3.12. Jumlah Kejahatan Menonjol menurut Jenis Kejahatan Tahun 20112013 .................................................................................................................................. 51 Tabel 3.13. Persentase Kejahatan Menonjol menurut Jenis Kejahatan Tahun 2011-2013 ...................................................................................................................... 51 Tabel 3.14 Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Selama Setahun Terakhir Menurut Jenis Kejahatan dan Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 ......................................................................................................................... 52 Tabel 3.15. Jumlah Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan, Tahun 2005 .... 53 Tabel 3.16. Jumlah Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan, Tahun 2008 .... 55 Tabel 3.17. Jumlah Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan, Tahun 2011 .... 58 Tabel 3.18. Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan, Tahun 2005 .................................................................................................................... 61
Statistik Kriminal 2014
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.19. Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan, Tahun 2008 .................................................................................................................... 63 Tabel 3.20. Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan, Tahun 2011 .................................................................................................................... 66 Tabel 3.21. Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Pencurian Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 ........... 69 Tabel 3.22. Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Perampokan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 ........... 70 Tabel 3.23. Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Penjarahan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 ........... 71 Tabel 3.24. Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Penganiayaan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 ........... 72 Tabel 3.25. Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Pembakaran Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 ........... 73 Tabel 3.26. Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Perkosaan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 ........... 74 Tabel 3.27. Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Narkoba Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 ........... 75 Tabel 3.28. Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Pembunuhan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 ........... 76 IV. KORBAN KEJAHATAN Tabel 4.1. Jumlah dan Persentase Korban Kejahatan Menurut Kategori Korban dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2011-2013.................................... 82 Tabel 4.2. Jumlah dan Persentase Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Selama Setahun yang Lalu Menurut Provinsi, Tahun 20112013 .................................................................................................................................. 85 Tabel 4.3. Jumlah dan Persentase Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Selama Setahun yang Lalu Menurut Provinsi, Tahun 2011–2013 .............. 86 Tabel 4.4. Jumlah Penduduk Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin Tahun 2011–2013 ..................................................................................... 87 Tabel 4.5. Persentase Penduduk Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin Tahun 2011–2013 ..................................................................................... 88 Tabel 4.6. Jumlah Penduduk Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Kelompok Umur Tahun 2011–2013 .......................................................................................... 89 Tabel 5.7. Persentase Penduduk Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Kelompok Umur, Tahun 2011–2013 .................................................................... 90 Tabel 4.8. Jumlah Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2011 .............................. 91
x
Statistik Kriminal 2014
DAFTAR TABEL
Tabel 4.9. Persentase Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2011 .............................. 92 Tabel 4.10. Jumlah Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2012 .............................. 93 Tabel 4.11. Persentase Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2012 .............................. 94 Tabel 4.12. Jumlah Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013 .............................. 95 Tabel 4.13. Persentase Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013 .............................. 96 Tabel 4.14. Jumlah Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2011 ................................................ 97 Tabel 4.15. Persentase Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2011 .............................. 98 Tabel 4.16. Jumlah Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2012 ................................................ 99 Tabel 4.17. Persentase Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2012 ........................... 100 Tabel 4.18. Jumlah Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013 ............................................. 101 Tabel 4.19. Persentase Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013 ........................... 102 Tabel 4.20. Jumlah Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan yang Melaporkan ke Polisi Menurut Provinsi, Tahun 2011–2013 .................... 103 Tabel 4.21. Jumlah Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan yang Melaporkan ke Polisi Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2011 ................................................................................................ 104 Tabel 4.22. Persentase Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan yang Melaporkan ke Polisi Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2012 ................................................................................................ 105 Tabel 4.23. Jumlah Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan yang Melaporkan ke Polisi Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2012 ................................................................................................ 106 Tabel 4.24. Jumlah Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan yang Melaporkan ke Polisi Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013 ................................................................................................ 107
V. KONFLIK MASSAL Tabel 5.1. Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan di Seluruh Indonesia Menurut Kejadian/Karakteristik Perkelahian Massal, Tahun 2005, 2008, dan 2011 ......................................................................................................... 115
Statistik Kriminal 2014
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 5.2. Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan yang Dapat Menyelesaikan Perkelahian Massal di Wilayahnya Menurut Jenis Perkelahian Massal, Tahun 2005, 2008, dan 2011....................................... 116 Tabel 5.3. Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Konflik Massal Selama Setahun yang Lalu Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 ............................................................................... 117 Tabel 5.4. Banyaknya Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian Massal Menurut Provinsi dan Jenis Perkelahian Massal yang Paling Sering Terjadi, Tahun 2005..................................................................... 118 Tabel 5.5. Banyaknya Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian Massal Menurut Provinsi dan Jenis Perkelahian Massal yang Paling Sering Terjadi, Tahun 2008..................................................................... 119 Tabel 5.6. Banyaknya Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian Massal Menurut Provinsi dan Jenis Perkelahian Massal yang Paling Sering Terjadi, Tahun 2011..................................................................... 121 Tabel 5.7. Persentase Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian Massal Menurut Provinsi dan Jenis Perkelahian Massal yang Paling Sering Terjadi, Tahun 2005..................................................................... 123 Tabel 5.8. Persentase Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian Massal Menurut Provinsi dan Jenis Perkelahian Massal, Tahun 2008 ............................................................................................................................. 124 Tabel 5.9. Persentase Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian Massal Menurut Provinsi dan Jenis Perkelahian Massal, Tahun 2011 ............................................................................................................................. 126 Tabel 5.10. Banyaknya Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian Massal dan Mampu Menyelesaikannya Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011............................................................................................. 128 VI. UPAYA MENJAGA KEAMANAN Tabel 6.1. Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya yang Dilakukan Warganya Untuk Menjaga Keamanan, Tahun 2005, 2008, dan 2011 ......................................................................................................... 134 Tabel 6.2. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Warganya Untuk Menjaga Keamanan Tahun 2005 ....................................................................... 135 Tabel 6.3. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Warganya Untuk Menjaga Keamanan Tahun 2008 ....................................................................... 136 Tabel 6.4. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Warganya Untuk Menjaga Keamanan Tahun 2011 ....................................................................... 137 Tabel 6.5. Persentase Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Warganya Untuk Menjaga Keamanan Tahun 2005 .......................................................... 138 Tabel 6.6. Persentase Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Warganya Untuk Menjaga Keamanan Tahun 2008 .......................................................... 139
xii
Statistik Kriminal 2014
DAFTAR TABEL
Tabel 6.7. Persentase Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Untuk Menjaga Keamanan Tahun 2011......................................................................................... 140 Tabel 6.8. Desa yang Ada Upaya Warganya untuk Menjaga Keamanan dengan Membangun Pos Keamanan Lingkungan (Poskamling) Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 ......................................... 141 Tabel 6.9. Desa yang Ada Upaya Warganya untuk Menjaga Keamanan dengan Membentuk Regu Keamanan Lingkungan Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 ............................................................ 142 Tabel 6.10. Desa yang Ada Upaya Warganya Untuk Menjaga Keamanan dengan Menambah Anggota Hansip/Linmas Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 ............................................................................... 143 Tabel 6.11. Desa yang Ada Upaya Warganya Untuk Menjaga Keamanan dengan Memeriksa Setiap Warga Luar Desa yang Masuk Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 ............................................................ 144 Tabel 6.12. Desa yang Ada Upaya Warganya Untuk Menjaga Keamanan dengan Upaya Lainnya Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 ............................................................................................................................. 145
Statistik Kriminal 2014
xiii
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
Statistik Kriminal 2014
1
BAB I PENDAHULUAN
2
Statistik Kriminal 2014
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Kebutuhan fundamental setiap manusia terdiri dari kebutuhan biologis seperti makan, minum serta tidur, dan kebutuhan sosial, seperti status sosial, peranan sosial, aktualisasi diri dan rasa aman. Saat ini dapat dikatakan bahwa rasa aman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya. Menurut Abraham Maslow dalam teori hierarkhi kebutuhan manusia, rasa aman berada pada tingkatan yang kedua dibawah kebutuhan dasar manusia seperti sandang, pangan, dan papan. Hal ini menunjukkan bahwa rasa aman merupakan kebutuhan manusia yang penting. Rasa aman (security) merupakan salah satu hak asasi yang harus diperoleh atau dinikmati setiap orang. Hal ini tertuang dalam UUD Republik Indonesia 1945 Pasal 28G ayat 1 yang menyebutkan: “Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi”. Seiring dengan itu, salah satu kewajiban pemerintah dan negara Indonesia adalah memberikan rasa aman pada seluruh rakyatnya, sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi: “………. Pemerintah dan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia ………”. Kewajiban ini secara eksplisit juga tertuang dalam Pasal 30 ayat (4), Amandemen Kedua UUD 1945 yang antara lain menyebutkan bahwa Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) adalah alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta bertugas melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat serta menegakkan hukum. Rasa aman merupakan variabel yang sangat luas karena mencakup berbagai aspek dan dimensi, mulai dari dimensi politik, hukum, pertahanan, keamanan, sosial dan ekonomi. Sejalan dengan itu, statistik dan indikator yang biasa digunakan untuk mengukur rasa aman masyarakat merupakan indikator negatif, misalnya jumlah angka kejahatan (crime total), jumlah orang yang berisiko terkena tindak kejahatan (crime rate) setiap 100.000 penduduk. Semakin tinggi angka kriminalitas menunjukkan semakin banyak tindak kejahatan pada masyarakat yang merupakan indikasi bahwa masyarakat merasa semakin tidak aman. Statistik Kriminal 2014
3
BAB I PENDAHULUAN
Upaya untuk memenuhi dan menciptakan rasa aman pada masyarakat merupakan langkah strategis yang turut mempengaruhi keberhasilan pembangunan nasional. Terciptanya dan terpenuhinya rasa aman pada masyarakat akan membangun suasana yang kondusif bagi masyarakat untuk melakukan berbagai aktifitas termasuk aktifitas ekonomi. Kondisi ini pada skala makro akan menciptakan stabilitas nasional yang merupakan salah satu prasyarat bagi tercapainya pembangunan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. 1.2. Maksud dan Tujuan Penulisan publikasi Statistik Kriminal 2014 ini dimaksudkan untuk memenuhi
kebutuhan
akan
data
statistik
kriminal
secara
berkala
dan
berkesinambungan. Ketersediaan data ini sangat bermanfaat sebagai dasar dalam penyusunan perencanaan pembangunan sektoral di bidang keamanan dan ketertiban masyarakat serta perencanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Secara umum, tujuan penyusunan publikasi ini adalah dalam rangka memperoleh gambaran secara makro mengenai situasi dan kondisi keamanan masyarakat terkini serta perkembangannya selama beberapa tahun terakhir. Secara khusus, penyusunan publikasi ini juga ditujukan untuk memperoleh gambaran secara lengkap mengenai karakteristik kejadian kejahatan dan fenomena perkelahian massal yang terjadi di wilayah Indonesia. 1.3. Ruang Lingkup Publikasi ini menyajikan gambaran kejadian kejahatan, pelaku kejahatan, dan korban kejahatan yang terjadi di Indonesia, baik pada level provinsi maupun level nasional. Khusus untuk data yang bersumber dari Mabes Polri disajikan menurut Wilayah /Daerah Kepolisian (Polda) dan nasional. Sesuai dengan ketersediaan data, untuk keseluruhan statistik dan indikator mengenai kejadian tindak kejahatan, pelaku kejahatan dan korban kejahatan disajikan selama tiga tahun terakhir berturut-turut, yaitu Tahun 2011, 2012, dan 2013. Sedangkan, untuk keseluruhan statistik dan indikator mengenai kejadian
4
Statistik Kriminal 2014
BAB I PENDAHULUAN
perkelahian massal disajikan selama tiga periode terakhir, yaitu Tahun 2005, 2008, dan 2011. 1.4. Sistematika Penyajian Publikasi ini secara keseluruhan disajikan dalam tujuh bagian (Bab) yang disusun secara sistematis. Bab I menjelaskan latar belakang dan tujuan penyusunan publikasi, sedangkan Bab II menjelaskan metodologi yang digunakan dalam penyusunan publikasi ini, meliputi jenis dan sumber data, konsep/definisi dan penjelasan mengenai statistik/indikator yang disajikan. Empat bab berikutnya secara berturut-turut menyajikan gambaran umum dan perkembangan kejadian kejahatan (Bab III), korban kejahatan (Bab IV), kejadian dan karakteristik konflik massal (Bab V) dan upaya masyarakat dalam menjaga keamanan wilayah (Bab VI).
Statistik Kriminal 2014
5
BAB I PENDAHULUAN
6
Statistik Kriminal 2014
BAB II METODOLOGI
BAB II METODOLOGI
Statistik Kriminal 2014
7
BAB II METODOLOGI
8
Statistik Kriminal 2014
BAB II METODOLOGI
2.1. Jenis dan Sumber Data Data seri yang digunakan dalam publikasi ini secara keseluruhan terdiri dari tiga jenis data yang masing-masing diperoleh dari sumber yang berbeda, yaitu: (1). Data karakteristik kejadian dan pelaku kejahatan yang bersumber dari publikasi Laporan dan Evaluasi Situasi Kamtibmas yang diterbitkan oleh Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) Tahun 2011, 2012, dan 2013. (2). Data korban tindak kejahatan yang bersumber dari Susenas Tahun 2011, 2012, dan 2013. (3). Data jumlah desa menurut kejadian kejahatan, kejadian konflik massal dan karakteristiknya, serta upaya dalam menjaga keamanan, bersumber dari sensus desa yakni Podes (Potensi Desa) SE 2006 (dilaksanakan pada tahun 2005), Podes 2008, dan Podes 2011. 2.1.1. Laporan Evaluasi Data Kriminalitas Polri Laporan Evaluasi Data Kriminalitas Polri merupakan laporan tahunan Mabes Polri yang menyajikan gambaran mengenai situasi keamanan dan ketertiban masyarakat pada level nasional dan provinsi. Laporan yang disajikan meliputi aspek kejahatan/kriminalitas dan bukan kejahatan. Data kriminalitas yang disajikan meliputi karakteristik kejadian kejahatan, pelaku dan jumlah kerugian. Data kriminalitas ini hanya mencakup seluruh peristiwa atau kejadian kriminalitas yang dilaporkan oleh masyarakat, atau aksi kriminalitas yang pelakunya tertangkap tangan oleh kepolisian. Mengingat masih tingginya keengganan masyarakat untuk melapor, diduga data yang dihasilkan cenderung ”under-estimate”. Artinya, kejadian kriminalitas yang sesungguhnya diduga lebih besar dari yang dilaporkan. Dengan kata lain, angka gelap (dark number) kejahatan masih relatif besar. 2.1.2. Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2011, 2012, dan 2013 Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) merupakan survei yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) secara berkala setiap tahun. Data Susenas mencakup dua kelompok data, yaitu Kor dan Modul. Data Kor mencakup data pokok dari beberapa aspek kesejahteraan rakyat, termasuk kriminalitas. Data kriminalitas yang dikumpulkan adalah data jumlah dan karakteristik rumah Statistik Kriminal 2014
9
BAB II METODOLOGI
tangga/individu yang menjadi korban kejahatan. Jumlah sampel Kor Susenas adalah sebanyak 250.000 rumah tangga, sehingga bisa dilakukan estimasi hingga level kabupaten/kota. Data yang dikumpulkan dalam Modul Susenas hanya terfokus pada salah satu aspek kesejahteraan rakyat. Namun demikian, cakupannya lebih lengkap dan lebih rinci dibandingkan dengan data serupa yang dicakup dalam Kor. Modul Susenas umumnya diberi nama sesuai dengan aspek yang menjadi fokusnya, misalnya Modul Kesehatan, Modul Pendidikan dan sebagainya. Data Modul Susenas dikumpulkan setiap tahun dan untuk modul yang sama akan berulang setiap tiga tahun sekali. Jumlah sampel Modul Susenas adalah sebanyak 65.000 rumah tangga, sehingga hanya dimungkinkan untuk menghasilkan estimasi hingga wilayah provinsi. Sejak pertama kali kegiatan Susenas diselenggarakan, yaitu pada tahun 1963, Susenas telah memiliki modul kriminalitas. Modul ini mencakup data-data kriminal
secara
lengkap
dan
rinci
dengan
pendekatan
korban
rumah
tangga/individu. Data yang dikumpulkan antara lain meliputi data jenis dan frekuensi kejahatan, pelaku kejahatan, akibat yang ditimbulkan secara fisik maupun psikis, kerugian yang diderita. Namun, karena beberapa hal, modul kriminalitas sejak tahun 1995 tidak dilakukan lagi. 2.1.3. Statistik Potensi Desa (Podes) SE 2006 (dilaksanakan Tahun 2005), 2008, dan 2011 Data Statistik Potensi Desa (Podes) merupakan satu-satunya data kewilayahan yang dikumpulkan BPS. Pendataan Podes dilakukan di seluruh desa/kelurahan di wilayah negara kesatuan Republik Indonesia, termasuk desa persiapan, desa definitif, Satuan Pemukiman Transmigrasi (SPT), Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) dan Satuan Pemukiman Masyarakat Terasing (SPMT). Respoden untuk pendataan Podes adalah Kepala Desa/Lurah atau aparat desa/kelurahan lainnya dan narasumber lainnya, seperti petugas kesehatan yang bertugas di desa/kelurahan (dokter puskesmas/bidan desa), guru/kepala sekolah, petugas penyuluh pertanian (PPL) dan petugas lapangan Keluarga Berencana (PLKB). Salah satu fungsi pendataan Podes adalah menyajikan data atau informasi tentang desa/kelurahan untuk memenuhi keperluan perencanaan kegiatan sensus. 10
Statistik Kriminal 2014
BAB II METODOLOGI
Data atau informasi tersebut antara lain adalah tentang luas wilayah, jumlah RW, jumlah RT dan satuan lingkungan setempat (SLS) yang merupakan bagian wilayah desa/kelurahan beserta batas-batas wilayahnya, keadaan geografis, keadaan topografis, jumlah dan struktur penduduk, dan struktur perekonomian. Sejalan dengan fungsinya tersebut, pelaksanaan pendataan Podes biasanya dilakukan menjelang penyelenggaraan suatu sensus. Data yang dikumpulkan dalam Podes juga mencakup data tentang jenis dan jumlah fasilitas umum yang ada desa/kelurahan, baik fasilitas sosial seperti posyandu, puskesmas, sekolah, mesjid, gereja dan tempat ibadat lainnya, maupun fasilitas ekonomi seperti pasar, pertokoan, super market, KUD, sarana transportasi, Bank dan lembaga keuangan/perkreditan lainnya. Pendataan Podes juga mencakup pengumpulan data tentang jenis dan jumlah kejadian-kejadian penting yang sedang atau pernah terjadi di desa, seperti jenis dan jumlah bencana alam, wabah penyakit, kejadian kejahatan dan konflik massal, baik antar warga desa maupun antar desa. 2.2. Konsep dan Definisi Sesuai dengan jenis data yang digunakan dalam penyusunan publikasi ini serta jenis sumber data yang menghasilkan data tersebut, konsep dan definisi serta terminologi dari berbagai variabel atau karakteristik yang digunakan dalam publikasi ini juga merujuk pada konsep dan definisi serta terminologi yang digunakan oleh sumber data yang bersangkutan. Sejalan dengan itu, penjelasan mengenai konsep dan definisi pada bagian ini akan diuraikan sesuai dengan urutan sumber data. 2.2.1. Konsep-Konsep Kriminalitas dalam Laporan Evaluasi Data Kriminalitas Polri A. Peristiwa Kejahatan (Kriminalitas)/Pelanggaran 1.
Tindak
kejahatan/kriminalitas
atau
pelanggaran merupakan
perbuatan
seseorang yang dapat diancam hukuman berdasarkan KUHP atau UndangUndang serta peraturan lainnya yang berlaku di Indonesia. 2.
Peristiwa yang dilaporkan ialah setiap peristiwa yang dilaporkan masyarakat pada Polri, atau peristiwa dimana pelakunya tertangkap tangan oleh kepolisian.
Statistik Kriminal 2014
11
BAB II METODOLOGI
Laporan masyarakat ini akan dicatat dan ditindak-lanjuti oleh Polri jika dikategorikan memiliki cukup bukti. 3.
Peristiwa yang diselesaikan oleh kepolisian, adalah : Peristiwa yang berkas perkaranya sudah siap atau telah diserahkan kepada jaksa. Dalam hal delik aduan, pengaduannya dicabut dalam tenggang waktu yang telah ditentukan menurut undang-undang. Peristiwa yang telah diselesaikan oleh kepolisian berdasarkan azas Plichmatigheid. Peristiwa yang tidak termasuk kompetensi Kepolisian. Peristiwa yang tersangkanya meninggal dunia. Peristiwa yang telah kadaluwarsa.
B. Pelaku Kejahatan Pelaku kejahatan adalah: Orang yang melakukan kejahatan. Orang yang turut melakukan kejahatan. Orang yang menyuruh melakukan kejahatan. Orang yang membujuk orang lain untuk melakukan kejahatan. Orang yang membantu untuk melakukan kejahatan. C. Tahanan Tahanan adalah tersangka pelaku tindak kejahatan/pelanggaran yang ditahan oleh pihak kepolisian sebelum diteruskan kepada Kejaksaan atau masih dalam proses pengusutan lebih lanjut. Lamanya ditahan kurang dari 20 hari. D. Kerugian Kerugian adalah hilang, rusak atau musnahnya harta benda yang ditimbulkan akibat dari suatu peristiwa kejahatan/pelanggaran dan tidak termasuk korban jiwa atau badan. E. Korban Korban kejahatan adalah seseorang atau harta bendanya yang mengalami atau terkena tindak kejahatan atau usaha /percobaan tindak kejahatan 12
Statistik Kriminal 2014
BAB II METODOLOGI
2.2.2. Konsep-Konsep Kejahatan dalam Susenas dan Podes A. Kejahatan Konsep dan definisi kejahatan yang digunakan dalam Susenas dan Podes pada dasarnya merujuk pada konsep kejahatan yang digunakan oleh Polri maupun KUHP. Namun, karena konsep ini ditanyakan pada responden yang umumnya awam tentang hukum, pengertian tentang konsep kejahatan ini lebih didasarkan pada pengakuan, pemahaman dan persepsi responden tanpa melihat lagi aspek hukumnya. Sejalan dengan itu, jenis-jenis tindak kejahatan yang dicakup Susenas atau Podes lebih terfokus pada jenis kejahatan yang dikenal masyarakat, misalnya perampokan untuk menggantikan konsep pencurian dengan kekerasan yang biasa digunakan Polri. B. Korban Kejahatan Konsep korban kejahatan dalam Susenas adalah korban/sasaran dari tindak kejahatan yang terjadi dalam rentang waktu selama setahun yang lalu. Korban kejahatan dalam Susenas dikelompokkan menjadi dua klasifikasi, yaitu rumah tangga dan individu. Penentuan kriteria korban kejahatan ini hanya berdasarkan pada pengakuan responden tanpa melihat lagi aspek hukumnya. Rumah tangga korban kejahatan adalah rumah tangga yang selama setahun lalu pernah mengalami kejadian atau usaha/percobaan tindak kejahatan yang sasarannya adalah harta atau kekayaan milik rumah tangga, misalnya pencurian televisi milik rumah tangga, pencurian ternak, termasuk pembunuhan terhadap salah satu anggota rumah tangga. Klasifikasi korban kejahatan menurut umur : Anak-anak adalah orang yang berumur kurang dari 18 tahun. Dewasa adalah orang yang berumur 18 tahun dan lebih. C. Konflik Massal Konsep konflik massal yang digunakan dalam Podes merujuk pada konflik fisik berupa perkelahian massal yang terjadi dalam satu wilayah desa/kelurahan yang meliputi:
Statistik Kriminal 2014
13
BAB II METODOLOGI
Perkelahian antar kelompok warga adalah perkelahian antara kelompok warga dengan kelompok warga yang lain dalam satu desa/kelurahan/nagari. Perkelahian warga antar desa/kelurahan adalah perkelahian antara warga desa /kelurahan/ nagari dengan warga desa/kelurahan/nagari lainnya. Perkelahian warga dengan aparat keamanan adalah perkelahian antara warga desa/ kelurahan/nagari dengan aparat keamanan. Perkelahian warga dengan aparat pemerintah adalah perkelahian antara warga desa/ kelurahan/nagari dengan aparat pemerintah, perkelahian Perkelahian antar pelajar/mahasiswa adalah perkelahian antar pelajar suatu sekolah dengan pelajar sekolah lain. Perkelahian antar suku/etnis adalah perkelahian antar suku/etnis yang terjadi di desa/ kelurahan/nagari. Lainnya: perkelahian antar warga dengan pelajar/mahasiswa, perkelahian antar agama, perkelahian antar aparat keamanan dan sebagainya. 2.3. Penjelasan Teknis 1. Angka Indeks Kejahatan ( It ) Jumlah peristiwa kejahatan pada tahun t Jumlah peristiwa kejahatan pada tahun to dimana : It =
x 100
to = tahun dasar t = tahun t 2. Angka Kejahatan per 100.000 Penduduk (crime rate) =
Jumlah peristiwa kejahatan pada tahun t Jumlah penduduk
x 100.000
3. Skala Waktu Kejahatan Tahun t (crime clock) 365 x 24 x 60 x 60 x ( detik ) Jumlah peristiwa kejahatan tahun t 4. Persentase Penyelesaian Peristiwa Kejahatan (crime clearence) =
=
14
Jumlah peristiwa kejahatan yang diselesaikan Jumlah peristiwa kejahatan pada dilaporkan
x 100 ( % )
Statistik Kriminal 2014
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Statistik Kriminal 2014
15
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
16
Statistik Kriminal 2014
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
3.1. Indikator Utama Kejahatan Indikator yang biasa digunakan untuk mengukur kejahatan secara umum adalah angka jumlah kejahatan (crime total), selang waktu terjadinya suatu tindak kejahatan (crime clock), dan jumlah orang yang berisiko terkena tindak kejahatan (crime rate). Selama periode Tahun 2011–2013, jumlah kejadian kejahatan atau tindak kriminalitas di Indonesia berfluktuasi. Seperti yang disajikan pada Tabel 3.1, catatan di Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri memperlihatkan jumlah kejadian kejahatan (crime total) pada tahun 2011 sebanyak 347.605 kasus, menurun menjadi sebanyak 341.159 kasus pada tahun 2012 dan kembali meningkat pada tahun 2013 menjadi 342.084 kasus. Indikator-indikator kriminalitas lainnya selama periode tersebut juga menunjukkan pola perkembangan yang serupa. Selang waktu terjadinya suatu tindak kejahatan (crime clock) bertambah 1 detik dari sebesar 00.01'31'' (1 menit 31 detik) pada tahun 2011, menjadi 00.01'32'' (1 menit 32 detik) pada tahun 2012, dan tetap 00.01'32'' (1 menit 32 detik) pada tahun 2013. Interval waktu yang semakin panjang menunjukkan intensitas kejadian tindak kejahatan yang semakin menurun. Sementara itu, jumlah orang yang berisiko terkena tindak kejahatan (crime rate) setiap 100.000 penduduk diperkirakan sebanyak 149 orang pada tahun 2011, 134 orang pada tahun 2012, dan 140 pada tahun 2013. Pola perkembangan jumlah kejahatan yang dilaporkan selama periode Tahun 2011–2013 menurut Polda bisa dilihat pada Tabel 3.2. Terdapat 9 Polda dengan pola perkembangan crime total yang sama dengan pola nasional yaitu Polda Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan. Sementara itu, 12 Polda lainnya yaitu: Polda Aceh, Bengkulu, Kep. Bangka Belitung, Kep. Riau, DIY, Banten, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo memiliki pola perkembangan yang sebaliknya (naik di tahun 2012 dan turun kembali di tahun 2013). Jumlah kejahatan yang dilaporkan pada Polda Lampung, Metro Jaya, Jawa Barat, dan Kalimantan Tengah terlihat terus menurun. Sebaliknya, pada Polda Sumatera Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, dan Papua jumlahnya terus meningkat setiap tahunnya. Kondisi yang sama juga terlihat untuk indikator crime clock (lihat Tabel 3.5) dan indikator crime rate (lihat Tabel 3.6).
