PENERAPAN MODEL FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING (FMADM) DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCY PROCESS (AHP) DAN ELECTRE UNTUK PRIORITAS STANDAR PENGELOLAAN SEKOLAH Rifki Aprilian Danoe, Herfina, Arie Qur’ania Email:
[email protected] Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Pakuan ABSTRAK: Pengelolaan di Indonesia di setiap tahunnya melakukan pemeriksaan secara rutin, baik sekolah dasar, sekolah menengah pertama maupun sekolah menengah atas. Penyelenggaraan kegiatan penilaian pengelolaan sekolah khususnya pada sistem pengelolaan perlu diperhatikan dikarenakan beberapa kriteria yang harus dipenuhi cukup banyak. Pada saat ini masih dilakukan penilaian pengelolaan sekolah secara manual. Sejalan dengan perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam penyelenggaraan kegiatan penilaian sekolah dapat menciptakan layanan yang prima bagi pendidikan nasional, khususnya pada sistem Pengelolaan sekolah, sehingga dapat membantu dalam mengevaluasi dan menganalisis proses awal sistem Prioritas Pengelolaan sekolah yang ditujukan untuk menentukan kebutuhan penilaian prioritas. Penelitian dilakukan melakukan data-data yang telah dikumpulkan melalui tinjauan pustaka dan beberapa pakar tentang Pengelolaan Sekolah. Aplikasi Prioritas Standar Pengelolaan Sekolah sebagai hasil dari penelitian ini, yang diterapkan menggunakan Model Fuzzy Multiple Attribute Decision Making dengan metode Analytic Hierarcy Process (AHP) dan metode ELECTRE berdasarkan parameter-parameter yang telah ditentukan disetiap perhitungan prioritasnya, yaitu 8 standar pengelolaan sekolah. Kata Kunci: Pengelolaan Sekolah, Analytic Hierarchy Process(AHP), ELECTRE PENDAHULUAN Penyelenggaraan kegiatan penilaian sekolah khususnya pada sistem Pengelolaan perlu diperhatikan beberapa kriteria yang harus dipenuhi, seperti kriteria obyektif kriteria ini membahas beberapa aspek yang terkait dengan kelayakan yang diperiksa dengan jelas dan benar untuk memperoleh informasi tentang keberdaannya. Ruang lingkup penelitian adalah membuat beberapa menu inputan yang terdiri dari kriteria seperti standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tendik, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidik, yang masing-masing memiliki bobot setiap kriterianya masing-masing. Program akan menghitung dengan menggunakan dua metode yaitu metode ahp dan electre sehingga program akan menghasilkan output berupa nilai prioritas semua kriteria dan alternatifnya. Aplikasi dibangun berbasis web dengan menggunakan software
notepad++ dan database MySQL. Aplikasi dilengkapi dengan fasilitasi pencarian berdasarkan nis atau nama sekolah. Model yang digunakan dalam sistem penunjang keputusan ini adalah Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) dan didukung dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan ELECTRE. Metode ini dipilih karena metode ini menentukan nilai bobot untuk setiap atribut dengan proses perangkingan. Manfaat yang akan didapat setelah adanya aplikasi penilaian Pengelolaan ini adalah Penilaian akan lebih tepat karena menggunakan metode dan model yang sudah ditentukan sehingga menghasilkan nilai yang akurat, Mempermudah terselenggaranya penilaian Pengelolaan, Efisiensi dan efektif dalam proses pengerjaanya. Penggunaan metode perangkingan ini, diharapkan akan lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot yang sudah ditentukan sehingga akan mendapatkan hasil yang lebih akurat.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian dengan judul penilaian prioritas standar pengelolaan dibangun dengan pendekatan System Development Life Cycle (SDLC). Siklus hidup pengembangan sistem merupakan serangkaian aktifitas yang dilaksanakan oleh pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi. Tahap-tahap SDLC dapat dilihat pada Gambar 1.
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, sehingga dapat dipersiapkan sejak awal agar tercipta 2ystem yang mudah digunakan, serta dapat memberikan manfaat yang lebih baik terhadap pengolahan data-data penelitian. Perancangan Sistem Pada tahap perancangan sistem ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu perancangan database yang menggambarkan sistem yang akan dibuat dan perancangan sistem secara umum menggunakan Data Flow Diagram (DFD), dan Flowchart Sistem. Implementasi Sistem Tahap Implementasi dilakukan menggunakan sistem operasi Windows7 dan bahasa pemrograman PHP yang didukung menggunakan framework laravel serta MySQL untuk merancang database.