Statistik Kriminal 2014
17
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Dari segi jumlah kejahatan, selama tahun 2013 Polda Metro Jaya mencatat jumlah kejahatan terbanyak (49.498 kasus), disusul oleh Polda Sumatera Utara (40.709 kasus) dan Jawa Barat (24.843 kasus). Sedangkan Polda Maluku Utara, Maluku, dan Kep. Bangka Belitung dengan jumlah kejadian kejahatan berturut-turut sebanyak 1.177, 2.186, dan 2.515, merupakan tiga Polda dengan jumlah kejahatan paling sedikit (lihat Gambar 3.1 dan Tabel 3.2). Gambar 3.1. Jumlah kejahatan yang dilaporkan menurut Polda, Tahun 2013
Crime Total Metro Jaya 1) Sumatera Utara Jawa Barat Sumatera Selatan Sulawesi Selatan 2) Jawa Timur Jawa Tengah Sumatera Barat Kalimantan Barat Riau Kalimantan Timur Aceh Nusa Tenggara Barat Papua 2) Sulawesi Tengah Sulawesi Utara Kalimantan Selatan Sulawesi Tenggara Nusa Tenggara Timur DI Yogyakarta Jambi Bali Lampung Bengkulu Kepulauan Riau Banten Gorontalo Kalimantan Tengah Bangka Belitung Maluku Maluku Utara
49.498 40.709 24.843 22.882 17.124 16.913 14.859 14.324 9.430 9.399 9.251 9.150 8.928 8.655 7.815 7.609 7.080 7.059 6.844 6.727 6.510 5.980 4.812 4.550 4.278 4.259 3.735 2.983 2.515 2.186 1.177
0
18
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
Statistik Kriminal 2014
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
3.2. Kelompok Jenis Kejahatan Jumlah kejahatan (crime total) hanya mengambarkan peristiwa kejahatan secara umum. Angka kejahatan tersebut dapat lebih bermanfaat khususnya dalam menggambarkan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) apabila dilihat secara lebih detail. Dalam publikasi ini, penyusun melakukan pengelompokan jenis kejahatan berdasarkan beberapa faktor yakni: 1.
Target dari kejadian kejahatan (orang, harta benda, negara dan sebagainya).
2.
Tingkat keseriusan kejahatan (kejahatan terhadap nyawa, kejahatan terhadap fisik, kejahatan terhadap hak milik/barang, dan sebagainya). Hal ini secara umum sejalan dengan pengelompokan yang tertuang dalam
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Republik Indonesia dan The International Classification of Crime for Statistical Purposes (ICCS) yang digagas PBB. Selama periode Tahun 2011–2013, Tabel 3.7 menunjukkan bahwa kejadian terkait kejahatan terhadap nyawa mengalami fluktuasi. Pada tahun 2011 kejadian pembunuhan sebanyak 1.467 kasus, lalu sedikit meningkat pada tahun 2012 menjadi sebanyak 1.456 kasus, namun pada tahun 2013 kejadian pembunuhan menurun menjadi sebanyak 1.386 kasus. Dari sisi kejahatan terhadap fisik (badan) selama periode 2011-2013 jenis kejahatan yang paling dominan adalah penganiayaan ringan, diikuti dengan penganiayaan berat. Tabel 3.7 juga menunjukkan bahwa pada kelompok kejahatan terhadap hak milik/barang selama periode 2011 hingga 2013 masih di dominasi jenis kejahatan pencurian, walaupun jumlah terus menurun setiap tahun, kecuali untuk kejahatan pencurian kendaraan bermotor yang meningkat dari tahun 2012 sebanyak 41.816 kasus menjadi 42.508 kasus pada tahun 2013. Seperti yang disajikan pada Tabel 3.8 hingga Tabel 3.10 tentang gambaran kejahatan menurut bulan kejadian, pada tahun 2013 pembunuhan paling banyak terjadi pada bulan April. Sementara untuk kelompok kejahatan terhadap fisik (badan) yakni penganiayaan berat, penganiayaan ringan, dan kekerasan dalam rumah tangga secara gabungan paling banyak terjadi pada bulan Mei. Pada kelompok kejahatan terhadap hak milik/barang (pembakaran dengan sengaja, pengrusakan/penghancuran barang, pencurian dengan pemberatan, pencurian
Statistik Kriminal 2014
19
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
kendaraan bermotor, pencurian, dan penadahan) secara gabungan pada tahun 2013 paling banyak terjadi pada bulan Januari. Berdasarkan tabel yang disajikan pada tabel 3.11 hingga tabel 3.13 terkait kejadian kejahatan menurut Polda selama periode 2011-2013 terlihat bahwa kejahatan terhadap nyawa (pembunuhan) tahun 2011 dan 2012 paling banyak terjadi di wilayah Polda Sumut, sedangkan tahun 2013 banyak terjadi di wilayah Polda Papua. Hal ini sejalan dengan beberapa jenis kejahatan seperti kelompok kejahatan terhadap fisik yakni penganiayaan ringan, dan berat, kelompok kejahatan terhadap hak milik/barang khususnya pencurian dengan pemberatan, pencurian kendaraan bermotor, pengrusakan barang, pembakaran dengan sengaja, dan perkosaan pada periode 2011 hingga 2013 paling banyak terjadi di wilayah Polda Sumut. Sementara itu, dari tabel 3.11 hingga tabel 3.13 juga memperlihatkan untuk jenis kejahatan lainnya seperti kejahatan narkotika/psikotropika, penipuan, penggelapan, serta kekerasan dalam rumah tangga selama periode 2011 hingga 2013 paling banyak terjadi di wilayah Polda Metro Jaya. Dari keseluruhan jenis kejahatan, Polri secara khusus dan kontinyu memantau dan mengevaluasi perkembangan sebanyak 11 jenis kejahatan khusus yang dikategorikan sebagai tindak pindak menonjol. Kesebelas jenis kejahatan menonjol tersebut meliputi pencurian dengan pemberatan, pencurian kendaraan bermotor, penganiayaan berat, narkoba, perjudian, pencurian dengan kekerasan, pemerasan, pencurian kayu, penggunaan senjata api dan bahan peledak, penyelundupan, dan korupsi. Dari Tabel 3.12 tampak bahwa selama periode Tahun 2011–2013 secara total jenis kejahatan menonjol pada tahun 2013 meningkat dibanding tahun 2012 dan masih lebih kecil dibandingkan tahun 2011. Pola perkembangan untuk setiap jenis kejahatan menonjol cukup bervariasi. Dari periode tersebut, jenis kejahatan yang terus mengalami peningkatan antara lain: pencurian kendaraan bermotor dan pencurian dengan kekerasan. Sedangkan pencurian dengan pemberatan dan perjudian mengalami penurunan pada setiap tahunnya. Tabel 3.13 menunjukkan bahwa selama periode Tahun 2011–2013 proporsi jumlah seluruh kejadian kejahatan menonjol terhadap seluruh kejadian kejahatan (crime total) dari sebesar 44,25 persen pada tahun 2011, menurun menjadi sebesar 20
Statistik Kriminal 2014
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
43,50 persen pada tahun 2012 dan kembali naik menjadi sebesar 44,77 persen pada tahun 2013. Dari Tabel 3.13 juga nampak bahwa pencurian dengan pemberatan, pencurian kendaraan bermotor, dan narkoba merupakan tiga jenis kejahatan menonjol yang paling dominan selama periode Tahun 2011–2013. Selama periode tersebut, walaupun cenderung menurun setiap tahun, proporsi jumlah kejadian kejahatan pencurian dengan pemberatan terhadap total jumlah kejahatan secara rata-rata masih lebih dari 13 persen. Proporsi untuk kejahatan pencurian kendaraan bermotor di atas 12 persen dan untuk kejahatan narkoba sebesar 4 persen.
3.3. Gambaran Kejadian Kejahatan Secara Kewilayahan. Selain data kejadian kejahatan berdasarkan data Polri, kejadian kejahatan juga dapat dilihat berdasarkan ruang lingkup kewilayahan (desa/kelurahan). Bagian ini akan melihat gambaran situasi dan perkembangan kejadian kejahatan yang dialami oleh masyarakat berdasarkan cakupan jumlah desa/kelurahan yang terdapat kejadian kejahatan. Data ini diperoleh dari sensus desa yang dilakukan oleh BPS tiap tiga tahun. Seperti yang disajikan pada Tabel 3.14, cakupan kejadian kejahatan pencurian selama tahun 2005–2011 mencapai lebih dari 36 persen dari jumlah total desa/kelurahan di Indonesia. Cakupan kejadian untuk kejahatan lainnya paling tinggi hanya sekitar 10,1 persen yaitu untuk kejahatan perjudian. Peristiwa kejahatan yang terjadi selama periode tahun 2005–2011 pada setiap provinsi secara umum mempunyai pola yang hampir serupa dengan pola secara nasional. Kejadian kejahatan yang paling menonjol pada masing-masing provinsi selama periode tersebut berturut-turut adalah kejahatan pencurian, penganiayaan dan perampokan (lihat Tabel 3.15, Tabel 3.16 dan Tabel 3.17). Seperti yang disajikan pada Tabel 3.18, cakupan kejadian pencurian untuk keseluruhan provinsi selama tahun 2005 berada pada kisaran 17,4–68,2 persen. Cakupan kejadian tersebut pada tahun 2008 menurun menjadi sebesar 9,3–75,9 persen dan pada tahun 2011 meningkat kembali menjadi sebesar 7,8–74,5 persen (lihat Tabel 3.19 dan Tabel 3.20). Perkembangan yang hampir serupa selama periode tahun 2005–2011 juga terjadi untuk kejahatan penganiayaan. Seperti yang disajikan pada Tabel 3.18, Tabel Statistik Kriminal 2014
21
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
3.19, dan Tabel 3.20, cakupan kejadian kejahatan penganiayaan pada masing-masing provinsi dari kisaran sebesar 1,3–15,5 persen pada tahun 2005, meningkat menjadi sebesar 1,6–16,7 persen pada tahun 2008 dan menurun kembali menjadi sebesar 1,5–14,9 persen pada tahun 2011. Demikian pula halnya dengan kejadian kejahatan perampokan pada setiap provinsi selama periode tahun 2005–2011. Cakupan kejadian kejahatan perampokan pada seluruhan provinsi dari kisaran sebesar 0,3– 14,9 persen pada tahun 2005, berkurang menjadi sebesar 0,3–10,5 persen pada tahun 2008 dan kembali meningkat menjadi sebesar 0,2–13,1 persen pada tahun 2011. Dari keseluruhan jenis kejahatan yang terjadi selama periode tahun 2005– 2011 di berbagai wilayah di Indonesia, salah satu jenis kejahatan yang mendapat perhatian khusus adalah kejadian kejahatan narkoba. Seperti yang disajikan pada Tabel 3.18, sejak tahun 2005 kejadian kejahatan narkoba telah merebak di sejumlah desa/kelurahan pada semua provinsi di Indonesia, seperti halnya kejadian kejahatan pencurian dan penganiayaan. Cakupan kejadian kejahatan narkoba pada hampir keseluruhan provinsi selama periode tahun 2005–2011 nampak meningkat secara cepat. Seperti yang disajikan pada Tabel 3.18, cakupan kejadian kejahatan narkoba di Provinsi Sumatera Barat dari sebesar 10,5 persen pada tahun 2005, meningkat menjadi sebesar 16,1 persen dan sebesar 16,6 persen pada tahun 2008 dan 2011. Sementara itu, cakupan kejadian kejahatan narkoba di Provinsi Kep. Bangka Belitung dan Jawa Timur masing-masing dari sebesar 7,8 persen dan 3,5 persen pada tahun 2005, meningkat menjadi sebesar 7,9 persen dan 6,0 persen pada tahun 2008 dan meningkat kembali menjadi 11,1 persen dan 6,4 persen pada tahun 2011.
22
Statistik Kriminal 2014
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.1. Nilai Beberapa Indikator Kriminalitas Nasional Menurut Jenis Indikator Tahun 2011-2013 Tahun Jenis Indikator 2011
2012
2013
(2)
(3)
(4)
347.605
341.159
342.084
182.044
183.122
181.027
Persentase Penyelesaian Kejahatan (Clearance Rate)
52,37
53,68
52,92
Selang Waktu Terjadinya Kejahatan (Crime Clock)
00.01'31''
00.01'32''
00.01'32''
149
134
140
(1)
Jumlah Kejahatan (Crime Total) Jumlah Kejahatan yang Diselesaikan (Crime Cleared)
Risiko Penduduk Terkena Kejahatan (Crime Rate) Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri
Statistik Kriminal 2014
23
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.2. Jumlah Kejahatan yang Dilaporkan (Crime Total) menurut Kepolisian Daerah Tahun 2011-2013 Tahun Kepolisian Daerah 2011 (1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2) Indonesia
(2)
2012 (3)
2013 (4)
9.114 37.610 11.695 8.323 4.450 19.353 3.498 6.052 2.732 3.643 53.324 29.296 15.205 6.326 28.392 3.205 5.490 9.585 5.298 10.296 5.682 499 9.439 11.286 7.001 22.509 6.254 2.602 1.510 887 7.049
9.200 33.250 13.468 12.533 3.626 6.099 21.498 5.197 3.943 4.383 52.642 27.247 3.804 11.079 8.987 22.774 5.183 10.504 6.389 10.315 3.219 3.372 9.639 6.815 2.458 8.134 18.169 7.166 1.726 926 7.414
9.150 40.709 14.324 9.399 6.510 22.882 4.550 4.812 2.515 4.278 49.498 24.843 14.859 6.727 16.913 4.259 5.980 8.928 6.844 9.430 2.983 7.080 9.251 7.609 7.815 17.124 7.059 3.735 2.186 1.177 8.655
347.605
341.159
342.084
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
24
Statistik Kriminal 2014
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.3. Jumlah Kejahatan yang Diselesaikan (Crime Cleared) menurut Kepolisian Daerah Tahun 2011-2013 Tahun Kepolisian Daerah 2011 (1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2) Indonesia
(2)
2012 (3)
2013 (4)
3.932 17.159 6.136 3.884 1.755 7.476 1.658 1.231 1.378 1.746 30.392 14.056 16.636 3.350 8.224 1.936 3.584 4.446 5.343 647 3.241 280 5.016 10.803 3.311 14.529 4.343 1.439 405 487 3.221
3.940 14.293 6.408 4.601 3.367 12.242 3.070 1.063 1.510 2.109 32.443 13.289 9.131 3.315 5.353 2.396 4.280 5.730 4.204 4.766 2.270 2.884 5.607 6.932 3.959 12.122 4.947 1.614 959 657 3.661
3.126 18.708 6.593 4.282 2.707 7.805 2.385 564 433 2.231 35.605 10.633 12.938 1.902 8.051 2.367 4.015 4.896 3.749 4.906 1.797 4.708 5.253 5.119 3.631 11.019 4.610 1.628 744 391 4.231
182.044
183.122
181.027
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
Statistik Kriminal 2014
25
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.4. Persentase Penyelesaian Kejahatan (Clearance Rate) menurut Kepolisian Daerah, Tahun 2011-2013 Tahun Kepolisian Daerah 2011 (1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2) Indonesia
(2)
2012 (3)
2013 (4)
43,14 45,62 52,47 46,67 39,44 38,63 47,40 20,34 50,44 47,93 56,99 47,98 109,41 52,96 28,97 60,41 65,28 46,38 100,85 6,28 57,04 56,11 53,14 95,72 47,29 64,55 69,44 55,30 26,82 54,90 45,69
42,83 42,99 47,58 36,71 55,21 56,94 77,86 24,25 29,06 58,16 61,63 48,77 82,42 36,89 23,50 62,99 82,58 54,55 65,80 46,20 70,52 85,53 58,17 101,72 48,67 66,72 69,03 65,66 55,56 70,95 49,38
32,14 45,96 46,03 45,56 41,58 34,11 52,42 11,72 17,22 52,15 71,93 42,80 87,07 28,27 47,60 55,58 67,14 54,84 54,78 52,03 60,24 66,50 56,78 67,28 46,46 64,35 65,31 43,59 34,03 33,22 48,89
52,37
53,68
52,92
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
26
Statistik Kriminal 2014
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.5. Selang Waktu Terjadinya Kejahatan (Crime Clock) menurut Kepolisian Daerah Tahun 2011-2013 Tahun Kepolisian Daerah 2011 (1)
2012
2013
(2)
(3)
(4)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2)
00.57'40'' 00.13'58'' 00.44'56'' 01.03'09'' 01.58'06'' 00.27'09'' 02.30'15'' 01.26'50'' 03.12'23'' 02.24'16'' 00.09'51'' 00.17'56'' 00.34'34'' 01.23'05'' 00.18'30'' 02.43'59'' 01.35'44'' 00.54'50'' 01.39'12'' 00.51'02'' 01.32'30'' 17.33'18'' 00.55'41'' 00.46'34'' 01.15'04'' 00.23'21'' 01.24'02'' 03.21'59'' 05.48'04'' 09.52'33'' 01.14'33''
00.57'13" 00.16'21" 00.39'03" 00.42'34" 01.26'18" 00.24'45" 02.13'30" 02.00'32" 01.41'14" 02.25'35" 00.10'38" 00.19'29" 00.47'44" 00.58'48" 00.23'08" 02.18'17" 01.41'41" 00.50'04" 01.22'27" 00.51'35" 02.43'28" 02.36'27" 00.54'53" 01.07'12" 01.05'02" 00.29'33" 01.33'35" 03.34'23" 05.04'52" 13.56'01" 01.01'29"
00.57'26'' 00.12'54'' 00.36'41'' 00.55'55'' 01.20'44'' 00.22'58'' 01.55'30'' 01.49'13'' 03.28'59'' 02.02'51'' 00.10'37'' 00.21'09'' 00.35'22'' 01.18'07'' 00.31'04'' 02.03'24'' 01.27'53'' 00.58'52'' 01.16'47'' 00.55'44'' 02.56'11'' 01.14'14'' 00.56'48'' 01.09'04'' 01.07'15'' 00.30'41'' 01.14'27'' 02.20'43'' 04.00'26'' 07.26'33'' 01.00'43''
Indonesia
00.01'31''
00.01'54"
00.01'32''
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
Statistik Kriminal 2014
27
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.6. Risiko Penduduk Terkena Kejahatan (Crime Rate) per 100.000 Penduduk menurut Kepolisian Daerah, Tahun 2011-2013 Tahun Kepolisian Daerah (1)
2011
2012
2013
(2)
(3)
(4)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2)
222 285 258 130 153 265 196 77 262 348 260 80 47 184 78 64 153 204 120 216 233 14 296 496 265 252 265 287 110 91 250
200 254 275 218 192 284 226 57 412 204 148 74 34 257 60 78 130 231 133 233 143 91 261 297 303 195 314 231 109 87 196
181 308 289 159 201 297 258 62 194 232 213 66 46 191 45 87 148 195 141 212 131 188 285 224 286 182 304 344 135 108 219
Indonesia
149
134
140
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
28
Statistik Kriminal 2014
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.7. Banyaknya Kejahatan Menurut Kelompok Jenis Kejahatan, Tahun 2011-2013
Tahun Kelompok/Jenis Kejahatan
(1)
2011
2012
2013
(2)
(3)
(4)
1.467
1.456
Kejahatan terhadap Nyawa Pembunuhan
1.386
Kejahatan Terhadap Fisik (Badan) Penganiayaan berat
15.917
14.847
15.958
Penganiayaan ringan
19.883
16.054
19.195
9.767
9.460
9.837
Perkosaan
1.977
1.779
1.690
Pencabulan
3.265
3.323
3.160
Penculikan
454
395
361
Memperkerjakan anak dibawah umur
862
1.298
1.414
Kekerasan dalam rumah tangga Kejahatan Terhadap Kesusilaan
Kejahatan Terhadap Kemerdekaan Orang
Kejahatan Terhadap Hak Milik/Barang dengan Penggunaan Kekerasan Pencurian dengan Kekerasan Pencurian dengan Kekerasan Menggunakan Senjata Api Pencurian dengan Kekerasan Menggunakan Senjata Tajam Kejahatan Terhadap Hak Milik /Barang
10.097
10.672
10.683
415
561
482
695
1.109
880
Pencurian
27.658
25.036
25.593
Pencurian dengan pemberatan
49.988
46.977
46.064
Pencurian Kendaraan Bermotor
39.217
41.816
42.508
7.671
7.834
7.904
Pembakaran dengan sengaja
588
589
572
Penadahan
524
525
472
18.074
16.589
19.953
Pengrusakan/penghancuran barang
Kejahatan Terkait Narkotika Narkotika dan Psikotropika
Kejahatan Terkait Penipuan, Penggelapan dan Korupsi Penipuan/Perbuatan Curang
28.912
27.642
27.744
Penggelapan
20.470
20.033
21.345
424
369
537
4.188
4.056
4.072
Korupsi Kejahatan Terhadap Ketertiban Umum Terhadap Ketertiban Umum Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Statistik Kriminal 2014
29
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.8. Jumlah Kejahatan Menurut Kelompok/Jenis Kejahatan dan Bulan di Tahun 2013
Kelompok/Jenis Kejahatan (1)
Jan (2)
Feb (3)
Bulan Maret (4)
April (5)
Kejahatan terhadap Nyawa 120
76
112
235
Penganiayaan berat
1.324
1.161
1.374
1.582
Penganiayaan ringan
1.761
1.082
1.078
1.133
871
748
777
796
Perkosaan
154
150
154
137
Pencabulan
309
272
295
301
23 31 29 Penculikan 127 114 133 Memperkerjakan anak dibawah umur Kejahatan Terhadap Hak Milik/Barang dengan Penggunaan Kekerasan 910 822 979 Pencurian dengan Kekerasan
36
Pembunuhan Kejahatan Terhadap Fisik (Badan)
Kekerasan dalam rumah tangga Kejahatan Terhadap Kesusilaan
Kejahatan Terhadap Kemerdekaan Orang 139 934
44
37
43
39
74
96
106
55
Pencurian
2.159
2.116
2.336
2.269
Pencurian dengan pemberatan
4.448
3.869
4.098
4.151
Pencurian Kendaraan Bermotor
3.827
3.648
3.827
3.757
807
618
673
650
Pembakaran dengan sengaja
39
35
40
48
Penadahan
33
46
43
29
1.608
1.750
1.676
1.733
Kejahatan Terkait Penipuan, Penggelapan dan Korupsi 2.553 2.293 Penipuan/Perbuatan Curang
2.454
2.573
Pencurian dengan Kekerasan Menggunakan Senjata Api Pencurian dengan Kekerasan Menggunakan Senjata Tajam Kejahatan Terhadap Hak Milik /Barang
Pengrusakan/penghancuran barang
Kejahatan Terkait Narkotika Narkotika dan Psikotropika
Penggelapan
1.840
1.778
1.768
1.933
43
47
49
51
367
308
326
388
Korupsi Kejahatan Terhadap Ketertiban Umum Terhadap Ketertiban Umum Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri 30
Statistik Kriminal 2014
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.8.
Kelompok/Jenis Kejahatan
Bulan Mei
Juni
Juli
Agst
(6)
(7)
(8)
(9)
(1)
Kejahatan terhadap Nyawa 127
91
94
114
Penganiayaan berat
1.468
1.427
1.152
1.507
Penganiayaan ringan
1.987
1.638
1.535
1.544
849
818
747
1.150
Perkosaan
162
111
136
123
Pencabulan
313
269
178
240
49
33
28
27
138
139
103
143
Kejahatan Terhadap Hak Milik/Barang dengan Penggunaan Kekerasan 984 912 980 Pencurian dengan Kekerasan
839
Pembunuhan Kejahatan Terhadap Fisik (Badan)
Kekerasan dalam rumah tangga Kejahatan Terhadap Kesusilaan
Kejahatan Terhadap Kemerdekaan Orang Penculikan Memperkerjakan anak dibawah umur
Pencurian dengan Kekerasan Menggunakan Senjata Api Pencurian dengan Kekerasan Menggunakan Senjata Tajam Kejahatan Terhadap Hak Milik /Barang
34
50
58
33
53
54
53
95
Pencurian
2.308
2.265
2.075
2.126
Pencurian dengan pemberatan
4.139
3.990
3.429
3.324
Pencurian Kendaraan Bermotor
3.757
3.608
3.361
3.173
630
681
604
655
Pembakaran dengan sengaja
42
39
49
57
Penadahan
29
32
49
64
1.638
2.475
1.221
1.256
Kejahatan Terkait Penipuan, Penggelapan dan Korupsi 2.601 2.483 Penipuan/Perbuatan Curang
2.168
1.988
Pengrusakan/penghancuran barang
Kejahatan Terkait Narkotika Narkotika dan Psikotropika
Penggelapan
1.862
1.913
1.709
1.423
37
37
43
44
350
357
256
361
Korupsi Kejahatan Terhadap Ketertiban Umum Terhadap Ketertiban Umum Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri
Statistik Kriminal 2014
31
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.8.
Kelompok/Jenis Kejahatan (1)
Bulan Sept
Okt
Nov
Des
(10)
(11)
(12)
(13)
Kejahatan terhadap Nyawa 105
108
91
113
Penganiayaan berat
1.163
1.402
1.235
1.163
Penganiayaan ringan
1.467
1.974
1.982
2.014
788
844
763
686
Perkosaan
134
168
129
132
Pencabulan
234
254
288
218
25
17
31
32
124
91
70
93
Kejahatan Terhadap Hak Milik/Barang dengan Penggunaan Kekerasan 789 841 871 Pencurian dengan Kekerasan
822
Pembunuhan Kejahatan Terhadap Fisik (Badan)
Kekerasan dalam rumah tangga Kejahatan Terhadap Kesusilaan
Kejahatan Terhadap Kemerdekaan Orang Penculikan Memperkerjakan anak dibawah umur
Pencurian dengan Kekerasan Menggunakan Senjata Api Pencurian dengan Kekerasan Menggunakan Senjata Tajam Kejahatan Terhadap Hak Milik /Barang
42
28
37
37
67
63
97
67
Pencurian
2.165
2.047
2.035
1.692
Pencurian dengan pemberatan
3.655
3.881
3.743
3.337
Pencurian Kendaraan Bermotor
3.417
3.587
3.434
3.112
647
611
677
651
Pembakaran dengan sengaja
62
73
48
40
Penadahan
39
30
41
37
1.535
1.810
1.725
1.526
Kejahatan Terkait Penipuan, Penggelapan dan Korupsi 2.157 2.174 Penipuan/Perbuatan Curang
2.188
2.112
Pengrusakan/penghancuran barang
Kejahatan Terkait Narkotika Narkotika dan Psikotropika
Penggelapan
1.865
1.897
1.780
1.577
54
44
45
43
340
286
350
383
Korupsi Kejahatan Terhadap Ketertiban Umum Terhadap Ketertiban Umum Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri 32
Statistik Kriminal 2014
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.9. Jumlah Kejahatan Menurut Kelompok Kejahatan, Jenis Kejahatan dan Kepolisian Daerah, Tahun 2011
Kepolisian Daerah
Kejahatan Terhadap Nyawa Pembunuhan
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2) Indonesia
Kejahatan Terhadap Fisik Penganiayaan Berat
(2)
Penganiayaan Ringan
KDRT (5)
(3)
(4)
36 163 19 21 23 145 41 30 9 13 74 91 47 12 96 8 14 24 66 124 48 1 28 55 13 113 35 11 16 14 77
376 3.405 743 567 299 1.500 72 125 294 36 1.797 983 305 163 777 167 51 240 38 182 115 1 533 1.305 100 628 47 86 182 175 625
1.288 2.722 1.359 491 454 339 180 339 548 994 441 254 812 32 234 928 2.143 60 126 4 365 508 1.328 1.311 401 376 666 2 1.178
480 60 387 265 84 573 181 36 103 139 1.225 718 400 96 547 54 332 490 452 318 69 2 214 507 338 533 472 92 142 50 408
1.467
15.917
19.883
9.767
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
Statistik Kriminal 2014
33
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.9.
Kepolisian Daerah
Kejahatan Terhadap Kesusilaan Perkosaan
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2) Indonesia
Pencabulan
Kejahatan Terhadap Kemerdekaan Orang Mempekerjakan Anak Penculikan di bawah umur
(6)
(7)
(8)
(9)
89 190 70 39 41 160 54 69 52 16 68 96 99 12 97 12 21 87 134 52 67 2 39 48 31 127 55 20 32 12 86
145 85 277 85 71 6 131 148 161 196 22 291 45 20 63 31 181 120 1 140 372 135 202 103 32 95 37 70
22 38 8 11 2 17 2 13 1 2 69 44 26 11 12 1 3 28 19 12 4 84 5 16 2 2
130 27 31 35 23 4 1 2 91 48 11 44 10 32 33 36 13 7 22 11 13 34 1 203
1.977
3.265
454
862
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
34
Statistik Kriminal 2014
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.9.
Kepolisian Daerah
Kejahatan Terhadap Hak Milik/Barang dengan Penggunaan Kekerasan Pencurian dengan Kekerasan
Pencurian dengan Kekerasan (Senpi)
Pencurian dengan Kekerasan (Sajam)
(1)
(10)
(11)
(12)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2)
182 843 415 384 203 1.130 124 496 68 139 915 1.487 322 283 625 72 82 386 134 302 179 1 296 60 53 514 90 7 4 2 299
10 22 6 29 20 47 8 81 4 59 39 10 7 13 3 1 18 5 6 1 18 4 3 1
1 28 173 32 2 2 1 166 27 11 3 40 15 7 2 132 1 9 2 35 6 -
10.097
415
695
Indonesia
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
Statistik Kriminal 2014
35
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.9.
Kepolisian Daerah (1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2) Indonesia
Kejahatan Terhadap Hak Milik/Barang Pencurian Pencurian Pencurian dengan Kendaraan Penadahan Pemberatan. Bermotor (13)
(14)
(15)
1.224 2.385 1.333 838 1.114 299 100 240 673 2.023 1.457 1.500 1.026 1.635 78 617 577 815 1.623 403 2 658 1.067 1.087 2.690 596 244 437 57 860
748 7.014 2.139 1.259 796 4.449 745 1.595 582 251 6.973 5.163 2.994 1.285 2.819 500 741 1.093 496 1.432 858 35 1.731 408 802 1.601 530 54 49 39 807
1.427 5.785 946 879 799 2.899 307 294 123 411 5.485 6.286 1.768 673 2.100 537 324 1.812 76 1.096 799 1.408 352 280 1.801 174 52 54 270
(16)
45 32 16 9 1 5 5 6 145 30 42 6 56 16 23 12 5 8 18 4 11 4 4 4 1 16
27.658
49.988
39.217
524
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
36
Statistik Kriminal 2014
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.9.
Kejahatan Terhadap Hak Milik/Barang Kepolisian Daerah (1)
Pengrusakan/ Penghancuran Barang (17)
Kejahatan Terkait Narkotika
Pembakaran dengan Sengaja
Narkotika & Psikotropika
(18)
(19)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2)
185 1.085 726 111 67 240 77 58 62 60 330 317 130 82 162 22 96 278 410 249 70 144 548 345 775 335 102 174 49 382
47 121 28 24 1 18 17 15 6 2 10 9 6 5 24 1 10 11 34 21 14 11 13 39 29 13 5 28 2 24
820 2.106 316 1.037 238 1.359 108 905 172 263 5.234 875 415 82 1.120 124 283 122 11 255 451 219 580 70 182 486 210 5 2 24
Indonesia
7.671
588
18.074
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
Statistik Kriminal 2014
37
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.9.
Kejahatan Menyangkut Penipuan, Penggelapan Kejahatan Terhadap dan Korupsi Ketertiban Umum Kepolisian Daerah
Penipuan/ Perbuatan Curang
Penggelapan
Korupsi
Terhadap Ketertiban Umum
(1)
(20)
(21)
(22)
(23)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2) Indonesia
915 2.239 973 514 276 1.018 353 171 197 447 6.501 3.158 1.172 915 1.969 374 343 689 445 756 177 59 606 1.045 744 1.332 525 87 404 54 454 28.912
627 2.166 835 732 365 1.210 248 70 171 211 2.755 1.622 1.299 484 1.080 165 481 609 330 1.046 314 26 721 921 444 777 237 56 220 20 228 20.470
16 14 24 6 11 12 15 3 10 18 24 8 3 41 8 4 12 10 8 25 6 34 32 15 27 3 2 7 26 424
16 195 206 5 31 187 12 8 3 7 559 552 62 125 270 45 7 38 686 6 32 88 54 114 176 133 19 82 470 4.188
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
38
Statistik Kriminal 2014
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.10. Jumlah Kejahatan Menurut Jenis Kejahatan dan Kepolisian Daerah, Tahun 2012
Kepolisian Daerah
Kejahatan Terhadap Nyawa Pembunuhan
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2) Indonesia
Kejahatan Terhadap Fisik Penganiayaan Berat
(2)
Penganiayaan Ringan
KDRT (5)
(3)
(4)
44 143 14 30 26 129 27 25 28 12 72 107 48 17 66 19 14 24 53 15 36 31 61 49 84 115 45 8 12 4 98
678 3.290 747 861 239 1.324 259 157 410 62 2.041 877 228 87 554 263 122 98 126 154 38 194 360 224 104 457 38 39 145 141 530
897 2.414 758 632 14 497 6 215 372 612 863 246 301 484 74 147 153 717 94 208 65 546 207 1.526 1.566 501 487 354 1.098
399 364 417 117 588 109 6 168 149 1.160 607 171 114 427 112 250 366 488 322 27 38 225 335 389 509 510 181 101 45 748
1.456
14.847
16.054
9.442
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
Statistik Kriminal 2014
39
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.10.
Kepolisian Daerah
Kejahatan Terhadap Kesusilaan Perkosaan
Pencabulan
Kejahatan Terhadap Kemerdekaan Orang Mempekerjakan Anak Penculikan di bawah umur
(1)
(6)
(7)
(8)
(9)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2)
70 183 83 48 41 131 15 56 27 12 58 67 56 15 78 19 18 54 138 50 26 10 47 40 96 117 64 34 38 10 78
133 254 5 84 99 76 134 142 240 73 37 281 44 23 23 174 105 53 8 191 332 209 284 116 68 39 33 63
31 43 20 2 29 2 7 4 69 33 4 12 4 1 14 7 3 22 7 29 35 3 2 6 5 1
10 164 76 56 1 70 6 8 6 146 31 103 24 26 23 29 70 9 2 1 1 34 93 55 36 7 211
1.779
3.323
395
1.298
Indonesia
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
40
Statistik Kriminal 2014
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.10.
Kepolisian Daerah
Kejahatan Terhadap Hak Milik/Barang dengan Penggunaan Kekerasan Pencurian dengan Kekerasan
Pencurian dengan Kekerasan (Senpi)
Pencurian dengan Kekerasan (Sajam)
(1)
(10)
(11)
(12)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2)
164 947 435 606 217 1.624 183 463 190 168 1.114 1.130 356 242 431 83 63 422 89 314 75 113 247 67 118 444 110 11 1 242
5 30 6 35 20 84 7 91 4 79 63 28 10 28 5 1 23 10 5 5 24 3 4 3 1 3
6 10 8 257 6 3 409 27 16 1 23 2 7 1 61 25 44 2 1 159 41 -
10.669
577
1.109
Indonesia
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
Statistik Kriminal 2014
41
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.10.
Kepolisian Daerah
Kejahatan Terhadap Hak Milik/Barang Pencurian Pencurian Pencurian dengan Kendaraan Penadahan Pemberatan. Bermotor
(1)
(13)
(14)
(15)
(16)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2)
1.216 1.918 1.311 1.256 239 766 231 437 663 2.128 1.031 1.008 651 1.108 103 517 696 868 1.595 216 266 797 758 1.078 2.019 685 371 227 94 783
914 6.053 2.729 2.051 868 4.586 793 1.249 1.208 295 6.022 4.858 1.854 1.165 2.131 758 587 974 447 1.522 496 386 1.543 172 753 1.175 507 52 26 10 793
1.701 6.237 2.018 1.785 931 2.489 410 71 411 468 5.430 5.525 1.691 851 1.983 632 366 678 174 1.385 502 525 1.638 285 457 2.452 359 47 45 1 269
44 61 7 21 4 11 13 6 183 35 6 32 8 22 10 9 1 15 7 7 2 2 11 4 4
25.036
46.977
41.816
525
Indonesia
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
42
Statistik Kriminal 2014
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.10.
Kejahatan Terhadap Hak Milik/Barang Kepolisian Daerah (1)
Kejahatan Terkait Narkotika
Pengrusakan/ Penghancuran Barang
Pembakaran dengan Sengaja
Narkotika & Psikotropika
(17)
(18)
(19)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2)
236 1.168 727 234 123 247 49 94 59 431 246 53 129 142 41 92 281 450 248 33 13 172 468 415 732 423 142 62 26 298
38 115 18 49 9 22 5 12 10 1 10 16 1 4 26 2 9 11 29 30 21 14 8 16 43 14 15 9 32
759 1.734 304 762 312 988 100 746 267 196 4.893 927 399 198 740 81 302 155 4 222 243 539 702 1 180 667 73 5 4 7 57
Indonesia
7.834
589
16.589
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
Statistik Kriminal 2014
43
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.10.
Kejahatan Menyangkut Penipuan, Penggelapan dan Korupsi Kepolisian Daerah (1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2) Indonesia
Kejahatan Terhadap Ketertiban Umum
Penipuan/ Terhadap Ketertiban Penggelapan Korupsi Perbuatan Curang Umum (20)
712 1.668 1.047 779 402 1.465 253 11 289 379 6.215 3.214 1.012 1.001 1.426 451 158 602 479 595 87 189 640 727 800 1.517 643 356 114 34 377 27.642
(21)
545 2.260 965 1.155 396 1.403 205 17 251 209 2.820 1.473 940 432 813 143 395 425 285 963 222 201 721 618 587 770 331 213 48 13 214 20.033
(22)
13 20 6 12 9 17 16 12 2 6 12 16 7 3 26 6 5 8 11 14 12 11 19 42 5 21 10 5 2 21 369
(23)
2 3 253 4 65 358 25 13 350 513 112 243 56 36 4 897 1 5 36 57 22 7 8 272 18 696 4.056
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
44
Statistik Kriminal 2014
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.11. Jumlah Kejahatan Menurut Jenis Kejahatan dan Kepolisian Daerah, Tahun 2013
Kepolisian Daerah (1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2) Indonesia
Kejahatan Terhadap Nyawa
Kejahatan Terhadap Fisik
Pembunuhan
Penganiayaan Berat
(2)
Penganiayaan Ringan
KDRT
(3)
(4)
(5)
50 120 26 23 15 145 24 22 14 13 80 82 49 10 27 11 16 20 73 26 30 70 34 39 12 99 32 6 12 2 204
375 3.786 766 379 249 1.418 313 152 167 20 2.278 750 480 62 429 243 26 87 815 89 57 316 410 449 96 451 24 311 141 259 560
1.088 3.491 1.761 661 410 425 20 23 479 480 907 92 175 309 67 308 606 2 220 213 516 152 1.663 2.037 931 428 381 16 1.334
421 330 405 280 154 645 131 68 188 1.121 558 458 97 294 109 284 475 436 298 48 102 213 421 354 511 453 202 120 57 604
1.386
15.958
19.195
9.837
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
Statistik Kriminal 2014
45
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.11.
Kepolisian Daerah (1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2) Indonesia
Kejahatan Terhadap Kesusilaan Perkosaan
Pencabulan
(6)
(7)
Kejahatan Terhadap Kemerdekaan Orang Mempekerjakan Anak Penculikan di bawah umur (8)
(9)
78 284 59 73 29 109 29 70 8 19 50 97 54 16 58 7 12 38 79 52 29 32 27 61 52 84 50 22 29 20 63
188 259 99 86 35 87 144 196 35 38 161 72 14 206 111 92 8 181 337 175 236 149 127 37 23 64
38 58 14 19 2 41 13 1 6 36 30 5 4 9 2 5 8 9 2 2 1 22 4 5 2 3 18 2
13 249 43 70 6 113 1 2 2 112 26 84 63 33 27 10 109 5 116 9 22 16 4 279
1.690
3.160
361
1.414
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
46
Statistik Kriminal 2014
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.11.
Kepolisian Daerah (1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2) Indonesia
Kejahatan Terhadap Hak Milik/Barang dengan Penggunaan Kekerasan Pencurian dengan Kekerasan
Pencurian dengan Kekerasan (Senpi)
Pencurian dengan Kekerasan (Sajam)
(10)
(11)
(12)
157 1.183 386 455 268 1.675 190 628 52 146 1.024 1.133 495 159 392 79 60 318 68 301 51 190 235 36 118 381 125 19 2 357
3 25 2 29 10 67 4 86 3 73 89 23 3 23 1 11 6 6 2 7 2 1 5 1
6 2 32 156 2 6 225 29 38 39 4 1 13 3 47 117 66 5 37 48 4 -
10.683
482
880
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
Statistik Kriminal 2014
47
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.11.
Kepolisian Daerah (1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2) Indonesia
Kejahatan Terhadap Hak Milik/Barang Pencurian Pencurian Pencurian dengan Kendaraan Penadahan Pemberatan. Bermotor (13)
(14)
(15)
(16)
1.242 2.448 1.079 760 368 1.028 250 255 729 1.769 1.124 1.101 606 702 146 581 542 782 1.549 217 581 643 901 1.305 2.140 771 730 326 94 824
629 7.289 2.894 1.593 1.288 4.306 741 1.529 547 361 5.136 4.222 2.578 800 1.468 596 678 982 380 1.319 449 909 1.535 160 814 1.070 413 86 17 6 1.269
1.719 7.089 2.741 1.051 887 2.998 511 36 192 656 5.232 5.129 1.816 627 1.564 719 617 200 1.111 402 893 1.486 441 594 2.464 494 120 120 2 597
47 18 12 35 2 13 11 3 2 122 31 3 16 21 32 5 30 1 13 9 10 5 4 13 7 4 3
25.593
46.064
42.508
472
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
48
Statistik Kriminal 2014
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.11.
Kejahatan Terhadap Hak Milik/Barang Kepolisian Daerah (1)
Kejahatan Terkait Narkotika
Pengrusakan/ Peng hancuran Barang
Pembakaran dengan Sengaja
Narkotika & Psikotropika
(17)
(18)
(19)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2)
231 1.323 668 202 112 305 79 39 103 301 223 126 121 89 25 117 248 404 213 32 28 151 403 391 777 417 203 90 20 463
34 156 15 41 8 20 16 3 4 3 4 8 20 6 6 53 5 31 4 9 21 37 20 10 10 28
934 2.668 299 843 216 1.209 179 1.663 94 244 5.400 887 683 143 548 93 320 151 6 199 234 1.159 824 214 608 71 1 18 8 37
Indonesia
7.904
572
19.953
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
Statistik Kriminal 2014
49
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.11.
Kepolisian Daerah
Kejahatan Menyangkut Penipuan, Penggelapan dan Korupsi Penipuan/ Perbuatan Penggelapan Korupsi Curang
(1)
(20)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau Metro Jaya 1) Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan 2) Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua 2) Indonesia
690 1.918 1.106 538 523 1.342 352 145 458 6.176 2.993 1.961 821 1.184 359 338 353 364 521 102 245 688 794 696 1.429 599 432 96 26 495 27.744
(21)
609 3.012 1.032 778 672 1.528 255 7 136 321 2.784 1.425 1.304 394 599 211 418 339 294 877 217 427 697 605 564 847 315 353 57 21 247 21.345
Kejahatan Terhadap Ketertiban Umum Terhadap Ketertiban Umum
(22)
(23)
9 19 20 22 7 14 17 9 1 2 16 30 18 6 21 5 20 10 20 24 29 28 25 28 11 43 22 7 2 52 537
6 325 251 368 34 1 359 384 75 109 30 10 5 849 2 8 14 26 7 14 27 303 865 4.072
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Catatan : 1 Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3 2 Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulsel meliputi wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.
50
Statistik Kriminal 2014
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.12. Jumlah Kejahatan Menonjol menurut Jenis Kejahatan Tahun 2011-2013 Tahun Jenis Kejahatan 2011 (1)
2012
2013
(2)
(3)
(4)
Pencurian dengan pemberatan Pencurian kendaraan bermotor Penganiayaan berat Narkoba Perjudian Pencurian dengan kekerasan Pemerasan Pencurian kayu Senpi/Handak Penyelundupan Korupsi
49.988 39.217 15.917 18.074 12.823 10.097 5.133 291 709 46 424
46.977 41.816 14.847 16.589 9.767 10.672 4.696 1.549 1.112 14 369
46.064 42.508 15.958 19.953 9.552 10.683 5.410 1.329 969 200 537
Jumlah Kejahatan Menonjol
153.829
148.405
153.163
Total Jumlah Kejahatan
347.605
341.159
342.084
Sumber : Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri Tabel 3.13. Persentase Kejahatan Menonjol menurut Jenis Kejahatan Tahun 2011-2013
Tahun Jenis Kejahatan 2011 (1)
2012
2013
(2)
(3)
Pencurian dengan Pemberatan Pencurian Kendaraan Bermotor Penganiayaan Berat Narkoba Perjudian Pencurian dengan Kekerasan Pemerasan Pencurian Kayu Senpi/Handak Penyelundupan Korupsi
14,38 11,28 4,58 5,20 3,69 3,22 1,48 0,08 0,20 0,01 0,12
13,77 12,26 4,35 4,86 2,86 3,13 1,38 0,45 0,33 0,00 0,11
(4) 13,47 12,43 4,66 5,83 2,79 3,12 1,58 0,39 0,28 0,06 0,16
Jumlah Kejahatan Menonjol
44,25
43,50
44,77
Total Jumlah Kejahatan
100,00
100,00
100,00
Statistik Kriminal 2014
51
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.14 Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Selama Setahun Terakhir Menurut Jenis Kejahatan dan Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011
Jumlah
Persentase
Jenis Kejahatan 2005
2008
2011
2005
2008
2011
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
28.620
33.687
28.912
40,91
44,69
36,78
2.369
2.617
2.330
3,39
3,47
2,96
671
559
-
0,96
0,74
-
3.499
5.081
4.171
5,00
6,74
5,31
837
672
518
1,20
0,89
0,66
Perkosaan
1.713
2.200
2.122
2,45
2,92
2,70
Narkoba
3.303
4.546
4.103
4,72
8,82
5,22
Pembunuhan
1.715
1.847
1.585
2,45
2,45
2,02
Penipuan/Penggelapan
-
-
5.603
-
-
7,13
Perjudian
-
-
7.984
-
-
10,16
1.541
1.504
-
2,20
2,00
-
(1)
Pencurian Perampokan Penjarahan Penganiayaan Pembakaran
Lainnya
Sumber : Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011
52
Statistik Kriminal 2014
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.15. Jumlah Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan, Tahun 2005
Provinsi
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua Indonesia
Pencurian Perampokan Penjarahan Penganiayaan Pembakaran
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1.039 1.644 418 760 534 1.388 490 1.206 135 168 3.949 3.976 277 3.884 930 256 559 848 531 328 765 338 573 453 1.152 463 123 229 214 990
63 272 32 258 77 235 36 103 19 36 267 108 14 229 74 9 88 57 34 33 106 49 9 17 89 14 5 9 2 25
116 46 10 42 13 29 6 24 3 55 60 5 99 4 2 5 17 4 7 16 27 10 12 37 4 4 4 2 8
297 181 58 101 26 113 16 73 39 24 366 335 48 357 93 50 55 166 56 30 61 84 196 91 264 107 26 41 18 127
160 38 22 45 7 18 8 8 8 4 42 27 3 41 6 6 10 152 30 7 17 12 14 20 52 15 1 31 12 21
28.620
2.369
671
3.499
837
Sumber: Podes SE 2006
Statistik Kriminal 2014
53
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.15.
Provinsi
Perkosaan
Narkoba
Pembunuhan
Lainnya
(1)
(7)
(8)
(9)
(10)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua Indonesia
23 93 41 56 24 47 16 43 8 10 167 124 17 188 21 8 29 85 35 18 13 35 43 56 51 27 15 15 10 395
328 502 95 164 66 107 10 69 25 93 644 200 40 294 118 12 27 2 49 25 99 131 17 67 62 14 6 12 12 13
129 108 35 77 34 101 17 59 11 22 155 100 11 169 38 12 39 74 21 21 56 68 54 33 118 39 13 18 9 74
39 81 25 46 10 39 5 38 15 28 151 219 37 177 36 23 30 47 28 8 40 39 44 61 86 51 7 9 32 90
1.713
3.303
1.715
1.541
Sumber: Podes SE 2006
54
Statistik Kriminal 2014
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.16. Jumlah Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan, Tahun 2008
Provinsi
Pencurian
Perampokan
Penjarahan
Penganiayaan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Indonesia
1.886 2.022 472 845 588 1.755 540 1.405 179 135 185 4.453 4.382 261 4.297 1.107 275 620 767 645 491 939 458 659 512 1.160 478 178 142 209 216 112 1.314
140 186 57 149 66 279 38 200 24 21 28 297 132 7 269 78 8 96 61 39 54 117 55 22 21 69 6 3 23 5 3 64
52 48 10 24 3 32 6 21 1 1 1 55 39 4 93 6 7 22 9 13 12 10 7 7 36 6 2 4 3 4 7 14
101 344 92 98 51 153 55 133 52 25 18 545 452 46 516 129 60 152 276 68 99 104 79 211 142 334 150 79 24 71 35 59 328
33.687
2.617
559
5.081
Sumber: Podes 2008
Statistik Kriminal 2014
55
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.16.
Provinsi
Pembakaran
Perkosaan
Penyalahgunaan Narkoba
Peredaran Narkoba
(1)
(6)
(7)
(8)
(9)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung Kepualauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
31 22 7 38 15 32 10 15 3 6 5 48 21 57 3 5 6 139 9 16 10 10 12 5 23 9 2 4 24 9 7 69
43 135 49 65 27 48 32 65 14 15 6 177 136 8 209 41 10 63 105 45 34 28 42 45 52 52 24 22 6 26 20 19 537
593 623 149 206 110 272 24 126 27 29 90 655 187 38 509 211 27 52 9 55 37 189 110 5 44 97 8 12 2 13 17 2 18
279 294 86 115 53 154 6 56 17 16 46 268 65 12 227 86 6 25 6 22 15 72 81 3 25 42 3 3 1 6 4 1 10
Indonesia
672
2.200
4.546
2.105
Sumber: Podes 2008
56
Statistik Kriminal 2014
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.16.
Provinsi
Pembunuhan
Perdagangan Manusia
Lainnya
(1)
(10)
(11)
(12)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung Kepualauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Indonesia
30 148 42 65 36 122 30 75 15 17 16 161 98 14 182 38 14 35 80 21 44 72 44 43 30 113 36 8 17 21 10 21 149
2 9 3 5 1 3 3 3 21 13 1 17 1 1 2 11 4 11 6 2 2
17 52 21 18 10 32 7 31 18 5 35 147 194 52 221 49 14 37 40 13 17 61 38 23 57 51 23 6 4 16 19 12 43
1.847
121
1.383
Sumber: Podes 2008
Statistik Kriminal 2014
57
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.17. Jumlah Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan, Tahun 2011
Provinsi
Pencurian
Pencurian dengan Kekerasan (Perampokan)
Penipuan
(1)
(2)
(3)
(4)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Indonesia
1.101 1.713 420 726 534 1.473 599 1.402 174 115 199 4.157 3.628 275 3.767 978 200 641 612 517 374 820 348 554 407 1.110 361 114 150 148 176 113 1.006
63 93 55 79 57 221 33 186 16 13 35 287 146 28 290 54 13 107 54 33 41 85 25 27 24 54 23 4 7 9 2 13 153
147 227 84 123 72 150 74 216 77 25 30 925 817 112 766 228 37 134 86 84 41 126 58 92 95 219 43 31 27 41 22 26 368
28.912
2.330
5.603
Sumber: Podes 2011
58
Statistik Kriminal 2014
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.17.
Provinsi
Penganiayaan
Pembakaran
Perkosaan
(1)
(5)
(6)
(7)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung Kepualauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Indonesia
97 267 79 58 49 169 59 116 54 16 22 452 321 57 439 100 47 131 239 56 59 95 52 201 100 261 118 73 22 64 26 41 231
16 53 24 17 9 22 12 9 8 4 6 26 20 27 5 2 12 56 14 3 13 8 11 15 20 2 3 2 7 5 5 82
57 131 60 44 27 66 47 63 25 15 4 208 187 22 257 30 12 39 113 48 29 25 40 73 47 42 26 29 9 37 38 19 253
4.171
518
2.122
Sumber: Podes 2011
Statistik Kriminal 2014
59
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.17.