Gambar 1. SDLC Perencanaan Sistem Tahap perencanaan sistem dilakukan dengan melakukan studi kelayakan yaitu teknik penjadwalan dengan melakukan penjadwalan terhadap proses pengambilan data, dilakukan dengan cara melakukan wawancara terhadap pihak penilai akeditasi sekolah yakni asesor dalam pengambilan keputusan, teknik observasi memberikan literatur untuk melengkapi data penentuan prioritas standar pengelolaan. Analisis Sistem Pada tahapan ini dilakukan suatu analisis, mengenai penentuan prioritas standar yang akan dijadikan objek penelitian dengan 2ystem yang berjalan di Sekolah Menengah dan merancang 2sistem yang akan dibangun serta
Uji Coba Sistem Uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang telah dikembangkan berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. Uji coba ini meliputi uji coba struktural, uji coba fungsional, dan validasi penerapan sistem penunjang keputusan. Penggunaan Sistem Tahap penggunaan sistem dilakukakan apabila sistem yang telah dibuat berjalan/bekerja sebagaimana mestinya dan sesuai apa yang diinginkan dalam menentukan prioritas standar pengelolaan. Tahap Metode AHP Menurut Saaty, AHP adalah sebuah teori pengukuran melalui perbandingan berpasangan dan bergantung pada penilaian pakar untuk memperoleh skala prioritas. Skala yang digunakan adalah skala yang mengukur ketidakjelasan dalam takaran yang relatif. (Wardani N.H,Soebroto A.A & Regasari R, 2012)
Kelebihan AHP dibandingkan dengan yang lainnya adalah: 1. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuensi dari kriteria yang dipilih, sampai pada subkriteria yang paling dalam. 2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh para pengambil keputusan. 3. Memperhitungkan daya tahan atau ketahanan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan. Beberapa prinsip yang harus dipahami dalam menyelesaikan permasalahan dengan AHP adalah: 1. Membuat Hierarki Sistem yang kompleks bisa dipahami dengan memecahkan menjadi elemenelemen pendukung(tujuan, kriteria, dan alternatif), menyusun secara hierarki dan mensisntesisnya. 2. Penilaian Kriteria dan Alternatif Penilaian kriteria dan Alternatif dilakukan dengan perbandingan berpasangan. Menurut Saaty, untuk berbagai persoalaan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik untuk mengekspresikan pendapat. 3. Synthesis of Priority Untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukan perbandingan berpasangan. Bobot dan prioritas dihitung dengan memanipulasi matriks atau melalui penyelesaian persamaan matematika. 4. Logical Consistency Konsistensi memiliki dua makna, pertama objek-objek yang sesuai bisa dikelompokan sesuai dengan keseragaman dan relevansi. Kedua menyangkut tingkat hubungan antar objek yang didasarkan pada kriteria tertentu. Tabel 1. Skala Penilaian Perbandingan Tingkat Kepentingan 1 3
Definisi Sama Penting Sedikit Lebih Penting
5 7 9 2,4,6,8
Lebih Penting Sangat Penting Mutlak Sangat Penting Nilai Tengah
Metode Analytic Hierarcy Process atau sering kita kenal dengan AHP. Metode ini dapat diselesaikan dengan beberapa tahapan sehingga dapat dihasilkan sebuah output. Berikut algoritma sistematis logika AHP dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Flowchart Analytic Hierarcy Process (AHP) Penjelasan dari flowchart tersebut untuk mendapatkan output dengan menggunakan metode AHP beberapa tahap, diantaranya : 1. Memasukan Matriks Perbandingan setiap Kriteria Proses penginputan nilai-nilai setiap standar kriteria berupa matriks yang inputannya menyerupai segitiga sikusiku namun terbalik, dan bentuk segitiga siku-sikunya yang sebenarnya adalah hasil perhitungan disetiap perbandingan kriteria. 2. Bobot Nilai Kriteria dan Prioritas
3.
4.
5.