Provinsi (1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung Kepualauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Indonesia
Penyalahgunaan Narkoba/ Pembunuhan Peredaran Narkoba
Perdagangan Manusia
Perjudian
(10)
(11)
(8)
(9)
465 543 172 170 67 220 39 124 40 24 74 507 246 59 545 126 19 50 13 60 38 191 88 9 54 84 8 11 8 16 12 2 19
30 118 29 57 26 98 24 59 19 14 17 124 103 7 138 31 11 32 93 39 27 57 32 47 34 87 31 16 13 25 11 18 118
1 7 0 6 0 1 1 2 2 4 0 33 12 1 16 1 0 2 7 3 0 1 3 8 0 1 0 0 0 1 0 0 6
242 1.423 239 236 122 325 52 229 57 21 34 498 644 70 1.227 169 154 135 176 210 114 209 112 171 240 260 109 60 36 105 70 32 203
4.103
1.585
119
7.984
Sumber: Podes 2011
60
Statistik Kriminal 2014
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.18. Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan, Tahun 2005
Provinsi
Pencurian Perampokan Penjarahan Penganiayaan Pembakaran
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua
17,41 33,45 46,39 43,88 43,24 49,96 40,03 55,04 42,06 62,92 67,99 46,43 63,24 45,82 62,75 36,52 68,17 30,97 34,71 24,28 39,05 25,15 45,15 29,61 35,06 27,48 27,33 26,23 27,40 29,65
1,06 5,53 3,55 14,90 6,23 8,46 2,94 4,70 5,92 13,48 4,60 1,26 3,20 2,70 4,99 1,28 10,73 2,08 2,22 2,44 5,41 3,65 0,71 1,11 2,71 0,83 1,11 1,03 0,26 0,75
1,94 0,94 1,11 2,42 1,05 1,04 0,49 1,10 1,12 0,95 0,70 1,14 1,17 0,27 0,29 0,61 0,62 0,26 0,52 0,82 2,01 0,79 0,78 1,13 0,24 0,89 0,46 0,26 0,24
4,98 3,68 6,44 5,83 2,11 4,07 1,31 3,33 12,15 8,99 6,30 3,91 10,96 4,21 6,28 7,13 6,71 6,06 3,66 2,22 3,11 6,25 15,45 5,95 8,03 6,35 5,78 4,70 2,30 3,80
2,68 0,77 2,44 2,60 0,57 0,65 0,65 0,37 2,49 1,50 0,72 0,32 0,68 0,48 0,40 0,86 1,22 5,55 1,96 0,52 0,87 0,89 1,10 1,31 1,58 0,89 0,22 3,55 1,54 0,63
Indonesia
40,91
3,39
0,96
5,00
1,20
Sumber: Podes SE 2006
Statistik Kriminal 2014
61
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.18.
Provinsi (1)
Perkosaan
Narkoba
Pembunuhan
Lainnya
(7)
(8)
(9)
(10)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua
0,39 1,89 4,55 3,23 1,94 1,69 1,31 1,96 2,49 3,75 2,88 1,45 3,88 2,22 1,42 1,14 3,54 3,10 2,29 1,33 0,66 2,60 3,39 3,66 1,55 1,60 3,33 1,72 1,28 11,83
5,50 10,21 10,54 9,47 5,34 3,85 0,82 3,15 7,79 34,83 11,09 2,34 9,13 3,47 7,96 1,71 3,29 0,07 3,20 1,85 5,05 9,75 1,34 4,38 1,89 0,83 1,33 1,37 1,54 0,39
2,16 2,20 3,88 4,45 2,75 3,64 1,39 2,69 3,43 8,24 2,67 1,17 2,51 1,99 2,56 1,71 4,76 2,70 1,37 1,55 2,86 5,06 4,26 2,16 3,59 2,31 2,89 2,06 1,15 2,22
0,65 1,65 2,77 2,66 0,81 1,40 0,41 1,73 4,67 10,49 2,60 2,56 8,45 2,09 2,43 3,28 3,66 1,72 1,83 0,59 2,04 2,90 3,47 3,99 2,62 3,03 1,56 1,03 4,10 2,70
Indonesia
2,45
4,72
2,45
2,20
Sumber: Podes SE 2006
62
Statistik Kriminal 2014
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.19. Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan, Tahun 2008
Provinsi (1)
Pencurian
Perampokan
Penjarahan
Penganiayaan
(2)
(3)
(4)
(5)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
29,36 35,06 51,08 52,68 45,13 57,00 39,97 60,07 52,03 41,41 69,29 75,85 51,11 59,59 50,52 73,60 38,62 67,91 27,36 36,01 33,91 47,57 32,32 44,11 30,37 39,38 23,57 30,48 26,49 23,07 20,85 9,29 40,07
2,18 3,23 6,17 9,29 5,07 9,06 2,81 8,55 6,98 6,44 10,49 5,06 1,54 1,60 3,16 5,19 1,12 10,51 2,18 2,18 3,73 5,93 3,88 1,47 1,25 2,34 0,30 0,51 4,29 0,48 0,25 1,95
0,81 0,83 1,08 1,50 0,23 1,04 0,44 0,90 0,29 0,31 0,37 0,94 0,45 0,91 1,09 0,40 0,77 0,78 0,50 0,90 0,61 0,71 0,47 0,42 1,22 0,30 0,34 0,75 0,33 0,39 0,58 0,43
1,57 5,96 9,96 6,11 3,91 4,97 4,07 5,69 15,12 7,67 6,74 9,28 5,27 10,50 6,07 8,58 8,43 16,65 9,85 3,80 6,84 5,27 5,58 14,12 8,42 11,34 7,40 13,53 4,48 7,84 3,38 4,90 10,00
Indonesia
44,69
3,47
0,74
6,74
Sumber: Podes 2008
Statistik Kriminal 2014
63
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.19.
Provinsi (1)
Pembakaran
Perkosaan
Penyalahgunaan Narkoba
Peredaran Narkoba
(6)
(7)
(8)
(9)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung Kepualauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
0,48 0,38 0,76 2,37 1,15 1,04 0,74 0,64 0,87 1,84 1,87 0,82 0,24 0,67 0,20 0,70 0,66 4,96 0,50 1,10 0,51 0,71 0,80 0,30 0,78 0,44 0,34 0,75 2,65 0,87 0,58 2,10
0,67 2,34 5,30 4,05 2,07 1,56 2,37 2,78 4,07 4,60 2,25 3,01 1,59 1,83 2,46 2,73 1,40 6,90 3,75 2,51 2,35 1,42 2,96 3,01 3,08 1,77 1,18 3,77 1,12 2,87 1,93 1,58 16,38
9,23 10,80 16,13 12,84 8,44 8,83 1,78 5,39 7,85 8,90 33,71 11,16 2,18 8,68 5,98 14,03 3,79 5,70 0,32 3,07 2,56 9,57 7,76 0,33 2,61 3,29 0,39 2,05 0,37 1,43 1,64 0,17 0,55
4,34 5,10 9,31 7,17 4,07 5,00 0,44 2,39 4,94 4,91 17,23 4,56 0,76 2,74 2,67 5,72 0,84 2,74 0,21 1,23 1,04 3,65 5,72 0,20 1,48 1,43 0,15 0,51 0,19 0,66 0,39 0,08 0,30
Indonesia
0,89
2,92
6,03
2,79
Sumber: Podes 2008
64
Statistik Kriminal 2014
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.19.
Provinsi (1)
Pembunuhan
Perdagangan Manusia
Lainnya
(10)
(11)
(12)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung Kepualauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
0,47 2,57 4,55 4,05 2,76 3,96 2,22 3,21 4,36 5,21 5,99 2,74 1,14 3,20 2,14 2,53 1,97 3,83 2,85 1,17 3,04 3,65 3,11 2,88 1,78 3,84 1,78 1,37 3,17 2,32 0,97 1,74 4,54
0,03 0,16 0,32 0,31 0,08 0,10 0,13 0,92 0,36 0,15 0,23 0,20 0,07 0,11 0,07 0,61 0,28 0,74 0,20 0,17 0,06
0,26 0,90 2,27 1,12 0,77 1,04 0,52 1,33 5,23 1,53 13,11 2,50 2,26 11,87 2,60 3,26 1,97 4,05 1,43 0,73 1,17 3,09 2,68 1,54 3,38 1,73 1,13 1,03 0,75 1,77 1,83 1,00 1,31
Indonesia
2,45
0,16
1,83
Sumber: Podes 2008
Statistik Kriminal 2014
65
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.20. Persentase Desa/Kelurahan yang Pernah Ada Kejadian Kejahatan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan, Tahun 2011
Provinsi
Pencurian
Pencurian dengan Kekerasan (Perampokan)
Penipuan
(1)
(2)
(3)
(4)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
16,98 29,55 40,66 43,87 38,92 46,23 39,70 56,90 48,20 32,58 74,53 70,40 42,30 62,79 44,31 63,71 27,93 59,13 20,63 26,28 24,48 41,00 23,75 32,72 22,42 37,22 17,02 15,60 23,51 14,45 16,31 7,85 25,64
0,97 1,60 5,32 4,77 4,15 6,94 2,19 7,55 4,43 3,68 13,11 4,86 1,70 6,39 3,41 3,52 1,82 9,87 1,82 1,68 2,68 4,25 1,71 1,59 1,32 1,81 1,08 0,55 1,10 0,88 0,19 0,90 3,90
2,27 3,92 8,13 7,43 5,25 4,71 4,90 8,77 21,33 7,08 11,24 15,66 9,53 25,57 9,01 14,85 5,17 12,36 2,90 4,27 2,68 6,30 3,96 5,43 5,23 7,34 2,03 4,24 4,23 4,00 2,04 1,81 9,38
Indonesia
36,78
2,96
7,13
Sumber: Podes 2011
66
Statistik Kriminal 2014
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.20.
Provinsi (1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung Kepualauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Indonesia
Penganiayaan (5)
Pembakaran
Perkosaan
(6)
(7)
1,50 4,61 7,65 3,50 3,57 5,30 3,91 4,71 14,96 4,53 8,24 7,65 3,74 13,01 5,16 6,51 6,56 12,08 8,06 2,85 3,86 4,75 3,55 11,87 5,51 8,75 5,56 9,99 3,45 6,25 2,41 2,85 5,89
0,25 0,91 2,32 1,03 0,66 0,69 0,80 0,37 2,22 1,13 2,25 0,44 0,23 0,32 0,33 0,28 1,11 1,89 0,71 0,20 0,65 0,55 0,65 0,83 0,67 0,09 0,41 0,31 0,68 0,46 0,35 2,09
0,88 2,26 5,81 2,66 1,97 2,07 3,11 2,56 6,93 4,25 1,50 3,52 2,18 5,02 3,02 1,95 1,68 3,60 3,81 2,44 1,90 1,25 2,73 4,31 2,59 1,41 1,23 3,97 1,41 3,61 3,52 1,32 6,45
5,31
0,66
2,70
Sumber: Podes 2011
Statistik Kriminal 2014
67
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Lanjutan Tabel 3.20.
Provinsi (1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung Kepualauan Riau DKI. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Indonesia
Penyalahgunaan Narkoba/ Perdagangan Pembunuhan Peredaran Manusia Narkoba
Perjudian
(8)
(9)
(10)
7,17 9,37 16,65 10,27 4,88 6,91 2,58 5,03 11,08 6,80 27,72 8,59 2,87 13,47 6,41 8,21 2,65 4,61 0,44 3,05 2,49 9,55 6,01 0,53 2,98 2,82 0,38 1,50 1,25 1,56 1,11 0,14 0,48
0,46 2,04 2,81 3,44 1,90 3,08 1,59 2,39 5,26 3,97 6,37 2,10 1,20 1,60 1,62 2,02 1,54 2,95 3,14 1,98 1,77 2,85 2,18 2,78 1,87 2,92 1,46 2,19 2,04 2,44 1,02 1,25 3,01
0,02 0,12 0,36 0,03 0,07 0,08 0,55 1,13 0,56 0,14 0,23 0,19 0,07 0,18 0,24 0,15 0,05 0,20 0,47 0,03 0,10 0,15
(11)
3,73 24,55 23,14 14,26 8,89 10,20 3,45 9,29 15,79 5,95 12,73 8,43 7,51 15,98 14,43 11,01 21,51 12,45 5,93 10,68 7,46 10,45 7,65 10,10 13,22 8,72 5,14 8,21 5,64 10,25 6,49 2,22 5,17
5,22
2,02
0,15
10,16
Sumber: Podes 2011
68
Statistik Kriminal 2014
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.21. Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Pencurian Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 Jumlah
Persentase
Provinsi 2005 (1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Indonesia
2008
2011
2005
2008
2011
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1.039 1.644 418 760 534 1.388 490 1.206 135 * 168 3.949 3.976 277 3.884 930 256 559 848 531 328 765 338 573 453 1.152 463 123 * 229 214 * 990
1.886 2.022 472 845 588 1.755 540 1.405 179 135 185 4.453 4.382 261 4.297 1.107 275 620 767 645 491 939 458 659 512 1.160 478 178 142 209 216 112 1.314
1.101 1.713 420 726 534 1.473 599 1.402 174 115 199 4.157 3.628 275 3.767 978 200 641 612 517 374 820 348 554 407 1.110 361 114 150 148 176 113 1.006
17,41 33,45 46,39 43,88 43,24 49,96 40,03 55,04 42,06 * 62,92 67,99 46,43 63,24 45,82 62,75 36,52 68,17 30,97 34,71 24,28 39,05 25,15 45,15 29,61 35,06 27,48 27,33 * 26,23 27,40 * 29,65
29,36 35,06 51,08 52,68 45,13 57,00 39,97 60,07 52,03 41,41 69,29 75,85 51,11 59,59 50,52 73,60 38,62 67,91 27,36 36,01 33,91 47,57 32,32 44,11 30,37 39,38 23,57 30,48 26,49 23,07 20,85 9,29 40,07
16,98 29,55 40,66 43,87 38,92 46,23 39,70 56,90 48,20 32,58 74,53 70,40 42,30 62,79 44,31 63,71 27,93 59,13 20,63 26,28 24,48 41,00 23,75 32,72 22,42 37,22 17,02 15,60 23,51 14,45 16,31 7,85 25,64
28.620
33.687
28.912
40,91
44,69
36,78
Sumber : Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011
Statistik Kriminal 2014
69
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.22. Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Perampokan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 Jumlah
Persentase
Provinsi (1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Indonesia
2005
2008
2011
(2)
(3)
(4)
2005
2008
2011
(5)
(6)
(7)
63 272 32 258 77 235 36 103 19 * 36 267 108 14 229 74 9 88 57 34 33 106 49 9 17 89 14 5 * 9 2 * 25
140 186 57 149 66 279 38 200 24 21 28 297 132 7 269 78 8 96 61 39 54 117 55 22 21 69 6 3 23 5 3 64
63 93 55 79 57 221 33 186 16 13 35 287 146 28 290 54 13 107 54 33 41 85 25 27 24 54 23 4 7 9 2 13 153
1,06 5,53 3,55 14,90 6,23 8,46 2,94 4,70 5,92 * 13,48 4,60 1,26 3,20 2,70 4,99 1,28 10,73 2,08 2,22 2,44 5,41 3,65 0,71 1,11 2,71 0,83 1,11 * 1,03 0,26 * 0,75
2,18 3,23 6,17 9,29 5,07 9,06 2,81 8,55 6,98 6,44 10,49 5,06 1,54 1,60 3,16 5,19 1,12 10,51 2,18 2,18 3,73 5,93 3,88 1,47 1,25 2,34 0,30 0,51 4,29 0,48 0,25 1,95
0,97 1,60 5,32 4,77 4,15 6,94 2,19 7,55 4,43 3,68 13,11 4,86 1,70 6,39 3,41 3,52 1,82 9,87 1,82 1,68 2,68 4,25 1,71 1,59 1,32 1,81 1,08 0,55 1,10 0,88 0,19 0,90 3,90
2.369
2.617
2.330
3,39
3,47
2,96
Sumber : Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011
70
Statistik Kriminal 2014
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.23. Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Penjarahan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 Jumlah
Persentase
Provinsi (1)
2005
2008
2011
2005
2008
2011
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
116 46 10 42 13 29 6 24 * 3 55 60 5 99 4 2 5 17 4 7 16 27 10 12 37 4 4 * 4 2 * 8
52 48 10 24 3 32 6 21 1 1 1 55 39 4 93 6 7 22 9 13 12 10 7 7 36 6 2 4 3 4 7 14
… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … …
1,94 0,94 1,11 2,42 1,05 1,04 0,49 1,10 * 1,12 0,95 0,70 1,14 1,17 0,27 0,29 0,61 0,62 0,26 0,52 0,82 2,01 0,79 0,78 1,13 0,24 0,89 * 0,46 0,26 * 0,24
0,81 0,83 1,08 1,50 0,23 1,04 0,44 0,90 0,29 0,31 0,37 0,94 0,45 0,91 1,09 0,40 0,77 0,78 0,50 0,90 0,61 0,71 0,47 0,42 1,22 0,30 0,34 0,75 0,33 0,39 0,58 0,43
… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … …
Indonesia
671
559
…
0,96
0,74
…
Sumber : Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011
Statistik Kriminal 2014
71
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.24. Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Penganiayaan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 Jumlah
Persentase
Provinsi (1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Indonesia
2005
2008
2011
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
297 181 58 101 26 113 16 73 39 * 24 366 335 48 357 93 50 55 166 56 30 61 84 196 91 264 107 26
97 267 79 58 49 169 59 116 54 16 22 452 321 57 439 100 47 131 239 56 59 95 52 201 100 261 118 73 22 64 26 41 231
4,98 3,68 6,44 5,83 2,11 4,07 1,31 3,33 12,15 * 8,99 6,30 3,91 10,96 4,21 6,28 7,13 6,71 6,06 3,66 2,22 3,11 6,25 15,45 5,95 8,03 6,35 5,78
127
101 344 92 98 51 153 55 133 52 25 18 545 452 46 516 129 60 152 276 68 99 104 79 211 142 334 150 79 24 71 35 59 328
3,80
1,57 5,96 9,96 6,11 3,91 4,97 4,07 5,69 15,12 7,67 6,74 9,28 5,27 10,50 6,07 8,58 8,43 16,65 9,85 3,80 6,84 5,27 5,58 14,12 8,42 11,34 7,40 13,53 4,48 7,84 3,38 4,90 10,00
1,50 4,61 7,65 3,50 3,57 5,30 3,91 4,71 14,96 4,53 8,24 7,65 3,74 13,01 5,16 6,51 6,56 12,08 8,06 2,85 3,86 4,75 3,55 11,87 5,51 8,75 5,56 9,99 3,45 6,25 2,41 2,85 5,89
3.499
5.081
4.171
5,00
6,74
5,31
41 18
2005
4,70 2,30
2008
2011
Sumber : Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011
72
Statistik Kriminal 2014
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.25. Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Pembakaran Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 Jumlah
Persentase
Provinsi (1)
2005
2008
2011
2005
2008
2011
(4)
(2)
(3)
(5)
(6)
(7)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
160 38 22 45 7 18 8 8 8 4 42 27 3 41 6 6 10 152 30 7 17 12 14 20 52 15 1 31 12 21
31 22 7 38 15 32 10 15 3 6 5 48 21 57 3 5 6 139 9 16 10 10 12 5 23 9 2 4 24 9 7 69
16 53 24 17 9 22 12 9 8 4 6 26 20 27 5 2 12 56 14 3 13 8 11 15 20 2 3 2 7 5 5 82
2,68 0,77 2,44 2,60 0,57 0,65 0,65 0,37 2,49 1,50 0,72 0,32 0,68 0,48 0,40 0,86 1,22 5,55 1,96 0,52 0,87 0,89 1,10 1,31 1,58 0,89 0,22 3,55 1,54 0,63
0,48 0,38 0,76 2,37 1,15 1,04 0,74 0,64 0,87 1,84 1,87 0,82 0,24 0,67 0,20 0,70 0,66 4,96 0,50 1,10 0,51 0,71 0,80 0,30 0,78 0,44 0,34 0,75 2,65 0,87 0,58 2,10
0,25 0,91 2,32 1,03 0,66 0,69 0,80 0,37 2,22 1,13 2,25 0,44 0,23 0,32 0,33 0,28 1,11 1,89 0,71 0,20 0,65 0,55 0,65 0,83 0,67 0,09 0,41 0,31 0,68 0,46 0,35 2,09
Indonesia
837
672
518
1,20
0,89
0,66
Sumber : Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011
Statistik Kriminal 2014
73
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.26. Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Perkosaan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 Jumlah
Persentase
Provinsi (1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Indonesia
2005
2008
2011
(2)
(3)
(4)
2005
2008
2011
(5)
(6)
23 93 41 56 24 47 16 43 8 10 167 124 17 188 21 8 29 85 35 18 13 35 43 56 51 27 15 15 10 395
43 135 49 65 27 48 32 65 14 15 6 177 136 8 209 41 10 63 105 45 34 28 42 45 52 52 24 22 6 26 20 19 537
57 131 60 44 27 66 47 63 25 15 4 208 187 22 257 30 12 39 113 48 29 25 40 73 47 42 26 29 9 37 38 19 253
0,39 1,89 4,55 3,23 1,94 1,69 1,31 1,96 2,49 3,75 2,88 1,45 3,88 2,22 1,42 1,14 3,54 3,10 2,29 1,33 0,66 2,60 3,39 3,66 1,55 1,60 3,33 1,72 1,28 11,83
0,67 2,34 5,30 4,05 2,07 1,56 2,37 2,78 4,07 4,60 2,25 3,01 1,59 1,83 2,46 2,73 1,40 6,90 3,75 2,51 2,35 1,42 2,96 3,01 3,08 1,77 1,18 3,77 1,12 2,87 1,93 1,58 16,38
0,88 2,26 5,81 2,66 1,97 2,07 3,11 2,56 6,93 4,25 1,50 3,52 2,18 5,02 3,02 1,95 1,68 3,60 3,81 2,44 1,90 1,25 2,73 4,31 2,59 1,41 1,23 3,97 1,41 3,61 3,52 1,32 6,45
(7)
1.713
2.200
2.122
2,45
2,92
2,70
Sumber : Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011
74
Statistik Kriminal 2014
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.27. Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Narkoba Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 Jumlah
Persentase
Provinsi (1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Indonesia
2005
2008
2011
2005
2008
2011
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
328 502 95 164 66 107 10 69 25 93 644 200 40 294 118 12 27 2 49 25 99 131 17 67 62 14 6 12 12 13
593 623 149 206 110 272 24 126 27 29 90 655 187 38 509 211 27 52 9 55 37 189 110 5 44 97 8 12 2 13 17 2 18
465 543 172 170 67 220 39 124 40 24 74 507 246 59 545 126 19 50 13 60 38 191 88 9 54 84 8 11 8 16 12 2 19
5,50 10,21 10,54 9,47 5,34 3,85 0,82 3,15 7,79 34,83 11,09 2,34 9,13 3,47 7,96 1,71 3,29 0,07 3,20 1,85 5,05 9,75 1,34 4,38 1,89 0,83 1,33 1,37 1,54 0,39
9,23 10,80 16,13 12,84 8,44 8,83 1,78 5,39 7,85 8,90 33,71 11,16 2,18 8,68 5,98 14,03 3,79 5,70 0,32 3,07 2,56 9,57 7,76 0,33 2,61 3,29 0,39 2,05 0,37 1,43 1,64 0,17 0,55
7,17 9,37 16,65 10,27 4,88 6,91 2,58 5,03 11,08 6,80 27,72 8,59 2,87 13,47 6,41 8,21 2,65 4,61 0,44 3,05 2,49 9,55 6,01 0,53 2,98 2,82 0,38 1,50 1,25 1,56 1,11 0,14 0,48
3.303
4.546
4.103
4,72
6,03
5,22
Sumber : Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011
Statistik Kriminal 2014
75
BAB III KEJADIAN KEJAHATAN
Tabel 3.28. Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Kejahatan Pembunuhan Selama Setahun Terakhir Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 ` Jumlah
Persentase
Provinsi (1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Indonesia
2005
2008
2011
2005
2008
2011
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
129 108 35 77 34 101 17 59 11 22 155 100 11 169 38 12 39 74 21 21 56 68 54 33 118 39 13 18 9 74
30 148 42 65 36 122 30 75 15 17 16 161 98 14 182 38 14 35 80 21 44 72 44 43 30 113 36 8 17 21 10 21 149
30 118 29 57 26 98 24 59 19 14 17 124 103 7 138 31 11 32 93 39 27 57 32 47 34 87 31 16 13 25 11 18 118
2,16 2,20 3,88 4,45 2,75 3,64 1,39 2,69 3,43 8,24 2,67 1,17 2,51 1,99 2,56 1,71 4,76 2,70 1,37 1,55 2,86 5,06 4,26 2,16 3,59 2,31 2,89 2,06 1,15 2,22
0,47 2,57 4,55 4,05 2,76 3,96 2,22 3,21 4,36 5,21 5,99 2,74 1,14 3,20 2,14 2,53 1,97 3,83 2,85 1,17 3,04 3,65 3,11 2,88 1,78 3,84 1,78 1,37 3,17 2,32 0,97 1,74 4,54
0,46 2,04 2,81 3,44 1,90 3,08 1,59 2,39 5,26 3,97 6,37 2,10 1,20 1,60 1,62 2,02 1,54 2,95 3,14 1,98 1,77 2,85 2,18 2,78 1,87 2,92 1,46 2,19 2,04 2,44 1,02 1,25 3,01
1.715
1.847
1.585
2,45
2,45
2,02
Sumber : Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011
76
Statistik Kriminal 2014
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Statistik Kriminal 2014
77
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
78
Statistik Kriminal 2014
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Bagian ini menyajikan gambaran umum mengenai jumlah dan karakteristik korban kejahatan, kejadian kejahatan yang dialami serta perkembangannya selama periode tiga tahun terakhir. Korban kejahatan yang dibahas mencakup dua kategori, yaitu rumah tangga dan individu/penduduk. Sesuai dengan konsep yang digunakan dalam Susenas, seseorang yang mengalami kejadian kejahatan di luar rumah tangganya, korbannya adalah individu yang bersangkutan. Sedangkan seseorang yang mengalami kejadian kejahatan di rumah tangganya, korbannya adalah individu yang bersangkutan dan rumah tangganya. Seperti yang disajikan pada Grafik 4.1, jumlah dan persentase rumah tangga korban kejahatan di Indonesia selama periode Tahun 2011–2013 cenderung fluktuatif. Jumlah rumah tangga yang menjadi korban kejahatan dari 1.722.703 rumah tangga (2,75 persen dari populasi rumah tangga Indonesia) pada tahun 2011 menurun menjadi 1.384.193 rumah tangga (2,19 persen) pada tahun 2012 dan meningkat menjadi 1.426.769 rumah tangga (2,22 persen) pada tahun 2013. Sementara itu, jumlah dan persentase penduduk korban kejahatan pada periode yang sama mempunyai pola yang agak berbeda dengan kategori rumah tangga. Grafik 4.2 menunjukkan pada tahun 2011, jumlah penduduk yang menjadi korban kejahatan sebesar 2.983.739 orang (1,24 persen dari populasi penduduk Indonesia). Jumlah tersebut berkurang menjadi 2.501.034 orang (1,02 persen) pada tahun 2012. Kemudian pada tahun 2013 kembali terjadi penurunan menjadi 2.436.087 orang (0,98 persen). Komposisi penduduk korban kejahatan menurut jenis kelamin dan kelompok umur seperti yang disajikan pada Grafik 4.3, dan 4.4 menunjukkan bahwa mayoritas penduduk yang menjadi korban kejahatan adalah penduduk laki-laki dan sebagian besar di antaranya adalah penduduk dewasa. Pada grafik juga menunjukkan bahwa perkembangan jumlah dan persentase penduduk korban kejahatan selama periode Tahun 2011–2013 cenderung terjadi penurunan. Ini terjadi pada semua kelompok penduduk, baik penduduk laki-laki, perempuan, maupun anak-anak. Kecuali pada kelompok dewasa dari tahun 2012 ke 2013 yang meningkat sedikit. Seperti yang disajikan pada Tabel 4.1, kejadian kejahatan yang paling banyak dialami oleh rumah tangga selama periode Tahun 2011–2013 berturut-turut
Statistik Kriminal 2014
79
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
adalah kejahatan pencurian, kemudian penipuan dan perampokan masing-masing dengan persentase berkisar antara 70,40–74,17 persen, 13,33–14,30 persen dan 8,77–8,87 persen. Gambaran kejadian kejahatan yang serupa juga dialami oleh penduduk. Persentase penduduk yang menjadi korban kejahatan pencurian, perampokan dan penipuan selama periode tersebut berturut-turut adalah sebesar 62,75–67,33 persen, 15,04–18,08 persen dan 11,64–12,19 persen. Tabel 4.1 juga menunjukkan bahwa kejadian kejahatan pencurian memiliki pola yang fluktuatif dengan kecenderungan meningkat selama periode 2011 sampai 2013, baik yang dialami rumah tangga maupun penduduk. Sedangkan untuk penipuan dan perampokan yang dialami rumah tangga maupun penduduk terlihat mengalami fluktuasi dan perbedaan pola antara rumah tangga maupun penduduk. Perkembangan jumlah rumah tangga yang menjadi korban kejahatan pada masing-masing provinsi selama periode Tahun 2011–2013 nampak fluktuatif, dengan kecenderungan menurun.