Bobot Kriteria dan Prioritas ini diperoleh dari hasil perhitungan sebelumnya yang disetiap kolom kriterianya dikalikan dengan jumlah kolomnya. Sehingga kita dapat mengetahui jumlah nilai tiap baris dan prioritasnya. Perhitungan Matriks Pejumlahan Kriteria Perhitungan Matriks Pejumlahan Kriteria kita dapat peroleh setelah menghasilkan nilai prioritas tiap-tiap kriteria yang kemudian dimasukan kembali menjadi nilai inputan sehingga mendapatkan matriks pejumlahan kriteria. Rasio Konsistensi Kriteria Tahapan ini adalah hasil akhir dari perhitungan awal sehingga kita bisa mendapatkan nilai prioritas, jumlah dan hasil jumlah akhir. Subkriteria Perhitungan subkriteria sama halnya dengan perhitungan kriteria sebelumnya, perhitungan sub kriteria dapat dihasilkan melalui poin 1 sampai 4 sesuai dengan berapa banyak nilai sub kriteria.
Tahap Metode ELECTRE Elimination Et Chix Traduisant La Realite (ELECTRE) adalah salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria berdasarkan pada konsep outrangking dengan membandingkan pasangan alternatif-alternatif berdasarkan setiap kriteria yang sesuai. Langkahlangkah yang dilakukan dalam penyelesaian masalah menggunakan metode electre adalah sebagai berikut: (Prakoso T.P, 2015) 1. Normalisasi Matriks Keputusan Dalam Prosedur ini, setiap atribut diubah menjadi nilai yang comparable setiap normalisasi dari nilai xij dapat dilakukan dengan persamaan 1. = ∑ ....(1)
Untuk i = 1,2,3,....,m dan j = 1,2,3,....,n. Sehingga didapat matriks R Hasil Normalisasi = Matriks R yang ternormalisasi R adalah matriks yang telah dinormalisasikan, dimana m menyatakan alternatif , n menyatakan kriteria dan r adalah normalisasi pengukuran pilihan dari alternatif kei dalam hubungannya dengan kriteria ke-j. 2. Pembobotan pada Matriks yang telah ternormalisasi Setelah ternormalisasi, setiap kolom dari matriks R dikalikan dengan bobot-bobot (w) yang ditentukan oleh pembuat keputusan. Sehingga weighted normalized matriks dengan persamaan 2. = . .....(2) Rumus pembobotan matriks ternormalisasi 3. Menentukan Himpunan concordance dan discordance index. Untuk setiap pasang dari alternatif k dan l (k=1,2,3,4,...,m dan k≠l) kumpulan J kriteria dibagi menjadi dua himpuanan bagian, yaitu concordance dan discordance. Sebuah kriteria dalam suatu alternatif termasuk concordance dengan persamaan 3. = , ≥ !, "#$"% = 1,2,3, … , #. .....(3) Sebaliknya, komplementer dari himpunan bagian concordance adalah himpunan discordance dengan persamaan 4.
* = , < !, "#$"% = 1,2,3, … , #. ....(4) 4. Menghitung matriks concordance dan discordance. Menghitung matriks concordance, untuk menentukan nilai dari elemen-elemen pada matriks concordance adalah dengan menjumlahkan bobotbobot yang termasuk pada himpunan concordance, serta matematisnya dengan persamaan 5. = ,
-./0
… . . (5)
Menghitung matriks discordance, untuk menentukan nilai dari elemenelemen pada matriks discordance adalah dengan membagi maksimum selisih kriteria yang termasuk ke dalam himpunan bagian discordance dengan maksimum selisih nilai seluruh kriteria yang ada, secara matematisnya dengen persamaan 6. * 456 | − |! = … . . (6) 456 | − |! 5. Menentukan matriks dominan concordance dan discordance Menghitung matriks dominan concordance, matriks F sebagai matriks dominan concordance dapat dibangun dengan bantuan nilai threshold, yaitu dengan membandingkan setiap nilai elemen matriks concordance sebagai nilai thresholdseperti persamaan 7. Dengan nilai (c) adalah : ≥: :=
∑ ; ∑; … . (7) 4(4 − 1)
Sehingga elemen matriks ditentukan sebagai berikut:
F
= = {1, ?@%5
≥ :&= = {0, ?@%5 <: Menghitung matriks dominan discordance, matriks G sebagai matriks dominan discordance dapat dibangun dengan bantuan nilai thresholde d dengan persamaan 8. ∑ ; ∑; C C= … (8) 4(4 − 1) Dan elemen matriks G ditentukan sebagai berikut: = = {1, ?@%5 ≥: 6. Menentukan Aggregate dominance matrix Matriks E sebagai Aggregate dominance matrixadalah sebagai matriks yang setiap elemennya merupakan perkalian antar elemen matriks F dengan matriks G yang bersesuaian, secara matematis dapat dinyatakan sebagai: E = = . F 7.
Eliminasi alternatif yang less favourable Matriks E memberikan urutan pilihan dari setiap alternatif , yaitu apabila ekl = 1 maka alternatif Ak merupakan alternatif yang lebih baik dari A1. Sehingga, baris dalam elemen E yang memiliki jumlah ekl = 1 paling sedikit dapat dieliminasi. Dengan demikian, alternatif terbaik adalah aternatif yang mendominasi alternatif lainnya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyelesaian masalah menggunakan metode electre berupa flowchartdan dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3.Flowchart Metode Electre Penjelasan dari flowchart tersebut untuk mendapatkan output dengan menggunakan metode ELECTRE beberapa tahap, diantaranya : 1. Normalisasi Matriks Keputusan Tahapan ini tahap memasukan nilai-nilai matriks dengan beberapa kriteria yang model penilaian ordinal. 2. Matriks yang telah ternormalisasi Proses perhitungan ini dihasilkan dengan cara melakukan pemangkatan nilai tiap-tiap kolom kemudian diakarkan, sehingga mendapatkan bilangan desimalnya. Nilai tiap-tiap kolom dibagi dengan hasil pemangkatan yang telah dilakukan sebelumnya sehingga menghasilkan nilai R, R adalah nilai matriks yang ternormalisasi. Kemudian nilai R tersebut dikalikan dengan masingmasing bobot, sehingga dihasilkan nilai V, V adalah pembobotan pada matriks yang ternormalisasi. 3. Menentukan Himpunan concordance dan discordance index. Setelah mendapatkan nilai V, kita melakukan perbandingan ditiap barisnya, dimana nilai baris 1 dibandingkan dengan baris lainnya lebih besar maka nilai dinyatakan sebagai nilai concordance dan apabila nilai
baris 1 lebih kecil dari nilai pembanding maka dinyatakan sebagai nilai discordance. 4. Menghitung matriks concordance dan discordance. Perhitungan Matriks Concordance berapa banyak himpunan concordance maka nilai-nilai tersebut dijumlahkan sesuai dengan bobotdan cara menghitung nilai discordance yaitu dengan cara nilai himpunan discordance dibagi dengan baris nilai discordance itu sendiri. 5. Menentukan Aggregate dominance matrix Setelah didapat nilai Concordance dan Discordance maka kedua nilai tersebut dikalikan satu sama lainnya sehingga dapat menghasilkan nilai Solusi Ideal. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret 2016 sampai dengan Mei 2016. Waktu pelaksanaan dilaksanakan di SMP PGRI 1 Cigombong, Kabupaten Bogor. Alat yang akan digunakan dalam pembuatan aplikasi ini menggunakan hardware dan software. 1. Hardware yang digunakan adalah a. Laptop Acer Aspire 4732Z b. RAM 3 GB 2. Software yang digunakan adalah: a. OperatingSystem Windows 7 Professional 32-bit b. Notepad++ c. Laravel framework d. MySQL e. Microsoft Excel Bahan-bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah buku panduan penulisan skripsi dan tugas akhir. Buku perangkat pengelolaan SMP/MTs, data kuesioner, jurnal-jurnal dan sumbersumber yang berkaitan dengan rancangan aplikasi yang akan dibuat.
HASIL DAN PEMBAHASAN Subsistem Antarmuka Antarmuka pengguna adalah penghubung antara sistem dengan pengambil keputusan, Penerapan Model FMADM dengan menggunakan metode AHP dan Electre. Pada aplikasi ini yaitu asesor selaku pengambil keputusan harus login terlebih dahulu jika username dan password benar atau salah maka akan menampilkan message alert, agar lebih mudah dipahami dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Tampilan Home Setelah melakukan tahap di menu Login sistem, banyak fasilitas yang dapat diakses oleh admin diantaranya pengambil keputusan dapat melakukan penginputan data, edit data ataupun lihat data. Penginputan data diawali oleh memasukan identitas sekolah yang bersangkutan seperti pada Gambar 5.