Kendati demikian, dari keseluruhan provinsi
masih terdapat 10 provinsi yang mengalami kenaikan jumlah rumah tangga yang menjadi korban kejahatan yakni Aceh, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kep Bangka Belitung, Bali, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo. Kenaikan tertinggi terjadi pada provinsi Riau yang meningkat 10.679 rumah tangga (lihat Tabel 4.2). Pola perkembangan yang hampir serupa juga terjadi untuk kategori penduduk yang menjadi korban kejahatan. Pada periode tahun 2011 - 2013 Penduduk korban kejahatan pada sebanyak 20 provinsi jumlahnya nampak semakin menurun, sementara sebanyak 13 provinsi lainnya mengalami peningkatan jumlah penduduk yang menjadi korban kejahatan yakni Aceh, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kep Bangka Belitung, Kep Riau, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Gorontalo dan Sulawesi Barat (lihat Tabel 4.3). Komposisi penduduk korban kejahatan selama periode Tahun 2011–2013 pada setiap provinsi secara umum serupa dengan komposisi secara nasional. Dari sisi jenis kelamin, pada semua provinsi jumlah dan persentase penduduk yang menjadi korban kejahatan lebih besar laki-laki daripada perempuan (lihat Tabel 4.4 dan Tabel 4.5). Pola perkembangan pada periode tahun 2011 – 2013, terdapat 10
80
Statistik Kriminal 2014
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
provinsi yang korban berjenis kelamin perempuannya cenderung meningkat, terbesar pada provinsi Jawa Tengah yang meningkat sebanyak 9.979 korban perempuan, dari 112.122 orang (2011) menjadi 122.101 orang (2013). Komposisi penduduk korban kejahatan menurut kelompok umur secara keseluruhan untuk semua provinsi menunjukkan bahwa jumlah dan persentase anak-anak yang menjadi korban kejahatan lebih kecil dari penduduk dewasa (lihat Tabel 4.6 dan Tabel 4.7). Pola perkembangan pada periode tahun 2011 – 2013, terdapat 7 provinsi yang korban kejahatan anak-anak cenderung meningkat, terbesar pada provinsi Sumatera Barat yang meningkat sebanyak 5.749 korban, dari 4.003 orang (2011) menjadi 9.752 orang (2013). Serupa dengan gambaran secara nasional, selama tiga tahun terakhir kejadian kejahatan pencurian juga merupakan kejadian kejahatan yang paling banyak dialami oleh rumah tangga maupun penduduk secara umum pada masingmasing provinsi (lihat Tabel 4.8 – Tabel 4.13). Persentase rumah tangga yang mengalami kejahatan pencurian pada setiap provinsi pada Tahun 2011, 2012, dan 2013 berkisar antara 63,74–89,42 persen, 54,63–88,60 persen dan 66,58–90,51 persen. Dari data tersebut dapat disimpulkan pada periode 2011 – 2013 persentase korban kejahatan pencurian cenderung meningkat. Sementara untuk kejahatan penipuan pada pada setiap provinsi pada Tahun 2011, 2012, dan 2013 berkisar antara 1,59–23,35 persen, 0–27,05 persen dan 1,81– 24,06 persen. Sedangkan untuk kejahatan perampokan berkisar antara 0,77–16,16 persen, 0,14-21,71 persen, dan 0,78-16,92 (lihat Tabel 4.9, Tabel 4.11 dan Tabel 4.13). Pada 2013, persentase rumah tangga yang menjadi korban kejahatan perampokan terjadi paling banyak di provinsi Sumatera Utara sebanyak 16,92 persen atau 9.408 rumah tangga. Gambaran kejadian kejahatan yang dialami oleh rumah tangga pada setiap provinsi selama periode Tahun 2011–2013 juga merefleksikan gambaran kejadian serupa yang dialami oleh penduduk. Selama periode tersebut, kejadian kejahatan pencurian juga merupakan kejadian kejahatan yang paling banyak dialami oleh penduduk secara umum pada masing-masing provinsi (lihat Tabel 4.14 –Tabel 4.19). Pada 2013, jumlah penduduk yang menjadi korban kejahatan pencurian terjadi paling banyak di provinsi Jawa Barat sebanyak 310.888 orang.
Statistik Kriminal 2014
81
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Grafik 4.1 Jumlah dan Persentase RUMAH TANGGA yang Menjadi Korban Kejahatan Tahun 2011-2013
2.000.000 1.722.703 1.384.193
1.500.000
1.426.769
1.000.00 2,75%
2,19%
2,22%
2011
2012
2013
500.000
0
Catatan: persentase pada grafik merupakan perbandingan jumlah rumah tangga yang menjadi korban dengan total rumah tangga di Indonesia pada tahun tersebut Grafik 4.2 Jumlah dan Persentase PENDUDUK yang Menjadi Korban Kejahatan Tahun 2011-2013
3.000.000
2.983.739 2.501.034
2.436.087
1,24%
1,02%
0,98%
2011
2012
2013
2.250.000
1.500.00
750.000
0
Catatan: persentase pada grafik merupakan perbandingan jumlah penduduk yang menjadi korban dengan total penduduk di Indonesia pada tahun tersebut 82 Statistik Kriminal 2014
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Grafik 4.3 Jumlah dan Persentase PENDUDUK yang Menjadi Korban Kejahatan berdasarkan Jenis Kelamin, Tahun 2011 - 2013
3.000.000
Laki-laki
Perempuan
2.250.000 1.887.982 1.556.555
1.500.000
1.536.237 1.095.757
750.000
63,28%
62,24%
944.479
899.850
63,06% 36,72%
37,76%
36,94%
2011
2012
2013
0
2011
2012
2013
Grafik 4.4 Jumlah dan Persentase PENDUDUK yang Menjadi Korban Kejahatan berdasarkan Jenis Kelamin, Tahun 2011 - 2013
3.000.000
Dewasa
Anak - anak
2.598.270
2.250.000
2.152.693
2.167.721
86,07%
88,98%
1.500.000
750.000
87,08%
385.470
348.341
12,92%
13,93%
11,02%
2011
2012
2013
0
2011
Statistik Kriminal 2014
2012
2013
268.371
83
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.1. Jumlah dan Persentase Korban Kejahatan Menurut Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2011-2013 2011
Kategori Jenis Kejahatan (1)
2012
2013
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
% (7)
A. Jenis Kejahatan yang Dialami Rumah Tangga 1.276.776
74,11
974.436
70,40
1.058.289
74,17
2. Perampokan
151.135
8,77
122.771
8,87
110.481
7,74
3. Penipuan
230.282
13,37
197.996
14,30
190.130
13,33
64.509
3,75
88.990
6,43
67.866
4,76
1.722.702
100,00
1.384.193
100,00
1.426.769
100,00
1.950.669
65,38
1.569.324
62,75
1.640.239
67,33
2. Perampokan
539.457
18,08
426.054
17,04
366.438
15,04
3. Penipuan
347.317
11,64
296.642
11,86
296.890
12,19
4. Lainnya
146.295
4,91
205.264
8,21
127.952
5,25
2.983.739
100,00
2.501.034
100,00
2.436.08
100,00
1. Pencurian
4. Lainnya Total
B. Jenis Kejahatan yang Dialami Penduduk 1. Pencurian
Total
Sumber: Diolah dari Susenas 2011, 2012, dan 2013
84
Statistik Kriminal 2014
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.2. Jumlah dan Persentase Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Selama Setahun yang Lalu Menurut Provinsi, Tahun 2011-2013
2011
2012
2013
Provinsi (1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D I Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua I n d o n e s i a
Jumlah
%
(2)
(3)
Jumlah
%
(4)
(5)
Jumlah
%
(6)
(7)
15.015 74.636 23.006 28.390 21.206 50.384 15.561 64.857 6.170 13.434 83.993 370.047 194.820 35.717 248.885 98.235 17.839 60.355 69.132 19.643 9.582 22.678 11.153 18.433 26.043 47.782 12.741 9.147 6.412 11.981 3.073 6.196 26.156
1,36 2,42 1,96 2,05 2,67 2,73 3,57 3,34 1,89 2,77 3,33 3,15 2,20 3,43 2,36 3,68 1,68 4,78 6,65 1,86 1,60 2,24 1,20 3,05 4,10 2,52 2,46 3,58 2,38 3,56 1,36 3,35 3,45
13.761 44.660 18.672 27.344 14.415 45.285 14.737 51.728 6.974 10.461 46.143 313.568 192.987 28.430 176.974 87.166 20.817 49.820 48.694 13.379 7.023 14.735 6.306 12.481 23.480 38.771 13.305 7.356 4.870 8.665 2.826 6.355 12.005
1,20 1,43 1,58 1,92 1,79 2,40 3,27 2,61 2,08 2,06 1,83 2,63 2,19 2,67 1,67 3,25 1,92 3,89 4,64 1,25 1,16 1,43 0,66 2,05 3,68 2,02 2,50 2,83 1,77 2,58 1,21 3,35 1,51
17.623 55.609 27.446 39.069 15.522 56.216 15.819 51.528 9.035 12.395 66.173 283.419 191.273 26.343 178.321 69.977 21.812 46.028 49.180 14.380 9.307 18.760 15.482 11.396 25.447 32.743 16.747 10.579 6.212 9.994 2.344 4.772 15.818
1,51 1,76 2,31 2,63 1,86 2,95 3,48 2,58 2,56 2,36 2,52 2,33 2,18 2,46 1,69 2,55 1,95 3,59 4,62 1,36 1,51 1,77 1,54 1,89 3,86 1,69 3,06 4,04 2,20 2,82 0,97 2,75 1,82
1.722.703
2,75
1.384.193
2,19
1.426.769
2,22
Sumber: Diolah dari Susenas 2011, 2012, dan 2013
Statistik Kriminal 2014
85
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.3. Jumlah dan Persentase Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Selama Setahun yang Lalu Menurut Provinsi, Tahun 2011–2013
2011
2012
2013
Provinsi Jumlah (1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D I Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua I n d o n e s i a
(2)
%
Jumlah
%
Jumlah
%
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
27.163 145.225 40.922 50.409 33.435 79.644 22.170 117.222 12.021 17.297 188.143 642.886 314.997 49.682 457.832 184.783 26.057 83.292 90.369 37.888 13.276 41.488 18.986 35.432 40.540 79.775 23.192 15.719 8.838 17.290 5.403 11.413 50.952
0,59 1,11 0,83 0,88 1,05 1,05 1,27 1,52 0,95 0,97 1,93 1,47 0,97 1,42 1,21 1,69 0,66 1,83 1,89 0,86 0,59 1,12 0,51 1,54 1,51 0,98 1,02 1,48 0,74 1,10 0,51 1,45 1,70
23.166 79.252 33.890 57.925 23.739 76.959 23.137 89.322 11.001 14.629 118.566 649.571 319.577 40.007 305.043 158.060 40.576 66.334 65.731 26.843 12.792 29.864 15.296 25.526 33.980 65.617 22.104 12.667 10.302 14.326 4.743 9.315 21.174
0,49 0,60 0,68 0,97 0,73 1,00 1,30 1,14 0,84 0,78 1,20 1,45 0,98 1,13 0,80 1,41 1,00 1,44 1,34 0,60 0,56 0,79 0,40 1,10 1,24 0,80 0,95 1,16 0,84 0,88 0,43 1,13 0,67
30.526 118.488 56.893 66.402 23.398 89.417 23.472 82.452 13.217 23.304 145.554 472.299 315.276 41.484 301.295 135.701 29.633 73.449 65.258 26.508 13.263 33.191 26.242 22.704 37.815 59.977 26.427 20.550 9.954 16.320 3.408 7.111 25.099
0,63 0,88 1,12 1,07 0,70 1,13 1,30 1,04 0,98 1,18 1,45 1,04 0,97 1,16 0,79 1,17 0,71 1,58 1,30 0,59 0,57 0,86 0,65 0,96 1,35 0,72 1,10 1,84 0,79 0,97 0,30 0,93 0,74
2.983.739
1,24
2.501.034
1,02
2.436.087
0,98
Sumber: Diolah dari Susenas 2011, 2012, dan 2013
86
Statistik Kriminal 2014
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.4. Jumlah Penduduk Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin Tahun 2011–2013
2011
2012
2013
Provinsi (1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D I Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
L
P
L
P
L
P
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
15.791 90.312 22.470 33.135 23.244 53.223 15.627 76.278 7.634 11.966 99.684 414.899 202.875 32.513 282.654 113.490 17.251 54.665 64.501 24.448 9.410 27.275 11.550 22.452 28.244 46.866 16.024 10.438 6.168 10.547 3.667 6.211 32.470
11.372 54.913 18.452 17.273 10.190 26.421 6.543 40.943 4.388 5.331 88.459 227.986 112.122 17.169 175.179 71.293 8.806 28.627 25.869 13.441 3.866 14.213 7.435 12.979 12.296 32.909 7.168 5.281 2.670 6.743 1.736 5.202 18.482
14.221 47.570 19.912 31.246 15.088 53.150 16.082 59.805 7.445 9.733 65.633 391.073 202.201 24.697 187.523 102.249 26.672 46.475 46.510 15.549 8.613 17.779 9.122 14.880 23.038 40.782 13.810 7.410 5.586 9.410 2.979 6.838 13.473
1.887.982 1.095.757 1.556.555
8.946 31.683 13.978 26.678 8.651 23.809 7.054 29.517 3.556 4.896 52.933 258.498 117.376 15.309 117.521 55.811 13.905 19.859 19.221 11.293 4.179 12.085 6.174 10.645 10.942 24.835 8.295 5.257 4.716 4.915 1.764 2.477 7.701
20.391 64.156 31.291 42.928 16.089 60.460 16.391 55.663 9.300 12.395 88.338 311.266 193.175 26.366 184.129 81.836 22.613 47.700 45.658 16.758 10.099 19.008 16.185 13.387 27.036 34.178 17.351 12.359 6.908 10.258 2.583 4.458 15.524
10.135 54.332 25.602 23.475 7.309 28.957 7.081 26.789 3.917 10.909 57.216 161.033 122.101 15.118 117.167 53.864 7.020 25.749 19.600 9.749 3.164 14.183 10.058 9.318 10.779 25.799 9.076 8.191 3.046 6.061 824 2.653 9.575
944.479 1.536.237
899.850
Sumber: Diolah dari Susenas 2011, 2012, dan 2013 Keterangan : L = Laki-laki P = Perempuan
Statistik Kriminal 2014
87
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.5. Persentase Penduduk Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin Tahun 2011–2013
2011
2012
2013
Provinsi L (1)
P
L
P
L
P
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D I Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
58,13 62,19 54,91 65,73 69,52 66,83 70,49 65,07 63,50 69,18 52,98 64,54 64,41 65,44 61,74 61,42 66,20 65,63 71,37 64,53 70,88 65,74 60,84 63,37 69,67 58,75 69,09 66,40 69,79 61,00 67,87 54,42 63,73
41,87 37,81 45,09 34,27 30,48 33,17 29,51 34,93 36,50 30,82 47,02 35,46 35,59 34,56 38,26 38,58 33,80 34,37 28,63 35,47 29,12 34,26 39,16 36,63 30,33 41,25 30,91 33,60 30,21 39,00 32,13 45,58 36,27
61,39 60,02 58,75 53,94 63,56 69,06 69,51 66,95 67,68 66,53 55,36 60,20 63,27 61,73 61,47 64,69 65,73 70,06 70,76 57,93 67,33 59,53 59,64 58,29 67,80 62,15 62,48 58,50 54,22 65,68 62,81 73,41 63,63
38,61 39,98 41,25 46,06 36,44 30,94 30,49 33,05 32,32 33,47 44,64 39,80 36,73 38,27 38,53 35,31 34,27 29,94 29,24 42,07 32,67 40,47 40,36 41,71 32,20 37,85 37,52 41,50 45,78 34,32 37,19 26,59 36,37
66,80 54,15 55,00 64,65 68,76 67,62 69,83 67,51 70,36 53,19 60,69 65,90 61,27 63,56 61,11 60,31 76,31 64,94 69,97 63,22 76,14 57,27 61,68 58,96 71,50 56,99 65,66 60,14 69,40 62,86 75,79 62,69 61,85
33,20 45,85 45,00 35,35 31,24 32,38 30,17 32,49 29,64 46,81 39,31 34,10 38,73 36,44 38,89 39,69 23,69 35,06 30,03 36,78 23,86 42,73 38,32 41,04 28,50 43,01 34,34 39,86 30,60 37,14 24,21 37,31 38,15
INDONESIA
63,28
36,72
62,24
37,76
63,06
36,94
Sumber: Diolah dari Susenas 2011, 2012, dan 2013 Keterangan : L = Laki-laki P = Perempuan
88
Statistik Kriminal 2014
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.6. Jumlah Penduduk Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Kelompok Umur Tahun 2011–2013
2011
2012
2013
Provinsi (1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D I Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
Anak
Dewasa
Anak
Dewasa
Anak
Dewasa
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
4.267 26.534 4.003 8.639 3.270 8.245 2.542 16.082 2.368 889 25.882 77.350 33.970 3.248 62.162 29.970 774 7.133 7.815 7.850 1.479 7.333 1.332 7.100 4.986 10.515 3.236 2.561 344 1.564 1.007 1.079 9.941
22.896 118.691 36.919 41.769 30.165 71.399 19.628 101.140 9.653 16.408 162.261 565.536 281.027 46.434 395.670 154.813 25.283 76.159 82.554 30.038 11.798 34.155 17.654 28.332 35.554 69.259 19.956 13.157 8.494 15.726 4.396 10.334 41.012
385.470 2.598.270
4.560 9.786 4.292 11.330 2.215 8.261 1.697 10.906 1.538 122 19.857 135.762 29.976 2.702 30.397 19.374 6.943 4.801 5.524 4.270 1.960 4.476 3.366 4.926 3.131 4.509 3.441 2.262 999 994 704 593 2.667
18.606 69.466 29.598 46.595 21.524 68.698 21.440 78.416 9.463 14.507 98.709 513.809 289.601 37.305 274.646 138.686 33.633 61.533 60.207 22.573 10.832 25.388 11.930 20.600 30.849 61.108 18.663 10.405 9.303 13.332 4.039 8.722 18.507
348.341 2.152.693
4.275 15.920 9.752 8.534 2.838 8.701 2.507 9.679 1.300 2.409 16.125 60.781 29.312 1.680 24.266 20.476 1.322 7.023 5.166 2.431 1.464 2.802 1.002 3.709 3.795 8.624 2.054 2.804 1.405 1.547 81 667 3.920
26.251 102.568 47.141 57.868 20.560 80.716 20.966 72.774 11.917 20.895 129.429 411.518 285.964 39.804 277.029 115.225 28.311 66.427 60.092 24.077 11.799 30.389 25.241 18.995 34.020 51.353 24.373 17.747 8.549 14.773 3.327 6.444 21.179
268.371 2.167.721
Sumber: Diolah dari Susenas 2011, 2012, dan 2013
Statistik Kriminal 2014
89
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 5.7. Persentase Penduduk Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Kelompok Umur, Tahun 2011–2013
2011
2012
2013
Provinsi Anak
Dewasa
Anak
Dewasa
Anak
Dewasa
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D I Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
15,71 18,27 9,78 17,14 9,78 10,35 11,47 13,72 19,70 5,14 13,76 12,03 10,78 6,54 13,58 16,22 2,97 8,56 8,65 20,72 11,14 17,67 7,02 20,04 12,30 13,18 13,95 16,29 3,89 9,05 18,64 9,45 19,51
84,29 81,73 90,22 82,86 90,22 89,65 88,53 86,28 80,30 94,86 86,24 87,97 89,22 93,46 86,42 83,78 97,03 91,44 91,35 79,28 88,86 82,33 92,98 79,96 87,70 86,82 86,05 83,71 96,11 90,95 81,36 90,55 80,49
19,68 12,35 12,66 19,56 9,33 10,73 7,33 12,21 13,98 0,83 16,75 20,90 9,38 6,75 9,96 12,26 17,11 7,24 8,40 15,91 15,32 14,99 22,01 19,30 9,21 6,87 15,57 17,86 9,70 6,94 14,84 6,37 12,60
80,32 87,65 87,34 80,44 90,67 89,27 92,67 87,79 86,02 99,17 83,25 79,10 90,62 93,25 90,04 87,74 82,89 92,76 91,60 84,09 84,68 85,01 77,99 80,70 90,79 93,13 84,43 82,14 90,30 93,06 85,16 93,63 87,40
14,00 13,44 17,14 12,85 12,13 9,73 10,68 11,74 9,84 10,34 11,08 12,87 9,30 4,05 8,05 15,09 4,46 9,56 7,92 9,17 11,04 8,44 3,82 16,34 10,04 14,38 7,77 13,64 14,11 9,48 2,38 9,38 15,62
86,00 86,56 82,86 87,15 87,87 90,27 89,32 88,26 90,16 89,66 88,92 87,13 90,70 95,95 91,95 84,91 95,54 90,44 92,08 90,83 88,96 91,56 96,18 83,66 89,96 85,62 92,23 86,36 85,89 90,52 97,62 90,62 84,38
INDONESIA
12,92
87,08
13,93
86,07
11,02
88,98
Sumber: Diolah dari Susenas 2011, 2012, dan 2013
90
Statistik Kriminal 2014
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.8. Jumlah Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2011
Provinsi
Pencurian
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D I Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Total
(2)
Perampokan Penipuan
(3)
(4)
Lainnya
(5)
Total
(6)
10.929 57.732 16.946 20.112 17.116 41.994 13.861 47.330 5.016 10.064 60.164 282.708 128.315 25.807 158.633 78.042 12.689 46.687 60.357 14.303 6.376 16.186 9.297 14.375 22.535 38.478 9.970 8.059 4.769 10.713 2.519 5.107 19.587
1.104 6.805 2.308 1.673 1.878 3.477 393 7.104 468 1.024 6.471 32.055 11.640 1.721 37.121 10.139 629 4.001 2.480 3.174 1.325 1.600 341 1.636 1.028 3.964 602 356 548 92 356 121 3.502
1.930 6.508 2.487 6.130 1.932 3.340 638 7.088 553 1.236 10.924 44.830 45.496 6.082 47.060 9.039 4.047 7.972 3.220 1.672 1.474 3.604 1.413 1.071 1.206 3.812 1.480 532 968 772 49 471 1.246
1.052 3.591 1.265 475 280 1.573 668 3.335 133 1.110 6.433 10.454 9.369 2.107 6.072 1.016 475 1.695 3.074 495 407 1.288 102 1.351 1.273 1.528 689 200 127 404 149 498 1.821
15.015 74.636 23.006 28.390 21.206 50.384 15.560 64.857 6.170 13.434 83.992 370.047 194.820 35.717 248.886 98.236 17.840 60.355 69.131 19.644 9.582 22.678 11.153 18.433 26.042 47.782 12.741 9.147 6.412 11.981 3.073 6.197 26.156
1.276.776
151.136
230.282
64.509
1.722.703
Sumber: Diolah dari Susenas 2011
Statistik Kriminal 2014
91
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.9. Persentase Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2011
Provinsi
Pencurian
(1)
(2)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D I Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Total
Perampokan Penipuan
(3)
(4)
Lainnya
(5)
Total
(6)
72,79 77,35 73,66 70,84 80,71 83,35 89,08 72,98 81,30 74,91 71,63 76,40 65,86 72,25 63,74 79,44 71,13 77,35 87,31 72,81 66,54 71,37 83,36 77,99 86,53 80,53 78,25 88,11 74,38 89,42 81,97 82,41 74,89
7,35 9,12 10,03 5,89 8,86 6,90 2,53 10,95 7,59 7,62 7,70 8,66 5,97 4,82 14,91 10,32 3,53 6,63 3,59 16,16 13,83 7,06 3,06 8,88 3,95 8,30 4,72 3,89 8,55 0,77 11,58 1,95 13,39
12,85 8,72 10,81 21,59 9,11 6,63 4,10 10,93 8,96 9,20 13,01 12,11 23,35 17,03 18,91 9,20 22,68 13,21 4,66 8,51 15,38 15,89 12,67 5,81 4,63 7,98 11,62 5,82 15,10 6,44 1,59 7,60 4,76
7 4,81 5,5 1,67 1,32 3,12 4,29 5,14 2,16 8,26 7,66 2,83 4,81 5,9 2,44 1,03 2,66 2,81 4,45 2,52 4,25 5,68 0,91 7,33 4,89 3,2 5,41 2,19 1,98 3,37 4,85 8,04 6,96
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
74,11
8,77
13,37
3,74
100,00
Sumber: Diolah dari Susenas 2011
92
Statistik Kriminal 2014
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.10. Jumlah Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2012
Provinsi
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D I Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Total
Pencurian Perampokan
(2)
(3)
Penipuan
Lainnya
(4)
(5)
Total
(6)
9.089 35.290 15.077 19.457 12.311 37.380 12.089 42.372 5.311 7.614 25.208 199.501 121.567 18.013 115.189 69.030 14.601 41.711 41.180 9.584 4.891 9.807 3.901 8.559 18.952 32.064 11.565 6.517 3.522 6.686 2.320 5.626 8.451
1.422 4.174 2.065 2.298 575 3.394 1.106 2.776 173 125 10.016 42.913 7.978 2.094 19.976 4.531 3.462 1.032 1.634 2.233 1.048 1.459 1.015 1.653 182 782 707 222 297 280 290 9 853
1.791 3.182 1.151 4.650 1.314 2.175 886 5.178 1.157 1.827 7.556 39.139 52.195 5.762 31.120 11.729 2.032 5.938 2.685 1.029 1.030 2.511 1.245 1.221 2.326 3.842 615 276 715 514 0 331 878
1.458 2.015 380 939 215 2.335 656 1.401 333 893 3.365 32.016 11.248 2.562 10.688 1.877 722 1.140 3.195 534 54 958 144 1.048 2.021 2.084 418 341 336 1.185 216 390 1.823
13.761 44.660 18.672 27.344 14.415 45.285 14.737 51.728 6.974 10.461 46.143 313.568 192.987 28.430 176.974 87.166 20.817 49.820 48.694 13.379 7.023 14.735 6.306 12.481 23.480 38.771 13.305 7.356 4.870 8.665 2.826 6.355 12.005
974.436
122.771
197.996
88.990
1.384.193
Sumber: Diolah dari Susenas 2012
Statistik Kriminal 2014
93
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.11. Persentase Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2012
Provinsi
Pencurian
Perampokan
Penipuan
Lainnya
(1)
(2)
(3)
(4)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D I Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Total
Total
(5)
(6)
66,05 79,02 80,74 71,16 85,41 82,55 82,03 81,91 76,16 72,79 54,63 63,62 62,99 63,36 65,09 79,19 70,14 83,72 84,57 71,63 69,64 66,56 61,87 68,58 80,72 82,70 86,92 88,60 72,32 77,16 82,11 88,53 70,40
10,33 9,35 11,06 8,40 3,99 7,49 7,50 5,37 2,48 1,20 21,71 13,69 4,13 7,36 11,29 5,20 16,63 2,07 3,36 16,69 14,93 9,90 16,10 13,24 0,77 2,02 5,32 3,02 6,09 3,23 10,25 0,14 7,10
13,01 7,12 6,17 17,00 9,12 4,80 6,01 10,01 16,58 17,47 16,37 12,48 27,05 20,27 17,58 13,46 9,76 11,92 5,51 7,69 14,67 17,04 19,74 9,78 9,91 9,91 4,62 3,75 14,69 5,93 0,00 5,20 7,31
10,6 4,51 2,03 3,44 1,49 5,16 4,45 2,71 4,78 8,55 7,29 10,21 5,83 9,01 6,04 2,15 3,47 2,29 6,56 3,99 0,76 6,5 2,29 8,4 8,61 5,38 3,14 4,64 6,9 13,68 7,64 6,14 15,18
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
70,40
8,87
14,30
6,43
100,00
Sumber: Diolah dari Susenas 2012
94
Statistik Kriminal 2014
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.12. Jumlah Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013
Provinsi
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D I Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Total
Pencurian Perampokan
(2)
(3)
Penipuan
Lainnya
(4)
(5)
Total
(6)
13.434 41.399 19.802 30.620 12.890 44.026 14.317 41.209 6.890 8.252 51.907 206.742 127.493 20.324 120.521 53.698 14.967 35.306 41.796 10.499 6.514 13.438 11.926 9.130 18.917 27.921 14.365 9.086 5.298 8.220 1.789 4.219 11.374
567 9.408 3.233 2.079 760 5.149 448 2.695 1.012 1.118 5.356 33.395 11.446 249 14.092 6.124 1.358 1.827 1.366 1.662 589 1.506 689 291 1.575 866 291 419 106 111 37 659
2.875 3.841 2.770 5.190 1.196 5.616 543 6.382 1.063 2.982 6.930 31.062 42.742 3.530 34.907 5.570 3.701 7.902 2.300 1.481 1.930 2.083 2.515 1.351 3.079 2.027 1.462 653 620 780 334 427 287
747 961 1.641 1.180 676 1.425 511 1.242 70 43 1.980 12.220 9.592 2.240 8.801 4.585 1.786 993 3.718 738 274 1.733 352 624 1.876 1.929 629 421 188 994 110 89 3.498
17.623 55.609 27.446 39.069 15.522 56.216 15.819 51.528 9.035 12.395 66.173 283.419 191.273 26.343 178.321 69.977 21.812 46.028 49.180 14.380 9.307 18.760 15.482 11.396 25.447 32.743 16.747 10.579 6.212 9.994 2.344 4.772 15.818
1.058.289
110.481
190.130
67.866
1.426.769
Sumber: Diolah dari Susenas 2013
Statistik Kriminal 2014
95
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.13. Persentase Rumah Tangga yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013
Provinsi
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D I Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Total
Pencurian
Perampokan
(2)
(3)
Penipuan
Lainnya
Total
(4)
(5)
(6)
76,23 74,45 72,15 78,37 83,04 78,32 90,51 79,97 76,26 66,58 78,44 72,95 66,65 77,15 67,59 76,74 68,62 76,71 84,99 73,01 69,99 71,63 77,03 80,12 74,34 85,27 85,78 85,89 85,29 82,25 76,32 88,41 71,91
3,22 16,92 11,78 5,32 4,90 9,16 2,83 5,23 11,20 9,02 8,09 11,78 5,98 0,95 7,90 8,75 6,23 3,97 2,78 11,56 6,33 8,03 4,45 2,55 6,19 2,64 1,74 3,96 1,71 4,74 0,78 4,17
16,31 6,91 10,09 13,28 7,71 9,99 3,43 12,39 11,77 24,06 10,47 10,96 22,35 13,40 19,58 7,96 16,97 17,17 4,68 10,30 20,74 11,10 16,24 11,86 12,10 6,19 8,73 6,17 9,98 7,80 14,25 8,95 1,81
4,24 1,73 5,98 3,02 4,36 2,53 3,23 2,41 0,77 0,35 2,99 4,31 5,01 8,50 4,94 6,55 8,19 2,16 7,56 5,13 2,94 9,24 2,27 5,48 7,37 5,89 3,76 3,98 3,03 9,95 4,69 1,87 22,11
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
74,17
7,74
13,33
4,76
100,00
Sumber: Diolah dari Susenas 2013
96
Statistik Kriminal 2014
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.14. Jumlah Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2011
Provinsi
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D I Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Total
Pencurian Perampokan Penipuan Perkosaan Lainnya
(3)
(4)
19.381 98.220 24.840 31.452 23.398 60.932 18.335 76.520 8.342 12.090 125.389 437.557 191.691 31.291 238.272 128.946 17.585 58.262 72.963 19.310 7.862 24.872 15.825 24.161 32.354 56.724 16.615 12.779 6.293 15.024 3.427 9.522 30.434
(2)
2.831 28.927 8.145 9.015 6.628 12.057 1.498 23.283 2.259 2.579 27.586 106.920 40.407 5.937 131.782 38.328 885 13.070 6.725 14.122 2.893 8.099 1.494 6.391 3.826 10.964 2.871 1.739 1.073 123 1.586 404 15.012
3.152 10.514 4.637 8.345 2.502 4.002 1.120 12.068 864 1.299 19.628 70.953 64.363 8.578 69.543 13.385 6.025 9.515 5.085 2.594 1.798 6.156 1.565 1.996 1.771 7.164 2.676 715 1.271 1.132 49 640 2.214
(5)
97 811 75 296 433 918 636 76 266 116 328 483 74 112 588
1.950.669
539.457
347.317
5.309
(6)
1.702 6.754 3.299 1.596 906 2.653 1.218 5.350 482 1.033 15.106 26.537 18.535 3.876 17.599 4.124 1.562 2.446 5.520 1.597 607 2.361 102 2.557 2.589 4.441 1.030 486 201 937 229 847 2.704
Total
(7)
27.163 145.225 40.922 50.409 33.435 79.644 22.170 117.222 12.021 17.297 188.143 642.886 314.997 49.682 457.832 184.783 26.057 83.292 90.369 37.888 13.276 41.488 18.986 35.432 40.540 79.775 23.192 15.719 8.838 17.290 5.403 11.413 50.952
140.986 2.983.739
Sumber: Diolah dari Susenas 2011
Statistik Kriminal 2014
97
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.15. Persentase Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2011
Provinsi
(1)
Pencurian Perampokan Penipuan
(2)
(3)
(4)
Perkosaan Lainnya
(5)
(6)
Total
(7)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D I Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
71,35 67,63 60,70 62,39 69,98 76,51 82,70 65,28 69,39 69,90 66,65 68,06 60,85 62,98 52,04 69,78 67,49 69,95 80,74 50,97 59,22 59,95 83,35 68,19 79,81 71,10 71,64 81,30 71,20 86,89 63,43 83,43 59,73
10,42 19,92 19,90 17,88 19,82 15,14 6,76 19,86 18,79 14,91 14,66 16,63 12,83 11,95 28,78 20,74 3,40 15,69 7,44 37,27 21,79 19,52 7,87 18,04 9,44 13,74 12,38 11,06 12,14 0,71 29,35 3,54 29,46
11,60 7,24 11,33 16,55 7,48 5,02 5,05 10,30 7,19 7,51 10,43 11,04 20,43 17,27 15,19 7,24 23,12 11,42 5,63 6,85 13,54 14,84 8,24 5,63 4,37 8,98 11,54 4,55 14,38 6,55 0,91 5,61 4,35
0,36 0,56 0,62 1,71 0,23 0,14 0,14 0,08 0,70 0,87 0,92 0,61 0,43 2,08 1,15
6,27 4,65 8,06 3,17 2,71 3,33 5,49 4,56 4,01 5,97 8,03 4,13 5,88 7,80 3,84 2,23 6,00 2,94 6,11 4,21 4,58 5,69 0,54 7,22 6,39 5,57 4,44 3,09 2,28 5,42 4,23 7,42 5,31
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Total
65,38
18,08
11,64
0,18
4,73
100,00
Sumber: Diolah dari Susenas 2011
98
Statistik Kriminal 2014
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.16. Jumlah Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2012
Provinsi
Pencurian Perampokan Penipuan Perkosaan Lainnya
(1)
(2)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D I Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
15.534 55.788 24.530 40.821 18.388 52.506 16.301 65.893 8.715 10.824 60.708 346.541 195.283 27.362 179.850 115.084 22.560 55.115 51.028 13.991 7.869 18.239 10.127 12.306 25.960 48.988 15.101 11.157 6.989 10.790 3.397 7.728 13.851
4.525 11.888 4.742 8.141 2.455 16.592 4.540 9.177 445 229 34.527 150.396 28.104 2.681 62.804 21.513 13.918 1.852 5.061 9.248 3.082 5.485 2.789 6.971 1.324 3.572 3.917 644 765 781 845 310 2.731
2.171 7.180 1.668 7.443 2.034 2.649 1.151 11.733 1.377 2.426 12.690 53.643 74.192 7.180 46.793 16.628 2.662 7.926 3.521 2.356 1.672 3.786 2.156 4.083 3.156 7.652 1.475 469 1.896 559 0 589 1.726
103 619 271 138 0 0 0 626 0 0 0 350 418 230 147 0 0 0 243 54 0 0 80 155 0 158 115 0 0 0 0 0 43
833 3.777 2.679 1.382 862 5.212 1.145 1.893 464 1.150 10.641 98.641 21.580 2.554 15.449 4.835 1.436 1.441 5.878 1.194 169 2.354 144 2.011 3.540 5.247 1.496 397 652 2.196 501 688 2.823
23.166 79.252 33.890 57.925 23.739 76.959 23.137 89.322 11.001 14.629 118.566 649.571 319.577 40.007 305.043 158.060 40.576 66.334 65.731 26.843 12.792 29.864 15.296 25.526 33.980 65.617 22.104 12.667 10.302 14.326 4.743 9.315 21.174
1.569.324
426.054
296.642
3.750
205.264
2.501.034
Total
(3)
(4)
(5)
(6)
Total
(7)
Sumber: Diolah dari Susenas 2012
Statistik Kriminal 2014
99
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.17. Persentase Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2012
Provinsi
(1)
Pencurian Perampokan Penipuan Perkosaan Lainnya
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Total
(7)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D I Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
67,05 70,39 72,38 70,47 77,46 68,23 70,45 73,77 79,22 73,99 51,20 53,35 61,11 68,39 58,96 72,81 55,60 83,09 77,63 52,12 61,51 61,07 66,21 48,21 76,40 74,66 68,32 88,08 67,84 75,32 71,62 82,97 65,41
19,53 15,00 13,99 14,05 10,34 21,56 19,62 10,27 4,05 1,57 29,12 23,15 8,79 6,70 20,59 13,61 34,30 2,79 7,70 34,45 24,09 18,37 18,23 27,31 3,90 5,44 17,72 5,09 7,43 5,45 17,82 3,33 12,90
9,37 9,06 4,92 12,85 8,57 3,44 4,98 13,14 12,52 16,58 10,70 8,26 23,22 17,95 15,34 10,52 6,56 11,95 5,36 8,78 13,07 12,68 14,09 16,00 9,29 11,66 6,67 3,70 18,41 3,90 0,00 6,32 8,15
0,44 0,78 0,80 0,24 0,00 0,00 0,00 0,70 0,00 0,00 0,00 0,05 0,13 0,58 0,05 0,00 0,00 0,00 0,37 0,20 0,00 0,00 0,52 0,61 0,00 0,24 0,52 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,20
3,60 4,77 7,90 2,39 3,63 6,77 4,95 2,12 4,22 7,86 8,97 15,19 6,75 6,38 5,06 3,06 3,54 2,17 8,94 4,45 1,32 7,88 0,94 7,88 10,42 8,00 6,77 3,13 6,33 15,33 10,56 7,38 13,33
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Total
62,75
17,04
11,86
0,15
8,21
100,00
Sumber: Diolah dari Susenas 2012
100
Statistik Kriminal 2014
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.18. Jumlah Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013
Provinsi
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D I Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Total
Pencurian Perampokan Penipuan Perkosaan
(2)
21.282 71.454 35.200 52.046 18.160 66.624 20.911 59.889 8.493 13.209 105.816 310.888 200.569 27.784 173.522 87.014 19.733 52.739 52.813 17.742 8.679 22.098 17.879 17.161 25.402 46.011 21.252 16.781 7.623 13.472 2.616 6.180 19.197 1.640.239
(3)
Total
(7)
(5)
(6)
3.808 8.988 4.858 7.746 1.948 7.506 694 12.321 1.672 6.292 16.081 46.264 57.913 6.407 53.388 14.180 4.517 11.147 2.562 2.259 2.140 3.471 4.008 3.019 4.267 3.145 2.331 886 792 1.024 396 573 287
246 1.711 1.693 248 124 49 154 122 1 220
1.344 1.575 2.244 1.963 1.346 4.801 799 1.966 173 138 9.841 17.438 16.996 5.041 17.202 8.976 2.557 3.423 5.214 901 970 3.071 2.691 1.377 2.903 4.720 2.290 1.096 188 1.824 202 321 2.361
30.526 118.488 56.893 66.402 23.398 89.417 23.472 82.452 13.217 23.304 145.554 472.299 315.276 41.484 301.295 135.701 29.633 73.449 65.258 26.508 13.263 33.191 26.242 22.704 37.815 59.977 26.427 20.550 9.954 16.320 3.408 7.111 25.099
366.438 296.890
4.568
127.952
2.436.087
4.092 36.471 14.591 4.647 1.944 10.240 1.068 8.276 2.879 3.665 13.816 95.998 38.105 2.252 57.183 25.531 2.578 6.140 4.545 5.606 1.474 4.551 1.664 1.098 5.089 5.979 553 1.787 1.351 194 37 3.034
(4)
Lainnya
Sumber: Diolah dari Susenas 2013
Statistik Kriminal 2014
101
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.19. Persentase Penduduk yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013
Provinsi
(1)
Pencurian Perampokan Penipuan Perkosaan Lainnya
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Total
(7)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D I Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
69,72 60,30 61,87 78,38 77,61 74,51 89,09 72,63 64,26 56,68 72,70 65,82 63,62 66,98 57,59 64,12 66,59 71,80 80,93 66,93 65,44 66,58 68,13 75,59 67,17 76,71 80,42 81,66 76,58 82,55 76,76 86,91 76,49
13,40 30,78 25,65 7,00 8,31 11,45 4,55 10,04 21,78 15,73 9,49 20,33 12,09 5,43 18,98 18,81 8,70 8,36 6,96 21,15 11,11 13,71 6,34 4,84 13,46 9,97 2,09 8,70 13,57 5,69 0,52 12,09
12,47 7,59 8,54 11,67 8,33 8,39 2,96 14,94 12,65 27,00 11,05 9,80 18,37 15,44 17,72 10,45 15,24 15,18 3,93 8,52 16,14 10,46 15,27 13,30 11,28 5,24 8,82 4,31 7,96 6,27 11,62 8,06 1,14
0,28 0,36 0,54 0,84 0,19 0,22 0,41 0,20 0,00 0,88
4,40 1,33 3,94 2,96 5,75 5,37 3,40 2,38 1,31 0,59 6,76 3,69 5,39 12,15 5,71 6,61 8,63 4,66 7,99 3,40 7,31 9,25 10,25 6,07 7,68 7,87 8,67 5,33 1,89 11,18 5,93 4,51 9,41
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Total
67,33
15,04
12,19
0,19
5,25
100,00
Sumber: Diolah dari Susenas 2013
102
Statistik Kriminal 2014
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.20. Jumlah Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan yang Melaporkan ke Polisi Menurut Provinsi, Tahun 2011–2013 2011
2012
2013
Provinsi (1)
Jumlah
%
Jumlah
(2)
(3)
(4)
%
Jumlah
(4)
(4)
% (4)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D I Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
1.897 14.634 4.446 4.323 4.343 11.533 1.961 12.814 1.461 3.636 23.356 74.105 31.150 7.670 40.648 17.008 2.915 8.667 7.629 3.771 1.942 5.299 3.427 3.681 3.560 9.274 1.906 1.082 1.230 1.807 507 987 4.649
12,63 19,61 19,32 15,23 20,48 22,89 12,61 19,76 23,68 27,06 27,81 20,03 15,99 21,47 16,33 17,31 16,34 14,36 11,03 19,20 20,27 23,37 30,73 19,97 13,67 19,41 14,96 11,83 19,19 15,09 16,49 15,94 17,78
2.052 7.512 2.723 4.102 2.828 8.799 1.793 13.326 1.764 4.041 9.871 59.513 26.283 6.727 27.073 12.080 3.952 8.470 4.906 2.659 1.540 3.802 1.621 2.155 3.387 9.691 2.034 672 585 998 269 1.554 2.052
14,91 16,82 14,58 15,00 19,62 19,43 12,17 25,76 25,29 38,63 21,39 18,98 13,62 23,66 15,30 13,86 18,98 17,00 10,08 19,87 21,93 25,80 25,71 17,27 14,43 25,00 15,29 9,14 12,01 11,52 9,52 24,45 17,09
2.540 11.887 8.007 8.284 2.308 12.064 3.558 9.706 977 3.391 29.999 52.861 28.810 6.302 29.079 10.865 2.202 6.265 5.881 2.861 1.774 3.741 5.081 2.264 3.059 5.555 2.755 1.255 874 1.000 554 605 2.390
14,41 21,38 29,17 21,20 14,87 21,46 22,49 18,84 10,81 27,36 45,33 18,65 15,06 23,92 16,31 15,53 10,10 13,61 11,96 19,90 19,06 19,94 32,82 19,87 12,02 16,97 16,45 11,86 14,07 10,01 23,63 12,68 15,11
Total
317.318
18,42
240.834
17,40
268.754
18,84
Sumber: Diolah dari Susenas 2011, 2012, dan 2013
Statistik Kriminal 2014
103
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.21. Jumlah Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan yang Melaporkan ke Polisi Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2011
Provinsi
Pencurian
(1)
(2)
(3)
906 10.666 3.664 3.126 3.240 9.385 1.682 8.861 1.368 2.625 19.501 56.883 19.504 5.678 22.983 11.461 1.995 5.980 5.823 2.771 1.177 3.086 3.217 2.885 2.436 7.637 1.526 948 833 1.378 396 666 4.051
378 1.164 265 304 610 1.418 1.258 93 366 1.834 6.943 3.889 472 10.904 2.121 1.420 339 672 396 950 16 146 370 137 101 37 59
228.338
36.662
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D I Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Total
Perampokan Penipuan
Lainnya
Total
(4)
(5)
(6)
173 308 364 559 493 388 99 1.588 584 2.021 7.217 4.856 954 5.271 2.845 920 477 157 253 33 843 178 93 287 720 169 138 128 257
440 2.497 153 334 342 180 1.107 60 3.062 2.901 566 1.490 582 790 1.310 74 336 420 16 556 837 547 243 134 127 291 73 194 282
1.897 14.635 4.446 4.323 4.343 11.533 1.961 12.814 1.461 3.635 23.356 74.105 31.150 7.670 40.648 17.009 2.915 8.667 7.629 3.770 1.942 5.299 3.427 3.680 3.560 9.274 1.906 1.082 1.230 1.807 506 988 4.649
32.373
19.944
317.317
Sumber: Diolah dari Susenas 2011 104
Statistik Kriminal 2014
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.22. Persentase Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan yang Melaporkan ke Polisi Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2012
Provinsi
Pencurian
(1)
(2)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D I Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Total
Perampokan Penipuan
(3)
(4)
15,12 15,84 13,70 17,21 19,88 15,13 10,53 25,50 17,51 32,70 23,81 23,31 14,59 17,49 15,30 12,09 15,78 16,58 6,92 19,34 15,03 18,63 37,50 14,28 13,59 23,84 13,59 7,93 16,61 2,30 10,04 22,24 11,86
15,82 33,37 12,25 16,93 0,00 31,26 8,86 54,40 40,48 54,99 16,23 10,89 38,05 18,24 11,36 11,76 37,55 36,33 5,45 17,60 40,06 61,82 12,61 2,60 0,00 36,97 0,00 45,53 0,00 30,02 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 24,76 2,11 28,99 33,98 15,69 13,48 37,26 51,44 25,68 15,60 6,87 14,34 15,79 20,30 12,40 7,97 13,48 40,15 37,38 33,42 2,41 10,07 11,95 23,14 24,39 0,00 0,00 0,00 0,00
17,45
17,68
Lainnya
Total
(5)
(6)
31,16 3,53
16,10 29,32 31,58 0,00 0,00 57,59 43,13 22,41 100,03 61,86 9,01 3,27 17,77 84,80 18,23 43,86 13,30 67,30 45,39 0,00 0,00 24,42 0,00 73,20 13,64 34,00 74,58 34,82 0,00 66,36 23,51 51,29 55,90
14,91 16,82 14,58 15,00 19,62 19,43 12,17 25,76 25,29 38,63 21,39 18,98 13,62 23,66 15,30 13,86 18,98 17,00 10,08 19,87 21,93 25,80 25,71 17,27 14,43 25,00 15,29 9,14 12,01 11,52 9,52 24,45 17,09
14,04
20,61
17,40
Sumber: Diolah dari Susenas 2012 Statistik Kriminal 2014
105
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.23. Jumlah Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan yang Melaporkan ke Polisi Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2012
Provinsi
Pencurian
Perampokan
Penipuan
Lainnya
Total
(1)
(2)
(3)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D I Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Total
(4)
(5)
(6)
1.374 5.590 2.065 3.348 2.447 5.654 1.273 10.804 930 2.490 6.002 46.508 17.740 3.151 17.628 8.343 2.304 6.916 2.851 1.853 735 1.827 1.463 1.222 2.576 7.644 1.572 517 585 154 233 1.251 1.002
225 1.393 253 389 0 1.061 98 1.510 70 69 1.626 4.672 3.036 382 2.270 533 1.300 375 89 393 420 902 128 43 0 289 0 101 0 84 0 0 0
0 0 285 98 381 739 139 698 431 940 1.940 6.107 3.584 826 4.913 2.381 252 473 362 413 385 839 30 123 278 889 150 0 0 0 0 103 31
453 529 120 267 1.345 283 314 333 542 303 2.226 1.923 2.368 2.262 823 96 706 1.604 234 767 533 869 312 54 760 36 200 1.019
2.052 7.512 2.723 4.102 2.828 8.799 1.793 13.326 1.764 4.041 9.871 59.513 26.283 6.727 27.073 12.080 3.952 8.470 4.906 2.659 1.540 3.802 1.621 2.155 3.387 9.691 2.034 672 585 998 269 1.554 2.052
170.052
21.711
27.790
21.281
240.834
Sumber: Diolah dari Susenas 2012
106
Statistik Kriminal 2014
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
Tabel 4.24. Jumlah Rumah Tangga yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan yang Melaporkan ke Polisi Menurut Provinsi dan Jenis Kejahatan yang Dialami, Tahun 2013
Provinsi
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D I Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Total
Pencurian
Perampokan
Penipuan
Lainnya
(2)
(3)
Total
(4)
(5)
(6)
1.783 6.820 6.455 6.089 2.013 8.138 2.736 6.819 783 2.490 25.012 34.841 20.316 4.291 21.502 7.774 1.120 5.124 4.229 2.278 1.307 3.196 3.259 1.581 1.665 4.581 2.123 944 697 591 227 450 1.516
152 4.830 131 1.392 58 2.633 209 1.556 194 248 1.607 6.535 1.931 3.550 1.721 126 547 227 258 75 154 146 265 213 134 111 37 412
543 157 706 479 197 402 259 683 653 1.702 8.422 5.307 925 1.360 781 581 244 220 325 365 149 1.316 111 855 626 299 88 37 106 118 36
62 80 715 324 40 891 354 648 1.678 3.063 1.256 1.086 2.667 589 375 350 1.205 27 396 352 426 274 135 199 223 140 409 110 426
2.540 11.887 8.007 8.284 2.308 12.064 3.558 9.706 977 3.391 29.999 52.861 28.810 6.302 29.079 10.865 2.202 6.265 5.881 2.861 1.774 3.741 5.081 2.264 3.059 5.555 2.755 1.255 874 1.000 554 605 2.390
192.750
29.451
28.052
18.503
268.754
Sumber: Diolah dari Susenas 2013
Statistik Kriminal 2014
107
BAB IV KORBAN KEJAHATAN
108
Statistik Kriminal 2014
BAB V KONFLIK MASSAL
BAB V KONFLIK MASSAL
Statistik Kriminal 2014
109
BAB V KONFLIK MASSAL
110
Statistik Kriminal 2014
BAB V KONFLIK MASSAL
Bagian ini menyajikan gambaran umum mengenai fenomena konflik massal
berupa
perkelahian
massal
yang
terjadi
di
Indonesia
serta
perkembangannya selama satu dekade terakhir. Aspek-aspek yang dilihat meliputi jenis dan cakupan kejadian perkelahian massal serta upaya penyelesaiannya. Secara etimologi konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul (Hafidhuddin, 2001). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, konflik adalah percekcokan, perselisihan, pertentangan. Secara terminologi
Soekanto
(2005:98-99)
mendefinisikan
pertentangan
atau
pertikaian (konflik) adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan/atau kekerasan. Konflik yang berujung pada kekerasan biasanya akan menimbulkan perkelahian massal. Data utama yang menjadi bahan kajian ini merupakan data kewilayahan (spatial data) yang bersumber dari data Statistik Potensi Desa (Podes). Unit observasi
dalam
pengumpulan
data
statistik
Podes
adalah
seluruh
desa/kelurahan di wilayah Indonesia. Sejalan dengan itu, kajian mengenai perkelahian massal pada bagian ini secara umum akan dilihat dari cakupan Jumlah atau persentase desa/kelurahan yang menjadi ajang atau lokasi kejadian tersebut. Seperti yang disajikan pada Tabel 5.1, selama tahun 2005 terjadi insiden perkelahian massal di sekitar 1.655 desa/kelurahan atau sekitar 2,37 persen dari jumlah seluruh desa/kelurahan di wilayah administratif Republik Indonesia. Insiden tersebut pada tahun 2008 semakin meningkat terjadi pada sebanyak 2.283 desa/kelurahan (3,03 persen). Seiring dengan meningkatnya kejadian kejahatan di berbagai wilayah di Indonesia, pada tahun 2011 kejadian perkelahian massal kembali merebak dan terjadi pada sebanyak 2.562 desa/kelurahan (3,26 persen). Kejadian perkelahian massal selama periode tahun 2005–2011 meliputi perkelahian antar kelompok warga, perkelahian warga antar desa/kelurahan, perkelahian warga dengan aparat, perkelahian antar pelajar dan perkelahian Statistik Kriminal 2014
111
BAB V KONFLIK MASSAL
antar suku. Dari Tabel 5.1 nampak bahwa perkelahian antar kelompok warga merupakan
perkelahian
massal
yang
paling
sering
terjadi.