Gambar 5. Form Inputan Setelah pengambil keputusan menginputkan identitas sekolah, maka sistem akan meminta untuk menginputkan nilai standar kriteria
prioritas menggunakan metode ahp, namun inputan dibatasi sesuai standar metode ahp berkisar dari 1-9 yang dirujuk dari BAB II poin 2.1.4, berikut dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Form Input AHP Setelah dilakukan penginputan nilai standar prioritas kriteria menggunakan ahp, maka sistem akan secara otomatis menghitung hasil dari setiap perhitungannya. Sehingga didapat beberapa nilai yang dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Hasil Perhitungan AHP Setelah selesai menginputkan nilai kriteria prioritas dan sub kriteria prioritas menggunakan metode ahp maka pengambil keputusan diminta oleh sistem untuk memasukan nilai prioritas kriteria kembali namun menggunakan metode yang berbeda yaitu metode electre dengan dibatasi inputan dari 1-5 yang dirujuk dari metode, berikut dapat dilihat pada Gambar 8.
Uji Coba Struktural Berikut hasil dari pengujian uji coba struktural yang telah dilakukan, dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Uji Coba Struktural
Gambar 8. Form Inputan ELECTRE Admin akan mendapatkan hasil nilai perhitungan dari inputan yang sebelumnya sudah dimasukan, yaitu nilai Normalisasi matriks, nilai perkalian normalisasi matriks, nilai concordance dan discordance hingga admin mendapatkan nilai keseluruhannya, berikut dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Hasil Perhitungan ELECTRE Tahapan input kriteria dan subkriteria menggunakan metode ahp dan electre sudah terselesaikan, maka kita dapat melihat hasil inputan yang sudah diproses sebelumnya, dapat dilihat pada Gambar 10.
Aksi Masuk Login Masuk Tambah Data
Tampilan Menu Login
Masuk Menu Input Sekolah
Menu Input Sekolah
NIS, Nama Sekolah dan Alamat
Masuk Menu Input Standar Kriteria AHP
Menu Standar Kriteria AHP
NilaiNilai 8 standar Kriteria
Masuk Menu Input Sub Standar Kriteria AHP
Menu Input Sub Standar Kriteria AHP
NilaiNilai Sub Standar Kriteria
Masuk Menu Input Standar Kriteria Electre
Menu Input Standar Kriteria Electre
Nilai-nilai 8 Standar Kriteria
Menu Hasil Seluruh Perhitungan
Hasil Perhitungan Standar Kriteria AHP dan Electre Menu Lihat Data
Tidak ada
Data Perhitungan AHP
Tidak ada
Masuk Menu Lihat Data Masuk Data Sekolah
Gambar 10. Hasil Perhitungan AHP dan ELECTRE
Menu Tambah data
Data Username, password Tidak ada
Nis atau nama
Hasil Menu Utama Menu Input Sekola h Menu Input Standa r Kriteri a Hasil Perhit ungan Standa r Kriteri a AHP Hasil Perhit ungan Kriteri a dan SubKriteri a Hasil perhit ungan Standa r Kriteri a Electr e Kemb ali ke menu utama Masuk Data Sekola h Lapor an Perhit ungan Standa r
Uji Coba Validasi Uji coba validasi pada sistem penilaian standar prioritas dilakukan dengan menghitung kalkulasi data standar
kriteria secara umum baik menggunakan metode AHP maupun Electre. Hasil Perhitungan Manual AHP: Tabel 3. Hasil Perhitungan manual Standar Kriteria Menggunakan AHP
Hasil perhitungan pada sistem dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11. Hasil Akhir AHP Hasil Perhitungan Electre secara Manual: Tabel 4. Hasil Perhitungan Manual Hasil Perhitungan Standar Kriteria menggunakan metode Electre pada sistem dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar 12. Hasil Perhitungan Sistem Dari Hasil perhitungan yang sudah dilakukan baik secara manual maupun sudah dibuat menjadi sistem, ternyata pehitungan dihitung secara manual menghasilkan nilai AHP 0,3243 pada