Cakupan
desa/kelurahan yang menjadi ajang perkelahian antar kelompok warga pada tahun 2011 mencapai sebanyak 1.243 desa/kelurahan (75,11 persen), sedangkan untuk jenis perkelahian massal lainnya paling tinggi hanya sebanyak 234 desa/kelurahan (14,14 persen) yaitu untuk kasus perkelahian massal lainnya. Pemerintah menyadari kerawanan konflik di Indonesia yang dapat menciptakan perpecahan, oleh karena sebagai upaya menanggulangi isu konflik, pemerintah telah mengesahkan Undang-undang No. 7 tahun 2012 tentang penanganan konflik sosial. Dalam undang-undang tersebut, disebutkan bahwa pemerintah berperan aktif dalam setiap penyelesaian segala bentuk konflik atau benturan fisik dan kekerasan lainnya yang mengakibatkan ketidakamanan dan disintegrasi sosial yang menganggu stabilitas nasional dan menghambat pembangunan nasional. Strategi yang dipandang lebih efektif dalam pengelolaan konflik meliputi (Gurr, dalam Soetopo, 2001): (1) konsistensi damai, yaitu mengendalikan konflik dengan cara tidak saling mengganggu dan saling merugikan, dengan menetapkan peraturan yang mengacu pada perdamaian serta diterapkan secara ketat dan konsekuen; (2) dengan mediasi (perantara). Jika konflik menemui jalan buntu, masing-masing bisa menunjuk pada pihak ketiga untuk menjadi perantara yang berperan secara jujur dan adil serta tidak memihak. Seperti yang disajikan pada Tabel 5.1, sebagian besar dari insiden perkelahian massal yang terjadi dapat diselesaikan secara tuntas (rata-rata lebih dari
88%
kejadian
perkelahian
massal
setiap
tahunnya),
persentase
desa/kelurahan yang dapat menyelesaikan konflik di wilayahnya meningkat dari sebesar 88,16 persen pada tahun 2005 menjadi sebesar 92,86 persen pada tahun 2008, namun pada tahun 2011 menurun menjadi hanya 88,16 persen. Indikasi ini menunjukkan meski sebagian besar dapat diselesaikan namun masih terdapat kejadian dimana diperlukan partisipasi dan kesadaran
112
Statistik Kriminal 2014
BAB V KONFLIK MASSAL
masyarakat untuk segera menuntaskan konflik massal yang terjadi di wilayah desa/kelurahan tempat tinggalnya. Besarnya cakupan penyelesaian perkelahian massal di masing-masing wilayah nampak dipengaruhi oleh jenis perkelahian massal yang terjadi. Jenis perkelahian massal yang tergolong paling mudah diatasi adalah perkelahian antar warga dan perkelahian antar pelajar/mahasiswa. Sedangkan jenis perkelahian massal yang tergolong paling sulit diatasi adalah perkelahian warga dengan aparat keamanan dan perkelahian antar suku. Seperti yang disajikan pada Tabel 5.2, persentase desa/kelurahan yang dapat menyelesaikan konflik perkelahian antar warga dan perkelahian antar pelajar/mahasiswa selama tahun 2011 berturut-turut adalah sebesar 90,83 persen dan 86,21 persen. Sedangkan cakupan penyelesaian untuk perkelahian warga dengan aparat keamanan dan perkelahian antar suku masing-masing hanya sebesar 72,22 persen dan 83,33 persen. Kecenderungan semakin meningkatnya jumlah kejadian perkelahian massal selama periode tahun 2008–2011 secara umum juga terlihat pada setiap provinsi. Seperti yang disajikan pada Tabel 5.3, jumlah dan persentase desa/kelurahan yang wilayahnya menjadi ajang perkelahian massal pada masing-masing provinsi selama periode tersebut nampak semakin meningkat. Dari Tabel 5.3 juga nampak bahwa selama kurun waktu tahun 2005 - 2011 desa/kelurahan yang paling banyak terdapat kejadian perkelahian massal ditemukan di provinsi Papua, Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Jawa Timur. Cakupan penyelesaian kejadian perkelahian massal pada setiap provinsi selama periode tahun 2005–2011 meskipun nampak sangat bervariasi namun secara umum cenderung semakin meningkat. Seperti yang disajikan pada Tabel 5.10, cakupan penyelesaian kejadian perkelahian massal pada keseluruhan provinsi selama tahun 2005 paling rendah adalah 66,67 persen (Provinsi Bangka Belitung). Angka cakupan terendah tersebut meningkat menjadi sebesar 75,00
Statistik Kriminal 2014
113
BAB V KONFLIK MASSAL
persen pada tahun 2008 (Provinsi Bali) dan sebesar 62,0 persen pada tahun 2011 (Provinsi Sumatera Barat).
114
Statistik Kriminal 2014
BAB V KONFLIK MASSAL
Tabel 5.1. Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan di Seluruh Indonesia Menurut Kejadian/Karakteristik Perkelahian Massal, Tahun 2005, 2008, dan 2011
2005 Kejadian/Karakteristik Perkelahian Massal
(1)
2008
2011
N
%
N
%
N
%
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
A. Kejadian perkelahian massal 1. Ada kejadian 2. Tidak ada kejadian Total desa/kelurahan
1.655 68.302
2,37
2.283
97,63 73.127
3,03
2.562
3,26
96,97 76.047
96,74
69.957 100,00 75.410 100,00 78.609 100,00
B. Perkelahian massal yang sering terjadi 1.243
75,11
1.255
54,97
1.243
75,11
-
-
739
32,37
-
-
54
3,26
51
2,23
54
3,26
-
-
28
1,23
-
-
5. Antar pelajar/mahasiswa
58
3,50
62
2,72
58
3,50
6. Antar suku
66
3,99
34
1,49
66
3,99
234
14,14
114
4,99
234
14,14
1. Antar kelompok warga 2. Warga antar desa/kelurahan 3. Warga dengan aparat keamanan 4. Warga dengan aparat pemerintah
7. Lainnya Jumlah
1.655 100,00
2.283 100,00
1.655 100,00
1.459
88,16
2.120
92,86
1.459
88,16
196
11,84
163
7,14
196
11,84
C. Penyelesaian perkelahian massal 1. Diselesaikan secara damai 2. Tidak dapat diselesaikan Jumlah
1.655 100,00
2.283 100,00
1.655 100,00
Sumber: Diolah dari Podes SE 2006, Podes 2008, dan Podes 2011
Statistik Kriminal 2014
115
BAB V KONFLIK MASSAL
Tabel 5.2. Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan yang Dapat Menyelesaikan Perkelahian Massal di Wilayahnya Menurut Jenis Perkelahian Massal, Tahun 2005, 2008, dan 2011
2005 Jenis perkelahian massal yang paling sering terjadi
2008
2011
N
%
N
%
N
%
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1.129
90,83
1.190
94,82
1.129
90,83
2. Perkelahian warga antar desa/kelurahan
--
--
685
92,69
--
--
3. Perkelahian warga dengan aparat keamanan
39
72,22
46
90,20
39
72,22
4. Perkelahian warga dengan aparat pemerintah
--
--
22
78,57
--
--
5. Perkelahian antar pelajar/mahasiswa
50
86,21
56
90,32
50
86,21
6. Perkelahian antar suku
55
83,33
29
85,29
55
83,33
186
79,49
92
80,70
186
79,49
1.459
88,16
2.120
92,86
1.459
88,16
(1) 1. Perkelahian antar kelompok warga
7. Perkelahian massal lainnya J u m l a h
Sumber: Diolah dari Podes SE 2006, Podes 2008, dan Podes 2011
116
Statistik Kriminal 2014
BAB V KONFLIK MASSAL
Tabel 5.3. Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Konflik Massal Selama Setahun yang Lalu Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 2005
Provinsi (1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau 1) DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat 2) Maluku Maluku Utara Papua Barat 3) Papua Indonesia
2008
2011
N
%
N
%
N
%
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
20 99 47 70 33 23 15 23 11 … 12 149 274 17 161 33 11 38 122 14 7 3 47 44 37 60 43 7 … 74 46 … 104
0,34 2,01 5,22 4,74 2,67 0,83 1,23 1,05 3,43 … 4,49 2,57 3,20 3,88 1,90 2,23 1,57 4,63 4,46 0,92 0,52 0,15 3,50 3,47 2,42 1,83 2,55 1,56 … 8,48 5,89 … 3,11
64 140 30 56 53 27 17 37 22 6 8 270 262 9 176 69 8 56 165 19 12 32 23 47 56 77 55 16 8 112 98 23 230
1,00 2,43 3,25 3,49 4,07 0,88 1,26 1,58 6,40 1,84 3,00 4,60 3,06 2,05 2,07 4,59 1,12 6,13 5,89 1,06 0,83 1,62 1,62 3,15 3,32 2,61 2,71 2,74 1,49 12,36 9,46 1,91 6,95
69 119 50 47 47 51 24 40 28 7 61 195 194 13 162 80 12 68 183 27 25 13 43 101 65 113 54 21 9 146 110 79 306
1,06 2,05 4,84 2,84 3,43 1,60 1,59 1,62 7,76 1,98 22,85 3,30 2,26 2,97 1,91 5,21 1,68 6,27 6,17 1,37 1,64 0,65 2,94 5,97 3,58 3,79 2,55 2,87 1,41 14,26 10,19 5,49 7,80
1.655
2,37
2.283
3,03
2.562
3,26
Sumber: Diolah dari Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011 Catatan : 1 Data Tahun 2005 masih tergabung dalam provinsi induk (Provinsi Kepulauan Riau)) 2 Data Tahun 2005 masih tergabung dalam provinsi induk (Provinsi Selatan) 3 Data Tahun 2005 masih tergabung dalam provinsi induk (Provinsi Papua)
Statistik Kriminal 2014
117
BAB V KONFLIK MASSAL
Tabel 5.4. Jumlah Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian Massal Menurut Provinsi dan Jenis Perkelahian Massal yang Paling Sering Terjadi, Tahun 2005 Jenis Perkelahian Massal yang Paling Sering Terjadi Provinsi (1)
Antar Warga Antar Kelompok dengan Aparat pelajar Keamanan warga (3)
(4)
Lainnya Jumlah
(5)
(6)
(7)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau
20 69 31 38
8 4 5
2 5 4
1 2 6
19 5 28
20 99 47 81
Jambi Sumatera Selatan Bengkulu
21 19 12
1 2
3 1 -
1 -
8 2 1
33 23 15
16 10 8 115 235 14 120 26 11 30 86 14 4 2 37 34 24 49 30 7
1 3 1 5 2 1 8 1 1 3 -
1 3 14 3 1 3 2 1 1 1 1 1 2 3 2 -
1 1 1 1 6 4 6 2 -
5 16 35 1 33 3 6 21 2 4 9 2 8 9 -
23 11 12 149 274 17 161 33 11 38 122 14 7 3 47 44 37 60 43 7
Maluku
59
-
1
4
10
74
Maluku Utara Papua
38 64
2 6
2 1
2 28
2 5
46 104
Indonesia
1.243
54
58
66
234
1.655
Lampung Kep.Bangka Belitung DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo
(2)
Antar Suku
Sumber: Diolah dari Podes SE 2006
118
Statistik Kriminal 2014
BAB V KONFLIK MASSAL
Tabel 5.5. Jumlah Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian Massal Menurut Provinsi dan Jenis Perkelahian Massal yang Paling Sering Terjadi, Tahun 2008 Jenis Perkelahian Massal yang Paling Sering Terjadi Provinsi
Antar kelompok warga
Warga antar desa
(1)
(2)
(3)
29 86 18 26 15 12 10 13 8 4 156 110 4 86 38 3 30 90 15 6 17 11 29 21 49 29 10 6 60 42 13 209
29 39 8 22 28 8 4 16 13 2 85 139 56 23 5 20 54 2 2 10 1 16 26 19 19 4 1 40 34 3 11
3 2 1 2 3 2 6 1 1 3 1 1 4 1 1 2 1 4 2 3 5 2 -
1 1 1 2 1 1 3 1 1 2 6 1 2 1 1 1 2
1.255
739
51
28
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Indonesia
Warga dengan Warga dengan aparat aparat keamanan pemerintah (4)
(5)
Sumber: Diolah dari Podes 2008
Statistik Kriminal 2014
119
BAB V KONFLIK MASSAL
Lanjutan Tabel 5.5
Jenis Perkelahian Massal Provinsi
Antar pelajar
Antar Suku
Lainnya
Total
(6)
(7)
(8)
(9)
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
1 3 3 1 2 1 2 2 4 12 2 2 5 5 2 3 2 2 1 2 2 1 1 1 -
1 1 2 1 1 1 1 2 1 6 1 5 1 2 8
2 8 1 4 6 1 2 3 9 8 22 1 3 7 1 3 4 1 2 2 1 7 15 1 -
64 140 30 56 53 27 17 37 22 6 8 270 262 9 176 69 8 56 165 19 12 32 23 47 56 77 55 16 8 112 98 23 230
Indonesia
62
34
114
2.283
Sumber: Diolah dari Podes 2008
120
Statistik Kriminal 2014
BAB V KONFLIK MASSAL
Tabel 5.6. Jumlah Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian Massal Menurut Provinsi dan Jenis Perkelahian Massal yang Paling Sering Terjadi, Tahun 2011 Jenis Perkelahian Massal yang Paling Sering Terjadi Provinsi
Antar kelompok warga
Warga antar desa
(1)
(2)
(3)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Indonesia
Warga dengan Warga dengan aparat aparat keamanan pemerintah (4)
(5)
34 69 21 23 14 25 9 12 11 2 27 102 97 4 88 42 9 40 79 13 18 1 22 47 22 53 25 7 6 94 52 56 224
29 39 24 15 29 25 11 19 14 3 16 56 99 66 21 3 31 93 6 4 8 11 65 40 58 25 5 55 64 27 93
4 10 5 3 5 4 5 2 1 2 5 2 4 2 2 7 3 1 3 6 4 1 4 1 5 5 3 21
2 3 1 4 1 7 1 1 2 1 6 3 4 4 3 1 1 4 2 1 3 2 3 1 10 7 5 19
1.348
1.054
120
102
Sumber: Diolah dari Podes 2011
Statistik Kriminal 2014
121
BAB V KONFLIK MASSAL
Lanjutan Tabel 5.6
Jenis Perkelahian Massal Provinsi
Antar pelajar
Antar Suku
Lainnya
Total
(6)
(7)
(8)
(9)
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Indonesia
4 4 9 1 6 5 4 2 1 23 44 4 8 8 12 2 10 1 2 2 3 16 1 2 1 11 4 2 18
1 2 3 2 2 1 1 3 1 1 1 3 6 3 1 3 2 3 1 1 2 1 1 57
3 13 2 3 2 3 1 1 1 1 5 22 8 10 13 4 11 6 3 2 4 2 3 2 6 3 4 2 9
77 140 57 54 57 72 31 41 29 9 74 238 214 13 180 91 12 86 209 33 25 13 47 119 76 140 57 28 12 177 137 96 441
210
102
149
3.085
Sumber: Diolah dari Podes 2011
122
Statistik Kriminal 2014
BAB V KONFLIK MASSAL
Tabel 5.7. Persentase Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian Massal Menurut Provinsi dan Jenis Perkelahian Massal yang Paling Sering Terjadi, Tahun 2005 Jenis Perkelahian Massal Provinsi
(1)
Antar Warga dengan Antar kelompok aparat pelajar warga keamanan
Antar Suku
Lainnya
Jumlah
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep.Bangka Belitung DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua
3,7 78,6 79,3 60,2 66,2 53,2 66,7 52,7 94,9 47,2 84,4 83,6 86,4 60,3 77,8 82,7 85,3 66,7 64,9 37,5 81,5 69,0 82,3 59,1 68,4 74,7 88,9 64,1 39,8 65,5
13,5 3,6 3,4 8,0 5,6 9,7 13,3 12,2 2,8 2,2 3,0 7,3 2,2 2,9 4,4 7,0 3,7 6,9 4,6 3,5 8,5 3,4 11,1 2,3 15,1 5,2
0,8 1,8 3,4 5,7 5,6 3,2 3,3 4,1 36,1 3,1 1,4 5,0 4,4 3,8 1,3 1,8 3,4 0,8 2,3 4,5 6,9 5,3 3,4
0,5 1,4 11,4 2,8 3,2 6,7 4,1 11,1 0,2 0,6 0,7 1,0 9,4 7,0 56,3 8,6 0,8 7,6 2,8 3,4 6,1 5,4 21,6
81,5 14,5 13,8 14,8 19,7 30,6 10,0 27,0 5,1 2,8 10,1 11,4 13,6 26,7 15,6 13,5 10,8 18,2 19,3 6,3 14,8 12,1 11,5 27,5 15,8 11,5 22,1 39,8 4,3
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
Indonesia
53,0
7,2
2,5
3,2
34,1
100,0
Sumber: Diolah dari Podes SE 2006
Statistik Kriminal 2014
123
BAB V KONFLIK MASSAL
Tabel 5.8. Persentase Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian Massal Menurut Provinsi dan Jenis Perkelahian Massal, Tahun 2008 Jenis Perkelahian Massal Provinsi
(1)
Antar kelompok warga
Warga antar desa
Warga dengan Warga dengan aparat aparat keamanan pemerintah
(2)
(3)
(4)
(5)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
45,31 61,43 60,00 46,43 28,30 44,44 58,82 35,14 36,36 0,00 50,00 57,78 41,98 44,44 48,86 55,07 37,50 53,57 54,55 78,95 50,00 53,13 47,83 61,70 37,50 63,64 52,73 62,50 75,00 53,57 42,86 56,52 90,87
45,31 27,86 26,67 39,29 52,83 29,63 23,53 43,24 59,09 33,33 0,00 31,48 53,05 0,00 31,82 33,33 62,50 35,71 32,73 10,53 16,67 31,25 4,35 34,04 46,43 24,68 34,55 25,00 12,50 35,71 34,69 13,04 4,78
4,69 1,43 0,00 1,79 3,77 11,11 0,00 5,41 0,00 0,00 0,00 2,22 0,38 11,11 1,70 1,45 0,00 1,79 2,42 5,26 8,33 6,25 0,00 0,00 1,79 5,19 3,64 0,00 0,00 2,68 5,10 8,70 0,00
0,00 0,71 0,00 1,79 0,00 0,00 5,88 5,41 0,00 0,00 0,00 0,37 0,38 0,00 1,70 1,45 0,00 0,00 0,61 0,00 16,67 0,00 0,00 0,00 10,71 0,00 1,82 12,50 0,00 0,89 1,02 4,35 0,87
Indonesia
54,97
32,37
2,23
1,23
Sumber: Diolah dari Podes 2008
124
Statistik Kriminal 2014
BAB V KONFLIK MASSAL
Lanjutan Tabel 5.8
Jenis Perkelahian Massal Provinsi
Total
Antar pelajar
Antar Suku
Lainnya
(6)
(7)
(8)
1,56 2,14 10,00 1,79 3,77 3,70 11,76 5,41 0,00 0,00 50,00 4,44 0,76 22,22 2,84 7,25 0,00 3,57 1,82 0,00 0,00 0,00 8,70 4,26 1,79 2,60 3,64 0,00 0,00 0,89 1,02 4,35 0,00
0,00 0,71 0,00 1,79 0,00 7,41 0,00 0,00 4,55 16,67 0,00 0,37 0,38 22,22 0,57 0,00 0,00 0,00 3,64 0,00 8,33 0,00 21,74 0,00 0,00 1,30 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 8,70 3,48
3,13 5,71 3,33 7,14 11,32 3,70 0,00 5,41 0,00 50,00 0,00 3,33 3,05 0,00 12,50 1,45 0,00 5,36 4,24 5,26 0,00 9,38 17,39 0,00 1,79 2,60 3,64 0,00 12,50 6,25 15,31 4,35 0,00
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
2,72
1,49
4,99
100,00
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Indonesia Sumber: Diolah dari Podes 2008
Statistik Kriminal 2014
125
BAB V KONFLIK MASSAL
Tabel 5.9. Persentase Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian Massal Menurut Provinsi dan Jenis Perkelahian Massal, Tahun 2011 Jenis Perkelahian Massal Provinsi
(1)
Antar kelompok warga
Warga antar desa
Warga dengan Warga dengan aparat aparat keamanan pemerintah
(2)
(3)
(4)
(5)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
44,16 49,29 36,84 42,59 24,56 34,72 29,03 29,27 37,93 22,22 36,49 42,86 45,33 30,77 48,89 46,15 75,00 46,51 37,80 39,39 72,00 7,69 46,81 39,50 28,95 37,86 43,86 25,00 50,00 53,11 37,96 58,33 50,79
37,66 27,86 42,11 27,78 50,88 34,72 35,48 46,34 48,28 33,33 21,62 23,53 46,26 36,67 23,08 25,00 36,05 44,50 18,18 16,00 61,54 23,40 54,62 52,63 41,43 43,86 17,86 31,07 46,72 28,13 21,09
5,19 7,14 9,26 5,26 6,94 12,90 12,20 6,90 11,11 2,70 2,10 0,93 2,22 2,20 2,33 3,35 9,09 2,13 2,52 7,89 2,86 1,75 14,29 8,33 2,82 3,65 3,13 4,76
2,60 2,14 1,75 7,41 1,75 9,72 3,23 2,44 22,22 1,35 2,52 1,40 2,22 4,65 1,44 3,03 7,69 8,51 1,68 1,32 2,14 3,51 10,71 8,33 5,65 5,11 5,21 4,31
Indonesia
43,70
34,17
3,89
3,31
Sumber: Diolah dari Podes 2011
126
Statistik Kriminal 2014
BAB V KONFLIK MASSAL
Lanjutan Tabel 5.9
Jenis Perkelahian Massal Provinsi
Antar pelajar
Antar Suku
Lainnya
(6)
(7)
(8)
5,19 2,86 15,79 1,85 10,53 6,94 12,90 4,88 3,45 31,08 18,49 1,87 61,54 4,44 13,19 2,33 4,78 3,03 4,26 1,68 3,95 11,43 1,75 7,14 8,33 6,21 2,92 2,08 4,08
1,30 1,43 5,56 3,51 2,78 3,23 2,44 1,26 0,47 7,69 1,10 3,49 2,87 9,09 7,69 6,38 2,63 2,14 1,75 3,57 1,13 0,73 1,04 12,93
3,90 9,29 3,51 5,56 3,51 4,17 3,23 2,44 3,45 11,11 6,76 9,24 3,74 5,56 14,29 4,65 5,26 18,18 12,00 15,38 8,51 2,63 2,14 3,51 21,43 25,00 2,92 2,08 2,04
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
6,81
3,31
4,83
100,00
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Indonesia
Total (9)
Sumber: Diolah dari Podes 2011
Statistik Kriminal 2014
127
BAB V KONFLIK MASSAL
Tabel 5.10. Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan yang Ada Kejadian Perkelahian Massal dan Mampu Menyelesaikannya Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011
2005
2008
2011
Provinsi Jumlah (1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau 1) DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat 2) Maluku Maluku Utara Papua Barat 3) Papua Indonesia
(2)
%
Jumlah
(3)
(4)
%
Jumlah
(5)
(6)
% (7)
20 91 39 45 32 18 13 21 7 … 12 136 255 16 142 33 9 34 100 13 7 2 40 41 33 49 35 5 … 59 45 … 97
100,00 91,92 82,98 64,29 96,97 78,26 86,67 91,30 63,64 … 100,00 91,28 93,07 94,12 88,20 100,00 81,82 89,47 81,97 92,86 100,00 66,67 85,11 93,18 89,19 81,67 81,40 71,43 … 79,73 97,83 … 93,27
61 122 26 50 50 25 16 32 21 6 7 255 247 8 165 68 6 55 140 16 10 29 21 43 53 73 53 14 8 101 94 21 224
95,31 87,14 86,67 89,29 94,34 92,59 94,12 86,49 95,45 100,00 87,50 94,44 94,27 88,89 93,75 98,55 75,00 98,21 84,85 84,21 83,33 90,63 91,30 91,49 94,64 94,81 96,36 87,50 100,00 90,18 95,92 91,30 97,39
66 101 31 40 42 47 18 27 27 5 57 180 183 11 150 73 10 64 152 21 23 11 38 94 64 107 49 19 7 126 103 73 295
95,65 84,87 62,00 85,11 89,36 92,16 75,00 67,50 96,43 71,43 93,44 92,31 94,33 84,62 92,59 91,25 83,33 94,12 83,06 77,78 92,00 84,62 88,37 93,07 98,46 94,69 90,74 90,48 77,78 86,30 93,64 92,41 96,41
1.459
88,16
2.120
92,86
2.314
90,32
Sumber: Diolah dari Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011 Catatan : 2 Data Tahun 2005 masih tergabung dalam provinsi induk (Provinsi Sulawesi Selatan) 3 Data Tahun 2005 masih tergabung dalam provinsi induk (Provinsi Papua)
128
Statistik Kriminal 2014
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
130
Statistik Kriminal 2014
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
Statistik Kriminal 2014
131
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
Bagian ini menyajikan gambaran umum mengenai upaya dan partisipasi masyarakat yang dilakukan untuk menjaga keamanan di lingkungan desa/kelurahan tempat tinggalnya dan perkembangannya selama satu dekade terakhir. Data yang digunakan merupakan data kewilayahan (spatial data) dengan unit observasi seluruh desa/kelurahan yang ada di wilayah Indonesia. Sejalan dengan itu, tingkat dan perkembangan upaya dan partisipasi masyarakat untuk menjaga keamanan pada bagian ini akan dilihat dari cakupan dan perkembangan jumlah desa/kelurahan yang melakukan upaya tersebut. Pendataan Potensi Desa (Podes) menanyakan apakah dalam setahun terakhir warga desa melakukan upaya untuk menjaga keamanan lingkungan dengan cara membangun poskamling, membentuk regu keamanan lingkungan (kamling), menambah jumlah anggota hansip/linmas, memeriksa warga luar desa yang masuk, dan upaya yang lain. Dari Tabel 6.1. terlihat bahwa upaya yang paling banyak dilakukan oleh warga desa untuk menjaga keamanan selama tahun 2011 secara berturut-turut adalah melakukan pemeriksaan terhadap setiap orang asing, membentuk regu keamanan lingkungan, dan membangun pos keamanan lingkungan (poskamling), masing-masing dengan cakupan jumlah desa/kelurahan sebesar 44,5 persen, 39,8 persen dan 39,6 persen. Kondisi tersebut berbeda dengan kondisi pada tahun 2005 dan 2008, dimana upaya yang dilakukan warga dengan cakupan desa/kelurahan terbanyak
berturut-turut
adalah
membentuk
regu
keamanan
lingkungan,
membangun poskamling, dan memeriksa warga luar desa yang masuk. Selama periode tahun 2005–2011, jumlah dan persentase desa/kelurahan yang warganya melakukan upaya untuk menjaga keamanan semakin menurun setiap tahun. Gambaran upaya dan partisipasi masyarakat desa dalam menjaga keamanan dirinci menurut provinsi selama periode 2005-2011 disajikan pada Tabel 6.2 sampai dengan Tabel 6.12. Secara umum, jenis upaya yang dilakukan warga desa terbanyak untuk menjaga keamanan pada hampir semua provinsi . Pergeseran preferensi warga desa dalam menentukan jenis upaya yang dilakukan untuk menjaga keamanan di wilayahnya selama priode tahun 2005 – 2011 secara umum juga terjadi pada semua provinsi. Seperti yang disajikan pada Tabel 6.3, Tabel 6.4, Tabel 6.6 dan Tabel 6.7, secara umum untuk semua provinsi nampak 132
Statistik Kriminal 2014
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
bahwa jumlah dan persentase desa/kelurahan yang melakukan kegiatan siskamling pada tahun 2005 dan 2011 lebih besar dari jumlah dan persentase desa/kelurahan yang membangun pos kamling. Kecenderungan semakin menurunmya partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan desa/kelurahan tempat tinggalnya selama periode tahun 2005–2011 juga terjadi pada sebagian besar provinsi. Kondisi ini terlihat dari semakin berkurangnya cakupan jumlah desa/kelurahan untuk setiap jenis upaya menjaga keamanan selama periode tersebut secara umum untuk semua provinsi (lihat Tabel 6.2, Tabel 6.3 dan Tabel 6.4). Selain jumlahnya yang secara absolut semakin berkurang, persentase desa/kelurahan yang melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan keamanan secara konsisten juga semakin menurun (lihat Tabel 6.5, Tabel 6.6 dan Tabel 6.7).
Statistik Kriminal 2014
133
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
Tabel 6.1. Jumlah dan Persentase Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya yang Dilakukan Warganya Untuk Menjaga Keamanan, Tahun 2005, 2008, dan 2011
Jenis upaya yang dilakukan untuk menjaga keamanan
2005
2008
2011
N
%
N
%
N
%
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Membangun Pos Keamanan Lingkungan (Poskamling)
38.959
55,69
35.089
46,55
31.145
39,62
2. Membentuk regu keamanan lingkungan
40.960
58,55
35.324
48,46
31.288
39,80
3. Menambah anggota hansip
21.589
30,86
19.233
25,63
12.620
16,05
4. Memeriksa setiap orang asing
37.042
52,95
34.921
46,33
34.982
44,50
5. Lainnya
7.821
11,18
5.016
6,65
4.666
5,94
(1)
Sumber: Diolah dari Podes ST 2003, Podes SE 2006, dan Podes 2008
134
Statistik Kriminal 2014
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
Tabel 6.2. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Warganya Untuk Menjaga Keamanan Tahun 2005 Jenis Upaya Untuk Menjaga Keamanan Provinsi
Membangun Poskamling
(1)
(2)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep,Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua Indonesia
Membentuk Menambah Memeriksa Regu Anggota Setiap Lainnya Kamling Hansip Orang Asing (3)
(4)
(5)
(6)
5.638 1.785 640 935 848 1.751 610 1.394 169 138 213 4.085 3.166 210 3.629 1.105 385 729 1.415 540 885 919 695 807 1.217 2.561 1.089 171 482 349 399
5.622 1.836 528 882 615 1.699 633 1.628 127 125 232 4.386 4.581 244 4.812 1.150 372 661 1.286 557 685 897 633 921 1.141 2.256 987 211 490 349 414
2.166 851 277 519 256 851 269 846 41 83 214 2.530 2.300 165 2.667 528 120 280 1.002 360 281 537 404 743 694 1.204 474 178 287 188 276
5.288 1.945 453 870 557 1.338 474 1.235 96 135 197 3.922 4.201 187 4.837 709 510 387 1.116 476 541 783 565 1.094 1.057 1.773 789 291 345 426 445
773 384 75 204 157 243 59 294 28 12 58 997 1.071 100 984 138 122 111 150 147 111 186 216 313 173 335 182 18 59 23 101
38.959
40.960
21.589
37.042
7.821
Sumber: Diolah dari Podes SE2006
Statistik Kriminal 2014
135
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
Tabel 6.3. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Warganya Untuk Menjaga Keamanan Tahun 2008 Jenis Upaya Untuk Menjaga Keamanan Provinsi
Membangun Poskamling
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Indonesia
Membentuk Menambah Regu Anggota Hansip Kamling
Memeriksa Setiap Orang Asing
Lainnya (6)
(2)
(3)
(4)
(5)
2.633 1.397 598 864 638 1.720 610 1.578 153 137 190 4.357 3.408 267 3.557 1.136 322 642 1.520 487 913 1.003 719 831 915 1.900 1.162 185 331 319 237 137 223
2.244 1.482 482 856 478 1.647 605 1.767 144 117 232 4.459 4.333 295 3.984 1.079 278 584 1.390 515 728 830 651 870 951 1.580 1.015 295 249 342 349 166 327
702 691 191 570 248 928 324 845 57 98 194 2.632 1.986 127 2.135 543 134 369 1.059 364 591 381 412 694 483 898 572 150 126 253 229 104 233
3.322 1.708 398 867 512 1.295 565 1.332 125 150 182 4.076 4.211 173 4.527 757 523 438 1.154 596 570 695 472 1.176 942 1.439 878 345 237 305 438 212 301
290 245 81 104 61 189 65 205 25 12 42 543 820 67 746 90 98 90 93 117 80 92 84 115 144 174 86 28 23 28 35 78 66
35.089
35.324
19.323
34.921
5.016
Sumber: Diolah dari Podes 2008
136
Statistik Kriminal 2014
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
Tabel 6.4. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Warganya Untuk Menjaga Keamanan Tahun 2011 Jenis Upaya Untuk Menjaga Keamanan Provinsi
Membangun Poskamling
(1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Indonesia
(2)
Membentuk Menambah Memeriksa Regu Anggota Setiap Lainnya Kamling Hansip Orang Asing (4)
(5)
2.797 1.561 624 842 625 1.536 667 1.359 142 141 186 3.833 2.574 272 3.119 977 189 605 955 470 775 664 738 803 780 1.685 978 181 358 185 175 99 250
2.154 1.785 491 784 469 1.478 663 1.591 170 181 232 3.829 3.395 257 3.602 971 164 587 916 503 545 419 620 857 816 1.353 923 288 271 259 217 146 352
(3)
657 363 128 365 130 533 231 572 57 102 171 1.889 1.297 114 1.450 380 84 129 545 195 231 151 300 490 394 440 283 168 86 110 161 104 310
3.587 1.907 527 814 486 1.426 623 1.263 154 182 181 4.041 4.467 167 4.611 880 484 415 858 623 564 537 525 1.290 806 1.303 790 328 193 268 250 121 311
(6)
413 176 77 124 49 175 75 206 32 18 34 610 823 57 576 119 69 69 68 80 64 50 65 105 85 195 73 45 24 30 20 14 46
31.145
31.288
12.620
34.982
4.666
Sumber: Diolah dari Podes 2011
Statistik Kriminal 2014
137
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
Tabel 6.5. Persentase Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Warganya Untuk Menjaga Keamanan Tahun 2005 Jenis Upaya Untuk Menjaga Keamanan Provinsi
Membangun Poskamling
(1)
Membentuk Menambah Memeriksa Regu Anggota Setiap Lainnya Kamling Hansip Orang Asing
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep,Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua
94,47 36,32 71,03 63,30 68,66 63,03 49,84 63,62 52,65 54,12 79,78 70,33 36,97 47,95 42,81 74,56 54,92 88,90 51,68 35,29 65,51 46,91 51,71 63,59 79,54 77,94 64,63 38,00 55,21 44,69 11,95
94,20 37,36 58,57 59,72 49,80 61,16 51,72 74,30 39,56 49,02 86,89 75,52 53,49 55,71 56,77 77,60 53,07 80,61 46,97 36,41 50,70 45,79 47,10 72,58 74,58 68,65 58,58 46,89 56,13 44,69 12,40
36,29 17,31 30,74 35,14 20,73 30,63 21,98 38,61 12,77 32,55 80,15 43,56 26,86 37,67 31,46 35,63 17,12 34,15 36,60 23,53 20,80 27,41 30,06 58,55 45,36 36,64 28,13 39,56 32,88 24,07 8,27
88,61 39,57 50,28 58,90 45,10 48,16 38,73 56,37 29,91 52,94 73,78 67,53 49,05 42,69 57,06 47,84 72,75 47,20 40,76 31,11 40,04 39,97 42,04 86,21 69,08 53,96 46,82 64,67 39,52 54,55 13,33
12,95 7,81 8,32 13,81 12,71 8,75 4,82 13,42 8,72 4,71 21,72 17,17 12,51 22,83 11,61 9,31 17,40 13,54 5,48 9,61 8,22 9,49 16,07 24,67 11,31 10,19 10,80 4,00 6,76 2,94 3,02
Indonesia
55,69
58,55
30,86
52,95
11,18
Sumber: Diolah dari Podes SE2006
138
Statistik Kriminal 2014
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
Tabel 6.6. Persentase Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Warganya Untuk Menjaga Keamanan Tahun 2008 Jenis Upaya Menjaga Keamanan Provinsi
(1)
Membangun Poskamling
Membentuk Menambah Memeriksa Regu Anggota Setiap Lainnya Kamling Hansip Orang Asing
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
40,99 24,22 64,72 53,87 48,96 55,86 45,15 67,46 44,48 42,02 71,16 74,21 39,75 60,96 41,82 75,53 45,22 70,32 54,23 27,19 63,05 50,81 50,74 55,62 54,27 64,49 57,30 31,68 61,75 35,21 22,88 11,37 6,80
34,93 25,70 52,16 53,37 36,68 53,49 44,78 75,55 41,86 35,89 86,89 75,95 50,54 67,35 46,84 71,74 39,04 63,96 49,59 28,75 50,28 42,05 45,94 58,23 56,41 53,63 50,05 50,51 46,46 37,75 33,69 13,78 9,97
10,93 11,98 20,67 35,54 19,03 30,14 23,98 36,13 16,57 30,06 72,66 44,83 23,16 29,00 25,10 36,10 18,82 40,42 37,78 20,32 40,81 19,30 29,08 46,45 28,65 30,48 28,21 25,68 23,51 27,92 22,10 8,63 7,11
51,71 29,62 43,07 54,05 39,29 42,06 41,82 56,95 36,34 46,01 68,16 69,43 49,11 39,50 53,23 50,33 73,46 47,97 41,17 33,28 39,36 35,21 33,31 78,71 55,87 48,85 43,29 59,08 44,22 33,66 42,28 17,59 9,18
4,51 4,25 8,77 6,48 4,68 6,14 4,81 8,76 7,27 3,68 15,73 9,25 9,56 15,30 8,77 5,98 13,76 9,86 3,32 6,53 5,52 4,66 5,93 7,70 8,54 5,91 4,24 4,79 4,29 3,09 3,38 6,47 2,01
Indonesia
46,55
46,86
25,63
46,33
6,65
Sumber: Diolah dari Podes 2008
Statistik Kriminal 2014
139
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
Tabel 6.7. Persentase Desa/Kelurahan Menurut Jenis Upaya Untuk Menjaga Keamanan Tahun 2011 Jenis Upaya Menjaga Keamanan Provinsi
(1)
Membangun Poskamling
Membentuk Menambah Memeriksa Regu Anggota Setiap Lainnya Kamling Hansip Orang Asing
(2)
(3)
(4)
(5)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua
43,14 26,93 60,41 50,88 45,55 48,21 44,20 55,15 39,34 39,94 69,66 64,91 30,01 62,10 36,69 63,65 26,40 55,81 32,20 23,89 50,72 33,20 50,38 47,43 42,98 56,51 46,11 24,76 56,11 18,07 16,22 6,88 6,37
33,23 30,79 47,53 47,37 34,18 46,39 43,94 64,57 47,09 51,27 86,89 64,84 39,58 58,68 42,37 63,26 22,91 54,15 30,88 25,57 35,67 20,95 42,32 50,62 44,96 45,37 43,52 39,40 42,48 25,29 20,11 10,15 8,97
10,13 6,26 12,39 22,05 9,48 16,73 15,31 23,21 15,79 28,90 64,04 31,99 15,12 26,03 17,05 24,76 11,73 11,90 18,37 9,91 15,12 7,55 20,48 28,94 21,71 14,76 13,34 22,98 13,48 10,74 14,92 7,23 7,90
55,33 32,90 51,02 49,18 35,42 44,76 41,29 51,26 42,66 51,56 67,79 68,43 52,08 38,13 54,23 57,33 67,60 38,28 28,93 31,67 36,91 26,85 35,84 76,20 44,41 43,70 37,25 44,87 30,25 26,17 23,17 8,41 7,93
6,37 3,04 7,45 7,49 3,57 5,49 4,97 8,36 8,86 5,10 12,73 10,33 9,60 13,01 6,77 7,75 9,64 6,37 2,29 4,07 4,19 2,50 4,44 6,20 4,68 6,54 3,44 6,16 3,76 2,93 1,85 0,97 1,17
(6)
Indonesia
39,62
39,80
16,05
44,50
5,94
Sumber: BPS, Statistik Potensi Desa 2011
140
Statistik Kriminal 2014
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
Tabel 6.8. Desa yang Ada Upaya Warganya untuk Menjaga Keamanan dengan Membangun Pos Keamanan Lingkungan (Poskamling) Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 Jumlah Provinsi (1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau 1) DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat 2) Maluku Maluku Utara Papua Barat 3) Papua Indonesia
2005
2008
Persentase 2011
2005
2008
2011
(2)
(3)
(4)
(2)
(3)
(4)
5.638 1.785 640 935 848 1.751 610 1.394 169 138 213 4.085 3.166 210 3.629 1.105 385 729 1.415 540 885 919 695 807 1.217 2.561 1.089 171 … 482 349 … 399
2.633 1.397 598 864 638 1.720 610 1.578 153 137 190 4.357 3.408 267 3.557 1.136 322 642 1.520 487 913 1.003 719 831 915 1.900 1.162 185 331 319 237 137 223
2.797 1.561 624 842 625 1.536 667 1.359 142 141 186 3.833 2.574 272 3.119 977 189 605 955 470 775 664 738 803 780 1.685 978 181 358 185 175 99 250
94,47 36,32 71,03 63,30 68,66 63,03 49,84 63,62 52,65 54,12 79,78 70,33 36,97 47,95 42,81 74,56 54,92 88,90 51,68 35,29 65,51 46,91 51,71 63,59 79,54 77,94 64,63 38,00 … 55,21 44,69 … 11,95
40,99 24,22 64,72 53,87 48,96 55,86 45,15 67,46 44,48 42,02 71,16 74,21 39,75 60,96 41,82 75,53 45,22 70,32 54,23 27,19 63,05 50,81 50,74 55,62 54,27 64,49 57,30 31,68 61,75 35,21 22,88 11,37 6,80
43,14 26,93 60,41 50,88 45,55 48,21 44,20 55,15 39,34 39,94 69,66 64,91 30,01 62,10 36,69 63,65 26,40 55,81 32,20 23,89 50,72 33,20 50,38 47,43 42,98 56,51 46,11 24,76 56,11 18,07 16,22 6,88 6,37
38.959
35.089
31.145
55,69
46,55
39,62
Sumber: Diolah dari Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011 Catatan : 2 Data Tahun 2005 masih tergabung dalam provinsi induk (Provinsi Sulawesi Selatan) 3 Data Tahun 2005 masih tergabung dalam provinsi induk (Provinsi Papua)
Statistik Kriminal 2014
141
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
Tabel 6.9. Desa yang Ada Upaya Warganya untuk Menjaga Keamanan dengan Membentuk Regu Keamanan Lingkungan Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 Jumlah
Persentase
Provinsi (1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau 1) DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat 2) Maluku Maluku Utara Papua Barat 3) Papua Indonesia
2005
2008
2011
2005
2008
(2)
(3)
(4)
(2)
(3)
2011 (4)
5.622 1.836 528 882 615 1.699 633 1.628 127 125 232 4.386 4.581 244 4.812 1.150 372 661 1.286 557 685 897 633 921 1.141 2.256 987 211 … 490 349 … 414
2.244 1.482 482 856 478 1.647 605 1.767 144 117 232 4.459 4.333 295 3.984 1.079 278 584 1.390 515 728 830 651 870 951 1.580 1.015 295 249 342 349 166 327
2.154 1.785 491 784 469 1.478 663 1.591 170 181 232 3.829 3.395 257 3.602 971 164 587 916 503 545 419 620 857 816 1.353 923 288 271 259 217 146 352
94,20 37,36 58,57 59,72 49,80 61,16 51,72 74,30 39,56 49,02 86,89 75,52 53,49 55,71 56,77 77,60 53,07 80,61 46,97 36,41 50,70 45,79 47,10 72,58 74,58 68,65 58,58 46,89 … 56,13 44,69 … 12,40
34,93 25,70 52,16 53,37 36,68 53,49 44,78 75,55 41,86 35,89 86,89 75,95 50,54 67,35 46,84 71,74 39,04 63,96 49,59 28,75 50,28 42,05 45,94 58,23 56,41 53,63 50,05 50,51 46,46 37,75 33,69 13,78 9,97
33,23 30,79 47,53 47,37 34,18 46,39 43,94 64,57 47,09 51,27 86,89 64,84 39,58 58,68 42,37 63,26 22,91 54,15 30,88 25,57 35,67 20,95 42,32 50,62 44,96 45,37 43,52 39,40 42,48 25,29 20,11 10,15 8,97
40.960
35.324
31.288
58,55
46,86
39,80
Sumber: Diolah dari Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011 Catatan : 2 Data Tahun 2005 masih tergabung dalam provinsi induk (Provinsi Sulawesi Selatan) 3 Data Tahun 2005 masih tergabung dalam provinsi induk (Provinsi Papua)
142
Statistik Kriminal 2014
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
Tabel 6.10. Desa yang Ada Upaya Warganya Untuk Menjaga Keamanan dengan Menambah Anggota Hansip/Linmas Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 Jumlah
Persentase
Provinsi (1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau 1) DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat 2) Maluku Maluku Utara Papua Barat 3) Papua Indonesia
2005
2008
2011
2005
2008
2011
(2)
(3)
(4)
(2)
(3)
(4)
2.166 851 277 519 256 851 269 846 41 83 214 2.530 2.300 165 2.667 528 120 280 1.002 360 281 537 404 743 694 1.204 474 178 … 287 188 … 276
702 691 191 570 248 928 324 845 57 98 194 2.632 1.986 127 2.135 543 134 369 1.059 364 591 381 412 694 483 898 572 150 126 253 229 104 233
657 363 128 365 130 533 231 572 57 102 171 1.889 1.297 114 1.450 380 84 129 545 195 231 151 300 490 394 440 283 168 86 110 161 104 310
36,29 17,31 30,74 35,14 20,73 30,63 21,98 38,61 12,77 32,55 80,15 43,56 26,86 37,67 31,46 35,63 17,12 34,15 36,60 23,53 20,80 27,41 30,06 58,55 45,36 36,64 28,13 39,56 … 32,88 24,07 … 8,27
10,93 11,98 20,67 35,54 19,03 30,14 23,98 36,13 16,57 30,06 72,66 44,83 23,16 29,00 25,10 36,10 18,82 40,42 37,78 20,32 40,81 19,30 29,08 46,45 28,65 30,48 28,21 25,68 23,51 27,92 22,10 8,63 7,11
10,13 6,26 12,39 22,05 9,48 16,73 15,31 23,21 15,79 28,90 64,04 31,99 15,12 26,03 17,05 24,76 11,73 11,90 18,37 9,91 15,12 7,55 20,48 28,94 21,71 14,76 13,34 22,98 13,48 10,74 14,92 7,23 7,90
21.589
19.323
12.620
30,86
25,63
16,05
Sumber: Diolah dari Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011 Catatan : 2 Data Tahun 2005 masih tergabung dalam provinsi induk (Provinsi Sulawesi Selatan) 3 Data Tahun 2005 masih tergabung dalam provinsi induk (Provinsi Papua)
Statistik Kriminal 2014
143
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
Tabel 6.11. Desa yang Ada Upaya Warganya Untuk Menjaga Keamanan dengan Memeriksa Setiap Warga Luar Desa yang Masuk Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 Jumlah
Persentase
Provinsi 2005 (1)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau 1) DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat 2) Maluku Maluku Utara Papua Barat 3) Papua Indonesia
2008
2011
2005
2008
2011
(2)
(3)
(4)
(2)
(3)
(4)
5.288 1.945 453 870 557 1.338 474 1.235 96 135 197 3.922 4.201 187 4.837 709 510 387 1.116 476 541 783 565 1.094 1.057 1.773 789 291 … 345 426 … 445
3.322 1.708 398 867 512 1.295 565 1.332 125 150 182 4.076 4.211 173 4.527 757 523 438 1.154 596 570 695 472 1.176 942 1.439 878 345 237 305 438 212 301
3.587 1.907 527 814 486 1.426 623 1.263 154 182 181 4.041 4.467 167 4.611 880 484 415 858 623 564 537 525 1.290 806 1.303 790 328 193 268 250 121 311
88,61 39,57 50,28 58,90 45,10 48,16 38,73 56,37 29,91 52,94 73,78 67,53 49,05 42,69 57,06 47,84 72,75 47,20 40,76 31,11 40,04 39,97 42,04 86,21 69,08 53,96 46,82 64,67 … 39,52 54,55 … 13,33
51,71 29,62 43,07 54,05 39,29 42,06 41,82 56,95 36,34 46,01 68,16 69,43 49,11 39,50 53,23 50,33 73,46 47,97 41,17 33,28 39,36 35,21 33,31 78,71 55,87 48,85 43,29 59,08 44,22 33,66 42,28 17,59 9,18
55,33 32,90 51,02 49,18 35,42 44,76 41,29 51,26 42,66 51,56 67,79 68,43 52,08 38,13 54,23 57,33 67,60 38,28 28,93 31,67 36,91 26,85 35,84 76,20 44,41 43,70 37,25 44,87 30,25 26,17 23,17 8,41 7,93
37.042
34.921
34.982
52,95
46,33
44,50
Sumber: Diolah dari Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011 Catatan : 2 Data Tahun 2005 masih tergabung dalam provinsi induk (Provinsi Sulawesi Selatan) 3 Data Tahun 2005 masih tergabung dalam provinsi induk (Provinsi Papua)
144
Statistik Kriminal 2014
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
Tabel 6.12. Desa yang Ada Upaya Warganya Untuk Menjaga Keamanan dengan Upaya Lainnya Menurut Provinsi, Tahun 2005, 2008, dan 2011 Jumlah
Persentase
Provinsi (1)
2005
2008
2011
(2)
(3)
(4)
2005
2008
2011
(2)
(3)
(4)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau 1) DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat 2) Maluku Maluku Utara Papua Barat 3) Papua
773 384 75 204 157 243 59 294 28 12 58 997 1.071 100 984 138 122 111 150 147 111 186 216 313 173 335 182 18 … 59 23 … 101
290 245 81 104 61 189 65 205 25 12 42 543 820 67 746 90 98 90 93 117 80 92 84 115 144 174 86 28 23 28 35 78 66
413 176 77 124 49 175 75 206 32 18 34 610 823 57 576 119 69 69 68 80 64 50 65 105 85 195 73 45 24 30 20 14 46
12,95 7,81 8,32 13,81 12,71 8,75 4,82 13,42 8,72 4,71 21,72 17,17 12,51 22,83 11,61 9,31 17,40 13,54 5,48 9,61 8,22 9,49 16,07 24,67 11,31 10,19 10,80 4,00 … 6,76 2,94 … 3,02
4,51 4,25 8,77 6,48 4,68 6,14 4,81 8,76 7,27 3,68 15,73 9,25 9,56 15,30 8,77 5,98 13,76 9,86 3,32 6,53 5,52 4,66 5,93 7,70 8,54 5,91 4,24 4,79 4,29 3,09 3,38 6,47 2,01
6,37 3,04 7,45 7,49 3,57 5,49 4,97 8,36 8,86 5,10 12,73 10,33 9,60 13,01 6,77 7,75 9,64 6,37 2,29 4,07 4,19 2,50 4,44 6,20 4,68 6,54 3,44 6,16 3,76 2,93 1,85 0,97 1,17
Indonesia
7.821
5.016
4.666
11,18
6,65
5,94
Sumber: Diolah dari Podes SE2006, Podes 2008, dan Podes 2011 Catatan : 2 Data Tahun 2005 masih tergabung dalam provinsi induk (Provinsi Sulawesi Selatan) 3 Data Tahun 2005 masih tergabung dalam provinsi induk (Provinsi Papua)
Statistik Kriminal 2014
145
BAB V KONFLIK MASSAL
Statistik Kriminal 2014
129
BAB VI UPAYA MENJAGA KEAMANAN
Badan Pusat Statistik Jl. Dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 Telp.: (021) 3841195, 3842508, 3810291-4. Fax.: (021) 3857046 Homepage: http:\www.bps.go.id E-mail:
[email protected]
Statistik Kriminal 2014
147