sistem 0,324324. Validasi AHP maupun Electre dengan manual cenderung sama namun hanya ada perbedaan sedikit dikarenakan jumlah digit dibelakang koma yang berbeda antara sistem dengan hasil perhitungan manualnya, namun tidak merubah secara signifikan kepada nilainya itu sendiri. Setelah dilakukan berbagai uji coba baik secara manual maupun sudah dibuat menjadi sebuah sistem, ternyata metode yang digunakan yaitu AHP dan ELECTRE menghasilkan nilai akhir yang berbeda, seperti yang terdapat pada studi kasus kali ini, Standar Pengelolaan yang menggunakan metode AHP banyak menghasilkan nilai akhir berupa susunan prioritas-prioritas, sedangkan yang menggunakan ELECTRE membandingan tiap-tiap kriteria sehingga menghasilkan beberapa kriteria yang harus lebih diprioritaskan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Penelitian dilakukan untuk membandingkan hasil standar prioritas pengelolaan dengan menggunakan metode AHP dan metode ELECTRE, dari Standar Isi
-
0
0
0
0
0
0
0
0
Standar Kompetensi Standar Kmptnsi Lulusan Standar Pendidik & Tendik Standar Sarana & Prasarana Standar Pengeloaan Standar Pembiayaan Standar Penilaian Pendidik
0
-
0
0
0
0
0
0
0
0
0
-
0
0
0
0
0
0
1
0
0
-
0
0
0
1
2
0
0
0
0
-
1
0
0
1
0
0
0
0
0
-
0
0
0
0
0
0
0
0
0
-
0
0
0
0
0
0
0
0
0
-
0
hasil penelitian yang sudah dilakukan baik secara manual maupun dalam sistem ternyata cenderung sama namun hanya ada perbedaan sedikit dari hasil perhitungannya dikarenakan jumlah digit dibelakang koma yang berbeda antara sistem dengan hasil perhitungan
manualnya, dan perhitungan manual menghasilkan hasil akhir dalam bentuk angka sedangkan dalam sistem sudah diterjemakan menjadi beberapa kriteriakriteria sehingga mudah untuk dipahami. Penerapan metode AHP dan ELECTRE sejauh ini menghasilkan outputyang berbeda satu sama lainnya, dikarenakan dari masing-masing metode perhitungannya memiliki perbedaan cara perhitungan dan masukan datanya yang berbeda di masing-masing metode. Saran Metode AHP dan ELECTRE yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan penggabungan antara skala (ordinal) dan numerik yang satu sama lainnya menggunakan persentase perbandingan. Diharapkan metode yang sudah digunakan dapat ditinjau kembali dan disarankan untuk dikembangkan menggunakan basis Android maupun Desktop diharapkan bisa menjadi lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Liatmaja, R & Wardati, I.U. 2013. Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Pada Lembaga Bimbingan Belajar Be Excellent Pacitan. Indonesian Jurnal on Networking and Security (IJSN) – ijsn.org. Vol.2: No. 2. Prakoso, T.P. 2015. Penggunaan Metode ELECTRE (Elemination Et Choix Traduisant La Realite) Dalam Sistem Pendukung Keputusan Menu Makanan Sehat. Priyanti, D & Iriani, S. 2013. Sistem Informasi Data Penduduk pada Desa Bogoharjo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan. IJNS. Vol.2: No 4 Soedjono. 2012. Pengembangan Model Penyelenggaraan Akreditasi Sekolah Menengah Atas di Kota Semarang. JMP Volume 1 Nomer 2.
Tambunan, H.A. 2014. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Berprestasi Dengan Metode Electre. Vol.VII: No.2. Wardani, N.H, Soebroto, A.A & Regrasari, R. 2012. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas Perbaikan Standar Akreditasi Program Studi Sarjana Menggunakan Metode Analytic Hierarcy Process. Vol.1: No.2 Yusro, M.M & Wardoyo, R. 2013.Aplikasi Metode Fuzzy MultiAttribute Decision Making Berbasis Web dalam pemilihan Calon Kepala Daerah di Indonesia. IJCCS Vol.7: No.1.